Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
PENGARUH WAKTU ELECTROPLATING DAN POWDER COATING NiCr TERHADAP SIFAT
MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON SPCC-SD. Telah dilakukan penelitian
pengaruh waktu electroplating dan powdercoating nikel-krom terhadap sifat mekanis dan struktur mikro
pada baja karbon SPCC-SD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelapisan nikelkrom(NiCr) dengan proses electroplating dan powdercoating terhadap perubahan sifat mekanis dan struktur
mikro pada baja karbon SPCC-SD untuk peralatan kantor dan komponen otomotif. Kondisi saat proses
electroplating dengan arus sebesar 3 Amper dan tegangan 15 Volt. Variasi waktu celup pada sampel adalah 5,
10, dan 15 menit. Pengujian sifat mekanis yaitu uji kekerasan dengan metode Vicker untuk mengetahui
ketahanan, pengujian tarik untuk mengetahui kekuatan tarik dan pengujian struktur mikro dengan
mikroskop optik untuk melihat strukturmikro serta ketebalan pelapisan nikel-krom. Hasil pengujian
kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan berbeda antara proses electroplating(137,412-199,626 HV)
dengan proses powdercoating (127,696-180,328 HV). Hasil pengujian tarik pada sampel baja SPCC-SD asli
nilai kekuatan tarik sebesar 322 N/mm2, dan elongation () sebesar 44%. Setelah proses powdercoating nilai
kekuatan tarik turun menjadi 309 - 317 N/mm2 dan elongation () turun menjadi 42%. Tapi nilai kekuatan
tarik naik sesudah proses electroplating nikel-krom menjadi 334 - 346 N/mm2, dan nilai elongation () turun
menjadi 40%. Hasil pengamatan strukturmikro pada baja SPCC-SD sebelum dan sesudah proses pelapisan
NiCr memperlihatkan adanya fasa - ferrit saja.
Kata kunci : Electroplating, Baja Karbon SPCC-SD, Uji kekerasan, Uji Tarik, struktur mikro
ABSTRACT
THE EFFECT OF TIME ELECTROPLATING AND POWDERCOATING NiCr ON MECHANICAL
PROPERTIES AND STRUCTURE OF CARBON STEEL MICRO SPCC-SD. Investigated the influence of
time of electroplating and nickel-chrome powdercoating on mechanical properties and microstructure of
carbon steel SPCC-SD has been carry out. The purpose of this study was to determine the effect of nickelchrome plating (NiCr) with the process of electroplating and powdercoating to changes in mechanical
properties and microstructure of carbon steel SPCC-SD for office equipment and automotive components.
Conditions during the process of electroplating with a current of 3 Amperes and voltage 15 Volt. The
variation of holding time on samples of carbon steel dipped was 5, 10, and 15 minutes. Testing mechanical
properties of Vicker hardness test method to find the resistance, tensile testing to determine the tensile
strength and microstructure examination with optical microscope to view the microstructure and thickness as
well as influence the type of nickel-chrome plating. Hardness testing results showed that the hardness values
vary between the process of electroplating (137.412 to 199.626 HV) with powdercoating process (127.696 to
180.328 HV). Tensile test results on samples of steel SPCC-SD original value of 322 N/mm2 tensile strength,
and elongation () by 44%. After powdercoating process of tensile strength values decreased to 309-317
N/mm2 and elongation () dropped to 42%. But the value of tensile strength increased after nickel-chromium
electroplating process became 334-346 N/mm2, and the value of elongation () dropped to 40%. Observations
on the microstructure of steel SPCC-SD before and after the coating process showed a phase NiCr - ferrite alone.
Keywords: Electroplating, Carbon SteelSPCC-SD, hardnesstest, TensileTesting, micro struktur
ISSN 1979-1208
424
1.
