You are on page 1of 18

MAKALAH

PENGARUH KETERAMPILAN MENYIMAK TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA

DOSEN PEMBIMBING
Haerudin, M.Pd

OLEH
Rizki Fahmi
1688201076

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS FKIP
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
memberikan kesehatan serta kesempatan waktu untuk saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan

tugas makalah ini yang berjudul Pengaruh Keterampilan

Menyimak Terhadap Prestasi Belajar siswa. Sebagai pelengkap tugas yang telah di
berikan kepada saya untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Menyimak, yang di
bimbing oleh bapak Haerudin,M.pd sebagai dosen mata kuliah Menyimak, saya
ucapkan terimakasih kepada bapak Haerudin, M.pd yang telah memberikan tugas
ini kepada saya. Dengan tugas ini yang telah di berikan kepada saya, sehingga
saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang sebelumnya belum
saya dapatkan. Dengan selesainya makalah ini saya berharap para pembaca
mendapatkan informasi dan ilmu yang bermanfaat dari makalah yang telah saya
buat dengan sebaik-baiknya. Saya sangat menyadari bahwa makalah yang telah
saya buat belum sempurna, oleh karena itu saya meminta kepada para pembaca
untuk memberikan keritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi.

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................
..................i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................
..............ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah....................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................2
1.3
Tujuan ......................................................................................................
........2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan
Menyimak..................................................................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Siswa......................................................5
2.3 Hasil Penelitian dan
Pembahasan..................................................................10
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan dan
Saran ...................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................
...........15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Telah diketahui bersama bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang
harus saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Komunikasi yang
di maksud di sini adalah komunikasi verbal. Komunikasi verbal yang dilakukan
setiap insani pada dasarnya ada dua, yakni komunikasi langsung dan komunikasi
tidak langsung.Komunikasi langsung adalah menyimak dan bebicara, sedangkan
komunikasi tidak langsung adalah membaca dan menulis. Menyimak, berbicara,
membaca dan menulis itu disebut empat prilaku komunikasi.
Dari keempat perilaku komunikasi tersebut peranan yang paling utama
adalah menyimak karena menyimak di pergunakan seriap hari dan menyimak
sebagai komunikasi langsung merupakan proses perubahan wujud bunyi bahasa
menjadi wujud makna. Dalam hal ini, hasil penelitaian Rankin tahun 1926 (dalam
Tubbs & Moss, 200:158) menyatakan bahwa waktu bangun yang dipergunakann
untuk berkomunikasi, yaitu menyimak 42%, berbicara 32%, membaca 15%, dan
menulis 11%.Menyimak memegang rekor teratas dibandingkan dengan aspek
yang lainnya, kedudukan menyimak sebagai komunikasi langsung begitu penting
dan banyak manfaatnya, terutama di dalam menentukan keberhasilan prestasi
seseorang.
Didasarkan pada keberhasilan atau prestasi siswa, tentu di sini pendidiklah
yang menjadi peranan utama karena jika seorang pendidik baik dalam
pendidikannya serta memiliki pisikologi pendidik yang baik makan dengan
sendirinya pendidik tersebut akan menguasi materi yang akan di sampaikan
kepada siswa dengan sempurna, tidak hanya itu pendidik yang baik mempunyai
kreatifitas yang melimpah jika satu cara mengajar salah maka akan langsung
mengganti cara lainnya, hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap siswa
karena akan menghilangkan ke enam mitos dalam belajar, yaitu:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Belajar itu membosankan, merupakan kaegiatan yang tidak menyenangkan


Belajar hanya terkait dengan materi dan keterampilan yang diberikan sekolah
Pembelajaran harus pasif, menerima dan mengikuti apa yang diberikan guru
Di dalam belajar, si pembelajar di bawah perintah dan aturan guru
Belajar harus sistematis, logis dan terencana
Belajar harus mengikuti seluruh program yang telah ditentukan

