Professional Documents
Culture Documents
DESAIN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Dosen : Riani Lubis, S.T, M.T.
Disusun Oleh:
10114193 Muhammad Azizan Hakim
10114358 Rakhmat Sabarudin
Kelas :
Metodologi Penelitian 2
1. Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang
lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Peneliti harus
mengetahui aturan permainan, dan mempunyai keterampilan-keterampilan dalam
melaksanakan penelitian untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik.
Rancangan (desain) penelitian menurut Guritno, dkk (2011) yaitu mencakup
serangkaian keputusan tentang penelitian (explorative, descriptive, testing hypothesis),
seting penelitian (field study, field experiment, laboratory experiment), jenis hubungan
antarvariabel (casual vs correlation), tingkat interferensi peneliti, horizon waktu (cross
sectional vs longitudinal), unit analisis (individual dyads/dua pihak, kelompok,
organisasi, budaya).
Sedangkan Desain dari penelitian menurut Nazir (2014) adalah semua proses yang
diperlukan dalam perancangan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih
sempit, desaub penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses
berikut.
Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
Pemilihan kerangka konsepsual untuk masalah penelitian serta hubungan
generalisasi,
kekurangan-kekurangan
dalam
penemuan,
serta
antara objektivitas dengan subjektivitas. Desain tergantung dari derajat akurasi yang
diinginkan, level pembuktian dari tingkat perkembangan dari bidakng ilmu bersangkutan.
Desain yang tepat sekali tidak pernah ada. Hipotesis dirumuskan bias dalam bentuk
alternatif, karena itu desain juga dapat berbentuk alternatif-alternatif. Desaub yabg dupilih
biasanya meruakan kompromi, yang banyak ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan
praktis.
3. Desain dalam Merencanakan Penelitian
Dalam merencanakan penelitian menurut Nazir (2014), desain dimulai dengan
mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan
diketahui, dalam memecahkan masalah. Dan dari penyelidikan itu, akan terjawab
bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk
memecahkan suatu masalah dan dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang
desain yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.
Desain untuk perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian,
sehingga dapat diperoleh logika, baik dalam pengujian hipotesis, maupun dalam membuat
kesimpulan. Desain rencana penelitian yang baik akan dapat menerjemahkan modelmodel ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis. Tiap langkah dari desain
perencanaan penelitian memerlukan pengambilan keputusan yang tepat oleh si peneliti.
Keputusan yang diambil harus merupakan kompromi antara penggunaan metode ilmiah
yamg sangat sukar dan kondisi sumber yang tersedia.
4. Desain Pelaksanaaan Penelitian
Desain pelaksanaan penelitian menurut Nazir (2014) meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih
prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data, kemudian coding,
editing, dan memproses data yang dikumpulkan, dalam pelaksanaan penelitian, termasuk
juga proses analisis data serta membuat pelaporan.
Sedangkan menurut Suchman (1967 dalam Nazir 2014), desain dalam pelaksanaan
penelitian dibagi atas:
Desain sampel,
Desain alat,
Desain administrasi, dan
Desain analisis.
a. Desain Sampel
Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat
tergantung dari pandangan efisiensi. Dalam desain sampling ini termasuk:
i. Mendefinisikan populasi,
ii. Menentukan besarnya sampel, dan
iii. Menentukan sampel yang representative.
penelitian
yang
digunakan,
masalah
desain
terhadap
alat
untuk
mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam pengujian hipotesis. Alat yang
digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti check list dari kuesioner atau
schedule), kurang berstruktur seperti interview guide ataupun suatu outline biasa di
dalam mencatat pengamatan langsung.
c. Desain Analisis
Idealnya desain analisis sudah dikerjakan terlebih dahulu sebelum
pengumpulan data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesis sudah
cukup baik, maka desain analisis secara parallel dapat dikembangkan dari desain
merumuskan hipotesis tersebut, Hipotesis tersebut dianggap baik jika ia konsisten
dengan analisis yang akan dibuat.
Dalam desain hiotesis, juga harus dispesifikasikan hubungan-hubungan dasar
yang akan dianalisis. Dalam analisis hubungan-hubungan antara variabel bebas dan
variabel bergantung, maka variabel lain yang mempengaruhi kedua variabel di atas
perlu dianalisis.
Sedangkan dalam desain analisis, maka diperlukan sekali alat-alat yang
digunakan untuk membantu analisis. Penggunaan statistic yang tepat dan sesuai
dengan keperluan analisis harus dipilih sebaik-baiknya.
5. Tujuan Penelitian
a. Penelitian Exploratory
Penelitian exploratory (eksploratori) Menurut Guritno, dkk (2011) dilakukan
jika informasi tentang masalah yang akan diteliti sangat kurang atau bahkan tidak ada
karena penelitian-penelitian sebelumnya banyak dilakukan atau belum ada. Pada
dasarnya, penelitian eksploratori dilakukan agar memahami karakteristik masalah
sepanjangan sangat sedikit penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
Tujuan penelitian eksploratori adalah melihat pola atau gagasan atau
menyusun hipotesis, bukan untuk menguji hipotesis. Fokus perhatian dalam penelitian
eksploratori adalam memperoleh gagasan serta pemahaman terhadap suatu masalah
agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut yang lebih terarah.
b. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif menurut Guritno, dkk (2011)
dilakukan untuk
penelitian ini adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspel yang
releval dengan fenomen yang diteliti dari perspektif individu, organisasi, industri, dan
perspektif lainnya.
c. Penelitian Pengujian Hipotesis (Testing Hypothesis)
Penelitian yang bertujuan menguji hipotesis menurut Guritno, dkk (2011) umumnya
untuk menjelaskan karakteristik hubungan tertentu atau perbedaan antarkelompok
atau independensi dua factor atau lebih dalam suatu situasi.
6. Tingkat Interferensi Peneliti terhadap Penelitian
Tingkat interferensi peneliti terhadap penelitian akan menentukan apakah suatu
penelitian yang dilakukan bersifat kausal atau korelasional. Dalam penelitian
korelasional, tingkat interferensi penelitinya lebih rendah dibndingkan dalam penelitian
kausal. Guritno, dkk (2011)
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui hubungan karakteristik ekstrinsik suatu
produk (extrinsic product cues) dengan persepsi konsumen terhadap kualitas (perceived
service quality), pengorbanan (sacrifice), dan nilai (perceived value). Maka, peneliti
cukup membentuk kerangkan
menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti. Desain percobaan ini biasanya
dipakai untuk meneliti fenomena natura.
b. Desain Penelitian Deskriptif-Analitis
Penelitian yang noneksperimental dapat dibagi atas penelitian deskriptif dan
penelitian analitis. Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan
interpretasi yang tepat. Dalam desain studi deskriptif ini, termasuk desain untuk studi
formulatif dan eksploratif yang berkehendak hanya untuk mengenal fenomenafenomena untuk keperluan studi selanjutnya. Dalam studi deskriptif juga termasuk:
i. Studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena,
kelomok atau individu; dan
ii. Studi untuk menentukan
frekuensi
terjadinya
suatu
keadaan
untuk
Daftar Pustaka
Guritno, Suryo, dkk. 2011. Theory and application of IT Research - metodologi penelitian
teknologi informasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Nazir, Moh. 2014 metode penelitian. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.