Professional Documents
Culture Documents
Nama
NIM
Dosen
:
:
:
Pembimbing
Dela Rizkyani
7140005
Siswan Manto Badjo,
M.Si
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah karena dengan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Makalah Hematologi. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas yang
diberikan oleh salah satu dosen di Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya
Batam, yaitu Bapak Siswan Manto Badjo, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu cara belajar mahasiswa agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan
darah, morfologi, kelainan, dan pembentukan sel darah itu sendiri. Selain itu,
makalah ini juga berisi tentang hematologi dan apa-apa saja yang dipelajari
dalam hematologi. Sehingga, mahasiswa mendapat ilmu teoritis untuk
menunjang praktikum hematologi.
Tidak lupa juga, saya mengucapkan mohon maaf apabila ada
kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini. Demikian saya
ucapkan terima kasih.
Daftar Is
Batam, 21 Oktober
2016
Penulis
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................1
I.1 Latar Belakang.........................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
I.3 Tujuan......................................................................................................3
Bab II Pembahasan..........................................................................................4
II.1 Darah dan Komponennya.......................................................................4
II.2 Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) dan Kelainannya..........................5
II.3 Morfologi Sel Darah Putih (Leukosit).....................................................11
II.4 Morofologi Trombosit.............................................................................15
II.5 Hematopoiesis......................................................................................16
II.5.1 Eritropoiesis....................................................................................18
II.5.2 Leukopoiesis...................................................................................20
II.5.3 Pembentukan Trombosit (Trombositopoiesis).................................22
II.6 Hematologi...........................................................................................23
II.7 Kelainan Darah.....................................................................................26
II.7.1 Kelainan Eritrosit............................................................................26
II.7.2 Kelainan Leukosit............................................................................29
II.7.3 Kelainan Trombosit.........................................................................30
Bab III Penutup...............................................................................................31
Kesimpulan.................................................................................................31
Daftar Pustaka...............................................................................................33
Bab I
Pendahuluan
tetap
tergantung
pada
banyaknya
kadar
oksigen
dan
pembakaran/
metabolisme
di
dalam
tubuh.
Vikositas/
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,0411,065, temperatur 38C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya
kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh
maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya
maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan
jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti-
melalui paru-paru.
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan
Air
Protein
Mineral
: 91%
: 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
: 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam
3.
4.
5.
dalam hematologi?
Apa saja kelainan yang terjadi pada eritrosit, leukosit, dan
trombosit?
I.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui:
1. Pengertian darah dan komponennya.
2. Morfologi sel darah merah (eritrosit) dan kelainannya, leukosit,
dan trombosit.
3. Hematopoiesis, eritropoiesis, leukopoiesis.
4. Pengertian hematologi dan bagian-bagian yang dipelajari.
5. Kelainan yang terjadi pada eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Bab II
Pembahasan
sel darah yaitu : sel darah merah, (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan trombosit, (Guyton Arthur L, 2002 )
GAMBAR
Eritrosit Normal Dan Ukurannya
Pada
tidak
berubah.
Ditemukan pada:
Anemia megaloblastik
Anemia
aplastik/hipoplastik
Hipotiroidisme
Malnutrisi
Anemia pernisiosa
Leukimia
Kehamilan
a. Hipokromia
Hipokromia
dalah
suatu
keadaan dimana
konsentrasi
kurang
Hb
dari
normal sehingga
sentral
akromia
fosfolipid
pada
normal
tidak ada daerah pucat di
bagian tengah eritrosit
Sferosit
terjadi
akibat
d. Stomatosit
Bentuk
seperti
mangkuk,
tampak
bagian
pucatnya
pada
keadaan
kekurangan
O2
(bersifat
reversibel).
f. Akantosit
Mempunyai 3 sampai 12 duri, ujung duri tumpul, duri
sama panjang.
tidak
h. Poikilositosis
j.
Titik Basofil
Titik-titik biru tersebar
dalam
eritrosit.
Adanya
titik-titik
jumlah
keadaan
itu,
retikulosit.
titik
basofil
a.
Berfungsi
mempertahankan
tubuh
dari
serangan
penyakit
c.
d.
e.
cekung.
Geraknya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.
Plasma leukosit mengandung butiran-butiran (granula).
Penggolongan Leukosit
A. Leukosit yang Bergranula (Granulosit)
1.
Eosinofil
dengan
antigen
dan
neutrofil.
antibodi.
Eosinofil
memfagositosis
Eosinofil
mengandung
darah.
Basofil
Basofil
merupakan
sel
leukosit
yang
memiliki
keadaan normal 2 6 %
Segmen
memenuhi
inti,
warna
ungu,
sitoplasma
sedikit,
b.
c.
d.
e.
II.5 Hematopoiesis
Hematopoiesis diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu Hema yang
artinya darah dan Poiesis yang artinya untuk membuat. Hematopoiesis
(Hemopoiesis) adalah proses pembentukan sel-sel darah dalam organ
pembentuk sel darah, terutama dalam sumsum tulang dan organ lainnya,
dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi
secara serentak. Asal mula semua sel darah berasal dari hemocytoblast
yang kemudian berkembang menjadi beberapa sel asal. Sel - sel darah
kecuali limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dada, iga, panggul
serta pangkal tulang paha dan lengan atas. Pembentukan sel darah mulai
terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa embrionik.
