Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
I.1.
Pengetahuan
Pengetahuan (Knowledge) adalah suatu proses dengan menggunakan pancaindra
akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai
kebenaran.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Di mana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan
baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun ahli
ilmu pengetahuan.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang
lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan
masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.
4) Melalui Jalan Pikiran
Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan fikiran.
b. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
(Notoatmodjo, 2005, hlm. 11-14).
1.1.2
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan
Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar. Orang
berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional terhadap informasi
yang datang.
Tingkat pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu.
(Sarwono, 1992, yang dikutip Nursalam, 2001).
Pendidikan diklasifikasikan menjadi :
1. Pendidikan tinggi: akademi/ PT
2. Pendidikan menengah: SLTP/SLTA
3. Pendidikan dasar : SD
Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa,
sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan
(Koentjaraningrat, 1997, dikutip Nursalam, 2001). Ketidaktahuan dapat
disebabkan karena pendidikan yang rendah, seseorang dengan tingkat
pendidikan yang terlalu rendah akan sulit menerima pesan, mencerna pesan,
dan informasi yang disampaikan (Effendi, 1998, hlm. 14).
Wiet Hary dalam Notoatmodjo (1993) menyebutkan bahwa tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
b) Papan media masa
Media masa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber informasi
yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering
mendengar atau melihat media masa (tv, radio, dan majalah) akan
memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang
tidak pernah mendapat informasi dari media masa.
c) Ekonomi
Keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih mudah mencukupi kebutuhan
primer maupun kebutuhan sekunder dibandingkan dengan keluarga status
ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang
termasuk kebutuhan sekunder.
d) Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi
antara satu dengan yang lain. Individu yang berinteraksi secara kontinyu
Sumber Pengetahuan
1.1.5
Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
(kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau
diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. Pengukuran tingkat
pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005).
lentur waktu diinjak, tidak mudah aus, permukaan lantai harus rata dan mudah dibersihkan,
yang terdiri dari:
1. Lantai Tanah stabilitas
Lantai tanah stabilitas terdiri dari tanah,pasir, semen, dan kapur, seperti tanah
tercampur kapur dan semen, dan untuk mencegah masuknya air kedalam rumah
sebaiknya lantai dinaikkan 20 cm dari permukaan tanah.
2. Lantai papan
Pada umumnya lantai papan dipakai di daerah basah/rawa. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pemasanan lantai adalah :
a. Sekurang-kurangnya 60 cm diatas tanah dan ruang bawah tanah harus ada
aliran air yang baik.
b. Lantai harus disusun dengan rapi dan rapat satu sama lain,sehingga tidak ada
lubang-lubang ataupun lekukan dimana debu bisa bertepuk. Lebih baik jika
lantai seperti ini dilapisi dengan perlak atau kampal plastik ini juga berfungsi
sebagai penahan kelembaban yang naik dari dikolong rumah.
c. Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang tahan air dan rayap serta
untuk konstruksi diatasnya agar digunakan lantai kayu yang telah dikeringkan
dan diawetkan.
3. Lantai ubin
Lantai ubin adalah lantai yang terbanyak digunakan pada bangunan perumahan karena
: Lantai ubin murah/tahan lama,dapat mudah dibersihkan dan tidak dapat mudah
dirusak rayap.
2. Dinding
Adapun syarat-syarat untuk dinding antara lain:
1. Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban tekanan angin, dan
bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul beban diatasnya.
2. Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat air sekurangkurangnya 15 cm di bawah permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai bangunan,
agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindar
dari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut.
3. Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m dapat diberi
susunan batu tersusun tegak diatas batu,batu tersusun tegak diatas lubang harus
dipasang balok lantai dari beton bertulang atau kayu awet.
4. Untuk memperkuat berdirinya tembok 12 bata digunakan rangka pengkaku yang
terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
3. Langit langit
Dibawah kerangka atap/ kuda-kuda biasanya dipasang penutup yang disebut langit-langit
yang tujuannya antara lain:
1. Untuk menutup seluruh konstruksi atap dan kuda-kuda penyangga agar tidak terlihat
dari bawah, sehingga ruangan terlihat rapi dan bersih.
2. Untuk menahan debu yang jatuh dan kotoran yang lain juga menahan tetesan air hujan
yang menembus melalui celah-celah atap.
3. Untuk membuat ruangan antara yang berguna sebagai penyekat sehingga panas atas
tidak
mudah
menjalar
kedalam
ruangan
dibawahnya.
5. Pembagian Ruangan
Telah dikemukakan dalam persyaratan rumah sehat, bahwa rumah sehat harus mmpunyai
cukup banyak ruangan-ruangan seperti : ruang duduk/ruang makan, kamar tidur, kamar
mandi, jamban, dapur, tempat cuci pakaian, tempat berekreasi dan tempat beristirahat, dengan
tujuan agar setiap penghuninya merasa nikmat dan merasa betah tinggal di rumah tersebut.
Adapun syarat-syarat pembagian ruangan yang baik adalah sebagai berikut :
1. Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar tidur kepala keluarga (suami istri)
dengan kamar tidur anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, terutama anak-anak
yang sudah dewasa.
