Professional Documents
Culture Documents
NO COPY Achalasia 311-Makalah-Akalasia PDF
NO COPY Achalasia 311-Makalah-Akalasia PDF
Saat ini memang semakin modernnya zaman, semakin banyak juga penyakit yang timbul
akibat Gaya hidup manusia dan karena factor alami. Salah satunya penyakit Akalasi yang terjadi
karean penurunan fungsi dari esophagus yang menjadikan sering terjadi tersedak saat makan
maupun minum, penyakit ini tidak bisa menular tapi bisa terjadi pada semua jenis kelamin.
Penyakit akalasia ini lebih menyerang kepada orang yang sudah usia lanjut sehingga
butuh perawatan khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua, sehingga dibutuhkan
pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak
dini.
Oleh karena itu, penyakit ini sangat menarik untuk dibahas karena sangat dekat sekali
dengan kehidupan sehari-hari kita. Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan
psikososial penderita, dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan
kesehatan untuk mencegah penyakit ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran, penjelasan yang lebih
mendalam mengenai penyakit Akalasia Esofagus ini Viharapkan masyarakat dapat melakukan
pencegahan dan pengobatan dini dengan cara yang tepat.
c Apakah yang menyebabkan penyakit Akalasia Esofagus?
2 Bagaimana gejala dan pengobatan penyakit Akalasia Esofagus?
3
!
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode pustaka
dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data penting dari berbagai sumber
seperti website dan situs-situs internet serta buku-buku yang ada.
"#$
#%$# #&
Mulut atau rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga (bukal terletak di
antara gigi dan bibir, serta pipi sebagai batas luarnya. Organ oral utama dibatasi gigi dan gusi di
bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di
bagian belakang.
'(
Bibir tersusun dari otot rangka (orbikularis mulut dan jaringan ikat. Organ ini berfungsi
untuk menerima makanan dan produksi wicara.
!bibir
adalah
membrane
mukosa.
Bagian
a
(')
Pipi mengandung otot
. Lapisan epitel pipi merupakan subjek abrasi
dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti dengan sel-sel baru yang membelah
dengan cepat.
x' !
Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh a . Lidah berfungsi untuk
menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan, dan dalam produksi
wicara.
#
*
lidah berawal pada tulang dan jaringan di luar lidah serta
berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan.
) adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan dorsal lidah.
Papila-papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.
c. Y
dan
memiliki kuncup-kuncup pengecap.
2. Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah, bercampur dengan
makanan pada permukaan lidah dan membantu pengecapan rasa.
*
adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang
lidah.
c " )
! adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di
depan telinga dan membuka melalui
menuju suatu elevasi
kecil (papilla yang terletak berhadapa dengan gigi molar kedua pada kedua sisi.
2 " ( ,(!(' kurang lebih sebesar kacang kenari dan
terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui
menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
3 "(terletak di dasar mulut dan membuka melalui
c. Pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit adalah sebanyak cml. Saliva
yang disekresi dapat mencapai c L sampai c,5 L dalam 24 jam.
'&
Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli pada mandibula dan maksila.
Anatomi gigi
c Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung
bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan
menutup gigi bawah.
2 Manusia memiliki 2 susunan gigi ; gigi primer (desiduous, gigi susu dan gigi
sekunder (permanen .
a. Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (dimulai dariruang antara dua gigi
depan terdiri dari 2gigi seri, satu taring dan dua graham, untuk total keseluruhan
20 gigi.
b. Gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. Setengah dari lengkung
gigi terdiri dari 2gigi seri, satu taring, dua remolar dan tiga geraham, untuk total
keseluruhan 32 buah. Geraham ketiga disebut gigi bungsu.
3 Komponen gigi
Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar yang tertanam
terdir dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong alveolar tulang
rahang.
b. Mahkota dan akar beertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi .
c. Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar
dan melekatpada sementum di akar. Membran ini menahan gigi di rahang.
d. Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa gigi
yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang
melalui foramen apical.
e. Ventin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. Ventin
pada mahkota gigi tertutup oleh email dan di bagian akar oleh sementum. Email
terdiri dari 97% bahan anorganik (terutama kalsium fosfat dan merupakan zat
terkeras dalam tubuh. at ini berfungsi untuk melindungi,tetapi dapat tererosi oleh
enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi.
luoride dalam air minum atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat
memperkuat email.
ungsi gigi. Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan . Makanan yang
masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur
dengansaliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
%
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Y
. Ada tiga pembagian faring, yaitu:
c. Epifaring (nasofaring
2. Mesofaring (orofaring
3. Hipofaring (faringofaring
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari; Bagian
superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi
dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior
disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang
gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
[
-
Esofagus diinervasi oleh persarafan simpatis dan parasimpatis (nervus vagus dari
pleksus esofagus atau yang biasa disebut pleksus mienterik Auerbach yang terletak di antara otot
longitudinal dan otot sirkular sepanjang esophagus Esofagus mempunyai 3 bagian fungsional.
Bagian paling atas adalah upper esophageal sphincter (sfingter esofagus atas , suatu cincin otot
yang membentuk bagian atas esofagus dan memisahkan esofagus dengan tenggorokan. Sfingter
ini selalu menutup untuk mencegah makanan dari bagian utama esofagus masuk ke dalam
tenggorokan. Bagian utama dari esofagus disebut sebagai badan dari esofagus, suatu saluran otot
yang panjangnya kira-kira 20 cm. Bagian fungsional yang ketiga dari esofagus yaitu lower
esophageal sphincter (sfingter esophagus bawah , suatu cincin otot yang terletak di pertemuan
antara esofagus dan lambung. Seperti halnya sfingter atas, sfingter bawah selalu menutup untuk
mencegah makanan dan asam lambung untuk kembali naik/regurgitasi ke dalam badan esofagus.
Sfingter bagian atas akan berelaksasi pada proses menelan agar makanan dan saliva dapat masuk
ke dalam bagian atas dari badan esofagus. Kemudian, otot dari esofagus bagian atas yang terletak
di bawah sfingter berkontraksi, menekan makanan dan saliva lebih jauh ke dalam esofagus.
Kontraksi yang disebut gerakan peristaltik ini akan membawa makanan dan saliva untuk
turun ke dalam lambung. Pada saat gelombang peristaltik ini sampai pada sfingter bawah, maka
akan membuka dan makanan masuk ke dalam lambung. Esofagus berfungsi membawa makanan,
cairan, sekret dari faring ke gaster melalui suatu proses menelan, dimana akan terjadi
pembentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang lunak, proses menelan terdiri
dari tiga fase yaitu :
c. ase oral
Makanan dalam bentuk bolus akibat proses mekanik bergerak pada dorsum lidah menuju
orofaring, palatum mole dan bagian atas dinding posterior faring terangkat.
2. ase pharingeal
Terjadi refleks menelan (involuntary , faring dan taring bergerak ke atas oleh karena
kontraksi m. Stilofaringeus, m. Salfingofaring, m. Thyroid dan m. Palatofaring, aditus
laring tertutup oleh epiglotis dan sfingter laring.
3. ase oesophageal
ase menelan (involuntary perpindahan bolus makanan kedistal oleh karena relaksasi m.
Krikofaring, di akhir fase sfingter esophagus bawah terbuka dan tertutup kembali saat
makanan sudah lewat.
Menelan merupakan suatu aksi fisologi kompleks, dimana makanan atau cairan berjalan
dari mulut ke lambung. Juga merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi,
dimulai dari pergerakan volunter lidah & diselesaikan refleks dalam faring dan esofagus. Pada
saat menelan, sfingter esofagus atas membuka sesaat untuk memberi jalan kepada bolus
makanan yang ditelan. Menelan menimbulkan gelombang kontraksi yang bergerak ke bawah
sampai ke lambung. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kerja sama antara kedua lapisan otot
esofagus yang berjalan sirkuler dan longitudinal (gelombang peristaltik primer dan adanya daya
tarik gravitasi. Cairan yang diminum dalam posisi tegak akan mencapai cardia lebih cepat dari
gelombang peristaltik primer. Tapi pada posisi berbaring (kepala di bawah , maka cairan akan
berjalan sesuai dengan kecepatan gelombang peristaltik primer.
-
Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase
esophageal.
%#
Makanan yang dikunyah oleh mulut (bolus didorong ke belakang mengenai dinding
posterior faring oleh gerakan volunter lidah.
Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan
oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk
bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di
sadari.
Peranan saraf kranial pada pembentukan bolus fase oral.
ORGAN
AEREN (sensorik
EEREN (motorik
Mandibula
n. V.2 (maksilaris
Bibir
n. V.2 (maksilaris
pterigoid
n.V.2 (maksilaris
n.
Lidah
n.V.3 (lingualis
zigomatikum,
VII
m.orbikularis
m.levator
oris,
labius
m.
oris,
m.
mentalis,
m.
risorius,
m.businator
n.XII : m. hioglosus, m. mioglosus
Pada fase oral ini perpindahan bolus dari ronggal mulut ke faring segera terjadi, setelah
otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot intrinsik lidah
berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior ke posterior. Bagian
anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong ke faring.
Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring
sehingga menimbulkan --. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m. palato
faringeus (n. IX, n.X dan n.XII
AEREN (sensorik
EEREN (motorik
Bibir
c
(lingualis
labius
oris,
m.
Lidah
n. V.2 (mandibularis
m.mentalis
Uvula
n.V.3 (lingualis
n.V.2 (mandibularis
m.depressor
anguli
depressor
oris,
labius,
m.risorius.
m.businator
n.IX,X,XI : m.palatoglosus
n.IX,X,XI : m.uvulae,m.palatofaring
Jadi pada fase oral ini secara garis besar bekerja saraf karanial n.V2 dan nV.3 sebagai
serabut afferen (sensorik dan n.V, nVII, n.IX, n.X, n.XI, n.XII sebagai serabut efferen
(motorik .
( %%
Palatum mole & uvula menutup rongga hidung, laring terangkat dan menutup glotis,
mencegah makanan masuk trakea. Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian
bawah dan memasuki esofagus.
ase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus
palatoglosus dan - segera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi :
c. m. Tensor veli palatini (n.V dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI
berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian +
dan
ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring.
2. m.genioglosus (n.XII, servikal c , m ariepiglotika (n.IX,nX m.krikoaritenoid lateralis
(n.IX,n.X berkontraksi menyebabkan !)
sehingga laring tertutup.
3. Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi
m.stilohioid, (n.VII , m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I .
4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI , m. Konstriktor faring
inermedius (n.IX, n.X, n.XI dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI menyebabkan
-
(. yang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring (n.X
5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan
otot-otot faring ke inferior menyebabkan (
ke bawah dan masuk ke
cc
dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan
cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat.
Peranan saraf kranial pada fase faringeal
Organ
Afferen
Efferen
Lidah
n.V.3
Palatum
n.V.2, n.V.3
n.VII : m.stilohyoid
Hyoid
Nasofaring
internus (n.X
n.XII :m.stiloglosus
aring
n.X
Laring
n.X
Esofagus
n.rekuren (n.X
n.X
n.VII : m. Stilohioid
n.XII, n.C.c :m.geniohioid, m.tirohioid
n.IX, n.X, n.XI : n.salfingofaringeus
n.IX, n.X, n.XI : m. Palatofaring, m.konstriktor
faring sup, m.konstriktor ffaring med.
n.X,n.XI : m.konstriktor faring inf.
n.IX :m.stilofaring
n.X : m.krikofaring
Pada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial n.V.2, n.V.3 dan n.X sebagai
serabut afferen dan n.V, n.VII, n.IX, n.X, n.XI dan n.XII sebagai serabut efferen.
Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal, meningkatkan
waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu pembukaan sfingter esofagus bagian
atas. Bertambahnya volume bolus menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah,
pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas.
Waktu Y juga bertambah sesuai dengan umur.
Kecepatan gelombang peristaltik faring rata-rata c2 cm/detik. Mc.Connel dalam
penelitiannya melihat adanya 2 sistem pompa yang bekerja yaitu :
c. Oropharyngeal propulsion pomp (OPP adalah tekanan yang ditimbulkan tenaga lidah 2/3
depan yang mendorong bolus ke orofaring yang disertai tenaga kontraksi dari
m.konstriktor faring.
2. Hypopharyngeal suction pomp (HSP
terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior faring, sehingga bolus terisap ke
arah sfingter esofagus bagian atas. Sfingter esofagus bagian atas dibentuk oleh
m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut otot longitudinal esofagus bagian
superior.
x % -
Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus, mendorong bolus menuju sfingter esofagus
bagian distal, kemudian menuju lambung.
Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun
lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.
ase ini terdiri dari beberapa tahapan :
c. Vimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. & ( )
)
terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus bagian
proksimal. Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti oleh ( )
! yang merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.
2. Gerakan )
- dipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus
yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang
ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus.
Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak peristaltik
dan berlangsung selama 8-20 detik. p bertambah pada lansia akibat dari
berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer.
c0
2. Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak (kedua sisi
pada trunkus solitarius di bag. Vorsal (berfungsi utuk mengatur fungsi motorik proses
menelan dan nukleus ambigius yg berfungsi mengatur distribusi impuls motorik ke
motor neuron otot yg berhubungan dgn proses menelan.
3. Tahap efferen/motorik yang menjalankan perintah
Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak
di belakang tenggorokan (jalan nafas . Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang
hidung maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk, maka di antara kerongkongan dan
tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglottis
tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernafas, katup menutup
kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan, katup
menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dapat terjadi bila makanan
yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju tenggorokan karena berbagai sebab.
)0(
!
!/
3. Bila benda asing menyumbat total saluran nafas yang ditandai dengan sesak nafas dan
tidak adanya suara, maka dapat dilakukan pertolongan dengan perasat heimlich dengan
cara:
a.
Bila korban masih bisa berdiri, penolong berada di belakang korban lalu
melingkarkan tangan ke dada pasien sedangkan kepalan tangan berada di perut
bagian atas, kemudian hentakan tangan anda ke arah belakang atas secara tiba-tiba
dengan harapan benda asing akan terdorong keluar karena tekanan yang
dihasilkan.
b.
Bila korban terbaring, baringkan korban dengan kepala lurus dan leher tidak
tertekuk ke samping. Lalu penolong berada di samping korban dan letakkan
kepalan tangan pada perut bagian atas dan lakukan penekanan ke arah bawah atas
agar benda asing terdorong keluar.
c.
Pada anak kecil, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari saja
lakukan penekanan pada perut bagian atas sedangkan bila anak kecil terbaring
lakukan hal yang sama seperti orang dewasa hanya saja penolong hanya
menggunakan jari-jarinya saja.
d. Bila tindakan-tindakan di atas tidak berhasil maka segera bawa ke rumah sakit
untuk mendapat pertolongan darurat.
x
!/
Varipada menderita akibat tersedak, tentu lebih baik mencegah terjadinya tersedak
apalagi terhadap anak kecil. Berikut adalah tips-tips sederhana mencegah tersedak.
c. Jangan berbicara sambil makan, karena selain tidak sopan, hal ini juga membuat kerja
katup menurun sehingga resiko tersedak lebih tinggi.
2. Pada anak-anak atau bayi, hindari memberi susu atau makanan saat anak lagi menangis
atau tertawa karena lebih mudah tersedak.
3. Sesaat setelah makan, anak-anak atau bayi harus didudukkan dulu selama c0 menit untuk
mengeluarkan udara dari lambung sehingga resiko muntah dan masuk dalam saluran
nafas mengecil
4. Makanlah dengan posisi duduk, terutama pada anak kecil hindari menyusu atau makan
dengan posisi berbaring
5. Hindari makan terlalu kenyang terutama pada bayi sehingga resiko dimuntahkan kembali
dan tersedak jadi kecil
6. Kunyahlah makanan hingga halus.
%$
Akalasia (kardiospasme atau megaesofagus adalah:
- Kegagalan relaksasi serat-serat otot polos saluran cerna pada persimpangan bagian yang
satu dengan yang lain khususnya kegagalan sfingter esofagogaster untuk mengendur pada
waktu menelan akibat degenerasi sel-sel ganglion pada organ itu. (kamus saku
kedokteran Vorland, 2007
- Gagal melemas; menandakan relaksasi inkomplet sfingter esofagus bawah sebagai
respons terhadap menelan yang menimbulkan obstruksi fungsional esofagus yang
menyebabkan esofagus lebih proksimal mengalami dilatasi. (buku ajar patologi robbins,
2007
- Suatu keadaan khas yang ditandai dengan tidak adanya peristalsis korpus esofagus bagian
bawah dan sfingter esofagus bagian bawah(SEB yang hipertonik sehingga tidak bisa
mengadakan relaksasi secara sempurna pada waktu menelan makanan. (buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid I, 2006
c[
Jika akalasia menjadi berat, esofagus tidak bisa mengosongkan makanan yag ditelan ke
dalam lambung untuk beberapa jam, padahal waktu normal adalah beberpa detik. Setelah
berbulan-bulan atau bertahun-tahun esofagus menjadi sangat besar bahkan bisa menampung c
liter makanan, yang kemudian menjadi busuk infeksius selama periode yang lama dari stasis
esofagus.
# #&
Penyebab penyakit ini sampai sekarang belum diketahui. Namun, secara histologik pada
penyakit akalasia ditemukan penyebab berupa degenerasi sel ganglion plexus auerbach di
sepanjang esophagus parstorakal yang menyebabkan control neurologis dan sebagai akibatnya
gelombang peristaltik primer tidak mencapai sfingter esophagus bawah.
Berdasar teori, penyebab akalasia antara lain:
c. Teori genetik
Akalasia dapat diturunkan berkisar antara c%-2% dari populasi penderita akalasia.
2. Teori infeksi
Akalasia disebabkan oleh:
a. Bakteri (diphtheria pertusis, dostridia, tuberculosis, sipilis
b. Virus (herpes, varicella zooster
c. at toxic (gas kombat
3. Teori autoimun
Akalasia disebabkan oleh respons inflamasi dalam pleksus mienterikus esophagus
didominasi oleh limfosit T yang berperan dalam penyakit autoimun.
4. Teori degenerative
Akalasia berhubungan dengan proses penuaan dengan status neurologi atau penyakit psikis
seperti Parkinson atau depresi.
# #&
Penyakit akalasia jarang dijumpai dibanding dengan penyakit lain. Sebagian besar kasus
terjadi pada umur pertengahan dengan perbandingan jenis kelamin yang hampir sama, lebih
sering terjadi pada orang dewasa meskipun dapat terjadi pada masa anak atau bayi. Penyakit ini
juga tidak diturunkan dan biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun hingga menimbulkan
cM
gejala. Vi Amerika Serikat ditemukan sekitar 2000 kasus akalasia setiap tahun, sebgian besar
pada usia 25-60 tahun dan sedikit pada anak-anak.
Primer
Sekunder
c.
Visfagia
2.
Regurgitasi
Ringan
3.
Ringan (5 kg
Berat (c5 kg
4.
Nyeri dada
Jarang
5.
Komplikasi paru
Sedang
Jarang
c6
&#$"
c. Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan radiologi sangat membantu dalam penegakan diagnosis pada suatu
penyakit, ini harus dikorelasikan dengan temuan klinis dan riwayat penyakitnya.c2 Pada
foto polos toraks pasien achalasia tidak menampakkan adanya gelembung-gelembung
udara pada bagian atas dari gaster, dapat juga menunjukkan gambaran air fluid level pada
sebelah posterior mediastinum. Pemeriksaan esofagogram barium dengan pemeriksaan
fluoroskopi, tampak dilatasi pada daerah dua pertiga distal esofagus dengan gambaran
peristaltik yang abnormal serta gambaran penyempitan di bagian distal esofagus atau
esophagogastric junction yang menyerupai seperti bird-beak like appearance.
