Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis Ilmiah Askep Selulitis Pedis Dextra
Karya Tulis Ilmiah Askep Selulitis Pedis Dextra
Disusun Oleh :
DITHA NUGRAHA NURYAHUTHAMA
NIM : 20120191158
170
Disusun Oleh :
DITHA NUGRAHA NURYAHUTHAMA
NIM : 20120191158
171
172
MOTTO
173
PERSEMBAHAN
174
Dengan segala rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT atas
terselesaikannya Laporan studi kasus ini maka dengan hati yang tulus dan ikhlas
penulis mempersembahkan karya ini kepada :
1.
Ayah dan ibu yang telah memberi samudra cinta, doa dan
dukungan tanpa tepi.
2.
Eyang saya yang telah memberi cinta, doa dan dukungan selama 3
tahun saya berada di jogja, terimakasih
3.
Adik-adik saya yang sayang padaku dan aku sayangi
4.
Pujaan hati yang telah memberikan motivasi, dukungan dan doa,
terimakasih.
5.
Ibu Supatmi.S.Kep.Ns.M.Kep. dan Ibu Susanti, S. Kep.Ns. yang
selalu sabar untuk membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
stadi kasus ini dengan baik.
6.
Bapak Eko Widodo, S.Kep.Ns. yang telah membimbing selama
berada di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
7.
Buat sahabat ku Aditya Saputra dan Nur Hisyam Asyari
terimakasih kalian sudah memberi semangat dan mau belajar bersama.
8.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang telah bersama
selama 3 tahun belajar bersama di Akademi Perawatan Karya Bakti Husada
Bantul Yogyakarta.
9.
Untuk almamaterku yang telah memberikan kesempatan kepadaku
untuk belajar menuntut ilmu dan membuatku merasa menjadi insani yang
berarti, tanpa ada dirimu tidak ada arti kutelusuri hidup ini. Tingkatkan
Prestasimu.
175
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan studi
kasus
dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan
Selulitis Pedis Distra di ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. I Wayan Sudana M.Kes. selaku direktur RSUD Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan Laporan studi kasus.
2. Riana Dewi, S.Kep.MM selaku direktur Akademi Perawatan Karya
Bakti Husada Yogyakarta.
3. Supatmi.S.Kep.Ns.M.Kep. selaku pembimbing Akademik dalam
penyusunan Laporan studi kasus
Asuhan Keperawatan Keperawatan
Medikal Bedah yang telah memeberikan bimbingan dan arahan selam dalam
penyusunannya.
4. Susanti, S.Kep.Ns. selaku pembimbing Akademik
dalam
penyusunan Laporan studi kasus
Asuhan Keperawatan Keperawatan
Medikal Bedah yang telah memeberikan bimbingan dan arahan selam dalam
penyusunannya.
5. Eko Widodo, S.Kep. Ns. selaku pembimbing lahan dalam Studi
Kasus
Asuhan Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah yang telah
memeberikan bimbingan dan arahan selama di lahan RSUD Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta.
6. Semua staf karyawan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta khususnya di ruang melati.
7. Semua staf karyawan Akademi Perawatan Karya Bakti Husada
Bantul Yogyakarta.
8. Teman-teman yang telah menjadi penyemangat dalam
menyelesaikan Laporan studi kasus.
9. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan studi kasus ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan studi kasus yang telah
penulis buat masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat penulis terima
demi kesempurnaan ini.
semoga Laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.
Yogyakarta, 24 Juni 2015
Penulis
176
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Halaman
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xi
xii
xiii
1
B.
C.
D.
1.
2.
3.
4.
E.
F.
G.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
1.
Latar Belakang
1
Rumusan Masalah
4
Tujuan Penulisan
4
Ruang Lingkup
5
Lingkup Waktu
5
Lingkup Tempat
5
Lingkup Asuhan Keperawatan
5
Lingkup Mata Kuliah
5
Manfaat Penulisan
6
Metode Penulisan
7
Sistemetika Penulisan
9
11
Gambaran Umum Selulitis
11
Anatomi Fisiologi Integumen
11
177
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
C.
Pengertian Selulitis
14
Etiologi
16
Patofisiologi
19
Menifestasi Klinis
21
Komplikasi
23
Pemeriksaan Penunjang
24
Penatalaksanaan
24
Asuhan Keperawatan Selulitis
25
Pengkajian Keperawatan
25
Diagnosa Keperawatan
27
Intervensi Keperawatan
28
Implementasi Keperawatan
37
Evaluasi Keperawatan
38
Dokumentasi Keperawatan
39
54
178
E.
135
Pengkajian
135
Diagnosa
137
Intervensi
143
Implementasi
147
Evaluasi
149
Dokumentasi keperawatan
152
Faktor pendukung dan penghambat
153
BAB V PENUTUP
A.
155
Kesimpulan
155
Saran
158
B.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
18
28
179
59
64
68
71
72
75
76
78
80
84
88
91
95
98
101
104
107
110
113
116
119
122
125
180
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur anatomi integumen secara umum.
12
Gambar 2.2 Anatomy of Skin and Soft Tissues and Different Types of Skin
and Soft-Tissue Infection
15
Gambar 2.3 Contoh Kasus Selulitis
16
Gambar 2.4Specific Anatomical Variants of Cellulitis and Causes of
Predisposition to the Condition
19
Gambar 2.5 Patofisiologi Selulitis ke masalah Keperawatan
21
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
161
173
181
174
181
191
INTISARI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY M DENGAN
SELULITIS PEDIS DISTRA DI RUANG MELATI
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL YOGYAKARTA
DITHA NUGRAHA NURYAHUTHAMA
Latar Belakang : Selulitis mempunyai tiga karakteristik yaitu, Peradangan
supuratif sampai di jaringan subkutis, Mengenai pembuluh limfe permukaan, Plak
eritematus, batas tidak jelas dan cepat meluas. Selulitis sendiri dapat terjadi pada
berbagai tingkat usia Penyebab Selulitis diantaranya adalah infeksi bakteri dan
jamur, serta disebabkan oleh penyebab lain seperti genetik, gigitan serangga dan
lain lain. Untuk menghindari terkena Selulitis biasanya dilakukan dengan
melembabkan kulit secara teratur, Potong kuku jari tangan dan kaki secara hati-
182
hati, Lindungi tangan dan kaki, Rawat secara tepat infeksi kulit pada bagian
superficial.Di Indonesia sendiri kasus ini kerap terjadi di masyarakat, namum
belum ada penelitian dan data yang menjelaskan secara utuh tentang kasus
Selulitis di Indonesia. Berdasarkan data yang didapat tentang kasus Selulitis di
rekam medis RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dari tanggal 1
januari 2015 sampai dengan 31 mei 2015 terdapat 13 kasus penderita selulitas
Mempertimbangkan hal tersebut, maka penulis turut berperan aktif dalam
mempertimbangkan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keparawatan
pada pasien Selulitis yang akan penulis susun dalam bentuk Laporan studi kasus
berjudul asuhan keperwatan pada Ny M dengan Selulitis pedis distra di ruang
Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Metode : Penulis menggunakan metode deskriptif. Adapun sampelnya adalah Ny
M sedangkan metode yang digunakan adalah Observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi.
Hasil : Setelah memberikan Asuhan Keperawatan Pada Ny M Dengan Selulitis
Pedis Distra di ruang RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta selama 3
x 24 jam yaitu pada tanggal 08 Juni sampai dengan 11 Juni 2015 penulis
mendapatkan pengalaman secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. dari ke 5
diagnosa yang muncul PK Infeksi, Kerusakan integritas jaringan kulit, Hipertermi,
Nyeri dan Kurang Pengetahuan pada kasus ini 3 diagnosa dapat teratasi
Hipertermi, Nyeri, kurang pengetahuan dan 2 diagnosa belum teratasi sebagian
PK Infeksi, Kerusakan Integritas jaringan kulit.
183
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisai seperti sekarang tidak hanya seputar ilmu
pengetahuan, teknologi dan kedokteran saja yang berkembang pesat,
namun pengetahuan masyarakat dan tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan
kebutuhan
pasien.
184
185
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan
pengkajian,
merumuskan
masalah,
diagnosa
keperawatan,
186
merencanakan
tindakan
keperawatan,
melakukan
tindakan
mampu
187
tahap
yaitu
pengkajian,
diagnosa
keperawatan,
intervensi,
Bagi Penulis
Bagi
Profesi
Keperawatan
Laporan ilmiah ini di harapkan dapat di jadikan masukan dan
bahan pembanding dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien Selulitis Pedis Distra.
3.
Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
Penulisan laporan ilmiah ini di harapkan dapat dijadikan
masukan dan bahan pertimbangan bagi petugas kesehatan dalam
melakukan atau memberikan asuhan keperawatan khususnya pada
pasien Selulitis pedis distra, di ruang Melati RSUD Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta
188
b. Pendidikan
Penulisan laporan ilmiah ini di harapkan menjadi bahan bacaan
dalam pelaksanaan proses belajar, sebagai bahan bacaan yang
bermanfaat bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan
asuhan keperawatan pada pasien Selulitis Pedis Distra.
F. Metode Penulisan
1. Metode penyusunan
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan studi kasus ini
adalah metode deskriptif yang merupakan laporan pelaksanaan studi
kasus dalam pemberian asuhan keperawatan.