Dengan bertambahnya usia janin, produksi sel darah semakin banyak
terjadi pada sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin
berkurang. Fungsi Hematopoisis adalah memproduksi sel darah untuk
mengganti sel yang rusak atau mati. Proses yang terjadi bisa lebih jelas
dilihat melalui gambar di bawah ini.
b.
Mesoblastik
Dari embrio umur 2 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang
dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati. Sedangkan pada
limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih
c.
kelenjar
limfonodi,
dan
timus.
Di
sumsum
tulang,
sudah
tidak
berfungsi
atau
kebutuhan
meningkat),
Gambar Hematopoiesis
II.5.1 Eritropoiesis
Pembentukan eritrosit (eritropoiesis) merupakan suatu mekanisme
umpan
balik.
Ia
dihambat
oleh
peningkatan
kadar
eritrosit
suatu
hormon
glikoprotein
bersirkulasi
yang
dinamai
ditengah
menggumpal.
dan
nucleoli,
serta
kromatin
yang
sedikit
Pronormoblas
menyebabkan
terbentuknya
suatu
rangkaian
didalam
sumsum
tulang
dan
menghasilkan
stadium
apabila
eritropoiesis
terjadi
diluar
sumsum
tulang
pembentukan
limfosit,
ditemukan
pada
jaringan
yang
Dalam
leukosit
berbeda
dengan
pembentukan
eritrosit.
leukositnya.
Pembentukan
sel
pada
seri
granulosit
Mieloblas,
promielosit,
dan
mielosit
semuanya
mampu
Setelah
pematangan,
limfosit
masuk
ke
dalam
berawal
dari
sel
induk
pluripoten
menghasilkan
ini
menjadi
perkusor
granulosit
atau
menjadi
monoblas.
berdiferensiasi megakarioblas menjadi sangat besar, intinya berlipatlipat menjadi promegakariosit lalu menjadi metamegakariosit dan
kemudian menjadi megakasiosit matang lalu terakhir trombosit.
II.6 Hematologi
Hematologi berasal dari kata Hema atau Hematos atau Heme atau
Hemos yang berarti darah, Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan komponen
sel-sel darah dan komponen plasma yang terkandung didalamnya serta
jaringan yang membentuknya. Hematologi yang akan dipelajari meliputi:
Hematologi dasar, Hematologi II (anemia dan hemostasis), Hematologi III
(leukemia dan sel-sel muda) dan Hematologi Transfusi Darah. Umumnya
Hematologi transfusi darah telah dipisahkan menjadi sebuah ilmu
tersendiri yaitu Ilmu Transfusi Darah. Sejak dahulu para ilmuan sudah
mempelajari tentang darah, baik memeriksa langsung darah dengan
mikroskop, maupun menambahkan suatu larutan pereaksi tertentu
kemudian akan terjadi hasil reaksi atau memisahkan sel-sel darah.
Perkembangan ilmu hematologi sejak dahulu berkembang pesat, mulai
dari teknik manual, konvensional, hematologi sitokimia, penghitungan sel
menggunakan alat canggih, hingga teknik molekuler sel-sel darah.
Hingga saat ini hematologi merupakan bagian ilmu laboratorium klinik
yang paling berperan dalam mengetahui penyakit-penyakit akibat
kelainan darah dan merupakan pemeriksaan penyaring utama pada
setiap pasien yang akan menjalani general check up.
Fungsi Pemeriksaan Hematologi
Hematologi dalam laboratorium klinik di rumah sakit mempunyai
fungsi dan peranan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
umum
panel
parameter
pemeriksan
hematologi
dapat
aPTT/kPTT,
clot
retraction
test,
trombin
time,
titer
Pemeriksaan khusus dan tidak lazim dikerjakan dalam seharihari. Pemeriksaan meliputi : sel LE, Pulasan Hemosiderin,
pemeriksaan sumsum tulang (oleh tenaga ahli), hitung CD4+
dan lainnya.
Spesimen Pemeriksaan Hematologi
Spesimen yang digunakan dalam pemeriksaan hematologi umumnya
adalah darah penuh (whole blood), namun juga digunakan hanya
komponen sel-sel, plasma atau serum dan cairan sumsum tulang.
Spesimen diperoleh dengan melakukan pengambilan darah (flebotomi)
umumnya pada vena dan kapiler, serta punksi/aspirasi pada cairan
sumsum
diawetkan
tulang
belakang.
menggunakan
Darah
yang
antikoagulan
diperoleh
agar
tidak
ditampung
dan
membeku
atau
plasma.
Plasma
terdiri
dari
air,
protein,
dan
garam.
Sedangkan bagian yang padat dari darah mengandung sel darah merah,
sel darah putih, dan platelet (trombosit).
