You are on page 1of 53

Bab 1

Pendahuluan
Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan
pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen,
dan lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas
menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan
proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta
berbagai cara mengelola operasinya

APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN MANAJEMEN OPERASIONAL?


Untuk menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis
(perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu:
1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke
pasar.
2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan di
dalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka dalam fungsi operasional
diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan demikian, Manajemen
Operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan
nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi
output. Aktifitas tersebut berlaku untuk berbagai macam produsen barang seperti
elektronik, garmen, otomotif, demikian pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti
media masa, hiburan, pendidikan, konsultan.

MENGAPA MANAJEMEN OPERASIONAL PENTING UNTUK DIPELAJARI?


Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya
mempelajari MO diantaranya adalah:
1. MO merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi
sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari
konsep MO.
1 | Manajemen Operasi

2. Dengan mempelajari MO, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang
berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa
3. Dengan mempelajari MO, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa
yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional penting sekali untuk
dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO akan berdampak
besar bagi perusahaan

APA SAJA YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER OPERASIONAL DAN


LINGKUP TANGGUNG JAWABNYA?
Berkaitan dengan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang
benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional, maka proses
manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional.
Secara lebih terperinci, penjelasan mengenai tugas atau aktifitas serta tanggung
jawab seorang manajer operasional tergambar dalam sepuluh keputusan utama yaitu:
1. Desain barang dan jasa.
Keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan,
dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain
barang dan jasa.
2. Manajemen Kualitas.
Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun
prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan.
3. Desain proses dan kapasitas.
Menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas
yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena
berkaitan dengan berbagai hal.
4. Strategi lokasi.
Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang
bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi perusahaan.
5. Strategi layout.
Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan
operasional.
6. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan.
2 | Manajemen Operasi

Karena tenaga kerja merupakan bagian integral dan paling penting dari seluruh input
yang digunakan dalam perusahaan maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini
adalah sesuatu yang paling penting.
7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain Management).
Keputusan ini menjelaskan apa yang akan pentingnya integrasi antara perusahaan itu
sendiri dengan pihak supplier maupun distributor karena adanya interdependensi.
8. Manajemen Persediaan.
Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan
menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
9. Penjadwalan.
Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritis yang harus benar-benar
dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.
10.Pemeliharaan.
Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil. Penjelasan lebih
terperinci ada dalam bab-bab selanjutnya.

APA SAJA BIDANG KEGIATAN YANG MASIH MEMERLUKAN KEAHLIAN


MANAJEMEN OPERASIONAL ?
Untuk menjawab pertanyaan di manakah peluang kerja di bidang manajemen
operasional ? maka dalam hal ini akan diberikan contoh-contoh kasus yang banyak
berkecimpung mengenai manajemen operasional, antara lain:
1. Manajer Pabrik (Plant Manager) yang biasanya harus berpengalaman dalam
manajeman pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen
pembelian, manajemen persediaan, termasuk pula pengelolaan karyawan di
operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.
2. Direktur Pembelian (Director of Purchashing) harus memiliki pengetahuan yang
menyeluruh mengenai fungsi pembelian, kemmapuan menelaah program penjualan,
mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier sampai distributor,
mengkoordinasi aktifitas operasi.
3. Manajer Mutu (Quality Manager) mempunyai pandangan yang luas mengenai konsep
statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional karena kualitas
merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan terutama fungsi operasional.

3 | Manajemen Operasi

4. Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants) harus memiliki


keahlian yang berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai
konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan.
5. Manajer dan Perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manajer and Planner)
bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan
supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material
Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam
dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan. Disamping itu selain konsep
manajemen operasional, harus pula menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi
informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang
tersedia.
Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa,
juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer
operasional bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi
non bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misaklnya di
pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.

SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL


Bidang manajemen operasional termasuk konsep yang masih baru, namun
sejarahnya amat menarik. Peningkatan dalam konsep dan disiplin ilmu manajemen
operasional didukung adanya penemuan baru dan sumbangan pemikiran banyak para ahli.
Dalam hal ini akan dipaparkan secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir
yang antara lain adalah:
Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep
standarisasi dan pengendalian mutu dengan menghasilkan produk yang dapat dibongkar
pasang untuk jenis produk senjata yang dapat dijual dengan harga tinggi.
Frederick W. Taylor (1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang
memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat
dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja.
Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt serta Frank dan Lillian Gilberth termasuk
yang pertama kali mencari cara yang sistematis dan terbaik untuk memproduksi.
Henry Ford dan Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan pengetahuan mereka
akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi sehingga memberikan
sumbangan penting tentang mail order.

Bab 2
Perencanaan Operasi
4 | Manajemen Operasi

Untuk bisa membuat suatu perencanaan operasi perusahaan, ada baiknya kita
memahami terlebih dahulu perencanaan korporasi yang tercakup didalamnya antara lain
pembuatan visi, misi, strategi, tujuan strategis, standar/indikator keberhasilan, target,
program kerja (action plan), bahkan pemakaian berbagai sumber daya perusahaan.

VISI
SUATU PERNYATAAN MENYELURUH TENTANG GAMBARAN IDEAL YANG
INGIN DICAPAI OLEH ORGANISASI DI MASA YANG AKAN DATANG.
WHAT WE BELIEVE, WE CAN BE= sim salabin jadi apa?
Citraan-citraan ideal di masa yang akan datang, yang mempengaruhi mental
orang-orang agar berhasrat mencapainya.
Memberikan arah dan fokus
Tak berbatas waktu
Diciptakan melalui konsensus.

MISI
SUATU PERNYATAAN BISNIS DARI SEBUAH ORGANISASI (PERUSAHAAN),
YANG MENJELASKAN RANGKAIAN AKTIVITAS DALAM PENCAPAIAN VISI.
WHAT WE BELIEVE, WE CAN DO = Lakukan sekarang
Menyatakan alasan-alasan bisnis tentang keberadaan perusahaan
Tidak menyatakan suatu hasil
Tidak ada batas waktu atau pengukuran
Mendefinisikan bisnis sekarang dan yang akan datang dalam bentuk nilai, produk,
pelanggan, alasan-alasan dan pasar

TUJUAN STRATEGIS:
HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN DAPAT DIRAIH ATAU DICAPAI OLEH
INDIVIDU, KELOMPOK, ATAU SELURUH ORGANISASI
Perumusan tujuan strategis harus mengikuti kaidah:
5 | Manajemen Operasi

S : Specific (spesifik)
M : Measurable (dapat diukur)
A : Achievable (dapat dicapai)
R : Result-oriented (berfokus pada hasil)
T : Time-bound (berbatas waktu)

ACTION PLAN / RENCANA KERJA / PROGRAM KERJA:


MERUPAKAN SEGALA RENCANA TINDAKAN YANG MEMUAT SECARA JELAS
MENGENAI LANGKAH-LANGKAH YANG AKAN DILAKUKAN GUNA
PENCAPAIAN TUJUAN DAN TARGET ORGANISASI YANG TELAH
DITETAPKAN DI AWAL.
PERUMUSAN ACTION PLAN MEMUAT 5W+2H:
5W
What : Apa tindakan yang diajukan ?
When : Bilamana/kapan tindakan itu akan mulai diterapkan ?
Where : Dimana tindakan itu akan diterapkan ?
Who

: Siapa yang akan melakukan & bertanggung jawab ?

Why

: Mengapa tindakan itu dilakukan ?

How

: Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan tindakan itu ?

2H

How Much : Berapa besar manfaat yang akan diterima dari implementasi
tindakan itu ?

Setelah kita memahami konsep dasar pembuatan perencanaan korporasi diatas,


dengan aturan pembuatan yang sama kita dapat mengaplikasikannya didalam membuat
perencanaan strategi operasi bahkan pemanfaatan kapasitas dari berbagai sumber daya
perusahaan.

Latihan Soal
6 | Manajemen Operasi

Untuk memperlancar pembuatan perencanaan operasi, ada baiknya mahasiswa


diperkenalkan terlebih dahulu dalam pembuatan perencanaan korporasi (hanya sebatas
visi, misi, tujuan strategis, dan rencana kerja). Setelah dipahami, kemudian mahasiswa
diminta untuk membuat perencanaan operasi (dalam hal yang sama yaitu visi operasi,
misi operasi, tujuan strategis operasi, dan rencana kerja operasi), setelah itu bandingkan
perbedaan antara perencanaan korporasi dan perencanaan operasinya.

