You are on page 1of 10

Rajawali

Rajawali memang dikenal sebagai The King Of Bird. Ketangguhannya


untuk terbang, membuat rajawali menjadi penguasa langit. Ditunjang dengan mata
dan visualnya yang tajam, rajawali dikenal sebagai burung pemangsa dan
pendeteksi yang akurat. Filosofi inilah yang banyak di adopsi sebagai 'brand
image' bagi banyak kesempatan, seperti di tulis di atas, bahwa usahanya atau
bisnisnya di harapkan dapat melesat tinggi seperti rajawali serta memiliki visi
jauh ke depan. Di antara berbagai kelebihannya, rajawali dinilai memiliki sifat
yang peka namun tenang membaca situasi.
Rajawali adalah burung yang memiliki 'aerodinamika' yang sempurna.
Dengan sayap yang lebih besar dari tubuhnya, rajawali memiliki kestabilan saat
terbang di udara. Karena kerja sayap lebih banyak untuk melayang di bandingkan
untuk mengepak-ngepak, maka rajawali tidak pernah lelah saat berada di langit.
Rajawali mampu terbang melayang sepanjang hari, dibantu dengan arus udara.
1

Sayap rajawali juga mampu membaca arus udara yang tidak teratur sehingga
rajawali mampu menghindar dari guncangan dan mampu terbang dalam keadaan
badai sekalipun. Untuk dapat terbang tinggi dan melayang-layang di udara,
rajawali harus sabar menunggu hawa panas, sekalipun burung-burung lainnya
berterbangan menikmati hembusan angin dan hangatnya sinar matahari. Saat
rajawali melayang di langit, matanya bekerja mencari mangsa. Kemampuan
visualnya yang tajam (sekitar 5x lebih tajam dari manusia ) membuat rajawali
sangat mudah mendeteksi setiap perubahan gerak binatang yang hendak
dimangsanya. Maka, sekalipun rajawali berada ratusan mil di atas permukaan
tanah, rajawali mampu mengamati gerakan tikus ataupun ular di sela-sela
rerumputan atau mengamati ikan-ikan yang berenang di sungai. Dan dengan
secepat kilat, rajawali mampu menangkap mangsa yang sudah diamatinya sejak
berada di langit.
Perilaku Rajawali memberikan inspirasi kepada kehidupan kita, tentang
sikap kita terhadap perubahan, kerendahan hati dan sikap peduli, yang harus selalu
dipelihara, meskipun kita berada di atas keberhasilan. Kesuksesan seseorang
untuk meraih jabatan hingga berada di posisi puncak sekalipun, bukan hasil kerja
individu, tetapi banyak tangan-tangan yang membantu, banyak jiwa-jiwa yang
mungkin terabaikan, dan itu berasal dari orang-orang di sekitar kita. Belajar untuk
lebih peka terhadap orang-orang di sekeliling kita, memberikan ketenangan dalam
berusaha. Dalam jiwa yang tenang, maka pikiran dan hati kita menjadi lebih jernih
untuk mengambil keputusan. Ketenangan membawa kita mampu mencerna lebih
jauh, mendalami, sekaligus melahirkan ketajaman dalam membaca situasi.
Ketenangan batin, jiwa dan pikiran adalah muara dari perilaku yang baik untuk
menjadi kita manusia2 yang berbudi bagi kehidupan banyak orang.
Bagai Rajawali melintasi gunung tinggi
Bagai Rajawali melintasi badai hidup
Di bawah kepak sayap MU
Kau bawa ku terbang tinggi
2

Melintasi langit biru Bagai kan Rajawali

Evaluasi Pendidikan
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan proses transfer keilmuan dari seorang pendidik
kepada peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan inti
dari kegiatan pembelajaran yang tanpanya tidak akab terjadi kegiatan
pembelajaran.
Dalam sebuah proses pembelajaran diperlukan evaluasi guna mencapai
hasil yang diharapkan. Evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan
situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan
menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.

A. Pengertian Evaluasi
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris, evaluation, yang
berarti penilaian dan penaksiran. Dalam bahasa arab, dijumpai istilah imtihan
yang berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari
proses kegiatan. Selanjutnya evaluasi dapat diartikan sebagai proses
membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka
mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian
dalam rangka membuat keputusan.1
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan dalam untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap
kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja
direncanakan untuk memperoleh data; berdasarkan data tersebut kemudian
dicoba membuat keputusan.2
Evaluasi memiliki makna

yang

berbeda

dengan

pengukuran

(meassurement). Pengukuran berarti perbandingan data kuantitatif dengan data


kuantitatif lainnya yang sesuai dalam rangka mendapatkan nilai (angka).
Dengan demikian, pengukuran berkenaan dengan masalah kuantitatif untuk
mendapatkan informasi yang diukur. Oleh sebab itu, dalam pengukuran
diperlukan alat bantu tertentu.
Pengukuran dalam pendidikan adalah usaha kondisi-kondisi objektif
tentang sesuatu yang akan dinilai. Dengan demikian, antara evaluasi dengan
pengukuran tidak bisa disamakan walaupun keduanya memiliki keterkaitan
yang sangat erat. Evaluasi akan lebih tepat jika didahului oleh proses
pengukuran. Sebaliknya, pengukuran tidak akan berarti apa-apa jika tidak
dikaitkan dengan proses evaluasi.
Istilah lain yang erat hubungannya dengan evaluasi dan pengukuran adalah
penilaian (assessment). Pada penilaian adalah bagian dari evaluasi yang lebih
1