2. Metode pengumpulan data
a. Data primer
Adalah data-data yang berasal dari pasien yang dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan
dan keperawatan yang dihadapi.
a) Observasi
Merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati secara langsung gambaran fisik pasien,
respondan
perilaku
pasien
selama
dilakukan
tindakan
keperawatan.
b) Wawancara
Merupakan tehnik pengumpulan data secara lisan atau
tanya jawab kepada pasien maupun keluarga untuk mengetahui
keluhan pasien, identitas, dan pola kebiasaan pasien.
189
c) Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata,
dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang
berhubungan dengan status fisik.
2) Palpasi
Merupakan
pemeriksaan
fisik dengan
menggunakan
pemeriksaan
fisik dengan
menggunakan
190
G. Sistematika Penulisan
Laporan studi kasus merupakan hasil pelaksanaan keperawatan pada
pasien dengan Selulitis Pedis Distrat yang terdiri dari 5 bab, adapun
sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I
ruang
lingkup,
tujuan
penulisan,
manfaat
penunjang,
penatalaksanaan,
diagnosa
BAB IV
implementasi
dokumentasi
keperawatan,
keperawatan,
DAFTAR PUSTAKA
dan
evaluasi
faktor
191
LAMPIRAN
192
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manusia.
kulit
membangun
sebuah
barier
yang
193
Epidermis
nyeri.
194
rangsangan
hormon
hipofisis
anterior,
hormon
Dermis
195
Lapisan Subkutis
2.
Pengertian Selulitis
196
197
.
Gambar 2.3 Contoh Kasus Selulitis
3.
Etiologi Selulitis
198
199
200
Patofisiologi Selulitis
201
202
5.
Manifestasi Klinis
203
infeksi yang berat dapat ditemukan pula vesikel, bula, pustul, atau
jaringan neurotik. ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
regional dan limfangitis ascenden. pada pemeriksaan darah tepi
biasanya ditemukan leukositosis.
Periode inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. gejala
prodormal berupa malaise anoreksia, demam, menggigil dan
berkembang dengan cepat, sebelum menimbulkan gejala-gejala
khasnya. Pasien imunokompromais rentan mengalami infeksi walau
dengan patogen yang patogenisitas rendah. Terdapat gejala berupa
nyeri yang terlokalisasi dan nyeri tekan. Jika tidak diobati, gejala
akan menjalar ke sekitar lesi terutama ke proksimal. Kalau sering
residif di tempat yang sama dapat terjadi elefantiasis.
Lokasi Selulitis pada anak biasanya di kepala dan leher,
sedangkan pada orang dewasa paling sering di ekstremitas karena
berhubungan dengan riwayat seringnya trauma di ekstremitas. pada
penggunaan salah obat, sering berlokasi di lengan atas. Komplikasi
jarang ditemukan, tetapi termasuk glomerulonefritis akut (jika
disebabkan oleh strain nefritogenik streptococcus, limfadenitis,
endokarditis bakterial subakut). kerusakan pembuluh limfe dapat
menyebabkan Selulitis rekurens.
Kulit merupakan organ luas yang dapat bertindak sebagai jalan
masuk ke infeksi sistemik. Selulitis menyebabkan kemerahan atau
peradangan yang terlokalisasi. Kulit tampak merah, bengkak, licin
204
disertai nyeri tekan dan teraba hangat.Ruam kulit muncul secara tibatiba dan memiliki batas yang tegas. Bisa disertai memar dan lepuhanlepuhan kecil (Stephen, 2009)
6.
Komplikasi
(Kimberly, 2012)
a.
7.
Pemeriksaan Penunjang
Hitung
Leokosit
menunjukan
205
b.
Laju
endap
darah
menunjukan
c.
peningkatan ringan
menunjukan organisme penyebab
8.
Penatalaksanaan
(Kimberly, 2012)
a.
Anti
Biotik,
Jamur
seperti
sefuroksim
Topikal,
seperti
mupirosin
c.
d.
Pengkajian
a.
Anamnesis
Riwayat
206
Pemeriksaan Fisik
1. Suhu : Selulitis
ditandai
207
Diagnosa Keperawatan
Nyeri
akut/kronis
Hipertermi
berhubungan
208
2. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan (Arif Muttaqin, 2013)
No.
1.
Setelah
dilakukan
tindakan
asuhan
keperawatan
selama 1 x 24
Jam nyeri
berkurang
atau hilang
dengan
kriteria hasil :
1. Secara
subjektif
melaporkan
nyeri
berkurang
skala nyeri 01 (0-4)
2. Dapat
mengidentifik
asi aktifitas
yang
meningkatkan
atau
penurunan
nyeri
3. Pasien
tidak gelisah
1.
Kaji
nyeri
dengan
pendekata
n PQRST.
2.
Jelaska
n dan
bantu
pasien
dengan
tindakan
pereda
nyeri
nonfarmak
ologi dan
non
invasif.
Lakukan
menejeme
n nyeri
keperawat
an :
1.
Menja
di
parameter
dasar
untuk
mengetah
ui sejauh
mana
intervensi
yang di
perlukan
dan
sebagai
evaluasi
keberhasil
an dari
intervensi
manajeme
n nyeri
keperawat
an yang
telah
dilakukan.
2.
Pende
katan
dengan
mengguna
kan
rileksasi
dan non
farmakolo
gi lainnya
telah
menunjuk
an
209
3.
Atur
posisi
fisiologis
dan
imobilisasi
ekstermita
s yang
mengalam
i Selulitis.
4.
Istirah
atkan
Pasien.
5.
Lakuk
an
kompres.
keefektifa
n dalam
menguran
gi nyeri.
3.
Posisi
fisiologis
akan
meningkat
kan
asupan
O2 ke
jaringan
yang
mengalam
i
peradanga
n
subkutan.
mengatur
kan posisi
idealnya
adalah
pada arah
yang
berlawana
n dengan
letak
Selulitis.
Bagian
tubuh
yang
mengalam
i
inflamasi
lokal
dilakukan
210
Manajeme
n
lingkunga
n:
6.
Lingku
ngan
tenang dan
batasi
pengunjun
g.
7.
Kolab
orasi
dengan
dokter
dalam
pemberian
analgetik.
imobilisas
i untuk
menurunk
an respon
peradanga
n dan
meningkat
kan
kesembuh
an.
4.
Istirah
at
diperluka
n selama
fase
akut.kond
isi ini
akan
meningkat
kan suplai
darah
pada
jaringan
yang
mengalam
i
peradanga
n
5.
Lakuk
an
kompres
pada area
inflamasi
dengan
cairan
NaCl 0,9
%
bertujuan
meningkat
kan
integritas
jaringan
dan
menurunk
211
an
respons
nyeri.
6.
Lingk
ungan
tenang
akan
menurunk
an
stimulus
nyeri
eksternal
dan
pembatasa
n
pengunjun
g akan
membantu
meningkat
kan
asupan
O2
ruangan
yang
berkurang
apabila
banyak
pengunjun
g yang
berada
diruangan
.
.
7.
Analg
etik
memblok
lintasan
nyeri
212
No
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
2.Hipertermi
berhubungan
dengan respon
inflamasi
sistemik
Setelah
dilakukan asuhan
keperawatan
selama 1 x 24
jam ,
termoregulasi
dalam rentang
normal, dengan
Kriteria Hasil :
1.
Pe
rnafasan
normal : 12
20
x/Menit
2.
N
adi normal :
60 100
x/Menit
3.
Te
kanan darah
normal
:
100
140/<85
mmHg
4.
S
uhu
normal
:
36,5 C
37,5 C
5.
Ti
dak
ada
perubahan
warna kulit
dan
tidak
ada pusing,
merasa
nyaman
sehingga
nyeri akan
berkurang
Rasional
Intervensi
1.
M
onitor suhu
sesering
mungkin
2.
elimuti
pasien
3.
K
ompres
pasien pada
lipat
paha dan
aksila
4.
K
olaborasi
pemberian
obat
penurun
demam, Bla
perlu.
1.
Mon
itor suhu
sesering
mungkin dapat
mengetahui
sejauh
mana.perkemba
ngan pasien
2.
Untu
k menjaga
kenormalan suhu
tubuh
3.
Kom
pres pasien
berguna untuk
menurunkan
suhu pasien
4.
Berg
una menurunkan
suhu pasien, bila
perlu
213
No.
Diagnosa
Keperawatan
3.Kerusakan
integritas
jaringan kulit
berhubungan
dengan respo
inflamasi lokal
dan nekrotik
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1 x 24
Jam di harapkan
pasien mampu
mempertahankan
integritaskulit
yang baik dengan
kriteria hasil:
1.
Bin
a hubungan
saling
percaya
2.
Per
kenalkan diri
atau jelaskan
tujuan
perawat
1.
Int
egritas kulit
yang baik
bisa
dipertahankan
(Sensasi,
elastisitas,
tempratur,
hidrasi,
pigmentasi).
2.
M
enunjukan
pemahaman
dalam proses
perbaikan
kulit dan
mencegah
cedra
berulang.
3.
M
ampu
melindungi
kulit dan
mempertahan
kan
kelembapan
kulit dan
perawatan
alami
(menghindari
3.
Aja
rkan pasien
untuk
memakai
pakaian yang
longgar bila
perlu
4.
Ra
pikan tempat
tidur
5.
