You are on page 1of 388

Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Perjalanan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik


Journey Towards a Better Life

www.kalbe.co.id
IDX: KLBF

Daftar Isi

Table of Contents
4 Strategi & Pencapaian 2011
2011 Strategy & Achievement
6 Kinerja 2011
2011 Performance
8 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
10 Ikhtisar Saham
Stock Highlights

12

40
Profil
Perusahaan
Company
Profile

Laporan Manajemen
Management Report

14 Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners
24 Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
38 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting

42 Informasi Perseroan
Corporate Information
44 Sekilas Kalbe Farma
Kalbe Farma at a Glance
46 Divisi Usaha
Business Divisions
48 Struktur Organisasi
Organization Structure
49 Struktur Kepemilikan
Perseroan dan Entitas Anak

Shareholding Structure of the
Company and Subsidiaries

50 Visi, Misi, Motto dan Nilai
Vision, Mission, Motto and
Values
52 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
54 Direksi
Board of Directors
56 Komite Audit
Audit Committee
57 Komite Nominasi
Nomination Committee

Analisis & Diskusi Manajemen


Management Discussion & Analysis
94
100
100

106
112
116

Tinjauan Industri
Industrial Review
Tinjauan Usaha
Business Review
Divisi Obat Resep
Prescription Pharmaceuticals
Division
Divisi Produk Kesehatan
Consumer Health Division
Divisi Nutrisi
Nutritionals Division
Divisi Distribusi dan Logistik
Distribution and Logistics Division

93

124 Tinjauan Operasional


Operational Review
Riset dan Pengembangan
124
Research and Development
Pengelolaan Rantai Pasokan
130
Supply Chain Management
Portofolio Bisnis yang
136
Disempurnakan
Enhanced Business Portfolio

Seluruh gambar inspirasi dan tradisi Indonesia adalah karya Deniek G. Sukarya
All Indonesian inspirational and traditions images are copyrights Deniek G. Sukarya

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

57 Komite Remunerasi
Remuneration Committee
58 Komite GCG
GCG Committee
60 Komite Risiko Usaha
Business Risk Committee
61 Kepala Unit Audit Internal
Head of Internal Audit Unit
61 Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
62 Sumber Daya Manusia
Human Resources
78 Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
80 Entitas Anak
Subsidiaries
82 Daftar Prinsipal
Principals List
84 Prestasi dan Penghargaan
Recognition and Awards
86 Jejak Langkah
Milestones
88 Peristiwa Penting 2011
Event Highlights 2011

142
144

151

159
160

Tinjauan Keuangan
Financial Review
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Consolidated Comprehensive
Statements of Income
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Statements of
Financial Position
Likuiditas dan Struktur
Permodalan
Liquidity and Capital Structure
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flow

106

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

238

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility

162
163
163
163

164
164

Pemasaran
Marketing
Produksi
Manufacturing
Investasi Barang Modal
Capital Expenditure
Ikatan Material untuk
Investasi Barang Modal
Material Ties for Investment of
Capital Goods
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Usage of Proceeds from
Rights Issue

172 Struktur dan Hubungan GCG


Structure and Relationship of GCG
178 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Sharehiolders
183 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
188 Direksi
Board of Directors
194 Kebijakan Remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi
The Policy of Remuneration for the
Board of Commissioners and the
Board of Directors
195 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi
Performance Evaluation of the Board
of Commissioners and the Board of
Directors
196 Pengungkapan Kepemilikan Saham
Serta Hubungan Keuangan
The Disclosure of Share Ownership
and Financial Relationship
196 Komite Audit
Audit Commitee
199 Komite Nominasi
Nomination Commitee
200 Komite Remunerasi
Remuneration Commitee
201 Komite Risiko Usaha
Business Risk Commitee
202 Komite GCG
GCG Commitee
205 Audit Internal dan
Pengendalian Internal
Internal Audit and
Internal Control

165

165

165
166
167

208
209
214
215
215
221
222
223
224
226
226

226
227
228
230

231

Transaksi Material dan Kejadian


Luar Biasa
Material Transactions and
Extraordinary Events
Transaksi yang Mengandung
Benturan Kepentingan
Transactions Containing Conflict
of Interest
Kejadian Penting Setelah Tanggal
Neraca
Subsequent Events
Perubahan Peraturan Perundangundangan
Changes in Law and Regulations
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies

Audit Eksternal
External Audit
Manajemen Risiko
Risk Management
Kepatuhan
Compliance
Aksi Korporasi
Corporate Actions
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Akses Informasi dan Data Perseroan
Access to Information and
Company Data
Kebijakan Teknologi Informasi
Information Technology Policy
Opsi Saham
Stock Option
Perkara Litigasi
Litigation
Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
Pemberian Dana untuk
Kegiatan Sosial Politik
Funding for Political and Social
Activities
Komitmen pada Konsumen
Commitment to Consumers
Etika
Ethics
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Implementasi GCG di Anak
Perusahaan
GCG Implementation in Company's
Subsidiaries
Pengembangan GCG di Tahun 2012
GCG Development in Year 2012

263

Laporan Keuangan
Konsolidasian 2011
2011 Consolidated
Financial Statements

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Perjalanan
Menuju Kehidupan
yang Lebih Baik
Journey Towards a Better Life
45 tahun perjalanan Kalbe, bukanlah perjalanan yang singkat.
Kalbe terus tumbuh dan berkembang dalam
mewarnai dan memaknai kesehatan bangsa Indonesia.
Kalbe terus melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan,
sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
Dengan didukung inovasi dan kompetensi sumber daya kami,
Kalbe bercita-cita menjadi perusahaan kesehatan terkemuka,
dengan pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan makna bagi masyarakat

A 45 year journey for Kalbe, not a short passage.


Kalbe continues to grow and flourish in supporting and giving values
to Indonesian people health.
Kalbe keeps on striding towards a new era, making changes,
a transformation headed for sustainable long term growth.
Supported by innovation and competence of our people,
Kalbe strives to be an outstanding healthcare company,
with sustainable growth and a meaningful presence in society

Sejalan dengan pertumbuhan dan kemajuan


Indonesia, kesehatan telah menjadi faktor yang
semakin penting dalam meningkatkan kesejahteraan
dan produktivitas bangsa. PT Kalbe Farma Tbk
("Perseroan" atau "Kalbe"), sebagai perusahaan di
bidang kesehatan, terus berinovasi untuk memberikan
yang terbaik khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Hidup adalah sebuah perjalanan, perjalanan untuk
berjuang memberikan yang terbaik. Perjalanan 45
tahun Kalbe, Journey towards a better life dengan
tak henti berinovasi memberikan persembahan terbaik
bagi kemajuan kesehatan masyarakat Indonesia.

Along the growth and advancement of Indonesia,


health has become an increasingly important factor
in upgrading welfare and productivity of the nation.
PT Kalbe Farma Tbk ("the Company" or "Kalbe"),
as a company in the healthcare industry, keeps on
innovating to give the very best to Indonesians. Life
is a journey, a journey to strive to give the best. A 45
year journey of Kalbe, Journey towards a better life,
by relentlessly innovating to contribute the best for the
advancement of Indonesian people health.

Kalbe telah berkontribusi dalam meningkatkan taraf


kesehatan masyarakat Indonesia, dengan ketersediaan
produk yang lengkap mulai dari obat resep, obat
bebas, produk kesehatan konsumen dan produk
nutrisi. Dengan didukung semangat inovasi, dalam
perjalanannya Kalbe mengembangkan portofolio
produk dari semula obat bebas, berkembang dengan
obat resep dan produk nutrisi, hingga kini Kalbe juga
masuk ke segmen alat kesehatan, dan jasa pelayanan
kesehatan, dan pada saat yang sama membangun
kompetensi dalam bidang riset dan pengembangan
bioteknologi.

Kalbe contributed to improve health standard of


Indonesians, by providing complete range of product,
from prescription pharmaceuticals, over-the-counter
drugs, up to consumer health and nutritionals
products. Driven by innovation spirit, Kalbe has
expanded its portfolio from over-the-counter
products, to prescription pharmaceuticals, and
growing to consumer health and nutritionals products.
Kalbe is now building a presence in the medical
device and health service, while at the same time
developing competence in biotechnology research
and development activities.

Pengembangan ini sejalan dengan visi Kalbe untuk


menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia yang
terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat
dan manajemen yang prima. Hal ini juga mendukung
misi Kalbe dalam meningkatkan kesehatan untuk
kehidupan yang lebih baik.

Such development is in line with Kalbes vision to be


the best Indonesian healthcare company driven by
innovation, strong brands and excellent management.
This also supports Kalbes mission to improve health
for a better life.

Kalbe juga memiliki portofolio yang lengkap untuk


semua segmen, mulai dari segmen atas, menengah
dan bawah. Kalbe menyambut disetujuinya Undangundang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam
rangka pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Dalam mengantisipasi diberlakukannya jaminan
kesehatan secara nasional tahun 2014, Kalbe telah
mempersiapkan diri dengan meningkatkan fasilitas
produksi obat generik agar dapat berproduksi
secara efisien dan produktif, untuk mendukung
tercapainya ketersediaan obat berkualitas dengan
harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,
serta memperkuat jaringan distribusi dalam rangka
menjamin dan meningkatkan ketersediaan produk di
seluruh wilayah Indonesia.

Kalbe has a complete portfolio for all income segments,


comprising of upper, middle and lower segments.
Kalbe welcomes the ratification of the Law of Social
Security Provider Body in the implementation of the
National Social Security System. To anticipate the
implementation of the national healthcare insurance
starting 2014, Kalbe has prepared by increasing the
generic production facility capacity to ensure efficient
and productive manufacturing, to allow availability of
quality products at affordable price for all Indonesians,
and strenghtening distribution network in order to
ensure and improve product availability throughout
Indonesia.

Kalbe akan terus melanjutkan perjalanan, tak akan


berhenti, untuk melewati tahun-tahun ke depan dalam
menjalani dan memaknai Journey towards a better life.

Kalbe will continue the journey, never ceasing, to go


through the years to come, in living and giving values
to Journey towards a better life.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

INOVASI UNTUK
KEHIDUPAN
YANG LEBIH BAIK

45KALBE
INNOVATION FOR BETTER LIFE

tahun

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Semangat inovasi senantiasa menjadi dasar Kalbe dalam


terus mengembangkan bisnisnya secara berkesinambungan.
Dalam mewujudkan misinya Meningkatkan kesehatan untuk
kehidupan yang lebih baik, Kalbe terus meningkatkan peran
dan kontribusinya dalam mengembangkan bidang kesehatan
Indonesia, salah satunya dengan menggalakkan kegiatan riset
dan pengembangan yang berkelanjutan.
Seiring dengan puncak perayaan HUT Kalbe ke-45, Kalbe
menyelenggarakan kegiatan Junior Science Fair dan Junior
Scientist Award yang ditujukan kepada anak-anak Indonesia.
Dengan mengusung tema Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih
Baik, Kalbe ingin menanamkan semangat kecintaan akan ilmu
pengetahuan dan sains kepada anak-anak Indonesia. Rangkaian
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
anak-anak Indonesia bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu
yang menyenangkan, mengasyikan dan mudah. Junior Scientist
Award diikuti oleh anak-anak Sekolah Dasar dari seluruh wilayah
Indonesia dengan mengirimkan proposal karya mereka. Melalui
proses seleksi, Junior Scientist Award memilih 18 finalis untuk
mempresentasikan karya mereka di hadapan Dewan Juri.
Kalbe berharap bahwa di masa depan, anak-anak pecinta
ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi pelopor dalam
memajukan dan mengangkat derajat Indonesia menjadi bangsa
yang besar dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.
The spirit of innovation has consistently been the foundation of
Kalbes sustainable growth. In achieving its mission, To improve
health for a better life, Kalbe continues to enhance its role and
contribution to improve Indonesian health sector, among others
through promoting ongoing research and development efforts.
As the highlight of events in the celebration of Kalbes 45th
anniversary, Kalbe conducted Junior Science Fair and Junior
Scientist Award events dedicated to Indonesian children. Under
the Innovation for a Better Life theme, Kalbes goal is to groom
the passions for knowledge and science among Indonesian
children. These series of activities aim to spread the awareness
among Indonesian children that science is fun, enjoyable and easy.
Elementary school students from every region throughout Indonesia
participated in Junior Scientist Award by sending their proposals.
Through selection processes, Junior Scientist Award chose 18
finalists to present their proposals in front of the Jury Panel.
Kalbe expects that children with interest in science and
technology will be the motor to promote and elevate Indonesias
stature to become a great nation on par with other developed
countries in the world.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Strategi &
Pencapaian 2011
2011 Strategy & Achievement

Produksi
Production

Pengelolaan Rantai Pasokan


Supply Chain Management

Melaksanakan pengelolaan rantai pasokan secara


end-to-end dan terintegrasi untuk memaksimalkan
pengelolaan modal kerja.

Penambahan fasilitas produksi baru untuk


obat generik
o Didedikasikan untuk lini produksi obat
generik berbentuk tablet
o Berlokasi di Cikarang, Bekasi
o Berkapasitas 87 juta tablet per tahun
o Telah memperoleh sertifikasi BPOM pada
akhir tahun 2011 dan siap berproduksi
Pembangunan fasilitas produksi baru untuk
obat kanker
o Berlokasi di Pulogadung, Jakarta
o Konstruksi pembangunan dimulai pada
bulan April 2011 dan diperkirakan akan
selesai di akhir tahun 2012.

Continuously implement integrated end-to-end


supply chain management to improve working capital
management.
Siklus Operasional Bersih (Hari)
Net Operating Cycle (Day)

160

158
133

120

Added a new production facility for generic drugs


o Dedicated for generic drugs tablet
production line
o Located in Cikarang, Bekasi
o Capacity of 87 million tablets per year
o Certification from local FDA has been
obtained in late 2011 and is ready for
commercial production
New production facility for oncology drugs
o Located in Pulogadung, Jakarta

o Construction started in April 2011 and
expected to be completed by the end of
2012.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

120

108

80
40
0
2008

2009

2010

2011

Ekspansi Distribusi dan Logistik


Distribution and Logistics Expansion

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Menyelesaikan peningkatan fasilitas cabang


distribusi dan logistik Kalbe di 4 kota, yaitu:
Banda Aceh
Banjarmasin
Jember
Surakarta

Senantiasa menumbuhkembangkan semangat inovasi


untuk menciptakan nilai tambah bagi Perseroan melalui
program Continuous Improvement (CONIM)

Completion of facilities upgrade at Kalbes


distribution and logistics branches in 4 cities:
o Banda Aceh
o Banjamasin
o Jember
o Surakarta

Constantly nurturing innovation spirit to create


added value for the Company through Continuous
Improvement (CONIM) program

54%
Peningkatan jumlah
inisiatif perbaikan
Increase in number of
improvement initiatives

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Performance
Highlights

Management
Report

Kinerja

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

2011
Performance

Pada tahun 2011, Kalbe mencatat pertumbuhan


penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91
triliun dengan kontribusi dari penjualan Divisi Obat
Resep sebesar 24,5% yakni Rp 2,78 triliun. Sedangkan
Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi
16,9% dengan penjualan Rp 1,84 triliun. Divisi Nutrisi
memberikan kontribusi sebesar 22,2% dengan nilai
penjualan Rp 2,42 triliun, diikuti dengan penjualan
Divisi Distribusi dan Logistik yang memberikan
kontribusi sebesar 35,5% senilai Rp 3,87 triliun.
Penerapan pengendalian biaya produksi secara
konsisten dan pengadaan secara terintegrasi mampu
meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2011
menjadi 50,9% dari 50,5% pada tahun 2010.
Kalbe mencatat laba bersih sejumlah Rp 1,48 triliun
pada tahun 2011, dengan pertumbuhan sebesar
15,2% disertai laba bersih per saham yang meningkat
menjadi Rp 158 per lembar saham dari Rp 137 per
lembar saham di tahun sebelumnya.

In 2011, Kalbe booked net sales growth by 6.7% to Rp 10.91


trillion, contributed from the Prescription Pharmaceuticals Division
net sales by 24.5% amounted to Rp 2.78 trillion. Meanwhile,
Consumer Health Division contributed 16.9% of net sales
amounted to Rp 1.84 trillion. Nutritionals Division contributed
22.2% of net sales amounted to Rp 2.42 trillion, alongwith
contribution from Distribution and Logistics Division net sales by
35.5% amounted to Rp 3.87 trillion.
Through a consistent implementation of production costs control
and integrated procurement, gross profit margin succesfully
increased to 50.9% in 2011 from 50.5% in 2010.
Kalbe recorded net income of Rp 1.48 trillion for year 2011, an
increase of approximately 15.2% with earnings per share increased
to Rp 158 per share from Rp 137 per share in the previous year.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

6.7 %

Rp 10.91

7.4 %

Rp 5.55

15.2 %

Rp 1.48

15.2 %

Rp 158

Penjualan Bersih
Net Sales

Laba Kotor
Gross Profit

Laba Bersih
Net Income

Laba Bersih per Saham


Earnings per Share

Triliun Trillion

Triliun Trillion

Triliun Trillion

Kontribusi Penjualan Bersih


Net Sales Contribution
Divisi Obat Resep
Prescription
Pharmaceuticals Division

Divisi Produk Kesehatan


Consumer Health Division

Divisi Nutrisi
Nutritionals Division

Divisi Distribusi & Logistik


Distribution &
Logistics Division

Rp 2.78

Rp 1.84

Rp 2.42

Rp 3.87

Triliun Trillion

Triliun Trillion

Triliun Trillion

Triliun Trillion

7.7 %

8.3 %

5.5 %

6.0 %

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain
In million of Rupiah, unless otherwise stated

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

10,911,860

10,226,789

9,087,347

7,877,366

7,004,910

6,071,550

5,870,939

Beban Pokok Penjualan


Cost of Goods Sold

5,360,687

5,060,404

4,575,407

4,073,726

3,453,279

2,972,908

2,907,625

Laba Kotor
Gross Profit

5,551,173

5,166,386

4,511,940

3,803,640

3,551,631

3,098,642

2,963,314

Laba Sebelum Beban Pajak


Income Before Tax

1,987,259

1,770,435

1,471,072

1,178,022

1,158,667

1,090,081

1,015,565

Laba Bersih
Net Income

1,482,237

1,286,330

929,004

706,822

705,694

676,582

626,117

Laba Komprehensif Tahun Berjalan*


Comprehensive Income for the Year*

1,539,721

1,346,098

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

9,375

9,374

9,577

9,755

10,090

10,156

10,156

158

137

97

72

70

67

62

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian


Consolidated Statements of Comprehensive Income
Penjualan Bersih
Net Sales

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar


Weighted Average Number of Shares Outstanding
Laba Bersih per Saham (Rp)
Earnings per Share (Rp)

*Penyajian Laba Komprehensif Tahun Berjalan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang mulai diterapkan tanggal 1 Januari 2011
*Presentation of Comprehensive Income for the Year based on the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2009) adopted on January 1, 2011

Neraca
Balance Sheets
Aktiva Lancar
Current Assets

5,956,123

5,037,270

4,701,893

4,168,055

3,760,008

3,321,278

3,559,836

113,871

5,316

62,596

124,748

175,833

259,701

882,993

Jumlah Aktiva
Total Assets

8,274,554

7,032,497

6,482,447

5,703,832

5,138,212

4,624,619

4,633,399

Kewajiban Lancar
Current Liabilities

1,630,589

1,146,489

1,574,137

1,250,372

754,629

658,760

903,516

140,706

25,344

340,678

405,504

314,118

378,590

1,019,747

Jumlah Kewajiban
Total Liabilities

1,758,619

1,260,361

1,691,512

1,358,990

1,121,188

1,080,171

1,821,584

Modal Kerja Bersih


Net Working Capital

4,325,535

3,890,781

3,127,755

2,917,683

3,005,379

2,662,518

2,656,320

Jumlah Ekuitas*
Total Equity*

6,214,818

5,373,784

4,310,438

3,622,399

3,386,862

2,994,817

2,333,172

Jumlah Investasi Jangka Pendek


Total Short Term Investment

Jumlah Pinjaman
Total Debts

*Sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009) Kepentingan Non-pengendali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi sebagai bagian dari Ekuitas
*Based on PSAK No.1 (Revised 2009) Non-controlling Interest as of December 31, 2010 and 2009 have been reclassified as part of the Equity

Rasio-rasio Keuangan (%)


Financial Ratios (%)
Marjin Laba Kotor
Gross Profit Margin

50.87

50.52

49.65

48.29

50.70

51.04

50.47

Rasio Laba terhadap Aktiva


Return on Assets

17.91

18.29

14.33

12.39

13.73

14.63

13.51

Rasio Laba terhadap Ekuitas


Return on Equity

23.85

23.94

21.55

19.51

20.84

22.59

26.84

365.27

439.36

298.70

333.35

498.26

504.17

394.00

Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas


Debt to Equity

2.26

0.47

7.88

11.19

9.27

12.64

43.71

Rasio Pinjaman terhadap Aktiva


Debt to Assets

1.7

0.36

5.24

7.11

6.11

8.19

22.01

Rasio Lancar
Current Ratio

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Penjualan Bersih (Rp Miliar)


Net Sales (Rp Billion)

Laba Kotor (Rp Miliar)


Gross Profit (Rp Billion)

10,912

5,166

9,087

1,286

4,512

7,877
5,871

1,482

5,551

10,227

6,072

Laba Bersih (Rp Miliar)


Net Income (Rp Billion)

7,005
2,963 3,099

3,552

3,804

929
626

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Laba Bersih Per Saham (Rp)


Earnings Per Share (Rp)

158
137

677

706

707

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Laba terhadap Ekuitas(%)


Return on Equity (%)

Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (%)


Debt to Equity (%)

26.84
22.59

20.84

21.55

23.94 23.85

43.71

19.51

97
62

67

70

72
12.64

9.27

11.19

7.88
0.47

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

2.26

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Kalbe di Bursa Efek Indonesia


Kalbe on the Indonesia Stock Exchange

4.000

80,000,000

3.000

60,000,000

2000

40,000,000

1000

20,000,000

0
Jan

Feb

Mar

Apr

Harga Saham | Share Price

10

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

May

Jun

Jul

Aug

Sept

Volume yang diperdagangkan | Trading Volume

Oct

Nov

Dec

Kinerja Saham Tahun 2011


Stock Performance 2011
Bulan
Month

Tertinggi
Highest
(Rp)

Terendah
Lowest
(Rp)

Penutupan
Closing
(Rp)

Volume Rata-rata Transaksi


Average Trading Volume
(unit)

January

3,375

2,450

2,825

23,025,476

February

3,000

2,700

2,925

8,389,778

March

3,400

2,875

3,400

16,645,652

April

3,725

3,350

3,575

15,359,950

May

3,600

3,225

3,575

14,318,167

June

3,575

3,225

3,375

9,035,800

July

3,700

3,400

3,475

16,552,119

August

3,550

2,900

3,475

9,409,289

September

3,725

2,650

3,250

11,861,750

October

3,550

2,975

3,475

8,165,452

November

3,600

3,300

3,525

5,716,568

December

3,600

3,300

3,400

4,670,095

Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2010-2011


2010-2011 Quarterly Share Price and Trading Volume
Tertinggi
Highest
(Rp)

Terendah
Lowest
(Rp)

Penutupan
Closing
(Rp)

Tertinggi
Highest
(Rp)

2010

Terendah
Lowest
(Rp)

Penutupan
Closing
(Rp)

2011

Volume Rata-rata
Transaksi Harian
Average Daily
Trading Volume (Unit)
2010

2011

Triwulan Pertama

1,900

1,290

1,870

3,400

2,450

3,400

37,439,644

16,409,694

First Quarter

Triwulan Kedua

2,150

1,620

2,100

3,725

3,225

3,375

50,780,976

12,927,811

Second Quarter

Triwulan Ketiga

2,725

2,000

2,550

3,725

2,650

3,250

24,712,100

12,726,767

Third Quarter

Triwulan Keempat

4,100

2,500

3,250

3,600

2,975

3,400

30,939,056

6,176,734

Fourth Quarter

Kronologis Pencatatan Obligasi


Chronological Bonds Overview
Tanggal Penerbitan
Listing Date

Obligasi Kalbe Farma I


Kalbe Farma Bonds

June 28, 2006

Jumlah (Rp)
Amount (Rp)

Rp 300,000,000,000

Bunga / Jangka Waktu


Interest / Period

Tanggal Jatuh Tempo


Maturity Date

13.625% p.a. / 3 years

June 28, 2009

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

11

12

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

14-23 Laporan Dewan


Komisaris
Report from the Board
of Commissioners
24-37 Laporan Direksi
Report from the Board
of Directors

Perjalanan
Berlanjut
demi Menciptakan
Nilai Kehidupan
The Journey Continues to Create
Value of Peoples Lives

Laporan Manajemen
Management Report

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

13

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Dewan Komisaris menyambut positif upaya-upaya


Direksi di tahun 2011 yang dilakukan tidak sematamata hanya mempertimbangkan hasil untuk jangka
waktu satu tahun namun secara terencana senantiasa
berorientasi untuk jangka panjang dalam rangka
mencapai pertumbuhan kinerja yang terarah dan
berkesinambungan.
The Board of Commissioners positively welcome the Directors efforts
in 2011, not only by aiming for the results for the year, but rather
by maintaining its orientation toward long-term results, in order to
achieve directed and sustainable performance.

15.2%

Pertumbuhan Laba Bersih Net Income Growth

14

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Johannes Setijono

Presiden Komisaris
President Commissioner
15

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

16

Pemegang Saham yang terhormat,

Respected Shareholders,

Bagi Kalbe, tahun 2011 merupakan periode penting


konsolidasi internal yang akan menjadi landasan
pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Kami
mendukung berbagai langkah pengembangan yang
dilakukan Manajemen di tahun 2011. Dari sisi kinerja,
berkat kerja keras Manajemen dan seluruh jajaran
karyawan serta dukungan seluruh stakeholders, di
tengah kondisi pasar dengan berbagai tantangan,
Perseroan telah menunjukkan kinerja operasional dan
keuangan dengan hasil yang memuaskan. Sepanjang
tahun 2011 Kalbe telah mampu mengatasi berbagai
hambatan sekaligus tantangan dan membukukan
pertumbuhan yang positif. Penjualan bersih tumbuh
6,7% dibandingkan tahun 2010 mencapai Rp 10.912
miliar pada tahun 2011, sementara laba bersih
mencapai Rp 1.482 miliar atau meningkat 15,2%
dibandingkan laba bersih tahun 2010.

For Kalbe, 2011 has been an important period of


internal consolidation, as a basis for sustainable growth
in the future. We support every step of development
taken by Management during 2011. Appraised from
its performance, resulting from the hard work of
Management and all employees, supported by all
stakeholders, the Company has delivered satisfying
operational and financial performance amidst market
conditions presenting various challenges. Throughout
2011, Kalbe was capable of overcoming various
obstructions and also confronting challenges, booking
positive growth. Net sales grew 6.7% compared to
2010, achieving Rp 10,912 billion in 2011, while the
current years profit reached Rp 1,482 billion for an
15.2% increase over net profit in 2010.

Secara umum keadaan ekonomi Indonesia di tahun


2011 cukup baik, dengan mencatat pertumbuhan
sekitar 6,5% dan diprediksi akan terus bertumbuh
positif di tahun 2012. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi tersebut ditopang oleh pertumbuhan
daya beli masyarakat serta kegiatan investasi dan
peningkatan ekspor, sejalan dengan semakin pulihnya
kondisi ekonomi negara-negara maju tujuan ekspor
Indonesia. Tingkat inflasi yang terkendali di bawah
4% turut memberikan kontribusi positif terhadap
perekonomian Indonesia. Nilai tukar Rupiah mengalami
fluktuasi pada triwulan terakhir dan pada akhir 2011
ditutup sedikit melemah dibandingkan tahun 2010
sebagai akibat pengaruh krisis finansial global.
Perseroan sebagai pemain dalam industri farmasi
dan produk kesehatan lainnya yang bergantung pada
bahan baku impor menghadapi tantangan untuk
mampu mempertahankan tingkat marjin.

We may appraise the economic situation in Indonesia


in 2011 as satisfactory, by booking about 6.5%
growth, and the economy is projected to keep
growing in 2012. The rise of such economic growth
has been supported by expanded purchasing power
of society, investments and export enhancement,
once the economic situation recovered in developed
countries targeted as Indonesias export destinations.
The rate of inflation, managed at under 4%, also made
a positive contribution to the Indonesian economy.
During the last quarter of 2011 the exchange rate of the
Indonesian Rupiah fluctuated, closing slightly weaker
compared to 2010, as a consequence of the global
financial crisis. As a player in pharmaceutical and
health industries which depend heavily on imported
raw materials, the Company thus faces challenges in
order to be able to maintain its margins.

Perkembangan regulasi Pemerintah yang berdampak


pada bidang kesehatan ditandai dengan disetujuinya

The development of governmental regulation with


an impact on the health sector was marked by

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)


pada akhir tahun 2011, sebagai peraturan pelaksana
Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
tahun 2004. Dengan disepakatinya pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional mulai tahun 2014, akan
terbuka akses bagi masyarakat Indonesia untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Perseroan telah mengantisipasi perkembangan ini
dengan membangun fasilitas produksi obat generik
yang telah selesai pada akhir tahun 2011 dan dengan
mulai melakukan ekspansi jaringan distribusi untuk
meningkatkan ketersediaan produk di seluruh wilayah
Indonesia dan memperbaiki pengelolaan modal kerja.
Pada tahun 2011 investasi belanja modal sebesar Rp
469 miliar, relatif stabil dibandingkan tahun 2010.

official approval of legislation for a Social Security


Implementation Body (BPJS) by the end of 2011, as
guidance for the implementation of National Social
Security System legislation first formulated in 2004.
Through the implementation of National Health
Security by 2014, access to upgraded healthcare
services is going to be available for Indonesian people.
The Company has anticipated this improvement by
developing production facilities for generic drugs, a
move fully accomplished by the end of 2011, and by
rolling out an expansion of the distribution network to
improve product availability throughout Indonesia and
improve working capital management. In 2011 capital
expenditure investment reached Rp 469 billion,
relatively stable compared to 2010.

Kinerja Direksi dalam Pengelolaan Perusahaan


Dewan Komisaris memandang kinerja Direksi di
tahun 2011 memuaskan. Hal ini tidak terlepas dari
kesungguhan Direksi dan jajaran Manajemen dalam
menjalankan rencana-rencana strategis yang telah
ditetapkan. Dewan Komisaris menyambut positif
upaya-upaya Direksi di tahun 2011 yang dilakukan
tidak semata-mata hanya mempertimbangkan
hasil untuk jangka waktu satu tahun namun secara
terencana senantiasa berorientasi untuk jangka
panjang dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja
yang terarah dan berkesinambungan.

Directors Performance in Company Management


The Board of Commissioners appraises the Board of
Directors performance in 2011 as satisfactory. This
is inseparable from the perseverance of the Board of
Directors and the Management in executing strategic
plans as determined. The Board of Commissioners
positively welcome the Board of Directors efforts in
2011, not only by aiming for results for the year, but
rather by maintaining its orientation toward long-term
results, in order to achieve directed and sustainable
performance.

Sesuai dengan strategi yang ditetapkan Direksi, Kalbe


terus memperkuat keberadaannya di pasar ekspor
dengan mengembangkan kegiatan pemasaran dan
meluncurkan produk-produk di negara-negara tujuan
ekspor di kawasan ASEAN dan Afrika Selatan. Tentunya
hal tersebut akan memperkuat landasan Kalbe untuk
menjadi perusahaan kesehatan Indonesia yang unggul
dan mampu bersaing di pasar internasional.

In accordance with the strategies determined by


the Board of Directors, Kalbe continued to build
its presence in the export market by expanding
marketing activities and launching new products in
targeted export destinations in the ASEAN and South
Africa. This will certainly strengthen Kalbes base as a
leading Indonesian healthcare company with strong
competitiveness in the international market.

Di tahun 2011, Direksi memfokuskan perhatian pada


konsolidasi internal dan melakukan berbagai upaya
dalam membenahi atau memperbaiki aktivitas dan
organisasi di tiap unit bisnis dengan tujuan mencapai

In 2011, the Board of Directors has focused its


attention on internal consolidation and undertaken
numerous efforts to fine-tune and improve activities
and organization in each business unit, in order

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

17

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

18

pertumbuhan yang berkesinambungan. Kalbe


berkeyakinan bahwa pembenahan internal yang
dilakukan, meskipun dalam jangka pendek akan
berdampak pada perlambatan laju pertumbuhan
maupun peningkatan biaya dan investasi, namun
dalam jangka panjang akan membawa hasil yang
positif.

to achieve sustainable, continuous growth. Kalbe


believes that while in short term, internal adjustments
carried out were bound to have an impact of
decelerating growth rate and requirement of additional
cost and investment; however, this will bring positive
results over the long term.

Upaya pengembangan sumber daya manusia


terus dilakukan oleh Direksi sebagai aset strategis
Perseroan dalam mempertahankan keunggulan
Perseroan dalam kondisi pasar yang semakin
kompetitif. Dewan Komisaris mendukung upaya
Direksi untuk secara terus menerus melakukan
berbagai program pengembangan sumber daya
manusia secara terstruktur dan terencana diantaranya
dengan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga
pendidikan terkemuka baik di dalam maupun luar
negeri.

The efforts toward human resources development are


continuously implemented by the Board of Directors,
in recognizing them as a strategic corporate asset in
maintaining Kalbe eminence in todays competitive
markets. The Board of Commissioners supports the
Board of Directors efforts to continuously generate
human resource development programs structurally,
according to plan, such as through working out a
closer cooperative program with foremost educational
institutions, both domestic and international.

Direksi juga telah melakukan upaya untuk memastikan


kesiapan Kalbe menghadapi pelaksanaan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berupa asuransi
kesehatan nasional yang direncanakan akan
dilaksanakan di tahun 2014. Hal ini dibuktikan dengan
telah selesainya fasilitas produksi obat generik
pada tahun 2011 dan telah dibentuknya tim khusus
untuk memasarkan produk-produk generik Kalbe
sejak tahun 2006. Perseroan menyadari pentingnya
peningkatan produktivitas, efisiensi serta inovasi
untuk mampu menghasilkan dan memasarkan produk
generik secara kompetitif.

The Board of Directors has also strived to ensure


Kalbes readiness in facing the implementation of a
National Social Security System (SJSN), in the form
of national health insurance planned to be in place
by 2014. This was evident from completion of new
production facilities for generic drugs in 2011, and
through forming a special team to market Kalbes
generic products in 2006. The Company is fully
aware of the importance of upgrading productivity,
efficiencies and innovations to be able to produce and
market generic products competitively.

Dewan Komisaris melihat bahwa salah satu


permasalahan mendasar yang dihadapi Kalbe
sebagai pemain di industri farmasi dan kesehatan
adalah tidak tersedianya bahan baku dari sumber
lokal yang menciptakan ketergantungan terhadap
produk impor. Kondisi infrastruktur transportasi yang

The Board of Commissioners perceives that one


of the underlying problem Kalbe faces as a player
in the pharmaceuticals and healthcare industry
stemmed from inavailability of raw material from
local sources, creating a dependency on import.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

tidak memadai juga menimbulkan tantangan tersendiri


dalam mengupayakan ketersediaan produk di seluruh
wilayah Indonesia.

Marginal infrastructure condition also poses additional


challenge to ensuring product availability in Indonesia.

Pada tahun 2011, pertumbuhan penjualan Perseroan


berada di bawah target yang ditetapkan. Hal ini
terutama disebabkan karena pertumbuhan tersebut
hampir sepenuhnya berasal dari peningkatan
volume. Perseroan menerapkan kebijakan untuk
tidak menaikkan harga jual pada hampir seluruh
lini usaha, sejalan dengan strategi Perseroan untuk
mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
Dalam menghadapi kondisi pasar yang terus berubah
dan tingkat kompetisi yang semakin ketat, Dewan
Komisaris menilai bahwa Direksi telah berupaya
untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk
memfokuskan pada peningkatan volume penjualan
untuk dapat tetap mempertahankan pertumbuhan dan
penguasaan pasar.

In 2011, the Companys sales growth was below the


target. The reason for this was the condition whereby
such growth was entirely derived from volume
increase. The Company took the policy to maintain
price in almost all business segments, as part of the
Companys strategy to retain or gain market share.
Faced with changing market condition and intensifying
competition, the Board of Commissioners believed
that the Board of Directors have taken appropriate
strategies focused on increasing volume growth to
maintain growth and market dominance.

Sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan,


Dewan Komisaris memberi perhatian besar terhadap
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
di Perseroan. Dewan Komisaris secara khusus
memperhatikan,
mengikuti,
dan
memberikan
pengawasan atas perkembangan upaya-upaya dalam
meningkatkan implementasi GCG di Perseroan.
Penerapan GCG sudah menjadi bagian dari budaya
Kalbe. Pada tahun 2010 Kalbe telah merumuskan
kembali values atau nilai-nilai budaya Perusahaan
yaitu Panca Sradha Kalbe. Melalui sosialisasi Panca
Sradha Kalbe yang sejalan dengan penerapan GCG
ini, maka akan lebih mudah membentuk acuan
dan sistem baku yang mengikat seluruh karyawan,
termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang
Saham untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG. Kalbe
meyakini bahwa pertumbuhan usaha dan peningkatan
kinerja yang telah diraih hingga saat ini merupakan
buah dari komitmen atas penerapan GCG yang
mendasari setiap aktivitas bisnis Perusahaan.

As an aspect of the implementation of the oversight


function, the Board of Commissioners pays greater
attention to the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) in the Company. The Board of
Commissioners pays particular attention, follows,
and supervises developmental efforts in increasing
the implementation of GCG, whose application has
become part of Kalbes culture, in the Company. In
2010 Kalbe has reformed values of Company culture,
namely, Panca Sradha Kalbe. By socializing Panca
Sradha Kalbe, a policy in line with the implementation
of GCG, it will be easier to form a standard reference
system that binds all functionaries, including the
Board of Commissioners, Directors, and shareholders,
to abide by the principles of GCG. Kalbe believes
that business growth and performance increases
achieved thus far are the result of commitment to the
implementation of GCG, a principle that underlies
every business activity of the Company.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

19

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

20

Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan


Dewan Komisaris melihat bahwa industri farmasi
dan kesehatan memiliki prospek yang baik di masa
mendatang, di mana pemainnya dituntut untuk
senantiasa mengikuti dinamika perubahan yang
terjadi. Dengan adanya rencana Pemerintah untuk
menerapkan SJSN untuk kesehatan yang akan
dilaksanakan di tahun 2014, hal ini akan membawa
dampak positif berupa meningkatnya pembelanjaan
kesehatan dan farmasi. Perseroan melihat peluang
pertumbuhan dimana permintaan akan produk obat
generik akan semakin tinggi, sehingga peningkatan
volume produksi juga dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan tersebut. Walaupun harga produk generik
lebih rendah, Perseroan menilai bahwa pertumbuhan
volume akan cukup tinggi dan Perseroan akan
mengelola produksi dan rantai pasokan secara
prima untuk mencapai biaya produksi yang optimal.
Perseroan telah memiliki tim khusus yang bertugas
memasarkan produk-produk generik Kalbe serta
mempersiapkan kemampuan distribusi melalui
ekspansi jaringan distribusi agar dapat menjamin
ketersediaan produk secara luas.

Views on Companys Business Prospect


The Board of Commissioners perceives the prospects
for pharmaceutical and health industries will continue
to offer prospects into the future, given that the
player is required to keep up with the dynamics of
changes as they happen. Through the existence of the
governments plan to apply SJSN for health, which is
planned to be carried out by 2014, a positive impact will
be augmented health and pharmaceuticals spending.
The Company appraises opportunity for growth where
requests for generic products are climbing; thus, the
increase in production volume will also be required
to fulfill demand. In spite of lower prices for generic
products, the Company concludes that volume
growth will be high enough to achieve positive results,
given that it controls production expenses, properly
manages production and the supply chain. A special
team has already been assigned to market Kalbes
generic products and Kalbe has upgraded distribution
capabilities through network expansion to ensure
nation-wide product availability.

Selain produk generik, Perseroan juga melakukan


langkah strategis untuk memperkuat portofolio
produk, antara lain dengan memasuki segmen produk
onkologi. Perseroan bertujuan untuk meningkatkan
ketersediaan produk onkologi di Indonesia dengan
harga yang lebih terjangkau. Kalbe juga memandang
perlu meningkatkan kapasitas fasilitas produksi obat
bebas untuk memenuhi pertumbuhan permintaan
yang tinggi. Dewan Komisaris menilai positif berbagai
upaya yang dilakukan Direksi dalam mengantisipasi
pelaksanaan SJSN dan perencanaan peningkatan
kapasitas produksi ke depan.

In addition to its generic products, the Company has


also taken strategic steps to strengthen its product
portfolio, such as by entering the oncology product
segment. The purpose of Company is to enhance
availability of oncological products in Indonesia at
a more affordable price. Kalbe also considers that it
needs to augment the capacity of its over-the-counter
drug production facilities, to comply with increasing
demand. The Board of Commissioners positively
approves every effort made by the Board of Directors
to anticipate the implementation of SJSN and the plan
to expand production capacity.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris


Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan
dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam
pengelolaan Perseroan. Secara berkala Dewan
Komisaris melakukan pertemuan dengan Direksi
untuk membahas jalannya kegiatan operasional
Perseroan serta masalah-masalah strategis lainnya
sekaligus memberikan arahan dan saran terhadap
permasalahan yang dihadapi.

Performance of Committees under the Board of


Commissioners
The Board of Commissioners serves to supervise
and perform advisory functions over the Board of
Directors in managing the Company. The Board
of Commissioners periodically conducts meetings
with the Board of Directors to discuss the running
of operational activities of the Company and other
strategic problems, and to give direction and
suggestions regarding impending challenges.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan


fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite-Komite Dewan Komisaris yang
bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris
yaitu Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite
Audit, Komite Risiko Usaha dan Komite GCG. Komitekomite Dewan Komisaris secara berkala mengadakan
pertemuan internal komite dan melaporkan
pelaksanaan fungsi dan tugasnya kepada Dewan
Komisaris sesuai dengan ruang lingkup tanggung
jawab masing-masing.

In the framework of enhancing implementation of


its function and duty, the Board of Commissioners
is supported by the Board of Commissioners
Committees, who are directly responsible to the Board
of Commissioners; these are Nomination Committee,
Remuneration Committee, Audit Committee, Business
Risk Committee and GCG Committee. The Board of
Commissioners Committees periodically conduct
internal meetings and report the implementation of their
functions and duties to the Board of Commissioners,
in accordance with the scope of their responsibility as
assigned.

Komite Audit bekerja sama dengan Unit Audit Internal


Perseroan secara aktif mengkaji kualitas keterbukaan
dan pelaporan keuangan. Komite Audit juga terus
melakukan pemantauan serta memberikan masukanmasukan atas struktur pengawasan internal Perseroan.

The Audit Committee works in close co-operation


with the Internal Audit Unit to actively review the
quality of disclosure and the financial report. The
Audit Committee continues to conduct monitoring
and provides input on the structure of the Companys
internal supervision.

Komite Risiko Usaha senantiasa melakukan peninjauan


kembali profil risiko-risiko utama Perseroan di tahun
2011 serta evaluasi atas efektivitas pengelolaan risiko
serta tindakan mitigasi yang telah dilaksanakan oleh
Manajemen Perseroan. Komite Risiko Usaha juga
ikut melakukan kajian atas identifikasi risiko-risiko
utama yang mungkin akan dihadapi oleh Perseroan di

The Business Risk Committee periodically reviewed


the Companys key risk profiles in 2011, and evaluated
the effectiveness of risk management and mitigation
performed by Company Management. The Business
Risk Committee is also included in carrying out studies
of identification of potential risks for the Company
in 2012, and is also involved in handing down

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

21

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

tahun 2012, serta ikut memberikan rekomendasi atas


rencana strategi mitigasi yang akan dijalankan oleh
Manajemen Perseroan.

recommendations on planned mitigation strategy plan


to be implemented by Management.

Komite GCG juga terus memperkuat implementasi


GCG di seluruh ruang lingkup kerja di Perseroan
melalui keberlanjutan sosialisasi implementasi nilai
dasar Perseroan yaitu Panca Sradha Kalbe pada
seluruh karyawan serta pada seluruh proses kinerja,
meninjau kembali dan menyempurnakan kebijakankebijakan Perseroan sesuai dengan asas-asas GCG
serta perubahan peraturan perundang-undangan,
meninjau kembali pedoman GCG Perseroan serta
melakukan beberapa penyesuaian dengan mengikuti
perkembangan praktik GCG.

The GCG Committee continued to strengthen GCG


implementation in all scope of work in the Company
through the continuation in socializing the Companys
values, Panca Sradha Kalbe, to all functionaries in all
aspects, revisited and improved Company policies in
line with GCG principles and changes in regulations,
while reviewing the Companys guidelines for GCG
and making adjustments by following the development
of GCG practice.

Komposisi Dewan Komisaris


Selama tahun 2011 tidak dilakukan pergantian atau
pengangkatan anggota Dewan Komisaris, sehingga
dengan demikian komposisi Dewan Komisaris tidak
mengalami perubahan.

Composition of the Board of Commissioners


In 2011, there was no change or appointment of the
Board of Commissioners, thus leaving the composition
of the Board of Commissioners unchanged.

Ungkapan Terima Kasih


Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan
program pengawasan selama tahun 2011. Sebagai
penutup, atas nama Dewan Komisaris, kami
menyampaikan penghargaan kepada Pemegang
Saham dan segenap pemangku kepentingan yang
telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada
Kalbe. Kepada Direksi dan seluruh karyawan Kalbe,
kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya atas kerja keras, keuletan dan semangat
yang tinggi menghadapi tahun yang penuh tantangan.

Grateful Appreciation
Thus ends the Board of Commissioners Report on the
implementation of supervisory programs throughout
2011. On behalf of the Board of Commissioners, we
express our appreciation to both shareholders and
stakeholders, who have entrusted and supported
Kalbe. To the Board of Directors and all employees,
we deliver the highest appreciation for their hard work,
tenacity and spirit in facing such a challenging year.

Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris,

For and on behalf of the Board of Commissioners,

Johannes Setijono
Presiden Komisaris
President Commissioner

22

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

1 Johannes Setijono

Presiden Komisaris
President Commissioner

6
2

Jozef Darmawan Angkasa

Santoso Oen

Wahjudi Prakarsa

Ferdinand Aryanto

Farid Anfasa Moeloek

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Komisaris
Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

23

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Manajemen terus memfokuskan perhatian pada


konsolidasi internal dan melakukan berbagai upaya
dalam membenahi atau memperbaiki aktivitas dan
organisasi di tiap unit bisnis dengan tujuan mencapai
pertumbuhan yang berkesinambungan.
Management continued to focus its attention on internal consolidation
and to implement various measures to restructure and improve
activities and organization in every business unit, in its quest to
achieve sustainable growth.

108 hari
Siklus Operasional Bersih Net Operating Cycle

24

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Presiden Direktur
President Director
25

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

26

Pemegang Saham yang terhormat,

Respected Shareholders,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


berkat kerja keras seluruh jajaran Manajemen
dan karyawan Perseroan, selama tahun 2011
Kalbe mampu menunjukkan ketangguhan sebagai
perusahaan yang memimpin pangsa pasar farmasi
dan kesehatan Tanah Air.

We thank God Almighty for all the hard work of


Company Management and personnel, as in 2011
Kalbe managed to show resilience as the leading
company in the Indonesian pharmaceuticals and
healthcare market.

Penjualan yang meningkat telah pula menghasilkan


peningkatan laba Perseroan. Hal ini menunjukkan
bahwa Kalbe mengalami pertumbuhan kinerja yang
baik dan perbaikan aspek operasional dibandingkan
dengan tahun 2010. Keberhasilan ini merupakan hasil
dari peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan
dari seluruh mata rantai operasional dengan sistem yang
terpadu, serta kapabilitas personil.

Sales growth has resulted in expanded Company


profits, showing performance in the growth of Kalbe
and in improvements in its operational aspects,
compared to those of 2010. This success is the result
of the improved quality of planning and execution of
all operational aspects under an integrated system, as
well as in personnel capabilities.

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2011 mencapai


6,5%. Tren pertumbuhan yang semakin membaik
tersebut telah memberikan pengaruh yang positif
pada peningkatan daya beli konsumen pada seluruh
lapisan masyarakat. Pada sisi yang lain, kestabilan
harga bahan baku dan rata-rata nilai tukar Rupiah
yang lebih kuat pada tahun 2011, telah menghasilkan
peningkatan profitabilitas yang berlanjut
bagi
Perseroan pada tahun 2011.

The national economy grew by 6.5% in 2011. An


expanding growth trend has exerted a positive impact
on the purchasing power of consumers in all segments.
Simultaneously, stability of raw material prices and a
stronger average Rupiah exchange rate have worked
together to create sustainable margin improvements
for the Company in 2011.

Kinerja Perusahaan
Kinerja Kalbe tahun 2011 secara umum mencapai hasil
yang cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian
kinerja penjualan dan laba Perseroan yang meningkat
dibandingkan dari realisasi tahun 2010, walaupun secara
internal berada di bawah target anggaran tahun 2011.

Company Performance
Kalbes performance in 2011 marked good overall
results. This is evident from the increase in Company
sales and profitability compared to 2010, despite
failing to achieve the internal target set for year 2011.

Total penjualan Kalbe selama tahun 2011 mencapai


Rp 10.912 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar
6,7% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 10.227
miliar. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat
adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya
Tbk, yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang
bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan Agustus
2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT

Kalbes total net sales in 2011 amounted to Rp 10.912


billion, up by 6.7% compared to the Rp 10.227 billion
figure of 2010. In year 2010, the Company was still
recording the sales contribution of PT Kageo Igar Jaya
Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging
business. However, in August 2010, the Company
divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari


usaha pengemasan tersebut tidak diperhitungkan,
Perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 9,0%.

the packaging business were to be removed, the


Company would have recorded growth of 9.0%.

Jika dibandingkan dengan target tahun 2011,


penjualan mencapai 95% dari target yang telah
ditetapkan di awal tahun. Hal ini terutama disebabkan
oleh pertumbuhan penjualan yang hampir sepenuhnya
berasal dari pertumbuhan volume. Kalbe mencatatkan
laba sebelum pajak sebesar Rp 1.987 miliar atau
meningkat sebesar 12,2%, sedang laba bersih tercatat
sebesar Rp 1.482 miliar atau meningkat 15,2%
dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan
dengan target tahun 2011, laba sebelum pajak dan
laba bersih mencapai masing-masing 99% dan 102%
dari target yang ditetapkan.

Sales achieved 95% of the 2011 target set at the


beginning of the year. This was mainly due to the
fact that sales were mostly driven by volume growth.
Kalbe recorded income before tax of Rp 1,987 billion,
growing by 12.2%, while net income was booked at
Rp 1,482 billion, growing by 15.2% compared to that
of the previous year. Against the 2011 target, income
before tax and net income reached 99% and 102% of
targeted amounts, respectively.

Pada Divisi Obat Resep, Kalbe memiliki rangkaian


produk yang lengkap ditujukan untuk seluruh lapisan
masyarakat yang terdiri dari obat generik, obat generik
bermerek dan obat lisensi. Pada tahun 2011, Divisi
Obat Resep Kalbe memberikan kontribusi sebesar
25% terhadap total pendapatan Perseroan. Divisi
Obat Resep Kalbe menguasai pangsa pasar sebesar
12-13% (sumber: IMS Health 2011), dengan nilai
penjualan bersih tercatat senilai Rp 2.778 miliar, yang
menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 7,7%.
Pertumbuhan penjualan ini seluruhnya berasal dari
pertumbuhan volume.

In the Prescription Pharmaceuticals Division, Kalbe


offers a complete product range targeted toward all
segments, comprising of generics, branded generics
and licensed products. In 2011, Kalbes Prescription
Pharmaceuticals Division contributed 25% to total
Company sales. Kalbes Prescription Pharmaceuticals
commanded a market share of 12-13% (source:
IMS Health 2011) with net sales of Rp 2,778 billion,
growing by 7.7%. Sales growth was entirely derived
from volume growth.

Divisi Produk Kesehatan Kalbe menawarkan berbagai


produk obat bebas dengan merek-merek yang telah
dikenal masyarakat luas, produk kesehatan, minuman
energi serta minuman kesehatan siap saji. Divisi Produk
Kesehatan juga mencatat pertumbuhan yang positif,
setelah mengalami penurunan pada beberapa tahun
terakhir. Penjualan Divisi Produk Kesehatan tercatat
senilai Rp 1.842 miliar, dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 8,3%. Nilai penjualan Divisi Produk Kesehatan
memberikan kontribusi sebesar 17% terhadap total
pendapatan Perseroan di tahun 2011.

Kalbes Consumer Health Division offers a wide


range of over-the-counter products with well-known
brands in the market, consumer health products,
energy drinks and healthy ready-to-drink products.
The Consumer Health Division also recorded positive
growth, after suffering from negative growth in recent
years. Net sales of the Consumer Health Division
amounted to Rp 1,842 billion, with growth of 8.3%.
Consumer Health Division sales contributed 17% to
total Company sales in 2011.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

27

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

28

Pada Divisi Nutrisi, Kalbe memiliki rangkaian produk


susu bubuk yang lengkap untuk semua kelompok umur
yang sebagian besar ditujukan untuk segmen premium.
Kalbe juga mulai mengembangkan portofolio produk
memasuki pasar kelas menengah. Penjualan Divisi
Nutrisi tercatat senilai Rp2.420 miliar, dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 5,5%. Nilai penjualan Divisi Nutrisi
memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap total
pendapatan Perseroan di tahun 2011. Pertumbuhan
penjualan tersebut berasal dari pertumbuhan volume
dan masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar
sebesar 4% (sumber: AC Nielsen).

In the Nutritionals Division, Kalbe showcases a


complete range of powdered milk products for all
age groups, mostly targeted at the premium segment.
Kalbe is also starting to expand its portfolio to enter
the middle market. Nutritionals Division net sales
amounted to Rp 2,420 billion, with a growth rate of
5.5%. This Divisions sales contributed 22% to total
Company sales in 2011. Sales growth was derived
from volume growth and still fared higher than market
growth, measured at 4% (source: AC Nielsen).

Pada tahun 2011, penjualan Divisi Distribusi dan


Logistik tercatat senilai Rp 3.873 miliar, dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 6,0%. Nilai penjualan Divisi
Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi sebesar
36% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun
2011. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat
adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya
Tbk, yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang
bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan Agustus
2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT Kageo
Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha
pengemasan tersebut tidak diperhitungkan, Divisi
Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan sebesar
12,8%. Pertumbuhan penjualan Divisi Distribusi dan
Logistik tersebut mencerminkan dampak positif
bergabungnya PT Abbott Indonesia sebagai prinsipal
pihak ketiga baru sejak 1 Oktober 2011.

In 2011, Distribution and Logistics Division net sales


amounted to Rp 3,873 billion, growing by 6.0%. This
Division contributed 36% to total Company sales in
2011. During 2010, the Company still recorded the
contribution to sales of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a
Kalbe subsidiary engaged in the packaging business.
However, in August 2010, the Company divested PT
Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the packaging
business were to be removed, the Distribution and
Logistics Division would have recorded growth of
12.8%. Sales growth of the Distribution and Logistics
Division reflected the positive impact of the addition
of PT Abbott Indonesia as a new third party principal,
dating from October 1, 2011.

Nilai penjualan ekspor Kalbe di tahun 2011 juga


meningkat, terutama di ASEAN dan di beberapa negara
di Afrika. Hal tersebut akan memperkuat landasan Kalbe
untuk menjadi perusahaan kesehatan Indonesia yang
unggul dan mampu bersaing di pasar internasional.

Kalbes export sales in 2011 also increased, especially


in ASEAN and selected African countries. This will pave
the way for Kalbe to be an outstanding Indonesian
healthcare company with a strong competitive edge in
the international market.

Pada tahun 2011, Manajemen terus memfokuskan


perhatian pada konsolidasi internal dan melakukan
berbagai upaya-upaya dalam membenahi atau
memperbaiki aktivitas dan organisasi di tiap unit
bisnis dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang
berkesinambungan. Perbaikan pada aspek operasional

In 2011, Management continued to focus its attention


on internal consolidation and to implement various
measures to restructure and improve activities
and organization in every business unit, in its quest
to achieve sustainable growth. Improvements in

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

tercermin dari peningkatan marjin laba sebelum pajak


dari 17,3% pada tahun 2010 menjadi 18,2% pada
tahun 2011. Laba Bersih per Saham meningkat sebesar
15,2% dari Rp 137 per lembar saham menjadi Rp 158
per lembar saham. Perseroan juga berhasil memperbaiki
siklus operasional bersih dari 120 hari pada tahun 2010
menjadi 108 hari pada tahun 2011.

operational aspects are evident from the expansion


of income before tax from 17.3% in 2010 to 18.2%
in 2011. Earnings per Share grew by 15.2% from Rp
137 per share to Rp 158 per share. The Company also
managed to further improve its net operating cycle,
shrinking it from 120 days in 2010 to 108 days in 2011.

Upaya Manajemen dalam memastikan kesiapan


Perusahaan menghadapi pelaksanaan SJSN berupa
asuransi kesehatan nasional yang direncanakan
akan dilaksanakan di tahun 2014 tercermin melalui
penyelesaian pembangunan fasilitas produksi obat
generik pada tahun 2011 dan terbentuknya tim
khusus untuk memasarkan produk-produk generik
Kalbe sejak tahun 2006. Perseroan menyadari penting
peningkatan produktivitas, efisiensi serta inovasi
untuk mampu menghasilkan dan memasarkan produk
generik secara kompetitif.

Managements efforts to ensure the Companys


readiness for the implementation of SJSN in the form
of a national healthcare insurance system starting in
2014, is reflected in the completion of the generic
drugs production facility in 2011, along with the
establishment of a special team in 2006 to market
Kalbes generic products. The Company fully realizes
the importance of increasing productivity, efficiency
and innovation to produce and market generic
medications competitively.

Menyadari pentingnya peranan distribusi yang kuat


untuk mendukung pertumbuhan Perseroan, Kalbe
pada tahun 2011 telah mempersiapkan rancangan
sehubungan dengan rencana Perseroan untuk
melakukan ekspansi pada jaringan distribusi yang
akan dilaksanakan pada beberapa tahun mendatang.
Perseroan akan mengembangkan cakupan distribusi
ke wilayah yang selama ini belum terjangkau,
memperbaiki fasilitas cabang, menambah jumlah Pusat
Distribusi Regional serta meningkatkan kapasitas
gudang. Rencana ekspansi telah dimulai pada tahun
2011 di mana Perseroan telah memperbaiki 4 cabang di
kota Banjarmasin, Jember, Surakarta dan Banda Aceh.
Ekspansi oleh Divisi Distribusi dan Logistik tersebut
dibiayai melalui proses penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (Rights Issue) yang dilakukan oleh PT
Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) pada bulan
Maret 2011, entitas anak Perseroan yang menjalankan
fungsi distribusi dan logistik. Dana yang diperoleh dari
Rights Issue adalah sejumlah Rp 300 miliar, di mana
Kalbe bertindak sebagai Pembeli Siaga. Sepanjang
tahun 2011, Kalbe telah meningkatkan kepemilikan di
EPMT menjadi 91,75%, dibandingkan 83,75% pada
akhir tahun 2010.

Bearing in mind the key role of strong distribution to


support Company growth, in 2011 Kalbe developed a
blueprint for the planned expansion of its distribution
network, to be rolled out within the next few years.
The Company will spread its coverage to blank
spots, improve branch facilities, build additional
Regional Distribution Centers and upgrade warehouse
capacity. The expansion plan was started in 2011,
whereby the Company has completed the upgrading
of 4 branches, in Banjarmasin, Jember, Surakarta and
Banda Aceh. The expansion of the Distribution and
Logistics Division is financed through a Rights Issue
process conducted in March 2011 by PT Enseval
Putera Megatrading Tbk (EPMT), the Company
subsidiary managing distribution and logistics
functions. Proceeds from the Rights Issue amounted
to Rp 300 billion, wherein Kalbe acted as Stand-by
Buyer. Throughout year 2011, Kalbe has increased its
ownership in EPMT to 91.75%, up from 83.75% as of
the end of 2010.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

29

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

30

Dari sisi pemasaran, Perseroan secara konsisten


berupaya
meningkatkan
efektivitas
kegiatan
pemasaran
untuk
mendorong
pertumbuhan
penjualan. Kalbe terus melakukan berbagai kegiatan
pemasaran yang secara langsung melibatkan
konsumen, baik untuk menjalin hubungan dengan
konsumen, memperoleh masukan tentang produk dan
pelayanan Perseroan dan meningkatkan efektivitas
pemasaran yang tepat sasaran. Perseroan juga
melakukan investasi di bidang pemasaran dengan
aktivitas corporate branding, di mana seluruh produk
Perseroan akan menampilkan logo Kalbe termasuk
dalam aktivitas promosi dan periklanan. Hal ini
ditujukan untuk memanfaatkan kekuatan merek Kalbe
yang diasosiasikan dengan produk berkualitas tinggi
dan terpercaya, sehingga akan memberikan dampak
positif terhadap daya saing produk Perseroan dan
meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran.

From a marketing point of view, the Company has


consistently strived to increase the effectiveness
of its marketing activities to drive sales growth.
Kalbe continues to implement direct-to-consumer
marketing, to build rapport with consumers and
to obtain consumer input on Kalbe products and
services, as it sharpens its marketing effectiveness.
The Company also invested in marketing by rolling
out corporate branding activities, whereby all Kalbe
products will bear the Kalbe logo, including those
featured in promotional and advertising activities.
This is aimed at leveraging the Kalbe brand, which
is associated with high quality and trusted products,
thereby boosting the Companys competitiveness and
increasing marketing activity effectiveness.

Pembangunan sektor kesehatan diarahkan pada


peningkatan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) yang diterapkan Pemerintah untuk mencapai
kesetaraan dengan standar internasional. Untuk tujuan
tersebut, Perseroan secara berkelanjutan melakukan
investasi dalam rangka peningkatan standar fasilitas
produksi untuk dapat memenuhi standar CPOB.
Perseroan memiliki 10 fasilitas produksi yang
semuanya telah memenuhi standar yang ditetapkan.
Lean manufacturing process yang telah dirintis sejak
beberapa tahun yang lalu, secara konsisten dijalankan
di seluruh fasilitas produksi Kalbe melalui program
penyelarasan organisasi, sistem operasional dan
sumber daya manusia secara terintegrasi untuk terus
merampingkan proses produksi.

The development of the healthcare sector is directed


towards upgrading Good Manufacturing Practice
(GMP) standards imposed by the Government to
bring the sector on par with international standards.
In that direction, the Company has continuously
invested to upgrade production facilities to meet
GMP standards. The Company has 10 production
facilities, all complying with required standards.
Lean manufacturing process program started a few
years back has been consistently implemented in
all Kalbe production facilities, through integrated
alignment of organization, operational systems and
human resources, to further streamline the production
process.

Untuk menumbuhkembangkan semangat inovasi


dan meningkatkan produktivitas, Kalbe secara
berkelanjutan menerapkan kegiatan Continuous
Improvement (CONIM). Melalui CONIM, Perseroan
melibatkan partisipasi segenap karyawan dari
seluruh jenjang untuk berkontribusi terhadap upaya
peningkatan produktivitas secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kinerja Perseroan.

To nurture the spirit of innovation and to boost


productivity, Kalbe has consistently implemented
Continuous Improvement (CONIM) activities. Through
CONIM, the Company involves the participation of all
employees, at all levels, to contribute to productivity
improvements in a sustainable manner, thus driving
Company performance.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Sebagai perwujudan komitmen Perseroan untuk


meningkatkan nilai bagi pemegang saham, pada
tahun 2011 Perseroan telah memutuskan untuk
membagikan dividen tunai sebesar Rp 70 per saham
kepada para pemegang saham, tidak termasuk saham
yang telah dibeli kembali oleh Perseroan. Rasio
pembagian dividen untuk tahun buku 2010 tercatat
sebesar 51,0%, meningkat signifikan dibandingkan
rasio tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 26,0%.

As a manifestation of the Companys commitment to


increase shareholders value, in 2011 the Company
has decided to distribute cash dividends amounting
to Rp 70 per share to the shareholders, not including
the Companys treasury shares. Dividend payout
ratio for fiscal year 2010 reached 51.0%, increasing
significantly compared to previous year ratio of 26.0%.

Kendala
Sebagai pemain dalam industri farmasi dan
kesehatan, salah satu kendala utama yang dihadapi
Perseroan adalah tidak tersedianya bahan baku
produk farmasi, produk kesehatan dan nutrisi dari
dalam negeri. Industri farmasi, produk kesehatan dan
nutrisi Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap pasokan bahan baku dari impor, dan
karenanya menjadi rentan terhadap fluktuasi nilai
tukar Rupiah dan perubahan harga komoditas dunia.
Kendala lainnya yang dihadapi adalah terkait kondisi
infrastruktur transportasi yang kurang memadai, yang
menjadi tantangan tersendiri dalam mendistribusikan
produk Perseroan ke seluruh wilayah Indonesia.

Challenges
As a player in the pharmaceuticals and health industry,
one of the main challenges faced by the Company is
the lack of any domestic source for most raw materials
for pharmaceuticals, consumer health and nutritional
products. Historically, the Indonesian pharmaceutical,
consumer health and nutritionals industry has been
highly dependant on imported raw materials, and is
therefore vulnerable to the fluctuation of the Rupiah
exchange rate and other changes in global commodity
prices. Another challenge is related to the nations
somewhat marginal infrastructure condition, which
presents an additional challenge in distributing the
Companys products throughout Indonesia.

Pada tahun 2011, penjualan Perseroan berada di bawah


target yang semula ditetapkan. Hal tersebut terutama
disebabkan karena pertumbuhan penjualan Perseroan
hampir sepenuhnya berasal dari pertumbuhan
volume. Perseroan tidak melakukan kebijakan untuk
meningkatkan harga jual produk pada hampir seluruh
divisi pada tahun 2011, sebagai bagian dari strategi
Perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan
tingkat kompetisi yang semakin ketat di semua unit
bisnis, Kalbe perlu memperhatikan perkembangan
pasar secara seksama dan menyesuaikan strategi
secara tepat agar dapat mempertahankan penguasaan
pasar.

In 2011, the Companys sales were recorded below


the initial target. This was due to the fact that most
sales were driven by volume growth. The Company
did not implement price increases across divisions in
2011, as part of the strategy to increase market share.
With an increasingly competitive landscape facing all
business units, Kalbe needs to closely monitor market
development, adjusting its strategies accordingly to
maintain market dominance.

Dari sisi internal, kemampuan Perseroan untuk


memperbaiki aspek eksekusi atas strategi yang telah
digariskan juga harus ditingkatkan sehingga dapat

Internally, the Companys capability to improve


strategy execution needs to be improved in order
to achieve targeted results. In addition, Kalbe has

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

31

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

32

mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, Kalbe


melihat diperlukan adanya upaya terintegrasi untuk
meningkatkan sinergi ke 4 unit bisnis Kalbe agar saling
mendukung untuk mencapai kinerja yang maksimal.

identified a need for an integrated effort to enhance


synergy amongst the 4 business units, supporting one
another for optimal performance.

Prospek Usaha
Kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2011 secara
keseluruhan cukup kondusif, dengan mencatat
pertumbuhan sekitar 6,5% dan diprediksi akan
terus bertumbuh positif di tahun 2012. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh
peningkatan pertumbuhan daya beli masyarakat
serta kegiatan investasi dan peningkatan ekspor
yang sejalan dengan akan semakin pulihnya ekonomi
negara-negara maju tujuan ekspor Indonesia.

Business Prospects
Indonesian economic conditions in 2011 were
generally positive, with a 6.5% growth rate, and this
is predicted to hold through 2012. Economic growth is
supported by the steady increase in purchasing power
of consumers and investment activities, as well as by
export growth, related to the recovery of developed
countries as export destinations for Indonesian goods.

Prospek industri kesehatan di masa depan dinilai


masih positif, namun Perseroan harus senantiasa
mengikuti perkembangan pasar yang terjadi. Dengan
adanya rencana Pemerintah akan penerapan SJSN
dalam bentuk asuransi kesehatan nasional yang
akan dilaksanakan di tahun 2014 serta intervensi
Pemerintah terhadap harga jual produk, Perseroan
menyadari perlunya upaya mempersiapkan diri dalam
menghadapi situasi tersebut. Penetapan harga produk
tersebut akan memberikan tantangan dalam sisi laba
perusahaan, namun Perusahaan juga melihat bahwa
peluang akan meningkatnya permintaan akan produk
generik tersebut akan semakin tinggi, sehingga
peningkatan volume produksi juga dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan publik.

Future prospects for the healthcare industry are


anticipated to be positive; the Company must
nonetheless pay close attention to market development.
With the Governments plan to implement SJSN, in the
form of national healthcare insurance, starting in 2014,
and with recent Government intervention through
imposition of a price cap policy, the Company is well
aware of the need to anticipate a shifting market.
Price caps pose a challenge to managing profitability;
however, the Company has identitied the potential
of higher demand for generic products, whereby an
increased supply will be required to meet market
needs.

Pada tahun 2012 Kalbe melanjutkan upaya


meningkatkan volume produksi untuk tahun-tahun
mendatang dengan pendirian pabrik-pabrik baru,
yaitu pabrik obat generik yang telah mulai beroperasi,
obat bebas dan obat anti kanker atau onkologi. Upaya
Manajemen dalam mengantisipasi pelaksanaan SJSN
tersebut juga tercermin dalam pembentukan tim
khusus untuk memasarkan produk-produk generik
Kalbe, di samping melalui peningkatan produktivitas
dan efisiensi serta inovasi yang terus dilakukan agar

In 2012 Kalbe continues to increase production


volume for future needs with the construction of
new facilities, including the newly completed generic
facility, and production facilities for over-the-counter
drugs and oncology products as well. Managements
anticipatory move in adjusting to the upcoming
SJSN is also reflected in the formation of a special
generic marketing team, as productivity and efficiency
upgrades are geared towards optimizing production
costs. Kalbe will also continue its distribution network

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

dapat semakin menekan biaya produksi Perseroan.


Kalbe juga akan melanjutkan ekspansi jaringan
distribusi antara lain dengan pembangunan Pusat
Distribusi Regional baru dan perluasan cabang untuk
memperbaiki ketersediaan produk dan pengelolaan
modal kerja.

expansion, among others, through building additional


Regional Distribution Centers and branch expansion,
to improve product availability and working capital
management.

Pelayanan Prima
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan,
Kalbe senantiasa memberikan upaya terbaiknya dalam
rangka pemenuhan kebutuhan obat-obatan dengan
kualitas yang memenuhi standard CPOB.

Service Excellence
As a company in the health sector, Kalbe strives to
exert its best efforts to meet needs for good-quality
drugs, ones that satisfy the GMP standard.

Kalbe berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan


masyarakat yang sehat dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan, jaminan perlindungan dan
keselamatan
pelanggan
atas
produk-produk
kesehatan sesuai standar kesehatan yang berlaku,
dan mampu berperan mendukung pembangunan
sektor-sektor lainnya.

Kalbe is committed to contribute towards building a


healthy society by placing a high priority on customer
satisfaction, consumer protection and safety of
pharmaceutical products in accordance with health
standard, while participating in supporting the
development of other sectors.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Manajemen memandang perlu adanya fokus pada
aspek sumber daya manusia sebagai aset strategis
Perseroan dalam mempertahankan keunggulan
Perseroan dalam kondisi pasar yang semakin
kompetitif. Perseroan secara terus menerus
melakukan berbagai program pengembangan sumber
daya manusia secara terstruktur dan terencana,
antara lain dengan menjalin kerjasama dengan
berbagai lembaga pendidikan terkemuka baik di
dalam maupun luar negeri. Pengembangan sumber
daya manusia dilakukan dengan pendekatan "leader
creates leaders" melalui program mentoring dan
pelatihan yang terstruktur serta mekanisme People
Review setiap tahun untuk mengidentifikasi talenta
berdasarkan kinerja dan potensi karyawan.

Human Resources Development


Management places great importance on its human
resources as a strategic asset of the Company, in
retaining its dominant position in an increasingly
competitive market. The Company continuously
pursues a structured and well-planned human resources
development program, through collaboration among
others with well-respected educational institutions,
both domestically and abroad. Human resources
development is carried out using the leader creates
leaders approach, embodying a mentoring program
and structured training, with an annual People Review
to identify talent, based on employee performance
and potential.

Tata Kelola Perusahaan


Kalbe berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola
di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan
berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan

Corporate Governance
Kalbe is fully committed to implement corporate
governance at all levels of the organization, based on
GCG regulations and requirements. To optimize GCG

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

33

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

34

terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan


yang Baik atau GCG. Untuk mengoptimalkan penerapan
GCG, Kalbe melakukan penguatan infrastruktur,
restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik
terbaik, penyesuaian dan pembaruan sistem dan
prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
GCG yang efektif.

implementation, Kalbe strengthened infrastructure,


adjusted internal restructuring based on best practices,
corrected and updated systems and procedures
necessary to support an GCG enforcement.

Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG


mempunyai relevansi terhadap kinerja Perseroan karena
nilai akhir penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja
serta citra perusahaan yang baik. Oleh karena itu,
praktik terbaik penerapan GCG menjadi acuan dalam
melakukan perbaikan terhadap instrumen kelengkapan
pedoman pelaksanaan GCG. Kalbe telah memiliki
berbagai pedoman pelaksanaan GCG antara lain dalam
bentuk Visi, Misi, Motto, serta nilai-nilai Perseroan
yang telah tertanam dalam sejarah perjalanan Kalbe
dan diperbarui sesuai dengan perkembangan bisnis
Perseroan, Buku Saku Panduan Pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan yang telah didistribusikan kepada
seluruh karyawan Kalbe sejak tahun 2005 serta berbagai
standar prosedur operasional. Perseroan juga berupaya
menyelaraskan budaya Grup Kalbe dengan asas-asas
GCG yang dituangkan dalam Panca Sradha Kalbe, yaitu
nilai-nilai dasar Perseroan yang digali dari nilai-nilai yang
dikembangkan oleh Pendiri Kalbe. Perseroan secara
berkelanjutan melakukan sosialiasi Panca Sradha Kalbe
kepada seluruh karyawan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai tersebut dalam kegiatan sehari-hari yang akan
menjadi landasan penerapan GCG lebih lanjut.

The Company realizes that GCG implementation has


direct relevance to the Companys performance, as
the ultimate value of GCG is to improve performance
and build a positive image of the Company. GCG
best practices acts as a reference in refining GCG
instruments. Kalbe has several GCG guidelines in
place, in the form of its Vision, Mission, Motto and
Company Values, which have been inherent in the
Companys journey and have been revitalized to
align with expansion of Company business. A GCG
Pocket Book was distributed to all Kalbe employees
in 2005, as well as promulgation of various standard
operating procedures. The Company has also aligned
Kalbe Group culture to GCG principles as formulated
in Panca Sradha Kalbe, inherent values derived from
the legacy of Kalbes Founders. The Company has
continually conducted socialization of Panca Sradha
Kalbe toward all employees, to internalize these
values in daily activities, as the basis for further GCG
implementation.

Manajemen Risiko
Manajemen menyadari bahwa kondisi lingkungan
eksternal dan internal Perusahaan mengalami
perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin
kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga
meningkatkan kebutuhan praktek GCG yang baik dan
penerapan manajemen risiko yang handal.

Risk Management
The Management realizes that the Companys external
and internal environment shift rapidly, accompanied
by increasingly complex business activity risk, thereby
heightening the need for sound GCG practices and for
excellent risk management.

Kalbe secara berkelanjutan mengembangkan dan


meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko
dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan

Kalbe continues to develop and upgrade its risk


management framework, through comprehensive and
integrated structure of internal control, thus facilitating

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi


adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya
dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk
meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen
risiko ini dituangkan dalam pembentukan Satuan Tugas
Manajemen Risiko, kebijakan, prosedur, kewenangan
dan ketentuan lain serta berbagai perangkat
manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup
aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan
dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan
bisnis yang ada, evaluasi selalu dilakukan secara
berkala sesuai dengan perubahan parameter risiko.

the acquisition of early information on potential risks,


and ways and means to subsequently mitigate their
impact. A framework has manifested in setting up a
Risk Management Unit, whose policies, procedures,
authorities and other regulations, as well as risk
management structure, are enforced over all business
activities. To ensure that policies and procedures
are up-to-date and aligned with current business
development, evaluation is performed periodically,
according to changes in risk parameters.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Sejalan dengan misi Perseroan yaitu meningkatkan
kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe
berpegang pada komitmennya untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Perseroan menyadari bahwa Kalbe dapat tumbuh
dan berkembang karena dukungan masyarakat, dan
Kalbe hadir untuk berkontribusi kepada masyarakat,
oleh karena itu sebagian keuntungan Perseroan akan
dikembalikan lagi kepada masyarakat sebagai bentuk
tanggung jawab sosial Perseroan, dengan fokus pada
bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan sarana.

Corporate Social Responsibility


In line with the Companys mission to improve health
for a better life, Kalbe holds to its commitment to
implement social responsibility upon society. The
Company realizes that Kalbe can grow and flourish
with support from society, and Kalbe responds with
contributions back to society; therefore, a portion
of the Companys profits will be returned to society
as part of the Companys social responsibility, with
principal focuses on health, education, environment
and infrastructure.

Bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan diarahkan


untuk
dapat membantu mengatasi permasalahan
sosial,
memberdayakan
masyarakat,
membina
dan mengupayakan perubahan perilaku untuk
mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat
sehingga pada akhirnya tercipta adanya keharmonisan
yang berkelanjutan diantara Kalbe dan masyarakat.

The Companys social responsibility implementation


is aimed at helping to overcome social issues,
to empower the people, to educate and drive for
behavior change, thus bringing about better social
welfare, eventually balancing a sustainable harmony
between Kalbe and society.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan,


Kalbe telah mengimplementasikan ISO 14001:2004
yang merupakan standar internasional dalam sistem
manajemen lingkungan pada hampir seluruh fasilitas
produksinya. Perseroan terus melakukan perbaikan
secara
berkesinambungan
untuk
mencegah
pencemaran dan menjaga kelestarian lingkungan.

As a manifestation of Kalbes concerns for the


environment, Kalbe has implemented ISO 14001:2004,
an international standard for environment management
systems in nearly all its production facilities. The
Company continues to monitor conditions and to
implement continuous improvement, both to prevent
pollution and to preserve the environment.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

35

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Perubahan Komposisi Direksi


Selama tahun 2011, komposisi anggota Direksi
mengalami perubahan dengan diangkatnya Ongkie
Tedjasurja sebagai anggota Direksi. Seluruh Direksi
diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 25 Mei 2011. Komposisi
Direksi Kalbe dijabat oleh Bernadette Ruth Irawati
Setiady selaku Presiden Direktur, Johanes Berchman
Apik Ibrahim selaku Wakil Presiden Direktur, Budi
Dharma Wreksoatmodjo, Herman Widjaja, Vidjongtius
dan Ongkie Tedjasurja masing-masing selaku Direktur.

The Board of Directors Composition Amendment


In 2011, the composition of the Board of Directors was
modified, with the appointment of Ongkie Tedjasurja
as a member of the Board of Directors. All Directors
were appointed based on a decision of the General
Meeting of Shareholders on May 25, 2011. The
composition of Kalbes Board of Directors consists of
Bernadette Ruth Irawati Setiady as President Director,
Johanes Berchman Apik Ibrahim as Vice President
Director, and Budi Dharma Wreksoatmodjo, Herman
Widjaja, Vidjongtius and Ongkie Tedjasurja each as
Director.

Ungkapan Terima Kasih


Mewakili seluruh Direksi, kami menghaturkan terima
kasih kepada para Pemegang Saham dan Dewan
Komisaris Kalbe atas bimbingan dan pembinaan yang
telah diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih
dan penghargaan kepada konsumen, mitra usaha dan
para pemangku kepentingan lainnya atas kontribusi
yang telah diberikan sehingga Kalbe mampu
mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan
farmasi dan kesehatan yang handal.

Grateful Appreciation
On behalf of the Board of Directors, we extend
our gratitude to the Shareholders and Board of
Commissioners of Kalbe for their wise guidance and
thoughtful counsel. We express our appreciation to
consumers, business partners and other stakeholders
for their contribution, supporting Kalbe in retaining its
reputation as an outstanding pharmaceuticals and
healthcare company.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan


penghargaan kepada seluruh jajaran karyawan Grup
Kalbe atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat
inovasi, kebersamaan dan kerja keras serta keinginan
untuk memberikan yang terbaik bagi Kalbe.

At last, we sincerely thank and express appreciation to


all Kalbe Group employees, in view of their dedication,
unwavering loyalty, innovation spirit, teamwork,
perseverance and motivation to give their best to
Kalbe.

Atas nama dan mewakili Direksi,

For and on behalf of the Board of Directors,

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Presiden Direktur
President Director

36

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Ongkie Tedjasurja

Herman Widjaja

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Vidjongtius

Presiden Direktur
President Director

Direktur
Director

Direktur
Director

Wakil Presiden Direktur


Vice President Director

Direktur
Director

Direktur
Director

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

37

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tanggung Jawab
Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab
Manajemen Kalbe dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
tanda tangannya masing-masing di bawah ini:

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Johannes Setijono
Presiden Komisaris
President Commissioner

Santoso Oen
Komisaris
Commissioner

Ferdinand Aryanto
Komisaris
Commissioner

Jozef Darmawan Angkasa


Komisaris
Commissioner

Wahjudi Prakarsa
Komisaris Independen
Independent Commissioner

Farid Anfasa Moeloek


Komisaris Independen
Independent Commissioner

This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the
responsibility of the Management of Kalbe and have been approved by members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors whose signatures appear below:

Direksi
Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Presiden Direktur
President Director

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Wakil Presiden Direktur
Vice President Director

Herman Widjaja
Direktur
Director

Budi Dharma Wreksoatmodjo


Direktur
Director

Vidjongtius
Direktur
Director

Ongkie Tedjasurja
Direktur
Director

40

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

42-47 Informasi Perseroan


Corporate Information

62-77 Sumber Daya Manusia


Human Resources

48-49 Struktur Organisasi


Organization Structure

78-79 Informasi Pemegang Saham


Shareholders Information

50-51 Visi, Misi, Motto dan Nilai


Vision, Mission, Motto
and Values

80-81 Entitas Anak


Subsidiaries

52-61 Dewan Komisaris, Direksi


dan Komite-komite
Board of Commissioners,
Board of Directors and
Commitees

84-85 Prestasi & Penghargaan


Recognitions & Awards

Kontribusi
Kinerja demi
Mempertahankan
Pertumbuhan
Positif
Sound Contribution to
Maintain Positive Growth

Profil Perseroan
Company Profile

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

41

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Informasi Perseroan
Corporate Information
Nama Perusahaan Name of Company
PT Kalbe Farma Tbk
Tanggal Pendirian Establishment Date
10 September 1966
Bidang Usaha Line of Business
Farmasi dan Kesehatan
Pharmaceuticals and Healthcare
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis
Akta No.3, tanggal 10 September 1966, dibuat dihadapan Raden Imam Soesatyo
Prawirokoesoemo, Wakil Notaris di Jakarta
Deed No.3, dated September 10, 1966, drawn up before Raden Imam Soesatyo
Prawirokoesoemo, a Deputy Notary in Jakarta
Kepemilikan (per 31 Desember 2011) Ownership (as of December 31, 2011)*
PT Gira Sole Prima
10.17%
PT Santa Seha Sanadi
9.62%
PT Diptanala Bahana
9.49%
PT Lucasta Murni Cemerlang
9.47%
PT Ladang Ira Panen
9.22%
PT Bina Arta Charisma
8.66%
Publik Public
43.37%
100.00%
Total
* Tidak termasuk saham yang dibeli kembali
Excluding treasury stock

Modal Dasar Authorized Capital


Rp 850.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
Rp 507.800.721.100
Bursa Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 515 0515
Fax. (62-21) 515 0330
E-mail: callcenter@idx.co.id

Kode Saham Ticker Code


KLBF

Kantor Pusat Head Office


Gedung KALBE
Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4
Cempaka Putih, Jakarta 10510,
Indonesia
Tel. (62-21) 4287 3888 - 89
Fax. (62-21) 4287 3678
Web: www.kalbe.co.id

Hubungi Kami Contact Us


Gedung KALBE
Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4
Cempaka Putih, Jakarta 10510,
Indonesia
Tel. (62-21) 4287 3888 - 89
Fax. (62-21) 4287 3678

Pabrik Factory
Kawasan Industri Delta Silikon
Jl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1
Lippo Cikarang, Bekasi 17550,
Indonesia
Tel. (62-21) 8990 7333 - 37
Fax. (62-21) 8990 7360

42

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Tanggal Pencatatan Listing Date


30 Juli 1991

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Email: vidjongtius@kalbe.co.id
Hubungan Investor Investor Relations
Email: investor.relations@kalbe.co.id
Komunikasi Korporat Corporate Communication
Email: cor.comm@kalbe.co.id

Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal


Names and Addresses of Institutions and/or Capital Market Supporting Professionals
Bursa Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 515 0515
Fax. (62-21) 515 0330
E-mail: callcenter@idx.co.id
Auditor Auditor
Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 5289 5000
Fax. (62-21) 5289 4100
Biro Adiministrasi Efek Share Registrar
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property, 2nd Floor
Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jl. Perintis Kemerdekaan,
Jakarta 13210, Indonesia
Tel. (62-21) 4788 1515
Fax. (62-21) 470 9697
Notaris Notary
Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi.
Jl. K.H. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah
Blok B - 2 No. 4-5
Jakarta 11140 Indonesia
Tel. (62-21) 630 1511
Fax. (62-21) 633 7851

Divisi Divisions
Divisi Obat Resep
Divisi Produk Kesehatan
Divisi Nutrisi
Divisi Distribusi & Logistik

Prescription Pharmaceuticals Division


Consumer Health Division
Nutritionals Division
Distribution & Logistics Division

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

43

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sekilas
Kalbe Farma
Kalbe Farma at a Glance

Kalbe didirikan pada tahun 1966. Pada tahun 1991, Kalbe terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan
publik. Kalbe telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di sebuah garasi di
wilayah Jakarta Utara. Saat ini Kalbe telah menjadi perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara
yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 3,9 miliar dan omset penjualan Rp 10,91 triliun pada akhir tahun
2011.
Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi, yaitu divisi obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi serta divisi
distribusi dan logistik. Saat ini Kalbe didukung lebih dari 15.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan
penjualan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga Kalbe mampu menjangkau 70% dokter umum,
90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% untuk pasar
produk kesehatan dan nutrisi.
Inovasi adalah semangat yang menjiwai setiap tahap pertumbuhan Kalbe sebagai perusahaan farmasi terbesar
di Indonesia. Riset dan pengembangan produk-produk baru yang inovatif, bernilai tinggi, dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dengan prospek yang baik di masa mendatang terus dilakukan. Menyadari kondisi
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas, Kalbe terus meningkatkan kapasitas dan kualitas
layanan distribusinya. Perbaikan berkesinambungan dalam integrasi rantai pasokan menjadi salah satu perhatian
utama Kalbe untuk meningkatkan efisiensi dan arus kas Perseroan.
Setelah melampaui 4 dasawarsa pertumbuhan, Kalbe telah bertransformasi dari produsen obat-obatan menjadi
penyedia solusi layanan kesehatan yang menyeluruh melalui penyediaan solusi kesehatan yang lengkap mulai
dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan komprehensif atau holistik kepada konsumen yang telah dirintis,
Kalbe diyakini dapat mempertahankan dan meningkatkan daya saing Kalbe di tengah kompetisi yang semakin
ketat dalam rangka memperkuat keunggulan kompetitif Kalbe di masa depan. Adalah menjadi target kami untuk
membangun Global Brand yang memiliki potensi penjualan yang tinggi di setiap unit bisnis untuk mendorong
pertumbuhan kinerja.
Mampu terus tumbuh secara berkesinambungan melalui sinergi antar unit bisnis menjadi harapan Kalbe dalam
rangka mendukung terwujudnya misi Perseroan yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas serta upaya perbaikan dalam berbagai proses bisnis
secara berkesinambungan, Kalbe optimis akan mampu mencapai visi Perseroan menjadi perusahaan produk
kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima.

44

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

13

Kalbe was incorporated in 1966. In 1991, Kalbe was listed on the Indonesia Stock Exchange as a public company.
Kalbe has significantly grown from its humble beginnings as a pharmaceuticals business run from a garage in
North Jakarta. Today Kalbe has become the largest publicly-listed pharmaceuticals company in Southeast Asia,
with a market capitalization of USD 3.9 billion and a sales turnover of Rp 10.91 trillion as of the end of 2011.
Kalbe has focused its business on four divisions: prescription pharmaceuticals, consumer health products,
nutritionals and distribution and logistics. Supported by over 15,000 employees, inclusive of 4,000 sales and
marketing professionals covering the entire Indonesian archipelago, Kalbe maintains coverage of more than 70%
of general practitioners, 90% of specialists, 100% of hospitals, 100% of pharmacies across Indonesia for the
prescription pharmaceuticals market and 80% for the consumer health and nutritionals markets.
Innovation remains as the spirit that characterizes every stage of growth for Kalbe, as it has metamorphosed into
the largest pharmaceutical company in Indonesia. Research and development for new products that are innovative,
high-value, and appropriately addressing the needs of society with good prospects in the future continues to
take place. In recognition of the reality that Indonesia is a vast archipelago, Kalbe continues to increase both the
capacity and quality of its distribution services. Continuous improvement of its supply chain integration is among
the main concerns of Kalbe in improving efficiency and cash flows of the Company.
After 4 decades of growth, Kalbe has transformed itself from a pharmaceuticals manufacturer into a provider of
"comprehensive healthcare solutions", through offering a range of comprehensive health care solution products
that goes from pharmaceuticals, nutrition, supplements, health foods and beverages to medical devices, including
primary healthcare services. Through conducting comprehensive (or holistic) care for consumers, Kalbe is able to
maintain and enhance its business competitiveness amid increasingly fierce competition, fortifying its competitive
advantage for the future. It is our target to build global brands with high sales potential in every business unit, to
support performance growth.
Maintaining sustainable growth through business unit synergy is Kalbes hope in the journey to realize the
Companys mission to improve health for a better life. With the support of quality human resources and through
continuous improvement efforts in various business processes, Kalbe is optimistic that it will be able to achieve
the Companys vision to be the best Indonesian healthcare company, driven by innovation, strong brands and
excellent management.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

45

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Divisi Usaha
Business Divisions

Divisi Obat Resep


Prescription Pharmaceuticals

Divisi Obat Resep Kalbe memiliki rangkaian obat


resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi
masyarakat, dimulai dari obat generik, obat generik
bermerek hingga obat lisensi; yang didistribusikan
ke rumah sakit, apotik hingga toko obat di seluruh
Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi.
Kalbe juga memiliki tim pemasaran yang kuat yang
dibagi menjadi kelompok-kelompok pada masingmasing segmen dan kelas terapi untuk menjamin
kegiatan pemasaran yang terfokus dan efektif.

Kalbes Prescription Pharmaceuticals Division


features a complete product range for all segments,
from generic drugs, branded generics up to licensed
drugs; these are distributed to hospitals, pharmacies
and drug stores throughout Indonesia through an
integrated distribution network. Kalbe also has a
strong marketing team, divided into groups dedicated
to each segment and therapeutical class, to ensure
focused and effective marketing activities.

Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah


Brainact, Cefspan, Mycoral,
Cernevit,
Cravit,
Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam, dan CPG.

Some of Kalbes top products include Brainact,


Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin,
Neuralgin, Broadced, Neurotam and CPG.

Divisi Produk Kesehatan


Consumer Health Division

46

Divisi Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori


produk obat bebas bersifat kuratif serta produkproduk konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan
seperti suplemen dan produk bersifat preventif lainnya,
minuman energi serta produk minuman kesehatan.
Pada kategori produk obat bebas, portofolio Kalbe
mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas dengan
merek-merek yang dominan menguasai pangsa pasar
dalam beberapa dekade terakhir.

Kalbes Consumer Health Division offers over-thecounter drugs with therapeutic benefits, consumer
products with health benefits, including supplements
and other preventive products, along with energy
drinks and healthy ready-to-drink products. Kalbes
over-the-counter portfolio category covers more
than 6 therapeutical classes with strong brands,
commanding a dominant market share, over recent
decades.

Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah


Promag, Extra Joss, Mixagrip, Entrostop, Woods,
Fatigon, Mextril, Procold, Sakatonik, Komix dan
Fatigon Hydro.

Some of Kalbes top products include Promag, Extra


Joss, Mixagrip, Entrostop, Woods, Fatigon, Mextril,
Procold, Sakatonik, Komix and Fatigon Hydro.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Divisi Nutrisi
Nutritionals Division

Divisi Nutrisi Kalbe mempunyai rangkaian produkproduk nutrisi yang lengkap untuk seluruh lapisan
usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak
hingga pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui,
hingga usia senja, serta produk-produk nutrisi untuk
konsumen dengan kebutuhan khusus.

Kalbes Nutritionals Division showcases a complete


product range for all age segments, from infants,
toddlers, children to pre-teenagers, adults, expectant
and lactating mothers, up to the elderly, as well
as nutritional products for consumers with special
medical needs.

Produk nutrisi Kalbe terutama ditujukan bagi


segmen premium. Namun, dengan melihat potensi
pertumbuhan dan daya beli kelas menengah yang
terus meningkat, Kalbe telah mulai memasuki segmen
kelas menengah dengan meluncurkan produk baru di
segmen tersebut yang ditujukan pada pangsa pasar
khusus, seperti susu untuk ibu hamil dan susu untuk
anak-anak hingga pra-remaja

Kalbes nutritionals products have mostly been


targeted at the premium segment. Nonetheless, taking
into account the growth potential and increasing
purchasing power of the middle income segment,
Kalbe has started to build its footprint in the mass
market segment by launching new products for niche
markets, such as expectant and lactating mothers
milk products, and milk for children to pre-teenagers.

Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah


Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga
Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Zee,
Diabetasol, Entrasol dan Lovamil.

Some of Kalbes top products include Morinaga


Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil,
Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Zee, Diabetasol,
Entrasol and Lovamil.

Divisi Distribusi dan Logistik


Distribution and Logistics Division

Untuk menjamin ketersediaan produk di seluruh


wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai Divisi Distribusi
dan Logistik, yang dijalankan oleh anak perusahaannya
PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), yang
bertugas mendistribusikan produk-produk Kalbe dan
produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta outlet
di seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, Kalbe
juga telah memperluas portofolio bisnis Divisi tersebut
dengan perdagangan bahan baku kimia, peralatan
kesehatan serta layanan jasa kesehatan secara retail.

To spread product availability and cover all areas


across Indonesia, Kalbe has built a Distribution and
Logistics Division, run by its subsidiary PT Enseval
Putera Megatrading Tbk (EPMT), responsible for
delivering Kalbes and other third party principal
products to more than 1 million outlets in Indonesia.
In addition, Kalbe has also expanded the business
portfolio of the Division to include raw material trading,
medical device trading and retail and health services.

Jaringan distribusi dan logistik Kalbe merupakan


jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia untuk
produk farmasi. Dengan memiliki 2 Pusat Distribusi
Regional (Regional Distribution Center atau RDC) di
kota Jakarta dan Surabaya serta 65 cabang yang
tersebar di 47 kota, Kalbe mampu menjangkau lebih
dari 1.000.000 outlet di seluruh Indonesia secara
langsung dan tidak langsung bekerja sama dengan
perusahaan distribusi lokal.

Kalbes distribution and logistics network for


pharmaceuticals products is the most extensive in
Indonesia. Supported by 2 Regional Distribution
Centers (RDC) in Jakarta and Surabaya, and 65
branches in 47 cities, Kalbe reaches more than
1,000,000 outlets all over Indonesia, both directly and
indirectly, in cooperation with local sub-distributors.

Beberapa prinsipal pihak ketiga utama antara


lain adalah Loreal, Mead Johnson, Kara Santan,
Beiersdorf dan Abbott Nutritionals.

Some of the major third party principals include


Loreal, Mead Johnson, Kara Santan, Beiersdorf and
Abbott Nutritionals.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

47

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Struktur Organisasi
Organization Structure

General Meeting of Shareholders

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner

: Johannes Setijono
: Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
: Wahjudi Prakarsa
Farid Anfasa Moeloek

Board of Directors
President Director
Vice President Director
Director

: Bernadette Ruth Irawati Setiady


: Johanes Berchman Apik Ibrahim
: Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius
Ongkie Tedjasurja

Corporate Function

Audit Committee
Farid Anfasa Moeloek
Nomination Committee
Johannes Setijono
Remuneration Committee
Johannes Setijono
Business Risk Committee
Johannes Setijono
GCG Committee
Vidjongtius

Strategic Business Unit

Pharmaceuticals
Global Marketing Office

Corporate Management
System &
Business Development

Corporate Information
Technology & System

Corporate Strategic
Investments

Consumer Health

Nutritionals

Distribution & Logistics


Corporate Human Resources

Corporate Treasury &


Investor Relations

Corporate Legal

Corporate Finance,
Accounting & Tax

Biopharma

Eye Care

Medical Devices
Corporate Communication
and CSR

Corporate Audit and


Risk Management

Health Services

International

48

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Struktur Kepemilikan Perseroan


dan Entitas Anak

Shareholding Structure of the Company and Subsidiaries


Pharma Metric Labs

81.64%

Dankos Farma

99.975%

0.025%
Bintang Toedjoe

99.90%

Innogene Kalbiotech
Pte. Ltd

0.10%

93.34%

0.40%

Hexpharm Jaya Labs

99.60%

Finusolprima Farma

99.994%

Saka Farma Labs

75%

Kalbe

25%

0.006%

Bifarma Adiluhung

0.004%

99.996%

0.003%

Kalbe Vision Pte. Ltd.

100%

Sanghiang Perkasa

99.997%

Kalbe Morinaga
Indonesia

70%

Asiawide Kalbe
Philippines, Inc.

Kalbe International
Pte. Ltd.

50%

100%

Millenia Dharma Insani

99.6%

0.4%

Orange Kalbe Limited

30%

Tri Sapta Jaya

0.001%

99.999%

EPMT

91.75%
Farmasi
Pharmaceuticals
Makanan Kesehatan
Nutritionals
Penjualan dan Distribusi
Sale and Distribution
Perusahaan Terbuka
Listed Company

Enseval Medika Prima

0.1%

Global Chemindo
Megatrading

0.1%

99.9%

99.9%

Renalmed Tiara
Utama

98.75%

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

49

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Visi Vision

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Menjadi perusahaan produk kesehatan


Indonesia terbaik yang didukung oleh
inovasi, merek yang kuat dan manajemen
yang prima
To be the best Indonesian healthcare company
driven by innovation, strong brands and excellent
management

Misi Mission

Meningkatkan Kesehatan untuk


Kehidupan yang Lebih Baik
To Improve Health for a Better Life

The Scientific Pursuit of Health


for a Better Life

Motto

Visi dan Misi Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi
The Company's Vision and Mission have been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors

50

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Nilai Values
Panca Sradha KALBE
1. Saling percaya adalah perekat di antara kami

Berlandaskan saling percaya, saling menghargai dengan menjunjung tinggi keterbukaan


dan kejujuran kami mengelola Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi sesama.

2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami



Kesadaran penuh merupakan landasan kami dalam mengambil tindakan yang selaras

dengan nilai-nilai Perseroan agar senantiasa tanggap terhadap kebutuhan semua


pemangku kepentingan, masyarakat dan lingkungan.

3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami



Berawal dari kesederhanaan disertai semangat untuk terus berinovasi kami bertumbuh

untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik


Kami memberi kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk mengembangkan

potensinya agar menjadi insan yang handal melalui budaya belajar dan perbaikan yang
berkesinambungan.

5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami




Sebagai bagian dari kehidupan, kami berperan serta memelihara keragaman dan
keharmonisan dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat bagi sesama hingga
generasi mendatang.

1. Trust is the glue of life




With mutual trust and respect and by upholding


openness and honesty, we manage the Company
to deliver the very best for all.

2. Mindfulness is the foundation of our action





Mindfulness is the foundation for us to take


actions that are consistent with Company values
in order to be always responsive to the needs of all
stakeholders, society and the environment.

3. Innovation is the key to our success




Starting from simplicity combined with a spirit to


sustain innovation, we grow to improve the quality
of life.

4. Strive to be the best





We provide equal opportunity to every individual


to develop their potentials and become a reliable
human being through the culture of continual
learning and improvement.

5. Interconnectedness is a universal way of life




As part of life, we assume our role and maintain


diversity and harmony by making efforts that are
useful for others and to future generations.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

51

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Johannes Setijono
Presiden Komisaris
President Commissioner

Santoso Oen
Komisaris
Commissioner

Jozef Darmawan Angkasa


Komisaris
Commissioner

Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.

Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.

Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal


19 Desember 1944.
Meraih gelar Sarjana Farmasi dari Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1969.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 18 Juni 1964.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Boulder Colorado
University, Amerika Serikat pada tahun 1991.

Sejak tahun 1972, beliau telah bergabung dengan


Perseroan sebagai Research & Development
Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran
pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun
1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan
dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara
lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk,
Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories
dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa
sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan
tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden
Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai
tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998,
dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima
Farma Internasional sejak tahun 1999. Beliau juga
menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT
Dankos Laboratories Tbk, yaitu sebagai Direktur
pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun
1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris
sejak April 1994 sampai dengan penggabungan
usaha di tahun 2005. Beliau juga menjadi Presiden
Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei
2008. Pada tahun 2011, beliau terpilih sebagai
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi
Indonesia untuk periode 2011 2016.

Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai


Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai
Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc.,
Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak
tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan
Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang
Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian
diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari
2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat
sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk
sampai dengan saat penggabungan usaha pada
tahun 2005. Sejak tahun 2000, beliau menjabat
Direktur Perseroan hingga Mei 2008.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 20 Maret 1968.
Meraih gelar Bachelor of Science in Engineering
Management dari University of Portland pada
tahun 1990, Master of Business Administration dari
Loyola Marymount University pada tahun 1993 dan
Master of Science in Engineering Management dari
University of Southern California pada tahun 1995.

President Commissioner of the Company since 2008.


An Indonesian citizen, born in Solo on December 19, 1944.
Graduated with a degree in Pharmacy from Bandung
Institute of Technology in 1969.

Commissioner of the Company since 2008.


An Indonesian citizen, born in Jakarta on June 18, 1964.
Graduated with a degree in Economics from Boulder
Colorado University in 1991.
He began his career as a Production Supervisor in
1987 at KC Pharmaceuticals Inc., USA, eventually
being appointed President Director. In 1997, he
joined Kalbe Group as the Deputy Director of PT
Bintang Toedjoe, a position he held until 1999,
when he was appointed as a Director, serving until
January 2001. In June 2002, he was appointed
as Commissioner of PT Dankos Laboratories Tbk
where he served until the merger in 2005.
From 2000 until May 2008, he served as Director of
the Company.

He joined Kalbe in 1972 as Research & Development


Manager and was appointed as Director of
Marketing in 1976. Between 1992 and 1998, he
served as a Commissioner of the Company as
well as that of several other companies in the
Kalbe Group, namely as Commissioner of PT
Kageo Igar Jaya Tbk, President Commissioner
of PT Hexpharm Jaya Laboratories and also as
Commissioner PT Sanghiang Perkasa since 1993.
Between 1996 and 1998, he served as President
Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Up until 2008, he was the President Commissioner
of PT Bintang Toedjoe and a Commissioner of PT
Finusolprima Farma International. He has also held
several senior positions in PT Dankos Laboratories
Tbk, having been appointed as a Director in 1985,
a Commissioner between 1989 and 1994 and
President Commissioner from April 1994 until the
merger in 2005. He also served as President Director
of the Company from 1998 until May 2008. In 2011,
he appointed as the Chairman of the Indonesian
Pharmaceutical Association for period of 2011
2016.

52

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun


1992 di KC Pharmaceuticals Inc, Amerika Serikat
sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung
dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan
jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang
Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga
1999, beliau menjabat sebagai Marketing Manager
Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm
Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun
2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur
PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat
sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe
pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007.
Sejak penggabungan usaha tahun 2005, beliau
menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan
sampai dengan tahun 2008.
Commissioner of the Company since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on March 20, 1968.
Graduated with a Bachelor degree of Science
in Engineering Management from the University
of Portland with in 1990, Master of Business
Administration from Loyola Marymount University
in 1993 and Master of Science in Engineering
Management from the University of Southern
California in 1995.
He started his career in the pharmaceutical industry
in 1992 at KC Pharmaceuticals Inc, United States
of America, where he worked until 1995. He joined
Kalbe Group in 1995, serving as Plant Manager
at PT Bintang Toedjoe. In addition, between 1995
and 1999, he also served as Marketing Manager
of the Company, and as President Director of PT
Hexpharm Jaya Laboratories. From 2002 until 2005,
he was as a Director at PT Dankos Laboratories
Tbk. He also served as the President Director of PT
Bintang Toedjoe from 2002 until March 2007. Since
the merger in 2005, he served as the Director of the
Company, until 2008.

Ferdinand
FerdinandAriyanto
Aryanto
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner

Wahjudi
WahjudiPrakarsa
Prakarsa
Komisaris
KomisarisIndependen
Independen
Independent
IndependentCommissioner
Commissioner

Farid
FaridAnfasa
AnfasaMoeloek
Moeloek
Komisaris
KomisarisIndependen
Independen
Independent
IndependentCommissioner
Commissioner

Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 7 Mei 1972.
Mendapatkan gelar sarjana dari California State
University of Long Beach, Amerika Serikat di tahun
1995.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Madiun pada


tanggal 30 Januari 1938.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang
Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1968, Master of Business
Administration dari University of Wisconsin tahun
1974 serta PhD di bidang Akuntansi dari University
of Missouri tahun 1980.

Beliau bergabung dengan Grup Kalbe sebagai


Product Executive di PT Dankos Laboratories
Tbk pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai
Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun
1997 dan kemudian terus memegang berbagai
posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product
Manager, Marketing Manager, General Marketing
Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak
tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat
sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading
Tbk dan beberapa perusahaan lainnya.
Commissioner of the Company since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on May 7, 1972.
Earned his Bachelors Degree from California State
University at Long Beach in 1995.
In 1996, he joined the Kalbe Group appointed
a Product Executive at PT Dankos Laboratories
Tbk, before serving as the Product Manager at PT
Bintang Toedjoe in 1997. He was then promoted
to various other positions including Senior Product
Manager, Marketing Manager, General Marketing
Manager and Assistant Marketing Director. Between
2001 and 2008, he served as Commissioner of PT
Enseval Putera Megatrading Tbk and several other
companies.

Beliau adalah guru besar emeritus Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia. Pendiri dan ketua pertama
dari dua Program Studi Magister Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia yaitu Program Magister
Manajemen (1988 1996) dan Program Magister
Akuntansi (1997 2003).
Beliau juga pendiri dan aktif sebagai penasehat
Center for Corporate Leadership sejak tahun
1993 hingga sekarang dan Indonesian Society
of Independent Commissioners sejak tahun
2001 hingga sekarang. Kini beliau juga menjabat
komisaris independen dan komite audit di beberapa
perusahaan.

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun


2008.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lampung pada
tanggal 28 Juni 1944.
Meraih gelar Doktor dalam Ilmu Kebidanan dan
Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada tahun 1983 dan Guru Besar
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada
tahun 1994.
Beliau berperan sebagai Direktur Akademis
Universitas Indonesia untuk program Pasca Sarjana
(1996-1998), Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet
Pembangunan VII, Menteri Kesehatan Indonesia
Kabinet Reformasi Pembangunan, anggota MPR
RI (1999), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia (2003-2006), dan President of
Medical Associations of South East Asian Nations
(MASEAN) Council (2003-2006).

Beliau telah menerima beberapa penghargaan,


antara lain tanda kehormatan negara Satyalancana
Dwidya Sistha dari Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia Markas Besar TNI AD dan Tanda
kehormatan negara Satyalancana Karya Satya
dari Pemerintah Republik Indonesia.

Beberapa
penghargaan
yang
pernah
didapatkannya antara lain adalah Penghargaan Adi
Satya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia (1996),
Bintang Republik Indonesia Maha Putra Adriprana
(1999), Satyalancana Karya Satya Republik
Indonesia XXX (2002), Penghargaan Bina Ekatama
dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(2002), dan Penghargaan Prof Mohtar Award dalam
Bidang Ilmiah dan Riset dari Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia (2007).

Independent Commissioner of the Company since 2010.

Independent Commissioner of the Company since 2008.

An Indonesian citizen, born in Madiun on January 30, 1938.


Graduated with a Bachelor of Economics in
Accountancy from the Economics Faculty of the
University of Indonesia in 1968, was awarded a
Masters of Business Administration degree from
University of Wisconsin in 1974 and a PhD in
Accountancy from the University of Missouri in
1980.

An Indonesian citizen, born in Lampung on June 28, 1944.


Awarded a Doctorate in Obstetrics and Gynecology
by the Faculty of Medicine, University of Indonesia
in 1983 and earned a Professor of Faculty of
Medicine, University of Indonesia in 1994.

Mr. Wahjudi is a Professor Emeritus at the Faculty


of Economics, University of Indonesia. He was the
Founder and First Program Head of the initial two
professional graduate programs at the Economics
Faculty of the University of Indonesia, the Magister
Management Program (1988 1996) and Magister
Accountancy Program (1997- 2003).
He also established and is still serving as an advisor
of the Center for Corporate Leadership (since
1993) and The Indonesian Society of Independent
Commissioners (since 2001). Currently, he also
serves as Independent Commissioner and Audit
Committee member at several other companies.
In recognition of his public service he has been
awarded several state medals, including the
Satyalancana Dwidya Sistha from the Indonesia
Armed Forces - Army Central Headquarters; and the
Satyalancana Karya Satya from the Indonesian
Government.

He served as Academic Director at the University


of Indonesia for the Masters Degree Program
(1996-1998), as Indonesian Minister of Health in the
Development VII Cabinet, as Indonesian Minister
of Health in the Development Reform Cabinet,
as a member of the Indonesian Consultative
Assembly MPR RI (1999), General Chairman of the
Supervisory Council of the Indonesian Doctors
Association, and President of Medical Associations
of South East Asian Nations (MASEAN) Council
(2003-2006).
He has also received several awards, including
the Adi Satya Utama Award from the Indonesian
Doctors Association (1996), the Maha Putra
Adriprana Star of the Republic of Indonesia (1999),
the Satyalancana Karya Satya XXX of the Republic
of Indonesia (2002), the Bina Ekatama Award
from the Indonesian Family Planning Association
(2002), and the Prof Mohtar Award in Science
and Research from the Indonesian Public Health
Association (2007).

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

53

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Direksi

Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Presiden Direktur
President Director

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Wakil Presiden Direktur
Vice President Director

Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008.

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 19 Mei 1962.
Meraih gelar Master of Science dari Faculty of
Food Science, Cornell University Ithaca, New York,
Amerika Serikat tahun 1986.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Purbalingga pada


tanggal 6 Maret 1957.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen
dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai


Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi
Infant Food dari PT Kalbe Farma, kemudian tahun
1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak
perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di
bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari
1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam
Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi
tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya
beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk
Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios
Foods pada bulan November 1992 hingga 1994.
Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat
sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang
Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma
Tbk. Di PT Kalbe Farma Tbk sendiri, beliau memulai
karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai
Marketing Director of Ethical and OTC Businesses,
dan pada tahun 2006 setelah penggabungan usaha
menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate
Strategy and Business Development. Pada tahun
2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT
Kalbe Farma Tbk.
Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Sanghiang Perkasa,
Direktur Asiawide Kalbe Philippines Inc., Presiden
Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia,
Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
President Director of the Company since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on May 19, 1962.
Earned a Masters of Science Degree from the Faculty
of Food Science, Cornell University Ithaca, New York,
in 1986.
In 1987, she began her career as Product Manager at
PT Bukit Manikam Sakti, the Infant Food Division of
PT Kalbe Farma Tbk., and then in 1989 moved to PT
Sanghiang Perkasa, a Health Food Subsidiary of PT
Kalbe Farma Tbk, as Marketing Manager. In February
1992 she returned to nurture & build PT Bukit Manikam
Sakti, as President Director and later on became Vice
President for Manufacturing and HRD at Helios Foods,
a consolidation unit of the Whole Foods Division of
PT Kalbe Farma Tbk. From 1994 until the present,
following the spin off of PT Bukit Manikam Sakti,
she has held the position of President Director of PT
Sanghiang Perkasa, which became the Nutritionals
Division of Kalbe Farma. At PT Kalbe Farma Tbk,
she started her career in 1997 as Marketing Director
of Ethical and OTC Businesses, where she served
until 2005, and in 2006 (after the merger) she was
responsible as Director for Corporate Strategy and
Business Development. In 2008, she was appointed
as President Director of PT Kalbe Farma Tbk.

Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang


industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang
Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat
berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai
Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun
1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories
Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat
sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories.
Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Direktur
Kalbe International Pte. Ltd., Direktur Asiawide
Kalbe Philippines, Inc., Presiden Komisaris PT Saka
Farma Laboratories, dan Komisaris PT Sanghiang
Perkasa.
Vice President Director of the Company since 2005.
An Indonesian citizen, born in Purbalingga on March
6, 1957.
Graduated from Parahyangan Catholic University in
Bandung, with a Bachelors Degree in Management
Economics.
He has built up many years of experience in the
pharmaceutical industry. Joining PT Bintang
Toedjoe in 1985, he proceeded to hold several key
positions until his appointment as a Director in 1995.
He was appointed President Director of PT Dankos
Laboratories Tbk and held this position from 1996 to
2002. He has served as President Commissioner of
PT Hexpharm Jaya Laboratories from 1996 to 2008.
Up to the end of 2011, he also served as President
Director of PT Bintang Toedjoe, Director of Kalbe
International Pte.Ltd., Director of Asiawide Kalbe
Philippines, Inc., President Commissioner of PT
Saka Farma Laboratories, and Commissioner of PT
Sanghiang Perkasa.

Until end of 2011, she also served as President Director


of PT Sanghiang Perkasa, Director of Asiawide Kalbe
Philippines Inc., President Commissioner of PT Kalbe
Morinaga Indonesia, and Commissioner of PT Enseval
Putera Megatrading Tbk.

54

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Budi Dharma Wreksoatmodjo


Direktur
Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Tegal pada
tanggal 15 Juni 1958.
Meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung
pada tahun 1981.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai
General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984
beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa
sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit
Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak
tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat
sebagai Presiden Direktur Perseroan dan kemudian
menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval
Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006.
Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma
Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval
di tahun 2005, beliau menjabat sebagai Direktur PT
Kalbe Farma Tbk.
Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera
Megatrading Tbk.,
Presiden Komisaris PT
Sanghiang Perkasa, Presiden Komisaris PT Enseval
Medika Prima, Komisaris PT Tri Sapta Jaya,
Komisaris PT Millenia Dharma Insani, dan Komisaris
PT Global Chemindo Megatrading.
Director of the Company since 2005.
An Indonesian citizen, born in Tegal, Central Java, on
June 15, 1958. Earned a Bachelors Degree from the
Bandung Institute of Technology in 1981.
He began his career in 1982 as General Manager of PT
Tatas Mulia, moving to the post of General Manager of PT
Sanghiang Perkasa in 1984, PT Bukit Manikam Sakti in
1986 and PT Enseval in 1989. Between 1992 and 1998,
he served as President Director of the Company before
being appointed President Director of PT Enseval Putera
Megatrading Tbk, a position he held until January 2006.
Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos
Laboratories Tbk and PT Enseval in 2005, he has served
as a Director of PT Kalbe Farma Tbk.
Until end of 2011, he also serves as President
Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.,
President Commissioner of PT Sanghiang Perkasa,
President Commissioner of PT Enseval Medika Prima,
Commissioner of PT Tri Sapta Jaya, Commissioner of PT
Millenia Dharma Insani, and Commissioner of PT Global
Chemindo Megatrading.

