You are on page 1of 37

Siti Lolo Sundari Manik

00.1001.115
PERLENGKAPAN MODEL KACAMATA
RS RUMKIT KESDAM I BB MEDAN
1. Trayel Frame: Bingkai kacamata untuk test rabun / normalnya mata seseorang.
2. Trayel Lensa: Lensa kacamata untuk keseluruhan test.
3. Occluder: Penutup kacamata (biasanya ditutup plester atau dengan benda lain).
4. Pin Hole: Lubang kecil yaitu: lingkaran hitam berbentuk cakram ditengahnya
dengan ukuran 1-2 mm.
5. Reading card: Untuk Addition. Kertas untuk melihat jauh dekatnya membaca
bacaan yang ada di kertas. Normal: 30-33 cm dari mata ke objek untuk 40 s/d 60
tahun.
6. Ishihara Test: Buku untuk test buta warna.
7. Snellen Chard: Untuk Melihat visus: - 6/50 (jarak 6 cm dibantu dengan cermin di
ruangan).
- 4/50 (jarak 4 cm dengan tulisan sudah ada
papan test untuk mata).
8. Oftalmoskop/funduscopy: untuk memeriksa retina dan lensa.
9. Slitlamp: intuk memeriksa bagian permukaan bola mata / kornea lensa.
10. Gonioskopi: untuk memeriksa sudut bilik mata terbuka/ sempit.
11. Tonometri/ tonografi: untuk memeriksa TIO pada penderita glaucoma akut.
12. Pinhole guna: apakah penderita menderita kelainan organic atau kelainan refraksi
atau tidak.
13. Pemeriksaan kelainan refraksi ada 2 jenis: Komputer (autorefraktometri)
Seperti oftalmoskop (Streake retinoscopy)
14. Visus: Perbandingan mata orang sehat (emetropia) dengan mata orang sakit
(ametropia).
15. H Index: Proses penipisan lensa agar kacamata tidak kelihatan tebal sekali
maksimal 2,00 D.
16. Misal pada penderita belum pernah memakai kacamata dan dikoreksi mendapat
visus -4,00 D. Penanganannya: max -3,00D. Pertama beri Os lensa -2,00 DD lalu 3/
6 bulan berikutnya naikkan menjasi -2,50/ 3,00 bulan berikutnya -4,00D.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
MATA KABUR
Mata Normal disebut: Emetropia
Keluhan Utama mata kabur terbagi atas 2 yaitu:
1. Kelainan Refraksi :
Miopia: Lensa (-) minus memakai test kacamata spheris.
Hipermetropia: Lensa (+) plus.
Astigmatisma: Memakai test kacamata Cilindris.
2. Kelainan Organik:
Katarak.
Glaukoma.
Keratitis.
Uveitis.
Retinoblastoma

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
.
BAHAN PRETEST
Astenopia adalah: kelelahan pada Musculus ciliaris, otot ekstra ocular pada saat
membaca atau melihat dekat karena kelainan refraksi yang di
koreksi dengan tidak benar, presbiopia, anisometropiaberat,
insufisiensi konvergen, parese otot-otot penggerak bola mata dan
penerangan yang tidak baik pada saat membaca (penglihatan
kabur) dan visus tetap normal / bisa mencapai normal, visus
terbagi atas dua yaitu visus refraktif dan visus non refraktif.
Apa nasehat kita mengenai orang astenopia:
-

Jangan membaca terlalu dekat.

Menyarankan pasien melihat yang jauh dan warna hijau pada jarak 6 m karena pada
jarak tsb mata tdk berakomodasi lagi dan warna hijau karena warna tsb terdpt pada
warna primer pada pigmen sel cones (kerucut) yaitu: merah, hijau dan biru.

Jangan membaca dalam posisi tidur.

Jangan membaca dalam cahaya yang kurang terang

Jangan terlalu sering bermain computer, menonton televise dan bermain video
game.

Sebaiknya dimana cahaya saat membaca?


Jwb: di belakang. Karena kalau didepan mata langsung mengenai cahaya dan akan
menambah daya akomodasi.
Apakah nama obat untuk astenopia?
Jwb: Cendo Asthenof, sediaan drops 5 ml.
Komposisi : Asam Borat 15 mg, Seng Sulfat 1 mg, Eskulin 0,1 mg, Benzalkonium
Khlorida 0,1 mg, Dinatrium Edetat 1mg, dan Air Suling adest 1 ml.
Astenopia sering mengenai pada orang di usia berapa?
Jwb: umur 17-20 tahun karena pada umur tsb daya akomodasi mata maximum
sedangkan pada orangtua daya akomodasi sudah berkurang.
Bolehkah pada penderita astenopia membaca Koran/nonton televisi?
Jwb: Tidak, karena akan menambah daya akomodasi seseorang.
Bisakah pada anak-anak terjadi astenopia?
Bisa, Karena pada anak-anak sering menonton televisi terlalu dekat dan bermain video
game.
Anamnese apa yang tepat untuk penderita astenopia?
Jwb: Pekerjaan yaitu seperti: Tukang las, Tukang Jahit, Orang yang selalu main
computer, Tukang kacamata, dll.
Akomodasi adalah: Kemampuan lensa untuk mencembung akibat Musculus Ciliaris
dan relaksasi Zonula Zenii.
Beda Akomodasi dan Refraksi.
Jwb: Akomodasi yaitu: Memfokuskan objek dekat ke retina sedangkan Refraksi yaitu:
Memfokuskan objek jauh ke retina.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Organ apa yang sering terkena pada penderita astenopia?
Jwb: organ lensa.
Ambliopia adalah: Suatu keadaan menurunnya ketajaman penglihatan yang tidak bisa
mencapai optimal walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya, bisa unilateral dan
bilateral disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokuler
abnormal atau keduanya dimana ditemukan causa organik pada pemeriksaan hanya
dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan namun tidak bisa mencapai visus
normal.
Ambliopia apa yang menyebabkan kerusakan pada mata?
Jwb: Ambliopia Organik.
Bisakah pada penderita ambliopia visusnya normal (visus 6/6)?
Jwb: Tidak, karena tidak bisa mencapai optimal yang bisa hanya sampai visus 6/9, 6/12,
dst
Antimetropia adalah: Suatu keadaan pada mata dimana mata kanan hipermetropia
(rabun jauh) dan mata kiri Miopia (rabun dekat).
Contoh: Mata kanan 0,25 D dan mata kiri + 0,25 D.
Distorsi adalah: pembiasan bayangan melengkung contoh menonton TV melihat
gambar kurus jadi lurus.
Apakah yang dimaksud dengan kelaianan organik?
Jwb: Kelainan pada mata yang dapat mengganggu visus.
Contoh: Keratitis pada organ kornea warna abu-abu.
Katarak pada organ lensa
Uveitis pada organ Uvea
Retinoblastoma pada organ retina
Konjunctivitis (Th: Calsansetin 4x1, neuribiad 3x1, Pondex 4x1, conver 4x1)
Uveitis sering terkena pada bagian organ?
Jwb: Organ Retina bagian posterior.
Sebutkan bagian dari Uvea.
Jwb: Uvea anterior yaitu: sclera dan corpus ciliaris
Uvea posterior yaitu: choroid.
Bagaimana keadaan mata pada pasien keratitis?
Jwb: Terbentuknya jaringan parut
Gejala: Mata merah, Rasa silau (Fotofobia) dan merasa kelilipan.
Therapy: Antibiotik, airmata buatan (cendoliter 4x1)
Sikloplegik (anti inflamasi dan analgetik).
Lapisan kornea mana yang sering terkena pada mata?
Jwb: Lapisan Epitel.
Sebutkan lapisan-lapisan kornea?
Jwb: - Epitel
- Membran Bowman
- Stroma

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
- Membran Descement
- Endotel
Anisometropia adalah: Suatu keadaan dimana perbedaan kelainan refraksi yang besar
diantara kedua mata yaitu > + 3 D.
Contoh: mata kanan + 1 D dan mata Kiri 4 D
Bagaimana cara mengoreksi mata pada penderita anisometropia?
Jwb: Mata yang besar dioptrinya lebih besar diturunkan tiap-tiap 0,25 D sampai mata
tidak melihat bayangan atau pasien merasa tidak pusing, vertigo, sakit kepala, sakit
disekitar mata dan dioptrinya diturunkan perlahan-lahan sampai pasien merasa nyaman
pada saat memakai kacamata.
Kenapa tidak dikurangi yang dioptrinya besar?
Jwb: Karena kalau yang kecil mata akan kabur.
Miopia adalah: Kelainan refraksi dimana sinar sejajar difokuskan tepat didepan mata
pada saat istirahat tanpa akomodasi.
Gejala:
-

Penglihatan jauh menjadi berkurang.