1. PERENCANAAN KORPORASI
VISI
Menjadi perusahaan pembuat sepatu kulit ular kelas dunia terbesar di Indonesia.
MISI :
1. Pengembangan bisnis ekspor sepatu kulit ular dari hulu ke hilir (dimulai dari
penangkaran ular sampai ekspor sepatu kulit ular kelas dunia ke manca negara)
2. Kepuasan pelanggan dituangkan melalui desain sepatu kulit ular yang unik, eksotis,
dan penuh kemewahan
3. Melayani pelanggan dengan sepenuh hati dan menomorsatukan pelanggan adalah
kepuasan kami
TUJUAN STRATEGIS:
1. Meningkatkan keuntungan bersih perusahaan sebesar 10% pertahun selama 5 tahun ke
depan, dimulai dari akhir Desember 2008
2. Selama 3 tahun ke depan, pangsa pasar domestik meningkat menjadi 75% dari
keseluruhan total pangsa pasar sepatu kulit ular kualitas internasional
3. Menurunkan cacat produksi menjadi 2% dari total produksi pertahun, dimulai akhir
Desember 2008
RENCANA KERJA:
1. Membeli indukan ular berkualitas tinggi ke pemasok ular di Kalimantan Barat
2. Membangun tempat penangkaran dan beberapa sumber daya pendukung
3. Mencari buyer-buyer dari mancanegara dengan mengikuti pameran-pameran
internasional
4. Mengikuti pelatihan peningkatan kinerja SDM dalam memproduksi, terutama
mendesain sepatu berkualitas internasional

7 | Manajemen Operasi

2. PERENCANAAN OPERASI
VISI
Mewujudkan departemen produksi kaos sablon yang terlengkap, handal, dan up to date di
perusahaan sejenis di Indonesia
MISI :
1.

Menyelenggarakan
terkomputerisasi

proses

produksi

kaos

sablon

dengan

teknologi

2.

Senantiasa beradaptasi dan berorientasi kepada selera pasar dalam mewujudkan


desain-desain yang up to date

3.

Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengedepankan kualitas produk dan


pelayanan

TUJUAN STRATEGIS:
1.

Dalam 3 tahun ke depan, departemen produksi berhasil mempertinggi tingkat


penyelesaian produk yang on time (sesuai jadwal produksi) hingga 95% dari total
produksi

2.

Departemen produksi berhasil menurunkan cacat produksi hingga 5% saja dari


total produksi per tahun, dalam 5 tahun ke depan.

RENCANA KERJA:
1.

Melakukan perawatan mesin dan perbaikan mesin-mesin yang rusak

2.

Meningkatkan ketrampilan dan keahlian karyawan dengan memberikan pelatihanpelatihan yang signifikan

3.

Menyediakan material yang benar-benar sesuai dengan persyaratan dan desain


produk

Bab 3
Peramalan

8 | Manajemen Operasi

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan jumlah permintaan (demand)


produk dari konsumen di masa yang akan datang. Merupakan langkah awal dari proses
perencanaan dan pengendalian produksi secara keseluruhan.

MODEL KUALITATIF
Individual Opinion:
Opini peramalan berasal dari pribadi (individu)/pakar dalam bidangnya yaitu konsultan
ilmiah/non ilmiah, manajer pemasaran/produksi, individu yang banyak bergerak pada
masalah tersebut. (kebaikan:cepat, kelemahan:subyektif)
Group Opinion:
Opini peramalan diperoleh dari beberapa orang dengan mencoba merata-ratakan hasil
peramalan yang lebih obyektif (rasional). Kebaikan: lebih obyektif (unsur subyektifitas
dapat dihilangkan, misalnya dengan merata-ratakan hasil.
Contoh: Delphy method peramalan dibentuk melalui beberapa tahapan untuk mencari
hasil yang lebih obyektif. Pada metode ini kepada expertnya diberikan informasi
tambahan sehingga keputusan hasil ramalan dapat berubah karena informasi tersebut.
Secara umum metode kualitatif lebih mudah dibuat tetapi mempunyai unsur subyektifitas
yang tinggi.

MODEL KUANTITATIF
Unsur obyektifitas lebih tinggi karena menggunakan pendekatan teknis (Mathematical
Approach)
Time Series
Meramalkan titik-titik permintaan (mencari sesuatu fungsi yang representatif)
terhadap data ataupun fakta yang ada demand hanya dipengaruhi oleh waktu dt
= f(t).
Kausal
Meramalkan permintaan dengan tidak hanya memperhatikan waktu. Sebenarnya
demand juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti: harga produk, saluran
distribusi, promosi, pendapatan, jumlah penduduk,dll ->dt = f (faktor penyebab
demand)

Pada metode ini diperlukan :


1.

Identifikasi variabel yang relevan


9 | Manajemen Operasi

2.

Pencarian fungsi yang cocok


Kebaikan:

- mempunyai ketepatan hasil yang tinggi


- dapat digunakan untuk peramalan jangka panjang

Kelemahan:

- tidak praktis, membutuhkan banyak jenis data


- waktu lama
- mahal

Jadi peramalan adalah suatu upaya memperkecil resiko yang mungkin timbul akibat
pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan produksi, namun upaya memperkecil
resiko dibatasi oleh biaya

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode peramalan :


- Tujuan peramalan
- Jangkauan peramalan
- Tingkat ketelitian
- Ketersediaan data
- Bentuk pola data
- Biaya
10 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Hal-hal yang harus dilakukan :


- Definisikan tujuan peramalan
- Buat diagram pencar
- Pilih beberapa metode peramalan
- Hitung ramalan dan kesalahannya
- Pilih metode dengan kesalahan terkecil
Jenis Pola Data:
- Konstan
- Trend (linier )
- Musiman (seasional)
- Cyclic (siklis)
Fungsi Peramalan :
- Konstan

: dt = a

- Trend (linier )

: dt = a + bt

- Kwadratis

: dt = a + bt + ct2

- Eksponential

: dt = a.ebt

- Cyclic (siklis)

: dt = a + b sin cos

Kriteria Performansi peramalan :


1.

Mean square error (MSE)


n

MSE
t 1

X t Ft 2
n

Xt = data aktual pada periode t


Ft = data ramalan pada periode t
11 | M a n a j e m e n O p e r a s i

n = banyaknya periode
2. Presentase kesalahan ( PEt )

X F
Pet t t .100%
X t Percentage error (MAPE)
3. Mean Absolute
n

MAPE

PEt
n

t 1

4. Standar Error Of Estimate (SEE)

SEE

Xt F 2

t 1

n f

f = derajat bebas, dengan:


nilai 1 untuk data konstan, 2 untuk data linier, 3 untuk data kuadratis

Metoda Kuantitatif Time Series


1.

METODA REGRESI

A. Pendahuluan
Analisa regresi adalah suatu metode statistika yang bersifat eksplikatif, dimana ada
satu variabel (tak bebas) yang hendak diterangkan (dijelaskan) melalui satu atau beberapa
variabel yang lain (bebas).
Diantara metode-metode eksplikatif, analisa regresi tampaknya yang paling populer
dan banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh dua alasan, yaitu :
1.
2.

Penggunaannya yang cukup mudah.


Bisa digunakan untuk menafsirkan dan meramalkan.

Namun, ada persyaratan yang harus dipahami, yang kadangkala menjadi kendala
dalam penggunaannya, yaitu bahwa variabel-variabelnya, baik yang bebas maupun yang
tak bebas, haruslah kuantitatif.

Latihan Soal A1
12 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Dalam rangka mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran rutin


suatu keluarga, dilakukanlah suatu survei di suatu keluarga, dilakukanlah survei di suatu
kecamatan di lingkungan kotamadya Bandung, pada tahun 1990. Adapun variabelvariabel yang didata adalah sebagai berikut :
Y

= Pengeluaran rutin rata-rata per bulan (ribuan Rp.)

X1

= Penghasilan rata-rata per bulan (ribuan Rp.)

X2

= Jumlah anggota keluarga (orang)

X3

= Usia kepala keluarga (tahun)

X4

= Tingkat pendidikan kepala keluarga, dinyatakan dalam waktu studi yang normal
untuk mencapainya (tahun)

X5

= Harga rumah tinggal (jutaan Rp.)

Sehubungan dengan data itu, dipilihlah 20 keluarga secara acak (random) dan
diperoleh data-data sebagai berikut :

Terlihat disini, bahwa variabel-variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, diduga
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi variabel-variabel tak bebas Y.