Jika mitos tersebut hilang maka, tujuan pendidikkan akan tercapai dan prestrasi
siswa akan mengingkat sesuai apa yang di harapkan pendidik.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah makalah yang saya buat adalah:
a. Adakah pengaruh langsung dan tidak langsung keterampilan menyimak dan
Intelligence Quotient (IQ) terhadap prstasi belajar?
b. Apakah kualitas pendidik mempengaruhi prestasi siswa?
c. Bagai mana pengaruh keterampilan menyimak dan Intelligence Quotient (IQ)
terhadap prestasi belajar?
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa?
1.3 Tujuan
Meningkatkan prestasi belajar-mengajar di sekolah, dengan cara memperbaiki
kualitas pendidikkan, pendidik, dan mengahapus semua yang menjadi faktor
menurunnya prestasi siswa.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang
bersifat reseptif. Pada waktu proses pembelajaran, keterampilan ini jelas
mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa dibandingkan dengan keterampilan
lainnya, termasuk keterampilan berbicara. Namun, keterampilan ini baru diakui
sebagai komponen utama dalam pembelajaran berbahasa pada tahun 1970-an yang
di tandai oaleh munculnya teori Total Physical Response (TPS) dari James Asher,
The Natural Approach, dan Silent periodenya. Ketiga teori ini menyatakan bahwa
menyimak bukanlah suatu kegiatan satu arah. Langkah pertama dari kegiatan
keterampilan menyimak ialah proses psikomotorik impuls-impuls tersebut ke
otak. Namun, proses tadi hanyalah suatu permulaan dari suatu proses interaktif
ketiak otak bereaksi terhadap impuls-impuls tadi untuk mengirimkan sejumlah
mekanisme kognitif dan afektif yang berbeda.
Menurut Brown (1995) terhadap delapan proses dalam kegiatan menyimak,
yakni:
a. Pendengaran memproses rae speech dan menyimpan image darinya dalam
short term memory. Image ini berisi frase, klausa, tanda-tanda baca, intonasi,
dan pola-pola tekanan kata dari suatu rangkaian pembicaraan yang ia dengar.
b. Pendengar menurut tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan yang sedang
diproses. Pendengar tadi berbentuk suatu dialog, pidato, siaran radio, dan lainlain dan kemudian ia menginterpretasikan pesan yang ia terima.
c. Pedengaran mencari maksud dan tujuan pembicaraan, konteks, dan isi
d. Pendengar me-recall latar belakang informasi (melalui skema yang ia miliki)
sesuai dengan konteks subjek masalah yang ada.
e. Pendengar mencari arti literal dari pesan yang ia dengar. Proses ini melibatkan
kegiatan interpretasi semantik.
f. Pendengar menentukan arti yang dimaksud
g. Pendengar mempertimbangkan apakahinformasi yang ia terima harus
disimpan di dalam memorynya atau ditunda

h. Pendengar menghapus bentuk pesan-pesan yang telah ia terima. Pada


dasarnya, 99% kata-kata dan frase, serta kalimat yang diterima akan
menghilang dan terlupakan.
Berkaitan dengan uarian di atas, tujuan bahasa menurut Nunan (1988) adalah
bahwa bahasa itu ada untuk memenuhi tujuan-tujuan komunitatif dan fungsional
yang tercermin pada struktur bahasa sehingga konteks dan tujuan berperan sangat
penting dalam pembentukan bahasa.
Berdasarkan tujuan bahasa, Nunan mengatakan bahwa menyimak dapat dibagi
menjadi dua kategori, yakni monolog dan dialog.Pada monolog, kita melihat ada
sesuatu sifat yang direncanakan dan yang tidak direncanakan. Sedangkan pada
dialog, muncul sifat interpersonal dan transaksional yang terdiri atas subkatagori
familiar dan nonfamiliar.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa


1. Menyimak dan Berbicara
Antara menyimak dan berbicara terdapat hubungan yang erat, hubungan ini
terdapat pada hal-hal berikut:
a. Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi).
Oleh karena itu model atau contoh yang disimak serta direkam oleh sang anak
sangat penting dalam penguasaan serta kecakapan berbicara.
b. Kata-kata yang akan dipakai serta di pelajari oleh sang anak biasanya
ditentukan oleh perangsang (stimuli) yang ditemuinya (misalnya, kehidupan
desa dan kota) dan kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau
pelayanan dalam penyampaian gagasan-gagasannya.
c. Uajaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dalam dalam
masyarakat tempatnya hidup. Hal ini terlihat nyata dalam ucapan, intonasi,
kosa kata, penggunaan kata-kata, dan pola-pola kalimatnya.
d. Anak yang masih kecil lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih
panjang dan rumit ketimbang kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
e. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu menigkatkan
kualitas berbicara seseorang.
f. Bunyi suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan cara
pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan tertolong
kalau dia mendengar serta menyimak ujaran-ujaran yang baik dan benar dari
pada guru, rkaman-rekaman yang bermutu, cerita yang bernilai tinggi, dan
lain-lain.
g. Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan
informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak
mempergunakan bahasa yang didengar serta disimaknya (Dawson [et all],
1963:29; Tarigan, 1985:2).

2.Menyimak dan Membaca

Menyimak dan membaca juga memiliki persamaan dalam hal sifat, yaitu
sama-sama bersifat aktif reseptif atau menerima secara aktif. Bedanya, menyimak
bersumber pada bahasa lisan, sedangkan membaca bersumber pada bahasa tulisan.
Dan persamaan lainnya yaitu sama-sama bertujuan untuk mendapatkan informasi
atau pengetahuan.
3. Menyimak dan Menulis
Menyimak dan menulis memang dua keterampilan berbahasa yang memiliki
sifat berbeda. Menyimak bersifat aktif reseptif, sedangkan menulis bersifat
produktif. Namun tetap memiliki hubungan yang dapat dilihat pada kontribusi
atau dukungan yang diberikan keterampilan menyimak terhadap keterampilan
mnulis. Artinya, hubungan antara menyimak dengan berbicara tidak seerat
hubungan menyimak dengan keterampilan berbahasa yang lain (berbicara dan
membaca). Hubungan antara keterampilan berbahasa ini lebih pada manfaat hasil
menyimak terhadap kegiatan menulis.Namun tetap sangat berpengaruh pada hasil
prestasi peserta didik (siswa), karena berbicara, membaca dan menulis saling
berhubungan dengan menyimak. Mengapa demikian ?
a. Bisanya seseorang berbicara, karena menyimak terlebih dahulu bagaimana
cara orang lain berbicara yang baik dan benar agar orang yang
mendengarkannya mendapatkan informasi atau pengetahuan.
b. Bisanya seseorang membaca, karena adanya keingintahuan dari apa yang
orang tersebut simak dan apabila ada yang belum ia ketahui dari informasi
melalui menyimak tersebut, maka orang tersebut akan mencari informasi salah
satunya melalui membaca
c. Dan bisanya seseorang menulis karena ia telah mendapatkan informasi atau
pengetahuan dari hasil pembicaraan orang lain atau melalui membaca.
Jadi sudah jelas hal tersebut sangat berkaitan satu sama lain dan sangat
berpengaruh pada prestasi siswa.
4. Pendidikan