2. Memilih tata ruangan yang baik, agar memudahkan komunikasi dan perhubungan
antara ruangan didalam rumah dan juga menjamin kebebasan dan kerahasiaan pribadi
masing-masing terpenuhi.
3. Tersedianya jumlah kamar/ruangan kediaman yang cukup dengan luas lantai
sekurang-kurangnya 6 meter persegi agar dapat memenuhi kebutuhan penghuninya
untuk melakukan kegiatan kehidupan
4. Bila ruang duduk digabung dengan ruang tidur, maka luas lantai tidak boleh kurang
dari 11 m2 untuk 1 orang, 14 m2 untuk 2 orang, dalam hal ini harus dipisah
5. Dapur (a) Luas dapur minimal 14 m2 dan lebar minimal 1,5 m (b) Bila penghuni
tersebut lebih dari 2 orang, luas dapur tidak boleh kurang dari 3 m 2, (c) Di dapur harus
tersedia alat-alat pengolahan makanan, alat-alat masak, tempat cuci peralatan dan air
bersih, (d) Didapur harus tersedia tempat penyimpanan bahan makanan. Atau
makanan yang siap disajikan yang dapat mencegah pengotoran makanan oleh lalat,
debu dan lain-lain dan mencegah sinar matahari langsung.
Pemenuhan kebutuhan cahaya untuk penerangan alamiah sangat ditentukan oleh letak dan
lebar jendela. Untuk memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal
sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling sedikit
mempunyai luas 10-20 % dari luas lantai. Apabila luas jendela melebihi 20 % dapat
menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya kalau terlalu kecil dapat
menimbulkan suasana gelap dan pengap.
2. Pencahayaan buatan
Penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan memilih sistem penerangan dengan suatu
pertimbangan hendaknya penerangan tersebut dapat menumbuhkan suasana rumah yang lebih
menyenangkan. Lampu Flouresen (neon) sebagai sumber cahaya dapat memenuhi kebutuhan
penerangan karena pada penerangan yang relatif rendah mampu menghasilkan cahaya yang
baik bila dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar. Bila ingin menggunakan lampu pijar
sebaiknya dipilih yang warna putih dengan dikombinasikan beberapa lampu neon.
Untuk penerangan malam hari alam ruangan terutama untuk ruang baca dan ruang kerja,
penerangan minimum adalah 150 lux sama dengan 10 watt lampu TL, atau 40 watt dengan
lampu pijar.
II. KERANGKA TEORI
P
E
H
E
a
k
u
e
N
n
p
o
b
G
d
a
n
u
g
iE
r
o
n
a
T
d
a
m
lg
A
in
a
H
k
n
m
U
m
a
A
e
s
n
N
d
o
is
ia
a
lm
a
s
a
III.
P
e
nH
gb
an
aa
S
m
as
nl
IV.
KERANGKA KONSEP
P
E
N
G
EP T
a
p
Aa
r a
Hn
Um
e
Ad
i a
Nm
a
s
a
u
u
lg
n
o
i a
P
e
n
d
d
k
a
n
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Pengetahua
n
Definisi
Operasional
Responden
dapat
mengetahui,
memahami
mengenai
ventilasi
Responden
dapat
mengetahui,
memahami
mengenai
Responden
dapat
mengetahui,
memahami
Alat
Cara
Hasil
Skala
i
i
Pendidikan
Paparan
media masa
Ekonomi
mengenai
ventilasi
Jalur
pendidikan
yang
tersktruktur
dan berjenjang
Tingkat
pendidikan
tertinggi di
dalam keluarga
Mengetahui
manfaat dari
bersekolah
Mengetahui
kerugian tidak
bersekolah
Responden
dapat membaca
dan menulis
Mendapatkan
Kuesioner Wawancara
informasi
mengenai
rumah sehat
dari TV/Radio/
Koran/Majalah
/ Internet
Penghasilan
perbulan
responden
Penghasilan
responden
dapat
mencukupi
a.SD
b.SMP c.SMA,
d.Perguruan Tinggi
Tau/ tidak tau
kebutuhan
keluarga
Kebutuhan
yang dapat
dipenuhi
dengan
penghasilan
responden
a. Kebutuhan makan,
rumah, pakaian
b. kebutuhan makan,
membeli hp, dan sepeda
motor.
c. kebutuhan pakaian,
Hubungan
Sosial
Pengalaman
Tetangga
dilingkungan
sekitar rumah
memiliki
jendela
Tetangga
a. Ya
menggunakan
b. Tidak
lampu yang
c. Tidak tahu
berwarna
kuning yang
sama seperti
rumah
responden
Menempati
Kuesioner Wawancara Ya/ Tidak
rumah dengan
ventilasi dan
jamban yang
sehat
sebelumnya
Melakukan
perbaikan
terhadap
pencahayaan
rumah
Membuka
jendela rumah
setiap hari
untuk sirkulasi
udara dan
pencahayan
rumah
Menggunakan
lilin atau lampu
emergency
sebagai
pencahayaan
pada rumah