You are on page 1of 3

Keberhasilan program Kependudukan

Keluarga Berencana dan Pembangunan


Keluarga ditentukan oleh komitmen yang
tinggi dari seluruh pemangku kepentingan,
termasuk kelembagaan yang kuat dari desa,
serta kepedulian dan peran serta masyarakat
yang dikelola dari, oleh dan untuk
masyarakat. Ini artinya kelembagaan
Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga di tingkat desa di
atur oleh kesepakatan masyarakat sendiri.
Dalam melembagakan Program
Kependudukan Keluarga Berencana dan

Pembangunan Keluarga di desa, seorang


kepala desa, berperan sebagai penanggung
jawab program termasuk menumbuh
kembangkan dan membina peran serta
masyarakat melalui kelembagaankelembagaan tersebut.

Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga mempertegas bahwa program pengendalian penduduk dan keluarga berencana
menjadi hal wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena termasuk dalam urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar seperti disebutkan dalam pasal 12 ayat (2). Seiring dengan hal tersebut Peraturan Pemerintah Nomor 87 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB dan Sistem Informasi Keluarga menjadikan komitmen pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program
Kependudukan, KB dan Pembangunan sebagai pelayanan dasar dalam pembangunan Desa.
Kondisi saat ini, pemerintah desa terhadap pelaksanaan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Daerah belum berperan secara optimal. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tidak adanya tuntutan dari masyarakat sebagai sasaran program Kependudukan, KB dan

Pembangunan Keluarga yang kurang menyadari bahwa pengendalian penduduk, KB dan ketahanan keluarga sebagai kebutuhan utama. Selanjutnya
pemerintahan provinsi dan kabupaten dan kota tidak pernah memberikan mandat kepada pemerintah desa untuk meningkatkan pengelolaan program
Kependudukan, KB dan Pembangunan Kekuarga. Kurangnya advokasi dari berbagai pihak sebagai penguhubung agar adanya keselarasan kebijakan antara
pusat dan daerah. Selain itu latar belakang Kepala Desa, Ketua Badan Permusyarakatan Desa, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai
unsur dari pemerintahan daerah tidak secara berkelanjutan mengikuti peningkatan kapasitas khususnya dalam mengelola program KKPK.
Upaya meningkatkan pengelolaan program Kependudukan dan KB di tingkat desa sangat dipengaruhi oleh kepedulian dan kapasitas Kepala Desa beserta
unsur lain yang terkait seperti : Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). Dengan pengetahuan dan
sikap para tim operasional KB tingkat desa diharapkan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga dapat menjadi bagian dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pembangunan Desa melalui forum-forum strategis di tingkat Desa. Mulai dari persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi serta pengendalian program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga .

You might also like