Budi Dharma
Wreksoatmodjo
Herman
Widjaja
Direktur
Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bojonegoro pada
tanggal 3 Januari 1954.
Berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
hingga tahun 1977.
Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun
1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos
Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat
sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat
sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun
1991 hingga tahun 1992. Sejak tahun 1996 hingga
tahun 2002, menjabat sebagai Presiden Direktur
dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang
Toedjoe. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1996
beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan
kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 hingga
penggabungan usaha pada tahun 2005.
Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai
Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma
Internasional, Presiden Komisaris PT Enseval
Putera Megatrading Tbk., Presiden Komisaris PT
Hexpharm Jaya Laboratories, Presiden Komisaris
PT Dankos Farma, dan Komisaris PT Renalmed
Tiara Utama.
Director of the Company since 2005.
An Indonesian citizen, born in Bojonegoro on
January 3, 1954. Studied at the Faculty of Pharmacy,
Surabaya University until 1977.
He joined Kalbe Group in 1985 as Sales Manager for
the Ethical Division at PT Dankos Laboratories Tbk.,
and in 1988 was appointed as Marketing Manager
for the Ethical Division. He served as a Director
of PT Bintang Toedjoe from 1991 to 1992, as
President Director from 1996 to 2002 and was then
appointed a Commissioner. From 1992 to 1996, he
was a Director of PT Dankos Laboratories Tbk and
then served as President Director from 2002 until
the merger in 2005.
Up to the end of 2011, he served President
Commissioner of PT Finusolprima Farma
Internasional, President Commissioner of PT
Enseval Putera Megatrading Tbk., President
Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories,
President Commissioner of PT Dankos Farma, and
Commissioner of PT Renalmed Tiara Utama.

Vidjongtius
Direktur
Director

Ongkie
Ongkie Tedjasurja
Tedjasurja
Direktur
Direktur
Director
Director

Direktur Perseroan sejak tahun 1997.

Direktur Perseroan sejak tahun 2011.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak pada


tanggal 5 Juli 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Trisakti.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung pada


tanggal 9 November 1959.
Meraih gelar Master in Business Administration
dari Monash University, Mt. Eliza Business School
Australia pada tahun 1996 dan menamatkan
pendidikan di Columbia University, Columbia
Business School Executive Education, Amerika
Serikat di tahun 2001.

Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di


Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan
dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai
bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990
pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun
1992, beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan
PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun
1997 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada
tahun 1997. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga
tahun 2010 beliau menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak
perusahaan Perseroan di bidang distribusi.
Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat
sebagai Komisaris PT Bifarma Adiluhung
Director of the Company since 1997.
An Indonesian citizen, born in Pontianak, West
Kalimantan, on July 5, 1964. Earned a Bachelors
Degree in Economics from Trisakti University.
In 1985, he began his career at the Public Accountant
Firm of Drs. Joseph Susilo & Partners, and was also
a lecturer at STIE Trisakti. He joined Kalbe in 1990,
in the Finance and Accounting Department. In 1992,
he was appointed the Finance Director of PT Dankos
Laboratories Tbk., where he served until 1997,
and as Director of the Company since 1997. From
January 2006 until 2010 he has served as President
Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the
Companys distribution division.
Up to the end of 2011, he also served Commissioner
of PT Bifarma Adiluhung.

Pada tahun 1985, beliau bergabung di PT


Enseval Putera Megatrading sebagai District
Sales Manager. Sejak tahun 1986 hingga 1991,
beliau menjabat sebagai Manager pada PT Bukit
Manikam Sakti dan Helios Food. Pada tahun 1991,
beliau dipercaya menjadi Marketing Director pada
PT. Arnotts Indonesia dan kemudian menjabat
sebagai Direktur pada PT Indomilk, PT Indolakto,
dan PT Indomeiji di tahun 1996 hingga 2000. Pada
tahun 2002, beliau menjabat sebagai Direktur PT
Pepsi Indobeverages (Indofood Group). Sejak
tahun 2003 hingga 2011, beliau menduduki posisi
sebagai Direktur PT Mayora Indah Tbk.
Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai
Direktur PT Sanghiang Perkasa, Direktur Kalbe
Vision Pte. Ltd. dan Komisaris PT Kalbe Morinaga
Indonesia.
Director of the Company since 2011.
An Indonesian citizen, born in Bandung, on November 9,
1959.
Earned a Master in Business Administration degree from
Monash University, Mt. Eliza Business School Australia in
1996 and graduated from Columbia University, Columbia
Business School Executive Education, United States of
America in 2001.
In 1985, he joined PT Enseval Putera Megatrading as
District Sales Manager. From 1986 to 1991, he was
appointed as a Manager of PT Bukit Manikam Sakti and
Helios Food. In 1991, he served as Marketing Director of
PT. Arnotts Indonesia and later on served as a Director
of PT Indomilk, PT Indolakto, dan PT Indomeiji in 1996
until 2000. in 2002, he served as a Director of PT Pepsi
Indobeverages (Indofood Group). From 2003 to 2011, he
was appointed as a Director of PT Mayora Indah Tbk.
Up to the end of 2011, he served as Director of PT
Sanghiang Perkasa, Director of Kalbe Vision Pte. Ltd., and
Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

55

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Komite Audit
Audit Committee

Farid Anfasa Moeloek


Ketua Komite Audit
Chairman of Audit Committee

Ichsan Gunawan
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee

Ketua Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.

Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus


2008.

Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus


2008.

Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 17 September 1938. Meraih gelar Sarjana
Insinyur Teknologi Kimia dari Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1963. Sejak tahun 1962,
beliau memulai karir sebagai Wakil Direktur PT
Pagoda Sakti Raya. Selanjutnya pada tahun 1969,
beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaya
Gas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1988 hingga 1990 sebagai
Direksi Grup Kalbe. Pada tahun 1990 sampai
dengan 1993, beliau menempati posisi sebagai
Direktur Group PT Tempo, dan pada tahun 1994
hingga 2000 sebagai Direktur Utama PT Cakrawala
Nalar Mekar.

Warga negara Indonesia. Lahir di Cirebon pada


tanggal 10 November 1966.Meraih gelar Sarjana
Akuntansi dari Universitas Parahyangan, Bandung
di tahun 1990 Beliau memulai karirnya sebagai
Supervisor Pajak pada Gunawan, Prijohandojo,
Utomo & Co sejak tahun 1993 sampai dengan
1996. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan
tahun 2005, beliau menjabat sebagai Tax Manager
pada Prijohandojo, Boentoro & Co. Terhitung mulai
Januari tahun 2009, beliau adalah mitra kerja dari
Kantor Konsultan Pajak dan Keuangan Trustion
Consulting.

Member of the Audit Committee since August 5,


2008.

An Indonesian citizen, born in Cirebon on November


10, 1966. Graduated with a Degree in Accountancy
from Parahyangan University, Bandung in 1990.
She started her career as a Tax Supervisor at
Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co, where she
worked from 1993 to 1996. From 1996 to 2005,
she was Tax Manager at Prijohandojo, Boentoro
& Co. Effective January 2009, she has served as a
partner of the Financial and Tax Consultant Office at
Trustion Consulting.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Dewan Komisaris.
Chairman of the Audit Committee since August 5,
2008.
For a complete biography please refer to the Board
of Commissioners Biography Section.

An Indonesian citizen, born in Jakarta on September


17, 1938. Earned a Bachelors Degree in Chemical
Engineering from Bandung Institute of Technology
in 1963. From 1962, he began his career as Deputy
Director at PT Pagoda Sakti Raya. In 1969, he was
promoted to the position of President Director of
PT Jaya Gas Indonesia. He joined our Company in
1988, and served up to 1990 as Director of the Kalbe
Group. From 1990 to 1993, he held the position
of Director of PT Tempo Group and from 1994 to
2000 was President Director of PT Cakrawala Nalar
Mekar.

56

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Dianawati Sugiarto
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee

Member of the Audit Committee since August 5,


2008.

Komite Nominasi
Nomination Committee

Johannes Setijono
Ketua Komite Nominasi
Chairman of Nomination Committee

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Anggota Komite Nominasi
Member of Nomination Committee

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Anggota Komite Nominasi
Member of Nomination Committee

Ketua Komite Nominasi sejak tahun 2008.

Anggota Komite Nominasi sejak tahun 2008.

Anggota Komite Nominasi sejak tahun 2008.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Dewan Komisaris.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Chairman of the Nomination Committee since 2008.

Member of the Nomination Committee since 2008.

Member of the Nomination Committee since 2008.

For a complete biography please refer to Board of


Commissioners biography section.

For a complete biography please refer to Board of


Directors biography section.

For a complete biography please refer to Board of


Directors biography section.

Johannes Setijono
Ketua Komite Remunerasi
Chairman of Remuneration Committee

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Anggota Komite Remunerasi
Member of Remuneration Committee

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Anggota Komite Remunerasi
Member of Remuneration Committee

Ketua Komite Remunerasi sejak tahun 2008.

Anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2008.

Anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2008.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Dewan Komisaris.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Chairman of the Remuneration Committee since


2008.

Member of the Remuneration Committee since


2008.

Member of the Remuneration Committee since


2008.

For a complete biography please refer to Board of


Commissioners biography section.

For a complete biography please refers to Board of


Directors biography section.

For a complete biography please refer to Board of


Directors biography section.

Komite Remunerasi
Remuneration Committee

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

57

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Komite GCG
GCG Committee

Vidjongtius
Ketua Komite GCG
Chairman of GCG Committee

Agustinus Alfonsus Haryono


Anggota Komite GCG
Member of GCG Committee

Bernadus Karmin Winata


Anggota Komite GCG
Member of GCG Committee

Ketua Komite GCG sejak tahun 2008.

Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.

Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Warga negara Indonesia. Lahir di Jepara pada


tanggal 24 Agustus 1964.
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum
Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan
Magister Manajemen di bidang Manajemen
Keuangan dari STIE Kalbe pada tahun 2002.

Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 2 Juli 1964.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari
Universitas Padjadjaran di Bandung, kemudian
melanjutkan pendidikan di GS Fame Institute of
Business Jakarta dan memperoleh gelar Master of
Business Administration pada tahun 1995.

Chairman of the GCG Committee since 2008.


For the complete biography please refer to the Board
of Directors biography section.

Memulai karir di PT Bank Central Asia pada tahun


1988, dan berkiprah di PT Djarum selama 8 tahun,
kemudian bergabung dengan Makes & Partners
Law Firm pada tahun 1996. Sejak tahun 1997, beliau
bergabung dengan Perseroan hingga sekarang.
Selain itu, beliau juga aktif di Komite Advokasi dan
Hukum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia
sejak tahun 2001 dan Dosen Hukum Bisnis serta
anggota Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia
sejak tahun 2010.
Member of the GCG Committee since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jepara, Central Java,
on August 24, 1964.
Graduated with a Bachelor of Law Degree from the
Faculty of Law, Gajah Mada University, in 1988 and
earned a Masters Degree in Management from
STIE of Kalbe in 2002. Began his career at PT Bank
Central Asia in 1988 and served in PT Djarum for 8
years before joining Makes & Partners Law Firm in
1996. Since 1997, he has worked for the Company,
while staying active in the Advocacy and Legal
Committee of the Indonesian Joint Pharmaceutical
Companies (since 2001) and as a Lecturer in
Business Law and member of the Commissioners
and Directors Institution (since 2010)

58

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Beliau mengawali karir dengan bekerja pada


divisi audit internal, akuntansi, keuangan dan
penganggaran sejak tahun 1988 di beberapa
perusahaan antara lain adalah Gunung Sewu Group
of Companies, Mitracorp Pacific Nusantara, dan
Artha Holdings. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan sejak tahun 1997 sebagai Manager
Hubungan Investor, kemudian menjabat sebagai
Asisten Direktur bidang Akuntansi, Keuangan dan
Investor Relations sejak tahun 2000 hingga 2006.
Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai
Direktur Finance Operation and Accounting.
Member of the GCG Committee since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on July 2,
1964.
He graduated with a Degree in Economics
Accountancy from Padjadjaran University in
Bandung, and continued his education in GS Fame
Institute of Business at Jakarta and earned a Master
Degree in Business Administration in 1995.
He began his career in internal audit in 1988, serving
in the Accounting, Finance and Budgeting divisions
of several companies, such as Gunung Sewu Group
of Companies, Mitracorp Pacific Nusantara and
Artha Holdings. He joined the Company in 1997
as the Manager of Investor Relations, then served
as Assistant of Director in Accounting, Finance
and Investor Relations from 2000 until 2006. Until
end of 2011, he worked as the Director of Finance
Operations and Accounting.

Joyce V. Handajani
Anggota Komite GCG |
Member of GCG Committee

Febiana Rinasari
Anggota Komite GCG |
Member of GCG Committee

Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.

Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.

Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 8 Agustus 1970.
Menyelesaikan pendidikannya sebagai Bachelor of
Arts in Finance dari University of Texas at Austin,
Amerika Serikat pada tahun 1992 dan melanjutkan
pendidikannya di University of Texas at San Antonio,
Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of
Business Administration pada tahun 1993.

Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada


tanggal 20 Pebruari 1978.
Memperoleh gelar Bachelor of Science in
Accounting dari Santa Clara University, California,
Amerika Serikat dan Master of Science in Taxation
dari San Jose State University, California, Amerika
Serikat.

Sejak tahun 1994, beliau memulai kariernya di


PT Enseval Putera Megatrading Tbk pada divisi
Corporate Treasury. Sejak penggabungan usaha
antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories
Tbk dan PT Enseval Putera Megatrading Tbk pada
tahun 2005 hingga saat ini, beliau diangkat menjadi
Deputy Director Corporate Treasury PT Kalbe Farma
Tbk. Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai
Kepala Hubungan Investor PT Kalbe Farma Tbk.

Beliau memulai karirnya sebagai Senior Tax


Associate di KPMG LLP, California, Amerika Serikat
dari tahun 2000 hingga 2003. Kemudian menjabat
sebagai Senior Tax Accountant di Rothstein, Kass
& Company, PC, New Jersey, Amerika Serikat
hingga tahun 2005. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan di tahun 2005 sebagai Corporate
Treasury Senior Supervisor. Pada akhir tahun
2010, beliau menjabat sebagai Corporate Treasury
Manager.

Member of the GCG Committee since 2008.

Member of the GCG Committee since 2008.

An Indonesian citizen, born in Jakarta on August 8,


1970.
Graduated with a Bachelor of Arts in Finance with
honor from the University of Texas at Austin, USA
in 1992 and continued in the University of Texas at
San Antonio, USA and earned a Master Degree in
Business Administration in 1993.

An Indonesian citizen, born in Jakarta on February


20, 1978.
Graduated with a Bachelor of Science in Accounting
Degree from Santa Clara University, California, USA
and a Masters of Science in Taxation from San Jose
State University, California, USA.

Since 1994, she began her career at PT Enseval


Putera Megatrading Tbk., in the Corporate Treasury
Division. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk,
PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval Putera
Megatrading Tbk in 2005 up until now, she has been
appointed Deputy Director of the Corporate Treasury
at PT Kalbe Farma Tbk. Since 2008, she has served
as the Head of Investor Relations of PT Kalbe Farma
Tbk.

She started her career as a Senior Tax Associate at


KPMG LLP, California from 2000 to 2003. She then
served as a Senior Tax Accountant at Rothstein,
Kass & Company, PC, New Jersey, until 2005. She
joined the Company in 2005 as Senior Supervisor of
the Corporate Treasury. At the end of 2010, she was
appointed Corporate Treasury Manager.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

59

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Komite Risiko Usaha


Business Risk Committee

60

Johannes Setijono
Ketua Komite Risiko Usaha
Chairman of Business Risk Committee

Jozef Darmawan Angkasa


Anggota Komite Risiko Usaha
Member of Business Risk Committee

Ketua Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.

Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Dewan Komisaris.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Dewan Komisaris.

Chairman of the Business Risk Committee since


2008.

Member of the Business Risk Committee since


2008.

For a complete biography please refer to Board of


Commissioners biography section.

For a complete biography please refer to Board of


Commissioners biography section.

Budi Dharma Wreksoatmodjo


Anggota Komite Risiko Usaha
Member of Business Risk Committee

Vidjongtius
Anggota Komite Risiko Usaha
Member of Business Risk Committee

Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.

Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat


hidup Direksi.

Member of the Business Risk Committee since


2008.

Member of the Business Risk Committee since


2008.

For a complete biography please refer to Board


of Directors biography section.

For a complete biography please refer to Board of


Directors biography section.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Kepala Unit Audit Internal


Head of Internal Audit Unit

Kurniawan Tedjo
Kepala Unit Audit Internal
Head of Internal Audit Unit
Kepala Unit Audit Internal sejak 29 Maret 2007.

Head of Internal Audit Unit since March 29, 2007.

Beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia jurusan Manajemen dan
Akunting dan juga anggota dari Institute of Internal
Audit (IIA) Indonesia Chapter. Beliau juga meraih
gelar profesional sebagai Certified Internal Auditor
(CIA) dan Certified Control Self Assesment (CCSA).
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
menjabat sebagai Chief Internal Audit Sales
Operation dari PT Astra International Tbk. Beliau
mulai bergabung dengan Kalbe sejak tahun 2007.

He graduated from the Economics Faculty of


University of Indonesia, majoring in Management
and Accounting and a member of Institute of Internal
Audit (IIA) Indonesia Chapter. He also obtained
professional titles as Certified Internal Auditor (CIA)
and Certified Control Self Assessment (CCSA).
Before joining the Company, he had served as the
Chief of Internal Audit in Sales Operation of PT Astra
International Tbk. He joined Kalbe since 2007.

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Vidjongtius
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan sejak 2008.
Corporate Secretary since 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat
hidup Direksi.
For a complete biography please refer to Board of
Directors biography section.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

61

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Mengembangkan
kader pemimpin
untuk pertumbuhan
berkelanjutan
Grooming leader
candidates for
sustainable growth

Rp

20.1
Miliar Billion

Total Biaya Pelatihan dan


Pengembangan
Total Training and
Development Program Expenses

54.1

Peningkatan Jumlah
Inisiatif Perbaikan
Increase in the Number of
Improvement Initiatives

62

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Kinerja yang dicapai Kalbe sepanjang tahun


2011 tidak terlepas dari peran serta segenap
karyawan Perseroan. Kalbe memandang
karyawan sebagai aset utama bagi Perseroan
yang memegang peranan penting dalam
mendukung kesinambungan usaha.

Kalbes performance in 2011 is inseparable from


the contribution of the Companys employees.
Kalbe views the employees as the Companys
main asset, playing a vital role in supporting
sustainability.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di


Kalbe tidak hanya menjadi tanggung jawab Divisi
SDM melainkan seluruh jajaran manajemen
di Grup Kalbe. Seluruh jajaran manajemen
bertanggung jawab mengembangkan SDM
melalui proses yang mengarah pada penguatan
kultur perusahaan dengan mengacu pada nilainilai perusahaan Grup Kalbe Panca Sradha
Kalbe agar berdampak pada perkembangan
bisnis Kalbe secara keseluruhan.

The development of Human Resources in


Kalbe is not only the responsibiliy of the Human
Resources Division, but of all management
members, who are responsible for developing
human resources through a process which is
geared towards strengthening corporate culture,
aligned to Kalbe Group Company Values, or
Panca Sradha Kalbe, to create an impact on
Kalbes overall business development.

Divisi SDM Kalbe sebagai mitra strategis


membantu manajemen dalam menyusun strategi
korporasi untuk mempersiapkan kader-kader

The Human Resources Division acts as a


strategic partner in assisting management in
developing a corporate strategy for nurturing

Kalbe menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang


berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan pengembangan
dan peningkatan kualitas SDM sehingga mampu menjadi
aset bagi Perseroan. Pengembangan SDM di Kalbe
menerapkan pendekatan Leader creates Leaders.
Kalbe realizes that sustainable business growth can only be achieved
through development and upgrading of human resources quality, to become
an asset for the Company. Human resources development in Kalbe applies
the Leader creates Leaders approach.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

63

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

pemimpin serta mengembangkan dan menerapkan


sistem SDM yang selaras dengan strategi perusahaan.

leader candidates, and for developing and applying


its human resources system in line with Company
strategies.

Sistem Manajemen Perseroan


Sistem manajemen Kalbe adalah proses sistematis dan
berkesinambungan yang dijiwai nilai-nilai perusahaan
Grup Kalbe yaitu Panca Sradha Kalbe. Sistem ini
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
perbaikan dalam mengelola aktivitas bisnis Perseroan
dengan melibatkan seluruh jenjang organisasi.

Company Management System


The Kalbe management system is a systematic and
sustainable process based on Kalbe Group corporate
values, known as Panca Sradha Kalbe. This system
incorporates planning, implementing, monitoring
and improving the Companys business activities by
involving participation at all organizational levels.

Perencanaan dan penetapan strategi Perseroan


dimulai dari penyusunan strategi jangka panjang dan
jangka pendek Perseroan yang kemudian dijabarkan
sampai dengan rencana kerja individu sehingga
mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap
karyawan.

Planning and development of Kalbe strategies begins


from the development of long-term and short-term
strategies, which are eventually elaborated down to
an individual action plan for easier understanding and
implementation by employees.

Pemantauan strategi dan rencana kerja secara


periodik dilakukan untuk memeriksa hasil kinerja
organisasi, menganalisa penyebab penyimpangan
serta melakukan tindakan perbaikan. Proses ini
membantu organisasi dan individu untuk fokus pada
prioritas dan target yang telah ditetapkan.

Monitoring of strategies and the action plan is


performed periodically, to review the performance of
the organization, analyze causes of deviations and
take corrective actions. This process supports the
organization and individuals in focusing on priorities
and targets that have been determined.

Penerapan sistem manajemen Kalbe secara


konsisten membangun budaya dan perilaku
Continuous Improvement (CONIM). Setiap tahun
Kalbe menyelenggarakan konvensi CONIM sebagai
ajang kompetisi dan apresiasi bagi karyawan yang
terlibat dalam perbaikan proses dan peningkatan
produktivitas Perseroan agar segenap karyawan
mempunyai semangat yang berkelanjutan dalam
mengimplementasikan CONIM.

Consistent implementation of the Kalbe management


system has built a culture and behaviour of
Continuous Improvement (CONIM). Every year Kalbe
organizes a CONIM Convention as a competition
event to provide appreciation for employees involved
in the improvement process, and in the Companys
productivity improvement, so that every employee is
continuously motivated to implement CONIM.

Inisiatif CONIM 2010 2011


CONIM Initiatives 2010-2011
Inisiatif CONIM
CONIM Initiatives
SS
QCC

2011

16,701

26,092

248

293

QCP

79

114

A3R

1,233

1,583

PPS
TOTAL

64

2010

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

190

348

18,451

28,430

Melalui beragam inisiatif CONIM yang terdiri


dari Individual Improvement (SS, A3R, PPS),
Team Improvement (QCC) dan Cross Functional
Improvement (QCP), Kalbe merealisasikan strategi
perusahaan serta peningkatan kompetensi SDM dan
organisasi melalui penyempurnaan kinerja proses dan
produktivitas yang melibatkan partisipasi aktif semua
karyawan, baik secara individu maupun kelompok.

Through various CONIM initiatives, consisting


of
Individual Improvement (SS,A3R,PPS), Team
Improvement
(QCC)
and
Cross
Functional
Improvement (QCP), Kalbe actualizes corporate
strategies as well as corporate and human resource
competence improvement, through improving the
performance of both process and productivity,
involving active participation of all employees, both
individually and collectively.

Proses Rekrutmen SDM


Tersedianya SDM berkualitas diawali dengan proses
seleksi dan rekrutmen calon karyawan yang baik.
Proses ini melibatkan pimpinan unit kerja dan unit
usaha (business leaders) yang berperan memastikan
kompetensi dan karakter calon karyawan selaras
dengan kebutuhan organisasi. Agar proses rekrutmen
berjalan dengan obyektif, Kalbe bekerjasama dengan
pihak eksternal yang berkompeten dalam menyediakan
calon karyawan dan melakukan asesmen. Kalbe
juga merekrut lulusan baru yang potensial melalui
kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam bentuk
program magang maupun rekrutmen di kampus.

Human Resources Recruitment Process


The availability of qualified human resources begins
with an intelligent selection and recruitment process,
involving work unit and business leaders, who take
part in ensuring that the competence and character
of the candidates are in line with organization needs.
To make sure that the recruitment process works
objectively, Kalbe works together with competent
external parties to provide candidates and perform
assessments. Kalbe also recruits potential fresh
graduates through collaboration with universities,
in the form of apprenticeships and in-campus
recruitment.

Proses rekrutmen SDM di salah satu


universitas terkemuka di Jakarta
HR recruitment process in one of the
reputable university in Indonesia

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

65

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Pengembangan SDM
Kalbe menyadari bahwa pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan
pengembangan dan peningkatan kualitas SDM agar
mampu menjadi aset bagi Perseroan. Pengembangan
SDM di Kalbe menerapkan pendekatan Leader
creates Leaders yaitu setiap atasan harus mampu
mencetak calon pemimpin yang kompeten sesuai
dengan kebutuhan Perseroan. Proses pengembangan
SDM dilakukan melalui mekanisme People Review oleh
atasan dan Direktur terkait yang dilaksanakan setiap
tahun untuk mengevaluasi kinerja dan potensi masingmasing individu. Berdasarkan hasil People Review
setiap atasan membuat program pengembangan SDM
yang dapat berupa mutasi, rotasi, promosi jabatan,
penugasan serta pelatihan. Agar proses kaderisasi
berlangsung secara berkesinambungan. setiap atasan
wajib melakukan proses mentoring, coaching dan
counselling terhadap karyawan yang dibimbingnya.
Program pengembangan SDM dievaluasi setiap tahun
melalui sistem manajemen kinerja yang bertujuan
menyelaraskan target Perseroan dengan target
individu.

General Management Program Kalbe yang


bekerjasama dengan National University of
Singapore
General Management Program of Kalbe
partnering with National University of
Singapore

66

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Human Resource Development


Kalbe realizes that sustainable business growth can
only be achieved through development and upgrading
of human resources quality, to become an asset
for the Company. Human resources development
in Kalbe applies the Leader creates Leaders
approach, whereby every leader must be able to
develop leader candidates who are competent in
accordance with Company requirements. Human
resources development is implemented through the
People Review mechanism by supervisors and related
Directors, and is conducted annually to evaluate the
performance and potential of each individual. Based
on People Review results, all supervisors prepare a
human resources development plan in the form of
transfers, rotations, promotions, assignments and
training. To ensure that the regeneration process takes
place continuously, every supervisor must perform
mentoring, coaching and counselling processes for
all employees under his/her supervision. The human
resources development plan is reviewed annually
through a performance management system aimed at
aligning both Company and individual targets.

Sebagai salah satu bentuk komitmen pengembangan


untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas
kepemimpinan para manajer dan eksekutif Perseroan,
Kalbe menyelenggarakan Middle Management
Program (MMP) bagi para manajer bekerjasama
dengan sekolah bisnis Prasetiya Mulya (PM) dan
General Management Program (GMP) bagi para
eksekutif bekerja sama dengan sekolah bisnis National
University of Singapore (NUS). Program ini berupa
pelatihan di kelas yang dilanjutkan dengan penugasan
untuk kurun waktu tertentu yang dilakukan secara
individu untuk MMP dan secara berkelompok untuk
GMP dengan atasan langsung dan Direktur terkait
sebagai mentor. Penugasan yang diberikan berupa
perbaikan proses bisnis dengan melibatkan lintas
fungsi agar inisiatif yang dihasilkan dapat diterapkan
di organisasi untuk meningkatkan kinerja Perseroan.
Pada tahun 2011, Kalbe sudah menyelenggarakan
MMP dan GMP masing-masing sebanyak 2 angkatan
yang diikuti oleh 25 peserta untuk setiap angkatan
dan melibatkan 26 pimpinan unit kerja dan unit usaha
(business leaders) dan Direksi sebagai mentor.

As one of its commitments to the development of


improved competence and leadership quality of
managers and executives of the Company, Kalbe
conducts a Middle Management Program (MMP)
for managers, in collaboration with Prasetiya Mulya
(PM) Business School and the General Management
Program (GMP) for the executives, in collaboration
with the National University of Singapore (NUS)
Business School. The program takes the form of inclass training for a certain period of time, continued
with assigments conducted individually for MMP
and collectively, in groups for GMP with a direct
supervisor and a related Director as mentors. The
assignments given are in the field of business process
improvements, by involving cross-functional teams to
ensure that the initiatives produced are applicable to
the organization, to increase Company performance.
In 2011, Kalbe has conducted 2 batches of MMP
and GMP, with 25 participants in every batch, and 26
business leaders and Directors as mentors.

Kalbe juga menerapkan program best practice


sharing dalam rangka membangun budaya belajar di
lingkungan Perseroan yang dilakukan secara internal
baik antar anak perusahaan dan antar karyawan,
maupun secara eksternal dengan mengundang tokoh
yang memiliki keahlian khusus dan melakukan studi
banding ke berbagai perusahaan.

Kalbe also implements a best practice sharing


program in building a learning culture within the
Company, which is done internally among subsidiaries
and individuals, and externally by inviting experts
and performing benchmarking studies against other
companies.

Pengembangan SDM juga diberikan kepada karyawan


yang akan memasuki masa purnabakti sebagai
pembekalan melalui program Masa Persiapan
Pensiun. Di dalam program ini diberikan pelatihan
yang mencakup persiapan psikologis, pengelolaan
keuangan keluarga, kiat menjaga kesehatan, info
usaha dan kiat-kiat berwirausaha.

Human resources development is also provided for


employees entering their retirement period, through the
Pre-Retirement Preparation program. In this program,
employees are provided with education and training
on mental preparation, family financial management,
healthy living tips as well as entrepreneurial tips.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

67

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Data Karyawan Berdasarkan Golongan


Employee Statistics by Position
7,066 6,960

1,849 2,075
587 625

2010 2011

2010 2011

Staf dan Non Staf


Staff dan Non Staff

111

2010 2011

Officer/Supervisor

106

2010 2011

Manajer
Manager

Jajaran Eksekutif
Executive

Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan


Employee Statistics by Education

3,468 3,454

3,757 3,727

1,633

1,723
593

126

82

2010 2011

68

261

355

176

2010 2011

2010 2011

2010 2011

SD
Elementary

SMA
Senior High School

SMP
Junior High School

Diploma
Diploma

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

2010 2011

2010 2011

S1
Undergraduate

13

11

2010 2011

S2
Post Graduate
S3
Doctorate

Data Karyawan Berdasarkan Usia


Employee Statistics by Age

5,199 5,176

2,853 2,789

773

1,005

778

792
10

2010 2011

2010 2011

18 25 tahun
year

2010 2011

26 35 tahun
year

2010 2011

36 45 tahun
year

2010 2011

45 55 tahun
year

>55 tahun
year

Data Karyawan Berdasarkan Status


Employee Statistics by Status

9,613 9,766

5,533

2010 2011

5,024

2010 2011

Tetap
Permanent

Tidak Tetap
Non Permanent

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

69

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Daftar Sharing Session tahun 2011


Sharing Sessions List in 2011

No.

Tanggal
Date

Program
Programme

Pembicara
Speaker

Pembicara
Speaker

Tempat
Places

Corporate Finance, Accounting, Tax & Treasury


1

June 27 - 28

International Financial Reporting


Standard

Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

July

Long Term Development Plan and


Budget Financial Modelling

Alvin Atmadja and Antonius


Kurniawan Citrarahardi

Internal

Anak Perusahaan

September 20

Undang - Undang Mata Uang;


Investor Relationship

Jasin Tjandrawidjaja and Joyce


Handajani

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

December 14

Menghadapi Pemeriksaan Pajak

Didik Suwardi

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

December 20

Perhitungan Aktuaria

Taufik

External

Kalbe Farma, Jakarta

Corporate Regulatory Affairs


6

April 14

Safety Assessment

Metty Susanti

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

July 18

Forum Komunikasi Registrasi (Draft


Buku Coklat 2011)

Nurul Yusuf and Metty Susanti

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

October 28

Regulatory Forum

Sie Djohan, Nurul Yusuf, Metty


Susanti,Yosmeita, and
Angeline Agustin

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

November 25

Sosialisasi Peraturan Baru BPOM


tentang Registrasi Obat (Buku Coklat
2011) dan Diskusi Checklist Dokumen
Registrasi Obat

Metty Susanti and Mimi Yosiani

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

Corporate HRD
10

March 31

Human Resource Forum

Anthony Dio Martin

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

11

November 23

Human Resource Forum

EPMT Team

Internal

EPMT - Jakarta

Corporate Business Development


12

February 27

Sharing Brand Architecture oleh


Consumer Insight

Mida Suharseno

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

13

July 19

Sharing Leader to Leader

Yvone Astri

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

14

July 29

Sharing Kalbe Middle Management


Program 1

Yuniar Linda

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

Corporate Management System & Business Unit/Corporate Function

70

15

January 13

Management System Forum

Irawati Setiady

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

16

February 11

Management System Forum

Prawiro Wijaya

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

17

March 10-12

Management System Team Bonding

Julian Foe

External

MDC Gadog

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

No.

Tanggal
Date

Program
Programme

Pembicara
Speaker

Pembicara
Speaker

Tempat
Places

18

April 08

Management System Forum

Julian Foe

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

19

April 29

Management System Forum


(STEEP and GO)

Sie Djohan, FX Widiyatmo, Metty


Susanti, Irawan Handoko, Jasin
Tjandrawidjaja, Husein,Yuniar Linda
and Neti Cahyaningrum

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

20

June 10

Management System Forum

Pre Agusta

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

21

July 12

Management System Forum

A. Teguh Nugroho

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

22

August 08

Strategic Direction

Chairul Tanjung and Aviliani

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

23

September 15

Management System Forum

Wira Halim

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

24

December 09

Management System Forum


(Appreciation and Awarding)

Board of Directors and Sie Djohan

Internal

Bintang Toedjoe, Jakarta

Corporate Internal Audit


25

March 31 Apr 01

Workshop Risk Management


ISO 31000

Leo J. Susanto

External

Bintang Toedjoe, Jakarta

26

July 25

Metodologi Audit yang dilakukan


oleh PT Astra Otoparts

Heri Purnomo and Tim

External

Kalbe Farma, Jakarta

27

August 25

Proses Supply Chain Management

Pre Agusta Siswantoro

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

28

September 19

Best Practice Sharing Audit


Cabang EPMT

Avip Mosya and Anton Maslim

Internal

Kalbe Farma, Jakarta

External

Kalbe Farma, Cikarang

Corporate Information Technology


29

August 10

High Tech High Touch

Anthony Dio Martin

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

71

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Daftar Pelatihan In-House tahun 2011


In-House Training Program List in 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Kepemimpinan
Leadership Competence
1

February 23-25

New Me Program

Qarakter Tuai Qarakter

Bandung

February 28-March 01

Final Project Presentation Kalbe & National


University of Singapore

National University of Singapore


Business School

Jakarta

April 04-14

Kalbe Middle Management Program (KMMP)

Prasetya Mulya

Jakarta

May 2-13

General Management Program

National University of Singapore


Business School

Jakarta

September 14-16

Supervisory Leader In You

Primasi

Sentul Bogor

Kompetensi Fungsional
Functional Competence
1

February 21-23

Oracle Report Development

PT Sigma Cipta Caraka

Jakarta

March 21-22

Training Essbase

PT Sigma Cipta Caraka

Jakarta

March 31 April 01

Workshop Risk Management ISO 31000

Wimconsult

Jakarta

May 10-11

Filing & Record Management

Building Image

Jakarta

May 23-27

Hyperion Planning Ver. 11.1.13 Basic Training

PT Mitra Integrasi Informatika

Jakarta

June 27-28

Kupas Tuntas Dampak Penerapan Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Konvergensi
ke International Financial Reporting Standard (IFRS)
tahun 2011 bagi Kalbe Group

Darmawan, Hendang & Yogi

Jakarta

December 15-16

Targeted Selection

Daya Dimensi Indonesia/ internal

Jakarta

Kompetensi Dasar
Basic Competence

72

February 22-25

Coaching & Counseling Effectiveness (CCE)

People Sight

Bogor

April 02-15

Coaching & Counseling Effectiveness (CCE)

People Sight

Puncak

May 03

Conim A3 Report

Group Process Improvement

Jakarta

June 16-17

Maximum Presentation Skill

Heartspeaks

Jakarta

July 04-05

New Employee Orientation Program

Internal

Jakarta

July 07-08

Personal Effectiveness Program

Internal

Bogor

September 06-09

Managing People Effectively (MPE)

People Sight

Jakarta

November 03-04

Training Practical Problem Solving

Infinite

Jakarta

December 01-02

Emotional Quality Management

Human Resource Excellence

Bogor

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011


External Training List in 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Kepemimpinan
Leadership Competence
1

May 07-July 23

Fundamental Leadership Progam

Dale Carnegie

Jakarta

June 16-September 22

Fundamental Leadership Program

Dale Carnegie

Jakarta

October 04-05

Leadership Foundations

Dunamis

Jakarta

November 22-24

Neuro Lingustic Program for Leader with


Firewalking

Human Resource Excellence

Jakarta

Kompetensi Fungsional
Functional Competence
1

January 03-07

Planning & Managing Windows 7 Desktop


Deployment & Environment

Iverson Technology

Jakarta

January 25-27

Project Management

Lembaga Pendidikan dan Pembinaan


Manajemen

Jakarta

January 26-June 01

Chartered Financial Analyst- level 1 training


program

Binus Business School

Jakarta

January 24-February 04

Audit Intern Tingkat Lanjutan II

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Jakarta

January 25-26

ISO 31000: 2009 Risk Management International


Standard

PT Jagad Prima Mandiri

Jakarta

January 27-28

Enterprise Risk Management

PT Jagad Prima Mandiri

Jakarta

February 21-25

Planning & Managing Windows 7 Desktop


Deployment & Environment

Iverson Technology

Jakarta

February 03-09

Audit Kecurangan

Pusat Pengembangan Akuntansi dan


Keuangan

Sukabumi

February 18

Memahami Blitz Talent Management

Human Resource Development Club

Jakarta

10

February 28-March 02

Fundamental Product Management Pharma

PT Viatama

Jakarta

11

February 09-11

Basic Training Course on Drug Evaluation

Universitas Gajah Mada

Yogyakarta

12

March 16-18

Paradigm Shift in Risk Management

Practicing Risk Management Forum

Bintan

13

March 07-08

Export Import Finance Series (Konsep dan


Aplikasi Letter of Credit berdasarkan UCP600
dan Optimalisasi Trade Finance Service Dalam
transaksi Ekspor Impor)

Exim Pro Center

Jakarta

14

March 18-20

Simposium Anti Aging

Universitas Udayana

Denpasar

15

April 05-06

The Future of Human Resource a new Vision of


Human Resource In Value Creation for Investors,
Customers and Employees

GML Management

Jakarta

16

April 18-21

Seminar Nasional Internal Audit 2011

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Batam
Singapore

17

April 20-21

3rd Regional Corporate Counsels Conference

Indonesia Corporate Counsels


Association (ICCA)

Jakarta

18

April 08-10

Asian Oncology Summit 2011

Lancet Oncology

Hongkong

19

April 18-19

Withholding Tax/ Pajak Penghasilan pasal 23

Formasi Tax Training

Jakarta

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

73

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011


External Training List in 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Fungsional
Functional Competence

74

21

April 13

Penyelenggaraan Pelabuhan yang Handal Pasca


Terbentuknya Otoritas Pelabuhan

Kamar Dagang dan Industri Provinsi DKI


Jakarta

Jakarta

22

May 05

How to Measure & Optimize Your Social Media


Marketing Strategy

Virtual Consulting

Jakarta

23

May 23-24

Advanced Budgeting, Forecasting and Cost


Management

Salvo Global

Singapore

24

May 24

Memanfaatkan Tax Treaty untuk Menghindari Pajak


Berganda pada Perusahaan

PB Taxand

Jakarta

25

May 24-24

Business Process Management

Prasetya Mulya

Jakarta

26

May 24-26

Manajemen Proyek

PPM Manajemen

Jakarta

27

May 30-31

Legal Risk Management & Legal Audit for Good


Corporate Governance & Fraud Prevention

Legal Business Institute Research and


Development

Jakarta

28

May 30-31

Certified Data Centre Professional

PT Data Craft Indonesia

Jakarta

29

May 09-10

Short Course on Basic Cell Culture

Bagian Ilmu Faal

Yogyakarta

30

May 06-07

Lean Logistic

LOGIC

Bandung

31

May 12

What's on Stem Cell Mind - Epigenetic Memory and


Retention in Reprogramming

Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia

Jakarta

32

May 14-15

9th Basic Molecular Biology Course on Stem


Cell: Recent Advance and Challenge of Stem Cell
Treatment

Universitas Brawijaya

Malang

33

June 08-10

Training Solution Update and Technical Discussion


about TMCM, OSCE, IMSVA, IWSVA

Trend Micro Indonesia

Singapore

34

June 11July 03

Perpajakan Internasional & Sertifikasi Konsultan


Pajak

Badan Penyelenggara Ujian Sertifikasi


Konsultan Pajak

Jakarta

35

June 24-25

Training Cish / Fish

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,


Biozatic

Jakarta

36

July 02-03

Sertifikasi Konsultan Pajak

Badan Penyelenggara Ujian Sertifikasi


Konsultan Pajak

Jakarta

37

July 09 October 22

Certified Internal Auditor Review Course

Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia

Jakarta

38

July 11-15

Pelatihan Intensif ISO 31000 International Risk


Management Standard Enterprise Risk Management
Fundamental

Center for Risk Management Studies


Indonesia

Bandung

39

July 10-13

The Institute of Internal Auditors 2011 International


Conference Standing Tall

The Institute of Internal Auditors Indonesia

Kuala Lumpur,
Malaysia

40

July 13

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24


Revisi 2010 Imbalan Kerja

Consulting Programme Equipment Indonesia

Jakarta

41

21-Jul

Tax Risk Management

Observation and Research of Taxation

Jakarta

42

July 13 & 20

Designing & Analyzing ESI

PPM Manajemen

Jakarta

43

July 27-29

Strategic IT Architecture Planning

Architecture Technology Delivery Solution

Jakarta

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Fungsional
Functional Competence
44

July 27

Implikasi Perubahan Saham Pengendali atas


Pengambilalihan Perusahaan Terbuka (PT) dan
Tender Offer

Komite Nasional Kebijakan Governance

Jakarta

45

July 19-21

Certified In Production & Inventory Management


Master Planning of Resources Module

Productivity & Quality Management

Jakarta

46

August 05

Human Resource Development Club Improvement


Innovation Kompas Gramedia

Productivity & Quality Management

Jakarta

47

August 09

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 46

Prima Target

Jakarta

48

August 11

Pembubaran atau Kepailitan Perusahaan Terbuka (PT)

Kontan

Jakarta

49

September 19-30

Pelatihan Tingkat Dasar II Sertifikasi Qualified


Internal Auditor (QIA)

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Jakarta

50

September 22

International Tax

Danny Darusalam Tax Center

Jakarta

51

September 27-28

Writing Essential for Financial Communications

Investor Relations Professionals


Association

Singapore

52

September 27-28

Indonesia Human Resource Summit

Intipesan

Nusa Dua
Bali

53

September 28

Indonesia Story 2012 & Beyond

Alumni of University of Southern


California Indonesia

Jakarta

54

September 13
December 15

Internasional Professional Certification Program In


Purchasing and Supply Chain Management (IPSCM)

Prasetya Mulya

Jakarta

55

September 19-21

Phacilitate's Cell and Genetherapy

Phacilitate Limited

Singapore

56

September 22-23

Research & Clinical Application on Stem Cell and


Tissue Engineering

Surabaya Regenerative Medicine &


Stem Cell Centre

Surabaya

57

October 10-14

Information Technology Project Management

Iverson Technology

Jakarta

58

October 13

International Tax

Danny Darusalam Tax Center

Jakarta

59

October 14-15

Comprehensive Human Resource Information


System Training

Value Consult

Jakarta

60

October 27-28

Comprehensive Corporate Law dalam Paradigma


Hukum Bisnis

Bina Management

Jakarta

61

October 24-28

Configure, Managing and Maintaining Windows


2008 Server

Iverson Technology

Jakarta

62

October 29

Social Media Marketing Certification

Up Train International

Jakarta

63

October 14-15

Course & Workshop on Applied Good


Clinical Practise

The Indonesian Association


for Study of Medicinals

Jakarta

64

October 13

Inventory Management

Asosiasi Logistik Indonesia

Jakarta

65

November 02-03

Building Management

Intipesan

Jakarta

66

November 04

Himbauan Account Receiveable Vs


Pemeriksaan Pajak

PT Mitra Pajakku

Jakarta

67

November 10-11

Thomas Personal Profile Analysis


Accreditation Course

PT NBO Indonesia

Jakarta

68

November 15-17

Marketing Management

PPM Manajemen

Jakarta

69

November 21-25

Designing Win Server 2008 AD Infrastructure


& Services

Iverson Technology

Jakarta

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

75

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011


External Training List in 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Fungsional
Functional Competence

76

70

November 28-30

Information Technology Infrastructure Library v 3.0

Iverson Technology

Jakarta

71

November 30

Seminar Pajak Praktis

PT Tomifapajow Konsultama

Jakarta

72

November
30-December 01

Journalism for Public Relation Executives

Proaktif Training & Counsulting

Jakarta

73

November 29

Indonesia Economic Outlook 2012 : Sustaining


The Growth Momentum in Turbulent Times

Markplus

Jakarta

74

November 24-25

Effective Corporate Social Responsibility


Management

Trimitra Consultants

Jakarta

75

November 28
-December 08

Audit Intern Tingkat Managerial

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Jakarta

76

November 28 December 09

Audit Intern Tingkat Lanjutan I

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Jakarta

77

November 09-10

Internal Communication Audit

EGA Briefings

Jakarta

78

November 10-11

Indonesia Logistics Summit 2011

Secretariat Indonesia Logistics Summit 2011

Jakarta

79

November 16

Aplikasi Perkantoran

Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika

Jakarta

80

December 13-15

Manajemen Pajak

PPM Manajemen

Jakarta

81

December 12-23

Pengelolaan Tugas Tugas Audit

Pusat Pengembangan Akuntansi dan


Keuangan

Sukabumi

82

December 12-23

Dasar Dasar Audit

Pusat Pengembangan Akuntansi dan


Keuangan

Sukabumi

83

December 19-20

Developing Mobile Application using Microsoft


Net Compact Framework

Iverson Technology

Jakarta

84

December 01-02

Certified Data Centre Professional

PT Dimension

Jakarta

85

December 12-16

Configuring & Troubleshooting a Win Server 2008


Active Directory

Iverson Technology

Jakarta

86

December 13-15

Fixed Assets Accounting & Management

Dynamic Management Training &


Coaching

Jakarta

87

December 07-08

Modern Financial Modeling

Be Professional The Club

Jakarta

88

December 14-15

Penyusunan Annual Report Berbasis Good


Corporate Governance dan Corporate Social
Resposibility

Lexmundus

Jakarta

89

December 13

Defining Right Mark, Metrics & Measurements for


Your Company

Frontier Marketing Club

Jakarta

90

December 12-13

Penerapan Standar Akuntansi (SAK) Baru Sesuai


International Financial Reporting Standard (IFRS)

Formasi

Jakarta

91

December 07

Peak Performance ( Performa Puncak)

Radio PasFM Jakarta

Jakarta

92

December 13-15

Manajemen Pajak

PPM Manajemen

Jakarta

93

December 02

Kursus Cara Uji Klinik yang baik

Clinical Study Unit (CSU) Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia

Jakarta

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

No.

Tanggal Pelatihan
Date

Program
Programme

Penyelenggara
Institution

Tempat
Place

Kompetensi Dasar
Basic Competence
1

January 17-21

Problem Solving and Decision Making (Minaut)

Lembaga Pendidikan dan Pembinaan


Manajemen

Jakarta

February 09-11

Basic of Supply Chain Management

Productivity & Quality Management

Jakarta

March 21-25

Minaut Indonesia Problem Solving and Decision


making

PPM Manajemen

Jakarta

July 13-15

The 7 Habits of Highly Effective People

Dunamis

Bogor

August 19

Business Presentation Skill

C&G Training Network

Jakarta

October 11-13

Problem Solving and Decision Making

Prasetya Mulya

Jakarta

October 25

FOCUS: Achieving Your Highest Priorities

Dunamis

Jakarta

October 22December 10

Conversation Club In English

English First

Cibubur

December 13-14

Effective Time Management & Delegation

ValueConsult

Jakarta

10

December 06-07

Teknik Berpikir Kreatif

PPM Manajemen

Jakarta

11

December 12-16

Problem Solving and Decision Making

PPM Manajemen

Jakarta

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

77

Management
Report

Performance
Highlights

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Informasi Pemegang Saham


Shareholders Information
Pemegang Saham (Per 31 Desember 2011)
Shareholders (Per December 31, 2011)
2011

2010

Jumlah Lembar Saham


Number of Shares

PT Gira Sole Prima

953,574,577

10.17

953,574,577

10.17

PT Santa Seha Sanadi

901,929,368

9.62

901,929,368

9.62

PT Diptanala Bahana

889,594,088

9.49

889,594,088

9.49

PT Lucasta Murni Cemerlang

887,979,088

9.47

887,979,088

9.47

PT Ladang Ira Panen

864,590,588

9.22

864,590,588

9.22

PT Bina Arta Charisma

812,163,308

8.66

812,999,808

8.67

4,065,193,405

43.37

4,064,356,905

43.36

780,990,000

780,990,000

10,156,014,422

100.00

10,156,014,422

100.00

Publik | Public
Saham yang Diperoleh Kembali | Treasury Stocks
TOTAL

Jumlah Lembar Saham


Number of Shares

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi


Share Ownership Board of Commissioners and Directors
Nama
Name

Posisi
Position

Jumlah Saham
Number of Share

Persentase
Percentage

Dewan Komisaris | Board of Commissioners


Johannes Setijono

Presiden Komisaris | President Commissioner

Santoso Oen

Komisaris | Commissioner

Jozef Darmawan Angkasa

Komisaris | Commissioner

Ferdinand Aryanto

Komisaris | Commissioner

Wahjudi Prakarsa

Komisaris & Komisaris Independen |


Commissioner & Independent Commissioner

Farid Anfasa Moeloek

Komisaris & Komisaris Independen |


Commissioner & Independent Commissioner

2,124,500

0.02%

Direksi | Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady

Presiden Direktur | President Director

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Wakil Presiden Direktur | Vice President Director

Herman Widjaja

Direktur | Director

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur | Director

Vidjongtius

Direktur | Director

Ongkie Tedjasurja

Direktur | Director

Komposisi Kepemilikan Saham Berdasarkan Golongan (Per 31 Desember) (%)


Share Ownership Composition Based on Category (As of December 31) (%)

37%

36%

2010

2011

63%

64%

Lokal | Domestic
Asing | Foreign

78

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Status Pemilik

Jumlah Saham
Number of Shares

Pemodal Nasional

Owner Status
Domestic Investor

Perorangan*

79,831,433

0.85%

Individuals*

Koperasi

3,040,000

0.03%

Cooperatives

Yayasan

2,179,646

0.02%

Foundations

140,631,605

1.50%

Pension Funds

55,656,689

0.59%

Insurances

545,100

0.01%

Bankings

5,580,183,618

59.52%

Limited Liability Company**

Lembaga Keuangan

70,666,349

0.75%

Financial Institutions

Reksadana

99,618,908

1.06%

Mutual Funds

6,032,353,348

64.34%

Total Domestic Investors

2,641,461

0.03%

Individuals

3,340,029,613

35.63%

Foreign Business Entities

Dana Pensiun
Asuransi
Bank
Perseroan Terbatas**

Total Pemodal Nasional


Pemodal Asing

Foreign Investor

Perorangan
Badan Usaha Asing
Total Pemodal Asing

3,342,671,074

35.66%

Total Foreign Investors

Total Pemodal Nasional dan Asing

9,375,024,422

100.00%

Total Domestic and Foreign Investors

Saham Yang Diperoleh Kembali


TOTAL

780,990,000

Treasury Stocks

10,156,014,422

TOTAL

* termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan | including Board of Commissioners, Directors and Employees
** termasuk Pemegang Saham Pengendali | including Controlling Shareholders

Kronologis Pencatatan Saham


Chronological Share Listing
Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia
(sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)
30 Juli 1991
Penawaran Umum dan Pencatatan Terbatas
23 April 1992 - BEJ
22 Mei 1992 - BES
Pencatatan Seluruh Saham
10 November 1992 - BES
17 November 1992 - BEJ
Saham Bonus
4 Mei 1993
Penawaran Umum Terbatas
15 Juli 1994 - BES
18 Juli 1994 - BEJ
Saham Bonus
Dividen Saham
7 Oktober 1996
Pemecahan saham dari nilai nominal
Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham
24 Agustus 1999
Pemecahan saham dari nilai nominal
Rp 500 menjadi Rp 100 per saham
6 Desember 2000
Saham Bonus
19 Desember 2003
Pemecahan saham dari nilai nominal
Rp 100 menjadi Rp 50 per saham
16 Desember 2005
Tambahan penempatan saham sehubungan
dengan penggabungan usaha

Jumlah Saham
Number of Shares
20,000,000

30,000,000
50,000,000

8,000,000

75,600,000
32,400,000

216,000,000

1,728,000,000
1,900,800,000

4,060,800,000

2,034,414,422

Listing on the Indonesia Stock Exchange


(previously Jakarta and Surabaya Stock
Exchange)
July 30, 1991
Initial Public Offering and Partial Listing
JSX - April 23, 1992
SSX - May 22, 1992
Company Listing
SSX - November 10, 1992
JSX - November 17, 1992
Bonus Shares
May 4, 1993
Rights Issue
SSX - July 15, 1994
JSX - July 18, 1994
Bonus Shares
Stock Dividend
October 7, 1996
Change in the nominal value of shares
from Rp 1,000 to Rp 500 per share (Stock Split)
August 24, 1999
Change in the nominal value of shares
from Rp 500 to Rp 100 per share (Stock Split)
December 6, 2000
Bonus Shares
December 19, 2003
Change in the nominal value of shares
from Rp 100 to Rp 50 per share (Stock Split)
December 16, 2005
Additional issuance of shares
in connection with the merger

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

79

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Entitas Anak
Subsidiaries

Nama Anak
Perusahaan
Subsidiary Name

80

Alamat Anak Perusahaan


Subsidiary Address

Kegiatan Usaha
Line of Business

Mulai Beroperasi
Komersial
Commencement
of Commercial
Operations

Kepemilikan
Efektifl
Effective
Ownership

PT Bifarma Adiluhung

Gedung Plaza Property Lantai 1


Kompleks Pertokoan Pulomas VIII/1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta Timur 13210
Tel. : (62-21) 4786 0033
Fax. : (62-21) 4786 0322

Farmasi
Pharmaceuticals

1997

100.00%

PT Bintang Toedjoe

Jl. Jend. A. Yani No.2, Pulomas


Jakarta Timur 13210
Tel. : (62-21) 475 7777
Fax. : (62-21) 470 1678

Farmasi
Pharmaceuticals

1949

100.00%

PT Dankos Farma

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Rawa Gatel Blok III / S Kav. 37-38
Jakarta Timur 13930
Tel. : (62-21) 460 0158
Fax. : (62-21) 461 1301

Farmasi
Pharmaceuticals

2006

100.00%

PT Finusolprima Farma
Internasional

Kawasan Industri Rawa Pasung


Jl. Raya Bekasi Km. 28,5
Bekasi 17133
Tel. : (62-21) 884 2253
Fax. : (62-21) 884 2254

Farmasi
Pharmaceuticals

1981

100.00%

PT Hexpharm Jaya
Laboratories

Gedung Ziebart Lt. 1


Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4
Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510
Tel. : (62-21) 420 3030, 425 5000
Fax. : (62-21) 425 0412

Farmasi
Pharmaceuticals

1995

100.00%

Innogene Kalbiotech
Pte. Ltd.

221 Henderson Road


#08-09/10 Henderson Building
Singapore 159557
Tel. : (65) 6501 0400
Fax. : (65) 6501 0401

Farmasi
Pharmaceuticals

2004

93.34%

Orange Kalbe Limited

66/68 Town Planning Way


Ilupeja, Lagos, Nigeria
Tel. : (234) 149 33 507/8
Fax. : (234) 149 32 233

Farmasi
Pharmaceuticals

2009

30.00%

PT Pharma Metric Labs

Gedung Indra Sentral Cempaka Putih


Unit R & S
Jl. Let. Jend. Suprapto No.60
Jakarta Pusat 10520
Tel. : (62-21) 426 9475
Fax. : (62-21) 421 0302

Farmasi
Pharmaceuticals

2006

81.64%

PT Saka Farma
Laboratories

Jl. Jend. A. Yani No.2, Pulomas


Jakarta Timur 13210
Tel. : (62-21) 4786 6556
Fax. : (62-21) 4786 6557

Farmasi
Pharmaceuticals

1997

100.00%

PT Kalbe Morinaga
Indonesia

Kawasan Industri Indotaisei


Sektor I A Blok Q1, Kota Bukit Indah
Karawang 41373
Tel. : (62-264) 350 680
Fax. : (62-264) 350 679

Makanan Kesehatan
Health Foods

2007

70.00%

PT Sanghiang Perkasa

Gedung Graha Kirana


Lantai 5-Suite 501
Jl. Yos Sudarso Kav. 88
Jakarta Utara 14350
Tel. : (62-21) 6531 1234
Fax. : (62-21) 6531 1213

Makanan Kesehatan
Health Foods

1982

100.00%

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Nama Anak
Perusahaan
Subsidiary Name

Alamat Anak Perusahaan


Subsidiary Address

Kegiatan Usaha
Line of Business

Mulai Beroperasi
Komersial
Commencement
of Commercial
Operations

Kepemilikan
Efektifl
Effective
Ownership

PT Enseval Putera
Megatrading Tbk

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulo Lentut No.10
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 4682 2422
Fax. : (62-21) 460 9039

Distributor Obat-obatan
Pharmaceutical
Distributor

1993

91.75%

PT Tri Sapta Jaya

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulogadung No.10
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 461 8737
Fax. : (62-21) 4683 2926

Distributor Obat-obatan
Pharmaceutical
Distributor

1980

91.75%

PT Enseval Medika
Prima

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulo Lentut No.10
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 4682 3234
Fax. : (62-21) 4682 2413

Distributor Peralatan
Kesehatan
Distribution of Medical
Instruments

2008

91.75%

PT Global Chemindo
Megatrading

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulo Kambing Raya Kav.2E, No.8
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 4683 0028
Fax. : (62-21) 4683 6167

Penjualan Bahan Baku


Obat-obatan
Trading of Raw Materials
for
Pharmaceutical Products

2008

91.75%

PT Millenia Dharma
Insani

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulo Lentut No.10
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 4682 2422
Fax. : (62-21) 4682 2479

Apotek, Perdagangan
Produk Farmasi dan
Klinik
Pelayanan Kesehatan
Pharmacy, Trading of
Pharmaceutical Products
and Healthcare Clinics

2003

91.75%

PT Renalmed Tiara
Utama

Kawasan Industri Pulogadung


Jl. Pulo Lentut No.10
Jakarta Timur 13920
Tel. : (62-21) 460 9046
Fax. : (62-21) 4682 2457

Perdagangan Peralatan
Kesehatan dan Barang
Habis Pakai
Trading of Medical
Instruments and
Consumable Products

2008

90.60%

Kalbe Vision Pte. Ltd

221 Henderson Road


#08-09/10 Henderson Building
Singapore 159557
Tel. : (65) 6501 0400
Fax. : (65) 6501 0401

Pengembangan,
Produksi, Pemasaran
dan Distribusi
Produk Kesehatan Mata
Development,
Production, Marketing
and Distribution
of Eye Health Products

2008

100.00%

Kalbe International
Pte. Ltd.

221 Henderson Road


#08-09/10 Henderson Building
Singapore 159557
Tel. : (65) 6501 0419
Fax. : (65) 6501 0401

Pemasaran Produk
Kesehatan dan Farmasi
Wholesale of Medical
and Pharmaceutical
Products

2007

100.00%

Asiawide Kalbe
Philippines, Inc.

Unit 201 Solmac Building,


84 Dapitan Street Corner
Banawe Street
Quezon City, Philippines.
Tel. : (632) 516-526
Fax : (632) 516-526

Pemasaran Minuman
Energi Siap Saji
Marketing of Energy
Drink in RTD Format

2010

50.00%

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

81

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Daftar Prinsipal
Principals List
prescriptionS

Eppendorf Ag

Smith & Nephew Pte Limited

Epos

Sooil Development Co Ltd

PT Interbat

Eracita Astamida

Syngene (Sgm Biotech Inc)

PT Nufarindo

Falc Instruments S.R.L

Tsena Inovindo

Finusolprima

Thermo Fisher Scientific Oy

Florri Feme Pharmaceutical

Tyco Healthcare/Covidien

Fukuda Sangyo

Unomedical

PT Interbat

Ge Pacific Pte Ltd

Pt Sna Medika

PT Mead Johnson Indonesia

Gottfried Vomel Kg

Pt Roche Indonesia

PT Abbott Indonesia

Intersience

Pt Medquest Jaya Global

PT Aquasolve Sanaria

J.S. Research

Pt 3M Indonesia

PT Kara Santan Pertama

Kavo Gendex

Kalbe Vision Pte. Ltd.

PT Hermon Anugrah Indah

Kimura

Handjono John Francis

PT Mega Andalan Kalasan

PT Beiersdorf Indonesia

Cv Metz Indonesia

PT Loreal Indonesia

Medex Loncin S.A

A & E Connock (Perfumery)

Osaki Medical Indonesia

Megadyne

Advanced Nutraceutical

PT Impers Pratama

Mg Electric

Advanced Protein System

PT Nata Meridian Investara

Minrad

Air Products And Chemical

PT Tata Nutrisana

Mindray (Shenzhen Mindray

Aland (Jiangsu) Nutraceutical

PT Ikapharmindo Putramas

Biomedical Electronics Co.,Ltd)

Augustus Oils Ltd

Nakamura Medical

Azelis Uk Ltd.

Industry Co.,Ltd

Basf Care Chemical Indonesia

Otc and Consumer productS

Medical Devices

Naturo Biotech

Basf South East Asia

Amgenix Diagnostics Pvt. Ltd

Osaki Medical Indonesia

Biocon

Argon Critical Care Systems

Pnn Medical (Cavaterm)

Biotech Marine

Becton Dickinson And Company

Pnn Memokart

Changsu Huagang Pharma Co.Ltd

Bellco

PT Resindo Medika (Resmed)

Changzhou Siyao Pharm.Co.

Bmi Biomedical International Srl

Savy Baby Llc

Changzhou Xinhua Industrial

Bpc BioSed Srl

Scient Ech., Inc

General Co.

Boryung Medience Co., Ltd

Sfri

Chelated Minerals Interna

Biomerieux & Qvidel

Sunder Biomedica Tech Co Ltd

Cheman Company Limited

Cardinal Carefusion

Sgm Biotech

Chemline Healthcare,Wicka

Cytori Therapeutics, Inc

Siare Engineering International

Chemo Sa.

Dental Ez Incorporation

Group Srl

Chengda Pharmaceuticals Co., Ltd

Demetech Corp

Smith Medical (Atas Nama Bci

Daiichi Fine Chemicals

Internasional )

82

Raw Materials

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Divis Laboratories Limited

Mehta Pharmaceutical Industri

Techpack Solutions Co.,Lt

Dmv Fontera Excipient Gmbh

Merck Kgaa

Teva Pharmaceutical Works

Dmv International B.V.

Merix Laboratories Private

Tianjin Zhongjin Pharmaceutical

Eka Chemicals Ab

Minerva

Trouw Nutrition International

Emerald Kalama Chemical BV

Monix Indonesia

Tsuno Rice Fine Chemicals

Friesland Campina Domo

Nantong Acetic Acid Chemical

Ueno Fine Chemicals Indus

Grain Processing Corporation

Nb Entrepreneurs

Univar Colour & Explorer

Guangzhou Tinci Materials

Ningxia Qiyuan Pharmaceutical

Virchow Laboratories Ltd

H. FinzelbergS Nachfolge

Nutrasweet Indonesia

Vitasweet Co.,Ltd.

Hanmi Pharmaceuticals Co., Ltd

Oker Chemie Gmbh

Weifang Ensign Industry

Hanse Biopharma Gmbh

Paik Kwang Industrial Co.,Ltd

Weifang Qiangyuan Chemical

Hebei Jiheng (Group)

Pharmachem Pacific Asia

Western Drugs Pvt.,Ltd

Henan Linhua

Pharmasi Industri Masyara

Wockhardt Ltd

Henan Topfond Pharmaceutical

Qianjiang Yongan Pharmaceutical

Wuhan Wuyao Pharmaceutical

Hengshui Jiheng Pharmacy

Quat-Chem Limited

Xiamen Kingdomway Group Co.

Hilmar Ingredients

Resonance Specialties Lim

Xiamen Runcheng Pharma Group

Huazhong Pharmaceutical Co., Ltd

Resources Of Nature Llc

Xian Day Natural Tech Co

Hunan Dongting Pharmaceutical

Riasima Abadi Farma

Yangzhou Lianhuan Pharma

Ikeda Corporation

Sahjanand Ferro Alloys

Yongsan Chemical Inc.

Ipca Laboratories.Co.,Ltd

Samyang Genex Corporation

Yung Zip Chemical Ind. Co

Isky Chemical Co.,Ltd

Shandong Nb Technology Co.

Zagro Singapore Pte.,Ltd

Jiangxi Tianxin Pharmaceutical

Shandong Xinhua Pharm Co.

Zhejiang Guobang Pharmaceutical

Jilin (Henghe) Pharmaceutical

Shenyang Biotic

Co., Ltd

Jilin Shulan Syntetic

Shijiazhuang (Company Group)

Zhejiang Hisoar Pharmaceutical &

PharmaceuticalJj Degussa

Siddarth International

Chemical

Chemicals

Sisecam Dis Ticaret A.S.

Zhejiang Huahai Pharmaceutical

Kirin Kyowa Foods Company

Skyopen Medipharma

Zhejiang Kangle Pharmaceutical

Kobo Products Inc.

Stellar Chemicals Lab. Pv

Zhejiang Qiming Pharm.Co.

Lianyungang Debang Fine

Sumitomo Chemical Singapore

Zschimmer & Schwarz

Chemical

Sun Pharmaceutical Industry

Lianyungang Shuren Kechua

Sungai Budi

Lianyungang Shuren Scientific

Supriya Lifescience

Lonza Ltd.

Symbiotica Speciality Ing

Lupin Limited

Taminco Choline Chloride

Malladi Drugs & Pharmaceutical

Taminco Ghent Belgium

Mega Fine Pharma (P) Ltd

Technoble Co,Ltd

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

83

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Prestasi dan Penghargaan


Recognition and Awards

Top Brand For Kids Award 2011, dari


Frontier dan Majalah Marketing untuk
Entrostop Anak, Cerebrofort Gold, dan
Milna

Indonesia Best Brand Award 2011, dari


SWA, MARS, dan Metro TV untuk Extra
Joss, Best Brand Gold untuk Komix,
dan Best Brand Platinum untuk Promag

Top Brand For Kids Award 2011, from


Frontier and Marketing Magazine for
Entrostop Anak, Cerebrofort Gold, and
Milna

Indonesia Best Brand Award 2011,


from SWA, MARS, and Metro TV for
Extra Joss, Best Brand Gold for Komix,
and Best Brand Platinum for Promag

The Most Admired Enterprise


2011 kategori Innovation
dari Sekjen ASEAN Surin
Pitsuwan pada acara ASEAN
Business and Investment
Summit 2011

Top Brand Platinum Award 2011 dari


Frontier dan Majalah Marketing untuk
Promag dan Fatigon
Top Brand Platinum Award 2011 from
Frontier and Marketing Magazine for
Promag and Fatigon.

84

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Fortune Most Admired Companies


2011 - the Best 20 Most Admired
Companies in Indonesia dari Fortune
Indonesia
Fortune Most Admired Companies
2011 - the Best 20 Most Admired
Companies in Indonesia from Fortune
Indonesia

The Most Admired Enterprise


2011 in Innovation category
from
General
Secretary
of ASEAN Surin Pitsuwan
in ASEAN Business and
Investment Summit 2011

Best Role of Stakeholders 2011dari


Indonesia Institute for Corporate
Directorship dan Business Review

Emiten Terbaik 2011 untuk Sektor


Rokok, Farmasi dan Keperluan
Rumah Tangga, dari Majalah
Investor

Top Brand Award


2011, dari
Frontier dan Majalah Marketing
untuk Promag, Fatigon, Entrostop,
Mixagrip dan Kalpanax

Best Listed Company 2011 in


Cigarettes, Pharmaceutical, and
Household Sector, from Investor
Magazine

Top Brand Award


2011, from
Frontier and Marketing Magazine
from Promag, Fatigon, Entrostop,
Mixagrip and Kalpanax.

Indonesia Original Brands 2011,


dari
SWA
untuk
Entrostop,
Cerebrofort, dan Cerebrovit

Best for Investor Relations in


Indonesia 2011 - Juara ke 2, dari
ASIAMONEY

Indonesia Brand Champion 2011,


dari Marketeers dan Markplus
Insight untuk Komix, Promag,
Fatigon, dan Entrostop

Indonesia
Original
Brands
2011, from SWA for Entrostop,
Cerebrofort, and Cerebrovit.

Best for Investor Relations in


Indonesia 2011 - 2nd Place, from
ASIAMONEY

Best
Role
of
Stakeholders
2011 from Indonesia Institute
for Corporate Directorship dan
Business Review

Indonesia Brand Champion 2011,


from Marketeers and Markplus
Insight for Komix, Promag, Fatigon,
and Entrostop.

The Best Ethical Pharmaceuticals,


the Best OTC Pharmaceuticals
dan the Best Pharmaceuticals
Distribution dalam Corporate Image
Award 2011 dari Frontier dan
Bloomberg Business Week
Word of Mouth Marketing - #1 Most
Recommended Brand, dari Onbee
Marketing Research dan SWA
untuk Promag

Indonesia Customer Satisfaction


Award 2011, dari SWA dan Frontier
untuk Promag, Fatigon, Extra Joss,
dan Komix

Word of Mouth Marketing - #1 Most


Recommended Brand, from Onbee
Marketing Research and SWA for
Promag.

Indonesia Customer Satisfaction


Award 2011, from SWA and Frontier
for Promag, Fatigon, Extra Joss,
and Komix

The Best Ethical Pharmaceuticals,


the Best OTC Pharmaceuticals
and the Best Pharmaceuticals
Distribution in Corporate Image
Award 2011 from Frontier and
Bloomberg Business Week.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

85

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Jejak Langkah
Milestones

Pendirian
Perseroan
dengan nama
PT Kalbe Farma
Incorporation of
the Company
under the name
PT Kalbe Farma

1966
1977
Akuisisi
PT Dankos
Laboratories
Acquisition
of PT Dankos
Laboratories

86

Pengalihan
bisnis distribusi
kepada PT
Enseval
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
pemerintah

PT Igar
Jaya dan
PT Dankos
Laboratories
melakukan
Penawaran
Umum
Perdana

Spin-off the
distribution
business to
PT Enseval to
comply with
government
regulation

PT Igar
Jaya and
PT Dankos
Laboratories
conducted
their Initial
Public
Offering

1981
1985

1989

1991

Akuisisi PT
Bintang
Toedjoe dan
PT Hexpharm
Jaya
Acquisition
of PT Bintang
Toedjoe and
PT Hexpharm
Jaya

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

PT Kalbe Farma
melakukan
Penawaran Umum
Perdana
PT Kalbe Farma
conducted its
Initial Public
Offering

Akuisisi PT
Sanghiang
Perkasa dan
konsolidasi bisnis
nutrisi ke dalam
anak perusahaan
ini
Acquisition of
PT Sanghiang
Perkasa and
consolidation
of nutritional
business into this
subsidiary

1993

Dilusi 50% kepemilikan


pada PT Helios
Arnotts Indonesia
yang bergerak dalam
bisnis makanan
Dilution of 50%
ownership in PT Helios
Arnotts Indonesia
which engaged in the
food business

1995

1994
Memulai bisnis
minuman energi
dengan peluncuran
Extra Joss
PT Enseval Putera
Megatrading
melakukan
Penawaran Umum
Perdana
Entry into energy
drink market with
the launching of
Extra Joss
PT Enseval Putera
Megatrading
conducted its initial
Public Offering

1997
Penjualan sisa 50%
kepemilikan pada
PT Helios Arnotts
Indonesia
Penjualan divisi
pengemasan
gelas kepada
Schott Glasswerke
Beteiligungs GmbH
Akuisisi merek
Woods
Akuisisi 80% saham
PT Saka Farma
Laboratories
Divestment of
remaining 50%
ownership in PT
Helios Arnotts
Indonesia
Divestment of
glass packaging
division to Schott
Glasswerke
Beteiligungs GmbH
Acquisition of
Woods brand
Acquisition of
80% ownership
in PT Saka Farma
Laboratories

Meluncurkan logo perusahaan


yang baru sebagai bagian dari
proses transformasi
Produk-produk memasuki
semua negara ASEAN kecuali
Laos
Pendirian Stem Cell dan Cancer
Institute
Implementasi perbaikan
pengelolaan rantai pasokan
secara menyeluruh
Sistem teknologi informasi
yang terintegrasi

Konsolidasi
Grup Kalbe
Consolidation
of Kalbe Group

2005

Launch of new corporate


logo as part of transformation
process
Products enter all ASEAN
countries except Laos
Establishment of the Stem Cell
and Cancer Institute
End-to-end supply chain
management improvements
implemented
Information technology systems
integrated

2007

2006
Memperluas cakupan regional
Membangun merek dan
infrastruktur global
Meningkatkan fokus bisnis
melalui penggabungan usaha
dan akuisisi
Meningkatkan pengembangan
penemuan obat
Membangun jaringan dan
kemitraan global
Expand regional footprint
Build global brands and
infrastructure
Scale up through mergers and
acquisitions
Intensify proprietary drug
development
Establish global partnerships
and networks

Peningkatan kepemilikan atas


PT Enseval Putera Megatrading
Tbk hingga 83,75% melalui
Penawaran Tender
Peningkatan kepemilikan atas
PT Saka Farma Laboratories
hingga 100% melalui PT Bintang
Toedjoe
Pelunasan Obligasi Kalbe Farma
I Tahun 2006 sejumlah Rp 300
miliar
Pelaksanaan Strategi
Productivity-Innovation-Cash
Flow (PIC)
Increasing its ownership in PT
Enseval Putera Megatrading Tbk
up to 83.75% through Tender
Offer
Increasing its ownership in PT
Saka Farma Laboratories up
to 100% through PT Bintang
Toedjoe
Full repayment of Kalbe Farma I
Bonds 2006 amounting to Rp 300
billion
Executing ProductivityInnovation-Cash Flow (PIC)
Strategy

2009

2010

2008
Pendirian PT Renalmed
Tiara Utama yang
bergerak di bidang
perdagangan peralatan
kesehatan
Perolehan izin edar
TheraCIM di Indonesia
dan Filipina
Peresmian outlet
pertama Klinik
Mitrasana di Cikarang
Establishment of PT
Renalmed Tiara Utama
which is engaged in
trading of medical
devices
TheraCIM secured its
registration approval
in Indonesia and the
Philippines
Inauguration of the
first outlet of Mitrasana
Clinic in Cikarang

Pembentukan Perusahaan
Joint Venture di Filipina
Divestasi 58,10% kepemilikan
dalam PT Kageo Igar Jaya
Tbk yang merupakan Divisi
Kemasan Perseroan
Establishing a Joint Venture
Company in the Philippines
Divestment 58.10% stake
in PT Kageo Igar Jaya Tbk,
the Companys Packaging
Division

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

87

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Peristiwa Penting 2011


Event Highlights 2011
Februari February
7

Kalbe menerima sepuluh penghargaan dalam


Indonesia Top Brand Award 2011 dari Frontier
dan Majalah Marketing.

Mei May
5

Kalbe received ten awards in the Indonesia Top


Brand Award 2011 from Frontier and Marketing
Magazine.

Kalbe menerima penghargaan Emiten


Terbaik 2011 untuk Sektor Rokok, Farmasi
dan Keperluan Rumah Tangga, dari Majalah
Investor.
Kalbe awarded as the Best Listed Company
2011 in Cigarette, Pharmaceutical and
Household Sector, from Investor Magazine

Maret March
10

Kalbe Ethical Customer Care bersama


Indonesia Kidney Care Community
mengadakan acara pembagian buku saku
ginjal kepada masyarakat dalam rangka
memperingati Hari Ginjal Sedunia.
Kalbe Ethical Customer Care together with
Indonesia Kidney Care Community distributed
kidney pocket books to the societies in
commemorating the World Kidney Day.

30

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik


Onkologi di Pulogadung, Jakarta
Groundbreaking ceremony for a new oncology
production facility in Pulogadung, Jakarta.

11

Kalbe menerima tiga penghargaan Number 1


Choice Brand Award berdasarkan Indonesian
Women Survey 2011 dari majalah Kartini dan
Women Insight Center
Kalbe received three awards as the Number 1
Choice Brand Award based on Indonesian
Women Survey 2011 from Kartini magazine
and Women Insight Center.

31

Kalbe meningkatkan kepemilikannya atas


PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak
perusahaan Perseroan, menjadi 83,77%
melalui partisipasi dalam Penawaran Umum
Terbatas I.
Kalbe increased share ownership in PT
Enseval Putera Megatrading Tbk, the
Companys subsidiary, to 83.77% through
Rights Issue I.

88

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Juni June
18

Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Day


2011 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek
Indonesia, Asosiasi Emiten Indonesia, PT KSEI
dan KPEI.
Kalbe participated in the Investor Day 2011
organized by Indonesia Stock Exchange,
Indonesian Association of Issuer (AEI), PT KSEI
and KPEI

25

Kalbe menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam


memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011
dengan mengikutsertakan lebih dari 1.000 orang
lanjut usia dari bebagai komunitas.
Kalbe held a series of activity in commemorating
National Senior Citizen Day 2011, involving
more than 1,000 senior citizens from different
communities.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


Annual General Meeting of Shareholders

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

89

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Peristiwa Penting 2011


Event Highlights 2011

September September
9

Kalbe Group menerima 3 penghargaan sebagai


the Best Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC
Pharmaceuticals dan the Best Pharmaceuticals
Distribution dalam Corporate Image Award
2011 yang diselenggarakan oleh Frontier dan
Bloomberg Business Week.

10-11

Kalbe held Junior Science Fair with the


theme of Innovation for a Better Life,
as the top event of the Kalbes 45th
anniversary celebration.

Kalbe Group received 3 awards as the Best


Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC
Pharmaceuticals and the Best Pharmaceuticals
Distribution in Corporate Image Award 2011
held by Frontier and Bloomberg Business Week.

Agustus August
4

Kalbe menerima tiga penghargaan di


Indonesia Original Brands Award 2011 yang
diselenggarakan oleh SWA.
Kalbe received three awards in Indonesia
Original Brands Award 2011 organized by SWA.

90

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kalbe menyelenggarakan kegiatan Junior


Science Fair (JSF) yang merupakan puncak
perayaan HUT ke-45 Kalbe Farma dengan
tema Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih
Baik.

29

PT Abbott Indonesia menandatangani kerjasama


distribusi dengan EPMT, anak perusahaan
Kalbe, untuk mendistribusikan produk-produk
nutrisi Abbott di wilayah Indonesia pada trade
channel.
PT Abbott Indonesia signed a distribution
agreement with EPMT, a Kalbes subsidiary,
for Abbott nutritional products distribution in
Indonesia coverage through trade channel.

Oktober October
5

Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Summit and


Capital Market Expo 2011 yang diselenggarakan oleh
Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia,
Kementrian BUMN, KNKG, IAI, dan Direktorat
Jenderal Pajak Indonesia.

17

Kalbe awarded as the Most Admired Enterprise


2011 in Innovation category from Surin
Pitsuwan, Secretary General of ASEAN in
ASEAN Business and Investment Summit 2011
in Nusa Dua-Bali.

Kalbe participated in Investor Summit and Capital


Market Expo 2011, organized by Bapepam-LK,
Indonesian Stock Exchange, Bank Indonesia,
Kementrian BUMN, KNKG, IAI, and Indonesian
Directorate Generalof Taxation.

Kalbe menerima penghargaan Most Admired


Enterprise 2011 kategori Innovation dari
Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan pada acara
ASEAN Business and Investment Summit 2011
di Nusa Dua-Bali.

Kalbe menerima empat penghargaan di Indonesia


Customer Satisfaction Award 2011, yang
diselenggarakan oleh Frontier dan SWA.
Kalbe received four awards in Indonesia Customer
Satisfaction Award 2011, organized by Frontier and
SWA.

November November
4

Kalbe meresmikan penyelenggaraan Qurban 1


Milyar antara PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan
Kalbe, dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah Nahdlatul Ulama.
Kalbe inaugurated Qurban 1 Milyar event between
PT Bintang Toedjoe, a Kalbes subisidiary, with
Lembaga Amil Zakat Infaq and Shadaqah Nahdlatul
Ulama.

Desember December
13

Kalbe Nutritionals menyelenggarakan Prenagen


Peduli Sesama Ibu, yang berupa kegiatan
penyuluhan nutrisi dan pemberian kebutuhan
nutrisi kepada kurang lebih 3.000 ibu hamil dan
warga kurang mampu di 38 kota di Indonesia
dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-83.
Kalbe Nutritionals held Prenagen Peduli
Sesama Ibu, a series of activity in providing
nutrition consultation and nutritional needs for
approximately 3,000 expecting mothers and
the poors in 38 cities throughout Indonesia to
commemorate the 83rd
Mothers Day.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

91

92

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

94-99

Tinjauan Industri
Industrial Review

100-123 Tinjauan Usaha


Business Review
124-141 Tinjauan Operasional
Operational Review
142-171 Tinjauan Keuangan
Financial Review

Pengelolaan Usaha
yang Terarah
Menuju Pertumbuhan
Berkelanjutan
Sound Management to Empower
Sustainable Growth

Analisis & Diskusi Manajemen


Management Discussion & Analysis

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

93

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Tinjauan Industri
Industrial Review

Potensi
pertumbuhan
positif didukung
kondisi makro
ekonomi yang
kondusif
Strong growth
potential supported
by conducive
macro economic
environment

94

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Ekonomi
Perekonomian global pada tahun 2011 ditandai
dengan perlambatan kegiatan ekonomi dan
ketidakpastian akibat dampak krisis keuangan
Amerika Serikat dan zona Eropa, serta bencana
tsunami yang melanda Jepang. Namun
demikian, Amerika Serikat dan Jepang tercatat
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih
baik dibandingkan ekspektasi sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi global tahun 2012
diperkirakan melemah ke kisaran 3.25% dengan
adanya unsur ketidakpastian terkait penyelesaian
masalah hutang zona Eropa. (sumber: IMF)

Economic Review
The global economy in 2011 was marked by a
slowdown in economic activity and uncertainties
from the impact of financial crises in the US and
Euro zones, as well as the effects of the tsunami
on Japan. Nevertheless, both the US and Japan
recorded an improved economic growth rate,
against expectations. Global economic growth
in 2012 is predicted to recede to the range of
3.25%, mainly due to the uncertainties arising
from the settlement of the Euro zone debt crisis.
(source: IMF)

Harga minyak bumi dunia menunjukkan tren


peningkatan dan bertahan pada kisaran di atas
US$ 100/barrel akibat terbatasnya pasokan dan
krisis geopolitik di kawasan Timur Tengah. Harga
diperkirakan masih bertahan pada tahun 2012
melihat risiko krisis geopolitik yang masih tetap
menjadi permasalahan. Tingginya harga minyak
bumi tersebut telah mempengaruhi harga
beberapa bahan baku farmasi yang merupakan
produk turunan.

Crude oil prices showed an uptrend and


remained high, at above US$ 100/barrel, due to
supply limitations and geopolitical issues in the
Middle East. Prices are expected to hold up in
2012, due to the prevalent risk of geopolitical
crises. High crude oil prices have affected some
raw materials for pharmaceuticals derived from
this source.

Di tengah situasi global yang tidak kondusif, perekonomian


Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan perkembangan
yang positif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%
yang terutama didukung oleh permintaan domestik yang kuat,
tumbuhnya kegiatan investasi dan ekspor.
Amidst the unstable global condition, the Indonesian economy presented favorable
progress in 2011, with strong economic growth of 6.5%, mainly driven by robust
domestic demand, investment growth and exports.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

95

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Industri
Industrial Review

96

Di tengah situasi global yang tidak kondusif,


perekonomian
Indonesia
pada
tahun
2011
menunjukkan perkembangan yang positif dengan
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% yang terutama
didukung oleh permintaan domestik yang kuat,
tumbuhnya kegiatan investasi serta ekspor. Prospek
pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2012
diperkirakan relatif stabil pada kisaran 6,3% - 6,7%.
Kemungkinan pelemahan dapat terjadi sebagai akibat
dampak krisis global terhadap kinerja ekspor.

Amidst the unstable global condition, the Indonesian


economy presented favorable progress in 2011, with
strong economic growth of 6.5%, mainly driven by
robust domestic demand, investment growth and
exports. Indonesian economic growth prospects for
2012 are predicted to remain stable, in the range
of 6.3% - 6.7%. Downside risk is present, due to
the potential impact of the global crisis on export
performance.

Fundamental makro ekonomi menunjukkan kinerja


yang relatif mantap, di mana inflasi terkendali pada
tingkat 3,79%, lebih rendah dari target Pemerintah
yang tercatat sekitar 5% 1%. Hal ini didukung oleh
stabilnya harga produk pangan dan pasokan yang
mencukupi. Belum adanya perubahan kebijakan
pemerintah atas subsidi bahan bakar juga merupakan
faktor utama yang mempengaruhi rendahnya tingkat
inflasi tahun 2011. Pada tahun 2012, perlu diwaspadai
terjadinya peningkatan tingkat inflasi terkait dengan
pengurangan subsidi bahan bakar dan listrik, fluktuasi
harga komoditas dunia dan pertumbuhan konsumsi
rumah tangga. Hingga laporan tahunan ini diterbitkan,
Pemerintah optimis target inflasi tahun 2012 adalah
pada kisaran 4,5% 1%.

Macro-economic fundamental indicators recorded


solid performance, where inflation was well managed
at 3.79%, well below the Government target of
approximately 5% 1%. This could mainly be
attributed to stable food prices and a sufficient supply.
The continuation of a Government policy subsidizing
fuel was also a determining key factor keeping inflation
low in 2011. In 2012, a potential risk of higher inflation
might materialize from proposed cuts in fuel and
electricity subsidies, fluctuation in global commodity
prices and stalled growth in household consumption.
Up the date of this report, the Government remains
optimistic that the inflation target for 2012 will be
maintained at approximately 4.5% 1%.

Nilai tukar Rupiah mengalami fluktuasi pada triwulan


terakhir tahun 2011 sebagai dampak sentimen negatif
dari krisis keuangan zona Eropa dan ditutup pada
tingkat Rp 9.068 per US$ 1. Secara rata-rata, Rupiah
masih mencatat apresiasi sebesar sekitar 3,56% ke
level Rp 8.768 dibandingkan Rp 9.080 pada tahun
2010. Pergerakan nilai tukar Rupiah untuk tahun 2012
diperkirakan akan masih dipengaruhi oleh gejolak
ekonomi global.

The Rupiah exchange rate fluctuated in the last quarter


of 2011, as a result of negative sentiment arising from
the European financial crisis, and closed at Rp 9,068
per US$ 1. On the average, the Rupiah managed to
strengthen by approximately 3.65%, rising to Rp
8,768, compared to Rp 9,080 in 2010. The movement
of the Rupiah exchange rate in 2012 is expected to
remain susceptible to global economic turmoil.

Suku bunga Bank Indonesia secara keseluruhan


pada tahun 2011 menunjukkan tren menurun, dari
6,5% pada awal tahun menjadi 6,0% pada akhir
tahun. Bank Indonesia sempat meningkatkan suku
bunga menjadi 6,75% pada bulan Februari 2011
yang dipertahankan sampai bulan September 2011
sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan
ekspektasi inflasi ke depan yang mulai meningkat
terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan,
kenaikan harga komoditi global termasuk minyak

Overall Bank Indonesia rates showed a downtrend


trend in 2011, settling from 6.5% at the beginning of
the year to 6.0% at its end. Bank Indonesia increased
the rate to 6.75% from February to September 2011
in anticipation of rising inflation, mostly triggered
by food price increases, global commodity price
increases (including those for crude oil) as well as the
Governments plan to quit supporting energy prices.
Along with higher optimism that 2011 inflation would
remain under the Governments target of 5%, Bank

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

dan rencana kebijakan Pemerintah di bidang harga


energi. Seiring dengan optimisme bahwa inflasi tahun
2011 dapat dikendalikan di bawah target Pemerintah
sebesar 5%, Bank Indonesia menurunkan suku bunga
menjadi 6,5% pada bulan Oktober 2011. Sebagai
dampak memburuknya prospek ekonomi global,
Bank Indonesia lebih lanjut menurunkan suku bunga
menjadi 6,0% pada bulan November 2011 hingga akhir
tahun untuk memberikan stimulasi bagi pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Indonesia cut the rate to 6.5% in October 2011. As


an impact of deteriorating global economic prospects,
Bank Indonesia further reduced the rate to 6.0% in
November 2011, and kept it there until year end, to
provide a stimulus to Indonesian economic growth.

Pasar modal Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan


daya tahan yang baik terhadap dampak krisis
ekonomi global. Dalam situasi pasar modal dunia
yang melemah, Bursa Efek Indonesia merupakan
salah satu bursa yang berhasil membukukan kinerja
positif selain Amerika Serikat dan Filipina. Kinerja
positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar
3,2% ditopang oleh fundamental makro yang kuat
dan kinerja emiten yang baik. Kenaikan IHSG juga
ditunjang oleh pencapaian peringkat layak investasi
setelah lembaga pemeringkat Fitch menaikkan
peringkat Indonesia dari BBB- menjadi BB+ dengan
prospek stabil. Prospek pasar modal untuk tahun
2012 diperkirakan tetap membaik sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian,
risiko fluktuasi diperkirakan tetap tinggi dengan
dipengaruhi oleh kondisi ekses likuiditas global dan
tekanan konsolidasi portofolio investor asing. (sumber
: Bank Indonesia)

The Indonesian capital market in 2011 showed


resilience against threats posed by the global
economic crisis. In contrast to weakening global capital
markets, the Indonesia Stock Exchange was one of
the only stock exchanges recording positive growth,
aside from the US and the Philippines. The positive
performance of the Indonesia Composite Index of
3.2% was supported by strong macro fundamentals
and solid results of listed companies. The rise in the
composite index was also favorably affected by the
bestowal of an investment grade rating, after Fitch
upgraded Indonesia from BBB- to BB+, with stable
outlook. The capital markets are expected to remain
positive in 2012, riding on Indonesian economic
growth. Still, fluctuation risk remains high, from
the impact of excess global liquidity and portfolio
consolidation pressures of foreign investors (source:
Bank Indonesia).

Tinjauan Industri
Selain didukung kondisi makro ekonomi yang kondusif,
secara demografis Indonesia merupakan pasar yang
sangat potensial dengan jumlah penduduk sekitar
240 juta jiwa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
berkelanjutan sejak beberapa tahun terakhir telah
menciptakan kelas menengah yang terus berkembang
yang merupakan motor penggerak konsumsi dan
pertumbuhan ekonomi. Dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) per kapita yang telah mencapai US$ 3.000
dan terus bertumbuh, dengan komposisi penduduk
usia muda yang besar dan tingkat urbanisasi yang
tinggi, Indonesia menawarkan potensi pasar yang
sangat menarik, khususnya di segmen produk
konsumen termasuk produk kesehatan.

Industry Review
In addition to its conducive macro-economic
condition, Indonesia is a highly potential market
demographically, with a population of over 240 million.
Indonesias continuous economic growth over the
last few years has generated a new middle class that
steadily widens, and is the driver for consumption and
economic progress. With a growing Gross Domestic
Product (GDP) of over US$ 3,000 per capita, a huge
young population and high urbanization, Indonesia
offers a very attractive market potential, especially in
the consumer segment including consumer health
products.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

97

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Industri
Industrial Review

98

Pada industri farmasi, pasar Indonesia saat ini masih


relatif kecil dengan penetrasi yang sangat rendah.
Pembelanjaan
kesehatan
sebagai
persentase
terhadap PDB masih rendah dibandingkan dengan
negara-negara tetangga, yaitu sekitar 2,1%
(sumber: World Bank). Hal ini terutama disebabkan
karena jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki
jaminan kesehatan masih sangat kecil, sehingga
sebagian besar pembelanjaan kesehatan merupakan
pengeluaran pribadi. Namun demikian pasar
farmasi Indonesia selama beberapa tahun terakhir
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang baik sebesar
sekitar 12% per tahun, baik untuk obat resep maupun
obat bebas (sumber: IMS Health).

In the pharmaceuticals industry, the current Indonesian


market size is relatively small, with low penetration.
Health spending as a percentage of GDP is lower than
that of neighbouring countries, currently recorded at
2.1% (source: World Bank). This is due to the fact
that the number of Indonesians who are covered
under health insurance is still very low, so most health
spending remains out-of-pocket. The Indonesian
pharmaceuticals market has been continuously
growing, however, over the last few years, at
approximately 12% per annum, for both prescription
drugs and over-the-counters (source: IMS Health).

Dengan
adanya
rencana
pemerintah
untuk
menerapkan jaminan kesehatan secara nasional mulai
tahun 2014, industri farmasi Indonesia memiliki potensi
yang besar untuk tumbuh lebih lanjut, khususnya
pada segmen obat resep generik. Sementara itu,
produk obat bebas juga diperkirakan akan tetap
menjadi bagian yang besar dari keseluruhan pasar
karena harga terjangkau. Ketersediaan produk obat
bebas yang dapat dengan mudah diperoleh dengan
harga terjangkau akan tetap menjadi komponen yang
signifikan dalam industri farmasi Indonesia. Perseroan
juga melihat potensi pengembangan yang besar pada
segmen obat bebas ke arah penggunaan bahan dasar
alami dan herbal. Hal ini sejalan dengan pergeseran
permintaan konsumen terhadap produk-produk alami.
Pada segmen produk konsumen, juga terjadi tren
peningkatan permintaan konsumen terhadap produkproduk yang menawarkan kemudahan yang diprediksi
menjadi area pertumbuhan yang potensial.

With the Governments plan to implement a national


healthcare insurance system starting in 2014, the
Indonesian pharmaceuticals industry has great
potential to grow further, especially in the generic drug
segment. Meanwhile, over-the-counters will continue
to remain a sizable part of the entire market, due to their
affordability. The availability of easy-to-find over-thecounter products, at affordable prices, will continue
to be a significant component in the Indonesian
pharmaceuticals scene. The Company perceives a
strong potential in over-the-counter expansion, moving
towards natural and herbal ingredients. This is in line
with the shift in overall consumer demand for more
natural products. In consumer health segment, the
increasing demand for products offering convenience
is also predicted to be a potential growth area.

Dalam segmen nutrisi, produk utama Perseroan


adalah susu bubuk. Walaupun tingkat konsumsi
susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya,
industri susu nasional diperkirakan akan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
jumlah penduduk, daya beli masyarakat dan tingkat
kesadaran konsumen akan pentingnya nutrisi yang
berkualitas bagi kesehatan. Selama tahun 2011, total
pasar susu bubuk nasional bertumbuh sekitar 6%
secara nilai dan 4% secara agregat volume (sumber:
AC Nielsen).

In the nutritionals segment, the Companys main


product is powdered milk. Although Indonesian milk
consumption is lower than that of other developing
countries, the national milk industry is projected to
expand along with economic growth, population size,
purchasing power and consumer awareness of the
importance of good nutrition for health. In 2011, the
total powdered milk market grew by 6% in value and
4% in volume (source: AC Nielsen).

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Prospek Usaha
Perekonomian Indonesia diprediksi akan tetap
bertumbuh pada tahun 2012. Namun demikian,
prospek perekonomian global yang melambat pada
2011 diperkirakan akan mulai berdampak bagi
prospek pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun
2012. Hal ini terutama terjadi akibat nilai ekspor
yang menurun karena menurunnya aktivitas ekonomi
global. Sementara itu, impor diperkirakan masih
mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Business Prospects
The Indonesian economy is predicted to continue
growing in 2012. However, the slowdown of global
economic prospects is expected to begin affecting
domestic economic growth from 2012. This mostly
comes from lower export volumes, due to weaker
global economic activities. Meanwhile, imports are
expected to continue to increase.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan


bertumpu pada pertumbuhan permintaan domestik
yang bersumber dari konsumsi rumah tangga,
didukung oleh tingginya indeks keyakinan konsumen.
Peningkatan kegiatan investasi diperkirakan akan
berlanjut yang didukung oleh iklim investasi yang
lebih kondusif serta perbaikan peringkat hutang
Indonesia ke level layak investasi.

Indonesian economic growth will continue to rely


on domestic demand growth from household
consumption, supported by a high consumer
confidence index. Increased investment will be drawn
in by a conducive investment climate and the upgrade
of Indonesias rating to investment grade.

Industri farmasi dan produk kesehatan Indonesia


menawarkan potensi pertumbuhan yang besar. Saat
ini, penetrasi dalam industri kesehatan masih sangat
rendah. Dengan rencana peningkatan anggaran
kesehatan dan pelaksanaan jaminan kesehatan
secara nasional, akan terbuka akses yang luas bagi
masyarakat Indonesia untuk memperoleh pelayanan
kesehatan dan pengobatan. Selain itu dengan
didukung pertumbuhan daya beli masyarakat yang
semakin menguat, Perseroan optimis industri farmasi
dan kesehatan Indonesia akan meraih pertumbuhan
yang pesat. Potensi pengembangan produk juga
masih terbuka luas, di antaranya melalui penggunaan
bahan alami dan herbal maupun segmen-segmen
baru seperti oncology.

The pharmaceuticals industry and consumer health


in Indonesia both offer huge potential for growth.
Currently, healthcare penetration is still very low. With
the plan to increase the health spending budget and
following the implementation of national healthcare
insurance, Indonesians will have more access to
healthcare and medications. In addition, as a result
of consumers rising purchasing power, the Company
is optimistic that the Indonesian pharmaceuticals
and consumer health industry will grow rapidly. The
potential for product expansion is wide open, including
that manifested through natural and herbal ingredients
as well as in new segments, such as oncology.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

99

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Tinjauan Usaha
Business Review
Divisi Obat Resep
Prescription Pharmaceuticals Division

Produk yang
tersebar ke
seluruh pelosok
dengan harga
terjangkau
Product availability
across Indonesia at
affordable prices

Rp

2.78
Triliun Trillion

Penjualan Bersih Net Sales

7.7

Pertumbuhan Growth

100

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Penjualan Bersih Divisi Obat Resep


Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division
Rp Miliar | Rp Billion

2,580

2010

2,778

2011

Tinjauan Umum
Indonesia memiliki pasar obat resep yang
sangat berpotensi untuk berkembang lebih jauh
terutama di tahun-tahun mendatang. Selaras
dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
dengan tingkat konsumsi obat per kapita yang
masih tergolong rendah dibandingkan dengan
negara-negara berkembang lainnya, pasar obat
resep Indonesia diyakini akan terus berkembang.
Selain itu, rencana diberlakukannya UndangUndang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
dan didukung oleh komitmen Pemerintah untuk
meningkatkan besarnya anggaran kesehatan
Pemerintah, industri farmasi memiliki potensi
untuk tumbuh lebih jauh. Pada tahun 2011,
pertumbuhan pasar obat resep Indonesia
tercatat sebesar 10% dibandingkan dengan
tahun 2010 (sumber: IMS Health 2011).

Overview
The Indonesian prescription pharmaceuticals
market possesses great potential, riding on
high population growth; with lower spending on
pharmaceuticals compared to other developing
countries, the Indonesian prescription drug
market is expected to continue to expand.
In addition, the plan to roll out the bill on the
Social Security Provider Body, supported by
the Governments commitment to an increased
healthcare budget, the pharmaceuticals industry
has strong growth potential. In 2011, the
Indonesian pharmaceuticals market grew by
10%, compared to the 2010 figure (source: IMS
Health 2011).

Divisi Obat Resep Kalbe memiliki rangkaian


obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen
ekonomi masyarakat, dimulai dari obat generik,

Kalbes Prescription Pharmaceuticals Division


features a complete product range for all
segments, from generic drugs, branded generics

Prospek industri obat resep di Indonesia akan semakin


mantap di masa mendatang seiring dengan semakin tingginya
kebutuhan masyarakat akan obat-obatan serta didukung dengan
pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional oleh Pemerintah
dan peningkatan anggaran belanja kesehatan Pemerintah.
The prospect of Indonesian prescription pharmaceuticals industry will grow steadily
along the increase of demand for drugs, supported by the implementation of a
National Social Security System by the Government, as well as a steady increase in
the healthcare budget.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

101

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha
: Divisi Obat Resep
Business Review : Prescription Pharmaceuticals Division

102

obat generik bermerek hingga obat lisensi; yang


didistribusikan ke rumah sakit, apotek hingga toko
obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi
yang terintegrasi. Kalbe juga memiliki tim pemasaran
yang kuat yang dibagi menjadi kelompok-kelompok
pada masing-masing segmen dan kelas terapi untuk
menjamin kegiatan pemasaran yang terfokus dan efektif.

up to licensed drugs; these are distributed to hospitals,


pharmacies and drug stores throughout Indonesia
through an integrated distribution network. Kalbe
also has a strong marketing team, divided into groups
dedicated to each segment and therapeutical class,
to ensure focused and effective marketing activities.

Beberapa produk-produk unggulan Kalbe antara lain


adalah Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit,
Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam, dan CPG.

Some of Kalbes top products include Brainact,


Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin,
Neuralgin, Broadced, Neurotam and CPG.

Kinerja Operasional
Pada tahun 2011, Divisi Obat Resep Kalbe menguasai
pangsa pasar sebesar 12-13% (sumber : IMS Health
2011), dengan nilai penjualan bersih tercatat senilai
Rp2.778 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar
7,7%. Nilai penjualan Divisi Obat Resep memberikan
kontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan
Perseroan di tahun 2011. Marjin laba kotor tercatat
sebesar 65,9%, menurun dibandingkan 67,1%
pada tahun 2010. Selama tahun 2011 Divisi Obat
Resep meluncurkan 24 produk baru, yang terdiri
dari 4 produk obat generik, 12 produk obat generik
bermerek, dan 8 produk obat lisensi. Hingga akhir
tahun 2011, Kalbe memproduksi 383 produk obat di
16 kelas terapi. Melalui peluncuran produk-produk
baru untuk segmen yang berbeda-beda tersebut,
Kalbe semakin memperkuat kelengkapan rangkaian
produk obat resep yang didedikasikan untuk seluruh
segmen ekonomi masyarakat.

Operational Performance
In 2011, Kalbes Prescription Pharmaceuticals Division
commanded a 12-13% market share (source: IMS
Health 2011), with net sales of Rp 2,778 billion and
a growth rate of 7.7%. Net sales of the Prescription
Pharmaceuticals Division contributed 25% to
total Company net sales in 2011. The gross profit
margin amounted to 65.9%, lower compared to
the 67.1% figure in 2010. In 2011 the Prescription
Pharmaceuticals Division launched 24 new products,
consisting of 4 generic products, 12 branded generic
drugs and 8 licensed products. As of end-2011, Kalbe
manufactures 383 products in 16 therapeutical classes.
Through product launching across all segments, Kalbe
further strengthens its complete prescription product
range targeted at all consumer economic segments.

Sehubungan dengan rencana Pemerintah Indonesia


untuk melaksanakan jaminan kesehatan secara
nasional pada tahun 2014 sebagai bagian dari Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional, Kalbe meyakini bahwa
permintaan terhadap obat dengan harga terjangkau,
yaitu obat generik, akan meningkat pesat. Berkaitan
dengan ini, di tahun 2011 pada divisi obat resep, Kalbe
telah melakukan peningkatan kapasitas produksi
melalui pembangunan pabrik yang didedikasikan
untuk memproduksi obat generik yang berlokasi
di Cikarang. Pabrik berkapasitas 87 juta tablet per
bulan ini telah mendapatkan sertifikasi dari instansi
berwenang dan siap beroperasi. Di samping itu, Kalbe
juga telah membentuk tim khusus untuk memasarkan

In relation to the Indonesian Governments plan


to implement a nation-wide healthcare insurance
system starting 2014, as part of its National Social
Security System, Kalbe forecasts that demand for
affordable products such as generic drugs will grow
rapidly. In anticipation of this, in 2011 Kalbe has
increased production capacity in this Division with
the construction of a new generic drug manufacturing
facility, located in Cikarang. The factory, with a
capacity of 87 million tablets per month, has obtained
certification from the authorities and is ready to go
into production. Further, Kalbe has also established
a special marketing team for Kalbe generic products.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

StarMuno
Suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh
bagi orang dewasa dan anak-anak
Supplement to boost immune system
for adults and children

produk-produk generik Kalbe. Perseroan menyadari


pentingnya peningkatan produktivitas, efisiensi serta
inovasi untuk mampu menghasilkan dan memasarkan
produk generik secara kompetitif.

The Company realizes the importance of increasing


productivity, efficiency and innovation to produce and
market generic products, competitively.

Salah satu inisiatif Kalbe dalam merespon kebutuhan


konsumen adalah upaya untuk semakin mempermudah
ketersediaan obat-obat untuk beberapa penyakit
tertentu, salah satunya obat-obatan untuk kanker.
Implementasi strategi tersebut antara lain dilaksanakan
dengan dimulainya pembangunan fasilitas produksi
yang didedikasikan khusus untuk obat-obat kanker
di Jakarta pada tahun 2011. Pembangunan fasilitas
produksi tersebut diharapkan dapat selesai pada akhir
tahun 2012 dan dijadwalkan akan siap beroperasi
pada tahun 2013.

One of Kalbes initiatives in responding to consumer


demand was to improve availability of drugs for
certain diseases, such as cancer. The implementation
of this strategy took place through the construction
of a production facility in Jakarta dedicated to cancer
drugs in 2011. The construction of these production
facilities is expected to be completed by end- 2012
and production is scheduled for 2013.

Inisiatif tersebut juga sejalan dengan strategi Kalbe


di Divisi Obat Resep beberapa tahun terakhir, yakni
melengkapi portofolio produknya dengan fokus pada
kategori penyakit tertentu. Semakin meningkatnya
kebutuhan konsumen akan pelayanan kesehatan
menjadi latar belakang Kalbe semakin memperkuat
dan mengembangkan portofolio produk pada
kategori yang relevan, yang juga disinergikan dengan
penyediaan produk-produk nutrisi serta peralatan
kesehatan dari Kalbe.

The initiative was also in line with the Companys


Prescription Pharmaceuticals strategy for the last few
years, namely, to build a product portfolio with a focus
on certain therapeutical classes. The growing demand
for drugs and medical treatment in these segments
is the basis for Kalbes strategy to strengthen and
expand its product portfolio in relevant categories,
while also creating synergies with nutritional products
and medical devices.

Divisi Obat Resep Kalbe juga telah menerapkan


strategi pemasaran yang menjangkau pelanggan
secara langsung dengan membentuk Kalbe Ethical
Customer Care (KECC). Beberapa aktivitas yang
dilaksanakan oleh KECC yaitu membangun komunitas
peduli kesehatan, menyelenggarakan program edukasi
kesehatan, menangani keluhan pasien dan keluarganya
yang terkait dengan produk dan layanan Divisi Obat
Resep Kalbe, dan menjalin hubungan dengan instansi
terkait untuk meningkatkan kepedulian masyarakat di
bidang kesehatan. Sepanjang tahun 2011, beberapa
kegiatan yang telah diselenggarakan oleh KECC
antara lain adalah outing bersama, seminar dan
simposium secara rutin bersama Indonesia Cancer
Care Community, menyelenggarakan aksi peduli ginjal
bersama Indonesia Kidney Care Club (IKCC) dalam
rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia. Dalam
memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011 dan

Kalbes Prescription Pharmaceuticals Division also


implements direct-to-customer marketing strategies
by establishing Kalbe Ethical Customer Care (KECC).
Some of the activities conducted by KECC include
building health communities, carrying out a health
education program, managing complaints from
patients and their families related to products and
services of the Prescription Pharmaceuticals Division,
and building relationships with related institutions to
increase health awareness in the community. During
2011, some of the activities performed included
organizing outings, regular seminars and symposiums
with the Indonesia Cancer Care Community and
kidney care events with the Indonesia Kidney Care
Club (IKCC) in commemoration of World Kidney Day.
As part of the celebration of the National Senior Citizen
Day 2011, and as an appreciation from Kalbe for
active senior citizens, Kalbe organized an event titled

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

103

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha : Divisi Obat Resep


Business Review : Prescription Pharmaceuticals Division

Acara Usia Emas Tetap Berkreasi untuk


memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011.
"Keeping up Creativity in the Golden Age"
event in commemoration of the National
Senior Citizen Day 2011.

104

sebagai bentuk apresiasi Kalbe kepada warga senior


yang masih aktif, Kalbe menyelenggarakan acara
bertemakan Usia Emas Tetap Berkreasi yang diikuti
oleh berbagai komunitas lansia.

Keeping up Creativity in the Golden Age supported


by various senior citizen communities.

Prospek Usaha dan Strategi 2012


Prospek industri obat resep di Indonesia akan
semakin mantap di masa mendatang seiring dengan
semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan
obat-obatan serta didukung dengan pelaksanaan
SJSN oleh Pemerintah dan peningkatan anggaran
belanja kesehatan Pemerintah. Sebagai pemimpin
pasar dengan sumber daya yang kuat, Kalbe
berada dalam posisi yang siap untuk memanfaatkan
peluang pertumbuhan tersebut, antara lain dengan
memperkuat portofolio produk serta meningkatkan
kapasitas produksi.

Business Prospects and Strategies for 2012


The
prospect
of
Indonesian
prescription
pharmaceuticals industry will grow steadily along
the increase of demand for drugs, supported by the
implementation of a SJSN by the Government, as
well as a steady increase in the healthcare budget.
As the market leader, Kalbe is well-positioned to take
advantage of growth opportunities, among others
by strengthening product portfolio and increasing
production capacity.

Dalam mengantisipasi pelaksanaan SJSN yang


direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2014, salah
satu fokus Divisi Obat Resep Kalbe di tahun 2012

To anticipate the implementation of the SJSN


scheduled in 2014, one of the focuses of Kalbes
Prescription Pharmaceuticals Division in 2012 is

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

adalah pada segmen obat generik. Manajemen telah


memilih beberapa kelas terapi sebagai fokus Divisi
Obat Resep dalam mengelola pengadaan bahan baku,
produksi hingga pemasaran untuk mencapai skala
ekonomis yang tinggi, meningkatkan produktivitas
dan mencapai biaya produksi yang efisien. Kalbe juga
telah menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi
obat generik di Cikarang yang didedikasikan untuk
obat generik tablet sehingga dapat meningkatkan
efisiensi produksi dalam jumlah besar.

the generic segment. Management has selected


several therapeutical classes as the Prescription
Pharmaceuticals Divisions main focus in terms of raw
material management, production up to marketing, all
aimed to achieve high economies of scale, increased
productivity and more efficient production costs.
Kalbe has completed the construction of its generic
drug production facility in Cikarang, dedicated to
generic tableting, to significantly increase efficiency in
production.

Selain obat generik, Kalbe juga akan mengembangkan


segmen produk obat kanker yang hingga kini masih
sepenuhnya dipasok oleh produk impor. Dengan
melihat peningkatan kasus penyakit kanker yang
semakin tinggi di Indonesia, Kalbe terpanggil untuk
menyediakan obat kanker dengan harga yang lebih
terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

In addition to generics, Kalbe will also raise its profile


in the cancer drugs segment, which is currently served
by imports. Looking at the increased occurence of
cancer cases in Indonesia, Kalbe is encouraged to
provide cancer drugs at more affordable prices for all
Indonesians.

Sebagai perwujudan komitmen Kalbe untuk


meningkatkan
kompetensi
personil
secara
berkelanjutan, Kalbe akan mendirikan pusat pelatihan
yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta, yang akan
menjadi pusat kegiatan pelatihan dalam rangka
menyiapkan karyawan yang berkualitas dengan
keahlian dan pengetahuan yang tepat agar mampu
menghasilkan produk yang
berkualitas. Pusat
pelatihan ini direncanakan akan mulai berfungsi pada
tahun 2012.

To realize Kalbes commitment to continually improve


employee competence, Kalbe will build a training
center located in Pulo Gadung, Jakarta, which will
be the center of training activities in order to prepare
competent employees with the required skill and
knowledge who will to be able to produce good
quality products. The training center is expected to
start functioning in year 2012.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

105

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Tinjauan Usaha
Business Review
Divisi Produk Kesehatan
Consumer Health Division

Terus berinovasi
untuk memberikan
kemudahan bagi
konsumen
Keep inovating
to provide
convenience
for consumers

Rp

1.84
Triliun Trillion

Penjualan Bersih Net Sales

8.3

Pertumbuhan Growth

106

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Penjualan Bersih Divisi Produk Kesehatan


Net Sales of Consumer Health Division
Rp Miliar | Rp Billion

1.701

2010

1.842

2011

Tinjauan Umum
Divisi Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori
produk obat bebas bersifat kuratif serta produkproduk konsumsi yang memiliki manfaat
kesehatan seperti suplemen dan produk bersifat
preventif lainnya, minuman energi serta produk
minuman kesehatan. Pada kategori produk
obat bebas, portofolio Kalbe mencakup lebih
dari 6 kelas terapi obat bebas dengan merekmerek yang dominan menguasai pangsa pasar
dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa
diantaranya adalah produk Promag dan Waisan
yang menguasai pasar kelas terapi obat maag;
produk Neo Entrostop di kelas terapi obat diare;
produk Komix, Woods, Mextril dan Mixadin di
kelas terapi obat batuk; serta produk Mixagrip,
Mixagrip Flu dan Batuk dan Procold di kelas
terapi obat flu. Di samping itu, Kalbe juga
memiliki produk unggulan Kalpanax dan Mikorex
pada kelas terapi anti-jamur.

Overview
Kalbes Consumer Health Division offers overthe-counter drugs with therapeutic benefits,
consumer products with health benefits,
including supplements and other preventive
products, along with energy drinks and healthy
ready-to-drink products. Kalbes over-thecounter portfolio category covers more than
6 therapeutical classes with strong brands,
commanding a dominant market share, over
recent decades. To name a few, there are
Promag and Waisan, which are dominant in the
antacid therapeutic class, Neo Entrostop in the
antidiarrheal therapeutic class, the product lines
of Komix, Woods, Mextril and Mixadin in the class
of cough remedies, as well as Mixagrip, Mixagrip
Flu and Cough medicine, and Procold in the cold
remedy class. Further, Kalbe has Kalpanax and
Mikorex, leading brands in anti-fungal treatment.

Dalam segmen produk konsumsi dengan


manfaat kesehatan yang bersifat preventif,
Perseroan memiliki pula produk Cerebrovit,

In the segment of consumer products with


preventive and health benefits, the Companys
Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik and Xon-Ce

Dalam menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan


secara berkelanjutan, Kalbe mengandalkan posisi dominan
merek-merek produknya dan kemampuan di bidang kesehatan
serta menawarkan produk-produk konsumen dengan manfaat
kesehatan sebagai daya saingnya.
To drive sustainable consumer health product growth, Kalbe leverages on the
dominant positions of its products and utilize its expertise in medical fields, as well as
offering consumer products with health benefits as its competitive edge.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

107

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha : Divisi Produk Kesehatan


Business Review : Consumer Health Division

108

Fatigon, Sakatonik dan Xon-Ce yang cukup dominan


pada pangsa pasar produk suplemen multivitamin
dan Vitamin C; serta Produk Cerebrofort dan
Sakatonik ABC untuk produk suplemen multivitamin
anak. Perseroan juga telah meluncurkan beberapa
produk baru dengan menggunakan bahan alami
dan herbal, diantaranya adalah Mixagrip Pegal
Linu untuk meredakan pegal linu serta nyeri otot
dan sendi, Entrostop Anak untuk mengobati diare
anak, Procold Promuno untuk suplemen pencegah
influensa serta multivitamin Fatigon C-Plus yang
menggunakan Pureway-C, generasi terbaru Vitamin
C dengan kombinasi bahan alami buah-buahan dan
sayuran serta Vitamin B kompleks dan Zinc. Kalbe
juga telah menluncurkan Mensana, produk herbal
untuk mengurangi keluhan selama menstruasi dengan
kemasan sachet yang lebih praktis.

brands dominate a considerable portion of the market


for multivitamin supplements and vitamin C products,
as well as Cerebrofort and Sakatonik ABC as childrens
multivitamin supplements. Kalbe also offers new
products using natural and herbal ingredients, such
as Mixagrip Pegal Linu, to relieve muscular stiffness,
sore joints and muscles, Entrostop Kid as treatment
for children with diarrhea, Procold Promuno as a
cold prevention supplement and Fatigon C-Plus as
multivitamins with Pureway-C, the latest generation
of Vitamin C with a combination of natural fruit and
vegetable ingredients, vitamin B complex and zinc.
Mensana is another new product Kalbe launched;
an herbal product aimed at reducing menstrual
discomfort, packed in practical sachet packaging.