Bila membaca/ menulis dalam waktu yang lama mata terasa sakit, pusing, mata
mudah lelah astenopia).

Lakrimasi, fotofobia, mata jadi perih dan mata mudah mengantuk.

Pemeriksaan Klinik:
-

Mata umumnya lebih besar

Kornea lebih besar.

COA (Camera Occuli Anterior) dalam.

Pupil membesar dan pucat bila dilakukan funduscopy.

Derajat beratnya myopia


1. Ringan: 0,25 s/d 3,00 D
2. Sedang: 0,35 s/d 6,00 D
3. Berat: > - 6,00 D.
Bentuk perjalanan myopia:

a. Stasioner: myopia yang menetap setelah dewasa.


b.

Progresif: myopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat


bertambah panjangnya bola mata.

c.

Maligna = Pernisiosa = degeneratif: Miopia yang berjalan


progresif, yang dapat mengakibatkan ablasio retina dan kebutaan.

Penyebab (causa) myopia:


Jwb: Pembiasan refraksi terlalu kuat.
Sumbu axial bola mata lebih panjang
Dikoreksi dengan lensa (-) Minus.

Hipermetropia adalah: Suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dalam keadaan
istirahat akan difokuskan dibelakang retina (tepatnya dibelakang macula lutea). Dimana
sumbu axis19 20 mm.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115

Gejala:
-

Penglihatan dekat menjadi kabur.

Pusing, silau, mata lelah, sakit pada mata.

Perasaan juling (strabismus) dan melihat ganda.

Pemeriksaan Klinis:
-

Kornea mengecil

Mata lebih kecil.

Pupil mengecil dan hiperemis.

COA (Camera Occuli Anterior) dangkal.

Penyebab:

Sumbu axial bola mata lebih pendek.

Dikoreksi dengan lensa (+) plus.


Lapisan lensa terdiri atas : Kapsul : kulit
Nukleus: biji
Korteks: daging

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115

BAHAN POSTEST
REFRAKSI
Media refraksi
-

Kornea

Lensa

Corpus Vitreum

Aqous Humour

Retina tepatnya macula lutea.

Kelainan Refraksi
1.

Miopia
-

Rendah (0,25-3,00 D)

Sedang (3,25-6,00 D)

Tinggi (> -6,00 D)

2.

Hipermetropia:
-

Rendah ( + 0,25+ 3,00 D)

Sedang (+ 3,25 + 6,00 D)

Tinggi ( > + 6,00 D)

Pada bayi baru lahir matanya jenis refraksi?


Jwb: Hipermetropia normal kembali pada umur > 3 tahun karena syaraf mata sudah
tumbuh untuk akomodasi.
TRANSPOSISI
Astigmatisma berdasarkan letak garis lurus:
1. Astigmatisma miopicus compositus Spheris (-) dan Cilindris (-)
2. Astigmatisma hipermetropicus compositus Spheris (-) dan Cilindris (+).
3. Astigmatisma mixtus : Campuran lensa (+) dan (-)
4. Astigmatisma miopicus simpleks : kombinasi silindris dengan lensa (-) Spheris
plano dan cilindris (-)
5. Astigmatisma hipermetropicus simpleks: Kombinasi cilindris dengan lensa. Spheris
Plano dan cilindris (+).

Astigmatisma berdasarkan penyebab:


1. Astigmatisma kornea.
2. Astigmatisma lensa.
Beda lensa Cilindris dan lensa spheris:
Lensa Spheris: Lensa dengan ada tebal dan tipisnya di kiri dan kanan tidak sama
(memiliki power yang tidak sama besar disetiap meridiannya).

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Lensa Cilindris: Lensa dengan ada tebal dan tipisnya dan kanan serta kirinya sama
bentuknya (memiliki power yang sama besar disetiap meridiannya).
Visus adalah: dimulai dari mata kanan meletakkan lensa.
Visus awal: membaca tanpa adanya lensa.
Visus akhir: Visus setelah dikoreksi.
AVOD: Axis Visus Occuli Dextra
AVOS: Axis Visus Occuli Sinistra.
Misal: AVOD n 6/6 Visus akhir OS 6/30 . Sp?
Sp 1, 25 = visus awal. Misal OS hanya sampai visusnya 6/9 maka tambah 0,25 +
0,25 + 0,25 sampai normal ke 6/6 maximum sampai 0,50. Jika tidak juga mencapai
6/6 maka gunakan pin hole yang berarti lensa untuk silindris (+) namun jika juga
tidak bisa mencapai 6/6 maka OS menderita kelainan organic diperiksa dengan
menggunakan slit lamp.
Addition: Untuk Presbiopia (usia 40 s/d 60 tahun).
1. 40 tahun

Sp + 1,00 D

2. 42,5 tahun

Sp + 1,25

3. 45 tahun

Sp + 1,50 D

4. 47,5 tahun

Sp +1,75 D

5. 50 tahun

Sp + 2,00 D

6. 52,5 tahun

Sp + 2,25 D

7. 55 tahun

Sp + 2,50 D

8. 60 tahun

Sp + 3,00 D.

Syarat Tansposisi:
1. Jika Astigmatisma mixtus Spheris > Cilindris
Walaupun tanda beda tetap didiagnosa astigmatisma no.1
2. Jika Astigmatisma mixtus dengan power yang berbeda.
3. Tanda pada cilindris tetap positif (+).
Penyelesaiannya:
1. Untuk Mencari Spheris: Jumlahkan nilai spheris lama dengan cilindris lama.
2. Untuk mencari cilindris: ubah tanda cilindris lama tetapi power tetap.
3. Untuk mencari axis cari axis yang tegak lurusdari axis yang lama 90 . Dan cari
yang lebih kecil.
Axis < 90 : Di tambah 90
Axis > 90 dikurang 90
Axis = 90: jika dikurang 90 = 0.dan jika ditambah 90 = 180
4. Jika hasil S (-) / C (+) lama maka hasil transposisinya adalah S (-) / C (-).
Jenis Kacamata Baca
1. Kryptop: lensa jauh diatas dan lensa dekat dibawah berbentuk bulat dibawah
2. Flattop: lensa jauh dan lensa dekat dibawah berbentuk segitiga
3. Executif: lensa dekat dan lensa jauh atas dan bawah sama rata

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
4. Progresif: lensa jauh, dekat dan menengah jadi satu dan tidak tampak perbedaan,
lebih baik bentuknya serta harganya juga lumayan mahal.
Buta warna parsial: bila OS bisa melihat halamai 1 angka 12 jam tidak bisa melihat angka
lain.

PUPIL DISTANCE
Gunanya: sewaktu memasang kacamata bifocal dan kacamata baca lensanya tepat di pupil.
Caranya:
1. Jarak pasien dengan pemeriksa 40 cm.
2. Pegang senter dan rol
3. Letakkan scala di nol dimata kanan pas didekat pupil dari sentral
4. Baca scala di mata kiri berapa mm.
- Ukur jarak dari pupil mata kanan sampai pupil mata kiri
- Dari limbus nasal kanan ke temporal kiri
- Dari limbus nasal kiri ke temporal kanan.
Prematur presbiopia (prekuk): Presbiopia sebelum waktunya diusia 37 tahun misalnya.
Astigmatisma adalah: sinar sejajar yang tidak difokuskan pada satu titik disebabkan
adanya meridian yang berbeda-beda sehingga kita dapati perbedaan daya refraksi.
Guna transposisi adalah: (1) Untuk menegakkan diagnosa, (2) untuk memudahkan

orang optic untuk memasang lensa kacamata.


