Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN
1. Menerapkan komponen dioda sebagai penyearah gelombang
2. Membuat rancangan bangun penyearah gelombang setengah gelombang dan
gelombang penuh sederhana
3. Menetukan besar riak tegangan dan tegangan keluaran hasil penyearahan tanpa dan
dengan flter.
LANDASAN TEORI
Rangkaian elektronik biasanya membutuhkan voltase DC dengan voltase yang lebih
rendah dibanding dengan voltase sambungan listrik yang biasanya tersedia, yaitu sebesar
220V AC. Sedangkan voltase yang dipakai dalam rangkaian elektronik biasanya hanya sekita
3V sampai 50V DC.
Hampir semua rangkaian elektronik membutuhkan suatu sumber tegangan DC yang
teratur antara 5 V hingga 30 V. Dalam beberapa kasus, pencatuan ini dapat dilakukan secara
langsung oleh baterai atau sel kering lainnya (misalnya 6 V, 9 V, 12 V), namun dalam kasus
lainnya akan lebih menguntungkan apabila kita menggunakan sumber AC standar.
Ada dua jenis sistem penyearah gelombang yang umum digunakan, yaitu penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Sebuah dioda ideal dan sebuah resistor beban RL yang dirangkai secara seri dengan
sebuah sumber daya a.c. diperlihatkan seperti pada Gambar 6.2. Model gelombang masukan
dan keluaran rangkaian ditunjukkan pada Gambar rangkaian ditunjukkan pada Gambar 6.3.
Jika penyearah setengah gelombang adalah sebuah rangkaian seri, maka dengan
hukum Kirchhoff untuk tegangan, jatuh tegangan pada beban ditambah jatuh tegangan pada
dioda harus sama dengan tegangan sumber v, atau
VL = Vm = v VF = v 0,7V
Nilai rata-rata dari setengah gelombang sinus dari siklus penuh ac adalah nilai
puncak dibagi dengan . Sedangkan nilai rata-rata tegangan beban, yang tidak lain adalah
tegangan beban d.c., adalah nilai puncak dari garis tegangan dibagi dengan .
Vdc
Vm
Gambar 6.4. Penyearah gelombang system jembatan dan bentuk sinyal masukan dan
keluaran
2 Vm
di mana nilai ini menjadi lebih besar dibanding penyearah setengah gelombang.
Penyearahan dengan Filter.
Rangkaian filter atau tapis yang populer adalah rangkaian filter kapasitor sederhana
yang bagan dasarnya dapat dilihat pada Gambar 6.5 berikut.
V dc V m
Vr p p
2
Persamaan di atas berlaku baik pada rangkaian penyearah setengah gelombang maupun
penyearah gelombang penuh.
Tegangan Riak, Vr
Vr ( p p )
Hubungan antara tegangan riak puncak ke puncak (
Vm
), dan frekuensi tegangan arus bolak-balik f adalah :
Vr ( p p )
1
Vm
2 fRL C
Vr ( p p )
1
Vm
fRL C
Vdc Vm
Vr p p
2
Identivikasi variabel
Variabel manipulasi : Tegangan input (V).
Variabel respon : Tegangan output (V).
Variabel control : Kapasitas Kapasitor (F) dan resistansi resistor ().
4. Prosedur Kerja
Untuk melaksanakan kegiatan ini, diharapkan sudah terampil dalam menggunakan
osiloskop (syarat mutlak).
