You are on page 1of 16
TIN POM me 08/Tahun 1V/2005 oom KCAMANANPANS AN iN 1693-9344 :mbaca Yth, ‘a.dit kali, kami menampikan artikel Analisis. ‘ko dalam Sistom Keamanan Pangan sebagai > Utama. Topik inj kami angkat untuk ‘mperkenalan kepada masyarakat bahwa dalam ‘ngambl Keputusan untuk memilh ops! trbaik ‘uk menangani suatu risiko, memerukan sual ‘ses yang sistematis dan trnsparan, angkan pada rubck Wawasan, kami menyafikan el Pengendalan dan Pengawasan Produksi dan ‘edaran Minuman Beraikonol, Senyawa Arsen 1 Bahayanya bagi Kesehaian serta Pangan Selowarea, ‘ukeubok Prof, simak Profil Nasional infastruktur figelolaan Bahan Kimia yang merupakan fnjutan “dan. Bulein. Volume 07 "yang lal, fangkan untuk rubrik Reguiasi, kami menyajican ‘kel yaity Bahan Tambanan Pangan : Porisa ‘am Produk Pangan, Legaltas dan Jaminan smanan Produk Pangan yang Diradiasi dan PP 21 Tahun 2005 entang Keamanan Hayati Produk ayasa Genetika ‘lupa kami turunkan Profil SD Pemenang il LSS {kat Nasional Tahun 2005. yang bercomisil di ‘ara, berbagal kegiaian yang berkaltan denak ‘manan pangan dalam rubrk Peristwa, Tanya ‘ab tentang PMLFSC dan Tabel Indust Pangan ‘erima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan 9 morupakan kelanjutan dari Bulotn VelumeO7. siya kami mengucapkan selamat _membaca ‘llamana terdapatkritk dan saran daripembaca, {wakan merjadimasukan yang sangat bak dalam ‘bakan Buletn in pada eds selanjutnya ‘amrangat ISIINI Analisis Risiko dalam Sistem Keamanan Pangan Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Minuman Beralkohol Senyawa Arsen dan Bahayanya bagiKesehatan Pangan Kedaluwarsa Profil Nasional Infrastruktur Pengelolaan Bahan Kimia (bagian I) Perisa Bahan Tambahan Pangan : dalam Produk Pangan : PP No. 21 Tahun 2005. tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa No os © Genetika 10 Legaltas dan Jaminan Keamanan Produk Pangan yang Diiradiasi 1 Profil SD Pemenang II LSS tingkat Nasional tahun 2005. 12 Persia 33 Tanya Jawab tentang PMLFSC 18 Racam Informasi 6 Komponen Analisis Risiko COT ec} Caan ec een a eens oro ror eer) Ce ance ar Sener eae aed ANALISIS RISIKO DALAM SISTEM KEAMANAN PANGAN Apakah Analisis Risiko ? nalisis risiko adalah suatu proses yang sistematis dan transparan dalam pengumpulan, analisis dan evaluasi informastilmiah maupun non-iimiah yang relevan tentang bahaya kimia, mikrobiologis, atau fisik yang mungkin terdapat dalam pangan. Hasil analisis digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan untuk memilh opsi terbaik untuk menangani risiko tersebut berdasarkan berbagai altematif yang diidentifikasi ‘Sebagai proses pengambilan keputusan yang terstruktur, analisis risiko dibagi dalam tiga Komponen yaitu: kajian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko. Risiko yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan dan tingkat gangguan kesehatan sebagai akibat adanya bahaye dalam pangan (Codex Alimentarius Commission, 2003), Apa tiga komponen analisis risiko ? Tiga komponen utama analisisrisiko adalah 1 Kajian Risike adalah suatu proses _penentuan tingkat isiko yang berlandaskan data-data ilmiah yang terdiri dari empat tahapan: i) identiikas bahaya: i) Karakterisasi bahaya; i) Kajian pemaparan; dan iv) karakterisas risiko Manajemen Risiko adalah suatu proses yang meliputi pembuatan dar penerapan kebijakan dengan mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait mengenai kajian risiko dan faktor lain yang relevan untuk melindung kesehatan konsumen dan mempromosikan perdagangan yang adil. Jike iperiukan dapat memilih opsi pencegahan