Pupil distance jauh adalah pupil dekat + 2 mm.
Berdasarkan penyebab astigmatisma terdiri atas perubahan lengkung kornea/cekung
(konkaf) dan perubahan pencembungan kornea (konveks).
PEMERIKSAAN JIKA VISUS TIDAK JUGA BISA SAMPAI NORMAL DAN TDK
BISA JUGA DENGAN PIN HOLE
1. Jika pada pasien pada jarak 6/50
- Pemeriksa pakai baju putih.
- Letakkan jari di perut (fingeer counting) 1/60 s/d 5/6. (1) 1/60 mundur 2m 2/60 dst
sampai 5/60 pada jarak 5 m letak tangan di dinding atau letak tangan di cermin tutup jari
dengan kertas lalu buka dan sebutkan berapa angka memberi arah ke samping.
2.

Jika dengan senter melihat ada cahaya atau tidak


1/~ proyeksi (+) normal dimana senter diarahkan ke kanan, kiri, bawah dan atas.
1/~ proyeksi (-)

3. Jika pada pasien pada jarak 6/50


- Pemeriksa pakai baju putih/ latar putih.
- Letakkan tangan diperut (hand movement) jarak 1/300 arahkan tangan ke bawah, atas,
kanan, dan kiri.
6/50
6/40

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
6/30
6/24
6/20
6/12
6/9
6/7,5
6/6
6/5
LANJUTAN BAHAN PRETEST
Katarak adalah: Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau keduanya dan disertai
penurunan visus (harus kabur). Namun jika tidak disertai penurunan visus disebut
skleropi.
Klasifikasi Katarak :
1. Menurut Penyebab.
-

Katarak Developmental: terjadi pada saat pembentukan lensa (pada waktu bayi
sudah terkena katarak).

Katarak Degeneratif: terjadi pada saat lensa sudah terbentuk sempurna namun
terjadi degenerasi.
Katarak ini tebagi atas 2 yaitu:
a. Katarak Primer ( tanpa didahului penyakit lain)
- Katarak Insifien (permulaan).
- Katarak Immature (belum masak).
- Katarak Mature (masak)
Katarak hipermature (sangat masak)
b. Katarak Komplikata: didahului penyakit lain.
- Penyakit mata itu sendiri.
- Trauma.
- Diabetes mIelitus.
- Kena radiasi / penyinaran.
- Intoksikasi / keracunan.

Therapi: Katarlens: Memperlambat/ mencegah katarak lebih lanjut.


2. Menurut Usia
- Katarak Congenital : < 1 tahun
- Katarak Juvenilis

: 1-20 tahun.

- Katarak Presenilis

: 20-50 tahun.

- Katarak Senilis

: > 50 tahun.

3. Menurut Konsistensi
- Fluid Katarak : < 1 tahun
- Soft katarak : 1-35 tahun
- Hard Katarak : > 35 tahun

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Katarak mana yang sering terjadi di Indonesia?
Jwb: Katarak senilis, karena selain mengenai orangtua juga karena pengaruh cahaya
matahari dimana letak Indonesia geografis dilalui oleh khatulistiwa yang setiap saat
terpapar dengan sinar matahari.
Apa penyebab katarak senilis?
Jwb: Usia dan sinar ultra violet.

Sebutkan Jenis-jenis operasi katarak?


1. ICCE (Intra Capsular Catarac Extraction) pengangkatan lensa seutuhnya.
2. ECCE (Extra Capsular Catarac Extraction) pengangkatan lensa sebagian (posterior)
dengan meninggalkan kapsul.
3. Phacoemulsification: mengangkat dan menghancurkan lensa dengan ultrasound
menjadi cair.
4. SICS ( Small Incition Catarac Surgery): Operasi kecil pada insisi katarak
Manakah operasi yang lebih baik?
Jwb: ECCE, karena lensa diangkat dan kapsul ditinggalkan agar ditanam lensa buatan.
Pada operasi ECCE bagian apakah yang diangkat?
Jwb: Lensa dan nucleus.
Jenis operasi mana yang lebih bagus?
Jwb: Phacoemulsification, karena insisi sedikit, sangat sedikit terjadi resiko perdarahan,
dan cepat sembuh.
Apa nama alat untuk mengangkat lensa?
Jwb: Cryoceps, pada operasi katarak lensa buatan ditanam di belakang iris, didepan
kapsula posterior di dalam kapsula anterior.
Afakia adalah: Suatu keadaan pada mata yang tidak mempunyai lensa akibat
sebelumnya telah dilakukan operasi pengangkatan lensa pada penyakit katarak,
sehingga mata menjadi hipermetropia tinggi.
Fenomena yang terjadi sehingga mata tidak Nampak adalah: jet in the box (jet didalam
kotak) sehingga tampak seolah-olah jet yang melintas.
Mekanisme yang terjadi pada mata adalah: Oculer Barrier: banyak menggunakan obat
tetes sejenis obat sistemik yaitu untuk membunuh kumannnya gunanya untuk
melindungi mata seorang penderita sehingga bila terkena jarang terkena overdosis dan
dapat dihindari karena telah dilindungi dari ocular barrier tsb.Lebih amandan dosisnya
lebih kecil dibanding obat oral
Pada Afakia apakah visusnya bisa 6/6?
Jwb: Tidak, hanya sampai 1/60 maksudnya pada orang sehat bisa melihat jari pada
jarak 60 meter sedangkan pada orang afakia hanya bisa melihat pada jarak 1 meter.
Bisakah pada orang afakia visusnya bisa normal?

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Jwb: Bisa, apabila dengan syarat sebelumnya mata OS normal namun setelah dioperasi
menjadi -10 D.
Pseudoafakia adalah: Penanaman lensa buatan pada mata yang telah dilakukan operasi
pengangkatan lensa pada operasi katarak.
Bagaiman cara operasi penanaman lensa?
Jwb: Didalam kapsul anterior dibelakang iris.
Jenis lensa buatan?
Jwb: Posterior Cambriens: CoA Keduanya dikenal dengan Lensa Pseudolos
Anterior Cambriens: CoP

TRAUMA KIMIA BASA


Trauma karena bahan kimia basa yang dapat menembus kornea, bilik mata depan
sampai jaringan retina, bahan kimia basa menyebabkan terjadinya proses koagulasi
persabunan dan dehidrasi.Pada trauma basa akan terjadi penghancuran kolagen kornea.
Penatalaksanaan trauma kimia basa:
-

Beri anestesi pentocain, PHkain

Kemudian di irigasi dengan NaCl 0,9 % (di cor 1 botol) sampai Ph menjadi
normal Ph + 7 selama 1 jam.

Setelah seminggu di beri Edta. Guna: untuk menetralisir kolagen kimia basa.

Bebat mata selama masih sakit.

Apa contoh kimia basa


Jwb: Detergen, amoniak, pembersih lantai, dll.
Apa contoh kimia asam
Jwb: Aki, cuka (CH3COOH).
Antibiotik yang sering digunakan
-

Cendofenikol (Kloramfenikol 10 mg, Polimycin B Sulfat 5000 IV)

Poligran (Polimixin B Sulfat IV, Neomicin 2,5 mg)

Cendochrol (Neomixin 3,5 mg, Polimixin Bsulfat 60 mg).

Perbedaan hordeulum dengan calazion


Hordeulum

Chalazion

- Bersifat akut

- Bersifat khronik

- Sakit

- Tidak sakit

- Ada peradangan

- Tidak ada peradangan

- Pembengkakan di palpebra

- Pembengkakan karena penyumbatan kelenjar

atas dan bawah (bisul)

meibom (bintilan).

Therapy hordeulum dan chalazion dengan antibiotic dan insisi.


-

Gentamycin 0,3 %

Exelase 2 DD tab I

Cendocytrol 4 DD ODS

Asam mefenamat (analgetik).