Sesuai dengan karakteristik pasar farmasi Indonesia di


mana daya beli masih merupakan faktor utama, produk
obat bebas terutama dikonsumsi oleh masyarakat
kelas ekonomi menengah ke bawah. Masih tingginya
jumlah penduduk Indonesia pada segmen tersebut
menjadi motor pertumbuhan total pasar obat bebas
Indonesia sebesar 15% di tahun 2011 dibandingkan
dengan tahun 2010 (sumber : IMS Health 2011).

In line with the trend of Indonesian pharmaceuticals,


whereby affordability is still a key issue, over-thecounter products are mostly consumed by the middle
and lower income segment. The great number of
Indonesian consumers in this segment becomes a
growth driver for the over-the-counter market, with
15% growth in 2011 over 2010 (source: IMS Health
2011).

Di samping obat bebas, Kalbe juga memiliki produk


minuman energi, Extra Joss. Walaupun mengalami
kinerja yang tidak stabil pada beberapa tahun terakhir,
Extra Joss telah menunjukkan perbaikan kinerja pada
tahun 2011.

In addition to over-the-counter offerings, Kalbe also


has an energy drink product, Extra Joss. Despite its
unstable sales performance over recent years, Extra
Joss has shown a positive improvement in 2011.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kalbe juga telah mulai


mengembangkan produk minuman siap saji, dengan
mengandalkan produk minuman isotonik air kelapa
asli yaitu Fatigon Hydro serta minuman jus buah dan
sayur, Tipco.

In the last few years, Kalbe has started to develop


ready-to-drink products, by offering a natural isotonic product made of real coconut water, Fatigon
Hydro, and Tipco Brand fruit and vegetable juices.

Kinerja Operasional
Pada tahun 2011, Kalbe mempertahankan penguasaan
pangsa pasar terbesar di kategori obat bebas sebesar
13% (sumber : IMS Health 2011) sedangkan pada
minuman energi Kalbe menguasai pangsa pasar
sebesar 24% berdasarkan jumlah volume penjualan
di tahun 2011 (sumber : AC Nielsen).

Operational Performance
In 2011 Kalbe maintained its foothold with the dominant
market share in the over-the-counter category with
13% (source: IMS Health 2011) while in the energy
drink class Kalbe commanded a market share of 24%
in 2011, based on volume (source: AC Nielsen).

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Fatigon Hydro
Minuman isotonik alami
dari air kelapa asli
Natural Isotonic drink made
of real coconut water

Pada tahun 2011, Divisi Produk Kesehatan juga


mencatat pertumbuhan yang positif, setelah
mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir.
Penjualan Produk Kesehatan tercatat senilai Rp 1.842
miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,3%.
Nilai penjualan Divisi Produk Kesehatan memberikan
kontribusi sebesar 17% terhadap total pendapatan
Perseroan di tahun 2011. Perbaikan kinerja produk
minuman energi Extra Joss memberikan kontribusi
yang positif bagi penjualan Divisi Produk Kesehatan.
Marjin laba kotor tercatat sebesar 56,4%, menurun
dibandingkan 57,6% pada tahun 2010.

In 2011, the Consumer Health Division also recorded


positive growth, after suffering from declining sales
over the recent years. Net sales of Consumer Health
products amounted to Rp 1,842 billion, growing by
8.3% compared to the the previous years figure.
Consumer Health Division net sales contributed 17%
to total Companys net sales in 2011. The improvement
in the performance of energy drink product Extra Joss
provided a positive contribution to the Consumer
Health Division. Gross profit margin amounted to
56.4%, lower compared to the 2010 figure of 57.6%.

Pada tahun 2011 Perseroan tidak melakukan


peningkatan kapasitas produksi pada segmen obat
bebas, minuman energi dan minuman siap saji.

In 2011 the Company did not increase production capacity for over-the-counter, energy drink and readyto-drink products.

Upaya Kalbe dalam terus mengembangkan serta


meluncurkan produk-produk baru yang inovatif dan
memberikan kenyamanan serta kemudahan kepada para
konsumennya terus dilakukan. Pada tahun 2011, salah
satu inovasi tersebut diwujudkan melalui peluncuran
produk E-Juss Ginseng dan Entrostop Anak.

Kalbes efforts to develop and introduce new


innovative products, while providing convenience
to consumers, will be continuously implemented. In
2011, one of the innovation was through the launching
of E-Juss Ginseng and Entrostop Anak.

Seiring dengan adanya pergeseran permintaan pasar


yang didorong oleh meningkatnya pengetahuan
dan kepedulian masyarakat akan kesehatan, Kalbe
berhasil menangkap peluang-peluang tersebut
dengan mengembangkan dan meluncurkan produkproduk baru berbahan dasar herbal dan alami, seperti
Mixagrip Pegal Linu produk yang mengandung bahan
alami dan herbal seperti ekstrak white willow, jahe dan
madu yang membantu meredakan pegal linu dan nyeri
pada persendian dan otot; Mensana produk yang
mengandung bahan alami dan herbal seperti kunyit,
jahe dan asam untuk membantu mengatasi berbagai
keluhan menstruasi.

To respond to the shift in market demand driven


by increasing knowledge and awareness of health,
Kalbe has seized the opportunity by developing and
launching new products using natural and herbal
ingredients, such Mixagrip Pegal Linu a product
containing natural and herbal ingredients such as
white willow extract, ginger and honey, to help alleviate
muscle stiffness and sore joints and muscles, and
Mensana a product containing natural and herbal
ingredients such as turmeric, ginger and tamarind to
help relieve menstrual discomfort.

Pertumbuhan pasar minuman kesehatan siap saji


di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan telah
mendorong Kalbe untuk memasuki segmen tersebut
dengan meluncurkan Fatigon Hydro, minuman
isotonik yang terbuat dari air kelapa asli, dan Tipco,
minuman jus buah dan sayuran yang merupakan hasil
kerja sama dengan perusahaan di Thailand. Melihat
tingginya minat konsumen akan produk Fatigon Hydro,

Market growth of healthy ready-to-drink products in


Indonesia has been very promising and has impelled
Kalbe to enter the segment by launching Fatigon
Hydro, an isotonic drink made of real coconut water,
and Tipco, 100% fruit and vegetable juice products, in
collaboration with a Thai company. Based on positive
consumer response to Fatigon Hydro, Kalbe invested
in a Fatigon Hydro production facility to improve

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

109

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha
: Divisi Produk Kesehatan
Business Review : Consumer Health Division

110

Kalbe melakukan investasi pada fasilitas produksi


Fatigon Hydro untuk meningkatkan kelancaran
produksi dan meningkatkan kapasitas produksinya
untuk memenuhi permintaan konsumen.

production flow and increase production capacity, to


anticipate consumer demand.

Minuman Energi Extra Joss merupakan produk


dengan loyalitas konsumen yang cukup tinggi dan
memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kalbe.
Proses revitalisasi penjualan Extra Joss, sebagai
produk minuman energi, yang terus dilakukan oleh
Kalbe juga telah membuahkan hasil di tahun 2011 ini.

Extra Joss energy drink commands high consumer


loyalty and provides a significant contribution to
Kalbe. The revitalization of Extra Joss as an energy
drink product that has been steadily promoted, and
resulted in satisfactory results in 2011.

Kalbe melanjutkan strategi pemasaran direct to


customer yang dilaksanakan melalui aktivitas-aktivitas
yang melibatkan masyarakat. Beberapa aktivitas
yang dilaksanakan selama tahun 2011 antara lain,
kampanye Gerakan Lambung Sehat Indonesia yang
merupakan program berkelanjutan kepedulian Kalbe
terhadap peningkatan produktivitas melalui kesehatan
melalui merek Promag sejak tahun 2010.

Kalbe continued to implement the direct-to-customer


marketing strategy conducted through activities
involving society. Some of the ones organized in 2011
included the Indonesia Gastric Health Movement,
which is an ongoing program of Kalbe to increase
productivity through health, based on the Promag
brand since 2010.

Sebagai keberlanjutan program dari Fatigon Aksi


Semangat di tahun lalu, pada tahun 2011 Fatigon
menyelenggarakan kompetisi Aksi Semangat
Indonesia Produktif, dengan pemilihan sosok
pemenang Aksi Semangat Indonesia Produktif.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan
apresiasi bagi para tokoh yang dipandang mampu
menjadi inspirasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan
ini, Perseroan bertujuan untuk menciptakan suatu
kegiatan yang membangun dan mendorong
masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif.

As a continuity of the Companys Fatigon Spirit


Action program in 2010, in 2011 Fatigon organized a
competition titled Productive Indonesia Spirit Action,
featuring the selection of a figure representing these
qualities. The program aimed to extend appreciation
to personalities who have become inspirations for
society. Through this, the Company hopes to create
constructive activities to encourage Indonesians to
become more productive.

Prospek Usaha dan Strategi 2012


Pertumbuhan pasar produk konsumen di tahun 2012
diyakini akan tetap bertumbuh secara baik di masa
mendatang. Tentunya pertumbuhan pasar tersebut
tidak lepas dari semakin ketatnya persaingan yang
harus dihadapi. Dalam menunjang pertumbuhan
bisnis produk kesehatan secara berkelanjutan,
Kalbe akan mengandalkan posisi dominan merekmerek produknya dan mengandalkan kemampuan di
bidang kesehatan serta menawarkan produk-produk
konsumen dengan manfaat kesehatan sebagai

Business Prospects and Strategies for 2012


Growth of the consumer health market in 2012 is
expected to continue in the future. Market growth
is inseparable from intensifying competition in the
industry. To drive sustainable consumer health
product growth, Kalbe will leverage on the dominant
positions of its products and utilize its expertise in
medical fields, as well as offering consumer products

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

daya saingnya. Pengembangan ini sejalan dengan


pertumbuhan kelas menengah dan daya beli yang
meningkat, dibarengi dengan kesadaran yang semakin
tinggi akan kesehatan.

with health benefits as its competitive edge. This


development is in line with the growing middle income
segment, with rising purchasing power, coupled with
higher health awareness.

Divisi Produk Kesehatan tetap melanjutkan strateginya


dalam memperluas portofolio produknya melalui
peluncuran produk-produk baru yang inovatif yang
memberikan manfaat kesehatan dan kemudahan bagi
para konsumennya. Kalbe senantiasa mempelajari
kemungkinan melakukan pengembangan usaha
melalui kolaborasi baik dalam sisi produk maupun
perusahaan dengan mitra baik dari dalam maupun luar
negeri. Pada segmen obat bebas, Perseroan juga akan
memperkuat infrastruktur fasilitas produksi dengan
melakukan investasi untuk tambahan lajur produksi
untuk memenuhi permintaan konsumen.

The Consumer Health Division will continue its strategy


to expand the product portfolio through innovative
new product launching, providing health benefits and
convenience for consumers. The Company keeps
exploring opportunities to develop its business through
collaborations, in terms of product or linking with both
local and foreign partners. In the over-the-counter
business, the Company will strengthen production
facility infrastructure by investing in additional
production lines to meet consumer demand.

Perseroan
juga
terus
memfokuskan
pada
pengembangan produk minuman siap saji dengan
mengandalkan produk Fatigon Hydro dan Tipco.
Untuk meningkatkan kelancaran produksi agar
dapat memenuhi permintaan pasar, Perusahaan
akan melakukan investasi untuk menambah fasilitas
produksi untuk Fatigon Hydro pada tahun 2012.

The Company will continue to focus on growing the


healthy ready-to-drink products by driving Fatigon
Hydro and Tipco. To improve production flow to meet
market demand, the Company will invest to strengthen
its Fatigon Hydro production facility in 2012

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

111

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Tinjauan Usaha
Business Review
Divisi Nutrisi
Nutritionals Division

Terus bersinergi
untuk menjadi
pilihan utama
konsumen
Continue to
create synergy to
be consumers'
main choice

Rp

2.42
Triliun Trillion

Penjualan Bersih Net Sales

5.5

Pertumbuhan Growth

112

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Penjualan Bersih Divisi Nutrisi


Net Sales of Nutritionals Division
Rp Miliar | Rp Billion

2,293

2010

2,420

2011

Tinjauan Umum
Pertumbuhan ekonomi Indonesia disertai dengan
semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat
akan pentingnya nutrisi untuk menunjang kesehatan
telah mendorong pertumbuhan industri susu di
Indonesia. Jumlah konsumsi susu bubuk nasional
pada tahun 2011 mencatat pertumbuhan nilai
sebesar 6% sedangkan pertumbuhan berdasarkan
volume sebesar 4% (sumber: AC Nielsen).

Overview
Indonesias economic growth, accompanied
by increasing awareness of the importance of
nutrition in maintaining health, has fueled the
growth of the Indonesian milk industry. National
milk consumption in 2011 recorded 6% growth in
value and 4% in volume (source: AC Nielsen).

Divisi Nutrisi Kalbe mempunyai rangkaian produkproduk nutrisi yang lengkap untuk seluruh lapisan
usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak,
pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui,
hingga usia senja; serta produk-produk nutrisi
untuk konsumen dengan kebutuhan khusus.

Kalbes Nutritionals Division showcases a


complete product range for all age segments,
from infants, toddlers, children, tweens, adults,
expectant and lactating mothers, up to the elderly,
as well as nutritional products for consumers with
special medical needs.

Produk nutrisi Kalbe terutama ditujukan bagi


segmen premium. Namun, dengan melihat potensi
pertumbuhan dan daya beli kelas menengah yang
terus meningkat, Kalbe telah mulai memasuki
segmen kelas menengah dengan meluncurkan
produk baru di segmen tersebut.

Kalbes nutritionals products have mostly been


targeted at the premium segment. Nonetheless,
taking into account the growth potential and
increasing purchasing power of the middle income
segment, Kalbe has started to build its footprint
in the mass market segment by launching new
products in the segment.

Kalbe optimis bahwa Divisi Nutrisi akan menjadi motor


pendorong pertumbuhan di masa mendatang, didukung oleh
pertumbuhan industri yang pesat. Melihat konsumsi susu
Indonesia yang masih sangat rendah, Perseroan percaya bahwa
Divisi Nutrisi memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Kalbe is optimistic that the Nutritionals Division will be a future growth driver,
supported by positive industry growth. Looking at low Indonesian milk consumption,
the Company believes that the Nutritionals Division has potential growth.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

113

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha
: Divisi Nutrisi
Business Review : Nutritionals Division

114

Kinerja Operasional
Walaupun industri susu bubuk di Indonesia didominasi
oleh perusahaan-perusahaan multinasional, Kalbe
Nutritionals mampu memperkuat posisi penguasaan
pangsa pasarnya menjadi sebesar 9% (sumber : AC
Nielsen).

Operational Performance
Despite a strong multinational company presence in the
powdered milk market, Kalbe Nutritionals managed to
strengthen its market share, rising to 9% (source: AC
Nielsen).

Pada tahun 2011, penjualan Divisi Nutrisi tercatat


senilai Rp 2.420 miliar, dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 5,5%. Nilai penjualan Divisi Nutrisi memberikan
kontribusi sebesar 22% terhadap total pendapatan
Perseroan di tahun 2011. Marjin laba kotor adalah
sebesar 61,7%, meningkat dibandingkan 60,9% pada
tahun 2010. Kapasitas produksi pada tahun 2010 dan
2011 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 15.000
ton per tahun.

In 2011, the net sales of the Nutritionals Division


amounted to Rp 2,420 billion, reflecting a growth rate of
5.5%. The Nutritionals Divisions sales contributed 22%
to total Company revenue in 2011. The gross profit
margin amounted to 61.7%, higher than the 60.9% in
2010. Production capacity in 2010 and 2011 did not
change at 15.000 tons per year.

Beberapa produk unggulan Kalbe Nutritionals


mendominasi di beberapa kategori pasar nutrisi
antara lain adalah Prenagen yang menguasai 55%
pada pasar produk susu ibu hamil dan menyusui,
Diabetasol dengan 80% penguasaan pasar minuman
diabetik, serta Milna yang menguasai 64% pasar
produk makanan bayi dan balita (sumber: AC Nielsen,
berdasarkan nilai penjualan).

A number of Kalbe Nutritionals top products are


dominant in certain categories in the nutrition markets,
such as Prenagen, with a 55% market share in
the expectant and lactating mothers milk product,
Diabetes, with an 80% market share in diabetic milk
and Milna with a 64% market share in infant foods
(source: AC Nielsen, based on sales value).

Walaupun Divisi Nutrisi memfokuskan pertumbuhan


pada produk-produk premium, Kalbe melihat adanya
peluang pada segmen kelas menengah. Sejak tahun
2010, Kalbe mulai meluncurkan produk-produk yang
ditargetkan pada segmen yang sangat potensial ini
dengan produk minuman susu bubuk bermerek Zee.
Pada tahun 2011, Kalbe kembali meluncurkan produk
yang ditargetkan pada segmen tersebut yaitu produk
susu untuk ibu hamil bermerek Lovamil.

Even though the Nutritionals Division focuses its growth


on premium products, Kalbe identifies growth potential
in the middle class segment. Since 2010, Kalbe has
launched products targeted at this high potential
segment, with the powdered milk product Zee. In 2011,
Kalbe again launched another mass market product,
which was a powdered milk product for expectant and
lactating mothers, sold under the Lovamil brand.

Komitmen Kalbe Nutritionals untuk menjalin hubungan


langsung dengan konsumen terus dilanjutkan
antara lain melalui gerai Nutrition for Life (NFL) yang
menunjukkan peningkatan tingkat kunjungan dan
partisipasi konsumen. Untuk meningkatkan pelayanan
bagi pelanggan, Kalbe Nutritionals juga menawarkan
jasa pengantaran produk melalui program Nutrition
Home Delivery (NHD).

Kalbe Nutritionals commitment to build direct


relationships with consumers is still a focus, among
others, through its Nutrition for Life (NFL) outlets which
have been showing increasing visits and consumer
participation. To improve its service to consumers,
Kalbe Nutritionals offers a product delivery service
through the Nutrition Home Delivery (NHD) program.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Nutrive Benecol
Minuman kesehatan dengan
kandungan khusus untuk
menurunkan kolesterol
Smoothie with special
ingredient to lower cholesterol

Kalbe Nutritionals juga terus melanjutkan aktivitas


pemasaran langsung ke konsumen melalui rangkaian
kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga
yang bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi
keluarga Indonesia untuk hidup sehat. Pada tahun
2011, Divisi Nutrisi semakin menggiatkan aktivitas
pemasaran direct-to-customer antara lain meliputi
mall-to-mall roadshows serta peluncuran Kalbe
e-store. Kalbe e-store adalah situs belanja online yang
bertujuan memberikan kemudahan bagi konsumen
untuk membeli produk nutrisi Kalbe melalui layanan
pengiriman NHD tanpa dikenakan biaya. Untuk saat
ini, Kalbe e-store melayani pengiriman untuk wilayah
Jakarta dan sekitarnya.

Kalbe Nutritionals also continues to conduct directto-customer marketing activities, involving the entire
family, aiming to educate and motivate Indonesian
families to lead healthy lives. In 2011, the Nutritionals
Division intensified direct-to-customer marketing
activities, such as through mall-to-mall roadshows and
the launching of a Kalbe e-store, an online shopping
site targeted to provide convenience for consumers to
purchase Kalbe nutritionals products, using the NHD
service free of charge. Currently, Kalbe e-store deliver
around Jakarta and its surrounding areas.

Prospek Usaha dan Strategi 2012


Kalbe optimis bahwa divisi Nutrisi akan menjadi
salah satu motor pendorong pertumbuhan di masa
mendatang, didukung oleh pertumbuhan industri yang
pesat. Melihat konsumsi susu Indonesia yang masih
sangat rendah, Perseroan percaya bahwa Divisi Nutrisi
memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Business Prospects and Strategies for 2012


Kalbe is optimistic that the Nutritionals Division
will be one of future growth driver, supported by
positive industry growth. Looking at low Indonesian
milk consumption, the Company believes that the
Nutritionals Division has high growth potential.

Divisi Nutrisi akan terus melanjutkan strategi di 2011


yaitu memasuki segmen ekonomi kelas menengah
pada produk-produk khusus melalui peluncuran
produk-produk baru dengan harga lebih ekonomis.
Untuk memberikan kemudahan bagi konsumen, divisi
nutrisi juga akan meluncurkan produk-produk dengan
kemasan baru yaitu kemasan sekali konsumsi/ sachet
sehingga dapat lebih terjangkau oleh masyarakat. Pada
Divisi Nutrisi, Perseroan akan melanjutkan strategi
untuk meningkatkan sinergi dengan Divisi lain dalam
Kalbe Grup. Sebagai bentuk pengembangan portofolio
produk Nutrisi, Kalbe juga berencana memperkenalkan
beberapa produk makanan yang bernutrisi tinggi dan
memiliki manfaat kesehatan.

The Nutritionals Division will carry on its strategy in


2011 to build its presence in the middle class segment,
especially in niche markets, through affordably-priced
product launching. To provide more convenience for
consumers, the Nutitionals Division will also introduce
product new packaging, using single consumption
packaging to allow more affordability. In this Division,
the Company will continue the strategy to leverage on
synergy with other Divisions in Kalbe Group. As part of
the Nutritionals product portfolio enhancement, Kalbe
also plans to introduce high-nutrition food products
offering health benefits.

Untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan


kemudahan bagi konsumen, Kalbe juga akan terus
mengembangkan pelayanan gerai NFL, layanan antar
NHD, dan telah mulai merintis penjualan secara online
melalui Kalbe e-store.

To improve service and provide convenience for


consumers, Kalbe will also continue to develop its NFL
outlets service and NHD, and has begun to build online
shopping through its Kalbe e-store.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

115

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Tinjauan Usaha
Business Review
Divisi Distribusi dan Logistik
Distribution and Logistics Division

Melebarkan
sayap distribusi ke
seluruh pelosok
Indonesia
Spreading
distribution reach
across Indonesia

Rp

3.87
Triliun Trillion

Penjualan Bersih Net Sales

6.0

Pertumbuhan Growth

116

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Penjualan Bersih Divisi Distribusi dan Logistik


Net Sales of Distribution and Logistics Division
Rp Miliar | Rp Billion

3,654

3,873

2010

2011

Tinjauan Umum
Dengan kondisi geografis Indonesia yang berupa
kepulauan, kelancaran distribusi produk adalah
tantangan tersendiri. Minimnya infrastruktur
transportasi dan kondisi yang buruk menimbulkan
kendala tambahan dalam mendistribusikan
produk di Indonesia.
Kemampuan distribusi
yang tangguh ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh
Indonesia menjadi faktor yang sangat penting
untuk menjamin ketersediaan produk.

Overview
As a result of Indonesian geography as an
archipelago, ensuring a smooth flow of product
distribution presents a special challenge.
Marginal transportation infrastructure and poor
conditions have added to challenges faced in
distributing products in Indonesia. However, an
excellent distribution capability to more than 1
million outlets throughout Indonesia is a crucial
point to ensure product availability.

Untuk menjamin ketersediaan produk di


seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai
Divisi Distribusi dan Logistik yang bertugas
mendistribusikan produk-produk Kalbe dan
produk prinsipal pihak ketiga ke seluruh
pelosok Indonesia. Di samping itu, Kalbe
juga telah memperluas portofolio bisnis Divisi
tersebut dengan perdagangan bahan baku
kimia, peralatan kesehatan serta layanan jasa
kesehatan secara retail.

To spread product availability and cover all areas


across Indonesia, Kalbe has built a Distribution
and Logistics Division, responsible for delivering
Kalbes and other third party principal products
throughout Indonesia. In addition, Kalbe has also
expanded the business portfolio of the Division
to include raw material trading, medical device
trading and retail and health services.

Untuk mendukung perkembangan usaha dan meningkatkan


kualitas pelayanan bagi pelanggan, Perseroan akan terus
memperkuat jaringan Distribusi dengan menambahkan
beberapa Pusat Distribusi Regional pada wilayah-wilayah
strategis, meningkatkan kapasitas dan fasilitas gudang, serta
meningkatkan sistem teknologi informasi.
To support business expansion, the Company will continue to strengthen its
distribution network by building several Regional Distribution Centers in strategic
areas, increasing capacity and facilities of the branches as well as upgrading the
information technology system.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

117

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha
: Divisi Distribusi dan Logistik
Business Review : Distribution and Logistics

118

Jaringan distribusi dan logistik Kalbe merupakan


jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia untuk
produk farmasi. Dengan memiliki 2 Pusat Distribusi
Regional (Regional Distribution Center atau RDC) di
kota Jakarta dan Surabaya serta 65 cabang yang
tersebar di 47 kota.

Kalbes distribution and logistics network for


pharmaceuticals products is the most extensive in
Indonesia. Supported by 2 Regional Distribution
Centers (RDC) in Jakarta and Surabaya, and 65
branches in 47 cities.

Fungsi distribusi dan logistik dijalankan oleh EPMT,


anak perusahaan yang saat ini dimiliki 91,75% oleh
Kalbe. EPMT telah memperoleh standar sertifikasi
internasional Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
untuk Pusat Distribusi Regional Jakarta, Pusat
Distribusi Regional Surabaya serta gudang bahan
baku Jakarta.

The distribution and logistics function is run by EPMT,


a subsidiary currently 91.75% owned by Kalbe.
EPMT has obtained international certification for
its standard Good Distribution Practices (GDP) for
its Jakarta Regional Distribution Center, Surabaya
Regional Distribution Center and Jakarta raw materials
warehouse.

Beberapa prinsipal pihak ketiga pada Divisi Distribusi


dan Logistik antara lain adalah Loreal, Mead Johnson,
Kara Santan, Beiersdorf dan Abbott Nutritionals.

Some of the third party principals under the Distribution


and Logistics Division include Loreal, Mead Johnson,
Kara Santan, Beiersdorf and Abbott Nutritionals

Kinerja Operasional
Pada tahun 2011, Divisi Distribusi dan Logistik
Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan yang positif
dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2011, penjualan
Divisi Distribusi dan Logistik tercatat senilai Rp 3.873
miliar , dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,0%.
Nilai penjualan Divisi Distribusi dan Logistik memberikan
kontribusi sebesar 36% terhadap total pendapatan
Perseroan di tahun 2011. Pada tahun 2010 Perseroan
masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT
Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan anak perusahaan
Kalbe yang bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan
Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham
PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari
usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan, Divisi
Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan sebesar
12,8%. Secara konsolidasi akuntansi di Kalbe Grup
Marjin laba kotor tercatat sebesar 30,7%, meningkat
dibandingkan 29,0% pada tahun 2010.

Operational Performance
In 2011, the Distribution and Logistics Division recorded
positive sales growth compared to that of 2010. The
net sales of the Distribution and Logistics Division in
2011 amounted to Rp 3,873 billion, with growth of
6.0%. In terms of sales, Distribution and Logistics
provided a 36% contribution to total Company net
sales in 2011. In year 2010, the Company still recorded
the contribution of sales of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a
Kalbe subsidiary engaged in the packaging business.
However, in August 2010, the Company divested PT
Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the packaging
business were to be removed, the Distribution and
Logistics Division would have recorded growth of
12.8%. Based on acounting consolidation in Kalbe
Group gross profit margin amounted to 30.7%,
increased compared to the 29.0% booked in 2010.

Secara konsolidasi akuntansi Kalbe, penjualan Divisi


Distribusi dan Logistik merupakan nilai penjualan
bersih dari produk-produk prinsipal pihak ketiga
dan marjin layanan distribusi untuk produk-produk

On Kalbe accounting consolidation basis, net sales


of the Distribution and Logistics Division consisted of
the net sales of third party principals, as well as the
distribution margin from internal Kalbe products. In the

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

internal Kalbe. Pada awal tahun 2010, di samping nilai


penjualan bersih dari produk-produk prinsipal pihak
ketiga, Divisi tersebut juga mencatatkan pendapatan
dari bisnis kemasan, yakni PT Kageo Igar Jaya Tbk.

early part of 2010, in addition to sales of the third party


principals, the Division also recorded net sales of the
packaging business, PT Kageo Igar Jaya Tbk.

Secara keseluruhan, kontribusi penjualan produkproduk prinsipal pihak ketiga terhadap total pendapatan
Divisi Distribusi dan Logistik tercatat sebesar 33%
di tahun 2011, meningkat 2% jika dibandingkan
dengan tahun 2010. Sedangkan kontribusi penjualan
produk-produk Grup Kalbe tercatat sebesar 67% dari
pendapatan di tahun 2011.

Overall, the contribution of net sales of the third party


principals to total Distribution and Logistics Division
amounted to 33% in year 2011, up by 2% compared
to year 2010. Meanwhile, the contribution of Kalbe
Groups products comprised 67% of total net sales
in 2011.

Distribusi merupakan mata rantai yang penting dalam


pengelolaan rantai pasokan secara keseluruhan.
Melalui berbagai upaya yang berkesinambungan
untuk memperbaiki pengelolaan rantai pasokan sejak
tahun 2008, Perseroan kini telah mencapai tingkat
siklus operasional bersih pada tingkat 108 hari,
dengan perputaran persediaan pada tingkat 115 hari.
Pencapaian tersebut menunjukkan kemajuan yang
signifikan dibandingkan dengan kondisi sebelum
dilakukannya perbaikan, yaitu siklus operasional
bersih dan perputaran persediaan masing-masing 158
hari dan 142 hari di tahun 2008.

Distribution is a crucial aspect in the entire supply


chain management. Through various initiatives
performed continuously to improve supply chain
management since 2008, the Company has achieved
a net operating cycle of 108 days, with an inventory
turnover of 115 days. This achievement showed
significant improvement compared to the condition
before efforts were implemented, whereby the
Companys net operating cycle and inventory turnover
reached 158 days and 142 days in 2008.

Pertumbuhan penjualan Divisi Distribusi dan Logistik


tersebut mencerminkan dampak positif bergabungnya
PT Abbott Indonesia dengan (Abbott) sebagai
prinsipal baru EPMT. Pada akhir September 2011,
EPMT menyepakati kerjasama distribusi dengan
Abbott untuk mendistribusikan produk-produk nutrisi
Abbott di wilayah Indonesia pada trade channel. Divisi
Distribusi dan Logistik telah membukukan tambahan
penjualan dari PT Abbott Indonesia sejak triwulan 4
tahun 2011.

Distribution and Logistics Division growth reflect the


positive impact of the addition of PT Abbott Indonesia
(Abbott) as EPMTs new principal. At the end of
September 2011, EPMT entered into an agreement
with Abbott to distribute Abbotts nutritionals products
in Indonesia through trade channels. The Distribution
and Logistics Division has recorded additional net
sales of Abbott products since the 4th quarter of 2011.

Mengingat distribusi merupakan fungsi yang sangat


penting dan merupakan suatu keunggulan kompetitif
bagi Kalbe, Kalbe akan terus memperkuat jaringan
distribusinya. Pada bulan Maret 2011, EPMT
telah menyelesaikan Penawaran Umum Saham
Terbatas senilai Rp 300 Miliar. Hasil dana yang

Emphasizing distribution as a vital function and


a distinct competitive advantage for Kalbe, the
Company will continue to strengthen its distribution
network. In March 2011, EPMT completed a Rights
Issue of Rp 300 billion. The proceeds were used to
finance an infrastructure expansion to widen the

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

119

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Usaha
: Divisi Distribusi dan Logistik
Business Review : Distribution and Logistics

120

diperoleh dari Penawaran Umum Saham Terbatas


tersebut dipergunakan untuk biaya pengembangan
infrastruktur untuk memperluas jaringan distribusi
dan penambahan beberapa Pusat Distribusi Regional,
serta peningkatan sistem Teknologi Informasi untuk
mendukung kegiatan operasional yang prima.
Rencana pengembangan tersebut telah dimulai tahun
2011 dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 2
tahun.

Companys distribution network, including adding


several Regional Distribution Centers, as well as
upgrading the Information Technology system to
facilitate reliable operational activities. The expansion
plan commenced in 2011 and is expected to be
completed within 2 years.

Pada tahun 2011, Kalbe telah berhasil menyelesaikan


peningkatan kapasitas dan fasilitas pada 4 cabang
distribusi dan logistiknya yang berlokasi di Banda
Aceh, Banjarmasin, Jember dan Surakarta. Kapasitas
pallet di cabang pada tahun 2011 meningkat menjadi
sekitar 53.000 pallet dibandingkan 45.000 pada
tahun 2010. Divisi Distribusi dan Logistik juga telah
melakukan peningkatan sistem Teknologi Informasi
Oracle E-Business Suite untuk mengakomodir
kebutuhan bisnis sekarang dan pengembangan di
masa mendatang.

In 2011, Kalbe completed the upgrading of capacity


and facilities in 4 branches: Banda Aceh, Banjarmasin,
Jember and Surakarta. Pallet capacity at the brances
in 2011 increased to approximately 53,000 pallets
from 45,000 pallets in 2010. The Distribution and
Logistics Division has also upgraded the Information
Technology system using Oracle E-Business Suite
to accommodate present and future business
requirements.

Prospek Usaha dan Strategi 2012


Divisi Distribusi dan Logistik memainkan peranan
strategis dan merupakan keunggulan kompetitif bagi
Perseroan. Untuk mendukung perkembangan usaha
Kalbe dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi
pelanggan, Perseroan akan terus memperkuat jaringan
Distribusi dengan menambahkan beberapa Pusat
Distribusi Regional pada wilayah-wilayah strategis,
meningkatkan kapasitas dan fasilitas gudang, serta
meningkatkan sistem teknologi informasi. Melalui
Divisi Distribusi dan Logistik, Kalbe akan memperluas
dan memperdalam penetrasi pasar untuk memastikan
ketersediaan produk Perseroan di seluruh wilayah
Indonesia.

Business Prospects and Strategies for 2012


The Distribution and Logistics Division plays a
strategic role and is a key competitive advantage for
the Company. To support Kalbes business expansion,
the Company will continue to strengthen its distribution
network by building several Regional Distribution
Centers in strategic areas, increasing capacity
and facilities of the branches as well as upgrading
the information technology system. Through the
Distribution and Logistics Division, Kalbe will expand
and deepen market penetration to ensure availability
of the Companys products throughout Indonesia.

Manajemen juga akan terus mengembangkan bisnis


alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang
dinilai mempunyai potensi yang pertumbuhan yang
baik dan peran strategis di masa mendatang. Sejalan
dengan pelaksanaan jaminan kesehatan bagi seluruh
masyarakat Indonesia sebagai bagian dari SJSN, akan
terjadi pertumbuhan kebutuhan akan alat kesehatan.

Management will also continue to build its medical


device and health service businesses, which are
considered as areas of potential growth and strategic
functions in the future. In line with the implementation
of universal health coverage for all Indonesians, as
part of the SJSN, consumption of medical devices is
projected to increase.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Indikasi akan adanya kenaikan harga bahan bakar


minyak di tahun 2012 merupakan tantangan yang
harus diwaspadai dan dikelola dengan baik untuk
mempertahankan profitabilitas. Pada sisi sebaliknya,
kebutuhan jaringan distribusi yang kuat serta
pelayanan yang prima akan terus meningkat seiring
dengan kenaikan daya beli masyarakat Indonesia.

The signal of a fuel price increase in 2012 is a factor


to be taken into consideration and managed properly
to maintain profitability. On the other hand, the need
for a strong distribution network with excellent service
will grow in line with the rising purchasing power of the
Indonesian population.

Perseroan akan terus berupaya untuk mempertahankan


posisi kepemimpinan dengan memperkuat cakupan
dan pelayanan distribusi dan logistik, disertai dengan
komitmen untuk mengoptimalkan modal kerja melalui
pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh dan
pengendalian perputaran persediaan.

The Company will strive to retain its leadership position


by strengthening coverage and service of distribution
and logistics, supported by the commitment to
optimize working capital through integrated supply
chain management and monitoring of inventory
turnover.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

121

Strategi & Prospek 2012


2012 Strategy & Prospects

Di tahun 2012, Kalbe akan fokus pada pertumbuhan top


line yang agresif. Melalui sinergi dengan menggunakan
seluruh kemampuan yang dimiliki, Kalbe akan membangun
Global Brand yang memiliki potensi penjualan yang tinggi
di setiap unit bisnis sehingga Kalbe akan senantiasa
tumbuh dengan pesat dan berkesinambungan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, strategi Kalbe di tahun
2012 adalah sebagai berikut:
In 2012, Kalbe will focus on pursuing aggressive top-line growth.
Through synergy and optimal utilization of resources, Kalbe hopes
to build global brands with high sales potential in every business
unit, to support Kalbes continuous growth.
To achieve that target, Kalbes strategies for 2012 are as follows:

122

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Meningkatkan
efektivitas
pemasaran
dan
penjualan, melalui branding management,
program marketing dan penjualan & distribusi
yang terfokus dan terintegrasi sehingga dapat
memperluas ketersediaan dan visibility produk.
Improving marketing and sales effectiveness, through
branding management, focused and integrated
marketing and selling & distribution to spread product
availability and visibilty

2
3

Memperkuat portofolio bisnis melalui inovasi


dalam pengembangan produk baru, business
model baru dan merger & acquisition.
Strengthening its business portfolio, through innovation
in product development, new business model and
mergers & acquisitions

Memperluas dan memperdalam penetrasi pasar


baik di Indonesia maupun di ASEAN.
Widening and deepening market penetration, in Indonesia
and throughout ASEAN

Memastikan pelaksanaan yang prima melalui


pembelajaran yang terus menerus sehingga
menghasilkan
orang-orang
Kalbe
yang
kolaboratif, tegas, passionate, kompeten dan
berjiwa Panca Sradha.
Ensuring excellence in execution through continuous
learning to create Kalbe personnel who are collaborative,
assertive, passionate, competent and embody the Panca
Sradha spirit.

Melalui strategi-strategi tersebut, Kalbe optimis akan mampu terus


bertumbuh dan menjadi perusahaan kesehatan terbaik di Indonesia
dengan mengandalkan inovasi dan merek-merek yang kuat serta
didukung oleh manajemen yang unggul.
Through the above strategies, Kalbe is optimistic it will sustain growth, to become
the best Indonesian healthcare company, driven by innovation, strong brands and
excellent management.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

123

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Tinjauan Operasional
Operational Review
Riset dan Pengembangan
Research and Development

Semangat inovasi
untuk mendorong
pertumbuhan
berkelanjutan
Innovation spirit to
drive sustainable
growth

Rp

91.2
Miliar

Billion

Biaya Riset dan Pengembangan


Research and
Development Expense

124

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Biaya Riset dan Pengembangan


Research and Development Expense
Rp Miliar | Rp Billion

95

91

5,005

2010

2011

Sebagai pemimpin pasar farmasi Indonesia,


Kalbe menyadari pentingnya upaya riset dan
pengembangan secara berkelanjutan sebagai
motor pendorong pertumbuhan, baik untuk
mempertahankan
posisi
kepemimpinan,
mengembangkan
peluang
pasar
dan
memberikan nilai tambah atas produk yang ada.

As a leader in the Indonesian pharmaceuticals


market, Kalbe is well aware of the importance of
sustainable research and development efforts, to
maintain its leadership position, develop market
opportunities and create added value for existing
products.

Inovasi merupakan semangat yang melandasi


pertumbuhan Kalbe sejak didirikan pada tahun
1966 hingga kini. Dengan mengandalkan
semangat inovasi yang telah menjadi bagian tak
terpisahkan, Kalbe secara konsisten melakukan
kegiatan riset dan pengembangan baik dalam
segmen obat resep dan obat bebas, maupun
produk kesehatan dan nutrisi. Kalbe juga terus
mempersiapkan diri untuk mengembangkan
produk-produk inovatif berbasis riset melalui unit
riset dan unit bisnis yang secara khusus dibentuk
untuk menjadi pusat terapi tertentu.

Innovation is the spirit that has been the


foundation of Kalbes growth since its inception
in 1966, continuing until today. By relying on the
eternal spirit of innovation, Kalbe has consistently
implemented
research
and
development
activities in both prescription pharmaceuticals
and over-the-counter segments, as well as
consumer health and nutritional products. Kalbe
is also prepared to develop innovative products
based on research through its research units and
business units, specially dedicated to certain
therapies.

Kalbe akan melanjutkan komitmennya untuk terus menerapkan


riset dan pengembangan yang dilandasi semangat inovasi
untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen dan
mendukung pengembangan produk-produk baru.
Kalbe will continue its commitment to perform research and development based
on innovation, to provide added value for consumers and to support new product
development.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

125

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

126

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Riset dan Pengembangan


: Research and Development

Produk Baru
Dalam segmen obat resep, Kalbe secara aktif
melakukan kegiatan riset dan pengembangan untuk
menciptakan teknologi baru dalam meningkatkan
kualitas produk yang dikembangkan. Perseroan
terus mengakuisisi berbagai teknologi terkini dalam
pembuatan sediaan obat. Salah satu inisiatif yang
berhasil dicapai adalah penerapan teknologi liofilisasi
untuk sediaan injeksi, yang bermanfaat meningkatkan
kualitas, mempercepat kelarutan dan meningkatkan
stabilitas obat.

New Products
In the prescription pharmaceuticals segment, Kalbe
has actively implemented research and development
to create new technologies, to advance the quality
of product development. The Company has acquired
several of the latest technologies in pharmaceutical
materials manufacturing. One of the initiatives
achieved has been the implementation of liophilisation
technology for injection formats, aimed to improve
accuracy, speed up the dissolving process and
increase drug stability.

Selain itu, Kalbe secara konsisten menerapkan


kegiatan riset dan pengembangan untuk mendukung
strategi first mover dalam pengembangan obat generik,
di mana Perseroan berupaya untuk selalu menjadi
produsen pertama di pasar yang mengembangkan
produk generik atas obat lisensi yang telah habis
masa perlindungan patennya. Dalam menerapkan
strategi tersebut, Perseroan senantiasa melakukan
penelitian untuk mempelajari formulasi obat dan
mempersiapkan produksi sebelum masa paten
berakhir. Salah satu produk generik yang berhasil
diluncurkan Perseroan adalah Truvaz, obat generik
atorvastatin untuk menurunkan kadar kolesterol, yang
diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat.

In addition, Kalbe has consistently undertaken


research and development to support a first-mover
strategy in generic product development, whereby
the Company strives to be the first producer in the
market to develop a generic product from a licensed
off-patent. In the implementation of this strategy, the
Company has consistently carried out research to
study drug formulation and to prepare production,
before a given patent expires. One of the generic
products launched by the Company was Truvaz, an
atorvastatin generic product to lower cholesterol
levels, and which is believed to have strong growth
potential.

Selama tahun 2011 telah dirilis sekitar 24 produk baru


dalam kategori obat resep.

In 2011, approximately 24 new products have been


launched in prescription pharmaceuticals.

Inovasi Baru
Sebagai produsen produk obat dan produk kesehatan,
Kalbe meyakini pentingnya meningkatkan nilai tambah
bagi konsumen. Kegiatan riset dan pengembangan
selain ditujukan untuk formulasi produk, juga dilakukan
untuk terus menciptakan terobosan baru untuk
memberikan kenyamanan dan kemudahan konsumsi,
maupun meningkatkan efektivitas manfaat klinis produk.

New Innovations
As a pharmaceuticals and consumer health products
manufacturer, Kalbe believes in the importance of
enhancing values for consumers. Aside from product
formulation, research and development are activities
also aimed at creating new breakthroughs in providing
convenience in consumption, or to increase the
effectiveness of a products clinical benefits.

Sebagai salah satu strategi dalam life cycle


management produk, Kalbe secara intensif
melakukan penelitian-penelitian di bidang teknologi
penghantaran obat (Drug Delivery System atau DDS)
seperti sustained release, delayed release,
dan
juga fast dissolve, dan transdermal. Hal ini terutama

As one of the strategies in a products life cycle


management, Kalbe has intensively performed
research in its Drug Delivery System (DDS) technology,
such as sustained release, delayed release, as well
as fast dissolve and transdermal. This was mainly
implemented to rejuvenate existing Kalbe products

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

diterapkan untuk merejuvenasi brand-brand produk


Kalbe yang telah memiliki pangsa pasar yang besar
serta meningkatkan nilai tambah pada brand-brand
Kalbe yang masih berkembang.

with strong brands and dominant market share, as


well as creating added values for Kalbes growing
brands.

Kalbe juga terus mengidentifikasi perkembangan


pasar dan kebutuhan konsumen, di mana salah
satu strategi yang akan dijalankan Perseroan adalah
memperkuat eksistensi pada segmen obat kanker.
Kalbe saat ini sedang membangun fasilitas produksi
obat kanker yang pertama di Indonesia yang
diperkirakan akan siap beroperasi pada tahun 2013.
Dalam rangka pengembangan produk obat kanker,
kegiatan riset dan pengembangan juga secara intensif
dilakukan, salah satunya melalui kolaborasi dengan
produsen farmasi luar negeri untuk meningkatkan
kompetensi Kalbe pada segmen tersebut. Melalui
pembangunan pabrik tersebut, Kalbe berkeinginan
untuk semakin mempermudah ketersediaan obatobat kanker dengan harga yang lebih terjangkau bagi
pangsa pasar dalam negeri.

Kalbe has also identified market development and


consumer needs, whereby one of the strategies
undertaken by the Company was to strengthen
its presence in the cancer drug segment. Kalbe is
currently building the first cancer drug production
facility in Indonesia which, is expected to be ready
for production in 2013. In the development of cancer
drug products, research and development activities
have been intensively performed, one of which was
through collaboration with offshore pharmaceutical
companies, to build Kalbe competence in the
segment. Through the construction of the facility,
Kalbe aims to increase the availability of cancer drugs
at more affordable prices for the Indonesian market.

Dengan didorong oleh semangat inovasi dan visi yang


jauh ke depan, pada tahun 2006 pendiri Kalbe Group
mendirikan Stem Cell and Cancer Institute (SCI) sebagai
perwujudan komitmen Kalbe untuk mengembangkan
kompetensi riset dan teknologi. SCI merupakan pusat
riset sel punca dan kanker, yang dirintis untuk menjadi
dasar terapi masa mendatang untuk menggantikan
obat dan terapi konvensional saat ini. Pada tahun
2011, SCI memfokuskan penelitian pada matrik tali
pusat sebagai sumber baru sel punca mesenkimal.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sel punca
mesenkimal yang dihasilkan ternyata jauh lebih baik
dari segi kualitas maupun kuantitas jika dibandingkan
dengan sel punca mesenkimal dari sumber lainnya
seperti darah tali pusat dan jaringan lemak. Penemuan
ini akan dilanjutkan dengan dengan melihat aspek
klinisnya untuk pengobatan penyakit kardiovaskuler
dan penyakit degeneratif lainnya. Di dalam penelitian
bidang kanker, SCI lebih memfokuskan diri pada studi
terhadap penyakit kanker paru dan kanker payudara.

Supported by a spirit of innovation and a long-term


vision, the founders of Kalbe Group established the
Stem Cell and Cancer Institute (SCI) in 2006, as
the realization of Kalbes commitment to increase
research and technology competence. SCI is the
center for stem cell and cancer research, prepared
to be the basis for future therapy development, to
replace conventional drugs and therapy. In 2011, SCI
focused on the research of umbilical cord matrix as
a new source of mesenchymal stem cells. From this
research, it was concluded that mesenchymal stem
cells apparently are higher in quality and quantity
compared to mesenchymal stem cells from other
sources such as cord blood and fatty tissue. This
finding will be continued by assessing its clinical
aspect in the therapy of cardiovascular and other
degenerative diseases. In the cancer research area,
SCI is more focused on lung and breast cancer.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

127

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

128

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Riset dan Pengembangan


: Research and Development

Kalbe Genomics (KalGen) merupakan unit riset yang


didirikan oleh SCI pada tahun 2009 yang bergerak
dalam bidang pelayanan dan penelitian pemeriksaan
genomik. Sebagai laboratorium diagnostik molekuler
canggih yang pertama di Indonesia, KalGen
memfokuskan pada pemeriksaan genetik sel kanker
pada pasien untuk menentukan pemberian jenis obat
yang tepat sasaran (farmakogenetik). Bekerja sama
dengan Agendia, sebuah perusahaan diagnostik
terkemuka dari Belanda, KalGen telah berhasil
mengembangkan metode pemeriksaan 70 gen pada
kanker payudara bermerek dagang Mammaprint yang
sangat membantu penentuan kemoterapi yang akan
diberikan pada pasien kanker payudara. KalGen juga
bekerjasama dengan beberapa perusahaan farmasi
internasional untuk menentukan terapi terbaik pada
kanker paru dan kanker usus besar. Pada tahun 2011,
KalGen berhasil memperoleh akreditasi ISO 15189
dari KAN (Komite Akreditasi Nasional), dan sertifikasi
tes genetic kanker kolorektal dan kanker payudara
dari UKNEQAS (United Kingdom National External
Quality Assessment Scheme) dengan menggunakan
teknik in situ hybridization dan real time PCR. KalGen
juga melakukan pengembangan bisnis diagnostik ke
Thailand, Malaysia dan Philipina.

Kalbe Genomics (KalGen) is a research unit formed by


SCI in 2009, engaged in the genomic test research and
service. As the first sophisticated molecular diagnostic
laboratory in Indonesia, KalGen focused on cancer
cells genetic test in patients in order to determine
appropriate drug treatment (pharmacogenetics).
Working together with Agendia, a well-known
diagnostic company from the Netherlands, KalGen has
developed a method of screening 70 genes in breast
cancer, under the Mammaprint trademark, a highly
useful investigative tool in determining appropriate
chemotherapy treatment for a given breast cancer
patient. KalGen also worked in collaboration with
several international pharmaceuticals companies to
determine the best therapy for lung and colorectal
cancer. In 2011, KalGen obtained the 15189
accreditation from National Accreditation Committee
(KAN), and certification on cancer genetic test for
colorectal and breast cancers from UK-NEQAS (UK
National External Quality Assessment Service) using
in- situ hybridisation technique and real time PCR.
KalGen has also expanded its business to Thailand,
Malaysia and the Philippines.

Kalbe juga telah merintis unit usaha baru yang


dimulai pada tahun 2010, yaitu Regenerative
and Cellular Therapy (ReGeniC) yang merupakan
pelayanan pemrosesan sel punca dalam klinik
untuk kebutuhan terapi berbagai penyakit. Saat
ini ReGenic memfokuskan penelitian untuk terapi
penyakit osteoarthritis yang merupakan penyakit
yang disebabkan oleh rusaknya atau hilangnya tulang
rawan pada sendi yang berperan sebagai bantalan
antar tulang, terutama pada lutut.

Kalbe has been working on another new business


unit since 2010, namely, Regenerative and Cellular
Therapy (ReGeniC), a stem-cell processing service
carried out in clinics for the treatment of various
diseases. ReGeniC currently focuses on osteoarthritis
therapy, which is a type of disease resulting from the
breakdown or loss of joint cartilage which acts as
buffer between bones, particularly on knees.

Kegiatan riset Kalbe di bidang bioteknologi dijalankan


melalui anak perusahaan Kalbe, Innogene Kalbiotech
Pte.Ltd. (Innogene) yang berlokasi di Singapura.
Innogene secara aktif terlibat dalam aktivitas akuisisi,
pengembangan dan komersialisasi produk. Salah
satu produk unggulan Innogene adalah TheraCIM,
suatu antibodi monoklonal untuk terapi kanker secara

Kalbes research in biotechnology is run under


Kalbes subsidiary, Innogene Kalbiotech Pte/ Ltd
(Innogene) which is located in Singapore. Innogene
is actively involved in the acquisition, development
and commercialization of products, one of the most
prominent being TheraCIM, a monoclonal antibody for
targeted cancer therapy. TheraCIM has entered Stage

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

terarah. TheraCIM telah memasuki uji klinis Tahap III


yang dilakukan secara kolaborasi dengan National
Cancer Center of Singapore (NCCS) sejak tahun 2010.
Pada saat ini, TheraCIM telah memperoleh registrasi
dan dipasarkan di Indonesia, Filipina, Kamboja
dan Thailand. Selain itu, TheraCIM telah berhasil
memperoleh Special Access Scheme (SAS) di Taiwan,
di samping tiga negara lainnya yaitu Singapura,
Malaysia, dan Afrika Selatan. Selain TheraCIM,
Innogene juga tengah mengembangkan produk
Racotumomab, yang merupakan produk vaksin
kanker anti-idiotype pertama di dunia. Racotumomab
saat ini telah memasuki uji klinis Tahap III di beberapa
negara antara lain Singapura, Taiwan, Korea Selatan
dan India. Pada tahun 2011, telah dimulai penelitian
di beberapa rumah sakit antara RS Dharmais di
Indonesia, John Hopkins Hospital di Singapura dan
Veterans Hospital di Philipina. Melalui Innogene,
Kalbe juga berencana mengembangkan beberapa
produk biosimilars bekerja sama dengan perusahaan
pengembangan produk obat taraf internasional.

III clinical trials, carried out since 2010 in collaboration


with the National Cancer Center of Singapore (NCCS).
Currently, TheraCIM has obtained registration and
begun selling in Indonesia, Philippines, Cambodia
and Thailand. In addition, TheraCIM has also qualified
for the Special Access Scheme (SAS) in Taiwan,
in addition to clearance in three other countries:
Singapore, Malaysia and South Africa. Aside
from TheraCIM, Innogene is currently developing
Racotumomab, which is the first anti-idiotype cancer
vaccine product in the world. In 2011, research
activities have started in several hospitals, including
RS Dharmais in Indonesia, John Hopkins Hospital in
Singapore and Veterans Hospital in the Philippines.
Through Innogene, Kalbe is also planning to develop
a number of biosimilar products, in collaboration with
internationally-recognized research and development
companies.

Total Biaya Riset dan Pengembangan


Pada tahun 2011, jumlah biaya riset dan pengembangan
Kalbe sebesar Rp 91 miliar atau menurun 3,9% dari
jumlah Rp 95 miliar yang dikeluarkan pada tahun
2010. Total biaya riset dan pengembangan tersebut
adalah 0,8% dari penjualan Kalbe pada tahun 2011.

Research and Development Costs


In 2011, research and development cost amounted to
Rp 91 billion, down by 3.9% from the Rp 95 billion
figure for 2010. Total research and development cost
was approximately 0.8% of total Kalbe net sales in
2011.

Kalbe akan melanjutkan komitmennya untuk terus


menerapkan riset dan pengembangan yang dilandasi
semangat inovasi untuk memberikan nilai tambah bagi
konsumen dan mendukung pengembangan produkproduk baru. Melalui berbagai unit bisnis di bidang
riset bioteknologi, Kalbe juga berupaya memberikan
kontribusi bagi perkembangan teknologi medis
Indonesia agar dapat berkembang menuju standar
yang lebih tinggi yang diakui secara regional dan
internasional.

Kalbe will continue its commitment to perform


research and development based on innovation, to
provide added value for consumers and to support
new product development. Through various business
units in the biotechnology field, Kalbe also strives to
contribute to the advancement of Indonesian medical
technology, moving towards a higher standard
recognized regionally and internationally.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

129

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Tinjauan Operasional
Operational Review
Pengelolaan Rantai Pasokan
Supply Chain Management

Menciptakan
rantai pasokan
yang semakin
efisien dan efektif
Creating a more
efficient and effective
supply chain

Rp

1.47
Triliun Trillion

Kas Bersih yang dihasilkan


dari Kegiatan Operasional
Net Cash Provided
by Operating Activities

17.5

Pertumbuhan Growth

130

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Kas Bersih yang dihasilkan dari Kegiatan Operasional


Net Cash Provided by Operating Activities
Rp Miliar | Rp Billion

1,473
1,254
5,005

2010

2011

Pengelolaan rantai pasokan telah menjadi pusat


perhatian Kalbe dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai grup perusahaan farmasi dan produk
kesehatan yang memproduksi lebih dari 2.000
jenis produk di 10 fasilitas produksi yang berbeda,
Kalbe menyadari pentingnya pengelolaan rantai
pasokan secara terintegrasi untuk mendukung
keberhasilan bisnis Perseroan.
Tidak saja
menyediakan produk, namun Kalbe telah juga
memasuki segmen layanan kesehatan yang
komprehensif. Untuk menunjang keunggulan
dalam menghadapi kompetisi di industri farmasi,
manajemen rantai pasokan yang efektif serta
efisien dari segi waktu dan biaya merupakan
faktor yang sangat menentukan.

Supply chain management has been a focus


area for Kalbe over the past few years. As a
pharmaceuticals and consumer health group
of companies producing over 2,000 types of
products at 10 different manufacturing sites,
Kalbe realizes the importance of managing its
supply chain in an integrated manner, to support
the Companys business. Not simply to ensure
product availability, Kalbe has also entered
the segment of comprehensive healthcare
services. To develop a competitive edge in a
pharmaceuticals industry landscape crowded
with other brands, effective supply chain
management, efficient in time and cost, is a key
factor.

Dalam
rangka
meningkatkan
efisiensi
dan efektifitas rantai pasokan dan untuk
meningkatkan arus kas Perseroan, Kalbe terus
melakukan perbaikan secara terstruktur dan
berkesinambungan dalam pengelolaan rantai

In order to increase both efficiency and


effectiveness of the supply chain, and to improve
Company cash flow generation, Kalbe continues
to undertake improvements in supply chain
management, in a structured and sustainable

Dengan membangun sebuah manajemen rantai pasokan


yang terintegrasi melalui aktivitas penyempurnaan secara
terus menerus, Perseroan berupaya menunjang peningkatan
produktivitas dan arus kas, serta efisiensi biaya produksi di
masa mendatang dengan tetap menjamin kualitas produk dan
pelayanan.
By building integrated management of the supply chain through continuous
refinement, the Company strives to support productivity increases and cash flow
generation, as well as future production cost efficiency while at the same time
maintaining the quality of products and services.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

131

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Pengelolaan Rantai Pasokan


: Supply Chain Management

pasokan. Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan


(Supply Chain Task Force) yang mulai bekerja pada
tahun 2008, terus melanjutkan upaya mendalami
aktivitas rantai pasokan Kalbe secara menyeluruh
(end-to-end) mulai dari penyediaan bahan baku,
produksi, pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan
logistik. Perseroan mengidentifikasi peluang untuk
terus merampingkan proses produksi untuk mencapai
hasil yang optimum. Hal tersebut tercermin dalam
beberapa perbaikan dan inisiatif yang dilakukan pada
tahun 2011 ini.

manner. The Supply Chain Task Force started working


in 2008, and has continuously studied Kalbes supply
chain activities in detail from end-to-end, starting from
raw material procurement, production, marketing,
sales, up to distribution and logistics. The Company
has identified opportunities to streamline production
processes further, to achieve optimal results. This
is reflected in several improvements and initiatives
carried out in year 2011.

Program Tahun 2011


Fokus utama perbaikan pada tahun 2011 adalah
melanjutkan berbagai upaya perbaikan rantai pasokan
yang telah dijalankan pada tahun 2010, dengan tujuan

Program in 2011
The main focus of improvements in 2011 was to
continue various efforts in supply chain improvements
started in 2010, aimed at improving the net operating

Proses Pengelolaan Rantai Pasokan


Supply Chain Management Process
Order Cycle
Siklus Pemesanan

Gudang Bahan Baku


dan Kemasan
Raw Material and
Packaging Warehouse

Vendor
Vendor

132

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Planning Cycle
Siklus Perencanaan

Gudang Barang Jadi


Finished Goods Warehouse
Fasilitas Produksi
Production Site

Lead Time

utama memperbaiki tingkat siklus operasional bersih.


Selain meneruskan apa yang sudah dijalankan pada
tahun 2010, beberapa inisiatif strategis baru yang
dilakukan pada tahun 2011 antara lain adalah program
Lean Supply Chain Management, perbaikan sistem
perencanaan serta menerapkan strategi pasokan
bahan baku utama secara terfokus.

cycle. Aside from continuing the program started in


2010, a number of new strategic initiatives undertaken
in 2011 included the Lean Supply Chain Management
program, improvements in the forecasting system
as well as implementing a focused key raw material
procurement strategy.

Program Lean Supply Chain Management (SCM)


Program Lean SCM bertujuan memperbaiki perputaran
persediaan pada level yang lebih optimum dengan
menjalankan kolaborasi dengan pemasok bahan baku
dan kemasan. Melalui sistem kolaborasi tersebut,
Perseroan berhasil mengurangi tenggang waktu
pasokan sehingga selanjutnya dapat menurunkan
tingkat persediaan bahan baku dan kemasan. Secara

Lean Supply Chain Management (SCM) Program


The Lean SCM program aimed to improve inventory
turnover, to achieve an optimal level by collaborating
with suppliers of raw materials and packaging
materials. Through such collaboration, the Company
has managed to reduce the supply time lag, thus
reducing raw material and packaging material
inventories. At the same time, the Company is able

Logistics Cycle
Siklus Logistik

Pusat Distribusi Regional


Regional Distirbution Center

Cabang
Branch

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

133

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Pengelolaan Rantai Pasokan


: Supply Chain Management

bersamaan, Perseroan dapat menjamin ketersediaan


serta meningkatkan ketepatan kedatangan bahan
baku dan kemasan (On-time Arrival).

to ensure availability and to improve on-time arrival of


raw materials and packaging materials.

Perbaikan Sistem Perkiraan


Untuk mencapai rata-rata perputaran persediaan
serta siklus operasional bersih yang baik, Perseroan
membutuhkan sistem perencanaan yang akurat.
Perseroan pada tahun 2011 mengimplementasikan
sistem perencanaan terkini, yaitu sistem Oracle
Demantra. Sistem Oracle Demantra memberikan
kemudahan bagi Perseroan dalam mengantisipasi
permintaan pasar, merespon perubahan kebutuhan
konsumen, dan menyelaraskan kegiatan di semua
jaringan operasional. Dengan sistem ini diharapkan
akan tercipta sistem perencanaan permintaan produk
yang lebih baik dan selanjutnya dapat memperbaiki
tingkat persediaan.

Improvements in Forecasting System


To achieve an optimum average inventory turnover and
net operating cycle, the Company needs an accurate
forecasting system. In 2011 the Company implemented
the latest forecasting system, Oracle Demantra, thus
facilitating anticipation of market demand, responding
to changing consumer requirements and aligning
activities throughout the operational network. Through
this system, the Company expects to create a better
demand forecast system, eventually refining inventory
levels.

Menjalankan Fokus Strategic Sourcing untuk


Bahan Baku utama
Untuk lebih mengoptimalkan harga pokok produksi
beberapa
produk
tertentu,
Perseroan
telah
menerapkan program khusus untuk mengendalikan
beberapa harga bahan baku utama. Program ini
menggunakan prinsip pembelian dengan jumlah besar
serta kontrak jangka panjang, sehingga Perseroan
bisa mendapatkan harga bahan baku yang cukup
bersaing. Program tersebut melibatkan kerjasama
yang terintegrasi dari fungsi pemasaran, produksi dan
juga dengan para pemasok di Indonesia maupun dari
negara-negara asal bahan baku utama tersebut.

Focus on Strategic Sourcing of Key Raw Materials

Pelaksanaan program tersebut juga merupakan


langkah persiapan Perseroan dalam mengantisipasi
pelaksanaan program pemerintah yaitu SJSN dan

The implementation of the program is also an


anticipatory measure adopted by the Company in
preparation for the roll-out of the SJSN and the Social

To optimize the cost of goods sold for certain products,


the Company has implemented a special program
to control the prices of several key raw materials.
This program is based on the principles of high
volume purchase with long-term contracts to allow
the Company to obtain raw materials at competitive
prices. The program requires integrated teamwork
involving both marketing and production functions, as
well as collaboration with suppliers, both in Indonesia
and in originating countries.

Siklus Operasional Bersih


Net Operating Cycle

134

2008

2009

2010

2011

Perputaran Piutang

43

48

44

50

Days of Account Receivable

Perputaran Persediaan

142

123

110

115

Days of Inventory

Perputaran Utang

27

38

35

57

Days of Account Payable

Siklus Operasional Bersih

158

133

120

108

Net Operating Cycle

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di bidang


kesehatan, dimana permintaan pasar untuk beberapa
produk bernilai ekonomis diprediksi akan meningkat
pesat, sehingga dibutuhkan efisiensi biaya produksi
agar dapat menekan harga pokok produksi.

Security Provider Body in charge of health, whereby


market demand for products with more economical
values is predicted to increase, and this requires
production cost efficiency in order to maintain low
production costs.

Hasil yang Dicapai


Upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki
pengelolaan rantai pasokan telah dirintis sejak tahun
2008 dengan dibentuknya Tim Kerja Pengelolaan
Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force). Hasil
yang dicapai tercermin dari perbaikan rata-rata
perputaran persediaan yang menurun dari 142 hari
pada tahun 2008 menjadi 115 hari pada tahun 2011.
Perkembangan ini telah memberikan kontribusi yang
positif pada penurunan siklus operasional bersih dari
158 hari pada tahun 2008 menjadi 108 hari pada tahun
2011.

Results
Continuous efforts to improve supply chain
management have been implemented since 2008,
with the inception of the Supply Chain Task Force.
Achievements have been evident in the improvement
of the average inventory turnover, diving from 142
days in 2008 to 115 days in 2011. This progress has
contributed positively to the improvement in the net
operating cycle, from 158 days in 2008 to 108 days
in 2011.

Perbaikan pengelolaan rantai pasokan dan siklus


operasional bersih secara langsung telah menghasilkan
aliran dana tunai dari aktivitas operasional yang
mantap, sehingga arus kas operasional bersih
mencapai Rp 1.473 miliar pada tahun 2011.

Improvements in supply chain management and net


operating cycle have directly created solid operating
cash flow generation, whereby net operating cash
flows reached Rp 1,473 billion in 2011.

Dengan membangun sebuah manajemen rantai


pasokan
yang
terintegrasi
melalui
aktivitas
penyempurnaan secara terus menerus, Perseroan
berupaya menunjang peningkatan produktivitas
dan arus kas, serta efisiensi biaya produksi di masa
mendatang, dengan tetap menjamin kualitas produk
dan pelayanan. Pengelolaan rantai pasokan secara
terintegrasi diharapkan mampu menciptakan nilai
tambah dalam bentuk efisiensi biaya produksi, proses
produksi yang lancar serta arus kas yang semakin
mantap sejalan dengan perbaikan siklus operasional
bersih.

By building integrated management of the supply


chain through continuous refinement, the Company
strives to support productivity increases and cash
flow generation, as well as future production cost
efficiency, while at the same time maintaining the
quality of products and services. Integrated supply
chain management is expected to add value in
the form of efficient production costs, smooth
production process and steady cash flows, along with
improvements in the net operating cycle.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

135

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Tinjauan Operasional
Operational Review
Portofolio Bisnis yang Disempurnakan
Enhanced Business Portfolio

Transformasi
bisnis yang
berkelanjutan untuk
memperkokoh
posisi kepemimpinan
pasar
Continuous
business
tranformation to
strengthen market
leadership

136

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Kerja keras Kalbe selama 4 dasawarsa terakhir


menunjukkan keinginan kuat Kalbe untuk
menjadi perusahaan yang terus berkembang dan
mampu menghadapi persaingan yang semakin
kompetitif. Kalbe menawarkan portofolio produk
yang lengkap dan terus bertumbuh melalui
adanya produk baru, business model baru serta
merger & akuisisi.

Kalbes hard work over the last 4 decades


reflects Kalbes commitment to be a continuously
growing company, capable of thriving in an
increasingly competitive environment. Kalbe
offers a complete product portfolio, continuously
expanding it with new product offerings, a new
business model as well as mergers & acquisitions.

Berawal dari produsen obat-obatan, Kalbe


saat ini telah melakukan transformasi menjadi
perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan
dengan kombinasi produk yang unik yang telah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, yang
bahkan telah memasuki pasar internasional. Hal
ini sejalan dengan perkembangan pasar di mana
telah terjadi konvergensi antara produk farmasi
dengan produk konsumen, yang menciptakan
kategori
produk
kesehatan
konsumen.
Transformasi tersebut dilakukan Perseroan tanpa
meninggalkan ciri khas dan keunggulan Kalbe
sebagai perusahaan berbasis farmasi, yang
kemudian dikembangkan agar lebih berorientasi
kepada konsumen, baik dengan menawarkan
produk-produk baru dengan manfaat kesehatan

Beginning as a manufacturer of pharmaceuticals,


Kalbe has undergone a transformation into a
healthcare company, with a unique product
array well-accepted in Indonesia, even gaining
recognition from international markets. This is in
line with company market development, whereby
a convergence forms between pharmaceuticals
and consumer products, thus creating a new
consumer health category. This transformation
has been conducted by the Company without
abandoning Kalbes uniqueness and strength
as a pharmaceuticals-based company, which
subsequently was turned to a more consumeroriented direction, either by offering new
products to meet market demand, conducting

Kalbe terus bertransformasi memperkuat struktur portofolio


bisnis untuk menjadikan Kalbe sebagai perusahaan penyedia
layanan kesehatan yang menyeluruh.
.Kalbe continues to transform, strengthening its business portfolio to become a
comprehensive healthcare provider.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

137

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

138

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Portofolio Bisnis yang Disempurnakan


: Enhanced Business Portfolio

yang sesuai selera pasar, melakukan inovasi untuk


memberikan kemudahan bagi konsumen maupun
melalui berbagai aktivitas pemasaran yang secara
langsung melibatkan konsumen.

innovation to provide convenience for consumers


or by organizing various marketing activities directly
involving consumers

Portofolio bisnis utama Kalbe adalah bisnis obat resep


yang merupakan cikal bakal dan hingga kini tetap
menjadi tulang punggung bisnis Perseroan. Dengan
mengandalkan portofolio obat resep yang lengkap
bagi seluruh lapisan ekonomi, mulai dari obat lisensi,
obat generik dan obat generik tidak bermerek, Kalbe
memiliki posisi yang kokoh dalam pasar farmasi
Indonesia yang terfragmentasi.

Kalbes main business portfolio is the prescription


pharmaceuticals business, which was the root
and continues to be the backbone of Company
business. By relying on a complete product portfolio
of prescription products for all income segments
from licensed drugs, generic and unbranded generic
products, Kalbe commands a strong hold over the
fragmented Indonesian pharmaceuticals market.

Portofolio bisnis Kalbe berikutnya adalah produk


kesehatan konsumen yang meliputi obat-obatan
bebas, minuman energi serta minuman kesehatan.
Seiring dengan perkembangan tingkat kesejahteraan
dan pengetahuan konsumen, Kalbe meyakini bahwa
produk kesehatan konsumen saat ini telah berkembang
menjadi kebutuhan dan juga gaya hidup masyarakat.
Dalam portofolio ini, Kalbe telah memiliki merekmerek dagang yang dominan dengan pangsa pasar
yang kuat, dan didukung dengan pengembangan
produk dan varian baru sesuai dengan perkembangan
pasar dan kebutuhan konsumen.

Kalbes next portfolio is consumer health products,


comprising over-the-counter drugs, energy drinks
and health drinks. In line with increased welfare and
consumer knowledge, Kalbe believes that consumer
health products today have become part of consumer
needs and lifestyles. In this portfolio, Kalbe fields
dominant brands with strong brand equity, supported
by the development of new products and variants, in
line with market trends and consumer needs.

Portofolio bisnis ketiga adalah produk-produk nutrisi.


Produk unggulan Kalbe adalah susu bubuk untuk
bayi dan ibu hamil menyusui serta produk bagi
konsumen berkebutuhan khusus seperti penderita
penyakit diabetes. Strategi pengembangan produk
untuk memasuki segmen pasar yang khusus
tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sinergi
dengan portofolio obat resep khususnya keunggulan
Perseroan di bidang pengetahuan farmasi serta
jaringan pemasaran obat resep yang luas. Selain
itu, Kalbe juga terus mengembangkan portofolio
ini dengan memasuki segmen kelas menengah.
Kalbe meyakini bahwa pangsa pasar segmen
kelas menengah berpotensi untuk terus bertumbuh
pesat, seiring dengan membaiknya perekonomian
dan daya beli masyarakat Indonesia. Sebagai

The third portfolio is nutritionals products. Kalbes key


products include powdered milk for infants, expectant
and lactating mothers as well as products for consumers
with special medical needs, such as diabetic patients.
Product development strategy has been to enter the
niche market segment, conducted by leveraging the
synergy with a prescription pharmaceuticals portfolio,
particularly the Companys strength in pharmaceutical
knowledge and the extensive prescription marketing
network. In addition, Kalbe will continue to develop this
portfolio by building a presence in the middle market
segment. Kalbe believes that the middle market has
the potential to grow rapidly, along with improvement
in the economy and purchasing power of Indonesians.
To enhance the channel mix, Kalbe has launched its

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

bentuk pengembangan jalur distribusi, Kalbe telah


memperkenalkan Kalbe e-store yang merupakan
situs belanja online dengan layanan pengiriman, yang
bertujuan memberikan kemudahan bagi konsumen.

Kalbe e-store, which is an online shopping website


with delivery service, aimed at delivering more
convenience to consumers.

Portofolio bisnis Kalbe yang keempat adalah bisnis


distribusi produk kesehatan yang mencakup seluruh
wilayah Indonesia serta penjualan bahan baku industri
farmasi. Hal ini ditopang dengan jaringan distribusi
Kalbe yang telah menjangkau hampir seluruh rumah
sakit di Indonesia. Kekuatan distribusi Kalbe inilah
yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif Kalbe
yang merupakan kunci keberhasilan Perseroan.

The fourth portfolio is the distribution of health


products throughout Indonesia, and trading of raw
materials for pharmaceuticals. This is supported
by Kalbes distribution network, covering nearly all
hospitals in Indonesia. Kalbes strength in distribution
is one of its competitive advantages, a Company key
to success.

Portofolio bisnis kelima Kalbe merupakan pemasaran


peralatan kesehatan dan diagnostik. Kalbe meyakini,
bisnis peralatan kesehatan dan diagnostik akan
semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya
belanja kesehatan di Indonesia dan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan
yang didukung oleh pemeriksaan kesehatan secara
rutin dan menyeluruh. Ketersediaan alat-alat kesehatan
yang bermutu dan terjangkau akan mendukung
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara
luas. Dengan rencana Pemerintah untuk melaksanakan
jaminan kesehatan secara nasional mulai tahun 2014,
Perseroan optimis bahwa bisnis peralatan kesehatan
dan diagnostik juga akan turut berkembang. Salah
satu alat kesehatan yang dipasarkan Perseroan adalah
alat hemodialisa bagi penderita gagal ginjal, yang
sejauh ini telah mencatat pertumbuhan yang baik dan
memperoleh kontrak pemasaran ke beberapa rumah
sakit besar di Indonesia.

The fifth portfolio of Kalbe is the marketing of medical


devices and diagnostics. Kalbe views medical devices
and diagnostics as a business that will grow, in line
with increased healthcare spending in Indonesia,
along with societys increased awareness of
healthcare supported by routine and comprehensive
health check. The availability of good quality and
affordable medical devices will contribute towards the
improvement of society health standard in general.
With the Governments plan to implement the national
healthcare insurance in 2014, the Company is optimistic
that medical devices and diagnostics business will
grow along. One of the medical devices marketed by
the Company is the hemodialysis machine for kidney
failure patients; sales have recorded positive growth
as Kalbe obtained marketing contracts with major
hospitals in Indonesia.

Portofolio bisnis keenam Kalbe berupa pelayanan


kesehatan. Kalbe merintis Klinik Mitrasana yang
memadukan 4 layanan di bawah satu atap yaitu klinik,
apotek, laboratorium dan health mart. Keunikan ini
menjadikan Kalbe semakin dekat dalam menjangkau
konsumen. Kalbe saat ini telah memiliki 27 klinik, yang
akan terus dikembangkan untuk membangun jaringan
klinik yang luas hingga menjangkau seluruh Indonesia.

The sixth portfolio of Kalbe is its healthcare service.


Kalbe is developing Mitrasana Clinic, which combines
4 services under one roof: a clinic, a pharmacy, a
laboratory and a health mart. Such uniqueness of
purpose brings Kalbe closer to its consumers. Kalbe
currently has 27 clinics, which will be continuously
expanded to form an extensive clinic chain throughout
Indonesia. The clinic business is projected to play a

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

139

Performance
Highlights

Management
Report

Tinjauan Operasional
Operational Review

140

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

: Portofolio Bisnis yang Disempurnakan


: Enhanced Business Portfolio

Bisnis klinik diyakini akan memainkan peranan


strategis dalam pelaksanaan jaminan kesehatan
secara nasional, di mana jaringan klinik Perseroan
dapat menjadi mitra Pemerintah sebagai penyedia
layanan kesehatan bagi masyarakat.

strategic role in the implementation of the national


health insurance system, whereby the clinic chain can
work as a partner with the Government in providing
healthcare for society.

Portofolio bisnis Kalbe ketujuh adalah bisnis


biofarmasi. Bisnis ini merupakan terobosan Kalbe
untuk mengantisipasi perkembangan teknologi medis
dan paradigma pengobatan masa depan dalam
bentuk targeted therapy. Kalbe melakukan penelitian
sel punca untuk kepentingan pengobatan berbagai
penyakit. Selain itu, Kalbe juga memberikan layanan
diagnostik molekular untuk pengobatan kanker yang
mengarah ke Personalized Medicine. Inilah wujud
nyata komitmen kalbe untuk memberikan nilai tambah
bagi stakeholders.

Kalbes seventh business portfolio is biopharma,


representing Kalbes breakthrough to anticipate
medical technology progress and future medical
treatment paradigms, in the form of targeted therapy.
Kalbe performs stem cell research for treatment
of many types of disease. In addition, Kalbe also
provides a molecular diagnostic service for cancer
treatment, one oriented to Personalized Medicine. This
is a manifestation of Kalbes commitment to enhance
value for its stakeholders.

Portofolio bisnis Kalbe kedelapan adalah produk


dan layanan perawatan mata secara menyeluruh,
dengan wadah perusahaan Kalbe Vision, Pte. Ltd.
berbasis di Singapura, yang memasarkan obat mata,
lensa kontak, peralatan operasi dan produk-produk
penunjang kesehatan mata.

The eighth portfolio of Kalbe is its comprehensive


eye care products and series under Kalbe Vision,
which markets eye medicine, contact lenses, surgery
equipment and products supporting optical health.

Portofolio bisnis Kalbe kesembilan adalah pendirian


perusahaan internasional berbasis di Singapura
yakni Kalbe International, Pte.Ltd. Kalbe menangkap
peluang terbukanya pasar-pasar baru di negaranegara lain. Melalui Kalbe International, Kalbe
memperluas pasar di negara-negara ASEAN, Nigeria
dan Sri Lanka serta mendirikan perusahaan patungan
di Filipina. Kalbe akan terus mengembangkan pasar
ekspor dengan menambah jenis-jenis produk yang
dipasarkan, antara lain dengan memperkenalkan
Diabetasol di Filipina dan Extra Joss di Nigeria.

The ninth portfolio is the establishment of an


international company based in Singapore, namely,
Kalbe International, Pte. Ltd. Kalbe captures open
opportunities of new markets in other countries.
Through Kalbe International, Kalbe expands its
market in ASEAN countries, along with Nigeria and
Sri Lanka, having established a joint venture company
in the Philippines. Kalbe will continue to grow its
export market by adding more products, such as by
introducing Diabetasol in the Philippines and Extra
Joss in Nigeria.

Dalam mendorong pertumbuhan kinerja portofolio


usaha, kegiatan pemasaran dilakukan Kalbe dengan
tujuan untuk menghasilkan global brand pada setiap
unit bisnis. Pengembangan kesembilan portofolio
bisnis akan diselaraskan dan disinergikan melalui
strategi pemasaran penting Kalbe yaitu pemanfaatan
corporate branding secara menyeluruh di semua
lini usaha. Sebagai kelanjutan dari revitalisasi logo
Perseroan pada tahun 2006, salah satu aktivitas yang

In driving business portfolio performance, Kalbes


marketing activities are aimed at creating a global
brand from each business unit. Development of
the nine business portfolios will be aligned with and
synergized through Kalbes key marketing strategy,
which is the extensive implementation of corporate
branding across all business units. As a continuation
to the revitalization of the Companys logo in 2006,
one of the activities developed by Kalbe was its

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

sedang dikembangkan Kalbe adalah meluncurkan


corporate branding untuk lebih memanfaatkan nama
Kalbe yang telah memiliki brand equity yang kuat dan
diasosiasikan dengan produk berkualitas. Seluruh
produk Kalbe akan menampilkan logo Kalbe, demikian
juga halnya dalam iklan televisi akan menampilkan
logo Kalbe setelah penayangan iklan. Hal ini juga
akan menjadi keunggulan bagi Perseroan dalam
pelaksanaan asuransi kesehatan nasional, di mana
produk generik akan meningkat penggunaannya.
Dengan adanya corporate branding, konsumen
dengan mudah akan mengetahui bahwa produk
generik tersebut diproduksi oleh Kalbe dan diharapkan
produk Kalbe memiliki daya saing yang lebih baik dan
meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran.

corporate branding launch, to obtain more leverage


from Kalbe Brand, commanding strong brand equity
as it is associated with good product quality. All Kalbe
products will bear the Kalbe logo; likewise, all television
advertising will flash the Kalbe logo after commercials.
This will be an advantage for the Company in the
implementation of a national healthcare insurance
system, whereby consumption of generic products
is expected to rise. Through corporate branding,
consumers will be able to recognize that generic drugs
are in fact manufactured by Kalbe and it is therefore
anticipated that those products will have a greater
competitive advantage, as the effectiveness of their
marketing activities will also increase.

Kesembilan portofolio bisnis Kalbe terus menerus


dikembangkan, diperbaiki dan disempurnakan, agar
Kalbe dapat memberikan manfaat yang lebih luas
bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pengembangan
portofolio bisnis Kalbe diarahkan untuk saling
mendukung satu sama lain, agar dapat menciptakan
integrasi dan sinergi yang akan memberikan nilai
tambah bagi bisnis Kalbe secara keseluruhan.
Kalbe terus bertransformasi memperkuat struktur
portofolio bisnis Kalbe untuk menjadikan Kalbe
sebagai perusahaan solusi layanan kesehatan yang
menyeluruh.

Kalbes nine business portfolios are continuously


being expanded, upgraded and perfected, to allow
Kalbe to provide more benefits to all Indonesians.
Kalbes business portfolio expansion is targeted to be
cross-supporting, to create integration and synergy
which will in turn add value to Kalbes business as a
whole. Kalbe will continue to transform, strengthening
its business portfolio to align it more closely, as it
becomes a comprehensive healthcare provider.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

141

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Memperkokoh
posisi keuangan
untuk menopang
pengembangan
usaha
Strengthening
financial position to
support business
growth

Rp

1.48
Triliun Trillion

Laba Bersih Net Income

15.2

Pertumbuhan Growth

142

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Kinerja Keuangan di tahun 2011


Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31
Desember 2011 dan 2010, yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
Surja (perusahaan anggota dari Ernst & Young).

Financial Performance in 2011


The following discussion and analysis refers to the
Company's Consolidated Financial Statements
for the years 2011 and 2010, ending December
31, as audited by the Public Accounting Firm of
Purwantono, Suherman & Surja (a member firm
of Ernst & Young).

Kinerja keuangan Perseroan di tahun 2011


dibandingkan dengan tahun 2010, adalah
sebagai berikut:

The Companys 2011 financial performance,


as compared to its performance in 2010, is as
follows:

Sejalan dengan pertumbuhan laba, Perseroan berhasil


memberikan hasil yang semakin baik kepada pemegang
saham, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan laba per
saham dasar selama empat tahun terakhir. Laba per saham
dasar meningkat secara berkesinambungan dari Rp 72 pada
tahun 2008 hingga mencapai Rp 158 pada tahun 2011.
In line with income growth, the Company has succeeded to improve results to
shareholders, as reflected in the growth of basic earnings per share over the last
four years. Earnings per share was constantly increasing, from Rp 72 in 2008 and
reaching Rp 158 in 2011.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

143

Management
Report

Performance
Highlights

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Miliar Rupiah)


Consolidated Statements of Comprehensive Income (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011

Naik (Turun)
Increase
(Decrease)

2010

Nilai Amount
Penjualan Neto

10,912

10,227

685

6.7%

Net Sales

Beban Pokok Penjualan

5,361

5,060

301

5.9%

Cost of Goods Sold

Laba Bruto

5,551

5,166

385

7.4%

Gross Profit

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak


Penghasilan

1,987

1,770

217

12.2%

Income Before Income Tax Benefit (Expense)

(464)

(427)

(37)

8.8%

Income Tax Benefit (Expense)

1,523

1,344

179

13.3%

Income for the Year

17

15

629.3%

Other Comprehensive Income (Expense)

Laba Komprehensi tahun Berjalan

1,540

1,346

194

14.4%

Comprehensive Income for the Year

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan


Kepada Pemilik Entitas Induk

1,482

1,286

196

15.2%

Income for the Year Attributable to


Equity Holders of the Parent Company

158

137

21

15.2%

Basic Earnings per Share Attributable


to Equity Holders of the Parent Company (Rp)

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan


Laba Tahun Berjalan
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain

Laba per Saham Dasar yang Dapat


Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp)

144

Rp

Descriptions

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Statements of Consolidated Comprehensive Income

Penjualan Neto
Tahun 2011 merupakan periode yang cukup menantang
bagi Perseroan, terutama dalam pencapaian target
pertumbuhan penjualan. Pada tahun 2011, Perseroan
mencatat penjualan neto sebesar Rp 10.912 miliar,
meningkat sebesar 6,7% dibandingkan Rp 10.227
miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Perseroan
masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT
Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan entitas anak
Kalbe yang bergerak di bidang kemasan. Pada bulan
Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham
PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan
dari usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan,
Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar
9,0%.

Net Sales
2011 was quite a challenging period for the Company,
particularly in achieving the target of sales growth. In
2011, the Companys net sales were recorded at Rp
10,912 billion, a rise by 6.7% compared to the 2010
figure of Rp 10,227 billion. In year 2010, the Company
still recorded the sales contribution of PT Kageo Igar
Jaya Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging
business. However, in August 2010, the Company
divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the
packaging business were to be removed, the Company
would have recorded a sales growth of 9.0%.

Tingkat pertumbuhan tersebut tercatat lebih rendah


dibandingkan tahun sebelumnya, karena pertumbuhan
penjualan pada tahun 2011 terutama bersumber dari
pertumbuhan volume. Pada tahun 2011, Perseroan

This growth rate was lower than the previous years


record, as sales growth in 2011 was mainly derived
from volume growth. In 2011, the Company did not
record significant impact from price change on sales,

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

tidak mencatat dampak yang bermakna akibat


perubahan harga terhadap penjualan karena tidak
dilakukannya peningkatan harga, pada produk obat
resep dan produk nutrisi, sementara kenaikan harga
dilakukan secara selektif untuk produk kesehatan
konsumen. Kebijakan tersebut diambil Perseroan
dengan memperhatikan kondisi makro ekonomi
maupun tingkat persaingan pasar. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2010 dampak
kenaikan harga terhadap penjualan neto berkisar pada
tingkat 3% secara keseluruhan.

as there were no price increases for prescription


pharmaceuticals products, and nutritionals products,
while selective price increases were conducted for
consumer health products. This policy was decided on
in view of both macroeconomic conditions and market
competition levels. Compared to the preceding year,
the overall impact of price increases on Company net
sales in 2010 was rated at 3%.

Penjualan neto tersebut berasal dari 4 Divisi yaitu: Divisi


Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi
dan Divisi Distribusi dan Logistik. Dari keempat divisi
tersebut Divisi Distribusi dan Logistik yang menyumbang
kontribusi penjualan neto paling besar sebesar 35,5%,
dan diikuti oleh Divisi Obat Resep sebesar 25,4%, Divisi
Nutrisi sebesar 22,2% dan terakhir adalah Divisi Produk
Kesehatan sebesar 16,9%.

Net sales were tallied from 4 Divisions: Prescription


Pharmaceuticals, Consumer Health, Nutritionals, and
Distribution and Logistics Divisions. Among these
four, the Distribution and Logistics Division shared the
largest contribution to Company net sales, at 35.5%,
followed by the Prescription Pharmaceuticals Division
by 25.4%, the Nutritionals Division at 22.2%, and
finally the Consumer Health Division at 16.9%.

Penjualan Neto Berdasarkan Segmen (Miliar Rupiah)


Net Sales per Segment (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011
Rp

Naik (Turun)
2010

Rp

Increase (Decrease)
%

Rp

Descriptions

Obat Resep

2,777

25.4%

2,580

25.2%

197

7.7%

Prescription Pharmaceuticals

Produk Kesehatan

1,842

16.9%

1,701

16.6%

141

8.3%

Consumer Health

Nutrisi

2,420

22.2%

2,293

22.4%

127

5.5%

Nutritionals
Distribution and Logistics

Distribusi dan Logistik


Total Penjualan Neto

3,873

35.5%

3,654

35.8%

219

6.0%

10,912

100.0%

10,227

100.0%

685

6.7%

Total Net Sales

Pertumbuhan penjualan neto pada setiap segmen


tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut.

Net sales growth of each of the above business


segments was influenced by several factors as
described below.

Penjualan Neto Divisi Obat Resep


Divisi Obat Resep memberikan kontribusi terbesar
kedua setelah Divisi Distribusi dan Logistik yaitu
25,4%. Kontribusi yang diberikan Divisi Obat Resep
terhadap total penjualan neto senilai Rp 2.777 miliar
atau tumbuh sebesar 7,7% jika dibandingkan dengan
penjualan neto pada tahun 2010.

Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division


The Prescription Pharmaceuticals Division shared the
second largest contribution after the Distribution and
Logistics Division, at 25.4%. The contribution made by
the Prescription Pharmaceuticals Division to total net
sales was Rp 2,777 billion, compared to the divisions
2010 contribution to the Company, it grew by 7.7%.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

145

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

146

Pertumbuhan penjualan tersebut terutama didukung


oleh pertumbuhan volume produk-produk yang ada,
juga dengan tambahan dari peluncuran produkproduk baru. Dengan mengandalkan rangkaian
produk obat resep yang lengkap untuk seluruh
segmen ekonomi masyarakat, terdiri dari obat lisensi,
obat generik, dan obat generik tidak bermerek, yang
disalurkan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat
melalui jaringan distribusi yang terintegrasi dan tim
penjualan yang fokus di masing-masing segmen,
Kalbe mampu mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin pangsa pasar tertinggi di pasar obat resep
Indonesia dengan 12-13% pangsa pasar di antara
sekitar 200 perusahaan farmasi di Indonesia (sumber:
IMS Health 2011).

This sales growth was mainly supported by volume


growth of existing products, with the addition of new
product launches. Relying on a series of comprehensive
prescription pharmaceuticals for all economic
segments of society, by distributing patented,
generic, and non-branded generic pharmaceuticals
to hospitals, pharmacies, and drug stores through
an integrated distribution network and through sales
teams strictly focusing on each business segment,
Kalbe managed to maintain its position as the leader
in the Indonesian prescription pharmaceutical market,
with a 12-13% market share, among a total of around
200 pharmaceutical companies in Indonesia (source:
IMS Health 2011).

Penjualan Neto Divisi Produk Kesehatan


Seperti halnya dengan Divisi Obat Resep, Divisi
Produk Kesehatan pun mencatat peningkatan
nilai penjualan neto pada tahun 2011 menjadi Rp
1.842 miliar, atau meningkat sebesar 8,3% dari Rp
1.701 miliar pada tahun sebelumnya. Divisi Produk
Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 16,9%
pada tahun 2011.

Net Sales of Consumer Health Division


Similar to the Prescription Pharmaceuticals Division,
the Consumer Health Division also recorded an
increase in net sales value during 2011, amounting
to Rp 1,842 billion, a rise of 8.3% from the Rp 1,701
billion of the previous year. The Consumer Health
Division contributed 16.9% to net sales in 2011.

Setelah beberapa tahun terakhir mengalami


penurunan, perbaikan kinerja Divisi Produk Kesehatan
ditunjang oleh pertumbuhan produk-produk obat
bebas, serta membaiknya kinerja produk minuman
energi Extra Joss. Dalam Divisi Produk Kesehatan,
Perseroan memiliki merek-merek unggulan yang
menguasai pangsa pasar yang dominan pada
kategori terapi masing-masing, seperti Promag, Neo
Entrostop, Procold, Mixagrip dan Komix. Pada Divisi
Produk Kesehatan, Kalbe akan terus mengembangkan
segmen baru yang potensial yaitu produk minuman
kesehatan siap saji, dengan mengandalkan produk
minuman air kelapa alami Fatigon Hydro dan minuman
sari buah dan sayur Tipco.

After a decline in recent years, the Consumer Health


Division improved its performance, thanks to the
growth of over-the counter products, as well as
improved performance of the Extra Joss energy drink
product. The Companys Consumer Health Division
has pre-eminent brands which dominate the market
share in each therapeutic category, such as Promag,
Neo Entrostop, Procold, Mixagrip, and Komix. In the
Consumer Health Division, Kalbe will continue to
develop new potential segments of ready-to-drink
health beverage products, strengthening the natural
coconut water product Fatigon Hydro and Tipco fruit
and vegetable juices.

Penjualan Neto Divisi Nutrisi


Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 22,2%
terhadap total penjualan neto Perseroan di tahun 2011,
dengan nilai penjualan neto sebesar Rp 2.420 miliar.
Penjualan neto Divisi Nutrisi meningkat sebesar 5,5%
dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya.

Net Sales of Nutritionals Division


The Nutritionals Division contributed 22.2% to total
Company net sales in 2011, with a value of Rp 2,420
billion. Net sales of the Nutritionals Division increased
by 5.5% compared to those of the previous year. This
years growth was lower than that of previous years,

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan


tahun-tahun sebelumnya, yang terutama disebabkan
oleh strategi Perseroan pada tahun 2011 untuk
mempertahankan harga dalam rangka meningkatkan
pangsa pasar.

mainly caused by the Company's 2011 strategy to


maintain prices in order to increase market share.

Divisi Nutrisi Kalbe menawarkan rangkaian produk


susu bubuk yang lengkap untuk berbagai usia dan
kebutuhan. Dalam rangka pengembangan portofolio
produk, Perseroan akan melanjutkan strategi
peluncuran produk baru untuk konsumen segmen
tertentu Dalam menghadapi persaingan yang ketat
dengan pemain multinasional pada segmen Nutrisi,
Perseroan akan melanjutkan pengembangan pasar
dengan menggarap segmen pasar baru yang potensial
di mana Kalbe dapat memanfaatkan sinergi dengan
Divisi Obat Resep, seperti halnya produk susu untuk
penderita diabetes.

Kalbes Nutritionals Division offers a complete


range of powdered milk products for all ages and
needs. In order to develop its product portfolio, the
Company will continue its strategy to launch new
product for consumers in certain segment. To face
tough competition from multinational players in the
Nutritional segment, the Division will continue market
development by working on new potential market
segments where Kalbe can leverage on the synergy
with the Prescription Pharmaceuticals Division, such
as powdered milk products for diabetics.

Penjualan Neto Divisi Distribusi dan Logistik


Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi
terbesar terhadap total penjualan neto pada tahun 2011
yaitu sebesar 35,5%. Penjualan neto Divisi Distribusi
dan Logistik tercatat meningkat sebesar 6,0 %
menjadi Rp 3.873 miliar pada tahun 2011 dari Rp 3.654
miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Perseroan
masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT
Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan entitas anak
Kalbe yang bergerak di bidang kemasan. Pada bulan
Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham
PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan
dari usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan,
Divisi Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan
penjualan sebesar 12,8% pada tahun 2011.

Net Sales of Distribution and Logistics Division


The Distribution and Logistics Division provided the
greatest contribution to total net sales in 2011, with
35.5%. The net sales of Distribution and Logistics
Division recorded an increase of 6.0% to Rp 3,873
billion in 2011, from Rp 3,654 billion in 2010. In 2010
the Company still recorded a sales contribution from
PT Kageo Igar Jaya Tbk, which was a subsidiary of
Kalbe engaged in the packaging business. In August
2010, the Company divested its shares in PT Kageo
Igar Jaya Tbk. If the sales contribution from PT Kageo
Igar Jaya Tbk was not included in the calculation, the
Distribution and Logistics Division would have sales
growth of 12.8% in 2011.

Kegiatan distribusi Perseroan yang dijalankan oleh


entitas anak PT Enseval Putera Megatrading Tbk
merupakan jaringan terluas di Indonesia untuk produk
farmasi. Ketersediaan produk di seluruh wilayah
Indonesia merupakan salah satu kunci keberhasilan
Perseroan dalam memperkokoh penguasaan pasar
dan mempertahankan posisi kepemimpinan. Selain
mendistribusikan produk Kalbe, Divisi Distribusi dan
Logistik juga memberikan pelayanan distribusi kepada
prinsipal pihak ketiga, di samping juga menjalankan
bisnis perdagangan alat kesehatan, bahan baku

The Companys distributing activities, run by its


subsidiary, PT Enseval Putera Megatrading Tbk,
constitute the largest network in Indonesia for
pharmaceutical products. The availability of products
in all regions of Indonesia is one of the keys to success
in securing market domination and maintaining a
leadership position. In addition to distributing Kalbe
products, the Distribution and Logistics Division
also provides distribution services for third-party
principals as well as marketing medical equipment,
raw materials for pharmaceuticals and health clinics.
The Distribution and Logistics division continues to

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

147

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

148

farmasi serta klinik kesehatan. Divisi Distribusi dan


Logistik terus meningkatkan kualitas pelayanan
dan memperkuat jaringan dan fasilitas agar dapat
memberikan dukungan yang prima dalam menjamin
ketersediaan produk Kalbe dan para prinsipal pihak
ketiga.

improve its quality of service, and strengthens both


networks and facilities in order to provide excellent
support, thus ensuring the constant availability of
Kalbe products, as well as products from third-party
principals.

Beban Pokok Penjualan


Pertumbuhan penjualan neto Perseroan disertai
dengan meningkatnya beban pokok penjualan.
Pada tahun 2011 Perseroan mencatat beban pokok
penjualan yang sebesar Rp 5.361 miliar, meningkat
5,9% jika dibandingkan dengan Rp 5.060 miliar
pada tahun 2010. Seperti halnya perusahaan farmasi
lainnya, beban pokok penjualan Perseroan terutama
dipengaruhi oleh komponen bahan baku yang
hampir seluruhnya diimpor. Walaupun menjelang
akhir tahun kurs nilai tukar Rupiah berfluktuasi dan
sedikit terdepresiasi, nilai tukar Rupiah secara ratarata tercatat menguat pada tahun 2011, sehingga
memberikan pengaruh positif terhadap penurunan
biaya bahan baku dan kemasan. Keberhasilan
Perseroan menurunkan beban pokok penjualan juga
terkait dengan upaya Perseroan untuk menerapkan
peningkatan produktivitas dan efisiensi antara lain
melalui lean manufacturing program serta kombinasi
produk.

Cost of Goods Sold


The growth of Company net sales was accompanied
by higher costs of goods sold. In 2011 the Company
recorded the cost of goods sold at Rp 5,361 billion, a
rise by 5.9% compared to the Rp 5,060 billion figure
of 2010. Similar to other pharmaceutical companies,
Kalbe's costs of goods sold was mainly affected by
raw materials component, nearly all of which were
imported. Although towards the end of the year
Rupiah exchange rate fluctuated, dipping slightly, on
the average, the Rupiah exchange rate strengthened
in 2011, thus providing a positive impact on the
reduction of raw materials and packaging costs. The
Company's success in lowering the cost of goods
sold was also associated with its efforts to implement
higher productivity and efficiency, among others,
through its lean manufacturing program and product
combination.

Laba Bruto
Pada tahun 2011 Perseroan berhasil membukukan
laba bruto sebesar Rp 5.551 miliar, meningkat sebesar
7,4% dibanding tahun 2010 yang memiliki laba bruto
sebesar Rp 5.166 miliar. Margin laba bruto meningkat
dari tahun 2010 sebesar 50,5% menjadi 50,9% pada
tahun 2011. Peningkatan margin laba bruto tersebut
merupakan dampak dari penguatan nilai tukar
Rupiah, pengaturan kombinasi produk serta upaya
peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.

Gross Profit
In 2011 the Company succeeded in earning a gross
profit amounting to Rp 5,551 billion. This was an
increase of 7.4%, compared to the 2010 figure, with
gross profit amounting to Rp 5,166 billion. The margin
of gross profit increased from 50.5% in 2010 to 50.9%
in 2011. The improvement of gross profit margin as
an impact of the strengthening of the Indonesian
Rupiah, product-mix management, and the efforts at
improving productivity and production efficiency.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Laba Bruto berdasarkan Segmen (Miliar Rupiah)


Gross Profit by Segmen (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

Naik (Turun)

2011
Rp

2010
%

Descriptions

Increase (Decrease)

Rp

Rp

Obat Resep

1,830

33.0%

1,731

33.5%

99

5.7%

Prescription Pharmaceuticals

Produk Kesehatan

1,039

18.7%

979

19.0%

60

6.1%

Consumer Health

Nutrisi

1,494

26.9%

1,397

27.0%

97

6.9%

Nutritionals

Distribusi dan Logistik


Total Laba Bruto

1,188

21.4%

1,059

20.5%

129

12.2%

Distribution and Logistics

5,551

100.0%

5,166

100.0%

385

7.4%

Total Gross Profit

Beban Usaha dan Pendapatan (Beban) Lain-lain


Komponen biaya terbesar bagi Perseroan setelah
bahan baku dan kemasan adalah beban penjualan.
Beban penjualan meningkat sebesar 7,6% menjadi
Rp 2.905 miliar dari Rp 2.699 miliar pada tahun
2010. Peningkatan tersebut terutama mencerminkan
berbagai aktivitas pemasaran Kalbe, baik melalui
media maupun kegiatan yang langsung melibatkan
konsumen yang ditujukan untuk mendorong
pertumbuhan penjualan di masa mendatang. Beban
umum dan administrasi relatif stabil sebesar Rp
587 miliar, meningkat sebesar 1,0% dibandingkan
Rp 581 miliar pada tahun 2010. Sementara itu

Operating Expenses and Other Income (Expenses)


The second-largest cost component for the Company,
following raw materials and packaging costs, was
selling expenses. This component increased by
7.6%, to Rp 2,905 billion, from Rp 2,699 billion in
2010. The increase mainly reflected Kalbes various
marketing activities, either through media or direct
activities which involved consumers, and were
intended to encourage future sales growth. General
and administrative expense was relatively stable at Rp
587 billion, a rise by 1.0% compared to Rp 581 billion
for similar expenses in 2010. Meanwhile, research

Beban Usaha dan Pendapatan (Beban) Lain-lain (Miliar Rupiah)


Operating Expenses and Other Income (Expenses) (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011

Naik (Turun)

2010

Nilai Amount
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban penelitian dan pengembangan

Increase
(Decrease)
Rp

Descriptions

(2,905)

(2,699)

(206)

7.6%

Selling expense

(587)

(581)

(6)

1.0%

General and administrative expense

(91)

(95)

-3.9%

Research and development expense

Beban bunga dan keuangan

(13)

(21)

-36.4%

Interest expense and financial charges

Rugi selisih kurs, neto

(12)

(23)

11

-47.2%

Loss on foreign exchange, net

97

55

42

76.3%

Interest income

Penghasilan bunga
Laba atas penjualan aset tetap

13

(7)

-56.2%

Gain on sale of property and equipment

Rugi penjualan saham Entitas Anak, neto

(16)

16

-100.0%

Loss on sale of shares in Subsidiaries, net

(58)

(28)

(30)

107.0%

Miscellaneous, net

(3,564)

(3,395)

(209)

4.9%

Rupa-rupa, neto
Total

Total

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

149

Management
Report

Performance
Highlights

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

beban penelitian dan pengembangan menunjukkan


penurunan sebesar 3,9% dari Rp 95 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 91 miliar pada tahun 2011,
yang terutama disebabkan oleh efisiensi pada biaya
penelitian dan pengembangan lain-lain.

and development expenses showed a decline by


3.9%, from Rp 95 billion in 2010 to Rp 91 billion in
2011, which was mainly caused by cost efficiency of
research & development, among others.

Dalam hal komponen substansial pendapatan (beban)


lainnya, Kalbe mencatat penurunan beban bunga
dan keuangan sebesar 36,4% dari Rp 21 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 13 miliar pada tahun 2011.
Sementara itu, sejalan dengan penguatan rata-rata
nilai tukar Rupiah pada tahun 2011, rugi selisih kurs
tercatat menurun sebesar 47,2% dari Rp 23 miliar
menjadi Rp 12 miliar. Dengan posisi kas dan setara
kas yang terus meningkat, Perseroan membukukan
pendapatan bunga yang lebih tinggi pada tahun
2011 menjadi Rp 97 miliar, meningkat sebesar 76,3%
dibandingkan Rp 55 miliar pada tahun 2010.

For a substantial component of other income


(expenses), Kalbe recorded a decrease in interest
expense and financial charges, diving by 36.4%, from
Rp 21 billion in 2010 to Rp 13 billion in 2011. On the
other hand, along with the strengthening of the Rupiah
exchange rate on an average basis in 2011,net loss
on foreign exchange decreased by 47.2%, from Rp 23
billion to Rp 12 billion. While cash and cash equivalent
positions continued to increase, the Company earned
higher interest income, amounting to Rp 97 billion
in 2011, an increase by 76.3% compared to 2010
income, amounting to Rp 55 billion.

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan


dan Laba Tahun Berjalan
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 1.987 miliar,
atau sebesar 12,2% dibandingkan Rp 1.770 miliar
pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang positif ini
terutama didukung oleh kinerja operasional yang baik
yang tercermin dari pertumbuhan laba bruto dan laba
sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan. Beban
pajak penghasilan juga mengalami peningkatan
menjadi Rp 464 miliar dari sebelumnya Rp 426 miliar,
sejalan dengan peningkatan laba sebelum manfaat
(beban) pajak penghasilan.

Income Before Income Tax Benefit (Expense) and


Income for the Year
Income before income tax benefit (expense) in
2011 improved to Rp 1,987 billion, a rise by 12.2%
compared to Rp 1,770 billion for the previous years
figure. This positive growth was mainly supported
by good operating performance which was reflected
from higher gross profit and income before income
tax benefit (expense). Income tax expense also
experienced a rise, to Rp 464 billion from the previous
Rp 426 billion figure, which was in line with the increase
of income before income tax benefit (expense).

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan dan Laba Tahun Berjalan (Miliar Rupiah)
Income Before Income Tax Benefit (Expense) and Income for the Year (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011

2010

Nilai Amount
Laba Sebelum Manfaat (Beban)
Pajak Pengasilan
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan

150

Naik (Turun)
Increase
(Decrease)
Rp

Descriptions

1,987

1,770

217

12.2%

Income Before Income


Tax Benefit (Expense)

(464)

(426)

(38)

8.8%

Income Tax Benefit (Expense)

1,523

1,344

179

13.3%

Income for the year

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Laba
tahun
berjalan
Perseroan
mengalami
pertumbuhan sebesar 13,3% dari Rp 1,344 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 1,523 miliar pada tahun
2011. Dengan memperhitungkan bagian laba tahun
berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan
non-pengendali sebesar Rp 41 miliar, Perseroan
mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1.482 miliar,
meningkat sebesar 15,2% dibandingkan Rp 1.286
miliar pada tahun 2010. Selain karena pengaruh kinerja
operasional, peningkatan tersebut juga disebabkan
oleh peningkatan kepemilikan pada PT Enseval Putera
Megatrading Tbk.

The Companys income for the year grew by 13.3%,


from Rp 1,344 billion in 2010 to Rp 1,523 billion in
2011. By calculating the part of the income for the year
attributable to non-controlling interest, amounting
to Rp 41 billion, the Company recorded income for
the year attributable to equity holders of the parent
company at Rp 1,482 billion, a rise by 15.2% compared
to the 2010 figure of Rp 1,286 billion. Apart from the
impact of operating performance, the increase was
also caused by increased ownership in PT Enseval
Putera Megatrading Tbk.

Sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut, Perseroan


berhasil memberikan hasil yang semakin baik kepada
pemegang saham, sebagaimana tercermin dari
pertumbuhan Laba Per Saham dasar yang berkelanjutan
selama empat tahun terakhir. Laba Per Saham dasar
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
meningkat secara berkesinambungan dari Rp 72 di
tahun 2008, Rp 97 ditahun 2009, Rp 137 pada tahun
2010 hingga mencapai Rp 158 pada tahun 2011.

In line with previously mentioned income growth, the


Company has succeeded in contributing improved
results to shareholders, as reflected in the growth of
basic Earnings Per Share on a continuous basis over
the last four years. These Earnings Per Share were
constantly increasing, from Rp 72 in 2008, Rp 97 in
2009, Rp 137 in 2010, reaching Rp 158 in 2011.

Pada tahun 2011 Perseroan mencatat peningkatan


pendapatan komprehensif yang berasal dari laba
belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia
untuk dijual sebesar Rp 20 miliar, dibandingkan rugi
belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia
untuk dijual sebesar Rp 0,3 miliar pada tahun 2010.
Sementara itu, pada akun selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan, Perseroan mencatat rugi sebesar
Rp 3,4 miliar pada tahun 2011, dibandingkan laba
pada tahun 2010 sebesar Rp 2,6 miliar. Secara total,
Perseroan mencatat pendapatan komprehensif lain
sebesar Rp 17 miliar pada tahun 2011, meningkat
dibandingkan Rp 2 miliar pada tahun 2010. Laba
komprehensif tahun berjalan tercatat sebesar Rp
1.540 miliar, meningkat 14,4% dibandingkan 1.346
miliar pada tahun 2010.

In 2011 the Company recorded comprehensive


income arising from unrealized gains on availablefor-sale financial assets of Rp 20 billion, compared to
unrealized losses on available-for-sale financial assets
of Rp 0.3 billion in 2010. Meanwhile, for differences
arising from foreign currency translation, the Company
recorded a loss of Rp 3.4 billion in 2011, compared to
a gain in 2010 of Rp 2.6 billion. In total, the Company
booked other comprehensive income of Rp 17 billion
in 2011, higher compared to Rp 2 billion in 2010.
Comprehensive income for the year amounted to Rp
1,540 billion, up by 14.4% from Rp 1,346 billion in
2010.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


Di tengah kondisi persaingan yang ketat dan dalam
upaya untuk menghadirkan berbagai terobosan
dan kemajuan untuk mewujudkan peningkatan
kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe
terus menekankan pentingnya posisi keuangan

Consolidated Statements of Financial Position


Amidst the intense competition in the effort to achieve
breakthroughs and developments for improved health
for a better life, Kalbe continues to emphasize the
importance of a strong and healthy financial position
as a solid foundation to constantly sustain continuous

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

151

Management
Report

Performance
Highlights

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

progress in performance, as well as aggressive


business expansion through an array of dynamic
healthcare segments.

yang kuat dan sehat sebagai fondasi yang kokoh


untuk senantiasa menopang perbaikan kinerja yang
berkelanjutan serta ekspansi usaha yang agresif di
berbagai segmen bisnis kesehatan yang dinamis.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Miliar Rupiah)
Statements of Consolidated Financial Position (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011

Naik (Turun)
Increase
(Decrease)

2010

Nilai Amount
Aset lancar

5,956

Rp

5,031

Descriptions

925

18.4%

Current assets

Aset tidak lancar

2,318

2,001

317

15.9%

Non-current assets

Total aset

8,274

7,032

1,242

17.7%

Total assets

1,630

1,146

484

42.2%

Current liabilities

Liabilitas jangka pendek


Liabilitas jangka panjang
Total liabilitas

128

114

14

12.4%

Non-current liabilities

1,758

1,260

498

39.5%

Total liabilities

0.2

(0.2)

-100.0%

Goodwill negatif
Ekuitas, neto
Total liabilitas dan ekuitas

6,516

5,772

744

12.9%

8,274

7,032

1,242

17.7%

Negative goodwill
Equity, net
Total llabilities and equity

Assets
The Company recorded an increase in total assets as
per December 31, 2011, reaching Rp 8,274 billion,
compared to total assets as per December 31, 2010
of Rp 7,032 billion, which marked a rise of 17.7%.

Aset
Perseroan mencatat kenaikan total aset per tanggal
31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp 8.274 miliar,
dibandingkan total aset per 31 Desember 2010 sebesar
Rp 7.032 miliar, atau meningkat sebesar 17,7%.
Aset Lancar (Miliar Rupiah)
Current Assets (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011
Rp

Kas dan setara kas


Investasi jangka pendek
Piutang usaha, neto
Piutang lain-lain
Persediaan, neto
Pajak pertambahan nilai
dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Total aset lancar

152

Naik (Turun)
2010

Rp

Increase/Decrease
%

Rp

Descriptions

2,291

38.5%

1,902

37.8%

389

20.5%

Cash and cash equivalents

114

1.9%

0.1%

109

2,042.1%

Short- term investments

1,530

25.7%

1,263

25.1%

267

21.2%

Trade receivables, net

105

1.8%

101

2.0%

4.0%

Others receivables

1,705

28.6%

1,551

30.8%

154

10.0%

Inventories, net

21

0.3%

11

0.2%

10

88.5%

Prepaid value added tax

190

3.2%

198

4.0%

(8)

-4.5%

Other current assets

5,956

100.0%

5,031

100.0%

925

18.4%

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Total current assets

Aset Lancar
Aset lancar Perseroan meningkat menjadi Rp 5.956
miliar pada tahun 2011, dibandingkan Rp 5.031
miliar pada tahun sebelumnya, atau menunjukkan
peningkatan sebesar 18,4%.

Current Assets
The Companys current assets grew to Rp 5,956 billion
in 2011, compared to the previous years figure of Rp
5,031 billion, which showed a rise of 18.4%.

Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas Perseroan mengalami peningkatan
sebesar 20,5% dari Rp 1.902 miliar pada tahun 2010
menjadi Rp 2.291 miliar pada tahun 2011 yang terdiri
dari kas, kas pada bank, call deposit dan deposito
berjangka (pihak ketiga), baik dalam mata uang
Rupiah, Dolar A.S maupun mata uang asing lainnya.
Peningkatan tersebut mencerminkan arus kas positif
yang dihasilkan Perseroan.

Cash and Cash Equivalents


The Companys cash and cash equivalents underwent
a 20.5% increase, from Rp 1,902 billion in 2010 to Rp
2,291 billion in 2011, this including cash on hand and
in the bank as well as call and time deposits (third
parties) whether in Rupiah, US Dollars, or other foreign
currencies. The increase reflected the Companys
positive cash flows generation.

Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek mengalami peningkatan
menjadi Rp 114 miliar dari Rp 5 miliar pada tahun
2010, atau menunjukkan pertumbuhan sebesar
2.042,1%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh investasi surat-surat berharga dalam unit
reksadana dan dibukukannya laba belum direalisasi
atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek
Perseroan dan entitas anak.

Short-term Investments
Short-term investments rose to Rp 114 billion from Rp
5 billion in 2010, a significant hike of 2,042.1%. This
improvement was mainly caused by the investments in
marketable securities in the form of mutual funds and
through the posting of unrealized gains on appreciation
in market value of short-term investments, of both the
Company and its subsidiaries.

Analisis Piutang Usaha berdasarkan Umur Piutang (Miliar Rupiah)


Aging Analysis of Trade Receivables (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

Descriptions
2011

Lancar

2010

1,107

942

1-30 hari

334

260

1-30 days

31-60 hari

61

42

31-60 days

61-90 hari

28

25

61-90 days

Lebih dari 90 hari

18

Over 90 days

1,548

1,271

Total

(18)

(8)

Less allowance for impairment

1,530

1,263

Net trade receivables

Lewat jatuh tempo

Total
Dikurangi cadangan penurunan nilai
Piutang usaha neto

Current
Overdue

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

153

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

154

Piutang Usaha
Sebagai imbas langsung dari kenaikan penjualan
perusahaan, piutang usaha yang dimiliki Perseroan
mengalami peningkatan sebesar 21,2% dari Rp
1.263 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 1.530 miliar
pada tahun 2011, masing-masing setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai sebesar Rp 8 miliar dan Rp
18 miliar pada tahun 2010 dan 2011.

Trade Receivables
As a direct outcome of the increase in Company sales,
Kalbes trade receivables increased by 21.2%, from Rp
1,263 billion in 2010 to Rp 1,530 billion in 2011, each
after deducting allowance for impairment amounting
to Rp 8 billion and Rp 18 billion consecutively in 2010
and 2011.

Kolektibilitas Piutang
Pada tahun 2011, rata-rata perputaran piutang
mengalami peningkatan sebanyak 6 hari, dari 44
hari pada tahun 2010 menjadi 50 hari. Manajemen
Perseroan berkeyakinan bahwa piutang Perseroan
dapat ditagihkan sesuai jadwal dan jumlah penyisihan
piutang ragu-ragu senilai Rp 18 miliar cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang usaha.

Collectability of Receivables
In 2011, the average turnover of receivables increased
by 6 days, from 44 days in 2010 to 50 days. Company
management remain convinced that Company
receivables could be collected as scheduled, and the
allowance for impairment amounting to Rp 18 billion
was adequate to cover possible losses that may arise
from the non-collection of the accounts.

Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain Perseroan mengalami peningkatan
sebesar 4,0% dari Rp 101 miliar pada tahun 2010
menjadi Rp 105 miliar pada tahun 2011.

Other Receivables
The Companys other receivables increased by 4.0%,
from Rp 101 billion in 2010 to Rp 105 billion in 2011.

Persediaan, Neto
Peningkatan penjualan diimbangi dengan peningkatan
nilai persediaan Perseroan yang mengalami
peningkatan sebesar 10,0% dari Rp 1.551 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 1.705 miliar pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, rata-rata perputaran persediaan
mengalami peningkatan sebanyak 5 hari, dari 110 hari
pada tahun 2010 menjadi 115 hari pada tahun 2011.

Inventories, Net
Sales increases were accompanied by a 10.0% rise in
Company inventory value, which was Rp 1,551 billion
in 2010 against Rp 1,705 billion in 2011. In 2011, the
average turnover of inventory increased by 5 days,
from 110 days in 2010 to 115 days.

Pajak Pertambahan Nilai Dibayar Dimuka


Sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan,
pajak pertambahan nilai dibayar di muka meningkat
dari Rp 11 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 21
miliar pada tahun 2011, atau sebesar 88,5%.

Prepaid Value Added Tax


As the Companys business developed, prepaid value
added tax grew from Rp 11 billion in 2010 to Rp 21
billion in 2011, a rise of 88.5%

Aset Lancar Lainnya


Aset lancar lainnya terdiri dari biaya dibayar di muka,
uang muka pembelian bahan baku dan barang jadi,
uang muka lain-lain, dan lain-lain. Aset lancar lainnya
pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,5%
dari Rp 198 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 190
miliar pada tahun 2011. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh penurunan uang muka lain-lain.

Other Current Assets


Other current assets comprise prepaid expenses,
advances for purchases of raw material and finished
goods, other advances, and others. Other current
assets in 2011 declined by 4.5%, from Rp 198 billion
in 2010 to Rp 190 billion in 2011. The weakening was
mainly caused by the decline of other advances.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Aset Tidak Lancar (Miliar Rupiah)


Non-Current Assets (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

Naik (Turun)

2011
Rp

2010
%

Rp

Increase (Decrease)
%

Rp

Descriptions

Penyertaan saham

54

2.3%

49

2.4%

10.9%

Investment in shares of stocks

Aset pajak tangguhan, neto

38

1.6%

35

1.7%

7.9%

Deferred tax assets, net

Tagihan restitusi pajak


penghasilan

28

1.2%

29

1.5%

(1)

-3.5%

1,860

80.2%

1,605

80.2%

255

15.9%

Property, plant and


equipment, net

233

10.1%

238

11.9%

(5)

-1.9%

Intangible assets, net

0.4%

0.4%

0.1

-1.2%

Advances for purchases


of equipment

Aset tidak lancar lainnya

97

4.2%

37

1.9%

60

161.0%

Other non-current assets

Total aset tidak lancar

2,318

100.0%

2,001

100.0%

317

15.9%

Aset tetap, neto


Aset tidak berwujud, neto
Uang muka pembelian
aset tetap

Claims for income tax refund

Total non-current assets

Aset Tidak Lancar


Aset tidak lancar Perseroan mengalami peningkatan
dari Rp 2.001 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp
2.318 miliar pada tahun 2011. Kenaikan aset tidak
lancar tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh
peningkatan aset tetap dari Rp 1.605 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 1.860 miliar pada tahun 2011,
yang terutama berupa kepemilikan langsung dan
aset dalam pengerjaan. Selain kenaikan aset tetap,
peningkatan aset tidak lancar juga dipengaruhi oleh
peningkatan aset tidak lancar lainnya dan penyertaan
saham.

Non-current Assets
The Companys non-current assets increased from Rp
2,001 billion in 2010 to Rp 2,318 billion in 2011. The
improvement of non-current assets was significantly
influenced by the increase of property, plant and
equipment from Rp 1,605 billion in 2010 to Rp 1,860
billion in 2011, which was mainly comprised of direct
ownership and construction in progress. In addition to
property, plant and equipment, improvement of noncurrent assets was also influenced by the increase of
other non-current assets, as well as the investment of
shares in stocks.

Liabilitas
Pada tahun 2011 total liabilitas Perseroan meningkat
menjadi Rp 1.758 miliar dibandingkan tahun 2010
sebesar Rp 1.260 miliar. Sebagian besar liabilitas yang
dimiliki Perseroan berasal dari 92,7% liabilitas jangka
pendek, dan sisanya 7,3% berasal dari liabilitas
jangka panjang. Peningkatan liabilitas ini disebabkan
peningkatan utang usaha sebesar 74,2% atau sekitar
Rp 362 miliar.

Liabilities
In 2011 the Companys total liabilities increased to Rp
1,758 billion, compared to 2010 total liabilities, which
reached Rp 1,260 billion. Most of the Companys
liabilities were derived from current liabilities of 92.7%
with the remainder coming from non-current liabilities
of 7.3%. The increase of liabilities was caused by the
hike of trade payables, up 74.2% or about Rp 362
billion.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

155

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Liabilitas Jangka Pendek (Miliar Rupiah)


Current Liabilities (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011
Rp

2010
%

Rp

Increase/Decrease
%

Rp

Descriptions

Pinjaman jangka pendek

140

8.6%

24

2.1%

116

476.6%

Short-term loans

Utang usaha

850

52.1%

488

42.6%

362

74.2%

Trade payables

Utang lain-lain

203

12.4%

139

12.1%

64

45.6%

Other payables

Biaya masih harus dibayar

283

17.4%

302

26.4%

(19)

-6.2%

Accrued expenses

Utang pajak

154

9.5%

193

16.8%

(39)

-19.9%

Taxes payables

Bagian jangka pendek


utang sewa pembiayaan

0.3

0.0%

0.3

0.0%

(0.0)

-7.4%

Current maturities of obligations


under finance leases

1,630

100.0%

1,146

100.0%

484

42.2%

Total current liabilities

Total libilitas jangka pendek

156

Naik (Turun)

Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 42,2%
menjadi Rp 1.630 miliar pada tahun 2011 dibandingkan
Rp 1.146 miliar pada tahun sebelumnya.

Current Liabilities
Current liabilities increased by 42.2% to Rp 1,630
billion in 2011, compared to Rp 1,146 for the previous
year.

Pinjaman Jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek pada tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar 476,6% atau naik sebesar Rp 116
miliar dari tahun 2010 sebesar Rp 24 miliar menjadi Rp
140 miliar pada tahun 2011. Kenaikan pinjaman jangka
pendek berasal dari pinjaman tetap dalam mata uang
Rupiah dari Bank CIMB Niaga, kredit berjangka dalam
mata uang Dolar A.S. dari The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd serta pinjaman tetap dalam
mata uang Dolar Singapura dari DBS Bank.

Short-term Loans
Short-term loans underwent a rise in 2011, up 476.6%
for an increase of Rp 116 billion from the 2010 figure
of Rp 24 billion to Rp 140 billion by 2011. The rise
in short-term loans was derived from fixed loans
received in Rupiah from Bank CIMB Niaga, revolving
credit received from The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd in US Dollars, and fixed loans
received from DBS Bank in Singapore Dollars.

Utang Usaha
Kenaikan utang usaha memberikan kontribusi terbesar
terhadap total kenaikan kewajiban lancar Perseroan.
Utang usaha mengalami kenaikan yang cukup besar
pada tahun 2011 yaitu sebesar 74,2%, meningkat dari
semula Rp 488 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp
850 miliar pada tahun 2011. Utang usaha meningkat
terutama karena adanya peningkatan pembelian
kepada pihak ketiga sebagai pemasok barang jadi
pada Divisi Distribusi dan Logistik. Pada tahun
2011, rata-rata perputaran utang usaha mengalami
peningkatan sebanyak 22 hari, dari 35 hari pada tahun
2010 menjadi 57 hari pada tahun 2011.

Trade Payables
The increase of trade payables shared greatest
contribution towards the hike of the Companys
current liabilities. The trade payables saw a significant
increase in 2011, up by 74.2%, a rise from the 2010
figure of Rp 488 billion to Rp 850 billion in 2011. This
increase in trade payables was mainly resulting from
increased purchases of finished goods from third party
suppliers in the Distribution and Logistics Division.
For 2011, the average turnover of trade payables
increased by 22 days, from 35 days in 2010 to 57 days
in 2011.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Utang Lain-lain
Utang lain-lain terutama terdiri dari utang kepada
agen periklanan dan perusahaan ekspedisi. Utang
lain-lain Perseroan pada tahun 2011 juga mengalami
peningkatan sebesar 45,6% dari Rp 139 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 203 miliar pada tahun 2011.

Other Payables
Other payables consist of payables to advertising
agencies and expedition companies. Other payables
in 2011 also underwent a rise by 45.6% from Rp 139
billion in 2010 to Rp 203 billion in 2011.

Biaya Masih Harus Dibayar


Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari akrual
untuk biaya-biaya penjualan, royalti dan biaya lain-lain.
Perseroan mencatat adanya penurunan biaya masih
harus dibayar sebesar 6,2%, yaitu menjadi Rp 283
miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 302 miliar
pada tahun 2010. Penurunan tersebut disebabkan
turunnya akrual biaya lain-lain.

Accrued Expenses
Accrued expenses cover accruals for selling, royalties
and other expenses. The Company recorded a decline
in accrued expenses, down by 6.2% to Rp 283 billion
in 2011 compared to the Rp 302 billion in 2010. This
decline was triggered by a decrease in accrual for
other expenses.

Utang Pajak
Utang pajak Perseroan mengalami penurunan sebesar
19,9 % dari Rp 193 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp
154 miliar pada tahun 2011, yang terutama disebabkan
oleh penurunan taksiran utang pajak penghasilan
pasal 29.

Taxes Payables
The Companys taxes payables decreased by 19.9%,
going from Rp 193 billion in 2010 to Rp 154 billion
in 2011, which was mainly caused by a decrease in
estimated income tax payable Article 29.

Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan


Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan pada
tahun 2011 juga mengalami penurunan yaitu sebesar
7,4%, dari Rp 0,31 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp
0,29 miliar pada tahun 2011.

Current Maturities of Obligations under Finance Leases


Current maturities of obligations under finance leases
in 2011 also decreased by 7.4%, from Rp 0.31 billion
in 2010 to Rp 0.29 billion in 2011.

Liabilitas Jangka Panjang (Miliar Rupiah)


Non-Current Liabilities (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011
Rp

Liabilitas pajak tangguhan, neto


Utang sewa pembiayaan
setelah dikurangi bagian
jangka pendek

Naik (Turun)
2010

%
10

7.7%

Rp

Increase (Decrease)
%

6.7%

Rp

%
2

28.8%

Deferred tax liabilities, net


Obligations under finance leases
net of current maturities

0.4

0.3%

0.7

0.7%

(0.4)

(51.0%)

Estimasi liabilitas
imbalan kerja karyawan
Total liabilitas jangka panjang

Descriptions

118

92.0%

105

92.6%

13

11.7%

Estimated liabilities for


employees' service
entitlement benefits

128

100.0%

114

100.0%

14

12.4%

Total non-current liabilities

Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 12,4%
menjadi Rp 128 miliar pada tahun 2011 dibandingkan
Rp 114 miliar pada tahun sebelumnya.

Non-Current Liabilities
Non-current liabilities increased by 12.4% to Rp 128
billion in 2011, compared to Rp 114 billion for the
previous year.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

157

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Liabilitas Pajak Tangguhan, Neto


Pada tahun 2011 liabilitas pajak tangguhan, neto
meningkat sebesar 28,8% dari Rp 8 miliar menjadi Rp
10 miliar pada tahun 2011.

Deferred Tax Liabilities, Net


In 2011 net deferred tax liabilities increased by 28.8%
from Rp 8 billion in the previous year to Rp 10 billion.

Utang Sewa Pembiayaan Setelah Dikurangi Bagian


Jangka Pendek
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian
jangka pendek pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp
0,4 miliar, menurun sebesar 51,0% dibandingkan Rp
0,7 miliar pada tahun 2010.

Obligations Under Finance Leases Net of Current


Maturities
The Companys obligations under finance leases net
of current maturities in 2011 was recorded at Rp 0.4
billion, a decline by 51.0% from the amount of Rp 0.7
billion in 2010.

Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karwayan

Estimated Liabilities for Employees Service


Entitlement Benefits
In 2011 the Company recorded an increase for
estimated liabilities for employees service entitlement
benefits, up by 11.7%, amounting to Rp 118 billion
compared to the previous Rp 105 billion in 2010.

Perseroan pada tahun 2011 membukukan kenaikan


estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar
11,7% menjadi Rp 118 miliar dibandingkan Rp 105
miliar pada tahun 2010.
Ekuitas (Miliar Rupiah)
Equity (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011
Rp

Modal saham

Naik (Turun)
2010

Rp

Increase (Decrease)
%

Rp

508

7.8%

508

8.8%

0.0%

Capital stock

0.1%

0.1%

0.0%

Additional paid-in capital

Selisih transaksi dengan pihak


non-pengendali

(3)

-0.1%

(1)

0.0%

(2)

140.1%

Differences arising from transaction


with non-controlling interest

Selisih transaksi restrukturisasi


entitas sepengendali

(37)

-0.6%

(37)

-0.6%

0.0%

Difference in values of restructuring


transactions among entities under
common control

Tambahan setoran modal

Saldo laba
Telah ditentukan
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaannya
Modal treasuri

Retained earnings
62

1.0%

49

0.8%

13

26.0%

Appropriated

6,345

97.4%

5,532

95.8%

813

14.7%

Unappropriated

(687)

-10.5%

(687)

-11.9%

0.0%

Pendapatan (beban)
komprehensif lainnya:

Treasury stock
Other comprehensive
income (expenses):

Selisih kurs atas penjabaran


laporan keuangan

0.0%

0.1%

(3)

-61.3%

Differences arising from foreign


currency translations

Laba (rugi) belum direalisasi


atas kenaikan (penurunan)
nilai pasar investasi, neto

20

0.3%

(0.0)

0.0%

20

-51,938.4%

Unrealized gains (losses) on


appreciation (decline) in market
values of investments, net

6,215

95.4%

5,374

93.1%

841

15.7%

Sub total

Sub total
Kepentingan Non-pengendali
Ekuitas, Neto

158

Descriptions

301

4.6%

398

6.9%

(97)

-24.4%

Non-controlling Interest

6,516

100.0%

5,772

100.0%

744

12.9%

Equity, Net

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Ekuitas, Neto
Pada tahun 2011, ekuitas Perseroan meningkat sebesar
12,9% menjadi Rp 6.516 miliar dibandingkan Rp 5.772
miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan saldo laba ditahan
Perseroan meningkat sebesar 14,8% dari Rp 5.581
miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 6.407 miliar pada
tahun 2011. Sehubungan dengan Program Pembelian
Kembali Saham yang sudah berakhir pada tahun 2009,
sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, saham yang
dibeli kembali oleh Perseroan mencapai Rp 687 miliar
atau sejumlah 780.990.000 saham.

Equities, Net
In 2011 the Companys equities improved by 12.9%,
rising to Rp 6,516 billion compared to Rp 5,772
billion in 2010. This improvement was mainly due to
an increase of Company retained earnings, which
reached 14.8% from Rp 5,581 billion in 2010 against
Rp 6,407 billion in 2011. In relations with the Share
Repurchase Program ended in 2009, up to December
31, 2011, the Company had already repurchased
780,990,000 shares at a total cost of Rp 687 billion.

Likuiditas dan Struktur Permodalan


Likuiditas merupakan faktor yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha suatu
perusahaan dan karenanya manajemen senantiasa
memberikan perhatian terhadap upaya untuk menjaga
tingkat likuiditas yang baik, antara lain dalam bentuk
peningkatan efisiensi biaya dan pengelolaan modal
kerja. Sumber utama likuiditas Perseroan diperoleh
dari arus kas operasional yang kemudian dialokasikan
secara terencana untuk membiayai berbagai
kebutuhan pendanaan dan investasi seperti perolehan
aset tetap, pembayaran hutang, pembagian dividen
maupun pembiayaan kegiatan merger dan akuisisi.
Melalui berbagai upaya yang berkesinambungan
untuk memperbaiki pengelolaan rantai pasokan
dengan dibentuknya tim khusus untuk menangani
rantai pasokan sejak tahun 2008, Perseroan kini telah
mencapai tingkat siklus operasional bersih pada
tingkat 108 hari, dengan perputaran persediaan pada
tingkat 115 hari. Pencapaian tersebut menunjukkan
perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi
sebelum dibentuknya tim khusus, yaitu siklus
operasional bersih dan perputaran persediaan masingmasing 158 hari dan 142 hari pada tahun 2008.

Liquidity and Capital Structure


Liquidity is a very significant factor in supporting the
business operation of a Company, and Management
therefore perpetually pays attention to efforts to
maintain adequate liquidity, among others through
cost efficiency improvement and working capital
management. The main source of liquidity is obtained
from the Company's operating cash flows, which
is then allocated to finance various funding and
investment requirements, such as the acquisition of
property, plants and equipment, payments of loans,
distribution of dividends and funding for mergers and
acquisitions. Through continuous efforts to improve
supply chain management by establishing a special
team which has directed the supply chain since 2008,
the Company has now reached a 108 day level of its
net operating cycle, with inventory turnover at 115
days. This achievement demonstrated significant
improvement compared to conditions before the
formation of the special team, where in 2008 each
operating cycle and inventory turnover was 158 days
and 142 days, respectively.

Struktur modal Perseroan terutama terdiri dari ekuitas


dan pinjaman, dengan rasio pinjaman terhadap
ekuitas yang sangat rendah sebesar 2,3%. Rasio
tersebut meningkat dibandingkan 0,5% pada tahun
2010, namun demikian masih berada pada tingkat
yang sangat rendah dan menunjukkan kemampuan
permodalan Perseroan yang sangat baik. Rasio EBITDA
terhadap beban bunga pinjaman juga tercatat sebesar
164x atau meningkat sebesar 71% dibandingkan
tahun 2010. Rasio tersebut menunjukkan semakin

The Companys capital structure is mainly derived


from equity and loans, with a very low debt to equity
ratio of 2.3%. This ratio increased from the 0.5%
ratio of 2010, but was still considered very low, and
showed the Companys strong capital structure.
Interest coverage ratio was recorded at 164x, for an
increase of 71%, compared to the 2010 ratio. This
ratio revealed improvement of the Companys ability
to fulfill interest payments. On the other hand, in terms

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

159

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

baiknya kemampuan Perseroan dalam membayar


bunga pinjaman. Sementara dalam aspek likuiditas,
Kalbe berada dalam posisi yang sangat baik pada
akhir tahun 2011 dengan jumlah kas dan setara kas
sebesar Rp 2.291 miliar.

of liquidity, Kalbe was in a very satisfying position at


the end of 2011, with total cash and cash equivalents
amounting to Rp 2,291 billion.

Jika terdapat kebutuhan dana yang besar yang tidak


dapat dipenuhi dari kas internal, Perseroan dapat
memperoleh sumber pembiayaan eksternal melalui
pinjaman dari bank atau institusi keuangan lain,
melakukan penambahan emisi saham tambahan
maupun menerbitkan surat hutang di pasar modal.
Pada tahun 2011, Perseroan memperoleh fasilitas
pinjaman dari beberapa bank di antaranya Bank CIMB
Niaga, Bank Central Asia, Bank Permata, The Hong
Kong and Shanghai Banking Corporation dan DBS
Bank. Pinjaman bank tersebut dipergunakan untuk
memperkuat modal kerja Perseroan.

If the Company requires major funding which cannot


be covered by internal cash, the Company may seek
external funding through loans from banks or other
financial institutions, additional share issuance,
or bond issuance on capital markets. In 2011, the
company acquired loan facilities from several banks,
including Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, Bank
Permata, The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation and DBS Bank. These bank loans were
utilized for strengthening the Companys working
capital.

Laporan Arus Kas (Miliar Rupiah)


Statements of Cash Flows (Billion Rupiah)
Tahun Years
Keterangan

2011

2010

Nilai Amount
Arus kas dari aktivitas operasi, neto

Increase
(Decrease)
Rp

Descriptions

1,254

219

17.5%

Net cash flows from operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi, neto

(631)

(232)

(399)

171.8%

Net cash flows from investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan, neto

(407)

(575)

168

-29.2%

Net cash flows from financing activities

435

447

(12)

-2.6%

Net increase (decrease) in cash and cash


equivalents

Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas

160

1,473

Naik (Turun)

Laporan Arus Kas

Statements of Cash Flows

Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas


secara lancar dan berkesinambungan merupakan
salah satu tolok ukur keuangan atas kinerja finansial
yang dinilai penting dan terus menjadi salah satu pusat
perhatian Manajemen. Dalam rangka meningkatkan
arus kas, Perseroan secara konsisten melakukan
upaya peningkatan produktivitas dan inovasi yang
berkesinambungan, serta perbaikan lainnya. Pada
tahun 2011 Perseroan kembali mencatat arus kas
bersih yang baik sehingga mampu menghasilkan
posisi kas yang semakin kuat.

The Companys ability to generate smooth and


continuous cash flows is considered one of the ultimate
measures of financial performance, and continues to
be a central point of Management interest. In order to
strengthen cash flows, the Company has consistently
made continuous efforts to improve productivity and
innovation, as well as implementing other measures.
In 2011 the Company again generated steady cash
flows, further strengthening its cash position.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Pada tahun 2011, arus kas dari aktivitas operasi
Perseroan mengalami peningkatan sebesar 17,5%
dari sebesar Rp 1.254 miliar pada tahun 2010
menjadi sebesar Rp 1.473 miliar. Peningkatan arus
kas dari aktivitas operasi pada tahun 2011 terutama
dikarenakan adanya peningkatan pembayaran kas
dari pelanggan sebesar Rp 653 miliar.

Cash Flows from Operating Activities


In 2011 the Companys cash flows from operating
activities improved by 17.5%, moving from Rp 1,254
billion in 2010 to Rp 1,473 billion. This improvement
of cash flows from operating activities in 2011 was
mainly triggered by an increase in cash received from
customers, amounting to Rp 653 billion.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Secara keseluruhan, pengeluaran untuk investasi
mengalami peningkatan dari Rp 232 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp 631 miliar pada tahun 2011.
Hal ini terutama disebabkan oleh diterimanya hasil
penjualan investasi jangka panjang pada tahun 2010
sebesar Rp 115 miliar terkait divestasi unit kemasan,
sementara pada tahun 2011 Perseroan membukukan
pengeluaran untuk perolehan saham anak perusahaan
dari pihak ketiga sebesar Rp 173 miliar terkait dengan
peningkatan kepemilikan Perseroan pada EPMT.

Cash Flows from Investing Activities


As a whole, expenditures for investing activities
increased from Rp 232 billion in 2010 to Rp 631 billion
in 2011. This was mainly derived from the sale of
long-term investments in 2010, amounting to Rp 115
billion related to the divestment of the packaging unit,
while in 2011 the Company recorded expenditures for
acquisition of subsidiaries shares from third parties,
amounting to Rp 173 billion related to an increase of
Company ownership in EPMT.

Melalui Penawaran Umum Terbatas I, Perseroan


meningkatkan kepemilikannya di EPMT di bulan Maret
2011 sebanyak 359.568.375 lembar saham, yang
terdiri dari 358.980.890 lembar saham berdasarkan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimiliki
Perseroan dan 587.485 lembar saham atas Penjatahan
Pemesanan Tambahan. Sebagai akibat penambahan
saham tersebut, persentase kepemilikan efektif
Perseroan di EPMT mengalami peningkatan dari
83,75% menjadi 83,77%.

Through Rights Issue I, the Company increased


its share ownership in EPMT in March 2011, by
359,568,375 shares, consisting of 358,980,890 shares
from the rights issue and 587,485 shares from the
share allotment. As a result of these additional shares,
the Companys percentage of share ownership in
EPMT increased from 83.75% to 83.77%.

Pada periode tanggal 15 Maret 2011 sampai dengan


tanggal 31 Maret 2011, Perseroan juga melakukan
pembelian sebanyak 10.782.000 saham EPMT di
Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar ratarata sebesar Rp 755 per saham. Sebagai akibat
penambahan saham tersebut, persentase pemilikan
efektif Perseroan di EPMT mengalami peningkatan
dari 83,77% menjadi 84,17%.

For the period starting March 15, 2011 to March


31, 2011, the Company also purchased 10,782,000
shares of EPMT through the Indonesia Stock
Exchange with the average market price of Rp 755 per
share. As a result of this additional shares purchased,
the Companys percentage of ownership in EPMT
increased from 83.77% to 84.17%.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perseroan melakukan


pembelian sebanyak 205.300.000 saham EPMT
di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar ratarata sebesar Rp 800 per saham. Sebagai akibat
penambahan saham tersebut, persentase pemilikan
efektif Perseroan di EPMT mengalami peningkatan
dari 84,17% menjadi 91,75%.

On August 25, 2011, the Company purchased


205,300,000 shares of EPMT through the Indonesia
Stock Exchange with the average market price of Rp
800 per share. As a result of this additional shares
purchased, the Companys percentage of ownership
in EPMT increased from 84.17% to 91.75%.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

161

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

162

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus kas untuk aktivitis pendanaan tercatat menurun
dari Rp 575 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp
407 miliar pada tahun 2011. Perseroan melakukan
beberapa aktivitas pendanaan pada tahun 2011
antara lain berupa pembayaran dividen kas sebesar
Rp 70 per lembar saham, meningkat dibandingkan Rp
25 per lembar saham pada tahun 2010. Sementara
itu, Perseroan pada tahun 2011 mencatat penerimaan
utang bank - bersih setelah dikurangi pembayaran
utang bank, sebesar Rp 116 miliar, dibandingkan
dengan pembayaran utang bank bersih setelah
dikurangi penerimaan utang bank sebesar Rp 315
miliar pada tahun 2010.

Cash Flows from Financing Activities


Cash flows used in financing activities were recorded
down from Rp 575 billion in 2010 to Rp 407 billion
in 2011. The Company conducted several financing
activities in 2011, which included payments of cash
dividends amounting Rp 70 per share, a rise from
the Rp 25 per share paid out in 2010. On the other
hand, in 2011 the Company recorded the proceeds
from bank loans net after deductions for payments
of bank loans amounting to Rp116 billion, compared
to payments of bank loans net after deductions from
the proceeds from bank loans amounting to Rp 315
billion in 2010.

Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan salah satu kegiatan
utama dalam menunjang tercapainya pertumbuhan
penjualan yang berkelanjutan. Pada tahun 2011,
Perseroan
melanjutkan
pelaksanaan
strategi
pemasaran yang langsung melibatkan konsumen
dengan tujuan meningkatan efektivitas pemasaran
dan mempererat hubungan dengan konsumen.
Berbagai kegiatan yang diadakan antara lain meliputi
berbagai aktivitas yang memperoleh tanggapan yang
positif dan partisipasi yang tinggi dari konsumen
seperti Prenagen Peduli Sesama Ibu oleh Prenagen,
Cerebrovit X-cellent Generation Roadshow oleh
Cerebrovit yang merupakan ajang kompetisi remaja di
berbagai kota besar di Indonesia untuk menunjukkan
bakat dan kemampuan mereka, serta kampanye
Gerakan Lambung Sehat Indonesia oleh Promag
untuk mengajak masyarakat menjadi lebih peduli
pada kesehatan lambung.

Marketing
Marketing is one of the main aspects in supporting the
achievement of sustainable sales growth. In 2011, the
Company continued implementing a marketing strategy
which directly involves consumers, in order to improve
marketing effectiveness as well as to strengthen the
Companys relationship with consumers. Various
activities were hosted by Kalbe and received positive
responses and participation of consumers. These
included Prenagen Cares for Mothers by Prenagen,
Cerebrovit X-cellent Generation Roadshow by
Cerebrovit, as a competition event for youth in several
major cities, to showcase their talent and capabilities,
and the Indonesian Movement for Gastric Health
campaign by Promag, the objective being to
encourage people to be more concerned about their
gastric health.

Sebagai ujung tombak kegiatan pemasaran, Kalbe


didukung oleh tim pemasaran yang kuat, yang
merupakan tim terbesar di Indonesia untuk produk
farmasi dan produk kesehatan. Divisi Obat Resep
didukung oleh tim penjualan dan pemasaran yang
terbesar di sektor farmasi yang menjangkau 70%
dokter umum, 90% dokter spesialis serta 100%
rumah sakit dan apotek di Indonesia. Sebagai bentuk
pelaksanaan strategi pemasaran langsung kepada
konsumen, Kalbe juga telah membentuk Kalbe Ethical
Customer Care (KECC) yang secara aktif mengadakan
berbagai kegiatan pada kategori penyakit tertentu.

At the forefront in marketing activities, Kalbe is


supported by a solid marketing team, which is the
biggest marketing team for pharmaceuticals and
healthcare products in Indonesia. The Prescription
Pharmaceuticals Division is supported by the largest
team of sales and marketing in the pharmaceuticals
sector, which cover 70% of general practitioners, 90%
of specialists, and 100% of hospitals and pharmacies
in Indonesia. For the implementation of a direct
marketing strategy toward the consumers, Kalbe has
also established Kalbe Ethical Customer Care (KECC)
which is actively organizing various activities, for
certain disease.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Sementara itu, untuk mempertahankan pangsa pasar


yang dominan pada segmen produk kesehatan,
Divisi Produk Kesehatan telah menangani lebih
dari 150.000 outlet secara langsung. Divisi Nutrisi
didukung oleh tenaga pemasaran yang lengkap,
termasuk tim telemarketing yang secara aktif
menghubungi konsumen. Divisi Distribusi dan Logistik
telah menyediakan infrastruktur logistik yang lengkap
dengan teknologi informasi yang terintegrasi pada 65
cabang di 47 kota di Indonesia.

In the meantime, to maintain a dominant market


share in the healthcare products segment, the
Consumer Health Division directly cover more than
150,000 outlets. The Nutritionals Division is supported
by salespeople which includes the telemarketing
team who actively contacts the consumers. The
Distribution and Logistics Division has provided
complete logistic infrastructure with an integrated
information technology at 65 branches in 47 cities
across Indonesia.

Produksi
Sebagai perusahaan farmasi terbesar di Asia
Tenggara, Perseroan memiliki fasilitas produksi yang
sangat memadai dan telah memenuhi persyaratan
sertifikasi yang diwajibkan. Pada akhir tahun 2011
Perseroan telah menyelesaikan pembangunan
pabrik obat generik dengan kapasitas 87 juta tablet
per bulan untuk mendukung strategi Perseroan
untuk memperkuat posisi pada pasar obat generik.
Dengan tambahan fasilitas tersebut, Perseroan saat
ini memiliki 10 fasilitas produksi yang terdiri dari 9
pabrik di Indonesia dan 1 pabrik di Nigeria. Perseroan
juga tengah membangun fasilitas produksi untuk obat
kanker yang diperkirakan akan selesai pada akhir
tahun 2012.

Manufacturing
As the largest pharmaceutical company in Southeast
Asia, the Company possesses sophisticated
manufacturing facilities, compliant with required
certification. As of the end of 2011, the Company has
completed construction of a generic pharmaceutical
manufacturer with a capacity of 87 million tablets per
month, to support Company strategy in strengthening
its position in the generic pharmaceutical market.
With the addition of this new facility, the Company
currently has 10 manufacturing facilities, consisting of
nine factories in Indonesia and one factory in Nigeria.
The Company is also in the process of constructing
a manufacturing facility for cancer drugs, which is
expected to be completed by the end of 2012.

Investasi Barang Modal


Untuk mendukung perkembangan usaha, Perseroan
memandang perlu dilakukannya investasi barang
modal secara terencana dan berkelanjutan. Pada tahun
2011 Perseroan menginvestasikan dana sejumlah
Rp 469 miliar untuk membiayai perolehan aset tetap
yang antara lain dipergunakan untuk membiayai
pembangunan pabrik obat generik, pembaharuan
cabang-cabang distribusi, penambahan kapasitas
gudang cabang, perawatan dan pembaharuan
mesin-mesin produksi, pembelian mesin-mesin dan
peralatan laboratorium baru untuk kebutuhan riset
dan pengembangan, penambahan armada distribusi,
peremajaan perangkat TI, memperluas penerapan
aplikasi bisnis dan infrastruktur TI terpadu serta
pembelian perlengkapan kantor lainnya.

Capital Expenditure
To sustain business growth, the Company focuses on
planned and continuous capital expenditures. In 2011
the Company invested Rp 469 billion to finance fixed
assets, funds which were, among others, used to
finance the construction of a generic pharmaceutical
facility, upgrading of distribution branches, increase
of warehouse capacity in branches, maintenance and
renewal of manufacturing machinery, the purchase
of both new machinery and laboratory equipment for
the research and development unit, the expansion of
distribution fleets, the renovation of IT hardware, the
expansion of business applications and integrated IT
infrastructures and other purchases for items such as
office supplies.

Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal


Selama tahun 2011, tidak terdapat ikatan material
untuk investasi barang modal yang dilakukan
Perseroan.

Material Commitment for Capital Goods Investment


During 2011, there were no material commitment for
investment of capital goods.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

163

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Kebijakan Dividen
Sebagai perusahaan terbuka, Kalbe memiliki
kebijakan untuk membayar dividen tunai setiap tahun,
dengan mempertimbangkan laba yang diperoleh,
kewajiban pembentukan dana cadangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku, rencana Perseroan
dan kondisi keuangan Perseroan.

Dividend Policies
As a listed company, Kalbe abides by a policy to
declare a cash dividend payment each year, after
considering the income for the year and obligations to
allocate reserves in accordance with applicable laws
and regulations, the Companys plan, as well as the
Companys financial condition.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan Perseroan (RUPST) yang diselenggarakan
pada hari Rabu, tanggal 25 Mei 2011, Perseroan
telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai
sebesar Rp 70 per saham kepada para pemegang
saham, tidak termasuk saham yang telah dibeli
kembali oleh Perseroan.

Based on the Companys Annual General Meeting of


Shareholders (AGMS) which was held on Wednesday,
May 25, 2011, the Company decided to distribute
cash dividends amounting to Rp 70 per share to
the shareholders, not including the Companys
repurchased shares.

Rasio pembagian dividen untuk tahun buku 2010


tercatat sebesar 51,0%, meningkat signifikan
dibandingkan rasio untuk tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar 26,0%. Jumlah dividen yang
dibayarkan Perseroan pada tahun 2011 setelah
dikurangi pajak adalah sebesar Rp 550 miliar,
dibandingkan Rp 234 miliar pada tahun 2010.

Dividend payout ratio for fiscal year 2010 reached


51.0%, increasing significantly compared to 26.0 %
in the preceding year. The amount of dividend paid in
2011 net of tax amounted to Rp 550 billion, compared
to Rp 234 billion in 2010.

Dividen untuk Tahun Buku


Dividend for Fiscal Year
2010

2009

2008

2007

2006

2005

Dividen Tunai (Rp)

70.0

25.0

12.5

10.0

10.0

Cash Dividend (Rp)

Rasio Pembagian Dividen (%)

51.0

26.0

17.0

14.0

14.0

Dividend Payout Ratio (%)

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum


Berdasarkan persetujuan RUPS EPMT pada tanggal
2 Maret 2011, EPMT melakukan Penawaran Umum
Terbatas I kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
sejumlah 428.640.000 saham dengan nilai nominal Rp
50 per saham. Total perolehan dana tercatat sebesar
Rp 300 miliar, atau sebesar Rp 298 miliar setelah
dikurangi biaya penerbitan hak memesan efek terlebih
dahulu. Dana yang diperoleh direncanakan akan
digunakan untuk membiayai pembangunan Pusat
Distribusi Regional, pembelian tanah, peremajaan
cabang, dan pembaruan struktur teknologi informasi.
Sampai dengan 31 Desember 2011, saldo dana
tercatat sebesar Rp 260 miliar.

164

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Usage of Proceeds from Rights Issue


Based on the approval by GMS of EPMT, dated
March 2, 2011, EPMT conducted Rights Issue I to
shareholders in order to distribute a rights issue of
428,640,000 shares, at a par value of Rp 50 per share.
Total proceeds received were recorded as amounting
to Rp 300 billion, or Rp 298 billion after rights issue cost
deductions. Proceeds were to be directed to financing
the construction of additional Regional Distribution
Center, land purchases, branch renovations, and
updates of information technology structure. As of
December 31, 2011, the fund balance was recorded
at Rp 260 billion.

Transaksi Material dan Kejadian Luar Biasa


Tidak terdapat transaksi yang material dalam
bentuk investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau
restrukturisasi utang/modal maupun kejadian luar
biasa di dalam Perseroan selama tahun 2011.

Material Transactions and Extraordinary Events


No material transactions in the form of investment,
expansion, divestment, acquisition and debt/capital
restructuring or extraordinary events took place in the
Company during 2011.

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan


dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Selama tahun 2011, tidak terdapat transaksi benturan
kepentingan di dalam perseroan.

Transactions Containing Conflict of Interest and


Transactions with Related Parties
During 2011, no transactions containing conflict of
interest were undertaken.

Dalam kegiatan usaha normal, Grup Kalbe melakukan


transaksi dengan pihak berelasi tertentu, yaitu PT
Asuransi Mitra Maparya (AMM), pihak berelasi lainnya,
dan Orange Kalbe Limited (OKL), entitas asosiasi di
mana Perseroan memiliki penyertaan sebesar 30%.

Kalbe Group, in its regular conduct of business,


engages in transactions with certain related parties,
PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), a related party,
and Orange Kalbe Limited (OKL), associated entity
whereby the Company has a 30% stake.

Perseroan membeli polis asuransi dari AMM dengan


total keseluruhan nilai pertanggungan asuransi
sejumlah Rp 3.278 miliar, US$ 42,2 juta, SGD 108
ribu dan JPY 750 ribu pada tanggal 31 Desember
2011 dan sejumlah Rp 3.052 miliar, US$ 43 juta, EUR
592 ribu, SGD 39 ribu dan JPY 750 ribu pada tanggal
31 Desember 2010. Polis asuransi tersebut untuk
melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari
risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko
lainnya.

The Company obtained insurance policies from AMM,


with combined insurance coverage amounting to Rp
3,278 billion, US$ 42.2 million, SGD 108 thousand
and JPY 750 thousand as of December 31, 2011, and
Rp3,052 billion, US$ 43 million, EUR 592 thousand,
SGD 39 thousand and JPY 750 thousand as of
December 31, 2010. The said insurance policies
covered portions of inventories and property, plant
and equipment against risks of losses by fire, flood
and other risks, on a blanket basis.

Entitas Anak membeli persediaan barang jadi dari OKL


dengan total keseluruhan nilai pembelian sejumlah
US$ 1,3 juta.

The Companys subsidiary purchased finished goods


from OKL with total purchase of US$ 1.3 million.

Kejadian Setelah Tanggal Neraca Perseroan


Pada tanggal 8 Maret 2012, Perseroan menerima
Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan
Perseroan beserta salinan resmi dari Putusan
Mahkamah Agung No.2681K/Pdt/2010 Jo.No. 89/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut,
Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perseroan
dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.

Subsequent Events
On March 8, 2012, the Company received a Notification
of the verdict from the Supreme Court of the Republic
of Indonesia concerning JP Morgan case against the
Company, and the official copy of Supreme Court
Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo.No. 89/Pdt.G/2009
/PN.Jkt.Pst. In its verdict, the Supreme Court of the
Republic of Indonesia accepted the Companys
exception and denied the claim of JP Morgan.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

165

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

166

Berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang


saham PT Millenia Dharma Insani (MDI), anak
perusahaan EPMT tanpa mengadakan rapat umum
pemegang saham yang ditandatangani pada tanggal
23 Desember 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris
George Handojo Hermawi, S.H., No. 23 tanggal 30
Desember 2011, para pemegang saham MDI telah
menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor sebesar Rp 6 miliar (terdiri dari 60.000 lembar
saham dengan nilai nomimal per saham Rp100.000)
yang seluruhnya diambil bagian dan telah disetor
penuh oleh EPMT. Perubahan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-03967
tanggal 6 Februari 2012.

Based on a statement of decree by PT Millenia


Dharma Insani (MDI) shareholders, a subsidiary of
EPMT, which was signed on December 23, 2011, and
covered by Notarial Deeds No. 23 dated December
30, 2011 of George Handojo Hermawi, S.H., a
decision taken without holding any General Meeting of
Shareholders, MDI shareholders agreed to an increase
in MDIs issued and fully paid capital, amounting to Rp
6 billion (consist of 60,000 shares at a par value of Rp
100,000 per share) subscribed and fully paid for by
the EPMT. These changes have been approved by the
Ministry of Justice and Human Rights, through Receipt
and Notification of the Amendment of the Articles of
Association Letter No. AHU-AH.01.10-03967 dated
February 6, 2012.

Perubahan Peraturan Perundang-undangan


Selama tahun 2011, terdapat perubahan peraturan
yang diberlakukan oleh Pemerintah yang memiliki
dampak penting bagi kegiatan usaha Perseroan, yaitu
sebagai berikut:

Changes in Laws and Regulations


In 2011, there were changes in the regulations enacted
by the Government, that may have a significant impact
on the Companys business activities, included the
following:

1. Undang Undang Republik Indonesia No. 24


Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
Mengatur pembentukan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) dalam menjalankan sistem
jaminan sosial nasional yang merupakan program
negara yang bertujuan memberikan kepastian
perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyat.
2. 
Keputusan Menteri Kesehatan No.
632/
MENKES/SK/III/2011 tentang Harga Eceran
Tertinggi Obat Generik Tahun 2011 Menggantikan
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/
Menkes/146/I/2010.
Menetapkan harga jual obat generik untuk 499 jenis
obat generik di apotek, rumah sakit, dan fasilitas
kesehatan lainnya yang berlaku di seluruh di
Indonesia. Bersamaan dengan keputusan tersebut,
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 633/
MENKES/SK/III/2011 tentang Harga Obat Untuk
Pengadaan Pemerintah Tahun 2011 menetapkan
harga obat tertinggi yang berbeda berdasarkan
regional untuk pengadaan kebutuhan obat pada
fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah.

1. Law of the Republic of Indonesia No. 24 Year


2011 concerning Social Security Provider Body.
This regulates the establishment of Social Security
Provider Body (BPJS) in running a national social
security system, which is a states program aiming
at assuring protection and social welfare for all
citizens.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

2. Ministry of Health Decree No 632/MENKES/SK/


III/2011 concerning Price Caps on Key Generic
Drugs in 2011, Replacing the Previous Ministry of
Health Decree No. HK.03.01/Menkes/146/I/2010.
This sets selling and retail price caps on 499
generic drugs for pharmacies, hospitals and other
healthcare institutions throughout Indonesia.
Together with this, Ministry of Health Decree No.
633/MENKES/SK/III/2011 concerning Price Caps
on Key Generic Drugs in Government Healthcare
Facilities Year 2011 sets different price caps, based
on different regions, for government procurement in
government healthcare facilities.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik.
Mengatur pembentukan klinik sebagai salah satu
penyelenggaraan fasilitas kesehatan yang mudah
diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka
meningkatkan kesehatan masyarakat.

3. Minister of Health Regulation No. 028/MENKES/


PER/I/2011 on Clinics
Regulating the establishment of clinics as one of
the providers of accessible, affordable, and good
quality health facilities, in order to upgrade public
health.

4. P
 eraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan
Makanan
No.HK.03.1.23.10.11.08481
Tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat Menggantikan Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
No.HK.00.05.3.1950 Tahun 2003 tentang Kriteria
dan Tata Laksana Registrasi Obat.
Mengatur mulai dari kriteria obat, kategori registrasi
obat hingga tata laksana registrasi obat
untuk
melindungi masyarakat dari peredaran obat yang
tidak memenuhi khasiat, keamanan dan mutu.

4. 
The National Food and Drug Supervisory
Agency Regulation No.HK.03.1.23.10.11.08481
of 2011, regarding Criteria and Procedures
for Drug Registration, Replacing the National
Food and Drug Supervisory Agency Decree No.
HK.00.05.3.1950 of 2003 regarding Criteria and
Procedures for Drug Registration.
Regulating drug criteria, categories of drug
registration, and procedures for drug registration
to protect the public from the distribution of drugs
which do not meet standards of efficacy, safety and
quality.

Perubahan Kebijakan Akuntansi


1. 
Dasar
penyajian
laporan
keuangan
konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan
Keuangan (diterapkan pada tanggal 1 Januari
2011).

Changes in Accounting Policies


1. Basis of presentation of consolidated financial
statements
The consolidated financial statements are prepared
in accordance with the Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised
2009), Presentation of Financial Statements
(adopted on January 1, 2011).

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan


keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan,
komponen laporan keuangan, penyajian secara
wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,
perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar
dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang,
informasi komparatif, konsistensi penyajian dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,
sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif
lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi
keuangan dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation


of financial statements as to, among others, the
objective, component of financial statements, fair
presentation, materiality and aggregate, offsetting,
distinction between current and non-current assets
and short-term and long-term liabilities, comparative
information and consistency and introduces new
disclosures such as, among others, key estimations
and judgements, capital management, other
comprehensive income, departures from accounting
standards and statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut


memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian
dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have


significant impact on the related presentation and
disclosures in the consolidated financial statements.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

167

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

168

S
 esuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), Kalbe
telah mereklasifikasi kepentingan non-pengendali
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 masing-masing sebesar
Rp 398 miliar dan Rp 480 miliar sebagai bagian dari
ekuitas. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan
konsolidasian Kalbe pada tanggal 31 Desember
2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah
disajikan kembali.

In accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009),


the Group has reclassified non-controlling interests
as of December 31, 2010 and January 1, 2010/
December 31, 2009, respectively of Rp 398 billion
and Rp 480 billion as part of equity. Accordingly,
the consolidated statements of financial position of
the Group as of December 31, 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009 have been restated.

2. Prinsip-prinsip konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe
menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi
2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa
hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i)
rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit
bagi kepentingan non-pengendali (KNP); (ii)
kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii)
perubahan kepemilikan pada entitas anak yang
tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv)
hak suara potensial dalam menilai keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas
anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

2. Principles of consolidation
Effective January 1, 2011, the Kalbe Group
retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised
2009), Consolidated and Separate Financial
Statements, except for certain items which
were applied prospectively: (i) losses within a
subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interest (NCI); (ii) loss of control over a
subsidiary; (iii) changes in the ownership interest in
a subsidiary that do not result in the loss of control;
(iv) potential voting power in ascertaining control;
(v) consolidation over subsidiaries with long term
restriction

3. Kombinasi bisnis
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe
mengadopsi secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi
2010), Kombinasi Bisnis bagi kombinasi bisnis
yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal
tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Sesuai dengan ketentuan
transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), pada
tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe:

3. Business Combinations
Effective January 1, 2011, Kalbe Group prospectively
adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), Business
Combinations for business combinations whose
acquisition date is on or after the beginning of a
reporting year/period commencing on or after
January 1, 2011. In accordance with the transitional
provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), on
January 1, 2011, Kalbe Group:

menghentikan pengakuan goodwill sejak awal


tahun/periode buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2011;
mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan
akumulasi amortisasi sehubungan dengan
penurunan goodwill pada awal periode tahun/
periode buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011 ; dan

ceased goodwill amortization whose acquisition


date is on or after the beginning of a reporting year/
period commencing on or after January 1, 2011;
eliminated the carrying amount of accumulated
amortization in relation to the decrease of
goodwill whose acquisition date is on or after the
beginning of a reporting year/period commencing
on or after January 1, 2011; and

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

m
 elakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai
dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan
Nilai Aset, sejak awal tahun/periode buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011

performed an impairment test of goodwill in


accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009),
Impairment of Assets, whose acquisition date
is on or after the beginning of a reporting year/
period commencing on or after January 1, 2011.

4. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe
menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK
revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh
terhadap pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap
berelasi dengan Grup jika (a) langsung, atau tidak
langsung yang melalui satu atau lebih perantara,
suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan
oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,
dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup
yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup;
atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
b) suatu pihak yang berelasi dengan Grup; c)
suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup
sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari
personil manajemen kunci Grup atau entitas induk
Grup; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat
dari individu yang diuraikan dalam butir (a).

4. Transactions with related parties


Effective January 1, 2011, Kalbe Group has
adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party
Disclosures. This revised PSAK requires disclosure
of related party relationships, transactions and
outstanding balances, including commitments, in
the consolidated financial statements. The adoption
of the revised PSAK has a significant impact
on related disclosures in consolidated financial
statements. A party is considered to be related to
the Group if (a) directly or indirectly through one
or more intermediaries, the party (i) controls, or is
controlled by, or is under common control with the
Group; (ii) has an interest in the Group that gives
significant influence over the Group; or (iii) has joint
control over the Group; (b) the party is an associate
of the Group; (c) the party is a joint venture in which
the Group is a venturer; (d) the party is a member of
the key management personnel of the Group or its
parent; the party is a close member of the family of
any individual referred to (a).

5. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe
menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi
2009), Penurunan Nilai Aset, termasuk goodwill
dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis
sebelum tanggal 1 Januari 2011.

5. Impairment of Non-financial Assets


Effective January 1, 2011, Kalbe Group prospectively
adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment
of Assets, including goodwill and assets acquired
from business combinations before January 1,
2011.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset
dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total
tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan
melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada
kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai
dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui
rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga
menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the


procedures to be employed by an entity to ensure
that its assets are carried at no more than their
recoverable amounts. An asset is carried at more
than its recoverable amount if its carrying amount
exceeds the amount to be recovered through use
or sale of the asset. If this is the case, the asset
is described as impaired and this revised PSAK
requires the entity to recognize an impairment loss.
This revised PSAK also specifies when an entity
should reverse an impairment loss and prescribes
disclosures.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

169

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tinjauan Keuangan
Financial Review

6. Biaya penelitian dan pengembangan


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe
menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak
Berwujud. PSAK revisi ini menentukan perlakuan
akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur
secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan
untuk mengakui asset tak berwujud jika, dan hanya
jika, criteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur
cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud
dan menentukan pengungkapan terkait. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Biaya penelitian dibebankan saat
terjadinya. Aset tak berwujud yang timbul dari
pengembangan (atau dari tahap pengembangan
pada proyek internal) diakui jika dan hanya jika,
entitas dapat menunjukkan semua hal berikut ini:
(i) kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud
tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan
atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset tak
berwujud tersebut dan menggunakannya atau
menjualnya, iii) bagaimana aset tak berwujud akan
menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv)
tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk
menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud,
dan (v) kemampuan untuk mengukur secara
andal pengeluaran yang terkait dengan aset tak
berwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat
dari biaya pengembangan diuji bagi penurunan
nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau
lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai
pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian,
biaya pengembangan diamortisasi selama taksiran
masa manfaat ekonomis dari aset tak berwujud
terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat
indikasi Keuntungan atau kerugian yang muncul
dari penghentian pengakuan aset tak berwujud
merupakan perbedaan antara nilai neto pelepasan
dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset
tersebut dihentikan pengakuannya.

170

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

6. Research and development costs


Effective January 1, 2011, Kalbe Group adopted
PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets.
The revised PSAK prescribes the accounting
treatment for intangible assets that are not dealt
with specifically in other PSAK, and requires the
recognition of an intangible asset if, and only if,
the specified criteria are met, and also specifies
how to measure the carrying amount of intangible
assets and related disclosures. The adoption
of said revised PSAK has no significant impact
on consolidated financial statements. Research
costs are expensed as incurred. An intangible
asset arising from development expenditures on
an individual project is recognized only when the
Group can demonstrate: (i) the technical feasibility
of completing the intangible asset so that it will be
available for use or sale, (ii) its intention to complete
and its ability to use or sell the asset (iii) how the
asset will generate future economic benefits, (iv)
the availability of resources to complete, and (v)
the ability to reliably measure expenditures during
development. The carrying value of development
costs is reviewed for impairment annually when
the asset is not yet in use, or more frequently
when an indication of impairment arises during the
reporting period. Upon completion, development
costs are amortized over the estimated useful life
of the related intangible asset, and assessed for
impairment whenever there is an indication that
the intangible asset may be impaired. Gain or loss
arising from de-recognition of an intangible asset
is measured as the difference between the net
disposal proceeds and the net carrying amount of
the asset, and is recognized in the consolidated
statement of comprehensive income when the
asset is de-recognized.

7. Pengakuan pendapatan dan beban


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan
PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan. PSAK
revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria
pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan
dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi
atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu, serta memberikan penduan praktis
dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan
pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan
dari penerapan standar akuntansi yang direvisi
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara
andal. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan
dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat
semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan
barang telah dipindahkan kepada pembeli. Beban
diakui pada saat terjadinya.

7. Pengakuan pendapatan dan beban


Effective January 1, 2011, Kalbe Group adopted
PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue. The
revised PSAK identifies the circumstances in
which criteria on revenue recognition will be met
and revenue may therefore be recognized, and
prescribes the accounting treatment of revenue
arising from certain types of transactions and
events, and also provides practical guidance on the
application of the criteria to revenue recognition.
There is no significant impact of these amended
accounting standards on the consolidated financial
statements. Revenue is recognized to the extent
that it is probable that the economic benefit will
flow to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized: Revenue from the sale of goods and
services is recognized when all significant risks and
rewards of ownership of the goods have passed to
the buyer. Expenses are recognized as incurred.

8. Penerapan standar akuntansi lainnya


Grup Kalbe juga telah menerapkan standar
akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011
yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan
konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak
yang signifikan:
(i)  PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas;
(ii) PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah
Periode Laporan;
(iii) PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

8. Adoption of other revised accounting standards


Kalbe Group also adopted the following revised
accounting standards on January 1, 2011 which are
considered relevant to the consolidated financial
statements but did not have significant impact:
(i)  PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash
Flows";
(ii) PSAK No. 8 (Revised 2010), Events After the
Reporting Period;
(iii) PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

171

172

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

172-230 Laporan Tata Kelola


Perusahaan
Corporate
Governance Report

Implementasi
Tata Kelola
Perusahaan
yang Efektif dan
Transparan
Effective and Transparent Corporate
Governance Implementation

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

173

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Laporan Tata Kelola


Perusahaan
Corporate Governance Report

Implementasi tata
kelola perusahaan
yang efektif dan
transparan
Effective and
transparent corporate
governance
implementation

174

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Consolidated
Financial
Statements

Prinsip dan Komitmen GCG


Komitmen terhadap implementasi GCG sebagai
landasan atas pengelolaan perusahaan terus
diterapkan di dalam lingkungan Grup Kalbe.
Menyadari akan pentingnya GCG sebagai
bagian dari budaya Grup Kalbe; serta tuntutan
akan sistem, struktur dan implementasi GCG
yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, Kalbe
terus memperbaiki dan memperkuat kebijakan
dan praktik Tata Kelola Perusahaannya.

Principles and Commitment ff GCG


Commitment to the implementation of GCG as
a basis of corporate management is continually
applied in the environment of Kalbe Group. With
recognition of the importance of GCG as part of
the culture of Kalbe Group and with gradually
increasing demands for a workable system,
structure and implementation of GCG through
the years, Kalbe continues to improve and
strengthen its corporate governance policies and
practices.

Kalbe berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola di


seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman
pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG.
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, Kalbe melakukan
penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah
kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaruan sistem
dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
GCG yang efektif.
Kalbe is fully committed to implement corporate governance in all organizational
phases and levels, in accordance with various conditions and requirements dealing
with the establishment of GCG. In optimizing the implementation of GCG, we have
conducted infrastructure reinforcement, internal restructuring which leads to the
best practices, balancing and renewal of systems and procedures needed to support
effective implementation of GCG.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

175

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan dan


mengimplementasikan GCG adalah melalui penyelarasan
antara program-program GCG dengan nilai - nilai dan
rencana strategis Perseroan.

The approach taken in developing and implementing


GCG is through alignment of GCG programs with our
corporate values and strategic plans.

Kalbe menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG yang


mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kewajaran, dengan keyakinan bahwa
hal ini akan menjamin terciptanya keseimbangan
bisnis secara menyeluruh sehingga segenap bentuk
kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu
dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka
pendek dan jangka panjang serta kepentingan
shareholders dan stakeholders akan menuju pada titik
keseimbangan.

Kalbe applies basic GCG principles, which cover


transparency,
accountability,
responsibility,
independence and fairness, with the faith that these
will ensure the establishment of a thoroughly balanced
business, and hence all affairs, either economic or
social, individual or public, internal as well as external,
short term and long term and also the interests of
shareholders and stakeholders will strive to stay in
balance.

Tujuan Penerapan GCG


Penerapan GCG merupakan wujud komitmen
Perseroan untuk mencapai tujuan Kalbe. Dalam
mengembangkan
GCG,
Kalbe
senantiasa
memperhatikan
ketentuan
dalam
Pedoman
Umum Good Corporate Governance Indonesia
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance serta memperhatikan praktik-praktik
bisnis terbaik.

Purposes of GCG Implementation


GCG implementation is the realization of the
Companys commitment to reach Kalbes goals. In
improving GCG, Kalbe always pays attention to the
requirements of General Guidelines for Indonesias
Good Corporate Governance, issued by the National
Committee on Governance, with concerns for best
business practices as well.

Penerapan GCG mempunyai tujuan utama untuk:


1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja
Struktur Perseroan yaitu antara Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan
Direksi;
2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan
Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan para stakeholders;
3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara
Perseroan dengan para stakeholders;
4. Mendorong dan mendukung pengembangan
usaha, pengelolaan sumber daya Perseroan dan
pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga
meningkatkan nilai Perseroan;
5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan;

The main purposes of GCG implementation are to:


1. Govern and control work practices within Company
Structure, namely, the General Meeting of
Shareholders (GMS), the Board of Commissioners
and Directors;
2. Improve the responsibility of Company management
toward shareholders and continue to express
concern for the interests of stakeholders;
3. Create clarity in job relationships, between the
Company and its stakeholders;
4. Reinforce and support business expansion,
Company resources management and risk
management more effectively, in order to enhance
values of the Company
5. Guide the achievement of companys Vision and
Mission;
6. Improve human resources professionalism;

6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya


manusia;
7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan
budaya Perseroan;

176

Management
Discussion &
Analysis

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

7. Become the basis of implementation


development of Company culture.

and

Upaya Memperkuat Implementasi GCG


Kalbe membangun implementasi GCG yang dimulai
dari jajaran manajemen puncak sampai kepada
seluruh level pelaksana. Berbagai upaya memperkuat
implementasi GCG yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Melanjutkan
sosialisasi
serta
mendorong
implementasi nilai dasar Perseroan yaitu Panca
Sradha Kalbe pada seluruh karyawan serta pada
seluruh proses kinerja.
2. Menyempurnakan kebijakan-kebijakan Perseroan
sesuai dengan asas-asas GCG serta perubahan
peraturan perundang-undangan.
3. Mengembangkan rencana kerja tahunan Perseroan
untuk mendukung perbaikan penerapan prinsip
GCG di seluruh lingkungan Perseroan.
4. Meninjau kembali pedoman GCG Perseroan
serta melakukan beberapa penyesuaian dengan
mengikuti perkembangan praktik GCG.

Efforts to Reinforce GCG Implementation


Kalbe builds GCG implementation, which starts
from top level management and extends to all levels
of employee. Various efforts to strengthen GCG
implementation which have been conducted are as
follows:
1. Continue the socialization and support the
implementation of Company basic values, namely,
Panca Sradha Kalbe to all staff members and to
overall performance processes.
2. Enhance the Company policies based on GCG
principles and changes in prevailing regulations.

Mekanisme GCG
Kalbe telah memiliki kelengkapan kebijakan-kebijakan
(soft-structure) yang mengatur berbagai aspek
pelaksanaan GCG di Kalbe. Soft-structure GCG
disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan
dan mengacu pada berbagai ketentuan yang berlaku
di Indonesia. Soft-structure GCG yang berlaku di
Kalbe adalah sebagai berikut:
a. Visi, Misi, Motto, serta nilai-nilai Perseroan yang
telah tertanam dalam sejarah perjalanan Kalbe dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis
Perseroan
b. Pedoman Good Corporate Governance PT Kalbe
Farma Tbk, yang telah diberlakukan sejak tahun
2001.
c. B
 uku Saku Panduan Pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang telah didistribusikan kepada
seluruh karyawan Kalbe sejak tahun 2005.
d. Piagam Audit Internal
e. Kebijakan hukum Kalbe Good Legal Practice sejak
tahun 2006
f. K
 ebijakan Teknologi Informasi
g. K
 ebijakan mengenai hak dan kewajiban karyawan
h. Kebijakan mengenai tanggung jawab sosial
Perseroan
i. Berbagai Standard Operating Procedures

Mechanism of GCG
Kalbe has soft-structure devices which manage
various aspects of GCG implementation in Kalbe. Soft
structure of GCG is well arranged based on the needs
and refers to several regulations in Indonesia. Soft
structure of GCG applied in Kalbe are as follows:

3. Develop Companys annual work plan for supporting


the improvement of the implementation of GCG
principles in the entire Company environment.
4. Review Companys GCG guidelines and carry out
alignment by following the development of GCG
practices.

a. V
 ision, Mission, Motto and Company values which
have been inherent through the history of Kalbe
and rejuvenated, along with the development of
Company businesses
b. Good Corporate Governance Guidelines of PT
Kalbe Farma Tbk, which have been enacted since
2001.
c. G
 CG Implementation Guideline Pocket Book which
has been distributed to all Kalbe staff since 2005.
d. Internal Audit Charter
e. K
 albe Legal policy - Good Legal Practice since
2006
f. Policy of Information Technology
g. Policy on employee rights and obligations
h. Policy employees' corporate social responsibilities
i. Various Standard Operating Procedures

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

177

Management
Report

Performance
Highlights

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Kebijakan-kebijakan tersebut saling menunjang dan


terus dikembangkan untuk menunjang peningkatan
penerapan GCG di Kalbe.

Those policies are interconnected and continued to


be developed in supporting the enhancement of GCG
implementation in Kalbe.

Struktur dan Hubungan GCG


Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Undangundang Perseroan Terbatas), organ perusahaan terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, dan Direksi.

Structure and Relationship of GCG


Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 40
Year 2007 regarding Limited Liability Company (Limited
Liability Company Law), the corporate structure
consists of the General Meeting of Shareholders
(GMS), the Board of Commissioners and the Board of
Directors.

RUPS melakukan pengambilan keputusan penting


yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan
memperhatikan ketentuan pada Anggaran Dasar dan
peraturan perundangan yang berlaku.

GMS conducts important decision-making based on


the interests of the company, in accordance with the
provisions in the Articles of Association and prevailing
regulations.

Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi,


sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan
yang memadai terhadap kinerja pengelolaan
perusahaan. Namun demikian, keduanya mempunyai
tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan
usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena
itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan
persepsi terhadap Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan.

Company management is carried out by Directors,


whereas the Board of Commissioners conducts
adequate control of the performance of company
management. However, both have responsibilities to
maintain the sustainability of Company business over
the long term. Therefore, the Board of Commissioners
and the Board of Directors have a similar perception
concerning the Vision, Mission and Company values.

Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan


Komisaris dibantu oleh 5 Komite dan untuk membantu
pelaksanaan tugas Direksi, telah dibentuk struktur
organisasi yang efektif dan efisien.

In supporting its duties, the Board of Commissioners


is assisted by 5 Committees and to support the Board
of Directors in performing their duties, effective and
efficient organizational structure has been formed.

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

Direksi
Board of Directors

Komite Audit
Audit Committee

178

Komite Nominasi
Nomination
Committee

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Komite Remunerasi
Remuneration
Committee

Komite Risiko Usaha


Business Risk
Committee

Komite GCG
GCG Committee

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


RUPS adalah organ perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang
segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.

General Meeting of Shareholders (GMS)


GMS is an organ of the company which has the
supreme power in the Company and holds all authority
which cannot be delegated to the Board of Directors
and the Board of Commissioners.

RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah


para pemegang saham untuk mengambil keputusan
penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam
dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada
kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.

GMS as an organ of the Company is the forum for


shareholders to make important decisions related to
capital invested in the company, in accordance with
provisions in Articles of Association and prevailing
regulations. The decisions made by GMS must be
based on the long-term interests of the Company
businesses.

Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan


memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar,
menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk
dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan
korporasi atau keputusan strategis lainnya yang
diajukan Direksi. Keputusan yang diambil dalam
RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. Tanpa
mengurangi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki
oleh RUPS, RUPS atau pemegang saham tidak dapat
melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas,
fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi
untuk menjalankan kewajiban dan haknya sesuai
dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan.

Authorities held by GMS includes appointing and


dismissing members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors, evaluating the performance
of the Board of Commissioners and the Board of
Directors, approving amendments to the Articles
of Association, approving the Annual Report and
determining the form and amount of remuneration
for members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors, as well as making decisions
related to corporate actions or other strategic matters
proposed by the Board of Directors. Resolutions made
by the GMS are based on the interests of the Company.
Without diluting either the power and authority of the
GMS, the GMS or shareholders may not intervene
against the duties, functions and authority of the
Board of Commissioners and the Board of Directors in
carrying out obligations and rights in accordance with
the Articles of Association and prevailing regulations.

Dalam pelaksanaan RUPS tahun 2011 telah dilakukan


pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham
sesuai ketentuan yang berlaku. Kalbe memiliki tata
cara penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan
bahwa agenda acara RUPS harus disampaikan
beserta undangan RUPS.

The implementation of GMS in 2011 is preceded by


an announcement and invitation for the shareholders
in accordance with the given regulation. Kalbe has
a mechanism of GMS implementation in which it is
stated that the agenda of GMS must be announced in
the invitation to the GMS.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

179

Performance
Highlights

180

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

RUPS Tahunan
Selama tahun 2011, Kalbe telah melaksanakan 1
(satu) kali RUPS Tahunan. RUPS Tahunan tersebut
diaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 di Gedung
Bintang Toedjoe, Jl. Jend. A. Yani No. 2, Pulomas,
Jakarta.

Annual GMS
During 2011, Kalbe has conducted 1 (one) Annual
GMS. The Annual GMS was carried out on May 25,
2011 in Bintang Toedjoe Building, Jl. Jend A. Yani No.
2, Pulomas, Jakarta.

Proses penyelenggaraan RUPS tersebut telah


dilaksanakan
sesuai
dengan
Undang-undang
Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 dan 83 serta
Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-60/PM/1996
tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan
proses sebagai berikut:

The execution of GMS implementation was conducted


pursuant to Limited Liability Company Law, Articles
81, 82 and 83 as well as the Decree of the Chairman
of Bapepam No. Kep-60/PM/1996 regarding the Plan
and execution of GMS with the processes as follows:

Pemberitahuan
Notification

Pengumuman
Announcement

Panggilan
Invitation

Hasil RUPS
GMS Result

Tanggal 18 April 2011.


Dated April 18, 2011

Tanggal 25 April 2011.


Dated April 25, 2011

Tanggal 10 Mei 2011.


Dated May 10, 2011

Tanggal 27 Mei 2011


Dated May 27, 2011

Melalui surat Perseroan kepada


Bapepam-LK No. 019/CSECKF/IV-11 Perihal Penyampaian
Rencana Pelaksanaan RUPS
Tahunan Perseroan.
By Letter of the company
to Bapepam-LK No. 019/
CSEC-KF/IV-11 Concerning
Submission of the Annual GMS
Execution Plan of the Company

M
 elalui surat Perseroan kepada
Bapepam-LK No. 021/CSECKF/IV-11 Perihal Pemberitahuan
Pelaksanaan RUPS Tahunan
Perseroan.
B
 y Letter of the company
to Bapepam-LK No. 021/
CSEC-KF/IV-11 Concerning
Announcement of the Annual
GMS of the Company

Melalui surat Perseroan kepada


Bapepam-LK No. 026/CSECKF/V-11 Perihal Panggilan
RUPS Tahunan Perseroan.
B
 y Letter of the company to
Bapepam-LK No. 026/CSECKF/V-11 Concerning the
invitation for the Annual GMS of
the Company

Melalui surat Perseroan kepada


Bapepam-LK No. 032/CSECKF/V-11 Perihal Penyampaian
Hasil RUPS Tahunan Perseroan
By Letter of the company to
Bapepam-LK No. 032/CSECKF/V-11 Concerning the
Submission of the Annual GMS
result of the Company

M
 elalui iklan di surat kabar
Harian Bisnis Indonesia dan
Investor Daily.
B
 y advertisement in daily
newspaper Bisnis Indonesia
and Investor Daily.

Melalui iklan di surat kabar


Harian Bisnis Indonesia dan
Investor Daily.
B
 y advertisement in daily
newspaper Bisnis Indonesia
and Investor Daily.

Melalui iklan di surat kabar


Harian Bisnis Indonesia dan
Investor Daily.
B
 y advertisement in daily
newspaper Bisnis Indonesia
and Investor Daily.

RUPS tersebut dihadiri dan/atau diwakili oleh para


pemegang saham serta kuasa pemegang saham
Perseroan yang berjumlah 7.770.521.867 saham atau
mewakili 82,89% dari 9.375.024.422 saham yang
merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh
Perseroan (setelah dikurangi dengan jumlah saham
yang telah dibeli kembali oleh Perseroan).

The GMS was attended by shareholders and proxies


with the amount of 7,770,521,867 shares, representing
82.89% of the total 9,375,024,422 shares issued by
the Company (after all shares repurchased by the
Company are deducted).

RUPS Tahunan pada tanggal 25 Mei 2011 tersebut


telah menghasilkan keputusan-keputusan sebagai
berikut:
1.Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

The Annual GMS on May 25, 2011 has approved the


following resolutions:

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

1.Approved and ratified the Companys Annual Report


for the fiscal year ending December 31, 2010 and

tanggal 31 Desember 2010 serta rencana kegiatan


usaha Perseroan sebagaimana disampaikan dalam
Rapat.

the Companys business plans as presented in the


Meeting.

2. a
 . Menyetujui
dan
mengesahkan
Laporan
Keuangan Perseroan yang memuat Neraca dan
Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Suherman & Surja.
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan yang akan
berakhir masa jabatannya segera setelah
ditutupnya Rapat atas tindakan pengawasan
dan pengurusan yang mereka lakukan dalam
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010 (acquit et decharge), sepanjang
tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin
dalam Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010.

2. a. Approved and ratified the Companys Financial


Statements, comprising the Balance Sheet and
Statements of Income, for the fiscal year ending
December 31, 2010, as audited by the Public
Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja.

3. a. Dalam tahun buku 2010, Perseroan telah


membukukan
laba
bersih
sebesar
Rp
1.286.330.026.012 (satu triliun dua ratus delapan
puluh enam miliar tiga ratus tiga puluh juta dua
puluh enam ribu dua belas Rupiah), dan atas laba
bersih tersebut menyetujui untuk menetapkan
penggunaannya sebagai berikut:

3. a. In fiscal year 2010, the Company recorded a net


profit of Rp 1,286,330,026,012 (one trillion two
hundred eighty six billion three hundred thirty
million twenty six thousand twelve Rupiah), and
for this net income, it was agreed to determine
appropriation as follows:

i. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp


70 (tujuh puluh Rupiah) per saham kepada
para pemegang saham, tidak termasuk saham
yang telah dibeli kembali oleh Perseroan,
yang tercatat pada daftar pemegang saham
Perseroan pada tanggal pencatatan (recording
date) yang akan ditetapkan oleh Direksi;
ii. S
 ebesar Rp 12.863.300.260 (dua belas miliar
delapan ratus enam puluh tiga juta tiga ratus
ribu dua ratus enam puluh Rupiah) dialokasikan
dan dibukukan sebagai dana cadangan; dan
iii. S
 isanya dibukukan sebagai laba ditahan yang
akan digunakan untuk menambah modal kerja
Perseroan.

i. Distributed as a cash dividend the amount of Rp


70 (seventy Rupiah) per share to shareholders,
excluding shares which have been repurchased
by the Company, as recorded in the Companys
register of shareholders on the recording date
to be determined by the Board of Directors;
ii. The amount of Rp 12,863,300,260 (twelve
billion eight hundred sixty three million three
hundred thousand two hundred sixty rupiah) is
allocated and recorded as reserve funds; and
iii. The remaining amount is recorded as retained
earnings, to be used as additional working
capital for the Company.

b. G
 ave full discharge to the Board of commissioners
and the Board of Directors whose termsof
appoinment will expire after the closing of
the meeting from all their responsibilities
for performance of supervisory and their
management duties for the fiscal year ending
December 31, 2010 (acquit et decharge), for
as long as their actions are reflected in the
Companys Financial Statements and Annual
Report for the fiscal year ending December 31,
2010.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

181

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi


Perseroan untuk melakukan semua dan setiap
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
pembagian dividen tunai tersebut, termasuk tetapi
tidak terbatas untuk menentukan waktu, tanggal
dan cara pembayaran dividen tunai tersebut.

b. D
 elegated authority to the Board of Directors of the
Company to perform all and any necessary actions
in connection with the distribution of said cash
dividend, including but not limited to determining
the time, date and method of payment of the cash
dividend.

4.a. Mengangkat dan menetapkan susunan anggota


Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan
untuk masa jabatan 3 tahun berikutnya efektif
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan Perseroan yang ke 3 yaitu pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut:

4.a. Appointed and ratified the composition of the


Board of Commissioners and the Board of
Directors of the Company, for a period of the
next 3 years effective from the conclusion of
this Meeting and up to the conclusion of the 3rd
Annual General Meeting of Shareholders of the
Company in 2014, as follows:

Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris President Commissioner

Bapak Johannes Setijono

Komisaris Commissioner

Bapak Santoso Oen

Komisaris Commissioner

Bapak Jozef Darmawan Angkasa

Komisaris Commissioner

Bapak Ferdinand Aryanto

Komisaris merangkap Komisaris Independen


Commissioner and Independent Commissioner

Bapak Wahjudi Prakarsa

Komisaris merangkap Komisaris Independen


Commissioner and Independent Commissioner

Bapak Farid Anfasa Moeloek

Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Bapak Johanes Berchman Apik Ibrahim

Direktur Director

Bapak Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur Director

Bapak Herman Widjaja

Direktur Director

Bapak Vidjongtius

Direktur Director

Bapak Ongkie Tedjasurja

b. Memberikan wewenang dan kuasa dengan


hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk
melakukan segala tindakan sehubungan dengan
pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan

182

Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

b. Provided authority and power with the right of


substitution to the Board of Directors of the
Company to perform all acts related to the
appointment of the member of the Board of

anggota Direksi Perseroan tersebut di atas


termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau
meminta untuk dibuatkan serta menandatangani
segala akta yang dibuat dihadapan Notaris,
selanjutnya memberitahukan kepada pihak yang
berwenang serta melakukan semua dan setiap
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
keputusan tersebut sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.

Commissioners and Board of Directors including,


but not limited to, making or requesting to be
made and signing any deed drawn up before a
notary, to notify parties in authority and perform
all and any necessary actions in connection with
said decision in accordance with the previling law
and regulations.

5.M
 enyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah gaji
dan/atau honorarium anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi Perseroan serta untuk menetapkan
jumlah gaji dan/atau honorarium anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi Perseroan.

5. Approved the delegation of authority to the Board


of Commissioners to determine the amount of
salary and/or honorarium for members of the Board
of Commissioners and members of the Board of
Directors of the Company.

6. Memberikan wewenang dan kuasa kepada


Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan
Komisaris Perseroan, untuk menunjuk Akuntan
Publik Independen yang akan melakukan audit
atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011, dan memberikan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan
Publik Independen tersebut serta persyaratan lain
penunjukannya.

6. Provided authority and power to the Board of


Directors of the Company subject to approval of the
Board of Commissioners to appoint Independent
Public Accountants to perform an audit on the
Financial Statements of the Company for the
fiscal year ending December 31, 2011, and gave
authority to the Board of Directors of the Company
to determine the honoraria of Independent Public
Accountants as well as other requirements for
appointment.

RUPS Luar Biasa


Sepanjang tahun 2011, Kalbe tidak menyelenggarakan
RUPS Luar Biasa .

Extraordinary GMS (EGMS)


Throughout 2011, there were no Extraordinary GMS.

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa
Kalbe melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi.

Board of Commissioners
Board of Commissioners is the organ of the Company
which has the duty and collective responsibility to
supervise and advise the Board of Directors and
to ensure that Kalbe has implemented GCG at all
organizational levels or hierarchy.

Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki


keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung
jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota
yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki
kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan
yang timbul dalam usaha, membuat keputusan
secara independen, mendorong peningkatan kinerja
Perseroan, serta dapat secara efektif melakukan

Board of Commissioners collectively possesses


the skills to be able to carry out its mandated
responsibilities, and consists of members who have
an adequate understanding, have the competence to
be able to deal with problems that arise in business,
making decisions independently, drive improvement
of Companys performance, and can effectively
conduct a review and give constructive feedback

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

183

Performance
Highlights

184

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

penelaahan dan memberikan masukan konstruktif


terhadap kinerja Manajemen. Seluruh anggota Dewan
Komisaris memiliki integritas dan reputasi keuangan
yang memadai.

on performance of Management. All members of


the Board of Commissioners have the integrity and
reputation for adequate finance.

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan


dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah
membentuk Komite Audit, Komite Nominasi, Komite
Remunerasi, Komite Risiko Usaha dan Komite GCG.

The Board of Commissioner has established an Audit


Committee, Nomination Committee, Remuneration
Committee, Business Risk Committee
and
GCG Committee to support the effectiveness of
implementation of their responsibilities.

Proses pengangkatan dan pemilihan Dewan Komisaris


telah memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

The process of appointment and election of the Board


of Commissioners has complied with applicable laws
and regulations.

Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/


atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan
selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada
RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam
rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja
Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur
penilaian kinerja yang disusun secara mandiri oleh
Dewan Komisaris. Pelaksanaan penilaian dilakukan
pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian
kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.

Members of the Board of Commissioners do not


take and / or receive personal benefits from the
Company other than remuneration or other facilities
as stipulated by GMS. In carrying out its duties, the
Board of Commissioners is responsible to the GMS.
The Board of Commissionerss accountability to the
GMS is a manifestation of supervisory accountability
for corporate management in the implementation of
the principles of GCG. The Board of Commissionerss
performance is evaluated based on performance
assessments elements, arranged independently
by the Board of Commissioners. Assessment is
carried out at each of the year closing. The Board of
Commissioners performance evaluation results are
presented in the GMS.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris sejalan dengan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Duties and Responsibilities of the Board of


Commissioners
Performance of duties and responsibilities of the
Board of Commissioners is in accordance with the
Articles of Association and applicable regulations.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dapat


dirinci sebagai berikut:

Duties and responsibilities of


Commissioners are as follows:

a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan


Perseroan oleh Direksi serta memberikan
persetujuan dan pengesahan atas rencana kerja
dan anggaran tahunan Perseroan.

a. C
 onduct supervision over the management of
the Company by the Board of Directors and give
approval and ratification of the work plan and
annual budget of the Company.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

the

Board

of

b. Mengadakan rapat atau pertemuan secara


berkala untuk membahas pengelolaan operasional
Perseroan.
c. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan
masukan jika diperlukan.
d. Menominasikan dan menunjuk calon anggota
Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan dan
disetujui dalam RUPS Tahunan.
e. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, berlandaskan pada
wewenang yang diberikan dalam RUPS Tahunan.
f. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.

b. Conduct regular meetings to discuss operational


management of the Company.

Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris


Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah,
komposisi, kriteria dan independensi sesuai Surat
Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE03/PM/2000
dimana jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini
adalah 6 orang dengan 2 orang diantaranya atau
sama dengan 33% anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen.

Composition and Independence of the Board of


Commissioners
The Board of Commissioners has met the number,
composition, and independence criteria pursuant to the
Circular Letter of Chairman of Bapepam-LK No. SE03/
PM/2000 where the number of members of the Board
of Commissioners at this time is 6 members with 2 of
them, equal to 33% of the members of the Board of
Commissioners, as Independent Commissioners.

Berdasarkan hasil RUPS Perseroan tanggal 25 Mei 2011,


komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Based on the results of the GMS on May 25, 2011, the


Board of Commissioners composition is as follows:

Nama
Name

c. Oversee the management of the Company's policies


established by the Board of Directors and provide
input if necessary.
d. Nominate and appoint candidates for the Board
of Commissioners and Board of Directors to be
submitted and approved at the Annual GMS.
e. D
 etermine the amount of remuneration for members
of Board of Commissioners and Board of Directors,
based on authority given to the Annual GMS.
f. Appoint and assign members of the Audit Committee.

Jabatan
Title

Representasi Pemegang Saham


Shareholder's Representation

Masa Jabatan
Period

Presiden Komisaris
President Commissioner

2011 - 2014

Santoso Oen

Komisaris
Commissioner

2011 - 2014

Jozef Darmawan Angkasa

Komisaris
Commissioner

2011 - 2014

Ferdinand Aryanto

Komisaris
Commissioner

2011 - 2014

Wahjudi Prakarsa

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Independen
Independent

2011 - 2014

Farid Anfasa Moeloek

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Independen
Independent

2011 - 2014

Johannes Setijono

Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan


Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari
Komite Nominasi.

The replacement and the appointment of members


of the Board of Commissioners has been pursuant to
recommendations of the Nomination Committee.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

185

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris


Dewan Komisaris secara proaktif melakukan
pengawasan dan memberikan masukan kepada
Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung
termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi
Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui
komite-komite yang dibentuk.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan
pengawasan dan evaluasi terhadap:
Proses pengelolaan Perseroan oleh Direksi serta
rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan
serta hasil kinerja Direksi;
Pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan,
termasuk
mengenai
efektivitas
penerapan
manajemen risiko; dan
Penerapan serta pengembangan pelaksanaan
praktik GCG serta kebijakan-kebijakan yang
mendukung pelaksanaan GCG di Perseroan.

186

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Supervision and Recommendations of the Board of


Commissioners
The Board of Commissioners proactively supervise
and advise the Board of Directors. Supervision is
conducted directly including monitoring of follow up
the recommendations to the Board of Directors, or
through the established committees.

During the year 2011, the Board of Commissioners


has conducted supervision and evaluation of:
Process of the Company's management conducted
by the Board of Directors and work plan and annual
budget of the Company and the Board of Directors
performance results;
Implementation of the Company's strategic policy,
including the effectiveness of risk management; and
Implementation and development of GCG practices
and policies that support the implementation of
GCG in the Company.

Dalam
rangka
mendukung
pertumbuhan
yang
berkelanjutan,
serta
mempertahankan
kondisi kesehatan Kalbe, Dewan Komisaris
merekomendasikan perlunya dilakukan upaya
perbaikan sekaligus pemeliharaan kinerja Kalbe yang
mencakup faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan penyempurnaan kebijakankebijakan Peseroan dalam mendukung penerapan
praktik GCG di Perseroan.
2. Pemantauan aspek eksekusi rencana strategis
Perseroan termasuk pengembangan penerapan
manajemen risiko.
3. Upaya-upaya peningkatan kinerja Perseroan
dalam meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku
kepentingan.

In order to support sustainable growth, and maintain the


sound condition of Kalbe, the Board of Commissioners
recommends the need for performance maintenance
and improvement efforts of Kalbe, including the
following factors:

Upaya-upaya perbaikan kinerja tersebut di atas akan


dapat diwujudkan sejalan dengan upaya Kalbe untuk
mempertahankan dan terus meningkatkan penerapan
prinsip-prinsip GCG berdasarkan peraturan yang
berlaku.

Performance improvement efforts mentioned above


will be realized in line with efforts to maintain and
continuously improve the implementation of GCG
principles, based on applicable regulations.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

1. The need for improvement in the Company's policies


in supporting the implementation of GCG practices.
2. Monitoring aspects of the implementation of
the Company's strategic plan, including the
development of risk management.
3. Efforts to increase the Company's performance in
enhancing value for all stakeholders.

Frekuensi Pertemuan, Tingkat Kehadiran dan


Agenda Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, rapat
Dewan Komisaris diselenggarakan minimal satu kali
dalam setiap tiga bulan. Rapat Dewan Komisaris
tersebut dapat berupa rapat internal Dewan Komisaris
maupun rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.

Frequency of Meetings, Attendance and the Board


of Commissioners Meeting Agenda
Pursuant to the Articles of Association, Board of
Commissioners meeting is carried out at least once
every three months. A Board of Commissioners
meeting can be either internal or with the Board of
Directors.

Daftar kehadiran rapat Dewan Komisaris dapat dilihat


pada tabel berikut:

The Board of Commissioners meeting attendance is


as follows:

Nama
Name

Rapat Dewan Komisaris


BOC Meetings

Rapat Dewan Komisaris & Direksi


BOC - BOD Meetings

Jumlah RapattNumber of Meetings


Dewan Komisaris Board of Commissioners
Johannes Setijono

Santoso Oen

Jozef Darmawan Angkasa

Ferdinand Aryanto

Wahjudi Prakarsa

Farid Anfasa Moeloek

Catatan :
Ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas.
Absence was mainly due to business trip

Adapun hal-hal yang dibahas dalam rapat Dewan


Komisaris dapat terlihat dari daftar agenda rapat
berikut ini:
Tanggal Rapat
Meeting Date

Issues discussed in the meetings of the Board of


Commissioners are presented in the following meeting
agenda:
Agenda Rapat
Meeting Agenda

23 Februari 2011
February 23, 2011

Pembahasan kinerja keuangan dan operasional tahun 2010


Discussion of financial and operational performance in 2010
Laporan perkembangan pelaksanaan inisiatif strategis Perseroan
Progress report on implementation of Company's strategic initiatives
Pembahasan beberapa isu dan kendala yang dihadapi disertai langkah-langkah perbaikan yang telah dilaksanakan
selama tahun 2011
Discussion of several issues and problems faced along with the corrective action in 2011
Penyampaian strategi Perseroan untuk tahun 2011
Delivery of the Company's strategy for year 2011

25 Mei 2011
May 25, 2011

Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional triwulan 1-2011


Discussion of financial and operational performance for quarter 1-2011
Pembahasan beberapa masalah utama selama triwulan 1 tahun 2011 berikut langkah perbaikan
Discussion of several major issues during quarter 1-2011 along with corrective action
Laporan perkembangan tindakan korporasi
Progress report on corporate actions

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

187

Performance
Highlights

188

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

22 Agustus 2011
August 22, 2011

Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional semester 1-2011


Discussion of financial and operational performance for semester 1-2011
Pembahasan performa penjualan produk-produk baru Kalbe
Discussion of sales performance of Kalbe's new products
Pemberian beberapa usul dan masukan atas peluang-peluang yang tersedia untuk perluasan portofolio bisnis kepada
Direksi
Suggestion and inputs on available opportunities for business portfolio enhancement to the Board of Directors

23 November 2011
November 23, 2011

Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional triwulan 3-2011


Discussion of financial and operational performance for quarter 3-2011
Pembahasan pengembangan dan perbaikan sistem pencatatan laporan keuangan di Entitas Anak
Discussion of development and improvement of financial statement recording system in Subsidiaries
Pembahasan mengenai pengembangan kualitas sumber daya manusia
Discussion on human resources quality development

Pelatihan Dewan Komisaris


Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk
menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris,
Dewan Komisaris juga senantiasa mengikuti berbagai
seminar dan program pelatihan dan pembelajaran
untuk menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi
dengan perkembangan industri.

Training of the Board of Commissioners


In order to develop the Board of Commissioners
competence and to support the accomplishment of
their duties, the Board of Commissioners constantly
joins various seminars and training & education
programs, to align their knowledge and competence
to harmonize with industry development.

Direksi
Direksi
adalah
organ
perusahaan
yang
bertanggungjawab
penuh
atas
pengurusan
perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Board of Directors
The Board of Directors is the companys organ that
holds full responsibility of corporate management for
its interests and objectives, in accordance with its
Articles of Association.

Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan


bertanggungjawab secara kolektif dalam mengelola
perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan agar dapat menghasilkan
nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas
dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian
tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan halhal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

The Board of Directors as the companys organ is


charged and responsible collectively for managing
the company. The Board of Directors responsibility
in corporate management is aimed at creating added
value and ensuring business sustainability. Each
member of the Board of Directors performs his duties
and makes decisions in accordance with the division
of duties and authorities. Duties, authorities, and
other matters related to the Board of Directors must
be in accordance with the Articles of Association and
prevailing regulations.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung


jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh
Dewan Komisaris baik secara individual maupun
kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja

In conducting its duties, the Board of Directors is


responsible to the GMS. This responsibility is a
manifestation of corporate management accountability
in conducting GCG principles. The Board of Directors
individual and collective performances are evaluated
by the Board of Commissioners, based on performance
evaluation elements which have been prepared by the

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

yang disusun oleh Komite Nominasi. Pelaksanaan


penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tahun
buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan
Komisaris disampaikan dalam RUPS.

Nomination Committee. The evaluation is conducted


at the end of every fiscal year. The result of the
evaluation is conveyed in the GMS.

Tugas dan Wewenang Direksi


Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada
Anggaran Dasar maupun ketentuan internal serta
eksternal lainnya.

Duties and Authorities of the Board of Directors


In performing its duties and responsibilities, the
Board of Directors constantly upholds the Articles
of Association and other internal and external
stipulations.

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Kalbe, tugas


dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut:
Direksi
bertanggung
jawab
penuh
dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan
Perseroan dalam mencapai maksud tujuan.
S
 etiap
anggota
Direksi
wajib
mempertanggungjawabkan
tugasnya
sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar Perseroan.
Tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut:
a. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan
Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan;
b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan
Perseroan;
c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat
anggaran tahunan Perseroan, dan wajib
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk
memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris,
sebelum tahun buku tersebut dimulai.
Direksi

berhak mewakili Perseroan di dalam dan
di luar Pengadilan tentang segala hal dan kejadian
yang menyangkut Perseroan dengan pihak lain,
serta menjalankan segala tindakan yang dibutuhkan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
di Indonesia.
Segala tindakan Direksi yang menyangkut
penggunaan aset serta penerimaan dan pemberian
pinjaman dalam jumlah dan jangka waktu yang
telah ditetapkan wajib mendapatkan persetujuan
dari dua (2) anggota Dewan Komisaris, dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal.
Apabila terjadi benturan kepentingan antara
Perseroan dengan salah satu anggota Direksi
Perseroan, Perseroan akan diwakili oleh anggota
Direktur lainnya yang tidak mempunyai benturan

Based on Kalbes Articles of Association, the duties


and authorities of the Board of Directors are as follows:
The Board of Directors is fully responsible for
conducting its duties for the Company in order to
achieve its objectives.
Every member of the Board of Directors must
be accountable for his duties, complying with
the regulations and the Companys Articles of
Association.
The Board of Directors main duties are as follows:
a. To lead, manage, and control the Company
according to its Corporate objectives;
b. To control, maintain, and manage the Companys
wealth;
c. To formulate an annual work plan that contains
the Companys annual budget, and to convey
it to the Board of Commissioners to obtain its
approval, before the fiscal year starts.
The Board of Directors has the right to represent
the Company intra- and extra-Court regarding
matters related to conflicts against other parties,
and performs all actions needed in accordance with
the prevailing regulations in Indonesia.
Any action of the Board of Directors concerning
the use of assets as well as received and granting
of loans of a predetermined amount and period of
time must obtain approval from two (2) members of
the Board of Commissioners, taking into account
existing regulations in the Capital Market.
In case of any conflict of interest between the
Company and a member of the Board of Directors,
the Company will be represented by other members
of the Board of Directors who have no conflict of

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

189

Management
Report

Performance
Highlights

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

kepentingan. Dalam hal Perseroan mempunyai


benturan kepentingan dengan seluruh anggota
Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan
Komisaris. Dalam hal Perseroan mempunyai
benturan kepentingan dengan seluruh anggota
Direksi dan Dewan Komisaris, maka Perseroan
akan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan yang
ditunjuk oleh RUPS dengan memperhatikan
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak
atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam
hal Presiden Direktur berhalangan untuk hadir, hal
mana tidak perlu dibuktikan sebabnya oleh pihak
ketiga, maka 2 anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
dan Perseroan.
Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi
berhak mengangkat seseorang atau lebih
sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan
kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur di
dalam surat kuasa serta sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan.

interest. In the event that there is a conflict of interest


between the Company and all members of the Board
of Directors, the Company will be represented by
the Board of Commissioners. In case of there is
a conflict of interest between the Company and
all members of the Boards, the Company will be
represented by another party who has no conflict of
interest with the Company, which is appointed by the
GMS with respect to prevailing laws and regulations
in Indonesia.
T
 he President Director is entitled and authorized to
act on behalf of the Board of Directors and represent
the Company. In the event that the President Director
is absent, which reasons need not be proved by
a third party, the 2 other members of the Board of
Directors are entitled and authorized to act for and
on behalf of the Board of Directors and the Company.
W
 ithout reducing its responsibilities, the Board of
Directors is entitled to appoint one or more people
as its representative(s) and delegate authorities to
perform certain actions as stipulated in the letter
of authority and in accordance with the Articles of
Association.

Susunan Direksi
Susunan Direksi berdasarkan RUPS tanggal 25 Mei
2011 sebagai berikut:

Members of the Board of Directors


According to the GMS on May 25, 2011, the members
of the Board of Directors are as follows:

Nama Name

190

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Jabatan Title

Masa Jabatan Period

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Presiden Direktur
President Director

2011 - 2014

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Wakil Presiden Direktur


Vice President Director

2011 - 2014

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur
Director

2011 - 2014

Herman Widjaja

Direktur
Director

2011 - 2014

Vidjongtius

Direktur
Director

2011 - 2014

Ongkie Tedjasurja

Direktur
Director

2011 - 2014

Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia.

All members of the Board of Directors are domiciled


in Indonesia.

Pengangkatan Direksi telah memenuhi ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The appointment of the members of the Board of


Directors has fulfilled the prevailing regulations.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Pembidangan Tugas Direksi


Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas yang
efektif, telah dilakukan pembagian tugas di antara
anggota Direksi. Pembagian tugas didasarkan pada
keahlian dan pengalaman masing-masing Direksi
dengan tujuan mendukung proses pengambilan
keputusan secara tepat dan cepat. Masing-masing
Direksi dapat mengambil keputusan sesuai bidang dan
tanggung jawab masing-masing, namun pelaksanaan
tugas Direksi merupakan tanggung jawab bersama.
Nama Name

Division of the Board of Directors' Duties


In order to support the effective implementation of its
duties, division of duties have been made among the
members of the Board of Directors. The assignments
are based on expertise and experience of each
member, with the aim of supporting an accurate and
quick decision-making process. Each member of the
Board of Directors may make decisions according to
their field and responsibilities, but the conduct of the
Board of Directors duties is a shared responsibility.
Jabatan Title

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Presiden Direktur
President Director
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan operasional Perseroan
Responsible for coordinating all Company's operational activities

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Wakil Presiden Direktur


Vice President Director
Bertanggung jawab untuk segmen usaha Produk Kesehatan dan kegiatan perdagangan internasional
Responsible for Consumer Health Division and international business

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur
Director
Bertanggung jawab untuk segmen usaha Distribusi dan Logistik
Responsible for Distribution and Logistics Division

Herman Widjaja

Direktur
Director
Bertanggung jawab untuk segmen usaha Obat Resep
Responsible for Prescription Pharmaceuticals Division

Vidjongtius

Direktur
Director
Bertanggung jawab untuk bidang Keuangan dan Teknologi Informasi
Responsible for Finance and Information Technology

Ongkie Tedjasurja

Direktur
Director
Bertanggung jawab untuk bidang Pemasaran Korporasi dan segmen usaha Nutrisi
Responsible for Corporate Marketing and Nutritionals Division

Frekuensi Pertemuan, Tingkat Kehadiran dan


Agenda Rapat Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan
sekali. Rapat Direksi tersebut dapat berupa rapat
internal Direksi maupun rapat Direksi bersama Dewan
Komisaris.

Meeting Frequency, Attendance, and Meeting


Agendas of the Board of Directors
The meeting of the Board of Directors is held at least
once a month. The meeting may be either an internal
meeting of the Board of Directors or with the Board of
Commissioners.

Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus


mekanisme bagi pengambilan keputusan Direksi
secara kolektif. Selain itu, Direksi juga mengadakan
rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk
membahas kinerja Kalbe.

The internal meeting of the Board of Directors is a forum


and a mechanism for collective decision-making by the
Board of Directors. In addition, the Board of Directors also
holds a joint meeting with the Board of Commissioners
to discuss the performance of Kalbe.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

191

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Consolidated
Financial
Statements

During 2011, the Board of Directors has attended


various meetings such as: Internal Meeting of the
Board of Directors (41 times) and the Board of
Directors - Board of Commissioners meeting (4 times).
The level of attendance of each member of the Board
of Directors in the meetings was as follows:

Selama tahun 2011, Direksi telah mengikuti berbagai


rapat antara lain: Rapat Internal Direksi yang dilakukan
sebanyak 41 kali dan Rapat Direksi-Dewan Komisaris
yang dilakukan sebanyak 4 kali. Berikut tingkat
kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam
berbagai rapat tersebut:
Nama
Name

Corporate
Governance

Rapat Direksi
Board of Directors Meetings

Rapat Dewan Komisaris - Direksi


Board of Commissioners - Board of Directors
Meetings

41

Bernadette Ruth Irawati Setiady

39

Johanes Berchman Apik Ibrahim

40

Budi Dharma Wreksoatmodjo

35

Herman Widjaja

35

Vidjongtius

36

Ongkie Tedjasurja

13

Jumlah Rapat Number of Meetings


Direksi Board of Directors

* Ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas. Ongkie Tedjasurja diangkat menjadi Direktur berdasarkan keputusan
RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2011.
 Absence from meetings was mainly due to business trip. Ongkie Tedjasurja was appointed as a Director based on the Annual GMS decision on
May 25, 2011.

Adapun hal-hal yang dibahas dalam Rapat Direksi


selama tahun 2011 antara lain adalah:
1. Pembahasan kinerja keuangan Perseroan secara
rutin
2. Evaluasi kinerja setiap unit bisnis Perseroan secara
detail dan rutin
3. Pembahasan laporan keuangan konsolidasi
Perseroan yang telah diaudit oleh auditor
independen untuk tahun buku 2010
4. Pembahasan rencana pelaksanaan RUPS Tahunan
2011 serta agenda yang akan dibahas di dalam
RUPS Tahunan tersebut
5. Pemantauan perkembangan tindakan korporasi
Penawaran Umum Terbatas I yang dilaksanakan
oleh EPMT, anak perusahaan Kalbe
6. Penunjukan auditor independen untuk melakukan
audit laporan keuangan konsolidasi Perseroan
untuk tahun buku 2011
7. Pembahasan rencana pengembangan bisnis
portofolio Perseroan melalui merger dan akuisisi
atau bentuk kerjasama lainnya
8. Evaluasi serta pemantauan hasil dari perbaikan
pengelolaan rantai pasokan yang telah dilakukan

192

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

The matters discussed in the meeting of the Board of


Directors during year 2011 were:
1. Routine discussion of the Company's financial
performance
2. D
 etailed and routine evaluation of the performance
of each business unit of the Company
3. D
 iscussion of the Company's consolidated financial
statements, audited by independent auditor, for the
fiscal year 2010
4. D
 iscussion of the plan of holding the Annual GMS
2011 and the agenda to be discussed at the Annual
GMS
5. M
 onitoring the development of corporate action
Rights Issue I, conducted by EPMT, a subsidiary
company of Kalbe
6. Appointment of an independent auditor to audit the
Company's consolidated financial statements for
fiscal year 2011
7. Discussion of the development plan of the
Company's business portfolio through mergers and
acquisitions or other forms of collaboration
8. Evaluation and monitoring of improvements in
supply chain management that have been made on

secara berkelanjutan oleh Perseroan


9. Memantau perkembangan rencana pelaksanaan
puncak acara HUT Kalbe ke-45 yakni acara Junior
Science Fair dan Junior Science Award

an ongoing basis by the Company


9. Monitoring the progress plan of the peak events
of Kalbes 45 Anniversary celebration, namely, the
Junior Science Fair and Junior Science Award

Rangkap Jabatan Direksi


Posisi dan jabatan setiap anggota Direksi di Perseroan
dan anak perusahaannya dapat dilihat pada tabel
berikut:

Dual Positions of the Directors


The positions of each member of the Board of Directors
in the Company and its subsidiaries are presented in
the following table:

Nama Name

Bernadette Ruth
Irawati Setiady

Jabatan Title
Presiden
Komisaris
President
Commissioner

Komisaris
Commissioner

PT Kalbe
Morinaga
Indonesia*

PT Enseval Putera
Megatrading Tbk*

Komisaris
Independen
Independent
Commissioner

Presiden Direktur
President Director

Wakil Presiden
Direktur
Vice President
Director

PT Kalbe Farma
Tbk

Direktur
Director

Asiawide Kalbe
Philippines, Inc.*

PT Sanghiang
Perkasa*
Johanes
Berchman Apik
Ibrahim

PT Saka Farma
Laboratories*

PT Sanghiang
Perkasa*

PT Bintang
Toedjoe*

PT Kalbe Farma
Tbk

Kalbe
International Pte.
Ltd*
Asiawide Kalbe
Philippines, Inc.*

Budi Dharma
Wreksoatmodjo

PT Sanghiang
Perkasa*

PT Tri Sapta Jaya*

PT Enseval
Medika Prima*

PT Milenia
Dharma Insani*

PT Enseval Putera
Megatrading Tbk*

PT Kalbe Farma
Tbk

PT Global
Chemindo
Megatrading*
Herman Widjaja

PT Enseval Putera
Megatrading Tbk*

PT Renalmed
Tiara Utama*

PT Kalbe Farma
Tbk

Vidjongtius

PT Bifarma
Adiluhung*

PT Kalbe Farma
Tbk

Ongkie Tedjasurja

PT Kalbe
Morinaga
Indonesia*

PT Kalbe Farma
Tbk

PT Finusolprima
Farma
International*
PT Hexpharm
Jaya
Laboratories*
PT Dankos
Farma*

PT Sanghiang
Perkasa*
Kalbe Vision Pte.
Ltd.*
* Entitas anak
* Subsidiaries

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

193

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Pelatihan Direksi
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan
perusahaan, Direksi telah mengikuti berbagai seminar,
workshop, conference dan talk show baik di dalam
maupun luar negeri. Pada tahun 2011, pelatihan yang
telah dijalankan oleh Direksi adalah sebagai berikut:

194

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Training for Board of Directors


In order to improve and develop the competencies
to support the duties of managing the company, the
Directors have attended various seminars, workshops,
conferences and talkshows, either locally or abroad.
In 2011, training sessions attended by the Board of
Directors are as follows:

Tanggal
Date

Perihal
Topic

Penyelenggara
Institution

Lokasi
Location

Nama Direksi
Director's Names

February 23 - 25

New Me Program

Qarakter Tuai
Qarakter

Bandung

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Johanes Berchman Apik Ibrahim
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius

November 29

Defining Right Mark,


Metrics & Measurements
for Your Company

Markplus

Jakarta

Herman Widjaja

October 11 12

Communication Brief and


Evaluation

Spring Strategy &


Communication

Jakarta

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Johanes Berchman Apik Ibrahim
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius
Ongkie Tedjasurja

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan


Direksi
Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan
memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh
Perseroan. Kajian dalam penetapan remunerasi
mempertimbangkan aspek seperti:

Remuneration
Policy
for
the
Board
of
Commissioners and Board of Directors
Remuneration for the Board of Directors and
Commissioners refers to the resolution made by the
Shareholders as stipulated in the GMS, with respect
to the results of a review conducted by the Company.
The review of remuneration considers the following
aspects:

1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance


Indicator (KPI) Perseroan.
2. Prestasi kerja individu.
3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Perusahaan.

1. F
 inancial performance and achievement of the
Company's Key Performance Indicators (KPIs).
2. Individual performance.
3. Fairness with other peer companies.
4. C
 onsideration of long-term goals and strategies of
the Company.

Dalam penetapan remunerasi Direksi dan Dewan


Komisaris tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Remunerasi yang memberikan masukan
kepada Dewan Komisaris dalam bentuk kebijakan
remunerasi, melakukan peninjauan remunerasi
berdasarkan perkembangan usaha Perseroan dan

In stipulating the remuneration for the Board of


Directors and Board of Commissioners, the Board
of Commissioners is assisted by the Remuneration
Committee, which provides input to the Board of
Commissioners in the form of remuneration policy,
reviews remuneration based on the Company's

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

salary survey serta memberikan usulan jumlah


remunerasi. Hasil kajian tersebut merupakan bahan
usulan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Pemegang Saham.

business development and salary survey, and


proposes the amount of remuneration. This review
becomes the Board of Commissioners proposal, to
be conveyed to Shareholders.

Sesuai ketetapan hasil RUPS tanggal 25 Mei


2011, wewenang penetapan besaran tantiem, gaji,
honorarium, dan pemberian fasilitas dan tunjangan
lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris.

Pursuant to the resolution of the GMS of May 25,


2011, the authority to determine the amount of bonus,
salary, honoraria, as well as the provision of facilities
and other allowances for the Board of Directors and
The Board of Commissioners is delegated to the
Board of Commissioners.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan


Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sejumlah Rp
37,45 miliar dan Rp 29,26 miliar masing-masing pada
tahun 2011 dan 2010.

Salaries and benefits paid to the Board of


Commissioners and the Board of Directors totaled Rp
37.45 billion and Rp 29.26 billion, respectively, in 2011
and 2010.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi


Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris
dan Direksi bertanggung jawab kepada RUPS.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
kepada RUPS merupakan perwujudan prinsip
akuntabilitas sebagai bagian dari upaya implementasi
GCG.

Performance Evaluation of the Board of


Commissioners and the Board of Directors
In the performance of their duties, the Board
of Commissioners and Board of Directors are
responsible to GMS. Responsibility of the Board of
Commissioners and Board of Directors to GMS is the
manifestation of the accountability principles as part
of the implementation of GCG.

Secara berkala, kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan


Komisaris baik secara individual maupun kolektif
berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang
disusun sebelumnya. Pelaksanaan penilaian dilakukan
pada tiap akhir periode tahun buku. Hasil penilaian
kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan
dalam RUPS.

Periodically, the Board of Directors performance is


appraised by the Board of Commissioners, both
individually and collectively based on components
of performance evaluation. Appraisal is conducted at
the end of every fiscal year. The result of the appraisal
of the Board of Directors is reported by the Board of
Commissioners in GMS.

Sementara itu, Dewan Komisaris melakukan penilaian


mandiri (self assessment) terhadap kinerja Dewan
Komisaris sebagai majelis. Pelaksanaan penilaian
mandiri berdasarkan indikator kinerja yang disepakati
secara bersama oleh Dewan Komisaris. Hasil penilaian
mandiri Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS.

The Board of Commissioners perform self assessment


on the performance of the Board of Commissioners
as a board. Self assessment is conducted based
on performance indicators agreed collectively by
the Board of Commissioners. The result of the self
assessment is reported to the GMS.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

195

Management
Report

Performance
Highlights

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Pengungkapan
Kepemilikan
Saham
Serta
Hubungan Keuangan
Per posisi 31 Desember 2011, anggota Dewan
Komisaris tidak memiliki saham di Kalbe, sedangkan
anggota Direksi yang memiliki saham di Kalbe adalah
sebagai berikut:
Nama Name

Consolidated
Financial
Statements

The Disclosure of Share Ownership and Financial


Relationships
As of December 31, 2011, the members of the Board
of Commissioners did not have shares in Kalbe, while
members of the Board of Directors who held shares in
Kalbe are as follows:

Jabatan Title

Jumlah Lembar Saham Total Shares

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Presiden Direktur President Director

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

2.124.500
-

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur Director

Herman Widjaja

Direktur Director

Vidjongtius

Direktur Director

Ongkie Tedjasurja

Direktur Director

Komite Audit
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah
membentuk Komite Audit yang bertugas membantu
Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris No.01/SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011
tanggal 22 Agustus 2011 tentang Pengangkatan
Komite Audit.

Audit Committee
In supporting the implementation of GCG, Kalbe has
established an Audit Committee to assist the Board
of Commissioners, based on the Decree of the Board
of Commissioners No.01/SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011
dated August 22, 2011 regarding the Appointment of
an Audit Committee.

Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen


dan dua orang anggota profesional yang seluruhnya
berasal dari luar lingkungan Perseroan (independen).
Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam
Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-29/PM/2004
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit.

The Audit Committee is chaired by an Independent


Commissioner and two members who are all
professionals from outside the Company (independent).
It has complied with stipulations in the Decree of
Chairman of Bapepam-LK No.Kep-29/PM/2004
regarding the Establishment and Implementation
Guidance for an Audit Committee.

1 Farid Anfasa Moeloek


Ketua Chairman
2 Dianawati Sugiarto
Anggota Member
3 Ichsan Gunawan
Anggota Member

196

Corporate
Governance

1
2

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Komposisi Keanggotaan Komite Audit


Per 31 Desember 2011, Susunan Anggota Komite
Audit terdiri dari:
No

Audit Committee Composition


As of December 31, 2011, the Audit Committee
consists of:

Nama Name

Jabatan Title

1.

Farid Anfasa Moeloek

Ketua Chairman

2.

Ichsan Gunawan

Anggota Member

3.

Dianawati Sugiarto

Anggota Member

Independensi Anggota Komite


Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi
kriteria independensi, keahlian, dan integritas yang
dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang
berlaku.
Indikator Independensi
Independence Indicator

Independency of Committee Members


All members of Audit Committee have fulfilled criteria of
independency, professional experience and integrity,
as required by applicable laws and regulations.

Farid Anfasa
Moeloek

Ichsan Gunawan

Dianawati
Sugiarto

Tidak memiliki hubungan keuangan


No financial relationship

Tidak memiliki hubungan kepengurusan


No management relationship

Tidak memiliki kepemilikan saham


No share ownership

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali


No family relationship with majority shareholders

Tidak sebagai Anggota Dewan Komisaris


Not a member of the Board of Commissioners

Keterangan:
= independen - = tidak independen

Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang Komite


Audit

Duties, Responsibilities and Authority of the Audit


Committee

Tugas utama Komite Audit adalah mendorong


diterapkannya
GCG,
membentuk
struktur
pengendalian internal yang memadai, meningkatkan
kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta
mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan
objektivitas akuntan publik. Komite Audit bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris.

The main duty of the Audit Committee is to encourage


the implementation of GCG, the establishment of
adequate internal control structure, improve the
quality of disclosure and financial reporting, and review
the scope, accuracy, independency and objectivity
of public accountants. The Audit Committee is
responsible to the Board of Commissioners.

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit


adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan
Keuangan Perseroan secara periodik berdasarkan

The duties and responsibilities of the Audit Committee


are:
1. T
 o carry out periodic evaluations and reviews of
the Companys Financial Statements, based on

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

197

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang


berlaku.
2. M
 elakukan pengawasan dan penilaian atas
pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit
Audit Internal.
3. M
 emberikan rekomendasi sehubungan dengan
proses pengendalian internal.
4. M
 elakukan kajian atas kompetensi dan independensi
auditor eksternal serta atas kesesuaian, ruang
lingkup dan honorarium audit eksternal.

Consolidated
Financial
Statements

5. M
 emberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab
Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan
sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.

established accounting principles and applicable


regulations.
2. T
 o perform supervision and assessment on
performance of audit activities and findings by the
Internal Audit Unit.
3. T
 o provide recommendations related to the internal
control process.
4. T
 o perform a review on the level of competence
and independency of the external auditor as well as
consistency, scope and honorarium of the external
audit.
5. To prepare a description of the duties and
responsibilities of the Audit Committee for the current
fiscal year, as required by the external auditor.

Wewenang Komite Audit antara lain adalah memiliki


akses yang tidak terbatas terhadap data, karyawan,
dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang
berkaitan dengan tugasnya.

The Audit Committee is vested with the authority


among others to have unlimited access to records,
employees, funds, assets as well as other resources
within the Company in support of its duties.

Frekuensi Pertemuan
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala.
Selama tahun 2011 Komite Audit mengadakan rapat
sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite Audit seperti tercantum pada
tabel di bawah.

Frequency of Meetings
The Audit Committee convenes meetings periodically.
Throughout 2011 the Audit Committee convened
meetings 3 times with the level of attendance of each
member of the Audit Committee as listed in the table
below.

No.

Tanggal Rapat Date

Jumlah Kehadiran Number of Attendance


Farid Anfasa Moeloek

Ichsan Gunawan

Dianawati Sugiarto

1.

February 2, 2011

2.

May 18, 2011

3.

October 31, 2011

Berbagai hal yang dibahas dalam Rapat Komite Audit


antara lain:
1. Pemantauan perkembangan pelaksanaan audit
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan oleh
Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2010
2. Pembahasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku 2010
3. Pembahasan laporan keuangan per kuartal tahun
2011 secara rutin
4. Memberikan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian
internal yang dijalankan selama tahun 2010
5. Pembahasan rencana kerja Unit Audit Internal untuk
tahun 2011

198

Corporate
Governance

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Various issues discussed in the Audit Committee


Meetings included:
1. Monitoring progress in audit of the Company's
Consolidated Financial Statements by Public
Accounting Firm for the fiscal year of 2010
2. Discussion of the Company's Audited Consolidated
Financial Statements for fiscal year 2010
3. Discussion of quarterly financial reports on a regular
basis in 2011
4. Provide an evaluation of the implementation of
internal controls executed during 2010
5. Discussion of the Internal Audit Unit Work Plan for
2011

Laporan Kerja Komite Audit


Laporan Kerja Komite Audit disampaikan pada
halaman tersendiri.

Audit Committee Report


The Audit Committee Report is presented on a
separate page.

Biografi anggota Komite Audit dapat dilihat pada


bagian Data Perseroan.

For biographies of the Audit Committee please refer


to the Corporate Data section.

Komite Nominasi
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah
membentuk Komite Nominasi yang bertugas
membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. 34/III/08/Komite
Nominasi/KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang
Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Komite
Nominasi.

Nomination Committee
In support of the implementation of GCG, Kalbe
has established a Nomination Committee to assist
the Board of Commissioners, based on Board
of Commissioners Decree No. 34/III/08/Komati
Nominasi / KF-LD, dated March 1, 2008, regarding
the Appointment and Designation of Nomination
Committee Officers.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi

Roles and Responsibilities of the Nomination


Committee
The Nomination Committee is in charge of supporting
the Board of Commissioners in determining nomination
policies for the Board of Commissioners and the
Board of Directors. The Nomination Committee is
responsible to the Board of Commissioners.

Komite Nominasi bertugas dalam membantu Dewan


Komisaris untuk menentukan kebijakan nominasi
bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Nominasi
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Komposisi Keanggotaan Komite Nominasi


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, susunan
Komite Nominasi Kalbe adalah sebagai berikut:
No

Membership Composition of the Nomination


Committee
As of December 31, 2011, the members of the
Nomination Committee of Kalbe are as follows:

Nama Name

Jabatan Title

1.

Johannes Setijono

Ketua Chairman

2.

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Anggota Member

3.

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Anggota Member

Frekuensi Pertemuan
Komite Nominasi mengadakan rapat secara berkala.
Selama tahun 2011 Komite Nominasi mengadakan
rapat sebanyak 2 kali dengan tingkat kehadiran
masing-masing anggota Komite Nominasi tercantum
pada tabel di bawah.
No.

Tanggal Rapat Date

Frequency of Meetings
The Nomination Committee meets on a regular basis.
During 2011 the Nomination Committee met 2 times
with the level of attendance of each member of the
Nomination Committee as listed in the table below.

Jumlah Kehadiran Number of Attendance


Johannes Setijono

B.R. Irawati Setiady

J.B. Apik Ibrahim

1.

February 21, 2011

2.

November 3, 2011

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

199

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Kerja Komite Nominasi


Laporan Kerja Komite Nominasi disampaikan pada
halaman tersendiri.

Nomination Committee Report


The Nomination Committee report is presented on a
separate page.

Biografi anggota Komite Nominasi dapat dilihat pada


bagian Data Perseroan.

Biographies of Nomination Committee members can


be viewed in the Corporate Data section.

Komite Remunerasi
Dalam menunjang Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tugasnya, Kalbe telah membentuk
Komite Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 33/III/08/Komite Remunerasi/
KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang Penunjukan dan
Pengangkatan Pejabat Komite Remunerasi.

Remuneration Committee
In supporting the execution of its duties by the
Board of Commissioners, Kalbe has established
a Remuneration Committee, based on the Board
of Commissioners Decree No. 33/III/08/Komite
Remunerasi/KF-LD, dated March 1, 2008, concerning
the Appointment and Designation of Remuneration
Committee Officers.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi


Komite Remunerasi bertugas dalam membantu
Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan
remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite
Remunerasi bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris.

Tasks and Responsibilities of the Remuneration


Committee
The Remuneration Committee assists the Board of
Commissioners in determining remuneration policies
for the Board of Commissioners and Board of Directors.
The Remuneration Committee is responsible to the
Board of Commissioners.