13 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Latihan Soal A2
1. Sebutkan beberapa contoh variabel kuantitatif !
2. Sebutkan beberapa contoh variabel kualitatif !
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi :
a. Pengeluaran rutin suatu keluarga (ribuan Rp. / bulan)
b. Harga jual sebuah rumah (jutaan Rp.)
c. Penghasilan seorang manajer (jutaan Rp. / bulan)
d. Hasil penjualan suatu perusahaan (jutaanRp./bulan
produk/bulan)

atau

satuan

B. Model
Suatu model regresi mempunyai bentuk dan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Satu variabel tak bebas, dengan notasi : Y
2.
Satu atau beberapa variabel bebas, dengan notasi : X1, X2, ..., Xp
3.
Suatu hubungan fungsional (rumus atau persamaan matematika) : Y =
f(X1, X2, ..., Xp)
Beberapa contoh model regresi adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Y = 10 + 4X
Y = 5 + 3X2
Y = 500 + 15X1 10X2 + 5X3
Y = 4X8
Y = 150 + 25X1 + 40X2 6X1X2
Bila variabel bebasnya hanya ada satu, maka disebut regresi sederhana.
Bila variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut regresi majemuk.
Bila hubungan fungsionalnya linier, maka disebut regresi linier.
Bila hubungan fungsionalnya non linier , maka disebut regresi non linier.

Seringkali dipilih hubungan fungsional yang linier saja, karena :


1. Model linier adalah yang paling sederhana.
Selama tidak ada keunggulan yang berarti dari model yang lebih rumit (non
linier), maka model yang paling sederhana pun sudah cukup memuaskan.
2. Model linier memungkinkan dilakukannya beberapa jenis pengukuran kualitas
model (keandalannya bisa diuji dengan beberapa jenis uji hipotesa)
Namun, kadangkala model linier yang digunakan terasa terlalu dipaksakan , sehingga
hasilnya sangat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Maka, suatu model non
14 | M a n a j e m e n O p e r a s i

linier mungkin bisa memberikan hasil yang lebih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Suatu model non linier bisa ditransformasikan menjadi model linier dengan jalan
mentransformasikan variabel dan parameternya. Selanjutnya, semua analisa yang berlaku
pada suatu model linier, bisa juga diberlakukan pada model non linier yang telah
ditransformasikan itu.

Latihan Soal B
1.

Dari model non linier : Y = a + bX 2 , transformasikan Z = X2 maka diperoleh


model linier : Y = a + bZ

2.

Dari model non linier :

Y = aXb
Log Y = log aXb
= log a + log Xb
= log a + b log X

C. Regresi Linier Sederhana


Regresi Linier Sederhana yang sebenarnya mempunyai model sebagai berikut :
Y = A + BX + E
Yang kemudian ditaksir dengan model :
Y = a + bX
Permasalahannya sekarang adalah berapa harga parameter-parameter a dan b itu. Hal
ini ditentukan dngan menggunakan rumus-rumus berikut :

n XY - X Y
b=
n X2 ( X )2

a=

Y - b. X
n

Selanjutnya, kualitas model bisa diukur, antara lain dengan :


15 | M a n a j e m e n O p e r a s i

1. koefisien korelasi :
n XY - X Y
R=
n X2 ( x )2n Y2 ( Y )2

Yang menyatakan keeratan hubungan antara variabel Y dengan variabel X.


Bila R mendekati 1 atau -1, maka model ini cukup baik. Sebaliknya bila R
mendekati 0 (nol), maka model ini kurang baik
2. Koefisien determinasi = R2, yang menyatakan kemampuan variabel X untuk
menjelaskan (memberi informasi tentang) variabel Y.
Bila R2 mendekati 1, maka model ini cukup baik. Sebaliknya,
Bila R2 mendekati 0 (nol), maka model ini kurang baik.

3. Kesalahan baku taksiran :

( Y Y )2

S=

n-2
Bila S mendekati 0 (nol), maka model itu cukup baik.

Latihan Soal C
Dari contoh A, diambil 10 data pertama dari variabel Y dan variabel X1 dan
selanjutnya variabel X1 disebut variabel X saja.

16 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Maka :
10 x 3820000 6500 x 5075
b=

= 0.632
10 x 5050000 - 65002

a = 507.5 0.632 x 650 = 96.818

sehingga diperoleh model regresinya :


Y = 96.818 + 0.632 X

Selanjutnya, untuk pengukuran kualitas model, dihitung pula :


1. Koefisien Korelasi :
10 x 3820000 6500 x 5075
R=

= 0.90169
(10 x 5050000 65002)(10 x 2980625 50752)
Berarti, model regresi cukup baik

2. Koefisien Determinasi:
17 | M a n a j e m e n O p e r a s i

R2 = 0.901692 = 0.81305 Berarti , model regresi cukup baik.


2. METODE SMOOTHING
Pada metode smoothing,data digunakan periode perperiode terdiri dari 2 kelompok,:
metode rata-rata dan metode exponential smoothing
a)

Single Moving Average atau rata-rata bergerak


Moving average pada suatu periode merupakan peramalan untuk satu periode ke
depan dari periode rata-rata tersebut.

Latihan Soal SMA


Data Penjualan suatu produk 12 bulan terakhir :
T

Data penjualan (Unit) MA (3)

Ramalan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

10
18
29
15
30
12
16
8
22
14
15
27
?

19
20,7
24,7
19
19,3
12
15,3
14,7
17
18,7

19
20,7
24,7
19,0
19,3
12,0
15,3
14,7
17,0
18,7

b) Linier Moving Average


Jika pola data menunjukan Pola Trend maka single moving average tidak tepat. Yang
lebih tepat adalah linier moving average.
Dasarnya: Penggunaan moving average kedua untuk memperoleh penyesuaian pola trend
1.

Hitung single moving average dari data dengan periode perata-rataan tertentu;
hasilnya notasikan St
2. Hitung moving average kedua, yaitu moving average dari St dengan periode
perata-rataan yang sama, hasilnya notasikan dengan St

18 | M a n a j e m e n O p e r a s i

3. Hitung komponen at dengan rumus : at = St + (St - St)


1.

Hitung komponen trend bt dengan rumus :

bt = 2 (st st)
N-1

1.

Peramalan m periode ke depan setelah t adalah sbb : Ft+m = at + bt.m,

Latihan Soal DMA


Data Penjualan suatu produk 12 bulan terakhir :

Penjualan
(unit)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

140
159
136
157
173
131
177
188
154
179
180
160
?
?

MA (4)
(st)

MA (4)
(st)

at

bt

148
156,25
149,25
159,50
167,25
162,50
174,50
175,25
178,50

153,25
158,06
159,62
165,93
169,87
170,12

165,75
176,43
165,37
183,06
180,62
166,37

4,17
6,13
1,92
5,71
3,58
-1,25

19 | M a n a j e m e n O p e r a s i

at+bt.m (m=1)

169,91
182,56
167,29
188,77
184,20
165,12
163,85

Bab 4
Perencanaan Produksi Agregat
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (througtphut), atau jumlah unit yang
dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu
periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas
juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan
berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat
biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan.
Perencanaan agregat (aggregate planning) juga dikenal sebagai penjadwalan
agregat (aggregate scheduling) berhubungan dengan penentuan kuantitas dan waktu
produksi pada jangka menengah, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan. Tujuan
perencanaan agregat adalah memperkecil biaya.
Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:
Mengubah tingkat persediaan, meragamkan jumlah tenaga kerja dengan cara
mengkaryakan atau memberhentikan, meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau
waktu kosong.
Adapun beberapa strategi perencanaan produksi agregat adalah sbb:
1.

Strategi tenaga kerja tetap produksi konstan

2.

Strategi tenaga kerja berubah produksi mengikuti demand

3.

Strategi kombinasi

4.

Strategi transportasi

20 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Dalam modul manajemen operasi ini akan dijelaskan pembuatan perencanaan


produksi agregat dengan menggunakan strategi pertama yaitu tenaga kerja tetap dan
produksi konstan.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam strategi ini adalah :


1.

Penentuan jumlah permintaan (demand ) produk berdasarkan hasil peramalan

2.

Penentuan jumlah tenaga kerja per periode rencana

3.

Penghitungan RMH (Resources Man Hour) atau jumlah jam-orang

4.

Penghitungan UPRT (Unit Production Regular Time)

5.

Penghitungan UPOT (Unit Production Over Time)

6.

Penentuan Sub Contract Product (jika diperlukan)

7.

Penentuan jumlah persediaan (inventory stock)

8.

