Professional Documents
Culture Documents
OLEH : Kelompok 3
1. ABDUL
MAJID
2. ISHAK
3. NELIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah ini. Adapun judul dalam
makalah ini EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD).
Tidak lupa kami hanturkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan petunjuk, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) .............................
B. Saran ................................................................................................
14
16
21
BAB I
i
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu Adalah kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam pemilihan
kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari karena akan
terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering
kali kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu
yang ada dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga menjumpai orangorang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun tidak memiliki makna
yang begitu berarti. Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus
mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian yang tersirat dalam sebuah kata mengandung makna bahwa setiap kata
mengungkapkan sebuah gagasan. Kata-kata merupakan alat penyalur gagasan yang akan
disampaikan kepada orang lain. Jika kita sadar akan hal itu, berarti semakin banyak kata yang
kita kuasai, semakin banyak pula ide atau gagasan yang kita kuasai dan sanggup kita ungkapkan.
Tujuan manusia berkomunikasi lewat bahasa adalah agar saling memahami antara pembicara dan
pendengar, atau antara penulis dan pembaca. Dalam berkomunikasi, kata-kata disatu-padukan
dalam suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang ada dalam
suatu bahasa. Dalam hal ini, pemilihan kata yang tepat menjadi salah satu faktor penentu dalam
komunikasi.
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-menulis
maupun berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan kata berhubungan erat dengan kaidah
sintaksis, kaidah makna, kaidah hubungan sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini
saling mendukung sehingga tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi lebih berbobot dan
bernilai serta lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1 . Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
2.
Kaidah EYD ?
C. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.
BAB II
2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD)
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa
yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara
yang baik dan benar. Justru itu untuk memahami EYD sangatlah penting untuk mengetahui
pembahasan berikut ini .
I.
Pemakaian Huruf
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama
tiap huruf disertakan di sebelahnya.
Huruf Nama
G g g P p pe Y y ye
H h h Q q ki Z z zet
I i i R r Er
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e, dan o.
Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata
di Awal di Tengah di Akhir
a adik pamit bursa
i ini minyak Arti
* Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan
keraguan.
Contoh:
Anak-anak bermain di teras (tras).
Sidang itu dihadiri oleh pejabat teras pemerintah.
Kami menonton film seri (sri).
Pertandingan itu berakhir seri.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf:
Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata
di awal di tengah di akhir
B bentuk Abdi Adab
C cinta Macam D daun Andil Abad
kan bunyi hamzah.
** khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai, au, dan oi.
Huruf Diftong Contoh pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di akhir
Ai Ain syaitan pandai
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,
yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam kata
Di awal Di tengah Di Akhir
Kh Khusus akhir tarikh
Ny Nyata hanyut Dalam hal ini serimg kita jumpai persamaan dalam melafalkan huruf antara negara satu
dengan yang lainya,persamaan ini disebabkan adanya sebuah kesepakatan diantara negaranegara yang ada,di tambah lagi adanya bahasa internasional yang pasti membuat persamaan
lafal dalam pengucapan semakin terbiasa.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua
huruf vokal itu.
Contoh:
suku Jawa, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia.
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh:
Mengindonesiakan kata asing.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Contoh:
tahun Masehi, hari Jumat, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh:
Jawa Tengah, Surabaya, Selat Sunda, Jazirah Arab, Dataran Tinggi Dieng.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
Contoh:
Menyeberangi selat, pergi ke arah barat.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Contoh:
Republik Rakyat China, Dewan Perwakilan Daerah, Departemen Kesehatan.
Hururf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi Negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Contoh:
Menjadi sebuah republik, menurut undang-undang yang berlaku.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, aerta dokumen resmi.
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-Undang Dasar.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Saya sudah membaca majalah Bahasa dan Sastra.
Ia menyelesaikan makalah Sejarah Islam Zaman Pertengahan.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
Contoh:
S.Pd. sarjana pendidikan
S.H. sarjana hokum
S.Ag. sarjana agama
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh:
Kapan Ibu pergi ke pasar? tanya Meiko.
Para siswa mengunjungi Pak Hasan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang
tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Anda harus angkat kaki dari rumah ini. Rumah Anda telah kami sita.
Apakah Anda sudah tahu?
B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
Majalah Bahasa dan Kesusastraan,buku Negara-kertagama karangan Prapanca,surat kabar
Suara Karya.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai dalam menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian
kata,kata,atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a.
3. Huruf miring dan cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing
1
0
Misalnya:
Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.
c. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahuluinya atau mengikutinya.
Misalnya:
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
Harga kain itu Rp.2.000,00 per helai.
Mereka masuk ke dalam kelas satu per satu.
H. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang,nama gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
A.S. Kramawijaya , Muh. Yamin , Suman Hs. , Sukanto S.A.
