You are on page 1of 14

Pengaruh Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Terhadap Sistem Kerja

Otot
Mawar
102012181
Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi : Jalan Tanjung Duren Dalam IV No 13, Jakarta Barat
Email : mawarsyahseptiani@yahoo.co.id
Abstrak : Istilah miastenia gravis berarti kelemahan otot yang parah. Miastenia gravis
merupakan satu-satunya penyakit neuromuskular yang merupakan gabungan antara cepatnya
terjadi kelemahan otot-otot voluntar dan lambatnya pemulihan (dapat memakan waktu 10
hingga 20 kali lebih lama dari normal). Miastenia gravis ialah gangguan oto-imun yang
menyebabkan otot skelet menjadi lemah dan lekas lelah dan akibat defisiensi reseptor asetilkolin
pada sambungan neuromuscular
Kata kunci : myasthenia gravis
Abstract : The term miastenia gravis menas severe muscle weakness. Miastenia gravis is a

neuromuscular disease that only a combination of a fast, the weakness of the muscles occurs
voluntary and the slowness of recovery ( may take 10 to 20 times longer than normal). Miastenia
gravis is a disorder causing auto-immune skelet muscles become weak and rapidly exhausted
and due to deficiency of acetylcoline receptors at the neuromuscular junction.
Key Word : miastenia gravis

Skenario 1

Seorang ibu datanf ke poliklinik RS membawa anaknya perempuan umur 13 tahun dengan
keluhan sering lemas. Dari anamnesa diketahui keluhan lemas sampai tidak kuat mengangkat
barang hamper setiap hari berulang, terutama pada siang hari. Dokter mengatakan bahwa
kemungkinan pasien tersebut menderita myestenia gravis.
Dalam makalah ini akan dibahas dan dijelaskan apa itu myasthenia gravis, dan bagaimana
mekanisme nya.
Pendahulan

dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar kata lelah. Setelah bekerja atau melakukan
aktivitas fisik yang menguras tenaga. Kita akan diserang oleh penyakit yang bernama lelah.
Namun dalam sebagian besar orang awam belum mengerti tentang arti kata lelah. Khusus nya
kelelahan otot.
Kelelahan ,menurut tarwaka adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar
dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat, istilah kelelahan biasanya
menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada
kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukan
bahwa kelelahan berperan dalam menjaga homeostatis tubuh.
Kelelahan otot adalah suatu keadaan saat otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat
atau bahakantidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot suatu saat pasti akan terjadi,
trauma pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap harinya.
Lama waktu otot quadriceps atau melakukan gerakan dalam maksimal dalam latihan hanya 30
menit kelelahan otot juga berguna sebagai tanda bahaya, bahwa otot tidak dapat menerima
perintah untuk berkontaksi. Selain itu, kelelahan otot juga memberi sinyal bagi tubuh kita agar
beristirahat sejenak untuk mengembalikan keadaan otot setelah terjadi kontraksi yang cukup
lama.
Secara makroskopis pada tulang bahu dan otot nya
Tulang Extremitas Atas

Gambar 1. Extremitas atas.1


Tulang extremitas atas terdiri dari scapula, clavicula yang membentuk tulang bahu, humerus
yang membentuk lengan atas, radius dan ulna yang membentuk lengan bawah, dan terdapat 8
tulang carpal, diantaranya os lunatum, os schapoideum, os capitatum, os trapezium, os
trapozoideum, os triquetrum, os pisiforme dan os hamatum. Pada tulang metacarpal nya terdiri
dari 5 tulang dan di phalanges ada 14 tulang.1