Penghitungan Total Cost yang harus dikeluarkan

Latihan Soal RPA


1. Berdasarkan data hasil peramalan pada tabel di bawah ini, buatlah sebuah rencana
produksi agregatnya untuk periode 1 tahun ke depan.
HASIL FORECAST :
PERIODE

HARI KERJA

DEMAND

1
2
3
4
5
6
7

18
21
17
19
20
21
20

12755
13103
13230
13683
13162
13145
12820

21 | M a n a j e m e n O p e r a s i

8
9
10
11
12

21
20
23
22
23

13173
13302
13759
13232
13215

TOAL

245

158579

Data demand yang didapat dari hasil forecast diatas, berikutnya akan dibuatkan ke dalam
rencana produksi agregat dengan menggunakan alternatif (strategi pertama) yaitu Tenaga
Kerja Tetap dan Produksi Konstan. Perhitungannya sbb:
RUMUS
1. Tenaga Kerja

Waktu Prod. total


Jumlah Jam Kerja Efektif/orang

=(Jumlah Prod/thn) X (Waktu Baku/unit)


(Jumlah jam kerja/hari) X (hari/tahun)
= Hasil Forecast

2.

Demand

3.
4.

RMH (Resources Man Hour) = (Tenaga Kerja)X(Hari Kerja)X(Jam Kerja/hari)


UPRT
=
RMH
Waktu Baku
UPOT
=
Demand - (Inventory Awal + UPRT)
SubKontrak =
Demand - (Inventory Awal + UPRT+UPOT)
(UPRT x UPRT Cost) + (UPOT x UPOT Cost) +
Total Cost =
( SK x SK Cost) + (Hiring x Hiring Cost) +

5.
6.
7.

( Lay Off x lay off Cost) + (Inv. x Inv. Cost)

Jawab :
Tenaga Kerja =

3,39520791

ALTERNATIF 1,
TENAGA KERJA TETAP
PRODUKSI KONSTAN

a. Tenaga Kerja = 3

Periode

HK

Demand

RMH

UPRT

22 | M a n a j e m e n O p e r a s i

UPOT

SK

INV.
HIRING LAY OFF AKHIR

(t)

(hari)

(unit)

(jam
orang)

(unit)

(unit)

(unit)

(orang)

(orang)

(unit)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL

18
21
17
19
20
21
20
21
20
23
22
23
245

12755
13103
13230
13683
13162
13145
12820
13173
13302
13759
13232
13215
158579

432
504
408
456
480
504
480
504
480
552
528
552
5880

10165
11859
9600
10729
11294
11859
11294
11859
11294
12988
12424
12988
138353

590
1244
1920
2146
1868
1286
1526
1314
2008
771
808
227
15708

0
0
1710
808
0
0
0
0
0
0
0
0
2518

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

RT
10165
11859
9600
10729
11294
11859
11294
11859
11294
12988
12424
12988

OT
2033
2372
1920
2146
2259
2372
2259
2372
2259
2598
2485
2598

SK
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000

TABEL
KAPASITAS :

23 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Total Cost
=
7162225

Bab 5
Perencanaan dan Pengembangan Produk
Output dari sebuah proses produksi dapat berupa barang atau jasa, dan bisa pula
kombinasi dari barang dan jasa. Antara barang danjasa memiliki perbedaan yang nyata,
sehingga akan mempengaruhui proses produksi yang dilakukan. Oleh karena itu,
pemahaman akan proses produksi yang menghasilkan barang tentunya akan berbeda
dengan proses produksi yang menghasilkan jasa sebagai outputnya. Beberapa
Karakteristik Yang Membedakan Barang dan Jasa, sebagai output dari proses
transformasi/operasi
BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Berwujud, memiliki sifat fisik tertentu


Dapat disimpan
Proses produksinya banyak menggunakan mesin
Proses produksi dan konsumsi tidak berlangsung dalam waktu yang sama
Kontak dengan konsumen rendah
Kualitas produk objektif, karena ada ukuran-ukurannya
Atribut, seperti harga, kemasan, dll,lebih jelas.
Pasar lebih mudah diperluas (lebih luas)

JASA
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Tidak berwujud, dan tidak memiliki sifat fisik


Tidak dapat disimpan
Proses produksinya lebih banyak menggunakan faktor manusia
Proses produksi dan konsumsi berlangsung di waktu yang sama
Kontak dengan konsumen/pengguna jasa tinggi
Kualitas produk bersifat subjektif, diantara pengguna jasa
Atribut produk seringkali tidak jelas.

24 | M a n a j e m e n O p e r a s i

16.

Pasar sulit diperluas (lebih bersifat lokal)

Pertanyaan pertama yang biasanya muncul dalam aktivitas manajemen


operasi adalah :
1. Produk apa yang akan diproduksi / dihasilkan ?
Sumber Ide / Gagasan Pengembangan Produk
a. Sumber Internal
1. Bagian penelitian dan pengembangan, yang memang memiliki tugas mengembangan
produk dan melakukan inovasi untuk menghasilkan ide-ide produk (barang dan atau
jasa) baru
1.

Konsultan pemasaran yang bekerja untuk perusahaan. Perusahaan juga dapat


menyewa konsultan untuk mendapatkan masukan mengenai ide-ide baru berkaitan
dengan produk yang akan diproduksi

2.

Tenaga penjual. Seperti diketahui bahwa tenaga penjualah yang selama ini
berhubungan langsung dengan konsumen, sehinga dari merekalah diharapkan ada
masukan menganai keinginan-keinginan konsumen terhadap produk perusahaan.
Keinginan konsumen itulah yang akan dijadikan dasar bagi pengembangan produk
baru perusahaan.

3.

Peran aktif dari seluruh pihak yang ada dalam perusahaan. Setiap bagian dari
perusahaan seharusnya dapat memiliki peran dalam upaya mendapatkan ide dan
masukan mengenai produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

b. Sumber eksternal
1. Kecenderungan pasar. Dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan produk yang
telah ada, perusahaan yang bijaksana seharusnya juga memperhatikan kecenderungan
pasar yang sedang terjadi, karena itu peluang
4.
Produk yang dikeluarkan oleh pesaing. Mencontoh produk pesaing adalah
aktivitas pengembangan produk yang paling mudah dilakukan, perusahaan tidak perlu
bekerja keras mengumpulkan dan memilih ide, perusahaan tinggal mencontoh produk
pesaing yang ada. Meskipun tindkan ini paling mudah dilakukan, namun perlu
diwaspadai akan dampak negatif dari tindakan ini, yakni vonis pembajakan atau
turunnya nilai perusahaan.
5.
Masukan/komplain dari pelanggan. Seringkali dalam kemasan produk, perusahaan
mencantumkan nomor pengaduan konsumen (Customer service center). Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan dapat mendengar langsung bagaimana respon
konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan dikonsumsi konsumen, serta apa
masukan konsumen akan hal tersebut.
6.
Hasil Peramalan. Mendapatkan ide dari peramalan merupakan upaya lain dari
perusahaan dengan memanfaatkan data masa lalu yang dimiliki perusahaan.
25 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Meskipun hasilnya sangat relatif dan dipengaruhi oleh ketersediaan dan dan metode
peramalan yang digunakan, namun cara ini cukup membantu perusahaan.
BEBERAPA ALTERNATIF PENGEMBANGAN PRODUK
1. Mengembangkan produk yang benar-benar baru (Paling sulit = ?)
Mengembangkan produk yang benar-benar baru memang merupakan alternatif
yang paling sulit dilakukan, mengingat saat ini hampir semua kebutuhan manusia telah
tersedia produknya di pasaran. Coba renungkan, adakah kebutuhan kita sehari-hari yang
tidak dapat dipenuhi oleh deretan produk di pasaran ? Rasanya sangat sulit
menemukannya, karena semua kebutuhan kita, sudah ada alat pemuasnya di pasaran,
tinggal kita mampu mendapatkannya atau tidak.
2. Penambahan produk yang telah ada ( Diversifikasi Produk )
Diversifikasi produk dapat dilakukan dengan beberapa alternatif berikut ini :
- Diversifikasi konsentrik, masih ada hubungan teknologi dan kegunaan. Sebagai contoh,
Perusahaan mobil (Suzuki, Honda, dll) yang juga memproduksi sepeda motor. Mobil dan
motor secara umum memiliki teknologi yang relatif sama (otomotif), namun keduanya
masih memiliki kegunaan yang sama, yakni sebagai alat transportasi.
- Diversivikasi horizontal, masih ada hub. Teknologi meskipun kegunaan berbeda.
sebagai contoh Mitsubishi yang menghasilkan produk mobil, tapi juga memproduksi
pendingin udara (AC), dimana keduanya memilki kegunaan yang berbeda
- Diversifikasi konglomerat, tidak ada hubungan apapun dengan produk lama, artinya
antara produk yang satu dan produk baru berikutnya tidak memiliki keterkaitan baik
secara teknologi maupun secara kegunaan. Perhatikan kelompok usaha INDO.
Indocement, bergerak di bidang produksi semen. Indomobil, bergerak di bidang industri
otomotif. Indomart, dibidang ritel, dan indo-Indo yang lain. Intinya, antara satu Indo
dengan Indo yang lain, produknya memiliki karakteristik yang sangat jauh berbeda.
3. Modifikasi produk yang sudah ada
Perbaikan produk lama. Perbaikan ini dilakukan untuk menyempurnakan fungsi
produk yang telah ada. Sebagai contoh, perusahaan memperbaiki kemampuan menangkap
sinyal dari sebuah handphone yang sebelumnya sinyalnya kurang kuat.
1.
Efisiensi produk lama. Efisiensi dilakukan disamping untuk mengefisienkan biaya
produksi, sehingga harganya menjadi lebih murah, namun jug agar konsumen tetap
mampu membeli meski kondisi ekonomi mungkin sedang kurang baik. Sebagai contoh
perusahaan mengeluarkan produk dengan kemasan yang lebih Kecil
2.
Penambahan manfaat produk lama. Penambahan manfaat untuk lebih bisa
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang semakin bertambah. Sebagai contoh,
perusahaan melengkapi produk handphone-nya dengan berbagai fitur tambahan, seperti
fasilitas kamera, pemutar musik, dll.
3.
Pelengkap produk lama. Mencipakan produk baru untuk melengkapi produk yang
telah ada juga dilakukan untuk lebih bisa memuaskan konsumen, seperti penciptaan
asesoris tambahan produk otomotif maupun handphone, misalnya.
26 | M a n a j e m e n O p e r a s i