PENDAHULUAN
ISSN 1979-1208
425
M 0 (di katoda)
menempel
pada logam bahan uji
Faraday menemukan hubungan antara produk suatu endapan pelais dari ion logam dengan
jumlah arus listrik yang dipakai untuk mengedapkannya. Hukum elektrolisa Faraday (1833)
sampai saat ini merupakan basis utama pemahaman elektrokimia yaitu, (1) jumlah
perubahan kimia oleh satuan arus listrik yang mengalir, (2) jumlah aneka bahan berbeda
yang dibebaskan oleh sejumlah tertentu listrik sebanding dengan berat ekivalen kimianya
Hukum faraday dapat dituliskan sebagai berikut [7-9]:
e.I.t
W=
(gram)
96500
(1)
Dimana: W = berat endapan pelapis (gram), I =arus listrik (amper), e = berat ekivalen
kimianya (massa atom dibagi dengan valensinya), dan t = waktu (detik). Dari rumus di atas,
ketebalan endapan pelapis dapat diperoleh dengan perhitungan:
ISSN 1979-1208
426
Berat endapan
Density =
(gram/cm 3)
(2)
Volume
Dengan mengukur langsung permukaan benda kerja/bahan uji (katoda), ketebalan dapat
ditentukan sebagai berikut:
Volume
(cm3)
Ketebalan (cm) =
(3)
Luas permukaan
(cm2)
Arus total yang mengalir melalui sistem menghasilkan perhitungan besar logam yang
terlapiskan. Dalam proses lapis listrik (electroplating) yang lebih penting adalah ketebalan
rata-rata, bukan berat total logam yang terendapkan. Ketebalan rata-rata akan tergantung
pada berat total logam yang diendapkan dan luas permukaan dimana endapan menyebar.
Dalam hal ini satu variabel yang dikenal dengan rapat arus sangat penting untuk
diperhatikan. Rapat arus didefenisikan sebagai jumlah arus pada suatu luas permukaan
tertentu yang biasa dinyatakan sebagai amper/m2.
Proses pelapisan nikel merupakan salah satu proses akhir yang banyak diterapkan
dalam industri barang-barang logam. Proses lapis listrik yang terjadi merupakan proses
pelapisan yang dilakukan dalam media larutan elektrolit dengan bantuan arus listrik searah.
Larutan elektrolit nikel yang banyak digunakan dalam dekade sekarang adalah hasil
modifikasi watts, yang diumumkan tahun 1916 oleh Prof O.P Watts sendiri, dimana dalam
larutan digunakan garam nikel klorida sebagai pelapisan nikel terjadi pembentukan lapisan
di atas permukaan katoda/benda kerja dengan mereduksi ion-ion logam pelapis yang
menempel pada benda kerja tersebut. Oleh karena itu prosesnya disebut proses pelapisan
katodik. Pelapisan menggunakan nikel dapat dilakukan dengan berbagai jenis larutan
elektrolit. Lapisan nikel dapat diklasifikasikan menurut jenis larutan elektrolit yang
digunakan diantaranya terdapat larutan watts (watts bath), larutan sulfat (all sulfate bath),
larutan klorida (all choride bath), larutan nikel hitam (black nikel bath), larutan nikel suram
(cold bath). Langkah-langkah operasi pelapisan nikel seperti pada pelapisan logam lainnya,
tetapi pada operasi ini perlu diperhatikan pH larutan, karena larutan mempunyai
kecendrungan besar untuk menjadi alkalin. Begitu pula terhadap temperatur dan rapat arus
perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi sifat-sifat lapisan yang dihasilkan.
Dalam proses elektrolisa nikel terjadi reaksi pada katoda, yaitu proses reduksi dari
ion-ion nikel dengan bantuan elektron-elektron yang berasal dari sumber arus searah.
Reaksinya yang terjadi pada katoda dimana pereduksi terjadi dapat dituliskan sebagai
berikut:
Ni2+ + 2e
2H + 2e
ISSN 1979-1208
Ni0
H2
427
2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1.
ISSN 1979-1208
428
Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam melakukan proses pelapisan electroplating nikel-krom
adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama pelapisan.
b. Memasang semua alat untuk proses pelapisan.
c. Mempersiapkan larutan, kemudian larutan tersebut dipanaskan sampai suhu 60C
untuk pelapisan nikel dan 50C untuk pelapisan krom dekoratif.
d. Mempersiapkan benda kerja yang akan dilapis dan telah dibersihkan dengan larutan
pembersih.
e. Proses pelapisan pertama, benda kerja yang akan dilapisi diletakkan pada kutub
negatif dan plat nikel pada kutub positif.
f. Benda kerja dicelupkan kemudian stop kontak dihidupkan.
g. Pelapisan dilakukan dengan waktu sesuai dengan ketebalan lapisan yang diinginkan,
sebagai contoh waktu pencelupan yaitu 5,10, dan 15 menit.
h. Pembilasan dilakukan pada benda kerja sebelum dilakukan proses kedua.
i. Proses pelapisan kedua, benda kerja dicelupkan ke dalam larutan krom dengan
tegangan 5 Volt dan waktu pencelupan selama 2 menit.
j. Pembersihan benda kerja sebelum dilakukan pengujian iluminasi cahaya dan pengukuran ketebalan.
k. Pengujian iluminasi cahaya dilakukan pada permukaan benda kerja yang datar dan
yang terlihat paling cerah serta mengukur ketebalannya.