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 307
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 3
2

luas dari pada pengukuran. Penilaian adalah mengambil suatu keputusan


terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk secara kualitatif. Dengan
demikian antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian memiliki keterkaitan
yang tidak bisa dipisahkan.3
Dari konsep evaluasi, penilaian, dan pengukuran, ada dua hal yang
menjadi karakteristik evaluasi sebagai berikut.
1. Evaluasi merupakan suatu proses
Artinya, dalam suatu pelaksanaan evaluasi mestinya terdiri atas
berbagai macam tindakan yang harus dilakukan. Dengan demikian,
evaluasi bukanlah hasil atau produk, melainkan rangakaian kegiatan.
2. Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai
Artinya, berdasarkan hasil pertimbangan evaluasi apakah sesuatu
itu mempunyai nilai atau tidak. Dengan kata lain, evaluasi dapat
menunjukkan kualitas yang dinilai.4
Istilah evaluasi dalam wacana keislaman tidak dapat ditemukan pedoman
yang pasti, tetapi terdapat istilah-istilah tertentu yang mengarah pada makna
evaluasi di atas.
1. Al-Hisab; memiliki makna mengira dan menghitung.
2. Al-Bala; memiliki makna cobaan dan ujian.
3. Al-Hukm; memiliki makna putusan atau vonis.
4. Al-Qadha; memiliki makna putusan.
5. Al-Nazr; berarti melihat.5
B. Unsur-unsur dan Objek Evaluasi
1. Unsur-unsur Evaluasi
Dalam konteks keislaman, jika QS. Al-Baqarah ayat 31-32
dihubungkan dengan kegiatan evaluasi, maka dapat dikemukakan
beberapa unsur evaluasi sebagai berikut.
a. Evaluator; yang dalam hal ini Allah merangkap sebagai evaluator
sekaligus sebagai guru yang mendidik Nabi Adam a.s.
b. Unsur yang dievaluasi; yang dalam hal ini adalah Nabi Adam a.s. yang
juga sebagai murid yang mendapatkan pelajaran dari Allah.
c. Materi yang dievaluasi; yang dalam hal ini adalah segala sesuatu yang
telah diajarkan oleh Allah kepada Nabi Adam a.s.
3

Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam: Rancang Bangun
Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
hlm. 227-228
4
Ibid., hlm. 229
5
Ibid., hlm. 230-231

d. Kesahihan hasil evaluasi; yang dalam hal ini adalah pengakuan dan
penilaian yang jujur dari Malaikat yang mengakui kemampuan Nabi
Adam, sebagai hasil didikan yang diberikan oleh Allah.
e. Pengakuan terhadap hasil evaluasi; yang dalam hal ini para Malaikat
menyatakan hormat dan apresiasi yang tinggi terhadap Nabi Adam a.s.6
2. Objek Evaluasi
a. Evaluasi Diri Sendiri (Self Evaluation/Introspeksi)
Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan
introspeksi atau perhitungan terhadap diri sendiri. Evaluasi ini
tentunya berdasarkan kesadaran internal yang bertujuan meningkatkan
kreativitas dan produktivitas (amal saleh) pribadi.
b. Evaluasi Terhadap Orang Lain (Peserta Didik)
Evaluasi terhadap orang lain, dalam hal ini peserta didik,
merupakan bagian dari kegiatan pendidikan. Kegiatan ini merupakan
sebuah keharusan, yang tentu harus bersifat objektif, segera, tidak
dibiarkan berlarut-larut, dan menyeluruh sehingga peserta didik tidak
tenggelam ke dalam kebimbangan, kebodohan, kezaliman, dan dapat
melakukan perubahan secara cepat dan tepat ke arah yang lebih baik
dari perilaku sebelumnya.7
C. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Dalam Pendidikan
Menurut Ngalim Purwanto fungsi evaluasi dalam pendidikan dapat
dikelompokkan ke dalam empat fungsi sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK).
4. Untuk keperluan pengambangan dan perbaikan kurikulum sekolah atau
lembaga yang bersangkutan.8
Sedangkan menurut Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, dalam rangka
menerapkan

prinsip

keadilan,

objektivitas,

dan

pendidikan bertujuan sebagaimana berikut.