Ob
servasi
balutan luka
(Selulitis
pedis distra)
6.
Ob
servasi luka
(Selulitis
pedis distra)
7.
Jag
a kebersihan
kulit agar
tetap bersih
Rasional
1.
Pa
sien dapat
percaya
dengan
perawat
2.
Pa
sien dapat
mengetahui
nama petugas
dan
mengetahui
tugas
perawat
3.
M
emakai
pakaian yang
longgar
berguna
untuk
menghindari
luka baru
yang
menimbulka
n lecet bila
baju terlalu
dekat.
4.
Pa
sien dapat
lebih nyaman
pada saat
istirahat.dan
tidur
5.
D
apat
mengetahui
kondisi
balutan luka.
6.
D
apat
mengetahui
kondisi luka.
214
air pada
luka(Selulitis
pedis distra))
dan kering
(menghindari
masalah yang
lain)
8.
Jag
a kebersihan
balutan agar
tetap bersih
dan kering
9.
Ga
nti balutan
luka
(Selulitis
Pedis Distra),
bila perlu
10. Ra
pikan
jaringan kulit
yang mati
11. Mo
nitor aktivitas
dan mobilitas
pasien
12. Mo
nitor status
nutrisi pasien
dan motivasi
pasien
7.
D
apat
mencegah
masalah yang
lain.
8.
M
enghindari
balutan basah
agar
terhindar dari
masalahyang
lain
9.
Pe
nggatian
balutan
setiap hari
agar proses
penyembuha
n luka cepat.
10.
M
erapikan
jaringan kulit
yang sudah
mati
11.
M
emantau
pergerakan
agar pasien
tetap
beristirahat
12.
A
gar gisi dapat
terpenuhi
khususnya
dalam
penyembuha
n
215
No
.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Kecemasan
berhubungan
dengan
prognosis
penyakit,
kondisi sakit,
dan
perubahan
kesehatan
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan
selama 1 x 24 Jam
kecemasan pasien
berkurang dengan
kriteria hasil :
1.
Pasi
en mengatakan
kecemasan
berkurang
2.
Me
ngenal
perasaannya,
dapat
mengidentifika
si penyebab
atau faktor
yang
mempengaruhi
nya,
kooperkatif
terhadap
tindakan,
wajah rileks.
Intervensi
Rasional
1.
Ka
ji tanda
verbal dan
non verbal
kecemasan,
dampinngi
pasien dan
lakukan
tindakan bila
menunjukan
prilaku
merusak.
2.
Hi
ndari
konfrontasi
3.
Mu
lai
melakukan
tindakan
untuk
mengurangi
kecemasan,
beri
lingkungan
yang tenang
dan suasana
penuh
istirahat.
4.
Tin
gkatkan
kontrol
sensasi
pasien
1.
Reaksi
verbal/nonverbal
dapat menunjukan
rasa agitasi, marah
dan gelisah.
2.
Konfronta
si dapat
meningkatkan rasa
marah, menurunkan
kerja sama dan
memperlambat
penyebuhan
3.
Menguran
gi rangsangan
eksternal yang tidak
perlu.
4.
Kontrol
sensasi pasien
(dalam menurunkan
ketakutan) dengan
cara memberikan
informasi tentang
keadaan pasien,
menekankan pada
penghargaan
terhadap sumbersumber koping
(pertahanan diri)
yang positif.
5.
Orientasi
dapat menurunkan
kecemasan
216
5.
Ori
entasikan
pasien
terhadap
prosedur
rutin dan
aktivitas
yang
diharapkan
6.
Be
ri
kesempatan
kepada
pasien untuk
mengungkap
kan
ansietasnya.
7.
Be
rikan privesi
untuk pasien
dan orang
terdekat.
6.
Dapat
menghilangkan
ketegangan terhadap
kekhawatiran yang
tidak di ekspresikan
7.
Berikan
waktu untuk
mengekspresikan
perasaan,menghilan
gkan cemas dan
prilaku adaptasi
danya keluarga dan
teman-teman yang
dipilih pasien
melayani aktivitas
dan pengaliahan
(misal : membaca)
akan menurunkan
perasaan terisolisasi
8.
Meningka
tkan rileksasi dan
menurunkan
kecemasan
8.
Ko
laborasi :
berikan anti
cemas sesuai
indikasi,
contohnya
diazepam.
3. Implementasi Keperawatan
Tiap pelaksanaan merupakan tahap proses keperawatan dalam
melaksanakan strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah
direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan.
217
yang
ada,
pengorganisasian
pekerjaan
perawat
serta
218
219
A : Analisa masalah
P : Perencanaan
I
: Implementasi
E : Evaluasi
R : Pengkajian ulang kebutuhan pasien dan rencana
keperawatan
C. Dokumentasi Keperawatan
1.
POR (Problem Oriented Record)
Suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada masalah Pasien, dapat menggunakan multi disiplin
dengan
mengaplikasikan
pendekatan
pemecahan
masalah,
semua
data
mengenai
masalah
yang
220
b. Komponen
Model dokementasi ini terdiri dari empat komponen yaitu :
1)
Data Dasar
Data dasar berisi kumpulan dari data atau semua informasi baik
subyektif maupun obyektif yang telah dikaji dari Pasien ketika
pertama kali masuk Rumah Sakit atau pertama kali diperiksa
data dasar mencakup :
a)
b)
c)
d)
e)
Pengkajian keperawatan
Riwayat penyakit/ kesehatan
Pemeriksaan fisik
Pengkajian ahli gizi
Data penunjang ( hasil
laboratorium)
Data dasar yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai
sarana mengidentifikasi masalah dan mengembangkan daftar
masalah Pasien
c. Daftar Masalah
Daftar masalah merupakan suatu daftar inventaris masalah
yang sudah dinomori menurut prioritas. Untuk memudahkan
mencapainya daftar masalah ini berada didepan dari catatan medik.
Daftar masalah ini bisa mencerminkan keadaan pasien, masalahmasalah ini diberi nomor sehingga akan memudahkan bila perlu
dirujuk ke masalah tertentu dalam catatan klinik tersebut. Bila
masalah sudah teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal kapan
masalah tersebut teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal
kapan masalah tersebut teratasi dan petugas yang mengidentifikasi
221
fisiologis,
psikologis,
sosiokultural,
spiritual,
222
1)
perkembangan
berisikan
223
Pencatatan tentang
224
Masalah
yang
pada
ketidakstabilan
dapat
mengakibatkan
pada
sulit
Kemungkinan adanya
Dapat
menimbulkan
SOAPIER
dapat
225
Perencanaan
(dalam
tidak
diharapkan
misalnya
pasien
jatuh,
226
penyakit
dan
perkembangan
penyakit.
perawat
Lembar penerimaan
b)
c)
d)
e)
Catatan keperawatan
Catatan dan laporan
berisi biodata
khusus
2) Keuntungan dan Kerugian
Penggunaan SOR
a)
Keuntungan
1.
227
Kerugian
1.
228
7.
3.
229
b)
Interve
c)
Grafik
d)
Catatan
e)
Catatan
f)
Format
Diagno
c)
230
e)
g)
j)
d)
231
e)
protocol,
dan
instruksi
incidental,
data
dasar
Sistem komputerisasi
232
meliputi
seluruh
kegiatan
untuk
mendokumentasikan
233
234
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama mahasiswa
Nim
: 20120191158
Tempat
Metode
Alat
: Ny. Mujiyah
No. RM
: 55.83.36
Umur
: 60 Tahun
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Kawin
Pendidikan
:-
235
Alamat
Pekerjaan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku
: Jawa
Diagnosa Medis
Tanggal Masuk RS
: 05/06/2015
Tanggal Pengkajian
: 08/06/2015
Penanggung Jawab
Nama
: Ny. Sumarmi
Umur
: 37 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
Jenis Kelamin
: Perempuan
236
237
3.
Pola Nutrisi
a.
Sebelum :
a) Makan : 3 x Sehari (Nasi, Sayur dan Lauk)
b) Minum : 8 Gelas Sehari
b.
Sesudah :
a) Makan : 3 x Sehari, Tinggi Kalori Tinggi Protein dan ekstra
albumin
b) Minum : Kurang lebih 8 Gelas Sehari
Pola Eliminasi
a.
Sebelum :
a) B.a.b : Kurang lebih 2 x Sehari, konsistensi berbentuk dan
berwarna kuning
238
b)
No.
Aktifitas Latihan
1. Makan/Minum
Skoring
2
3
2. Toileting
3. Berpakaian
5. Berpindah
6. Rom
setengah jam
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif
239
Konsep Diri
a. Identitas Diri
b.
Gambaran Diri
Ideal Diri
Harga Diri
Peran Diri
240
Pasien mengatakan bila ada masalah dapat diselesaikan sendiri, bila tidak
dapat diselesaikan sendiri maka dimusyawarahkan dalam keluarga.
11. Sistem Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan seorang muslim, sebelum sakit pasien mengatakan solat
5 waktu, namun pada saat di rumah sakit hanya dapat berdoa pada tuhan;
Pemeriksaan Fisik
1.
Kepala :
a.
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
241
b)
Palpasi :
ada kelainan.
c.
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
resonan.
9.
d.
Abdomen
a.
kelainan.
b.
c.
resonan.
d.
10. Genitalia
11. Ekstremitas
Kekuatan Otot :
242
Atas
kelainan, ROM Mandiri, terpasang infus pada tangan sebelah kiri pada
tanggal 05 Juni 2015.