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Therapy mata merah tablet
-

Hepar K

Prednison

Vitop

Diamox

Asam Mefenamat

Neurovit

Retivit

Daftar therapy Poly Mata


-

Cendoxitrol

- Catarlens

Cendoliter

- Pilocarpin

Isotic Salmicol

- Polydex

Cendofenicol

- Retivit

Timolol

- Amoxillin

Cathariens

- Calsansetin

Salep pada mata


-

Gentamicin 0,3 %

Cendofenicol Ed S4 dd gtt 1 ODS

Bahan kimia alkali bersifat;


-

Koagulasi sel

Persabunan.

Dehidrasi.

Untuk bahan soda, dapat menembus COA dalam waktu 7 detik.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115

BAHAN MIDTEST
1. Glaukoma
2. Hifema
3. TIO (Tekanan Intra Occuler)
Pembagian Glaukoma
1. Glaukoma Primer
-

Primer sudut tertutup

Primer sudut terbuka

2. Glaukoma Congenital
a. Primer Glaukoma
- Infiltrat glaucoma
- Hidropthalmus
- Biopthalmus
b.. Glaukoma bersama dengan kelainan congenital
3. Glaukoma Sekunder
a.Kelainan Lensa
- Luksasi
- Pembengkakan (intumesen)
- Fakoltik
b. Kelainan Uvea
- Uveitis
- Tumor
c.Trauma
- Perdarahan dalam bilik mata depan (hifema)
- Perforasi kornea dan prolaps iris, yang menyebabkan leukoma adheren
4. Glaukoma absolute
TIO meningkat tidak terkontrol kerusakan pada retina (papil atrofi) visus sangat
buruk.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Glaukoma Akut: Penyakit mata yang menyebabkan kebutaan, dimana TIO , visus ,
lapangan pandang menyempit.
Penyebab: Penyumbatan aliran cairan mata.
Patofisiologi glaucoma
Cairan pada bola mata diproduksi oleh corpus ciliaris COA Sebagian celah
diantara iris dengan lensan pupil bilik mata depan sudut mata depan merembes
melalui celah trabeculaCanal Schlemm dan dikeluarkan ke vena episklera.
Anamnese Glaukoma
-

Perasaan sakit kepala

Penglihatan kabur dan berasap karena cornea oedema.

Sulit untuk melihat dekat karena daya akomodasi berkurang.

Gangguan adaptasi gelap.

Selalu menyebutkan keluhan halo (+), bila melihat lampu pijar seperti ada pelangi.

Gangguan penglihatan pada lapangan pandang.


Pemeriksaan glaucoma

Pemeriksaan TIO

Funduscopy

Pemeriksaan lapangan pandang.

Gejala
-

Sangat nyeri

Mual, muntah.

Hambatan di trabekula dan sudut bilik mata depan ynag menyebabkan meningkat
TIO Glaukoma.
1. Proses sclerosis.
2. Endapan pigmen.
3. Sel makrofag.
4. Bekuan darah/ nanah.
Anestesi retrobulbar xilocain 2 % dapat mengurangi produksi, aqous humour.
-

Mengurangi rasa sakit.

Rasa sakit yang berlebihan dapat berkurang dengan pemberian morfin 50 mg


subcutis.

Nasehat untuk pasien Glaukoma akut


-

Agar jangan emosi karena dapat menimbulkan serangan akut.

Jangan membaca dekat karena akan mengakibatkan miosis/ pupil kecil yang dapat
menimbulkan serangan pada glaucoma blok pupil.

Jangan memakai simptomimetik karena dapat melebarkan pupil berbahaya.

Jangan menggunakan antihistamin dan antispasme pada pasien dengan galukoma


sudut sempit dengan hipermetrop dan pasien COA dangkal.

Pengobatan pada glaucoma


1. Medikamentosa
- Topikal (miotik)

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Pilocarpin 2-4 % (3-6 kali 1 tetes sehari) menit selama 5 menit, kemudian disusul 1
tetes/ jam selama 6 jam. Bersifat non selektif.dan bronkospasme: menyempitkan
pembuluh darah.
Tujuan: Untuk mengecilakan pupil sehingga sudut bilik mata menjadi lebar dan
lalu lintas aquos humour menjadi lancer dan tensi oculi menurun.
Eserin 1/4 1 % 3-6 kali 1 tetes.
- Sistemik
Carbonic Anhidrasi Inhibitor
Asetazolamid 500 mg IV, kemudian di susul 250 mg/ 4 jam selama 24 jam (secara
oral).
- Hiperosmotiik
Larutan Gliserin 50 % dengan dosis 1 cc/ kgBB atau larutan Mannitol 20 % IVFD
dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB 60 tetes/menit.
Tujuan: untuk mempertinggi daya osmotic plasma
- -Blocker
Timolol maleate 0,25-0,50 % 1-2 kali tetes sehari.
Tujuan: Menghambat produksi aquos humour.Obat ini bekerja menghambat
rangsangan

simpatis

mempengaruhi

pupil

dan

mengakibatkan

sehingga

tidak

penurunan

tekanan

mengakibatkan

bola

mata

akomodasi

pada

organda.Bersifat selektif dan bekerja di reseptor muskarinik.


2. Operasi
- Iridektomi
- Trabekulektomi
- Tensi mata normal 7-20 mmHg.
Trabekulektomi: diantara iris dan kornea.
Prinsipnya dengan memotong trabekula sehingga ada hubungan antara COP dan
COA, subkonjunctiva, canal dan schlemm. Dimana dibuat insisi conjunctiva di bagian atas
dan dibuat flep sclera sebesar 4x4 mm dengan dasar dibagian kornea sejajar dengan kedua
tepi canal schlemm dibuat sayatan 2 mm sehingga canal schlemm. Angkat sepanjang 2
mm. kemudian flep sclera dan flep konjunctiva di jahit.
Iridoplegi adalah: kelumpuhan otot sfingter akibat trauma tumpul pada uvea sehingga
pupil menjadi lebar.
Iridodialisis adalah: Trauma tumpul yang dapat mengakibatkan robekan pada pangkal
iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah bentuk lonjong.
Bagaimanakah cara pemberian gliserin?
Jwb: Campur dengan soft drink karena gliserin terlalu manis sehingga membuat pasien
mual dan alergi.
Berapa perbandingan gliserin dengan soft drink?
Jwb: 1:1 mis, BB pasien 50 kg maka diberi gliserin 50 cc + soft drink 50 cc.
Bagaimana jika dengan gliserin TIO tidak turun?
Jwb: beri mannitol 20 % dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Bagaimana jika dengan mannitol TIO juga tidak turun?
Jwb: Kita parasintesis dengan cara menusuk limbus dengan jarum spuit 10 cc.
Dimanakah letak limbus?
Jwb: Diantara sclera dengan kornea.
Kalau TIO tidak turun juga, bagaimana?
Kita observasi setelah itu dilakukan operasi/pembedahan yaitu trabekulektomi.
Iridectomy tujuannya adalah: memotong iris agar jangan hubungan langsung COP dan
COA tanpa melalui pupil.
Prinsipnya: Operasi kornea dengan memotong iris.Disini dilakukan pembukaan
hubungan COP dengan COA sehingga cairan menjadi normal dan diberi carpin untuk
menurunkan tensi oculi.

Glaukoma sekunder adalah: galukoma yang timbul akibat kelainan didalam bola
mata yang sebabkan:
1. Kelainan lensa: katarak immature, katarak hipermature.
2. Kelainan uvea dan dislokasi lensa.
3. Trauma, hifema, inkarserasi iris.
4. Pasca bedah.
Injeksi Konjunctiva
Melebarnya penbuluh darah arteri konjunctiva akibat:
- Pengaruh nekrosis.
- Alergi
- Infeksi
Sifatnya:
-

Mudah digerakkan didasarnya.

Ukuran makin besar ke perifer.

Warna pembuluh darah segar.

Dengan adrenalin 1:1000 infeksi lenyap.

Gatal.

Fotofobia.

Pupil normal.

Trias Glaukoma: - TIO


- Visus
- Lapangan pandang menyempit
Trias Keratitis: - Bleparospasme
- Hipolakrimasi
- Fotofobia
Injeksi silier adalah melebarnya pembuluh darah perikornea akibat:
-

Radang kornea.