dan pengendalian yang sesua tuntukmenanggulangirisiko, 3. Komunikasi Risiko adalah pertukaran informasi dan opini secara interakti dalam pelaksanaan proses analisis risiko (mengenai risiko, faktor yanc berkaltan dengan risiko, dan persepsi risiko), antara pengkajirisiko, manajet risiko dan pihak terkait lainnya, seperti pihak pemerintah, konsumen Industri dan akademisi. Informasi yang diberikan termasuk penjelasar tentang temuan-temuan dalam kajian risiko dan landasan keputusar Bagaimana Penerapan Analisis Risiko dalam Sistem Keamanan Pangan Badan POM RI senantiasa bekerjasama dengan pihak-pihak terkait balk lembaga pemerintah, Lembaga ‘Swadaya Masyarakat (LSM), produsen pangan, dan konsumen dalam rangka pelaksanaan program keamanan pangan secara total (total food safety contro). Oleh karena itu, Badan POM RI bersama lembaga terkait mengembangkan Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) untuk bersama-sama mewujudkan keamanan Pangan di Indonesia. SKPT diimplementasikan berdasarkan_prinsip-prinsip analisis risiko dan divujudkan dalam tiga ejaring, yaitu: 4. Jejaring Intelijen Pangan (JIP), merupakan sistem komunikasi yang dirancang untuk para anggota yang memiliki tugas dan fungsi dalam kajian risiko keamanan pangan seperti kegiatan surveilan, survei, monitoring, kajian atau riset keamanan pangan, dsb. Jejaring ini memungkinkan para profesional dalam kajian risiko keamanan pangan untuk saling berbagi informasi, sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan JIP antara lain adalah pelaksanaan lokakarya, Pertemuan teknis, pembuatan direktori_ jejaring intelien pangan, dan penyebaran informasi penting tentang kajian ‘risiko kepada anggota_jejaring Kegiatan lokakarya JIP diadakan dua-empat_ kali dalam setahun dan telah dimulal sejak tahun 2003. Program Food Watch adalah salah satu contoh program monitoring keamianan pangan terpadu yang dilakukan melalui forum JIP ini. Hasil monitoring tersebut dimuat dalam buletin Food Watch yang telah terbit sebanyak dua edisi. Edis pertama buletin Food Watch mengenai Kajian Bahan Berbahaya: Rhodamin, Boraks, dan Formalin sedangkan edisi kedua tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan. Selain program Food Watch, inisiatif respon cepat juga dapat diajukan oleh JIP dan kegiatan tim respon cepat, antara lain penarikan produk pangan jika terjaci KLB keracunan pangan.Program-program JIP memeriukan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadei. Oleh karena itu, Badan POM RI menyelenggarakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan SDM yang kompeten dalam kajian risiko. Pelatihan tersebut di antaranya Pelatinan Surveilan Keamanan Pangan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2004 serta Pelatihan Kajian Risiko pada tahun 2005. 2. Jejaring Pengawasan Pangan (JPP), merupakan sistem komunikasi yang menggalang kerjasama antar lembaga berwenang dalam manajemen risiko dalam rangka meningkatkan efektivitas kerja sistem administrasi keamanan pangan (kebijakan, peraturan pangan, dan koordinasi_pelayanan), inspektorat keamanan pangan, dan analisis. Jejaring ini melaksanakan inspeksi pangan terpadu, kajian legislasi keamanan pangan, koordinasi pengembangan profesi untuk pengawasan pangan serta pengembangan metode analisis untuk ‘mendukung legislasi pangan. wang ungxup pengawasan pangan menpun sewurun rantai produksi pangan sampai pangan beredar dan dikonsumsi masyarakat. Pengawasan pangan dilakukan dengan pendekatan melalui keterpaduan antar sektor (Integrated Intersectoral Approach) dengan metode preventive