Bawah
pada kaki sebelah kanan (Selulitis Pedis Distra), kondisi luka teraba
hangat, berwarna merah ada juga yang berwarna kuning dan kehijauan, ada
bula-bula, terdapat kulit yang mati, ada beberapa luka yang terbuka, luka
terbuka yang paling besar ada pada daerah betis diameter luka kurang lebih
3 cm.
12. Kulit
Pada kulit keseluruhan kulit berwarna coklat dan tidak ada kelainan,
kecuali pada luka pada kaki sebelah kanan (Selulitis Pedis Distra), kondisi
luka teraba hangat, berwarna merah ada juga yang berwarna kuning dan
kehijauan, ada bula-bula, terdapat kulit yang mati, ada beberapa luka yang
terbuka, luka terbuka yang paling besar ada pada daerah betis diameter luka
kurang lebih 3 cm.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. 05 Juni 2015
243
Jenis Pemeriksaan
Hematologi
1.Hemoglobin
Hasil
Rujukan
Satuan
11,0*
12,0 16,0
g/dl
2.Leokosit
29,30*
4,00 11,0
10^3/ul
3.Trombosit
277
150 450
10^3/ul
4.Hematokrit
33,2*
36,0 46,2
10^3/ul
Hitung Jenis
5.Eosinofil
0*
24
6.Basofil
01
7.Batang
25
8.Segmen
86*
51 67
9.Limfosit
4*
20 35
10.
Monosit
Golongan Darah
11.
Gol. Darah
Hemostatis
12.
PTT
13.
APTT
14.
Control PTT
15.
Control APTT
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
16.
Albumin
Fungsi Ginjal
17.
Ureum
18.
Creatinin
Diabetes
48
17,3*
35,5
14,2
32,0
12,0 16,0
28,0 38,0
11,0 16,0
28,0 36,5
Detik
Detik
Detik
Detik
3,16
3,50 5,00
g/dl
92*
1,20
17 43
0,60 1,10
mg/dl
mg/dl
19.
Gula Darah Sewaktu
Elektrolit
20.
Natrium
21.
Kalium
22.
Klorida
Ero. Imunologi
Hepatitis
188
80 200
Mg/dl
137,0 145,0
3,50 5,10
98,0 107,0
137,0 145,0
3,50 5,90
98,0 -107,0
244
23.
HbsAg
Negatif
b.
No.
Negatif
08 Juni 2015
Jenis Pemeriksaan
KIMIA KLINIK
Elektrolit
1.Kalium
Hasil
3,37
3,50 5,10
mmol/l
Fungsi Ginjal
2.Ureum
100
17 43
mg/dl
3.Creatinin
0,60
0,60 1,10
mg/dl
c.
No.
Negatif
Jenis Pemeriksaan
KIMIA KLINIK
Elektrolit
1. Natrium
2. Kalium
3. Klorida
Nilai Normal
10 Juni 2015
Hasil
136,3
3,37
107,9
2. Radiologi
a.
Satuan
Nilai Normal
137,0 145,0
3,50 5,10
98,0 107,0
Satuan
mmol/l
mmol/l
mmol/l
05 Juni 2015
d.
Intravena
perlu
245
e.
f.
g.
ml, Intravena
perlu
2. Selasa, 09 Juni 2015
a.
Infus Nacl 0,9% Tranfusi Set 20 Tetes Per
Menit, Intravena
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Intravena
perlu
Per Oral
perlu
3. Rabu, 10 Juni 2015
a.
Infus Nacl 0,9% Tranfusi Set 20 Tetes Per
Menit, Intravena
b.
c.
d.
e.
f.
Intravena
perlu
Per Oral
246
g.
perlu
Analisa Data
Tabel 3.3 Analisa Data
Hari/Tanggal : Senin, 08 Juni 2015
Data
Masalah
PK Infeksi
DS :
P
asien mengatakan
nyeri pada daerah
luka atau luka
(Selulitis Pedis
Distra)
P
asien
mengatakan
nyeri pada daerah
luka bila ditrkan.
DO :
P
asien dapat
mengucapkan secara
verbal
S
: 36,5 C
Penyebab
247
N : 100 x /Menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
A
L : 29,30
(4,00 11,0) 10^3/ul
DS :
P
Kerusakan
Jaringan kult
asien mengatakan
sebelum kerumah
sakit sempat dipijat
sehingga bengkak.
Do :
P
asien dapat
mengucapkan secara
verbal
T
erdapat luka
Selulitis Pedis
Distra
k
ondisi luka teraba
hangat berwarna
merah ada juga yang
berwarna kuning
dan kehijauan, ada
bula-bula, terdapat
kulit yang mati, ada
beberapa luka yang
terbuka, luka
terbuka yang paling
besar ada pada
daerah betis
diameter luka
kurang lebih 3 cm.
DS : pasien mengatakan
Hipertermi
248
tidak papa
DO :
K
ulit teraba hangat
S
: 38,5 C
DS:
Nyeri Akut
P
asien mengatakan
nyeri akibat jatuh
tertimpa batu
P
: Pasien
mengatakan nyeri
akibat jatuh dan
tertimpa batu bata
Q
:
Pasien
mengatakan
nyeri
seperti diiris-iris
R
:
Pasien
mengatakan
nyeri
pada
luka
dan
daerah
luka
(Selulitis
Pedis
Distra)
S : Skala Nyeri 4
T : Nyeri hilang dan
timbul
DO :
P
asien dapat
mengucapkan secara
verbal
S
249
: 36,5 C
N : 100 x /Menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
DS :
Kurang Pengetahuan
Keterbatasan kognitif
P
asien mengatakan
sebelumnya tidak
pernah kepelayanan
kesehatan seperti
puskesmas, rumah
sakit dan lainnya,
kecuali pada saat ini
dan pasien
mengatakan tidak
mengetahui tentang
penyakitnya
(Selulitis Pedis
Distra)
P
asien mengatakan
tidak sekolah.
D
O : Pasien dapat
mengucapkan secara
verbal
B. Diagnosa Keperawatan Priroritas
1. PK Infeksi berhubungan dengan melemahnya daya tahan
hospes, skunder akibat : Perubahan atau peningkatan angka leokosit
29,30 (4,00 11,0) 10^3/ul.
2. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan
respon inflamasi lokal dan nekrotik jaringan subkutis.
3. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamsi sistemik
4. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury Fisik.
250
251
C.
NO
DIAGNOSA
KEPERAW
ATAN
a) PK Infeksi
PERENCANAAN
TUJUAN DAN
KRITERIA
INTERVENSI
HASIL
Setelah dilakukan
1.
B
asuhan
ina
keperawatan
hubungan
selama 3 x 24 Jam
saling
di harapkan
percaya
perawat mampu
2.
P
menatalaksanakan
erkenalkan
program mengatasi
diri atau
infeksi dengan
tujuan
kriteria hasil:
perawat
1.
AL
dalam batas
3.
K
normal 4,00aji tanda11,00 10^3/ul
tanda infeksi
2.
Tid
ak ada tanda4.
M
tanda infeksi
onitor
tdak
ada
pernafasan,
bengkak
nadi,
(tumor), nyeri
tekanan
(dolor),
darah, suhu.
kemerahan
(rubor), dan
5.
L
RASIONAL
1.
Pas
ien dapat
percaya.
2.
Pas
ien
mengetahui
siapa perawat
dan tujuannya.
3.
me
ngetahui
adanya tandatanda infeksi.
4.
Me
ngetahui
perkembangan
dari pasien.
5.
Me
ngetahui
adanya
kelainan pada
fisik pasien.
252
teraba hangat
(kalor).
3.
Per
nafasan
normal : 12
20 x/Menit
4.
Na
di normal : 60
100 x/Menit
5.
Tek
anan
darah
normal : 100
140/<85
mmHg
6.
Su
hu normal :
36,5 C 37,5
C
akukan
Pemeriksaan
fisik
6.
D
orong
masukan
cairan dan
nutrisi
7.
L
akukan
medikasi/per
awatan luka
8.
L
akukan
penggantian
alat misal
infus
minimal 4
hari satu
kali, bila
perlu (untuk
mengurangi
tingkat
infeksi)
9.
K
olaborasi
dengan
dokter dalam
pemberian
antibiotik.
6.
Ag
ar kebutuhan
nutrisi pasien
dapat
terpenuhi
7.
Un
tuk
menurunkan
tingkat infeksi
8.
Un
tuk
menurunkan
tingkat infeksi
9.
Ter
api antibiotik
sistemik, yang
dipilih
berdasarkan
pemeriksaan
sensitivitas
umumnya
diperlukan,
preparat oral
penisilin dan
eritromisin
juga efektif
untuk
menangani
Selulitis.
10.
Un
tuk
membersihkan
luka atau
menghilangka
n pus (nanah).
10.
K
olaboraasi
dengan
dokter bedah
bila perlu,
untuk
motivasi
atau
tindakan
253
NO
DIAGNOSA
KEPERAWA
TAN
b) Kerusakan
integritas
jaringan kulit
berhubungan
dengan
respon
inflamasi
lokal dan
nekrotik
jaringan
subkutis.
PERENCANAAN
TUJUAN DAN
KRITERIA
HASIL
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 3 x 24 Jam
di harapkan pasien
mampu
mempertahankan
integritas kulit yang
baik dengan kriteria
hasil :
4.