Tukak kornea.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
-

Benda asing pada kornea.

Rdang pada uvea.

Endopthalmitis.

Glaukoma.

Sifat injeksi silier:


-

Pembuluh darah lebih ungu/gelap.

Tidak ikut dan pergerakan konjunctiva.

Ukuran sangat halus.

Dengan adrenalin tidak menciut.

Lakrimasi

Fotofobia

Cara pemeriksaan Tonometri:


1. Pasien tidur telentang.
2. Pada kedua mata diberikan tetes anestesi.
3. Pasien disuruh melihat ke atas pada satu focus
4. Alat tonometri disterilkan dengan alcohol.
5. Letakkan / tempelkan tonometri pada kornea dan diukur scalanya.
6. Jika hasil meragukan, tambah pemberat 5,5 menjadi 7,5 atau 10 gm.
Cara mengukur TIO
-

Teteskan pentocain pada kedua bola mata.

Tonometri disterilkan.

Lalu letakkan di kornea.

Lalu ukur TIO.

Satuan ukuran tonometri: - Schiotz.


- Aplanasi
- Digital.
Macam-macam anestesi mata:
1. Lokal
- PHkain: mencegah perdarahan lebih lanjut sangat bagus untuk digunakan anestesi.
- Lidokain
- Pantokain 2 %
- Tetrakain 0,5 %
2. Umum: Ketalar.
Hifema adalah: terdapatnya darah didalam Bilik Mata Depan, dapat terjadi akibat
trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan ciliar.
Penatalaksanaan Hifema:
1. Bes rest
2. Kepala ditinggikan 30 (agar darah tidak ditutupi pupil).
3. Mata yang sakit ditutupi kasa (agar mata tidak banyak bergerak).
4. Berikan antikoagulasi (transamin).
5. Pada anak-anak yang gelisah dapat diberi penenang (diazepam).
6. Bila TIO dan dijumpai penyulit glaucoma maka diber asetazolamid

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
7. Kontrol selama 5 hari untuk membantu timbulnya perdarahan kembali/rebleeding.
Apa yang dimaksud dengan rebleeding?
Jwb: Perdarahan kembali yang keluar terus-menerus.
Kenapa harus di control 5 hari?
Jwb: Karena pembuluh darah mulai terbentuk pada hari ke-5
Gejala hifema
1. Penglihatan pasien menurun.
2. Kadang-kadang terdapat iridoplegia dan irididialisis
3. Pasien mengeluh sakit.
4. Epipora dan blefarospasme
Epipora: cairan mata diproduksi normal tapi keluar terus-menerus
Blefarospasme: Spasme dari M. orbicularis oculi.

Lapisan pembuluh darah dari dalam keluar.


Jwb: - Tunika interna
- Tunika media
- Tunika adventitia
Komplikasi hifema:
1. Glaukoma sekunder
2. Rebleeding
3. Hemosiderin: zat warna yang mengandung beri penguraian haemoglobin jika zat
berada didalam bola mata menimbulkan siderosis bulbimenimbulkan ptosis bulbi
dan kebutaan.
DD mata merah:
1. Konjunctivitis
2. Keratitis.
3. Iritis akut
4. Glaukoma akut.
Keratitis adalah: karena memiliki banyak serabut nyeri kebanyakan lesi kornea,
superficial maupun dalam akan menimbulkan rasa sakit dan fotofobia.karena kornea
berfungsi sebagai pendek bagi mata dan membiaskan berkas cahaya, lesi kornea
umumnya mengaburkan penglihatan.
Gejala keratitis:
1. Mata merah, sakit seperti berair.
2. Visus menurun.
3. Fotofobia (+).
4. Sekret (-).
5. hiperlakrimasi.
6. Pupil miosis.
7. TIO Normal.
8. Injeksi silier: pelebaran pembuluh darah dari arah kornea menuju konjunctiva.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Etiologi keratitis:
1. Bakteri.
2. Jamur.
3. Virus (self limited disease).
4. Reaksi alergi terhadap debu, bulu binatang.
5. Iritasi oleh debu, asap dan polusi udara lainnya.
6. Trauma tumpul.
Cedera pada epitel konjunctiva oleh karena agen perusak dapat diikuti oedema dan
stroma, konjunctiva, hipertrifi dan limfoid stroma.
Sel-sel radang termasuk neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit. Dan sel plasma
bermigrasi dari stroma konjunctivamelalui epitel karena permukaan sel-sel ini
bergabung dengan fibrin dari mucus dan sel goblet membentuk eksudat konjunctiva
yang mengakibatkan perlengketan tepian palpebra.
Konjunctivitis gejalanya:
1. Mata merah dan gatal.
2. Mata merah seperti ada benda asing di mata.
3. Visus normal.
4. Pupil normal.
5. TIO normal.
6. Sekret (+).
7. Injeksi konjunctiva: dari konjunctiva menuju kornea.
Glaukoma akut gejalanya:
1. Mata merah keras dan sakit.
2. Terasa sakit di kepala dan kening.
3. Visus menurun.
4. Fotofobia (+).
5. TIO meningkat
6. Lapangan pandang menyempit.
7. Pupil midriasis (melebarkan pupil) dengan pemberian topical steroid.
8. Sekret (+).
Glaukoma artinya: tekanan bola mata yang tinggi akan mengakibatkan gangguan
pembuluh darah retina sehingga mengganggu metabolisme retina yang disusul dengan
kelainan syaraf mata.
Gejala Iritis Akut:
1. Mata merah dan sakit.
2. Visus menurun.
3. Fotofobia (+).
4. Sekret (-).
5. Pupil miosis (mengecilnya pupil).
6. TIO bisa tinggi atau rendah.
7. Injeksi silier.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Iritis akut adalah: peradangan pada irir yang biasanya disertai dengan silitis
(peradangan pada badan silier) yang dapat berakhir dengan uveitis menahun.
Penanganan:
a. Konjunctivitis akut kataralis (Bakteri)
Terapi: Antibiotik
Menular melalui (infeksi konjunctiva): Air dan handuk.
b. Keratitis akut (injeksi silier)
Terkena sebelah mata
Mata merah dan kabur
Terkadang visus terganggu.

c. Glaukoma akut
Mata merah, sakit kepala dan TIO > 30 mmHg.
d. Uveitis akut.
Terapi: Antibiotik
Kortikosteroid
CATATAN PENTING
Prothesa orbital pembuatan mata palsu:
1. Epistrasi: Dibuang isi bola mata / semua isi tinggal sclera.
2. Enoklasi: dibuang Cuma bagian syarafnya yang tidak di buang.
3. Eksentrasi: dibuang sampai tengkorak. Penyebab tumor pada mata.
Operasi pada pterigium adalah: ekstirpasi.
Operasi pada katarak adalah: ekstraksi.
Luksasi adalah: mengalami proses pemasakan.
Denaturasi protein adalah penyebab protein.
Afakia: lensa jatuh ke belakang.
Dakrialis osteitis kronis: Pada bayi mata belean paling sering
(lubang-lubang agar sering di masase).
Retinoblastoma: mata kucing pada bayi visus sangat menurun.
Bentuk sikatrik ada 3 yaitu: Nebula (kecil), macula (sedang),
lekoma (besar).
Bila prolaps iris dan kornea sudah hancur disebut: keratopati.
Atrofi bulbi: bola mata sudah lembek.
Bila keluhan OS terkena cucuk/trauma, kena miang padi, kena
binatang malam dimata biasanya Dx: Keratitis.
Golongan antibiotic yang baik untuk mata adalah: Cendofenikol,
fenikol, ciprofloxacin biasanya untuk penderita infeksi.
Golongan kombinasi antibiotic dengan kortikosteroid adalah:
Opthixitrol, poligran, dll biasanya bila ada luka dimata.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Golongan antibiotic gentamisin biasanya sering penderita merasa
alergi pada mata berupa mata merah yang sangat dan biasanya tidak menyebar ke mata
sebelah terapinya hanya dengan mengganti jenis antibiotic lainnya.
Diagnosa: Ulcus cornea
Keluhan Utama: mata merah
Therapi: Centotropin eyedrops 2x1
Ciproflokxacin 4x100 mg.
Mefenamat acid 250 mg 3x1
Chloramfenikol 250 mg 3x1
Vit C 2x1
Diagnosa: Uveitis dan glaukoma
Terapi: kortikosteroid (guna: agar tidak lengket).

