Buku I
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2013
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
. ATAS
LAPORAN KEUANGAN
jomor :25.A/LHP/XVII.BDG/05/2014
fanggal =: 21 Mei 2014
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Jl. Moch. Toha No.164 Bandung
Telp. (022) 5207390 Fax. (022) 5207898BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA.
Se
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Garut
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas
dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
fersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Garut.
Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan
pemeriksaan yang dilakukan.
Kecuali terhadap hal yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK melaksanakan
pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Standar
fersebut_mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh Keyakinan memadai bahwa {aporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumiah dan
Pengungkapan dalam Iiporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian alas
Penerapan prinsip akuntansi yang digunaksh dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
Pemerintah Kabupaten Garut, penilaian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material
tethadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
Keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk
‘menyatakan opini.
Dalam Laporan Nomor 12.A/LHP/XVII.BDG/0S/2013, tanggal 24 Mei 2013 BPK
menyatakan opini, kecuali untuk dampak penyesuaian, jika ada, yang mungkin perlu
dilakukan, jika Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan inventarisasi dan penilaian
aset tetap secara tuntas dan menyeluruh, Neraca Pemerintah Kabupaten Garut tanggal 31
Desember 2012, laporan keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Garut tanggal 31
Desember 2012, realisasi anggaran, arus kas dan catatan atas laporan keuangan untuk
tahun yang berakhit pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Pada Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan inventarisasi dan
Penilaian kembali atas aset tetap tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan
irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya namun belum dilakukan secara tuntas dan
menyeluruh sampai tingkat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), sekolah dan
puskesmas,
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan B.6 atas Laporan Keuangan, Pemerintah
Kabupaten Garut menyajikan Aset Tetap dalam Neraca tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing sebesar Rp3,20 triliun dan Rp2,18 triliun. Dalam penyajian saldo
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat 1 8} C]aset fetap tersebut terdapat beberapa permasalahan, yaitu: (1) Dinas Bina Marga belum
dapat merinci aset tetap tanah seluas 6.490.935 m? sebesar Rpl2,93 miliar, terdapat
selisih perbedaan penilaian aset tetap tanah Blok Malangbong sebesar Rp60,23 miliar
indikasi pencatatan ganda yang belum dapat dijelaskan, dan aset tetap tanah pada empat
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebesar Rp1,89 miliar tidak didukung dengan
informasi mengenai lokasi tanah, sehingga tidak dapat ditelusuri keberadaannya: (2)
Penyajian saldo peralatan dan mesin dalam neraca dan Kartu Inventaris Barang (KIB)
Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan ‘belum berdasarkan hasil kompilasi dari seluruh
sekolah dan Puskesmas, aset tetap peralatan dan mesin sebesar Rp66,05 miliar tidak
didukung dengan rincian yang memadai, serta aset tetap peralatan dan mesin sebesar
Rp0.49 miliar tidak dapat ditelusuri keberadaannya; (3) Aset tetap Gedung dan Bangunan
pada Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan sebeser Rp3,2! miliar tidak dapat
ditelusuri keberadaannya, aset tetap gedung dan bangunan pada lima SKPD sebecar
Rp10,35 miliar tidak didukung dengan rincian dan informasi yang memadai, dan
ian Kembali aset tetap gedung dan bangunan tidak sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP); (4) Aset tetap jalan, irigasi dan jaringan pada Dinas Bina Marga dan
Dinas SDAP tidak didukung dengan tincian yang memadai masing-masing sebesar
Rp292,54 miliar dan sebesar Rp!15,87 miliar, dan aset tetap jalan, irigasi dan jaringan
pada tiga SKPD yang sudah diserahkan, dikuasai dan digunakan oleh masyarakat sebesar
Rp78,32 miliar masih tercatat dalam KIB SKPD; (5) Aset tetap lainnya pada empat
‘SKPD sebesar Rp71,92 miliar tidak didukung dengan daftar rincian yang memac
‘Catatan dan dokumen ‘yang tersedia tidak memungkinkan BPK menerapkan prosedur
yang inemadai untuk dapat meyakini nilai aset tetap tersebut.
Menurut pendapat BPK, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang
mungkin perlu dilakukan, jika Pemerintah Kabupaten Garut telah dapat menyajikan
rincian aset tetap secara keseluruhan, menyajikan nilai aset tetap sesuai SAP dan dapat
Tenelusuri Keberadaan aset tetap, Neraca Pemerintah Kabupaten Garut tanggal 31
Desember 2013, laporan Keuangan yang disébut diatas, menyajikan secara wajar, dalam
femua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Garut tanggal 31
Desember 2013, realisasi anggaran, arus kas dan catatan atas laporan keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan,
Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan
Keuangan tersebut, BPK melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan
kepatuhan tethadap ketentuan perundang-undangan, Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Sistem Pengendalian Intem dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan. Perundang-
Andangan disajikan dalam Laporan Nomor 2SB/LHP/XVII.BDG/0S/2014, tanggal 2!
Mei 2014 dan Nomor 25C/LHP/XVIILBDG/0S/2014, tanggal 21 Mei’ 2014. yang
‘merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan in
Bandung, 21 Mei 2014
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
‘Dede Sukarjo, SE., M.M., Ak,
Akzintan, Reg. Negara No-38.384
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat