Professional Documents
Culture Documents
TEKNOLOGI
SEPULUH
NOPEMBER
Disusun oleh :
Elfayasa Prikafais
(2411100083)
M. IkhlashuL Amal F. R.
(2411100080)
(2411100072)
MATERI 1
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan. Penguat ini
dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak penguatan
arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada
penguat Common Emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama,
kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter.
Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan
tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya.
Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 1.1. Diatas frekuensi corner kapasitor
antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal AC yang efektif pada basis
transistor.
MATERI II
Rangkaian Penguat Common Collector atau
Emittor Folllower
2.1. Rangkaian Penguat CC (Common Collector) atau Pengikut Emittor (Emittor Folllower)
Rangkaian pengikut emitor dapat dilihat pada gambar 1.2. Sinyal input masuk pada basis dan
output diambil dari terminal emitor. Penguatan tegangan (Av) rangkaian ini adalah kurang
dari satu, atau secara pendekatan Av 1. Tidak seperti pada penguat CE yang fasa input dan
outputnya berbeda 1800, pada rangkaian pengikut emitor fasa sinyal input dan sinyal output
adalah sama dan sefasa. Karena hal tersebutlah (output pada emitor, Av 1, input dan output
sefasa) mengapa rangkaian ini disebut dengan rangkaian pengikut emitor.
Pada gambar 1.2 terlihat bahwa kaki kolektor terhubung ke ground untuk analisis ac.
Oleh karena itu rangkaian ini sering disebut juga dengan penguat kolektor bersama (common
collector = CC). Namun sebutan pengikut emitor yang sering dipakai.
Sifat lain dari rangkaian ini adalah bahwa impedansi inputnya tinggi dan impedansi output
rendah. Penguatan arus (Ai) cukup tinggi, yakni hampir sama dengan Ai pada penguat CE.
Oleh karena itu rangkaian ini banyak diterapkan sebagai rangkaian penyesuai impedansi dan
juga pada rangkaian penyangga (buffer).
Untuk melakukan analisis penguatan sinyal kecil, maka rangkaian tersebut perlu
dibuat rangkaian ekivalennya. Rangkaian ekivalen dengan parameter-h bisa dibuat dengan
dua pilihan, yakni dengan mengikuti aturan pada penguat CC atau mengikuti aturan penguat
CE. Dengan pertimbangan karena parameter-h untuk CE lebih banyak dijumpai dalam buku
data, maka dalam pembahasan ini akan dibuat sesuai aturan CE.
Rangkaian ekivalen ac dari pengikut emitor gambar 1.2 dapat dilihat pada gambar
1.3. Seperti halnya pada analisa penguat CE, dalam analisa ini parameter hre dan hoe
diabaikan. Terlihat bahwa sinyal output diambil dari kaki emitor, dan kaki kolektor
dihubungkan ke ground.
Analisis pertama adalah menentukan impedansi input (Zin). Seperti terlihat pada
rangkaian ekivalen diatas bahwa istilah Zin dalam pembahasan ini adalah resistansi yang
dipandang dari kaki basis ke depan (ke dalam transistor). Dalam hal ini RB tidak termasuk
dalam perhitungan Zin. Sedangkan Rin adalah resistansi total dari input rangkaian, yaitu
merupakan jumlah parallel RB dengan Zin. Sesuai dengan hukum Ohm, maka dari rangkaian
ekivalen tersebut diperoleh:
Zin =
Zin =
Zin =
Penguatan tegangan (Av) untuk rangkaian pengikut emitor adalah sebagai berikut:
Av =
Av =
Av =
Av =
Av =
Av =
Av = 1 -
.. (1.3)
Oleh karena Zin >> hie, maka secara pendekatan Av untuk pengikut emitor adalah Av
1. Penguatan arus (Ai) pada rangkaian pengikut emitor adalah sebagai berikut:
Ai =
Ai =
Ai =
Ai =
. (1.4)
Harga Ai pada pengikut emitor ini hampir sama dengan Ai pada CE.
Untuk mendapatkan impedansi output (Z0), yaitu dengan membuat input = 0 (hubung singkat)
dan impedansi beban tak terhingga (dalam hal ini RE dilepas), kemudian Vin dimasukkan dari
output. Dengan menerapkan hukum Ohm diperoleh:
Z0 =
Z0 =
dengan meniadakan ib pada pembilang dan penyebut, maka diperoleh:
Z0 =
(1.5)
Harga ini adalah impedansi output transistor dalam kondisi beban terbuka. Impedansi
output rangkaian (R0) adalah Z0 paralel dengan beban dalam hal ini adalah RE, yakni:
R0 = (Z0 RE) ..(1.6)
MATERI 1
PENGUAT BASIS-BERSAMA
(THE COMMON-BASE AMPLIFIER)
2. PENGUAT BASIS-BERSAMA (THE COMMON-BASE AMPLIFIER)
Berikut ini adalah rangkaian dasar common-base amplifier :
Karena kaki basis ditanahkan, maka rangkaian ini juga disebut sebagai penguat basis
yang ditanahkan (grounded base amplifier). Titik Q diatur oleh bias emiter, dimana hal ini
dapat diketahui dengan menggambarkan rangkaian equivalen dc seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini :
Pada setiap penguat, basis adalah ac tanah. Sinyal input diberikan pada emiter dan
sinyal output diambil dari kolektor. Tahanan-tahanan bias dihilangkan, karena pengaruhnya
terhadap impedansi input dapat diabaikan. Gambar berikut ini menunjukkan rangkain
equivalen ac dari penguat common base :
Impedansi input dari penguat CB mendekati :
Tegangan output ini sefasa dengan tegangan inputnya. Karena itu tegangan inputnya adalah
Karena
Perbedaan besar anatar penguat CB dan CE adalah input impedansi yang sanga rendah.
Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan mengapa penguat CB jarang digunakan.