Perlu dingat, mencatat nilai spesifikasi masing-masing komponen yang digunakan.
a. Merangkai
kit percobaan seperti pada
Gambar
berikut di atas papan kit.
b. Setelah yakin bahwa rangkaian telah benar, menghubungkan input salah satu channel
osiloskop dengan terminal input (Vin) dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan
gelombang masukan. Mencatat hasil pengamatan sebagai nilai tegangan Vin, dan
mengambil gambar bentuk gelombang dengan menggunakan kamera.
c. Memindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati tampilan
keluaran dan mencatat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan mengambil gambar
bentuk gelombang dengan menggunakan kamera
d. Mengulangi kegiatan (b) sampai (d) dengan mengubah nilai tegangan masukan hingga
diperoleh sedikitnya 2 data.
e. Mengulangi kegiatan (b) sampai dengan (e) dengan memparalel hambatan beban dengan
sebuah Kapasitor Elektrolit (Elco) 25F/10 V dan 100 F/25 V.
f. Melanjutkan kegiatan pengukuran Anda untuk rangkaian penyearah gelombang penuh
berikut.
3,6
1,2
0,6
2.
12
1,8
0,8
3,2
0,6
0,4
2.
12
4,8
0,8
0,4
Analisis Data
Kegiatan I : Penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier)
1. UntukVp-p = 8 V
Menentukan Vef atau Vrms
V ef =V rms =
Vm
dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V
V rms =
4V
2
V rms =2,83 V
a. MenentukanVout tanpa filter
V out =V mV D
Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 4 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. SecaraTeori
V out =( 40,7 ) V
V out =3,3 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 3,6 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,3V
|3,45V
|
(3,33,6)V
(3,3+3,6)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 8,7 %
b. MenentukanVout dengan filter (Vrpp)
V rpp =
Vm
f Rl C
dimana Vm=Vp
Cat : Besar nilai Vp= 4 V dan fyang digunakan adalah frekuensi PLN sebesar 50 Hz
Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. SecaraTeori
V rpp =
4V
50 Hz . 1000 . 47 x 106 F
V rpp =
4V
5
6
23,5 x 10 x 10 F
V rpp =1,7 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 1,2 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,5V
|1,45V
|
(1,71,2 ) V
(1,7+1,2)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 34,48 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. SecaraTeori
V rpp =
4V
50 Hz . 1000 . 100 x 106 F
V rpp =
4V
5
V rpp =0,8 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,6 V
% diff =
% diff =
% diff =
|0,2V
0,7 V |
( 0,80,6 ) V
(0,8+0,6)V
2
x 100%
% diff = 28,57 %
c. Menentukan VDC rata-rata
x 100%
x 100%
V DC =
Vm
dimana Vm = Vp
V DC =
4V
3,14
V DC =1,27 V
2. UntukVp-p = 12 V
Menentukan Vef atau Vrms
V ef =V rms =
Vm
dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V
V rms=
6V
2
V rms =4,24 V
a. MenentukanVout tanpa filter
V out =V mV D
Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 6 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. SecaraTeori
V out =( 60,7 ) V
V out =5,3 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vout tanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 8 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,7V
|5,65V
|
x 100%
(5,36) V
(5,3+6)V
2
x 100%
% diff = 12,4 %
b. MenentukanVout dengan filter (Vrpp)
x 100%
V rpp =
Vm
f Rl C
dimana Vm=Vp
Cat : Besar nilai Vp= 6 V dan fyang digunakan adalah frekuensi PLN sebesar 50 Hz
Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. SecaraTeori
V rpp =
6V
6
50 Hz . 1000 . 47 x 10 F
V rpp =
6V
23,5 x 105 x 106 F
V rpp =2,5 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 1,8 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,7V
|2,15V
|
( 2,51,8 ) V