Int
egritas kulit
yang baik bisa
dipertahankan,
tdak
ada
bengkak
(tumor), nyeri
(dolor),
kemerahan
(rubor), dan
teraba hangat
(kalor) pada
area tersebut.
5.
Me
nunjukan
pemahaman
dalam proses
perbaikan
kulit
dan
mencegah
cedra
berulang.
6.
Ma
mpu
melindungi
kulit
dan
mempertahank
an
kelembapan
kulit
dan
perawatan
alami
(menghindari
INTERVENSI
13.
B
ina
hubungan
saling
percaya
14.
P
erkenalkan
diri atau
jelaskan
tujuan
perawat
15.
A
jarkan pasien
untuk
memakai
pakaian yang
longgar bila
perlu
16.
R
apikan
tempat tidur
17.
O
bservasi
balutan luka
(Selulitis
Pedis
Distra)
18.
O
bservasi luka
(Selulitis
Pedis
Distra)
19.
Ja
ga
kebersihan
kulit agar
tetap bersih
dan kering
RASIONAL
1.
Pas
ien dapat
percaya dengan
perawat
2.
Pas
ien dapat
mengetahui
nama petugas
dan
mengetahui
tugas perawat
3.
Me
makai pakaian
yang longgar
berguna untuk
menghindari
luka baru yang
menimbulkan
lecet bila baju
terlalu dekat.
4.
Pas
ien dapat lebih
nyaman pada
saat
istirahat.dan
tidur
5.
Da
pat mengetahui
kondisi balutan
luka.
6.
Da
pat mengetahui
kondisi luka.
7.
Da
pat mencegah
masalah yang
lain.
8.
Me
nghindari
balutan basah
agar terhindar
254
air
pada
luka(Selulitis
Pedis Distra))
(menghindar
i masalah
yang lain)
20.
Ja
ga
kebersihan
balutan agar
tetap bersih
dan kering
21.
G
anti balutan
luka
(Selulitis
Pedis
Distra), bila
perlu
22.
R
apikan
jaringan
kulit yang
mati
23.
M
onitor
aktivitas dan
mobilitas
pasien
24.
M
onitor status
nutrisi
pasien dan
motivasi
pasien
25.
K
olaboraasi
dengan
dokter bedah
bila perlu,
untuk
motivasi
atau
tindakan
dari masalah
yang lain
9.
Pe
nggatian
balutan setiap
hari membuat
proses
penyembuhan
luka lebih
cepat cepat.
10.
Me
rapikan
jaringan kulit
yang sudah
mati dapat
mempercepat
penyembuhan
11.
Me
mantau
pergerakan
agar pasien
tetap
beristirahat
12.
Ag
ar gisi dapat
terpenuhi
khususnya
dalam
penyembuhan
13.
Ag
ar masalah
pada kulit
dapat cepat
teratasi.
255
No
Diagnosa
Keperawatan
Hipertermi
berhubungan
dengan respon
inflamasi
sistemik
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam
, termoregulasi
dalam rentang
normal, dengan
Kriteria Hasil :
1.
Per
nafasan
normal : 12
20 x/Menit
2.
Na
di normal : 60
100 x/Menit
3.
Tek
anan
darah
normal : 100
140/<85
mmHg
4.
Suh
u normal :
36,5 C 37,5
C
5.
tida
k ada pusing,
merasa
nyaman
Intervensi
Rasional
5.
M
onitor suhu
sesering
mungkin
6.
elimuti
pasien
7.
K
ompres
pasien pada
lipat
paha dan
aksila
8.
K
olaborasi
pemberian
obat penurun
demam, Bila
perlu
5.
moni
tor suhu sesering
mungkin dapat
mengetahui
sejauh
mana.perkemban
gan pasien
6.
Untu
k menjaga
kenormalan suhu
tubuh
7.
Kom
pres pasien
berguna untuk
menurunkan suhu
pasien
8.
Berg
una menurunkan
suhu pasien, Bila
Perlu
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri Akut
berhubungan
dengan agen injury
fisik
TUJUAN DAN
KRITERIA
HASIL
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan
selama 3 x 24
Jam nyeri
berkurang atau
hilang dengan
kriteria hasil :
INTERVENSI
1.
B
ina
hubungan
saling
percaya
2.
P
erkenalkan
diri atau
RASIONAL
1.
A
gar pasien
percaya
dengan
perawat.
2.
A
gar pasien
mengetahui
256
1. S
ecara
subjektif
melaporkan
nyeri
berkurang
skala nyeri
0-1 (0-4)
2. D
apat
mengidentif
ikasi
aktifitas
yang
meningkatk
an atau
penurunan
nyeri
3. P
asien tidak
gelisah
(Kenyaman
an)
4. P
ernafasan
normal : 12
20
x/Menit
5. N
adi normal :
60 100
x/Menit
6. T
ekanan
darah
normal
:
100
140/<85
mmHg
7. S
uhu
normal :
36,5 C
37,5 C
tujuan
perawat
3.
M
onitor
Tekanan
darah, nadi,
suhu.
4.
L
akukan
Pemeriksaan
fisik
5.
k
ajian
nyeridengan
pendekatan
PQRST dan
kaji secara
komprehensi
f
6.
O
bservasi
reaksi
nonverbal/ve
rbal ketidak
nyamanan
7.
B
erikan
tempat tidur
yang bersih
dan nyaman
8.
A
jarkan
metode non
farmakologi
untuk
mengurangi
nyeri
rileksasi
nafas dalam
atau distraksi
9.
K
olaborsi
pemberian
obat
analgesik
bila perlu
perawat dan
tujuannya
3.
M
engetahui
tingkat
perkembanga
n pasien
.
4.
M
engetahui
kelainan fisik
pasien.
5.
M
engetahui
skala nyeri
pasien dan
ketidaknyam
anan
6.
M
engetahui
ketidaknyam
anan
7.
P
asien dapat
beristirahat
dengan
nyaman.
8.
P
endekatan
dengan
menggunaka
n rileksasi
dan non
farmakologi
lainnya telah
menunjukan
keefektifan
dalam
mengurangi
nyeri.
9.
A
nalgetik
memblok
lintasan nyeri
sehingga
nyeri akan
berkurang
257
(Injeksi
ketorolac 30
mg,
Intravena,
Bila perlu.)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan
kognitif
TUJUAN DAN
KRITERIA
HASIL
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 3x24 Jam
diharapkan pasien
paham dengan
penyakit yang
dideritanya
dengan kriteria
hasil :
1.
P
asien mampu
menjelaskan
kembali
teori/penjela
san
yang
telah
di
jelaskan
tentang
Selulitis.
2.
P
asien mampu
melakukan
salah
satu
teori yang di
jelaskan
tentang
Selulitis.
(menghidari
luka terkena
air,
menghindari
faktor
penyebab,
mengetahui
INTERVENSI
1.
K
aji tingkat
pengetahuan
pasien.
2.
G
ali
pengetahuan
pasien
tentang
proses
penyakit
(Selulitis)
3.
K
ontrak waktu
kepada
pasien dan
keluarga
dalam
pemberian
informasi/pe
nkes
(Selulitis)
4.
B
erikan
informasi/pe
nkes kepada
pasien dan
keluarga
mengenai
penyakit
(Selulitis)
5.
M
inta pasien
dan keluarga
RASIONAL
1.
M
engetahui
tingkat
pemahaman
pasien
menangkap
informasi.
2.
M
engetahu
apakah
pasien
mengetahui
tentang
proses
penyakit
3.
M
embuat janji
kepada
pasien dan
keluarga
akan
menhindari
ketidak
percayaan
pasien.
4.
In
formasi yang
di dapat
dilakukan
oleh pasien
dan keluarga
5.
258
tanda
dan
gejala, cara
pencegahan,
memakanmakan
mengandung
protein)
untuk
menggulang
gi penjelasan
6.
E
valuasi
tingkat
pemahaman
pasien
dengan
memantau
perubahan
aktivitas
7.
B
erikan
informasi
kemajuan
pasien
kepada
keluarga
ntuk
mengetahui
pemahaman
pasien atas
penjelasan.
6.
M
engetahui
apakah
penjelasan
dapat
dikerjakan.
7.
M
engindari
kekhawatira
n keluarga
kepada
pasien.
259
3. Implementasi Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 3.9 Implementasi Keperawatan PK Infeksi
Hari, Tanggal : Senin, 08 Juni 2015
Tugas Jaga
: Pagi
Diagnosa
N0.
Jam
Implementasi
Keperawatan
1.
PK Infeksi
08.00
08.00
08.20
Membina
hubungan saling percaya
(Ditha)
Memperkenal
kan diri dan menjelaskan tujuan
perawat
(Ditha)
Jam :
S:
m
p
m
d
(Ditha)
tanda-tanda infeksi
(Ditha)
m
lu
D
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
m
lu
08.30
10.30
TTD
Mengkaji
Melakukan
medikasi/Perawatan luka
O:
da
in
pa
(S
C
N
T
R
Ju
A
(4
A : Ma
P : Lan
1-
260
18.05
18.00
Implementasi
TTD
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
Kolaborasi
pemberian skin test amikacin 0,1 cc,
sub cutan, kurang lebih 15 menit untuk
mengetahui alergi atau tidak alergi,.
