Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
a.
b.
c.
Interogasi adalah salah satu teknik pemeriksaan tersangka atau saksi dalam
rangka penyidikan tindak pidana dengan cara mengajukan pertanyaan baik
lisan maupun tertulis kepada tersangka atau saksi guna mendapatkan
keterangan, petunjuk petunjuk lainya serta kebenaran keterlibatan
tersangka, dalam rangka pembuatan Berita Acara Pemeriksaan/Interogasi.
d.
Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang
berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang
didengar, dilihat dan dialami sendiri dengan menyebut alasan dari
pengetahuannya itu.
e.
f.
Rekonstruksi
adalah
salah
satu
teknik
pemeriksaan
dalam
rangka
Pemeriksaan Surat
Penyidik berhak membuka, memeriksa dan menyita surat lain yang dikirim
melalui
kantor
pos
dan
telekomunikasi,
jawatan
atau
perusahaan
i.
j.
Ahli adalah orang yang dapat memberikan keterangan ahli guna kepentingan
penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia
ketahui berdasarkan keahlian khusus yang dimilikinya.
k.
l.
m.
n.
Berita Acara Pemeriksaan tersangka, saksi dan ahli adalah catatan atau
tulisan yang bersifat otentik, dibuat dalam bentuk tertentu oleh penyidik atau
penyidik pembantu atas kekuatan sumpah jabatan, diberi tanggal dan
ditanda tangani oleh penyidik atau penyidik pembantu dan tersangka serta
ahli yang diperiksa, memuat uraian tindak pidana yang dipersangkakan
dengan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada waktu pidana dilakukan,
identitas penyidik/penyidik pembantu dan yang diperiksa, keterangan yang
diperiksa.
2.
Ketentuan Hukum
a.
Pasal 1 angka 26, 27, 28, 29 dan 30, Pasal 5 ayat (1) huruf b angka 2,Pasal
7 ayat (1) huruf e, Pasal 8, pasal 47 ayat (1) ,Pasal 50 ayat (1), Pasal 51,
Pasal 52, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 71, Pasal 75, Pasal
76, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal
118 dan Pasal 119 KUHAP.
b.
Pasal 13, Pasal 14 ayat (1) huruf g, Pasal 16 ayat (1) huruf f , Pasal 18
Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
c.
d.
3.
Persiapan
a.
Syarat-syarat Pemeriksaan.
1)
Dasar
Laporan Polisi ( Laporan Polisi Model A atau Model B atau Model C )
2)
Pemeriksa.
a)
Mempunyai
kewenanganan
melakukan
pemeriksaan
dan
Pembantu,
berdasarkan
Skep
Penyidik/Penyidik
b)
c)
tehnis
profesional
kepolisian
dibidang
penyidikan
Memiliki kepribadian :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
f)
g)
h)
i)
3)
Yang diperiksa.
a)
b)
c)
d)
4)
Tempat Pemeriksaan.
a)
pemeriksaan.
b)
Dalam hal
d)
penyidik,
maka
pelaksanaan
pemeriksaan
agar
f)
g)
h)
5)
b)
c)
d)
Hindarkan
pertanyaan-pertanyaan
yang
dapat
menimbulkan
f)
g)
h)
oleh
orang
yang
tidak
berkepentingan
dengan
pemeriksaan.
i)
j)
k)
l)
membuat
keterangan
yang
bersifat
khayalan
atau
n)
kembali
barang
bukti
yang
didapatkan
dan
6)
Sarana Pemeriksaan.
a)
b)
c)
d)
Alat-alat tulis.
e)
f)
7)
Persyaratan Formal.
(1)
(2)
(3)
BERITA
ACARA
PEMERIKSAAN
dan
dibawahnya.
(4)
Disebelah
kiri
dari
setiap
lembaran
Berita
Acara
(b)
(c)
kewarganegaraan,
tempat
tinggal
atau
(e)
yang
terjadi
dengan
menyebutkan
pasal
Berita
Acara
Pemeriksaan
ditutup
dan
10
(7)
(8)
belah
tangan,
maka pemeriksa
membubuhkan
dihentikan
sementara
dengan
menutup
dan
11
diselesaikan,
maka
pembuatan
Berita
Acara
Halaman berikut.
(b)
(c)
(d)
(e)
Pengantar
pembuatan
Berita
Acara
Pemeriksaan
12
harus
ditulis
dengan
lengkap,
jangan
Persyaratan Materil.