Bagian Otot Extremitas Atas

Gambar 2. Bagian otot extremitas atas.1


Tangan hanya memiliki flexor pendek ibu jari adductor dan abductor otot untuk jari, disini otot
membentuk thenar dan hypotenar dan memberi kekuatan untuk menggenggam, disini adduksi
ibu jari yang sangat penting untuk menggenggam.
Pada thenar terdiri dari beberapa otot diantaranya: m. abductor policic brevis, m.flexor poilicis
brevis, m.opponens policis, m.adductor policis.
Dan pada hypothenar diantaranya: m. abductor digiti minimi, m.flexor digiti minimi,
m.opponens policis.1
Jenis jenis Otot
Otot merupakan bagian tubuh yang berspesialisasi pada kontraksi, dan adanya substansi
desmin. Ada tiga macam otot yang terdapat dalam tubuh manusia, antara lain adalah:
Otot Polos

Otot polos dapat ditemukan pada dinding pembuluh darah, dinding usus, saluran
pernafasan, dan urethra. Berbentuk fusiform dengan satu inti di tengah, otot jenis ini bekerja
dibawah kendali alam sadar kita.

Gambar 3. Otot Polos Secara Mikroskopis.2

Otot Jantung
Sesuai dengan namanya, otot jantung hanya ditemukan pada jantung. Memiliki garisgaris lurik dan bercabang-cabang, otot jantung bekerja tanpa berhenti untuk memompa darah
dari jantung ke seluruh tubuh individu. Seluruh sel-sel otot jantung saling terhubung, dan bekerja
secara sinergis dalam satu kesatuan kompak, layaknya satu sel raksasa.

Gambar 4. Otot Jantung Secara Mikroskopis.2

Otot Skeletal
Sebagai satu-satunya otot yang pergerakannya bisa dikendalikan, otot skeletal
memungkinkan kita melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, mengunyah, mengetik, dan

lain-lain. Otot skeletal mudah lelah dan setiap sel nya memiliki panjang yang sangat bervariasi
bisa mencapai 75 cm dengan diameter antara 10-100 m. Sel otot skeletal (disebut juga sebagai
serat otot) berbentuk besar, panjang, silindris, dan memiliki banyak nukleus yang terletak di
pinggir, pada membran sel. Jumlah nukleus yang banyak ini disebabkan oleh adanya
penggabungan prekursor sel otot (mioblas) selama perkembangan embrionik, dan kebutuhan
mitokondria yang tinggi untuk menghasilkan energi. Sebuah otot skeletal terdiri atas serat-serat
otot yang terletak sejajar sepanjang otot dan diikat oleh jaringan ikat.3
Bila diurai, tiap serabut otot terdiri atas subunit yang disebut miofibril. Miofibril
berbentuk silindris dengan diameter 1 m, terbentang sepanjang serat otot, dan bertanggung
jawab atas 80% volume serat otot. Bila miofibril diurai, akan ditemukan filamen tebal (diameter
12-18 nm, panjang 1,6 m, terdiri dari protein miosin), dan filamen tipis (diameter 5-8 nm,
panjang 1 m, terdiri dari protein aktin, tropomiosin, dan troponin). Penempatan kedua filamen
ini dalam sarkoplasma sangat teratur, danakan membentuk pola garis-garis tegak lurus yang
sangat jelas. Filamen-filamen ini dapat dilihat melalui mikroskop cahaya, menunjukkan pita
terang dan gelapnya secara lebih jelas. Pengamatan menggunakan mikroskop elektron membantu
kita lebih mengerti mengenai struktur internalnya.3
Pita terang disebut Pita I, dibagi dua oleh garis Z yang tebal. Pita gelap disebut pita A,
yang juga dibagi dua oleh zona H. Zona H juga dibagi dua oleh garis M ditengah-tengah. Satu
satuan komponen terkecil serat otot yang dapat berkontraksi disebut satu sarkomer. Wilayah satu
sarkomer berada diantara dua garis Z.