ISSN 1979-1208
429
3.
3.1.
Gambar 1. Morfologi Permukaan Tampang Lintang Baja SPCC-SD asli, Pembesaran 100x
a
b
c
Gambar 2. Morfologi Permukaan Baja SPCC-SD Cara Powdercoating, Pembesaran 100x,
Waktu Celup: A. 5 Menit., B. 10 Menit., C. 15 Menit.
A
b
c
Gambar 3. Morfologi Permukaan Baja SPCC-SD Cara Electroplating, Pembesaran 100x,
Waktu Celup: A. 5 Menit., B. 10 Menit., C. 15 Menit
Gambar 1, diatas memperlihatkan sampel baja SPCC-SD asli. Dari Gambar 2a, sampai
dengan 2c adalah menunjukkan morfologi permukaan tampang lintang sampel baja SPCCSD setelah proses powder coating krom, dimana hanya teramati strukturmikro ferit (-Fe),
tidak tampak pearlite (Fe3C) dan ketebalan lapisan krom sekitar 35 50,8 m. Juga untuk
Gambar 3a sampai dengan 3c, adalah menunjukkan morfologi permukaan tampang lintang
sampel baja SPCC-SD setelah proses electroplating nikel-krom, dimana hanya teramati
struktur mikro ferit (-Fe), tidak tampak pearlite (Fe3C) dan ketebalan lapisan nikel-krom
sekitar 7,49 16,78 m.
3.2.
(4)
Hasil pengukuran kekerasan dapat dilihat pada Tabel 2, dan Gambar 4, 5a-c, dan 6a-c,
dibawah memperlihatkan hasil identor dari sampel baja SPCC-SD asli, maupun setelah
ISSN 1979-1208
430
a.
b.
c.
Gambar 5. Hasil Identor Uji Kekerasan Baja SPCC-SD, Powder coating Lama Waktu
Pelapisan, A. 5 Menit, B. 10 Menit, Dan C. 15 Menit
a.
b.
c
Gambar 6. Hasil Identor Uji Kekerasan Baja SPCC-SD, Electroplating Lama Waktu
Pelapisan, A. 5 Menit, B. 10 Menit, Dan C. 15 Menit
Tabel 2. Data Hasil Uji Kekerasan Baja SPCC-SD Sebelum dan Sesudah Proses Pelapisan
Krom dengan Nikel-Krom.
No. Nama Sampel
Nilai Kekerasan (HV)
1.
Sampel Asli(normal)
93,81
2
Sampel dari hasil Electroplating (EP1)
137,412
(EP3)
196,38
(EP3)
199,626
3.
Sampel dari hasil Powder coating(PC1)
127,696
(PC2)
153,116
(PC3)
180,328
Dimana nilai kekerasan meningkat dibanding nilai kekerasan sebelum pelapisan krom
sebesar 93,808 HV. Untuk Gambar 6a-c adalah menunjukkan morfologi permukaan
berbentuk belah ketupat sampel baja SPCC-SD setelah proses electroplating nikel-krom
dengan nilai kekerasan sekitar 137,412 HV 199,626 HV. Ternyata ada perbedaan yang
signifikan nilai kekerasan yang diakibatkan cara proses pelapisan yang beda pada waktu 10
menit yaitu 43 HV. Hal ini disebabkan karena lapisan yang terbentuk semakin tebal, namun
distribusi kekerasan nya tidak merata.Dengan kekerasan semakin meningkat sejalan dengan
bertambahnya titik distribusi arus, sehingga akan menyebabkan semakin cepat proses
pengendapan ion-ion elektrolit kedalam permukaan benda kerja. Hal ini berpengaruh
ISSN 1979-1208
431
Pembahasan
Pengamatan secara morfologi permukaan atau struktur mikro sesudah proses
electroplating nikel-krom dan powder coating krom pada baja SPCC-SD dengan variasi waktu
dan sebelum proses pelapisan dilihat pada gambar 3.2.1 3.2.3a-c dari tampang lintang
menunjukkan ada lapisan dengan ketebalan yang bisa diukur.
Pada pemakaian lapisan nikel-krom secara electroplating pada dasar baja SPCC-SD
dan rentang waktu antara 5 menit, 10 menit dan 15 menit menunjukkan hasil pelapisan yang
mempunyai bobot lebih kecil dan secara dekoratif lebih mengkilap dikarenakan cukupnya
waktu yang dibutuhkan dalam proses electroplating nikel-krom. Akan tetapi untuk proses
powder coating krom pada lapisan dasar baja SPCC-SD menghasilkan bobot lapisan yang
lebih besar dan suram, tetapi mudah terkelupas karena gesekan.