4. Mengembangkan produk lokal yang belum ada


Pengembangan produk lokas yang belum ada juga dapat menjadi sebuah alternatif,
khususnya bagi produk-produk (seperti obat-obatan, onderdil mobil, dsb) yang selama ini
hanya didatangkan dari luar negeri.
5.Meniru produk yang sudah ada di pasar

TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN PRODUK BARU


1. Identifikasi produk yang telah ada ( produk lama )
2. Mencari dan menggali ide-ide tentang produk baru
3. Menyaring ide-ide yang ada
4. Menganalisis masing-masing ide yang telah tersaring
5. Menentukan ide yang paling mungkin dikembangkan
6. Melaksanakan pengembangan ide produk baru tersebut
7. Membuat sampel dan menguji produk baru
8. Menguji produk baru di pasar ( Tes pemasaran )
9. Memproduksi dan memasarkan produk baru tersebut dalam arti yang sesungguhnya
10. Melakukan pelayanan purna jual
Konsep Daur Hidup Produk Dalam Pengembangan Produk Baru
Dewasa

Volume
Penjualan

Penurunan
Pertumbuhan

Perkenalann

Waktu

Dari gambar diatas, pertanyaan berikutnya adalah:


2. Pada tahap apa pengembangan produk sebaiknya dilakukan?

27 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Secara umum, pengembangan produk dapat dilakukan pada semua tahap.


Pengembangan produk baru dapat dilakukan bahkan ketika sebuah produk lama masih
dalam tahap perkenalan, apabila saat itu produk tersebut sudah mulai mendapat serangan
dari pesaing misalnya, sehingga perlu dibantu oleh produk baru perusahaan untuk
menghadapi pesaing tersebut.
Pengembangan produk baru juga dapat dilakukan saat produk lama mulai
memasuki tahap pertumbuhan, dengan maksud untuk mendukung produk yang telah ada
(meski ada sisi negatifnya juga). Dan Pengembangan produk baru menjadi lazim
dilakukan saat produk lama mulai dewasa dan mengalami kejenuhan, sebelum produk
benar-benar dilupakan konsumen, Pengembangan produk baru perlu secepatnya
dilakukan.
Pertanyaan selanjutnya adalah :
3. Berapa yang harus diproduksi ?
Untuk menjawab pertanyaan terkahir ini, beberapa pendekatan yang dapat digunakan
antara lain adalah :
a. Menggunakan pendekatan mikroekonomi
b. Dengan menggunakan pendekatan BEP
Latihan Soal
Misalkan sebuah perusahaan diperkirakan beroperasi dengan fungsi biaya totalnya TC =
Q2 4Q + 40, dan apabila harga jual produk adalah Rp 10,-, berapa produksi optimalnya
dan BEP-nya ?

Jawab :
a. Menggunakan pendekatan mikroekonomi
Laba

= TR TC, dimana TR = P.Q = 10.Q


= 10Q (Q2 4Q + 40)
= 10Q - Q2 + 4Q 40
= 14Q - Q2 40

Agar laba optimal , maka turunan fungsi tersebut harus bernilai 0, sehingga
dlaba (dQ) = 14 - 2Q = 0
- 2Q = - 14
28 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Q = 7 unit
BEP ->TR = TC
= Q2 4Q + 40

10Q

= Q2 14Q + 40
Dengan rumus ABC diperoleh bahwa produk yang harus dihasilkan adalah, untuk dQ1 =
4 unit dan untuk Q2 = 10 unit.

b. Dengan menggunakan pendekatan BEP


Di dalam sebuah Perusahaan, diketahui :
Biaya tetapnya

( FC ) : Rp 300.000,-

Biaya variabel

( VC ) : Rp 40,- / unit

Harga jual

(P)

: RP 100,- / unit

Kapasitas produksi maksimal : 10.000 unit


BEP dalam unit
FC

Rp 300.000,-

BEP =

=
P VC

= 5.000 unit
Rp 100 R p 40

BEP dalam rupiah


FC
BEP =

Rp 300.000,=

1 ( TVC/S )

1 ( Rp 400.000 / Rp 1.000.000 )

= Rp 500.000,-

Keterangan :
FC : Biaya tetap
VC : Biaya variabel per unit
29 | M a n a j e m e n O p e r a s i

P : Harga Jual per unit


TVC : Total biaya variabel
S : Volume penjualan dalam rupiah

Bab 6
Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi suatu perusahaan baik perusahaan manufaktur, maupun jenis
lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metoda di bawah ini:
1. Metode kualitatif : adalah menilai secara kualitatif baik buruknya suatu daerah untuk
perusahaan/pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut,
sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode kuantitatif: adalah menilai secara kuantitatif, dengan mempertimbangkan
jarak, dan ongkos yang terjadi dari lokasi sumber ke tujuan.
3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut
pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Adapun dalam modul ini akan dibahas mengenai konsep penentuan lokasi dengan
menggunakan metoda kuantitatif yaitu metoda pusat gravitasi.

METODA PUSAT GRAVITASI


Metoda ini dipakai apabila alternatif-alternatif lokasi masih terbuka (belum ada), dan
dipakai untuk menentukan lokasi terdekat ke semua sumber dan tujuan
Perhitungan Center Of Gravity:
Titik Berat :

X
_

(Wi.Ci. Xi)
(Wi.Ci )
(Wi.Ci.Yi)
(Wi.Ci )

Wi = Berat beban di-i


Ci = Ongkos dari/ke-i
30 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Xi = Absis ke-i
Yi = Ordinat ke-i

Latihan Soal
1.

Sebuah gudang antara digunakan untuk menampung produk dari pabrik di lokasi
A sebanyak 10ton dengan biaya Rp.5000/ton/km. Untuk kemudian didistribusikan
ke-2 lokasi B dan C dengan jumlah masing-masing 2 ton dengan biaya
Rp.8000/ton/km dan 8 ton dengan biaya Rp.4000/ton/km. Jika diketahui koordinat
A,B,C adalah A(73,22), B(95,84), dan C(118,41), Tentukan lokasi terbaik gudang
antara tersebut bagi ke-3 lokasi (pabrik dan 2 pasar).
Jawab:
Pabrik A (73,22), Weight A = 10ton, Cost = Rp.5000/ton/km
Pasar B (95,84), Weight B = 2ton, Cost = Rp.8000/ton/km
Pasar C (118,41), Weight C = 8ton, Cost = Rp.4000/ton/km

Lokasi Gudang Antara =

X
_

X
_

(Wi.Ci. Xi)
(Wi.Ci )
(Wi.Ci.Yi )
(Wi.Ci )
(10 x5000 x73) (2 x8000 x95) (8 x 4000 x118)
91
(10 x5000) ( 2 x8000) (8 x 4000)

(10 x5000 x 22) (2 x8000 x84) (8 x 4000 x 41)


38
(10 x5000) (2 x8000) (8 x 4000)

Jadi didapat lokasi gudang antara adalah di koordinat (91,38)

31 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Bab 7
Layout (Tata Letak)
PENGERTIAN LAYOUT
Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu
perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah
ditetapkan
diantara
diferensiasi,
biaya
rendah
maupun
respon
cepat.
Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout
pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses
produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Perencanaan layout
menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang
didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang
optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada
dalam perusahaan.
Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara
mencapai:
1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.
3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik.
4. Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.
5. Peningkatan fleksibilitas.