Diagnosa: hordeulum
Keluhan utama: Dipegang sakit pada mata dan bengkak ada tanda radang
Terapi: Cendofenikol eye drops
Amoxillin 3x500 mg
Mefinal 3x500 mg
Diagnosa: calazion
Keluhan utama seperti bintilan dan dipegang tidak sakit
Terapi: sama dengan hordeulum
Diagnosa: Keratitis epithelial
Keluhan utama: mata merah, gatal, stadium infiltrat
Terapi; Ciprofloxacin eye drops No 1
S4 dd gtt 1 ODS
Diagnosa; Katarak immature operasi Pseudoafakia
Terapi: Pondex 4x1
Ponstan
Polidex
Procer sicitiol
Catarlens
Diagnosa: Pseudoafakia pada anak-anak
Terapi: Pondex 4x100 mg
Mefenamat acid 3x1
Cendotropin eye drops 0,5 % 2 dd gtt 1 OS.
Diagnosa: CSR ( Central Serious Chorio Retinopati)
Keluhan utama mata kabur dan kadang bisa bengkak disebabkan stress
Terapi: Prednison 3x II
Neurobiad 3x1
Catarlens 4x1 OS

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Anjuran: makan sayur dan buah serta hindari stress
Diagnosa: Konjunctivitis pada anak- anak
Terapi Ciprofloxacin eye drops
Polidex
Anjuran: hindari sinar matahari
Diagnosa : Afakia
Trachoma ditandai dengan adanya panus
Keluhan utama: gatal, berair, mata seperti berpasir (bahaya: menyebabkan kebutaan)
Penyebab: Drug of choise dan kurang menjaga kebersihan tubuh.
Stadium Trachoma I: hipertropi

IV: Sikatriks tidak aktif

II: Panus
III: Masih aktif

Terapi: Jaga kebersihan higienis


Opixithrol eye drops 4x1
Albucetin eye drops
Terramycin zalf 3x1
Preparat sulfa
Diagnosa: CRVD (Central Retina Vein Oclusion)
Terapi: Timolol 0,5 OD.
Catarlens 4 x ODS Katarak Immature
Cendoliter 4 x ODS
Diamox 3x1
Diagnosa: Trauma tumpul
Subkonjunctiva bleeding
Terapi: Polidex eye drops
Vasacon eye drops
Vitop eye drops
Diagnosa Pseudoafakia pada dewasa
Therapi: Ophixitrol eye drop
Metil prednisone
Meferamin.
Asam mefenamat.
KU: Tiba-tiba mata kabur sebelah kiri warna putih tidak tahu penyebab.
Visus: AVOD 6/9 PH (-)
AVOS 1/300
Pemeriksaan: Funduscopy Perdarahan di corpus vitreus
Jika warna hitam dilihat di funduscopy maka ada perdarahan.
DD: Perdarahan badan kaca
Amaurosis fugaks

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Koroiditis (uveitis pots)
Terapi: Obat mengandung midriasis tunggu beberapa menit untuk memastikan apakah
ada perdarahan bila dilihat di funduscopy.
Dx: Katarak Immature
Visus: AVOD: 6/40 S +1,75 6/6
AVOS: 6/9 PH (-)
Terapi: CPN Operasi
Cendoliter
Catarlens
KU: tidak bisa melihat jelas hanya dapat melihat cahaya dan bola mata nistagmus,
pendulum geraka bola mata bolak-balik secara teratur
Dx: Katarak juvenile
Terapi: laser

Contoh;
1. S -1,00 D

C+0,50 D

x 45

S -0,50

C -0,50

x 135

2. S-0,50 D

C+ 1,00D

x 90

S + 0,50

C 1,00

x 0

3. S-1,00 D

C+1,00 D

x 0

S plano

C-1,00

x 90

Jawab:
Diagnosa:
1. Astigmatisma miopicus compositus
2. Astigmatisma mixtus
3. Astigmatisma miopicus simpleks.
Jauh
-

Binokuler: pemeriksaan dengan 2 mata yaitu mata normal.

Monokuler: pemeriksaan dengan 1 mata yaitu mata strabismus.


Dekat

Binokuler

Monokuler: Puncak hidung dari pupil kanan dan puncak hidung pupil kiri.
Pupil Distance: Bagaimana seseorang untuk melihat dengan pupil dari jarak jauh.
CONTOH SOAL TRANSPOSISI

1. VOD S -1,50
VOS

S -2,50

C + 0,50

X 0 6/6

C + 1,50

X 0

6/6

Usia 45 tahun
PD 60 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD

VOS

PD

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Jauh
ADD

S
C
AX
S
C
AX
-1,00
-0,50
90
-1,00
-1,00
90
62
+1,50
+1,50
60
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia
OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

b. Kacamata Baca
VOD
S
C
AX
Dekat
- 0,50
- 0,50
90
AVOD/S: Axis Visus Occuli Dexter/ Sinister

S
-0,50

VOS
C
- 1,00

AX
90

PD
60

LANJUTAN BAHAN POSTTEST


Taruma Tumpul Pada Mata
1.

PALPEBRA ( KELOPAK MATA)

a. Hematoma kelopak (Brille hematoma)


Pembengkakan dan penimbunan darah dibawah kulit kelopak mata akibat pecahnya
pembuluh darah palpebra.
Trauma dapat disebabkan karena pukulan kayu atau benda keras lainnya.
Penanganan:
- Hematoma kelopak mata dini: Dengan kompres dingin untuk menghentikan perdarahan
dan menghilangkan rasa sakit.
- Hematoma kelopak mata lama: Dengan kompres hangat untuk memudahkan absorbsi
darah pada kelopak mata.
b. Hematoma kacamata
Perdarahan yang letaknya lebih dalam dan mengenai kedua kelopak mata akibat
pecahnya arteri oftalmika kemudian darah mengalir kedua rongga orbita dan memberikan
gambaran seperti kacamata hitam. Ini merupakan tanda fraktur basis kranii.
2. KONJUNCTIVA:
a. Oedema Konjunctiva
Bila kelopak mata terpajan ke dunia luar dan secara langsung konjunctiva tersebut kena
angin dan tanpa berkedip
Penanganan:
Diberikan decongestan untuk mencegah pembendungan cairan didalam selaput lender
konjunctiva.
b. Hematoma Subkonjunctiva
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah dibawah konjunctiva yaitu arteri konjunctiva
dan arteri episklera.
Penanganan:
Dini: Dengan kompres hangat, perdarahan konjunctiva akan hilang, di absorbsi
dalam 1-2 minggu tanpa diobati.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Jika penyebabnya perforasi bola mata, sebaiknya: eksplorasi bola mata untuk
mencari adanya rupture sclera/ terlihat jaringan koroid yang menonjol.
Penyebab:
- Batuk rejan
- Trauma tumpul basis cranii.
- Pda keadaan pembuluh darah yang rentan dan mudah pecah usia lanjut, hipertensi,
aterosklerosis, anemia, dll.
3. KORNEA
a. Oedema Kornea
Trauma tumpul yang keras/ cepat yang mengenai mata sehingga terjadi edema kornea.
Oedema kornea yang berat menyebabkan masuknya sel-sel radang neurovaskuler kedalam
jaringan stroma kornea.
Gejala: - Penglihatan kabur
- Kornea keruh
- Terlihat pelangi disekitar lampu
- Uji placebo (+).
Terapi:
-

Larutan hipertonik seperti NaCl 5 %.

Larutan garam hipertonik 2-8 %

Glukosa 40 % dan larutan albumin.

Bila TIO berikan asetazolamid

Lensa kontak lembek untuk menghilangkan sakit dan memperbaiki ketajaman


penglihatan.

Penyulit:
-

Kerusakan membrane descement yang lama keratopati bulosa dengan


keluhan rasa sakit dan menurunnya ketajaman penglihatan.