Rontgenogram thorax bisa menunjukkan pelebaran mediastinum akibat esofagus
yang berdilatasi mengandung batas udara-cairan. Tanda aspirasi paru menahun bisa
terlihat. Evaluasi cinefluoroscopic esophagus akan menunjukkan tiga stadium :
Stadium c atau akalasia ringan, memperlihatkan tidak ada atau sedikit dilatasi dengan
retensi minimum materi kontraks proksimal terhadap sphincter esophagus bawah.
Kontraksi giat esophagus dapat terlihat dalam stadium ini dan mungkin sulit
dibedakan dari spasme esophagus difus.
Stadium 2, memperlihatkan lebih banyak dilatasi dengan kontraksi nonperistaltik
yang lemah dan sambungan esophagogaster meruncing, yang menggambarkan
sphincter distal tidak relaksasi atau tertutup rapat.
Stadium 3, memperlihatkan esophagus sangat besar dengan retensi makanan dan
sering penampilan seperti sigmoideum
2. Pemeriksaan Esofagoskopi
Esofagoskopi merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk semua pasien
akalasia oleh karena beberapa alasan yaitu untuk menentukan adanya esofagitis retensi
dan derajat keparahannya, untuk melihat sebab dari obstruksi, dan untuk memastikan ada
tidaknya tanda keganasan. Pada pemeriksaan ini, tampak pelebaran lumen esofagus
dengan bagian distal yang menyempit, terdapat sisa-sisa makanan dan cairan di bagian
proksimal dari daerah penyempitan, Mukosa esofagus berwarna pucat, edema dan
kadang-kadang terdapat tanda-tanda esofagitis akibat retensi makanan. Sfingter esofagus
bawah akan terbuka dengan melakukan sedikit tekanan pada esofagoskop dan
esofagoskop dapat masuk ke lambung dengan mudah.
3. Pemeriksaan Manometrik
Gunanya untuk memulai fungsi motorik esofagus dengan melakukan pemeriksaan
tekanan di dalam lumen sfingter esofagus. Pemeriksaan ini untuk memperlihatkan
kelainan motilitas secara- kuantitatif dan kualitatif. Pemeriksaan dilakukan dengan
memasukkan pipa untuk pemeriksaan manometri melalui mulut atau hidung. Pada
c
akalasia yang dinilai adalah fungsi motorik badan esofagus dan sfingter esofagus bawah.
Pada badan esofagus dinilai tekanan istirahat dan aktifitas peristaltiknya. Sfingter
esofagus bagian bawah yang dinilai adalah tekanan istirahat dan mekanisme relaksasinya.
Gambaran manometrik yang khas adalah tekanan istirahat badan esofagus
meningkat, tidak terdapat gerakan peristaltik sepanjang esofagus sebagai reaksi proses
menelan. Tekanan sfingter esofagus bagian bawah normal atau meninggi dan tidak terjadi
relaksasi sfingter pada waktu menelan.
5. Pemeriksaan motilitas
Berfungsi memeriksa bagian motorik esophagus dengan menggunakan kateter
peka tekanan atau balon mini mg diletakkan dalam lambung dan kemudian naikkan
kembali. Tekanan kemudian ditransmisi ke transduser yang diletakkan di luar tubuh
penderita , pengukuran perubahan tekanan esophagus dan lambung sangat menambah
pengertian aktivitas esophagus pada keadaan sehat atau sakitsaat istirahat dan selama
menelan.
parasit untuk memasuki tubuh. Parasit menyebar keseluruh tubuh namun mengambil
kediaman utama di otot-otot dari saluran pencernaan, dari esophagus ke rektum, meskipun
ia juga sering mempengaruhi otot jantung. Pada saluran pencernaan, parasit menyebabkan
degenerasi syaraf-syaraf yang mengontrol otot-otot dan dapat menjurus pada fungsi yang
abnormal dimana saja di saluran pencernaan. Ketika ia mempengaruhi esophagus,
kelainan-kelainan adalah sama (identis dengan yang dari achalasia.
Penyakit Chagas akut terjadi kebanyakan pada anak-anak. Pada individu-individu yang
terlihat pada waktu yang jauh kemudian untuk persoalan-persoalan menelan, penyakit
akutnya telah lama berlalu. Viagnosis dari penyakit Chagas dapat dicurigai jika ada
keterlibatan dari bagian-bagian lain dari saluran pencernaan, seperti pembesaran dari usus
kecil atau usus besar dan jantung. Metode yang paling baik untuk membuat diagnosis
adalah dengan pengujian serologi yang mencari antibodi-antibodi dalam darah terhadap
parasit.
2. Kanker Esophagus
Kanker yang mulai di esophagus (juga disebut esophageal cancer dibagi kedalam
dua tipe-tipe utama, 6 xxx dan ! xx , tergantung pada tipe
dari sel-sel yang ganas. Squamous cell carcinomas timbul di sel-sel squamous yang
melapisi esophagus. Kanker-kanker ini biasanya terjadi pada bagian atas dan tengah dari
esophagus. Adenocarcinomas biasanya berkembang pada jaringan yang berkelenjar pada
bagian bawah dari esohagus. Perawatan adalah serupa untuk kedua tipe-tipe dari kanker
esophagus.
