You are on page 1of 7
PERATURAN GUBERNUR PROVINS! DAERAH KHUSUS: IBUKOTA JAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN-PROSEDUR PEMBERIAN GUT! Menimbang ‘Mengingat PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, e > bahwa dengan berlakynya Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Pendelogasian Wewenang ‘dan Prosedur Pemberian Cuti Pegawal Negeri Sipil di: Lingkungan "Pernerintah Provinsi Daerah Khusus {bukota Jakarta sebageimana telah diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor. 1874 Tahun 1992 pertu dilakukan perubahan karena sudah tidak sesuai lag! dengan kondis! saat ini; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagalmana -dimaksud pada huruf a dan untuk percepatan dan efektifitas pelayanan administrasi pemberian: ‘Cut, perlu menetapkan Paraturan Gubemur tentang Pendelegasian Wewenang: dan Prosedur Pemberian Cuti Pegawal Negeri Sipit; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; . Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagal Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; Menetapkan 55, Poraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cutl Pegawal Negeri Sipil; «6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Siplt; 7, Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipll; 8, Peraturan Pemerintah Nomor 9 ‘Tehun 2003 tentang Wewensig Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pagawai Neger! Sipil, ©, Peraturan Pamerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola COrganisasi Perangkat Daerah Provins| Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 44, Peraturan Diterah Nomnor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 1... MEMUTUSKAN = | PERATURAN, GUBERNUR TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PROSEQUR PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubemur Ini yang dimaksud dengan 41. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus* Ibukota Jakarta ‘sebagal unsur penyelenggara Pemerintahan Provinst Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3, Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 4, Sekreterig’ Daorah adalah Sekrataris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5, Asisten Remerintahan adalah Asisten Pemerintahan Sokretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Saluan Kerja Perangkat Daerah -yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerla Perangkat Daerah Provins| Daerah Khusus Tbukota Jakarta. 2 19. 20. . Kepala SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah Unit Kerja SKPD. Kepala UKPD adalah Kepala Unit Kerja Perangkat Daerah. . Unit Pelaksana Teknis, selanjutnya disingkat UPT, adalah Unit Polaksana Teknis pada SKPD. |. Kepala UPTyadalah Kepala Unit Pelaksana Teknis pada SKPD. . Badan, Kepegawalan Daerah selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaign Daerah Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta. . Kepala BKD'adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah pada Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. |. Walikota adalah Walikota Kota Administrasi di Provine! Daerah Khusus toukota Jakarta. ;. Bupati adalah Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta, . Kantor Kepegawaian Kota/Kabupaten selanjutnya disingkat K 3 adalah Kantor Kepegawaian Kota AdministrasVKabupaten Administrasi. . Kepala K 3 adalah Kepala Kantor Kepegawalan Kota Administrasil Kabupaten Administrasi. 3. Pegawai Negeri Sipll yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai eget Sil yang beruess pada Pemerntah ovis! Daerah Khusus Ibukota Jakat ‘Cuti adalah Keadaan tidak masuk kerja yang dilzinkan dalam jangka ‘waktu terteritu yang terdiri dari = a. Cut Tahunan; b. Cuti Besar; cc. Cutl Sakit; 4. Cutt Bergatin; : e. Cutl Karena Alasan Penting; cul Dibuer Tanggungan Negara. Pendelegasian Wewenang adalah Pendelegasian sebagian Wewenang dari Gubemur kepada Pejabat Pemerintah Daerah untuk Pemberian Cutl PNS. BABII ““PENDELEGASIAN WEWENANG Pasal2 (1) Wewenang Pemberian Cuti PNS merupakan kewenangan Gubernur. (2) Kecuall cutl. di tuar tanggungan Negara, Wewenang Pemberian. Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan kepada Pejabat Pemerintah Daerah untuk memberikan cuti kepada PNS atas nama Gubernur. (3) Pendelegasian Wewenang Pemberian Cuti dari Pejabat sebagaimana dimaksud pada -ayat (2) tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur inl, BAB III PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENETAPAN CUT! Pasal 3 Setiap PNS yang akan mengambil cuti, harus mengajukan permohonan cout! kepada Pejabat yang berwenang melalul atasan langsung secara berjanjang dengan menggunakan formulir yang telah ditelapkan sesual dengan jenis outi yang diminta. Pasal 4 Permohonan cuti PNS sebagaimana dimakeud dalam Pasal 3 diatur ‘sebagai berikut : e Cuti Tahunan diajukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum tanggal mulai cuti, = Cuti Besar diajukan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari sebelum ‘tanggal mulal cut; ©. Cuti Sakit diajukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah yang bersangkutan dinyatakan sakit; a Cutl Bersalin diajukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum tanggal mulal cuti; ©. Cuti karena Alasan Penting diajukan selambat-lambatnya pada tanggal mulai cut; dan Cuti diluar tanggungan Negara disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal mulei cut; Pasal 5 (1) Atasan langsung berkewajiban menelt! “dan memberikan pertimbangan atas permohonan cuti PNS dimaksud dan selanlutnya menyampaikan kepada Pelabat yang berwenang memberikan cut, (2) Pajabat yang berwenang sebagalmana dimaksud pada ayat. (1) erkewajiban menetapkan dan menyelesaikan permohonan cutl PNS dimaksud sesual dengan cuti yang diajukan oleh PNS berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, (3) Cuti- yang diberikan oleh Gubemur, Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan permohonannya disampalkan kepada Kepala BKD. Pasal 6 la Kantor, Kepala Suku Dinas, Satpol PP Kota Administras! Kabupaten Administrasi yang mengajukan cut! sebelum ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang terlebin dahulu harus diketahui oleh ‘Wallkota/Bupati Administrasi. f Pasal 7 (1) Surat cull diberikan kepada. PNS dan/atau atasan_langsungnya selambattambatnya 1 (satu) hari sebelum yang bersangkutan mulal (2) PNS yarig mulai mengajukan permohonan cuti, tidak dibenarkan meninggalkan tugasnya sebelum surat cuti yang bersangkutan itetapkan oleh Pejabat yang berwenang kecuall Cuti Sakit dan Cuti Alasan Penting. (3) PNS yang meninggalkan tugasnya sebelum cuti ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang adalah merupakan pelanggaran terhadap disipin Pegawal. BABIV PELAPORAN Pasal 8 (1) Pemberian cui PNS oleh Pejabat yang diberikan wewenang wajid melaporkan kepada Gubemur setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember melalui : ‘a. BKD bagi PNS yang bertugas pada tingkat Provinsi. b, KS bagl PNS yang bertugas pada Lingkungan Kota Administrast/ Kabupaten Administrasl. (2) BKD bérkewajiban membuat evaluasi pelaksanaan Cutl Pegawal pada setlap akhir tahun. * @ Pendeleyasian Wewenang dan Prosedur Pemberian Cuti PNS yang tidak ‘distur dalam Peraturan Gubemur inl merupakan wewenang ‘Gubemut sesual ketentuan peraturan perundang-undangan. Diundangkan ai pada tanggal SEKRETARIS BABV" ‘SANKSI Pasal 9 (1) Terhadap Pejabat yang tidak molaksanakan Kewajibannya dalam hal wewenang dan prosedur pemberian cut! PNS sera tidak memberikan laporan sebagalmana dimaksud dalam Pasal 8 secara berkala maka ‘akan dikenakan sanksi sesual. dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Disiplin PNS. (2) PNS yang meninggalkan tugasnya sebelum cuti ditetepkan oleh Pojabat yang berwenang akan dikenakan sanks! sesuai Peraturan Pemerintaft “Republik indonesia Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawel Negeri Sipli. BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Pada saat Peraturan Gubemur inl mulaiberiaku, Keputusan Gubernur Nomor 1874 Tahun 1992 tentang Wewenang dan Prosedur Pemberian Izin Cuti Pegawal Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dicabut dan dinyatakan tidak beriaku. i Pasal 11 Peraturan Gubemur ini mutal berlaku pada tanggal dlundangkan. ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ‘Gubemur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. in di Jakarta pada tanggal 4 Desenber 2009 ‘GUBERNUR PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKQTA JAKARTA, \ Jakarta ae 14 Desenber 2009 DAERAH PROVINS! DAERAH KHUSUS ITA JAKARTA, MUHAYAT NIP 050012362 BERITA DAERAH PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA, JAKARTA TAHUN 2009 ~NOMOR 187 veudwe} “TOUON 309 re6Gue. 6002 uequesed » 6002 NNHV. 98T wT UTNE z Hr =e] 28 oe 33) 2! nH Ff Ht ae a He Fit it| egal 2 | £82 aseee bez 2 s g>, Bs ET ALL L i htt Gt 5 i 3 Re 3g mu z i 2 Ales bles | ly th aaa, tit 22 | fist | aak | bake *tE a GRE) TT a aP UR) Gay AHR PG HAL (AN snenipi yesoed founoig anwodng Uesneled

You might also like