Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA
DEPOK
DESEMBER 2014
i
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata
ajaran
lain
kecuali
penulis/kami
menyatakan
dengan
jelas
bahwa
penulis/kami
menggunakannya.
Penulis/kami memahami bahwa tugas yang penulis/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama : Merisa
NPM : 1306395312
NPM : 1306395306
Tandatangan :
Tandatangan :
NPM : 1306452846
NPM : 1306378464
Tandatangan :
Tandatangan :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1) Dosen Bu Ratna
Juwita,
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
makalah ini;
2) Bapak Bambang Bangun Wibowo, selaku Operation Head PT Karunia Dinamik Sejahtera
yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan;
3) Orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material dan
moral; dan
4) Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Penulis
iii
ABSTRAK
: ANALISIS
Makalah ini membahas penjadwalan dalam jangka pendek dalam manajemen operasi di PT
Karunia Dinamik Sejahtera. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan
desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa penjadwalan dalam suatu manajemen
operasi di perusahaan itu sangat penting dilakukan agar tidak terjadi banyak kesalahan dan
keterlambatan pekerjaan. Sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
Kata kunci:
Manajemen operasi, scheduling
iv
DAFTAR ISI
II
KATA PENGANTAR..
III
ABSTRAK ...........
IV
VII
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................
11
11
v
12
13
14
14
18
18
19
21
4.2 Saran........................................
22
vi
Tabel 3.1 Waktu Pengerjaan dan Batas Waktu Pekerjaan PT Karunia Dinamik Sejahtera
vii
BAB I
PENDAHULUAN
mempercepat pengiriman pesanan. Selain itu scheduling yang efektif pada umumnya dapat
menambah kapasitas, mempercepat jumlah bahan atau barang-barang yang melewati sistem atau
proses, dan menambah fleksibilitas.
Baik perusahaan jasa maupun manufaktur, scheduling adalah salah satu elemen yang
dapat menentukan kepuasan pelanggan. Perusahaan manufaktur membutuhkan scheduling agar
dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu. Namun bagi perusahaan jasa,
scheduling juga diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan pelanggan terhadap jasa mereka.
Scheduling dalam perusahaan jasa tidak kalah penting dengan elemen-elemen manajemen
operasi yang lain. Sebab dalam perusahaan jasa, tentu tidak dapat ada penundaan atau
keterlambatan karena dapat menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.
Dalam perusahaan jasa, menambah kapasitas, mempercepat proses, dan menambah
fleksibilitas dapat menyebabkan pengiriman atau penyampaian barang yang lebih cepat,
sehingga pelayanan jasa perusahaan terhadap konsumen lebih baik. Dalam perusahaan jasa,
biasanya digunakan metode-metode yang berbedar dengan perusahaan manufaktur, contohnya
penggunaan aturan First Come First Serve, perjanjian, sistem reservasi, dan pendekatanpendekatan lainnya dalam memenuhi kapasitas permintaan dalam perusahaan jasa.
Karena itu,
penulis memilih untuk mengambil kasus mengenai topik scheduling, terutama pada perusahaan
jasa.
Yang dimaksud dengan scheduling jangka pendek perusahaan adalah proses penjadwalan
yang berhubungan dengan keputusan-keputusan mengenai kapasitas, perencanaan agregat
(intermediate), dan master schedule dalam urutan pekerjaan (job sequences) dan
pekerjaan spesifik dari personnel.
Metode penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif. Adapun pengertian dari penelitian kualitatif adalah menurut Bagdan dan Taylor
(1975) seperti yang dikutip Lexy J. Moleong dalam bukunya ialah bahwa penelitian
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sumber Data
Sumber data adalah subjek utama dalam meneliti masalah diatas untuk memperoleh datadata konkrit, adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Sumber Data Primer: yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah narasumber, yaitu Operation Head dari PT Karunia Dinamik Sejahtera.
b. Sumber Data Sekunder: yang menjadi sumber data sekunder dari penelitian ini
adalah buku Manajemen Operasi oleh Heizer.