Jika kanker menyebar keluar dari esophagus, ia seringkali pertama pergi ke nodusnodus limfa. Nodus-nodus limfa adalah struktur-struktur yang kecil berbentuk kacang yang
adalah bagian dari sistim imun tubuh. Kanker esophagus dapat juga menyebar ke hampir
semua bagian lain tubuh, termasuk hati, paru-paru, otak, dan tulang-tulang.
Untuk
#(
))
Obstruksi saluran napas adalah kegagalan sistem pernapasan dalam memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh akibat sumbatan saluran napas bagian atas (dari hidung sampai
percabangan trakea . Obstruksi saluran napas ini sering menyebabkan gagal napas.
Bronkitis adalah suatu peradangan pada saluran bronkial atau bronki. Peradangan
tersebut disebabkan oleh virus, bakteri, merokok, atau polusi udara (Samer Qarah, 2007 .
Vefinisi bronkitis akut adalah batuk dan kadang-kadang produksi dahak tidak lebih dari
tiga minggu (Samer Qarah, 2007 . Vefinisi bronkitis kronis adalah batuk disertai sputum
setiap hari selama setidaknya 3 bulan dalam setahun selama paling sedikit 2 tahun
berturut-turut.
)
Pneumonia Aspirasi adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya bahanbahan ke dalam saluran pernafasan.
()
Abses Paru diartikan sebagai kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang
berisi sel-sel mati atau cairan akibat infeksi bakteri.
1 +
x
Vivertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung
(
8 "$
!
a. Obat antagonis kalsium, nifedipin c0-20 mg peroral dapat menurunkan tekanan SEB
pasien dengan akalasia ringan sampai sedang. Hasil pengobatan ini didapatkan
perbaikan gejala klinis pasien sampai dengan c8 bulan bila dibandingkan dengan
placebo. Pemakaian preparat nifedipin sublingual, c5-30 menit sebelum makan
memberikan hasil yang baik.
b. Amilnitrit dapat digunakan pada waktu pemeriksaan esofagogram yang akan
berakibat relaksasi pada daerah kardia.
c. Isosorbit dinitrat dapat menurunkan tekanan sfingter esophagus bagian bawah dan
meningkatkan pengosongan esophagus.
$
Vengan cara sederhana menggunakan businasi hurst yang terbuat dari bahan karet
yang berisi air raksa dalam ukuran (rench mempunyai 4 jenis ukuran. Prinsip
kerjanya berdasarkan gaya berat yang dipakai dari ukuran terkecil sampai terbesar secara
periodik. Keberhasilan businasi ini hanya pada 50 % tanpa kambuh, 30 % sedang dan
terjadi kambuh sedangkan c5% gagal.
0
Pembelahan serabut-serabut otot perbatasan esophagus-lambung. Operasi ini
terdiri dari suatu pemisahan serat otot (mis: miotomi dari sfingter esofagus bawah (5 cm
dan bagian proksimal lambung (2 cm , yang diikuti oleh partial fundoplication untuk
mencegah refluks. Pasien dirawat di rumah sakit selama 24-48 jam, dan kembali
beraktfitas sehari-hari setelah kira-kira 2 minggu. Secara efektif, terapi pembedahan ini
berhasil mengurangi gejala sekitar 85-95% dari pasien, dan insidens refluks post operatif
adalah antara c0% dan c5%. Oleh karena keberhasilan yang sangat baik, perawatan
rumah sakit yang tidak lama, dan waktu pemulihan yang cepat, maka terapi ini dianggap
sebagai terapiutama dalam penanganan akalasia esofagus.
Piloroplasti (pelebaran pintu keluar lambung sering dilakukan bersamaan agar
dapat mengosongkan isi lambung dengan cepat dan mencegah refluk ke dalam
esophagus.
#%$# #&
Terlampir
$ " 9
c. Identitas Klien
Nama
: Ny. Celline
Usia
: 72 tahun
Alamat
:-
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
:-
Viagnosa medis
: Akhalasia
Pekerjaan
:-
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengalami masalah saat makan atau minum
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien didiagnosa akhalasia dengan keluhan mengalami masalah saat makan atau
minum, seringkali tersedak sampai beberapa kali makanan bukannya tertelan tapi
masuk ke rongga hidung sehingga terbatuk dan bersin saat makan
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengalami keadaan ini agak lama tapi 2 bulan belakangan ini makin berat
3. Pemeriksaan isik
BB : 50 kg
TB : c65 cm
4. Pengumpulan Vata
VS :
Klien mengeluh mengalami masalah saat makan atau minum.
Ia seringkali tersedak sampai beberapa kali makanan bukannya tertelan tapi masuk ke
dalam rongga hidung sehingga ia terbatuk dan bersin saat makan.
VO :
BB turun
5. Pemeriksaan Penunjang :
[
Etiologi
Masalah keperawatan
c.