Pendidikan menurut GBHN (Garis Besar Haluan Negara) adalah usaha


sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.Hal tersebut tentu di lakukan oleh
seorang pendidik.Pendidik ialah pemimpin orang dewasa terhadap anak dalam
perkembangannya ke arah kedewasaan. Jadi, di sini terang bahwa tujuan
umum pendidikan ialah membawa anak kepada kedewasaannya, yang berarti
bahwa ia harus dapat menentukan diri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.
Anak harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat
menurut kesusilaan. Untuk mencapai hal tersebut seorang pendidik harus
memiliki pisikologi pendidikan yang baik.
Pisikologi pendidikan adalah akumulasi, kebijaksanaan, dan teori
didasarkan pada pengalaman yang mestinya dimiliki setiap guru untuk
memecahkan pengajaran sehari-hari dengan cerdas.Untuk menjadi guru atau
pendidik yang baik, yaitu:

a. Mengetahui pokok permasalahan (tetapi juga kemampuan pengajaran), untuk


mengajar dengan efektif, pengetahuan tentang pokok mata pelajaran bukanlah
persoalan seseorang yang menjadiensklopedia berjalan. Guru yang efektif
bukan hanya mengetahui pokok mata pelajaran mereka, tetapi juga dapat
menyampaikan pokok mata pelajaran mereka.
b. Menguasai kemampuan mengajar. Pengajar yang efektif bukanlah masalah
sederhana berupa orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih banyak
memindahkan pengetahuan itu kepada orang lain. Apabila menceritakan
berarti mngajar,tentu buku tidak perlu lagi. Sebaiknya, pengajaran yang efektif
menuntut penggunaan banyak strategi.
c. Apakah pengajar yang baik dapat diajarkan?
Guru yang luar biasa kadang-kadang tampak mempunyai keajaiban, karisma,
yang tidak pernah diharapkan akan dapat dicapai manusia biasa. Namun, riset
mulai mengidentifikasi perilaku dan kemampuan tertentu yang menghasilkan
guru ajaib tersebut (Borman & Kimbali, 2005). Guru yang luar biasa tidak

melakukan apa pun yang tidak dapat dialakukan setiap guru lain, persoalannya
hanyalah

mengetahui

prinsip

pengajaran

yang

efektif

dan

cara

menerapkannya.
d. Guru yang intensional (guru yang bertujuan), pengajar melibatkan
perencanaan dan persiapan, dan kemudian puluhan keputusan setiap jam.
Namun, satu sifat tampak jelas sebagai karakteristik guru yang luar biasa :
internsionalitas. Intensionalitas berarti melakukan sesuatu karena ada alasan
tertentu, dengan sengaja. Guru yang intensional tahu bahwa pembelajaran
maksimal tidak terjadi secara kebetulan.
Selain dari pada itu seorang pendidik juga harus dapat menghapus ke-enam
mitos tenteng belajar, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Belajar itu membosankan, merupakan kaegiatan yang tidak menyenangkan


Belajar hanya terkait dengan materi dan keterampilan yang diberikan sekolah
Pembelajaran harus pasif, menerima dan mengikuti apa yang diberikan guru
Di dalam belajar, si pembelajar di bawah perintah dan aturan guru
Belajar harus sistematis, logis dan terencana
Belajar harus mengikuti seluruh program yang telah ditentukan

Mitos semacam itu timbul karena dilandasi oleh fakta, banyak praktik
pembelajaran di sekolah yang menunjukan pelaksanaan hal-hal tersebut. Oleh
sebab itu, harus diciptakan suasana agar belajar di sekolah berlangsung secara
aktif,inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

5. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar-Mengajar


A. Tujuan
Tujuan adalah padoman sekaligus sebagai sasaran yang akan di capai
dalam

kegiatan

belajar

mengajar. Tercapainya

tujuan sama

halnya

keberhasilan pengajar. Guru hanya merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus


(TPK), karena Tujuan Pembelajaran Umum (TPU), sudah tersedia di dalam
GBPP.
Tujuan pembelajaran ini harus secara operasional dengan mematuhi syaratsyarat tertentu, yaitu:
a. Secara spesifik menyatakan prilaku yang akan dicapai
b. Membatasi dalam keadaan perubahan perilaku diharapkan dapat terjadi
(kondisi perubahan prilaku)
c. Secara spesifik menyatakan

kriteria

perubahan

prilaku

dalam

arti

menggambarkan standar minimal prilaku yang dapat diterima sebagai hasil


yang dicapai.
B. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang
berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya,
dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang cerdas.
C. Anak Didik
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang
tuanyalah yang memasukannya untuk di didik agar menjadi orang yang
berilmu pengetahuan di kemudian hari.