BAB II
LANDASAN TEORI
proses
penjadwalan
yang
digunakan
untuk
mengalokaiskan
dan
utilitas
dari
fasilitas
yang
ada.
Selanjutnya,
penjadwalan
juga
harus
Input-output Control
Tujuan utama dari input-output control
ataupun underload. Input-output control juga bisa menjadi salah satu indikator dalam
melakukan aksi managerial untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan. Underload
ataupun overload yang terdeteksi dapat di maintain menggunakan ConWIP Cards.
Adapun beberapa alternative lain yang dapat dilakukan oleh bagian operasi adalah
dengan cara meningkatkan performa, meningkatkan kapasitas, atau menaik
atau
Gantt Charts
Gantt charts adalah grafik yang menunjukan waktu pemuatan, waktu kosong dari
department, mesin, dan fasilita slainnya.
Assignment Method
Merupakan kelas khusus dari model program linear yang berfungsi untuk
menempatkan pekerjaan pada sumberdayanya. Dalam assignment method, diasumsikan
hanya akan ada satu pekerja ditugaskan untuk setiap mesinnya. Metode ini merupakan
salah satu yang paling efektif dalam meminimalisir biaya dan waktu.
dan jumlah
pekerjaan dalam sistem namun SPT merupakan pendekatan yang memiiki mobilitas terlama
dalam penyelesaian pesanan. Kemudian, FCFS merupakan pendekatan yang tidak memiliki
keunggulan di kriteria apapun namun merupakan pendekatan yang paling adil untuk pelanggan,
dan terakhir, EDD merupakan pendekatan dengan kemampuan untuk meminimalisir waktu telat
paling maximal diantara yang lain.
Critical Ratio
Critical Ratio adalah angka index yang didapat dari membandingkan waktu yang tersisa
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia.
dari penggunana
Cyclical
Scheduling
mempertemukan
kebutuhan staf dengan jumlah minimum pekerja. Penjadwalan di sini harus membuat para
pekerja senang. Untuk menemukan solusinya digunakan teknik alogaritma sederhana.
BAB III
PEMBAHASAN
Daerah pengurusan surat surat kendaraan bermotor yang dilayani oleh PT Karunia Dinamik
Sejahtera meliputi wilayah dibawah ini :
DKI Jakarta (Pusat, Timur, Utara, Barat, Selatan)
Depok/Tangerang/Bekasi
Jawa Barat (Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Karawang, Subang)
Jawa Tengah (Semarang, Magelang, DIY)
Jawa Timur (Surabaya, Malang, Madiun, Jember)
Banten (Serang, Pandeglang, Cilegon, Lebak)
Sumatera (Medan, Padang, Palembang, Tanjung Karang)
Kalimantan (Barat, Timur, Selatan)
10
yaitu
meminimalkan
waktu
penyelesaian,
memaksimalkan
utilisasi,
meminimalkan
persediaan barang setengah jadi (work in process), dan meminimalkan waktu tunggu pelanggan.
PT Karunia Dinamik Sejahtera memiliki cara tersendiri untuk memenuhi keempat kriteria
tersebut pada setiap bagian operasinya.
Pertama, untuk meminimalkan waktu penyelesaian pada bagian Messenger, perusahaan
memetakkan tujuan dokumen akan diantar ke client yang lebih dekat dahulu dan juga searah agar
tidak terjadi zig-zag dalam perjalanan. Kemudian pada bagian Person In Charge (PIC),
karyawan dihimbau untuk menyiapkan dokumen yang lampirannya lebih sedikit terlebih dahulu,
melakukan komunikasi dengan client melalui e-mail dan mengurangi in-out communication
melalui telepon. Pada bagian Officer, Officer diharuskan untuk bergerak cepat dalam mengambil
dokumen dan berangkat lebih awal. Kemudian untuk bagian Finance, jam kerja karyawan disini
dimajukan 1 jam lebih awal namun mereka juga dapat pulang lebih awal jika pekerjaannya telah
selesai.
Kedua, untuk memaksimalkan utilisasi atau kepuasan perusahaan dapat memaksimalkan
fasilitas operasional, seperti jaringan email yang terjaga dengan baik sehingga komunikasi
berjalan lancar, mesin fax terdiri dari 2 line untuk menerima dan mengirim surat secara terpisah
untuk menghindari nada sibuk dari mesin fax, mesin foto kopi yang diperbesar dengan operator
khusus agar dokumen yang difoto kopi dapat segera diselesaikan, sepeda motor Messenger
diberikan kredit lunak kepemilikan agar merasa memiliki sehingga kendaraan tersebut dirawat
dengan baik oleh karyawan, dan yang terakhir telepon kantor menggunakan sistem hunting dan
tidak
Perusahaan juga memiliki aturan dering panggilan masuk tidak boleh lebih dari 3 kali dering,
11
setelah itu telepon harus diangkat dengan segera dan disampaikan kepada karyawan atau bagian
yang dituju.
Ketiga, untuk meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process)
perusahaan membuat rak schedule dimana setiap dokumen diberikan rak masing-masing dan
diberikan tanggal proses. Misalkan dokumen masuk ke PIC pada tanggal 2 yang kemudian
diletakkan di rak schedule. Lead time process dari dokumen tersebut adalah 4 hari, maka pada
tanggal 6 rak tersebut sudah kosong karena dokumen telah selesai diproses.
Keempat, meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Terdapat dua tipe pelanggan, yaitu
pelanggan yang akan mengambil sendiri dokumennya dan pelanggan yang dokumennya akan
diantar. Dokumen yang telah selesai disiapkan terlebih dahulu, kemudian perusahaan akan
menghubungi pelanggan untuk mengambil dokumen yang telah selesai. Untuk pelanggan yang
dokumennya diantar, perusahaan akan menghubungi pelanggan tersebut untuk memberitahukan
jam kedatangan messenger untuk mengantar dokumen tersebut.
Messenger
08.00-10.00
Menerima
yang
PIC
dokumen Menyiapkan
telah
diproses
pada
sebelumnya
selesai dokumen
Officer
Finance
Menerima
Membuat
tagihan
dokumen
telah
yang
selesai
diproses
tagihan
kuitansi
dari
oleh
sebelumnya
diantar ke client
10.00-12.00
client
di dokumen
Berangkat
atau samsat
menuju Menyerahkan
sesuai kuitansi
kepada
wilayah
masing-masing
JABODETABEK
database
masing-masing
messenger (lembar
(JABODETABEK)
pertama).
Lembar
kedua
tanda
terima,
lembar
12
ketiga
diserahkan
ke
bagian
accounting
12.00-13.00
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
13.00-15.00
Menyerahkan
Berkomunikasi
Memproses
dokumen
ke
masing- masing
pajak
(merapihkan
dan
memasukkan
kuitansi ke dalam
file)
15.00.17.00
dokumen
yang
selesai di proses
Tabel 1.1 Jadwal Operasional PT Karunia Dinamik Sejahtera
CUSTOMER
MESSENGER
PIC
Pemberi order
Mengambil
dokumen
MESSENGER
FINANCE
OFFICER
Mengantar
dokumen
Memproses
dokumen
13
Bagan diatas menggambarkan bagaimana alur suatu pekerjaan dari awal diterima
sampai pekerjaan selesai dikerjakan. Dokumen didapat dari dealer/customer, kemudian
diambil oleh messenger dan dibawa ke kantor untuk di register oleh PIC. Setelah itu
disiapkan oleh PIC untuk diproses oleh officer (lamanya proses atau lead time tergantung
pada macam-macam dokumen). Setelah dokumen selesai diproses, dokumen akan kembali
ke kantor dan diserahkan ke bagian keuangan untuk dibuatkan tagihan. Setelah itu dokumen
diantar kembali ke dealer/customer.