Tindak pidana adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang/lebih, badan hukum pada tempat, waktu dan keadaan
tertentu, yang diancam dengan pidana atau Undang-undang,
bersifat melawan hukum yang memenuhi unsur-unsur yaitu:
(1)
Subyek
(2)
Kesalahan
(3)
(4)
Suatu tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undangundang/ dan terhadap pelanggarannya diancam pidana
(5)
13
Siapakah.
Siapakah
menjawab
mengandung
tentang
pengertian
orang-orang
agar
yang
dapat
diperlukan
Siapa saksi-saksinya.
(b) Apakah.
Apakah
mengandung
pengertian
agar
dapat
14
(c)
Dimanakah.
Dimanakah
mengandung
pengertian
agar
dapat
Dimanakah
saksi-saksi
ketika
tindak
pidana
terjadi.
-
(d)
Dengan apakah.
Dengan apakah mengandung pengertian agar dapat
menjawab tentang alat yang dipergunakan dengan
mengajukan pertanyaan, antara lain sebagai berikut :
-
Dengan
apakah
tersangka
melakukan
perbuatannya.
-
(e)
Mengapakah.
Mengapakah mengandung pengertian agar dapat
menjawab
latar
belakang
kejadian,
dengan
15
(f)
pertanyaan-pertanyaan,
antara
lain
sebagai berikut :
-
(g)
Bilamanakah
Bilamanakah mengandung pengertian agar dapat
menjawab
tentang
waktu
dengan
mengajukan
c)
16
jelas
dan
memenuhi
jawaban-jawaban
atas
b.
Persiapan:
a)
b)
c)
Perkara
(TKP),
Laporan
hasil
penyelidikan
dan
17
1)
Pertanyaan
awal,
yaitu
pertanyaan
terutama
yang
3)
latar
belakang
dan
faktor
yang
mendorong
f)
g)
2)
Cara
penelitian
identitas
dapat
dilaksanakan
melalui
18
i)
tersangka/saksi
tersebut
karena
Melakukan pendekatan:
1)
diadakan
pendekatan
kepada
yang
diperiksa
k)
Penampilan pemeriksa:
1)
3)
4)
manusia
dengan
sifat-sifat
dan
harkat
kemanusiaannya.
l)
sarana
pendukung
lainnya
berupa
19
4.
Pemeriksaan Saksi.
Saksi diperiksa dengan tidak disumpah, kecuali ada cukup alasan untuk
diduga bahwa ia tidak akan dapat hadir dalam pemeriksaan di pengadilan,
maka pemeriksaan terhadap saksi dilakukan diatas sumpah (Pasal 116 ayat
(1) KUHAP). Dalam hal ini disaksikan/didampingi rohaniawan.
1)
2)
Saksi yang dipanggil wajib datang pada Penyidik dan jika ia tidak
datang, penyidik memanggil sekali lagi, dengan perintah kepada
petugas untuk membawa saksi tersebut kepadanya (Pasal 112 ayat (2)
KUHAP).
3)
4)
b)
c)
5)
20
6)
agar
disiapkan
makan/minum
apabila
pemeriksaan
b.
Pemeriksaan Ahli
1)
2)
4)
5)
penyidik/penyidik
pembantu
mengirimkan
barang-barang
21
7)
c.
Pemeriksaan Tersangka
Pemeriksaan terhadap tersangka, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1)
b)
c)
(2)
(3)
2)
Dalam hal tersangka ditahan dalam waktu satu hari setelah perintah
penahanan itu dijalankan, tersangka harus mulai diperiksa oleh
penyidik/penyidik pembantu.
3)
Penyidik/Penyidik
Pembantu
sebelum
mulai
memeriksa
wajib
22
4)
mengajukan
saksi
yang
menguntungkan.
Bila
tersangka
dalam
Berita
Acara
Pemeriksaan
dan
selanjutnya
6)
7)
Tersangka
berhak
segera
mendapatkan
pemeriksaan
oleh
9)
panggilan yang sah karena alasan yang patut dan wajar maka Penyidik
datang ketempat kediamannya untuk melakukan pemeriksaan (Pasal
113 KUHAP).
11) Atas permintaan tersangka atau penasehat hukumnya tersangka
berhak menerima turunan berita acara pemeriksaan atas dirinya untuk
kepentingan pembelaannya (Pasal 27 KUHAP)
12) Tersangka berhak mengajukan saksi atau seseorang yang memiliki
keahlian
khusus
yang
dapat
menguntungkan
baginya
pemeriksaan (Pasal 116 ayat (3) dan (4) dan Pasal 65 KUHAP).
dalam
23
Pemeriksaan Surat
Memperhatikan pasal-pasal yang diatur dalam pemeriksaan surat serta
yang diatur dalam Pasal 131 dan Pasal 132, dapat dilihat pengaturan yang
membedakan bentuk dan cara pemeriksaan surat.