D. Kegiatan pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antar guru
dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Gaya mengajar guru
berubah mempengaruhi gaya belajar anak didik. Strategi penggunaan metode
mengajar amat menentukan kualitas hasil belajar mengajar.
E. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang
sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ualangan. Biasanya bahan
pelajaran itu sudah dikemas dalam bentuk buku paket tersebut guna
kepentingan kegiatan belajar mengajar di kelas
F. Suasana Evaluasi
Pelaksanaan ebaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas. Semua anak
didik dibagimenurut tingkatan masing-masing. Besar kecilnya jumlah anak
didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan mempengaruhi suasana kelas.
Sekaligus mempengaruhi suasana evaluasi yang di laksanakan.
Sistem silang adalah teknik lain dari kegiatan mengelompokan anak didik
dalam rangka evaluasi. Sistem ini bermaksudkan untuk mendapatkan data dari
hasil evaluasi yang benar-benar objektif.
2.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Prestasi Belajar Dipengaruhi Lengung oleh Keterampilan Menyimak dan (IQ)


Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel, yaitu variabel terikat, satu
variabel antara dan satu variabel bebas
b. Variabel bebas (X1): Keterampilan menyimak,
c. Variabel antara (Y1): Intelligence Quotient (IQ)
d. Variabel terikat (Y2): Prestasi Belajar.
Dalam penelitian ini, ingin diketahui pengaruh keterampilan menyimak
dan IQ terhadap prestasi belajar, yang apakah prestasi belajar dipengaruhi

secara langsung keterampilan menyimak dan IQ atau apakah belajar


dipengaruhi secara tidak langsung oleh keterampilan menyimak melalui IQ.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tersebut, dilakukanlah dengan
menggunakan uji pathAnalysis.
Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan ketiga variabel tersebut, harus
dilakukan perhitungan ujiDari perhuitungan uji-t diperoleh hasil seperti
dicantumkan pada Tabel
Varians
PY1X1

Koefisien Jalur
0,16

PY2Y1
0,19
PY2X1
0,22
Tabel Uji Koefisien Jalur

T-hitung
1.7

Keterangan
Ho Diterima Tidak

2,1
2,39

Singnifikan
Ho Ditolak Signifikan
Ho ditolak Signifikan

Berdasarkan hasil pengujian di atas, ternyata terdapat pengaruh yang


signifikan keterampilan menyimak terhadap prestasi belajar dan pengaruh IQ
terhadap prestasi belajar. Namun, pengaruh keterampilan menyimak terhadap
IQ dapat diabaikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak
mempunyai hubungan langsung terhadap prestasi belajar, dan tidak
bergantung kepada skor IQ.
e. Semakin Tinggi Keterampilan Menyimak dan IQ, Semakin Tinggi pula
Prestasi Belajar
Semakin tinggi keterampilan menyimak dan IQ akan semakin tinggi pula
prestasi belajar, dan pengaruh IQ dalam meningkatkan prestasi belajar.
Berdasarkan Uji Koefisien Regresi, diperoleh hasil bahwa nilai
keterampilan menyimak naik sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi
belajar sebesar 0,146 satuan, begitu juga jika IQ naik sebesar satu satuan akan