Gambar 5. Tingkat Organisasi Dalam Otot Rangka.3

Gambar 6. Tingkat Organisasi Dalam Otot Rangka.3


Jaringan pengikat pada otot rangka adalah epimisium, sebuah jaringan penyambung
jarang yang tebal. Dari epimisium, terdapat lapisan jaringan penyambung jarang yang lebih tipis
(perimisium), memanjang ke dalam dan membagi otot dalam menjadi berkas yang lebih kecil
(fasikula); setiap fasikula dikelilingi oleh perimisium. Lapisan tipis serabut jaringan penyambung
retikular disebut edomisium, tertanam pada setiap serabut otot. Berada di sarung jaringan
penyambung yang berbeda terdapat pembuluh darah, saraf, dan limfa.

Gambar 7. Otot skelet/rangka secara mikroskopis.3


Mekanisme Kontraksi

Pada mekanisme kontraksi ini dibedakan menjadi dua yaitu Aerob (memerlukan O2) dan anaerob
(tidak memerlukan O2) cara kerjanya pun dibedakan menjadi dua yaitu kontraksi dan relaksasi.4
Kontraksi Anaerob
Pembentukan anaerob yang pertama tanpa O2 asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang
kedua jika aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat persediaan O2 yang adekuat akan
menghalangi akumulasi asam laktat, yang ketiga asam laktat berdifusi keluar dari otot dan
dibawa ke hati untuk sintesis ulang menjadi glukosa.
Kontraksi Aerob
Saat aktivitas berlangsung asam piruvat yang terbentuk dari glikolisis anaerob mengalir ke
mitokondria sarkoplasma untuk masuk kedalam siklus asam sitrat untuuk oksidasi, yang kedua
jika ada O2 glukosa diterima dengan sempurna menjadi Co2 mengurai menjadi H2o dan
energy/ATP, yang ketiga reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efisien menghasilkan energy
sampai 36 mol ATP/mol glukosa.

Relaksasi
Serabut otot mengalami relaksasi ketika kalsium dipompa keluar dari sitoplasma kembali
kedalam reticulum sarkoplasma, pemompaan kalasium untuk proses aktif yang terjadi
dimembran reticulum sarkoplasma. Proses ini menggunakan energy yang berasal dari pemecahan
molekul ATP yang bberasal dari pemecahan molekul ATP yang berbeda ketika kadar kalsium
turun hingga sekita 10-7 molar, troponin akan kembali keposisi semula pada molekul tropomiosin,
dan tropomiosin kembali menghambat penghantar aktin dan myosin yang menyebabkan
kontraksi berhenti.5
Ada beberapa kontraksi yang berkaitan dengan scenario diatas yaitu kontraksi isometrik
dan kontraksi isotonik. Pada kontraksi isotonic, tegangan otot tidak berubah sementara panjang
otot berubah. Pada kontraksi isometric otot tidak dapat memendek sehingga terbentuk tegangan
dengan panjang otot tetap.

Kelainan pada Otot Manusia


Otot manusia akan mengalami kelainan akibat aktivitas yang dilakaukan . beberapa kelainan
yang terjadi pada otot manusia, anatara lain kejang otot, keseleo, nyeri otot, myasthenia gravis,
dan polio.
Kejang otot
Kejang otot (kram) disebabkan ketegangan otot manusia yang snagat kuat. Hal ini dapat terjadi
karena cuaca dingin, aktivitas terlalu berat, serta tidak seimbangnya air dan ion didalam tubu.
Keseleo
Keseleo terjadi karena tertariknya otot atau didareha persendian. Maka bila terlalu keras, tarikan
ini dapat meyebabkan putusnya tendon atau otot.
Nyeri Otot
Terjepitnya pembuluh darah atau ujung syaraf dapat menimbulkan rasa nyeri terutama pada otot.
Rasa nyeri otot timbul karena aliran darah terhambat.

Polio
Infeksi virus yang menyerang pada syaraf otot pengendali disebut polio. Polio dapat disebabkan
mengecilnya kaki sehingga penderita menjadi lumpuh.
Myesthenia Gravis
Myasthenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi melemah dan
cenderung lumpuh. Penyakit tersebut menyerang otot-otot disekitar kelopak mata, leher, muka
dan anggota gerak .
Factor yang meningkatkan terjadinya keluhan musculoskeletal yaitu, tekanan/gaya pada otot
yang berlebihan, postur kerja yg tidak benar, terjadinya pengulangan-pengulangan pada satu otot,
lamanya paparan yang diterima oleh otot.

