You are on page 1of 7

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kabupaten Nunukan merupakan satu di antara 5 Kabupaten/Kota di provinsi Kalimantan


Utara dengan luas wilayah 14.263,68 km2, atau sekitar 16,65% dari luas Provinsi Kalimantan Utara.
Berdasarkan geografisnya Kabupaten Nunukan terletak di wilayah paling utara Kalimantan Utara
yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Kabupaten Nunukan memiliki 16 kecamatan, 5 kelurahan dan 223 desa. Dari 223 desa
yang ada, sebagian besar diantaranya dapat dikategorikan sebagai desa tertinggal yang tersebar di
7 kecamatan yakni Kecamatan Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis,
Krayan dan Krayan Selatan. Minimnya aksesbilitas dan infrastruktur merupakan indikator
ketertinggalan sebagian besar desa tersebut.
Kabupaten Nunukan adalah salah satu wilayah Republik Indonesia yang berbatasan
langsung dengan Malaysia bagian Sabah dan Serawak yang memiliki sumber daya alam yang
sangat besar, posisi geografis yang sangat strategis dengan hutan yang kaya, merupakan modal
utama untuk memakmurkan masyarakat setempat; akan tetapi hingga saat ini potensi yang besar
tersebut belum secara nyata memberikan kemakmuran bagi masyarakat.
Penduduk perdesaan di wilayah terpencil di Kabupaten Nunukan menghadapi masalah
ketertinggalan karena kurangnya pembangunan infrastruktur perdesaan yang berimplikasi pada
sulitnya pertumbuhan perekonomian lokal serta sulitnya masyarakat perdesaan mendapatkan
bahan kebutuhan pokok sehari-hari karena jarak desa ke pusat perekonomian yang sangat jauh
dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki / kendaraan roda dua dengan kondisi jalan yang
sangat memprihatinkan, lewat sungai dengan perahu tradisional dan yang paling terisolir hanya
dapat dijangkau dengan pesawat terbang.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

Pengmbangan desa yang terringgal tersebut dapat dilakukan dengan mensinergiskan


pembangunan fisik (infrastruktur) dan non fisik ( kapasitas aparatur dan keberdayaan masyarakat
desa). Pembangunan di bidang fisik bagi masyarakat terisolir untuk fasilitas / kebutuhan dasar
(listrik, air dsb) pada hakekatnya merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam lokal, mineral
dan energi yang potensial untuk memakmurkan rakyat masyarakat tersebut melalui serangkaian
kegiatan pencarian, penemuan, dan pengelolaan berkelanjutan yang merupakan salah satu
pendukung pengembangan ekonomi kerakyatan.
Pembangunan fisik maupun non fisik merupakan modal dasar bagi kehidupan modern,
karena dengan ketersediaan fasilitas dasar dalam jumlah dan mutu yang cukup menjadi syarat
mutlak untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang ingin meningkatkan taraf hidupnya serta
syarat untuk menunjang produktifitas dan merupakan kunci dari kemajuan masyarakat dimasa yang
akan datang, demikian pula dengan masyarakat perdesaan di Kabupaten Nunukan yang ingin hidup
layak dengan ketersediaan fasilitas dasar dan kapabilitas sumber daya manusia yang mencukupi.
Berdasarkan hasil identifikasi, kegiatan pengembangan desa ini difokuskan di beberapa
desa terisolir yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Nunukan yakni di Kecamatan Sebuku,
Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan dan Krayan Selatan,
dimana telah teridentifikasi desa-desa terpencil di 7 Kecamatan ini juga memiliki beberapa poteni
sumber daya alam yang mampu menunjang kehidupan masyarakat di desa-desa tersebut .
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pngembangan desa, khususnya yang berada di daerah terpencil /
terisolir dan Perbatasan di Kabupaten Nunukan adalah :
1. Memberikan pelayan kepada masyarakat dibidang fasilitas dasar berupa pembangunan
sarana penerangan (listrik) dan fasilitas air bersih.
2. Menghidupkan perekonomian masyarakat lokal melalui peningkatan produktifitas Home
Industri berupa kerajinan ayaman rotan dan kerajinan dari bahan alami lainnya.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam mengolah hasil hutan adat,


perkebunan , pertanian dan peternakan (modernisasi pengelolaan sumur garam,
pengolahan rotan, pelatihan keterampilan menjahit, dan pengolahan telur itik menjadi telur
asin).
4. Melebarkan jangkauan penerimaan informasi di desa melalui fasilitasi internet masuk desa
(warnetdes).
5. Peningkatan kapasitas aparatur desa dan lembaga kemasyarakatan melalui pelatihan
manajamen pemerintahan desa.
1.2.2. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan pegembangan desa adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat perdesaan yang lokasi desanya berada pada wilayah yang terisolir dan wilayah
perbatasan.
2. Pelaku kerajinan lokal dengan bahan alami yang tetap mempertahankan budaya dan
kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil hutan .
3. Masyarakat desa yang bergerak diusaha kecil menengah agar dapat meningkatkan
kapabilitasya dalam mengelola hasil pertanian, peternakan, dan perkebunan.
4. Aparatur desa dan lembaga kemasyarakatan di desa yang nerupakan sentra penggerak
roda pemberdayaan masyarakat di desa.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

II
DESKRIPSI LOKASI DAN KEGIATAN
2.1 Deskripsi Lokasi
Kabupaten Nunukan terletak pada garis lintang 3 0 30 00 LU sampai dengan 4 0 24 55 LU
dan garis bujur 1150 22 30 BT sampai dengan 118 0 40 55 BT dan merupakan daerah perbatasan
antara Republik Indonesia dengan Kerajaan Malaysia. Batas-batas wilayah Kabupaten Nunukan
adalah :
Sebelah utara