VS: klien
Sulit menelanakhalasia
Gangguan kebutuhan
mengeluh
makanan tertahan di
mengalami
esofagusintake makanan ke
kebutuhan
masalah saat
lambung menurunabsorpsi
nutrient
VO: BB turun
2.
VS: klien
mengeluh
relaksasimakanan dan
dari kebutuhan
mengalami
minuman tertahan di
masalah saat
esofagustekanan di esophagus
VO:-
gasterrefluktersedakintake
cairan ke tubuh berkurang
3.
VS: Ia seringkali
tersedak sampai
beberapa kali
makanan bukannya
ke dalam rongga
hidung sehingga ia
4.
VS: Ia seringkali
tersedak sampai
beberapa kali
makanan bukannya
Resiko aspirasi
ke dalam rongga
hidung sehingga ia
terbatuk dan bersin
saat makan.
VO: -
: ").
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai oleh
klien mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum dan Berat badan turun
2. Gangguan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan
ditandai oleh klien mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum
3. Resiko bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan makanan masuk ke saluran
nafas
4. Resiko aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas
x ").
&#$
;
<$
$#
Ketidakseimbangan
Setelah c minggu
Berikan makanan
nutrisi
perawatan,
sesuai dengan
kurang dari
kebutuhan nutrisi
kebutuhan
memberatkan klien
kebutuhan
klien seimbang
apabila
berhubungan dengan
/terpenuhi dengan
berlebihan
klien
criteria hasil :
mengalami masalah
pada
saat makan ditandai
Berikan makanan
kg.
penurunan berat
Normal
badan.
penumpukan makanan
tapi sering
pada
Mencapai Body
dengan
Nafsu makan
6
Mencegah terjadinya
esophageal
Berikan makanan
terlalu
meningkat
cair
dapat dengan mudah
dicerna
oleh tubuh
Beritahu pada klien
Membantu
untuk selalu
melancarkan dan
menghabiskan
memudahkan
makanannya
pencapaian
tujuan
Berikan obat
obatan golongan
membantu
mengendurkan
channel blokers
spincter esophagus
bagian
bawah sedangkan
calcium
channel bloker dapat
membantu esophagus
untuk
relaks dan tidak
konstriksi.
Gangguan kebutuhan
Kebutuhan nutrisi
klien seimbang/
kebutuhan
terpenuhi dengan
berhubungan dengan
kriteria hasil :
Pantau jumlah
keluaran urin klien
Agar dapat
mengetahui jumlah
cairan
bermasalah saat
mengalami masalah
minum
saat minum
0
Berikan buah-buahan
Untuk menambah
mengandung banyak
klien
air
Bersihan jalan
Tujuan jangka
pendek : klien
b.d masuknya
mampu dan
makanan ke saluran
mengerti
dilakukan dalam
kondisi duduk
lebih tinggi
efektif
Tujuan jangka
ekspansi dada
panjang :
masuk
Berikan perawatan
Meningkatkan
kenyamanan klien
setelah batuk
selama mengalami
perawatan
Kaji kondisi
Berguna dalam
pernafasan (frekuensi,
evaluasi derajat
kedalaman, gerakan
distress pernafasan
dada, penggunaan
penyakit
tegak, dan
meningkatkan
kenyamanan sewaktu
inspirasi
Setelah diberikan
perawatan 3x 24 jam
bibir
mengatasi dan
ke saluran pernafasan
beresiko aspirasi
0c
Memberikan pasien
saat pemberian
mengontrol dipsnea
nutrisi dengan
dan menurunkan
kriteria hasil :
jebakan udara
tersedak saat
makan
indikasi pemasangan
NGT pre operasi dan
post operasi pada
klien akalasia untuk
pemberian nutrisi dan
obat yang adekuat bagi
klien.
Pemantauan posisi
NGT
Pemantauan posisi
NGT oleh perawat
ditujukkan untuk
meninjau kebersihan
respon klien agar
terhindar dari infeksi
mikroorganisme yang
dapat memperburuk
prognosis penyakit.
0
" "$
c.
2.
3.
4.
5.
6.
00
$<;
" $$
Ny. Celline 72 thun TB:c65 cm BB: 50kg, mengeluh belakangan ini mengalamai masalah saat
makan minum, ia sering kali tersedak sampai beberapa kali, makanan bukannya tertelan tetapi
masuk ke rongga hidung, sehingga dia batuk dan bersin saat makan. Keadaan ini sudah
berlangsung agak lama, tetapi 2 bulan belakangan ini makin berat sehingga BB menurun,
sebelumnya BB Ny.Celline cukup ideal dengan BMI 24.
$
c. Viagnosa dengan keluhan tersedak?
2. Apa penyebab pas 2 bulan lebih berat?
3. Komplikasi pada saluran nafas?
4. Mekanisme tersedak hingga ke hidung?
5. Pertolongan pertama saat tersedak?
6. Mekanisme menelan yang normal?
7. Penatalaksaan non medis?
8. Nutrisi harus diberikan?
9. Klasifikasi BMI?
c0.Apakah kalau minum juga keluar dari hidung?
cc.Pemeriksaan Viagnostik?
c2.Cara pemberian nutrisi?
c3.Berhubungan dengan degenerasi?
c4.Manifestasi klinis ?
c5.diagnosa keperawatan utama ? askep?
c6.Aktifitas yang intoleran?intervensi?
c7.Penyebab BB turun?
c8.Penkes dan pencegahan?
c9.armakologi?