control dan law enforcement. Pendekatan sistem pengawasan keamanan pangan meliputi sub sistem pengawasan pemerintan (evaluasi produk sebelum dan setelah beredar, pemeriksaan dan penyelidikan, public warning, dsb), sub sistem engawasan produsen (GMP, HACCP), dan sub sistem pengawasan konsumen (kesadaran_masyarakat untuk menkonsumsi produk pangan. yang aman) Personalia yang kompeten untuk pengawasan pangan ditingkatkan_ kualitasnya melalui pelatihan inspektur pangan serta pelatihan auditor pangan, 3. Jejaring Promosi Keamanan Pangan (JPKP), merupakan kemitraan antara anggota dari berbagai instansi dan asosiasi yang berhubungan dengan promosi keamanan pangan. Jejaring ini diimplementasikan berdasarkan pada sistem komunikasi risiko dan bertujuan_menyebarkan informasi hasil kajian risiko dan keputusan yang berubungan dengan manajemen risiko. JPKP_mengkoordinasi pengembangan berbagai sumber daya pendidikan dan materi promosi keamanan pangan untuk mendukung program keamanan pangan nasional. SDM dalam promosi keamanan pangan disiapkan untuk dapat melaksanakan penyuluhan keamanan pangan untuk industri, guru sekolah, penjaja makanan, serta masyarakat_pada umumnya. Kegiatan ‘promosi Keamanan Pangan di lakukan dalam bentuk kegiatan seminar, pelatihan, maupun Pameran. Program yang dilaksanakan i antaranya program Piagam Bintang Keamanan Pangan (PBKP) Untuk Industri Pangan maupun Industri Pangan Siap Saji (IPSS), Pelatihan Strategi Komunikasi untuk Keamanan Pangan, dan Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan. Program-program JPKP didukung dengan pengadaan materi promosi keamanan pangan dalam bentuk leaflet, ‘poster, buletin, buku saku serta komik keamanan pangan. Badan POM RI juga melakukan program Participatory Multi Level Food Safety Campaign, yaitu distribusi CD yang berisi soft copy poster keamanan pangan kepada para stakeholder supaya penyebaran informasi keamanan pangan dapat meluas. Pesan-pesan keamanan pangan yang disampaikan dibuat dengan bahasa yang sederhana dengan kebiasaan sehari-hari sehingga diharapkan dapat tertanam di ingatan pembacanya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (wpe. rp / Direktorat Surveian dan Penyuluhan Keamanan Panaan) enggunaan minuman beralkohol dapat ‘menimbulkan dampak sosial ekonomi yang sangat luas. Badan POM RI telah melakukan berbagai upaya penertiban terhadap seluruh mata rantai bidang usaha minuman beralkohol, baik pada sarana produksi, impor, dan peredarannya. Poraturan tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkchol tertuang dalam Keppres No. 3 Tahun 1997. Sebagai pelaksanaan dari Keppres tersebut maka Departemen Kesehatan telah _menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Ri No.282/Menkes/SKJIV1998 tentang Standar Mutu Produksi Minuman Beralkohol, antara lain diatur mengenai_ persyaratanmutu, pendaftaran, label, sertifikasi CPMB untuk minuman beralkohol. Dengan terbitnya Sk Menkes No. 282/998 maka Badan POM RI tidak lagi mengeluarkan izin produksi minuman beralkohol maupun izin distribusi (Import, PB, Pengecer, dan Penjval), dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/1977 dan No. 59/82 dinyatakan tidak berlaku lagi. Perusahaan yang akan memproduksi dan ‘mendistribusikan minuman beralkohol wajib memilikiizin usaha industri dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Dasar Hukum Pengawasan Produksi dan Peredaran Minuman Beralkohol adalah 1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan 4. PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan GiziPangan 5. PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan iklan Pangan. 