(2,5+1,8)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 32,56 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. SecaraTeori
V rpp =
6V
6
50 Hz . 1000 . 100 x 10
V rpp =
6V
5
V rpp =1,2V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,8 V
% diff =
% diff =
( 1,20,8 ) V
(1,2+ 08)V
2
x 100%
x 100%
% diff =
V
|0,4
1,0 V |
x 100%
% diff = 40 %
c. Menentukan VDC rata-rata
V DC =
Vm
dimana Vm = Vp
V DC =
6V
3,14
V DC =1,9V
Kegiatan II : Penyearah Gelombang Penuh (Full-Wave Rectifier)
1. UntukVp-p = 8 V
Menentukan Vef atau Vrms
V ef =V rms =
Vm
2
dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V
V rms =
4V
2
V rms =2,83 V
a. MenentukanVouttanpa filter
V out =V mV D
Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 4 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. Secara Teori
V out =( 40,7 ) V
V out =3,3 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 3,2 V
% diff =
% diff =
(3,33,2)V
(3,3+3,2)V
2
x 100%
x 100%
% diff =
0,1V
|3,25V
|
x 100%
% diff = 3,1 %
b. MenentukanVoutdengan filter (Vrpp)
V rpp =
Vm
2 f RlC
dimana Vm=Vp
V rpp =
4V
6
2. 50 Hz .1000 . 47 x 10 F
V rpp =
4V
2 . 23,5 x 105 x 106 F
V rpp =0,85 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,6 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,25V
|0,725V
|
( 0,850,6 ) V
(0,85+0,6)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 34,48 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. Secara Teori
V rpp =
4V
2 . 50 Hz . 1000 .100 x 106 F
V rpp =
4V
2 . 5 x 106 x 106 F
V rpp =0,4 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatanVout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,4 V
% diff =
% diff =
% diff =
|0,40 VV |
(0,40,4)V
(0,4+ 0,4)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 0 %
c. Menentukan VDC rata-rata
V DC =
2Vm
dimana Vm = Vp
V DC =
2.4V
3,14
V DC =2,55V
2. UntukVp-p = 12 V
Menentukan Vef atau Vrms
V ef =V rms =
Vm
dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V
V rms=
6V
2
V rms =4,24 V
a. MenentukanVouttanpa filter
V out =V mV D
Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 6 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. Secara Teori
V out =( 60,7 ) V
V out =5,3 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 4,8 V
% diff =
% diff =
% diff =
0,5V
|5,05V
|
(5,34,8)V
(5,3+4,8)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 9,9 %
b. MenentukanVoutdengan filter (Vrpp)
V rpp =
Vm
2 f RlC
dimana Vm=Vp
V rpp =
6V
2. 50 Hz .1000 . 47 x 106 F
V rpp =
6V
5
6
2 . 23,5 x 10 x 10 F
V rpp =1,28 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,8 V
% diff =
% diff =
% diff =
V
|0,48
1,04 V |
(1,280,8 ) V
(1,28+0,8)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 46,15 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. Secara Teori
V rpp =
6V
2 . 50 Hz . 1000 .100 x 106 F
V rpp =
6V
2 . 5 x 106 x 106 F
V rpp =0,6 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatanVout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,4 V
% diff =
% diff =
% diff =
|0,2V
0,5V |
( 0,60,4 )V
(0,6+0,4)V
2
x 100%
x 100%
x 100%
% diff = 40 %
c. Menentukan VDC rata-rata
V DC =
2Vm
dimana Vm = Vp
V DC =
2.6V
3,14
V DC =3,82V
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan dua kegiatan yaitu penyearah setengah gelombang yang
menggunakan satu dioda dan penyearah gelombang penuh dengan empat dioda. Tegangan
sumber yang digunakan sebesar 8 volt dan 12 volt.
Pada kegiatan pertama dilakukan dengan menggunakan dua tegangan sumber. Dimana
tegangan sumber (Vs) pertama sebesar 8 Volt dan tegangan sumber (V s) kedua sebesar 12
Volt. Dan dengan Rl= 1000 , C1= 47 10-6 F, C2= 100x10-6 F serta dengan f =50 Hz.