Usia dan gender manusia juga berpengaruh pada pendekatan pada saat bekerja atau mengangkat
barang, factor-faktornya yaitu:

Pria usia <16 tahun maksimal mengangkat beban 14 kg


Pria usia 16 tahun -18 tahun dapat mengangkat beban 18 kg
Pria > 18 tahun tidak ada batas
Wanita usia 16-18 tahun maksimal dapat mengangkat beban 11 kg
Wanita usia >18 tahun maksimal dapat mengangkat beban 16 kg.

Namun dengan melihat bagaimana cara si anak dengan usia yang begitu sangat kurang untuk
mengangkat beban yang dimungkinkan sangat berat dan dengan fostur tubuh yang salah itu bisa
dimungkinkan anak tersebut terkena myasthenia gravis, sedangkan bisa dilihat sendiri pada usia
anak yg kurang dari 16 tahun sudah mengangkat beban yang melebihi batas normal.6
Factor-faktor Penyebab Kelelahan Otot
Telah diketahui otot merupakan ketidakmampuan otot untuk kontreaksi secara cepat dan kuat.
Ada banyak factor yang mempengaruhi kelelahan otot. Berikut adalah penyebab dari kelelahan
otot.

PengosonganATP-CP
ATP merupaka sumber energy kontraksi otot untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan
PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi pengosongan fosfagen intraseluler sehingga
mengakibatkn kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ didalam intraseluler
yang diakibatkan penumpukan asam laktat.
Pengosongan Simpanan Glikogen Otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit 4 jam). Karena
pengosongabn glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil. Factor lain
penyebab kelelahan, antara lain rendahnya tingkat glukosa darah yang menyebabkan
pengosongan glikogen hati, pengosongan cadangan otot yang menyebabkan kelelahan otot local,
dehidrasi dan kurangnya elektrolit yang menyebabkan temperature meningkat.

Akumulasi Asam Laktat


Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh

darah. Meyebabkan

konssentrasi H+ meningkat dan pH jiga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin ion
H+ juga akan menhambat kegiatan fosfo-fruktokinase.7
Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu yang pada
akhir nya akan mempengaruhi kinerja (performance). Kelelahan otot diatur oleh sentral dari
otak. Pada susunan syaraf pusat. Terdapat system aktivasi dan inhibisi, kdua system ini saling
mengimbangi tetapi kadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai dengan kebutuhan.
Gambaran klinis miastenia gravis sangat jelas yaitu dari kelemahan local yang ringan sampai
pada kelemahan tubuh menyeluruh yang fatal. Kira-kira 33% hanya terdapat gejala kelainan
okular disertai kelemahan otot-otot lainnya. Kelemahan ekstremitas tanpa disertai gejala kelainan
okular jarang ditemukan dan terdapat kira-kira 20% penderita didapati kesulitan mengunyah dan
menelan.
Pada 90% penderita, gejala awal berupa gangguan otot-otot okular yang menimbulkan ptosis dan
diplopia. Mula timbul dengan ptosis unilateral atau bilateral. Setelah beberapa minggu sampai
bulan, ptosis dapat dilengkapi dengan diplopia (paralysis ocular). Kelumpuhan-kelumpuhan
bulbar itu timbul setiap hari menjelang sore atau malam. Pada pagi hari orang sakit tidak
diganggu oleh kelumpuhan apapun. Tetapi lama kelamaan kelumpuhan bulbar dapat bangkit juga
pada pagi hari sehingga boleh dikatakan sepanjang hari orang sakit tidak terbebas dari kesulitan
penglihatan. Pada pemeriksaan dapat ditemukan ptosis unilateral atau bilateral, salah satu otot
okular paretik, paresis N III interna (reaksi pupil).Diagnosis dapat ditegakkan dengan
memperhatikan otot-otot levator palpebra kelopak mata. Walaupun otot levator palpebra jelas
lumpuh pada miastenia gravis, namun adakalanya masih bisa bergerak normal. Tetapi pada tahap
lanjut kelumpuhan otot okular kedua belah sisi akan melengkapi ptosis miastenia gravis. Bila
penyakit hanya terbatas pada otot-otot mata saja, maka perjalanan penyakitnya sangat ringan dan
tidak akan menyebabkan kematian.
Miastenia gravis juga menyerang otot-otot wajah, laring, dan faring. Pada pemeriksaan dapat
ditemukan paresis N VII bilateral atau unilateral yang bersifat LMN, kelemahan otot pengunyah,

