You are on page 1of 17

SATUAN ACARA PENGAJARAN

POKOK BAHASAN

: Kebutuhan Nutrisi

SUB POKOK BAHASAN : Nutrisi Pada Ibu Nifas


WAKTU

: 30 Menit

HARI / TANGGAL

: Selasa 30 April 2013

SASARAN

: Ibu Nifas

TEMPAT

: Di rumah ibu x
I. TUJUAN

INSTRUKSIONAL

UMUM
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu nifas,
selama 1 x 30 menit diharapkan Ibu mengetahui tentang nutrisi pada ibu
nifas.
II. TUJUAN

INSTRUKSIONAL

KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit tentang
nutrisi pada ibu nifas diharapkan Ibu mampu :
2.

Menjelaskan kebutuhan dasar ibu nifas

3.

Menyebutkan zat yang diperlukan masa nifas

4.

Menjelaskan fungsi nutrisi bagi tubuh

5.

Menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu nifas

6.

Menyebutkan dampak nutrisi ibu nifas tidak terpenuhi

7.

Menyebutkan pantanagn makanan selama masa nifas

8.

Menyebutkan makanan yang sehat selama masa nifas

A. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO.
1.

2.

TAHAP

KEGIATAN

Pembukaan

Memberi salam

(5 menit)

Menjelaskan tujuan

Menjelaskan proses belajar

mengajar
Menanyakan kepada klien apa yang

Pelaksanaan
(20 menit)

(10

MEDIA

Lisan

diketahui ibu tentang nutrisi pada

Flipchart

ibu nifas

& Leaflet

Menjelaskan kebutuhan dasar ibu


nifas

Menjelaskan zat yang diperlukan


masa nifas

Menjelaskan fungsi nutrisi bagi


tubuh

Menjelaskan manfaat nutrisi pada


ibu nifas

Menjelaskan dampak nutrisi ibu


nifas tidak terpenuhi

Menjelaskan pantangan makanan


selama masa nifas

3.

makanan yang sehat selama masa

Penutup

nifas
Evaluasi

(5 menit)

Menyimpulkan materi

Memberi kesempatan pada klien


untuk bertanya

Lisan

Memberi salam penutup


B. MEDIA

Flipchart

Leaflet
C. METODE

b.

Ceramah

c.

Tanya jawab
A. SETTING TEMPAT

Nutrisi
ibu
nifas
.

Keterangan :
: Peserta
: Penyaji

B.

EVALUASI

1. Standar proses
80% Ibu nifas mampu menerapkan pola hidup sehat
2. Standar hasil
a. 20% Ibu nifas mampu menjelaskan kebutuhan dasar ibu nifas

b. 30% Ibu nifas mampu menyebutkan zat yang diperlukan masa


nifas
c. 40 % Ibu nifas mampu menjelaskan fungsi nutrisi bagi tubuh
d. 50 % Ibu nifas mampu menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu nifas
e. 60 % Ibu nifas mampu menyebutkan dampak nutrisi ibu nifas tidak
terpenuhi
f. 70 % Ibu nifas mampu menyebutkan pantanagn makanan selama
masa nifas
g. 80 % Ibu nifas mampu menyebutkan makanan yang sehat selama
masa nifas

MATERI

A. LATAR BELAKANG
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini
berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al, 2002). Asuhan selama
periode nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik bagi ibu
maupun bagi bayi yang dilahirkannya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% kematian ibu
pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Di samping itu, masa tersebut
juga merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, karena dua pertiga kematian
bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru
lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Winkjosastro et al, 2002).
B. KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS
Ada beberapa kebutuhan dasar ibu dalam masa nifas, menurut Suherni (2009)
yaitu:
1. Gizi
Ibu nifas dianjurkan untuk makan dengan diet berimbang, cukup,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, mengkonsumsi
makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada bulan pertama, 6
bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Asupan
cairan 3 liter/hari, 2 liter di dapat dari air minum dan 1 liter dari cairan
yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain,
mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari,
mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam
bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan
daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.
2. Kebersihan Diri
Ibu nifas dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh,
mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi,
BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam, menyarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh
kelamin, anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan
laserasi, pada ibu post sectio caesaria (SC), luka tetap di jaga agar
tetap bersih dan kering, tiap hari di ganti balutan.