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
(Ditha)
Jam :
S:
m
k
k
D
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena
O:
da
ve
36
N
T
R
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari, Tanggal
Tugas Jaga
N0.
Implementasi
TTD
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
(Ditha)
Mengkaji
Jam :
S:
m
k
k
D
261
06.00
06.00
06.00
06.00
memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena.
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian Infus Pentoprazole 40 mg
Drip Nacl 0,9% 50 ml, Intravena
O:
da
ve
38
N
T
R
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 3.10 Implementasi Keperawatan Kerusakan integritas Jaringan kulit
Hari, Tanggal : Senin, 08 Juni 2015
Tugas Jaga
: Pagi
Diagnosa
N0.
Jam
Implementasi
Keperawatan
b)Kerusakan integritas
jaringan kulit
08.00
Menjelaskan
berhubungan dengan
tujuan
perawat
respon inflamasi lokal
08.00
dan nekrotik jaringan
Mengobservas
subkutis.
08.30
i balutan luka
10.30
Mengajarkan
pasien untuk menggunakan pakaian
yang longgar
balutan luka
mengganti
TTD
(Ditha)
Jam
S:
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
O:
262
A: M
P:L
Implementasi
TTD
Merapikan
(Ditha)
Jam :
S:
m
y
O:
da
ve
tid
ng
A : Ma
P : Lan
1
263
N0.
Diagnosa
Keperawatan
Kerusakan integritas
jaringan kulit
berhubungan dengan
respon inflamasi lokal
dan nekrotik jaringan
subkutis.
Jam
Implementasi
TTD
Jam :
S:
20.00
06.00
menjaga
kebersihan pasien agar tetap bersih dan
kering (menghindari masalah yang
lain)
Merapikan
tempat tidur
m
m
(Ditha)
O:
(Ditha)
da
ve
A : Ma
P : Lan
c) Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
08.30
(Ditha)
S:
O:
36
A : Ma
264
P : Lan
1-4
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
16.00
(Ditha)
S:
O:
36
A : Ma
P : Lan
1-4
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
Implementasi
TTD
Jam :
20.00
(Ditha)
S : pas
265
sistemik
mungkin
O:
20.00
(Ditha)
-
te
38
Selimuti pasien
A : Ma
P : Lan
21.00
Kolaborasi
pemberian paracetamol infus 250 ml,
intravena
(Ditha)
1-4
Diagnosa Keperawatan
d) Nyeri Akut berhubungan
dengan Agen Injury Fisik
Jam
08.30
Implementasi
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
08.30
Mengobservasi
reaksi nonverbal/verbal ketidaknyamanan
09.00
mengajarkan
metode non farmakologi untuk mengurangi
nyeri rileksasi nafas dalam atau distraksi
TTD
Jam
S:
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
O:
266
A:M
P:L
1-
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Agen Injury Fisik
Implementasi
TTD
Jam :
18.30
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
S:
(Ditha)
m
k
k
D
18.30
(Ditha)
O:
da
ve
36
N
T
R
A : Ma
P : Lan
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari, Tanggal
Tugas Jaga
N0.
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Implementasi
TTD
am : 1
-
Melakukan
267
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
S:
(Ditha)
m
k
k
D
21.30
(Ditha)
O:
da
ve
38
N
T
R
A : Ma
P : Lan
1-7
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 3.13 Implementasi Keperawatan Kurang pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Hari, Tanggal : Senin, 08 Juni 2015
Tugas Jaga
: Pagi
Diagnosa
N0.
Jam
Implementasi
Keperawatan
TTD
e) Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
08.00
Mengkaji
tingkat pengetahuan pasien
m
p
se
d
in
m
(S
(Ditha)
m
O:
268
v
A: M
P : La
1
269
Implementasi
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
18.40
menggali
pengetahuan pasien tentang proses
penyakit (Selulitis)
m
te
(Ditha)
O:
d
v
A : Ma
P : Lan
Implementasi
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
21.00
Memberikan
informasi kemajuan pasien pada
keluarga
(Ditha)
g
p
270
te
O:
d
v
A : Ma
P : Lan
1
CATATAN PERKEMBANGGAN ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 3.14 Implementasi Keperawatan PK Infeksi
Hari, Tanggal
Tugas Jaga
N0.
1.
Implementasi
TTD
09.00
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
09.30
Melakukan
medikasi/perawatan luka
(Ditha)
Jam
S:
O:
A: M
P:L
271
16.00
18.00
18.00
Implementasi
TTD
melakukan
penggantian infus dengan tranfusi set
(untuk mengurangi tingkat infeksi)
memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena
Jam :
S:
(Ditha)
m
k
O:
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
da
ve
36
N
T
R
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
Implementasi
TTD
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
(Ditha)
Mengkaji
Jam :
S:
m
k
O:
da
ve
272
C
N
T
R
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
TTD
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
Jam :
S:
m
k
O:
da
ve
Se
te
ke
A : Ma
P : Lan
1
273
274
Implementasi
Kerusakan integritas
Jaringan kulit
TTD
Jam :
18.00
S:
Merapikan
tempat tidur
menjaga
kebersihan balutan agar tetap bersih
dan kering
m
k
(Ditha)
O:
18.00
da
ve
(Ditha)
18.00
Memonitor
status nutrisi pasien dan motivasi
pasien (memakan makanan yang
banyak protein dan buah-buahan)
n
A : Ma
(Ditha)
P : Lan
Kerusakan integritas
Jaringan kulit
Implementasi
TTD
Jam :
21.00
Memonitor
aktivitas dan mobilitas pasien
tempat tidur
S:
(Ditha)
Merapikan
O:
275
05.00
(Ditha)
te
te
A : Ma
P : Lan
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
08.30
(Ditha)
S:
O:
A : Ma
-
P : Lan
1-4
276
Tugas Jaga
N0.
: Siang
Diagnosa
Keperawatan
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Jam
Implementasi
TTD
Jam. 1
16.00
S:
(Ditha)
O:
A : Ma
P : Lan
1-4
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
20.00
(Ditha)
S : pas
O:
36
A : Ma
P : Lan
1-4
277
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Agen Injury Fisik
TTD
Jam :1
08.30
08.30
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
S:
(Ditha)
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
m
k
(Ditha)
O:
da
ve
A : Ma
P : Lan
1-7
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Implementasi
TTD
Jam :1
278
16.00
16.00
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
S:
(Ditha)
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
-
m
k
(Ditha)
O:
da
ve
tid
A : Ma
P : Lan
1-7
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Agen Injury Fisik
Implementasi
TTD
Jam :
21.00
21.00
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
S:
(Ditha)
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
te
O:
(Ditha)
te
pu
tid
A : Ma
P : Lan
279
1-7
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
08.00
memberikan
informasi kemajuan pasien kepada
keluarga pasien
m
k
(Ditha)
O:
d
v
A : Ma
P : Lan
1-7
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
Implementasi
TTD
Jam :
280
keterbatasan kognitif
S:
18.30
18.30
memberikan
informasi kemajuan kepada kepada
(Ditha)
keluarga pasien.
Kontrak waktu
kepada pasien dan keluarga dalam
pemberian informasi/penkes (Selulitis)
(Diha)
m
k
d
sa
p
(S
O:
d
v
A : Ma
P : Lan
Implementasi
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
22.00
memberikan
informasi kemajuan pasien kepada
keluarga
a
m
p
(Ditha)
O:
te
a
se
A : Ma
P : Lan
281
TTD
Jam :
S:
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena.
(Ditha)
09.00
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
10.00
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
Lakukan
medikasi/perawatan luka
m
se
p
O:
da
ve
C
N
T
R
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
Implementasi
TTD
Memonitor
(Ditha)
Jam :
S:
282
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena
(Ditha)
m
k
O:
da
ve
(Ditha)
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
36
N
T
R
05
A
(4
A : Ma
P : Lan
1
Implementasi
TTD
Memonitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu.
(Ditha)
(Ditha)
Mengkaji
Monitor
pernafasan, nadi, tekanan darah, suhu
Kolaborasi
pemberian injeksi cefotaxim 1 gram,
intravena.
Kolaborasi
pemberian injeksi amikacin 2 ml,
Intravena
(Ditha)
(Ditha)
(Ditha)
Jam :
S:
m
k
O:
da
ve
36
N
T
R
05
A
(4
283
A : Ma
P : Lan
TTD
(Ditha)
(Ditha)
07.00
menjaga
kebersihan balutan agar tetap bersih
dan kering
(Ditha)
09.30
mengobservas
i balutan luka (Selulitis Pedis Distra)
(Ditha)
merapikan
jaringan kulit yang mati
(Ditha)
09.30
mengobservas
i luka (Selulitis Pedis Distra)
Jam
S:
O:
A: M
P:L
284
Kerusakan integritas
Jaringan kulit
Implementasi
TTD
Jam :
18.00
menghindari
kerutan pada tempat tidur (Merapikan
tempat tidur)
menjaga
kebersihan balutan agar tetap bersih
dan kering
S:
m
k
(Ditha)
O:
18.00
da
ve
(Ditha)
n
A : Ma
P : Lan
Kerusakan integritas
Jaringan
Implementasi
TTD
Jam :
21.00
Memonitor
aktivitas dan mobilitas pasien.