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi


adalah sebagai berikut:

The tasks and responsibilities of the Remuneration


Committee are as follows:

1. Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan


Komisaris dan Direksi Perseroan
2. Melakukan peninjauan remunerasi berdasarkan
perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan,
aset Perseroan dan/atau benchmark/salary survey
minimal 1 tahun untuk diajukan dalam RUPS.
3. Menentukan jumlah remunerasi yang diberikan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi

1. To etermine remuneration policies for the Companys


Board of Commissioners and Board of Directors.
2. To review remuneration according to the business
scale development, revenue, Company assets and/
or benchmark/salary survey for a minimum 1 year,
these results to be presented in the GMS.
3. To determine the amount of remuneration of the
Board of Commissioners and Board of Directors

Komposisi Keanggotaan Komite Remunerasi

Remuneration
Committee
Membership
Composition
As of
31 December 2011, the Remuneration
Committee members were as follows:

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Susunan


Anggota Komite Remunerasi terdiri dari:
No

200

Management
Discussion &
Analysis

Nama Name

Jabatan Title

1.

Johannes Setijono

Ketua Chairman

2.

Bernadette Ruth Irawati Setiady

Anggota Member

3.

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Anggota Member

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Frekuensi Pertemuan
Komite Remunerasi mengadakan rapat secara berkala.
Selama tahun 2011 Komite Remunerasi mengadakan
rapat sebanyak 2 kali dengan tingkat kehadiran
masing-masing
anggota
Komite
Remunerasi
tercantum pada tabel di bawah.
No.

Tanggal Rapat Date

Frequency of Meetings
The Remuneration Committee meets on a regular
basis. During 2011 the Remuneration Committee met
2 times with the level of attendance of each member
of the Remuneration Committee as listed in the table
below.
Jumlah Kehadiran Number of Attendance

Johannes Setijono

B.R. Irawati Setiady

J.B. Apik Ibrahim

1.

February 21, 2011

2.

November 3, 2011

Laporan Kerja Komite Remunerasi


Laporan Kerja Komite Remunerasi disampaikan pada
halaman tersendiri.

Remuneration Committee Report


The Remuneration Committee report is presented on
a separate page.

Biografi anggota Komite Remunerasi dapat dilihat


pada bagian Data Perseroan.

Biographies of Remuneration Committee members


can be viewed in the Corporate Data section.

Komite Risiko Usaha


Kalbe membentuk Komite Risiko Usaha yang bertugas
membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. 36/III/08/Komite
Resiko Usaha/KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang
Pengangkatan dan Penunjukan Pejabat Komite Risiko
Usaha.

Business Risk Committee


Kalbe has established a Business Risk Committee
to assist the Board of Commissioners, based on
the Board of Commissioners Decree No. 36/III/08/
Komite Resiko Usaha/KF-LD, dated 1 March 2008,
concerning the Appointment and Designation of
Business Risk Committee officers.

Tugas dan Tanggung jawab Komite Risiko Usaha


Komite Risiko Usaha bertanggung jawab dalam
memantau kebijakan serta pengelolaan risiko serta
tindakan mitigasi yang diambil oleh Perseroan. Komite
Risiko Usaha bertanggung jawab terhadap Dewan
Komisaris.

Tasks And Responsibilities of the Business Risk


Committee
The Business Risk Committee is responsible for
monitoring policies, for management of risks and for
acts of mitigation conducted by the Company. The
Business Risk Committee is responsible to the Board
of Commissioners.

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Risiko


Usaha adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kebijakan terkait dengan penilaian risiko
dan manajemen risiko
2. Memberikan evaluasi kepada Dewan Komisaris
atas pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen risiko
Perseroan
3. Mengevaluasi pengelolaan risiko dan pengawasan
internal
4. Memberikan
rekomendasi
perbaikan
serta
penanganan risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

The tasks and responsibilities of the Business Risk


Committee are as follows:
1. To compose policies related to evaluation of risks
and management of risks.
2. To present an evaluation to the Board of
Commissioners, in line with the Companys risk
management principles.
3. To evaluate the management of risks and to conduct
internal monitoring.
4. To present recommendations on how the Company
should deal with risks.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

201

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Komposisi Keanggotaan Komite Risiko Usaha


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, susunan
anggota Komite Risiko Usaha terdiri dari:
No

Corporate
Governance

Jabatan Title

1.

Johannes Setijono

Ketua Chairman

2.

Jozef Darmawan Angkasa

Anggota Member

3.

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Anggota Member

4.

Vidjongtius

Anggota Member

No.

Consolidated
Financial
Statements

Business
Risk
Committee
Membership
Composition
As of 31 December 2011, the Business Risk Committee
members are as follows:

Nama Name

Frekuensi Pertemuan
Komite Risiko Usaha mengadakan rapat secara
berkala. Selama tahun 2011 Komite Risiko Usaha
mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan
tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite
Risiko Usaha tercantum pada tabel di bawah.

202

Management
Discussion &
Analysis

Tanggal Rapat Date

Frequency of Meetings
The Business Risk Committee meets on a regular
basis. During 2011 the Business Risk Committee met
2 times, with the level of attendance of each member
of the Business Risk Committee as listed in the table
below.

Jumlah Kehadiran Number of Attendance


Johannes Setijono

Jozef Darmawan
Angkasa

Budi Dharma
Wreksoatmodjo

Vidjongtius

1.

March 11, 2011

2.

October 5, 2011

Laporan Kerja Komite Risiko Usaha


Laporan Kerja Komite Risiko Usaha disampaikan
pada halaman tersendiri.

Business Risk Committee Report


Business Risk Committee report is presented on a
separate page.

Biografi anggota Komite Risiko Usaha dapat dilihat


pada bagian Data Perseroan.

Biographies of Business Risk Committee members


can be viewed in the Corporate Data section.

Komite GCG
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah
membentuk Komite GCG yang bertugas membantu
Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 35/III/08/GCG/KF-LD tanggal
1 Maret 2008 tentang Penunjukan dan Pengangkatan
Pejabat Komite Good Corporate Governance (GCG).

GCG Committee
In supporting the implementation of GCG, Kalbe
established the GCG Committee, which assists the
Board of Commissioners, based on the Board of
Commissioners Decree No. 35/III/08/GCG/KF-LD
dated March 1, 2008, concerning the Appointment
and Designation of Good Corporate Governance
(GCG) Committee Officers.

Tugas dan Tanggung jawab Komite GCG


Komite GCG bertanggung jawab atas peningkatan dan
penyempurnaan praktik GCG sehubungan dengan
tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Komite GCG bertanggung jawab terhadap Dewan
Komisaris.

Tasks and Responsibilities of GCG Committee


The GCG Committee is responsible for the increase
and refinement of good corporate governance
practices in connection with the tasks and functions of
supervision of the Board of Commissioners. The GCG
Committee reports to the Board of Commissioners.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite GCG


adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi implementasi GCG di lingkungan
Perseroan.
2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
dan kelengkapan GCG dalam Perseroan.
3. Memastikan kebijakan yang berlaku dalam
Perseroan telah sesuai dengan budaya, etika, nilai
Perseroan dan sesuai dengan asas GCG.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris terkait dengan pengembangan
dan penerapan GCG.

The tasks and responsibilities of the GCG


Committee are described as follows:
1. T
 o evaluate the implementation of GCG in the
Company.
2. T
 o make recommendations for GCG upgrading and
implementation in the Company.
3. To ensure that Company policies are in accordance with
Company culture, ethics, values and principles of GCG.

Komposisi Keanggotaan Komite GCG


Sampai dengan 31 Desember 2011, susunan anggota
Komite GCG terdiri dari:

GCG Committee Membership Composition


As of December 31, 2011, GCG Committee members
were as follows:

No

4. T
 o carry out other tasks given by the Board of
Commissioners related to the development and
implementation of GCG.

Nama Name

Jabatan Title

1.

Vidjongtius

Ketua Chairman

2.

Agustinus Haryono

3.

Bernadus Karmin Winata

Anggota Member

4.

Joyce V. Handajani

Anggota Member

5.

Febiana Rinasari

Anggota Member

Wakil Ketua Vice Chairman

Frekuensi Pertemuan
Komite GCG mengadakan rapat secara berkala.
Selama tahun 2011 Komite GCG mengadakan rapat
sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite GCG tercantum pada tabel di
bawah.
No.

Tanggal Rapat Date

Frequency of Meetings
GCG Committee meets on a regular basis. During
2011 the GCG Committee met 4 times with the level
of attendance of each member of the GCG Committee
as listed in the table below.

Jumlah Kehadiran Number of Attendance


Vidjongtius

Agustinus Haryono

Bernadus Karmin
Winata

Joyce V. Handajani

Febiana Rinasari

1.

March 11, 2011

2.

May 30, 2011

3.

August 8, 2011

4.

November 21, 2011

Laporan Kerja Komite GCG


Laporan Kerja Komite GCG disampaikan pada
halaman tersendiri.

GCG Committee Report


The GCG Committee report is presented on a separate
page.

Biografi anggota GCG dapat dilihat pada bagian Data


Perseroan.

Biographies of GCG Committee members can be


viewed in Company Data.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

203

Performance
Highlights

204

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Unit Audit Internal (UAI) adalah unit kerja dalam Emiten
atau Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi
audit internal. Pada tahun 2009, tugas dan tanggung
jawab UAI telah disesuaikan seperti yang disyaratkan
dalam Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.7, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-496/BL/2008,
tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Internal Audit and Internal Control


The Internal Audit Unit (IAU) is a work unit in the
Emiten or Public Company that runs the internal audit
function. In 2009, IAUs duties and responsibilities
were being adjusted as required by the Ruling of
Bapepam-LK No.IX.I.7, Attachment of the Decision
of Chairman of Bapepam-LK No.Kep-496/BL/2008,
dated 28 November 2008, on the Establishment and
Guidelines for Preparation of the Internal Audit Unit
Charter

UAI membantu Manajemen dalam mengelola Perseroan


dan menyusun suatu pendekatan yang sistematis serta
teratur dalam melaksanakan tugas pemantauan dan
evaluasi atas pengelolaan risiko, pengendalian serta
proses penerapan tata kelola perusahaan.

IAU assists Management in managing the Company


and in developing a systematic and orderly approach
in carrying out the tasks of monitoring and evaluation
of risk management, control and implementation of
corporate governance processes.

Piagam Audit Internal


Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, UAI telah
dilengkapi Piagam Audit Internal sebagai pedoman
dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang
dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam
menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan
sistem pengendalian internal yang efektif di Perseroan.

Internal Audit Charter


In support of its operation, IAU has been equipped
with the Internal Audit Charter as the basic guidelines
governing its status, authority and responsibilities, and
the methods of work of internal auditors in performing
their duties to achieve an effective internal control
system in the Company.

Piagam Audit Internal merupakan bagian dari


kelengkapan kebijakan GCG yang penting terkait
dengan penerapan prinsip akuntabilitas, independensi
dan kewajaran dalam pelaporan keuangan. Piagam
Audit Internal tersebut ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No.003/BOD/CA-KF/VIII/2009
tertanggal 14 Agustus 2009.

The Internal Audit Charter is part of the essential


completeness of GCG policy relating to the application
of the principle of accountability, independence and
fairness in financial reporting. The Internal Audit
Charter was crafted based on the Decree of the Board
of Directors No.003/BOD/CA-KF/VIII/2009 dated 14
August 2009.

Outline Piagam Audit Internal memuat tentang:


1. Visi dan Misi
2. Struktur dan Kedudukan
3. Tugas dan Tanggung Jawab
4. Wewenang
5. Lingkup Kerja
6. Kode Etik

Outline of Internal Audit Charter:


1. Vision and Mission
2. Structure and Position
3. Duties and Responsibilities
4. Authority
5. Scope of Work
6. Code of Ethics

Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal


Tugas dan tanggung jawab UAI sesuai dengan Piagam
Audit Internal antara lain mencakup:

Tasks and Responsibilities of the Internal Audit


Unit
Tasks and responsibilities of UAI, in accordance with
the Internal Audit Charter including:

1. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/


atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik

1. Assisting the Board of Directors, Board of


Commissioners and/or the Audit Committee in the
implementation of Good Corporate Governance

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

2. M
 enyusun dan melaksanakan rencana kerja Audit
Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko
(risk-based audit)
3. M
 enguji
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pengendalian internal dan sistem manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan perusahaan
4. M
 emberikan saran perbaikan dan informasi yang
objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen
5. M
 embuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan
Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit
6. M
 emantau,
menganalisis
dan
melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut (corrective action)
perbaikan yang telah disarankan
7. B
 ekerja sama dengan Komite Audit dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite
Audit
8. K
 oordinasi dengan Unit Audit Internal yang berada
di dalam grup Perseroan

2. Developing and implementing an annual Internal


Audit work plan based on risk analysis (risk-based
audit)
3. Testing and evaluating the implementation of
internal control and risk management system in
accordance with company policy
4. Suggesting improvements and disseminating
objective information about activities examined at
all levels of management
5. Creating an audit report and submitting the
report to the President Director and the Board of
Commissioners and/or the Audit Committee
6. Monitoring, analyzing and reporting on the
implementation of follow-up (corrective action)
improvements that have been suggested
7. Working closely with the Audit Committee in the
implementation of duties and responsibilities of the
Audit Committee
8. Coordinating with the Internal Audit Unit within the
Company group

Struktur dan Kedudukan UAI


Struktur dan kedudukan UAI sesuai dengan Piagam
Audit Internal adalah sebagai berikut:
a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala UAI
yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan.
b. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.

d. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung


jawab secara langsung kepada Kepala UAI.

Structure and Position of the UAI


Pursuant to the Internal Audit Charter, the structure
and position of the UAI is as follows:
a. The Internal Audit Unit is headed by the Head of
UAI, who is directly responsible to the President
Director of the Company.
b. The Head of UAI is appointed and may be dismissed
by the President Director, subject to the approval of
the Board of Commissioners.
c. The President Director may dismiss the Head of
UAI after obtaining prior approval of the Board of
Commissioners, in the event that the Head of UAI has
not fulfilled the terms of his appointment as stipulated
in applicable rules and regulations or if his performance
is considered to be less than satisfactory.
d. The auditors and the entire Internal Audit Unit are
directly responsible to the Head of UAI.

Struktur Organisasi Unit Audit Internal


UAI dipimpin oleh Kurniawan Tedjo, CIA, CCSA,
CFE, yang dalam melaksanakan tugasnya, dibantu
oleh Deputy Director dan ditunjang oleh Manager,
Supervisor dan Officer lainnya.

Internal Audit Unit Organizational Structure


In performing assigned duties, the IAU is led by
Kurniawan Tedjo, CIA, CCSA, CFE, assisted by a
Deputy Director and supported by the Manager,
Supervisor and other Officers.

Sumber Daya Manusia Unit Audit Internal


Pada tahun 2011, UAI didukung oleh 20 personil
dengan kualitas dan kompetensi yang telah memenuhi

Internal Audit Unit Human Resources


In 2011, IAU was supported by 20 personnel, meeting
the standards of quality and competence as required

c. Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala UAI


setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris,
jika Kepala UAI tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan/atau
tidak cakap menjalankan tugas.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

205

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

persyaratan dalam Piagam Internal Audit. Komposisi


sumber daya manusia UAI berdasarkan jabatan
dan posisi sampai dengan akhir tahun 2011 adalah
sebagai berikut:
Jabatan Title

Consolidated
Financial
Statements

by the Internal Audit Charter. Composition of IAU


human resources, based on their rank and position as
of the end of 2011, is as follows:

Target

Jumlah saat ini Existing

Deputy Director

General Manager

Manager

Supervisor

Officer

10

12

Administrator

Pelatihan dan Pengembangan Internal Auditor


Kalbe senantiasa mendorong semua personil UAI
untuk mengikuti berbagai pelatihan profesional
maupun kursus sertifikasi profesi sebagai auditor
internal guna memenuhi kualifikasi dan standar yang
dibutuhkan Perseroan sesuai dengan best practice
dan peraturan yang berlaku.

Internal Auditor Training And Development


Kalbe continuously encourages all personnel to
participate in various professional training courses and
professional certification as an internal auditor to meet
required qualifications and standards of the Company,
in accordance with best practices and regulations.

Seluruh personil diberikan kesempatan untuk


mengikuti pelatihan di bidang profesi dan manajerial
yang memadai, sehingga diharapkan mampu
mengelola satuan yang dipimpinnya dengan baik.

All personnel are given the opportunity to receive


appropriate training for their profession and
management tasks, so thereafter they might
competently manage the unit they lead.

Komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas


Auditor diwujudkan dengan pengalokasian dana
untuk pelatihan/pengembangan bagi Internal Auditor
di tahun 2011 rata-rata sebesar Rp. 15.000.000/
tahun/personel.

The Company's commitment to improving the quality


of auditors is realized by allocating funds for training/
development for the Internal Auditor; in the year 2011,
an average fee of Rp. 15,000,000/year/member was
budgeted.

Pelatihan Training
QIA Certification

Peserta Participant

Biaya (Rp Jutaan)


Cost (Rp million)

24,0

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Keterangan Description

PIA Certification

19,3

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan

Certified Internal Auditor


Review Course

6,3

Yayasan Pendidikan Internal Audit

Internal Audit National Seminar

26,1

Yayasan Pendidikan Internal Audit

IIA International Conference

23,5

The Institute of Internal Auditors Indonesia

Risk Management

24,8

CRMD dan
Center for Risk Management Studies Indonesia

Risk Management Seminar

24,9

PRMF

ISO 31000: Risk Management

25

68,8

WIM Consult

Internal Training

13

31,7

Human Resource Development

Total

206

Corporate
Governance

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

249,4

Selain pelatihan internal dan external di atas, UAI juga


menyelenggarakan beberapa pertemuan berupa Best
Practice Sharing dengan turut mengundang bagianbagian terkait di dalam grup Kalbe, dengan topik
di antaranya Supply Chain Management dan Audit
Management Information System.

In addition to internal and external training as


described above, IAU also held several meetings in
the form of Best Practice Sharing by inviting related
sections in Kalbe Group, with topics including
Supply Chain Management and Audit Management
Information System.

Sertifikasi Internal Auditor


Pada tahun 2011, personil UAI yang telah memperoleh
sertifikasi QIA dan PIA sebanyak 2 orang (sedang
menunggu pelantikan). Sertifikasi tersebut dikeluarkan
oleh 2 lembaga di Indonesia, yaitu YPIA (Yayasan
Pendidikan Internal Audit) dan PPAK (Pusat
Pengembangan Akuntansi dan Keuangan), yang
menyelenggarakan pelatihan khusus internal auditor.

Internal Auditor Certification


In 2011, 2 IAU personnel obtained certification as QIA
and PIA (currently awaiting appointment). Certification
was issued by the two institutions in Indonesia,
namely, YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit)
and PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan), which organized specialized training for
internal auditors.

Selain itu, pada awal tahun 2012, Kurniawan Tedjo


selaku Kepala UAI juga telah mendapatkan sertifikasi
internasional di bidang kecurangan (fraud), yaitu
Certified Fraud Examiner.

In addition, at the beginning of 2012, in his capacity as


Head of IAU, Kurniawan Tedjo received international
certification in the area of fraudulency, named as a
Certified Fraud Examiner.

Uraian pelaksanaan kegiatan Unit Audit Internal

Description of the Implementation of Internal Audit


Unit Activities
Activities conducted by the IAU are, among others:
1. Audit of 19 entities / units of the company
2. C
 oordination with the Internal Audit Unit within the
Company group
3. Conducting Best Practice Sharing with both internal
and external parties

Aktivitas yang telah dilakukan oleh UAI antara lain:


1. Audit atas 19 entitas/unit perusahaan
2. Koordinasi dengan Unit Audit Internal yang berada
di dalam grup Perseroan
3. Menyelenggarakan Best Practice Sharing dengan
pihak internal maupun eksternal
Penyimpangan Internal
Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Sistem
Pengendalian Intern yang efektif sehingga mampu
mencegah terjadinya penyimpangan/ketidaksesuaian
prosedur yang dilakukan oleh pejabat/pengurus,
pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan
outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan
operasional.

Internal deviation
The Company is committed to implement an
effective Internal Control System, so as to prevent
the occurrence of irregularities / non-compliance
procedures by officers / officials, permanent or
temporary staff (salaried or outsourced) related to
work processes and operational activities.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

207

Performance
Highlights

Management
Report

Management
Discussion &
Analysis

Company
Profile

Ringkasan Temuan Audit selama tahun 2011


berdasarkan jenis risiko adalah sebagai berikut:
Fokus Audit
Audit Focus

Risiko Teknikal
Technical Risk

Manajemen Kas
Cash Management

Consolidated
Financial
Statements

A Summary of Audit Findings for the year 2011 based


on the types of risk is as follows:

Risiko Operasional
Operational Risk

Risiko Komersial
Commercial Risk

Risiko Keuangan
Financial Risk

Total

16

31

47

11

Manajemen Aktiva Tetap


Fixed Assets Management

Pengelolaan Rantai Pasokan


Supply Chain Management

24

30

10

26

54

11

42

114

Lain-Lain
Others
Total

208

Corporate
Governance

Perseroan berkomitmen untuk melakukan langkahlangkah perbaikan terhadap temuan-temuan audit


sebagaimana diperlukan, termasuk melalui kegiatan
CONIM.

The Company is committed to implementing necessary


corrective actions to audit findings, including through
CONIM activities.

Audit Eksternal
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek
keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan
pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik. Sesuai dengan hasil dari
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kalbe
Farma Tbk tanggal 25 Mei 2011, wewenang dan kuasa
penunjukan Akuntan Publik Independen yang akan
melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 diberikan kepada Direksi Perseroan
dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

External Audit
The independent monitoring of the Companys
financial aspects was carried out by conducting an
External Audit, performed by a Public Accounting Firm.
In accordance with the results of the Annual General
Meeting of Shareholders of PT Kalbe Farma Tbk
dated 25 May 2011, the authorization to appoint the
Independent Public Accountant who would conduct
the audit of the Company's Financial Statements at
the fiscal year ended 31 December 2011 was granted
to the Companys Board of Directors with the approval
of the Board of Commissioners.

Berdasarkan rekomendasi dan dengan persetujuan dari


Dewan Komisaris, Direksi menunjuk Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan
Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011.
Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut merupakan Kantor
Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam-LK.

Based on the recommendation and with the approval


of the Board of Commissioners, the Board of Directors
appointed Public Accounting Firm Purwantono,
Suherman & Surja to audit Financial Statements for
Fiscal Year 2011. The Public Accounting Firm (PAF) is
registered as a Public Accountant with Bapepam-LK.

Tahun 2011 merupakan tahun kedua bagi KAP


Purwantono, Suherman & Surja dan tahun
pertama bagi Bapak Sinarta selaku akuntan yang
menandatangani Laporan Auditor Independen untuk
tahun buku 2011, dalam melakukan audit terhadap
laporan keuangan Perseroan. KAP tersebut telah
menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai
standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja
serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.

2011 was the second year for Kalbe to retain PAF


Purwantono, Suherman & Surja and the first year
for Mr. Sinarta, as accountant who signed off on the
Independent Auditor's Report for fiscal year 2011, in
conducting an audit on financial statements of the
Company. PAF has completed its work independently,
according to professional standards of public
accounting, contracts and scope of audit work as set.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

KAP Purwantono, Suherman & Surja tidak memberikan


jasa konsultasi lainnya kepada Kalbe.

PAF Purwantono, Suherman & Surja does not provide


any other consulting services whatsoever to Kalbe.

Nama Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit


laporan keuangan konsolidasi dan audit laporan
keuangan anak perusahaan selama lima tahun terakhir
adalah sebagai berikut:

Names of the public accounting firms which audited


the consolidated financial statements and audited
financial statements of the Company subsidiaries
during the last five years:

Nama KAP PAF Name

Tahun Kerja Fiscal Year

Purwantono, Suherman & Surja

2011

Purwantono, Suherman & Surja

2010

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

2009

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

2008

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

2007

Total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk


audit laporan keuangan konsolidasi dan audit laporan
keuangan Entitas Anak selama lima tahun terakhir
adalah sebagai berikut:

Total costs incurred by the Company to audit


consolidated financial statements and to audit
financial statements of the Company's Subsidiaries
during the last five years:

Tahun Kerja Fiscal Year

Biaya (Rp Jutaan) Cost (Rp Million)

2011

2,531

2010

2,566

2009

2,490

2008

2,550

2007

2,483

* Notasi angka menggunakan ejaan bahasa Inggris


* Notation for numbers using the English spelling

Manajemen Risiko
Situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan
mengalami perkembangan pesat yang diikuti
dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan bidang
usaha yang dijalani oleh Perseroan. Hal tersebut
mendorong Kalbe untuk meningkatkan praktek GCG
dan penerapan manajemen risiko yang memadai.
Penerapan manajemen risiko diharapkan memberikan
manfaat berupa:
1. Penyediaan informasi kepada pihak manajemen
mengenai eksposur risiko yang dihadapi;
2. Peningkatan metode dan proses pengambilan
keputusan yang sistematis;
3. Penilaian risiko yang melekat pada setiap produk
atau kegiatan usaha Kalbe.

Risk Management
The external environment and the internal situation
of companies are both undergoing rapid change,
resulting in increasingly complex business risk in the
Companys lines of business. This spurred Kalbe to
improve its practice of good corporate governance
while ensuring adequate risk management.
Implementation of risk management is expected to
provide benefits such as:
1. S
 upplying information to management about
exposure to risks;
2. Improvement of methods and a systematic
decision-making process;
3. Assessment of risks inherent in each product or
business activity of Kalbe.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

209

Performance
Highlights

210

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Struktur Organisasi Manajemen Risiko


Kalbe memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang
mempunyai tugas untuk memfasilitasi penyempurnaan
kemampuan pengungkapan risiko dan mendorong
efektivitas pengembangan dan implementasi strategi
pengendalian risiko secara keseluruhan. Hal tersebut
dilaksanakan melalui sistem konsultasi dan evaluasi,
sehingga dapat membantu setiap unit kerja dalam
melakukan identifikasi faktor-faktor risiko utama dan
pelaksanaan kebijakan pengendalian untuk memitigasi
risiko-risiko tersebut secara organisasional.

Risk Management Organizational Structure


Kalbe has a Risk Management Unit whose task
is to facilitate its ability to appraise and disclose
risks, while encouraging effective development and
implementation of a risk control strategy as a whole. This
is implemented through consultation and evaluation,
so that each work unit can assist in identifying major
risk factors and can pursue implementation of control
policies to mitigate those risks organizationally.

Kerangka Kerja Manajemen Risiko


Saat ini, implementasi manajemen risiko menggunakan
pendekatan Bottom-Up, di mana Satuan Kerja
Manajemen Risiko memfasilitasi setiap departemen di
dalam entitas/unit perusahaan untuk mengidentifikasi
dan memahami risiko-risiko terkait proses usaha yang
dijalankannya. Hasil dari tiap departemen tersebut
dikonsolidasikan oleh Team Lintas Entitas yang
dibentuk untuk menyusun profil risiko di tingkat grup
Perseroan.

Risk Management Framework


Currently, the implementation of risk management
employs a Bottom-Up approach, whereby Risk
Management Unit facilitates identification and
comprehension of associated risks to its business
processes in every department within the entity /
company unit. The results of each department study
are consolidated by an Across-Entity Team formed to
determine a risk profile on the group level

Risiko setiap departemen tersebut dapat juga menjadi


dasar penentuan fokus dan aktivitas Satuan Kerja
Manajemen Risiko dalam melakukan audit terhadap
entitas/unit perusahaan yang bersangkutan.

The risk to each department may also be the basis


for determining focus and appraisal activities, in
conducting an audit on the concerned entity /
company unit.

Untuk pengembangan selanjutnya, Kalbe akan


melaksanakan implementasi manajemen risiko
berdasarkan pendekatan Top-Down, di mana
Satuan Kerja Manajemen Risiko akan terlebih dahulu
memfasilitasi Direksi di dalam mengidentifikasi dan
memahami risiko strategis Perseroan, sebelum
kemudian diinformasikan kepada seluruh entitas/
unit perusahaan hingga tingkat departemen di dalam
Grup, agar dapat memahami risiko pada tingkatan
masing-masing.

As the next development, Kalbe will carry out an


implementation of risk management, based on a
Top-Down approach, whereby the Risk Management
Unit will first facilitate the Board of Directors in the
identification and understanding of the Company's
strategic risks, before reporting to the entire entity /
company unit, up to the departmental level within the
Group, in order to properly appraise and understand
the risks at each level.

Pengembangan Manajemen Risiko dan Strategi


Penanganan Risiko
Personel yang menangani implementasi manajemen
risiko juga mendapatkan pelatihan/seminar untuk
menunjang fungsinya, sebagaimana juga tertera
dalam daftar pelatihan/seminar/workshop di atas.

Development of Risk Management and Risk


Management Strategies
Personnel who deal with the implementation of risk
management have also received training / attended
seminars to support its function, as indicated in the
above list of training / seminars / workshops.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kondisi kesadaran akan pentingnya implementasi


manajemen risiko di Kalbe saat ini masih dalam tahap
awareness, dan masih diperlukan usaha dan tindak
lanjut terus menerus untuk meningkatkan awareness
ke semua unit/personel Kalbe agar manajemen risiko
dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pengambilan keputusan.

The state of consciousness of the importance of the


implementation of risk management at Kalbe is still
in a stage of awareness, and it still takes effort and
continuous follow-up to raise awareness amongst all
Kalbe units / personnel in order that risk management
can become an integral part of the decision-making
process.

Profil Risiko
Beberapa risiko utama yang memiliki pengaruh
penting terhadap kegiatan usaha Kalbe antara lain:
1. Risiko Kompetisi Bisnis
D
 alam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan
dalam sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya
akan semakin ketat dengan banyaknya produsen
lokal maupun internasional yang beroperasi.
Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek,
antara lain sumber daya keuangan dan kemampuan
operasional pesaing internasional yang lebih
kuat, serta inovasi produk, metode promosi dan
pemasaran, perubahan permintaan pasar, daya
beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan
menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.

Risk Profile
Among the major risks which could exert an important
influence on Kalbe's business activities:
1. B
 usiness Competition Risk
In today's era of open markets, competition in the
pharmaceutical sector and other health products
will be more stringent, with larger numbers of both
international and local producers crowding the field.
Competition arises in various aspects, including
financial resources and the stronger operational
capabilities of international competitors, as well
as product innovation, marketing and promotion,
changes in market demand, limited purchasing
power and readiness to face unhealthy business
competition.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan


meningkatkan kepekaan terhadap perubahan
pasar dan kemampuan menyesuaikan diri serta
menangkap peluang yang tersedia. Disamping itu,
Kalbe juga dituntut untuk mampu memberikan nilai
lebih dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh
Kalbe dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan
oleh perusahaan lain yang sejenis.

Risk management increases sensitivity to changes


in the market and enables practitioners to adapt and
seize opportunities as they become available. In
addition, Kalbe is also required to extend the value
of products and services it offers, as opposed to
those offered by another, similar company.

2. Risiko Keuangan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Grup Kalbe
juga menghadapi risiko keuangan yang timbul
sebagai akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran,
pembiayaan, serta likuiditas. Karena sebagian besar
bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan
dampak dalam bentuk kerentanan terhadap
fluktuasi valuta asing. Fluktuasi mata uang asing,
terutama dalam Dollar Amerika, sangat berdampak
pada biaya produksi.

2. Financial Risk
In the course of business, Kalbe Group also faces
financial risks arising from fluctuations in foreign
currency, budgeting, financing, and liquidity.
Because most of Kalbe's raw materials are imported,
this creates an impact in the form of vulnerability
to fluctuations in foreign currency. Fluctuations
in foreign currency, mainly in U.S. dollars, exert a
significant impact on production costs.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan


melakukan lindung nilai alamiah secara cermat
dengan membentuk cadangan dana dalam mata
uang asing untuk menjamin kebutuhan impor,

Risk management is exercised partly by a careful


natural hedge, setting up reserves in foreign
currency funds to ensure import requirements,

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

211

Performance
Highlights

212

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

menjaga tingkat persediaan bahan baku dan barang


jadi yang mencukupi dengan selalu memperhatikan
kondisi perekonomian domestik dan global.

maintaining sufficient inventory levels of raw


materials and finished goods while always focusing
on domestic and global economic conditions.

3. Risiko Hukum dan Regulasi


Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,
Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan
hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta
aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak
ketiga yang mengikat grup Kalbe, sehingga dapat
menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum
lainnya. Proses registrasi atas merek dan produk,
termasuk perolehan hak paten, serta HAKI lainnya
merupakan kewajiban secara hukum yang harus
dijalankan secara berkesinambungan untuk
menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar
yang dapat terjadi di kemudian hari. Perjanjianperjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga
dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga
dalam proses pembuatan dan pengesahannya
harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga
terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban.
Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar
negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari
dan memahami mengenai perbedaan hukum dan
peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

3. Legal and Regulatory Risk


In carrying out its operations, Kalbe Group
faces various types of legal regulations and
related regulatory changes, and the rules fixed in
agreements with third parties which bind Kalbe
group, so as to pose a risk of legal or other
consequences. The process of registration of
brands and products, including the acquisition of
patents and other intellectual property rights, is a
legal obligation that must be monitored continuously
to avoid potential recognition of claims from other
parties in the future. Binding agreements with third
parties may bring legal consequences, so that
the ratification process and legal checks must be
performed in order to establish a balance of rights
and obligations. In addition, exporting or overseas
expansion needs to be considered by studying
and understanding the differences in laws and
regulations for each country targeted.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan


terus melakukan pemantauan atas perubahan
peraturan dengan baik untuk menghindari gugatan
hukum dari pihak lain, dan mematuhi hukum dan
regulasi lainnya yang berlaku. Perseroan juga
terus meningkatkan kompetensi sumber daya dan
kesiapan dari segi legalitas dalam menghadapi
gugatan dari pihak ketiga.

Risk management was conducted, among others,


by continuing to conduct monitoring of regulatory
changes, in order to avoid legal action from other
parties, and through compliance with laws and
other applicable regulations. The Company also
continues to increase competence and readiness of
resources in terms of legality, in the face of potential
claims from third parties.

4. Risiko Reputasi
Risiko reputasi ini meliputi komplain konsumen,
penarikan kembali produk dan juga kemungkinan
adanya sabotase terhadap produk, serta
pencemaran nama baik. Di saat seperti sekarang
ini, dimana citra perusahaan sangatlah penting,
maka pencemaran reputasi merupakan risiko yang
harus diperhatikan.

4. Reputation Risk
Reputation risk includes consumer complaints,
product recalls and also the possibility of sabotage
of a product, as well as defamation. In contemporary
times, where corporate image is important, the
pollution of reputation is also a risk that must be
considered.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan


mempertahankan dan meningkatkan kualitas

Risk management is achieved partly by maintaining


and improving the quality of products, which

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

produk yang meliputi hasil proses bisnis Perseroan


yang menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan
pengembangan hingga masa kadaluarsa produk,
termasuk kewaspadaan terhadap pemalsuan
produk yang selalu menjadi salah satu fokus utama
Grup Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa
kepercayaan konsumen terhadap produk-produk
Kalbe. Tidak hanya dari sisi produk, Kalbe juga
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
melalui pembinaan sumber daya manusia.

include the results of the Company's overall


business process, i.e. from the stage of research
and development until the expiration of products,
including vigilance against counterfeit products;
this has always been one major focus of Kalbe
Group, so as to support consumer confidence in
Kalbe products. In addition to the product side,
Kalbe has also improved the quality of services
provided, through the development of its human
resources.

5. Risiko Sumber Daya Manusia


Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak
lepas dari kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan,
keluarnya karyawan-karyawan yang berpotensi,
permasalahan dalam perekrutan maupun hal
lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan
ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.

5. Human Resource Risk


Sustainability of the development of the Company
cannot be separated from the quality of human
resources they possess. The risk of employee
turnover, failing to secure potential employees,
problems in recruitment and other similar matters
will affect the availability of qualified labor.

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan


melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan
pengembangan kemampuan sumber daya manusia
serta memberikan kesempatan yang setara
kepada karyawan dalam mengembangkan karir
dan kompetensi secara profesional. Evaluasi akan
sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan
sejalan dengan perkembangan pasar juga terus
dilakukan. Kalbe juga terus
mengembangkan
dan mengatur talent pool sehingga selalu tersedia
personil yang tepat untuk menjamin kelanjutan
kinerja yang baik.

Risk management has been carried out through


conducting various training activities and
capacity building of human resources, providing
equal opportunities to employees in developing
professional career competence, among others.
Evaluation of the Companys compensation system
to stay competitive, in line with general market
conditions, has also being conducted continuously.
Kalbe has also continued to develop and manage
its talent pool in order to be able to provide
appropriate personnel, thus ensuring continued
good performance.

6. Risiko Interupsi Bisnis


Dalam menjalankan bisnisnya Kalbe harus selalu
siap untuk menghadapi dan mengatasi risiko yang
bersifat bencana alam, yang dapat berdampak pada
lumpuhnya fasilitas perusahaan dan terhentinya
kegiatan produksi, seperti gempa bumi, kebakaran,
banjir, dan sebagainya. Risiko ini memiliki
kemungkinan yang kecil, namun membawa akibat
yang signifikan. Untuk mengantisipasi kemungkinan
tersebut, Kalbe senantiasa menerapkan program
asuransi yang memadai atas aset, fasilitas produksi
serta persediaan.

6. Business Interruption Risk


In running its business, Kalbe should always be
prepared to confront and overcome risks such
as natural disasters, which may impact on the
collapse of the company's facilities and cessation
of production activities; these include earthquakes,
fires, floods, and so forth. This risk is likely small,
but could exert significant consequences. In
anticipation of that possibility, Kalbe has taken
out adequate insurance coverage on its assets,
production facilities and inventory.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

213

Performance
Highlights

214

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

7. Risiko Informasi Perusahaan


Di dalam era perkembangan teknologi yang semakin
maju sekarang ini, di mana berbagai informasi
dapat diperoleh/diakses melalui internet, keamanan
data Perusahaan merupakan sesuatu yang mutlak.
Risiko informasi ini tidak hanya berkaitan dengan
permasalahan Teknologi Informasi (hardware dan
software), namun juga terkait dengan semua data
informasi yang dimiliki Grup Kalbe. Kegagalan
dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut
dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.

7. Company Information Risk


In todays era of advanced technological
development, where vast quantities of information
can be easily obtained / accessed via the internet,
the security of Company data is absolutely
essential. Information risk is not only related to the
issue of Information Technology (both hardware and
software), but also related to all data held by Kalbe
Group. Failure to maintain the confidentiality of such
information may result in losses for the Company.

Penanganan risiko ini dilakukan dengan penetapan


dan pengembangan Kebijakan Teknologi Informasi
dan pengadaan Pusat Data (Data Center) yang
memadai dengan standar yang tinggi yang
merupakan salah satu langkah mitigasi Perseroan
dalam menjaga keamanan akan akses informasiinformasi penting tersebut.

This risk management is accomplished by


establishing and developing an Information
Technology Policy, and by building an adequate
Data Center to high standards, which is one of the
mitigation measures of the Company in maintaining
security of access to important information.

Kepatuhan
Kepatuhan merupakan suatu aspek penting di dalam
menjalankan usaha, baik untuk menjamin kelancaran
kegiatan operasional maupun menjaga reputasi
suatu perusahaan sebagai warga korporasi yang
baik. Sebagai perwujudan tanggung jawab sebagai
warga korporasi, dan terlebih sebagai perusahaan
terbuka, Perseroan senantiasa memperhatikan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku, termasuk di dalamnya peraturan
pasar modal. Ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundangan dapat berakibat teguran dari pihak
regulator dan mencemarkan reputasi baik Perseroan.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Kalbe
menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan
perubahan regulasi yang terkait, serta aturan yang
dibuat dalam perjanjian dengan pihak ketiga. Kalbe
menerapkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku,
sehingga Perseroan dapat memenuhi berbagai
perjanjian dan peraturan yang berlaku, dengan
memperhatikan kesiapan dari segi legalitas Perseroan
maupun kompetensi dan ketersediaan sumber daya.

Compliance
Compliance is an important aspect of running a
business, both for ensuring smooth operations and
for maintaining a company's reputation as a good
corporate citizen. As part of its responsibility as
a public company, Kalbe adheres to compliance
with prevailing regulations, including capital market
regulations. Failure to comply with regulations may
result in sanctions from regulators and may negatively
impact the Companys reputation. In running its
operations, Kalbe is required to conform to various
types of legal requirements and related regulatory
changes, as well as to rules made through contractual
agreements concluded with third parties. Kalbe
maintains compliance with applicable laws, so that
the Company can fulfill contractual agreements and
applicable regulations as anticipatory measures,
building capabilities in terms of corporate legality and
necessary resources.

Secara internal, guna mendukung terciptanya


kepatuhan dalam suatu perusahaan diperlukan
peran serta aktif dari seluruh karyawan perusahaan.

Internally, in order to support the creation of compliance


within a company, active participation of all employees
of the organization is required. Each employee must

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Setiap karyawan wajib memahami dan secara


bertanggung jawab melaksanakan seluruh ketentuan
dan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi
operasional yang dijalankannya. Bentuk penerapan
Kepatuhan di Perseroan antara lain adalah penetapan
peraturan perusahaan dan pemantauan yang
dilakukan oleh bagian Sumber Daya Manusia terhadap
penerapan peraturan dan tindak pelanggaran yang
terjadi. Adanya pelanggaran terhadap peraturan akan
dikenakan sanksi sesuai peraturan perusahaan yang
berlaku.

understand and be responsible for implementing all


provisions and regulations applied in performing any
functions. Non-compliance with laws and regulations
may result in a reprimand from the regulator and may
also damage the good reputation of the Company.
Implementation of Compliance within the Company
takes place, among others, in the form of establishing
Company rules and monitoring conduct by the Human
Resources section, regarding the application of rules
and any violations that might occur. Infringement of
rules is penalized according to established Company
rules and regulations.

Aksi Korporasi
Selama tahun 2011, Kalbe telah melakukan sejumlah
aksi korporasi sebagai berikut:
1. Peningkatan kepemilikan saham Kalbe atas EPMT
yang merupakan anak perusahaan Kalbe.
Peningkatan kepemilikan Kalbe atas EPMT
dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas
I EPMT sebanyak 359.568.375 lembar saham,
yang terdiri dari 358.980.890 lembar saham
berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
yang dimiliki Kalbe dan 587.485 lembar saham atas
Penjatahan Pemesanan Tambahan; serta melalui
pembelian melalui pasar modal reguler yaitu Bursa
Efek Indonesia. Hingga tanggal 31 Desember
2011, jumlah kepemilikan Kalbe atas EPMT
tercatat sebesar 91,75% dari seluruh saham yang
ditempatkan dan disetor oleh EPMT.

Corporate Actions
During 2011, Kalbe conducted a number of corporate
actions as follows:
1. Increasing the shareholding of Kalbe in EPMT, a
subsidiary of Kalbe.
Increased ownership of Kalbe in EPMT through an
EPMT Right Issue 1, recording a total of 359,568,375
shares, consisting of 358,980,890 shares under
Pre-emptive Rights owned by Kalbe and 587,485
shares in Additional Booking Allotment, as well
as a regular capital market purchase, through the
Indonesian Stock Exchange (BEI). As of December
31, 2011, the number of EPMT shares held by Kalbe
was recorded at 91.75% of total shares issued and
fully paid by EPMT.

Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan pihak penghubung
yang menjembatani kepentingan antara Perseroan
dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga
persepsi publik atas citra Perseroan dan pemenuhan
tanggung jawab oleh Perseroan. Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi.

Corporate Secretary
The Corporate Secretary is the liaison who bridges
interests between the Company and external parties,
principally in an effort to maintain a positive public
perception of the Companys image and as the
Companys fulfillment of its responsibilities. The
Corporate Secretary reports to the Board of Directors.

Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan


publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra
Kalbe dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan
komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak
regulator, investor, komunitas pasar modal dan para
pemangku kepentingan lainnya.

Through various activities associated with the public,


the Corporate Secretary helps maintain the image of
Kalbe and represents the Board of Directors in any
external communications, especially with regulators,
investors, the capital market community and other
stakeholders.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

215

Performance
Highlights

216

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Pada tahun 2011, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat


oleh Vidjongtius. Biografi Sekretaris Perusahaan dapat
dilihat pada bagian Data Perseroan.

In the year 2011, the position of Corporate Secretary


was held by Vidjongtius, whose biography can be
viewed in the Companys Data section.

Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas


kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan
masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap
otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan
GCG.
1. Bertindak
selaku
wakil
Perseroan
dalam
hubungannya
dengan
seluruh
pemangku
kepentingan dalam mengkomunikasikan kegiatan
Perseroan terutama terkait dengan keterbukaan
informasi.
2. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi
eskternal dan internal dengan segenap pemangku
kepentingan untuk menyampaikan berita dari
Perseroan secara terbuka dan bertanggung jawab
serta membangun citra positif Perseroan
3. Bertanggung jawab atas pemenuhan kepatuhan
terhadap peraturan perundangan yang berlaku
di bursa efek dan pasar modal, termasuk UU
Perseroan Terbatas
4. Mengawasi
perkembangan
dan
perubahan
regulasi yang terjadi di bidang pasar modal, serta
memberikan rekomendasi dan masukan kepada
Direksi terkait dampak perkembangan perubahanperubahan tersebut pada Perseroan serta
pelaksanaan atas perubahan-perubahan tersebut
di lingkungan Perseroan
5. Bertanggung jawab atas pemenuhan kepatuhan
terhadap perundangan yang berlaku di bursa efek
dan pasar modal terkait keterbukaan informasi
6. Membantu dalam penyelenggaraan Rapat Direksi,
Rapat Direksi dengan Komisaris dan Rapat Umum
Pemegang Saham
7. Mengendalikan administrasi kesekretariatan atau
korespondensi Direksi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan termasuk Bapepam-LK dan Bursa
Efek Indonesia
8. Menangani Hubungan Investor dalam rangka
menjaga dan meningkatkan komunikasi antara
Perseroan dengan para investor baik di tingkat lokal
maupun internasional
9. Menangani mubungan masyarakat.

The functional duties of the Companys Corporate


Secretary include secretarial duties, public and
investor relations, legalities and compliance toward
industrial authorities and capital markets, as well as
provisions of GCG.
1. Acting as a representative of the Company in
conjunction with all stakeholders in communicating
Company activities, primarily those related to
information disclosure.
2. C
 ontrolling the management of external and internal
communications strategy with all stakeholders
to openly and accountably deliver news from the
Company, while building its positive image.
3. B
 eing responsible for fulfilling compliance with
existing regulations on the stock exchanges and
the capital markets, including the Limited Liability
Company Law
4. M
 onitoring developments and regulatory changes
occurring in capital markets, as well as providing
recommendations and advice to the Board of
Directors related to the developmental impact
of these changes on the Company and the
implementation of these changes within the
Company.
5. Responsible for fulfilling compliance with the
current Laws of the Stock Exchange and the capital
markets related to the disclosure of information.
6. Assisting in organizing Board of Directors'
meetings and Board of Directors' meetings with
Commissioners and the General Meeting of
Shareholders.
7. S
 ecretarial or administrative control of Board of
Directors' correspondence with concerned parties,
including Bapepam-LK and the Indonesian Stock
Exchange (IDX).
8. Handling of Investor Relations in order to maintain
and improve communications between the Company
and investors, both locally and internationally.
9. Handling of public relations.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Sepanjang tahun 2011, berbagai kegiatan yang telah


dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan antara lain
adalah:
1.  M
 elakukan korespondensi dengan Bapepam-LK
dan BEI sebagai regulator pasar modal.
2. Menyampaikan perkembangan komunitas investor
kepada Direksi
3.M
 elakukan pertemuan, kunjungan, konferensi
dan roadshow dalam rangka menjalin hubungan
dengan komunitas investor dan analis
4. M
 enyampaikan perkembangan Perseroan kepada
masyarakat melalui pelaporan keterbukaan
informasi dalam bentuk siaran pers, website, dan
melayani permintaan informasi yang berkaitan
dengan Perseroan. Siaran Pers yang dilakukan
adalah sebanyak 20 kali.
5. M
 enyampaikan 4 kali laporan keuangan berkala
dan 1 laporan tahunan kepada Bapepam-LK dan
BEI serta menyediakan laporan tersebut pada
website Perseroan serta mengumumkan laporan
keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah
tahunan pada surat kabar berperedaran nasional
6. M
 embantu menyelenggarakan 1 kali Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan
7. M
 engadakan konferensi pers, pertemuan dan
peliputan media
8. M
 enyelenggarakan paparan publik sebanyak
1 kali bersamaan dengan Investor Summit and
Capital Market Expo 2011 yang diadakan oleh
BEI, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia dan PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tanggal 5
Oktober 2011.
9. Berpartisipasi dalam Investor Day dan Investor
Summit and Capital Market Expo 2011 yang
diadakan oleh BEI, PT Kustodian Sentrak Efek
Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia, masing-masing pada tanggal 18 Mei
2011 dan 5 Oktober 2011.
10. Menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam
rangkaian peringatan 45 tahun Kalbe antara lain
Junior Science Awards dan Junior Science Fair
pada tanggal 10-11 September 2011.

Throughout 2011, various activities carried out by the


Corporate Secretary included:
1. Correspondence with Bapepam-LK and IDX as the
capital market regulator.
2.  Providing updates on the investment community
to the Board of Directors
3.  Conducting meetings, visits, conferences and
roadshows in order to maintain good relations with
investor and analyst communities.
4.  Presenting the Companys development to the
public through disclosure of information by way of
press, websites, and other information channels
available to the Company. A total of 20 Press
Releases have been sent out thus far.
5.  Presenting regular financial reports 4 times, along
with 1 annual report to Bapepam-LK and IDX,
as well as providing reports on the Company's
website and announcements of full year financial
statements and half year financial statements in
newspapers with national distribution.
6. Assisting in conducting 1 Annual General Meeting
of Shareholders.
7.  Holding press conference meetings and dealing
with media coverage.
8. Conducting public exposure a total of 1 time,
together with the Investor Summit and Capital
Market Expo 2011 held by IDX, PT Kustodian
Sentrak Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia on October 5, 2011.
9. Participating in the Investor Day and Investor
Summit and Capital Market Expo 2011 held by
IDX, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia and
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia on May 18,
2011 and October 5, 2011.
10. Organizing various activities in commemoration
of 45 years of Kalbe, including Junior Science
Awards and Junior Science Fair on September 10
-11, 2011.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

217

Performance
Highlights

218

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Disamping sebagai penghubung antara Perseroan


dengan pihak eksternal, Sekretaris Perusahaan juga
membawahi fungsi Komunikasi Internal yang bertugas
memastikan ketersediaan serta sirkulasi informasi
bagi seluruh karyawan termasuk karyawan anak-anak
perusahaan dan memelihara jaringan komunikasi
internal.

Besides functioning as a liaison between the


Company and external parties, the Corporate
Secretary also serves in an Internal Communications
capacity, in charge of ensuring the availability and
circulation of information for all employees, including
employees of subsidiaries, and maintaining an internal
communications network.

Beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh fungsi


Komunikasi Internal di sepanjang tahun 2011 adalah:
1. Pengembangan Intranet Portal
Intranet Portal grup Kalbe yang dinamakan Kalbe
Family Portal merupakan fasilitas intranet yang
dapat diakses oleh seluruh karyawan (termasuk
karyawan di anak perusahaan) yang dihubungkan
melalui fasilitas akses internet.

Several activities developed by Internal Communication


functions during the year 2011 were:
1. Intranet Portal Development
A Kalbe Intranet Portal Group called Kalbe Family
Portal is accessible to all employees (including
employees in subsidiary companies) connected
through Internet access.

Kalbe Family Portal memberikan berbagai


informasi untuk kepentingan karyawan serta juga
memberikan akses informasi untuk mendukung
pekerjaan sehari-hari. Portal ini disiapkan untuk
dapat menjadi fasilitas yang mendukung aktivitas
kerja menjadi lebih baik, sekaligus menjadi media
informasi yang efektif.

K
 albe Family Portal provides information for the
benefit of employees and also provides access to
information to support their daily work. This portal is
prepared as a facility to support work activities, as
well as acting as a medium of effective information.

2. E-mail Blast
E-mail Blast merupakan fasilitas sirkulasi informasi
massal yang diatur pengirimannya, baik kepada
seluruh karyawan, maupun kelompok karyawan
tertentu. Fasilitas tersebut merupakan sarana
yang efektif bagi Perseroan untuk menyampaikan
informasi secara cepat dan menyeluruh kepada
seluruh karyawan Kalbe dan anak perusahaan di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selama tahun 2011 tak kurang dari 104 judul e-mail
blast telah dikirimkan kepada karyawan.

2. E-mail Blast
E-mail Blast is a facility through which mass-circulation
of information delivery can be arranged, either to
all employees, or to certain employee groups. The
facility is an effective means for the Company to
deliver information quickly and thoroughly to all
Kalbe employees and to its subsidiaries in various
locations spread throughout Indonesia. During the
year 2011, no fewer than 104 email blast titles were
sent out to employees.

Hubungan Investor
Sekretaris Perusahaan juga menangani Hubungan
Investor dalam rangka menjaga dan meningkatkan
komunikasi antara Perseroan dengan para investor
baik di tingkat lokal maupun internasional. Fungsi
Hubungan Investor antara lain menyediakan informasi
terkini terkait kinerja usaha Perseroan dan pandangan
masa depan yang membantu investor dalam
keputusan investasi pada saham Perseroan.

Investor Relations
The Corporate Secretary also handles Investor
Relations, in order to maintain and improve
communication between the Company and investors,
both locally and internationally. The Investor Relations
function, including provision of the latest information
related to the Company's business performance and
future outlook, helps investors in making investments
in shares of the Company.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Penyebarluasan informasi dilakukan langsung kepada


investor maupun kepada para analis pasar modal dalam
bentuk siaran pers, presentasi dan penyelenggaraan
pertemuan analis dan investor secara berkala. Pada
tahun 2011, Hubungan Investor secara berkala
bertemu dengan analis, investor serta fund manager
dalam rapat maupun partisipasi Perseroan dalam
Forum Investor yang diselenggarakan di Jakarta,
Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang, Amerika
Serikat dan Inggris.
Kegiatan Event

Dissemination of information is conducted directly


to the investor and to stock market analysts in the
form of press releases, presentations and organizing
meetings with analysts and investors on a regular
basis. In 2011, Investor Relations periodically met with
analysts, investors and fund managers in meetings
as well as participation of the Company in Investor
Forum events held in Jakarta, Singapore, Malaysia,
Hong Kong, Japan, the United States and Britain.

Frekuensi Frequency

Konferensi & Roadshow


Conference & Roadshow

13

Kunjungan ke Pabrik
Site Visit

Pertemuan dan Telekonferensi


Meetings and Teleconferences

125

Paparan Publik
Public Expose

Partisipasi di Investor Day


Participation in Investor Day

Partisipasi di Investor Summit & Capital Market Expo


Participation in Investor Summit & Capital Market Expo

Keterbukaan Informasi
Sesuai dengan prinsip transparansi dan pemenuhan
tanggung jawab atas kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar
modal terkait keterbukaan informasi, Kalbe senantiasa
menyampaikan informasi yang terkini terkait dengan
setiap perkembangan yang terjadi di Perseroan
kepada pemegang saham dan pihak otoritas pasar
modal melalui berbagai jalur komunikasi demi
memastikan komunikasi yang efektif. Selain pelaporan
langsung kepada pasar modal dan bursa, informasi
disampaikan kepada pemegang saham secara umum
melalui pengumuman BEI dan di media massa.

Information Disclosure
In accordance with the principles of transparency and
the fulfillment of the responsibility for compliance with
the laws and regulations on the stock exchanges and
capital markets related to the disclosure of information,
Kalbe always delivers the latest information related
to any developments in the Company to the
shareholders and capital market authorities through
various communication channels, to ensure effective
communication. In addition to reporting directly
to capital market and stock exchange authorities,
information is submitted to the shareholders in general
through IDX announcements and the media.

Daftar Keterbukaan Informasi Tahun 2011


List of Disclosure of Information in 2011
Laporan Eksternal External Report

Frekuensi Frequency

Pelaporan ke Bapepam- LK dan BEI


Reports to Bapepam-LK and BEI

46

Laporan Tahunan
Annual Report

Siaran Pers
Press Release

20

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

219

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Daftar Siaran Pers Tahun 2011


List of Press Release in 2011

No

220

Tanggal Date

Topik Topic

February 27

Kalbe Farma Memperingati Hari Kanker Sedunia Merajut Asa dengan Kanker
Kalbe Farma Commemorated World Cancer Day Sustaining Hope with Cancer

March 10

Kalbe Farma Memperingati Hari Ginjal Sedunia 2011 Lindungi Ginjal, Selamatkan Jantung
Kalbe Farma Commemorated World Kidney Day 2011 Protect Your Kidney, Save Your Heart

March 29

Penjualan Kalbe Melesat Hingga Melebihi Rp 10,2 Triliun


Kalbes Net Sales Exceeded Rp 10.2 Trillion

March 31

Kalbe Farma Membangun Pabrik Obat Kanker Pertama


Kalbe Farma Builds First Cancer Drugs Factory

April 8

Kalbe Farma Berbagi Untuk Sehat Pengobatan Gratis dan Paket Sembako
Kalbe Farma Cares for Health Free Medical Check and Food Package

April 18

Dividen Kalbe Tahun Buku 2010 Akan Meningkat Tajam


Kalbes Dividend for Year 2010 to Increase Significantly

April 27

Laba Bersih Kuartal Pertama 2011 Kalbe Meningkat 23%


Kalbes First Quarter Net Income Increased by 23%

May 10

Kalbe Junior Scientist Award


Kalbe Junior Scientist Award

May 18

Investor Day 2011 Paparan Kinerja Kuartal Pertama 2011


Investor Day 2011 First Quarter 2011 Result

10

May 25

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 25 Mei 2011


Annual General Meeting of Shareholders 25 May 2011

11

June 5

Kalbe Farma Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional


Kalbe Farma Commemorated National Senior Day

12

July 14

Kalbe Junior Scientist Award Memilih 18 Finalis


Kalbe Junior Scientist Award Chose 18 Finalis

13

July 24

Kalbe Berbagi Untuk Sehat - Lanjutkan Pengobatan Gratis dan Perbaikan Fasilitas Kesehatan Bagi Korban Merapi
Kalbe Cares for Health Continuing Free Medical Treatment and Health Facilities Renovation for Merapi Victims

14

July 28

Finalis Kalbe Junior Scientist Award Memperingati Hari Anak Nasional Bersama Wapres Boediono dan Mendiknas M.
Nuh Kalbe Junior Scientist
Kalbe Junior Scientist Award Finalists Commemorated National Children Day with Vice President Boediono and
Minister of National Education M. Nuh

15

July 29

Laba Bersih Semester Pertama 2011 Kalbe Meningkat 18%


Kalbes First Semester 2011 Net Profit Increased by 18%

16

September 10

Kalbe Junior Science Fair Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Kalbe Junior Science Fair Innovation for a Better Life

17

September 12

Pemenang Favorit Junior Scientist Award Win on Zero: Permainan Matematika Melatih Mencari Selisih
Favourite Winner in Junior Scientist Award Win on Zero: Mathematics Game to Find the Difference

18

October 5

Investor Summit 2011 Paparan Kinerja Semester Pertama 2011


Investor Summit 2011 First Semester 2011 Results

19

October 27

Laba Bersih 9 Bulan Tahun 2011 Meningkat 18,1%


First 9 Month Results Increased by 18.1%

20

December 15

Kalbe Farma dukung Hari Kesehatan Nasional Indonesia Salurkan Pengobatan Gratis kepada
1.000 warga Jawa Timur
Kalbe Farma Supported Indonesia National Health Daya Providing Free Medical Treatment
for 1,000 East Javanese People

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Akses Informasi dan Data Perseroan


Penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders
merupakan bagian penting dari peningkatan
prinsip transparansi informasi secara internal dan
eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga
dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
persepsi positif dari stakeholders terhadap kebijakan
dan kegiatan Kalbe. Kalbe menyediakan sarana portal
informasi melalui situs Perseroan di www.kalbe.co.id
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Access to Information and Company Data


Dissemination of information to all stakeholders is
an important part of the increase of transparency of
information internally and externally, which is expected
to assist, maintain and enhance the knowledge,
understanding and positive perception of stakeholders
about Kalbe's policies and activities. Kalbe provides a
portal through the Company's website: www.kalbe.
co.id

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan


informasi, Kalbe senantiasa melakukan pelaporan
akan informasi dan fakta material melalui surat kepada
Bapepam-LK dan electronic reporting kepada Bursa
Efek Indonesia. Keterbukaan informasi Perseroan
yang disampaikan melalui electronic reporting tersedia
di website BEI (www.idx.co.id).

As a form of compliance with disclosure of information,


Kalbe always reports information and material facts
through a letter to Bapepam-LK and electronic
reporting to the Indonesian Stock Exchange. The
Company's disclosure of information conveyed
through electronic reporting is available on the IDX
website ( www.idx.co.id ).

Ketersediaan Siaran Pers di Website


Kalbe secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi
korporasi yang dilakukan melalui siaran pers dalam
dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Siaran
pers tersebut tersedia di website Perseroan.

Press Release Availability on Website


Kalbe is actively publicizing every corporate action
through press releases in both the Indonesian and
English languages. Press releases are available on the
Company's website.

E-mail Perusahaan (Contact Us)


Kalbe juga senantiasa membina jalur komunikasi
yang terbuka melalui fungsi contact us pada website
Perseroan atau melalui E-mail ke cor.comm@kalbe.co.id
untuk mengakomodir berbagai pertanyaan mengenai
Perseroan.

Company Email (Contact Us)


Kalbe also continues to foster open lines of communication
through the function of 'contact us' on the Company's
website or via email to cor.comm@kalbe.co.id, to
accommodate a variety of questions concerning the
Company.

Sementara untuk para instansi atau pihak-pihak yang


berhubungan dengan pasar modal serta para investor
dapat langsung menghubungi Sekretaris Perusahaan
atau Hubungan Investor Perseroan dengan alamat
sebagai berikut:

Meanwhile, agencies or parties related to capital


markets as well as investors are invited to contact the
Secretary of the Company or the Company's Investor
Relations at the following address:

Vidjongtius
Sekretaris Perusahaan
Tel. (021) 4287-3888
Fax. (021) 4287-3680
E-mail: vidjongtius@kalbe.co.id atau
Hubungan Investor
Tel. (021) 4287-3888
Fax. (021) 4287-3680
Email: investor.relations@kalbe.co.id

Vidjongtius
Corporate Secretary
Tel. (021) 4287-3888
Fax. (021) 4287-3680
Email: vidjongtius@kalbe.co.id or
Investor Relations
Tel. (021) 4287-3888
Fax. (021) 4287-3680
Email: investor.relations@kalbe.co.id

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

221

Performance
Highlights

222

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Kebijakan Teknologi Informasi


Teknologi informasi memegang peranan penting dalam
mendukung tujuan usaha serta menunjang kegiatan
operasional Kalbe. Perseroan berkomitmen untuk
mengakomodasi perkembangan teknologi informasi
yang mendukung pertumbuhan usaha, peningkatan
kinerja serta efisiensi operasional.

Information Technology Policy


Information technology plays an important role in
supporting business objectives and the operational
activities of Kalbe. The Company is committed
to accommodate the development of information
technology to support business growth and
performance improvement while upgrading operational
efficiency.

Dalam upaya mencapai keselarasan kinerja operasional


yang unggul serta optimalisasi kemampuan organisasi
maka Kalbe telah menerapkan kebijakan pedoman
penggunaan sumber daya teknologi informasi guna
mengarahkan seluruh sumber daya teknologi informasi
yang tersedia agar digunakan secara tepat guna dan
tepat sasaran untuk kepentingan Perseroan.

In an effort to achieve superior operational performance


alignment, as well as optimizing the organization's
ability, Kalbe has implemented policy guidelines for the
use of information technology resources, in order to
devote all information technology resources available
to be used as appropriate and on target for the benefit
of the Company.

Di tahun 2011, Perseroan terus meningkatkan sarana


dan layanan teknologi informasi dengan melakukan
konsolidasi infrastruktur terpadu melalui penggunaan
fasilitas yang tersedia di Data Center dan Data
Recovery Center yang baru.

In 2011, the Company continued to improve facilities


and information technology services with integrated
infrastructure consolidation, through the use of the
facilities available in the Data Center and the new Data
Recovery Center.

Pengembangan sistem teknologi informasi baik di


tingkat korporasi maupun unit bisnis terus diupayakan
dengan penyempurnaan dan perampingan proses
bisnis, penyampaian data dan informasi yang
terintegrasi, akurat dan tepat waktu.

The development of information technology systems


for both the corporate level and business units
continues to be pursued by improving and streamlining
business processes, delivery of data and information
in an integrated, accurate and timely fashion.

Pada bulan September 2011, Perseroan telah sukses


mengimplementasikan aplikasi retail berbasis web
untuk menunjang proses bisnis dan meningkatkan
kinerja operasional pada seluruh outlet Mitrasana di
unit usaha Health Services.

In September 2011, the Company successfully


implemented a web-based retail application, to
support business processes and improve operational
performance at all Mitrasana outlets in Health Services
business unit.

Di bulan Oktober 2011, dalam upaya meningkatkan


pelayanan kepada pelanggan, Kalbe meluncurkan
layanan toko web online dengan branding Kalbe
e-store yang dapat diakses via www.kalbestore.
com. Kalbe e-store menawarkan pengalaman dan
kemudahan berbelanja secara online untuk produk
Perseroan secara interaktif dan terpercaya.

In October 2011, in an effort to improve service to


customers, Kalbe launched its online web store with
Kalbe e-store branding, accessed via www.kalbestore.
com. Kalbe e-store offers experience and convenience
of interactive and reliable online shopping for the
Company's products.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Selama tahun 2011, Kalbe telah berhasil pula


mengembangkan berbagai aplikasi pendukung untuk
efisiensi kegiatan
proses operasional dan usaha
Perseroan, seperti: Product Life-Cycle Management
System, aplikasi ERP Orlansoft di Unit Usaha Eye Care,
pemanfaatan situs jejaring sosial untuk menjangkau
dan berinteraksi dengan konsumen, pembuatan
Kalbe Medical Portal www.kalbemedical.org bagi para
profesional di bidang kesehatan, peluncuran situssitus komunitas dan berbagai aplikasi lainnya.

During the year 2011, Kalbe has also successfully


developed a range of support applications for the
efficiency of operational processes and activities
regarding the Company's business, such as: Product
Life-Cycle Management System, ERP Orlansoft
application at the Eye Care Business Unit, the use
of social networking sites to reach and interact with
consumers, the creation of Kalbe Medical Portal
(www.kalbemedical.org)
for professionals in the
health sector, the launch of community websites and
various other applications.

Memasuki tahun 2012, penerapan teknologi informasi


Perseroan
lebih diutamakan kepada konsolidasi
bisnis proses antara 4 lokasi fasilitas produksi pada
Divisi Obat Resep dengan mengimplementasikan
sistem terpadu Oracle e-Business Suite, peningkatan
pemanfaatan situs jejaring sosial dalam kegiatan
pemasaran dan edukasi serta layanan konsumen atas
informasi, serta penyempurnaan arsitektur kebijakan
tata kelola teknologi informasi sebagai salah satu
bagian dari GCG Perseroan.

Entering year 2012, implementation of the


Companys information technology is geared towards
business process consolidation amongst the 4
locations of production facilities in the Prescription
Pharmaceuticals Division, by implementing an
integrated system of Oracle e-Business Suite, the
upgrade of social networking sites in marketing and
education and consumer services for information, as
well as improvements in the architecture of information
technology policy as one aspect of the Companys
GCG

Sejalan dengan tata nilai transparansi, Perseroan


terus mengembangkan situs dengan penyempurnaan
baru yang lebih memudahkan akses publik terhadap
informasi Perseroan. Para pemangku kepentingan
dapat mengakses informasi Perseroan melalui www.
kalbe.co.id. untuk memperoleh informasi komprehensif
terkait dengan aktivitas, kinerja, program pemasaran,
jaringan, struktur pemegang saham dan informasi
lainnya mengenai Perseroan.

In line with the principle of transparency, the Company


continues to develop the site with new improvements,
to facilitate public access to Company information.
Stakeholders can access the Company information
through www.kalbe.co.id to gain comprehensive
information related to the activities, performance,
marketing program, network, shareholder structure
and other information on the Company.

Opsi Saham
Sampai dengan periode pelaporan yang berakhir pada
31 Desember 2011, Kalbe tidak melakukan penerbitan
hak opsi atas saham Perseroan.

Stock Options
Up to the reporting period which ended on December
31, 2011, Kalbe did not issue option rights on shares
of the Company.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

223

Performance
Highlights

224

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Perkara Litigasi
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum
perdata dan pidana yang dihadapi Kalbe selama
periode tahun laporan dan telah diajukan melalui
proses hukum.

Litigation
Legal issues are civil and criminal legal issues faced
during the period of Kalbe and reports have been filed
through the legal process.

Pokok Perkara / Gugatan


Pada bulan Januari 2009, melalui surat keterbukaan
informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia
No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009,
Perseroan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank,
N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim
sejumlah US$ 19.194.206 yang menurut JP Morgan
diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002
ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif.
Perseroan menolak klaim tersebut karena Perseroan
belum pernah menyetujui maupun menandatangani
dokumen tersebut.

Legal Suits/Claims
In January 2009, pursuant to Letter No.004/CSECKF/I- 09 dated January 16, 2009 on Disclosure of
Information by the Company to the Indonesia Stock
Exchange, the Company reported that JP Morgan
Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) had filed
a claim amounting to US$ 19,194,206 related to, in
the opinion of JP Morgan, a breach of conditions of
the 2002 ISDA Master Agreement for a derivative
transaction. The Company rejected such a claim on
the grounds that the Company neither approved nor
signed the document concerned.

Perkembangan Perkara
Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perseroan
melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan
hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners
telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan
kepada JP Morgan Chase Bank, National Association,
Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan
dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya
perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap
Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut
Perseroan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah
US$ 120 juta.

Case Developments
Later, in February 2009, the Company, through its
legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm,
filed a lawsuit in the South Jakarta District Court, with
the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This
lawsuit was filed against JP Morgan Chase Bank,
National Association, Jakarta Branch and its related
parties, regarding the above-mentioned claim. The
underlying basis of the lawsuit is a violation of the
law and a breach of certain articles of Bank Indonesia
regulations, for which the Company demanded
compensation of US$ 120 million.

Gugatan tersebut dicabut oleh Perseroan sesuai


suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum
Perseroan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.

This lawsuit was withdrawn by the Company in


accordance with the letter dated June 30, 2009
through its legal attorney, received by the South
Jakarta District Court dated June 30, 2009.

Pada bulan Maret 2009, JP Morgan melalui kuasa


hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah
mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/
PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada

In March 2009, JP Morgan through its legal attorney,


Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, filed a lawsuit in
the Central Jakarta District Court under case number
89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was filed
against the Company in order to execute the Decision

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Perseroan untuk melaksanakan Putusan dari The High


Court of Justice, Queens Bench Division, Commercial
Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan
tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat sesuai Putusan tertanggal 1 Juni 2009 No. 89/
PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21
Juli 2009, Perseroan menerima Surat Pemberitahuan
Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase
Bank, National Association.

from The High Court of Justice, Queens Bench


Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in
London. This lawsuit was not accepted by the Central
Jakarta District Court in accordance with its Decision
dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/ 2009/PN.JKT.
PST. Later, on July 21, 2009, the Company received
letter of notification of appeal from the bailiff of the
Central Jakarta District Court, filed by JP Morgan
Chase Bank, National Association.

Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan menerima


pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta dalam perkara JP Morgan melawan Perseroan
beserta salinan resmi dari Putusan Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta No.509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No. 89/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut,
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan eksepsi
Perseroan dan tidak dapat menerima gugatan JP
Morgan.

On May 26, 2010, the Company received the verdict


from DKI Jakarta High Court on JP Morgan against the
Company, and the official copy of DKI Jakarta High
Court Decision No. 509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No.
89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In its verdict, DKI Jakarta
High Court accepted the Companys exception and
denied the claim of JP Morgan.

Pada tanggal 7 Juli 2010, Perseroan menerima salinan


resmi relaas pemberitahuan kasasi dan penyerahan
memori kasasi No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST.
Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. dari Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dalam perkara JP Morgan
melawan Perseroan.

On July 7, 2010, the Company received the official


copy of notification of cassation and memorandum
of cassation No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST.
Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. from the Central
Jakarta Distric Court regarding JP Morgans case
against the Company.

Pada tanggal 19 Juli 2010, Perseroan telah


mendaftarkan Kontra Memori Kasasi dalam perkara
antara Perseroan melawan JP Morgan atas Putusan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 509/PDT/2009/PT
DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. tertanggal 25 Februari
2010.

On July 19, 2010, the Company filed a Contra


Cassation Memorandum on the Company case
against JP Morgan in DKI Jakarta High Court Decision
No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst.
dated February 25, 2010.

Selanjutnya, pada tanggal 8 Maret 2012, Perseroan


menerima Turunan Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia dalam perkara JP Morgan
melawan Perseroan beserta salinan resmi dari Putusan
Mahkamah Agung No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut,
Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perseroan
dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.

Subsequently, on March 8, 2012, the Company


received the verdict from the Supreme Court of the
Republic of Indonesia about the JP Morgan case
against the Company and the official copy of Supreme
Court Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In its verdict, the Supreme
Court of the Republic of Indonesia accepted the
Companys exception and denied the claim of JP
Morgan.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

225

Performance
Highlights

226

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Perseroan


Manajemen Perseroan berpendapat, penyelesaian
akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan
berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi
keuangan Perseroan.

Impacts on the Companys Financial Conditions


The Companys management believes that final
settlement of these legal issues shall have no potential
adverse impacts on the Companys operational
performance or financial position.

Perkara Litigasi Anggota Dewan Komisaris dan


Direksi
Selama tahun 2011, anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi Kalbe tidak memiliki permasalahan
hukum dan tidak sedang berperkara hukum baik
secara perdata maupun pidana.

Litigation cases of Members of the Board of


Commissioners and Board of Directors
During the year 2011, members of Kalbes Board of
Commissioners and Board of Directors had no legal
problems and were not under litigation, either civil or
criminal.

Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana
terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Kalbe
dan kepentingan ekonomis pribadi Anggota Direksi,
Anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama
atau pihak terafiliasi dari Anggota Direksi, Anggota
Dewan Komisaris atau pemegang saham utama.
Selama tahun 2011, tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.

Conflict of Interest
Conflict of interest is a circumstance where there is
a conflict between economic interests of Kalbe and
personal economic interests of members of Kalbe's
Board of Directors, Board of Commissioners, main
shareholders or their affiliated parties. During 2011,
there was no transactions with conflict of interest.

Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik dan Sosial


Kalbe tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan
tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik.
Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah
sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian
penting dari tugas dan tanggung jawab Kalbe
terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci
tentang kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh
Kalbe terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2011 ini.

Funding for Political and Social Activities


Kalbe is not involved in any political activity and does
not make donations to political interests. Conversely,
high awareness in social and environmental issues is
an important part of Kalbes duties and responsibilities
towards society. A more detailed explanation of the
activities carried out by Kalbe and its nominal value
during 2011 was presented in the Report of Corporate
Social Responsibility in the 2011 Annual Report.

Komitmen pada Konsumen


Untuk
menjaga
kesinambungan
usaha
dan
pertumbuhan Perseroan, Kalbe memberikan komitmen
pada pelanggan untuk mendapatkan layanan yang
terbaik.

Commitment to Consumers
To maintain business continuity and growth of the
Company, Kalbe maintains a commitment to deliver
customers the best of services.

Dalam rangka meningkatkan mutu layanan, Perseroan


memiliki Pusat Pengaduan Konsumen dan Pusat
Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh Konsumen
untuk berinteraksi dengan Kalbe terkait dengan
produk yang dihasilkan Kalbe. Karena beragamnya
produk portofolio Kalbe, Pusat pelayanan konsumen
Kalbe terbagi berdasarkan jenis produknya, yaitu:

In order to increase quality of service, Kalbe has


provided a Consumer Complaint Center and
Information Center useful for interaction between
consumers and the Company about Kalbe products.
Because of the diversity of its product portfolio, Kalbe
customer service centers are set up based on the type
of products, namely:

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Pusat pelayanan konsumen untuk obat resep adalah


Kalbe Ethical Customer Care atau KECC di nomor
telepon (021) 4288-4888.

Customer complaint center for prescription


pharmaceuticals: Kalbe Ethical Customer Care or
KECC at number (021) 4288-4888.

Untuk produk-produk nutrisi, Kalbe Nutritionals


menyediakan pusat pelayanan konsumen (customer
service) melalui nomor bebas pulsa 0800-140- 2000
atau email di customer@kalbenutritionals.com.

For nutritional products, Kalbe Nutritionals operates


a customer service center through a toll free
number 0800-140-2000 or email at customer@
kalbenutritionals.com .

Untuk produk minuman energi dan produk obat


bebas yang diproduksi oleh PT Bintang Toedjoe,
anak Perusahaan Kalbe, disediakan pusat pelayanan
konsumen (customer service) di nomor 0-800-1237007.

F
 or energy drink products and over-the-counter
products manufactured by PT Bintang Toedjoe, a
Kalbe subsidiary, consumers can contact customer
service at 0-800-123-7007.

Kalbe juga menyelenggarakan banyak kegiatan yang


secara langsung berinteraksi dengan para konsumen,
sehingga dapat lebih memahami kebutuhan konsumen
serta keluhan konsumen dan keluarganya terkait
produk dan layanan Kalbe serta menjalin hubungan
baik dengan para konsumen untuk meningkatkan
kepedulian mereka di bidang kesehatan.

Kalbe also organizes many activities directly,


interacting with consumers, so as to better understand
consumer needs and complaints and how this relates
to products and services of Kalbe, the objective being
to establish good relations with consumers and to
increase their awareness of the health sector.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang


tahun 2011 terkait dengan kepuasan konsumen adalah
sebagai berikut:
1. M
 enyelenggarakan acara-acara outing bersama
beberapa komunitas kesehatan
2. M
 enyelenggarakan seminar dan simposium tentang
kesehatan secara rutin yang dihadiri oleh para
pasien dan konsumen.

Some of the activities carried out during year 2011


related to consumer satisfaction are as follows:

Etika
Kalbe menyadari pentingnya suatu Pedoman Etika
dalam pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan.
Oleh sebab itu, saat ini Perseroan tengah menyusun
suatu Pedoman Etika yang akan menjadi pedoman
berperilaku bagi seluruh jajaran Kalbe dalam
melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap
pemangku kepentingan. Selain itu, adanya Pedoman
Etika diharapkan dapat menghindari terjadinya
penyimpangan terhadap standar perilaku yang
ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi

Ethics
Kalbe realizes the importance of a Code of Conduct
in the implementation of the operational activities of
the Company. Therefore, the Company is currently
preparing a Code of Conduct which will serve as
guidelines for all Kalbe Institutions in conducting
interaction and relationships with all stakeholders. In
addition, the Code of Conduct is expected to avoid
any deviation from established standards of behavior
and to serve as guidelines in detecting violations.
Compliance with the Code of Conduct will avoid any

1. Organizing
outing events with several health
communities
2. Organizing seminars and symposiums on health
routines attended by patients and consumers.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

227

Performance
Highlights

228

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan terhadap


Pedoman Etika akan menghindari timbulnya hubungan
yang tidak wajar dengan para stakeholders yang pada
kelanjutannya akan merugikan Perseroan.

improper relationship with stakeholders that would be


detrimental to the Company.

Tujuan penyusunan Pedoman Etika adalah sebagai


berikut:
1. Menjabarkan nilai-nilai Perseroan ke dalam standar
dan etika bisnis yang harus dipatuhi oleh setiap
insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan
atas setiap insan Kalbe, meliputi Komisaris, Direksi
dan karyawan
3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan
standar etika yang tinggi bagi korporasi, komisaris,
direksi dan seluruh karyawan
4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para
pemangku kepentingan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan; dan
5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang
baik dalam Perusahaan dalam rangka mencapai
kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik
dan berkelanjutan

The purpose of developing a Code of Conduct


includes:
1. To describe the Company's values in terms of
ethical business standards that must be obeyed by
every member of Kalbe in everyday duties
2. To set in place a standard code of conduct expected
of every member of Kalbe, including Commissioners,
Directors and employees
3. To develop proper behavior in accordance with high
ethical standards for the corporation, directors and
employees
4. To develop good relationships with stakeholders
in accordance with the principles of corporate
governance and company values; and
5. To support the implementation of good corporate
governance practices in order to achieve financial
performance, social, and a healthy and sustainable
environment.

Kalbe memiliki Panca Sradha Kalbe yang menjadi


landasan filosofis penerapan Pedoman Etika Kalbe
sebagai berikut:
1. Saling percaya adalah perekat di antara kami
2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami
3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami
4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik
5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami

Kalbe has Panca Sradha Kalbe as its philosophical


basis for application of Kalbe's Code of Conduct as
follows:
1. Trust is the glue of life
2. Mindfulness is the foundation of our action
3. Innovation is the key to our success
4. Strive to be the best
5. Interconnectedness is a universal way of life

Kelima aspek ini menjadi dasar bagi setiap insan Kalbe


dalam bersikap, berperilaku dan berinteraksi dengan
para stakeholders Kalbe.

These five aspects have become the basis for


any Kalbe individual in their attitude, behavior and
interaction with stakeholders of Kalbe.

Pada tahun 2011 Pedoman Etika masih berada


dalam tahap pengembangan dan direncanakan akan
diterapkan mulai tahun 2012. Pedoman Etika Kalbe
berisikan aspek-aspek antara lain kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan, penghindaran benturan
kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah /
gratifikasi, keterlibatan dalam kegiatan politik dan lainlain.

In 2011 the Code of Conduct is still in development


and is planned to be implemented in the year 2012.
Kalbes Code of Conduct contains aspects such
as compliance with laws and regulations, avoidance
of conflicts of interest, giving and receiving gifts /
gratifications, engaging in political activities, among
others.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Dalam pelaksanaannya nanti, Perseroan merencanakan


bahwa segenap karyawan Kalbe diwajibkan
untuk membaca, mendiskusikan, memahami, dan
menghayati Pedoman Etika secara tepat, baik, dan
benar. Lebih lanjut, karyawan juga akan diharuskan
mentaati Pedoman Etika yang diwujudkan dengan
menandatangani surat pernyataan kesanggupan
untuk mentaati dan melaksanakan Pedoman Etika
secara konsisten dan penuh tanggung jawab.

All Kalbe employees will be required to read, discuss,


understand, and appreciate the Code of Conduct
properly and correctly. Moreover, employees will also
be required to comply with the Code of Conduct by
signing a statement of capability to comply with and
implement the Code of Conduct consistently and
responsibly.

Selain kewajiban untuk mentaati Pedoman Etika,


karyawan Kalbe juga akan diharuskan untuk mematuhi
aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak
bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui
perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran
atas Pedoman Etika. Karyawan diharuskan untuk
melaporkan pelanggaran atas Pedoman Etika
tersebut melalui Whistleblowing System yang sedang
dikembangkan Kalbe.

In addition to the obligation to comply with the Code


of Conduct, Kalbe employees will be also required to
comply with rules and other Company policies and
not be silent when discovering or learning of acts
in violation of the Code of Conduct. Employees are
required to report violations of the Code of Conduct
through a whistleblowing system which is being
developed by Kalbe.

Sosialisasi Etika
Kalbe akan melakukan sosialisasi dalam penerapan
Pedoman Etika kepada seluruh karyawan, mulai dari
level operasional sampai kepada top management.
Sosialisasi ini dimaksudkan agar seluruh insan Kalbe
memiliki pemahaman yang sama dan senantiasa
patuh terhadap Pedoman Etika. Kalbe melakukan
penegakan terhadap Pedoman Etika yang dilakukan
dengan melakukan pemantauan secara berkala
terhadap penegakan Pedoman Etika dan menyediakan
fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran
Pedoman Etika.

Socialization of Ethics
Kalbe will conduct socialization of the implementation
of its Code of Conduct for all employees, starting from
the operational level through to top management.
Socialization is intended for all individuals to possess
the same understanding and always to abide by the
Code of Conduct. Kalbe is enforcing the Code of
Conduct by periodically monitoring its enforcement
and provides facilities for complaints concerning
violations of the Code of Conduct.

Whistleblowing System
Perseroan menyadari bahwa terjadinya fraud dapat
menyebabkan kerugian bagi Kalbe dan mempengaruhi
citra Kalbe, sehingga dapat berdampak terhadap
produktivitas kerja jajaran Kalbe maupun kelangsungan
usaha Kalbe secara keseluruhan. Kalbe bertekad
untuk menciptakan kegiatan operasional Perseroan
yang terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme serta menjunjung tinggi Pedoman Etika,

Whistleblowing System
The Company realizes that the existence of fraud may
cause harm to Kalbe and affect the image of Kalbe,
so it can have an impact on labor productivity and
business continuity as a whole. Kalbe is determined
to create Company operational activities that are
free from corrupt practices and to uphold the Code
of Conduct, which the Company seeks to actively
promote to increase the participation of all elements

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

229

Performance
Highlights

230

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

dimana Perseroan berusaha untuk meningkatkan


peran serta secara aktif dari seluruh unsur Perusahaan,
dan para pemangku kepentingan lainnya melalui suatu
mekanisme penanganan yang adil dan transparan,
salah satunya melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran
atau Whistleblowing System (WBS).

of the Company and other stakeholders, through a fair


and transparent mechanism of handling, one of them
being through a Reporting System or Whistleblowing
System (WBS).

Pada tahun 2011, Perseroan telah memulai proses


diskusi internal mengenai model WBS yang tepat bagi
Kalbe. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, model WBS
di Kalbe diharapkan mampu menjamin beberapa hal
sebagai berikut:
1. Kemudahan akses informasi. WBS Kalbe harus
mampu menjangkau berbagai stakeholders Kalbe
secara luas. Untuk itu, media penyampaian laporan
disarankan meliputi: website, email, nomor telepon
lokal, nomor telepon selular dan surat/kotak pos.
2. Jaminan perlindungan terhadap pelapor. WBS
Kalbe diharapkan mampu memberikan jaminan
perlindungan terhadap pelapor. Pelapor akan
dilindungi dari kemungkinan adanya serangan
balik, hukuman dan aspek-aspek terkait lainnya.
3. Jaminan penyelesaian laporan yang masuk. WBS
Kalbe diharapkan mampu menyelesaikan setiap
laporan yang masuk. Untuk itu, secara berkala,
pelapor diberikan informasi terkait dengan laporan
yang disampaikan.
4. Komitmen terhadap rewards and punishments.
WBS Kalbe diharapkan mampu memberikan
punishment terhadap pihak yang terbukti bersalah
dan memberikan apresiasi terhadap pelapor.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut, Kalbe akan
memulai program membangun kesadaran akan WBS
dan mengembangkan sistem yang lengkap dan
terintegrasi secara bertahap mulai tahun 2012.

In 2011, Kalbe has started to conduct an internal


discussion of the appropriate WBS model for Kalbe.
Based on the results of these discussions, a WBS
model in Kalbe should be able to guarantee the
following:
1.Easy access to information. Kalbe WBS should be
able to reach Kalbes various stakeholders at large.
For that reason, media reports were suggested to
include: a website, email, local phone numbers,
cellular phone numbers and letter / post boxes.
2. A guarantee of protection for the complainant.
Kalbe WBS is expected to provide a guarantee of
protection for the complainant. The complainant
will be protected from possible counter attack,
penalties or other reprisals.
3. G
 uarantee of completion of reports received.
Kalbe WBS is expected to complete each report
as submitted. Thus the complainant periodically
provides information related to the report submitted.
4. C
 ommitment to reward and punishment. Kalbe
WBS is expected to give out punishment to the
guilty party and bestow rewards / appreciation
upon the complainant.
Based on the results of these discussions, Kalbe
will launch its WBS awareness program and build a
complete and integrated system by 2012.

Implementasi GCG di Entitas Anak


Perseroan
secara
aktif
menyebarluaskan
implementasi GCG di entitas anak. Pada tahun 2011,
Perseroan mempersiapkan roadmap pengembangan
GCG di entitas anak. Roadmap ini diharapkan dapat
menjembatani dan menyamakan konsep GCG di Grup
Kalbe. Roadmap ini telah disosialisasikan kepada
seluruh entitas anak dan diharapkan berjalan secara
efektif di tahun berikutnya.

GCG Implementation in Company Subsidiaries


The Company is actively spreading GCG
implementation through its Subsidiaries. In 2011, the
Company prepared a roadmap of GCG development
in its Subsidiaries. The roadmap is expected to
bridge and to synchronize the concept of GCG at
Kalbe Group. The roadmap has been socialized to all
subsidiaries and is expected to operate effectively by
next year.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Pengembangan GCG di Tahun 2012


Sebagai perusahaan yang dinamis, Perseroan
menyadari bahwa tuntutan akan sistem, struktur dan
implementasi GCG akan selalu meningkat dari tahun
ke tahun. Untuk itu, di tahun 2012, Kalbe berencana
melakukan peningkatan praktik GCG sebagai berikut:
1. Membentuk Satuan Tugas GCG
2. Memperkuat kebijakan dan praktik-praktik GCG di
Perseroan dan anak perusahaan.
3. Membuat program pelatihan/seminar bagi Dewan
Komisaris, Direksi dan Jajaran Manajemen untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terkait
GCG.
4. Melanjutkan penyebarluasan sosialisasi kebijakan
dan praktik-praktik GCG dan Pedoman Etika
kepada seluruh karyawan, pemasok, mitra bisnis
dan pelanggan.
5. Membangun kesadaran akan Sistem Pelaporan
Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS)
kepada seluruh karyawan
6. Melakukan survei pemeringkatan implementasi
GCG oleh pihak independen

GCG Development in the Year 2012


As a dynamic company, the Company will realize
that the demands of the system, structure and
implementation of GCG will necessarily rise from
year to year. For that reason, in 2012, Kalbe plans to
increase the practice of GCG as follows:
1. Form a GCG Task Force
2. Strengthen policies and practices of good corporate
governance in the Company and its Subsidiaries.
3. Create a training program / seminar for the
Board of Commissioners, Board of Directors and
Management, to increase understanding and
insight related to corporate governance.
4. Continue the socialization of policies and practices
of good corporate governance and a Code of
Conduct to all employees, suppliers, business
partners and customers.
5. Build awareness and implementation of a
Whistleblowing System (WBS) among all
employees.
6. Conduct a survey for GCG implementation ranking
by an independent party.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

231

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Komite Audit


Audit Committee Report

Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

To:
Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

Laporan Tahunan Komite Audit Untuk Tahun Yang


Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011

The Audit Committee Report for the Year Ended


December 31, 2011

Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang


Komite Audit dan mengingat Komite Audit berperan
menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam memenuhi
tanggung jawab pengawasan sehubungan dengan
integritas laporan keuangan; manajemen risiko dan
pengendalian internal; kepatuhan kepada hukum
dan peraturan; kinerja, kualifikasi dan independensi
akuntan publik serta kinerja fungsi audit internal,
maka bersama ini perkenankan kami menyampaikan
Laporan Tahunan kegiatan Komite Audit untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 sebagai berikut :

In order to comply with regulations applicable to


the Audit Committee and considering the Audit
Committees role in support of the Board of
Commissioners in performing its oversight function
in relation with the integrity of financial statements;
risk management and internal control; compliance to
law and regulations; performance, qualifications and
independence of public accountant as well as the
functions of internal audit, the following is a report
on the activities of the Audit Committee for the year
ending December 31, 2011:

1. Dasar Pembentukan Komite Audit


Pembentukan Komite Audit ini didasarkan pada
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang
Perseroan
Terbatas;
Peraturan-peraturan
mengenai Good Corporate Governance yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG); dan Surat Keputusan Ketua Bapepam
Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September
2004 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

1.

2. Keanggotaan Komite Audit



Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan No. 01/VIII/2008/Komite Audit/
KF-LD, tanggal 5 Agustus 2008 juncto Surat
Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tentang
Pengangkatan Komite Audit No. 01/SK/VIII/
DeKom/KF/LC/2011, tertanggal 22 Agustus
2011, yang masih berlaku hingga laporan
tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:

2.  Membership of the Audit Committee


T
 he membership of the Audit Committee,
based on Decision Letter of the Board of
Commissioners No.01/ VIII/2008/Komite Audit/
KF-LD, dated August 5, 2008, juncto Decision
Letter of the Board of Commissioners regarding
the Appointment of Audit Commitee No. 01/
SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011 dated August 22,
2011, which remains effective up to the date of
preparation of this Annual Report is as follows:


Ketua
Anggota
Anggota

: Farid Anfasa Moeloek


: Ichsan Gunawan
: Dianawati Sugiarto

3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit



Sesuai dengan fungsi Komite Audit yang
mendampingi
Dewan
Komisaris
dalam
melaksanakan fungsi pengawasan, maka tugas
dan tanggung jawab Komite Audit adalah
sebagai berikut :

232

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Basis

of Audit Committee Establishment
The Audit Committee was formed based on
Law No.40 Year 2007 on Limited Liability
Companies, rules and regulations on Good
Corporate Governance issued by Bapepam-LK,
the Indonesia Stock Exchange (IDX) and the
National Committee on Governance (KNKG),
and the Decree of the Chairman of Bapepam
No.Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004,
on the Establishment and Working Guidelines for
the Audit Committee.

Chairman
Member
Member

: Farid Anfasa Moeloek


: Ichsan Gunawan
: Dianawati Sugiarto

3. Duties and Responsibilities of the Audit Committee


In line with the function of the Audit Committee
that supports the Board of Commissioners in
performing its oversight duties, the duties and
responsibilities of the Audit Committee are:

a. Mendukung
implementasi
sistem
pengendalian internal yang baik.
b. Melakukan evaluasi terhadap laporan
keuangan teraudit berdasarkan peraturan
yang berlaku.
c. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian
audit eksternal, honorarium audit eksternal serta
kemandirian dan obyektivitas auditor eksternal.
d. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung
jawab Komite Audit untuk tahun buku yang
bersangkutan sesuai dengan kebutuhan
auditor eksternal.

a. T
 o support the implementation of an effective
internal control system.
b. To carry out an evaluation of audited financial
statements based on applicable regulations.
c. T
 o evaluate the scope and consistency of the
external audit, honoraria for the external audit
as well as the independency and objectivity of
the external auditor.
d. To prepare a description of the duties and
responsibilities of the Audit Committee for the
current fiscal year, as required by the external
auditor.

4. Rapat Komite Audit



Selama periode tahun 2011, Komite Audit
telah melakukan 3 (tiga) kali rapat yang telah
dijadwalkan secara reguler dan dihadiri oleh
Ketua dan Anggota Komite Audit. Rapat Komite
Audit juga dihadiri secara rutin oleh Sekretaris
Perusahaan, Kepala Unit Audit Internal dan
Bagian Hukum Perseroan. Agenda Rapat antara
lain membahas hal-hal sebagai berikut :

4. Meetings of the Audit Committee


F
 or the year 2011, the Audit Committee has held
3 (three) meetings which were scheduled on a
regular basis and attended in full by the Chairman
and the members of the Audit Committee. The
Audit Commitee meetings were also attended
by Corporate Secretary, Head of Internal Audit
Unit and Corporate Legal Section, to discuss the
following agenda:

a. Laporan keuangan;
b. Sistem pengendalian internal;
c. Pelaksanaan dan hasil dari proses
pengendalian internal;
d. Manajemen risiko;
e. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan;
f. Sistem dan implementasi Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance).

a. Financial statements;
b. Internal control system;
c. Implementation and result of the internal
control system;
d. Risk management;
e. Compliance to laws and regulations;
f. System and implementation of Good Corporate
Governance.

Setelah mengadakan Rapat tersebut, Komite


Audit membuat laporan kepada Dewan
Komisaris, melalui Komisaris Independen
sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil
laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris
memberikan rekomendasi dan masukan kepada
Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek
operasional dan korporasi Perseroan.

After the meetings, the Audit Committee provided


reports to the Board of Commissioners, through
Independent Commissioner as the Chairman of the
Audit Committee. Based on the report of the Audit
Committee, the Board of Commissioners provided
recommendations and inputs to the Board of
Directors regarding improvements in operational and
corporate aspect of the Company.

Komite Audit mendukung langkah Manajemen


untuk lebih memperkuat aktivitas Manajemen
Risiko dalam Perseroan dan anak perusahaan
sebagai bagian dari implementasi lebih lanjut Tata
Kelola Perusahaan yang baik dalam Perseroan.

The Audit Committee supported the Managements


action to strengthen Risk Management activities
in the Company and subsidiaries as part of further
implementation of Good Corporate Governance
within the Company.

Jakarta, 16 Februari 2012

Jakarta, February 16, 2012

Farid Anfasa Moeloek


Ketua
Chairman

Ichsan Gunawan
Anggota
Member

Dianawati Sugiarto
Anggota
Member

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

233

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Komite Nominasi


Nomination Committee Report

Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

To:
Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

Laporan Tahunan Komite Nominasi untuk Tahun yang


Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011

The Nomination Committee Report for the Year Ended


December 31, 2011

Berdasarkan Surat Keputusan No.34/III/08/Komite


Nominasi/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan
Komisaris membentuk Komite Nominasi dalam rangka
membantu pelaksanaan tugas kepengawasan Dewan
Komisaris dan pemberian nasehat kepada Direksi
dalam pengelolaan Perusahaan. Komite Nominasi
bertugas dan bertanggung jawab membantu Dewan
Komisaris dalam menyusun kriteria dan sistem
penilaian serta kebijakan nominasi lainnya bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk
memberikan rekomendasi calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi sesuai kebutuhan Perseroan
berdasarkan kriteria yang disetujui.

Based on the Decision Letter No. 34/III/08/Nomination


Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board of
Commissioners established the Nomination Committee
to assist with implementation of the supervisory
functions of the Board of Commissioners and act in
an advisory capacity with the Board of Directors in
the management of the Company. The Nomination
Committee is responsible for assisting the Board of
Commissioners in developing criteria and assessment
system as well as other nomination policy for the
members of the Board of Commissioners and Board
of Directors, including providing recommendations of
candidate members for the Board of Commissioners
and Board of Directors, according to Company needs,
based on agreed criteria.

Anggota Komite Nominasi ditunjuk oleh Dewan


Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga
anggota. Susunan keanggotaan Komite Nominasi
sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The Nomination Committee members are appointed


by the Board of Commissioners and comprise three
members. As of the end of 2011, the composition of
the Nomination Committee is as follows:

Ketua
Anggota

Chairman
Members

: Johannes Setijono
: Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim

Selama tahun 2011, Komite Nominasi telah


menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali yang
dihadiri lengkap oleh Ketua dan Anggota Komite
Nominasi. Materi rapat yang dibahas antara lain
adalah meninjau dan menilai kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi, mengevaluasi sistem penilaian dan
memberikan rekomendasi struktur Direksi Perseroan
serta kebijakan nominasi Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan.

In 2011, the Nomination Committee has conducted


2 (two) meetings, fully attended by the Chairman
and members of the Nomination Committee. The
meeting agenda included reviewing and assessing
the performance of the Board of Commissioners
and Board of Directors, evaluating the Company
assessment system and providing recommendations
on the structure of the Board of Directors of the
Company as well as the nomination policy of the
Board of Commissioners and Board of Directors.

Jakarta, 22 Februari 2012

Jakarta, February 22, 2012

Johannes Setijono
Ketua
Chairman

234

: Johannes Setijono
: Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Anggota
Member

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Anggota
Member

Laporan Komite Remunerasi


Remuneration Committee Report

Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

To:
Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

Laporan Tahunan Komite Remunerasi untuk Tahun


yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011

The Remuneration Committee Report for the Year


Ended December 31, 2011

Berdasarkan Surat Keputusan No.33/III/08/Komite


Remunerasi/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan
Komisaris membentuk Komite Remunerasi dalam
rangka membantu pelaksanaan tugas kepengawasan
Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada
Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite
Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab dalam
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dalam penyusunan struktur remunerasi, bonus dan
tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi termasuk
mengkaji dan memberikan rekomendasi atas penilaian
kinerja dan kompensasi bagi para Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan.

Based on the Decision Letter No. 33/III/08/


Remuneration Committee/KF-LD dated March 1,
2008, the Board of Commissioners established
the Remuneration Committee to assist with the
implementation of supervisory functions of the
Board of Commissioners and serve in an advisory
capacity to the Board of Directors in the management
of the Company. The Remuneration Committee is
responsible for assisting the Board of Commissioners
in development of remuneration, bonuses and benefit
structure of the Board of Commissioners and Board
of Directors, including reviewing and providing
recommendations on performance evaluation and
compensation for the Commissioners and Directors of
the Company.

Anggota Komite Remunerasi ditunjuk oleh Dewan


Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga
anggota. Susunan keanggotaan Komite Remunerasi
sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The Remuneration Committee members are appointed


by the Board of Commissioners and comprise three
members. As of the end of 2011, the composition of
the Remuneration Committee is as follows:

Ketua
Anggota

Chairman
Members

: Johannes Setijono
: Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim

: Johannes Setijono
: Bernadette Ruth Irawati Setiady
Johanes Berchman Apik Ibrahim

Selama tahun 2011, Komite Remunerasi telah


menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali, yang
dihadiri lengkap oleh Ketua dan Anggota Komite
Remunerasi. Materi rapat yang dibahas antara lain
adalah meninjau dan memberikan rekomendasi atas
jumlah remunerasi yang meliputi gaji, bonus serta
tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
tahun 2011.

In 2011, the Nomination Committee conducted 2 (two)


meetings fully attended by the Chairman and members
of the Nomination Committee. Meeting agenda
included reviewing and providing recommendations
regarding the amount of remuneration including salary,
bonuses and benefits for the Board of Commissioners
and Board of Directors.

Jakarta, 22 Februari 2012

Jakarta, February 22, 2012

Johannes Setijono
Ketua
Chairman

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Anggota
Member

Johanes Berchman Apik Ibrahim


Anggota
Member

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

235

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Laporan Komite Risiko Usaha


Business Risk Committee Report

Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

To:
Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

Laporan Tahunan Komite Risiko Usaha untuk Tahun


yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011

The Business Risk Committee Report for the Year


Ended December 31, 2011

Berdasarkan Surat Keputusan No.36/III/08/Komite


Risiko Usaha/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008,
Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite
Risiko Usaha dalam rangka membantu pelaksanaan
tugas kepengawasan Dewan Komisaris dan
pemberian nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan
Perusahaan. Komite Risiko Usaha bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris dalam menyusun kebijakan
terkait dengan penilaian risiko dan manajemen risiko,
serta memberikan evaluasi kepada Dewan Komisaris
atas
pelaksanaan
prinsip-prinsip
manajemen
risiko Perseroan dan rekomendasi perbaikan serta
penanganan risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

Based on the Decision Letter No. 36/III/08/ Business


Risk Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the
Board of Commissioners established the Business
Risk Committee to assist the implementation of the
supervisory functions of the Board of Commissioners
and serve in an advisory capacity to the Board of
Directors in the management of the Company. The
Business Risk Committee is responsible for assisting
the Board of Commissioners in developing policies
related to risk assessment and risk management, and
providing an evaluation to the Board of Commissioners
on the implementation of risk management principles
and recommendations for improvements while
overcoming risks faced by the Company.

Anggota Komite Risiko Usaha ditunjuk oleh Dewan


Komisaris dengan keanggotaan berjumlah empat
anggota. Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha
sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The Business Risk Committee members are appointed


by the Board of Commissioners and comprise four
members. As of the end of 2011, the composition of
the Business Risk Committee is as follows:

Ketua
Anggota



Chairman
Members


: Johannes Setijono
: Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius

Selama tahun 2011, Komite Risiko Usaha


menyelenggarakan 2 (dua) kali pertemuan dan dihadiri
lengkap oleh Ketua dan anggota Komite Risiko
Usaha. Beberapa pembahasan utama dihasilkan
antara lain adalah peninjauan profil risiko-risiko
utama Perseroan di tahun 2011 serta evaluasi atas
efektivitas pengelolaan risiko serta tindakan mitigasi
yang telah dilaksanakan oleh manajemen Perseroan.
Komite Risiko Usaha juga ikut melakukan kajian
atas identifikasi risiko-risiko utama yang mungkin
akan dihadapi oleh Perseroan di tahun 2012, serta
ikut memberikan rekomendasi atas rencana strategi
mitigasi yang akan dijalankan oleh Manajemen
Perseroan.

In 2011, the Business Risk Committee conducted


2 (two) meetings fully attended by the Chairman
and members of the Business Risk Committee.
Meeting agenda included reviewing the profiles of
the Companys key risks in 2011 and evaluating the
effectiveness of its risk management, with study of
mitigating factors as implemented by the management
of the Company. The Business Risk Committee also
performed reviews to identify major risks that may be
faced by the Company in 2012, as well as providing
recommendations on the strategic mitigating plan to
be implemented by Company Management.

Jakarta, 27 Februari 2012

Jakarta, February 27, 2012,

Johannes Setijono
Ketua
Chairman

236

: Johanes Setijono
: Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius

Jozef Darmawan Angkasa


Anggota
Member

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Budi Dharma Wreksoatmodjo


Anggota
Member

Vidjongtius
Anggota
Member

Laporan Komite GCG


GCG Committee Report

Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

To:
Board of Commissioners
PT Kalbe Farma Tbk
Jakarta

Laporan Tahunan Komite GCG untuk Tahun yang


Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011

The GCG Committee Report for the Year Ended


December 31, 2011

Berdasarkan
Surat
Keputusan
No.35/III/08/
Komite GCG/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008,
Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite
Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka
membantu pelaksanaan tugas kepengawasan
Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada
Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite
GCG mempunyai peran dan tanggung jawab untuk
membantu Dewan Komisaris sehubungan dengan
penerapan prinsip GCG di lingkungan Perseroan.

Based on the Decision Letter No. 35/III/08/ GCG


Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board
of Commissioners established the GCG Committee
to assist with the implementation of the supervisory
functions of the Board of Commissioners, and to act
in an advisory capacity to the Board of Directors in
the management of the Company. The Nomination
Committee is responsible for assisting the Board of
Commissioners in relation to the implementation of
GCG principles in the Company.

Anggota Komite GCG ditunjuk oleh Dewan Komisaris


dengan keanggotaan berjumlah lima anggota.
Susunan keanggotaan Komite GCG sampai akhir
tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The GCG Committee members are appointed by the


Board of Commissioners and comprise five members.
As of the end of 2011, the composition of the GCG
Committee is as follows:

Ketua
Wakil Ketua
Anggota

Chairman
Vice Chairman
Members

: Vidjongtius
: Agustinus Haryono
: Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari

: Vidjongtius
: Agustinus Haryono
: Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari

Selama
tahun
2011,
Komite
GCG
telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) kali
yang dihadiri lengkap oleh Ketua dan seluruh anggota
Komite GCG. Beberapa hal utama yang dibahas
antara lain adalah upaya peningkatan implementasi
GCG yang juga didasari oleh Panca Sradha Kalbe
sebagai Nilai Perusahaan di seluruh aspek dalam
Perseroan dan melakukan kajian serta memberikan
rekomendasi atas penyempurnaan Pedoman Good
Corporate Governance Perseroan serta Piagam
Komite. Komite GCG juga melakukan pengkajian
upaya pengembangan praktek Good Corporate
Governance dalam Perseroan.

In 2011, the GCG Committee has conducted 4 (four)


meetings fully attended by the Chairman and members
of the GCG Committee. Meeting agendas included
efforts to upgrade GCG implementation based on
Kalbe Panca Sradha as Company Values governing
all aspects of the Company, performing reviews and
providing recommendations for improvements of the
Companys Good Corporate Governance Guidance as
well as the Committee Charter. The GCG Committee
also performed reviews of the development of GCG
practices in the Company.

Jakarta, 31 Januari 2012

Jakarta, January 31, 2012

Vidjongtius
Ketua
Chairman

Agustinus Alfonsus Haryono


Anggota
Member

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

237

238

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

238 -254 Tanggung Jawab


Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility

Pengembangan
Komunitas
Tumbuh Menjadi
Bagian dari
Perjalanan yang
Berkelanjutan
The Journey to Sustainability
Becomes Part of Community
Development

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan
Corporate Social Responsibility

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

239

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan
Corporate Social Responsibility

240

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kalbe berasal dari masyarakat, dan hadir untuk


masyarakat, oleh karena itu Perseroan terus aktif
berkontribusi dalam pemenuhan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Kalbe comes from community for community. To fulfill
this commitment, the Company is actively engaged in the
contribution of corporate social responsibility program.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

241

Performance
Highlights

242

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Tanggung jawab sosial menentukan keberlanjutan


suatu perusahaan, baik dari sisi bisnis maupun
operasional. Tanggung jawab sosial menyentuh
seluruh aspek rantai pasokan dan manajemen
perusahaan melalui tata kelola perusahaan yang baik.

Social responsibility determines the sustainability of a


company, both from a business and operational point
of view. Social responsibility is present in all aspects
of the supply chain and in company management,
through good corporate governance.

Sejalan dengan tuntutan yang semakin tinggi terhadap


tata kelola perusahaan yang baik, penerapan Corporate
Social Responsibility (CSR) saat ini telah semakin luas
penerapannya. Tidak hanya memiliki nilai strategis
sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang
perusahaan, implementasi CSR juga menjadi bagian
dari upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
baik dalam menjaga kelangsungan operasional usaha,
membangun citra positif perusahaan di mata publik,
maupun menjaga hubungan harmonis dengan para
pemangku kepentingan.

Along with the stronger demand for GCG


implementation, Corporate Social Responsibility
(CSR) is today increasingly relevant. Not only does
it entail strategic values as a companys long-term
social investment; the implementation of CSR is also
part of its efforts to enhance corporate performance,
either in maintaining the continuity of business
operations, developing a positive corporate image in
society, or maintaining harmonious relationships with
stakeholders.

Di sisi lain, mengingat keberadaan Perseroan tidak


hanya sebagai institusi bisnis tetapi juga bagian dari
entitas sosial (corporate citizenship) yang berpengaruh
dan dipengaruhi oleh kondisi di sekitarnya, maka
keberadaan Perseroan sudah selayaknya memberikan
manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama bagi
komunitas dan lingkungan di sekitarnya. Dalam hal
ini aktivitas CSR merupakan kontribusi Perseroan
terhadap terwujudnya pembangunan berkelanjutan

On the other hand, considering that the Company


exists not only as a business institution, but also as
a social entity (defined as corporate citizenship),
one which affects and is affected by surrounding
conditions, the existence of the Company is assumed
to generate benefits for stakeholders, especially for
the surrounding community and for the environment.
In this case, CSR activities are the Company's
contribution to the establishment of sustainable
development.

Tanggung jawab sosial Perseroan merupakan langkah


strategis Perseroan yang berpedoman pada triple
bottom line: People-Planet-Profit. Kalbe percaya
bahwa bisnis Perseroan di bidang farmasi dan
kesehatan yang berkelanjutan perlu memberikan
perhatian yang seimbang kepada aspek keuntungan
(profit), kemanusiaan (people), dan lingkungan
(planet). Tanggung jawab sosial yang tercermin pada
dampak dari keputusan dan kegiatan Kalbe bagi
masyarakat dan lingkungan diwujudkan dalam bentuk
perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku
kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan
dan norma-norma perilaku internasional, serta
terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.

Corporate social responsibility is the Companys


strategic movement, based on a triple bottom line:
People-Planet-Profit. Kalbe believes that a sustainable
pharmaceutical and healthcare business needs to pay
equal attention to the aspect of profit, humanity (people),
and the environment (planet). Social responsibility is
reflected in the effects of Kalbes decisions and activities
for society and the environment, which are realized in
the form of transparent and ethical behavior, in line
with sustainable development and social welfare, in
consideration of the expectations of stakeholders, and
in line with applicable laws and international norms of
behavior, as well as comprehensively integrated with
organizational objectives.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Sejalan
dengan misi Kalbe yaitu meningkatkan
kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe
terus berinovasi dalam melaksanakan tanggung
jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan
dan masyarakat. Kalbe menyadari bahwa Kalbe
berasal dari masyarakat, dan hadir untuk masyarakat,
oleh karena itu sebagian keuntungan Perseroan akan
dikembalikan kepada masyarakat sebagai bentuk
tanggung jawab sosial Perseroan. Bentuk tanggung
jawab sosial Perusahaan diarahkan untuk membantu
mengurangi permasalahan sosial, memberdayakan
masyarakat,
membina
dan
mengupayakan
perubahan perilaku serta mengupayakan pencapaian
kesejahteraan masyarakat sehingga pada akhirnnya
tercipta keharmonisan yang berkelanjutan diantara
Kalbe dan masyarakat.

In line with Kalbes mission to enhance health for a


better life, Kalbe continuously innovates in conducting
its social responsibility toward all stakeholders and
toward society. Kalbe realizes that it arose from
the community, and exists for society, so therefore
part of the Companys profits will be returned to the
community as a form of corporate social responsibility.
Corporate social responsibility is directed to help
alleviate social problems, empower society, foster and
drive behavior change and enhance the achievement
of social welfare, the goal being to create sustainable
harmony between Kalbe and the community.

Sebagai wujud keberhasilan Kalbe dalam penerapan


Program CSR, Perseroan memperoleh apresiasi
masyarakat melalui Gerakan Kebersihan Untuk
Keluarga Sehat Indonesia yang tercatat dalam rekor
Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kegiatan
membagikan 10.000 Tudung Saji gratis kepada
masyarakat.

As a positive response to Kalbes CSR Program


efforts, the Company received a formal appreciation
from society, through the Hygiene Movement for
Indonesian Healthy Families, as recorded by the
Indonesian Museum of Record (MURI) through the
activity of distributing 10,000 food covers to society.

Landasan Hukum
Dasar hukum pelaksanaan CSR di Kalbe adalah
terutama mengacu kepada UU Perusahaan Terbatas
No 40 tahun 2007 yang di antaranya mengatur
kewajiban perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan
mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat bagi perusahaan sendiri, komunitas
setempat, dan masyarakat pada umumnya.

Legal Basis
CSR implementation in Kalbe mainly refers to the
Law of Limited Liability Companies, No 40, year 2007
which, among others, regulates companies roles
in the implementation of social responsibility and
environmental activities aimed at creating sustainable
development, to increase quality of life and the
environment, to provide benefits for companies, for
the surrounding community and toward society in
general.

Organisasi Pengelola CSR


Kegiatan CSR Kalbe dikelola oleh Unit Corporate
Social Responsibility yang berlokasi di kantor pusat
Perseroan. Secara struktural, unit CSR berada di
bawah Divisi Corporate Communication dengan
penanggung jawab langsung adalah Vidjongtius
sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan.

CSR Organization
Kalbes CSR acitivities are managed by its Corporate
Social Responsibility Unit, located at the Companys
head office. Structurally, the CSR unit is a part of
the Corporate Communication Division, under direct
supervision of Vidjongtius as Director and Corporate
Secretary.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

243

Performance
Highlights

244

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Program Kegiatan CSR


Kegiatan CSR Kalbe diwujudkan dalam bentuk
Program Kalbe Berbagi, sebagai payung program
tanggung jawab sosial Kalbe dengan misi
meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik. Kalbe Berbagi secara konsisten melaksanakan
kegiatan tanggung jawab sosial kepada seluruh
pemangku kepentingan dan masyarakat sepanjang
tahun 2011 dengan berpedoman pada 4 pilar sebagai
berikut:

CSR Activity Program


The implementation of Kalbes CSR activities has
been conducted through the Kalbe Cares Program,
as an umbrella for Kalbes social responsibility, with
the mission of improving health for a better life. Kalbe
Cares continues to innovate in conducting social
responsibility toward all stakeholders and toward
society throughout 2011, based on 4 pillars, as follows:

Kalbe Berbagi Pendidikan: Pendidikan sebagai


dasar dari pembangunan sebuah bangsa. Kalbe
percaya bahwa pendidikan adalah kunci dari
kemajuan bangsa. Pilar pendidikan dari Kalbe
Berbagi difokuskan pada inovasi untuk kehidupan
yang lebih baik.
Kalbe Berbagi Kesehatan: Kesehatan memegang
peranan penting dalam meraih masa depan bangsa
yang lebih baik. Kalbe meletakkan pilar kesehatan
sebagai dasar dari setiap kegiatan tanggung jawab
sosialnya. Bagi Kalbe, akses kesehatan adalah hak
setiap manusia.
Kalbe Berbagi Lingkungan: Lingkungan turut serta
menentukan tingkat kesehatan dan pendidikan yang
baik. Lingkungan juga menentukan keberlanjutan
kita sebagai manusia untuk terus dapat melestarikan
kehidupan bumi. Kalbe berkomitmen menjaga
lingkungan yang baik dan sehat demi kehidupan
bumi yang lebih baik.
Kalbe Berbagi Sarana: Untuk menuju pendidikan,
kesehatan dan lingkungan yang baik dibutuhkan
sarana yang menunjang tercapainya kehidupan
yang lebih baik. Kalbe meletakkan kepedulian
terhadap sarana penunjang peningkatan akses dan
kualitas kesehatan, pendidikan serta lingkungan
dengan prinsip membangun bersama masyarakat.