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 329/Menkes/Per/XIV76 tentang Produksi dan Peredaran Makanan 7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 382/Menkes/Per/V/89 tentang Pendaftaran Makanan & SK Menteri Kesehatan RI No.23/Menkes/SKII/1978 tentang Pedoman ‘Cara Produksi Yang Baik untuk Makanan, 8. SK Dirjen POM No. 02240/B/SKI91 tentang Pedoman Persyaratan Mutu serta Label dan Periklanan Makanan. 10.SK Menteri Kesehatan RI Nomor. 262/Menkes/SKIII/1998 tentang Standar Mutu Produksi Minuman Raraleahol PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN _ MINUMAN BERALKOHOL Pelaksanaan Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Minuman Beralkohol bertujuan ; 1. Melindungi masyarakat terhadap produksi dan peredaran minuman beralkohol yang tidak ‘memenuhi syarat mutu dan keamanan, serta label dan iklan minuman beralkohol. 2. Meningkatkan kualitas minuman beralkohol di tingkat produksi dan peredaran sesuai dengan ersyaratan mutu dan keamanan, sertalabel dan iklan melalui kegiatan pengawasan. Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Minuman Beralkohol meliputi: 1. Melakukan pemeriksaan sarana produksi minuman beralkohol, berkaitan dengan pengawasan Penerapan Cara Produksi Makanan Yang Baik untuk Minuman Beralkohol, serta pengambilan contoh ‘minuman beralkohol. 2. Melakukan pemeriksaan sarana distribusi minuman beralkohol, berkaitan dengan pengawasan label dan iklan minuman beralkohol, serta pengambilan contoh minuman beralkohol 3. Melakukan pengujian laboratorium pada _minuman beralkohol Tindak lanjut terhadap hasil temuan/penyimpangan yang ditemukan selama melakukan kegiatan pengawasan roduksi dan peredaran minuman beralkohol, akan dilakukan Penindakan mulai dari tindakan administratif berupa pembinaan langsung ditempat maupun pembinaan secara tertulis hingga pencabutan nomor pendaftaran, sampai dengan tindakan “/aw- enforcement’ berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku, sesuai tingkat kesalahan/penyimpangan yang ditemukan 2. Tindakan pengamanan/penyegelan ungKat nasionar jenjang SU. dan MI tahun 2005 adalah SDI Al Azhar 13 Rawamangun, yang berlokasi di JI. Sunan Giri no. 1, Jakarta Timur. ‘Sekolah pemenang II LSS tingkat nasional ini didirikan ada tahun 1994 dan saat ini terdapat 48 orang guru (full time) yang mengajar tingkat I-VI, dimana masing-masing tingkat terdapat 4 kelas dan rata-rata kelas terdapat 32 ‘orang murid, SDIAIAzhar telah lama menjalin kerjasama yang baik dengan pihak Puskesmas. Dalam usahanya ‘melakukan persiapan untuk mengikuti LSS, SDIAl Azhar tidak banyak menemui kendala. Persiapan-persiapan yang dilakukan meliputi koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Tim Pembina UKS tingkat kecamatan, kotamadya dan propinsi ; koordinasi dengan Departemen Terkait, kelengkapan’ data UKS serta penyesuaian ratio dokter kecil yaitu sebanyak 10% dari jumiah murid. Dalam hal Keamanan Pangan, SDI Al Azhar dapat dikatakan telah menerapkan’ praktek keamanan pangan yang baik, hal tersebut tercermin dari situasi dan keadaan lingkungan kantin yang bersih, terdapatnya pesan-pesan keamanan pangan tentang jada hari Senin, 13 Juni 2005 bertempat di ‘Aula PPOMN, ‘Badan POM Rl, Direktorat Standardisasi_ Produk Pangan telah * menyelenggarakan Seminar tentang Susu untuk ‘Anak. Seminar ini dinadiri oleh 119 peserta dari 5 Departemen Kesehatan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Perguruan Tinggi (UI dan IPB), SEAMEO Ul, iDAI, Persagi, IAKMI, 4 POGK\, POGMI. Visi Anak