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Planned Input
500
450
400
350
Actual Input
435
465
410
390
Cumulative Deviation
-65
-50
-40
-80
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Planned Output
540
490
440
390
Actual Output
435
475
405
380
Cumulative Deviation
-65
-80
-115
-125
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
-10
-5
+5
Cumulative Backlog
Dengan menggunkan input-output controls, dapat diketahui bahwa pekerjaan yang belum
dikerjakan (backlog) PT. Karunia Dinamik Sejahtera rata-rata setiap bulannya meningkat pada
minggu ke-4 sebesar 5 unit.
14
untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan waktu pengerjaan hanya 1 hari dan batas waktu
pekerjaannya juga 1 hari, contohnya perpanjangan STNK.
FCFS dijadikan sebagai prioritas pertama juga karena merupakan aturan yang paling adil
ketika tidak ada pekerjaan khusus yang mendesak.
Ketika ada pekerjaan khusus, maka baru digunakan EDD. Misalnya ada client yang jatuh
tempo surat kendaraannya sudah lewat meminta untuk dibuatkan terlebih dahulu, maka
pengerjaan menggunakan EDD.
Dari sini kita bisa melihat bahwa aturan prioritas yang utama dalam perusahaan ini
adalah FCFS, adanya aturan prioritas EDD merupakan pengembangan yang disebabkan oleh
tidak selalu idealnya keadaan yang ada pada kenyataan.
Berikut ini merupakan daftar waktu pengerjaan dan batas waktu pekerjaan di PT KDS.
Pekerjaan
Batas
waktu
pekerjaan
(hari)
Perpanjang STNK
Mutasi STNK
21
30
(Component
Knock
Down)
Pendataran Kendaraan Baru 12
14
Keterangan:
CBU: Kendaraan yang diimpor secara utuh. Contoh: Vios, Altis, Alphard
CKD: Komponen diimpor terurai dan di rakit di dalam negeri. Contoh: Avanza,Iinnova
Dari daftar di atas, kita bisa mencoba menganalisa penggunaan aturan prioritas FCFS dan
EDD dalam perusahaan.
Berikut perhitungan jika perusahaan menggunakan FCFS (diasumsikan ada 5 pekerjaan
yang semuanya berbeda).
15
Waktu
Pekerjaan
pengerjaan
STNK
Balik
Nama
STNK
Mutasi STNK
pekerjaan
Waktu
(hari)
Perpanjang
Batas waktu
Aliran
Keterlambatan
(hari)
21
26
30
30
24
12
42
14
28
42
104
Pendaftaran
Kendaraan Baru
CKD
(Component
Knock Down)
Pendataran
Kendaraan Baru
CBU (Complete
Build Up)
TOTAL
52
42
104
104
5
= 20,8
= 40,38%
52
5
104
42
= 2,48
= 10,4
Waktu
pengerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Perpanjang
12
21
14
Mutasi STNK
21
42
30
12
TOTAL
42
78
STNK
Balik
Nama
STNK
Pendaftaran
Kendaraan Baru
CKD
(Component
Knock Down)
Pendataran
Kendaraan Baru
CBU (Complete
Build Up)
22
Ultilisasi = =
42
78
78
5
= 15,6
= 53,85%
22
5
78
42
= 1,86
= 4,4
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa jika ada lima pekerjaan yang semuanya
berbeda jenis, maka, akan lebih baik menggunakan aturan prioritas EDD. Namun, lain halnya
jika yang ada merupakan pekerjaan yang sejenis, misalnya semua pekerjaannya merupakan
perpanjangan STNK yang sama-sama membutuhkan waktu pengerjaan 1 hari dan batas waktu
pengerjaan 1 hari, maka yang digunakan adalah aturan prioritas FCFS.
17
Pekerjaan
Batas
Waktu
Hari kerja
yang
Urutan
CR
Prioritas
tersisa
CKD
CBU
14
(62)/4
(142)/8
1,5
Jika menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai dengan lebih detail urutan
prioritas pekerjaan, seperti yang ada pada contoh perhitungan di atas. Untuk CKD, dengan batas
waktu 6 hari dan hari kerja yang tersisa 4, maka CRnya adalah 1. Untuk CBU, dengan batas
waktu 14 hari dan hari kerja yang tersisa 8, maka CRnya adalah 1,5.