paresis palatum mole/arkus faringeus/uvula/otot-otot farings dan lidah. Keadaan ini dapat
menyebabkan regurgitasi melalui hidung jika pasien mencoba menelan, menimbulkan suara yang
abnormal, atau suara nasal, dan pasien tidak mampu menutup mulut yang dinamakan sebagai
tanda rahang yang menggantung.

Gambar 8. Penderita myesthenia gravis.1,7


.Kelemahan otot non-bulbar umumnya dijumpai pada tahap yang lanjut sekali. Yang pertama
terkena adalah otot-otot leher, sehingga kepala harus ditegakkan dengan tangan. Kemudian otototot anggota gerak berikut otot-otot interkostal. Atrofi otot ringan dapat ditemukan pada
permulaan, tetapi selanjutnya tidak lebih memburuk lagi.
Terserangnya otot-otot pernapasan terlihat dari adanya batuk yang lemah, dan akhirnya dapat
berupa serangan dispnea dan pasien tidak mampu lagi membersihkan lendir.
Biasanya gejala-gejala miastenia gravis dapat diredakan dengan beristirahat dan dengan
memberikan obat antikolinesterase. Gejala-gejala dapat menjadi lebih atau mengalami
eksaserbasi oleh sebab:
Perubahan keseimbangan hormonal, misalnya selama kehamilan, fluktuasi selama siklus
haid atau gangguan fungsi tiroid, adanya penyakit penyerta terutama infeksi saluran pernapasan
bagian atas dan infeksi yang disertai diare dan demam, gangguan emosi, kebanyakan pasien

mengalami kelemahan otot apabila mereka berada dalam keadaan tegang, alkohol, terutama bila
dicampur dengan air soda yang mengandung kuinin, suatu obat yang mempermudah terjadinya
kelemahan otot, dan obat-obat lainnya.1,7
Kesimpulan
Miastenia gravis merupakan satu-satunya penyakit neuromuskular yang merupakan gabungan
antara cepatnya terjadi kelemahan otot-otot voluntar dan lambatnya pemulihan (dapat memakan
waktu 10 hingga 20 kali lebih lama dari normal). Miastenia gravis ialah gangguan oto-imun yang
menyebabkan otot skelet menjadi lemah dan lekas lelah dan akibat defisiensi reseptor asetilkolin
pada sambungan neuromuscular.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC: 2005 hal 110-1, 122-3.
2. Eroschenko VP. Difiore's Atlas of Histology: With Functional Correlations. 12th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2012. p. 143-9.
3. Roger W. Fisiologi dan Anatomy. jakarta : buku kedokteran EGC ; 2002. hlm 216-218.
4. Sherwood L. Human physiology: from cells to system. 8th edition. Belmont: Brooks/Cole
5. Dapus Relaksasi, Corwin EJ. Buku saku patologi. Jakarta: EGC. 2009. Hal 316-21.
6. Health Line Info. Tennis elbow : diagnosis, causes, symptoms, and treatment. 16
december 2012. diunduh dari http://healthlineinfo.com/tennis-elbow-diagnosis-causessymptoms-and-treatment.html 21 maret 2014
7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2009.h.582-99.

You might also like