Kolaboraasi
dengan dokter bedah untuk memotivasi
S:
(Ditha)
285
21.30
05.00
Merapikan
tempat tidur
O:
da
ve
(Ditha)
(Ditha)
te
A : Ma
P : Lan
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
08.30
(Ditha)
S:
O:
36
A : Ma
P : Lan
1-4
286
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
16.00
(Ditha)
S:
O:
36
A : Ma
P : Lan
1-4
Hipertermi
berhubungan dengan
respon inflamasi
sistemik
Implementasi
TTD
Jam :
20.00
(Ditha)
S:
O:
36
A : Ma
287
P : Lan
n
y
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Agen Injury Fisik
TTD
Jam :1
08.30
08.30
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
S:
(Ditha)
m
k
(Ditha)
O:
da
ve
A : Ma
P : Lan
288
Hari, Tanggal
Tugas Jaga
N0.
Nyeri Akut
berhubungan dengan
Agen Injury Fisik
Implementasi
TTD
Jam :1
16.00
16.00
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
S:
(Ditha)
m
k
(Ditha)
O:
da
ve
tid
A : Ma
P : Lan
Implementasi
Melakukan
pengkajian secara komperhensif
TTD
(Ditha)
Mengobservas
i reaksi nonverbal/verbal
ketidaknyamanan
(Ditha)
- Lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif
(Ditha)
- Observasi
reaksi nonverbal/verbal ketidak
(Ditha)
Jam :
S:
te
O:
te
pu
tid
A : Ma
P : Lan
289
nyamanan
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
08.00
Memberikan
informasi kemajuan pasien kepada
keluarga pasien
m
se
(Ditha)
O:
d
v
A : Ma
P : lan
290
N0.
Diagnosa
Keperawatan
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam
16.00
16.15
Implementasi
memberikan
informasi/penkes kepada pasien dan
keluarga mengenai penyakit (Selulitis)
Meminta
pasien dan keluarga untuk
menggulanggi penjelasan
TTD
Jam :
S:
d
m
in
p
(Ditha)
(Ditha)
O:
g
m
m
A: M
P : La
Implementasi
TTD
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Jam :
S:
21.00
mengevaluasi
tingkat pemahaman pasien dengan
memantau perubahan aktivitas
.
memberikan
informasi kemajuan pasien kepada
keluarga pasien.
(Ditha)
21.00
(Ditha)
d
b
d
m
su
p
O:P
verba
291
A: M
P:H
292
4. Evaluasi Keperawatan
a. PK Infeksi
Pada diagnosa ini tujuan dan kriteria hasil dapat tercapai sebagian
dengan evaluasi sebagai berikut :
Kamis, 11 Juni 2015Jam : Jam : 07.00
Data Subjektif :
-
keluhan
Data Objektif :
-
S : 36,5 C
N : 90 x /Menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
AL : 29,30
(4,00 11,0) 10^3/ul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-
1-10
Operkan tugas jaga kepada petugas
293
pulang
Data Objektif :
- Pasien dapat mengucapkan secara verbal
- Pasien terlihat tidak gelisah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- 1-13
- Operkan tugas jaga kepada petugas jaga
yang lain
c.
sistemik
Pada diagnosa ini tujuan dan kriteria hasil dapat tercapai sebagian
dengan evaluasi sebagai berikut :
Kamis, 11 Juni 2015Jam : 07.00
Data Subjektif :
Data Objektif :
-
S : 36,5 C
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-Operkan tugas jaga kepada petugas jaga
yang lain
294
(Pasien tertidur)
Data Objektif :
- Pasien terlihat dapat tertidur dengan
pulas
- Pasien tidak terlihat gelisah
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Operkan tugas jaga kepada petugas
jaga yang lain
e. Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan kognitif
Pada diagnosa ini tujuan dan kriteria hasil dapat tercapai dengan
evaluasi sebagai berikut :
Kamis, 11 Juni 2015Jam : 07.00
Data Subjektif :
-
295
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan intervensi
- Operkan tugas jaga kepada petugas
jaga yang lain
D. Dokumentasi Keperawatan
Penulis mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien Ny.
M dengan Selulitis Pedis Distra. Selama 3 x 24 Jam di ruang melati
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, Penulis menggunakan
dokumentasi POR (Problem Oriented Record), karena memudahkan
penulis dalam mencatat atau mendokumentasikan perkembangan pasien
dengan menggunakan S.O.A.P.I.E.
296
2.
Adanya
arahan
dan
bimbingan
dari
297
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan salah satu tahap dalam penulisan laporan studi kasus
dimana didalamnya berisi tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang ada
sehingga tercermin suatu penulisan antara pengamatan tentang teori yang ada
dengan aplikasi yang ada dalam situasi nyata dan kesenjangan ini dipecahkan
dengan pola pikir ilmiah.
Asuhankeperawatanpadapasien
Ny
denganSelulitis
Pedis
diagnosa
keperawatan,
intervensi
keperawatan,
pembahasanuntuktiap-tiap
proses keperawatanadalahsebagaiberikut:
A.
Pengkajian
yang
digunakanpenulisuntukmengumpulkan
data
298
Dari hasilpengkajianpadakasusdidapatkanadanyakesenjangandenganteori.
Data
yang
adapadakasusdan
adapadateori,data
yang
adapadateori
Integumen
299
yang
adadalamteoritetapitidakada
di
dalamkasus
Pasien Ny M tidak ada keluhan malaise, demam, menggigil hanya
saja ditemukan data suhu 38,50C, nadi : 100 x /Menit (Normal),
Tekanan Darah : 120/80 mmHg (Normal). Hal itu tidak sesuai dengan
teori (Muttaqin Arif, 2013) yang didapatkan didapatkan keluhan
malaise, peningkatan denyut jantung, sakit kepala, dan tekanan darah
rendah.
3. Data
yang
tidakadadalamteoritetapiadadalamkasus
pasien Ny M didapat data laboratorium menunjukan angka leokosit
termasuk tinggi yaitu 29,30 (4,00 11,0) 10^3/ul. Pada teori (Muttaqin
Arif, 2013) pada fase awal tidak membahas secara pasti mengenai
infeksi.
B.
DiagnosaKeperawatan
300
1. Diagnosakeperawatan
yang
adadalamteoridanadadalamkasus
Diagnosa ini ditegakkan karena pada saat pengkajian pada tanggal 8 Juni
2015 penulis mendapatkan data :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
Fisik
pada pasien didapatkan data sebagai berikut
Data Subjektif :
i.
Pasien
Pasien
dapat
301
b.
Kerusakan
Integritas
Jaringan
Kulit
mengatakan
kondisi
luka
Hipertermi
berhubungan
dengan
302
(Pada saat
Pasien
mengatakan
nyeri
303
Pada teori (Muttaqin Arif, 2013) pade fase awal tidak dibahas
mengenai infeksi secara pasti.
2. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan kognetif
Diagnosa ini ditegakkan karena pada saat pengkajian pada tanggal 8
Juni 2015 .
Data Subjektif :
1.
Pasien
mengatakan
Pasien
mengatakan
tidak
sekolah.
Data Objektif :
-
verbal
Pada teori (Muttaqin Arif, 2013) tidak mrmbahas mengenai kurang
pengetahuan melainkan membahas mengenai kecemasan pasien.
3. DiagnosaKeperawatan
adadalamteoritetapitidakada di dalamkasus
a. Kecemasan berhubungan
yang
dengan
prognosis
304
C.
Intervensi
305
Pada diagnosa ini ada beberapa rencana yang berbeda antara kasus
dan teori yaitu, penulis menambah rencana keperawatan yaitu
Kolaborasi dengan dokter bedah dalam motivasi (memulai puasa
306
Hipertermi
berhubungan
dengan
307
Pada diagnosa ini ada beberapa rencana yang berbeda antara kasus
dan teori yaitu ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori, bina
hubungan saling percaya, perkanalkan diri dan tujuan perawat, monitor
tekanan darah, nadi, suhu, lakukan peeriksaan fisik, observasi reaksi
verbal dan non verbal ketidaknyaman, yang ada pada teori yang tidak
dilakukan pada kasus Atur posisi fisiologis dan imobilisasi ekstermitas
yang mengalami Selulitis, Lakukan kompres. Manajemen lingkungan :
Lingkungan tenang dan batasi pengunjung.
D.
Implementasi
308
Kaji
309
kebersihan balutan agar tetap bersih dan kering, Ganti balutan luka (bila
perlu, Monitor aktivitas dan mobilitas pasien, Monitor status nutrisi
pasien dan motivasi pasien dan perlu berkolaborasi dengan dokter bedah
untuk melakukan pembedahan guna merapikan jaringan kulit yang mati.
3.
kognitif
Pada diagnosa ini pasien kooperatif dan dapat mengikuti rencana yang
telah disusun sehingga tindakan keperawatan dapat teratasi sesuai dengan
rencana dan masalah teratasi.
E.
Evaluasi Keperawatan
310
Evaluasi yang dilakukan oleh penlis adalah evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Evaluasi proses adalah evaluasi yang diketahui secara langsung atau
beberapa saat setelah pelaksanaan. Sedangkan evaluasi hasil dapat dilihat atau
diketahui setelah asuhan keperawatan dianggap selesai. Hasil evaluasi didapat
oleh penulis dilakukan dengan metode SOAP.
f.
PK Infeksi
2)
1)
2)
3)
10^3/ul
Masalah yang teratasi :
140/<85 mmHg
g.