M.Sc. master of science
Sdr. Saudara
S.Kar. sarjana Karawitan
Kol. Colonel
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan
tidak diikuti dengan tanda titik.
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
SMTP Sekolah Menengah Tengah Pertama
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
dll. dan lain-lain
sda. sama dengan atas
dst. dan seterusnya
kVA kilovolt-ampere
TNT trinitrotoluen
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
I. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital.
1
1
1
2
1
3
f. Tidak dipakai dibelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat
penerima surat.
B. Tanda Koma
a) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Ibu membeli buah, sayur, dan telur
b) Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Andi tidak pergi ke Surabaya, tetapi ke Jakarta.
c) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika mendahuluinya.
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
d) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat, termasuk didalamnya oleh karena itu,meskipun begitu, jadi, akan
tetapi.
Jadi, kita harus datang tepat waktu.
e) Dipakai di belakang kata-kata seperti wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Wah, makanan ini enak sekali!
O, jadi begitu caranya?
f) Untuk memisahkan petikan dari bagian lain kalimat.
jangan malas belajar!, seru Pak Guru.
g) Dipakai diantara alamat,tempat dan tanggal,nama tempat wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Surabaya, 8 Nopember 2008.
h) Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
i) Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dari catatan kaki.
j) Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
k) Dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.
l) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian yang lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Di mana Saudara tinggal? tanya Karim.
Berdiri lurus-lurus! perintahnya.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara.
1
4
1
5
1
6
Aturan bahasa Indonesia diambil dari bahasa Austronesia dengan kaidah yang
paling penting ditempatkan di muka sedangkan yang kurang penting di belakang. Kaidah
inilah yang disebut hukum DM (Diterangkan, Menerangkan)
Akibat pengaruh bahasa lain, misalnya Sansekerta, banyak kata-kata Indonesia yang
salah kaprah. Misalnya: Bina Graha, Perdana Menteri, Bumi Putera, Mobil Brigade. Yang
benar: Graha Bina, Menteri Perdana, Putera Bumi, Brigade Mobil.
1. Kata benda tidak mempunyai bentuk jamak. Untuk menunjukkan bentuk jamak, kita
harus memakai kata tambahan seperti angka (sebutkan berapa), banyak, beberapa, semua,
segala. Sebenarnya, penjamakan kata benda tidak boleh diulangi. Pengulangan hanya
dilakukan pada kata sifatnya.
Misalnya: Banyak mobil-mobil, kuda-kuda bagus
Seharusnya: Banyak mobil, kuda bagus-bagus
1
7
Pengulangan kata benda bisa berbahasa karena banyak kata benda yang, kalau diulangi, bisa
berarti lain. Misalnya: kuda-kuda (alat olahraga yang menyerupai kuda); mata-mata (spion);
alun- alun (lapangan di tengah kota) dan sebagainya.
Dalam hal ini pun ada yang sudah terlanjur salah kaprah tetapi tetap kita pakai. Misalnya,
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut Almarhum Amin Singgih, pakar bahasa Indonesia,
seharusnya yang benar Perserikatan Bangsa. Bahasa Indonesia tidak mengenal maskulin dan
feminim dalam pemakaian kata. Misalnya: ia/dia (untuk pria/wanita); engkau (untuk
pria/wanita); kita (untuk pria/wanita); mereka (untuk pria/wanita) dan sebagainya. Sedangkan
putera-puteri, dewa-dewi, siswa-siswi adalah pengaruh bahasa Sansekerta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
8
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya
ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena
dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.
Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis mencoba
memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan menunjukkan masih
banyak orang-orang tidak memahami pemakain bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Jadi dilhat dari fungsinya bahasa merupakan
jantung dari kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama
yang lain.
Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak lepas dari
bagaimana kita menggunakan basaha yang dapat dipahami atau mudah dimengerti oleh
bangsa lain. Mudah-mudahan urain singkat diatas dapat memberi sumbang sih bagi
pembaca, saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu penulis harapkan, demi
kesempurnaan karya tulis kami ini yang berjudul Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan
Benar. Dan atas bimbingan dan saran-saran Bapak Dosen, saya ucapkan terimakasih.
B. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis. Dengan adanya penjabaran
tentang pamakaian EYD diharapkan para pembaca dapat memahami dan menerapkan
penggunaan EYD dalam pembuatan suatu karya tulis.Dan semoga penjabaran ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
1
9
DAFTAR PUSTAKA
http://yonocuex.blogspot.com/2008/01/makalah-bahasa-indonesia.html
2
0
http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/ejaan-yang-disempurnakan-eyd.html
http://pelitaku.sabda.org/masalah_peribahasa_dan_pelesetan_bahasa
http://polisieyd.blogsome.com/
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0504/02/khazanah/wisatabahasa.htm
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/07/khazanah/wisatabahasa.htm
2
1