You are on page 1of 2

BASO URAT MAS KOBOI

Fiyan Arjun

Nama

sebenarnya

Kusnadiyang

saya

pernah

dengar.

Tapi

para

pelangganya memanggil cukup dengan Mas Koboi. Danakhirnya saya


pun ikut-ikutan memanggilnya dirinya dengan panggilan itu. Ya, walau pun
sebenarnya saya benar-benar tak tahu apa arti dibalik panggilan nama
tersebut. Saya hanya ikut-ikutan saja!
Ah, biar sajalah saya ikut memanggil dengan sebutan seperti itu. Toh bagi
saya jika itu ia tak merasa terganggu dengan panggilan ituyang hanya
ikut-ikutan tak apalah. Pikir saya saat itu.
Baso urat Mas Koboi. Begitu ia me-label-kan namanya di kaca
dagangannya. Berdiri dengan tegak. Agar setiap para pelangganya
mengetahui bahwa ia hanya menjual baso urat saja yang ia jajakan. Dan
selebihnya

ia

hanya

menawarkan

teh

botolyang

kehausan

saat

menikmati basonya itu. Itu ia lakukan selain menjaga service yang baik
dalam

pelayanan

ia

juga

ramah

dalam

menuruti

kemauan

para

pelanggannya yang bawel. Itu pun ia lakukan semata agar baso urat
yang ia jajakan itu bisa diterima oleh semua pelanggannya termasuk saya
ini. Salah satu pelanggannya yang mencoba untuk lebih akrab untuk
mengetahui lebih dalam. Siapa sesungguhnya dia? Maklum saya ini
penulis. Kadang apabila ada sesuatu yang dijadikan kontemplasi dan
membuat saya terenyuh saya pasti akan mengulang kembali. Me-recycle
apa yang dialami olehnya selama ia berdagang baso itu.
Saya ini pernah kena tipu lho, Mas. Semua modal untuk berdagang raib.
Habis tak bisa kembali untuk berdagang. Ya, mungkin karena saya kurang
berinfak dan tidak menyisihkan untuk tabungan saya di hari kelak kali ya
Mas, lirihnya saat ia menceritakan kepada saya. Menceritakan kejadian
yang pernah ia alami. Musibah yang ia ingat selalu dan ia jadikan juga
sebagai pembelajaran hidup.

Saya yang mendengar ceritanya itu cukup membuat saya tergugah untuk
memberi sebuah aplause untuk dirinyayang sampai saat ini masih
tetap berdagang. Walau pun sampai saat ini ia tetap berdagang. Itu pun
karena ia tertolong oleh rasa iba dari seorang rentenir. Memberi piutang
kepadanyahingga sampai saat ini utangnya itu belum terlunaskan
sampai saat ini.
Baso

urat

Mas

Koboi.

Sekarang

saya

sudah

tahu

kenapa

para

pelanggannya itu memanggil dirinya dengan nama itu? Dikarenakan ia


sering memakai topi bercaping lebar, berbahan beludru itu.
Ia sering memakai topi itu setiap kali ia melakukan aktivitasnya.
Berdagang baso. Ia pasti selalu memakai topi bercaping lebar dengan
bahan beludru itu. Tak akan ia lupakan. Duh, memang benar-benar seperti
koboi sedang berpacu di tanah tandus. Seperti yang saya lihat di tv-tv.
Tapi jangan membayangkan ia seperti koboi yang menungga kuda ala
Texas itu. Ia malah sebaliknya. Ia berpacu dengan (gerobak) basonya di
bawah terik panas matahari yang membakar kulitnya. Sungguh mengharu
biru bila saya amati kehidupan Mas Kusnadi itueh, salah Mas Koboi.
Selain ia menjual baso urat yang ia jajakan itu ia juga melakukan
usahanya itu dengan memakai uratnya sendiri. Membanting tulang atas
jerih payahnya seorang diri. Ya, itulah baso urat Mas Kusnadieh, salah
baso urat baso Koboi. Nah, jika kalian suka atu yang hobi baso datang saja
dan nikmati basonyaYummyyummy
Ulujami, Maret 2008
especially to : tukang bakso di seantero jagad raya

You might also like