Plasido: Os membelakangi cahaya, plasido menghadap cahaya lihat bayangan


plasido pada kornea.

Jika:
1. Konsentrik: Kornea licin dan regular.
2. Lonjong: Astigmatisma kornea.
3. Tidak jelas: Astigmatisme irreguer akibat infiltrate/ parut kornea.
b. Erosi Kornea
Terlepasnya epitel kornea akibat gesekan keras pada epitel kornea.
Keluhan:
-

Mata sakit sekali.

Blefarospasme, lakrimasi, fotofobia.

Visus menurun.

Kornea keruh.

Test Fluororescent berwarna hijau.

Penanganan:

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
-

Sikloplegik untuk menghilangkan rasa sakit/ untuk mengerangi gejala radang uvea
yang timbul.

Antibiotik tetes mata untuk mencegah infeksi.

Mata ditutup untuk mempercepat timbul epitel baru dan mengurangi infeksi
sekunder

Sebaiknya diberikan tetes mata atau salep mata, karena salep mata dapat
mempercepat re-epitalisasi dan tahan lama (epitel cepat tumbuh dari epitel lain)
regenerasi epitel kornea 48 jam.

Erosi kornea rekurens: Terjadi akibat cedera yang merusak membrane basal. Misal:
Lensa kontak, Sinar UV, Debu, Asap, dll.

Keluhan Utama Penderita:


1. Sakit erosi merusak kornea yang punya serat sensible yang banyak.
2. Mata berair/ lakrimasi.
3. Blefarospasme.
4. Kornea jernih.
5. Fotofobia.
6. Penglihatan terganggu / visus menurun.
7. Test Fluoresenct (+).
Pemeriksaan:
1. Test Fluorescent 2 %: (warna orange) teteskan larutan fluorescent 2 %, bila
fluorescent (+) berwarna hijau dan bila fluorescent (-) maka tidak ada perubahan
warna.
2. Kertas Fluororescent: tempelkan fluorescent pada kornea, bila Fluorescent (+) maka
terdapat epitel dan bila fluororescent (-) maka tidak terdapat epitel.
Terapi:
1. Anestesi topical: untuk memeriksa ketajaman penglihatan dan menghilangkan rasa
sakit.
2. Hati-hati oleh karena dapat menambah kerusakan epitel.
3. Epitel yang terkelupas/ terlipat sebaiknya di lepas atau di kupas.
4. Antibiotik: Neospotin, kloramfenikol dan sulfonamide.
5. Sikloplegik aksi pendek: oleh karena rangsang yang mengakibatkan spasme silier.
6. Bebat tekan selama 24 jam: pasien merasa enak.
7. Erosi kecil akan tertutup lagi setelah 48 jam.
8. Kontra indikasi steroid: menghambat repitalisasi.
4. UVEA
a. Iridoplegia
Kelumpuhan otot spingter pupil sehingga pupil menjadi lebar/ midriasis dan tidak
bereaksi terhadap sinar.
Keluhan Utama:

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Sukar melihat dekat karena gangguan akomodasi.
Silau akibat gangguan pengaturan masuknya sinar pada pupil.
Anisokor pada pupil.
Penanganan:

Istirahat untuk mencegah terjadinya kelelahan sfingter pupil.

Roborantia.

b. Iridodialisis
Robekan pada pangkal iris sehingga pupil berubah menjadi lonjong.
Keluhan Utama:
-

Diplobia dengan satu mata.

Biasanya disertai hifema.

Penanganan: Pembedahan dengan melakukan reposisi iris yang terlepas.


c. Hifema
Terdapatnya darah didalam COA akibat robeknya pembuluh darah iris atau badan silier
atau suatu keadaan dimana terdapatnya darah dalam bilik mata depan yang disebabkan
karena trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris/ corpus silier.
Penatalaksanaan:
1. Bed rest.
2. Kepala ditinggikan 30 (agar darah tidak menutupi pupil).
3. Mata yang sakit ditutupi kasa (agar mata tidak banyak bergerak) dan ditambah
dengan kompres air dingin.
4. Beri anti koagulasi (transamin).
5. Pada anak-anak yang gelisah dapat diberi penenang (diazepam).
6. Bila TIO dan dijumpai penyulit glaucoma maka diberi asetazolamide.
7. Kontrol selama 5 hari, observasi supaya tidak terjadi Reebleeding.
8. Jika ada sangkaan Hemosiderosis Kornea dan tidak ada pengurangan dari tingginya
hifema dengan perawatan selama 5 hari maka dapat dilakukan pembedahan.
d. Iridosiklitis
Peradangan uvea anterior.
5. LENSA
1. Dislokasi Lensa
Putusnya zonula zinii yang menyebabkan berubahnya kedudukan lensa.
a. Subluksasi Lensa
Terputusnya sebagian zonula zinii sehingga lensa berpindah tempat atau bisa juga terjadi
spontan akibat pasien menderita kelainan pada zonula zinii yang rapuh (Sindrom Morphon)
Keluhan:
-

Visus menurun

Iridopharesis

Miopia

Glaukoma sekunder

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
b. Luksasi Lensa
Luksasi lensa anterior

Seluruh zonula zinii terputus di sekitar ekuator dan lensa masuk ke dalam bilik mata
depan.
Keluhan:
- Visus menurun
- Rasa sakit yang sangat, muntah, mata merah, blefarospasme.
- Injeksi silier yang berat, oedema kornea lensa dalam COA.
- TIO
Penanganan:
-

Dikirim ke dokter mata untuk mengeluarkan lensa terlebih dahulu.

Asetazolamide untuk menurunkan TIO.

Luksasi Lensa Posterior


Seluruh zonula zinii terputus di sekitar ekuator dan lensa masuk ke dalam badan kaca.
Keluhan:
- Afakia.
- Pasien melihat normal dengan lensa + 12,0 D.
- Skotoma pada lapangan pandang.
Penanganan:
Dikirim ke dokter mata untuk ekstrasi lensa.
2. Katarak Trauma
Katarak yang disebabkan adanya cedera pada mata.
6. RETINA DAN CHOROID
a. Oedema retina dan koroid
Trauma tumpul pada retina yang mengakibatkan oedema pada retina dan penglihatan
sangat menurun.
Oedema retina akan memberikan gambaran retina yang lebih abu-abu akibat sukarnya
melihat jaringan koroid melalui retina yang sembab.
Oedema retina akibat trauma tumpul oedema macula sehingga terdapat cherry red
spots.
Pada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah oedema macula/oedema berlin yang
dapat menyebabkan oedema yang luas sehingga seluruh post fundus oculi berwarna
abu-abu.
b. Ablasio Retina
Terlepasnya retina dan koroid.
Penyebab:
Retina yang tipis, misalnya pada retinitis sanata, myopia, proses degenerasi.
Keluhan:

Pasien melihat adanya selaput/tabir yang menghalangi pandangan.

Funduscopy: Terlihat retina berwarna abu-abu dengan pembuluh darah berkelokkelok/ terputus.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Penanganan:

Rawat segera untuk persiapan pembedahan.

Tindakan bedah: koagulasi dan impalntasi silicon didaerah robekan retina.

Menempatkan serbuk/bond pada implant untuk menahan implant dan cairan sub
retina agar tidak mengalir ke belakang.
Pasca bedah mata tidak boleh banyak baca, bergerak/olahraga yang menggerakkan

kepala.
c. Ruptur Koroid
Biasanya terletak di polus posterior bola mata dan melingkar konsentris di sekitar

pupil saraf optic.


Bila mengenai daerah macula visus mendadak.

7. SARAF OPTIK
a. Ovulsi Papil Saraf Optik
Saraf optic terlepas dari pangkalnya di dalam bola mata.
Keluhan:
Ketajaman penglihatan menurun berat.
Penanganan:
Dirujuk untuk dinilai fisiologi retina dan saraf optiknya.
b. Optik Traumatik Neuropati
RETINOBLASTOMA
Merupakan tumor ganas retina yang berasal dari neuron optic (sel rods & cones) atau sel
glia.
-

Bersifat congenital/herediter.

Banyak mengenai anak umur 2-3 tahun.

