Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah
lumbal, di sebelah kanan dan kiri tilang belakang, dibungkus lapisan
lemak yang tebal, di belakang peeritoneum, dan karena itu diluar rongga
peritoneum. Kedudukam ginjal dapat diperkirakan dari belakang, mulai
dari ketinggian vertebra torakalis terakhir sampai vertebra lumbaris
ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena hati
menduduki ruang banyak di sebelah kiri ( Pearce, 2008 ).
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak dirongga
retroperitonial bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi
cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu
tempat struktur-struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf
dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal (Setiadi, 2007).
Menurut Pearce (2008), bentuk ginjal seperti biji kacang dan sisi
dalamnya menghadap ke tulang punggung. Sisi luar ginjalberbentuk
cembung. Kedudukan ginjal dapat diperkirakan dari belakang, muli dari
ketinggian vertebrata torakalis terakhir sampai vertebrata lumbalis ketiga.
10
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena hati menduduki
banyak ruang di sebelah kanan.
Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan ginjal kanan setinggi
iga ke-12 dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrae lumbalis ke-3.
Setiap ginjal memiliki panjang 11-25 cm, lebar 5-7 cm, dan tebal 2,5 cm.
Ginjal kiri lebih panjang dari ginjal kanan. Berat ginjal pada pria dewasa
1150-170 gram dan wanita dewasa 115-155 gram dengan bentuk seperti
kacang, sisi dalamnya menghadap ke vertebrae thorakalis, sisi luarnya
cembung dan diatas setiap ginjal terdapat sebuah kelenjar suprarenal
(Setiadi, 2007).
Menurut Fresenius (2005), ginjal merupakan organ yang berbentuk
seperti kacang, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
kebawah oleh hati. Kutup atasnya terletek setinggi kosta sebelas. Ginjal
melakukan fungsi vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia
darah dengan mengekskresikan solut dan air secara selektif. Kalau kedua
ginjal karena sesuatu hal gagal melakukan fungsinya, maka kematian
akan terjadi dalam waktu 3 sampai 4 minggu. Fungsi vital ginjal
dilakukan dengan filtrasi plasma darah melalui glomerulus diikuti dengan
rearbsorbsi sejumlah solut air dalam jumlah yang tepat disepanjang
tubulus ginjal. Kelebihan solu air akan diekskresikan keluar tubuh
sebagai kemih melalui sistem pengumpul.
11
b.
c.
d.
a.
b.
2.
c.
d.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang
12
13
ginjal
dengan
kronik
adalah
etiologi
suatu
yang
proses
beragam,
14
15
nefron)
sebagai
upaya
kompensasi
yang
factor.
Hal
ini
mengakibatkan
terjadinya
aliran
berlangsung
darah
singkat,
glomerulus.
Proses
adaptasi
akhirnya
diikuti
oleh
ini
proses
16
24-jam
untuk
pemeriksaan
klirens
kreatinin.
(BUN) biasanya
meningkat.
Kreatinin
serum
17
18
3.
Hemodialisa
a. Pengertian hemodialisa
Hilangnya fungsi ginjal yang berat, baik secara akut maupun
kronis
membahayakan
nyawa
penderita
dan
membutuhkan
19
dan komposisi cairan tubuh ke arah normal. Hal ini dapat dicapai
dengan cara dialisis menggunakan ginjal buatan. Pada beberapa gagal
ginjal akut tertentu, ginjal buatan dapat digunakan untuk membantu
klien melewati masa krisis sampai ginjal kembali normal. Jika
hilangnya fungsi ginjal bersifat ireversibel, perlu dilakukan dialisis
terus menerus untuk mempoertahankan hidup. Ribuan orang dengan
gagal ginjal ireversibel atau bahkan pengankatan ginjal total dapat
bertahan selama 15-20 tahundengan dialisis menggunakan ginjal
buatan. Karena dialisis tidak dapat mempertahankan sepenuhnya
komposisi cairan tubuh normal dan tidak dapat menggantikan seluruh
fungsi ginjal yang beragam, kesehatan penderita yang dipertahankan
dengan ginjal buatan biasanya cukup terganggu. Pengobatan yang
lebih baik untuk fungsi ginjal yang hilang permanen ialah mengganti
jaringan ginjal fungsional dengan cara ttransplantasi ginjal (Gyuton, A
dan Hall, J , 2002).
Ginjal buatan (hemodialiser/ dialiser) adalah alat yang
digunakan untuk mengeluarkan sampah metabolisme tubuh atau zat
toksik lain dari dalam tubuh, bila fungsi kedua ginjal sudah tidak
memadai lagi. Hemo, berarti darah, sedangkan dialisis berarti
memisahkan dari yang lain. Secara klinik dimaksud zat sisa atau
sampah dalam darah disaring lewat membran semi permiabel dan
kemudian dibuang (Brunner & Suddarth, 2002)
20
21
hemodialisis
yang
sulit
ditanggulangi,
maka
untuk
22
23
klien
dan
mengalami
metabolisme
untuk
membentuk
[hipotensi,
kram,
muntah],
pembesaran
darah,
24
biokompatibilitasnya.
Biokompatibilitas
mengacu
kepada
25
26
4.