3. Istirahat dan tidur


Ibu nifas dianjurkan untuk istirahat cukup untuk mengurangi
kelelahan, tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur, kembali ke
kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, mengatur kegiatan
rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada
siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam. Kurang istirahat pada ibu
nifas dapat berakibat: mengurangi jumlah ASI, memperlambat
involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan, depresi.
4. Eliminasi: BAB dan BAK. Buang air kecil (BAK) dalam enam jam
ibu nifas harus sudah BAK spontan, kebanyakan ibu nifas berkemih
spontan dalam waktu 8 jam, urine dalam jumlah yang banyak akan di
produksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan, ureter yang
berdiltasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48
jam pertama nifas (puerperium), terjadi kenaikan dieresis sebagai
berikut: pengurasan volume darah ibu, autolysis serabut otot uterus.
Buang air besar (BAB) biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena
edema

persalinan,

diet

cairan,

obat-obatan

analgetik,

dan

pereniumyang sangat sakit, bila lebih 3 hari belum BAB bisa


diberikan obat laksantia, ambulasisecara dini dan teratur akan
membantu dalam regulasi BAB, Asupan cairan yang adekaut dan diet
tinggi serat sangat dianjurkan.
5. Pemberian ASI/Laktasi
Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas yaitu: menyusui bayi
segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan, ajarkan
cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan
tanpa makanan lain (ASI eklusif), menyusui tanpa jadwal, sesuka bayi
(on demand), di luar menyusui jangan memberikan dot/kompeng pada
bayi, tapi berikan dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan
frekuensi makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI.
6. Keluarga Berencana.
Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun. Pada
dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui ekslusif atau
penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid (metode amenorhe
laktasi). Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi

menggunakan kontrasepsi jauh lebih aman. Jelaskan pada ibu berbagai


macam metode kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui.
Metode hormonal, khususnya oral (estrogen-progesteron) bukanlah
pilihan pertama bagi ibu yang menyusui.
C. ZAT YANG DIPERLUKAN SELAMA MASA NIFAS
1) Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita
dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan
mengurangi

kebutuhan

kalori,

karena

akan

mengganggu

proses

metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.


2) Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam
porsi per hari. Satu porsi setara dengan cangkir nasi, cangkir jagung
pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, kue muffin
dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, cangkir kacangkacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.
3) Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi
setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, cangkir brokoli, wortel, 1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
4) Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120
gram keju, 1 gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240
gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
5) Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim,
secangkir es krim, buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu
sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
6) Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori
atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui

meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju,
satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau
280 gram tahu kalsium.
7) Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi
syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada
gandum dan kacang-kacangan.
8) Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter
tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu
dan sup.
9) Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang
diperlukan antara lain:
a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata.
Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang
dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
b. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan
fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari.
Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang
polong dan kentang.
c. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina
dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacangkacangan, minyak nabati dan gandum.
10) DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan
DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada
pada telur, otak , hati dan ikan.
11) Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam
pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap
hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.
D. FUNGSI NUTRISI BAGI TUBUH
a. Sumber tenaga (energi)

Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan


pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber energi
adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-padian,
kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie, dan lain-lain. Lemak
bisa diambil dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan
keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur
dan margarin.
b. Sumber energi (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang
rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani
dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur, daging, ikan,
udang kerang, susu dan keju. Sedangkan protein nabati banyak
terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain.
c. Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)
Mineral,air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam
tubuh. Sumber zat pengatur bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan
buah-buahan segar. Beberapa mineral yang penting, antara lain: Zat
kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju,
kacang-kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau. Fosfor untuk
pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju, dan
daging. Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya
berasal dari kuning telur, hati, daaging, kerang, kacang-kacangan dan
sayuran. Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental.
Sumbernya berasal dari ikan, ikan laut, dan garam beryodium.
Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk
pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lainlain. Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk
memenuhi kebutuhan bayinya. beberapa vitamin yang penting, antara
lain: Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning telur, hati,
mentega, sayuran berwarna hijau, wortel, tomat dan nangka. Vitamin
B1 agar napsu makan baik yang berasal dari hati, kuning telur, tomat,
jeruk, nanas. Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal

dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran hijau. Vitamin B3 untuk
proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan.
Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah,
jamur dan tomat. Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah
serta kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya antara lain gandum, jagung,
hati dan daging. Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf. Sumbernya antara lain telur, daging, hati,
keju, ikan laut dan kerang laut. Vitamin C untuk pembentukan
jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk penyembuhan
luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi
dan memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal
dari jeruk, tomat, melon, mangga, pepaya dan sayuran. Vitamin D
untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta
penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan,
ikan, susu, margarine, dan penyinaran kulit dengan matahari pagi
sebelum jam 9. Vitamin K untuk mencegah perdarahan. Sumbernya
berasal

dari

hati,

brokoli,

bayam

dan

kuning

telur.

Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3


liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
E. MANFAAT NUTRISI PADA IBU NIFAS
Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat
reproduksi untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan asi
bayinya.
F. DAMPAK NUTRISI IBU NIFAS TIDAK TERPENUHI
Dapat terjadi malnutrisi yaitu kekurangan intake dari zat-zat makanan
terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan,
perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur
menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan
perdarahan pada gusi.

Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya


pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,
menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan,

perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.


Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein
atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya
keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati
membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan
pigmentasi pada kulit dan rambut.

EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH


No.
1.
2.

3.

SISTEM
Neurologis/temperatur
regulasi
Status mental

4.

Sistem imun
Produksi sel darah putih
Muskuloskeletal

5.

Kardiovaskuler

6.

Respiratori

7.

Gastrointestinal

8.

Sistem urinaria

EFEK
Menurunkan metabolisme
dan suhu basal tubuh.
Apatis, depresi, mudah
terangsang, penurunan
fungsi kognitif, kesulitan
pengambilan keputusan.
Resiko terhadap penyakit
infeksi bila leukosit turun.
Penurunan massa otot,
terganggunya kordinasi dan
ketangkasan.
Gangguan irama jantung,
atropi jantung, pompa
jantung turun.
Atropi otot pernafasan,
pneumonia.
Penurunan massa feces,
penurunan enzim
pencernaan, penurunan
proses absorbsi,
mempersingkat waktu
transit, meningkatkan
pertumbuhan bakteri, diare,
mengurangi peristaltik.
Atropi ginjal, mengubah
filtrasi dan keseimbangan

9.

Sistem hati dan empedu

cairan dan elektrolit.


Mengurangi penyimpanan
glukosa, mengurangi
produksi glukosa dari asam
amino, mengurangi sintesa
protein.

G. PANTANGAN MAKANAN SELAMA MASA NIFAS


Pantang makanan adalah bahan makanan atau masakan yang tidak boleh
dimakan oleh para individu dalam masyarakat karena alasan yang bersifat
budaya. Adat menantang tersebut diajarkan secara turun temurun dan
cenderung ditaati walaupun individu yang menjalankan tidak terlalu paham
atau yakin dari alasan menantang makanan yang bersangkutan (Swasono,
2004).
Tarak atau pantangan makanan adalah kebiasaan, budaya atau anjuran
yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu
misalnya sayuran, buah, ikan dan biasanya berkaitan dengan proses
pemulihan kondisi fisik misalnya yang dapat mempengaruhi produksi ASI,
ada pula makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat
mempengaruhi kesehatan bayi. Makanan dan minuman yang tidak dianjurkan
selama masa nifas yaitu : buah-buahan seperti durian, nangka, tape, minuman
yang mengandung alkohol karena makanan dan minuman tersebut
mengandung gas, yang dapat merusak sistem percernaan (Iskandar, 2006)
H. MAKANAN YANG SEHAT SELAMA MASA NIFAS
Jenis-jenis mineral penting:
2. Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya susu, keju, kacangkacangan dan sayuran berwarna hijau.
3. Fosfor
Dibutihkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya
susu, keju, dan daging.
4. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah
sel darah merah( HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi
kebutuhan. Sumber zat besi antara lain: kuning telur, hati, daging,
kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

5. Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan
kekerdilan fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan
garap beryodium.
6. Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak,
sumbernya: susu dan keju.
Jenis-jenis vitamin:
1. Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan tulang,
perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi.
Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan
buah berwarna kuning ( wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu
menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A
(200.000 IU)
2. Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat,
jeruk, nanas, dan kentang bakar.
3. Vitamin B2 ( Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,
pencernaan, system urat syaraf, jaringan kilit dan mata. Sumber :
hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran
berwarna hijau.
4. Vitamin B3 ( Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,
kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu,
kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacangkacangan beras merah, jamur dan tomat.

5. Vitamin B6 ( Pyridoksin)

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan


gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
6. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan
jaringan saraf.
Sumber : telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.
7. Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah
merah dan produksi inti sel. Sumber : hati,daging, jeroan, dan
sayuran hijau.
8. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat
( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi,
daya tahan terhadap infeksi serta memberikan kekuatan pada
pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu,
mangga, pepaya, dan sayuran.
9. Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi,
serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan, susu,
margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari sebelum
pukul 09 00.
10. Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan
darah normal. Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli,
asparagus, dan bayam. Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada
6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan 6 bulan kedua
500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun
rata-rata sebesar 400kkal/ hari.
TABEL PERBANDINGAN ANGKA KECUKUPAN ENERGI DAN
ZAT GIZI WANITA DEWASA DAN TAMBAHANNYA UNTUK
IBU HAMIL DAN MENYUSUI :
No.
1.

Zat Gizi
Energi (kkal)

Wanita
Dewas
2200

Ibu Hamil
285

Ibu Menyusui
0-6 bulan
7-12
bulan
700
500

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Protein (g)
Vitamin A (RE)
Vitamin D (mg)
Vitamin E (mg)
Vitamin K (mg)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Asam Folat (mg)
Piidoksin (mg)
Vitamin B12 (mg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Seng (mg)
Yodium (mg)
Selenium (mg)

48
500
5
8
6,5
1,0
1,2
9
150
1,6
1,0
60
500
450
26
15
150
55

12
200
5
2
6,5
0,2
0,2
0,1
150
0,6
0,3
10
400
200
20
5
25
15

16
350
5
4
6,5
0,3
0,4
3
50
0,5
0,3
25
400
300
2
10
50
25

12
300
5
2
6,5
0,3
0,3
3
40
0,5
0,3
10
400
200
2
10
50
20

Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :


1. Pilih sayur sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar
2. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makana
3. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
4. Masak sayuran sampai layu
5. Olah makanan sampai matang
6. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin)
7. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan . jika dikemas
dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan.
9. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
10. Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.
I. EVALUASI :
a. Jelaskan kebutuhan dasar ibu nifas. 2 (dua)

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sebutkan zat yang diperlukan masa nifas. 2 (dua)


Jelaskan fungsi nutrisi bagi tubuh. 2 (dua)
Sebutkan manfaat nutrisi pada ibu nifas. 2 (dua)
Sebutkan dampak nutrisi ibu nifas tidak terpenuhi. 3 (tiga)
Sebutkan pantanagn makanan selama masa nifas. 3 (tiga)
Sebutkan makanan yang sehat selama masa nifas. 4 (empat)

DAFTAR PUSTAKA
Saleha, siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar :
Salemba medika
Sujiyatini M.Keb, dkk, 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas
ASKEB III. Cyrillus Publisher : Yogyakarta
Ambarwati,

Eni.

Wulandari,

Dyah.2009.

Asuhan

Nifas.Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Kebidanan

Saifduddin,Abul bari dkk. 2010. Buku panduan praktis pelayanan


keseahatan maternal dan neonatal..Jakarta. PT. Bina
pustaka sarwono prawirihardjo.
http/www.kebutuhan dasar ibu nifas.com

You might also like