K
 albe Cares Education: Education is the foundation
in building a nation. Kalbe believes that education
is a key to the advancement of a nation. The main
focus of the Education pillar of Kalbe Cares lies in
innovation for a better life.

Kalbe Cares Environment: Environment plays


a significant role in determining good standards
of health and education. The environment also
determines the sustainability of human beings to
continue preserving life on earth. Kalbe is committed
to maintain a sound and healthy environment for a
better life.
K
 albe Cares Infrastructure: To achieve good
standards of education, health and environment,
infrastructure is required to support the establishment
of a better life. Kalbe places great importance on
infrastructure as a means to improve access to and
quality of health, education and environment, under
the principle of building together with society.

Program Lingkungan
Dalam rangka mendukung program pemerintah
untuk mencerdaskan anak bangsa, meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, serta
membangun dan memperbaiki infrastruktur
di
Indonesia, Kalbe senantiasa meningkatkan Program
Kegiatan Pelayanan Sosial Kemasyarakatan

Environmental Program
In order to support the governments program to
educate the nations children, enhancing both the
quality and quantity of healthcare, as well as developing
and improving the infrastructure in Indonesia, Kalbe
continuously works to improve through its Social
Services Works Program.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kalbe Cares Health: Health plays a significant role


in the achievement of a better future for the nation.
Kalbe places the pillar of health as the basis for
every CSR activity. To Kalbe, access to healthcare is
the right of every human being.

Kalbe Berbagi Pendidikan Akses Pendidikan


untuk Indonesia
Kalbe menaruh kepedulian yang tinggi pada
pengembangan keilmuan terutama ilmu sains. Pada
tahun 2011 Kalbe kembali melakukan inisiatif berupa
ajang pemberian penghargaan kepada para ilmuwan
cilik Indonesia melalui acara Junior Scientist Awards
yang bertujuan untuk meningkatkan minat generasi
penerus kita agar lebih mencintai sains, sekaligus
sebagai investasi masa depan bagi bangsa Indonesia
agar semakin banyak para ilmuwan Indonesia yang
berlomba berkarya di masa mendatang. Kalbe juga
menyelenggarakan Junior Science Fair 2011 yang
menampilkan berbagai aspek ilmu pengetahuan secara
menarik bagi anak-anak. Dengan mengusung tema
Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik, Kalbe
ingin menanamkan semangat kecintaan akan ilmu
pengetahuan dan sains kepada anak-anak Indonesia.
Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada anak-anak Indonesia bahwa ilmu
pengetahuan adalah sesuatu yang menyenangkan,
mengasyikkan dan mudah.

Kalbe Cares For Education Education Access For


Indonesia
Kalbe strongly cares for the development of knowledge
and science in particular. In 2011 Kalbe again took
the initiative to express its appreciation to Indonesian
junior scientists, through the Junior Scientists Awards
aimed to increase the interest of future generations
to love science, and also as a future investment for
Indonesia to have more scientists making valuable
contribution in the future. Kalbe also organized the
Junior Science Fair 2011, which showcased various
aspects of science to appeal to children. Under the
theme Innovation for a Better Life, Kalbe hopes to
promote passion for knowledge and science among
Indonesian children. A series of activities were crafted
to show Indonesian children that science is fun,
enjoyable and easy.

Kalbe pada tahun 2011 telah berhasil menggerakkan


karyawan serta masyarakat untuk peduli pada akses
baca. Tercatat lebih dari 11.000 buku telah berhasil
dikumpulkan dan disalurkan kepada masyarakat, baik
sekolah maupun taman baca masyarakat. Kepedulian
ini sebagai bagian dari tanggung jawab Kalbe untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia.

In 2011, Kalbe succeeded in encouraging employees


and society to care for reading access. More than
11,000 books have been collected and distributed
to society, either to schools or to community reading
groups. This activity is a part of the responsibility of
Kalbe to support the enhancement of the quality of
life of Indonesian people.

Pendidikan kesehatan juga menjadi salah satu


tanggung jawab kami, terutama kepada generasi
masa depan. Melalui dongeng, anak-anak diberikan
pengetahuan
mengenai
pentingnya
menjaga
kesehatan dengan pola hidup yang lebih baik.
Kegiatan ini dilaksanakan kepada anak-anak di Lebak,
Serang dan Cangkringan, Yogyakarta.

Health education also becomes one of our


responsibilities, especially regarding the future
generation. Through storytelling, children are provided
with knowledge of the importance of health care
through a better lifestyle. This activity was carried
out for children in Lebak, Serang and in Cangkringan,
Yogyakarta.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

245

Performance
Highlights

Management
Report

Company
Profile

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Pendidikan kesehatan tidak saja menyentuh


pencegahan penyakit tidak menular, namun juga
penyuluhan tentang penyakit berbahaya, seperti
HIV/AIDS. Tim relawan dari Bintang Toedjoe, anak
perusahaan Kalbe, melakukan edukasi kepada siswa
tingkat sekolah menengah yang membutuhkan
penyuluhan mengenai penyakit menular, di antaranya
kepada siswa-siswa sebuah sekolah menengah di
Jakarta Timur.

Health education is not only directed toward the


prevention of non-communicable diseases, but
also concerns counseling about fatal diseases such
as HIV / AIDS. A team of volunteers from Bintang
Toedjoe, a subsidiary of Kalbe, provided counseling
to high school students on needs of education about
infectious diseases, among these being students of a
high school in East Jakarta.

Kalbe Berbagi Klinik Akses Kesehatan untuk


Indonesia
Kalbe melaksanakan pelayanan kesehatan dengan
tujuan mulia agar seluruh lapisan masyarakat
terutama yang kurang mampu dapat mendapatkan
akses pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya.
Pelayanan kesehatan diwujudkan dalam bentuk
pengobatan gratis kepada masyarakat, gerakan
donor darah, penyuluhan mengenai gizi sehat kepada
masyarakat dan penyediaan bantuan obat-obatan.

Kalbe Cares Clinic Health Access for Indonesia

Selama tahun 2011, beberapa kegiatan Kalbe Berbagi


Kesehatan antara lain:

Throughout 2011, some of the activities of Kalbe


Cares - Health included:

1. K
 albe bekerjasama dengan Pemerintah serta
puskesmas di Lebak, Serang untuk memberikan
akses kesehatan baik berupa pengobatan gratis
maupun pembagian paket sembako untuk ratusan
warga prasejahtera di Lebak, Serang.

1. Kalbe worked hand-in-hand with the Government


and community health center in Lebak, Serang to
provide healthcare access in the form of free medical
treatment and distribution of food packages to
hundreds of less prosperous community members
in Lebak, Serang.
2. Kalbe again showed its solidarity with the victims of
Merapi, through the contribution of health access in
the form of free medical treatment and renovation
of community health centers in Cangkringan,
Yogyakarta
3. Kalbe promotes the spirit to care for others, through
organizing employee participation in blood donor
activities at various offices of Kalbe in Indonesia,
which altogether had donated more than 500 bags
of blood to the Indonesian Red Cross.

2. K
 albe kembali menunjukkan kepeduliannya kepada
para korban bencana Merapi, melalui pemberian
akses kesehatan baik berupa pengobatan gratis
maupun perbaikan sarana lingkungan Puskesmas
di Cangkringan, Yogyakarta
3. K
 albe membangun kepedulian untuk kelangsungan
hidup sesama, dengan menggalang keterlibatan
karyawan dalam gerakan donor darah di
berbagai kantor Kalbe di Indonesia, yang berhasil
menyumbangkan lebih dari 500 kantong darah
untuk Palang Merah Indonesia.

246

Management
Discussion &
Analysis

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Kalbe conducts healthcare with the noble hope that


all members of society, especially the less fortunate
group, can obtain access to healthcare as appropriate.
This is manifested in free healthcare and treatment
to the public, in the actions of blood donor drives,
counseling to the community about healthy nutrition
and supplying medical aid.

4. K
 albe bekerjasama dengan Rumah Sakit Mitra
Keluarga dan Perdami melanjutkan partisipasinya
dalam mengurangi angka katarak di Indonesia
melalui program bakti sosial operasi katarak kepada
28 warga di Tegal, Jawa Tengah.
5. K
 albe sebagai perusahaan yang menyediakan
solusi kesehatan, memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kesehatan ibu dan anak. Melalui program
Prenagen Peduli Sesama Ibu kepada ibu-ibu
hamil di daerah Cirendeu, Jakarta Utara, Kalbe
mendukung pentingnya kesehatan Ibu dalam
menentukan kualitas hidup generasi masa depan
bangsa Indonesia.
6. K
 albe telah melebarkan sayap kepedulian melalui
program Bantuan Obat-obatan ke berbagai wilayah
di Indonesia melalui sumbangan obat-obatan
serta vitamin. Kegiatan mencangkup 8 wilayah di
Indonesia.

4. Kalbe, in collaboration with Mitra Keluarga Hospital


and Perdami continued to participate in reducing
the number of cataract cases in Indonesia through a
social service program performing cataract surgery on
28 residents in Tegal, Central Java.
5. K
 albe as a company that provides healthcare
solutions, pays close attention to mothers and
childrens health. Through the program of Prenagen
Cares for Mothers, targeted at expectant mothers in
the Cirendeu area, North Jakarta, Kalbe supported
the importance of mothers health in determining the
quality of life for future generations of Indonesians.

Kalbe Berbagi Lingkungan Akses Lingkungan


Sehat untuk Indonesia
Kalbe sepenuhnya menyadari bahwa kesehatan
datang dari lingkungan yang sehat dan baik. Perhatian
perusahaan terhadap
peran serta menjaga dan
melindungi lingkungan dari kerusakan sebagai bentuk
kepedulian lingkungan diwujudkan antara lain melalui
kegiatan:

Kalbe Cares for Environment - Healthy Environment


Access for Indonesia
Kalbe is strongly aware that health comes from a good
and healthy environment. The Company's attention to
its role in maintaining and protecting the environment
from damage, as a form of environmental concerns, is
realized through the program:

1. Akses Lingkungan melalui Sekolahku Hijau Desaku


Memukau - sekolah hijau sehat.
Kalbe mengembangkan model sekolah hijau
dan sehat, di mana kesehatan anak-anak juga
dipengaruhi oleh lingkungan yang sehat dan hijau.
2. Akses Lingkungan melalui Desaku Memukau
Pasirsari Menanam.
Kalbe juga memberikan perhatian dan kepedulian
kepada masyarakat di sekitar lokasi pabrik melalui
program Pasirsari Menanam, dengan melakukan
edukasi sekaligus program penanaman di 18
wilayah RT di daerah Pasirsari, Cikarang. Lebih
dari 3,000 pohon telah dibagikan kepada warga
Pasirsari.

1. Environment Access through My School is Green,


My Village is Wonderful - healthy green schools.
Kalbe has developed a model for green and healthy
schools, where childrens health is also determined
by a healthy and green environment.
2. Environment Access through My Village is Wonderful
Pasirsari Plants.
Kalbe also pays attention and devotes care to the
community surrounding the factory site through
Pasirsaris Plants Program, by providing education
and sponsoring a planting program in 18 local
precincts in Pasirsari, Cikarang. More than 3,000
trees have been distributed to Pasirsari residents.

6. K
 albe has expanded its coverage of social activities
through the Medicine Supply Program to various
regions in Indonesia, through the donation of
medicines and vitamin supplements. Activities
covered eight regions across Indonesia.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

247

Performance
Highlights

248

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

3. Akses Lingkungan melalui kegiatan daur ulang


sampah aluminum foil.
Kalbe membawa semangat Go Green baik didalam
lingkungan Kalbe, maupun di masyarakat. Kalbe
melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah sampah
aluminum foil bekerjasama dengan komunitas
LUMINTU kepada masyarakat lansia pada hari
Lanjut Usia Nasional di Universitas Indonesia
4. Akses Lingkungan melalui kegiatan daur ulang
limbah organik.
K
 albe juga secara aktif melakukan kampanye Go
Green ke setiap unit usaha dalam Grup Kalbe, salah
satunya adalah kegiatan pembuatan kompos limbah
organik oleh karyawan, menggunakan limbah dari
hasil konsumsi karyawan.

3. Environment Access through waste aluminum foil


recycling activities.
Kalbe brings the Go Green spirit into Kalbes
environment, and to the community. Kalbe
conducted socialization of waste aluminum foil
utilization in cooperation with LUMINTU community,
to senior citizens on National Senior Citizen Day at
the University of Indonesia.
4. Environment Access through recycling of organic
waste.
Kalbe also actively performs its Go Green Campaign
for each business unit in Kalbe, one of which is
organic waste composting activities by employees,
using waste from employee activities.

Kalbe Berbagi Sarana Akses Sarana untuk


Indonesia
Masyarakat sebagai konsumen beserta lingkungannya
mempunyai peranan penting bagi keberlanjutan
Perseroan. Kalbe sadar sepenuhnya bahwa kesehatan
datang dari lingkungan yang sehat dan baik. Melalui
rangkaian program mengenai lingkungan, Kalbe
memberikan bantuan perbaikan sarana prasarana
pendidikan dengan tema Akses Sarana untuk
Sekolah Hijau dan Sehat berupa pembangunan
fasilitas sanitasi dan kantin sehat untuk SDN 06
Sukaresmi, Cikarang.

Kalbe Cares for Infrastructure Infrastructure


Access for Indonesia
The public, as consumers, along with their
environment, play important roles in the sustainability
of the Company. Kalbe is fully aware that health comes
from a good and healthy environment. Through a
series of programs on the environment, Kalbe provides
educational facilities and infrastructure improvement
with the theme "Infrastructure Access to Green and
Healthy Schools", including the construction of
sanitary facilities and a healthy canteen at SDN 06
Sukaresmi, Cikarang.

Perhatian Kalbe terhadap perbaikan sarana kesehatan


dengan tema Akses Sarana untuk Puskesmas
diwujudkan melalui penyerahan sumbangan peralatan
klinik Ibu dan Anak serta perbaikan prasarana lainnya
untuk Puskesmas Umbulharjo, Yogyakarta

Kalbes attention to the improvement of health facilities


expressed under the theme "Infrastructure Access
to Community Health Center" was realized through
the donation of equipment for a Mother and Child
Clinic, and other infrastructure improvements, for the
Umbulharjo community health center, Yogyakarta.

Perlindungan Karyawan dan Konsumen

Employee and Consumer Protection

Perlindungan Karyawan
Karyawan merupakan aset strategis Perseroan. Kalbe
berkomitmen untuk memberikan hak-hak karyawan

Employee Protection
Employees are strategic assets of the Company. Kalbe
is committed to fulfill employees rights in the form

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

antara lain dalam bentuk jaminan perlindungan kerja,


upah dan tunjangan yang layak, jaminan sosial serta
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Dengan
program tersebut, diharapkan tercipta kepuasan kerja
bagi karyawan.

of assured job security, decent wages and benefits,


social security as well as creating a conducive and
convenient working environment. Under this program,
it is expected that employee job satisfaction will be
strengthened.

Perlindungan Konsumen
Komitmen Kalbe dalam memberikan pelayanan
terbaik (service excellence) tidak berhenti hanya
pada pemenuhan tanggung jawab yang dibebankan
oleh peraturan perundang-undangan, namun juga
memberikan pelayanan lebih dengan memberikan
manfaat tambahan bagi konsumen.

Consumer Protection
Kalbes commitment to providing service excellence
does not stop at the fulfillment of responsibilities
imposed by legislation, but also extends to provision
of extra services with additional value for consumers.

Perhatian Perseroan dalam memberikan pelayanan


yang maksimal dan jaminan terhadap kepuasan
kepada pelanggan di antaranya diwujudkan dengan
penyediaan media untuk menyalurkan keluhan
konsumen, program jaminan perlindungan konsumen
dan program peningkatan pelayanan pelanggan.

The Company's attention to provide maximum


service and to guarantee consumer satisfaction is,
among others, implemented by providing channels
for consumers to voice their complaints, a consumer
protection program and a customer service
improvement program.

Karena jumlah produk dan beragamnya jenis produk


Perseroan, Pusat Pengaduan Konsumen dan Pusat
Informasi terbagi berdasarkan jenis produknya. Pusat
pelayanan konsumen untuk obat resep adalah Kalbe
Ethical Customer Care atau KECC di nomor telepon
(021) 4288-4888. Untuk produk-produk nutrisi, Kalbe
Nutritionals menyediakan pusat pelayanan konsumen
(customer service) melalui nomor bebas pulsa 0800140- 2000 atau email di customer@kalbenutritionals.
com. Untuk produk minuman energi dan produk obat
bebas yang diproduksi oleh PT Bintang Toedjoe,
anak Perusahaan Kalbe, disediakan pusat pelayanan
konsumen (customer service) di nomor 0-800-1237007.

As the Company offers a significant number and


variety of products, its Customer Complaint and
Information Center is organized into sections based
on product types. The customer complaint center
for prescription pharmaceutical products is Kalbe
Ethical Customer Care, or KECC, accessed by calling
(021) 4288-4888. For nutritional products, Kalbe
Nutritionals provides customer service through its
toll-free number: 0800-140-2000 or can be accessed
through email: customer@kalbenutritionals.com. For
energy drink products and over-the-counter products
manufactured by PT Bintang Toedjoe, a Kalbe
subsidiary, center is provided customer service at
0-800-123-7007.

Dari sisi produk, Kalbe menyimpan contoh produk dari


setiap batch produksi hingga sekurang-kurangnya
tahun setelah berakhirnya masa pakai (expiry date)
untuk memastikan setiap keluhan atas produk dapat
ditangani dan ditelusuri dengan baik. Dalam rangka
pemasaran yang bertanggung jawab, Kalbe juga
memberikan informasi produk yang lengkap pada
kemasan produk. Produk obat resep dan obat bebas
telah mematuhi ketentuan BPOM yang berlaku
antara lain sehubungan dengan kandungan bahan,

In terms of products, Kalbe keeps the sample of


product from each production batch at least up to 1
year after the expiry date, to ensure that every product
complaint can be handled and investigated properly.
As part of its responsible marketing efforts, Kalbe
provides complete product information on product
packaging. Prescription drugs and over-the-counter
products have complied with local food and drug
supervisory agency (BPOM) requirements among
others those regarding ingredients, indication and

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

249

Performance
Highlights

250

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping


dan sebagainya. Produk nutrisi kami juga telah
mencantumkan kandungan nutrisi untuk memberikan
informasi secara lengkap kepada konsumen.

contra-indications, dosage, side effects and others.


Our nutritional products also display their nutritional
content, in order to provide complete information
access to valued consumers.

Peran Kalbe dalam Pelestarian Lingkungan


Komitmen Kalbe beserta anak perusahaan dalam
menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan dengan
mengimplementasikan ISO 14001:2004 sebagai
bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Standar
tersebut merupakan standar internasional dalam
sistem manajemen lingkungan yang diterapkan pada
hampir semua fasilitas produksinya. Tanggung jawab
tersebut dilaksanakan melalui:
1. Pemenuhan
ketentuan
perundang-undangan,
persyaratan dan peraturan lain dalam bidang
lingkungan;
2. Pencegahan pencemaran lingkungan;
3. Perbaikan berkesinambungan dalam bidang
lingkungan.

Roles of Kalbe in Environmental Protection


The commitment of Kalbe and its subsidiaries to
protecting the environment is realized by implementing
ISO 14001:2004 as a form of corporate social
responsibility. This international standard refers to the
environmental management system implemented in
almost all production facilities. This responsibility is
implemented through:

Pemenuhan Perundang-undangan, Persyaratan


dan Peraturan Lain dalam Bidang Lingkungan
Perusahaan
senantiasa
berkomitmen
dalam
pemenuhan peraturan dan perundang-undangan
di bidang lingkungan. Pemenuhan peraturan
perundangan tersebut meliputi semua aspek industri
terkait bidang lingkungan, diawali dari pemenuhan
persyaratan dan pembuatan dokumen UKL/UPL,
pengendalian pencemaran udara, pengendalian
pencemaran air, sampai dengan pengelolaan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Compliance with Legislation, Requirements and


Other Regulations Related to the Environment
The Company is perpetually committed to compliance
with regulations and legislation in the environmental
area. Compliance with these regulations cover
all aspects of the industry in the environmental
field, starting with fulfillment of requirements and
documentation for UKL / UPL, air pollution control,
water pollution control, up to the management of
hazardous and toxic waste (B3).

Hasil kerja keras tersebut dibuktikan dengan hasil


audit Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang
diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia, di mana Kalbe berhasil mendapat
peringkat Biru untuk fasilitas produksi di Cikarang.
Hal ini menunjukkan tingkat pemenuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan lingkungan
hidup yang ditinjau dari empat aspek mencapai
100%. Empat aspek yang menjadi pengukuran antara
lain Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
pengendalian pencemaran udara, pengendalian
pencemaran air dan pengelolaan limbah B3.

The result of this hard work is evident in the audit


results of the Corporate Performance Rating of
Environmental Management Assessment Program
(PROPER), organized by the Ministry of Environment,
Republic of Indonesia, where Kalbe managed to
achieve a Blue category for its production facility in
Cikarang. The results show the level of compliance
with environmental regulations and legislation for four
aspects reviewed reached 100%. Four aspects of the
review included an Environmental Impact Assessment
(AMDAL), air pollution control, water pollution control
and management of hazardous waste.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

1. Fulfillment of statutory provisions, requirements


and other regulations in the environmental field;
2. Prevention of environmental pollution;
3. Continuous improvement in the environmental field.

Hasil Audit Proper 2011


Proper Audit Results in 2011
100%

AMDAL
AMDAL

100%

Pengendalian
Pencemaran Air
Water Pollution Control

100%

Pengendalian
Pencemaran Udara
Air Pollution Control

100%

Pengelolaan
Limbah B3
Hazardous Waste
Management

Pencegahan Pencemaran Lingkungan


Dalam rangka menjamin ketaatan terhadap baku mutu
lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun
kawasan industri, Perseroan senantiasa melakukan
pemantauan dan pengukuran secara periodik guna
menjaga kinerja dalam bidang lingkungan. Hal ini
dilakukan dalam upaya untuk mencegah pencemaran
lingkunagn, air, udara, maupun limbah B3.

Prevention of Environmental Pollution


In order to ensure compliance with environmental
quality standards set by the government and the
industrial area, the Company performs regular
monitoring and measurement to maintain performance
in the environmental field. This is conducted to
prevent water, air, and hazardous waste pollution.

Air
Bentuk komitmen perusahaan dalam mencegah
terjadinya pencemaran air adalah dengan penyiapan
sistem pengendalian pencemaran air yang handal.
Proses sistem pengendalian tersebut dilakukan dengan
mengolah air limbah dari operasional pabrik terlebih
dahulu (pretreatment) melalui instalasi pengolahan limbah
Waste Water Treatment Plant (WWTP) agar memenuhi
Baku Mutu Lingkungan (BML) baik dari Pemerintah
maupun dari Pengelola Kawasan sebelum dibuang ke
badan air atau pun dikirim ke instansi pengolahan air
limbah kawasan industri. Kalbe mempunyai fasilitas
instalasi pengelolaan limbah yang sangat baik yaitu PT
Kalbe Morinaga Indonesia, anak perusahaan Kalbe,
yang memberikan hasil pengelolaan limbah dengan
kualitas jauh diatas standar yang telah ditentukan oleh
Pemerintah.

Water
The Company's commitment to prevent water pollution
is through preparing a reliable water pollution control
system. The process control system is implemented
by treating waste water from plant operations first
(pre-treatment) through processing at the Waste
Water Treatment Plant (WWTP) to meet Environmental
Quality Standards (BML), either from the government
or from Area Management, before being discharged
into bodies of water or sent to the waste water
treatment agency in the industrial area. Kalbe has
superior standard waste management facilities at PT
Kalbe Morinaga Indonesia, Kalbe's subsidiary, which
apply waste management practices and results well
above the standards stipulated by the Government.

Udara
Perusahaan melakukan pengendalian pencemaran
udara melalui pemantauan dan pengukuran secara
periodik terhadap emisi gas buang baik dari sumber
emisi tidak bergerak seperti cerobong pabrik maupun

Air
The Company has conducted air pollution control
through monitoring and periodic measurement
of emissions from fixed/permanent sources of
emissions, such as factory chimneys, as well as from

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

251

Performance
Highlights

252

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

dari sumber bergerak misalnya dari kendaraan


operasional. Hal tersebut bertujuan agar cemaran
SO2, NO2, CO2, maupun partikel yang dilepaskan ke
udara masih dalam batas ambang yang diperbolehkan
oleh peraturan dan perundang-undangan.

mobile sources like motor vehicles. It is intended that


contaminants such as SO2, NO2, CO2, and particles
released into the air are still within the threshold
allowed by regulations and legislation.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Mekanisme pengelolaan limbah B3 dijalankan
melalui prosedur Waste Management dan Tempat
Penampungan Sementara limbah B3 yang memiliki
izin dari Kementerian Lingkungan Hidup serta dipantau
operasionalnya melalui Laporan Neraca Limbah. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa limbah
B3 yang masuk sesuai dengan jumlah limbah B3 yang
dikeluarkan ke instansi pengelola limbah yang memiliki
izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Neraca
Limbah ini merupakan bagian tak terpisahkan yang
harus dilaporkan kepada Kementerian Lingkungan
Hidup sebagai pemenuhan kewajiban lingkungan.

Hazardous and Toxic Waste (B3)


A hazardous waste management mechanism is run
through the procedures for Waste Management and
Temporary Storage for Hazardous Waste, facilitated
by permits from the Ministry of Environment and
monitored through Waste Balance Sheet Reports. This
is carried out to ensure that incoming hazardous waste
is in accordance with the amount of waste released
into the waste management agency licensed by the
Ministry of the Environment. A Waste Balance Sheet
Report is an integral aspect, which must be reported
to the Ministry of Environment as the fulfillment of
environmental obligations.

Program Zero Emission


Kalbe senantiasa mendukung dan berpartisipasi
terhadap upaya-upaya pemerintah dalam menjaga iklim
dunia. Peran serta aktif perusahaan dalam mengurangi
pemanasan global telah dilakukan sejak tahun 2008
dengan melakukan substitusi penggunaan solar
dengan gas sebagai bahan bakar boiler dalam rangka
pengurangan emisi sulfur dioksida dari gas buang.

Zero Emission Program


Kalbe always supports and participates in the
government's efforts in maintaining the world climate.
Active participation of the Company in reducing
global warming has been conducted since 2008 by
substitution of gas for boiler fuel in place of diesel, in
order to reduce emissions of sulfur dioxide.

Program Pengurangan Frekuensi Pencucian Mesin


Spray Drier
Salah satu upaya Kalbe dalam menjaga lingkungan
adalah dengan pengurangan dampak produksi limbah
sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran,
sebagaimana yang dilakukan melalui fasilitas produksi
PT Kalbe Morinaga Indonesia. Fasilitas anak perusahaan
Kalbe tersebut mampu mengurangi frekuensi pencucian
mesin spray drier dari lima hari sekali menjadi dua belas
hari sekali. Program yang dimulai sejak tahun 2009 ini,
telah berjalan 100% terus berlanjut sampai dengan
tahun 2011. Melalui program tersebut, limbah kimia
untuk pencucian mesin dapat menurun hingga 30% dan
limbah padat dari instalasi pengelolaan limbah cair juga
menurun dari kisaran 20 - 25 ton per bulan menjadi 6 - 7
ton per bulan.

Washing Frequency Reduction Program of Spray


Drier Machine
One of efforts made to protect the environment is
to reduce waste in order to prevent pollution, as
conducted through production facilities at PT Kalbe
Morinaga Indonesia. Our subsidiary has been able
to reduce the washing frequency of its spray drier
machine from once every five days to once every
twelve days. The program, which began in 2009, has
been running 100% and continued through 2011.
Through these programs, chemical waste for washing
machine can be decreased by 30% and solid waste
from liquid waste management installations also
decreased from 20 - 25 tons per month to 6 - 7 tons
per month.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)


Kebijakan perusahaan dalam menjalankan proses
bisnisnya
senantiasa
berorientasi
terhadap
penyelamatan lingkungan. Melalui program 3R
(Reduce, Reuse, Recycle), Kalbe terus berinisiatif
untuk
mengkampanyekan
pengunaan
bahanbahan yang ramah lingkungan dalam mendukung
bisnisnya. Beberapa program yang telah berhasil
diimplementasikan antara lain adalah program untuk
menurunkan pemakaian pelarut organik. Proyek ini
merupakan kesinambungan dari tahun sebelumnya,
yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan pelarut
organik, baik dalam proses penelitian, produksi,
maupun analisa.

3R Program (Reduce, Reuse, Recycle)


The Company's policy in carrying out its business
processes is always oriented toward saving the
environment. Through the 3R program (Reduce,
Reuse, Recycle), Kalbe continues the initiative to
campaign for the use of environmental-friendly
materials in conducting its business. Some programs
have successfully implemented procedures to cut the
use of organic solvents. The project is a continuation
from the previous year, which aimed to reduce the
use of organic solvents, in research, production, and
analysis processes.

Program Energy Saving


Substitusi penggunaan ballast konvensional dengan
ballast elektronik pada lampu penerangan berhasil
menurunkan konsumsi listrik untuk penerangan hingga
28% di beberapa lini produksi. Program energy saving
untuk penerangan dilanjutkan dengan pilot project
untuk penggunaan teknologi LED pada penerangan di
beberapa tempat yang diperkirakan akan mereduksi
konsumsi energi hingga 50% ini masih dalam proses
penjajakan yang akan dilanjutkan untuk tahun 2012.

Energy Saving Program


Substitution of the use of conventional ballast with
electronic ballast in lighting managed to reduce
electricity consumption for lighting by 28% on several
production lines. An energy-saving program for
lighting will proceed with a pilot project for the use
of LED lighting through techniques that are expected
to reduce energy consumption by up to 50%; these
are still in the process of assessment, and will be
continued through the year 2012.

Penerapan Teknologi
Powerboss pada utilitas
sistem tata udara pabrik dan Flowlogic pada mesin
compressed air telah berhasil mengurangi penggunaan
energi sebesar 10% dari masing-masing instalasi
tersebut.

Application of Powerboss Technology on plant air


utility system and Flowlogic on air compressor
machinery has been successful in reducing energy
use by 10% at each such installation.

Utilisasi Peralatan Laboratorium yang Lebih


Ramah Lingkungan
Proses bisnis Perseroan tidak terlepas dari
pemanfaatan teknologi, terkait hal tersebut Kalbe
tetap konsisten pada penerapan teknologi yang ramah
lingkungan. Sebagai kelanjutan penggunaan teknologi
Near Infrared di dalam laboratorium, Kalbe tidak lagi
menggunakan reagen kimia dalam analisa bahan baku
dan produk. Sejak tahun 2010 juga dioperasikan
Ultra High-Pressure Liquid Chromatography (UPLC)
dalam laboratorium pengembangan & analisa produk
yang bertujuan meningkatkan produktifitas analisa
di laboratorium, sekaligus mengurangi penggunaan
pelarut organik yang akan dibuang sebagai limbah B3
sampai dengan 90%.

Environmentally Sound Laboratory Equipment


Utilization
The Company's business process cannot be
separated from its utilization of technology.
Therefore Kalbe is consistent in the application of
environmentally-sound technology. As a continuation
of the use of Near-Infrared technology in the
laboratory, Kalbe no longer uses chemical reagents
in the analysis of raw materials and products. Since
the year 2010 the Company has also operated Ultra
High-Pressure Liquid Chromatography (UPLC) in its
product development laboratory, along with product
analysis aimed at improving productivity in laboratory
analysis, while reducing the use of organic solvents to
be disposed of as hazardous waste up to 90%.

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

253

Performance
Highlights

254

Management
Report

Company
Profile

Management
Discussion &
Analysis

Corporate
Governance

Consolidated
Financial
Statements

Shop Floor Program Dalam Membangun Kesadaran


Terhadap Lingkungan
Program penurunan jumlah produk reject yang
dijalankan di beberapa lini produksi untuk
meningkatkan kapabilitas produksi dapat mengurangi
rejection rate hingga 90% yang juga berdampak
pada penurunan jumlah limbah B3 yang harus
dikelola. Program menghilangkan penggunaan
plastik pembungkus makanan di area kantin pabrik
dan penggunaan solvent water base dalam pest
management juga merupakan program yang dijalankan
untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan.

Shop Floor Program in Developing Environmental


Awareness
The program to reduce the number of rejected
products from various production lines aims to increase
production capacity, and can reduce the rejection
rate up to 90%; this also results in a decrease in the
volume of hazardous waste that must be managed.
The program to eliminate the use of plastic food wrap
at the factory canteen area and the use of a waterbased solvent in pest management are example of
programs run to build environmental stewardship.

Composting
Perseroan
senantiasa
mendukung
program
pemerintah dalam penanganan sampah, salah satunya
melalui program composting limbah organik yaitu
sampah rumput/daun. Program tersebut dilaksanakan
untuk mengurangi pembuangan sampah organik
sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia
dalam perawatan tanaman di area pabrik. Sampai
dengan kuartal IV 2011, proyek ini masih dalam
pengembangan untuk menghasilkan kualitas kompos
yang baik dengan beberapa perbaikan proses.

Composting
The Company always supports government programs
in waste management, one of them through its organic
waste composting program using grass/leaves waste.
The program was implemented to reduce the disposal
of organic waste while reducing the use of chemical
fertilizers in the care of plants in the plant area. Up
until the fourth quarter of 2011, the project is still in
development to yield good-quality compost with some
improvement processes.

Perbaikan Berkesinambungan dalam Bidang


Lingkungan
Perusahaan
senantiasa
melakukan
perbaikan
berkesinambungan (continual improvement) di bidang
lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui
upaya perusahaan meningkatkan kinerja dalam
menjaga lingkungan dan mencegah pencemaran pada
setiap tahapan bisnis yang dijalankan.

Continuous Improvement in the Environmental


Field

Target
Pengembangan
Program
Ramah
Lingkungan yang akan Diterapkan di Tahun 2012

Target of Environmentally
Development for 2012

Recycle Domestic Waste Water


Domestic waste water yang sudah terpisah dengan
industrial waste water akan diolah dan direcycle agar
dapat digunakan kembali untuk keperluan gardening
dan cooling tower sehingga dapat menekan konsumsi
air bersih. Pematangan budget dan rancangan desain
instalasi sudah dilakukan pada tahun 2011. Program
Recycle Domestic Waste Water ini diharapkan sudah
akan beroperasi pada semester kedua tahun 2012.

Recycle Domestic Waste Water


Domestic waste water, which has been separated from
industrial waste water will be processed and recycled
to be used for gardening and cooling towers, in order
to reduce water consumption. Finalization of a budget
and draft of an installation design has been conducted
in 2011. The Domestic Waste Water Recycle Program
is expected to start in the second semester of 2012.

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

The Company
strives to conduct continuous
improvements
in the environmental field. This
commitment is realized through the Company's efforts
to improve performance in protecting the environment,
and to prevent pollution at every stage of the business.
Sound

Program

PT Kalbe Farma Tbk


dan Entitas Anak
Laporan keuangan konsolidasian
beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009

PT Kalbe Farma Tbk and


Subsidiaries
Consolidated financial statements with
independent auditors' report years ended
December 31, 2011 and 2010 and
January 1,2010/December 31, 2009

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

255

256

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009

Daftar Isi

Table of Contents
Halaman/
Page

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .

1-3 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ...

4-5

...Consolidated Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .

Consolidated Statements of Changes in


.......Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ..

7-8

............Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian . 9-116 .......Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2011

2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2d,2t,4,31
Investasi jangka pendek
2t,5,31
Piutang usaha, setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai sejumlah
Rp18.158.649.905 pada
31 Desember 2011,
Rp8.332.605.382 pada
31 Desember 2010
dan Rp7.379.112.880
pada 1 Januari 2010/
2t,
31 Desember 2009
6,13,31
Piutang lain-lain
2t,31
2e,2f,7,
Persediaan, neto
8,13,22
Pajak pertambahan nilai
dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
2g,9
Total Aset Lancar

2.291.335.810.101
113.871.418.384

1.901.871.765.050
5.315.920.203

1.562.664.177.408
62.596.260.106

1.529.991.628.590
105.319.628.145

1.262.710.670.671
101.246.432.140

1.203.940.830.063
114.138.739.079

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade receivables, net of
allowance for impairment
accounts of Rp18,158,649,905
as of December 31, 2011,
Rp8,332,605,382 as of
December 31, 2010 and
Rp7,379,112,880 as of
January 1, 2010/
December 31, 2009
Other receivables

1.705.189.186.310

1.550.828.819.836

1.561.382.418.796

Inventories, net

20.950.213.638
189.465.355.139

11.115.707.317
198.455.549.532

5.210.236.155
186.234.901.247

Prepaid value added tax


Other current assets

5.956.123.240.307

5.031.544.864.749

4.696.167.562.854

Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENT ASSETS
2b,
2t,10,31
2s,17
2s,17

Penyertaan saham
Aset pajak tangguhan, neto
Tagihan restitusi pajak penghasilan
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sejumlah
Rp1.324.424.087.758 pada
31 Desember 2011,
Rp1.159.500.666.443 pada
31 Desember 2010 dan
Rp1.151.519.613.206 pada
1 Januari 2010/
2e,2h,2i,7,11,
31 Desember 2009
22,23
2b,2l,
Aset tidak berwujud, neto
2m,12,23
Uang muka pembelian aset
tetap
Aset tidak lancar lainnya
2j,2n

53.707.821.069
37.532.392.018
28.382.911.213

48.428.818.826
34.774.005.806
29.421.377.747

1.860.288.483.732

1.605.266.031.098

233.007.450.563

237.557.876.110

261.359.311.220

8.078.386.066
97.433.427.872

8.179.111.571
37.324.577.381

4.648.423.080
20.252.412.300

Intangible assets, net


Advances for purchases of
equipment
Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar

2.318.430.872.533

2.000.951.798.539

1.786.279.107.318

Total Non-current Assets

TOTAL ASET

8.274.554.112.840

7.032.496.663.288

6.482.446.670.172

TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

37.403.818.826
29.354.137.617
35.133.127.194

Investment in shares of stocks


Deferred tax assets, net
Claims for income tax refund
Property, plant and equipment,
net of accumulated depreciation of
Rp1,324,424,087,758 as of
December 31, 2011,
Rp1,159,500,666,443 as of
December 31, 2010 and
Rp1,151,519,613,206 as of
January 1, 2010/
1.398.127.877.081
December 31, 2009

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2011

2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Pinjaman jangka pendek
2t,5,6,8,13,31
Utang usaha
2f,2t,7,14,31
Utang lain-lain
2t,15,31
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
2t,16,31
Utang pajak
2s,17
Bagian jangka pendek utang sewa
pembiayaan
2i,2t,11,31
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan, neto
Utang sewa pembiayaan setelah
dikurangi bagian jangka pendek
Estimasi liabilitas imbalan kerja
karyawan

2s,17
2i,2t,11,31
2r,28

Total Liabilitas Jangka Panjang


TOTAL LIABILITAS
GOODWILL NEGATIF

285.388.096

308.292.399

500.414.074

CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Third parties
Related party
Accrued expenses
Taxes payable
Current maturities of obligations
under finance leases

1.630.588.528.518

1.146.489.093.666

1.574.137.415.862

Total Current Liabilities

9.838.821.193

7.638.833.280

8.326.437.947

364.977.932

745.147.107

1.045.834.600

117.826.726.771

105.488.358.666

108.002.706.839

NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities, net
Obligations under finance leases
net of current maturities
Estimated liabilities for employees
service entitlement benefits

128.030.525.896

113.872.339.053

117.374.979.386

Total Non-current Liabilities

1.758.619.054.414

1.260.361.432.719

1.691.512.395.248

TOTAL LIABILITIES

218.201.733

262.431.783

NEGATIVE GOODWILL

140.056.547.003
850.398.382.129

24.290.351.153
488.240.634.231

339.131.952.804
481.511.454.167

198.842.540.750
3.581.179.155
283.137.947.283
154.286.544.102

135.477.154.358
3.575.227.613
301.962.490.132
192.634.943.780

119.572.353.198
262.996.654
359.976.797.639
273.181.447.326

2c

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2011

2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal
Rp50 per saham
Modal dasar 17.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 10.156.014.422 saham
Tambahan setoran modal
Selisih transaksi dengan pihak
non-pengendali
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Modal treasuri 780.990.000 saham pada
31 Desember 2011 dan 2010
dan 782.490.000 saham
pada 1 Januari 2010/
31 Desember 2009
Pendapatan (beban)
komprehensif lainnya:
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan

EQUITY
Equity Attributable to the Equity
Holders of the Parent Company

19
2k,19
2b

507.800.721.100
4.441.133.136

507.800.721.100
4.441.133.136

(3.069.982.400)

(1.278.400.605)

(36.758.673.814)

(36.758.673.814)

19
62.310.754.355
6.345.128.516.533

2k,19

2b

Laba (rugi) belum direalisasi atas


kenaikan (penurunan) nilai pasar
investasi, neto
2t,5,10
Sub-total

(687.283.369.009)

49.447.454.095
5.531.806.356.465

(687.283.369.009)

2.184.702.988

5.647.785.396

20.064.328.029

(38.705.564)

Capital stock - Rp50 par value


per share
Authorized 17,000,000,000 shares
Issued and fully paid 507.800.721.100
10,156,014,422 shares
2.640.000.000
Additional paid-in capital
Differences arising from transaction
(7.250.663.530)
with non-controlling interest
Difference in values of restructuring
transactions among entities
(36.758.673.814)
under common control
Retained earnings
40.157.416.692
Appropriated
4.489.141.978.407
Unappropriated
Treasury stock 780,990,000 shares as of
December 31, 2011 and 2010
and 782,490,000 shares
as of January 1, 2010/
(688.603.393.009)
December 31, 2009
Other comprehensive
income (expenses):
Differences arising from
3.025.269.002 foreign currency translations
Unrealized gains (losses)
on appreciation
(decline) in market values of
285.222.214
investments, net

6.214.818.130.918

5.373.784.301.200

4.310.437.877.062

Sub-total

301.116.927.508

398.132.727.636

480.233.966.079

Non-controlling Interest

Ekuitas, Neto

6.515.935.058.426

5.771.917.028.836

4.790.671.843.141

Equity, Net

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS

8.274.554.112.840

7.032.496.663.288

6.482.446.670.172

TOTAL LIABILITIES AND


EQUITY

Kepentingan Non-pengendali

2b,18

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2011
PENJUALAN NETO

10.911.860.141.523

BEBAN POKOK PENJUALAN

5.360.686.806.582

LABA BRUTO

5.551.173.334.941

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban penelitian
dan pengembangan
Beban bunga dan keuangan
Rugi selisih kurs, neto
Penghasilan bunga
Laba atas penjualan aset
tetap
Rugi penjualan saham
Entitas Anak, neto
Rupa-rupa, neto
LABA SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

(2.905.465.910.128)
(586.524.605.026)
(91.211.579.687)

PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes
2p,2u,20,21
2p,2u,2t,
8,11,20,22,28

11,23,32a,
32e,32f,32g
11,24,28
2o,11,25

(13.172.498.498)
(12.362.082.622)
96.933.578.727

13,26
2q,2t,34
4,5,27

5.730.134.350

2h,11

(57.841.010.389)

10
10,12,17

1.987.259.361.668

2010
10.226.789.206.223

NET SALES

5.060.403.621.307

COST OF GOODS SOLD

5.166.385.584.916

GROSS PROFIT

(2.699.582.557.897)
Selling expense
(580.973.135.334) General and administrative expense
Research and
(94.926.170.307)
development expense
Interest expense and
(20.716.334.764)
financial charges
(23.397.515.198)
Loss on foreign exchange, net
54.977.618.234
Interest income
Gain on sale of property and
13.083.065.728
equipment
Loss on sale of
(16.477.053.110)
shares in Subsidiaries, net
(27.938.892.833)
Miscellaneous, net
1.770.434.609.435

INCOME BEFORE INCOME


TAX BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK


PENGHASILAN
Tahun berjalan
Tangguhan

(464.883.708.409)
581.167.033

(429.049.461.282)
2.413.820.269

INCOME TAX BENEFIT


(EXPENSE)
Current
Deferred

Beban Pajak Penghasilan, Neto

(464.302.541.376)

(426.635.641.013)

Income Tax Expense, Net

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN:
Laba (rugi) yang belum direalisasi
dari aset keuangan tersedia
untuk dijual
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN

2s,17

1.522.956.820.292

1.343.798.968.422

INCOME FOR THE YEAR

(3.463.082.408)

2.622.516.394

OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (EXPENSES):
Unrealized gains (losses) on
available-for-sale
financial assets
Differences arising from foreign
currency translation

1.539.721.311.065

1.346.097.557.038

COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR

20.227.573.181

5,10

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(323.927.778)

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
(continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2011

2010

Laba Tahun Berjalan Yang


Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Total

1.482.236.969.778
40.719.850.514

1.286.330.026.012
57.468.942.410

Income For The Year


Attributable To:
Equity holders of the
Parent company
Non-controlling interest

1.522.956.820.292

1.343.798.968.422

Total

1.498.876.920.963
40.844.390.102

1.288.628.614.628
57.468.942.410

Comprehensive Income For The


Year Attributable To:
Equity holders of the
Parent company
Non-controlling interest

1.539.721.311.065

1.346.097.557.038

Total

137

BASIC EARNINGS PER SHARE


ATTRIBUTABLE TO EQUITY
HOLDERS OF THE PARENT
COMPANY

Laba Komprehensif Tahun Berjalan


Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Total
LABA
PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK

158

2v,19,33

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lainnya/
Other Comprehensive Income (Expenses)

Catatan/
Notes

Saldo 1 Januari 2010/31 Desember 2009


Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk cadangan umum
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal treasuri
Pembagian dividen kas
Dividen atas modal treasuri
Laba komprehensif tahun 2010
Penerbitan modal saham baru Entitas Anak
Pengaruh atas penjualan kepemilikan saham
Perusahaan pada Kageo Igar

19
2k,19
19
2t,5,10
2b,10

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010


Penyesuaian sehubungan dengan penerapan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 4 (Revisi 2009),
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri (Catatan 2)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah penyesuaian
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya untuk cadangan umum
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali
Pembagian dividen kas
Dividen atas modal treasuri
Laba komprehensif tahun 2011
Penerbitan modal saham baru Entitas Anak
Akuisisi dari kepentingan non-pengendali
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011

19

19
2t,5,10

Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and
Fully Paid
Capital

Selisih
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Difference in
Values of
Restructuring
Transactions
among Entities
Under Common
Control

Selisih
Transaksi
Dengan Pihak
Non-pengendali/
Differences
Arising from
Transaction with
Non-controlling
Interest

Tambahan
Setoran Modal/
Additional
Paid-in Capital

Saldo Laba/
Retained Earnings
Telah Ditentukan
Penggunaannya/
Appropriated

Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated

Modal treasuri/
Treasury Stock

507.800.721.100

2.640.000.000

(7.250.663.530)

(36.758.673.814)

40.157.416.692

9.290.037.403

(9.290.037.403 )

1.801.133.136
-

(253.900.360.551 )
19.524.750.000
1.286.330.026.012
-

1.320.024.000
-

2.622.516.394
-

507.800.721.100

4.441.133.136

507.800.721.100

4.441.133.136

5.972.262.925
(1.278.400.605 )

(1.278.400.605 )
-

(1.791.581.795 )
-

507.800.721.100

4.441.133.136

(3.069.982.400 )

(36.758.673.814 )

(36.758.673.814 )
-

49.447.454.095

5.531.806.356.465

200.200.090

49.447.454.095

5.532.006.556.555

12.863.300.260

(36.758.673.814 )

4.489.141.978.407

Laba (Rugi) Belum


Direalisasi atas
Kenaikan (Penurunan)
Nilai Pasar Invetasi,
Neto/
Unrealized Gains
(Losses) on
Appreciation
(Decline) in Market
Values of
Invesments, net

Selisih Kurs
atas
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Differences
Arising from
Foreign
Currency
Translations

62.310.754.355

(12.863.300.260 )
(710.921.009.540 )
54.669.300.000
1.482.236.969.778
6.345.128.516.533

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(688.603.393.009 )

(687.283.369.009 )

(687.283.369.009 )
(687.283.369.009 )

3.025.269.002

5.647.785.396

5.647.785.396
-

285.222.214
(323.927.778 )
(38.705.564 )

(38.705.564 )
-

Kepentingan
Non-pengendali/
Non-controlling
Interest

Sub-total/
Sub-total

4.310.437.877.062
3.121.157.136
(253.900.360.551 )
19.524.750.000
1.288.628.614.628
5.972.262.925
5.373.784.301.200

Ekuitas, Neto/
Equity, Net

480.233.966.079
(171.824.991 )
(10.189.497.450 )
57.468.942.410
11.984.202.801
(141.193.061.213 )
398.132.727.636

(171.824.991)
3.121.157.136
(264.089.858.001)
19.524.750.000
1.346.097.557.038
11.984.202.801
(135.220.798.288)

Balance as of January 1, 2010/


December 31, 2009
Appropriation of retained earnings for
general reserve
Differences arising from
foreign currency translations
Excess of proceeds from re-sale of treasury stock
Distribution of cash dividends
Dividends from treasury stock
Comprehensive income for 2010
Issuance of new shares capital in Subsidiaries
Effect from sale of the Company s shares
ownership in Kageo Igar

5.771.917.028.836

Balance as of December 31, 2010

200.200.090

18.001.643

218.201.733

Adjustments in relation with the adoption of


Statements of Financial Accounting Standards
(PSAK) No. 4 (Revised 2009), Consolidated and
Separate Financial Statements (Note 2)

5.373.984.501.290

398.150.729.279

5.772.135.230.569

Balance as of January 1, 2011 after adjustment

(30.942.726 )

(30.942.726)

(3.463.082.408 )
-

20.103.033.593
-

(1.791.581.795 )
(710.921.009.540 )
54.669.300.000
1.498.876.920.963
-

(8.631.701.491 )
40.844.390.102
49.807.422.742
(179.022.970.398 )

(1.791.581.795)
(719.552.711.031)
54.669.300.000
1.539.721.311.065
49.807.422.742
(179.022.970.398)

2.184.702.988

20.064.328.029

6.214.818.130.918

301.116.927.508

6.515.935.058.426

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

4.790.671.843.141

Appropriation of retained earnings for


general reserve
Differences arising from
foreign currency translations
Differences arising from transaction with
non-controlling interest
Distribution of cash dividends
Dividends from treasury stock
Comprehensive income for 2011
Issuance of new shares capital in Subsidiaries
Acquisition from non-controlling interest
Balance as of December 31, 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas untuk pemasok
dan karyawan
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penerimaan tagihan restitusi pajak
penghasilan
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran untuk beban operasi
lainnya, neto
Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan investasi
jangka pendek
Penerimaan penghasilan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Hasil penjualan investasi
jangka panjang
Perolehan aset tetap
Penempatan pada investasi jangka
pendek dan deposito berjangka
Perolehan saham Entitas Anak
dari pihak ketiga
Penerimaan (perolehan) dari aktivitas
investasi lainnya, neto
Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan utang bank
Penerimaan setoran modal
saham dari kepentingan nonpengendali Entitas Anak
Pembayaran dividen kas:
Perusahaan
Entitas Anak
Pembayaran utang bank
Pembayaran beban bunga
Pembayaran utang sewa
pembiayaan
Penerimaan dari penjualan
modal treasuri
Penarikan kembali saham
Entitas Anak
Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11.692.691.590.575

2010

11.039.919.268.228

(6.666.419.098.277)

(6.637.307.422.355)

5.026.272.492.298

4.402.611.845.873

5.468.734.764
(424.641.078.879)

17

20.723.925.034
(435.230.559.227)

(3.133.604.924.877)

(2.734.197.347.984)

1.473.495.223.306

1.253.907.863.696

125.000.000.000
99.743.128.114

4,5
26

22.069.554.517

11

(469.105.400.047)
(233.555.498.181)
(172.978.048.157)
(2.127.329.364)
(630.953.593.118)

CASH FLOWS FROM


OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to suppliers and
employees
Cash provided by operations
Receipts of claims for
income tax refund
Payments of income taxes
Payments for other operating
expenses, net
Net Cash Provided by Operating
Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING


ACTIVITIES
Proceeds from sale of
52.000.000.000
short-term investments
54.977.618.234
Interest income received
Proceeds from sale of property
19.642.293.246
and equipment
Proceeds from sale of
115.049.212.900
long-term investments
Acquisitions of property, plant
(469.775.003.400)
and equipment
Placements in short-term
(4.720.275.000) investments and time deposits
Acquisitions of Subsidiaries
shares from third parties
Proceeds (acquisitions) from other
692.346.074
investing activities, net
(232.133.807.946)

Net Cash Used in


Investing Activities

3.121.157.136

(1.215.290.983)

CASH FLOWS FROM


FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from bank loans
Receipts of capital contributions
from Subsidiaries noncontrolling interest
Payments of cash dividends:
Company
Subsidiaries
Payments of bank loans
Payments of interest expense
Payments of obligations under
finance leases
Receipts from sale of
treasury stocks
Buy back of subsidiaries
shares

(574.668.046.895)

Net Cash Used in Financing


Activities

579.500.805.283

676.112.994.004

49.721.581.911

11.984.202.801

(549.527.564.394)
(7.934.007.020)
(463.734.609.433)
(14.586.783.377)

(234.375.610.551)
(18.729.940.573)
(990.657.002.290)
(20.716.334.764)

(414.715.912)

(192.221.675)

(406.975.292.942)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2011
KENAIKAN NETO
KAS DAN SETARA KAS
Pengaruh Neto Perubahan
Kurs pada Kas dan Setara Kas
yang Didenominasi dalam
Mata Uang Asing
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN

435.566.337.246

(13.156.493.737)

1.893.315.663.897

1.559.682.224.604

2b

2.289.700.859.692

*Komposisi kas dan setara kas


terdiri dari:
Kas dan setara kas
Cerukan

2.291.335.810.101
(1.634.950.409)

Neto

2.289.700.859.692

2010
447.106.008.855

(39.181.141.451)

Dikurang saldo akhir periode


kas dan setara kas milik
PT Kageo Igar Jaya Tbk.
dan Entitas Anak
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN *

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS (continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

(100.316.075.825)
1.893.315.663.897

4
13

1.901.871.765.050
(8.556.101.153)

NET INCREASE IN CASH


AND CASH EQUIVALENTS
Net Effect of Changes in Foreign
Exchange Rates of Foreign
Currency Denominated
Cash and Cash Equivalents
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
Deduction ending balance
cash and cash equivalents of
PT Kageo Igar Jaya Tbk.
and Subsidiaries
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR *
Cash and cash equivalents*
consists of:
Cash and cash equivalents
Overdrafts

1.893.315.663.897

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Net

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM
a.

1.

Pendirian Perusahaan

GENERAL
a.

Establishment of the Company

PT Kalbe Farma Tbk. (Perusahaan) didirikan


di Negara Republik Indonesia, dalam rangka
Undang-undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah
dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970
berdasarkan akta notaris Raden Imam
Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada
tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
(Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan
No. J.A.5/72/23
tanggal
12 September 1967 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 234, Berita Negara Republik
Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember
1967. Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo,
S.H., Msi., No. 309, tanggal 25 Juni 2008,
mengenai
perubahan
anggaran
dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan dengan
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas serta peraturan yang
berlaku di bidang Pasar Modal. Perubahan
terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
No. AHU70062.AH.01.02.Tahun
2008
tanggal
26 September 2008.

PT Kalbe Farma Tbk. (the Company) was


established in the Republic of Indonesia,
within the framework of the Domestic Capital
Investment Law No. 6 Year 1968, as
amended by Law No. 12 Year 1970, based
on notarial deed No. 3 of Raden Imam
Soesetyo
Prawirokoesoemo
dated
September 10, 1966.
The
deed
of
establishment was approved by the
Ministry of Justice (MOJ) of the Republic of
Indonesia
in
its
Decision
Letter
No. J.A.5/72/23 dated September 12, 1967,
and was published in Supplement No. 234 of
State
Gazette
No. 102
dated
December 22, 1967. The Companys articles
of association has been amended from time
to time, the last amendment of which was
drawn up in notarial deed No. 309 of
DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., dated
June 25, 2008, concerning the changes of the
Companys articles of association to conform
with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability
Company and prevailing regulations in the
Capital Market. These latest amendments
have been approved by the Ministry of Laws
and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No. AHU70062.AH.01.02.Year 2008 dated September
26, 2008.

Seperti yang dinyatakan dalam anggaran


dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi, antara lain usaha dalam bidang
industri dan distribusi produk farmasi (obatobatan bagi manusia dan hewan). Saat ini,
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang
produksi dan pengembangan produk farmasi.
Perusahaan memulai operasi komersial pada
tahun 1966.

As stated in its articles of association, the


scope of activities of the Company
comprises, among others, manufacture and
distribution of pharmaceutical products
(human and animal healthcare). Currently,
the Company is primarily engaged in the
production
and
development
of
pharmaceutical products. The Company
started its commercial operations in 1966.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana


kantor pusat berada di Gedung KALBE,
Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih,
Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya
berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon,
Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang,
Bekasi, Jawa Barat.

The Company is domiciled in Jakarta, with its


head office located at KALBE Building Jl. Let.
Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih,
Jakarta 10510 while its production plant is
located at Kawasan Industri Delta Silicon,
Jl. M.H. Thamrin, Block A3-1, Lippo Cikarang,
Bekasi, West Java.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
b.

1.

Penawaran umum saham Perusahaan dan


kegiatan Perusahaan lainnya

b.

Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate


actions) yang mempengaruhi efek yang
diterbitkan
Perusahaan
sejak
tanggal
penawaran umum perdana sampai dengan
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut:

Kegiatan Perusahaan
Penawaran umum perdana dan
pencatatan sebagian saham
Perusahaan
Pencatatan saham Perusahaan
Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Bursa Efek Surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Pembagian saham bonus
Bursa Efek Surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Penawaran umum terbatas
Pembagian saham bonus
Bursa Efek Surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Pembagian dividen saham
Bursa Efek Surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
Perubahan nilai nominal saham dari
Rp1.000 menjadi Rp500 per
saham (stock split)

Public offering of the Companys shares


and other corporate actions
A summary of the Companys corporate
actions that affect the issued shares of the
Company from the date of the initial public
offering of its shares up to December 31,
2011 is as follows:

Jumlah Saham/
Number of
Shares

20.000.000

Tanggal/
Date

30 Juli 1991/
July 30, 1991

30.000.000
23 April 1992/
April 23, 1992
22 Mei 1992/
May 22, 1992
50.000.000
10 November 1992/
November 10, 1992
17 November 1992/
November 17, 1992
8.000.000
4 Mei 1993/
May 4, 1993
75.600.000
15 Juli 1994/
July 15, 1994
18 Juli 1994/
July 18, 1994
32.400.000
15 Juli 1994/
July 15, 1994
18 Juli 1994/
July 18, 1994
216.000.000

Perubahan nilai nominal saham dari


Rp500 menjadi Rp100 per saham
(stock split)

1.728.000.000

Pembagian saham bonus

1.900.800.000

Perubahan nilai nominal saham dari


Rp100 menjadi Rp50 per saham
(stock split)

GENERAL (continued)

4.060.800.000

10

7 Oktober 1996/
October 7, 1996
24 Agustus 1999/
August 24, 1999
6 Desember 2000/
December 6, 2000
19 Desember 2003/
December 19, 2003

Nature of Corporate Actions


Initial public offering and partial listing of
the Companys shares
Listing of the Companys shares in
Jakarta Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Surabaya Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Distribution of bonus shares
Surabaya Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Jakarta Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Rights issue
Distribution of bonus shares
Surabaya Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Jakarta Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Distribution of share dividends
Surabaya Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Jakarta Stock Exchange
(currently Indonesia Stock Exchange)
Change in the nominal value of shares
from Rp1,000 to Rp500 per share
(stock split)
Change in the nominal value of shares
from Rp500 to Rp100 per share
(stock split)
Distribution of bonus shares
Change in the nominal value of shares
from Rp100 to Rp50 per share
(stock split)

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
b.

Penawaran umum saham Perusahaan dan


kegiatan Perusahaan lainnya (lanjutan)

Kegiatan Perusahaan
Tambahan penempatan saham
sehubungan dengan
penggabungan usaha
Total
(*)

c.

1.

GENERAL (continued)
b.

Jumlah Saham/
Number of
Shares

Public offering of the Companys shares


and other corporate actions (continued)

Tanggal/
Date

Nature of Corporate Actions

2.034.414.422 16 Desember 2005/


December 16, 2005
10.156.014.422 (*)

Total
(*)

Jumlah ini termasuk 780.990.000 saham yang dibeli


kembali.

Susunan dewan komisaris dan direksi,


komite audit, sekretaris perusahaan dan
karyawan

Additional issuance of shares in


connection with the merger

c.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan


dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah
sebagai berikut:

This amount includes 780,990,000 shares which have been


reacquired as treasury stock.

Boards of commissioners and directors,


audit committee, corporate secretary and
employees
As of December 31, 2011 and 2010, the members
of the Companys board of commissioners and
board of directors are as follows:

31 Desember 2011/December 31, 2011


Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Board of Commissioners
Johannes Setijono
Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
Wahjudi Prakarsa
Farid Anfasa Moeloek

Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Johanes Berchman Apik Ibrahim
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius
Ongkie Tedjasurja

President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director

31 Desember 2010/December 31, 2010


Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Board of Commissioners
Johannes Setijono
Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
Wahjudi Prakarsa
Farid Anfasa Moeloek

Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady


Johanes Berchman Apik Ibrahim
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Herman Widjaja
Vidjongtius

11

President Director
Vice President Director
Director
Director
Director

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
c.

1.

Susunan dewan komisaris dan direksi,


komite audit, sekretaris perusahaan dan
karyawan (lanjutan)

GENERAL (continued)
c.

Boards of commissioners and directors,


audit committee, corporate secretary and
employees (continued)
The composition of the Companys audit
committee and corporate secretary as of
December 31, 2011 and 2010 are as follow:

Susunan komite audit dan sekretaris


perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 dan 2010/


December 31, 2011 and 2010
Komite Audit

Audit Committee

Ketua
Anggota
Anggota

Farid Anfasa Moeloek


Ichsan Gunawan
Dianawati Sugiarto

Chairman
Member
Member

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan

d.

Vidjongtius

Corporate Secretary

Perusahaan telah memiliki unit audit internal


yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur untuk melakukan fungsi
audit terhadap kegiatan operasional dan
pelaporan keuangan yang dilakukan oleh
Perusahaan.

The Companys has internal audit unit which


directly responsible to the President Director in
performing its audit functions on the operations
and financial reporting performed by the
Company.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada


dewan komisaris dan direksi Perusahaan
adalah sejumlah Rp37,45 miliar dan Rp29,26
miliar masing-masing pada tahun 2011 dan
2010.

The salaries and compensation benefits


incurred for the Companys board of
commissioners and directors totaled to
Rp37.45 billion and Rp29.26 billion in 2011
and 2010, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,


Grup mempunyai karyawan tetap masingmasing sebanyak 9.657 karyawan dan 9.734
karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the


Group has a combined total of 9,657 and
9,734 permanent employees, respectively
(unaudited).

Struktur Perusahaan dan Entitas Anak

d.

The Subsidiaries, in which the Company


directly and/or indirectly owns more than 50%
of the voting shares, are as follows:

Entitas Anak yang secara langsung dan/atau


tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan
pemilikan saham lebih dari 50% adalah
sebagai berikut:

Nama
Entitas Anak/
Names of
Subsidiaries
Farmasi:/
Pharmaceutical:
PT Bintang Toedjoe
- Bintang
Toedjoe (1)

Kegiatan
Usaha/
Produk/
Nature of
Business
Activities/
Products

Farmasi/
Pharmaceutical

Mulai
Beroperasi
Komersial/
Commencement
Tempat
of
Kedudukan/ Commercial
Domicile
Operations

Jakarta

Corporate Structure and Subsidiaries

1949

12

Persentase Pemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
2011
%

100,00

2010
%

100,00

Total Aset
Sebelum Eliminasi
(Dalam Jutaan)/
Total Assets
Before Elimination
(In Millions)
2011

440.977

2010

356.169

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
d.

1.

Struktur Perusahaan dan Entitas Anak


(lanjutan)

Nama
Entitas Anak/
Names of
Subsidiaries

Kegiatan
Usaha/
Produk/
Nature of
Business
Activities/
Products

GENERAL (continued)
d.

Mulai
Beroperasi
Komersial/
Commencement
Tempat
of
Kedudukan/ Commercial
Domicile
Operations

Corporate Structure
(continued)

Persentase Pemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
2011
%

2010
%

and

Subsidiaries

Total Aset
Sebelum Eliminasi
(Dalam Jutaan)/
Total Assets
Before Elimination
(In Millions)
2011

2010

PT Hexpharm Jaya
Laboratories
- Hexpharm (1)

Farmasi/
Pharmaceutical

Jakarta

1995

100,00

100,00

248.004

204.374

PT Saka Farma
Laboratories
- Saka (1) (a)

Farmasi/
Pharmaceutical

Jakarta

1997

100,00

100,00

53.833

48.320

PT Finusolprima Farma
Farmasi/
Internasional
Pharmaceutical
- Finusolprima (1)

Jakarta

1981

100,00

100,00

113.733

117.174

PT Bifarma Adiluhung
- Bifarma (1)

Farmasi/
Pharmaceutical

Jakarta

1997

100,00

100,00

5.198

2.813

Innogene Kalbiotech
Pte. Ltd.
- Innogene (1) (b)

Farmasi/
Pharmaceutical

Singapura/
Singapore

2004

93,34

93,17

51.475

33.716

PT Dankos Farma
- Danfar (1)

Farmasi/
Pharmaceutical

Jakarta

2006

100,00

100,00

129.864

153.457

PT Pharma Metric Labs.


Farmasi/
- PML (1) (c)
Pharmaceutical

Jakarta

2006

81,64

81,64

6.941

7.156

Makanan
Kesehatan/
Health Foods

Jakarta

1982

100,00

100,00

1.315.342

1.202.284

Makanan
Kesehatan/
Health Foods

Jakarta

2007

70,00

70,00

317.642

318.185

Jakarta

1993

91,75

83,75

4.370.747

3.254.770

Jakarta

1980

91,75

83,75

121.436

109.382

Makanan Kesehatan:/
Health Food:
PT Sanghiang Perkasa
- Sanghiang (1)
PT Kalbe Morinaga (1)
Indonesia
- KMI

Penjualan dan distribusi:/


Sale and Distribution:
PT Enseval Putera
Megatrading Tbk.
Distributor
(EPMT) (1) (d)
Obat-obatan/
Pharmaceutical
Distributor
PT Tri Sapta Jaya
(TSJ) (2)

Distributor
Obat-obatan/
Pharmaceutical
Distributor

13

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
d.

1.

Struktur Perusahaan dan Entitas Anak


(lanjutan)

Nama
Entitas Anak/
Names of
Subsidiaries

Kegiatan
Usaha/
Produk/
Nature of
Business
Activities/
Products

GENERAL (continued)
d.

Mulai
Beroperasi
Komersial/
Commencement
Tempat
of
Kedudukan/ Commercial
Domicile
Operations

Corporate Structure
(continued)

Persentase Pemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
2011
%

2010
%

and

Subsidiaries

Total Aset
Sebelum Eliminasi
(Dalam Jutaan)/
Total Assets
Before Elimination
(In Millions)
2011

2010

PT Millenia Dharma
Insani (MDI) (2)

Penjualan
Obat-obatan
dan Peralatan
Kedokteran/
Sales of
Pharmaceuticals
and Medical
Equipment

Jakarta

2003

91,75

83,75

27.222

22.889

PT Enseval Medika
Prima (EMP) (2)

Distributor
Peralatan
Kesehatan/
Distribution of
Medical
Instruments

Jakarta

2008

91,75

83,75

343.286

268.039

PT Global Chemindo
Megatrading
(GCM) (2)

Penjualan
Bahan Baku
Obat-obatan/
Trading of Raw
Materials for
Pharmaceutical
Products

Jakarta

2008

91,75

83,75

235.438

218.146

PT Renalmed Tiara
Utama
(RTU) (2)

Perdagangan
Peralatan
Kesehatan dan
Barang Habis
Pakai/
Trading of Medical
Instruments and
Consumable
Products

Jakarta

2008

91,60

81,66

40.829

42.970

Kalbe Vision Pte. Ltd.


(KV) (1)

Pengembangan, Singapura/
Produksi,
Singapore
Pemasaran dan
Distribusi produk
Kesehatan mata/
Development,
Production,
Marketing and
Distribution of
Eye health
Products

2008

100,00

100,00

7.817

7.873

2007

100,00

100,00

211.240

197.637

Kalbe International
Pte. Ltd.
(KI) (1)

Pemasaran
Produk
Kesehatan dan
Farmasi/
Wholesale of
Medical and
Pharmaceutical
Products

Singapura/
Singapore

14

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
d.

1.

Struktur Perusahaan dan Entitas Anak


(lanjutan)

Nama
Entitas Anak/
Names of
Subsidiaries
Asiawide Kalbe
Philippines,Inc.
(AKPI) (3) (e)

Kegiatan
Usaha/
Produk/
Nature of
Business
Activities/
Products

d.

Mulai
Beroperasi
Komersial/
Commencement
Tempat
of
Kedudukan/ Commercial
Domicile
Operations

Pemasaran
Filipina/
dan Distribusi
Philippines
Minuman Energi
ready-to-drink/
Marketing and
Distribution of
Energy Drinks in a
Ready-to-Drink Format

GENERAL (continued)

2010

Corporate Structure
(continued)

Persentase Pemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
2011
%
50,00

2010
%
50,00

and

Subsidiaries

Total Aset
Sebelum Eliminasi
(Dalam Jutaan)/
Total Assets
Before Elimination
(In Millions)
2011
18.815

2010
28.667

Entitas Anak yang dimiliki secara langsung oleh:


(1) Perusahaan
(2) EPMT
(3) KI

The Subsidiary is directly owned by:


(1) Company
(2) EPMT
(3) KI

(a)

Pada tanggal 12 Oktober 2010, Saka menerbitkan


tambahan saham sejumlah 100.000 saham atau
Rp10 miliar yang disetor oleh Perusahaan sebanyak
62.000 saham atau Rp6,2 miliar dan Bintang Toedjoe
sebanyak 38.000 saham atau Rp3,8 miliar.

(a)

On October 12, 2010, Saka issued additional


100,000 shares amounting to Rp10 billion which
were subscribed and paid for by the Company for
62,000 shares or Rp6.2 billion and Bintang Toedjoe
for 38,000 shares or Rp3.8 billion.

(b)

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penyetoran


tambahan modal di Innogene sejumlah US$493.750
sehingga kepemilikan di Innogene meningkat dari
93,01% menjadi 93,17%.

(b)

In 2010, the Company made additional capital


contribution to Innogene amounting to US$493,750
and the Companys share ownership in Innogene
increased from 93.01% to 93.17%.

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan penyetoran


tambahan modal di Innogene sejumlah US$600.000
sehingga kepemilikan di Innogene meningkat dari
93,17% menjadi 93,34%.

In 2011, the Company further made additional capital


contribution to Innogene amounting to US$600,000
and the Companys share ownership in Innogene
increased from 93.17% to 93.34%.

(c)

Pada tanggal 24 Februari 2010, uang muka setoran


modal Perusahaan di PML direklasifikasi ke modal
saham PML senilai Rp4.364.000.000 terdiri dari
43.640 saham sehingga persentase pemilikan efektif
Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari
79,82% menjadi 81,64%.

(c)

On February 24, 2010, the Companys additional


paid-in capital in PML have been reclassified into
PMLs capital stock amounting to Rp4,364,000,000
consisting of 43,640 shares and the Companys
effective percentage of ownership in PML increased
from 79.82% to 81.64%.

(d)

Melalui Penawaran Umum Terbatas I, Perusahaan


meningkatkan kepemilikannya di EPMT di bulan Maret
2011 sebanyak 359.568.375 lembar saham, yang
terdiri dari 358.980.890 lembar saham berdasarkan
hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimiliki
Perusahaan dan 587.485 lembar saham atas
Penjatahan Pemesanan Tambahan. Sebagai akibat
penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan
efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan
dari 83,75% menjadi 83,77%.

(d)

Through Rights Issue I, the Company shall increase


its share ownership in EPMT in March 2011, by
359,568,375 shares, consisting of 358,980,890
shares from the rights issue and 587,485 shares
from the share allotment. As a result of these
additional shares, the Companys percentage of
share ownership in EPMT increased from 83.75% to
83.77%

15

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM (lanjutan)
d.

1.

Struktur Perusahaan dan Entitas Anak


(lanjutan)

(e)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

GENERAL (continued)
d.

Corporate Structure
(continued)

and

Subsidiaries

Pada periode tanggal 15 Maret 2011 sampai dengan


tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan juga melakukan
pembelian sebanyak 10.782.000 saham EPMT di
Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar rata-rata
sebesar Rp755 per saham. Sebagai akibat
penambahan saham tersebut, persentase pemilikan
efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan
dari 83,77% menjadi 84,17%.

For the period starting March 15, 2011 to March 31,


2011, the Company also purchased 10,782,000
shares of EPMT through the Indonesia Stock
Exchange with the average market price of Rp755
per share. As a result of this additional shares
purchased, the Companys percentage of ownership
in EPMT increased from 83.77% to 84.17%.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perusahaan


melakukan pembelian sebanyak 205.300.000 saham
EPMT di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar
rata-rata sebesar Rp800 per saham. Sebagai akibat
penambahan saham tersebut, persentase pemilikan
efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan
dari 84,17% menjadi 91,75%.

On August 25, 2011, the Company purchased


205,300,000 shares of EPMT through the Indonesia
Stock Exchange with the average market price of
Rp800 per share. As a result of this additional shares
purchased, the Companys percentage of ownership
in EPMT increased from 84.17% to 91.75%.

Pada bulan Desember 2009, KI menandatangani


perjanjian joint venture dengan pihak ketiga untuk
membentuk perusahaan joint venture di Filipina
dengan persentase pemilikan sebesar
50%.
Perusahaan joint venture tersebut didirikan pada bulan
Januari 2010 dengan nama AKPI. KI memiliki kendali
atas Dewan Direksi dan pengaruh untuk mengatur dan
menentukan kebijakan keuangan dan operasional
AKPI.

(e)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2.

In December 2009, KI entered into a joint venture


agreement with a third-party to form a joint venture
corporation in the Philippines with a 50% equity
interest. This joint venture company was
incorporated in January 2010 under name of AKPI.
KI has effective control over the Board of Directors
and the power to govern the financial and operating
policies of AKPI.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan


secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:

The following significant accounting policies were


applied consistently in the preparation of the
consolidated financial statements for the years
ended December 31, 2011 and 2010 are as
follows:

a.

a.

Dasar
penyajian
konsolidasian

laporan

keuangan

Basis of presentation of the consolidated


financial statements
The consolidated financial statements have
been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK),
which comprise the Statements of Financial
Accounting
Standards
(PSAK)
and
Interpretations to Financial Acccounting
Standards (ISAKs) issued by the Financial
Accounting Standards Board of the
Indonesian Institute of Accountants, and Rule
No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of
BAPEPAMs decision No. KEP-06/PM/2000
dated March 13, 2000 on the Regulations

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia
(SAK),
yang
mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan
Indonesia,
serta
Peraturan
No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal
13 Maret 2000 yang terdapat di dalam
Peraturan dan Pedoman Penyajian dan

16

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
a.

Dasar penyusunan laporan


konsolidasian (lanjutan)

2.

keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
a.

Basis of preparation of the consolidated


financial statements (continued)

Pengungkapan Laporan Keuangan yang


diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan
terkait di bawah ini, beberapa standar
akuntansi telah direvisi dan diterbitkan,
diterapkan tanggal 1 Januari 2011 secara
prospektif atau retrospektif.

and the Guidelines on Financial Statement


Presentation and Disclosures issued by
Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). As
disclosed further in the relevant succeeding
notes, several amended and published
accounting standards were adopted on
January
1,
2011,
prospectively
or
retrospectively.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
Penyajian Laporan Keuangan (diterapkan
pada tanggal 1 Januari 2011).

The consolidated financial statements are


prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK)
No. 1 (Revised 2009), Presentation of
Financial Statements (adopted on January 1,
2011).

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian


laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan
pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan
agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset
lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang, informasi
komparatif,
konsistensi
penyajian
dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara
lain, sumber estimasi ketidakpastian dan
pertimbangan,
pengelolaan
permodalan,
pendapatan
komprehensif
lainnya,
penyimpangan
dari
standar
akuntansi
keuangan dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates


presentation of financial statements as to,
among others, the objective, component of
financial statements, fair presentation,
materiality
and
aggregate,
offsetting,
distinction between current and non-current
assets and short-term and long-term
liabilities, comparative information and
consistency and introduces new disclosures
such as, among others, key estimations and
judgements, capital management, other
comprehensive income, departures from
accounting standards and statement of
compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut


memberikan pengaruh yang signifikan bagi
penyajian dan pengungkapan terkait dalam
laporan keuangan konsolidasian

The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009)


have significant impact on the related
presentation and disclosures in the
consolidated financial statements.

Sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009),


Grup telah mereklasifikasi kepentingan nonpengendali pada tanggal 31 Desember 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
masing-masing sebesar Rp398.132.727.636
dan Rp480.233.966.079 sebagai bagian dari
ekuitas. Oleh karena itu, laporan posisi
keuangan konsolidasian Grup pada tanggal
31 Desember
2010
dan
1
Januari
2010/31 Desember 2009 telah disajikan
kembali.

In accordance with PSAK No. 1 (Revised


2009), the Group has reclassified noncontrolling interests as of December 31, 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively of Rp398,132,727,636 and
Rp480,233,966,079 as part of equity.
Accordingly, the consolidated statements of
financial position of the Group as of
December 31, 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009 have been
restated.

17

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
a. Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian disusun


berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar
akuntansi biaya perolehan, kecuali untuk
beberapa akun tertentu yang disajikan
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.

The consolidated financial statements have


been prepared on the accrual basis, using the
historical cost basis of accounting, except for
certain accounts which are measured on the
bases described in the related accounting
policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan


dengan menggunakan metode langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows,


which have been prepared using the direct
method, presents receipts and disbursements
of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.

Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian,


kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank,
call deposit, deposito berjangka dikurangi
dengan cerukan.

For the purposes of the consolidated


statements of cash flows, cash and cash
equivalents comprise cash on hand and in
banks, call and time deposits, net of
overdrafts.
Effective January 1, 2011, the Company has
adopted PSAK No. 2 (Revised 2009),
Statement of Cash Flows, which superseded
PSAK No. 2 with the same title. The
implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009)
does not have significant impact in the
consolidated financial statements.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan


telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009),
"Laporan Arus Kas", yang menggantikan
PSAK No. 2 dengan judul yang sama.
Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak
memiliki dampak yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

Generally, the functional and reporting


currency used by the Group is Rupiah.

Secara umum, mata uang fungsional dan


pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah
Rupiah.
b.

Prinsip-prinsip konsolidasian

b.

Principles of consolidation

Sejak tanggal 1 Januari 2011

Since January 1, 2011

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4
(Revisi
2009),
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
dan
Laporan
Keuangan
Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut yang
diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas
Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi
kepentingan non-pengendali (KNP); (ii)
kehilangan pengendalian pada Entitas Anak;
(iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak
yang
tidak
mengakibatkan
hilangnya
pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam
menilai keberadaan pengendalian; dan (v)
konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki
pembatasan jangka panjang.

Effective January 1, 2011, the Group


retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised
2009), Consolidated and Separate Financial
Statements, except for certain items which
were applied prospectively: (i) losses within a
subsidiary that results in a deficit balance to
non-controlling interest (NCI); (ii) losses
control over a subsidiary; (iii) changes in the
ownership interest in a subsidiary that do not
result in the loss of control; (iv) potential
voting power in measuring control existency;
(v) consolidated over subsidiaries that
restricted by long-term restrictions.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur


penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk sekelompok entitas yang
berada dalam pengendalian suatu entitas
induk, dan akuntansi untuk investasi pada
Entitas Anak, pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan
tersendiri
disajikan
sebagai
informasi
tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the


preparation and presentation of consolidated
financial statements for a group of entities
under the control of a parent, and the
accounting for investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associates when
separate financial statements are presented
as additional information.

18

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
b.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut


memberikan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap penyajian dan pengungkapan terkait
dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009)


have significant impact on the related
presentation and disclosures in the
consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi


laporan keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d
yang secara langsung dan/atau tidak langsung
dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham
lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include


the accounts of the Company and
Subsidiaries mentioned in Note 1d, in which
the Company directly and/or indirectly owns
more than 50% of the voting shares.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar


perusahaan
yang
signifikan,
termasuk
keuntungan atau kerugian signifikan yang
belum direalisasi, jika ada, telah dieliminasi.

All significant intercompany transaction and


accounts balance, including the related
significant unrealized gains or losses, if any,
have been eliminated.

Entitas Anak dikonsolidasian secara penuh


sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup
memperoleh pengendalian, sampai dengan
tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian
dianggap
ada
ketika
Perusahaan memiliki secara langsung atau
tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari
setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the


date of acquisitions, being the date on which
the Group obtained control, and continue to
be consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
Subsidiaries, more than a half of the voting
power of an entity.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk


memiliki setengah atau kurang kekuasaan
suara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the parent owns half


or less of the voting power of an entity when
there is:

(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak


suara sesuai perjanjian dengan investor
lain;
(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan
dan
operasional
entitas
berdasarkan
anggaran
dasar
atau
perjanjian;
(c) kekuasaan
untuk
menunjuk
atau
mengganti sebagian besar direksi atau
organ
pengatur
setara
dan
mengendalikan entitas melalui direksi
atau organ tersebut; atau
(d) kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat dewan direksi atau
organ
pengatur
setara
dan
mengendalikan entitas melalui direksi
atau organ tersebut.

(a) power over more than half of the voting


rights by virtue of an agreement with other
investors;
(b) power to govern the financial and
operating policies of the entity under a
statute or an agreement;
(c) power to appoint or remove the majority of
the members of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity is by that board or body; or
(d) power to cast the majority of votes at
meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity is by that board or body.

19

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
b.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara


penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal
ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu
Entitas Anak, maka Grup:

menghentikan pengakuan aset (termasuk


setiap goodwill) dan liabilitas Entitas
Anak;

menghentikan pengakuan jumlah tercatat


setiap KNP;

menghentikan pengakuan akumulasi


selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang


diterima;

mengakui setiap sisa investasi pada nilai


wajarnya;

mengakui
setiap
perbedaan
yang
dihasilkan sebagai laba rugi; dan

mereklasifikasi
bagian
induk
atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain ke
komponen laba rugi komprehensif dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are


attributed to the NCI even if that results in a
deficit balance.
If it loses control over a Subsidiary, the Group:

derecognizes the assets (including


goodwill) and liabilities of the subsidiary;

derecognizes the carrying amount of any


NCI;
derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity; if any;

recognizes the fair value of the


consideration received;
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit as profit
or loss; and
reclassifies the parents share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit or
loss in the consolidated statements of
comprehensive income or retained
earnings, as appropriate.

NCI represents portion of the profit or loss


and net assets of the Subsidiaries attributable
to equity interests that are not owned directly
or indirectly by the Company, which are
presented respectively in the consolidated
statements of comprehensive income and
under the equity section of the consolidated
statements of financial position, separately
from corresponding portions attributable to
the equity holders of the parent company.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi


dan aset neto dari Entitas Anak yang dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.

20

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
b.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Entitas Anak Asing

Foreign Subsidiaries

Akun-akun Entitas Anak yang berkedudukan di


luar negeri dijabarkan dalam mata uang
Rupiah untuk tujuan konsolidasian dengan
dasar sebagai berikut:

For consolidation purposes, the accounts of


foreign Subsidiaries are translated into Rupiah
amounts on the following basis:

Akun-akun
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian menggunakan kurs tengah pada
tanggal laporan posisi keuangan (Rp9.068 per
US$1 pada tanggal 31 Desember 2011 dan
Rp8.991 per US$1 pada tanggal 31 Desember
2010).

The consolidated statements of financial


position accounts used middle rate of
exchange at statements of financial position
date (Rp9,068 to US$1 as of December 31,
2011 and Rp8,991 to US$1 as of December
31, 2010).

Akun-akun laporan laba rugi komprehensif


menggunakan kurs rata-rata selama tahun
berjalan (Rp8.773 per US$1 pada tahun 2011
dan Rp9.078 per US$1 pada tahun 2010).

The
consolidated
statements
of
comprehensive income
accounts
used
average exchange rates during the year
(Rp8,773 to US$1 in 2011 and Rp9,078 to
US$1 in 2010).

Selisih kurs karena penjabaran mata uang


asing yang terjadi pada Entitas Anak luar
negeri
dicatat
dalam
Pendapatan
Komprehensif Lainnya sebagai Selisih Kurs
Atas Penjabaran Laporan Keuangan.

Difference resulting from translation made at


foreign Subsidiaries is recorded as part of
Other Comprehensive Income as Differences
Arising from Foreign Currency Translation.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011

Prior January 1, 2011

Bagian proporsional dari pemegang saham


minoritas atas aset neto Entitas Anak yang
tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai
Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The proportionate shares of the minority


shareholders in the net assets of non-wholly
owned Subsidiaries are reflected as Minority
Interests in Net Assets of Subsidiaries in the
consolidated statements of financial position.

Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan


antara biaya perolehan investasi dengan
proporsi pemilikan atas nilai wajar aset neto
(dan sebaliknya) Entitas Anak yang diakuisisi
pada tanggal perolehan (goodwill/goodwill
negatif), diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama lima (5) sampai
dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen
Grup berpendapat bahwa periode amortisasi
selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20)
tahun tersebut adalah wajar untuk goodwill
mengingat prospek masa mendatang yang
baik dari Entitas Anak yang diakuisisi.
Sedangkan selisih kurang yang tidak dapat
diidentifikasi disajikan sebagai Goodwill
Negatif pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.

The unidentifiable excess of the cost of


investment over the proportionate share in
fair value of the underlying net assets of an
acquired Subsidiary (and vice-versa) at the
date
of
acquisition
(goodwill/negative
goodwill), is being amortized using the
straight-line method over five (5) to twenty
(20) years. The Groups management is of
the opinion that the said period of five (5) to
twenty (20) years amortization period is
appropriate for goodwill in view of the good
future operating prospects of the acquired
Subsidiaries. The unidentifiable negative
excess is presented as Negative Goodwill in
the consolidated statements of financial
position.

21

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
b.

c.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Prior January 1, 2011 (continued)

Kerugian yang menjadi bagian pemegang


saham minoritas pada suatu Entitas Anak
dapat melebihi bagiannya dalam modal
disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih
lanjut yang menjadi bagian pemegang saham
minoritas, dibebankan pada Perusahaan
sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali
apabila pemegang saham minoritas memiliki
kepentingan jangka panjang lainnya pada
Entitas Anak tersebut atau terdapat kewajiban
yang mengikat untuk menutupi kerugian
tersebut dan pemegang saham minoritas
mampu memenuhi kewajibannya. Apabila
pada tahun selanjutnya Entitas Anak
melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih
dahulu dialokasikan kepada Perusahaan
sebagai pemegang saham mayoritas sampai
seluruh bagian kerugian pemegang saham
minoritas yang di bebankan pada Perusahaan
dapat dipulihkan.

The losses applicable to the minority interests


in a subsidiary may have exceeded the
minority interests in the equity of the
Subsidiary. The excess and any further
losses applicable to the minority interests
were absorbed by the Company as the
majority shareholder, except to the extent that
minority interests had other long-term interest
in the related subsidiary or had binding
obligations for, and were able to make good
of, the losses. If the subsidiary subsequently
reported profits, all such profits were
allocated to the majority interest holder, in
this case, the Company, until the minority
interests share of losses previously absorbed
by the Company were recovered.

Berdasarkan PSAK No. 40, Akuntansi


Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Perusahaan
Asosiasi, selisih antara nilai tercatat investasi
Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai
wajar aset neto Entitas Anak yang
bersangkutan
sebagai
akibat
adanya
perubahan ekuitas Entitas Anak yang bukan
berasal dari transaksi antara Grup tersebut
dicatat dan disajikan sebagai Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasi.

In compliance with PSAK No. 40, Accounting


for Changes in Equity of Subsidiary/
Associated Company, the differences
between the carrying amounts of the
Companys investments, and its proportionate
shares in fair values of the underlying net
assets of the investees due to changes in the
latters equity, which are not resulting from
transactions between the Group and the said
investees, are recorded and presented as
Differences Arising from Changes in
Subsidiaries
Equities
under
the
Shareholders Equity section of the
consolidated statements of financial position.

Kombinasi bisnis

c.

Business combinations

Sejak tanggal 1 Januari 2011

Since January 1, 2011

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


mengadopsi secara prospektif PSAK No. 22
(Revisi 2010), Kombinasi Bisnis bagi
kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada
atau setelah awal tahun/periode buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011. Jumlah tercatat goodwill negatif sebesar
Rp218.201.733 yang dihentikan pengakuannya
telah dicatat pada saldo laba per 1 Januari
2011.

Effective January 1, 2011, the Group


prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised
2010), Business Combinations for business
combinations which acquisition date is on or
after the beginning reporting year/period
commencing on or after January 1, 2011. The
carrying amount of negative goodwill
amounting to Rp218,201,733 that was being
derecognized has been recorded in retained
earning at January 1, 2011.

22

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
c.

2.

Kombinasi bisnis (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Business combinations (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan


transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi
definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan
relevansi, keandalan, dan daya banding
informasi yang disampaikan entitas pelapor
dalam
laporan
keuangannya
tentang
kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the


nature of transaction or other event that
meets the definition of a business
combination to improve the relevance,
reliability and comparability of the information
that a reporting entity provides in its financial
statements about a business combination
and its effects.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK


No. 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari
2011, Grup:

In accordance with the transitional provisions of


PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1,
2011, the Group:

menghentikan pengakuan goodwill;


mengeliminasi jumlah tercatat yang
terkait dengan akumulasi amortisasi
sehubungan dengan penurunan goodwill;
dan
melakukan uji penurunan nilai atas
goodwill sesuai dengan PSAK No. 48
(Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset.

ceased goodwill amortization;


eliminated the carrying amount of the
accumulated amortization in relation to
the decreased of goodwill; and
performed impairment test of goodwill in
accordance to PSAK No. 48 (Revised
2009), Impairment of Assets.

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan


PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut
memberikan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
pelaporan
keuangan
berikut
pengungkapan yang terkait dalam laporan
keuangan konsolidasian.

As described herein, the adoption of PSAK


No.22 (Revised 2010) has significant impact
on the financial reporting including the related
disclosures in the consolidated financial
statement.

Kombinasi
bisnis
dicatat
dengan
menggunakan
metode
akuisisi.
Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada
nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur
pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi.
Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak
pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang
diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada
proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan
langsung dan dimasukkan dalam beban
administrasi.

Business combinations are accounted for


using the acquisition method. The cost of an
acquisition is measured as the aggregate of
the consideration transferred, measured at
fair value on acquisition date and the amount
of any NCI in the acquiree. For each business
combination, the acquirer measures the NCI
in the acquiree either at fair value or at the
proportionate share of the acquirees
identifiable net assets. Acquisition costs
incurred are directly expensed and included
in administrative expenses.

23

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
c.

2.

Kombinasi bisnis (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Business combinations (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,


Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset
keuangan yang diperoleh dan liabilitas
keuangan yang diambil alih berdasarkan pada
persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan
kondisi terkait lain yang ada pada tanggal
akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif
melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang
diakuisisi.

When the Group acquires a business, it


assesses the financial assets and liabilities
assumed for appropriate classification and
designation
in
accordance
with
the
contractual terms, economic circumstances
and pertinent conditions as at the acquisition
date. This includes the separation of
embedded derivatives in host contracts by
the acquiree.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan


secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur
kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki
sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada
nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
sebagai laba rugi.

If the business combination is achieved in


stages, the acquirers previously held equity
interest in the acquiree is remeasured to fair
value at the acquisition date and recognized
gain or loss as profit or loss.

Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak


pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada
tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas
imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi
yang diklasifikasikan sebagai aset atau
liabilitas, akan diakui dalam komponen laba
rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai
dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
"Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran". Jika diklasifikasikan sebagai
ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur
kembali
dan
penyelesaian
selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be


transferred by the acquirer will be recognized
at fair value at the acquisition date.
Subsequent changes to the fair value of the
contingent consideration which is deemed to
be an asset or liability, will be recognized
either in profit and loss or other
comprehensive income in accordance with
PSAK No. 55 (Revised 2006), "Financial
Instruments: Recognition and Measurement".
If the contingent consideration is classified as
equity, it should not be remeasured until it is
finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur


pada harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan
dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari
aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang
dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang
diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba
rugi.

At acquisition date, goodwill is initially


measured at cost being the excess of the
aggregate of the consideration transferred
and the amount recognized for NCI over the
net identifiable assets acquired and liabilities
assumed. If this consideration is lower than
the fair value of the net assets of the
subsidiary acquired, the difference is
recognized as profit or loss.

24

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
c.

2.

Kombinasi bisnis (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Business combinations (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada


jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan
nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu
kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas
(UPK) dari Grup yang diharapkan akan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi
tersebut, terlepas dari apakah aset atau
liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi
ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured


at cost less any accumulated impairment
losses. For the purpose of impairment testing,
goodwill acquired in a business combination
is, from the acquisition date, allocated to each
of the Groups Cash-Generating Units
(CGU) that are expected to benefit from the
combination, irrespective of whether other
assets or liabilities of the acquiree are
assigned to those units.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu


UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut
dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan
dengan operasi yang dihentikan tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan. Goodwill yang
dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai
relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK
yang ditahan.

Where goodwill forms part of a cashgenerating unit and part of the operation
within that unit is disposed of, the goodwill
associated with the operation disposed of is
included in the carrying amount of the
operation when determining the gain or loss
on disposal of the operation. Goodwill
disposed of in this circumstance is measured
based on the relative values of the operation
disposed of and the portion of the CGU
retained.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011

Prior to January 1, 2011

Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi


atas kombinasi bisnis sebelum tanggal
1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

In comparison, the following were the


accounting policies applied on the business
combination prior to January 1, 2011:

kombinasi
bisnis
dicatat
dengan
menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung
dapat
diatribusikan
pada
akuisisi
merupakan bagian dari harga perolehan
akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal
sebagai
hak
minoritas)
diukur
berdasarkan proporsi atas nilai tercatat
aset neto teridentifikasi;

25

business combinations were accounted


for
using
the
purchase method.
Transaction costs directly attributable to
the acquisition formed part of the
acquisition costs. The NCI (formerly
known as minority interest) was measured
at the book value of the proportionate
share of the acquirees identifiable net
assets;

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
c.

d.

2.

Kombinasi bisnis (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Business combinations (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Prior to January 1, 2011 (continued)

kombinasi bisnis yang diperoleh secara


bertahap diakui sebagai tahap-tahap
yang terpisah. Tambahan kepemilikan
saham tidak mempengaruhi goodwill
yang telah diakui sebelumnya;

business combinations achieved in stages


were accounted for as separate steps.
Any additional acquired share of interest
did not affect previously recognized
goodwill;

ketika Grup mengakuisisi sebuah bisnis,


derivatif melekat yang dipisahkan dari
kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi
tidak diukur kembali pada saat akuisisi,
kecuali kombinasi bisnis menyebabkan
perubahan syarat-syarat kontrak yang
secara signifikan merubah arus kas yang
semula disyaratkan dalam kontrak;

when the Group acquired a business,


embedded derivatives separated from the
host contract by the acquiree were not
reassessed on acquisition unless the
business combination resulted in a
change in the terms of the contract that
significantly modified the cash flows that
otherwise would have been required
under the contract;

imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya


jika, Grup mempunyai liabilitas saat ini,
yaitu kemungkinan besar atas arus
ekonomis keluar, yang dapat secara
memadai
diestimasi.
Penyesuaian
setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan
kontijensi diakui sebagai bagian dari
goodwill.

contingent consideration was recognized


if, and only if, the Group had a present
obligation, the economic outflow was
more likely than not and a reliable
estimate was determinable. Subsequent
adjustments
to
the
contingent
consideration were recognized as part of
goodwill.

Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan


penyertaan ditambah atau dikurangi sesuai
dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto,
dan dividen yang diperoleh dari perusahaan
asosiasi sejak tanggal pengambilalihan.
Bagian laba atau rugi neto disesuaikan dengan
amortisasi secara garis lurus atas selisih
antara nilai perolehan penyertaan dengan
bagian proporsional Grup atas taksiran nilai
wajar dari aset neto perusahaan asosiasi
yang dapat diidentifikasi
pada
tanggal
pengambilalihan.

Under the equity method, the cost of


investment is increased or decreased by the
Groups share in net earnings or losses of, and
dividends received from the investee since the
date of acquisition. Equity in net earnings or
losses is being adjusted for the straight-line
amortization, of the difference between the
cost of such investment and the Groups
proportionate share in the estimated fair values
of the identifiable net assets of the investee at
acquisition date.

Penyertaan
saham
dengan
persentase
pemilikan Grup di bawah 20% dinyatakan
sebesar nilai pasar wajar (Catatan 2t).

Investments in shares of stock, in which the


Group maintains ownership interests below
20% are stated at their fair market values
(Note 2t).

Setara kas

d.

Cash equivalents
Cash and cash equivalents comprise cash on
hand and in banks, call and time deposits
with maturities of three (3) months or less
at the time of placement and not pledged as
collateral.

Kas dan setara kas merupakan kas dan bank,


call deposit dan deposito berjangka dengan
jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan dan tidak digunakan
sebagai jaminan.

26

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
e.

f.

2.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
e.

Transactions with related parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, yang
menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994),
"Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa". PSAK revisi ini
mensyaratkan
pengungkapan
hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,
termasuk komitmen dalam laporan keuangan
konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi
tersebut memberikan pengaruh terhadap
pengungkapan
terkait
dalam
laporan
keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, Group has adopted


PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party
Disclosures, which superseded PSAK No. 7
(Revised 1994), Related Party Disclosures.
This revised PSAK requires disclosure of
related party relationships, transactions and
outstanding balances, including commitments,
in the consolidated financial statements. The
adoption of the revised PSAK has a significant
impact on the related disclosures in the
consolidated financial statements.

Grup mempunyai transaksi dengan pihak


berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada
revisi PSAK No. 7.

the Group has trasaction with related parties,


as defined in the revised PSAK No. 7.

Transaksi
ini
dilakukan
berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.

The transactions are made based on terms


agreed by the parties. Such terms may not be
the same as those of the transactions
between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material


dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam Catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with


related parties are disclosed in the relevant
Notes to consolidated financial statements.

Persediaan

f.

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang


lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Nilai realisasi neto persediaan
adalah estimasi harga jual dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or


net realizable value. Net realizable value is
the estimated selling price in the ordinary
course of business, less estimated cost of
completion and the estimated cost necessary
to make the sale.

Biaya perolehan persediaan PML, Entitas


Anak, ditentukan dengan menerapkan metode
FIFO. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, nilai tercatat persediaan Entitas Anak
tersebut adalah sekitar masing-masing 0,02%
dan 0,01% dari saldo persediaan konsolidasi.

The cost of inventories of PML, a Subsidiary,


is determined using the FIFO method. As of
December 31, 2011 and 2010, the carrying
values of the inventories of the said
Subsidiary accounted for about 0.02% and
0.01% of the consolidated balance of
inventories, respectively.

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk


persediaan usang ditentukan berdasarkan
hasil penelaahan berkala terhadap keadaan
fisik persediaan dan nilai realisasi neto
persediaan.

Provision for impairment losses for inventory


obsolence is provided based on the periodic
reviews of the physical conditions of
inventories and net-realizable value of the
inventories.

27

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
g.

2.

Biaya dibayar di muka

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
g.

Prepaid expenses are charged to operations


over the periods benefited. The long-term
portion of prepaid expenses are presented as
part of Other Non-current Assets in the
consolidated statements of financial position.

Biaya dibayar di muka dibebankan pada


operasi sesuai masa manfaat biaya yang
bersangkutan. Bagian jangka panjang dari
biaya dibayar di muka disajikan sebagai
bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
h.

Prepaid expenses

Aset tetap

h.

Property, plant and equipment

Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah,


dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat
inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu
penggantian
jika
memenuhi
kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat
terjadinya.

Property, plant and equipment, except land


and landrights are stated at cost less any
impairment in value, if any. Such cost
includes the cost of replacing part of the
property, plant and equipment when that cost
is incurred, if the recognition criteria are met.
Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the
carrying amount of the property, plant and
equipment as a replacement if the recognition
criteria are satisfied. All other repairs and
maintenance costs that do not meet the
recognition criteria are recognized as profit or
loss as incurred.

Grup umumnya menghitung penyusutan


dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method), (kecuali untuk aset
tetap Entitas Anak tertentu Bintang Toedjoe
dan TSJ), berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap yang bersangkutan
dengan rincian sebagai berikut:

The Group generally computes depreciation


using the straight-line method (except for the
certain Subsiaries property, plant and
equipment of Bintang Toedjoe and TSJ),
based on the estimated useful lives of the
assets as follows:
Tahun/
Years

Bangunan dan prasarana


Perbaikan kantor disewa
Mesin dan peralatan
Perlengkapan kantor
Kendaraan dan alat transportasi
Peralatan kesehatan

10 - 20
3-8
2 - 20
2-8
2-8
5

Buildings and improvements


Leasehold improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles and transportation equipment
Medical equipment
Bintang Toedjoe, except for building and
improvements, computes depreciation using
the double-declining balance method. The net
book value of property, plant and equipment
of the said Subsidiary accounted for about
1.83% and 2.26% of the consolidated net
book value of property, plant and equipment
as of December 31, 2011 and 2010,
respectively.

Bintang Toedjoe, selain untuk bangunan dan


prasarana, menghitung penyusutan dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda
(double-declining balance method). Nilai
buku aset tetap yang dimiliki Entitas Anak
tersebut adalah sekitar 1,83% dan 2,26% dari
nilai buku aset tetap konsolidasian, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010.

28

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
h.

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
h.

Property, plant and equipment (continued)

TSJ menghitung penyusutan kendaraan dan


perlengkapan kantor dengan menggunakan
metode saldo menurun ganda (doubledeclining balance method). Nilai buku
kendaraan dan perlengkapan kantor yang
dimiliki Entitas Anak tersebut adalah sekitar
0,52% dan 0,32% dari nilai buku aset tetap
konsolidasian, masing-masing pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

TSJ computes the depreciation of its vehicles


and office equipment using the doubledeclining balance method. The net book
value of the said fixed assets accounted for
about 0.52% and 0.32% of the consolidated
net book value of property, plant and
equipment as of December 31, 2011 and
2010, respectively.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai
laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is


derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
recognized as profit or loss in the year the
asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,


umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.

The assets residual values, useful lives and


methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at each
financial year end.

Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi


Tanah, semua biaya yang terjadi sehubungan
dengan
perolehan
hak
atas
tanah
ditangguhkan dan disajikan secara terpisah
dari biaya perolehan tanah. Biaya tersebut,
yang meliputi antara lain, biaya perizinan,
biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya
notaris dan pajak-pajak yang berhubungan
dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi
selama masa manfaat hak atas tanah yang
bersangkutan, periode mana yang lebih
pendek. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa
tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi
persyaratan tertentu.

In accordance with the provisions of PSAK


No. 47, Accounting for Land, all incidental
costs incurred in relation with the acquisitions
of landrights are deferred and presented
separately from the main acquisition costs of
the landrights. Such costs, which include,
among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related
taxes, are amortized over the legal terms of
the related landrights, whichever period is
shorter. PSAK No. 47 also provides that
landrights are not subject to amortization,
except under certain defined conditions.

Aset dalam pengerjaan dinyatakan sebesar


biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari Aset Tetap pada laporan posisi
keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada
saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap
untuk digunakan.

Constructions in progress are stated at cost


and presented as part of Property, Plant and
Equipment account in the consolidated
statements of financial position. The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate property, plant and equipment
account when the construction is completed
and the asset is ready for its intended use.

29

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
i.

2.

Sewa

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
i.

Leases

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),


Sewa penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa
dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK
revisi ini, sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait
dengan
kepemilikan
aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.

Based on PSAK No. 30 (Revised 2007),


Leases the determination of whether an
arrangement is, or contains a lease is based
on the substance of the arrangement at
inception date and whether the fulfillment of
the arrangement is dependent on the use of a
specific asset and the arrangement conveys
a right to use the asset. Under this revised
PSAK, leases that transfer substantially to the
lessee all the risks and rewards incidental to
ownership of the leased item are classified as
finance leases. Moreover, leases which do
not transfer substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the leased
item are classified as operating leases.

Grup sebagai lessee

The Group, as a lessee

i)

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),


dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui
aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Pembayaran sewa minimum
dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan kewajiban sewa.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap
periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik
yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa
kontinjen
dibebankan
pada
periode
terjadinya.
Beban
keuangan
dicatat
sebagai laba rugi. Aset sewaan (disajikan
sebagai bagian aset tetap) disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan dan
periode masa sewa, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa Grup akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa.

i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007),


under a finance lease, the Group shall
recognize assets and liabilities in its
consolidated statement
of
financial
position at amounts equal to the fair value
of the leased property or, if lower, the
present value of the minimum lease
payments, each determined at the
inception of the lease. Minimum lease
payments shall be apportioned between
the finance charge and the reduction of the
outstanding liability. The finance charge
shall be allocated to each period during
the lease term so as to produce a constant
periodic rate of interest on the remaining
balance of the liability. Contingent rents
shall be charged as expenses in the
periods in which they are incurred.
Finance charges are recognized through
profit or loss. Leased asset (presented as
a part of the fixed assets) is depreciated
over the shorter of the estimated useful life
of the asset and the lease term, if there is
no reasonable certainty that the Group will
obtain ownership by the end of the lease
term.

ii)

Dalam sewa operasi, Grup mengakui


pembayaran sewa sebagai beban dengan
dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Group


recognize lease payments as an expense
on a straight-line basis over the lease
term.

30

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
j.

Impairment of Non-financial Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan secara prospektif PSAK No. 48
(Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset,
termasuk goodwill dan aset yang berasal dari
kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari
2011.

Effective January 1, 2011, the Group


prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised
2009), Impairment of Assets, including
goodwill and assets acquired from business
combinations before January 1, 2011.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan


prosedur-prosedur yang diterapkan entitas
agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi
jumlah terpulihkannya jika total tersebut
melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus
demikian, aset mengalami penurunan nilai
dan pernyataan ini mensyaratkan entitas
mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang
direvisi ini juga menentukan kapan entitas
membalik suatu rugi penurunan nilai dan
pengungkapan yang diperlukan.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the


procedures to be employed by an entity to
ensure that its assets are carried at no more
than their recoverable amounts. An asset is
carried at more than its recoverable amount if
its carrying amount exceeds the amount to be
recovered through use or sale of the asset. If
this is the case, the asset is described as
impaired and this revised PSAK requires the
entity to recognize an impairment loss. This
revised PSAK also specifies when an entity
should reverse an impairment loss and
prescribes disclosures.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup


menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian
penurunan nilai aset (yaitu aset tidak
berwujud dengan umur manfaat tidak
terbatas, aset tidak berwujud yang belum
dapat digunakan, atau goodwill yang
diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis)
diperlukan, maka Grup membuat estimasi
formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting


period whether there is an indication that an
asset may be impaired. If any such indication
exists, or when annual impairment testing for
an asset (i.e., an intangible asset with an
indefinite useful life, an intangible asset not
yet available for use, or goodwill acquired in a
business combination) is required, the Group
makes an estimate of the assets recoverable
amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk


aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya,
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus
kas masuk yang sebagian besar independen
dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai
tercatat aset lebih besar daripada nilai
terpulihkannya,
maka
aset
tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai
dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui
pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai biaya Rugi Penurunan
Nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi
arus kas masa depan neto didiskontokan ke
nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto
sebelum
pajak
yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An assets recoverable amount is the higher


of the assets or CGUs fair value less costs
to sell and its value in use, and is determined
for an individual asset, unless the asset does
not generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or
groups of assets. Where the carrying amount
of an asset exceeds its recoverable amount,
the asset is considered impaired and is
written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations
are
recognized
in
the
consolidated
statements of comprehensive income as
Impairment Losses. In assessing the value
in use, the estimated net future cash flows
are discounted to their present value using a
pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset.

31

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

Penurunan
(lanjutan)

Nilai

Aset

2.

Non-keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
j.

Impairment
(continued)

of

Non-financial

Assets

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya


untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak
terdapat
transaksi
tersebut,
Grup
menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk
menentukan
nilai
wajar
aset.
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar
yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell,


recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions
can be identified, an appropriate valuation
model is used to determine the fair value of
the
assets.
These
calculations
are
corroborated by multiples valuation or other
available fair value indicators.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode


pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat
aset
dinaikkan
ke
jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah
terpulihkannya
maupun
jumlah
tercatat, setelah dikurangi penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada
tahun
sebelumnya.
Pembalikan
rugi
penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.

An assessment is made at each reporting


period as to whether there is any indication
that previously recognized impairment losses
recognized for an asset other than goodwill
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset other than
goodwill is reversed only if there has been a
change in the assumptions used to determine
the assets recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount
of the asset does not exceed its recoverable
amount, nor exceed the carrying amount that
would have been determined, net of
depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized
in
the
consolidated
statement
of
comprehensive income. After such a reversal,
the depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the
assets revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap


akhir periode pelaporan dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya
mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai
bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan
jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok
UPK) dimana goodwill terkait.

Goodwill is tested for impairment in each


reporting period and when circumstances
indicate that the carrying value may be
impaired. Impairment is determined for
goodwill by assessing the recoverable
amount of each CGU (or group of CGUs) to
which the goodwill relates.

32

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

k.

Penurunan
(lanjutan)

Nilai

Aset

2.

Non-keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
j.

of

Non-financial

Assets

Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari


jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai
diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill
tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

If the recoverable amount of the CGU is less


than its carrying amount, an impairment loss
is recognized. Impairment losses relating to
goodwill cannot be reversed in future periods.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak


terdapat indikasi atas penurunan potensial
atas nilai aset non-keuangan pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no event


or change in circumstances that may indicate
any impairment in its value of its non-financial
assets as of December 31, 2011 and 2010.

Modal Treasuri

k.

Treasury stock
Treasury stock, which is intended to be
reissued and/or re-sold in the future, is stated
at acquisition cost and presented as a
deduction from Capital Stock under the
Shareholders Equity section of the
consolidated statements of financial position.
The excess of proceeds from future re-sale of
treasury stock over the related acquisition
cost or vice-versa shall be accounted for as
an addition or deduction from additional paidin capital.

Modal treasuri, yang direncanakan untuk


diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali
pada masa yang akan datang, dicatat sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai
pengurang Modal Saham di bagian Ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal
treasuri di masa yang akan datang atas biaya
perolehan
atau
sebaliknya,
akan
diperhitungkan sebagai penambah atau
pengurang akun tambahan setoran modal.
l.

Impairment
(continued)

Merek dagang, hak paten dan formula

l.

Trademarks, patents and formulas


Cost incurred in connection with the
acquisitions of trademarks, patents and
formulas are amortized using the straight-line
method over the life of trademarks, patents
and formulas. Trademarks, patents and
formulas are presented as part of Intangible
Assets, Net account in the consolidated
statements of financial position.

Beban yang terjadi sehubungan dengan


akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak
paten dan formula diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama
umur merk dagang, hak paten dan formula
tersebut. Merek dagang, hak paten dan
formula disajikan sebagai bagian dari Aset
Tidak Berwujud, Neto pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
m. Beban piranti lunak

m. Software cost
Cost incurred in connection with the
acquisitions of computer software, including
all costs which are directly associated in
preparing such assets until they are ready for
use, is amortized using the straight-line
method over five (5) years.

Biaya perolehan perangkat lunak komputer


meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan
langsung dalam mempersiapkan aset tersebut
hingga siap digunakan dan diamortisasi
selama lima (5) tahun dengan metode garis
lurus.

33

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
n.

2.

Biaya ditangguhkan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
n.

Returnable bottles belonging to AKPI, a


Subsidiary, are stated at deposit value and
the excess of the acquisition cost of
returnable bottles over their deposit values
and presented as Deferred Cost under Other
Non-current Assets in the Consolidated
Financial Position. The excess of the
acquisition cost over deposit values are
deferred and amortised using the straight-line
method over fourty (40) times of trip life.
Deposit values are estimated competitive
cost established by AKPI considering the
specific market conditions but should not
exceed the current replacement cost.

Botol isi ulang milik AKPI, Entitas Anak,


dinyatakan sebesar uang jaminan dan
kelebihan biaya perolehan botol isi ulang di
atas uang jaminannya dan disajikan sebagai
Biaya Ditangguhkan yang merupakan bagian
dari Aset Tidak Lancar Lainnya dalam
laporan posisi keuangan. Selisih lebih biaya
perolehan atas uang jaminan ditangguhkan
akan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama empat puluh (40)
kali penggunaan. Uang jaminan merupakan
taksiran harga bersaing yang ditetapkan oleh
AKPI dengan mempertimbangkan kondisi
pasar tertentu tetapi tidak melebihi biaya
penggantian saat ini.
o.

Deferred cost

Biaya penelitian dan pengembangan

o.

Research and development costs

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset
Tak Berwujud. PSAK revisi ini menentukan
perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud
yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK
lain, dan mensyaratkan untuk mengakui aset
tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria
tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara
mengukur jumlah tercatat dari aset tak
berwujud dan menentukan pengungkapan
terkait. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang berarti
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group adopted


PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible
Assets. The revised PSAK prescribes the
accounting treatment for intangible assets
that are not dealt with specifically in other
PSAK, and requires the recognition of an
intangible asset if, and only if, the specified
criteria are met, and also specifies how to
measure the carrying amount of intangible
assets and the related disclosures. The
adoption of the said revised PSAK has no
significant impact on the consolidated
financial statements.

Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.

Research costs are expensed as incurred.

Aset tak berwujud yang timbul dari


pengembangan
(atau
dari
tahap
pengembangan pada proyek internal) diakui
jika dan hanya jika, entitas dapat menunjukkan
semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis
penyelesaian aset tak berwujud tersebut
sehingga aset tersebut dapat digunakan atau
dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset tak
berwujud tersebut dan menggunakannya atau
menjualnya, (iii) bagaimana aset tak berwujud

An intangible asset arising from development


expenditures on an individual project is
recognized only when the Group can
demonstrate: (i) the technical feasibility of
completing the intangible asset so that it will
be available for use or sale, (ii) its intention to
complete and its ability to use or sell the
asset (iii) how the asset will generate future
economic benefits,

34

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
o.

p.

Biaya penelitian
(lanjutan)

dan

2.

pengembangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
o.

Research
and
(continued)

development

costs

akan menghasilkan manfaat ekonomi masa


depan, (iv) tersedianya kecukupan sumbersumber
daya
untuk
menyelesaikan
pengembangan aset tak berwujud, dan (v)
kemampuan untuk mengukur secara andal
pengeluaran yang terkait dengan aset tak
berwujud selama pengembangannya. Nilai
tercatat dari biaya pengembangan diuji bagi
penurunan nilai setiap tahun jika aset belum
digunakan atau lebih sering bila terdapat
indikasi penurunan nilai pada periode
pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya
pengembangan diamortisasi selama taksiran
masa manfaat ekonomis dari aset tak
berwujud terkait, dan diuji untuk penurunan
nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari
aset tak berwujud.

(iv) the availability of resources to complete,


and (v) the ability to measure reliably the
expenditures during the development. The
carrying value of development costs is
reviewed for impairment annually when the
asset is not yet in use or more frequently
when an indication of impairment arises
during the reporting period. Upon completion,
the development costs is amortized over the
estimated useful life of the related intangible
asset, and assessed for impairment
whenever there is an indication that the
intangible asset may be impaired.

Keuntungan atau kerugian yang muncul dari


penghentian pengakuan aset tak berwujud
merupakan perbedaan antara nilai neto
pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika aset tersebut dihentikan
pengakuannya.

