You are on page 1of 2

BAB V

KESIMPULAN
Ensefalitis adalah peradangan parenkim otak yang biasanya akut, namun
dapat pula merupakan post-infeksi ensefalomielitis, suatu penyakit degeneratif
kronik, atau infeksi viral yang lambat. Organisme penyebab ensefalitis dapat
berasal dari salah satu mekanisme ini: (1) infeksi langsung pada parenkim otak
atau (2) suatu respons imun yang termediasi pada SSP yang biasanya dimulai
beberapa hari setelah munculnya manifestasi infeksi ekstraneural.
Etiologi paling umum yang teridentifikasi di Amerika Serikat; virus herpes
simpleks, virus west nile, enterovirus, diikuti oleh virus herpes lainnya.
M.pneumoniae paling umum teridentifikasi dalam beberapa penelitian pada pasien
ensefalitis. Di Indonesia kasus ensefalitis telah banyak dilaporkan, tetapi
penyebabnya masih belum banyak terungkap karena sulitnya diagnosis dan
keterbatasan perangkat diagnostik hanya virus Japanese B encephalitis yang
ditemukan.
Trias ensefalitis yang khas ialah demam, kejang, kesadaran menurun.
Manifestasi klinis tergantung pada berat dan lokasi anatomi susunan saraf yang
terlibat, patogenesis agen yang menyerang, serta kekebalan dan mekanisme reaktif
lain penderita. Infeksi ensefalitis akut biasanya ditandai dengan gejala prodromal
tidak spesifik dalam beberapa hari seperti batuk, nyeri tenggorokan, demam, sakit
kepala, keluhan abdominal, yang diikuti gejala khas berupa letargi progresif,
perubahan perilaku, dan defisit neurologis. Ensefalitis berhubungan dengan
penyakit pernafasan mungkin karena virus influenza, paramyxoviruses, atau
bakteri mycoplasma pneumonia.
Angka kematian untuk ensefalitis masih relatif tinggi berkisar 35-50% dari
seluruh penderita dan gejala sisanya pada 20-40% penderita yang hidup adalah
kelainan atau gangguan pada kecerdasan, motoris, penglihatan, pendengaran
secara menetap. Diagnosis yang terlambat dan penatalaksanaan yang tidak sesuai
akan berakhir dengan kematian atau disabilitas yang serius. Diagnosis yang
50

ditegakkan sedini mungkin serta terapi yang cepat dan tepat dapat membantu
mengurangi angka kematian.

51

You might also like