Kelainan darah ini sendiri akan berdampak kepada bagian-bagian dari
darah tersebut, seperti sel darah merah (mengangkut oksigen ke jaringan
tubuh), sel darah putih (bertugas melawan infeksi), platelet (bertugas
membantu membentuk bekuan darah), dan plasma. Pengobatan serta
prediksi
perjalanan
penyakit
sangat
bergantung
kepada
tingkat
Malaria
Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh parasit. Malaria
menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit.
Parasit yang masuk ke darah manusia akan menginfeksi sel
darah
merah.
Akhirnya,
sel
darah
merah
rusak
dan
tubuh.
Anemia
Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau
hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam
darah
sehingga
tidak
dapat
memenuhi
fungsinya
untuk
maupun
kronis
mengakibatkan
Berdasarkan
gambaran
morfologik,
anemia
diklasifikasikan
tidak
disertai
dengan
perubahan
konsentrasi
dan
mungkin
akan
digunakan.
Anemia
aplastik
bisa
sering
ialah
anemia
akibat
kekurangan
zat
besi.
Megaloblastik.
Anemia
megaloblastik
dalam
Hipoplastik.
Anemia
pada
wanita
hamil
yang
Leukemia
Leukemia adalah salah satu bentuk dari kanker darah yang mana
sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan
di dalam sumsum tulang. Leukemia terbagi menjadi dua jenis,
yaitu akut dan kronis.
Tipe Leukemia Kronis
Pada awal penyakit,
sel-sel
leukemia
ini
masih
bisa
kronis
pada
leukemia
kronis
ini
penelitian
akan
rutin.
memburuk,
Dan
karena
perlahan
seiring
yang
pada
akhirnya
akan
mengalami
b.
atau
nonlymphocytic)
Leukemia myelogenous akut (AML) (atau myeloblastic)
Leukemia myelogenous kronis (CML)
Limfoma
Limfoma merupakan kanker darah yang berkembang di dalam
sistem limfa. Sel darah putih pada orang yang mengalami kondisi
ini akan menjadi ganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat
ganda
tanpa
terkendali.
Penanganan
kondisi
ini
biasanya
spesifik
yang
karena
leukemia
atau
karena
gangguan
sistem
kekebalan tubuh. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat efek samping
dari obat-obatan tertentu dan bisa terjadi pada orang dewasa
maupun anak-anak. Penanganan yang dilakukan bisa melalui
pemberian obat-obatan, transfusi darah/trombosit, operasi, atau
menangani penyebab utamanya.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Darah adalah cairan kompleks dengan total volume kurang lebih
8% dari berat tubuh manusia. Komponen darah , terdiri dari atas dua
komponen utama yaitu plasma darah dan komponen padatan atau selsel darah. Sel darah ini terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan trombosit.
Morfologi eritrosit dalam keadaan normal yaitu bentuk bulat atau
agak oval, berwarna kemerahan, diameter berukuran 7-8 mikron, dan
berjumlah kira-kira 4 sampai 5 juta sel/mm 3. Selain morfologi dalam
keadaan normal, dapat dijumpai pula eritrosit yang mengalami
kelainan, seperti kelainan ukuran (mikrosit dan makrosit), warna
(hipokromia, hiperkromia, polikrom), dan bentuk (sel target, sferosit,
ovalosit, stomatosit, sel sabit, akantosit, tear drop cell, poikilositosis,
fragmentosit, dan titik basofil).
Leukosit digolongkan menjadi leukosit yang bergranula atau
granulosit dan yang tidak bergranula atau agranulosit. Granulosit
terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil stab, dan neutrofil segmen.
Sedangkan agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit,
yaitu
Hematopoiesis
terdiri
mesoblastik,
dari
hepatic,
pembentukan
eritrosit
dan
myeloid.
(eritropoiesis),
berupa
anemia
normositik
normokrom,
anemia
Daftar Pustaka
www.slideshare.net/mobile/andreei/th4
yahooiklan.blogspot.co.id/2010/11/sel-darah-eritrosit-leukosittrombosit.html?m=1
dokumen.tips/documents/morfologi-sel-darah-abnormal.html
aakmalang.blogspot.co.id/p/agustun-nugroho.html?m=1
http://www.artikelsiana.com/2014/12/fungsi-dan-ciri-ciri-dari-jenis-jenis.html?
m=1
http://1.bp.blogspot.com/_4IwHTsRufBg/TKxcrRnNqTI/AAAAAAAAFE4/yagqJWTLh8/s1600/PEMBULUH+DARAH.bmp
http://3.bp.blogspot.com/P7iCnJVF8NY/T7RKSzYqIbI/AAAAAAAABlA/_bMS6IXsw1Ec/s1600/komposisi+d
arah.jpg
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter%20II.pdf
http://puspitasarieka.blogspot.co.id/2012/12/hematologi-definisihematologiberasal.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/156/jtptunimus-gdl-fitriindah-7799-3babii.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43853/3/Elsa_G2A009017_BAB_2.pdf
http://www.alodokter.com/kelainan-darah
http://leukemiasakit.tumblr.com/post/70764606447/klasifikasi