CR bernilai 1 untuk CKD menunjukkan bahwa CKD berjalan dengan tepat waktu.
Sedangkan CR bernilai 1,5 untuk CBU menunjukkan bahwa CBU berjalan lebih cepat dari yang
diharapkan. Maka didapatlah urutan prioritas pertama untuk CKD dan kedua untuk CBU. Oleh
karena itu, apabila perusahaan menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai secara lebih
akurat prioritas pekerjaannya.
Untuk PT KDS banyak kendala yang dialami pada sistem birokrasi pihak ketiga
(kepolisian). Hal ini terjadi karena proses tidak dikerjakan di lingkup perusahaan sendiri, tetapi
membutuhkan pihak ketiga, yaitu pihak kepolisian.
Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan, diantaranya:
1.
Apabila ada hari besar atau event kenegaraan maka petugas kepolisian yang biasanya
menjalankan
proses
Apabila ada gangguan pada sistem terkait yaitu administrasi satu atap
Gangguan ini terjadi di Kantor SAMSAT (Sistem Administrasi Satu Atap) yang di dalamnya
terdiri dari bagian instansi kepolisian, instansi dispenda, dan instansi jasa raharja.
Pada tahap ini, perusahaan telah mampu mengidentifikasikan batasan atau kendala yang
dimilikinya. Kendala atau batasan ini agak sulit untuk diatur karena datangnya bukan dari dalam
perusahaan, tapi dari pihak ketiga, yaitu kepolisian. Namun, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisasi dampak dari batasan atau kendala tersebut.
Misalnya perusahaan sudah mengetahui event-event besar yang memerlukan kepolisian dari
jauh-jauh hari, sehingga hal ini bisa diantisipasi misalnya dengan mempercepat proses pengajuan
ke kepolisian ataupun pemberitahuan kepada client akan keterlambatan pengerjaan dibanding
biasanya.
Ada juga batasan atau kendala dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya adalah ketika
pesanan sedang ramai dan menumpuk di satu bagian. Tidak dapat dipungkiri, walaupun staff
yang bekerja di perusahaan ini sudah cukup untuk menangani order yang datang, tapi ada
saatnya ketika pesanan sangat banyak dan menumpuk di satu bagian. Ketika hal itu terjadi, tidak
menutup kemungkinan pekerja dari bagian lain untuk membantu pekerjaan dari bagian yang
sedang sibuk tersebut.
Misalnya bagian general affair untuk membantu pekerjaan kepada bagian yang sibuk
tersebut dan diberi pekerjaan yang sifatnya ringan, contoh filing atau input data karena hal
tersebut bukan pekerjaan yang sifatnya decision maker.
3.10 Penjadwalan pada Sektor Jasa
PT KDS adalah perusahaan jasa. Perusahaan jasa sifatnya padat karya di mana pekerja
menjadi objek yang sangat penting. Di PT KDS ini, staff yang tersedia sudah cukup untuk
19
memenuhi kebutuhan menangani pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan order sebanyak 4000
dokumen per bulan dibutuhkan SDM sebagai berikut:
1. PIC dan Data Support sebanyak 14 orang
2. Messenger sebanyak 6 orang
3. Officer sebanyak 9 orang
4. Finance sebanyak 7 orang
SDM tersebut di atas masih bisa mengerjakan hingga 6000 dokumen
PT KDS merupakan perusahaan jasa yang aturan penjadwalannya harus sangat
memperhatikan pekerja. Oleh karena itu pertimbangan hukum, seperti peraturan upah, jam kerja,
dan kontrak serikat pekerja akan memengaruhi keputusan penjadwalan. Selain itu, masalah
tingkah laku,
sosial,
penjadwalan.