TIPE LAYOUT
Ada enam pendekatan layout yang akan dibahas, yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas
seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
32 | M a n a j e m e n O p e r a s i

2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan variasi
tinggi disebut juga job shop
3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan
ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan bahan
dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam
produksi yang kontinyu atau berulang.

LAYOUT POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)


Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi
kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang
luas (seperti pembuatan jalan laying, gedung). Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap
tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga
faktor yaitu:
1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal
yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis. Karena permasalahan pada layout
posisi tetap sulit diselesaikan pada lokasi maka strategi alternative yang ada adalah untuk
melengkapi proyek ada hal-hal yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pada proyek
pembuatan jalan laying maka pembuatan konstruksi besi dilakukan di luar lokasi setelah
jadi tinggal melakukan penanamannya di lokasi proyek.
LAYOUT BERORIENTASI PROSES (PROCESS ORIENTED LAYOUT)
Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah
dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi
diferensiasi produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk
yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda-beda. Pada proses yang disebut job
shop setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap
produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu
depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh
yang tepat adalah pada rumah sakit atu klinik.
Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan pada
suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau
departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen
33 | M a n a j e m e n O p e r a s i

dalam batch kecil atau disebut job lot dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan
bentuk yang berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan
umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam sistem
karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan.
Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum membutuhkan operator yang
trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena
ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan semakin
banyak.
LAYOUT PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT)
Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan
informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor, produksi sangat tergantung
pada aliran bahan. Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram
hubungan (relationship chart).
LAYOUT USAHA ECERAN (RITEL LAYOUT)
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang
dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide bahwa penjualan
dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga
banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen
sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam
produk dalam toko.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:
1. Tempatkan bara-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besarseperti kosmetika, asesories.
3. Distribusikan produk kuat yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanyja, pada kedua sisilorong cdan letakkan secar tewrsebar untuk bisa dilihat
lebih banyak konsumen.
4. Gunakan lokasi ujung loronhg karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
5. Sampaikan misi totko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi
konsumen.
Tujuan utama dari layout ini adalah memaksimalkan keuntungan luas lantai per
kaki persegi. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya
34 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk
mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket.

LAYOUT GUDANG (WAREHOUSE LAYOUT)


Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan
mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Manajemen
bertugas mamaksimalkan tiap unit luas gudang yaitu mamanfaatkan volume penuhnya
sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. Yang mana biaya
penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi bahng yang
masuk, penyimpanan dan bahan keluar meliputi; peralatan, tenaga kerja, bahn, biaya
pengawasan, asuransi, penyusutan. Layout gudang yang efektif meminimalkan kerusakan
bahan di gudang. Manajemen gudang yang modern marupakan suatu prosedur yang
otromatis yang menggunakan ASRS (Automated Stirage Retrieval System).
LAYOUT BERORIENTASI PRODUK (PRODUCT ORIENTASI LAYOUT)
Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang
memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinyu. Asumsi
yang digunakan adalah: Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang
tinggi, Permintaan produk stabil, Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus
hidupnya, Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:
1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu
oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat
keseimbangan.
2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara
bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan
kepada tanaga kerja atu pada stasiun kerja

PERENCANAAN LAYOUT
1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi
tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram
blok daripada layout.

MACAM-MACAM LAYOUT
35 | M a n a j e m e n O p e r a s i

1. Produk layout adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi barang jadi.
2. Proses layout Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai
fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok) Adalah susunan komponen untuk proses produksi
diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4. Material handling Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus, menyimpan
bahan-bahan dalam segala bentuk.
Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan
efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses
produksi dapat berjalan lancar. Fasilitas produksi disini dapat berupa Mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan alat pengawasan. Efisiensi ini dapat dicapai
dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam pabrik.

36 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Bab 8
Konsep Manajemen Tenaga Kerja
TUJUAN DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA
Dari permulaan harus dinyatakan bahwa tujuan manajemen tenaga kerja bukanlah
untuk memaksimumkan prestasi. Sebaliknya tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk
memaksimumkan prestasi di dalam kendala yang berlaku. Kendala kerap kali mencegah
manajer tenaga kerja untuk melaksanakan pemecahan sosial, psikologis, atau lingkungan
yang tidak diinginkan yang mungkin tidak diperlihatkan oleh tujuan prestasi itu sendiri.
Pandangan lain tentang tujuan tenaga kerja adalah untuk mencapai prestasi yang
memuaskan, bukan prestasi maksimum, Herbert Simon (1960) menyebut hal ini
pemuasan. Prestasi yang memuaskan dapat diidentifikasikan sebagai tingkat prestasi
yang memungkinkan organisasi bisa bertahan di dalam bisnis dan menarik orang, modal,
dukungan pemerintah, dan langganan yang dibutuhkannya agar bisa bertahan hidup. Oleh
sebab itu, prestasi yang memuaskan berkaitan dengan kelangsungan hidup jangka
panjang dari organisasi, bukan dengan prestasi maksimum itu sendiri.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN TENAGA KERJA


1.

Cocokkan pekerja dengan pekerjaan.


Prinsip ini mengandung arti bahwa seseorang dapat dipilih untuk suatu pekerjaan
berdasarkan perbedaan dan preferensi individu akan pekerjaan.

2.

Definisikan tanggung jawab pekerja secara jelas


Hal ini biasanya akan dilakukan melalui uraian tugas penulis atau perumusan tentang
tujuan yang selalu dimutakhirkan.

3.

Tetapkan standar prestasi


Apabila standar prestasi tidak ditetapkan, maka pekerja bisa menjadi bingung tentang
tanggung jawab kerjanya dan terlalu tergantung pada penyelia.

4.

Komunikasi harus ada dan karyawan harus terlibat


Gagasan tentang manajemen partisipatif (atau pelibatan karyawan) telah mendapat
dukungan luas dari studi riset sebagai suatu cara untuk memperbaiki prestasi. Prestasi
juga diperbaiki apabila terdapat komunikasi dua arah antara manajemen dan tenaga
kerja.

37 | M a n a j e m e n O p e r a s i

5.

Adakan pelatihan.
Pelatihan haruslah yang pertama dilakukan di dalam pekerjaan guna menjamin bahwa
karyawan kompeten di dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum mulai kerja.

6.

Pastikan adanya penyeliaan yang baik


Seorang penyelia harus kompeten baik dalam keahlian teknologi maupun keahlian
manajemen dan harus memiliki rasa adil dalam menghadapi orang.

7.

Berikan imbalan kepada orang atas prestasinya.


Karena tanggung jawab utama manajer tenaga kerja adalah mencapai hasil, maka
pemberian imbalan bagi prestasi merupakan metode utama untuk memotivasi orang
terhadap sasaran. Imbalan bisa mencakup semua bentuk kompensasi (upah, promosi,
status, tepukan di punggung dan sebagainya).
Tujuan utama manajer tenaga kerja haruslah prestasi (mutu, biaya, fleksibilitas,
dan penyerahan). Kepuasan pekerja itu sendiri bukanlah tujuan utama tetapi kepuasan
bisa dicapai bersamaan dengan prestasi.
Banyak orang terlibat dalam mengelola tenaga kerja, manajer puncak, penyelia,
manajer menengah, serikat pekerja, dan staf spesialis. Akibatnya penyelia bisa
terperangkap di tengah-tengah kepentingan yang berlawanan. Guna mencegah situasi ini,
manajer tenaga kerja harus memiliki wewenang yang konsisten dengan tanggung jawab
yang dilimpahkan kepada mereka.
Gaya manajemen tenaga kerja Jepang adalah mendayagunakan tanggung jawab
pekerja atas produksi, pekerjaan seumur hidup, pelatihan berkesinambungan, dan
promosi yang seragam. Sebagian dari pendekatan ini sedang diterapkan di Amerika
Serikat.
Filosofi manajemen yang baru sedang muncul, yang sifatnya kewiraswastaan dan
berorientasi tindakan. Filosofi manajemen ini menekankan manajemen yang dekat
dengan pelanggan dan bisa mencapai produktivitas melalui orang. Filosofi ini
mengabaikan pengendalian yang kaku, perencanaan yang rumit atau analisis yang
berlebihan.