untuk Vs 8 volt, diperoleh Vin sebesar 8 volt, VDC rata-rata sebesar 1,27 V Vp sebesar
9 volt sedangkan untuk Vs 12 Volt, diperoleh Vin sebesar 36 volt, Vp 18 volt, baik tanpa
filter maupun dengan filter. Terlihat bahwa besarnya tegangan yang masuk (Vin) sama
dengan dua kali besarnya tegangan puncaknya (Vp). Sedangkan tegangan keluaran (Vout)
yang diperoleh untuk Vs 8 volt sebesar secara teori 3,3 volt dan secara praktikum 3,6 volt
untuk tanpa filter sehingga diperolelah persentasi perbedaannya sebesar 8,7 %. Pada
penentuan tegangan riak diperoleh secara teori 1.7 volt dan 1.2volt secara praktikum dengan
menggunakan kapasitor 47 F, sehingga besar persentase perbedaannya sebesar 34,48 %,
dan tegangan riak sebesar 0.8 volt secara teori dan 0.6 volt secara praktikum dengan
menggunakan kapasitor 100 F, sehingga besar persentase perbedaannya adalah 28,57 %.
Untuk Vs 12 volt diperoleh Vout tanpa filter sebesar 5.3 volt sedangkan secara
praktikum sebesar 8 volt sehingga besar persentase perbedaannya adalah 12,4 % , pada
penentuan tegangan riak diperoleh besarnya tegangan secara teori sebesar 2.5volt dan secara
praktikum diperoleh 1.8 volt dengan menggunakan kapasitor 47 F sehingga besar
persentase perbedaannya adalah 32,56 %, besar tegangan riak kapasitor 100 F secara teori
diperoleh 1.2volt secara praktikum diperoleh 0.8volt sehingga besar persentase
perbedaannya adalah 40 %.
Terlihat bahwa tegangan keluaran lebih besar jika tanpa menggunakan kapasitor. Jika
menggunakan kapasitor, semakin besar kapasitansi kapasitor yang digunakan maka semakin
kecil tegangan keluaran yang dihasilkan. Hasil praktek yang diperoleh sesuai dengan teori.
Adanya perbedaan nilai teori dengan nilai praktek yang diperoleh disebabkan oleh
instrument percobaan yang kurang baik.
Pada kegiatan II, untuk Vs 8 volt Dan dengan Rl= 1000 , C1= 47 10-6 F, C2= 100x106
F serta dengan f =50 Hz. diperoleh Vin sebesar 8 volt, Terlihat bahwa besarnya tegangan
yang masuk (Vin) sama dengan dua kali besarnya tegangan puncaknya (Vp). Sedangkan
tegangan keluaran (Vout) yang diperoleh untuk Vs 8 volt secara teori sebesar 3.3 volt dan
secara praktikum sebesar 3.2 volt sehingga besar persentase perbedannya adalah 3,1 %.
Besar
47 F
dan secara
praktikum diperoleh 0,6 V sehingga % diff sebesar 34,48 %,untuk tegangan riak pada c =
100
F secara teori sebesar 0,4 Vdan secara praktikum diperoleh 0,4 sehingga besar
47 F
dan secara
praktikum di peroleh 0,8 V sehingga besar persentase perbedaannya adalah 46,15 %, untuk
tegangan riak pada c = 100
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
a. Komponen elektronika khususnya dioda penyearah berfungsi sebagai penyearah
gelombang yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
b. Membuat rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan satu buah dioda yang
kaki anoda dihubungkan dengan tegangan masuk dan kutub katoda sebagai keluaran
tegangan. Sedangkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan 4
buah dioda yang dibuat seperti fungsi dioda jembatan.
c. Besarnya tegangan keluaran pada penyearahan tanpa filter diperoleh dengan persamaan
Vout =Vp0.7 V
Vout =Vp1.4 V yang berlaku untuk penyearah gelombang penuh. Besarnya riak
tegangan pada penyearahan dengan filter diperoleh dengan persamaan
Vr ( p p )
1
Vm
fRL C
Vr ( p p )
1
Vm
2 fRL C
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Sutrisno. 1986. Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.
Theraja, B.L,. & Theraja, A.K. 1994. A Text Book of Electrical Technology, Vol. IV. New
Delhi : Nirja Construction & Development Co. (P) .