Gain or loss arising from derecognition of an


intangible asset is measured as the
difference between the net disposal proceeds
and the net carrying amount of the asset, and
is recognized in the consolidated statement of
comprehensive income when the asset is
derecognized.

Pengakuan pendapatan dan beban

p.

Revenue and expense recognition


Effective January 1, 2011, the Group adopted
PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue.
The
revised
PSAK
identifies
the
circumstances in which the criteria on
revenue recognition will be met and,
therefore, revenue may be recognized, and
prescribes the accounting treatment of
revenue arising from certain types of
transactions and events, and also provides
practical guidance on the application of the
criteria on revenue recognition. There is no
significant impact of these amended
accounting standards on the consolidated
financial statements.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),
Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur
perlakuan
akuntansi
atas
pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu, serta memberikan penduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai
pengakuan pendapatan. Tidak terdapat
dampak signifikan dari penerapan standar
akuntansi yang direvisi tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

35

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
p.

q.

Pengakuan
(lanjutan)

pendapatan

dan

2.

beban

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
p.

Revenue
and
(continued)

expense

recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan


manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup
dan jumlahnya dapat diukur secara handal
tanpa memperhitungkan kapan pembayaran
dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima atau dapat
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Grup
mengevaluasi
perjanjian
pendapatannya
terhadap kriteria spesifik untuk menentukan
apakah Grup bertindak sebagai prinsipal atau
agen. Grup menyimpulan bahwa Grup
bertindak sebagai agen pada semua perjanjian
pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga
harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Pendapatan dari penjualan barang dan jasa
diakui pada saat semua risiko signifikan dan
manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan
kepada pembeli.

Revenue is recognized to the extent that it is


probable that the economic benefits will flow to
Group and the revenue can be reliably
measured, regardless of when the payment is
being made. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received or
receivable, excluding discounts, rebates and
Value Added Taxes (VAT). Group assesses
its revenue arrangements against specific
criteria to determine if it is acting as principal or
agent. Group has concluded that it is acting as
agent in all of its revenue arrangment. The
following specific recognition criteria must also
be met before revenue is recognized: Revenue
from the sale of goods and services are
recognized when all significant risks and
rewards of ownership of the goods have
passed to the buyer.

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan


bahwa manfaat ekonomi akan mengalir
kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat
diukur secara andal. Kriteria pengakuan
berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum
pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan
barang dan jasa diakui pada saat semua risiko
signifikan dan manfaat kepemilikan barang
telah dipindahkan kepada pembeli. Beban
diakui pada saat terjadinya.

Revenue is recognized to the extend that it is


probable that the economis benefit will flow to
the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized: Revenue from the sale of goods
and services are recognized when all
significant risks and rewards of ownership of
the goods have passed to the buyer.
Expenses are recognized as incurred.

Transaksi dan saldo dalam mata uang


asing

q.

Foreign
currency
balances

transactions

and

Transactions in foreign currencies are


recorded in Rupiah at the rates of exchange
prevailing on the date of the transactions. At
the the end of reporting period, monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted into Rupiah to reflect
the average of the selling and buying rates of
exchange quoted by Bank Indonesia at the
last banking transaction date of the year. The
resulting net foreign exchange gains or
losses are credited or charged to current
operations. As of December 31, 2011 and
2010, the exchange rates used were as
follows:

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke


dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku
pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir
periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam
Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs ratarata antara kurs jual dan kurs beli yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari
terakhir transaksi perbankan pada tahun
tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang
terjadi dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun berjalan. Pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010, nilai kurs yang
digunakan masing-masing adalah sebagai
berikut:

36

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
q.

2.

Transaksi dan saldo dalam mata uang


asing (lanjutan)

q.

2011
1 Euro/Rupiah
1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah
100 JP/Rupiah
1 SGD Dolar/Rupiah
1 MYR/Rupiah

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
transactions

and

2010

11.739
9.068
11.680
6.974
2.852

11.956
8.991
11.029
6.981
2.916

EUR1/Rupiah
U.S. Dollar 1/Rupiah
JP100/Rupiah
SGD Dollar 1/Rupiah
MYR1/Rupiah

Transactions in other foreign currencies are


considered not significant.

Transaksi dalam mata uang asing lainnya


dinilai tidak signifikan.
r.

Foreign
currency
balances (continued)

Dana pensiun dan liabilitas imbalan kerja


karyawan

r.

Pension fund and employees service


entitlement benefits

Grup mencatat penyisihan untuk estimasi


kewajiban imbalan kerja karyawan menurut
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut
diestimasikan
berdasarkan
perhitungan
aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode
Projected Unit of Credit. Laba atau kerugian
aktuaria diakui sebagai pendapatan atau
beban jika akumulasi laba atau kerugian
aktuaria melebihi 10% dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti.

Group recognizes provisions for the


estimated liabilities for employee service
entitlement benefits in accordance with Labor
Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The
provision is estimated based on actuarial
calculations prepared by an independent firm
of actuaries using the Projected Unit of
Credit method. Actuarial gain or losses are
recognized as income or expense when the
cumulative actuarial gain or losses exceed
10% of the present value of defined benefit
obligation.

Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi


10% tersebut diamortisasi selama sisa ratarata
masa
kerja
karyawan
dengan
menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa
masa lalu dibebankan langsung apabila
imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya, akan diakui sebagai beban dengan
metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan
langsung ke operasional periode/tahun
berjalan.

The said actuarial gain or losses in excess of


the 10% threshold are amortized over the
expected average remaining service years of
the employees using the straight-line method.
Past services cost is recognized immediately
to the extent that the benefits are already
vested, otherwise, it is amortized on a
straight-line method over the average period
until the benefits become vested. On the
other hand, current service costs are charged
directly to the current period operations.

Selain itu, Grup menyelenggarakan program


pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan
tetapnya yang pendanaannya dilakukan
seluruhnya oleh Grup. Kewajiban imbalan
pensiun tersebut merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset
program dan penyesuaian atas keuntungan
atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu
yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti
dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit
credit.

Besides, Group has defined benefit pension


plans covering substantially all of their
permanent employees which pension costs
are funded by the Group. The pension benefit
obligation is the present value of the defined
benefit obligation at end of the reporting
period less the fair value of plan assets,
together with adjustments for unrecognised
actuarial gains or losses and past service
costs. The defined benefit obligation is
calculated annually by an independent
actuary using the projected unit credit
method.

37

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
r.

2.

Dana pensiun dan liabilitas imbalan kerja


karyawan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
r.

The present value of the defined benefit


obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using the yield
at end of the reporting period of long-term
government bonds denominated in Rupiah in
which the benefits will be paid and that have
terms to maturity similar to the related
pension obligation.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan


dengan mendiskontokan estimasi arus kas di
masa depan dengan menggunakan tingkat
bunga obligasi pemerintah jangka panjang
pada akhir periode pelaporan dalam mata
uang Rupiah sesuai dengan mata uang di
mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan
yang memiliki jangka waktu yang sama
dengan kewajiban imbalan pensiun yang
bersangkutan.
s.

Pension fund and employees service


entitlement benefits (continued)

Beban (manfaat) pajak penghasilan

s.

Income tax expense (benefits)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap


entitas yang ada didalam grup sebagai badan
hukum yang berdiri sendiri.

Corporate income tax is determined for each


entity whithin the group as a separate legal
entity.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan


taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak
tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara aset dan liabilitas untuk tujuan
komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap
tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan yang
berasal dari rugi fiskal yang dapat
dikompensasikan
diakui
apabila
besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada
masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang
belum digunakan.

Current tax expense is provided based on the


estimated taxable income for the year.
Deferred tax is provided on all temporary
differences between the financial and the tax
bases of assets and liabilities at each
reporting date. Deferred tax assets relating to
the carry forward of unused tax losses are
recognized to the extent that it is probable
that future taxable profit will be available
against which the unused tax losses can be
utilized.

Pajak
tangguhan
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan. Perubahan nilai
tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that


have been enacted or substantively enacted
at statements of financial position date.
Changes in the carrying amount of deferred
tax assets and liabilities due to a change in
tax rates are credited or charged to current
year operations, except to the extent that they
relate to items previously charged or credited
to equity.

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi,


pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing
dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan
dalam jumlah neto untuk masing-masing
entitas tersebut.

For each of the consolidated entities, the tax


effects of temporary differences and tax loss
carryover, which individually are either assets
or liabilities, are shown at the applicable net
amounts.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan


diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
diterima atau, jika Grup mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded


when an assessment is received or, if
appealed against by the Group, when the
result of the appeal is determined.

38

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
t.

Financial Instruments

PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur


persyaratan tentang penyajian instrumen
keuangan dan mengidentifikasi informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan penyajian
tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset
keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen
ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan
suku
bunga,
dividen,
kerugian
dan
keuntungan, dan keadaan di mana aset
keuangan dan liabilitas keuangan akan saling
hapus.
PSAK
ini
mensyaratkan
pengungkapan,
antara
lain,
informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian arus kas masa
datang yang terkait dengan instrumen
keuangan dan kebijakan akuntansi yang
digunakan untuk instrumen tersebut.

The PSAK No. 50 (Revised 2006) contains


the requirements for the presentation of
financial instruments and identifies the
information that should be disclosed. The
presentation requirements apply to the
classification of financial instruments, from
the perspective of the issuer, into financial
assets, financial liabilities and equity
instruments; the classification of related
interest, dividends, losses and gains; and the
circumstances in which financial assets and
financial liabilities should be offset. This
PSAK requires the disclosure of, among
others, information about factors that affect
the amount, timing and certainty of an entitys
future cash flows relating to financial
instruments and the accounting policies
applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non keuangan.
Pernyataan ini, antara lain, memberikan
definisi dan karakteristik terhadap derivatif,
kategori instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the


principles for recognizing and measuring
financial assets, financial liabilities, and some
contracts to buy or sell non-financial items.
This standard provides for the definitions and
characteristics of a derivative, the categories
of financial instruments, recognition and
measurement,
hedge
accounting
and
determination of hedging relationships,
among others.

i.

i.

Aset Keuangan

Financial Assets

Pembelian atau penjualan aset keuangan


yang memerlukan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang telah ditetapkan oleh
peraturan dan kebiasan yang berlaku di
pasar (pembelian secara reguler) diakui
pada tanggal perdagangan, seperti
tanggal perusahaan berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that


require delivery of assets within a time
frame established by regulation or
convention in the marketplace (regular
way purchases) are recognized on the
trade date, i.e., the date that the
companies commit to purchase or sell the
assets.

Aset keuangan Grup mencakup kas dan


setara kas, investasi jangka pendek,
piutang usaha, piutang lain-lain dan
penyertaan saham - penyertaan lainnya.

The Groups financial assets include cash


and
cash
equivalents,
short-term
investments, trade and other receivables
and investment in shares of stocks - other
investments.

39

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


i.

t.

Aset Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued)
i.

Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari


aset keuangan tergantung pada klasifikasi
sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial


assets depends on their classification as
follows:

Aset keuangan yang dinilai pada nilai


wajar melalui laporan laba atau rugi

Financial assets at fair value through


profit or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai


wajar melalui laporan laba atau rugi
meliputi
aset
keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan
yang pada saat pengakuan awalnya
telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi.

Financial assets at fair value through


profit or loss include financial assets
held for trading and financial assets
designated upon initial recognition at fair
value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai


kelompok
diperdagangkan
jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan
dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif
juga diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai. Aset keuangan yang dinilai pada
nilai wajar melalui laporan laba atau
rugi dicatat dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian
pada nilai
wajar dengan laba atau rugi diakui
sebagai laba rugi.

Financial assets are classified as held


for trading if they are acquired for the
purpose of selling in the near term.
Derivative assets are also classified as
held for trading unless they are
designated
as
effective
hedging
instruments. Financial assets at fair
value through profit and loss are carried
in the consolidated statements of
financial position at fair value with gains
or losses recognized as profit or loss.

Derivatif melekat dalam kontrak utama


dihitung sebagai derivatif terpisah ketika
risiko
dan
karakteristiknya
tidak
berkaitan dengan kontrak utama dan
kontrak utama tidak dicatat pada nilai
wajar.
Derivatif
melekat
diukur
berdasarkan nilai wajar dengan laba
atau rugi yang timbul dari perubahan
nilai wajar tersebut diakui sebagai laba
rugi. Penilaian kembali hanya timbul jika
terdapat perubahan kontrak yang
secara signifikan mengubah arus kas
yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Derivatives embedded in host contracts


are accounted for as separate
derivatives when their risks and
characteristics are not closely related to
those of the host contracts and the host
contracts are not carried at fair value.
These embedded derivatives are
measured at fair value with gains or
losses arising from changes in fair value
recognized
as
profit
or
loss.
Reassessment only occurs if there is a
change in the terms of the contract that
significantly modifies the cash flows that
would otherwise be required.

40

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


i.

t.

Aset Keuangan (lanjutan)


Pengukuran
(lanjutan)

setelah

pengakuan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued)
i.

Financial Assets (continued)


Subsequent measurement (continued)

awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang


adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut dicatat pada biaya perolehan
yang
diamortisasi
menggunakan
metode tingkat bunga efektif. Laba atau
rugi diakui sebagai laba rugi pada saat
pinjaman dan piutang dihentikan
pengakuannya
atau
mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or


determinable payments that are not
quoted in an active market. Such
financial assets are carried at amortized
cost using the effective interest rate
method. Gains and losses are
recognized as profit or loss when the
loans and receivables are derecognized
or impaired, as well as through the
amortization process.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan


piutang lain-lain Grup termasuk dalam
kategori ini.

The Groups cash and cash equivalents,


trade and other receivables are included
in this category.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Held-to-maturity (HTM) investments


Non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and
fixed maturities are classified as HTM
when the Group has the positive
intention and ability to hold them to
maturity. After initial measurement, HTM
investments are measured at amortized
cost using the effective interest rate
method. This method uses an effective
interest rate that exactly discounts
estimated future cash receipts through
the expected life of the financial asset to
the net carrying amount of the financial
asset. Gains and losses are recognized
in the consolidated statement of
comprehensive income when the
investments are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.

Aset keuangan non derivatif dengan


pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasi sebagai investasi dimiliki
hingga
jatuh
tempo
jika
Grup
mempunyai maksud dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga
jatuh
tempo.
Setelah
pengukuran awal, investasi dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Metode ini
menggunakan suku bunga efektif untuk
mendiskonto penerimaan kas di masa
yang akan datang selama perkiraan
umur aset keuangan menjadi nilai
tercatat netonya. Laba atau rugi diakui
pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
ketika
investasi
dihentikan
pengakuannya
atau
mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.

41

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


i.

t.

Aset Keuangan (lanjutan)


Pengukuran
(lanjutan)

setelah

pengakuan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued)
i.

Financial Assets (continued)


Subsequent measurement (continued)

awal

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual


adalah aset keuangan non derivatif
yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori sebelumnya.
Setelah
pengukuran
awal,
aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur
pada nilai wajar dengan laba atau rugi
yang belum direalisasi diakui dalam
ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat
itu, laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
direklasifikasi ke dalam laba atau rugi
sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative


financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in
any of the three preceding categories.
After initial measurement, AFS financial
assets are measured at fair value with
unrealized gains or losses recognized in
the shareholders equity until the
investment is derecognized. At that
time, the cumulative gain or loss
previously
recognized
in
the
shareholders equity shall be reclassified
to profit or loss as a reclassification
adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset


keuangan tersedia untuk dijual adalah
sebagai berikut:

The investments classified as AFS are


as follows:

Investasi pada saham yang tidak


tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20% dan
investasi jangka panjang lainnya
dicatat pada biaya perolehannya.

Investments in shares of stock that


do not have readily determinable fair
value in which the equity interest is
less than 20% and other long-term
investments are carried at cost.

Investasi dalam modal saham yang


tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20% dicatat
pada nilai wajar.

Investments in equity shares that


have readily determinable fair value
in which the equity interest is less
than 20% are recorded at fair value.

Investment classified as AFS are shortterm


investments
in
marketable
securities and long-term investment in
shares of stock which the equity interest
is less than 20% which are stated at
their fair market values.

Investasi yang diklasifikasikan sebagai


aset keuangan tersedia untuk dijual
adalah investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang yaitu investasi
pada saham dengan kepemilikan
kurang dari 20% yang dinyatakan
sebesar nilai pasar wajar.

42

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


i.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
t.

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)


i.

Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan

Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset


keuangan (atau, apabila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup
memindahkan hak untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut atau menanggung liabilitas untuk
membayar arus kas yang diterima
tersebut tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan salah satu
diantara (a) Grup secara substansial
memindahkan seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
atau (b) Grup secara substansial tidak
memindahkan dan tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan
tersebut,
namun
telah
memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.

A financial asset (or where applicable, a


part of a financial asset or part of a group
of similar financial assets) is derecognized
when: (1) the rights to receive cash flows
from the asset have expired; or (2) the
Group has transferred its rights to receive
cash flows from the asset or has assumed
an obligation to pay the received cash
flows in full without material delay to a
third party under a pass-through
arrangement; and either (a) the Group has
transferred substantially all the risks and
rewards of the asset, or (b) the Group has
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of
the asset, but has transferred control of
the asset.

Penurunan nilai aset keuangan

Impairment of financial assets

Setiap akhir periode pelaporan, Grup


mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Untuk menentukan
adanya bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai aset keuangan telah
terjadi, Grup mempertimbangkan faktorfaktor seperti probabilitas kebangkrutan
atau kesulitan keuangan yang signifikan
dari debitur dan gagal bayar atau
keterlambatan
pembayaran
yang
signifikan.

At each end of reporting period, the Group


assesses whether there is any objective
evidence that a financial asset is impaired.
To determine whether there is objective
evidence that an impairment loss on
financial assets has incurred, the Group
considers factors such as the probability
of insolvency or significant financial
difficulties of the debtor and default or
significant delay in payments.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada


biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat
bukti obyektif bahwa kerugian penurunan
nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi
kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa
datang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut.

For financial assets carried at amortized


cost, if there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the assets carrying amount and
present value of estimated future cash
flow (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The present value of the estimated future
cash flow is discounted at the financial
assets original effective interest rate.

43

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


i.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
t.

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)


i.

Financial Assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Nilai tercatat aset keuangan tersebut


dikurangi melalui penggunaan cadangan
penurunan nilai. Jumlah kerugian yang
terjadi diakui sebagai laba rugi.

The carrying amount of the assets is


reduced through the use of allowance for
impairment. The impairment loss is
recognized as profit or loss.

Pinjaman yang diberikan dan piutang


beserta
dengan
cadangan
terkait
dihapuskan
jika
tidak
terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang. Jika, pada
tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah
atau berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos
cadangan penurunan nilai. Jika di masa
mendatang, penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut
diakui sebagai laba rugi.

Loans and receivables, together with the


associated allowance, are written-off
when there is no realistic prospect of
future recovery. If, in a subsequent year,
the amount of the estimated impairment
loss increases or decreases because of
an event occurring after the impairment
was
recognized,
the
previously
recognized impairment loss is increased
or reduced by adjusting the allowance for
impairment account. If a future write-off is
later
recovered,
the
recovery
is
recognized in profit or loss.

ii. Liabilitas Keuangan

ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal

Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup


PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba atau rugi, utang
dan pinjaman atau derivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang
efektif, jika sesuai. Grup menentukan
klasifikasi liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the


PSAK No. 55 are classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss,
loans and borrowings, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The Group
determines the classification of their
financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan


diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
utang dan pinjaman, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.

Financial liabilities are recognized initially at


fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup mencakup


pinjaman jangka pendek, utang usaha,
utang lain-lain, biaya masih harus dibayar
dan utang sewa pembiayaan.

The Groups financial liabilities include


short-term loans, trade and other payables,
accrued expenses and obligations under
finance leases.

44

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
t.

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)


ii. Financial Liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung


pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities


depends on their classification as follows:

Liabilitas keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba atau
rugi.

Financial liabilities at fair value through


profit or loss.

Liabilitas keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laba atau rugi
mencakup liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan dan liabilitas keuangan
yang pada saat pengakuan awalnya,
telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through


profit or loss include financial liabilities
held for trading and financial liabilities
designated upon initial recognition at fair
value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan


dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan
dijual dalam waktu dekat. Liabilitas
derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok
diperdagangkan
kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held


for trading if they are acquired for the
purpose of selling in the near term.
Derivative liabilities are also classified
as held for trading unless they are
designated
as
effective
hedging
instruments.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam


kelompok diperdagangkan harus diakui
sebagai laba rugi.

Gains or losses on liabilities held for


trading are recognized as profit or loss.

Utang dan pinjaman

Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan


pinjaman yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing


loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui sebagai


laba rugi ketika liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized as


profit or loss when the liabilities are
derecognized as well as through the
amortization process.

45

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
t.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)


ii.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
t.

Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued)


ii.

Financial Liabilities (continued)

Penghentian pengakuan

Derecognition

Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when


the obligation under the liability is
discharged or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan


dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan
yang
berbeda
secara
substansial, atau modifikasi secara
substansial atas liabilitas keuangan yang
saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan
selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan tersebut diakui sebagai laba
atau rugi.

When an existing financial liability is


replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or modification is treated as a
derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts is recognized as profit or loss.

iii. Saling hapus instrumen keuangan

iii.

Offsetting of financial instruments


Financial assets and financial liabilities
are offset and the net amount reported in
the consolidated statements of financial
position if, and only if, there is a currently
enforceable legal right to offset the
recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan


saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian
jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan

iv.

Fair value of financial instruments


The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of reporting period.
For financial instruments where there is
no active market, fair value is determined
using
valuation
techniques.
Such
techniques may include using recent
arms-length market transaction, reference
to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other
valuation models.

Nilai wajar instrumen keuangan yang


secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga pasar yang berlaku
pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan
yang tidak diperdagangkan di pasar aktif,
nilai
wajar
ditentukan
dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara
wajar
(arms-length
market
transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substantial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.

46

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
u.

v.

2.

Informasi segmen

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
u.

Segment information

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup


menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan
ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak
terdapat dampak signifikan atas penerapan
standar akuntansi yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied


PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating
Segments. The revised PSAK requires
disclosures that will enable users of financial
statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities in
which the entity engages and the economic
environments in which it operates. There is
no significant impact of the adoption of the
revised accounting standard on the
consolidated financial statements.

Segmen merupakan komponen Grup yang


dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan
produk atau jasa dalam suatu lingkungan
ekonomi (segmen geografis).

A segment is a distinguishable component of


the Group that is engaged either in providing
products or services (business segment),
or in providing products or services
within a particular economic environment
(geographical segment).

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa


yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda
dengan risiko dan hasil segmen usaha yang
lain. Segmen geografis menyajikan produk
atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu
dan komponen tersebut memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.

Business segments provide products or


services that are subject to risks and returns
that are different from those of other business
segments. Geographical segments provide
products or services within a particular
economic environment that is subject to risks
and returns that are different from those of
components operating in other economic
environments (area).

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas


segmen merupakan item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen
serta yang dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai
bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets


and
liabilities
include
items
directly
attributable to a segment as well as those
that can be allocated on a reasonable basis
to that segment. They are determined before
intra-group
balances
and
intra-group
transactions are eliminated.

Laba per Saham

v.

Earnings per share


In accordance with PSAK No. 56, Earnings
Per Share, earnings per share are computed
by dividing income for the year attributable to
equity holders of the parent company by the
weighted-average
number
of
shares
outstanding during the year (less treasury
stock).

Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per


Saham, laba per saham dihitung dengan
membagi laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan
(setelah dikurangi dengan saham yang dibeli
kembali).

47

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

3.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)

w. Penerapan Standar Akuntansi Lainnya yang


telah Direvisi

w. Adoption of other revised Accounting


Standards

Selain standar akuntansi revisi yang telah


disebutkan sebelumnya, Grup juga telah
menerapkan standar akuntansi berikut pada
tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan
terhadap laporan keuangan konsolidasian
namun tidak menimbulkan dampak yang
signifikan:

Other than the revised accounting standards


previously mentioned, the Group also
adopted the following revised accounting
standards on January 1, 2011, which are
considered relevant to the consolidated
financial statements but did not have
significant impact:

(i)

PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus


Kas;

(i) PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement


of Cash Flows";

(ii) PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa


Setelah Periode Laporan;

(ii) PSAK No. 8 (Revised 2010), Events After


the Reporting Period;

(iii) PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan


Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan.

(iii) PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting


Policies,
Changes
in
Accounting
Estimates and Errors.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup


mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir
tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Groups consolidated


financial statements requires management to
make judgments, estimates and assumptions that
affect the reported amounts of revenues,
expenses, assets and liabilities, and the
disclosure of contingent liabilities, at the end of
the reporting year. Uncertainty about these
assumptions and estimates could result in
outcomes that require a material adjustment to the
carrying amount of the asset and liability affected
in future years.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen


dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:

The following judgments are made by


management in the process of applying the
Groups accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Classification of financial assets and financial


liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas


tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi
yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan
2t.

The Group determines the classifications of


certain assets and liabilities as financial assets
and financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised
2006). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in accordance
with the Groups accounting policies disclosed in
Note 2t.

48

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Pertimbangan (lanjutan)

Judgements (continued)

Sewa

Leases

Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa


dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee
untuk beberapa sewa outlet dan gudang. Grup
mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat
yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan
berdasarkan
PSAK
30,
Sewa,
yang
mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan
dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset.

Group has several leases whereas the Company


act as lessee in respect of several outlets and
warehouses rental. The Group evaluates whether
significant risks and rewards of ownership of the
leased assets are transferred based on PSAK 30,
Leases, which requires the Group to make
judgment and estimates of the transfer of risks
and rewards related to the ownership of asset.

Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan


Grup atas perjanjian sewa outlet dan gudang yang
ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Based on the review performed by the Group for


the current rental agreement of outlets and
warehouses, accordingly, the rent transactions
were classified as operating lease.

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill

Purchase Price
Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan


estimasi akuntansi secara ekstensif dalam
mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar
wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk
aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh
Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22
(Revisi 2009), Kombinasi Bisnis, goodwill tidak
diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap
tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal
31
Desember
2011
dan
2010
adalah
Rp195.217.373.481.
Penjelasan
lebih
rinci
diungkapkan dalam Catatan 12.

Acquisition accounting requires extensive use of


accounting estimates to allocate the purchase
price to the fair market values of the assets and
liabilities purchased, including intangible assets.
Certain business acquisitions of the Group has
resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised
2009), Business Combinations, such goodwill is
not amortized and subject to an annual
impairment testing. The carrying amount of the
Groups goodwill as of December 31, 2011 and
2010 is Rp195,217,373,481. Further details are
disclosed in Note 12.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat


indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill
diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika
terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen
harus
menggunakan
pertimbangan
dalam
mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan
adanya indikasi penurunan nilai.

Impairment test is performed when certain


impairment indication is present. In case of
goodwill, such assets are subject to annual
impairment test and whenever there is an
indication that such asset may be impaired.
Management has to use its judgment in estimating
the recoverable value and determining if there is
any indication of impairment.

49

Allocation

and

Goodwill

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama


estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk periode berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan konsolidasian
disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai
perkembangan di masa depan dapat berubah
akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali
Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and


other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial period are disclosed below. The Group
bases its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market
changes or circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected
in the assumptions when they occure.

Pensiun dan Imbalan Kerja

Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas


imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen
dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup
langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat
terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara
material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja
dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat
liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp117.826.726.771
(31
Desember
2010:
Rp105.488.358.666).
Penjelasan
lebih
rinci
diungkapkan dalam Catatan 28.

The determination of the Groups obligations and


cost for pension and employee benefits liabilities
is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such amounts. Those assumptions
include among others, discount rates, future
annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actual results that differ from the
Groups assumptions are recognized immediately
in the profit or loss as and when they occurred.
While the Group believes that its assumptions are
reasonable
and
appropriate,
significant
differences in the Groups actual experiences or
significant changes in the Groups assumptions
may materially affect its liabilities for pension and
employee benefits and net employee benefits
expense. The carrying amount of the Groups
liabilities for employee service entitlement benefits
as of December 31, 2011 is Rp117,826,726,771
(December 31, 2010: Rp105,488,358,666).
Further details are disclosed in Note 28.

Penyusutan Aset Tetap

Depreciation of Property, Plant and Equipment

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan


menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri di
mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan
tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan
nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan
masa depan dapat direvisi.

The costs of property, plant and equipment are


depreciated on a straight-line method over their
estimated useful lives. Management estimates the
useful lives of these property, plant and
equipment to be within 2 to 20 years. These are
common life expectancies applied in the industries
where the Group conducts its businesses.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of
these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised.

50

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Nilai tercatat neto aset tetap Grup pada tanggal


31
Desember
2011
adalah
sebesar
Rp1.860.288.483.732
(31
Desember
2010:
Rp1.605.266.031.098). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 11.

The net carrying amount of the Groups property,


plant and equipment as of December 31, 2011 is
Rp1,860,288,483,732 (December 31, 2010:
Rp1,605,266,031,098).
Further
details are
disclosed in Note 11.

Pajak penghasilan

Income Tax

Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam
kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas
atas pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining


provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the
final tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group
recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of whether
additional corporate income tax will be due.

Aset pajak tangguhan

Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal


yang
belum
digunakan
sepanjang
besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak
dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused


tax losses to the extent that it is probable that
taxable profit will be available against which the
losses can be utilized. Significant management
estimates are required to determine the amount of
defererred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level of futire
taxable profits together with future tax planning
strategies.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment of Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun-akun tertentu yang


diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun
tidak terbatas pada,
jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah
terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas
piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha Grup
sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp1.548.150.278.495
(31
Desember
2010:
Rp1.271.043.276.053). Penjelasan lebih jauh
diungkapkan dalam Catatan 6.

The Group evaluates specific accounts where it


has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases,
the Group uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the
customer and the customers current credit status
based on third party credit reports and known
market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Group expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated
and adjusted as additional information received
affects the amounts of allowance for impairment
losses on trade receivables. The carrying amount
of the Groups trade receivables before allowance
for impairment losses as of December 31, 2011 is
Rp1,548,150,278,495 (December 31, 2010:
Rp1,271,043,276,053).
Further
details are
disclosed in Note 6.

51

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

4.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan


Persediaan

Allowance for Decline in Market Values and


Obsolescence of Inventories

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan


persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai
tercatat persediaan sebelum cadangan keusangan
persediaan Grup pada tanggal 31 Desember 2011
adalah
sebesar
Rp1.713.793.656.860
(31 Desember 2010: Rp1.560.004.186.272).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
8.

Allowance for decline in market values and


obsolescence of inventories is estimated based
on the best available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories own
physical conditions, their market selling prices,
estimated costs of completion and estimated
costs to be incurred for
their sales. The
provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amount
estimated. The carrying amount of the Groups
inventories before allowance for inventories
obselence as of December 31, 2011 is
Rp1,713,793,656,860
(December 31, 2010:
Rp1,560,004,186,272).
Further
details are
disclosed in Note 8.

KAS DAN SETARA KAS

4.

2011
Kas
Rupiah
Dolar A.S.
Mata uang lainnya
Sub-total
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank OCBC NISP Tbk.
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp5 miliar)
Dolar A.S.
Citibank, Singapura
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Central Asia Tbk.
The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta
PT Bank Permata Tbk.
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp5 miliar)
Mata uang lainnya
PT Bank Central Asia Tbk.
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp5 miliar)
Sub-total

CASH AND CASH EQUIVALENTS


Cash and cash equivalents consist of the
following:

Kas dan setara kas terdiri dari:

2010

8.623.639.212
1.683.905.458
822.727.366

10.494.764.843
1.186.786.097
424.948.430

11.130.272.036

12.106.499.370

54.931.226.007
31.803.763.842

40.778.496.357
6.732.584.352

26.606.633.287
25.889.001.684
24.675.137.670

11.288.648.170
36.341.707.860
27.273.174.367

13.695.264.046
13.638.909.060
13.425.374.157
1.652.017.200

1.457.833.409
24.061.546.694
9.162.231.006
5.058.905.287

3.972.704.932

3.751.988.013

34.702.001.655
12.641.101.075
8.974.124.231

1.962.200.965
24.494.764.340
16.040.780.611

4.220.901.198
3.198.008.485

8.352.708.949
12.865.540.102

10.837.608.906

9.975.992.993

1.599.547.852

6.763.849.552

9.074.208.451

8.688.674.031

295.537.533.738

255.051.627.058

52

Cash on hand
Rupiah
U.S. Dollar
Other currencies
Sub-total
Cash in banks - third parties
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank OCBC NISP Tbk.
Others (each below Rp5 billion)
U.S. Dollar
Citibank, Singapore
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Central Asia Tbk.
The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta
PT Bank Permata Tbk.
Others (each below Rp5 billion)
Other currency
PT Bank Central Asia Tbk.
Others (each below Rp5 billion)
Sub-total

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.
2011

Setara kas - call deposit dan


deposito berjangka - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank UOB Indonesia
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Commonwealth
Dolar A.S.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
Rand Afrika Selatan
Standard Bank, Afrika Selatan
Euro
PT Bank Central Asia Tbk.
Peso Filipina
Philippine Business Bank
Sub-total
Total Kas dan Setara Kas

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2010
Cash equivalents - call and
time deposits - third parties
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank UOB Indonesia
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Commonwealth

341.978.471.230

112.509.235.173

237.900.000.000

147.957.053.899

220.056.666.666

111.634.051.457

175.925.335.503
125.780.121.844
93.320.702.137

127.364.830.684
9.767.750.359
141.728.116.078

38.722.883.920
36.000.000.000

78.526.165.083
93.524.452.055

34.921.471.962
28.341.113.925
19.000.000.000
15.000.000.000
12.000.000.000
5.000.000.000
4.525.819.104
2.500.000.000
1.800.000.000
1.000.000.000
-

99.006.032.292
7.000.000.000
84.200.000.000
66.612.236.039
50.094.127.328
17.000.000.000
9.500.000.000
79.000.000.000
13.500.000.000
6.700.000.000

195.101.918.155
117.950.642.489
90.837.277.024
58.977.774.348
45.514.726.668

4.495.500.000
117.046.673.062
8.991.000.000
-

27.254.054.848
23.078.060.000
9.098.334.726
4.534.000.000

88.920.990.003
6.023.970.000
51.203.023.387

53.963.735.648
22.640.517.084
4.495.500.000
4.495.500.000

U.S. Dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Mega Tbk.

10.825.405.604

8.821.501.668

South African Rand


Standard Bank, South Africa

6.984.699.050

Euro
PT Bank Central Asia Tbk.

738.525.124

7.991.677.323

Philippines Peso
Philippine Business Bank

1.984.668.004.327 1.634.713.638.622

Sub-total

2.291.335.810.101 1.901.871.765.050

53

Total Cash and Cash Equivalents

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

Suku bunga per tahun untuk call deposit dan


deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Interest rates per annum on call and time deposits


are as follows:

2011
Call deposit dan deposito berjangka
Rupiah
Dolar A.S.
Euro
Rand Afrika Selatan
Peso Filipina

5.

2010

4,95% - 9,25%
0,25% - 4,90%
0,10% - 0,25%
4,90%
4,25%

INVESTASI JANGKA PENDEK

SHORT-TERM INVESTMENTS

2010

102.500.000.000
4.760.700.000

300.000.000
4.720.275.000

40.395.000

40.395.000

5.256.267.270
1.314.056.114

83.831.474
171.418.729

113.871.418.384

5.315.920.203

Marketable securities
Available-for-sale
Mutual fund units
Bonds
Other marketable securities
(each below Rp1 billion)
Unrealized gains on appreciation
in market values of short-term
investments, net
Company
Subsidiaries
Short-term Investments

Interest rates per annum on bonds is as follows:

Suku bunga per tahun untuk obligasi adalah


sebagai berikut:
2011
Dolar A.S.

Call and time deposits


Rupiah
U.S. Dollar
Euro
South African Rand
Philippines Peso

Short-term investments consist of traded bonds,


mutual fund units and other marketable securities.
The details of this accounts are as follows:

2011

Investasi Jangka Pendek

5,00% - 9,50%
0,25% - 4,90%
4,90%
4,25%

5.

Investasi jangka pendek terdiri dari obligasi, unit


reksadana dan surat berharga lainnya. Rincian
akun ini adalah sebagai berikut:

Surat-surat berharga
Tersedia untuk dijual
Unit reksadana
Obligasi
Surat berharga lainnya
(masing-masing di
bawah Rp1 miliar)
Laba belum direalisasi atas kenaikan
nilai pasar investasi jangka
pendek, neto
Perusahaan
Entitas Anak

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2010

7,75%

7,75%

U.S. Dollar

As of December 31, 2011 and 2010, the shortterm investments in bonds avalaible-for-sale
denominated in U.S. Dollar is as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,


investasi jangka pendek atas obligasi tersedia
untuk dijual dalam Dolar A.S. adalah sebagai
berikut:

54

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)

5.

SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)

2011 dan 2010/


2011 and 2010
Harga Perolehan/
Cost

Rating
PLN 2020 (Majapahit Holding B.V)

BB-

525.000

The Company placed investments in mutual funds


issued by PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. and
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia with
details as follows:

Perusahaan menempatkan investasi dalam reksa


dana yang diterbitkan oleh PT Kresna Graha
Sekurindo Tbk. dan PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia dengan perincian sebagai berikut:
2011

2010

Prestasi Alokasi Portofolio Investasi


Manulife Dana Kas II

102.200.000.000
300.000.000

300.000.000

Prestasi Alokasi Portfolio Investasi


Manulife Dana Kas II

Total

102.500.000.000

300.000.000

Total

Unrealized gain from the short-term investments


amounted to Rp6,190,533,593 in 2011 and
unrealized losses from the short-term investments
amounted to Rp29,972,011 in 2010. Unrealized
gain (losses) from the short-term investments are
presented as Other comprehensive income
(expenses) in the consolidated statements of
comprehensive income.

Laba yang belum direalisasi atas investasi jangka


pendek adalah sebesar Rp6.190.533.593 untuk
tahun 2011 dan rugi yang belum direalisasi atas
investasi
jangka
pendek
adalah
sebesar
Rp29.972.011 untuk tahun 2010. Laba (rugi) yang
belum direalisasi atas investasi jangka pendek
tersebut disajikan sebagai Pendapatan (beban)
komprehensif lain pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
6.

PLN 2020 (Majapahit Holding B.V)

PIUTANG USAHA, NETO

6.

TRADE RECEIVABLES, NET


This account consists of trade receivables from
third parties with details as follows:

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak


ketiga yang terdiri dari:
2011

2010

Pelanggan dalam negeri


Pelanggan luar negeri

1.398.812.133.706
149.338.144.789

1.117.375.218.771
153.668.057.282

Domestic customers
Foreign customers

Total
Dikurangi cadangan penurunan nilai

1.548.150.278.495 1.271.043.276.053
(18.158.649.905)
(8.332.605.382)

Total
Less allowance for impairment

Piutang Usaha, Neto

1.529.991.628.590

55

1.262.710.670.671

Trade Receivables, Net

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)

6.

TRADE RECEIVABLES, NET (continued)


An aging analysis of the trade receivables as of
December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang


pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
2011
Mata Uang Asing
(Setara dalam
Rupiah)/
Foreign
Currencies
(Equivalent
Rupiah)

Rupiah
Lancar
Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari

Total/
Total

983.840.987.763

122.827.954.618

1.106.668.942.381

307.128.208.214
36.659.519.372
26.702.049.753
1.550.804.731

26.529.052.618
24.571.132.044
1.819.105.835
16.521.463.547

333.657.260.832
61.230.651.416
28.521.155.588
18.072.268.278

Current
Overdue
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days

Total
Dikurangi cadangan
penurunan nilai

1.355.881.569.833

192.268.708.662

1.548.150.278.495

Total

Piutang Usaha, Neto

1.348.621.785.400

(7.259.784.433)

(10.898.865.472)

(18.158.649.905)

181.369.843.190

1.529.991.628.590

Less allowance for impairment


Trade Receivables, Net

2010
Mata Uang Asing
(Setara dalam
Rupiah)/
Foreign
Currencies
(Equivalent
Rupiah)

Rupiah
Lancar
Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari

Total/
Total

811.719.537.175

130.042.920.908

941.762.458.083

234.765.223.812
32.894.854.007
24.101.566.493
1.010.322.290

25.785.491.561
9.269.613.108
727.566.825
726.179.874

260.550.715.373
42.164.467.115
24.829.133.318
1.736.502.164

Current
Overdue
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days

Total
Dikurangi cadangan
penurunan nilai

1.104.491.503.777

166.551.772.276

1.271.043.276.053

Total

Piutang Usaha, Neto

1.098.171.010.119

(6.320.493.658)

(2.012.111.724)

(8.332.605.382)

164.539.660.552

1.262.710.670.671

Less allowance for impairment


Trade Receivables, Net

An analysis of the movements in balance of


allowance for impairment on trade receivables is
as follows:

Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai


piutang usaha adalah sebagai berikut:
2011

2010

Saldo awal tahun


Penambahan selama tahun berjalan
Penghapusan selama tahun berjalan

8.332.605.382
12.671.634.074
(2.845.589.551)

7.379.112.880
3.290.083.788
(2.336.591.286)

Saldo akhir tahun

18.158.649.905

8.332.605.382

Balance at beginning of year


Additional provisions during the year
Write-off during the year
Balance at end of year

Based on the review of the status of the individual


receivable accounts at end of year, the Groups
management is of the opinion that the above
allowance for impairment on trade receivables is
adequate to cover the possible losses that may
arise from the non-collection of accounts.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun


piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa
jumlah cadangan penurunan nilai piutang usaha
tersebut
di
atas
cukup
untuk
menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang usaha.

56

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)

6.

Trade receivables with an aggregate amount of


Rp10.5 billion as of December 31, 2010, are
pledged as collateral to certain loans as discussed
in Note 13.

Piutang usaha sebesar Rp10,5 miliar pada tanggal


31 Desember 2010, digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti
dijelaskan pada Catatan 13.

7.

8.

TRADE RECEIVABLES, NET (continued)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK BERELASI

7.

SIGNIFICANT
BALANCES
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan


transaksi dengan pihak berelasi tertentu, yaitu
PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), pihak berelasi
lainnya, dan Orange Kalbe Limited (OKL), entitas
asosiasi.

The Group, in its regular conduct of business,


engages in transactions with certain related
parties, PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), other
related party, and Orange Kalbe Limited (OKL),
associated entity.

Grup tertentu membeli polis asuransi dari


PT Asuransi Mitra Maparya (AMM) dengan total
keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah
Rp3.278 miliar, US$42,2 juta, SGD108 ribu dan
JPY750 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan
sejumlah Rp3.052 miliar, US$43 juta, EUR592 ribu,
SGD39 ribu dan JPY750 ribu pada tanggal
31 Desember 2010. Polis asuransi tersebut untuk
melindungi sebagian persediaan dan aset tetap
dari risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran
dan risiko lainnya (Catatan 8 dan 11).

Group
obtained insurance
policies from
PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), with
combined insurance coverage amounting to
Rp3,278 billion,
US$42.2 million,
SGD108
thousand and JPY750 thousand as of
December 31, 2011, and Rp3,052 billion,
US$43 million, EUR592 thousand, SGD39
thousand and JPY750 thousand
as of
December 31, 2010. The said insurance policies
covered portions of inventories and property, plant
and equipment against risks of losses by fire,
flood and other risks, on a blanket basis (Notes 8
and 11).

Entitas Anak membeli persediaan barang jadi dari


OKL dengan total keseluruhan nilai pembelian
sejumlah
US$1.276.831
(ekuivalen
dengan
Rp11.202 juta) (Catatan 14).

The Subsidiary purchased finished goods from


OKL with total purchase of US$1,276,831
(equivalent to Rp11,202 million) (Note 14).

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada


manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan
direksi) Grup adalah sejumlah Rp37,45 miliar dan
Rp29,26 miliar masing-masing pada tahun 2011
dan 2010.

The salaries and compensation benefits incurred


for the key management (including board of
commissioners and directors) of the Group
amounted to Rp37.45 billion and Rp29.26 billion
in 2011 and 2010, respectively.

PERSEDIAAN, NETO

8.

Inventories consist of:

Persediaan terdiri dari:


2011
Barang jadi (Catatan 22)
Barang dagangan (Catatan 22)
Barang dalam proses (Catatan 22)
Bahan baku dan kemasan
Bahan baku dalam perjalanan
Suku cadang dan lain-lain

INVENTORIES, NET

2010

682.151.830.956
589.953.138.410
23.312.532.888
390.604.855.353
12.367.588.484
15.403.710.769

736.099.849.614
455.630.181.029
16.908.445.873
328.749.077.525
8.821.107.678
13.795.524.553

Finished goods (Note 22)


Merchandise inventories (Note 22)
Work in-process (Note 22)
Raw and packaging materials
Materials in-transit
Spare parts and others

Total
Dikurangi penyisihan
persediaan usang

1.713.793.656.860

1.560.004.186.272

(8.604.470.550)

(9.175.366.436)

Total
Less allowance for inventory
obsolence

Neto

1.705.189.186.310

1.550.828.819.836

Net

57

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PERSEDIAAN, NETO (lanjutan)

8.

INVENTORIES, NET (continued)


An analysis of the movements in balance of
allowance for inventory obsolence is as follows:

Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah


sebagai berikut:
2011
Saldo awal tahun
Ditambah (dikurangi):
Penyisihan tahun berjalan
Penghapusan persediaan
tahun berjalan
Pembalikan penyisihan
Kageo Igar (Catatan 10)
Saldo akhir tahun

9.

2010

9.175.366.436

5.962.901.096

12.074.141.863

17.072.505.703

(12.645.037.749)

(13.011.232.205)

(848.808.158)

8.604.470.550

Balance at beginning of year


Add (deduct):
Provisions made during the year
Write-off of inventory during the year
Reversal of allowance
belonging to Kageo Igar (Note 10)

9.175.366.436

Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan


persediaan usang yang ada cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian karena persediaan usang.

Management has the opinion that the allowance


for inventory obsolence is adequate to cover the
possible losses from the obsolete inventories.

Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan


sejumlah Rp11 miliar pada tanggal 31 Desember
2010, digunakan sebagai jaminan sehubungan
dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti
dijelaskan dalam Catatan 13.

Inventories with an aggregate carrying amount of


Rp11 billion as of December 31, 2010, are
pledged as collateral to certain loans, as
discussed in Note 13.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko


kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah
Rp1.985 miliar pada tanggal 31 Desember 2011,
yang berdasarkan pendapat manajemen Grup
adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas persediaan terhadap risiko yang
dipertanggungkan (Catatan 7).

Inventories are covered by insurance against


losses by fire, flood and other risks under blanket
policies with combined coverage amounting to
about
Rp1,985
billion
as
of
December 31, 2011, which, in the Group
managements opinion, are adequate to cover the
possible losses that may arise from the said
insured risks (Note 7).

ASET LANCAR LAINNYA

9.

OTHER CURRENT ASSETS


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


2011
Biaya dibayar di muka
Uang muka pembelian bahan baku
dan barang jadi
Uang muka lain-lain
Lain-lain
Total

2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009

74.012.570.814

58.415.148.339

41.076.574.683

66.831.724.178
38.029.765.200
10.591.294.947

67.123.766.907
69.797.095.708
3.119.538.578

83.943.171.969
58.078.227.377
3.136.927.218

Prepaid expenses
Advances for purchase of raw material
and finished goods
Other advances
Others

189.465.355.139

198.455.549.532

186.234.901.247

Total

10. PENYERTAAN SAHAM

10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS


The details of this account are as follows:

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2011

Nilai Perolehan/
Cost
Investasi pada entitas asosiasi
Orange Kalbe Limited (OKL)

37.403.818.826

Akumulasi Bagian
atas Rugi Neto/
Accumulated Share
in Net Losses
(8.633.497.757)

58

Nilai
Tercatat/
Carrying Value
28.770.321.069

Investment in associated entity


Orange Kalbe Limited (OKL)

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

10. INVESTMENT
(continued)

IN

SHARES

OF

STOCKS

2011

Nilai Perolehan/
Cost
Penyertaan lainnya
PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)

11.318.955.767

Akumulasi
Laba Belum Direalisasi
atas Kenaikan
Nilai Pasar Investasi/
Accumulated
Unrealized Gain on
Nilai Pasar
Appreciation in Market
Wajar/
Values of Investments Fair Market value
13.618.544.233

24.937.500.000

Other investment
PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)

2010

Nilai Perolehan/
Cost
Investasi pada entitas asosiasi
Orange Kalbe Limited (OKL)

37.403.818.826

Nilai Perolehan/
Cost
Penyertaan lainnya
PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)

Akumulasi Bagian
atas Rugi Neto/
Accumulated Share
in Net Losses
-

Nilai
Tercatat/
Carrying Value
37.403.818.826

Investment in associated entity


Orange Kalbe Limited (OKL)

Akumulasi
Rugi Belum Direalisasi
atas Penurunan
Nilai Pasar Investasi/
Accumulated
Unrealized Loss on
Nilai Pasar
Decline in Market Values
Wajar/
of Investments
Fair Market value

11.318.955.767

(293.955.767)

11.025.000.000

Other investment
PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)

2009

Nilai Perolehan/
Cost
Investasi pada entitas asosiasi
Orange Kalbe Limited (OKL)

Akumulasi Bagian
atas Rugi Neto/
Accumulated Share
in Net Losses

37.403.818.826

Nilai
Tercatat/
Carrying Value
37.403.818.826

Investment in associated entity


Orange Kalbe Limited (OKL)

Investasi pada entitas asosiasi

Investment in associated entity

Pada tanggal 23 Agustus 2005, Perusahaan


menandatangani perjanjian joint venture dengan
Orange Drugs Ltd., Nigeria (ODL), sehubungan
dengan pendirian Orange Kalbe Limited (OKL) di
Lagos, Nigeria. Dalam perjanjian diatur mengenai
kewajiban masing-masing pihak sehubungan
dengan kegiatan pendirian dan pengembangan
OKL. Selanjutnya berdasarkan akta pendirian OKL
pada tanggal 29 November 2005, dinyatakan
modal dasar OKL adalah sejumlah N100 juta yang
terbagi atas 100 juta saham biasa dengan nilai
nominal N1 per saham serta persentase
kepemilikan saham Perusahaan dan ODL masingmasing sebesar 30% dan 70%. Sejumlah N30 juta
(atau setara dengan Rp2,3 miliar) atau sebesar
30% kepemilikan saham telah diambil dan disetor
penuh oleh Perusahaan. OKL bergerak di bidang
pabrikan yang memproduksi produk-produk obat
ODL dan Perusahaan. OKL memulai kegiatan
komersialnya sejak tahun 2011.

On August 23, 2005, the Company entered into a


joint venture agreement with Orange Drugs Ltd.,
Nigeria (ODL) in connection with the
establishment of Orange Kalbe Limited (OKL) in
Lagos, Nigeria. The said agreement also provides
for, among others, the obligations of each party in
respect of the establishment and development of
OKL. Further, based on OKLs deed of
establishment dated November 29, 2005, the
initial authorized capital amounted to N100
million, consisting of 100 million common shares,
with par value per share of N1 and with the
Companys and ODLs percentage of ownership
were 30% and 70%, respectively. Out of the said
total authorized capital, N30 million (or equivalent
to Rp2.3 billion) or 30% shares ownership shall be
subscribed and fully paid by the Company. OKL
engages in the manufacture of ODLs and the
Companys pharmaceutical products. OKL started
its commercial operations in 2011.

59

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS


(continued)

Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

Investment in associated entity (continued)

Selama tahun 2006 sampai dengan 2011,


Perusahaan
melakukan penambahan setoran
modal dan disajikan sebagai bagian dari
penyertaan saham. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
legalisasi atas penambahan modal disetor tersebut
masih menunggu persetujuan dari otoritas Republik
Federal Nigeria.

During 2006 through 2011, the Company made


additional
investment and presented as
investment in shares of stocks. The investment is
recorded using the equity method. Up to the date
of completion of the consolidated financial
statements, the legalization of the said additional
investment in shares of stock is awaiting for The
Federal Republic of Nigerias approval.

Bagian Perusahaan atas rugi neto entitas asosiasi


adalah sebesar Rp8.633.497.757 dan disajikan
sebagai bagian dari Rupa-rupa, neto pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Equity in net loss of the associated entity


amounted to Rp8,633,497,757 and was recorded
as part of Miscellaneous, net in the consolidated
statements of comprehensive income.

Penyertaan lainnya

Other investment

Pada tanggal 12 Agustus 2010, Perusahaan dan


PT
Kingsford
Holdings,
pihak
ketiga,
menandatangani perjanjian Pemindahan Hak atas
Saham yang diaktakan dengan akta notaris
P. Suandi Halim, S.H., No. 28, dimana Perusahaan
setuju untuk
menjual kepemilikan saham
Perusahaan
pada
Kageo
Igar
sejumlah
610.058.500 saham atau setara dengan 58,10%
kepemilikan dengan harga penjualan sebesar
Rp112.860.822.500 (selanjutnya disebut Transaksi
Divestasi). Dengan transaksi tersebut, efektif pada
tanggal tersebut, laporan keuangan konsolidasian
Kageo Igar tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam
laporan keuangan konsolidasian Grup, sedangkan
hasil usaha konsolidasian Kageo Igar untuk tujuh
bulan sampai dengan tanggal 31 Juli 2010
dikonsolidasikan ke dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian Grup sesuai dengan
PSAK No. 4, Laporan Keuangan Konsolidasi.
Rugi atas penjualan saham Perusahaan pada
Kageo Igar tersebut sebesar Rp18.665.443.510
dicatat sebagai Rugi Penjualan Saham Entitas
Anak, Neto dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun 2010.

On August 12, 2010, the Company and


PT Kingsford Holdings, a third party, signed the
Transfer of Shares agreement which was covered
by notarial deed No. 28 of P. Suandi Halim, S.H.,
whereby the Company agreed to sell its shares
ownership in Kageo Igar consisting of
610,058,500 shares or equivalent to 58.10%
ownership at the sale price of Rp112,860,822,500
(subsequently referred to herein as Divestment
Transaction). As a result of this transaction,
effective on that date the consolidated financial
statements
of
Kageo
Igar
had
been
deconsolidated from the consolidated financial
statements of the Group, while the result of
consolidated operations of Kageo Igar incurred for
the seven months ended July 31, 2010 had been
included in the consolidated statements of
comprehensive income of the Group in
accordance with PSAK No. 4, Consolidated
Financial Statements. Loss on sale of the
Companys shares in Kageo Igar amounting to
Rp18,665,443,510 was recorded as Loss on Sale
of Shares in Subsidiaries, Net in the 2010
consolidated statement of comprehensive income.

Sisa kepemilikan Perusahaan pada Kageo Igar


akibat transaksi divestasi tersebut diatas adalah
sejumlah 52.500.000 saham atau setara dengan
5%.

The Companys remaining share ownership as a


result of divestment transaction as stated above is
52,500,000 shares or equivalent to 5%.

Berdasarkan akta notaris Sugito Tedjamulja, S.H.,


No. 55 tanggal 26 Januari 2010, para pemegang
saham PT Cordlife Indonesia (CI) menyetujui dan
mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh
kepemilikan saham Perusahaan di CI yaitu
sejumlah 192.000 saham atau setara dengan 39%
kepemilikan saham kepada pihak ketiga, dengan
nilai penjualan neto sebesar Rp2.188.390.400.
Laba penjualan penyertaan saham sebesar
Rp2.188.390.400 dicatat pada Rugi Penjualan
Saham Entitas Anak, neto dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2010.

Based on notarial deed No. 55 of Sugito


Tedjamulja, S.H., dated January 26, 2010, the
shareholders of PT Cordlife Indonesia (CI)
approved and ratified the sale and transfer of all
the Companys shares of ownership in CI of
192,000 shares or equivalent to 39% ownership
to third parties, with the net proceeds amounting
to Rp2,188,390,400. Gain on sale of investment in
shares of stock amounting to Rp2,188,390,400
was Loss on Sale of Shares in Subsidiaries, net
in the 2010 consolidated statement of
comprehensive income.

60

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS


(continued)
Unrealized gain from the short-term investments
amounted to Rp13,912,500,000 in 2011 and
unrealized losses from the short-term investments
amounted to Rp293,955,767 in 2010. Unrealized
gain (losses) from the investments are presented
as Other Comprehensive Income (Expenses) in
the consolidated statements of comprehensive
income.

Laba yang belum direalisasi atas investasi adalah


sebesar Rp13.912.500.000 untuk tahun 2011 dan
rugi yang belum direalisasi atas investasi adalah
sebesar Rp293.955.767 untuk tahun 2010. Laba
(rugi) yang belum direalisasi atas investasi tersebut
disajikan
sebagai
Pendapatan
(beban)
komprehensif lain pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
11. ASET TETAP

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT


Property, plant and equipment consist of:

Aset tetap terdiri dari:


2011
Saldo Awal/
Beginning
Balance

Penambahan/
Reklasifikasi/
Additions/
Reclassifications

324.334.253.361
586.533.710.850
17.427.199.763
833.700.229.165
424.794.010.933
209.426.883.695
93.685.167.257

54.922.002.868
34.211.046.710
1.507.685.066
18.212.416.366
48.287.870.820
52.119.537.104
41.260.684.674

739.727.019
3.098.337.017
2.846.522.278
19.139.609.314
23.436.055.975

379.256.256.229
620.744.757.560
18.195.157.810
848.814.308.514
470.235.359.475
242.406.811.485
111.509.795.956

Carrying Value
Direct Ownership
Land and landrights
Buildings and improvements
Leasehold improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles and transportation equipment
Medical equipment

2.489.901.455.024

250.521.243.608

49.260.251.603

2.691.162.447.029

Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan

1.496.192.310

216.797.258

1.279.395.052

Assets Under Finance Lease


Vehicles

Sub-total

1.496.192.310

216.797.258

1.279.395.052

Sub-total

195.863.674.823
77.505.375.384

117.206.220.156
183.251.457.674

54.776.978.553
26.779.020.075

258.292.916.426
233.977.812.983

Constructions in Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Perbaikan kantor disewa
Mesin dan peralatan
Perlengkapan kantor
Kendaraan dan alat transportasi
Peralatan kesehatan
Sub-total

Aset dalam Pengerjaan


Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Sub-total
Total Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Perbaikan kantor disewa
Mesin dan peralatan
Perlengkapan kantor
Kendaraan dan alat transportasi
Peralatan kesehatan
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
Sub-total

Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions/
Reclassifications

Saldo Akhir/
Ending
Balance

273.369.050.207

300.457.677.830

81.555.998.628

492.270.729.409

Sub-total

2.764.766.697.541

550.978.921.438

131.033.047.489

3.184.712.571.490

Total Carrying Value

1.212.733.358
199.433.744.739
9.155.203.312
462.226.225.816
302.056.120.264
153.479.099.017
31.341.760.313

35.411.610.780
2.159.793.698
70.939.484.413
52.945.828.034
22.358.106.434
13.409.957.642

739.727.019
1.246.821.787
2.284.313.253
17.356.426.441
10.839.296.258

1.212.733.358
234.845.355.519
10.575.269.991
531.918.888.442
352.717.635.045
158.480.779.010
33.912.421.697

Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Land and landrights
Buildings and improvements
Leasehold improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles and transportation equipment
Medical equipment

1.158.904.886.819

197.224.781.001

32.466.584.758

1.323.663.083.062

Sub-total

595.779.624

265.272.364

100.047.292

761.004.696

Assets Under Finance Lease


Vehicles

595.779.624

265.272.364

100.047.292

761.004.696

Sub-total

Total Akumulasi Penyusutan

1.159.500.666.443

197.490.053.365

32.566.632.050

1.324.424.087.758

Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku

1.605.266.031.098

1.860.288.483.732

Net Book Value

61

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. PROPERTY,
(continued)

PLANT

AND

EQUIPMENT

2010
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Perbaikan kantor disewa
Mesin dan peralatan
Perlengkapan kantor
Kendaraan dan alat transportasi
Peralatan kesehatan
Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan


Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
Aset dalam Pengerjaan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Sub-total
Total Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Perbaikan kantor disewa
Mesin dan peralatan
Perlengkapan kantor
Kendaraan dan alat transportasi
Peralatan kesehatan
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total

Penambahan/
Reklasifikasi/
Additions/
Reclassifications

Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions/
Reclassifications

Divestasi
Kageo Igar/
Divestment of
Kageo Igar

Saldo Akhir/
Ending
Balance

265.653.181.322
557.062.978.016
12.753.905.095
919.928.317.603
408.699.222.155
216.347.411.946
61.401.539.457

61.435.167.898
46.300.998.359
4.673.584.668
67.512.943.802
54.821.413.580
27.941.339.437
33.194.391.277

1.101.785.742
1.499.680.000
290.000
27.745.851.062
6.099.142.744
27.819.825.875
910.763.477

1.652.310.117
15.330.585.525
125.995.181.178
32.627.482.058
7.042.041.813
-

324.334.253.361
586.533.710.850
17.427.199.763
833.700.229.165
424.794.010.933
209.426.883.695
93.685.167.257

Carrying Value
Direct Ownership
Land and landrights
Buildings and improvements
Leasehold improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles and transportation equipment
Medical equipment

2.441.846.555.594

295.879.839.021

65.177.338.900

182.647.600.691

2.489.901.455.024

Sub-total

8.500.000.000
1.844.854.000

348.661.690

8.500.000.000
-

1.496.192.310

Assets Under Finance Lease


Machinery and equipment
Vehicles

10.344.854.000

348.661.690

8.500.000.000

1.496.192.310

Sub-total

195.863.674.823
77.505.375.384

Constructions in Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment

61.864.689.182
35.591.391.511

171.132.081.581
90.557.314.167

37.133.095.940
48.643.330.294

97.456.080.693

261.689.395.748

85.776.426.234

273.369.050.207

Sub-total

2.549.647.490.287

557.569.234.769

151.302.426.824

191.147.600.691

2.764.766.697.541

Total Carrying Value

1.117.044.710
181.360.936.219
6.943.616.375
492.477.719.120
281.856.616.318
161.468.423.125
22.837.117.924

95.688.648
25.796.060.972
2.211.606.271
84.533.395.434
52.532.515.550
22.324.428.600
8.803.065.979

425.662.400
19.334
11.167.820.140
4.383.072.934
25.230.864.490
298.423.590

7.297.590.052
103.617.068.598
27.949.938.670
5.082.888.218
-

1.212.733.358
199.433.744.739
9.155.203.312
462.226.225.816
302.056.120.264
153.479.099.017
31.341.760.313

Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Land and landrights
Buildings and improvements
Leasehold improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Vehicles and transportation equipment
Medical equipment

1.148.061.473.791

196.296.761.454

41.505.862.888

143.947.485.538

1.158.904.886.819

Sub-total

2.921.323.613
536.815.802

705.147.079
299.238.462

240.274.640

3.626.470.692
-

595.779.624

Assets Under Finance Lease


Machinery and equipment
Vehicles

3.458.139.415

1.004.385.541

240.274.640

3.626.470.692

595.779.624

Sub-total

Total Akumulasi Penyusutan

1.151.519.613.206

197.301.146.995

41.746.137.528

147.573.956.230

1.159.500.666.443

Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku

1.398.127.877.081

1.605.266.031.098

Net Book Value

62

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. PROPERTY,
(continued)

PLANT

AND

EQUIPMENT

Penyusutan

Depreciation

Beban penyusutan sejumlah Rp197.412.038.176


dan Rp197.060.872.355 masing-masing pada
tahun 2011 dan 2010 yang dibebankan ke operasi
sebagai bagian dari berikut ini:

Depreciation expenses in 2011 and 2010


amounting
to
Rp197,412,038,176
and
Rp197,060,872,355, respectively, were charged
to operations as part of the following:

2011
Beban pabrikasi
Beban penjualan (Catatan 23)
Beban umum dan administrasi
(Catatan 24)
Beban penelitian dan pengembangan
Total

2010

82.886.336.565
56.560.472.815

82.247.715.007
50.950.855.268

53.783.435.132
4.181.793.664

59.830.238.463
4.032.063.617

Manufacturing overhead
Selling expenses (Note 23)
General and administrative expenses
(Note 24)
Research and development expenses

197.412.038.176

197.060.872.355

Total

Penambahan dan Pengurangan

Additions and Deductions

Penambahan aset tetap pemilikan langsung


termasuk
reklasifikasi
dari
aset
dalam
pengerjaan sejumlah Rp81.555.998.628 dan
Rp85.776.426.234 masing-masing pada tahun
2011 dan 2010 dan reklasifikasi aset sewa
pembiayaan dengan biaya perolehan dan
akumulasi penyusutan masing-masing sejumlah
Rp216.797.258 dan Rp100.047.292 pada tahun
2011 serta Rp348.661.690 dan Rp240.274.640
pada tahun 2010, reklasifikasi lainnya serta selisih
kurs atas penjabaran laporan keuangan.

Additions to property, plant and equipment under


direct ownership include reclassifications from
construction in progress with total carrying value
amounting
to
Rp81,555,998,628
and
Rp85,776,426,234
in
2011
and
2010,
respectively, and reclassifications from assets
under capital lease with total carrying value and
accumulated
depreciation
amounting
to
Rp216,797,258 and Rp100,047,292 in 2011,
respectively,
and
Rp348,661,690
and
Rp240,274,640 in 2010, respectively, other
reclassifications and differences arising from
foreign currency translations.

Divestasi aset tetap Kageo Igar dengan nilai


tercatat dan akumulasi penyusutan masing-masing
sebesar
Rp191.147.600.691
dan
Rp147.573.956.230 pada tahun 2010 adalah
sehubungan dengan transaksi divestasi Kageo Igar
(Catatan 10).

Divestment of property, plant and equipment of


Kageo Igar with total carrying value and
accumulated
depreciation
amounting
to
Rp191,147,600,691 and Rp147,573,956,230,
respectively, in 2010 are in accordance with
divestment transaction in Kageo Igar (Note 10).

Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aset


tetap adalah sebagai berikut:

An analysis of the related gains arising from those


sales of property and equipment is as follows:

2011
Harga jual
Nilai buku
Laba atas penjualan aset tetap

2010

22.069.554.517
16.339.420.167

19.642.293.246
6.559.227.518

Sales proceeds
Net book value

5.730.134.350

13.083.065.728

Gain on sale of property and


equipment

63

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. PROPERTY,
(continued)

PLANT

AND

EQUIPMENT

Aset sewa pembiayaan

Assets under finance lease

KI (Entitas Anak) dengan Toyota Financial Services


dan Orix Metro Leasing and Finance Corporation
mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan
jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima
(5) tahun untuk kendaraan.

KI (Subsidiary) with Toyota Financial Services and


Orix Metro Leasing and Finance Corporation,
have lease agreements with lease terms ranging
from three (3) to five (5) years for vehicles.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,


pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa
yang akan datang berdasarkan perjanjianperjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Future minimum lease payments of these


subsidiaries under the above-mentioned lease
commitments as of December 31, 2011 and 2010
are as follows:

Tahun Jatuh Tempo

2011

2010

Sampai dengan satu tahun


Lebih dari satu sampai lima tahun

354.531.596
397.804.092

432.278.289
864.700.434

752.335.688
(101.969.660)

1.296.978.723
(243.539.217)

650.366.028

1.053.439.506

Total
Bunga yang belum jatuh tempo
Utang sewa pembiayaan
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Bagian jangka panjang

(285.388.096)

(308.292.399)

364.977.932

745.147.107

Year Due
Within one year
Between one to five years
Total
Amount applicable to interest
Obligations under finance leases
Currently maturing portion
Long-term portion

Aset dalam pengerjaan

Construction in progress

Perusahaan

Company

Pada tanggal 31 Desember 2011, bangunan dan


prasarana
dalam
pengerjaan
sejumlah
Rp211.514.350.762 merupakan perluasan dan
renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan
akan selesai pada tahun 2012. Pada tanggal
31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari
aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial)
adalah sekitar 63% dari nilai kontrak.

As of December 31, 2011, the buildings and


improvements under construction with total
carrying amount of Rp211,514,350,762 consist of
extension and renovation of factory building.
These projects are estimated to be completed in
2012. As of December 31, 2011, the percentage
of completion of these constructions in progress
(in financial terms) is about 63% of the total
contract value.

Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah


Rp219.250.618.759
merupakan penambahan
fasilitas pabrik. Proyek ini diperkirakan akan
selesai pada tahun 2012. Pada tanggal
31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari
aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial)
adalah sekitar 58% dari nilai kontrak.

Machinery and equipment under construction/


installation with total carrying amount of
Rp219,250,618,759 consist of additions to factory
facilities. These projects are estimated to be
completed in 2012. As of December 31, 2011, the
percentage of completion of these constructions in
progress (in financial terms) is about 58% of the
total contract value.

64

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. PROPERTY,
(continued)

PLANT

AND

EQUIPMENT

Aset dalam pengerjaan (lanjutan)

Construction in progress (continued)

Entitas Anak

Subsidiaries

EPMT

EPMT

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dalam


penyelesaian merupakan renovasi atas bangunan
dan prasarana EPMT dengan nilai kontrak
sejumlah
Rp46.778.565.664.
Pelaksanaan
pekerjaan tersebut diestimasikan akan diselesaikan
secara keseluruhan pada bulan Agustus 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, estimasi
persentase penyelesaian dari aset dalam
penyelesaian (secara finansial) adalah sekitar
75,2% dari nilai kontrak.

As of December 31, 2011, construction in progress


represents renovation of the EPMT buildings and
improvements, which has a total contract value of
Rp46,778,565,664. The project is estimated to be
completed in August 2012. As of December 31,
2011, the estimated percentage of completion of
the said construction in progress (in financial
terms) is about 75.2% of the contract value.

Hexpharm

Hexpharm

Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah


Rp46.346.000 merupakan penambahan fasilitas
pabrik Hexpharm. Proyek ini diperkirakan akan
selesai pada tahun 2012. Pada tanggal
31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari
aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial)
adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.

Machinery and equipment under construction/


installation with total carrying amount of
Rp46,346,000 consist of additions to factory
facilities of the Hexpharm. These projects are
estimated to be completed in 2012. As of
December 31, 2011, the percentage of completion
of these constructions in progress (in financial
terms) is about 65% of the total contract value.

KMI

KMI

Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah


Rp14.680.848.224
merupakan
penambahan
fasilitas pabrik KMI. Proyek ini diperkirakan akan
selesai pada tahun 2012. Pada tanggal
31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari
aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial)
adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.

Machinery and equipment under construction/


installation with total carrying amount of
Rp14,680,848,224 consist of additions to factory
facilities of the KMI. These projects are estimated
to be completed in 2012. As of December 31, 2011,
the
percentage
of
completion
of
these
constructions in progress (in financial terms) is
about 65% of the total contract value.

Hal lain-lain

Other matters

Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak


Guna Bangunan (HGB) dengan sisa masa
manfaat yang berakhir berkisar antara tahun 2013
sampai
dengan
tahun
2041.
Manajemen
berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah
tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada
saat jatuh tempo.

The titles of ownership of the Group on its


landrights are all in the form of Usage Rights for
Building (Hak Guna Bangunan or HGB) with
limited duration, which have remaining terms
expiring on various dates between 2013 until 2041.
Management is of the opinion that the terms of the
said landrights can be renewed/extended upon
expiration.

65

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. PROPERTY,
(continued)

PLANT

AND

EQUIPMENT

Hal lain-lain (lanjutan)

Other matters (continued)

Aset tetap dengan pemilikan langsung seperti yang


terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan
terhadap risiko kerugian akibat kebakaran,
kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan
keseluruhan sejumlah Rp1.292 miliar, US$42,2
juta, SGD$108 ribu, JP750 ribu, ZAR263 ribu dan
PHP 100 ribu pada tanggal 31 Desember 2011,
yang berdasarkan pendapat manajemen Grup
adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas aset tetap terhadap risiko yang
dipertanggungkan (Catatan 7).

All of the property, plant and equipment under


direct ownership, as shown in the previous tables,
are covered by insurance against losses by fire,
flood and other risks under blanket policies with
combined insurance coverage totaling Rp1,292
billion, US$42.2 million, SGD$108 thousand,
JP750 thousand, ZAR263 thousand and
PHP100 thousand as of December 31, 2011,
which in the Groups management opinion, is
adequate to cover the possible losses that may
arise from the said insured risks (Note 7).

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat


aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak
diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.

The Groups management is of the opinion that


the carrying values of the property, plant and
equipment of the Group are fully recoverable, and
hence, no write-down for impairment in value is
necessary.

12. ASET TIDAK BERWUJUD, NETO

12. INTANGIBLE ASSETS, NET


Intangible assets consist of goodwill, trademarks,
patents and formulas, and computer software. An
analysis of the balance of this account is as
follows:

Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek


dagang, hak paten dan formula, serta piranti lunak
komputer. Analisis saldo dari akun ini adalah
sebagai berikut:
2011

2010

Biaya perolehan
Goodwill
Merek dagang, hak paten dan formula
Piranti lunak komputer

195.217.373.481
58.761.730.783
45.212.980.952

263.011.258.602
54.542.530.783
43.450.721.450

Cost
Goodwill
Trademarks, patents and formulas
Computer software

Total

299.192.085.216

361.004.510.835

Total

Akumulasi amortisasi
Saldo awal tahun
Goodwill
Merek dagang, hak paten dan formula
Piranti lunak komputer

(29.585.390.180)
(26.067.359.424)

(52.328.030.677)
(26.395.600.347)
(18.961.589.837)

Accumulated amortization
Balance at beginning of year
Goodwill
Trademarks, patents and formulas
Computer software

Sub-total

(55.652.749.604)

(97.685.220.861)

Sub-total

(3.052.483.288)
(7.479.401.761)

(15.465.854.444)
(3.189.789.833)
(7.105.769.587)

Amortization during the year


Goodwill
Trademarks, patents and formulas
Computer software

Sub-total

(10.531.885.049)

(25.761.413.864)

Sub-total

Saldo akhir tahun

(66.184.634.653)

(123.446.634.725)

Balance at end of year

Neto

233.007.450.563

237.557.876.110

Amortisasi tahun berjalan


Goodwill
Merek dagang, hak paten dan formula
Piranti lunak komputer

66

Net

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. ASET TIDAK BERWUJUD, NETO (lanjutan)

12. INTANGIBLE ASSETS, NET (continued)

Seperti diungkapkan pada Catatan 2, sesuai


dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 48
(Revisi 2009) yang diterapkan Grup mulai dari
tanggal 1 Januari 2011, Grup melakukan pengujian
penurunan nilai pada tanggal tersebut atas goodwill
yang tercatat pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.

As disclosed in Note 2, in accordance with the


transitional provision of PSAK No. 48 (Revised
2009), which was adopted starting January 1,
2011, the Group performed impairment tests on
its goodwill reported in the consolidated
statements of financial position on that date.

Pengujian penurunan nilai untuk goodwill dilakukan


berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi
dengan biaya untuk menjual dengan menggunakan
model arus kas yang didiskontokan.

The Groups impairment test for goodwill is based


on fair value less cost to sell calculation that uses
a discounted cash flow model.

Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui


pada tanggal-tanggal tersebut, karena jumlah
terpulihkan dari goodwill lebih tinggi dari nilai
tercatatnya.

There was no impairment loss recognized at those


dates as the recoverable amounts of the goodwill
were in excess of their carrying values.

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK

13. SHORT-TERM LOANS


The details of short-term loans are as follows:

Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai


berikut:
2011
Rupiah
Pinjaman tetap
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Cerukan
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
Dolar A.S.
Kredit Berjangka (Revolving)
The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta
(US$3.000.000)
Kredit Berjangka (Revolving)
PT Bank Permata Tbk.
(US$1.750.000)
Dolar Singapura
Pinjaman tetap
DBS Bank Ltd. (SGD1.600.000)
Total Pinjaman Jangka Pendek

2010

11.217.596.594

Rupiah
Fixed loan
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Overdrafts
PT Bank Central AsiaTbk.
PT Bank Permata Tbk.
U.S. Dollar
Revolving Credit
The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta
(US$3,000,000)
Revolving Credit
PT Bank Permata Tbk.
(US$1,750,000)
Singapore Dollar
Fixed loan
DBS Bank Ltd. (SGD1,600,000)

140.056.547.003

24.290.351.153

Total Short-term Loans

100.000.000.000

1.079.208.679
555.741.730

8.556.101.153

27.204.000.000

Annual interest rates on the above loans are as


follows:

Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di


atas adalah sebagai berikut:
2011

Rupiah
Dolar A.S.
Dolar Singapura

15.734.250.000

2010

9,50% - 10,25%
6,50%
2,00%

10,50% - 12,00%
5,5%
-

Rupiah
U.S. Dollar
Singapore Dollar

All of the above loans represent drawdowns from


the related credit facilities obtained by the
Company and certain Subsidiaries as follows:

Seluruh pinjaman di atas merupakan penarikan


dari fasilitas-fasilitas pinjaman terkait yang
diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu
sebagai berikut:

67

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Perusahaan

Company

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari


PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang terdiri dari
fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar, fasilitas time
loan sejumlah Rp175 miliar dan fasilitas USLC
maksimum sejumlah US$2 juta. Fasilitas ini telah
jatuh tempo pada tanggal 11 September 2011 dan
sudah tidak diperpanjang lagi.

The Company obtained credit facilities from


PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), consisting of an
overdraft facility amounting to Rp25 billion, time
loan facility amounting to Rp175 billion and USLC
facility amounting to US$2 million. These facilities
were due on September 11, 2011 and no longer
extended.

Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan


dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) sejumlah
Rp100 miliar dan foreign exchange sejumlah
US$1,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas
tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada
tanggal 20 April 2012.

The Company obtained revolving loan facilities


from PT Bank Permata Tbk. (Permata),
amounting to Rp100 billion and foreign exchange
amounting to US$1.5 million. As of December 31,
2011 and 2010, there were no outstanding
drawdowns from the said credit facilities. These
facilities will mature on April 20, 2012.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari


PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), yang
terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar
dan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp175 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman
tetap adalah sebesar Rp75 miliar. Pada tanggal
31 Desember 2010, tidak terdapat saldo terutang
atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo
pada tanggal 8 Juli 2012.

The Company obtained credit facilities from


PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga),
consisting of an overdraft facility amounting to
Rp25 billion and fixed loan facility amounting to
Rp175 billion. As of December 31, 2011, the
outstanding fixed loan balances amounted to
Rp75 billion. As of December 31, 2010, there
were no outstanding drawdowns from the said
credit facilities. These facilities will mature on July
8, 2012.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The


Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.,
Jakarta (HSBC), yang terdiri dari fasilitas import
dan export maksimum sejumlah US$2,5 juta,
fasilitas revolving loan sejumlah Rp20 miliar dan
fasilitas exposure risk limit (weighted) sejumlah
US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas
tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2012.

The Company obtained credit facilities from The


Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Ltd., Jakarta (HSBC), consisting of an import and
export
facility
maximum
amounting
to
US$2.5 million, revolving loan facility amounting to
Rp20 billion and exposure risk limit (weighted)
facility amounted to US$5 million. As of
December 31, 2011 and 2010, there were no
outstanding drawdowns from the said credit
facilities. These facilities will mature on June 30,
2012.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The


Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), yang terdiri
dari fasilitas money market loan sejumlah Rp100
miliar dan fasilitas foreign exchange hedging
maksimum sejumlah US$5 juta. Pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo
terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan
jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2012.

The Company obtained credit facilities from The


Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), consisting
of a money market loan facility amounting to
Rp100 billion and a foreign exchange hedging
facility with an aggregate limit to US$5 million. As
of December 31, 2011 and 2010, there was no
outstanding drawdown for these facilities. These
facilities will mature on June 24, 2012.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit fixed loan


on demand dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
maksimum sejumlah Rp50 miliar dan fasilitas Letter
of Credit sejumlah Rp50 miliar atau US$5 juta.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli
2012.

The Company obtained fixed loan on demand


credit facility from PT Bank ICBC Indonesia
(ICBC) with a maximum credit limit amounting to
Rp50 billion and Letter of Credit amounting to
Rp50 billion or US$5 million. This facility will
mature on July 29, 2012.

68

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

Company (continued)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank


of China Limited (BOC) yang terdiri dari fixed loan
on demand sejumlah Rp100 miliar dan letter of
credit
sejumlah
US$5 juta.
Pada
tanggal
31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo
terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan
jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2012.

The Company obtained credit facility from Bank of


China Limited (BOC) consisting of fixed loan on
demand amounting to Rp100 billion and letter of
credit amounting to US$5 million. As of December
31, 2011 and 2010, there were no outstanding
drawdowns for these facilities. These facilities will
mature on March 26, 2012.

Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari


PT Bank UOB Indonesia, yang terdiri dari
Revolving Loan facility sejumlah US$20 juta, SBLC
sejumlah US$5 juta dan forex facility sejumlah
US$10 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada
tanggal 22 Desember 2012.

The Company obtained bank facilities from


PT Bank UOB Indonesia, consisting of revolving
loan facility, amounting to US$20 million, SBLC
amounting to US$5 million, and forex facility
amounting to US$10 million. This facility will
mature on December 22, 2012.

Saka

Saka

Saka memperoleh fasilitas kredit dari OCBC NISP


yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp5
miliar dan demand loan sejumlah Rp7,5 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat
saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini
jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2011 dan
sudah tidak diperpanjang lagi.

Saka obtained credit facilities from OCBC NISP,


which consist of an overdraft facility amounting to
Rp5 billion and demand loan facility amounting to
Rp7.5 billion. As of December 31, 2010, there
were no outstanding drawdowns from the said
credit facilities. This facility matured on March 28,
2011 and no longer extended.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Fasilitas


pinjaman tersebut dijamin dengan tanah Saka,
persediaan sejumlah Rp8 miliar dan piutang usaha
sejumlah Rp7,5 miliar.

As of December 31, 2010, these loan facilities


were secured by Sakas land, Sakas inventory
amounting to Rp8 billion and Sakas trade
receivables amounting to Rp7.5 billion.

Saka bersama Perusahaan, memperoleh fasilitas


revolving loan dari PT Bank DBS pada tanggal
18 Februari 2011 sejumlah Rp20 miliar. Pada
tahun 2011, fasilitas dari PT Bank DBS sudah
diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Februari
2013.

Saka with the Company, obtained revolving loan


facilities from PT Bank DBS on February 18,
2011, amounting to Rp20 billion. In 2011, credit
Facilities from PT Bank DBS were extended to
February 18, 2013

Finusolprima

Finusolprima

Finusolprima memperoleh fasilitas cerukan dari


OCBC NISP sejumlah Rp1,5 miliar. Pada tanggal
31 Desember 2010, tidak terdapat saldo terhutang
atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini telah jatuh tempo
pada tanggal 28 Maret 2011.

Finusolprima obtained overdraft credit facility from


OCBC NISP, amounting to Rp1.5 billion. As of
December 31, 2010, there were no outstanding
drawdowns from the said credit facility. This
overdraft facility has been expired on March 28,
2011.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah


persediaan dan piutang usaha yang dijaminkan
masing-masing adalah sejumlah Rp3 miliar.

As of December 31, 2010, inventories and trade


receivables pledged as collateral were Rp3 billion,
respectively.

69

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Innogene

Innogene

Pada tanggal 14 Juli 2011, Innogene memperoleh


fasilitas kredit dari DBS Bank Ltd.
sejumlah
SGD1,6 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011,
saldo terhutang atas fasilitas tersebut adalah
sebesar
SGD1,6
juta
(ekuivalen
dengan
Rp11.217.596.594).

On July 14, 2011, Innogene obtained credit facility


from DBS Bank Ltd., with a maximum credit limit
amounting to SGD1.6 million. As of December 31,
2011, the outstanding drawdowns from the said
credit facility was SGD1.6 million (equivalent to
Rp11,217,596,594).

Fasilitas ini dijaminkan oleh SBLC milik


Perusahaan sejumlah SGD1,6 juta yang diterbitkan
oleh PT Bank DBS Indonesia dengan jangka waktu
maksimum 24 bulan sejak diterbitkan SBLC
tersebut.

This facility is secured by Companys SBLC of


SGD1.6 million issued by PT Bank DBS Indonesia
for a period maximum 24 months since the
issuance of SBLC.

Sanghiang

Sanghiang

Sanghiang memperoleh fasilitas kredit dari BCA,


yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50
miliar, fasilitas omnibus letters of credit sejumlah
US$3 juta, fasilitas forex line sejumlah US$2 juta
dan fasilitas bank garansi sejumlah Rp2 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak
terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Mei
2012.

Sanghiang obtained credit facilities from BCA


which consist of overdraft facility amounting to
Rp50 billion, omnibus letters of credit facility
amounting to US$3 million, forex line facility
amounting to US$2 million and bank guarantee
facility amounting to Rp2 billion. As of December
31, 2011 and 2010, there were no outstanding
drawdowns for these facilities. These facilities will
mature on May 12, 2012.

Bintang Toedjoe

Bintang Toedjoe

Bintang Toedjoe memperoleh fasilitas pinjaman


tetap dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejumlah
Rp100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011,
saldo pinjaman tetap adalah sebesar Rp25 miliar.
Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh
Bintang Toedjoe pada tanggal 3 Januari 2012.
Fasilitas
ini jatuh tempo pada tanggal
6 Januari 2012. Fasilitas ini diperpanjang sampai
dengan 6 April 2012.

Bintang Toedjoe obtained fixed loan facilities from


PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to Rp100
billion. As of December 31, 2011, the outstanding
fixed loan balances amounted to Rp25 billion. This
loan has been fully paid by Bintang Toedjoe on
January 3, 2012. This facility matured on January
6, 2012. This Facility has been renewed until April
6, 2012.

Hexpharm

Hexpharm

Hexpharm memperoleh fasilitas kredit dari


PT Bank Commonwealth yang terdiri dari fasilitas
overdraft sejumlah Rp3 miliar dan kredit demand
loan sejumlah Rp7 miliar. Fasilitas ini berlaku
sampai dengan tanggal 27 Januari 2011 dan tidak
diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2010,
tidak terdapat saldo terhutang dari fasilitas
tersebut.

Hexpharm obtained credit facilities from PT Bank


Commonwealth which consist of overdraft facilities
amounting to Rp3 billion and credit demand loan
amounting to Rp7 billion. This facility will be valid
until January 27, 2011 and no longer renewable.
As of December 31, 2010, there were no
outstanding drawdowns of these facilities.

EPMT

EPMT

EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari The


Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Ltd., cabang Jakarta (HSBC) yang terdiri dari
fasilitas import, bank garansi, surat kredit
berdokumentasi siaga dan pembiayaan piutang
dengan batas maksimum gabungan sebesar
US$15 juta, fasilitas revolving loan dan cerukan

EPMT obtained credit facilities from The Hongkong


and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta
branch (HSBC) consisting of import facility, bank
guarantee, stand-by documentary credit and
receivable financing with maximum combined limit
of US$15 million revolving loan and overdraft
facilities with maximum combined limit of Rp180
billion and treasury facility with maximum limit of

70

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

EPMT (lanjutan)

EPMT (continued)

dengan batas maksimum gabungan sebesar


Rp180 miliar serta fasilitas treasury dengan batas
maksimum sebesar US$2 juta. Berdasarkan
perjanjian tersebut, GCM, EMP, TSJ dan RTU,
juga dapat menggunakan fasilitas dari HSBC.
Perincian fasilitas yang dapat digunakan oleh
masing-masing entitas adalah sebagai berikut:

US$2 million. Based on the agreement, GCM,


EMP, TSJ and RTU, can also use the facilities
from HSBC. The details of the facilities which can
be used by each entity are as follow:

Fasilitas yang dapat digunakan oleh


EPMT meliputi fasilitas impor, bank
garansi, revolving loan dan treasury
dengan batas maksimum masing-masing
sejumlah US$3 juta, Rp25 miliar, Rp130
miliar dan US$2 juta.

The facility which can be used by EPMT


consist of import, bank guarantee,
revolving loan and treasury facilities with
maximum limit of US$3 million, Rp25
billion , Rp130 billion and US$2 million,
respectively.

Fasilitas yang dapat digunakan oleh GCM


terdiri dari fasilitas impor dan revolving
loan dengan batas maksimum masingmasing sejumlah US$10 juta dan US$5
juta.

The facility which can be used by GCM


consist of import and revolving loan
facilities with maximum limit of US$10
million and US$5 million, respectively.

Fasilitas yang dapat digunakan oleh EMP


terdiri dari fasilitas impor, surat kredit
berdokumentasi
siaga,
pembiayaan
piutang, revolving loan dan cerukan
dengan batas maksimum masing-masing
sejumlah US$5 juta, US$2 juta, Rp5
miliar dan Rp10 miliar.

The facility which can be used by EMP


consist of import, stand-by documentary
credit, receivable financing, revolving
loan and overdraft facilities with
maximum limit of US$5 million, US$2
million, Rp5 billion and Rp10 billion,
respectively.

Fasilitas yang dapat digunakan oleh TSJ


dan RTU terdiri dari revolving loan dan
cerukan dengan batas maksimum
masing-masing sejumlah Rp10 miliar.

The facilities which can be used by TSJ


and RTU consist of revolving loan and
overdraft facilities with maximum limit of
Rp10 billion, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang


bank dari HSBC merupakan penggunaan fasilitas
revolving loan oleh GCM sebesar US$3 juta (atau
setara dengan Rp27.204.000.000).

As of December 31, 2011, the bank loan balance


from HSBC is the usage of the revolving loan
facility by GCM amounting to US$3 million (or
equivalent to Rp27,204,000,000).

Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal


30 Juni 2012.

These facilities are valid until June 30, 2012.

EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari


PT Bank Permata Tbk. (Permata) yang terdiri dari
fasilitas impor L/C sejumlah US$7,5 juta dalam
multi currency, penerbitan bank garansi sejumlah
Rp75 miliar serta fasilitas cerukan dan revolving
loan masing-masing sejumlah Rp25 miliar dan
Rp75 miliar.

EPMT obtained credit facilities from PT Bank


Permata Tbk. (Permata) which consist of import
L/C facility amounting to US$7.5 million in multi
currency, the issuance of bank guarantee
amounting to Rp75 billion and overdraft and
revolving loan facility amounting to Rp25 billion
and Rp75 billion, respectively.

Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April


2012.

These facilities are valid until April 20, 2012.

71

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

EPMT (lanjutan)

EPMT (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang bank


dari Permata merupakan penggunaan fasilitas
cerukan oleh EPMT sejumlah Rp555.741.730.

As of December 31, 2011, the bank loan balance


from Permata represents availments from overdraft
facility by EPMT amounting to Rp555,741,730.

EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank


Central Asia TBk. (BCA) yang terdiri dari fasilitas
time revolving loan, kredit lokal (cerukan), bank
garansi dan foreign exchange line - TOD/TOM/Spot
masing-masing sejumlah Rp50 miliar, Rp25 miliar,
Rp150 miliar dan US$2 juta.

EPMT obtained credit facilities from PT Bank


Central Asia TBk. (BCA) which consist of time
revolving loan, local credit (overdraft), bank
guarantee and foreign exchange line TOD/TOM/Spot amounting to Rp50 billion, Rp25
billion, Rp150 billion and US$2 million,
respectively.

Fasilitas ini berlaku


11 September 2012.

These facilities are valid until September 11, 2012.

sampai

dengan

tanggal

EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari


PT Danamon Indonesia TBk. (Danamon) yang
terdiri dari fasilitas cerukan dan bank garansi
masing-masing sejumlah Rp50 miliar. Fasilitas
tersebut
berlaku
sampai
dengan
tanggal
12 Agustus 2012.

EPMT obtained credit facilities from PT Danamon


Indonesia TBk. (Danamon) which consisted of
overdraft and bank guarantee facilities amounting
to Rp50 billion, respectively. These facilies until
August 12, 2012.

EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank


Negara Indonesia (Persero) TBk. (BNI) yang terdiri
dari fasilitas bank garansi, letter of credit (L/C) dan
kredit modal kerja masing-masing sejumlah Rp150
miliar, US$10 juta dan Rp50 miliar.

EPMT obtained credit facilities from PT Bank


Negara Indonesia (Persero) TBk. (BNI) which
consist of bank guarantee, letter of credit (L/C) and
working capital credit facilities amounting to Rp150
billion, US$10 million and Rp50 billion, respectively.

Fasilitas tersebut berlaku sampai dengan tanggal


23 September 2012. Selain fasilitas kredit modal
kerja, fasilitas lainnya juga dapat digunakan oleh
GCM, EMP, TSJ, RTU dan MDI.

These facilities are valid until September 23, 2102.


Except working capital credit facility, the others
facilites can also be used by GCM, EMP, TSJ, RTU
and MDI.

GCM

GCM

GCM memperoleh fasilitas revolving loan dari


Permata sejumlah US$5 juta yang dapat ditarik
dalam mata uang dolar A.S. dan/atau Rupiah.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal
20 April 2012.

GCM obtained revolving loan facility from


Permata amounting to US$5 miliion which could
be drawn in U.S. Dollar currency and/or Rupiah
currency. This facilities are valid until April 20,
2012 .

72

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

GCM (lanjutan)

GCM (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo utang bank


dari Permata merupakan penggunaan fasilitas
revolving loan sejumlah US$1.750.000 (atau setara
dengan Rp15.734.250.000).

As of December 31, 2010, the bank loan balance


from Permata represents availments from
revolving loan facility amounted to US$1,750,000
(or equivalent to Rp15,734,250,000).

GCM memperoleh fasilitas time revolving loan,


kredit lokal (cerukan), omnibus L/C dan bank
garansi, serta foreign exchange line dari BCA
masing-masing sejumlah US$5 juta, Rp5 miliar,
US$7 juta dan US$2 juta. Fasilitas ini berlaku
sampai dengan tanggal 11 September 2012.

GCM obtained time revolving loan, local credit


(overdraft), omnibus L/C and bank guarantee, and
foreign exchange line facilities from BCA
amounting to US$5 million, Rp5 billion, US$7
million and US$2 million respectively. This facility
will be valid until September 11, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat


saldo terutang atas fasilitas tersebut.

As of December 31, 2011, there were no


outstanding balance of these facilities.

TSJ

TSJ

TSJ memperoleh fasilitas bank garansi dan


cerukan dari Permata masing-masing sejumlah
Rp2,5 miliar dan Rp10 miliar. Fasilitas ini berlaku
sampai dengan tanggal 20 April 2012.

TSJ obtained bank guarantee and overdraft


facilities from Permata with maximum limit of
Rp2.5 billion and Rp10 billion. This facilities will be
valid until April 20, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo utang bank


dari Permata merupakan penggunaan fasilitas
cerukan oleh TSJ sebesar Rp8.556.101.153.

As of December 31, 2010, the bank loan balance


from Permata represents availments from
overdraft
facility
by
TSJ
amounted to
Rp8,556,101,153.

TSJ memperoleh fasilitas bank garansi dan


cerukan dari BCA masing-masing sejumlah Rp40
miliar dan Rp20 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai
dengan tanggal 11 September 2012.

TSJ obtained bank guarantee and overdraft facility


from BCA amounting to Rp40 billion and Rp20
billion, respectively. This facility will be valid until
September 11, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang bank


atas
fasilitas
cerukan
adalah
sebesar
Rp1.079.208.679.

As of December 31, 2011, the bank loan balance of


the overdraft facility
was
amounting to
Rp1,079,208,679.

EMP

EMP

EMP memperoleh fasilitas revolving loan dari


Permata sejumlah US$2,5 juta yang dapat ditarik
dalam mata uang dolar A.S. dan/atau Rupiah.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April
2012.

EMP obtained revolving loan facility from Permata


amounting to US$2.5 million which can be drawn in
US$ and/or Rupiah currency. This facility will be
valid until April 20, 2012.

73

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

EMP (lanjutan)

EMP (continued)

EMP memperoleh fasilitas time revolving loan,


kredit lokal (cerukan), omnibus L/C, dan foreign
exchange line dari BCA masing-masing sejumlah
Rp20 miliar, Rp5 miliar, US$10 juta dan US$2 juta.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal
11 September 2012.

EMP obtained time revolving loan, local credit


(overdraft), omnibus L/C and foreign exchange line
facilities from BCA amounting to Rp20 billion, Rp5
billion, US$10 million and US$2 million,
respectively. This facility will be valid until
September 11, 2012.

14. UTANG USAHA

14. TRADE PAYABLES


Trade payables mainly arise from purchases of
raw materials and finished goods from third
parties and a related party. The details of this
account are as follows:

Utang usaha timbul terutama dari pembelian bahan


baku dan barang jadi kepada pihak ketiga dan
pihak berelasi. Rincian akun ini adalah sebagai
berikut:
2011

2010

Pihak ketiga
Pemasok lokal
PT Abbott Indonesia
155.558.036.287
PT LOreal Indonesia
66.507.939.041
PT Mead Johnson Indonesia
44.065.756.806
PT Medquest Jaya Global
22.643.729.689
PT Kara Santan Pertama
16.695.413.700
PT Avesta Continental Pack
16.677.828.831
PT Mulya Husada Jaya
13.175.000.000
CV Hentraco
12.812.435.455
PT Mega Andalan Kalasan
11.872.360.995
PT Anta Tirta Kirana
(Rp667.657.299 dan US$1.174.804
pada tahun 2011 dan Rp617.374.771
dan US$684.474 pada tahun 2010)
11.320.779.971
PT Maju Jaya Sarana Grafika
10.082.129.111
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10 miliar)
326.545.501.459
Sub-total

707.956.911.345

Pemasok luar negeri


Biomerieux
(US$5.766.557 pada tahun 2011 dan
US$2.467.561 pada tahun 2010)
52.291.145.087
Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Jepang
(185.482.511 pada tahun 2011 dan
8.450.000 pada tahun 2010)
21.701.453.814
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10 miliar)
57.302.694.848
Sub-total
Pihak berelasi
Pemasok luar negeri
Orange Kalbe Limited
(US$1.229.177)
Total Utang Usaha

131.295.293.749

35.602.702.206
37.150.175.205
105.427.620
7.997.095.656
12.450.622.223
78.000.000
8.287.144.409

6.771.476.010
7.139.924.305
270.442.593.924
386.025.161.558

Third parties
Local suppliers
PT Abbott Indonesia
PT LOreal Indonesia
PT Mead Johnson Indonesia
PT Medquest Jaya Global
PT Kara Santan Pertama
PT Avesta Continental Pack
PT Mulya Husada Jaya
CV Hentraco
PT Mega Andalan Kalasan
PT Anta Tirta Kirana
(Rp667,657,299 and US$1,174,804
in 2011 and Rp617,374,771 and
US$684,474 in 2010)
PT Maju Jaya Sarana Grafika
Others (each below Rp10 billion)
Sub-total

Foreign suppliers
Biomerieux
(US$5,766,557 in 2011 and
22.185.836.487
US$2,467,561 in 2010)
Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Japan
(185,482,511 in 2011 and
931.910.785
8,450,000 in 2010)
79.097.725.401
102.215.472.673

Others (each below Rp10 billion)


Sub-total

11.146.177.035

Related party
Foreign supplier
Orange Kalbe Limited
(US$1,229,177)

850.398.382.129

488.240.634.231

Total Trade Payables

74

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA (lanjutan)

14. TRADE PAYABLES (continued)


An aging analysis of the above trade payables
based on invoice date is as follows:

Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal


faktur adalah sebagai berikut:
2011

2010

Lancar
Lewat jatuh tempo:
Lebih 1 bulan sampai 3 bulan
Lebih 3 bulan sampai 6 bulan
Lebih 6 bulan

701.037.284.264

220.194.712.675

139.259.641.594
9.790.060.163
311.396.108

225.196.283.521
42.717.347.345
132.290.690

Current
Overdue:
Over 1 month up to 3 months
Over 3 months up to 6 months
Over 6 months

Total

850.398.382.129

488.240.634.231

Total

Tidak diperlukan jaminan atas utang usaha yang


diperoleh Grup.

No guarantees are required for trade payables


obtained by the Group.

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang


adalah sebagai berikut:

The details of trade payables by currency


denomination are as follows:

2011

2010

Rupiah
Dolar A.S.
(US$22.311.512 pada tahun 2011
dan US$27.166.842 pada tahun 2010)
Mata uang asing lainnya

602.223.618.989

215.230.287.911

202.320.799.882
45.853.963.258

244.257.072.605
28.753.273.715

Rupiah
U.S. Dollar
(US$22,311,512 in 2011 and
US$27,166,842 in 2010)
In other foreign currencies

Total

850.398.382.129

488.240.634.231

Total

15. UTANG LAIN-LAIN

15. OTHER PAYABLES


Other payables consist of payables to advertising
agencies and expedition companies.

Akun utang lain-lain terutama terdiri dari utang


kepada agen periklanan dan perusahaan
ekspedisi.

16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

16. ACCRUED EXPENSES


This account consists of accruals for the following
expenses:

Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya


sebagai berikut:
2011

2010

Penjualan
Royalti (Catatan 32a, 32e, 32f dan 32g)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp5 miliar)

208.604.286.273
23.640.993.520

208.914.194.610
19.476.662.553

Selling
Royalty (Notes 32a, 32e, 32f and 32g)

50.892.667.490

73.571.632.969

Others (each below Rp5 billion)

Total

283.137.947.283

301.962.490.132

Total

Selling expense accrual includes accrual for


promotions, selling supplies and others.

Akrual beban penjualan mencakup akrual promosi,


perlengkapan penjualan dan lainnya.

75

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN

17. TAXATION
Taxes payable consist of the following:

Utang pajak terdiri dari:


2011
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak pertambahan nilai
Lain-lain
Total

2010

16.645.842.764
4.791.621.478
28.046.570.654
3.014.869.229
65.114.476.176
36.000.025.269
673.138.532

16.306.020.514
3.368.187.087
19.052.224.890
2.680.693.578
93.512.333.268
54.558.722.381
3.156.762.062

Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Value added tax
Others

154.286.544.102

192.634.943.780

Total

A reconciliation between income before income


tax benefit (expense), as shown in the
consolidated statements of comprehensive
income, and the estimated taxable income for the
years ended December 31, 2011 and 2010 are as
follows:

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban)


pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan
taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011
Laba sebelum manfaat (beban) pajak
penghasilan menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Ditambah:
Bagian rugi entitas asosiasi
Rugi penjualan saham
Entitas Anak
Dikurangi:
Laba Entitas Anak sebelum
manfaat (beban) pajak
penghasilan, neto
Laba Perusahaan sebelum
manfaat (beban) pajak
penghasilan

2010

1.987.259.361.668

1.770.434.609.435

8.633.497.757

(1.236.723.993.329)

759.168.866.096

18.665.443.510

(904.442.559.252)

884.657.493.693

Beda temporer:
Penyisihan imbalan kerja
karyawan

9.335.750.984

4.501.040.228

Penyusutan aset tetap

4.007.565.019

111.118.497

Laba (rugi) penjualan aset tetap


Beda tetap:
Beban bunga
Promosi
Sumbangan dan hubungan
masyarakat
Laba penjualan saham
Entitas Anak
Penghasilan bunga dan investasi
yang telah dikenakan pajak final
Penghasilan sewa yang telah
dikenakan pajak final
Lain-lain
Taksiran penghasilan kena pajak
perusahaan

524.697.406

(673.344.049)

268.854.553
704.653.054

839.195.971
643.709.740

536.106.689

496.700.172

(98.700.288.226)

(39.615.125.850)

(24.188.188.844)

(24.543.929.518)
6.588.478.752

(18.878.188.256)
465.712.194

716.975.917.185

749.274.961.120

76

Income before income tax benefit


(expense) per consolidated
statements of comprehensive income
Add:
Share in net loss from associated entity
Loss on sale of shares in Subsidiary
Deduct:
Income of Subsidiaries before
income tax benefit
(expense), net
Income before income tax
benefit (expense) attributable
to the Company
Temporary differences:
Provision for employees service
entitlement benefits
Depreciation of property, plant
and equipment
Gain (loss) on sale of property and
equipment
Permanent differences:
Interest expense
Promotions
Donations and public relation
expenses
Gain on sale of shares
in Subsidiary
Interest and investment income
already subjected to final tax
Rent income already subjected
to final tax
Others
Estimated taxable income
company

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)


The income tax expense (current) and the
computation of the estimated income tax payable
(claims for tax refund) of the Group are as follows:

Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun


berjalan) dan taksiran utang (tagihan restitusi)
pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut:
2011
Taksiran penghasilan kena
pajak - dibulatkan
Perusahaan

2010

716.975.917.000

749.274.961.000

Estimated taxable income rounded-off


Company

1.269.571.135.000

1.106.063.581.000

Subsidiaries

Beban pajak penghasilan


- tahun berjalan
Perusahaan
Entitas Anak

143.395.183.400
321.488.525.009

149.854.992.200
279.194.469.082

Income tax expense - current year


Company
Subsidiaries

Total menurut laporan laba rugi


komprehensif konsolidasian

464.883.708.409

429.049.461.282

Total per consolidated statements


of comprehensive income

Entitas Anak

Dikurangi pajak penghasilan


dibayar di muka
Perusahaan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25

9.821.671.726
681.532.529
349.156.952
132.203.224.212

7.638.801.407
241.522.251
223.691.070
103.181.839.227

Less prepayments of income taxes


Company
Article 22
Article 23
Article 24
Article 25

Sub-total

143.055.585.419

111.285.853.955

Sub-total

38.296.104.534
3.920.958.315
85.898.346
219.879.020.937

17.703.842.248
2.557.776.577
96.399.590
226.800.707.539

Sub-total

262.181.982.132

247.158.725.954

Sub-total

Total pajak penghasilan


dibayar di muka

405.237.567.551

358.444.579.909

Total prepayments of income taxes

Entitas Anak
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25

Subsidiaries
Article 22
Article 23
Article 24
Article 25

Taksiran utang pajak


penghasilan - Pasal 29
Perusahaan
Entitas Anak

339.597.981
64.774.878.195

38.569.138.245
54.943.195.023

Estimated income tax


payable - Article 29
Company
Subsidiaries

Total

65.114.476.176

93.512.333.268

Total

Taksiran tagihan restitusi


pajak penghasilan - tahun berjalan
Entitas Anak

5.468.335.318

22.907.451.895

Estimated claims for income


tax refund - current year
Subsidiaries

Total

5.468.335.318

22.907.451.895

Total

77

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Rincian dari taksiran tagihan restitusi pajak


penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of the estimated claims for income tax


refund as of December 31, 2011 and 2010 are as
follows:

Tahun fiskal

2010

2011

Fiscal Year

2011
2010
2009

5.468.335.318
22.907.451.895
7.124.000

22.907.451.895
6.513.925.852

2011
2010
2009

Total

28.382.911.213

29.421.377.747

Total

The above estimated claims for income tax refund


are presented under Non-current Assets in the
consolidated statements of financial position.

Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan


disajikan di dalam Aset Tidak Lancar pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri


Keuangan menandatangani Peraturan Menteri
Keuangan
No.
238/PMK.03/2008
(PMK
238/2008) tentang Tata Cara Pelaksanaan dan
Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif bagi
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk
Perseroan
Terbuka
sehubungan
dengan
PP 81/2007 tertanggal 28 Desember 2007.

On December 30, 2008, the Minister of Finance


signed
Ministry
of
Finance
Rule
No. 238/PMK.03/2008
(PMK
238/2008)
regarding the Guidelines on the Implementation
and Supervision on the Tariff Reduction for
Domestic Tax Payers in the Form of Public
Companies in relation to PP 81/2007 dated
December 28, 2007.

Berdasarkan PMK 238/2008 ini, perseroan terbuka


dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5%
lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b
Undang-undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi
kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:

Under PMK 238/2008, domestic tax payers in the


form of public companies can avail of tax
reduction at 5% lower than the highest income tax
rate in the same manner as stated in subsection
1b of Article 17 on Income Tax Regulation
(Undang-undang Pajak Penghasilan) if the
following criteria are met:

1.

Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya


40% (empat puluh persen) atau lebih dari
keseluruhan saham yang disetor dan saham
tersebut dimiliki paling sedikit oleh tiga ratus
(300) Pihak.

1.

The total publicly-owned shares are 40% (forty


percent) or more of the total paid-up shares
and such shares are owned by at least three
hundred (300) Parties.

2.

Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki


saham kurang dari 5% (lima persen) dari
keseluruhan saham yang disetor dalam waktu
paling singkat enam (6) bulan atau seratus
delapan puluh tiga (183) hari kalender dalam
jangka waktu satu (1) tahun pajak.

2.

Each of the above-mentioned 300 parties can


only own less than 5% (five percent) shares
from the total paid-up shares, and should be
fulfilled by the taxpayer within six (6) months or
one hundred and eighty three (183) calendar
days in one (1) tax/fiscal year.

3.

Wajib Pajak harus melampirkan surat


keterangan dari Biro Administrasi Efek pada
Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP
Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun
pajak terkait.

3.

The taxpayer should attach the Declaration


Letter ("Surat Keterangan") from the Security
Administration Agency ("Biro Administrasi
Efek") on the Annual Income Tax Return of the
Taxpayer with the form X.H.1-6 as provided in
BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for each
concerned tax/fiscal year.

78

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek


tertanggal 6 Januari 2012 dan 7 Januari 2011,
Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria
tersebut di atas dan oleh karena itu Perusahaan
telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam
perhitungan pajak penghasilan tahun 2011 dan
2010.

Based on letter from Security Administration


Agency dated January 6, 2012 and January 7,
2011, the Company has complied with the above
criteria and accordingly, has applied the tax
reduction in its 2011 and 2010 income tax
calculation.

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2011


akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun
2011 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.

The amount of estimated taxable income for 2011


that will be reported by the Company in its 2011
Annual Income Tax Return will be based on the
related amount stated in the foregoing.

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010


telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun
2010 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.

The amount of estimated taxable income for 2010


that was reported by the Company in its 2010
Annual Income Tax Return conformed with the
related amount stated in the foregoing.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang


dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku untuk laba komersial sebelum manfaat
(beban) pajak penghasilan dengan jumlah beban
pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

A reconciliation between income tax expense


calculated by applying the applicable tax rates to
the commercial income before income tax benefit
(expense) and the total income tax expense as
shown in the consolidated statements of
comprehensive income for the years ended
December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011
Laba sebelum manfaat (beban) pajak
penghasilan menurut laporan
laba rugi konsolidasian
Ditambah:
Bagian rugi entitas asosiasi
Rugi penjualan saham Entitas Anak
Dikurangi:
Laba Entitas Anak sebelum
manfaat (beban) pajak
penghasilan, neto
Laba Perusahaan sebelum
manfaat (beban) pajak penghasilan

2010

(904.442.559.252)

Income before income tax benefit


(expense) per consolidated
statements of comprehensive income
Add:
Share in net loss of associated entity
Loss on sale of shares in Subsidiary
Deduct:
Income of Subsidiaries before
income tax benefit
(expense), net

884.657.493.693

Income before income tax benefit


(expense) attributable to the Company

1.987.259.361.668 1.770.434.609.435
8.633.497.757
-

(1.236.723.993.329)
759.168.866.096

79

18.665.443.510

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)


2011

Beban pajak penghasilan dengan


tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Promosi
Sumbangan dan hubungan masyarakat
Beban bunga
Penghasilan bunga dan investasi
yang telah dikenakan pajak final
Penghasilan sewa yang telah
dikenakan pajak final
Laba penjualan saham
Entitas Anak
Lain-lain
Dampak perubahan tarif pajak
berdasarkan Undang-undang
No. 36 Tahun 2008 dan
PMK 238/2008
Penyesuaian estimasi liabilitas
imbalan kerja karyawan
saat mutasi

2010

151.833.773.360

176.931.498.739

140.930.611

128.741.948

107.221.338
53.770.911

99.340.034
167.839.194

(7.923.025.170)

(4.837.637.769)

(4.908.785.904)

(3.775.637.651)

1.317.695.749

(19.740.045.645)
93.142.439

Income tax expense based


on prevailing tax rates
Permanent differences:
Promotions
Donations and public relation
expenses
Interest expense
Interest and investment income
already subjected to final tax
Rent income already subjected
to final tax
Gain on sale of shares in Subsidiary
Others

1.958.871.662

Impact on changes in tax


rates under Law No. 36 Year 2008
and PMK 238/2008
Adjustment on mutation of
estimated liabilities for employees
service entitlements benefits

Total

142.580.452.557

148.870.288.531

Total

Beban pajak penghasilan Entitas Anak

321.722.088.819

277.765.352.482

Income tax expense - Subsidiaries

Beban pajak penghasilan neto menurut


laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi

464.302.541.376

426.635.641.013

Income tax expense, net per consolidated


statements of comprehensive income

The deferred tax effects of the temporary


differences between the financial and the tax
bases of the Companys assets and liabilities as
of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer


antara laporan keuangan untuk tujuan komersial
dan pajak atas aset dan liabilitas Perusahaan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
2011
Penyisihan imbalan kerja
karyawan
Aset tetap
Aset Pajak Tangguhan, Neto

(196.952.758)

2010

9.804.775.137
(2.559.549.539)

9.896.496.779
(3.466.002.021)

7.245.225.598

6.430.494.758

80

Provision for employees


service entitlement benefits
Property, plant and equipment
Deferred Tax Assets, Net

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)


The details of deferred tax assets and liabilities,
as presented in the consolidated statements of
financial position, are as follows:

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti


yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011
Aset pajak tangguhan, neto
Perusahaan

2010

7.245.225.598

6.430.494.758

Deferred tax assets, net


Company

Entitas Anak
EPMT
Saka
Danfar
Sanghiang
Finusolprima
Hexpharm
Bifarma
PML
AKPI

25.200.511.203
1.681.337.168
1.396.920.235
1.021.446.405
449.495.125
390.748.144
95.160.647
51.547.493
-

23.028.367.185
847.798.903
1.451.871.343
714.808.148
203.486.524
258.731.847
73.162.514
38.536.062
1.726.748.522

Subsidiaries
EPMT
Saka
Danfar
Sanghiang
Finusolprima
Hexpharm
Bifarma
PML
AKPI

Sub-total Entitas Anak

30.287.166.420

28.343.511.048

Sub-total Subsidiaries

Total

37.532.392.018

34.774.005.806

Total

Liabilitas pajak tangguhan, neto


Entitas Anak
KMI
Bintang Toedjoe
RTU

5.740.893.677
3.938.351.722
159.575.794

3.806.775.180
3.832.058.100
-

Deferred tax liabilities, net


Subsidiaries
KMI
Bintang Toedjoe
RTU

Total

9.838.821.193

7.638.833.280

Total

Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak


tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya dengan
penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

The Groups managements contend that the


above deferred tax assets can be fully recovered
through future taxable income.

Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak


signifikan yang diterima oleh Grup pada tahun
2011 dan 2010.

Following is the summary of the significant tax


assessments received by the Group in 2011 and
2010.

Entitas Anak

Subsidiaries

Bintang Toedjoe

Bintang Toedjoe

Pada tanggal 24 Maret 2010, Bintang Toedjoe


menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB)
No.
00013/406/08/092/10
yang
menetapkan Bintang Toedjoe lebih bayar Pajak
Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 sebesar
Rp11.430.827.155 yang telah diterima oleh Bintang
Toedjoe pada tanggal 30 April 2010 setelah
terlebih dahulu dikurangi pajak-pajak yang masih
terutang. Selisih antara tagihan restitusi pajak atas
Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 yang
dilaporkan
dengan
hasil
SKPLB
sebesar
Rp4.135.597.800 dibebankan dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.

On March 24, 2010, Bintang Toedjoe received


Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB)
No. 00013/406/08/092/10 declaring Bintang
Toedjoes overpayment for corporate income tax
for
fiscal
year
2008
amounting
to
Rp11,430,827,155 which has been received by
Bintang Toedjoe on April 30, 2010 after deduction
with the outstanding taxes payable. The difference
between the corporate income tax claim for tax
refund for fiscal year 2008 with SKPLB amounting
to Rp4,135,597,800 was charged to 2010
consolidated statements of comprehensive
income.

81

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Entitas Anak (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

Saka

Saka

Pada tanggal 8 April 2011, Saka memperoleh hasil


pemeriksaan pajak tahun fiskal 2009 yang terdiri
dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
PPh Pasal 23, SKPKB Pajak PPN, SKPKB PPh
Pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 dan Surat
Tagihan Pajak (STP) PPN dengan jumlah pokok
dan bunga masing-masing sebesar Rp52.857.408
dan Rp33.735.288. Saka juga memperoleh Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh pasal
25 untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp75.961.014.
Selisih SKPKB dan SKPLB sebesar Rp10.631.682
telah dibayarkan seluruhnya dan dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
2011.