Tabel 3. Data Hasil Uji Kekuatan Tarik Pada Baja SPCC-SD Sebelum
Dan Sesudah Pelapisan Nikel-Krom.
Ao
Fm
u
No
Keterangan
2
2
2
(mm ) (kN) (N/mm ) (kgf/mm ) (%)
1.
47,32 15,25
322
32,8
44 Sampel asli
2.
51,83 16,00
309
31,9
42 PC-Cr1
3.
50,45 16,00
317
32,3
42 PC-Cr2
4.
50,08 15,50
309
31,5
40 PC-Cr3
5.
50,85 17,00
334
34,1
40 EP-NiCr1
6.
49,06 17,00
346
35,3
40 EP-NiCr2
7.
48,09 16,25
336
34,4
40 EP-NiCr3
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, penggunaan proses
electroplating nikel-krom dan proses powder coating krom pada baja SPCC-SD berbagai
tingkatan waktu memberikan hasil tebal lapisan yang berbeda-beda. Perbedaan ini
mempunyai kecenderungan bahwa makin lama waktu yang digunakan maka tebal lapisan
yang terbentuk cenderung semakin besar. Untuk menghasilkan lapisan dengan electroplating
nikel-krom yang baik maka dipilih komposisi larutan dengan pH rendah dan untuk
mengontrol pH agar tetap pada kisaran angka 1 5 maka digunakan asam sulfat.
Kuat arus merupakan bilangan yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir
melewati tiap satuan waktu electroplating nikel-krom. Dengan adanya hal ini menunjukkan
bahwa kuat arus yang digunakan berperan aktif terhadap tebal lapisan yang terbentuk.
Pemakaian kuat arus yang terlalu besar menyebabkan gelembung-gelembung gas disekitar
benda kerja yang berakibat pada penghambatan partikel-partikel logam nikel dan krom
yang akan menempel secara sempurna pada benda kerja dan proses yang terjadi terlalu
ISSN 1979-1208
432
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh proses powder coating krom dan
electroplating nikel-krom dengan variasi waktu pada baja SPCC-SD dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ada perbedaan tebal lapisan nikel-krom dan lapisan krom akibat beda proses
pelapisan pada waku yang sama yaitu powder coating dan electroplating nikel-krom.
2. Ada perbedaan nilai hasil uji kekuatan tarik akibat beda proses pelapisan pada waktu
sama yaitu powder coating dan electroplating nikel-krom.
3. Tidak ada perbedaan yang signifikan ditinjau dari pengamatan mikro struktur akibat
dua proses pelapisan yaitu powder coating dan electroplating nikel-krom, hanya terlihat
fasa -ferrit saja.
4. Ada perbedaan nilai hasil uji kekerasan akibat beda proses pelapisan pada waktu 10
menit sekitar 43 HV, dimana nilai kekerasan cara powder coating lebih kecil dibanding
electroplating nikel-krom.
ISSN 1979-1208
433
DAFTAR PUSTAKA
[1] ARSIANTO, S. A., Mengenal Teknik Pelapisan Logam. Bandung: Balai Besar
Pengembangan Industri Logam dan Mesin.1995.
[2] ARIKUNTO, S., Prosedur Penelitian: Rineka Cipta, 1990.
[3] TOMIJIRO, K. dan Anton, J. H. Mengenal Pelapisan Logam Electroplating, Yogyakarta:
Andi Offset.1992.
[4] HADI, S. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.1985.
[5] SATOTO INDRAWAN, Menjadi Pengusaha Electroplating Chrome, Andi Offset,
Yogyakarta, 2007.
[6] SUCAHYO, B. Ilmu Logam. Surakarta: Tiga Serangkai.1994.
[7] http://en.wikipedia.org/wiki/Electroplating
[8] SUARSANA, I. KETUT, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol.2, Kampus Bukit
Jimbaran, Bali 2002.
[9] BAMBANG SANTOSA,MARTIJANTI, Pengaruh Waktu dan Rapat Arus Pada Proses
Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan, Majalah Ilmiah Kopertis, Nomor 11, Juni
2004, hal 32 35. 2004
[10] AGUS SOLEHUDIN, LENI JUWITA, Simulasi Proses Pelapisan Logam Nikel Dekoratif
untuk meningkatkan Kualitas Produk, Majalah Ilmiah Kartika Wijayakusuma, Vol 10,
No.1, Pebruari2002, hal 40-46.2002
[11] -------, Metals Hand Book, Volume 2, Heat Treating, Cleaning and Finishing, 1964.
DISKUSI
1.
ISSN 1979-1208
434