Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi Pendidikan
Sayap rajawali juga mampu membaca arus udara yang tidak teratur sehingga
rajawali mampu menghindar dari guncangan dan mampu terbang dalam keadaan
badai sekalipun. Untuk dapat terbang tinggi dan melayang-layang di udara,
rajawali harus sabar menunggu hawa panas, sekalipun burung-burung lainnya
berterbangan menikmati hembusan angin dan hangatnya sinar matahari. Saat
rajawali melayang di langit, matanya bekerja mencari mangsa. Kemampuan
visualnya yang tajam (sekitar 5x lebih tajam dari manusia ) membuat rajawali
sangat mudah mendeteksi setiap perubahan gerak binatang yang hendak
dimangsanya. Maka, sekalipun rajawali berada ratusan mil di atas permukaan
tanah, rajawali mampu mengamati gerakan tikus ataupun ular di sela-sela
rerumputan atau mengamati ikan-ikan yang berenang di sungai. Dan dengan
secepat kilat, rajawali mampu menangkap mangsa yang sudah diamatinya sejak
berada di langit.
Perilaku Rajawali memberikan inspirasi kepada kehidupan kita, tentang
sikap kita terhadap perubahan, kerendahan hati dan sikap peduli, yang harus selalu
dipelihara, meskipun kita berada di atas keberhasilan. Kesuksesan seseorang
untuk meraih jabatan hingga berada di posisi puncak sekalipun, bukan hasil kerja
individu, tetapi banyak tangan-tangan yang membantu, banyak jiwa-jiwa yang
mungkin terabaikan, dan itu berasal dari orang-orang di sekitar kita. Belajar untuk
lebih peka terhadap orang-orang di sekeliling kita, memberikan ketenangan dalam
berusaha. Dalam jiwa yang tenang, maka pikiran dan hati kita menjadi lebih jernih
untuk mengambil keputusan. Ketenangan membawa kita mampu mencerna lebih
jauh, mendalami, sekaligus melahirkan ketajaman dalam membaca situasi.
Ketenangan batin, jiwa dan pikiran adalah muara dari perilaku yang baik untuk
menjadi kita manusia2 yang berbudi bagi kehidupan banyak orang.
Bagai Rajawali melintasi gunung tinggi
Bagai Rajawali melintasi badai hidup
Di bawah kepak sayap MU
Kau bawa ku terbang tinggi
2
Evaluasi Pendidikan
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan proses transfer keilmuan dari seorang pendidik
kepada peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan inti
dari kegiatan pembelajaran yang tanpanya tidak akab terjadi kegiatan
pembelajaran.
Dalam sebuah proses pembelajaran diperlukan evaluasi guna mencapai
hasil yang diharapkan. Evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan
situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan
menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.
A. Pengertian Evaluasi
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris, evaluation, yang
berarti penilaian dan penaksiran. Dalam bahasa arab, dijumpai istilah imtihan
yang berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari
proses kegiatan. Selanjutnya evaluasi dapat diartikan sebagai proses
membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka
mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian
dalam rangka membuat keputusan.1
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan dalam untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap
kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja
direncanakan untuk memperoleh data; berdasarkan data tersebut kemudian
dicoba membuat keputusan.2
Evaluasi memiliki makna
yang
berbeda
dengan
pengukuran
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 307
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 3
2
Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam: Rancang Bangun
Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
hlm. 227-228
4
Ibid., hlm. 229
5
Ibid., hlm. 230-231
d. Kesahihan hasil evaluasi; yang dalam hal ini adalah pengakuan dan
penilaian yang jujur dari Malaikat yang mengakui kemampuan Nabi
Adam, sebagai hasil didikan yang diberikan oleh Allah.
e. Pengakuan terhadap hasil evaluasi; yang dalam hal ini para Malaikat
menyatakan hormat dan apresiasi yang tinggi terhadap Nabi Adam a.s.6
2. Objek Evaluasi
a. Evaluasi Diri Sendiri (Self Evaluation/Introspeksi)
Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan
introspeksi atau perhitungan terhadap diri sendiri. Evaluasi ini
tentunya berdasarkan kesadaran internal yang bertujuan meningkatkan
kreativitas dan produktivitas (amal saleh) pribadi.
b. Evaluasi Terhadap Orang Lain (Peserta Didik)
Evaluasi terhadap orang lain, dalam hal ini peserta didik,
merupakan bagian dari kegiatan pendidikan. Kegiatan ini merupakan
sebuah keharusan, yang tentu harus bersifat objektif, segera, tidak
dibiarkan berlarut-larut, dan menyeluruh sehingga peserta didik tidak
tenggelam ke dalam kebimbangan, kebodohan, kezaliman, dan dapat
melakukan perubahan secara cepat dan tepat ke arah yang lebih baik
dari perilaku sebelumnya.7
C. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Dalam Pendidikan
Menurut Ngalim Purwanto fungsi evaluasi dalam pendidikan dapat
dikelompokkan ke dalam empat fungsi sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK).
4. Untuk keperluan pengambangan dan perbaikan kurikulum sekolah atau
lembaga yang bersangkutan.8
Sedangkan menurut Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, dalam rangka
menerapkan
prinsip
keadilan,
objektivitas,
dan
6
7
8
keikhlasan,
evaluasi
dilaksanakan
terus
menerus,
baik
pada
proses
dilakukan
berdasarkan
hal-hal
yang
seharusnya
didik
mengikuti
proses
pembelajaran
untuk
kepentingan
10
11
kriteria
tertentu
dalam
rangka
mendapatkan
informasi
dan
Daftar Pustaka
Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
12
10