20.Anfis saluran pencernaan bagian atas?
2c.actor resiko?
22.Insidensi?
23.Apakah ada klasifikasi?
24.Ada kerusakan sfingter saat makan tapi batuk?
25.Viagnose banding?
$
20. esophagus 23-25 cm diameter 2 cm, c/3 bagian atas otot volunteer dan 2/3 bagian bawah otot
involunter. Esophagus: mulut-faring-kerongkongan-sfingter-lambung. Bagian bawah: usus
besar-usus halus- anus.
c7. BB menurun tidak tercerna makanan itu
anaerob BB terganggu
pencernaan terganggu
makanan
metabolism
makanan belum
diabsorpsi.
c. Achalasia karena degenarasi
9. BMI underweight : <c9 , normal: c9-25 , overweight: >25
3. Ada refluks makanan da yang masuk ke pernafasan sehingga pneumonia control sfingter
rusak asam lambung mengiritasi esophagus.
6. makanan ke kerongkongan sambil ngomong maka bisa tersedak saat makan sfingter tidak
optimal.
4. makanan masuk tertahan di esophagus, tekanan besar aspirasi sfingter terbuka sehingga masuk
ke pernafasan.
c2. nutrisi, makanan yang lunak, cairan, makan sering tapi sedikit, jangan terlalu banyak cairan,
bias besar lambung dan mual.
c3. ya, otot inviolunter ada degenerasi sehingga tidak berfungsi.
24. penurunan fungsi sfingter etiologi degenerative
c4. BB menurun, sulit menelan, chest pain, malaise, anorexia, fatique.
cc. x-ray , barium: tertahan dimana makanan, Manometrik:pengukuran tekanan di esophagus,
Endoscopy: camera dimasukkan ke dalam esophagus
c5. Gangguan nutrisi dan Gangguan cairan dan elektrolit
2c- 22. Sama untuk jenis kelamin, usia dewasa merupakan factor resiko.
23. tidak ada
c8. Nutrisi: sedikit tapi sering, aktivitas untuk ditoleransi, jangan makan yang terlalu keras,
jangan sambil tidur. Pencegahan: jangan makan sambil ngomong.
2. selama 2 bulan intake nutrisi menurun, pertahanan tubuh menurun, lemas dan penurunan
kekebalan tubuh.
26. colon menyerap
konstipasi.
0
$
Vegenatif
ungsi esophagus
Makan dan minum
tertahan di
esophagus
Refluks
tersedak
Asupan nutrisi
achalasia
Intake cairan
tertahan
sfingter gastro
menurun
Tidak masuk ke
esophageal terbuka
lambung
HCL ke esophagus
dari kebutuhan
Gg. Ingesti
esofagitis
tubuh
BB turun
infus
Lemah
Resiko intoleran
aktifitas
Nutrisi makan
sedikit tapi sering,
makanan lunak,
posisi yang benar
saat makan
$1 #
c9, 25
Anfis
Patof
Askep
Mekanisme tersedak
0
<
")
adalah keadaan sfingter esofagus inferior yang gagal berelaksasi selama
menelan. Sebagai akibatnya, makanan yang ditelan ke dalam esofagus gagal untuk melewati
esofagus masuk ke dalam lambung.
Jika akalasia menjadi berat, esofagus sering tidak mengosongkan makanan yang ditelan
ke dalam lambung selama beberapa jam, padahal waktu yang normal adalah beberapa detik.
Setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun, esofagus menjadi sangat membesar sehingga sering
kali dapat menampung sebanyak satu liter makanan, yang sering menjadi terinfeksi dan
membusuk selama periode statis esofagus yang lama. Infeksi juga dapat mengakibatkan ulserasi
mukosa esofagus, kadang-kadang menimbulkan nyeri subternal atau bahkan ruptur dan
kematian.
Akalasia dapat diobati dengan melebarkan katup secara mekanik, contohnya dengan
menggelembungkan sebuah balon di dalam kerongkongan. 40% hasil dari prosedur ini
memuaskan, tetapi mungkin perlu dilakukan secara berulang. Vengan pemberian nitrat
(contohnya nitroglycerin yang ditempatkan di bawah lidah sebelum makan atau penghambat
saluran kalsium (contohnya nifedipine , maka tindakan untuk melebarkan kerongkongan dapat
ditangguhkan.
Sebagai perawat kita dapat memberikan Health Education kepada klien dengan cara
menghindari alcohol, dan makanan panas, dingin, dan pedas dan dianjurkan untuk tidur dengan
kepala terangkat untuk menghindari aspirasi.
$
Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai kelompok
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman
Selain itu penyakit akalasia ini sangat berbahaya dan kita sebagai host harus bisa menerapkan
pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga.
0[