38 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Bab 9
Konsep Manajemen Material

* Bahan Baku
* Komponen

Material

* Suku Cadang

Seringkali disimpan
dahulu untuk pemakaian
kemudian, setelah
diperlukan

* Produk Jadi, dll

Material disimpan sebagai persediaan (Inventory Stock), yang harus dikelola dengan
baik.

++

Persediaan * Idle resource


--

* terlalu banyak menjadi waste

* Jika tidak tersedia, mengganggu kelancaran produksi


* Kehilangan kesempatan (eq.retail), dll
TRADE OFF
YANG
HARUS
DIKELOLA

Bentuk Sistem Produksi, menentukan kebutuhan persediaan :


1.
1.

Make To Stock

Persediaan dipesan secara kontinyu dan berulang.


39 | M a n a j e m e n O p e r a s i

HARUS
YANG
DIKELOLA
HA

2.

Memperhitungkan keputusan antara frekuensi pemesan dan jumlah yang disimpan

3.

Persediaan untuk menjaga kelancaran pengisian distribusi produk jadi.

4.

Make To Order

1.

Persediaan dipesan sesuai dengan kebutuhan produk yang dipesan (sedang dibuat)

2.

Keputusan waktu pemesanan dibutuhkan sesuai jadwal pengerjaan

3.

Kelebihan persediaan sering tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Pendekatan Manajerial Material :


4.

Make To Stock

: Pendekatan tradisional

5.

Make To Order

: Pendekatan MRP

INVENTORY CONTROL
Q
(O
rd
er
Qt
y)

In
v
e
nt
or
y
L
e
v

R
e
or
d
er
p
oi
nt
t
(ti
m
e)

0
Lead
(L)
Time

(L)
(L)

Lea
(L
d )
Tim
e

(L
)
(L)

Lea
(L
d )
Tim
e

(L
)
(L)

Biayabiaya yang terlibat :


Biaya Pesan :
1.

Semua biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan dan melakukan pesanan

2.

Tidak bergantung jumlah yang dipesan

Biaya Simpan :

40 | M a n a j e m e n O p e r a s i

1.

Penyimpanan persediaan menyebabkan sejumlah modal tertanam, memerlukan


ruangan, perawatan, (supaya menghindari susut / rusak).

2.

Bergantung pada jumlah yang dipesan.

3.

Dinyatakan dalam % tertentu terhadap nilai barang yang disimpan.

1.

Tujuannya : Menentukan jumlah pesanan yang optimal (ideal)

TC = RP +

Cost

C+

Total Cost

EOQ YANG MENGHASILKAN TC min

Minimum
Ordering cost (O. Pesan) =

Total Cost
0

Carrying cost (O. Simpan) =

Order Quantity

O. Pembelian =

EOQ = Q*

TC = O. Pembelian + O. Pemesanan + O. Simpan


TC = RP +

C+

41 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Dimana :

R = Kebutuhan per tahun (unit)


P = Harga item/unit (Rp)
C = O. Pesan per pemesanan (Rp)
H = O. Simpan per unit per tahun (Rp)
Q = Banyaknya pesanan (ukuran lot pemesanan) (unit)

Untuk memperoleh Q* (EOQ) yang dapat menghasilkan Total Cost minimum, lakukan
derivatif (turunan) dari rumus TC !

TC = RP +

C+

=0+(
=0

Didapat :

=
=

1.

Rumus EOQ
(Economic Order Quantity)
Karena Tc nya paling minimum

42 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Supaya minimum maka

2.

Frekuensi pemesanan (m) =

Didapat :

(m kali / tahun)

Interval pemesanan
=

3.

Titik pemesanan kembali (reorder point (B)

1.

Lead time dalam bulan

2.

Lead time dalam minggu

3.

TC(Q*)= RP +(R/Q*)C + (Q*/2)H

Didapat :

TC (Q*) = RP + Q*H

Latihan Soal
1. Suatu perusahaan mempunyai kebutuhan 8000 unit pertahun dengan harga per unit $10
; ongkos pemesanan $30 per kali pesan ; dan biaya simpan $3 per unit per tahun.
Tentukan EOQ, frekwensi pemesanan, total cost per tahun, dan reorder point jika lead
time = 2 minggu.
Jawab :

Q* atau EOQ =
43 | M a n a j e m e n O p e r a s i

m=

kali / tahun

T=
B = (lead time = 2 minggu)
TC

B=

unit.

= RP + Q*H
= 10 (8000) + 400 (3)
$81.200

Bab 10
Konsep Manajemen Kualitas
44 | M a n a j e m e n O p e r a s i

PENGERTIAN KUALITAS
Definsi Kualitas berdasar sudut pandang para pakar dan organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.

Performance to the standard expected by the customer


Meeting the customers needs the first time and every time
Providing our customers with product dan services that consistently meet their needs
and expectation
Doing the right thing the first time always striving for improvement, and always
satisfying the customer
A pragmatic system of continual improvement, a way to successfully organize man
and machines
The meaning of excellence
The best product that you can produce with the materials that you have to work with
Continuous good product which a customer can trust
Not only satisfying customers, but delighting them, innovating, creating
Beberapa kesamaan dari definisi-definisi diatas:
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah

Berdasar elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis membuat definisi mengenai


kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.

DEFINISI TOTAL QUALITY MANAGEMENT


Pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek, yaitu : APA dan BAGAIMANA
APA : TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
BAGAIMANA : Total Quality Approach, hanya dapat dicapai dengan memperhatikan
karakteristik TQM berikut ini.
1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal
2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengamibilan keputusan dan pemecahan
masalah
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Membutuhkan kerjasama tim
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
8. Memberikan kebebasan yang terkendali
9. MemiIiki kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
45 | M a n a j e m e n O p e r a s i

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TQM


1.

Evolusi gerakan TQM dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh bapak
manajemen lImiah Frederick Taylor (1920-an)

2.

Aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah adalah pemisahan antara
perencanaan dan pelaksanaan, dengan mulai dibentuk departemen kualitas yang
terpisah

3.

Meningkatnya volume dan kompleksitas pemanufakturan mendorong timbulnya


quality engineering dan reliability engineering. QE mengarah ke konsep control
chart dan RE mengarah ke konsep SPC dimana keduanya merupakan aspek
fundamental darl TQM.

PRINSIP DAN UNSUR POKOK DALAM TQM


Menurut Hensler dan Brunell, ada 4 prinsip utaina dalam TQM:
1.

Kepuasan PeIanggan

2.

Respek Terhadap Setiap Orang

3.

Manajemen Berdasarkan Fakta

4.

Perbaikan Berkesinambungan

FOKUS PADA PELANGGAN


Pandangan Tradisional
Pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan
produknya. Pelanggan tersebut berinteraksi dengan perusahaan setelah proses
menghasilkan produk, sebaliknya (sebelum proses menghasilkan produk) disebut dengan
pemasok.

Pendekatan TQM
Pelanggan dan pemasok ada di dalam dan di luar organisasi. Di luar organisasi
terdapat pelanggan eksternal yaitu orang yang membeli dan menggunakan produk
perusahaan, pemasok eksternal yaitu orang yang menjual bahan mentah/bahan baku,
informasi atau jasa kepada organisasi, sedangkan di dalam organisasi dikenal pelanggan
internal dan pemasok internal.
PANDANGAN TRADISIONAL TERHADAP
46 | M a n a j e m e n O p e r a s i

HUBUNGAN PEMASOK DAN PELANGGAN

PEMASOK

PEMASOK

PEMASOK

PEMASOK

PERUSAHAAN
dan
PROSESNYA

PELANGGAN

PELANGGAN

PELANGGAN

PELANGGAN

PANDANGAN TQM TERHADAP


HUBUNGAN PEMASOK DAN PELANGGAN

PEMASOK

PEMASOK

47 | M a n a j e m e n O p e r a s i

PEMASOK

PEMASOK

Pemasok
&
Pelanggan

PELANGGAN

Pemasok
&
Pelanggan

PELANGGAN

Pemasok
&
Pelanggan

PELANGGAN

PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN
Dalam pendekatan TQM, kualitas ditentukan oleh pelanggan, sehingga semua
usaha manajemen TQM diarahkan pada satu tujuan utama yaitu kepuasan pelanggan.
Beberapa manfaat terciptanya kepuasan pelanggan:
Hubungan perusahaan & pelanggan menjadi harmonis dasar yang baik bagi
pembelian ulang
Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan
Word of Mouth
Reputasi perusahaan menjadi baik
Meningkatnya laba perusahaan

