Professional Documents
Culture Documents
Latira Lestiyani
Nama Wahana : RSUD Bengkulu Tengah
Topik : Infeksi Saluran Kemih
Tanggal (kasus)
: 1 November 2016
Nama Pasien
: Ny. M
No. RM : 0159xx
Tanggal Presentasi :
Pendamping : dr. Imelda
Tempat Presentasi : RSUD Bengkulu Tengah
Obyek Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Seorang wanita 26 tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut bawah,
demam, BAK sedikit, terasa panas dan tidak tuntas (anyang-anyangan).
Tujuan : Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan ISK
Bahan bahasan : Tinjauan pustaka Riset
Cara
Diskusi
Presentasi
membahas :
Kasus
Email
Audit
Pos
dan diskusi
Data pasien:
Nama : Ny. M
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / gambaran klinis :
Seorang wanita berumur 26 tahun datang ke IGD RSUD Bengkulu Tengah dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah sejak dua jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan terasa tak tertahankan 30 menit sebelum masuk rumah sakit.
Sejak tiga hari terakhir, pasien mengeluhkan BAK sedikit, tidak tuntas, panas dan anyanganyangan. Sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien juga mengeluh panas dingin.
Buang air besar normal.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum melakukan pengobatan sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Riwayat adanya keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat darah tinggi, nyeri
hebat saat menstruasi, alergi obat/makanan, batu saluran kemih disangkal.
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama
5. Lain-lain : Pasien kurang minum dan sering menahan BAK
6. Pemeriksaan :
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : komposmentis
Tanda vital
Nadi
: 84 x/menit, regular
Pernapasan
: 22 x/menit
Suhu
: 37,6 C (aksilla)
Kepala
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, diameter 3
mm, reflek cahaya +/+.
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
THT : dalam batas normal
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni, regular, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-), massa (-)
Auskultasi : bising usus (+) kesan normal
Palpasi : nyeri ketok costovertebra -/-, nyeri tekan suprapubik +
Perkusi : timpani (+), ascites (-)
Ekstremitas:
Akral hangat, edema tungkai (-)
Pemeriksaan Penunjang
Parameter
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Warna Urin
Kekeruhan
pH Urin
Berat Jenis Urin
Darah Samar Urin
Hasil
12,6 g/dL
10.150/mm3
244.000/mm3
Urinalisa Lengkap
Kuning
Keruh
-
Nilai normal
12.0 14.0
5000 10.000
37,0 46,0
150.000 400.000
Kuning
Jernih
4.0 - 8.0
1.003 1.030
Negatif
2
Keton Urin
Nitrit Urin
Protein Urin
Negatif
Glukosa Urin
Urobilinogen Urin
Bilirubin Urin
Negatif
Leukosit
25-50
Eritrosit
10-15
Silinder
0
Sel epitel
6
Kristal
0
Bakteri
Positif
Jamur
Spematozoa
Daftar Pusaka :
1. Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2008). Buku Ajar Ilmu
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
+1
Negatif
5/lbp
1/lbp
1/lbk
7/lbp
Negatif (<=1/lbp)
82 x 103/ml
Negatif (<=1/lbp)
Negatif (<=1/lbp)
Penyakit Dalam : Infeksi
JL,
et
al.
2015.
Cystitis
in
Females.
Diakses
melalui
website
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis infeksi saluran kemih melalui anamnesis, pemeriksaan fisik maupun
pemeriksaan penunjang.
2. Penatalaksanaan/ manajemen infeksi saluran kemih.
3. Edukasi mengenai penyakit infeksi saluran kemih serta pencegahannya kepada pasien
dan keluarga pasien.
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif
Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke IGD RSUD Bengkulu Tengah dengan keluhan
nyeri perut bagian bawah hilang timbul sejak dua jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengeluhkan BAK sedikit, tidak tuntas, panas dan anyang-anyangan, serta mengeluhkan
panas dingin.
2. Obyektif
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh pasien sadar, pemeriksaan fisik generalis
ditemukan suhu subfebris (37,6oC), terdapat nyeri tekan suprapubik, dan hasil laboratorium
3
Eschericia coli merupakan MO yang paling sering diisolasi dari pasien dengan ISK
simtomatik maupun asimtomatik
Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus spp (33% ISK anak
laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp dan Stafilokokus dengan koagulase negatif
4
Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus jarang dijumpai, kecuali pasca
kateterisasi
Patogenesis
Terdapat beberapa rute masuk bakteri ke saluran kemih. Pada umumnya, bakteri di area
periuretra naik atau secara ascending masuk ke saluran genitourinaria dan menyebabkan
ISK. Sebagian besar kasus pielonefritis disebabkan oleh naiknya bakteri dari kandung kemih,
melalui ureter dan masuk ke parenkim ginjal.
Kejadian ISK oleh karena invasi MO secara ascending juga dipermudah oleh refluks
vesikoureter. Pendeknya uretra wanita dikombinasikan dengan kedekatannya dengan ruang
depan vagina dan rektum merupakan predisposisi yang menyebabkan perempuan lebih sering
terkena ISK dibandingkan laki-laki.
Penyebaran secara hematogen umumnya jarang, namun dapat terjadi pada pasien
dengan immunocompromised dan neonatus. Staphylococcus aureus, Spesies Candida, dan
Mycobacterium tuberculosis adalah kuman patogen yang melakukan perjalanan melalui
darah untuk menginfeksi saluran kemih.
Penyebaran limfatogenous melalui dubur, limfatik usus, dan periuterine juga dapat
menyebabkan invasi MO ke saluran kemih dan mengakibatkan ISK. Selain itu, invasi
langsung bakteri dari organ yang berdekatan ke dalam saluran kemih seperti pada abses
intraperitoneal, atau fistula vesicointestinal atau vesikovaginal dapat menyebabkan ISK.
Klasifikasi
biasanya berupa sistitis dan sindrom uretra akut, sedangkan pada laki-laki berupa
sistitis, prostatitis, epidimitis, dan uretriti
Pemeriksaan Fisik
Lokal
Sistemik
Disuria
Polakisuria
Stranguria
Tenesmus
Nokturia
Enuresis nocturnal
Prostatismus
Inkontinesia
Nyeri uretra
Nyeri
Panas
badan
sampai
menggigil
Perubahan urinalisis
Hematuria
Piuria
Proteinuria ringan
kandung
kemih
Nyeri kolik
Nyeri ginjal
Pemeriksaan Penunjang
Uji Biokimia
Uji biokimia didasari oleh pemakaian glukosa dan reduksi nitrat menjadi nitrit dari
bakteriuria terutama golongan Enterobacteriaceae. Uji biokimia ini hanya sebagai uji
saring (skrinning) karena tidak sensitif, tidak spesifik dan tidak dapat menentukan tipe
bakteriuria.
Mikrobiologi
Kriteria bakteriura patogen yakni CFU per ml >10 5 (2x) berturut-turut dari UTK ( Urine
6
Tengah Kencing ).
Penatalaksanaan
pada
wanita
adalah
nitrofurantoin
monohidrate,
trimethoprim-