On April 8, 2011, Saka obtained tax audited result


from Tax Office for fiscal year 2009 that contains
of Tax Underpayment Assessment Letter
(SKPKB) income tax article 23, SKPKB VAT,
SKPKB income tax article 4 (2), SKPKB income
tax article 21 and Tax Collection Letter VAT with
the amount of principal and interest amounting to
Rp52,857,408 and Rp33,735,288, respectively.
Saka also obtained Tax Overpayment Assesment
Letter (SKPLB) income tax article 25 for fiscal
year 2009 amounting to Rp75,961,014. The
difference between SKPKB and SKPLB
amounting to Rp10,631,682 have been fully paid
and charged to 2011 consolidated statements of
comprehensive income.

Pada tanggal 6 April 2010, Saka memperoleh hasil


pemeriksaan pajak tahun fiskal 2008 yang terdiri
dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
PPh Pasal 23, SKPKB Pajak PPN, SKPKB PPh
Pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 dan Surat
Tagihan Pajak (STP) PPN dengan jumlah pokok
dan bunga masing-masing sebesar Rp154.668.764
dan Rp75.405.208. Saka juga memperoleh Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh pasal
25 untuk tahun fiskal tahun 2008 sebesar
Rp41.596.332. Selisih SKPKB dan SKPLB sebesar
Rp188.477.640 telah dibayarkan seluruhnya dan
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun 2010.

On April 6, 2010, Saka received tax audited result


from Tax Office for fiscal year 2008 that includes
Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB)
PPh article 23, SKPKB VAT, SKPKB income tax
article 4 (2), SKPKB income tax article 21 and Tax
Collection Letter VAT with the amount of principal
and interest, each amounting to Rp154,668,764
and Rp75,405,208. Saka also obtained Tax
Overpayment Assesment Letter (SKPLB) income
tax article 25 for fiscal year 2008 amounting to
Rp41,596,332. The difference between SKPKB
and SKPLB amounting to Rp188,477,640 have
been fully paid and charged to 2010 consolidated
statements of comprehensive income.

Danfar

Danfar

Pada tanggal 30 April 2010, Kantor Pelayanan


Pajak Madya Jakarta Timur telah mengeluarkan
Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. Kep00019.PPH/WPJ.20/KP.0703/2010
tentang
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak
Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 kepada
Danfar.

On April 30, 2010, Madya Tax office East Jakarta


issued Director General of Taxes decree No. Kep00019.PPH/WPJ.20/KP.0703/2010
regarding
income tax refund of corporate income tax for
fiscal year 2008 to Danfar.

Pada tanggal 30 April 2010, Direktorat Jendral


Pajak mengeluarkan Surat Perintah Membayar
Kelebihan Pajak (SPMKP) dengan No. 80071/0070071-2010
untuk
membayar
kembali/
memindahbukukan kelebihan pembayaran Pajak
Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 sejumlah
Rp6.078.582.481. Danfar telah menerima sisa
pengembalian pajak lebih bayar tersebut dan
selisihnya dibebankan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2010.

On April 30, 2010, Director General of Taxes


issued Tax Overpayment Refund Order (SPMKP)
No. 80071/007-0071-2010 to pay back/transfer
the overpayment of corporate income tax for fiscal
year 2008 amounting to Rp6,078,582,481. Danfar
has received the remaining tax overpayment and
the difference was charged to 2010 consolidated
statements of comprehensive income.

82

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Entitas Anak (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

Finusolprima

Finusolprima

Pada tanggal 1 April 2011, Kantor Pelayanan Pajak


Madya
Bekasi telah mengeluarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep00029.PPH/WPJ.22/KP.0703/2011
tentang
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak
Penghasilan Badan kepada Finusolprima. Pada
tanggal yang sama, sesuai dengan Surat Perintah
Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) Nomor:
80099/431-0099-2011 dari Direktorat Jendral Pajak
sebesar Rp797.488.056,
Finusolprima telah
menerima sisa pengembalian pajak lebih bayar
tersebut dan selisihnya dibebankan dalam Laporan
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun
2011.

On April 1, 2011, Madya Tax Office Bekasi issued


Director General of Taxes decree No. Kep00029.PPH/WPJ.22/KP.0703/2011
regarding
income tax refund of corporate income tax to
Finusolprima. On the same date, according to Tax
Overpayment Refund Order (SPMKP) Number:
80099/431-0099-2011 from Directorate General of
Taxation
amounting
to
Rp797,488,056,
Finusolprima has been received the residual
overpayment and the different was changed to
2011 consolidated statements of comprehesive
income.

Pada tanggal 21 April 2010, Kantor Pelayanan


Pajak Madya Bekasi telah mengeluarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep00032.PPH/WPJ.22/KP.0703/2010
tentang
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak
Penghasilan Badan kepada Finusolprima. Pada
tanggal yang sama, sesuai dengan Surat Perintah
Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) Nomor:
80105/431-0105-2010 dari Direktorat Jendral Pajak
sebesar Rp397.346.233, Finusolprima telah
mengambil sisa pengembalian pajak lebih bayar
tersebut dan selisihnya dibebankan dalam Laporan
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun
2010.

On April 21, 2010, Madya Tax Office Bekasi


issued Director General of Taxes decree No. Kep00032.PPH/WPJ.22/KP.0703/2010
regarding
income tax refund of corporate income tax to
Finusolprima. On the same date, according to Tax
Overpayment Refund Order (SPMKP) Number:
80105/431-0105-2010 from Directorate General of
Taxation
amounting
to
Rp397,346,233,
Finusolprima
has
received
the
residual
overpayment and the difference was changed to
2010 consolidated statements of comprehesive
income.

KMI

KMI

Pada bulan April 2011, KMI telah menerima Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk
tahun fiskal 2009 yang terdiri dari SKPKB PPh
pasal 4 (2) sebesar Rp1.779.595, SKPKB PPh
pasal 23 sebesar Rp72.928.363, dan SKPKB PPh
pasal 21 sebesar Rp207.523.131. KMI telah
menyetujui SKPKB PPh pasal 4 (2), SKPKB PPh
pasal 21 serta SKPKB PPh pasal 23 dan
melakukan pembayaran pada bulan Mei 2011.
Selain itu, pada tahun yang sama, Perusahaan
menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil atas Pajak
Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2009.

In April 2011, KMI received Tax Underpayment


Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year 2009
consisting of SKPKB income tax article 4 (2)
amounting to Rp1,779,595, SKPKB income tax
article 23 amounting to Rp72,928,363, and
SKPKB income tax article 21 amounting to
Rp207,523,131. KMI agreed and paid SKPKB
income tax article 4 (2), SKPKB income tax article
21 and SKPKB income tax article 23 in May 2011.
In addition, in the same year, KMI received Nil
Tax Assesment Letter Value Added Tax for fiscal
year 2009.

83

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Entitas Anak (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

KMI (lanjutan)

KMI (continued)

Pada bulan April 2011, KMI telah menerima Surat


Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun
fiskal 2009, dimana kantor pajak setuju
mengembalikan kelebihan pembayaran pajak
Penghasilan Badan tahun fiskal 2009 sebesar
Rp1.670.450.250. Selain itu Kantor pajak juga
mengakui laba fiskal tahun 2009 sebesar
Rp3.979.266.350.
Perbedaan
hasil
Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dengan
laba fiskal perusahaan tahun 2009 sebesar
Rp1.336.572.460 telah dibebankan pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.

In April 2011, KMI received Tax Overpayment


Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2009.
the Tax Office agreed to return the overpayment
of the corporate income tax for fiscal year 2009
amounting to Rp1,670,450,250. In addition, the
tax office admitted the taxable income for fiscal
year 2009 amounting to Rp 3,979,266,350. The
difference between Tax Assessment letter and
company
fiscal
income
amounting
to
Rp1,336,572,460 were charged to 2011
consolidated statements of comprehensive
income.

Pada bulan April 2010, KMI telah menerima Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk
tahun fiskal 2008 yang terdiri dari SKPKB PPh
pasal 4 (2) sebesar Rp4.598.710, SKPKB PPh
pasal 23 sebesar Rp19.291.284, SKPKB PPh
pasal 21 sebesar Rp570.924 dan SKPKB PPN
sebesar Rp69.664.705. KMI telah menyetujui
SKPKB PPh pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21
serta SKPKB PPh pasal 23 dan melakukan
pembayaran pada bulan Mei 2010.

In April 2010, KMI received Tax Underpayment


Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year 2008
consisting of SKPKB income tax article 4 (2)
amounting to Rp4,598,710, SKPKB income tax
article 23 amounting to Rp19,291,284, SKPKB
income tax article 21 amounting to Rp570,924
and SKPKB value added tax amounting to
Rp69,664,705. KMI agreed and paid SKPKB
income tax article 4 (2), SKPKB income tax article
21 and SKPKB income tax article 23 in May 2010.

GCM

GCM

Pada tanggal 28 April 2011, Kantor Pelayan Pajak


(KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar (SKPLB) No. 00007/406/09/004/11 yang
mengoreksi taksiran penghasilan kena pajak tahun
fiskal 2009 dari jumlah yang dilaporkan
sebelumnya menjadi Rp3.312.458.213, serta
taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan dari
yang
dilaporkan
sebelumnya
menjadi
Rp3.151.863.784.

On April 28, 2011, tax office issued Tax


Overpayment Assessment Letter (SKPLB)
No. 00007/406/09/004/11 which corrected the
estimated taxable income for fiscal year 2009
from the amount previously reported to
Rp3,312,458,213, and the excess payment of
corporate income tax from the previously reported
amount to Rp3,151,863,784.

84

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

Entitas Anak (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

GCM (lanjutan)

GCM (continued)

Di samping itu, KPP juga menerbitkan Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat
Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan
lainnya dan pajak pertambahan nilai untuk tahun
fiskal yang sama yang menimbulkan tambahan
liabilitas
pajak
sejumlah
Rp151.064.809.
Sehubungan dengan SKP dan STP tersebut di
atas, total lebih bayar pajak penghasilan yang
disetujui setelah dikurangi dengan tambahan
liabilitas pajak sejumlah Rp3.000.798.975 telah
diterima pada bulan Mei 2011. Selisih jumlah
antara permohonan restitusi dengan yang telah
disetujui sebesar Rp414.408.812 telah dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun berjalan.

In addition, the tax office also issued Tax


Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and
Tax Collection Notice (STP) for other income taxes
and value added tax for the same fiscal year which
resulted to additional tax liabilities amounting to
Rp151,064,809. In relation to the aforementioned
Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection
Notice (STP), total excess payment of the income
taxes that have been approved net of the additional
tax liabilities amounting to Rp3,000,798,975 was
fully collected in May 2011. The difference in
amount between the claim for restitution with the
approved amounting to Rp414,408,812 has been
charged to the current year consolidated statement
of comprehensive income.

Pada bulan Juni 2011, KPP melakukan


pemeriksaan liabilitas perpajakan untuk tahun fiskal
2010 sehubungan dengan permohonan restitusi
lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun
fiskal
tersebut.
Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
hasil pemeriksaan tersebut masih belum diterima
oleh GCM.

On June 2011, the tax office has commenced a tax


assessment on the tax liabilities for fiscal year 2010
in relation to the claims for income tax refund
arising from the excess payments of corporate
income tax for the said fiscal year. Until the date of
the
completion
of
consolidated
financial
statements, the result of the tax assessment has
not yet been received by GCM.

RTU

RTU

Pada bulan April 2011, KPP menerbitkan Surat


Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak
Penghasilan (PPh) Badan, yang mengoreksi
taksiran rugi fiskal tahun 2009 dari jumlah yang
dilaporkan sebelumnya Rp1.399.690.474 menjadi
penghasilan kena pajak sejumlah Rp349.804.755,
dan taksiran lebih bayar PPh Badan dari jumlah
yang dilaporkan sebelumnya Rp110.021.697
menjadi Rp35.106.106. Selisih antara lebih bayar
PPh Badan yang dilaporkan sebelumnya dengan
yang disetujui sejumlah Rp74.915.591 telah
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan. Di samping itu, KPP
juga menerbitkan SKPKB PPh Pasal 21 dan 23,
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Surat
Tagihan Pajak PPN untuk tahun pajak 2009, yang
menimbulkan tambahan liabilitas pajak sejumlah
Rp67.845.238.
Jumlah
liabilitas
perpajakan
dikurangi lebih bayar PPh Badan sejumlah
Rp32.739.132 telah dilunasi pada tanggal 20 Mei
2011.

In April 2011, the tax office issued Tax


Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for
corporate income tax, which corrected the
estimated fiscal loss year 2009 from the amount
previously reported of Rp1,399,690,474 to taxable
income of Rp349,804,755, and the estimated
excess payment of corporate income tax from the
amount previously reported of Rp110,021,697 to
Rp35,106,106. The difference between the excess
payment of corporate income tax previously
reported with the amount that have been approved
totaling to Rp74,915,591 have been charged to the
current
year
consolidated
statement
of
comprehensive income. In addition, the tax office
also issued Tax Underpayment Assessment Letter
(SKPKB) for income tax articles 21 and 23, and
Value Added Tax, and Tax Collection Notice (STP)
of Value Added Tax for fiscal year 2009, which
resulted in additional tax liabilities amounting to
Rp67,845,238. The additional tax liabilities net of
excess payment of corporate income tax
amounting to Rp32,739,132 have been paid on
May 20, 2011.

85

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

18. NON-CONTROLLING INTEREST


This account represents the equity shares
controlling interest in the net assets
Subsidiaries that are not wholly-owned
Group (Note 2b), the details of which
follows:

Akun ini merupakan hak kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak yang tidak
dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b),
dengan rincian sebagai berikut:

2011

2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

of nonof the
by the
are as

EPMT
KMI
AKPI
Innogene
PML
Kageo Igar
Avesta
Indogravure

201.285.019.748
90.250.419.713
6.704.561.820
2.090.243.984
786.682.243
-

293.024.236.868
92.512.617.467
9.888.931.170
1.825.054.263
881.887.868
-

260.917.913.434
88.360.384.569
2.440.139.718
1.038.642.473
77.694.897.017
30.045.194.919
19.736.793.949

EPMT
KMI
AKPI
Innogene
PML
Kageo Igar
Avesta
Indogravure

Total

301.116.927.508

398.132.727.636

480.233.966.079

Total

19. MODAL SAHAM

19. CAPITAL STOCK


The details of share ownerships as
December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Rincian pemilikan saham pada tanggal-tanggal


31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

of

2011

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid

Persentase
Pemilikan/
Percentage
of
Ownership

4.065.193.405

43,37

203.259.670.250

PT Gira Sole Prima


PT Santa Seha Sanadi
PT Diptanala Bahana
PT Lucasta Murni Cemerlang
PT Ladang Ira Panen
PT Bina Artha Charisma
Public (each below
5% ownership)

Sub-total

9.375.024.422

100,00%

468.751.221.100

Sub-total

780.990.000

39.049.500.000

Treasury stock

10.156.014.422

507.800.721.100

Total

Total

10,17%
9,62
9,49
9,47
9,22
8,66

86

47.678.728.850
45.096.468.400
44.479.704.400
44.398.954.400
43.229.529.400
40.608.165.400

Shareholders

PT Gira Sole Prima


PT Santa Seha Sanadi
PT Diptanala Bahana
PT Lucasta Murni Cemerlang
PT Ladang Ira Panen
PT Bina Artha Charisma
Masyarakat (masing-masing
pemilikan di bawah 5%)

Modal treasuri

953.574.577
901.929.368
889.594.088
887.979.088
864.590.588
812.163.308

Jumlah/
Amount

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (lanjutan)

19. CAPITAL STOCK (continued)


2010

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid

Persentase
Pemilikan/
Percentage
of
Ownership

4.064.356.905

43,36

203.217.845.250

PT Gira Sole Prima


PT Santa Seha Sanadi
PT Diptanala Bahana
PT Lucasta Murni Cemerlang
PT Ladang Ira Panen
PT Bina Artha Charisma
Public (each below
5% ownership)

Sub-total

9.375.024.422

100,00%

468.751.221.100

Sub-total

780.990.000

39.049.500.000

Treasury stock

10.156.014.422

507.800.721.100

Total

Total

10,17%
9,62
9,49
9,47
9,22
8,67

47.678.728.850
45.096.468.400
44.479.704.400
44.398.954.400
43.229.529.400
40.649.990.400

Shareholders

PT Gira Sole Prima


PT Santa Seha Sanadi
PT Diptanala Bahana
PT Lucasta Murni Cemerlang
PT Ladang Ira Panen
PT Bina Artha Charisma
Masyarakat (masing-masing
pemilikan di bawah 5%)

Modal treasuri

953.574.577
901.929.368
889.594.088
887.979.088
864.590.588
812.999.808

Jumlah/
Amount

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan yang diselenggarakan masing-masing
pada tanggal 25 Mei 2011 dan 27 Mei 2010,
yang
diaktakan
dengan
akta
notaris
DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 13 dan
No. 217, para pemegang saham memutuskan halhal sebagai berikut:

Based on the Shareholders Annual General


Meetings held on May 25, 2011 and May 27,
2010, which were covered by notarial deeds
No. 13 and No. 217 of DR. Irawan Soerodjo, S.H.,
Msi., respectively, the shareholders approved the
following:

i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba


yang telah ditentukan penggunaannya masingmasing
sejumlah
Rp12.863.300.260
dan
Rp9.290.037.403 pada tahun 2011 dan 2010.

i. Additional appropriation of retained earnings


for
general
reserves
amounting
to
Rp12,863,300,260 and Rp9,290,037,403 in
2011 and 2010, respectively.

ii. Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo


laba sejumlah Rp70 per lembar saham atau
Rp710.921.009.540 pada tahun 2011 dan
sejumlah Rp25 per lembar saham atau
Rp253.900.360.551 pada tahun 2010.

ii. Distribution of cash dividends from the retained


earnings of Rp70 per share or amounting to
Rp710,921,009,540 in 2011 and Rp25 per
share or amounting to Rp253,900,360,551 in
2010.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar


Biasa yang diselenggarakan pada tanggal
17 September 2008 dan 8 Februari 2007, yang
diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan
Soerodjo, S.H., Msi., No. 149 dan No. 24, para
pemegang saham memutuskan untuk melakukan
pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki
publik tahap II dan I, dengan jumlah masing-masing
tidak lebih dari 5,1% dan 10% dari jumlah saham
Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.

Based on the Shareholders Extraordinary


General Meeting held on September 17, 2008 and
February 8, 2007, which was covered by notarial
deed
No.
149
and
No.
24
of
DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the
shareholders approved to buy back the
Companys shares held by the public (batch II and
I), which shall not be more than 5.1% and 10% of
the total number of existing issued and fully paid
shares of the Company.

87

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (lanjutan)

19. CAPITAL STOCK (continued)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sampai


dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah membeli kembali sebanyak 782.490.000
lembar saham dengan nilai perolehan sejumlah
Rp688.603.393.009. Pada tahun 2010, Perusahaan
menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut
melalui bursa efek sejumlah 1.500.000 lembar
saham dengan nilai Rp3.121.157.136. Selisih lebih
penerimaan dari penjualan kembali saham tersebut
sebesar Rp1.801.133.136 dicatat dan disajikan
sebagai penambah Tambahan Setoran Modal.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah
saham yang dibeli kembali Perusahaan adalah
sebanyak 780.990.000 lembar saham dengan nilai
perolehan sejumlah Rp687.283.369.009 yang
dicatat dan disajikan sebagai Modal Treasuri pada
bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Perusahaan dapat menjual kembali
saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek
sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
relevan.

Relative to the above, up to December 31, 2009,


the Company had already repurchased shares of
782,490,000 with total cost amounting to
Rp688,603,393,009. In 2010, the Company resold its treasury stocks of 1,500,000 shares
through the stock exchange amounting to
Rp3,121,157,136. The excess of proceeds from
the re-sale of treasury stock amounting to
Rp1,801,133,136 is accounted for and presented
as an addition to Additional Paid-in Capital. As of
December 31, 2011 and 2010, number of treasury
stock is 780,990,000 shares with acquisition cost
of Rp687,283,369,009, the said repurchased
shares are accounted for and presented as
Treasury Stock under the Equity section of the
consolidated statements of financial position. It is
possible for the Company to reissue the
repurchased shares through the stock exchange
in compliance with the relevant rules and
regulations.

Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa


Efek Indonesia.

All of the Companys shares are now listed on the


Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Direksi


Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan
adalah Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady
masing-masing sebanyak 2.124.500 saham.

As of December 31, 2011 and 2010, the


Companys Director who is also a shareholder of
the Company is Ms. Bernadette Ruth Irawati
Setiady owning 2,124,500 shares, respectively.

20. INFORMASI SEGMEN

20. SEGMENT INFORMATION


In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009),
Operating Segment, the following financial
information is presented based on the information
used by management in evaluating the
performance of each segment and in determining
allocations of resources.

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009),


Segmen Operasi, informasi keuangan berikut ini
disajikan berdasarkan informasi yang digunakan
manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap
segmen dan menentukan pengalokasian sumber
daya.

88

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

20. SEGMENT INFORMATION (continued)


2011

Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba bruto

Obat Resep/
Prescription
Pharmaceutical

Produk
Kesehatan/
Consumer
Health

Nutrisi/
Nutritionals

2.777.596.650.182

1.841.720.741.978

2.419.829.114.024

947.363.825.205

802.900.008.483

926.229.985.459

2.684.192.987.435

5.360.686.806.582

Costs of goods sold

1.830.232.824.977

1.038.820.733.495

1.493.599.128.565

1.188.520.647.904

5.551.173.334.941

Gross profit

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban penelitian dan pengembangan
Beban bunga dan keuangan
Rugi selisih kurs, neto
Penghasilan bunga
Laba atas penjualan aset tetap
Rupa-rupa, neto
Beban pajak penghasilan, neto
Laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan
kepada kepentingan
non-pengendali

Distribusi dan
Kemasan/
Distribution and
Packaging

Konsolidasian/
Consolidated

3.872.713.635.339 10.911.860.141.523

Net sales

(2.905.465.910.128)
(586.524.605.026)
(91.211.579.687)
(13.172.498.498)
(12.362.082.622)
96.933.578.727
5.730.134.350
(57.841.010.389)
(464.302.541.376)

Selling expense
General and administrative expense
Research and development expense
Interest expense and financial charges
Loss on foreign exchange, net
Interest income
Gain on sale of property and equipment
Miscellaneous, net
Income tax expense, net

(40.719.850.514)

Income for the year attributable to


non-controlling interests

Laba tahun berjalan yang


dapat diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk

1.482.236.969.778

Income for the year attributable to


equity holders of the parent company

Total aset

8.274.554.112.840

Total assets

Total liabilitas

1.758.619.054.414

Total liabilities

Penyusutan

197.412.038.176

Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal

469.105.400.047

Capital expenditures

89

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

20. SEGMENT INFORMATION (continued)


2010

Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba bruto

Obat Resep/
Prescription
Pharmaceutical

Produk
Kesehatan/
Consumer
Health

Nutrisi/
Nutritionals

2.579.652.644.426

1.700.560.453.456

2.292.639.160.447

848.797.817.525

721.475.517.229

895.771.781.240

2.594.358.505.313

5.060.403.621.307

Costs of goods sold

1.730.854.826.901

979.084.936.227

1.396.867.379.207

1.059.578.442.581

5.166.385.584.916

Gross profit

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban penelitian dan pengembangan
Beban bunga dan keuangan
Rugi selisih kurs, neto
Penghasilan bunga
Laba atas penjualan aset tetap
Rugi penjualan saham
Entitas anak, neto
Rupa-rupa, neto
Beban pajak penghasilan, neto
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan
kepada kepentingan
non-pengendali

Distribusi dan
Kemasan/
Distribution and
Packaging

Konsolidasian/
Consolidated

3.653.936.947.894 10.226.789.206.223

(2.699.582.557.897)
(580.973.135.334)
(94.926.170.307)
(20.716.334.764)
(23.397.515.198)
54.977.618.234
13.083.065.728

Net sales

(16.477.053.110)
(27.938.892.833)
(426.635.641.013)

Selling expense
General and administrative expense
Research and development expense
Interest expense and financial charges
Loss on foreign exchange, net
Interest income
Gain on sale of property and equipment
Loss on sale of
shares in Subsidiaries, net
Miscellaneous, net
Income tax expense, net

(57.468.942.410)

Income for the year attributable to


non-controlling interest

Laba tahun berjalan yang


dapat diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk

1.286.330.026.012

Income for the year attributable to


equity holders of the parent company

Total aset

7.032.496.663.288

Total assets

Total liabilitas

1.260.361.432.719

Total liabilities

Penyusutan

197.060.872.355

Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal

469.775.003.400

Capital expenditures

90

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

20. SEGMENT INFORMATION (continued)


Information about the Groups business segments
by geographical location is as follows:

Informasi mengenai segmen usaha Grup


berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai
berikut:
2011

2010

Penjualan neto
Domestik
Ekspor

10.481.124.069.703
430.736.071.820

9.819.344.474.484
407.444.731.739

Net sales
Domestic
Export

Total

10.911.860.141.523 10.226.789.206.223

Total

Aset
Domestik
Pengeluaran untuk barang
modal Domestik

8.004.021.489.612

6.793.789.517.431

Assets
Domestic

451.266.422.387

467.727.842.610

Capital expenditures
Domestic

21. PENJUALAN NETO

21. NET SALES


The details of net sales to third parties classified
according to the Groups core business segments,
as explained in Note 20a above, are as follows:

Rincian penjualan neto kepada pihak ketiga


diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup
seperti yang dijelaskan pada Catatan 20a di atas,
adalah sebagai berikut:
2011
Domestik
Obat resep
Produk kesehatan
Nutrisi
Distribusi dan kemasan

2010

2.602.527.342.999
1.608.635.364.806
2.397.247.726.559
3.872.713.635.339

2.449.046.394.217
1.448.163.483.421
2.271.742.360.257
3.650.392.236.589

Domestic
Prescription pharmaceutical
Consumer health
Nutritionals
Distribution and packaging

10.481.124.069.703

9.819.344.474.484

Sub-total

Ekspor
Obat resep
Produk kesehatan
Nutrisi
Distribusi dan kemasan

175.069.307.183
233.085.377.172
22.581.387.465
-

130.606.250.209
252.396.970.035
20.896.800.190
3.544.711.305

Export
Prescription pharmaceutical
Consumer health
Nutritionals
Distribution and packaging

Sub-total

430.736.071.820

407.444.731.739

Sub-total

10.911.860.141.523 10.226.789.206.223

Total

Sub-total

Total

In 2011 and 2010, there were no sales to any


single customer with annual cumulative amount
exceeding 10% of consolidated net sales.

Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat


penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah
penjualan selama setahun melebihi 10% dari
penjualan neto konsolidasian.

91

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

22. COST OF GOODS SOLD


The details of cost of goods sold are as follows:

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai


berikut:
2011

2010

Bahan baku dan kemasan


yang digunakan
Upah buruh langsung
Beban pabrikasi

1.481.122.265.951
92.547.513.092
583.120.373.663

1.520.592.677.908
122.578.262.497
550.609.841.704

Raw and packaging materials used


Direct labor
Manufacturing overhead

Total Beban Produksi

2.156.790.152.706

2.193.780.782.109

Total Manufacturing Cost

Persediaan Barang Dalam Proses


Awal tahun
Akhir tahun (Catatan 8)
Beban Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun (Catatan 8)
Beban Pokok Penjualan - produksi
Distribusi
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual
Persediaan barang jadi akhir
tahun (Catatan 8)

28.920.080.790
(16.908.445.873)

Work in Process Inventories


At beginning of year
At end of year (Note 8)

2.205.792.417.026

Cost of Goods Manufactured

428.329.768.202
130.922.023.288
(408.440.883.682)

Finished Goods Inventories


At beginning of year
Purchases
At end of year (Note 8)

2.356.603.324.834

Cost of Goods Sold - manufacturing

783.289.146.961
3.202.090.032.823

769.435.780.341
2.717.653.663.093

Distribution
Finished Goods Inventories
At beginning of year
Purchases

3.985.379.179.784

3.487.089.443.434

Finished goods available for sale

(783.289.146.961)

Finished goods at end of year (Note 8)

16.908.445.873
(23.312.532.888)
2.150.386.065.691
408.440.883.682
88.585.646.791
(286.805.477.082)
2.360.607.119.082

(985.299.492.284)

Beban pokok penjualan - distribusi

3.000.079.687.500

2.703.800.296.473

Cost of goods sold - distribution

Total Beban Pokok Penjualan

5.360.686.806.582

5.060.403.621.307

Total Cost of Goods Sold

In 2011 and 2010, there were no purchases made


from any single supplier with annual cumulative
amount exceeding 10% of consolidated net sales.

Pada tahun 2011 dan 2010, tidak ada pembelian


dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi
setahun di atas 10% dari total penjualan neto
konsolidasian.

92

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. BEBAN PENJUALAN

23. SELLING EXPENSES


The details of selling expenses are as follows:

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:


2011
Promosi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Penelitian dan pengembangan pasar
Perjalanan, konferensi dan pertemuan
Perlengkapan penjualan
Transportasi dan pengiriman
Royalti (Catatan 32a, 32e, 32f dan 32g)
Sewa
Penyusutan (Catatan 11)
Representasi dan jamuan
Peralatan dan perlengkapan
Pos dan telekomunikasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Penghapusan persediaan
Pensiun
Penjualan kanvasing
Listrik, air dan gas
Asuransi dan pajak
Jasa profesional
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp5 miliar)
Total Beban Penjualan

2010

913.658.193.578
715.681.452.881
288.011.034.030
190.551.932.679
176.985.044.172
142.293.164.416
87.975.635.903
72.611.195.038
56.560.472.815
55.597.733.043
32.540.890.065
31.127.282.679
29.975.195.298
29.454.312.473
19.515.114.894
15.751.492.222
14.659.481.295
12.203.046.909
10.084.253.105

849.939.173.703
664.618.772.616
255.240.990.209
172.798.324.983
172.695.108.660
143.003.396.850
83.081.968.273
64.807.220.738
50.950.855.268
43.683.401.082
28.313.215.525
30.852.039.668
27.510.779.098
29.416.027.160
16.030.459.675
18.822.854.069
12.808.645.455
11.697.296.412
9.187.518.203

Promotions
Salaries, wages and employee benefits
Market research and development
Travelling, conferences and conventions
Selling supplies
Transportation and delivery
Royalty fees (Notes 32a, 32e, 32f and 32g)
Rental
Depreciation (Note 11)
Representation and entertainment
Equipment and supplies
Postage and telecommunication
Repairs and maintenance
Inventories written-off
Pension costs
Sales of canvassing
Electricity, water and gas
Insurance and taxes
Professional fee

10.228.982.633

14.124.510.250

Others (each below Rp5 billion)

2.905.465.910.128

2.699.582.557.897

Total Selling Expenses

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi


adalah sebagai berikut:

The details of general and administrative expense


are as follows:
2011

2010

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan


Penyusutan (Catatan 11)
Perjalanan, konferensi dan pertemuan
Pemeliharaan dan perbaikan
Pelatihan tenaga kerja
Pos dan telekomunikasi
Pensiun
Listrik, air dan gas
Sewa
Hubungan masyarakat
Jasa profesional
Peralatan dan perlengkapan
Asuransi dan pajak
Perijinan dan keamanan
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp5 miliar)

288.748.650.891
53.783.435.132
44.471.771.595
25.608.726.854
20.059.968.789
19.159.228.233
18.652.009.442
17.651.077.787
16.408.875.720
16.307.128.931
15.625.973.295
8.935.062.906
8.616.980.164
7.625.558.005

272.552.202.275
59.830.238.463
29.875.423.824
29.144.673.599
27.548.062.503
19.615.828.399
15.856.577.804
16.114.243.955
22.796.201.800
14.829.956.771
22.073.809.956
11.577.409.048
8.525.199.941
5.427.136.057

Salaries, wages and employee benefits


Depreciation (Note 11)
Travelling, conferences and conventions
Repairs and maintenance
Personnel training
Postage and telecommunication
Pension costs
Electricity, water and gas
Rental
Public relations
Professional fees
Equipment and supplies
Insurance and taxes
License and security

24.870.157.282

25.206.170.939

Others (each below Rp5 billion)

Total Beban Umum dan Administrasi

586.524.605.026

93

580.973.135.334 Total General and Administrative Expenses

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. BEBAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

25. RESEARCH AND DEVELOPMENT EXPENSES


The details of research and development expense
are as follows:

Rincian beban penelitian dan pengembangan


adalah sebagai berikut:
2011

2010

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan


Penelitian dan pengembangan
Bahan baku
Percobaan klinis
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp5 miliar)

45.021.927.374
12.224.044.317
8.403.977.713
6.889.291.298

39.032.795.476
13.124.668.474
6.104.696.017
7.741.384.090

Salaries, wages and employee benefits


Research and development
Materials
Clinical trials

18.672.338.985

28.922.626.250

Others (each below Rp5 billion)

Total Beban Penelitian


dan Pengembangan

91.211.579.687

94.926.170.307

Total Research and


Development Expenses

26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

26. INTEREST
CHARGES

EXPENSE

AND

FINANCIAL

The details of interest expense and financial


charges are as follows:

Rincian beban bunga dan keuangan adalah


sebagai berikut:
2011

2010

Beban administrasi
Beban bunga dan provisi:
Pinjaman bank dan lain-lain
Utang sewa pembiayaan
Beban keuangan - lain-lain

10.374.954.572

7.928.990.989

2.302.531.148
103.854.774
391.158.004

12.636.739.755
150.604.020
-

Administration charges
Interest expense and provision:
Bank loans and others
Obligations under finance leases
Financial expense - others

Total

13.172.498.498

20.716.334.764

Total

27. PENGHASILAN BUNGA

27. INTEREST INCOME


Interest income was derived and earned from the
following:

Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari:


2011

2010

Call deposit dan deposito berjangka


Jasa giro dan lainnya
Investasi jangka pendek

93.196.332.618
3.737.246.109
-

50.304.395.758
4.362.330.645
310.891.831

Call and time deposits


Current accounts and others
Short-term investments

Total

96.933.578.727

54.977.618.234

Total

94

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN


KERJA KARYAWAN

28. PENSION FUND AND EMPLOYEES SERVICE


ENTITLEMENT BENEFITS

Grup menyelenggarakan program dana pensiun


manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.
Program ini memberikan imbalan pasca kerja
berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa
kerja karyawan. Dana pensiun Grup dikelola oleh
Dana Pensiun Kalbe, yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Kep-036/KM/12/2006 tanggal 27 Juli
2006. Pendanaan program pensiun Grup berasal dari
kontribusi pemberi kerja berkisar antara 6,5% sampai
dengan 11,4% dari penghasilan dasar pensiun.

The Group has defined benefit retirement plans


covering all of its permanent employees. These
plans provide post employment benefits based on
basic pensionable earnings and years of service
of the employees. Group pension plans are
managed by Dana Pensiun Kalbe, which has
obtained license from the Ministry of Finance of
the Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. Kep-036/KM/12/2006 dated July 27, 2006.
The Groups contribution/funding to the said
pension programs are determined at rates ranging
from 6.5% to 11.4% of basic pensionable earnings
of the covered employees.

Selain program dana pensiun manfaat pasti, Grup juga


memberikan imbalan pasca-kerja lain untuk karyawan
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.

Besides defined benefit retirement plans, the


Group also provide other post-employment
benefits for employees under the Labor law.

Komponen dari beban imbalan kerja Grup yang


dibebankan pada biaya gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan total liabilitas yang diakui di laporan
posisi keuangan konsolidasian untuk Dana Pensiun
dan Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang
dilakukan oleh PT Pointera Aktuarial Strategis:

The components of employee benefit expense of


the Group which are charged to the salaries,
wages and employees benefits expenses in the
consolidated statements of comprehensive
income and amount of estimated employees
benefit liability recognized in the consolidated
statements of financial positionbased on an
independent actuarys calculation done by
PT Pointera Aktuarial Strategis:

Beban imbalan kerja, neto

Employee benefit expense, net


31 Desember 2011/December 31, 2011
Program
Dana Pensiun/
Pension
Program

Biaya jasa kini


Hasil investasi
Beban bunga
Biaya jasa lalu
Kerugian aktuaria
Amortisasi
biaya jasa lalu (vested)
Total

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded

65.149.488.552
(31.961.182.794)
21.226.095.514
(3.679.644.423)
456.576.734

26.007.248.389
8.150.000.346
105.783.904
534.435.400

Total/
Total

129.299.834

129.299.834

Current service cost


Gains on investments
Interest cost
Past service cost
Actuarial losses
Amortization of
past service cost (vested)

51.191.333.583

34.926.767.873

86.118.101.456

Total

95

91.156.736.941
(31.961.182.794)
29.376.095.860
(3.573.860.519)
991.012.134

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN


KERJA KARYAWAN (lanjutan)

28. PENSION FUND AND EMPLOYEES SERVICE


ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
Employee benefit expense, net (continued)

Beban imbalan kerja, neto (lanjutan)

31 Desember 2010/December 31, 2010


Program
Dana Pensiun/
Pension
Program
Biaya jasa kini
Hasil investasi
Beban bunga
Biaya jasa lalu
Kerugian aktuaria
Amortisasi
biaya jasa lalu (vested)
Total

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded

33.147.404.107
(57.626.089.145)
21.961.803.073
(102.004.507)
17.210.092
(2.601.676.380)

Total/
Total

14.235.680.595
8.939.651.021
75.296.309
(3.483.647.308)

47.383.084.702
(57.626.089.145)
30.901.454.094
75.296.309
(3.585.651.815)

776.050.119

793.260.211

Current service cost


Gains on investments
Interest cost
Past service cost
Actuarial losses
Amortization of
past service cost (vested)

20.543.030.736

17.941.354.356

Total

Employees benefit liability

Liabilitas imbalan kerja karyawan

31 Desember 2011/
December 31, 2011
Program
Dana Pensiun/
Pension
Program
Nilai tunai liabilitas
Biaya jasa lalu belum diakui
Keuntungan (kerugian) aktuaria
belum diakui
Nilai wajar aset bersih
Estimasi liabilitas imbalan kerja
karyawan (Selisih lebih liabilitas
aktuaria atas aset bersih
dana pensiun)

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded

466.803.512.690
(20.461.793.889)

176.226.737.736
(14.273.820.401)

(139.262.500.618)
(490.644.223.181)

(44.126.190.564)
-

(183.565.004.998)

117.826.726.771

Present value of obligations


Unrecognized past service costs
Unrecognized actuarial
gains (losses)
Net fair value of plan assets
Estimated liabilities for employees
service entitlement benefits
(Excess of fair value of pension plan
assets over actuarial liabilities)

31 Desember 2010/
December 31, 2010
Program
Dana Pensiun/
Pension
Program
Nilai tunai liabilitas
Biaya jasa lalu belum diakui
Keuntungan (kerugian) aktuaria
belum diakui
Nilai wajar aset bersih
Selisih lebih liabilitas imbalan kerja
atas nilai wajar aset program
Estimasi liabilitas imbalan kerja
karyawan (Selisih lebih liabilitas
aktuaria atas aset bersih
dana pensiun)

285.317.163.621
(3.422.824.776)
(9.880.613.922)
(432.007.299.065)
510.969.786

(159.482.604.356)

96

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded
110.960.379.800
(11.865.068.622)

212.683.344

Present value of obligations


Unrecognized past service costs
Unrecognized actuarial
gains (losses)
Net fair value of plan assets
Excess of acturial liabilities
over fair value of pension plan assets

105.488.358.666

Estimated liabilities for employees


service entitlement benefits
(Excess of fair value of pension plan
assets over actuarial liabilities)

6.180.364.144
-

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN


KERJA KARYAWAN (lanjutan)

28. PENSION FUND AND EMPLOYEES SERVICE


ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

Mutasi liabilitas (dibayar dimuka) imbalan kerja Grup


adalah sebagai berikut:

Movements in the employees benefit liability


(prepayments) of the Group are as follows:

31 Desember 2011/
December 31, 2011

Saldo awal tahun


Beban imbalan kerja tahun berjalan
Pembayaran kontribusi/imbalan kerja
tahun berjalan
Liabilitas (Pembayaran di muka)
akhir tahun

Program
Dana Pensiun/
Pension
Program

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded

(159.482.604.356)

105.488.358.666

51.191.333.583

34.926.767.873

(75.273.734.225)

(22.588.399.768)

(183.565.004.998)

117.826.726.771

Balance at beginning of year


Cost of employees benefits
during the year
Actual payments during the year
Liabilities (Prepayments) for employees
benefits at end of year

31 Desember 2010/
December 31, 2010

Saldo awal tahun


Saldo awal liabilitas (dibayar di muka)
imbalan kerja Kageo Igar,
Entitas Anak yang tidak
dikonsolidasikan pada tahun 2010
(Catatan 10)
Beban imbalan kerja tahun berjalan
Pembayaran kontribusi/imbalan kerja
tahun berjalan
Koreksi perhitungan
Liabilitas (Pembayaran di muka)
akhir tahun

Program
Dana Pensiun/
Pension
Program

Tanpa
Pendanaan/
Unfunded

(91.818.327.580)

108.002.706.839

1.452.359.289

(10.540.974.175)

(2.601.676.380)

20.543.030.736

(66.514.959.685)
-

(12.586.728.274)
70.323.540

(159.482.604.356)

97

105.488.358.666

Balance at beginning of year


Beginning balance of Kageo Igars
employees service entitlement
benefits (prepayments),
Subsidiary deconsolidated in 2010
(Note 10)
Cost of employees benefits
during the year
Actual payments during the year
Correction in calculation
Liabilities (Prepayments) for employees
benefits at end of year

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN


KERJA KARYAWAN (lanjutan)

28. ESTIMATED
SERVICE
(continued)

EMPLOYEES
BENEFITS

The principal assumptions used for the said


actuarial calculations are as follows:

Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris


adalah sebagai berikut:
2011
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tabel mortalita
Tingkat cacat tetap
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun

LIABILITIES
ENTITLEMENT

2010

7%
8,5%-10%
100% TMI - 99
0,1% TMI - 99
0,5%
55 tahun/years

10%
8,5%-10%
100% TMI - 99
0,1% TMI - 99
1%
55 tahun/years

Discount rate
Annual rate of increase in compensation
Mortality table
Permanent disability rate
Resignation rate
Retirement age

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO


KEUANGAN

29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES

Liabilitas keuangan utama Grup terdiri dari pinjaman


jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya
masih harus dibayar dan utang sewa pembiayaan.
Grup juga mempunyai aset keuangan yang terdiri dari
kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang
usaha, piutang lain-lain dan penyertaan saham.
Tujuan utama dari instrumen keuangan ini adalah
untuk membiayai kegiatan operasional Grup.

The Groups principal financial liabilities consist of


short-term loans, trade payables, other payables,
accrued expenses and obligations under finance
leases. Group also has financial assets, consist of
cash
and
cash
equivalents,
short-term
investments, trade receivables, other receivables
and investment in shares of stocks. The main
purpose of these financial instruments are to fund
the Groups operations.

Telah menjadi kebijakan Grup bahwa tidak akan ada


perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan
dilakukan.

It is and has been the Group's policy that no


trading in financial instruments shall be
undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah


risiko tingkat suku bunga, risiko fluktuasi mata uang
asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Berikut adalah
penjelasan masing-masing risiko dan kebijakan yang
disetujui Grup untuk mengelola risiko tersebut:

The main risks arising from Groups financial


instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, credit risk and liquidity risk. Following are the
description for each risks and policy which has
been agreed by the Group to manage the risks:

a.

a.

Risiko tingkat suku bunga

Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga yang dihadapi Grup


terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal
kerja dan investasi. Pinjaman dengan berbagai
tingkat suku bunga variabel menghadapkan Grup
kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

Groups interest rate risk mainly arises from


loans for working capital and investment
purposes. Loans at variable rates expose the
Group to fair value interest rate risk.

Saat ini, Grup tidak mengimplementasikan


kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku
bunga.

Currently, Group does not implement a formal


hedging policy for interest rate exposures.

98

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO


KEUANGAN (lanjutan)
b.

c.

Risiko mata uang asing

29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)
b. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja


keuangan Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dalam
nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS.

The reporting currency is Rupiah. The


Groups financial performance is influenced
by the fluctuation in the exchange rate
between Rupiah and US Dollar.

Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Grup


membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku
dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS,
Euro atau harga yang secara signifikan
dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya
dalam mata uang asing (terutama Dolar AS)
seperti yang dikutip dari pasar internasional.

Besides loans, the Group also purchases


medical equipment and raw materials using
foreign currencies, such as US Dollar, Euro or
which price is significantly influenced by their
benchmark price movements in foreign
currencies (mainly US Dollar) as quoted in
the international markets.

Grup akan menghadapi risiko mata uang asing


jika pendapatan dan pembelian Grup dalam mata
uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau
pemilihan waktu.

The Group has exposure to foreign currency


risk if the revenue and purchases of the
Group denominated in foreign currency are
not evenly matched in terms of quantity or
timing.

Saat ini, Grup tidak mengimplementasikan


kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran
mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini,
Grup merencanakan pembelian mata uang asing
yang cukup untuk pembelian produk impor,
pemantauan mata uang asing yang intensif serta
perencanaan waktu pembelian yang tepat.

Currently, the Group does not implement any


formal hedging policy for foreign exchange
exposure. The Group plans for the proper
buying of foreign currencies for the import
purchase,
intensive
foreign
currency
monitoring, and proper timing in purchasing
to reduce the foreign currency risk.

Risiko kredit

c.

Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari


kredit yang diberikan kepada outlet.

The Group is exposed to credit risk arising


from the credit granted to its outlets.

Grup telah mengambil beberapa kebijakan yang


dianggap penting untuk mengurangi risiko ini,
yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk
hanya ditujukan kepada outlet yang dapat
dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit
yang baik.

To mitigate this risk, the Group has policies in


place to ensure that sales of products are
made only to creditworthy customers with
proven track record or good credit history.

Grup juga memberlakukan kebijakan dimana


semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit dan memberlakukan batasan
kredit untuk outlet tertentu. Grup memberikan
jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai
dengan 45 hari dari tanggal penerbitan faktur.
Langkah preventif lain yang diambil Grup, antara
lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan
umur piutang serta pemberian diskon untuk
pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi
risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan yang gagal
bayar.

It is the Group's policy that all customers who


wish to trade on credit are subject to credit
verification procedures and the credit
limitation for some outlets. The Groups grant
customers credit terms range from 30 to 45
days from the issuance of invoice. The other
preventive actions taken by the Group are as
follows: the intensive monitoring on the
receivables amount and aging, and granting
discount for cash payment to reduce the
uncollectible receivables. To minimize credit
risk, the Group will hold all products
distribution to defaulted customers.

99

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO


KEUANGAN (lanjutan)
d.

Risiko likuiditas

29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)
d.

Grup mengelola likuiditasnya dalam membiayai


modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo
dengan menyediakan kas dan setara kas yang
cukup. Untuk itu, Grup secara berkala menyusun
dan mengevaluasi anggaran atau proyeksi arus
kas dan realisasinya.
30. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN

Liquidity risk
The Group manages its liquidity in financing
its working capital and repayment of matured
loan by providing sufficient cash and cash
equivalents. Therefore, the Group prepares
and evaluates budget or cash flow projection
and its realization on regular basis.

30. CAPITAL RISK MANAGEMENT

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah


untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan
imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Groups capital


management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.

Selain itu, Grup dipersyaratkan oleh UndangUndang Perseroan Terbatas efektif tanggal
16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai
dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan
disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak
boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada
Rapat Umum Pemegang Saham.

In addition, the Group is also required by the


Corporate Law effective August 16, 2007 to
contribute to and maintain a non-distributable
reserve fund until the said reserve reaches 20% of
the issued and fully paid share capital. This
externally imposed capital requirements are
considered by the Group at the Annual General
Shareholders Meeting.

Grup
mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi
ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat
menyesuaikan
pembayaran
dividen
kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak
ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Group manages its capital structure and makes


adjustments to it, in light of changes in economic
conditions. To maintain or adjust the capital
structure, the Group may adjust the dividend
payment to shareholders, issue new shares or raise
debt financing. No changes were made in the
objectives, policies or processes for managing
capital for the years ending December 31, 2011 and
2010.

Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur


permodalan yang sehat untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Groups policy is to maintain a healthy capital


structure in order to secure access to finance at a
reasonable cost.

100

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS


The following table sets out the carrying values and
estimated fair values of the Groups financial
instruments as of December 31, 2011 and 2010.

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi


nilai wajar dari instrumen keuangan Grup pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
2011
Nilai tercatat/
Carrying
values

2010
Nilai wajar/
Fair
values

Nilai tercatat/
Carrying
values

Nilai wajar/
Fair
values

Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha, neto
Piutang lain-lain
Penyertaan saham

2.291.335.810.101
113.871.418.384
1.529.991.628.590
105.319.628.145
24.937.500.000

2.291.335.810.101
113.871.418.384
1.529.991.628.590
105.319.628.145
24.937.500.000

1.901.871.765.050
5.315.920.203
1.262.710.670.671
101.246.432.140
11.025.000.000

1.901.871.765.050
5.315.920.203
1.262.710.670.671
101.246.432.140
11.025.000.000

Financial Assets
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade receivable, net
Other receivables
Investment in shares of stocks

Total

4.065.455.985.220

4.065.455.985.220

3.282.169.788.064

3.282.169.788.064

Total

140.056.547.003
850.398.382.129
202.423.719.905
283.137.947.283
650.366.028

140.056.547.003
850.398.382.129
202.423.719.905
283.137.947.283
650.366.028

24.290.351.153
488.240.634.231
139.052.381.971
301.962.490.132
1.053.439.506

24.290.351.153
488.240.634.231
139.052.381.971
301.962.490.132
1.053.439.506

Financial Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Obligations under finance leases

1.476.666.962.348

1.476.666.962.348

954.599.296.993

954.599.296.993

Total

Liabilitas Keuangan
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan
Total

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk


estimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are used


to estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang


lain-lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang
lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang sewa
pembiayaan mendekati nilai tercatat karena jangka
waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen
keuangan tersebut.

Fair value of cash and cash equivalents, trade


receivables, other receivables, short-term loans,
trade payables, other payables, accrued
expenses and obligations under finance leases
approximate their carrying amounts largely due to
short-term maturities of these instruments.

Investasi jangka pendek dan penyertaan saham


dinyatakan sebesar harga pasar pada tanggal
pelaporan.

Short-term investments and investment in shares


of stocks are stated at the market values at
reporting date.

32. PERJANJIAN
KONTINJENSI

PENTING,

KOMITMEN

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES

Pihak Ketiga

Third Parties

Perusahaan

Company

a.

a. Group manufactures certain products under


licensing agreements with international
pharmaceutical companies, such as Astellas
Pharma Inc., Japan, Baxter Deutschland
GMBH, USA, Baxter International Inc., USA,
Crawford Healthcare, Ltd., UK,
Daiichi
Seiyaku Co., Ltd., Japan, Helsinn Birex
Pharmaceutical Ltd., Ireland, Laboratories
Leon Farma, SA, Spain, PT Pfizer Indonesia,
Indonesia, and Sato Pharmaceutical Co., Ltd.,
Japan (collectively referred to herein as the
Licensors).

Grup yang bergerak di bidang industri farmasi


memproduksi produk tertentu berdasarkan
perjanjian
lisensi
dengan
perusahaanperusahaan farmasi internasional, seperti
Astellas Pharma Inc., Jepang, Baxter
Deutschland GMBH, Amerika Serikat, Baxter
International Inc., Amerika Serikat, Crawford
Healthcare, Ltd., Inggris, Daiichi Seiyaku Co.,
Ltd., Jepang, Helsinn Birex Pharmaceutical
Ltd., Irlandia, Laboratories Leon Farma, SA,
Spanyol, PT Pfizer Indonesia, Indonesia, dan
Sato Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang (secara
bersama-sama disebut Pemberi Lisensi).

101

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan)

Company (continued)

Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Grup


yang bergerak di bidang industri farmasi
tersebut memperoleh hak eksklusif untuk
memproduksi, memasarkan dan melakukan
pendaftaran produk-produk lisensi yang
bersangkutan di Indonesia.

Under the related licensing agreements, the


Group has the exclusive rights to produce,
market and register the licensed products in
Indonesia.

Sebagai kompensasinya, Grup membayar


royalti kepada perusahaan tertentu pemberi
Lisensi yang dihitung berdasarkan persentase
tertentu dari penjualan neto produk berlisensi
tersebut. Beban royalti tersebut disajikan
sebagai bagian dari Beban Penjualan
(Catatan 23).

As compensation, Group paid royalty fees to


the certain Licensors computed based on
certain agreed percentages of the net sales of
the licensed products. Such royalty fees are
presented as part of Selling Expenses (Note
23).
b.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi


dengan Baxter Healthcare (Asia) Pte. Ltd.,
Singapura, BTC S.r.l, Italia, BIPL Co., Ltd.,
Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd.,
Korea, Crawford Healthcare, Ltd., Inggris, Cell
Biotech Co., Ltd., Korea, Cipla Ltd., India,
Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Fujisawa
Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, Gan & Lee
Pharmaceutical Ltd., Cina, Gador S.A.,
Argentina, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd.,
Irlandia, Helsinn Healthcare SA., Swiss, IBSA
Institut Biochimique SA., Swiss, Lallemand
Pharma AG, Swiss, Laboratoire Aguettant
S.A.S., Perancis, Lifestream Pharma N.V/S.A.,
Belgia, Medestea Research & Production
S.P.A., Italia, Medicell Pharmaceutical (S) Pte.
Ltd., Singapura, Orion Pharma, Finlandia,
PT Pisma Medica Indonesia, Indonesia,
ProStrakan Group Plc, Inggris, Q Med AB,
Swedia,
Samyang
Corporation,
Korea,
Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., Cina,
Shandong New Time Pharmaceuticals Co.,
Ltd., Cina, Sinclair Pharmaceuticals Ltd.,
Inggris, Smith & Nephew Pte. Ltd., Singapura,
Smith & Nephew Inc., Amerika Serikat,
Spencer Food Industrial BV, Belanda, Sunstar
Suisse SA, Swiss, Sunstar Inc., Jepang, Sun
Pharmaceutical
Industries
Ltd.,
India,
Samchundang Pharma Co., Ltd., Korea,
Sogeval Laboratories, Perancis, Themis
Medicare Ltd., India, Tipco F&B Co., Ltd.,
Thailand, Woo Shin Medics Co., Korea dan
Zhuhai United Laboratories, Ltd., Cina
sehubungan dengan pendistribusian produkproduk pemasok di wilayah Indonesia sesuai
dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan
dalam perjanjian.

102

The Company entered into distribution


agreements with Baxter Healthcare (Asia)
Pte. Ltd., Singapore, BTC S.r.l, Italy, BIPL
Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals
Co., Ltd., Korea, Crawford Healthcare, Ltd.,
UK, Cell Biotech Co., Ltd., Korea, Cipla Ltd.,
India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India,
Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Japan,
Gan & Lee Pharmaceutical Ltd., China,
Gador S.A., Argentina, Helsinn Birex
Pharmaceuticals Ltd., Ireland, Helsinn
Healthcare SA., Switzerland, IBSA Institut
Biochimique SA., Switzerland, Lallemand
Pharma
AG,
Switzerland,
Laboratoire
Aguettant S.A.S., France, Lifestream Pharma
N.V/S.A., Belgium, Medestea Research &
Production
S.P.A.,
Italy,
Medicell
Pharmaceutical (S) Pte. Ltd., Singapore,
Orion Pharma, Finland, PT Pisma Medica
Indonesia, ProStrakan Group Plc, UK, Q Med
AB, Sweden, Samyang Corporation, Korea,
Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd.,
China, Shandong New Time Pharmaceuticals
Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals
Ltd., UK, Smith & Nephew Pte. Ltd.,
Singapore, Smith & Nephew Inc., USA,
Spencer Food Industrial BV, Netherlands,
Sunstar Suisse SA, Switzerland, Sunstar Inc.,
Japan, Sun Pharmaceutical Industries Ltd.,
India, Samchundang Pharma Co., Ltd.,
Korea, Sogeval Laboratories, France, Themis
Medicare Ltd., India, Tipco F&B Co., Ltd.,
Thailand, Woo Shin Medics Co., Korea and
Zhuhai United Laboratories, Ltd., China, in
relation to the distribution of their products in
the territory of Indonesia under the terms and
conditions as stated in the agreements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan)

Company (continued)

c.

c.

.
Pada bulan Januari 2009, melalui surat
keterbukaan informasi Perusahaan kepada
Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09
tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan
melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank,
N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan
klaim sejumlah US$19.194.206 yang menurut
JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran
pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement
mengenai transaksi derivatif. Perusahaan
menolak klaim tersebut karena Perusahaan
belum
pernah
menyetujui
maupun
menandatangani dokumen tersebut.

In January 2009, the Company has reported to


the Indonesia Stock Exchange with letter
No. 004/CSEC-KF/I-09 dated January 16,
2009 that the Company has received a claim
from JP Morgan Chase Bank, N.A., London
(JP Morgan) amounting US$19,194,206. The
underlying basis on the claim is the violation of
certain article of 2002 ISDA Master Agreement
related to derivative transaction. The Company
has rejected the claim because the Company
never approved and/or signed the abovementioned document.

Kemudian, pada bulan Februari 2009,


Perusahaan melalui kuasa hukumnya yaitu
advokat dan konsultan hukum dari Law Firm
Hotman Paris & Partners telah mengajukan
gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan
dengan
nomor
perkara
256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata
ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank,
National Association, Cabang Jakarta dan
pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim
di atas. Dasar gugatan adalah adanya
perbuatan melawan hukum dan pelanggaran
terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu,
atas hal tersebut Perusahaan menuntut
kompensasi ganti rugi sejumlah US$120 juta.

Later, in February 2009, the Company through


its legal attorney, Hotman Paris & Partners
Law Firm, has filed a lawsuit in the South
Jakarta District Court by the case number
256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was
made against JP Morgan Chase Bank,
National Association, Jakarta Branch and its
related parties regarding the above-mentioned
claim. The underlying basis of the lawsuit is
the law violation and a breach of certain
articles of Bank Indonesia regulation, for which
the Company demanded a compensation of
US$120 million.

Gugatan tersebut dicabut oleh Perusahaan


sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009
melalui kuasa hukum Perusahaan yang telah
diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tertanggal 30 Juni 2009.

This lawsuit was withdrawn by the Company in


accordance with the letter dated June 30, 2009
through its legal attorney that was received by
the South Jakarta District Court dated June 30,
2009.

103

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan)

Company (continued)

Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase


Bank N.A., London melalui kuasa hukumnya
Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah
mengajukan gugatan perdata di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara
89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini
ditujukan
kepada
Perusahaan
untuk
melaksanakan Putusan dari The High Court of
Justice, Queens Bench Division, Commercial
Court, Royal Courts of Justice di London.
Gugatan tersebut tidak diterima oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai
Putusan
tertanggal
1
Juni
2009
No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian
pada tanggal 21 Juli 2009, Perusahaan
menerima Surat Pemberitahuan Banding dari
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase
Bank, National Association.

In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A.,


London through its legal attorney, Adnan
Kelana Haryanto & Hermanto, has filed a
lawsuit in the Central Jakarta District Court by
the case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst.
This lawsuit was made against the Company
to execute the Decision from The High Court
of
Justice,
Queens
Bench
Division,
Commercial Court, Royal Courts of Justice in
London. This lawsuit was not accepted by the
Central Jakarta District Court in accordance
with the Decision dated on June 1, 2009
No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Later, on
July 21, 2009, the Company received appeal
notification letter from bailiff of Central Jakarta
District Court which filed by JP Morgan Chase
Bank, National Association.

Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan


menerima pemberitahuan Putusan Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta dalam perkara JP Morgan
melawan Perusahaan beserta salinan resmi
dari Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No.509/PDT/2009/PT.DKI
Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan
tersebut, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
mengabulkan eksepsi Perusahaan dan tidak
dapat menerima gugatan JP Morgan.

On May 26, 2010, the Company received the


decision notification from DKI Jakarta High
Court on JP Morgan Chase against the
Company and the official copy of DKI Jakarta
High Court Decision No. 509/PDT/2009/PT.DKI
Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In such
decision, DKI Jakarta High Court accepted the
Companys exception and denied the claim of
JP Morgan.

Pada tanggal 7 Juli 2010, Perusahaan


menerima salinan resmi relaas pemberitahuan
kasasi dan penyerahan memori kasasi
No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST.
Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. dari Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dalam perkara JP
Morgan melawan Perusahaan.

On July 7, 2010, the Company received the


official copy of relaas notification of cassation
and
memorandum
of
cassation
No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST.
Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. from the Central
Jakarta Distric Court on JP Morgan case
against the Company.

Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan telah


mendaftarkan Kontra Memori Kasasi dalam
perkara antara Perusahaan melawan JP
Morgan atas Putusan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo.
No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. tertanggal 25 Februari
2010.

On July 19, 2010, the Company filed Contra


Cassation Memorandum on the Company case
against JP Morgan on the DKI Jakarta High
Court Decision No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo.
No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. dated February 25, 2010.

104

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan)

Company (continued)
Subsequently, on March 8, 2012, the Company
received the decision notification from Supreme
Court of Republic of Indonesia on JP Morgan
Chase against the Company and the
official
copy
of
Supreme
Court
Decision
No.
2681K/Pdt/2010
Jo.
No.
89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst.
In
such
decision, Supreme Court of Republic of
Indonesia accepted the Companys exception
and denied the claim of JP Morgan (Note 35).

Selanjutnya, pada tanggal 8 Maret 2012,


Perusahaan menerima Turunan Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam
perkara JP Morgan melawan Perusahaan
beserta salinan resmi dari Putusan Mahkamah
Agung
No.
2681K/Pdt/2010
Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan
tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan
eksepsi Perusahaan dan tidak dapat menerima
gugatan JP Morgan (Catatan 35).
KI

KI

d. KI mengadakan perjanjian produksi dengan


IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia dan
Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd.,
Afrika Selatan (secara bersama-sama disebut
Pabrikan). Dalam perjanjian tersebut, KI
menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk
di bawah merek dagang Woods di masingmasing
wilayah
yang
bersangkutan.
Sehubungan dengan ini, KI juga secara
terpisah mengadakan perjanjian distribusi
dengan Delfi Singapore Pte. Ltd. (Delfi) dan
Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (Permark)
(secara bersama-sama disebut Distributor).
Dalam perjanjian distribusi tersebut, KI
menunjuk distributor untuk menjual dan
mendistribusikan produk yang diproduksi oleh
pabrikan tersebut di atas di masing-masing
wilayah
yang
bersangkutan.
Sebagai
kompensasi, KI membayar ongkos produksi
dan biaya distribusi tertentu masing-masing
kepada Pabrikan dan Distributor tersebut.

d.

KI has product manufacturing agreements


with IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia
and Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty.,
Ltd., South Africa (collectively referred to
herein as the Contract Manufacturers).
Under these agreements, KI engages the
Contract Manufacturers to manufacture
products under the Woods trademark in the
respective territories of the latter. Relative to
this, KI also separately entered into
distributorship
agreements
with
Delfi
Singapore Pte. Ltd. (Delfi) and Permark Pty.,
Ltd., South Africa (Permark) (collectively
referred to herein as the Distributors). Under
the said distributorship agreements, KI
appointed the Distributors to sell and
distribute the subject products manufactured
by the Contract Manufacturers in the
Territories. As compensation, KI pays the
agreed
manufacturing
charges
and
distribution
fees
to
the
Contract
Manufacturers and Distributors, respectively.
The above-mentioned agreements were valid
for two (2) years from the date of signing, and
thereafter, are automatically renewable
annually. In case of termination, written notice
should be given at least three (3) to six (6)
months in advance by the party or parties
concerned.

Perjanjian di atas berlaku selama dua (2) tahun


sejak tanggal penandatanganan dan dengan
sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun,
sampai salah satu pihak memutuskan
perjanjian dengan pemberitahuan tertulis
minimal tiga (3) sampai dengan enam (6) bulan
di muka.

105

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Sanghiang

Sanghiang

e.

Pada
bulan
April
2003,
Sanghiang
mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan
persediaan dengan Martek Biosciences
Corporation, perusahaan Delaware USA
(Martek), yang berlaku efektif hingga dua
puluh lima (25) tahun sejak pertama kali
penjualan komersial (bulan September 2003).
Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan
memperoleh lisensi non-eksklusif dari Martek
untuk
menggunakan,
memasarkan,
mengimpor, mengekspor, mendistribusikan,
melakukan penawaran penjualan dan/atau
menjual setiap produk Sanghiang yang
berisikan produk Martek.

e. In April 2003, Sanghiang entered into a


license and supply agreement with Martek
Biosciences Corporation, a Delaware, USA
corporation (Martek), which is valid for twenty
five (25) years from the date of the first
commercial sale (in September 2003). Based
on this agreement, Martek granted Sanghiang
a non-exclusive license to use, market, import,
export, distribute, offer for sale and/or sell any
Sanghiangs products that contain Martek
products.

Sebagai
kompensasinya,
Sanghiang
membayar biaya royalti sesuai dengan
persyaratan dan kondisi yang terdapat di
dalam
perjanjian.
Biaya
royalti
yang
dibebankan pada operasi disajikan sebagai
bagian dari Beban Penjualan (Catatan 23).

As compensation, Sanghiang pays Martek


royalty fee in accordance with the relevant
terms and conditions, as defined in the
agreement. Royalty
fees charged to
operations are presented as part of Selling
Expenses (Note 23).

f.

f.

Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi


dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd.,
Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif
sampai dengan tanggal 1 September 2004.
Perjanjian tersebut berlaku untuk setiap
periode sepuluh tahun dan apabila tidak ada
pemberitahuan pada tahun kelima (5), periode
diperpanjang selama lima tahun dari batas
akhir dari periode terakhir yang berlaku.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang
berhak untuk memproduksi dan memasarkan
produk berlisensi dengan merek dagang
Morinaga
di
pasaran
lokal.
Sebagai
kompensasinya, Sanghiang wajib membayar
royalti kepada Morinaga sesuai dengan
persyaratan dan kondisi yang terdapat di
dalam perjanjian. Beban royalti tersebut
disajikan sebagai bagian dari Beban
Penjualan (Catatan 23).

106

Sanghiang entered into a license agreement


with Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Japan
(Morinaga), which was initially valid up to
September 1, 2004. This agreement applied
for every ten years period and if there is no
notice in the fifth year, the agreement period
will be extended for five (5) years starting from
the said expiry date of the previous contract
period. Based on this agreement, Sanghiang
has the right to produce and distribute in the
domestic market the licensed products under
Morinagas trademarks. As compensation,
Sanghiang pays Morinaga royalty fees in
accordance with the relevant terms and
conditions, as defined in the agreement. Such
royalty fees are presented as part of Selling
Expenses (Note 23).

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Sanghiang (lanjutan)

Sanghiang (continued)

g.

Sanghiang juga mengadakan perjanjian jasa


bantuan teknis dengan Morinaga, yang berlaku
sampai dengan tanggal 1 Januari 2004, dan
otomatis diperpanjang setiap satu (1) tahun
berikutnya, kecuali dihentikan oleh salah satu
pihak dengan pemberitahuan tertulis enam (6)
bulan sebelumnya. Berdasarkan perjanjian ini,
Morinaga setuju untuk memberikan bantuan
teknologi
kepada
Sanghiang
dalam
mengembangkan dan memproduksi produk
Hospital
Diet
tertentu.
Sebagai
kompensasinya, Sanghiang wajib membayar
royalti kepada Morinaga sesuai dengan
persyaratan dan kondisi yang terdapat di
dalam perjanjian. Beban royalti yang
dibebankan ke operasi disajikan sebagai
bagian dari Beban Penjualan (Catatan 23).

g. Sanghiang also has a technical assistance


agreement with Morinaga, which was initially
valid up to January 1, 2004, and thereafter,
automatically renewable on a yearly basis,
unless written notice of termination is given six
(6) months in advance by either party. Based
on this agreement, Morinaga agreed to
provide Sanghiang with technology assistance
to develop and manufacture certain hospital
diet products. As compensation, Sanghiang
pays Morinaga royalty fee in accordance with
the relevant terms and conditions, as defined
in the agreement. Royalty fees charged to
operations are presented as part of Selling
Expenses (Note 23).

h.

Sanghiang mengadakan beberapa perjanjian


dengan PT Ultra Jaya Milk Tbk.(UJ),
PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko
Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih
Karunia (NKK), PT. Sari Husada Tbk., dan
PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) dan
otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh
salah satu pihak. Berdasarkan perjanjianpenjanjian ini, UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan KMI
setuju untuk memproduksi produk tertentu atas
nama Sanghiang. Sebagai kompensasinya,
Sanghiang membayar UJ, IP, MBI, NKK dan
KMI biaya produksi sesuai dengan persyaratan
dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.

h. Sanghiang entered into separate agreements


with
PT
Ultra
Jaya
Milk
Tbk.(UJ),
PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko
Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih
Karunia (NKK), PT Sari Husada Tbk., and
Kalbe Morinaga Indonesia (KMI), which are all
automatically renewable unless written notice
of termination is given by either party. Based
on the said agreements, UJ, IP, MBI, NKK and
KMI agreed to manufacture certain products
on behalf of Sanghiang. As compensation,
Sanghiang pays UJ, IP, MBI, NKK and KMI
manufacturing fees in accordance with the
relevant terms and conditions of their
respective agreements.

Bintang Toedjoe

Bintang Toedjoe

i.

i.

Pada tanggal 15 Juli 1997, Bintang Toedjoe


telah mengajukan gugatan perdata terhadap
PT Henson Farma (HF), Surabaya, melalui
Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat, karena
penggunaan merek yang memiliki persamaan
dengan merek Extra Joss milik Bintang
Toedjoe. Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat
telah mengeluarkan putusannya yang menolak
gugatan penggugat sebagaimana dijelaskan
dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat
No.
272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST,
tanggal 20 November 1997.

107

On July 15, 1997, Bintang Toedjoe has filed a


legal suit against PT Henson Farma,
Surabaya (HF) in the district court of Central
Jakarta to disallow the continued use by HF of
a certain product brand name, which Bintang
Toedjoe claims to have a similarity or
resemblance to its Extra Joss. Such petition
by Bintang Toedjoe was rejected by the district
court of Central Jakarta in its letter
No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, dated
November 20, 1997.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Bintang Toedjoe (lanjutan)

Bintang Toedjoe (continued)


later on, Bintang Toedjoe filed an appeal to
the Supreme Court. However, the Supreme
Court also rejected Bintang Toedjoes petition
in its decision letter No. 4071K/Pdt/1998 dated
April 28, 2000. Bintang Toedjoe has applied
for re-evaluation of the said decision of the
Supreme Court in its Request for Reevaluation Letter No. 03/SRT.PDT.PK/
2001/PN.JKT.PST dated February 7, 2001. As
of March 9, 2012, such request for reevaluation is still in process.

Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ini, Bintang Toedjoe telah melakukan upaya
hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA),
namun kembali permohonan Bintang Toedjoe
ditolak oleh MA sebagaimana dijelaskan dalam
putusan MA Nomor. 4071K/Pdt/1998, tanggal
28 April 2000. Atas putusan MA tersebut,
Bintang Toedjoe kembali melakukan upaya
hukum Peninjauan Kembali atas dasar adanya
bukti baru (novum) ke MA melalui Surat
Permohonan Peninjauan Kembali Nomor.
03/SRT.PDT.PK/2001/PN. JKT.PST tanggal
7 Februari 2001. Sampai dengan tanggal
9 Maret 2012, pemeriksaan peninjauan kembali
masih berlangsung.
j.

j.

Pada tanggal 16 Agustus 2006, Bintang


Toedjoe mengadakan perjanjian dengan
PT Coca Cola Indonesia (CCI) untuk produk
ready to drink. Perjanjian tersebut telah dikaji
dan diubah pada tanggal 14 November 2006
yang mengatur bahwa CCI akan memproduksi
dan memasarkan produk ready to drink.
Perjanjian ini telah dihentikan oleh kedua belah
pihak dengan perjanjian penghentian.

On August 16, 2006, Bintang Toedjoe


entered into an agreement with PT Coca Cola
Indonesia (CCI) for ready-to-drink products.
The agreement has been revised and
amended on November 14, 2006, which
provides that CCI shall produce and market
ready-to-drink products. This agreement has
already been terminated by both parties.

Hexpharm

Hexpharm

k.

Pada tanggal 2 Juli 2002, Hexpharm


melakukan
perjanjian
kerjasama
toll
manufacturing (in) dengan PT Sterling
Products Indonesia (SPI) mengenai beberapa
macam produk yang diproduksi. Perjanjian ini
diperpanjang secara otomatis dan terakhir
diperpanjang kembali pada tanggal 1 Januari
2007.

k. On July 2, 2002, Hexpharm entered into a toll


manufacturing (in) agreement with PT Sterling
Products Indonesia (SPI) for the production of
certain
products.
This
agreement
is
automatically renewable and the latest
renewal was on January 1, 2007.

l.

Pada tanggal 2 Januari 2001, Hexpharm


melakukan
perjanjian
kerjasama
toll
manufacturing (out) dan toll manufacturing (in)
dengan
PT
Bernofarm.
Biaya
toll
manufacturing
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini
diperpanjang
secara
otomatis
dengan
persetujuan kedua belah pihak.

l.

On January 2, 2001, Hexpharm entered into a


toll manufacturing (out) and toll manufacturing
(in) agreement with PT Bernofarm. Toll
manufacturing cost is determined based on
the terms agreed by both parties. This
agreement is automatically renewable with
agreement by both parties.

m. On March 2, 2009, Hexpharm entered into a


toll manufacturing (out) and toll manufacturing
(in) agreement with PT Pertiwi Agung. Toll
manufacturing cost is determined based on
the terms agreed by both parties. This
agreement is automatically renewable with
agreement by both parties.

m. Pada tanggal 2 Maret 2009, Hexpharm


melakukan
perjanjian
kerjasama
toll
manufacturing (out) dan toll manufacturing (in)
dengan PT Pertiwi Agung. Biaya toll
manufacturing
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini
diperpanjang
secara
otomatis
dengan
persetujuan kedua belah pihak.

108

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Hexpharm (lanjutan)

Hexpharm (continued)

n.

Pada tanggal 2 Maret 2009, Hexpharm


melakukan
perjanjian
kerjasama
toll
manufacturing (out) dan toll manufacturing (in)
dengan PT Pertiwi Agung. Biaya toll
manufacturing
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini
diperpanjang
secara
otomatis
dengan
persetujuan kedua belah pihak.

n. On March 2, 2009, Hexpharm entered into a


toll manufacturing (out) and toll manufacturing
(in) agreement with PT Pertiwi Agung. Toll
manufacturing cost is determined based on
the terms agreed by both parties. This
agreement is automatically renewable with
agreement by both parties.

Pada tanggal 1 April 2003, Hexpharm


melakukan
perjanjian
kerjasama
toll
manufacturing (out) dan toll manufacturing (in)
dengan PT Pyridam Farma Tbk.Biaya toll
manufacturing
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini
mengalami perubahan terakhir pada tanggal
2 Maret 2009. Perjanjian ini diperpanjang
secara otomatis dengan persetujuan kedua
belapihak.

o. On April 1, 2003, Hexpharm entered into a toll


manufacturing (out) and toll manufacturing (in)
agreement with PT Pyridam Farma Tbk.Toll
manufacturing cost is determined based on
the terms agreed by both parties. This
agreement last changed on March 2, 2009.
This agreement is automatically renewable
with agreement by both parties.

Saka

Saka

p.

Pada tanggal 30 April 2010, Saka melakukan


perjanjian kerjasama toll manufacturing (out)
dan
toll
manufacturing
(in)
dengan
PT Mersifarma Tirmaku Mercusuana. Biaya toll
manufacturing
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini
diperpanjang
secara
otomatis
dengan
persetujuan kedua belah pihak. Perjanjian ini
telah diperpanjang untuk jangka waktu satu (1)
tahun pada tanggal 30 April 2011.

p. On April 30, 2010, Saka entered into a toll


manufacturing (out) and toll manufacturing (in)
agreement with PT Mersifarma Tirmaku
Mercusuana. Toll manufacturing cost is
determined based on the terms agreed by
both parties. This agreement is automatically
renewable with agreement by both parties.
This agreement has been extended for one (1)
year ahead on April 30, 2011.

q.

Pada tanggal 24 Mei 2010, Saka melakukan


perjanjian kerjasama toll manufacturing (out)
dan toll manufacturing (in) dengan PT Rama
Emerald Multi Sukses. Biaya toll manufacturing
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara
otomatis dengan persetujuan kedua belah
pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk
jangka waktu satu (1) tahun pada tanggal
24 Mei 2011.

q. On May 24, 2010, Saka entered into a toll


manufacturing (out) and toll manufacturing (in)
agreement with PT Rama Emerald Multi
Sukses. Toll manufacturing cost is determined
based on the terms agreed by both parties.
This agreement is automatically renewable
with agreement by both parties. This
agreement has been extended for one (1) year
ahead on May 24, 2011.

109

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PERJANJIAN PENTING,


KONTINJENSI (lanjutan)

KOMITMEN

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

DAN

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan)

Third Parties (continued)

Fima

Fima

r.

Fima mengadakan perjanjian lisensi merek


dagang dengan Sarl KNoe, yang berlaku
selama sepuluh (10) tahun, kecuali dihentikan
oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan
tertulis delapan belas (18) bulan sebelumnya.
Sebagai
kompensasinya,
Fima
wajib
membayar royalti kepada Sarl KNoe sesuai
dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat
di dalam perjanjian.

r. Fima entered into a trademark license


agreement with Sarl KNoe, which is valid up
to ten (10) years, unless written notice of
termination is given eighteen (18) months in
advance by either party. As compensation,
Fima pays Sarl KNoe royalty fee in
accordance with the relevant terms and
conditions, as defined in the agreement.

s.

Fima mengadakan perjanjian kontrak produksi


dengan prinsipal PT Fresenius Medical Care
Indonesia, dimana Fima setuju untuk
memproduksi dan mengemas produk-produk
tertentu milik prinsipal tersebut berdasarkan
suatu kontak produksi. Perjanjian tersebut
berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang
secara
otomatis
kecuali
dibatalkan oleh salah satu pihak sesuai
dengan perjanjian.

s. Fima entered into production contracts with


principals PT Fresenius Medical Care
Indonesia, where Fima agreed to produce and
package certain products owned by the
principals based on the production contacts.
The agreement is valid for a period of 1 (one)
year and automatically renewable, unless
terminated by either parties.

EPMT

EPMT

t.

Grup mengadakan perjanjian distribusi dengan


beberapa pihak ketiga, yang terdiri dari
pemasok dalam dan luar negeri, sehubungan
dengan
pendistribusian
produk-produk
pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan
syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam
perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama satu
(1) hingga lima (5) tahun dan diperpanjang
dengan otomatis, kecuali bila diakhiri oleh
salah satu pihak dengan pemberitahuan
tertulis sembilan puluh (90) hari sebelumnya.

t.

u.

GCM mengadakan perjanjian sewa gudang


dengan PT Swadaya Agung Perkasa untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan berakhir
pada tanggal 31 Agustus 2013.

u. GCM entered into warehouse rental


agreement with PT Swadaya Agung Perkasa
for period of 2 (two) years which will expire on
August 31, 2013.

110

Group entered into distributorship agreements


with third parties, which consist of local and
foreign suppliers, in relation to the distribution
of their products in the territory of Indonesia
under the terms and conditions as stated in the
agreements. The agreements are valid for a
period of one (1) to five (5) years and are
automatically renewable, unless terminated by
either party with a written notice ninety (90)
days in prior.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. LABA PER SAHAM

33. EARNINGS PER SHARE


The details of earnings per share computation are
as follows:

Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah


sebagai berikut:
Laba Tahun
Berjalan
yang Dapat
Diatribusikan
kepada Pemilik
Entitas Induk/
For the year
Income
Attributable to
Equity Holders
of the Parent
Company

Rata-rata
Tertimbang Saham/
Weighted Average
Number of Share

Laba per
Saham/
Earnings
per Share

Tahun yang Berakhir pada


Tanggal 31 Desember 2011

1.482.236.969.778

9.375.024.422

158

Year Ended December 31, 2011

Tahun yang Berakhir pada


Tanggal 31 Desember 2010

1.286.330.026.012

9.374.329.227

137

Year Ended December 31, 2010

34. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG


ASING

34. ASSETS AND


CURRENCIES

Total dalam
Mata Uang Asing/
Amount in
Foreign
Currency

FOREIGN

Dalam Rupiah/
In Rupiah

71.526.736
13.424.870
525.000

648.604.442.048
121.736.721.160
4.760.700.000

770.143

9.040.708.677
37.706.963.833

Current Assets
In U.S. Dollar
Cash and cash equivalents
Accounts receivables
Short-term investments
In Euro
Cash and cash equivalents
In other foreign currencies

821.849.535.718

Total Current Assets

Total Aset Lancar


Liabilitas Lancar
Dalam Dolar A.S.
Utang
Pinjaman jangka pendek
Biaya masih harus dibayar
Utang lain-lain
Dalam Euro
Utang
Dalam mata uang asing lainnya

IN

As of December 31, 2011, the Group has


significant monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies. The equivalent
Rupiah values of the said foreign currency
denominated assets and liabilities as of
December 31, 2011 are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki


aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah
atas aset dan liabilitas dalam mata uang asing
tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut:

Aset Lancar
Dalam Dolar A.S.
Kas dan setara kas
Piutang
Investasi jangka pendek
Dalam Euro
Kas dan setara kas
Dalam mata uang asing lainnya

LIABILITIES

22.311.513
3.000.000
840.100
376.822

202.320.799.884
27.204.000.000
7.618.026.800
3.417.021.896

324.882

3.813.789.798
95.077.011.642

Current Liabilities
In U.S. Dollar
Accounts payables
Short-term loan
Accrued expenses
Other Liabilities
In Euro
Accounts payables
In other foreign currencies

Total Liabilitas Lancar

339.450.650.020

Total Current Liabilities

Aset (liabilitas) neto


Dalam Dolar A.S.
Dalam Euro
Dalam mata uang asing lainnya

534.542.014.628
5.226.918.879
(57.370.047.809)

Aset Neto

482.398.885.698

111

Net assets (liabilities)


In U.S. Dollar
In Euro
In other currencies
Net Assets

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG


ASING (lanjutan)

34. ASSETS AND LIABILITIES


CURRENCIES (continued)

Euro (EUR1)
Dolar A.S. (US$1)
Yen Jepang (JP100)
Dolar Singapura (SGD1)
Ringgit Malaysia (MYR1)
Rand Afrika Selatan (ZAR1)

9 Maret 2012/
March 9, 2012

31 Desember 2011/
December 31, 2011

12.119
9.133
11.171
7.297
3.040
1.208

11.739
9.068
11.680
6.974
2.852
1.210

Foreign Currency
Euro (EUR1)
U.S. Dollar (US$1)
Japanese Yen (JP100)
Singapore Dollar (SGD1)
Malaysian Ringgit (MYR1)
South African Rand (ZAR1)

Had the above foreign exchange rates prevailing


on March 9, 2012 (the date of the completion of
the consolidated financial statements) been used
to restate the balances of the Groups foreign
currency denominated monetary assets and
liabilities as of December 31, 2011, the above
foreign currency denominated net assets would
have increased by approximately Rp5.1 billion.

Apabila nilai tukar pada tanggal 9 Maret 2012


(tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian) digunakan untuk menyajikan
kembali aset dan liabilitas moneter Grup dalam
mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011,
aset neto dalam mata uang asing di atas akan naik
sekitar Rp5,1 miliar.

35. KEJADIAN PENTING SETELAH


LAPORAN POSISI KEUANGAN

FOREIGN

The following table presents the fluctuations in


value of Rupiah vis-a-vis the major foreign
currencies based on the average of the buying
and selling rates of exchange on bank note
transactions quoted by Bank Indonesia:

Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar


mata uang Rupiah terhadap mata uang asing
utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing
yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:

Jenis Mata Uang

IN

TANGGAL

35. SUBSEQUENT EVENT

Perusahaan

Company

Pada tanggal 8 Maret 2012, Perusahaan menerima


Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan
Perusahaan beserta salinan resmi dari Putusan
Mahkamah Agung No. 2681K/Pdt/2010 Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam
putusan
tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi
Perusahaan dan tidak dapat menerima gugatan
JP Morgan.

On March 8, 2012, the Company received the


decision notification from Supreme Court of
Republic of Indonesia on JP Morgan Chase against
the Company and the official copy of Supreme
Court
Decision
No.
2681K/Pdt/2010
Jo.
No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In such decision,
Supreme Court of Republic of Indonesia accepted
the Companys exception and denied the claim of
JP Morgan.

EPMT

EPMT

Berdasarkan
pernyataan
keputusan
para
pemegang saham MDI tanpa mengadakan rapat
umum pemegang saham yang ditandatangani pada
tanggal 23 Desember 2011 dan diaktakan dalam
Akta Notaris George Handojo Hermawi, S.H.,
No. 23 tanggal 30 Desember 2011, para pemegang
saham MDI telah menyetujui peningkatan modal
ditempatkan dan disetor sebesar Rp6.000.000.000
(terdiri dari 60.000 lembar saham dengan nilai
nomimal per saham Rp100.000) yang seluruhnya
diambil bagian dan telah disetor penuh oleh EPMT.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui
Surat
Penerimaan
Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.1003967 tanggal 6 Februari 2012.

Based on the MDI shareholders statement of


decree without holding the General Meetings of
Shareholders which was signed on December 23,
2011, and covered by Notarial Deeds No. 23 dated
December 30, 2011 of George Handojo
Hermawi, S.H., MDIs shareholders have agree
about the increase in MDIs issued and fully paid
capital amounting to Rp6,000,000,000 (consist of
60,000 shares with par value of Rp100,000 per
share) which have been subscribed and fully paid
by EPMT. These changes have been approved by
Ministry of Justice and Human Rights through
Receipt Notification of the Amendment of the
Articles of Association Letter No. AHU-AH.01.1003967 dated February 6, 2012.

112

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. REKLASIFIKASI AKUN

36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS


Certain accounts in the consolidated financial
statements as of December 31, 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009 have been
reclassified to conform with the presentation in the
December 31, 2011 consolidated financial
statements:

Beberapa akun dalam laporan keuangan


konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2011:
Dilaporkan
Sebelumnya/
As Previously
Reported

Dilaporkan
Saat Ini/
As Currently
Reported

Reklasifikasi/
Reclassifications

1 Januari 2010/31 Desember 2009


ASET
Pajak pertambahan nilai
dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Penyertaan saham
Uang muka pembelian aset tetap
Aset tidak lancar lainnya

January 1, 2010/December 31, 2009


ASSETS
197.170.092.624
26.537.070.077
30.042.628.907

5.210.236.155
(10.935.191.377)
37.403.818.826
(21.888.646.997)
(9.790.216.607)

5.210.236.155
186.234.901.247
37.403.818.826
4.648.423.080
20.252.412.300

Prepaid value added tax


Other current assets
Investment in shares of stock
Advances for purchases of equipment
Other non-current assets

Hak Minoritas atas Aset Bersih


Entitas Anak

480.233.966.079

(480.233.966.079)

Minority Interests in Net Assets of


Subsidiaries

EKUITAS
Selisih transaksi dengan pihak
non-pengendali
Laba belum direalisasi atas
kenaikan nilai pasar
investasi, neto
Kepentingan non-pengendali

(7.067.833.816)
102.392.500
-

(182.829.714)

EQUITY
Differences arising from transaction
with non-controlling interest
Unrealized gains on
appreciation in market values of
investments, net
Non-controlling interest

(7.250.663.530)

182.829.714
480.233.966.079

285.222.214
480.233.966.079

December 31, 2010


ASSETS

31 Desember 2010
ASET
Pajak pertambahan nilai
dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Penyertaan saham
Uang muka pembelian aset tetap
Aset tidak lancar lainnya

215.296.212.071
11.025.000.000
30.067.758.568
47.114.793.988

11.115.707.317
(16.840.662.539)
37.403.818.826
(21.888.646.997)
(9.790.216.607)

11.115.707.317
198.455.549.532
48.428.818.826
8.179.111.571
37.324.577.381

Prepaid value added tax


Other current assets
Investment in shares of stock
Advances for purchases of equipment
Other non-current assets

Hak Minoritas atas Aset Bersih


Entitas Anak

398.132.727.636

(398.132.727.636)

Minority Interests in Net Assets of


Subsidiaries

EKUITAS
Selisih transaksi dengan pihak
non-pengendali
Laba belum direalisasi atas
kenaikan nilai pasar
investasi, neto
Kepentingan non-pengendali

(1.106.981.876)
(210.124.293)
-

(171.418.729)

CASH

FLOW

Non-cash transactions:
2011

Reklasifikasi uang muka pembelian


aset tetap

(38.705.564)
398.132.727.636

37. SUPPLEMENTARY
INFORMATION

Transaksi non-kas:

Reklasifikasi aset dalam pengerjaan

(1.278.400.605)

171.418.729
398.132.727.636

37. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS

EQUITY
Differences arising from transaction
with non-controlling interest
Unrealized gains on
appreciation in market values of
investments, net
Non-controlling interest

2010

81.555.998.628

85.776.426.234

Reclassification of constructions
in progress

100.725.505

4.172.462.319

Reclassification of advances for


purchases of equipment

113

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF

38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING


STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang


telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) di Indonesia dan efektif berlaku
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan yang
relevan dengan laporan keuangan Grup adalah
sebagai berikut:

The Statements of Financial Accounting


Standards issued by the Indonesian Accounting
Standards Board (DSAK) and effective on or after
January 1, 2012, which are relevant to the
Groups consolidated financial statement are as
follows:

a.

PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan


Kurs Valuta Asing, menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi dalam mata uang asing
dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam
laporan keuangan entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan keuangan ke dalam
mata uang penyajian.

a.

PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates,
prescribes how to include foreign currency
transactions and foreign operations in the
financial statements of an entity and
translate financial statements into a
presentation currency.

b.

PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap,


mengatur perlakuan akuntansi aset tetap,
sehingga pengguna laporan keuangan dapat
memahami informasi mengenai investasi
entitas dalam aset tetapdan perubahan dalam
investasi tersebut.
Masalah utama dalam
akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset,
penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

b.

PSAK 16 (Revised 2011), Property, Plant


and Equipment, prescribe the accounting
treatment for property, plant and equipment
so that users of the financial statements can
discern information about an entity's
investment in its property, plant and
equipment and the changes in such
investment. The principal issues in
accounting for property, plant and equipment
are the recognition of the assets, the
determination of their carrying amounts and
the depreciation charges and impairment
losses to be recognised in relation to them.

c.

PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan


Pelaporan Program Manfaat Purnakarya,
mengatur tentang penentuan biaya manfaat
purnakarya dalam laporan keuangan pemberi
kerja yang memiliki program manfaat
purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini
melengkapi PSAK 24 (revisi 2010).

c.

PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and


Reporting by Retirement Benefit Plans,
concerned with the determination of the cost
of retirement benefits in the financial
statements of employers having plans.
Hence this Standard complements PSAK 24
(Revised 2010).

d.

PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja,


mengatur akuntansi dan pengungkapan
imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan
liabilitas dan beban jika pekerja telah
memberikan jasanya dan entitas menikmati
manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa
tersebut.

d.

PSAK 24 (Revised 2010), Employee


Benefits, establish the accounting and
disclosures for employee benefits and
requires the recognation of liability and
expense when an employee has provided
service and the entity consumes economic
benefit arising from the service.

e.

PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman,


menentukan
biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan
secara
langsung
dengan
perolehan, konstruksi, atau produksi aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman
lainnya diakui sebagai beban.

e.

PSAK 26 (Revised 2011), Borrowing Costs,


provides borrowing costs that are directly
attributable to the acquisition, construction or
production of a qualifying asset form part of
the cost of that asset. Other borrowing costs
are recognised as an expense.

114

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM
BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING


STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE
(continued)

f.

PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa, mengatur


kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang
sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait
dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian
yang mengalihkan hak untuk menggunakan
aset meskipun penyediaan jasa substansial
oleh
lessor
tetap
diperlukan
dalam
mengoperasikan atau memelihara aset
tersebut.

f.

PSAK 30 (Revised 2011), Leases,


prescribes, for lessees and lessors, the
appropriate accounting policies and disclosure
to apply in relation to leases which applies to
agreements that transfer the right to use
assets even though substantial services by
the lessor may be called for in connection with
the operation or maintenance of such assets.

g.

PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak


Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk
pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat
aset/(liabilitas) masa depan yang diakui
dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi
dan kejadian lain pada periode kini yang
diakui dalam laporan keuangan entitas.

g.

PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for


Income Taxes, prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery/(settlement) of the carrying
amount of assets/(liabilities) that are
recognized in the statement of financial
position; and transactions and other events of
the current period that are recognized in the
financial statements.

h.

PSAK
50
(Revisi
2010),
Instrumen
Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan menetapkan
prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan.

h.

PSAK 50 (Revised 2010), Financial


Instruments: Presentation, establish the
principles for presenting financial instruments
as liabilities or equity and for offsetting
financial assets and financial liabilities.

i.

PSAK
55
(Revisi
2011),
Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan
dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau
penjualan item non-keuangan. Persyaratan
penyajian informasi instrumen keuangan
diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen
Keuangan:
Penyajian.
Persyaratan
pengungkapan informasi instrumen keuangan
diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.

i.

PSAK 55 (Revised 2011), Financial


Instruments: Recognition and Measurement,
establishes principles for recognising and
measuring financial assets, financial liabilities
and some contracts to buy or sell nonfinancial items. Requirements for presenting
information about financial instruments are in
PSAK
50 (Revised 2010): Financial
Instruments: Presentation. Requirements for
disclosing
information
about
financial
instruments are in PSAK 60: Financial
Instruments: Disclosures.

j.

PSAK 56 (Revisi 2011), Laba per Saham,


menetapkan prinsip penentuan dan penyajian
laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antar entitas yang berbeda
pada periode pelaporan yang sama, dan antar
periode pelaporan berbeda untuk entitas yang
sama.

j.

PSAK 56 (Revised 2011), Earnings per


Share, prescribed principles for the
determination and presentation of earnings
per share, so as to improve performance
comparisons between different entities in the
same period and between different reporting
periods for the same entity.

115

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM
BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING


STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE
(continued)

k.

PSAK
60,
Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan,
mensyaratkan
pengungkapan dalam laporan keuangan yang
memungkinkan
para
pengguna
untuk
mengevaluasi
signifikansi
instrumen
keuangan
terhadap posisi dan kinerja
keuangan; dan sifat dan luas risiko yang
timbul dari instrumen keuangan yang mana
entitas terekspos selama periode dan pada
akhir periode pelaporan, dan bagaimana
entitas mengelola risiko tersebut.

k.

PSAK
60,
Financial
Instruments:
Disclosures, requires disclosures in financial
statements that enable users to evaluate the
significance of financial instruments for
financial position and performance; and the
nature and extent of risks arising from
financial instruments to which the entity is
exposed during the period and at the end of
the reporting period, and how the entity
manages those risks.

l.

ISAK 15, PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan


Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya,
memberikan
pedoman
bagaimana menilai pembatasan jumlah
surplus dalam program imbalan pasti yang
dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24
(Revisi 2010), Imbalan Kerja.

l.

ISAK 15, PSAK No. 24 - The Limit on a


Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and Their Interaction, provides
guidance on how to assess the limit on the
amount of surplus in a defined scheme that
can be recognized as an asset under PSAK
No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits.

m. ISAK 20, Pajak penghasilan - Perubahan


Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham

m. ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax


Status of an Entity or Its Shareholders

n.

ISAK No. 23, Sewa Operasi-Insentif

n.

ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives

o.

ISAK No. 24, Evaluasi Substansi beberapa


Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk
Legal Sewa

o.

ISAK No. 24, Evaluating the Substance of


Transactions Involving the Legal Form of a
Lease

p.

ISAK No. 25, Hak atas Tanah

p.

ISAK No. 25, Land Rights

q.

ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif


Melekat

q.

ISAK No. 26, Reassessment of Embedded


Derivatives

39. PENYELESAIAN
KONSOLIDASI

LAPORAN

KEUANGAN

39. COMPLETION OF THE


FINANCIAL STATEMENTS

CONSOLIDATED

The consolidated financial statements were


completed and authorized for issue by the
Companys management on March 9, 2012.

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah


diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh
manajemen Perusahaan pada tanggal 9 Maret
2012.

116

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6

No

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Ikhtisar Data Keuangan Penting / Substantial Financial Highlights


1

Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan


selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
dari 5 (lima) tahun
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha
2. Laba (rugi)
3. Total laba (rugi) komprehensif
4. Laba (rugi) per saham

Information of the Compays business results in comparison for 5


(five) fiscal years or since the establishment of the Company and if
the Company runs its business activities less than 5 (five) years
Information includes:
1. Sales/operating income
2. Profit (loss)
3. Total comprehensive profit (loss)
4. Net profit (loss) per share

Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan


selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
dari 5 (lima) tahun
Informasi memuat antara lain:
1. Modal kerja bersih
2. Jumlah investasi pada entitas lain
3. Jumlah aset
4. Jumlah liabilitas
5. Jumlah ekuitas

Information on the Companys financial positions in comparison for 5


(five) fiscal years or since the the establishment of the Company and
if the Company runs its business activities less than 5 (five) years
Information includes:
1. Net working capital
2. Total Investment on other entity
3. Total assets
4. Total liabilities
5. Total equity

Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima)


tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan
dengan industri perusahaan

Financial ratio in comparison for 5 (five) years or since the


establishment of the Company and if the Company runs its business
activities less than 5 (five) years
Information includes 5 (five) financial ratio in general and relevant to
the company industry

Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.

Stock price information in tables and graphics.

Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang


masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
(outstanding)
2. Tingkat bunga/imbalan
3. Tanggal jatuh tempo
4. Peringkat obligasi/sukuk

Information on outstanding bonds, sukuk or convertible bonds in 2


(two) last fiscal book
The information includes:
1. Total of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds
2. Level of interest/return
3. Due date
4. Rating on bonds/sukuk

8-9

10-11

11

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report of the Board of Commissioners and Directors
1

Laporan Dewan Komisaris


Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi.
3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan
Komisaris.
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)

Report from the Board of Commissioners


Includes:
1. Assessment on Directors performance in managing the company
2. Overview on company business prospect initiated by the Directors
3. Committees under the Board of Commissioners supervision
4. Board of Commissioners composition amendment (if any)

Laporan Direksi
Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut:
1. Analisis Atas Kinerja Perusahaan Misalnya Kebijakan Strategis,
Perbandingan Antara Hasil Yang Dicapai Dengan Yang
Ditargetkan, Dan Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan.
2. Prospek Usaha
3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Yang Telah
Dilaksanakan Oleh Perusahaan
4. Perubahan Komposisi Dewan Direksi (Jika Ada).

Board Of Directors' Report


Incudes:
1. The Company Performance Analysis Include Strategic Policy,
Performance Comparison Based on Target, and Challenges
2. Company Prospect
3. Good Corporate Governance Implementation by The Company
4. Board Of Directors Composition Amendment (If Any)

Tanda Tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris


Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut:
1. Tanda Tangan Dituangkan Pada Lembaran Tersendiri
2. Pernyataan Bahwa Direksi dan Dewan Komisaris Bertanggung
Jawab Penuh Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
3. Ditandatangani Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Anggota
Direksi Dengan Menyebutkan Nama dan Jabatannya
4. Penjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Yang
Bersangkutan Dalam Hal Terdapat Anggota Dewan Komisaris
Atau Direksi Yang Tidak Menandatangani Laporan Tahunan, Atau:
Penjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Anggota Yang
Lain Dalam Hal Tidak Terdapat Penjelasan Tertulis Dari Yang
Bersangkutan

Signature of member of the Board of Directors and the Board of


Commissioners
Includes:
1. Signatures on Separate Pagination
2. Statement of Accountability on The Contents of The Report By The
Board of Commissioners and Directors
3. Signed By All Members of The Board of Commissioners and
Directors Completed With Names and Positions
4. Separate Written Notice Concerning The Explanation of Refusal
of Member of Board of Commissioners or Directors To Place His
/ Her Authograph on The Signature Page, or: Written Notice From
Other Member In Case There Is No Explanation Provided By The
Concerned Member

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

14-23

24-37

38-39

No.

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Profil Perusahaan / Company Profile


1

Nama dan alamat lengkap perusahaan


Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp,
no. Fax, email, dan website

Name and complete address of the company


Includes name and address, post code, no. Tel, no. Fax, email and
website

Riwayat singkat perusahaan


Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan
perubahan nama perusahaan (jika ada).

The company brief history


Includes: date/year of establishment, name, and change of company
name (if any).

Bidang usaha
Uraian mengenai antara lain:
1. Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar
yang telah ditetapkan; dan
2. Penjelasan mengenai produk dan atau jasa yang dihasilkan

Business activity
To include description of:
1. Company business activity in pursuant to the articles of
association; and
2. Product and services description

Struktur organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan

Organization structure
In chart include names and positions

Visi dan misi perusahaan


Mencakup:
1. Visi dan misi perusahaan; dan
2. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris

Visi dan misi perusahaan


Includes:
1. The company vision and mission; and
2. Information on the approval of vision and mission from Directors/
Board of Commissioners

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris


Informasi memuat antara lain:
1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja
6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan
Komisaris

The Board of Commissioners' identity and resume


Information to include:
1. Name
2. Position (include in other company or institution)
3. Age
4. Education
5. Work experience
6. Date of appointment as member of Board of Commissioners

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi


Informasi memuat antara lain:
1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja
6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi

The Board of Directors' identity and resume


Information to include:
1. Name
2. Position (include in other company or institution)
3. Age
4. Education
5. Work experience
6. Date of appointment as member of Board of Directors

54-55

Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan


kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan
3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan
4. Biaya yang telah dikeluarkan

Total numbers of employee (2 years comparison) and description of


competence development (i.e.: education aspects and employees
training)
Information to include:
1. Total employee on organization level
2. Total employee on education level
3. Employees training to represent equal opportunity for all
employees
4. Budget allocation

62-77

Komposisi pemegang saham


Mencakup antara lain:
1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham
3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase
kepemilikannya

Shareholders composition
Includes:
1. Shareholders name with 5% or more shares
2. Name of Directors and Commissioners with shares ownership
3. Public shareholders with the ownership of less than 5%, its
percentage

42

44

46-47

48

50-51

52-53

78-79

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6

No
11

12

13

14

15

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Kronologis pencatatan saham


Mencakup antara lain:
1. K
 ronologis pencatatan saham
2. J
 enis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan

Shares listing chronology


Includes:
1. Share listing chronology
2. Any corporate action that may amend share price fluctuation
3. Shares fluctuation from the initial listing to the end of fiscal report
4. The stock exchange name where the company is listed

Kronologis pencatatan Efek lainnya


Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan Efek lainnya
2. J
 enis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah Efek lainnya
3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku
4. Nama Bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan
5. Peringkat Efek

Chronology of other stock listing


Includes:
1. Chronology of other stock listing
2. Ccorporate action that create amendment in total other stock
3. Amendment in total other stock from listing up to fiscal book
4. The name of exchange where it's being listed
5. Stock ratings

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal


Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik
3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek

Name and address of institution and/or supporting profession of


capital market
Information to include:
1. Name and address of BAE
2. Name and address of Public Accountant Firm
3. Name adn address of Share Registrar

Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik


yang berskala nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan atau sertifikat
2. Tahun perolehan
3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

Awards and or certifications received by the company, both national


and international
Information to include:
1. Awards and or certificates name
2. Year of awards
3. The institutions information
4. Validity of certificates

84-85

Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor
perwakilan (jika ada)

Name and address of subsidiary and or branch office or


representative office (if any)

80-81

79

11

43

Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan


Management Discussion and Analysis on the Company Performance
1

Tinjauan operasi per segmen usaha


Memuat uraian mengenai:
1. Produksi/kegiatan usaha;
2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
3. Penjualan/pendapatan usaha;
4. Profitabilitas
untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam
laporan keuangan (jika ada)

Operation Review per business segment


Includes:
1. Production/business activity;
2. Increase/decrease in operation;
3. Sales/operating income;
4. Profitabilitas
the above is intended for each business segment review in the
financial report (if any)

Uraian atas kinerja keuangan perusahaan


Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara
kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas;
3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi);
4. Pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif
5. Arus kas

The company financial performance analysis


Financial performance analysis completed with fiscal year and
previous year comparison (in naration and tables), whicn include:
1. Current assets, non-current assets, and total assets;
2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities;
3. Sales/operating income, expenses and profit (loss);
4.Other comprehensive income, and total comprehensive income
(loss)
5. Cash flows

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan


tingkat kolektibilitas piutang perusahaan
Penjelasan tentang:
1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun
jangka panjang
2. Tingkat kolektibilitas piutang

Discussion and analysis concerning solvability and receivables


collectability of the company
Information regarding:
1. Short term and long term solvability
2. Receivable collectability

Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan


manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas:
1. Struktur modal (capital structure),
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
policy),

Discussion on capital structure and management policy on capital


structure
Explanation on:
1. Capital structure
2. Management policy on capital structure

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

100-123

142-162

154, 159

159-160

No
5

10

11

12

13

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang


modal
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut
2. S
 umber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut
3. Mata uang yang menjadi denominasi
4. L
 angkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait
investasi barang modal, agar diungkapkan

Discussion on material commitment on capital goods investment


Explanation regarding:
1. Objective of the commitment
2. The sources of fund expected to fulfill the comitment
3. Denomination of currency
4. The company plans to protect the risk from the committed foreign
exchange position
Notes: please disclose the information if the company do not have
any material commitment

Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau


penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka
berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat
dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau
adanya produk atau jasa baru
Penjelasan mengenai:
1. B
 esaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan
bersih
2. F
 aktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan
atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang
atau jasa yang dijual, dan atau adanya produksi atau jasa baru

The disclosure of increase or decrease of material from sales/net


income, the discussion is required concerning the trend and to relate
it to total sales of products or services, an or the existence of new
product or service
The explanation include:
1. Total increase/decrease in sales or net revenues
2. Any factors created the increase/decrease in material from sales or
net revenues that is related to total goods or sold services, and or
new products or services

Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/


pendapatan bersih perusahaan serta laba perusahaan selama 2
(dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru
memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun
Ada atau tidak ada pengungkapan

Discussion on price change impact to sales/net revenue and


income of the company for 2 (two) years or since the inception of its
business, if it is less than 2 (two) years
Disclosure or undisclosure

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan


akuntan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk
dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan, agar diungkapkan

Information and material facts after the accounting report


Description on significant events post financial statements date
including its impact to the business performance and risk in the
future.
Notes: please disclose if the company does not have any significant
event after the date of accounting report

165-166

Uraian tentang prospek usaha perusahaan


Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri
dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari
sumber data yang layak dipercaya

The company business prospect review


Description concerning company prospects which is related to
industry and economy in general as well as quantitatives supporting
data from reliable sources

100-123

Uraian tentang aspek pemasaran


Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa
perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar

Marketing aspect review


Description concerning marketing aspects on products and/or
services of the company, such as marketing strategy and market
shares

Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per


saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar
selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah dividen
2. Jumlah dividen per saham
3. Payout ratio
untuk masing-masing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan
alasannya

Description on dividend policy and cash dividend per shares and


total dividend per year published or paid-off for 2 (two) fiscal years
Includes description on:
1. Total dividend
2. Total dividend per share
3. Payout ratio
for concern year
Notes: please disclose, if there is no dividend payout

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal


perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana,
2. Rencana penggunaan dana,
3. Rincian penggunaan dana,
4. Saldo dana, dan
5. T
 anggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana
(jika ada)

The public offering proceed realization (the company is obligated to


report the realization of fund)
Includes description on:
1. Total proceeds
2. Fund allocation plan
3. Breakdwon of fund allocation
4. Fund balance, and
5. The date of GMS approval on any amendment of fund allocation
(if any)

Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi


atau restrukturisasi utang/modal. Memuat uraian mengenai:
1. Tujuan dilakukannya transaksi;
2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;
3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan

Material information concerning investment, expansion, divestment,


acquisition or receivables/capital restructurisation
Include description on:
1. The objective of transactions;
2. Transaction value or restructuring amount;
3. Sources of fund.
Notes: please disclose if there is no transaction

163

Not
Applicable

145

162

164

164

165

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No
14

15

16

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Informasi transaksi material yang mengandung benturan


kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode berjalan;
5. K
 ebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi;
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan

Information of material transaction with conflict of interest and/or


transaction with affiliated parties
Include description on:
1. The name of parties in the transaction and the nature of affiliated
relations;
2. The explanation on the transaction fairness;
3. The reasons on the transaction;
4. Transaction realization on current period;
5. The company policy related to the review mechanism on the
transaction;
6. Regulation compliance and related rules
Notes: please disclose if there is no transaction

165

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang


berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

Description on regulations amendment with significant impact to the


company
The description include: laws amendment and its impact to the
company
Notes: please disclose if there is no amendment with significant
impact

166-167

Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi


Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan
dan dampaknya terhadap laporan keuangan

Description on accounting policy amendment


The description include: amendment of accountant policy, reasons
and its impact to the financial statements

167-171

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance
1

Uraian Dewan Komisaris


Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi
dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan
Komisaris
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris
dalam pertemuan
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris

The Board of Commissioners description


The description include:
1. Responsibility of the Board of Commissioners
2. Remuneration policy procedure
3. Remuneration structure with its component and nominal values
per component
4. Meeting frequency and attendance of the Board of Commissioners
5. Training program to enhance the Board of Commissioners
competence

Uraian Direksi
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi.
2. Frekuensi pertemuan
3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan
4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi

The Board of Directors description


The description include:
1. Scope of works and responsiblity of each Director
2. Meeting frequency
3. Total attendance of member of the Board of Directors
4. Training program to enhance the Board of Directors competence

Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi


Uraian mengenai:
1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas
kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
3. Pihak yang melakukan assessment

Assessment to the member of Board of Commissioners and/or


Directors
The description on:
1. Implementation process of performance assessment of the Board
of Commissioners and/or Directors
2. The criteria applied into the assessment on the performance of the
Board of Commissioners and/or Directors
3. The assessor

Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi


Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan
jangka pendek dan jangka panjang/pasca kerja untuk setiap
anggota Direksi
3. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi

Analysis of Directors remuneration policy


Includes:
1. Remuneration policy procedure
2. Remuneration structure that indicate the type and total salary in
short term and long term/post assignment for each Director
3. Performance indicator to measure the performance of Directors

Komite Audit
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit
3. Independensi anggota komite audit
4. Uraian tugas dan tanggung jawab
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit

Audit Committee
Includes:
1. Name and position of audit committee
2. Education qualification and work experience of audit committee
members
3. Independence of audit committee members
4. Duties and responsibilty
5. Brief report on the implementation of audit committee activity
6. Meeting frequency and total attendance

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

183-188

188-196

195

194

196-199

No
6

10

11

12

13

14

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6

Halaman
Page

Komite Nominasi
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
nominasi
2. Independensi anggota komite nominasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi
5. F
 rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi

Nomination Committee
Includes:
1. Name and position of nomination committee
2. Independence of nomination committee members
3. Duties and responsibilty
4. Implementation activity of nomination committee
5. Meeting frequency and total attendance

Komite Remunerasi
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
remunerasi
2. Independensi anggota komite remunerasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi
5. F
 rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi

Remuneration Committee
Includes:
1. Name and position of remuneration committee
2. Independence of remuneration committee members
3. Duties and responsibilty
4. Implementation activity of remuneration committee
5. Meeting frequency and total attendance

Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh


perusahaan
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain
2. Independensi anggota komite lain
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain
5. F
 rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain

Other committees under the Board of Commissioners


Includes:
1. Name and position of other committee
2. Independence of other committee members
3. Duties and responsibilty
4. Implementation activity of other committee
5. Meeting frequency and total attendance

Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan


Mencakup antara lain:
1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

Duties and function of Corporate Secretary


Includes:
1. Name and brief resume of corporate secretary
2. Implementation of duties of corporate secretary

215-221

Uraian mengenai unit audit internal


Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal
2. Jumlah pegawai pada unit audit internal
3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal
4. Struktur atau kedudukan unit audit internal
5. Uraian pelaksanaan tugas
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal

Description on audit internal unit


Includes:
1. Name of audit internal unit chairman
2. Total employee under audit internal unit
3. Qualification/certification as audit internal proffesion
4. Structure or position of audit internal unit
5. Implementation of duties
6. Information on the party who appoint/dismiss the chairman of
audit internal unit

204-208

Akuntan Perseroan
Informasi memuat antara lain:
1. J
 umlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan
tahunan perusahaan
2. J
 umlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan perusahaan
3. B
 esarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan
memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit)
4. J
 asa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit

The Company accountant


Information includes:
1. Total period of accountant in auditing the financial statements of
the company
2. Total period of Public Accounting Firm in auditing the company
financial statements
3. Audit fees and attestment services (if the accountant provides
other attestment services at the same time of audit works)
4. Other services provided by the accountant aside of financial audit
works

208-209

Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan


Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut

Description of risk management


Includes:
1. Elaboration on risk management system
2. Elaboration on evaluation conducted on the effectiveness of risk
management system
3. Elaboration of risks aspect of the company
4. Efforts in managing the risk

209-214

Uraian mengenai sistem pengendalian intern


Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem pengendalian intern

Description of internal control system


Includes:
1. Brief report on internal control system
2. Evaluation summary on the effectiveness of internal control system

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan


lingkungan hidup
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material
dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain
4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki

Description of corporate social responsibility on environmental


Includes:
1. Policy
2. Activitiy, and
3. Financial impact from the activity
related to environmental program, including material usage and
environmental friendly and recycle energy, waste management
system of the company, etc.
4. Environment certificates

199-200

200-201

201-203

204

250-254

PT Kalbe Farma Tbk Annual Report 2011

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No
15

16

17

18

19

20

21

Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan dan
3. D
 ampak keuangan dari kegiatan
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan
keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, pelatihan, dan lain-lain

Description of corporate social responsibility on manpower, health


and safety
Includes:
1. Policy
2. Activitiy, and
3. Financial impact from the activity
related to manpower practice, health, and safety, such as gender
equality and equal opportunity, infrastructure and work safety,
employee turnover level, work accident level, trainings, etc.

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan


pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi
lainnya, dan lain-lain

Description of corporate social responsibility on social and


community development
Includes:
1. Policy
2. Activitiy, and
3. Financial impact from the activity
related to social and community development, such as utilization of
local labour, community empowerement in the company surrounding,
improvement of infrastrucrue and social facility, donation, etc.

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan


tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
atas pengaduan konsumen, dan lain-lain

Description of corporate social responsibility on consumers


responsibility
Includes:
1. Policy
2. Activitiy, and
3. Financial impact from the activity
related to product responsibility, such as health and consumers
protection, product information, infrastructure, total and policy on
customer complaint

249-250

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas


anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan
2. Status penyelesaian perkara/gugatan
3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

Important cases faced by the company, subsidiary, member of


Directors and/or member of the Board of Commissioners with the
tenure during the annual report period
Includes:
1. Litigation case
2. Status of litigation disposal
3. Financial impact from the litigation
Notes: Please disclose if there is no litigation cases in the company

224-225

Akses informasi dan data perusahaan


Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan
kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya

Information access and company data


Description on the availability of information access and company
data to the public, such as website, mass media, mailing lists,
bulletins, analyst gatherings, etc.

221

Bahasan mengenai kode etik


Memuat uraian antara lain:
1. Keberadaan kode etik
2. Isi kode etik
3. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level
organisasi
4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya
5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan

Discussion on code of ethics


Includes:
1. The existence of code of ethics
2. The contents
3. Disclosure on the application of code of ethics to all organisation
levels
4. Its implementation and procedure
5. Disclosure on corporate culture by the company

Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian


tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran
2. Perlindungan bagi whistleblower
3. Penanganan pengaduan
4. Pihak yang mengelola pengaduan

Description of whistleblowing system


The description of whistleblowing system includes:
1. The reporting on violation
2. The protection to the whistleblowers
3. The handling of reporting
4. The responsible team to manage the complaint

Informasi Keuangan
Financial Statements
1

Halaman
Page

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas


Laporan Keuangan
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan

PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2011

Letter of Statements from the Directors concerning the accountability


on the Financial Statements
In compliance to the regulation of Bapepam-LK No. VIII.G.11
concerning the Responsibility of Directors on Financial Statements

248-249

240-249

227-229

229-230

PT KALBE FARMA Tbk


Head Office

Factory

Gedung KALBE
Jl. Let.Jend. Suprapto Kav. 4
Cempaka Putih, Jakarta 10510
Indonesia
Tel. (62-21) 4287 3888 - 89
Fax. (62-21) 4287 3678
Email: cor.comm@kalbe.co.id

Kawasan Industri Delta Silikon


Jl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1
Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Indonesia
Tel. (62-21) 8990 7333 - 37
Fax. (62-21) 8990 7360

www.kalbe.co.id

You might also like