menaikkan pula prestasi belajar sebesar 0,136 satuan.Dari hasil pengujian di


atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh keterampilan menyimak terhadap
peningkatan prestasi belajar adalah kecil hanya sebesar 0,146 saja, dan
pengaruh IQ dalam peningkatan prestasi belajar juga hanya sebesar
0,136.Walaupun kedua pengaruh tersebut di atas bernilai kecil, namun
termasuk dalam kategori sangat signifikan (alpha hitungnya 0,003, lebih kecil
dari alpha 0,01). Hal ini menunjukan bahwa keterampilan menyimak dan IQ
memberikan

kontribusi

yang

tinggi

dalam

meningkatkan

prestasi

belajar.Selanjutnya, diperoleh pengaruh gabungan keterampilan menyimak


dan IQ terhadap prestasi belajar sebesar 10,2%.
Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa semakin tinggi keterampilan
menyimak dan IQ, semakin tinggi pula prestasi belajar, meskipun
kontribusinya kecil. Hal ini dapat dipahami, karena mesih banyak faktor lain
yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar.Salah satu konsep
yang pernah dirumuskan oleh para ahli yang dirangkum oleh Syaifudidin
Azwar (1996) mengatakan bahwa keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh
faktor yang bersumber dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal) diri
individu. Faktorinternal adalah faktor fisik dan psikologis, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor fisik dan sosial.Faktor Internal terdiri dari (1) sifat dan
kondisi fisikologis, (2) sifat psikologis. Faktor eksternal terdiri dari (1) fisik
dan (2) sosial.

Dari uraian di atas, jelas bahwa intelegensi dan keterampilan menyimak


hanya merupakan salah satu faktor saja yang ikut menentukan keberhasilan
belajar. Masih banyak lagi faktor lainnya yang menentukan keberhasilan belajar.
Interaksi antara berbagi faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajarlah,

yang menjadikan determinan atau penentu bagaimana hasil akhir proses belajar
yang dialami oleh siswa. Peranan masing-masing faktor penentu itu tidak selalu
sama dan tetap. Besarnya kontribusi suatu faktor akan ditentukan oleh kehadiran
faktor lain dan bersifat sangat situasional, yaitu tidak dapat diprediksikan dengan
cermat akibat keterlibatan faktor lain yang sangat bervariasi.

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan yang dapat di sampaikan
berkaitan dengan makalah yang berjudul Pengaruh Menyimak Terhadap
Prestasi Siswa, sebagai berikut:
a. Prestasi belajar ditentukan secara langsung oleh keterampilan menyimak dan
pendidik menjadi faktor utama dalam prestasi siswa
b. Semakin tinggi keterampilan menyimak dan Intelligence Qyotient (IQ), akan
semakin tinggi pula prestasi belajar
2. Saran
Peningkatan prestasi belajar para siswa, di antaranya, ditunjukan oleh
keterampilan menyimak sebagai komunikasi langsung di sekolah dan guru
atau pendidik yang sangat mempengaruhi prestasi siswa. Oleh karena itu,
perlu ditingkatkan lebih lanjut lagi keterampilan menyimak para siswa di
dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan di tuntut untuk lebih kreatif lagi
untuk guru agar cara belajar di kelas tidak membosankan, selain itu juga perlu
disosialisasikan di dalam proses belajar mengajar di sekolah kepada
masyarakat, agar generasi penerus bangsa dapat termotivasi untuk
meningkatkan keterampilan menyimak sebagai komunikasi langsung di
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Suyono dan Hariyanto.2011.Belajar dan Pembelajaran.Bandung : PTRemaja
Rosdakarya.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar.2015. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Henry Guntur Tarigan.2015. Menyima. Bandung: CV Angkasa
Suyono dan Hariyanto.2015. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Bustanul Arifin,dkk.2008.Menyimak.Jakarta:Universitas Terbuka
E.Slavin Robert.2011. Pisikologi Pendidikan.Jakarta: PT indeks
Ngalim Purwanto.2011.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Prakis.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/meidiator/article/view/834/468
http://zhalabe.blogspot.co.id/2012/05/definisi-pendidikan-menurut-gbhn.html?
m=1

You might also like