Kualitas dimulai dari pelanggan". Setiap orang dalm perusahaan harus bekerja
dengan pelanggan internal dan eksternal untuk menentukan kebutuhan mereka, dan
bekerja sama dengan pemasok internal dan eksternal. Beberapa unsur penting dalam
kualitas yang ditetapkan pelanggan yaitu:
Pelanggan haruslah merupakan proiritas utama organisasi
Pelanggan yang dapat diandalkan adalah pelanggan yang paling penting
Kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi

Beberapa macam metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan:


Sistem keluhan dan saran
48 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Ghost shopping

Lost custonner analysis

Survei kepuasan pelanggan, metode survei kepuasan pelanggan ini dapat menggunakan
pengukuran sebagai berikut:
Directly Reported Satisfaction
Derived Satisfaction
Problem Analysis
Importance Performance Ratings

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


Definisi dan Proses Pengambilan Keputusan
Merupakan proses memilih suatu rangkaian tindakan dari dua/lebih alternatif.
Definisi ini mencakup dua hal, yaitu penentuan pilihan dan pemecahan masalah. Kualitas
keputusan yang dibuat seorang manajer sangat penting peranannya bagi dua hal.
1.

Kualitas keputusan manajer secara langsung mempengaruhi peluang karir,


penghargaan (reward), dan kepuasan kerja.

2.

Keputusan manajerial memiliki kontribusi terhadap kesuksesan atau kegagalan suatu


orgamsasi.
Dua cara yang biasa digunakan untuk mengevaluasi suatu keputusan.

1. Dengan memeriksa hasilnya.


2. Mengevaluasi proses yang dilakukan dalam pengambilan keputusan.
Kreitner dan Kinicki, Mengemukakan model pengambilan keputusan rasional yang
terdiri dari 4 langkah, yaitu :Identifikasi masalah, Pengembangan alternatif solusi,
Pemilihan solusi, serta Implementasi dan Evaluasi Solusi.
Robbins mengemukakan 3 model pengambilan keputusan yaitu
1.

Optimizing decision - making model, Model ini merupakan model pengambilan


keputusan yang menjelaskan bagaimana setiap individu harus berprilaku dalam
rangka memaksimalkan hasil (outcome) yang ingin dicapai. Model ini terdiri dari
enam langkah yaitu

49 | M a n a j e m e n O p e r a s i

1.

Menentukan kebutuhan akan suatu keputusan

2.

Identifikasi kriteria keputusan

3.

Alokasi bobot pada masing-masing kriteria

4.

Mengembangkan alternatif-alternatif

5.

Mengevaluasi alternatif

6.

Memilih alternatif terbaik

2.

Satisficing Model, dimana pengambil keputusan memilih solusi pertama yang cukup
baik, memuaskan, dan memadai

3. Implicit Favorite Model, dimana masing-masing individu menyederhanakan proses


dalam memecahkan masalah-masalah kompleks.

METODE PEMECAHAN DAN PENCEGAHAN TIMBULNYA MASALAH


Dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan Piranti atau alat untuk
pengolahan data guna perbaikan kualitas, pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan ; terbagi dua :
a. Piranti atau alat untuk data numerik
1.

Check sheet (kertas periksa)

2.

Pareto Chart (Diagram Pareto)

3.

Histogram

4.

Scatter Diagram (Diahram pencar)

5.

Stratifikasi

6.

Control chart / run chart (peta control

Keenam piranti di atas digunakan untuk mengetahui apa masalah utama terjadinya
penimpangan.
1.

Piranti atau alat untuk data verbal

1.

Brainstorming

2.

Flowchart (diagram alur)

50 | M a n a j e m e n O p e r a s i

3.

Fishbone diagram (diagram tulang ikan)

4.

Diagram pohon

5.

Diagram hubungan

6.

Diagram gabungan

Keenam piranti di atas digunakan untuk meneliti apa akar penyebab utama dalam
suatu masalah sehingga dapat dilakukan tindakan-tndakan korektif/perbaikan.

8 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DALAM TQM


Mengapa suatu masalah harus dipecahkan ? Untuk menjaga jangan sampai timbul
masalah lain yang lebih besar dan lebih luas pada waktu selanjutnya.
J. DEWEY : 3 lngkah dalam pengambilan keputusan (pemecahan masalah adalah suatu
bentuk pengambilan keputusan)
1.

Identifikasi masalah : meneliti apa, dan bagaimana masalah yang timbul

2.

Pengembangan alternatif perbaikan/pemecahan masalah, yang mungkin dapat


dilakukan untuk memecahkan masalah

3.

Pemilihan alternatif yang terbaik, yang dilakukan berdasarkan kriteria yang dapat
dipergunakan.

H. SIMON : menambahkan 1 langkah yang perlu diberikan pada 3 tahapan diatas, yaitu
evaluasi dari keputusan, yaitu sejauh mana hasil perbaikan dapat memecahkan masalah
yang dihadapi, tentunya setelah implementasi dilakukan
4.

Implementasi

5.

Evaluasi

TQM lebih menekankan perbaikan berkesinambungan di lingkungan kerja


sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. Dalam hal ini ada 2 model untuk
pemecahan masalah yang sekaligus mengarah pada perbaikan berkesinambungan, yaitu
Siklus Deming dan Metode Perry Johnson.
SIKLUS DEMING
Adalah model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh seorang pionir
TQM yaitu Dari. W. Edward Deming.
Mengembangkan rencana untuk perbaikan (Plan)
Melaksanakan rencana yang dibuat (Do)
Memeriksa hasil yang dicapai(Check)
51 | M a n a j e m e n O p e r a s i

Melakukan penyesuaian bila diperlukan (Action)

PDCA

PROSES

8 LANGKAH

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

PEMECAHAN

PLANNING 1. IDENTIFIKASI

MASALAH
1.

2. PENGEMBANGAN 2.

DO

5. PEMILIHAN
ALTERNATIF

Menentukan prioritas masalah


mencari sebab-sebab yang mengakibatkan
masalah

3.

meneliti sebab-sebab yang paling berpengaruh

4.

menyusun alternatif langkah perbaikan

7.

Melaksanakan langkah-langkah perbaikan

2.

Periksa hasil perbaikan

3.

Mencegah berulangnya masalah

4.

Menggarap masalah selanjutnya

6. IMPLEMENTASI
CHECK
ACTION

1.

EVALUASI

Untuk melengkapi langkah-langkah pemecahan masalah ini teknik-teknik dasar


yang diperlukan bermacam-macam, sesuai dengan deskripsi dari setiap langkah.

52 | M a n a j e m e n O p e r a s i

No
.

LANGKAH-LANGKAH

MENENTUKAN
PRIORITAS
MASALAH

TEKNIK DASAR QC
100
50

Bila terdapat banyak masalah, perlu


diteliti masalah mana yang paling
penting. Siapkan :
1.
2.
3.

D.PARETO

ABCDEF

HISTOGRAM

Diagram Pareto
Histogram
Bagan peneliti

ABCDE

LU

x
x
BAGAN PENELITI
x
x
x
x

LL

MENCARI SEBAB-SEBAB
YANG

MENGAKIBATKAN MASALAH

Siapkan diagram sebab dan akibat


dengan menyertakan orang-orang
yang
terlibat
dalam
masalah A
tersebut.

Kejar
sebab-sebabnya
dengan
seksama dan simpulkan sifat-sfat
sebenarnya dari sifat-sifat tersebut.

MENELITI
SEBAB-SEBAB
YANG
PALING
BERPENGARUH

200

D.PARETO

Dari langkah-langkah diatas,


A B C D E FG
diduga sebab-sebab yang utama,
kumpulkan data-data setiap
LU
HISTOGRAM
penyebab
utama
dan
gambarkan
x
x
x
Y
53 | M a n a j e m e n O p e r a s i
dalam Diagram Pareto.
x
MENYUSUN
ALTERNATIF
MENGGARAP
MASLAH
MELAKSANAKAN
MENCEGAH
TERULANGNYA
SELANJUTNYA
YANG BELUM
MASALAH
TERPECAHKAN
Lengkapi
dengan diagram

LL

x
BAGAN
A B C PENELITI
DE
X
x
x
x

You might also like