: Negara Bagian Sabah - Malaysia Timur

Sebelah timur

: Laut Sulawesi

Sebelah selatan

: Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan

Sebelah barat

: Negara Bagian Serawak - Malaysia Timur

Luas wilayah Kabupaten Nunukan adalah 13.917,76 km 2 daratan dan 1.408,76 km2 lautan
yang dibagi dalam 16 wilayah kecamatan dan 5 kelurahan dan 223 Desa.
Topografi Kabupaten Nunukan bervariasi menurut relief, kemiringan lereng dan
ketinggiannya dari permukaan air laut. Di sebelah utara bagian barat berbukit-bukit terjal dengan
ketinggian

1.500 3.000 mdpl, pada bagian tengah merupakan perbukitan sedang dengan

ketinggian antara 500 1.500 mdpl dan di sebelah timur bergelombang landai memanjang hingga
daerah pantai. Keadaan topografi perbukitan terjal mempunyai kemiringan sampai 30%, perbukitan
sedang 8-15% dan daerah landai di sebelah timur mempunyai kemiringan kurang dari 10%.
Kabupaten Nunukan beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,4 0C dan suhu terendah
berada pada bulan Juli (23 0C) dan tertinggi berada pada bulan April dan September berkisar 32 0C.
Rata-rata curah hujan 203 mm per bulan dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei
sampai
367 mm dan terendah pada bulan Juli, 88 mm. Kelembaban udara rata-rata 82-87% dengan
intensitas penyinaran matahari rata-rata 45,7%, terendah di bulan Februari, 28% dan tertinggi bulan
September, 68%.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

Adapun rencana definitif lokasi kegiatan Pengembangan Desa di Kabupaten Nunukan akan
di konsentrasikan di Kecamatan Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung , Sembakung Atulai,
Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan dan Krayan Selatan.
Alasan pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada :
a

Wilayahnya sangat terpencil dan terisolir.

Fasilitas dasar masih kurang.

Potensi alam masih belum dikelola secara maksimal ( Garam Gunung, Buah-buahan
tropis, Rotan, Sagu dll)

Pengelolaan administrasi pemerintahan desa masih belum sesuai dengan peraturan


yang berlaku.

Keterlibatan lembaga kemasyarakatan di desa masih kurang dalam hal pembangunan


desa.

2.2 Deskripsi Kegiatan


Diskripsi kegiatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan meliputi :
a. Pelatihan keterampilan ayaman rotan dan jahit menjahit .
b. Fasilitasi kegiatan Desa genggam internet dengan pengelolaan warnetdes .
c. Perenanaan pembangunan jaringan air bersih dengan sumber daya mata air alami.
d. Pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) beserta jaringan distribusi dan
aksesorisnya.
e. Pengelolaan sumur garam gunung (maksimalisasi proses pengolahan, pengemasan
dan pemasaran).
f.

Pelatihan manajemen pemerintahan desa berbasis kearifan lokal.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

III
SUMBER PEMBIAYAAN

Anggaran untuk kegiatan pengembangan desa dengan 6 (enam) item kegiatan yang
rencananya akan dikonsentrasikan beberapa Desa yang berada dalam wilayah di Kecamatan
Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan dan Krayan
Selatan

Kabupaten Nunukan ini diharapkan bersumber dari bantuan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia yang kita ketahui bersama
sedang konsen untuk memajukan desa-desa terpencil dan tertinggal memalui gerakan
pemberdayaan dan peningkatan kapasitas perekonomian masyarakat.
Adapun anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan ini diperkirakan sebesar RP.
2.575.000.000,00 (Dua Milyar Lima Ratus Tujuh Pulu Lima Juta Rupiah) dengan asumsi
berdasarkan Standarisasi Lokal kabupaten Nunukan.
Rincian anggaran :
1. Pelatihan keterampilan ayaman rotan dan jahit menjahit : Rp. 200.000.000.
2. Fasilitasi kegiatan Desa genggam internet dengan pengelolaan warnetdes : Rp.
200.000.000
3. Perenanaan pembangunan jaringan air bersih dengan sumber daya mata air alami :
Rp. 75.000.000
4. Pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) beserta jaringan distribusi dan
aksesorisnya : Rp. 1.500.000.000
5. Pengelolaan sumur garam gunung (maksimalisasi proses pengolahan, pengemasan
dan pemasaran) : Rp. 350.000.000
6. Pelatihan manajemen pemerintahan desa berbasis kearifan local : Rp. 250.000.000
Jumlah

: Rp. 2.575.000.000,-

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

PROPOSAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA DI WILAYAH PERBATASAN DAN TERISOLIR/TERTINGGAL

IV
PENUTUP

Demikian proposal Kegiatan Pegembangan Desa di wilayah Perbatasan, terisolir/tertinggal


di

Kabupaten Nunukan ini kami sampaikan dengan tujuan untuk meningkatkan keberdayaan

masyarakat desa yang beriringan dengan Gerbang Emas (Gerakan Pembangunan Ekonomi
Mandiri, Aman dan Sejahtera) sebagai motto pembangunan Kabupaten Nunukan di bawah
kepemimpinan Drs.H. Basri dan Hj. Asmah Gani (Bupati & Wakil Bupati Nunukan).
Diharapkan dengan diajukannya proposal ini dapat memberikan gambaran tentang
pentingnya kegiatan ini. Semoga proposal ini dapat memenuhi fungsinya dan dapat diwujudkan
pelaksanaannya dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.

Nunukan, Desember 2014


Kepala BPM-PD Kabupaten Nunukan,

Samuel ST Padan
NIP : 19650214 200112 1 002

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA


KABUPATEN NUNUKAN

You might also like