6
7
8

Abuddin Nata, Op. Cit., hlm. 309-310


Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Op. Cit., hlm. 232-233
Ngalim Purwanto, Op. Cit., hlm. 6-7

keikhlasan,

evaluasi

1. Mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan


dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan dalam kurikulum pendidikan.
2. Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan apakah
bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan.
3. Mengetahui efektivitas pembelajaran.
4. Mengetahui kelembagaan, sarana dan prasarana, dan efektivitas media
yang digunakan untuk menetapkan keputusan yang tepat dan mewujudkan
persaingan sehat dalam rangka berpacu dalam prestasi.
5. Mengetahui sejauh mana muatan kurikulum telah dipenuhi dalam proses
penbelajaran.
6. Mengetahui alokasi pembiayaan yang dibutuhkan dalam berbagai
kebutuhan pendidikan, baik secara fisik, maupun kebutuhan psikis.9
D. Prinsip-prinsip Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi perlu diterapkan prinsip-prinsip sebagai
berkut.
1. Kontinuitas
Evaluasi

dilaksanakan

terus

menerus,

baik

pada

proses

pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran.


2. Komprehensif
Evaluasi dilakukan pada semua aspek-aspek kepribadian peserta
didik, yaitu aspek pemahaman, sikap, kedisiplinan, tanggung jawab, dan
sebagainya.
3. Objektivitas
Evaluasi dilakukan secara adil bukan secara subyektif. Artinya
evaluasi berdasarkan keadaan sesungguhnya dan tidak dicampuri oleh halhal lain.
4. Validas
Evaluasi

dilakukan

berdasarkan

hal-hal

yang

seharusnya

dievaluasi, yaitu meliputi bidang-bidang tertentu yang ingin diketahui atau


diselidiki.
5. Relabilitas
Pelaksanaan evaluasi dapat dipercaya. Artinya, memberikan
evaluasi kepada peserta didik sesuai dengan tingkat kesanggupannya dan
keadaan yang sesungguhnya.
6. Efisiensi
9

Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Op. Cit., hlm. 233-234

Evaluasi dilaksanakan secara cermat dan tepat sasarannya.


7. Taabbudiyah dan Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan penuh ketulusan dan pengabdian
kepada Allah.10
E. Jenis-jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan program dalam satuan
bahan pelajaran dalam mata pelajaran tertentu.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan terhadap hasil
belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam setengah semester,
satu semester, atau akhr tahun untuk menentukan jenjang pendidikan
berikutnya.
3. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi Diagnostik adalah penilaian yang dilakukan terhadap
hasil analisis keadaan belajar peserta didik meliputi kesulitan-kesulitan
atau hambatan-hambatan yang ditemui dalam pembelajaran.
4. Evaluasi Penempatan
Evaluasi Penempatan adalah evaluasi yang dilakukan sebelum
peserta

didik

mengikuti

proses

pembelajaran

untuk

kepentingan

penempatan pada jurusan atau fakultas yang diinginkan.11


F. Teknik-teknik Evaluasi
Ada dua teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu
sebagai berikut.
1. Teknik Tes
Tes dapat dilakukan dengan tiga cara.
a. Tes lisan; tes ini dilakukan secara verbal.
b. Tes perbuatan; atau tes unjuk kerja adalah tes yang dilakukan dengan
menjawab dengan menggunakan perbuatan, tindakan, atau unjuk kerja.
c. Tes tertulis; tes yang dilakukan dengan cara tertulis baik pertanyaan
maupun jawabannya.
2. Teknik Bukan Tes
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara-cara/alat-alat seperti
berikut.

10
11

Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Op. Cit., hlm. 235-234


Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Op. Cit., hlm. 239-242

a. Wawancara dan interview; teknik ini dilakukan dengan menggunakan


tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Angket; angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis.
c. Pengamatan atau observasi; dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan terhadap kegiatan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.12
Penutup
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada
dengan

kriteria

tertentu

dalam

rangka

mendapatkan

informasi

dan

menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.


Ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi yaitu, Evaluasi
merupakan suatu proses, Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai,
Istilah evaluasi dalam wacana keislaman tidak dapat ditemukan pedoman
yang pasti, tetapi terdapat istilah-istilah tertentu yang mengarah pada makna
evaluasi di atas yaitu Al-Hisab,A l-Bala, Al-Hukm, Al-Qadha, dan Al-Nazr.
Dalam melaksanakan evaluasi perlu diterapkan prinsip-prinsip sebagai
berkut. Yaitu Kontinuitas, Komprehensif, Objektivitas, Validas, Relabilitas,
Efisiensi, dan Taabbudiyah dan Ikhlas.

Daftar Pustaka
Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
12

Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Op. Cit., hlm. 244-247

Purwanto, Ngalim. 1990. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Wiyani, Novan Ardi dan Barnawi. 2012. Ilmu Pendidikan Islam: Rancang
Bangun Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media

10

You might also like