You are on page 1of 3

Rangkuman Penyakit Komprehensif | @Cranium_2011 | Early Clinical and

Community Exposure III


NAMA PENYAKIT

Hifema

BLOK

NSS (Mata)

SKDI

3A

AUTHOR

Athifa

KOMPONEN
Definisi

PENJELASAN
Keadaan dimana terdapat darah di dalam camera oculi anterior
(COA) yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan silier. Darah yang berasal dari
pembuluh darah tersebut akan bercampur dengan humor aquous
yang jernih
Klasifikasi
a. Berdasarkan penyebab
-

Hifema traumatika

Hifema akibat tindakan medis

Hifema akibat inflamasi

Hifema spontan akibat kelainan pembuluh darah, sel darah,


dan keganasan

b. Berdasarkan waktu terjadinya


-

Hifema primer, hifema yang timbul segera setelah trauma


hingga hari ke-2

Hifema sekunder, hifema yang timbul pada hari ke-2 sampai


ke-5 setelah terjadi trauma

Grade
Sheppard membagi hifema berdasarkan klinisnya:
a. Grade 1: darah mengisi < 1/3 COA
b. Grade 2: darah mengisi 1/3 COA
c. Grade 3: darah mengisi > COA dan hampir total
d. Grade 4: darah mengisi seluruh COA
Etiologi

a. Trauma mata yang menimbulkan perdarahan atau perforasi


b. Pasca bedah katarak
c. Inflamasi yang berat pada iris
d. Diabetes
Perdarahan spontan dapat terjadi pada pasien:

Copyright @Cranium_2011 | Medical Faculty of Jenderal Soedirman


University | 2014

Rangkuman Penyakit Komprehensif | @Cranium_2011 | Early Clinical and


Community Exposure III
a. Rubeosis iridis
b. Keganasan pada mata (retinoblastoma, juvenille
xanthogranuloma, iris melanoma)
c. Miotonik distrofi
d. Kelainan darah dan pembuluh darah (anemia sickle cell,
hemofilia, penyakit von willebrand)
e. Penggunaan obat-obatan tertentu (aspirin, warfarin, etanol)
Anamnesis

Sakit pada mata disertai epifora dan blefarospasme


Penurunan fungsi pengelihatan
Riwayat trauma
Riwayat penyakit lain seperti kelainan darah, penyakit hati,
diabetes
Riwayat penggunaan obat2an tertentu

Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang

Px snellen chart: tajam pengelihatan menurun

Px lapang pandang: lapang pandang menurun

Adanya perdarahan pada COA

Funduskopi : untuk melihat ada/tidaknya edema pada retina

Px slit lamp: untuk mengukur jumlah akumulasi darah, dan


memastikan tidak ada darah yang mengeras (clot)

Px darah : untuk mengukur ada tidaknya anemia dan infeksi


GDS : memastikan pasien DM atau tidak
USG : untuk mencari kerusakan segmen posterior

Diagnosis
Banding

Glaukoma sekunder
Sinekia anterior
Atrofi optik
Hemosiderosis

Terapi
Konservatif

a. Tirah baring (bed rest) posisi semi fowler, dipertahankan


sampai 5 hr untuk mengurangi tekanan darah pada pembuluh
darah iris
b. Bebat mata untuk mengurangi pergerakan mata yang sakit
c. Terapi farmakologis:
- Koagulan: anaroxil, transamin, vitamin K, dan vitamin C.
- Midriatika dan miotika: midriatika untuk mengistirahatkan
perdarahan dan dianjurkan bila ada komplikasi iridosiklitis.
Miotika untuk mempercepat absorpsi namun meningkatkan
kongesti
- Ocular hypotensive drug: asetazolamide dianjurkan jika

Copyright @Cranium_2011 | Medical Faculty of Jenderal Soedirman


University | 2014

Rangkuman Penyakit Komprehensif | @Cranium_2011 | Early Clinical and


Community Exposure III
Terapi
Operatif

terdapat komplikasi glaukoma


Kortikosteroid : hidrokortison 0.5% untuk mencegah
komplikasi iritis
Obat penenang/ sedatif: untuk anak agar tidak gelisah

a. Parasentesis : membuat lubang di limbus untuk


mengeluarkan darah
b. Evakuasi viskoelastik: menyuntikkan bahan viskoelastik di
daerah limbus untuk mendorong hifema keluar
c. Lavage (membilas) COA dan menghilangkan bekuan darah
dengan menggunakan instrumen virektomi.

Copyright @Cranium_2011 | Medical Faculty of Jenderal Soedirman


University | 2014

You might also like