311
1) Menunjukan
pemahaman
dalam
proses
kulit
dan
mengidentifikasi
aktifitas
yang
312
j. Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan kognitif
Pada diagnosa ini tujuan pasien paham dengan penyakit yang
dideritanya dan kriteria hasil masalah dapat teratasi.
dapat teratasi :
3.
Pasien
mampu
menjelaskan
kembali
sistem
ini
banyak
313
314
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah memberikan Asuhan Keperawatan Pada Ny M Dengan
Selulitis Pedis Distra di ruang RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta selama 3 x 24 jam yaitu pada tanggal 08 Juni sampai dengan
11 Juni 2015 penulis mendapatkan pengalaman secara nyata dalam
melaksanakan asuhan keperawatan, yang meliputi pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan,
dan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian Ny M dengan Selulitis Pedis Distra di
Ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta penulis
telah memperoleh pengalaman dalam melaksanakan pengkajian yang
terdiri dari pengumpulan data, analisa data yang akhirnya dapat
merumuskan diagnosa keperawatan.
Pada waktu melakukan pengkajian tidak semua tanda dan gejala
yang terdapat pada tinjauan pustaka muncul pada pasien. sehingga
asuhan keperawatan harus disesuaikan dengan keadaan pasien.
315
2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus Selulitis pedis Distra muncul 3 diagnosa sesuai teori
meliputi :
a. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury Fisik.
b. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan
dengan respon inflamasi lokal dan nekrotik jaringan subkutis.
c. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi
sistemik
Diagnosa yang yang tidak sesuai dengan teori ada dalam kasus :
a. PK Infeksi berhubungan dengan melemahnya daya
tahan hospes, skunder akibat : Perubahan atau peningkatan angka
leokosit 29,30 (4,00 11,0) 10^3/ul.
b. Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan kognitif.
3. Intervensi Keperawatan
Pada tahap perencanaan penulis menyusun rencana Asuhan
Keperawatan padaNy M dengan Sekulitis Pedis Distra di Ruang
Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, meliputi
penentuan
prioritas
masalah
keperawatan,
penentuan
tujuan,
316
5. Evaluasi
Dari ke 5 diagnosa yang muncul PK Infeksi, Kerusakan integritas
jaringan kulit, Hipertermi, Nyeri dan Kurang Pengetahuan pada kasus
ini 3 diagnosa dapat teratasi Hipertermi, Nyeri, kurang pengetahuan
dan 2 diagnosa belum teratasi sebagian PK Infeksi, Kerusakan
Integritas kulit, setiap langkah dari tahap pelaksanaan penulis
mendokumentasikan baik pada status pasien maupun dalam asuhan
keperawatan yang penulis buat. Dokumentasi asuhan keperawatan ini
akan memberikan kemudahan bagi petugas dan pembaca lain yang
ingin mengetahui tindakan penatalaksanaan dan perkembangan pasien.
B. Saran
Berdasarkan tinjauan kasus pembahasan dan kesimpulan diatas terlihat
bahwa masih diperlukan perawatan yang lebih lanjut hal ini disebabkan
karena kondisi pasien yang masih memerlukan perawatan secara
komprehensif, maka penulis ingin mengajukan saran yang kiranya dapat
bermanfaat :
a.
Yogyakarta
317
Diharapkan
agar
perawat
dan
tim
kesehatan
lain
tetap
318
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Wiwik, (2012), Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ganggun Sistem
Hematologi, Jakarta, Selemba medika.
Arisanty Irma P., (2014), Manajemen Perawatan Luka, Jakarta, EGC.
Brown tony burns, Robin graham, (2005), Darmatologi, Jakarta, Erlanga.
Bilotta Kimberly A. J.,(2012), Kapita Selekta Penyakit, Jakarta, EGC.
Carpenito, Moyet., (2013), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Jakarta, EGC.
Eron LJ., (2008) Cellulitis and Soft-Tissue Infections. American College of
Physicians.
Gillespie Stephen, Kaathleen bamford, (2009), At a Glance Mikrobiologi medis
dan infeksi, Jakarta, Erlanga.
Judith, (2012), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Diagnosis NANDA intervensi
NIC kriteria hasil NOC, Jakarta, EGC.
Muttaqin Arif,
319
LAMPIRAN
320
No. RM
Umur
Agama
Status Perkawinan
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Suku
Diagnosa Medis
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi
Penanggung Jawab
Nama
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Jenis Kelamin
321
D. Riwayat Kesehatan
6. Keluhan Utama
10.
Genogram
322
Aktifitas Latihan
Skoring
1
2
3
0
4
7.Makan/Minum
8.Toileting
9.Berpakaian
10.
Mobilisasi di tempat tidur
11.
Berpindah
12.
Rom
Ket : 0 = Mandiri, 1 = Dengan alat bantu, 2 = Dibantu orang lain, 3 =
Dibantu orang lain dan alat, 4 = Tergantung total
323
g.
Gambaran Diri
h.
Ideal Diri
i.
Harga Diri
j.
Peran Diri
324
F. Pemeriksaan Fisik
13. Keadaan umum :
14. Tingkat keasadaran :
15. GCS :
16. TTV :
S:
x/menit
17. Kepala
N:
x/Menit
TD :
mmHg
RR
325
Telinga :
Hidung :
19. Mulut
20. Leher
21. Dada/toraks
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
22. Abdomen
Inspeksi
326
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
23. Genitalia
24. Ekstremitas
Atas
Bawah :
25. Kulit
G. Pemeriksaan Penunjang
327
H. Terapi
I. Analisa Data
Data
Masalah
Penyebab
328
329
Icd
L03
2
3
4
5
6
CELLULITIS
OF OTHER
PARTS OF
LIMB
L03.1
CELLULITIS,
UNSPECIFIE
D
L03.9
2
Tanggal
01/07/2015
02/10/2015
25/02/2015
27/02/2015
03/11/2015
27/03/2015
Cm
98546708
98535346
98446807
98551195
98247400
98538603
31/03/2015
98235884 SISWANTO BP
64:00:20
01/08/2015
17/02/2015
48:08:10
69:04:11
26/03/2015
4
5
6
20/04/2015
21/04/2015
26/05/2015
Nama
PONIYEM NY"B"
JAIMAN BP
CHAJATUL WALIDJAH
SUKIRDI BP
MUH MARYADI BP
SRI WIHARJO/SATIYEM NY
Umur
74:10:18
49:00:26
71:04:02
66:02:15
85:10:07
75:02:26
82:02:25
13:03:10
71:09:10
1: 0:26
330
: Kesehatan
Sub topik
: Selulitis
Sasaran
Hari/tanggal
Jam
: 16.00
Waktu
: 30 menit
Tempat: Ruang
331
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga mampu
Selulitis.
2. Tujuan khusus
a. Memahami pengertian penyakit Selulitis
b. Memahami penyebab penyakit Selulitis
c. Memahami cara mencegah penyakit Selulitis.
d. Memahami bagaimana gejala penyakit Selulitis.
D. Materi
Isi materi:
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Ceramah
Tanya jawab
E. Metode
F. MEDIA
1.
2.
Materi SAP
Lembar Balik
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
332
3 menit
Pembukaan;
1. Memberi
salam
2. Menjelask
an tujuan
3. Menyebut
Menjawab salam
Memperhatikan dan
mendengarkan
15 menit
Pelaksanaan:
1. Menjelask
an materi secara
berurutan.
2. Pengertian
penyakit Selulitis,
penyebab D
Selulitis,cara
mencegah
Selulitis, gejala
Selulitis.
Menyimak dan
memperhatikan
333
10 menit
Evaluasi;
Meminta
saudara Bertanya
dan
atau menjawab
menjelaskan
pertanyaan.
menyebutkan
pengertianpenyakit
Selulitis,
penyebab
2 menit
Penutup:
Mengucapkan
H. Evaluasi
Hasil penyuluhan memberikan pertanyaan pada pasien.
1.
2.
3.
4.
334
Lampiran Materi
SELULITIS
A. Pengertian
Selulitis adalah penyebaran infeksi pada kulit yang meluas hingga
jaringan subkutan. Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang
jaringan subkutis, biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab
tersering Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus. Sellulitis
adalah peradangan pada jaringan kulit yang mana cenderung meluas
kearah samping dan ke dalam.
B. Penyebab Selulitis
Penyakit Selulitis disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri dan jamur :
a. Disebabkan
oleh
Streptococcus
dan
Staphylococcus aureus
b. Infeksi dari jamur S. Pneumoniae
2. Penyebab lain :
a.
Gigitan binatang, serangga.
b.
Kulit kering
c.
Eksim
d.
Kulit yang terbakar atau melepuh
e.
Diabetes
f.
Pembekakan yang kronis pada kaki
g.
Penyalahgunaan obat-obat terlarang
h.
Menurunnyaa daya tahan tubuh
i.
Cacar air
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG PENYAKIT SELULITIS
Oleh :
345
B. PENYEBAB
Infeksi bakteri dan jamur :
1.
c.
Staphylococcus aureus
d.
2.
Disebabkan
oleh
Streptococcus
dan
Penyebab lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
h.
346
terjadi ruam kulit, gemetar, kelelahan, nyeri , kulit terasa panas, dan
rambut rontok pada kulit yang terinfeksi.
D.
347
TERIMA KASIH
348