Namun, PT KDS mengatasi hal tersebut dengan beberapa cara. Misalnya untuk mengatasi
masalah permintaan pekerja, PT KDS merekrut pekerja atau SDM yang ada di lingkungan
sekitar perusahaan sehingga upah dapat ditekan seminimal mungkin karena pekerja cukup jalan
kaki dari rumah ke tempat kerja sehingga tidak mengeluarkan biaya transportasi.
Namun demikian perusahaan tetap mempunyai kebijakan menaikkan upah berkala setiap
tahunnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan masuk kerja dan menaikkan upah apabila terjadi
inflasi. Hal ini dilakukan PT KDS untuk mengatasi masalah tingkat upah pekerjanya.
Untuk masalah limit hours, PT KDS juga tidak pernah mempekerjakan pekerjanya di luar
batas wajar. Memang apabila di saat tertentu terjadi over order maka dilakukan overtime
terhadap pekerja, tapi hal tersebut pun dipertimbangkan sedemikian rupa agar tidak mengurangi
hak dari pekerjanya.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Karunia Dinamik Sejahtera melakukan scheduling dalam penyediaan jasa pengurusan
dokumen (surat-surat kendaraan). Kegiatan operasi perusahaan terdiri dari HRD, General Affair,
dan Operasional Proses. Kegiatan operasional proses perusahaan sendiri terdiri dari messenger,
person-in-charge dan data support, officer, serta finance.
Scheduling
atau
penjadwalan
jangka
pendek
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
PT.
Karunia
Dinamik
Sejahtera
mengurutkan
rangkaian
menggunakan metode aturan prioritas EDD (Earliest Due Date) dan FCFS (First Come First
Serve). EDD adalah aturan prioritas yang mendahulukan pengerjaan pekerjaan yang jatuh
temponya paling cepat, sedangkan FCFS adalah aturan prioritas yang mendahulukan pengerjaan
pekerjaan yang diperoleh atau datang terlebih dahulu. FCFS dijadikan sebagai prioritas pertama
perusahaan sebagai aturan yang paling adil apabila tidak ada pekerjaan khusus yang mendesak.
Dilihat dari ukuran keefektivan metode aturan prioritas, maka akan lebih baik perusahaan
menggunakan aturan prioritas EDD dibandingkan aturan prioritas FCFS. Dimana dengan
menggunakan aturan prioritas EDD, perusahaan memiliki waktu penyelesaian rata-rata yang
lebih cepat, utilitasasi yang lebih maksimal, jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem yang lebih
kecil, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata yang lebih sedikit. Namun, lain halnya jika ada
pekerjaan yang sejenis, misalnya semua pekerjaannya merupakan perpanjangan STNK yang
sama-sama membutuhkan waktu pengerjaan 1 hari dan batas waktu pengerjaan 1 hari, maka
sebaiknya yang digunakan perusahaan adalah aturan prioritas FCFS.
Jika menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai dengan lebih detail urutan
prioritas pekerjaan, seperti yang ada pada contoh perhitungan di atas. Untuk CKD, dengan batas
waktu 6 hari dan hari kerja yang tersisa 4, maka CRnya adalah 1. Untuk CBU, dengan batas
waktu 14 hari dan hari kerja yang tersisa 8, maka CRnya adalah 1,5.
4.2 Saran
Menurut kelompok kami penjadwalan jangka pendek pada PT Karunia Dinamik
Sejahtera sudah baik. Dalam menerapkan priority rules dalam scheduling perusahaan, penerapan
peraturan First Come First Served sudah benar bagi perusahaan sebagai perusahaan jasa, FCFS
penting bagi pelanggan sebagai bentuk customer service yang adil. Namun, perusahaan perlu
menggunakan aturan prioritas EDD (Earliest Due Date) jika ada permintaan khusus, yaitu
dibutuhkan penyelesaian pekerjaan yang cepat. Secara keseluruhan, efektivitas penjadwalan
yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik, namun alangkah baiknya lagi jika perusahaan
dapat menerapkan konsep critical ratio dalam kegiatan penjadwalannya, agar dapat menilai
urutan prioritas pekerjaan yang sifatnya lebih detail dan akurat.
22