Frekuensi = .

Bisa unilateral mutasi somatic


Bilateral autosomal dominant

Fisiologis:
Sel tumor tumbuh dan berkembang cepat, sehingga pembuluh darah tidak dapat mengikuti
sel tumor akan mengalami degenerasi nekrose klasifikasi.
Keluhan:
Sukar menentukan pada anak-anak namun awasi tahap keluhan:
- Mata merah yang hilang timbul ketika diberi steroid hilang dan lama-lama timbul lagi.
- Mata juling (strabismus).
- Refleks kuning pada pupil.
-Visus (1/~) mengenai macula.
GEJALA KLINIS RETINOBLASTOMA:

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Mata merah yang berulang (hilang timbul jika diberi steroid hilang dan lama-lama
timbul lagi)
Mata juling(strabismus).
Reflex kuning pada pupil seperti mata kucing terutama malam hari (The Amaurotic
Cats Eye).
Glaukoma.
Visus menurun mengenai macula visus 1/~ (visus jelek/ buta).
STADIUM RETINOBLASTOMA
1. Stadium Tenang:
- Tumor masih dalam retina
- Pupil midriasis.
- Terjadi reflex kuning pada pupil mata terutama malam hari (The Amaurotoc Cats Eye).
2. Stadium Glaukoma
- Tumor membesar menonjol ke korpus vitreus TIO
- Bila mata menonjol maka mata tidak mau tertutup (lagopthalmus).
- Anak-anak: akan mengeluh karena sakit yang hebat.
3. Stadium Extra Oculer:
- Tumor membesar bola mata membesar s/d keluar exopthalmus pecah ke depan s/d
keluar rongga orbita nekrose.
- Metastase bisa melalui: * N. Opticus ke tulang tengkorak
* Darah/limfe ke seluruh tubuh.
Penanganan Retinoblastoma:
1. Stadium Dini:
- Radiasi dengan sinar rontgen yang menghancurkan sel-sel tumor.
- Foto koagulasi dengan sinar laser untuk mematikan sel-sel tumor.
- Operasi: Enukleasi bulbi Semua bola mata dibuang dari N. opticus dipotong dan
jaringan ikat tetap dalam rongga yang tinggal konjunctiva.
- Chemotherapy.
2. Stadium Lanjut:
Eksenterasi: Semua jaringan di cavum orbita dibuang sehingga terlihat dari cavum orbita
berlubang seperti tulang tengkorak.
Apa yang menyebabkan reflex kuning?
Jawab: Karena sel tumor tsb banyak mengandung kalsium phosphor yang menimbulkan
Pemantulan cahaya.
Berapa umur yang sering dikenai?
Jawab: anak-anak < 3 tahun.
Apa saja jaringan yang di buang?
Jawab: Kelopak mata, bola mata, otot-otot mata,, saraf optic sampai lapisan penyokong
bola mata dengan cavum orbita yang disebut: periosteum.
Setelah dilakukan enukleasi disinari kembali > 2x-3x.

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
------------------ ****** --------------------

CONTOH SOAL
2. VOD S -1,00
VOS

S -2,00

C + 0,50

X 0 6/6

C + 1,00

X 0

6/6

Usia 40 tahun
PD 72 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD
VOS
PD
S
C
AX
S
C
AX
-0,50
-0,50
90
-1,00
-1,00
90
74
-1,00
+1,00
72
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

Jauh
ADD

OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia


b. Kacamata Baca
S
-1,50

Dekat

3. VOD S -2,50
VOS

S -2,50

VOD
C
- 0,50

AX
90

C + 1,00

X 0 6/6

C + 0,50

X 0

Usia 55 tahun
PD 62 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!

6/6

S
Plano

VOS
C
- 1,00

AX
90

PD
72

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD
VOS
PD
S
C
AX
S
C
AX
-1,50
-1,00
90
-2,00
-0,50
90
64
+2,50
+2,50
62
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

Jauh
ADD

OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia


b. Kacamata Baca
VOD
C
-1,00

S
+1,00

Dekat

AX
90

S
+0,50

VOS
C
- 1,00

AX
90

PD
62

LANJUTAN CONTOH SOAL


4. VOD S -1,00
VOS

S -2,00

C + 0,50

X 0 6/6

C + 1,00

X 0

6/6

Usia 62 tahun
PD 68 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD
VOS
PD
S
C
AX
S
C
AX
-0,50
--0,50
90
-1,00
-1,00
90
70
+3,00
+3,00
68
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

Jauh
ADD

OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia


b. Kacamata Baca

Dekat

5. VOD S -1,00
VOS

VOD
C
-0,50

S
+2,50

S -2,00

C -1,50
C + 1,00

AX
90

S
+2,00

VOS
C
- 1,00

AX
90

VOS
C

AX

PD
68

X 0 6/6
X 22

6/6

Usia 50 tahun
PD 60 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
S

VOD
C

AX

PD

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Jauh
ADD

-1,00
-1,50
112
-1,00
-1,00
90
62
+2,00
+2,00
60
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia
OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

b. Kacamata Baca
S
+1,00

Dekat

6. VOD S -3,00
VOS

VOD
C
-1,50

S -3,50

AX
112

S
-1,00

C +1,00

X 45 6/6

C + 2,00

X 45

VOS
C
- 1,00

AX
90

PD
60

6/6

Usia 50 tahun
PD 60 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD
VOS
PD
S
C
AX
S
C
AX
-2,00
-1,00
135
-1,50
-2,00
135
62
+2,00
+2,00
60
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia

Jauh
ADD

OS: Astigmatisma Myopicus Compositus + Presbiopia


b. Kacamata Baca

Dekat

7. VOD S -2,00
VOS

VOD
C
-1,00

S
Plano

S -1,00

AX
135

S
+0,50

C + 2,00

X 15 6/6

C + 1,50

X 45

VOS
C
- 2,00

AX
135

PD
60

6/6

Usia 53 tahun
PD 73 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal

Jauh
ADD

VOD
VOS
PD
S
C
AX
S
C
AX
Plano
+2,00
105
-1,00
+1,50
135
75
+2,25
+2,25
73
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Hipermetropicus + Presbiopia
OS: Astigmatisma Mixtus + Presbiopia

b. Kacamata Baca
S

VOD
C

AX

VOS
C

AX

PD

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115
Dekat

+2,25

8. VOD S -1,50
VOS

S -2,00

+2,00

105

+1,25

C + 1,50

X 0 6/6

C + 1,50

X 15

+1,50

135

73

6/6

Usia 43 tahun
PD 65 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal
VOD
VOS
S
C
AX
S
C
AX
Plano
-1,50
90
-0.50
-1,50
105
+1,25
+1,25
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Simplex + Presbiopia

Jauh
ADD

PD
67
65

OS: Astigmatisma Miopicus Compositus + Presbiopia


b. Kacamata Baca
S
+1,25

Dekat

9. VOD S -1,50
VOS

VOD
C
-1,50
C - 1,00

S + 2,00

AX
90

S
+0,75

VOS
C
-1,50

AX
105

PD
65

X 45 6/6

C + 2,50

X 15

6/6

Usia 41 tahun
PD 68 mm
a. Buat resep kacamata bifocal!
b. Buat resep kacamata baca!
Jawaban:
a. Kacamata Bifokal

Jauh
ADD

VOD
VOS
S
C
AX
S
C
AX
-1,50
-1,00
135
+2,00
+2,50
105
+ 1,00
+1,00
Diagnosa: OD: Astigmatisma Myopicus Simplex + Presbiopia

PD
70
68

OS: Astigmatisma Miopicus Hipermetropicus + Presbiopia


b. Kacamata Baca

Dekat

S
-0,50

VOD
C
-1,00

AX
135

S
+3,00

VOS
C
+2,50

AX
105

PD
68

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115

DI SUSUN
O
L
E
H

SITI LOLO SUNDARI MANIK


00.1001.115
Penguji: Dr. M. Irsan, Sp. M

RUMKIT KESDAM I BUKIT BARISAN


TINGKAT II MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
MEDAN
2007

Siti Lolo Sundari Manik


00.1001.115

You might also like