Professional Documents
Culture Documents
Fajar
Rifki A.
Vies. M. Aryoputro
Makalah Manajemen Kualitas Air
Oreochromis sp) yang dipelihara di kolam beton dan kolam terpal. Dimana
dalam penelitian ini diberikan dua perlakuan, yaitu pemeliharaan ikan Nila
di kolam beton dan di kolam terpal dengan tiga ulangan. Untuk
mengetahui perbedaan pengaruh dari perlakuan yang diberikan dilakukan
Uji-t dan untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan
dilakukan penghitungan koefisien korelasi (r hitung). Parameter kualitas
air yang yang diamati meliputi suhu, DO, pH, kecerahan dan NH3.
Hasil Uji-t menunjukan bahwa t hitung (0,048) < t tabel (4,303), hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua perlakuan.
Sedangkan hasil koefisien korelasi antara kualitas air dan pertumbuhan
menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara parameter
kualitas air yang diamati terhadap pertumbuhan ikan Nila.
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan nila (Oreochromis sp) sudah lama dikenal oleh masyarakat luas
sebagai ikan konsumsi dan mengandung gizi yang hampir sama dengan
jenis ikan air tawar lainnya (Sangihe, 2010). Selain itu ikan nila memiliki
keunggulan antara lain mudah dikembangbiakan dan daya kelangsungan
hidup tinggi, pertumbuhan relatif cepat dengan ukuran badan relatif
besar, serta tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan (Taftajani,
2010).
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam
yang sempit dan dangkal, nila juga dapat hidup di sungai yang tidak
terlalu deras alirannya, di waduk, danau, rawa, sawah, tambak air payau,
atau di dalam jaring terapung di laut. Termasuk di kolam beton dan kolam
terpal (Sangihe, 2010) Kualitas air yang kurang baik mengakibatkan
pertumbuhan ikan menjadi lambat. Dalam usaha budidaya ikan nila
(Oreochromis sp) ketersediaan air dan kualitas air merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dalam usaha budidaya ikan
(Suyanto, 1993). Kolam beton dan kolam terpal dipilih sebagai media
pemeliharaan ikan karena media ini lebih praktis, murah dan dapat
memanfaatkan lahan yang sempit dari pada menggunakan kolam tanah
mengingat kondisi lingkungan perairan kita yang bersifat asam. Kolam
beton merupakan kolam yang dasar sisisisinya terbuat dari beton
sedangkan kolam terpal adalah kolam yang dasar serta sisinya terbuat
dari terpal. Dimana keduanya dapat digunakan untuk kegiatan budidaya
ikan dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Namun kolam terpal
memiliki keunggulan yaitu biaya lebih murah, dapat dipindah-pindahkan
serta ikan yang dipelihara tidak berbau (Kordi, 2010).
Walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki toleransi tinggi
terhadap perubahan
lingkungan perairan, namun kualitas air dalam wadah budidaya harus
tetap dikelola dengan baik agar pertumbuhannya tetap optimal. Oleh
BAB II
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan setengah, dari bulan Juni
2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di kolam beton dan terpal yang dibuat di pekarangan jalan
Bukit Raya IX-A No. 06 Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian ini adalah
thermometer, DO meter, pH meter, secchi disk, timbangan digital, mistar,
aerator, pompa air, ember, kamera dan alat tulis serta benih ikan nila
(Oreochomis sp) ukuran 3-5 cm (60 ekor), kolam pembesaran dengan
konstruksi beton dan terpal, hapa dan pakan merk Comfeed dengan
kandungan protein 32-34 %.
Manajemen Pemeliharaan
Dalam melaksanakan penelitian, ikan uji terlebih dahulu diaklimatisasikan
selama 1 (satu) minggu dengan padat penebaran masing - masing 10
ekor/hapa. Selama diaklimatisasikan ikan uji diberikan pakan yang sama
pada setiap perlakuan dengan jenis makanan berupa pellet merk Comfeed
Indonesia Ltd dengan kandungan protein 32 % - 34 % dan jumlah
makanan yang diberikan pada setiap perlakuan yaitu 2 % dari berat total
tubuh ikan. Makanan diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari pukul
08.00 WIB sebanyak 1/2 bagian dan pada sore hari pukul 16.00 WIB
sebanyak 1/2 . Untuk mengetahui panjang baku dan berat total ikan uji
selama penelitian setiap 2 (dua) minggu dilakukan sampling. Selain itu
juga dilakukan pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, DO,
pH dan kecerahan, sedangkan pengukuran NH3 dilakukan pada awal dan
akhir penelitian.
BAB III
Analisa Data
Untuk membedakan atau membandingkan dua macam perlakuan
digunakan pegujian dengan Uji-t berpasangan (Sastrosupadi, 1999).
Kriteria uji t :
Ketera
ngan : A dan B adalah perlakuan 1 dan 2 adalah ulangan
percobaan ke-i
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Raya.
Email: shinta_monalisa@yahoo.co.id
2