Spiritualitas
Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang
Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Misalnya seseorang yang percaya
kepada Allah sebagai pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Agama
merupakan petunjuk perilaku karena dalam agama terdapat ajaran baik
dan larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan kesehatan
seseorang. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia
dengan Tuhannya dengan menggunakan instrumen atau media sholat,
puasa, zakat, haji, doa, dan sebagainya (Hawari, 2002).
Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan
dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal
(hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal
(hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan
ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). Pasien yang mengalami
gangguan fungsi spiritual tentulah tidak bisa menjalani kehidupan
dengan bahagia dan sejahtera. Menjalani kehidupan yang bahagia,
sejahtera dan sehat hanya dapat dicapai apabila pasien tersebut merasa
sehat secara fisik, mental/spiritual dan sosial, merasa dibutuhkan,
merasa dicintai, mempunyai harga diri serta dapat berpartisipasi dalam
kehidupan. Meskipun pasien dalam kondisi sakit, tetapi kebutuhan
spiritual harus tetap terpenuhi (Asmadi, 2008).
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan seseorang tentang rasa
cinta, keagamaan, rasa syukur dan harapan, arti dan tujuan hidup,
27
moralitas dan etika, apresiasi seni dan keindahan, serta cara untuk
menghadapi kematian (Galek, 2005). Kebutuhan spiritual sebagai
bagian dari kebutuhan manusia secara utuh hanya dapat dipenuhi
apabila perawat dibekali dengan kemampuan memberikan asuhan
keperawatan dengan memperhatikan aspek spiritual klien sebagai
bagian dari kebutuhan holistik pasien sebagai mahkluk yang utuh dan
unik. Pemenuhan kebutuhan spiritual oleh pasien dan keluarga dalam
mencari arti dari peristiwa kehidupan yang dihadapi termasuk karena
penderitaan sakit merasa tetap dicintai oleh sesama manusia dan Tuhan
(Ayurai, 2009).
Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
a.
Berhubungan
dengan
sesuatu
yang
tidak
diketahui
atau
c.
d.
28
Dimensi spiritualitas
Model holistik keperawatan tentang kesehatan secara
tradisional
peralihan
ke
arah
kesejahteraan.
Pengaruh
29
Kesehatan spiritual
Kesehatan
spiritual
atau
kesejahteraan
adalah
rasa
keharmonisan yang dekat antara diri dengan orang lain, alam, dan
dengan kehidupan yang tertinggi. Rasa keharmonisan dicapai
ketika seseorang menemukan keseimbangan antara nilai, tujuan,
dan sistem keyakinan mereka dengan hubungan mereka di dalam
diri mereka sendiri dan dengan orang lain. Pada saat terjadi stres,
penyakit, penyembuhan, atau kehilangan, seseorang mungkin
berbalik ke cara-cara lama dalam merespon atau menyesuaikan
dengan situasi. Sejalan dengan semakin dewasanya seseorang,
mereka sering introspeksi untuk memperkaya nilai dan konsep
ketuhanan yang telah lama dianut dan bermakna.
c.
memberikan
asuhan
keperawatan
dengan
30
tertentu
kesehatan
yang
mungkin
berhubungan
mempunyai
dengan
makna
31
dievaluasi.
Walaupun
demikian,
pengaruh
32
dengan
manusia
dan
saling
dan
pertumbuhan
diri
serta
orang tua
sangat menentukan
dalam
33
pengalaman
pertama
anak
mempersepsikan
Anak
belajar
pentingnya
menjalankan
34
untuk
mengerti
dan
menerima
yang
menyenangkan
separti
pernikahan,
terminal
atau
prognosis
yang
buruk.
35
perawat
justru
menghindar
untuk
36
Kebutuhan spiritual
Kebutuhan
spiritual
adalah
kebutuhan
untuk
2)
3)
Kebutuhan
akan
komitmen
peribadatan
dan
37
mengadakan
hubungan
dengan
Tuhan,
6)
7)
38
8)
9)
10)
f)
39
ritual
atau
praktik
keagamaan
tertentu
untuk
40
B. Kerangka Teori
Berdasarkan landasan teori, yang telah di uraikan, maka dapat
dibentuk kerangka teori yang dapat di gambarkan sebagai berikut:
Transplantasi ginjal
Gagal Ginjal Kronis
Hemodialisa
Tingkat
kebutuhan
spiritualitas klien yang
menjalani hemodialisa.
41
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori yang telah di tulis, maka dapat disusun
kerangka konsep sebagai berikut:
Variabel bebas
variabel terikat
Tingkat Kebutuhan
spiritual klien
Lama hemodialisa
Faktor yang
spiritualitas:
mempengaruhi
1. Pertimbangan
perkembangan.
2. Keluarga.
3. Latar belekang
budaya
4. Pengalaman
seebelumnya.
5. Krisis perubahan.
6. Terpisah dari
spiritual.
7. Isyu moral terkait
terapi.
8. Askep
yang
sesuai.
tahap
etnik
hidup
ikatan
dengan
kurang
42
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Umar (2005), hipotesis adalah suatu perumusan sementara
mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut dan
mengarahkan dalam pembahasan selanjutnya. Terdapat dua hipotesis, yaitu
hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis kerja yang disebut juga hipotesis alternatif
atau hipotesis riset (Ha). Hipotesis alternatif atau hipotesis riset (Ha) dalam
penelitian ini adalah ada hubungan antara lama hemodialisa dengan tingkat
spiritual klien yang menjalani Hemodialisa.