Secara garis besar, ada tiga ciri bentuk surat atau tulisan. Ketiga ciri ini
dengan sendirinya menimbulkan tata cara pemeriksaan yang berbeda sesuai
dengan ciri yang terdapat pada surat atau tulisan.
1)
hal
Penyidik
melakukan
pemeriksaan
surat
agar
dipedomani Pasal 29, Pasal 48, Pasal 130, Pasal 131 dan Pasal
132 KUHAP.
b)
(2)
24
(3)
(4)
dan segera
(6)
2)
(2)
b)
Apabila surat palsu atau tulisan palsu yang diadukan itu berada
pada tangan orang lain, maka penyidik melakukan penyitaan atas
surat tersebut (Pasal 129 KUHAP).
25
e.
dengan
ketidakcocokan
saksi
yang
keterangan
lain
yang
terdapat
diberikan
pertentangan
kepada
atau
pemeriksa,
3)
Langsung
Tersangka/para tersangka dan atau saksi/para saksi yang
keterangannya saling tidak ada kecocokan atau tidak
terdapat persesuaian satu sama lain, dipertemukan satu
sama lain dihadapan pemeriksa guna diuji manakah diantara
keterangan-keterangan tersebut yang benar atau yang paling
mendekati kebenaran.
(2)
Tidak Langsung
Tersangka/orang yang dicari dicampur dengan beberapa
orang (3 orang atau lebih) yang belum dikenal oleh saksi,
berdiri atau duduk berjajar dan masing-masing diberi nomor,
ditempatkan didalam suatu ruangan yang dapat dilihat saksi.
Sedangkan saksi bersama pemeriksa berada diluar ruangan
tersebut, dapat melihat orang-orang tersebut. Manakah yang
dimaksudkan dalam keterangannya tersebut, cara ini biasa
disebut dengan link up.
(3)
b)
26
(1)
(2)
Penyidik
menyiapkan
pemeran
pelaku
yang
akan
melaksanakan rekonstruksi.
(3)
(4)
kejadian
dan
diberi
nomor,
difoto
dan
bila
Jalannya
peragaan
dituangkan
dalam
Berita
Acara
rekonstruksi.
(6)
Hasil rekontruksi agar dianalisa terutama pada bagianbagian yang sama dan berbeda dengan isi Berita Acara
Pemeriksaan untuk mendapatkan kebenaran.
f.
b)
c)
Berita
Acara
pemberitahuan
Pemeriksaan
bahwa
ia
Saksi/Ahli
tidak
akan
yang
ada,
dapat
pemeriksaan di pengadilan.
2)
hadir
memuat
dalam
27
a)
b)
(2)
(3)
dalam
berita
acara
pemeriksaan
dan
d)
(1)
(2)
28
dengan
sungguh-sungguh
dan
sebenarnya,jika
saya
sungguh-sungguh
dan
sebenarnya,jika
saya
sebenarnya,
apabila
saya
tidak
memberikan
(6)
telah/akan
memberikan
keterangan
yang
29
3)
4)
g.
dievaluasi
guna
mengembangkan
dan
mengarahkan
dari
Tahap Inventarisasi
Penyidik/Penyidik
Pembantu
mengumpulkan
keterangan-
Tahap Seleksi
Dari keterangan yang telah dikumpulkan tersebut kemudian
diseleksi untuk mencari keterangan yang ada relevansinya
dengan peristiwa pidana yang terjadi dan mempunyai hubungan
yang logis.
c)
Tahap Pengkajian
(1)
Dari
keterangan
penyidik/penyidik
yang
pembantu
telah
diseleksi
mengkaji,
dan
tersebut
menguji
30
(b)
(c)
(2)
Setelah
diperoleh
gambaran
atau
kontruksi
perkara
(b)
(c)
(d)
(3)
5.
Penutup
a.
b.
Hal-hal
yang
belum
diatur
dalam
Standar
Operasional
Prosedur
d.
31
e.
Februari 2013
Disahkan di : Balikpapan
Pada tanggal :
Februari 2013
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR