Professional Documents
Culture Documents
EPULIS GRANULOMATOSA
(Laporan Kasus)
*Kosno Suprianto, **Dahlia Herawati
* Program Studi Periodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM
**Bagian Periodonsia FKG UGM
Abstrak:
Abstract:
Background: The gingiva enlargement with chewy consistency,
demarcated, not easily bleed and do not feel sick but very disturbing in
terms of aesthetics as cover more than half the labial surface of the tooth
42.
The aim: of this paper is to report on the case management epulis
Ekskokleasi granulomatous epulis.
Case report: A woman, 22 years old, complained of an enlarged gums
1x1x0,5 cm diameter in the region of 42 since 1 year plainly and do not feel
sick. After the initial phase of therapy, such as scaling and root planing,
gingival inflammation subsided, but enlargement is still there, done
ekskokleasi epulis region of tooth 42. One week after surgery, periodontal
pack is opened, there is still a mild inflammation, especially in the gingival
edge. Patients were instructed to brush the teeth of dental gingival
direction. Two weeks after surgery, gingival conditions are in accordance
with the contour of teeth, coral pink color, and there is no inflammation.
Control two months postoperatively there was no recurrence of the
symptoms of gingival enlargement.
Discussion: Enlargement of the gingiva to cover 1 / 2 of the tooth crown in
this case due to chronic irritation due to the presence of calculus in gingival
pockets and malposition of the teeth 42 are experiencing lingoversi.
Conclusion: The case of gingival enlargement (granulomatous epulis) can
be corrected with therapy epulis ekskokleasi preceded by an initial phase
therapy, to eliminate local factors causing her epulis arise.
Keywords: enlargemen gingiva, granulomatous epulis, epulis ekskokleasi.
PENDAHULUAN
gingiva
merupakan
keadaan
dimana
terjadi
lain:
endokrin,
obat-obatan,
psikologis,
penyakit
gingiva
epulis yang
2
.
Epulis
dianggap lesi besar reaktif dari pada neoplasia, biasanya tanpa gejala
dengan tingkat pertumbuhan variabel. Lesi reaktif adalah pembengkakan
yang berkembang
subtipe yang
Epulis ini dapat berasal dari iritasi kronis yang berlanjut menjadi
epulis fissuratum/denture hyperplasia akibat rangsangan tepi protesa tidak
baik dan berlangsung lama dalam rongga mulut. Selain itu epulis juga
dapat terjadi pada pasien dengan gangguan hormonal.
JENIS-JENIS EPULIS
Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Congenitalis
2. Epulis Fibromatosa
3. Epulis Granulomatosa
4. Epulis Fissuratum
5. Epulis Gravidarum
6. Epulis Angiomatosa
LAPORAN KASUS
gusi
mengalami
pembesaran pada gigi seri rahang bawah kanan dan tidak merasa sakit.
Pada pemeriksaan intraoral tampak pasien dengan kondisi hygiene mulut
yang baik dengan enlargemen gingiva sejak 1 tahun yang lalau, pada regio
42 yang mengalami lingoversi dengan diameter 1x1x0,5 cm konsistensi
kenyal
penyakit
sistemik ,tidak alergi terhadap obat obatan dan makanan, tidak ada riwayat
keluarga yang sama dengan keluhan pasien. Diagnosis dari kasus ini
setelah
dilakukan
pemeriksaan
patologi
anatomi
adalah
epulis
granulomatosa.
Rencana perawatan pada kasus ini adalah ekskokleasi epulis
dengan teknik pisau bedah (surgical scalpel technique) Sehingga
diharapkan mahkota gigi klinis tampak normal dan kontur gingiva menjadi
normal, sehingga dapat mengkoreksi keluhan pasien.
Tahap Perawatan
Tahap awal dilakukan initial fase therapy berupa DHE, scaling dan
root plning. Setelah kontrol satu minggu kemudian tidak terdapat
pembersihan
pada
gigi
42
menggunakan
scaller untuk
Gambar 3& 4. Penandaan garis incisi dan incisi epulis dengan scalpel no 15
Gambar . 5 & 6 . setelah pengangkatan masa epulis dan penutupan luka menggunakan
periodontal pack
PEMBAHASAN
Aspek klinis yang paling umum dari epulis adalah pertumbuhan
jaringan yang seperti terpisahkan dari permukaan gingiva atau biasanya
dengan mukosa. Berwarna seperti gingiva normal atau dapat lebih
berwarna kemerahan, dapat sensile atau dasar pedunkulata, dari
konsistensi keras sampai lunak, biasanya di papilla interdental 6.
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan pembesaran gingiva
pada regio gigi 42 yang dirasakan sejak lebih dari satu tahun yang lalu,
konsistensi kenyal, warna menyerupai gingiva normal dengan batas tegas
tidak mudah berdarah dan pasien tidak pernah merasa kesakitan hanya
merasa terganggu karena dirasa semakin membesar. Dari penampakan
dan tanda klinis menyerupai epulis fibromatosa tetapi diagnose akhir pada
pemeriksaan patologi antomi merupakan epulis granulomatosa.
Pengobatan biasanya meliputi ekskokleasi lengkap dari lesi dan
kuretase menyeluruh daerah karena asal-usulnya dari periosteum dan sel
penting
KESIMPULAN
Penatalaksanaan
epulis
dapat
dilakukan
dengan
ekskokleasi
DAFTAR PUSTAKA
1.
S
uryono, Bedah Dasar Periodonsia, Ash-Shaff, 2012.