Bangsa, YLKI, BKPPASI, ‘APMB, IPS wakil dari produsen susu dan dari lingkungan Badan POMRI. Seminar dibuka oleh Kepala Badan POM RI Selanjutnya diselenggarakan lokakarya Susu untuk Anak, bertempat di Hotel Sofyan, Jakarta. Lokakarya dihadiri oleh 29 peserta dan merekomendasikan : 1 higiene dan sanitasi , terdapatnya sarana pembuangan sampah dan fasilitas cuci tangan yang lengkap dan ‘memadai. Selain itu juga telah dilakukan pembinaan kantin sekolah setiap bulanitriwulan bekerjasama dengan pihak Puskesmas. Adapun materi pembinaan ‘meliputi kriteria dan jenis pangan yang diperbolehkan dijual, cara _penanganan dan penyajian pangan, pembersihan dan sanitasi yang balk. Untuk penjaja pangan jajanan di luar sekolah , SDI Al Azhar ‘telah menghimbau agar mereka berperilaku bersih, apik, rapih dan menyediakan pangan jajanan yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi Adapun dampak positif dari mengikuti LSS ini adalah SDI ALAzhar lebih termotivasi untuk semakin meningkatkan kesadaran para orang tua murid dan murid akan kesehatan, keamanan pangan dan kebersihan lingkungan ‘sehingga para murid akan semakin dapat berprestasi lebih baik lagi 18 (yrvDireKtoret Suveian dan Penyuluhan Keamanan Pangan) SEMINAR DAN LOKAKARYA TENTANG SUSU UNTUK ANAK dilanjutkan dengan pemakalah dari Ikatan_Dokter Anak Indonesia (IDAl), Direktorat Gizi Masyarakat, Depkes, FKUI, Puslitbang Gizi, dan IPB. Tujuan pelaksanaan seminar adalah untuk menggali informasi perihal posisi dan peranan susu dalam diet anak sehari-hani, serta hal-hal yang periu mendapat perhatian dalam memproduksi susu untuk anak, pada hari Selasa, 14 Juni 2005, Penyusunan standar susu untuk anak dengan kelompok usia: 1-3 tahun, 4-6 tahun dan 7-9 tahun Metode penyusunan peraturan tentang susu untuk anak ‘meliputi pertemuan pakar dan sosialisasiterhadap dunia usaha ‘Tim abli yang akan menyusun standar berasal dari IDAl, FK-Ul, Pusiitbang Gizi -Depkes, GMSK-IPB, dan ITP- IPB. Plan of action untuk tahun 2006 meliputi pencarian literatur dan pengkajian, kompilasi dan analisis data, serta finalisasi standar I (Y¥r/ Direktorat Standardisasi Produk Panaan) SOSIALISASI PENDAFTARAN ULANG PRODUK DAN PENDAFTARAN PRODUK PANGAN jada tanggal 12 Mei 2005 di BBPOM Surabaya dan pada tanggal 25 Mei 2005 di BBPOM Bali, dilakukan ‘Sosialisasi Pendaftaran Ulang Produk Pangan. Sosialisasi ini dihadiri masing-masing sekitar 50 orang pengusaha pangan. Selain presentasi tentang Tata Cara Pendaftaran Produk Pangan juga diadakan pembukaan loket pendaftaran. Dengan sosialisasi diharapkan produsen dan importer dapat lebih memahami dan mengerti mengenai peraturan yang berlaku dl bidang pangan dan dapat menerapkannya dalam dunia usaha mereka. Sosialisasi seperti tersebut di atas juga dilaksanakan di beberapa daerah lainnya di Indonesia, antara lain Medan Pekan Baru, Bandung, Semarang, Yogyakarta, NTT dan NTB, Makassar, Manado, Palu dan Kendari. Selain itu Badan POM RI, khususnya Direktorat Penilaian Keamanan Pangan bekerjasama dengan ASPADIN (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan indonesia) dalam upaya melakukan sosialisasi pendaftaran ulang produk pangan kepada anggota ASPADIN yang tolah diiaksanakan di DKI Jakarta, Surabaya, Medan dan Pekan Baru Badan POM RI akan mendelegasikan pendaftaran produk pangan risiko rendah ke Balai POM di daerah yaitu ke 8 (delapan) propinsi. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan telah mengadakan pelatinan evaluator pendaftaran produk pangan bagi petugas Balai POM untuk menyiapkan sumber daya manusia yang akan menangani pendaftaran produk pangan didaerah 1 ral/DirektoratPenilein Keomanan Pangan) JEJARING PROMOS! PANGAN ‘ada hari Kamis, 12 Mei 2005 bertempat di Aula PPOMN, Badan POM RI, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan , Badan POM RI telah menyelenggarakan _lokakarya Jejaring Promosi Keamanan Pangan dengan tema Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah. cara ini dihadini oleh 63 peserta berasal dari Instansi Pemerintah, Instansi Pendidikan, Akademisi,Asosiasi,Industri Pangan, Non Government Organization dan Media Massa. Kesimpulan dan rekomendasi pada pertemuan tersebut 4. Keamanan pangan jajenan anak sekolah diupayakan melalui pendekatan dari guru, orang tua, anak didi, masyerakat dan tokoh agama, 2. Pemakaian media elektronik untuk promosi keamanan pangan, khususnya untuk promosi keamanan pangan di sekolah periudilaksanakan. 3, ‘Akan dikembangkan program penghargaan berupa Piagam Bintang Keamanan Pangan bagi kantin ssekolah. | ym Diroktorat Survelan den Penyulunan Keamanan Pangan) >TOP.PRESS !!!! Mas beralamat did. Tambak Sawah No.23 ‘Sidoarjo Jawa Timur menerima Piagam Bintang ‘Keamanan Pangan pada tanggal 22 Mei 2005 npatdiAula Badan POMRI. Industri pangan tersebut industri pangan pertama yang _menerima mBintang OuaKeamanan Pangan di Indonesia TANYA JAWAB PARTICIPATORY MULTI LEVEL FOOD SAFETY CAMPAIGN (PMLFSC) \pakah yang dimaksud dengan PMLFSC? Participatory Multi Level Food Safety Campaign (PMLFSC) adalah suatu kegiatan kampanye tentang Keamanan Pangan yang dirancang dengan melalui penggalangan partisipasi setiap orang, institusi, industri, asosiasi, dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama mendiseminasikan Pesan Keamanan Pangan dari Badan POM RI untuk setiap orang baik produsen maupun konsumen pangan, T: Apakah tujuan dari PMLFSC? ‘J: PMLFSC bertujuan agar desiminasi Pesan Keamanan Pangan dari Badan POM RI dapat berjalan lancar, cepat, menjangkau sasaran yang sangat luas sehingga kesadaran dan pengetahuan produsen dan kensumen pangan terhadap pentingnya Keamanan Pangan dapat ‘meningkat T: Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan PMLFSC? 4J: Badan POM RI melalui Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Badan Berbahaya merancang Pesan Keamanan Pangan dalam bentuk Poster yang disimpan dalam CD. CD tersebut disebarkan kepada institusi, industri, asosiasi, stakeholder terkait dan siapa saja_yang ingin berpartisipasi, Partisipan dapat memperbanyak CD dan mencetak postemya dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan_partisipan. Selanjutnya ia menyebarkan. CD yang beri file poster tersebut kepada siapa saja secara bertingkat (mull level). T: Bagaimana cara untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatanPMLFSC? J: Institusi, asosiasi, stakeholder terkait dan siapa saja yang ingin berpartisipasi dapat memperoleh CD berisi Poster Pesan Keamanan Pangan di Subdirektorat Promosi Keamanan Pangan, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan. Poster dapat dicetak bewarna pada kertas Art paper ukuran A2 atau A3 dan ditempelkan di tempat sesuai dengan peruntukkannya, misalnya di restoran, industri, pasar swalayan, toko kimia, kampus. sekolah-sekolah dsh T:Apakah hak partisipan ? J: Partisipan diperbolehkan untuk menambahkan logo, nama dan alamat, pada bagian bawah Poster (kolom untuk tempat penulisan logo atau identitas partisipan sudah disediakan). Namun partisipan tidak boleh mengubah isi poster T:Apa sajaisi Poster Pesan Keamanan Pangan dalam cb? J: IsiPoster Pesan Keamanan Pangan 1. Gunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dengan takaran yang tepat Jangan gunakan Bahan Tambahan yang dilarang untuk pangan ‘Awas pencemaran melalui serangga dan hewan kotorlainnya Waspada !! Pangan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi karena cemaran berbahaya Jangan menjual bahan berbahaya untuk pangan Baca label sebelum anda membeliproduk Pangan olahan dalam kemasan Pencegahan pangan dari bakteri patogen Cegah kontaminasi mikroba dari karyawan Perhatikan suhu pada saat menyimpan pangan 10. Perlakukan tempat sampah dengan benar }1. Mencegah pencemaran silang : jauhkan bahan angan mentah dan pangan matang 12. Jauhkan serangga, hewan peliharaan dan ewan liar dari pangan 13. Hindarkan produk pangan dalam kemasan dari serangan tikus dan hewan lainnya 14. Simpan produk pangan dalam kemasan dari ‘serangan tikus dan hewan lainnya 18. Tangani telur secara hati-hati dan masak sampai ‘matang pada suhu yang benar 16. Saran untuk konsumen : Selalu baca label kemasan sebelum membeli produk pangan dalam kemasan 17. Bakteri, musuh tidak terlinat 18. Menjaga kebersihan adalah cara paling utama untuk menghindari bakteri 19. Kendalikan bakteri dengan aplikasi kombinasi suhu dan waktu yang benar 20. Dinginkan pangan secepat_mungkin untuk menghambat pertumbuhan bakteri Tabel industri pangan penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan lanjutan 12 |NUSATENGGARA | Flores Timur ‘PT Fors Tapo Makar Nata de coco ‘11103 5309.001 TUR 1 Pere ot Lat Rot ‘1511033308002 | (noe Toraah Shar Kavya | Row ‘ers03 305.003 ‘Uara)| Cha Race Feo ‘5103 305.008 wt on 451103:5308.008, Dendeng Bolu ars ndah Bakery Rou 451103.5906.008 . Bintang tas et 5308007 Gaon Bakery os 103.5306 008 ‘Ruger Pata Kee Kering ‘1511035306 000 Saks naan ue Kern ‘si03.s906 010 he ete Rot ‘ios.ss06 011 Nusonara Rot tart03s310.012 Manggara est fares 313.013 | Ret Konplang fastns.s13014 oporas Bee Belang (Cae Renok fartos.s13015 or onan Foe 2ovwos sso7.016 Path ee govtea S207 017 ‘anti ot 2owes 079 Ke Kerng Berta Usaha Tempe | zon03 sor 018 Tomo RM ember Rempeyok Kacang 2011035307 020 Kota Kupang ‘Gunung an fot ‘zon 316.021 Boren! eo orzonssi6.023 Banapa Bakery Foe ‘orzoa ssie.o28 ‘Aa ‘Abon /Dondong ‘osr203 31.022 Endo Bakery Sunber Makar ow oo4z0a.s311.025 god Fon Bavar Bot ooja0assr2.02¢ Ft Towar Rot ootaoasst2.027 Barokah ‘Me Basan (203.5912.028 ‘Secon! Tatung So iore ooiz038312.029, 49° | SULAWESISELATAN, | Lum Utara Ninuman Ringan Mik Sula |Cream Soda ‘fowos73z2001 Rou nk Sonar Row ‘owos 7322.02 ol Ak Fey Fon ‘Honoa.7az2 03 Ro Mk Joana ot ‘Hon0a.7322.008 Rot Mi Numi. fot ‘wowoa.7322.008 ‘Rothe Mawar Tash et ‘wow03.7322.006 ‘oe Mik alsan oe (Opak Guna) ‘os03.7322007| oe Mik Ruan ee ‘903. 7322.008 “ae ik Asmat Tres “H0903.7322.009, erp Mak Bamana Kopi Peana ‘owo3:7322.010 am Ke nak Hart ke ‘08037317059 i Mi At te ‘19003:7317 060 | Keron Mik Ta Kern | Mosos7317.061| ‘Spang Mie Nuria Boras & Hs lah ‘wow0a 7347 062 ‘Enrekang ‘Dodo! Mik Mang Tbe ‘Dodo! | Ho803.7316.014 ol Mk Romo Kop Hopes 316012 ue ac cat Kee Soaos 3160s on he Samaria kus woo03 7316018 ‘ee Sarah ee ‘Rot Mik Raut Rot stos0s 7316014 Tana Tora ‘ete Me Rey ow ‘oen3 7318016 Foe hk Aston An Keo ‘ae03 73180%7 oe hi ta Ko ‘os03 7318018 opi tk Hark Sale ope ‘ios03 7318019 Fel wht Roam roe ‘Yioaoa yave.20 Fes ot ‘won0a.73%6.023 Monies Pr Sip Marea ‘sHowosate02t Manassa Sevina Shp Marcas ‘oon 73t6.022 Me Jon Me ‘Hosoa re.024 Kiruran Ringan Mik Ab, Kase | Gream Sod ‘osos 716.025, Mares Kojo Usaha Mars Jaya | Doo aeang ‘00037306028 Fo Sanggaiea ‘oa03:7306.027 bersambung

You might also like