You are on page 1of 23

EFFECT OF BOOKS AS A LISTING AND ACCOUNTING INFORMATION FOR

SMALL BUSINESS DEVELOPMENT


(CASE STUDY ON BUSINESS DANGKE IN KAB.ENREKANG)
By:
EKAWATY.AZIS
Dr.H.A Arifuddin Mane,Se,M.Si.,SH MH dan Firman

Manne,Se.,M.Si.,Ak.,CA
Email : Ekawaty521@yahoo.co.id
Accounting Department, Faculty of Economics
University Bosowa Makassar
ABSTRACT
Ekawaty.Azis. 2015. Skripsi. Recording and Bookkeeping Accounting
Information As A of the Top Small Business Development (Case Study On Enterprises
Dangke in Enrekang) . Guided by word Firman Manne, SE., M.Si., AK., CA as a
consultant I dan Dr. .H.A.Arifuddin Mane, SE, SH, MH as a consultant II.
The research was conducted from July to December 2015 in the district Curio
Enrekang. Research district aims to test Effect of Recording and Accounting as an
accounting information to the Business Development small. Research with concept study
this case conducted on 42 small businesses in the District Dangke Curio District
Enrekang.
The domicile of the 42 Dangke the effort is spread in 3 Villages in Sub
District Curio Enrekang. Instrumen research used by the author is a questionnaire using
a scale likter. Tool analysis used in this study is multiple regression analysis, F test and t
test.
Results from this study demonstrate empirically that recording as a
information accounting able to influence the development of small businesses on
akuntansi. As well in recording information that is also able to influence the
development of small businesses on the accounting information.

Keywords : Accounting Information, Small Business, Regression

PENDAHULUAN
Masalah ekonomi merupakan salah satu masalah yang populer dan menarik untuk
dibahas oleh semua orang di era globalisasi sekarang ini.Dimana semua negara didunia
mengalami krisis keuangan global,yang menjadi suatu masalah yang mesti dihadapi
secara bersama.Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen Dangke di Kecamatan
Curio Kabupaten Enrekang masih merupakan konsumen konvensional dengan pandangan
utama dalam mengkonsumsi suatu produkterfokus pada atribut yang menjadi
karakteristik utama berupa aroma,rasa,dan harga,sementara atribut lainnya masih
dianggap sebagai pelengkap..
Di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang,selain sektor pertanian yang banyak di
geluti masyarakat,masih banyak kita jumpai sektor industri rumah tangga yang kian
berkembang di jumpai dalam masyarakat Enrekang salah satunya industri rumah tangga
yang membudaya masyarakat khususnya di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang
industri Dangke yang telah tumbuh dan berkembang. Industri Dangke banyak di geluti
oleh masyarakat di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang karena bahan utamanya dari
susu sapi atau susu kerbau yang di pelihara oleh masyarakat setempat baik untuk di
konsumsi sehari-hari maupun untuk di perjual belikan sebagai buah tangan yang
merupakan produk khas di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang.
Melihat kenyataan bahwa peranan usaha kecil dalam pembangunan
perekonomian suatu negara sangat penting,disamping itu kebutuhan akan informasi
akuntansi juga penting untuk dipenuhi,maka penulis mencoba untuk mengetahui
implikasi dari keduanya dan kemudian mengambil judul Pengaruh Pencatatan dan
Pembukuan Sebagai SuatuInformasi Akuntansi Terhadap Perkembangan
Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi (Studi kasus padausaha Dangke di Kab.
Enrekang)
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalahpokokApakah
pencatatan dan pembukuan sebagai suatu informasi akuntansi berpengaruh terhadap
perkembanganusaha kecil pada usaha Dangke di Kecamatan Curio Kabupaten
Enrekang?
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pencatatan dan pembukuan
sebagai suatuinformasi akuntansi terhadap perkembanganUsaha Kecil pada usaha Dangke
di Kecamatn Curio Kabupaten Enrekang.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis.Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagaimana memulai suatu usaha
kecil dengan melihat peluang yang ada.
2. Dunia Usaha Kecil.Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam
pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil,dengan menunjukkan titik strategis

dalam mendorong penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi bagi usaha


kecil.
3. Dunia Penelitian dan Bidang Akuntansi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah
dan menyajikan data,transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat di gunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah di mengerti
untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
2.1.2 Pengertian Pencatatan dan Pembukuan
Pencatatan dan Pembukuan dalam akuntansi sangat di perlukan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan usaha yang dilakukan.Pencatatan yaitu
pengumpulan data secara teratur tentang pengahasilan,sedangkan pembukuan adalah
aktivitas pencatatan data usaha suatu perusahaan dengan cara tertentu. Seorang pemegang
pembukuan mungkin bertanggung jawab atas seluruh catatan usaha tetapi mungkin juga
hanya bertanggung jawab atas sebagian kecil tertentu,seperti catatan penjualan kepada
pelanggan
2.1.3 Penelitian Terdahulu tentang Pendapat usaha Kecil atas Informasi
Akuntansi
Penelitian-penelitian sebelumnya terhadap perkembangan pengusaha kecil atas
informasi akuntansi menunjukkan hasil bahwa pengusaha kecil cenderung tidak
melakukan pencatatan akuntansi dengan baik.Ini disebabkan oleh perkembangan
pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi.Mereka enggan melakukannya dikarenakan
pandangan mereka yang merasa hal tersebuttidaklah penting.
2.1.4 Informasi Akuntansi
Menurut Holmes dan Nicholls dalam Fitriyah, H (2010)faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah antara
lain pengetahuan akuntansi,skala usaha,jenis usaha dan pengalaman usaha. Mereka juga
mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaat
dan kegunaannya bagi para pemakai, yaitu:
1. Statutory Accounting Information,
2. Budgetary Information,
3. Additionalaccounting Information,
2.1.4.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah entitas yang:
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan,dan
2. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang
tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga pemeringkat
kredit.

2.1.5 Usaha Kecil


2.1.5.1 Defenisi Usaha Kecil
Ada beberapa definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia.Definisi usaha kecil
menurut Undang-Undang No.9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki
kekayaan bersih,tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200
juta.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM),pengertian usaha kecil yaitu: Usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki dikuasaiatau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang.
1.1.5.2 Ciri-ciri dan Contoh Usaha Kecil
Menurut Mulyadi (2012)usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan
usaha kecil itu antara lain,mengembangkan kreatifitas usaha baru melakukan inovasi,
ketergantungan usaha besar terhadap usaha kecil, dan daya tahan usaha kecil pasca
krisis.Sementara kelemahannya yaitu: lemahnya keterampilan manajemen,tingginya
tingkat kegagalan oleh karena kurangnya kompetensi dalam dunia usahadan keterbatasan
sumber daya.
1.1.6 Usaha Dangke
Dangke adalah salah satu produk olahan susu khas dari Enrekang yang dibuat
secara tradisional oleh masyarakat di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang dan Dangke
sudah ada pada zaman Belanda Masyatakat di Kecamatan CurioKabupatenEnrekang
umumnya mengkonsumsi Dangke sebagai lauk pendamping nasi sehari-hari.Harga
Dangke saat ini kalau bukan hari raya dari harga terendah sekitar Rp 25.000-40.000/buah
dan produk Dangke di Kec.Curio Kabupaten Enrekang sangat laris.Dangke yang tidak
langsung dikonsumsi dapat disimpan dalam freezer yang sebelumnya ditaburi dengan
garam halus. Penyimpanan dengan cara ini dapat mempertahankan kualitas produk
hingga kurang lebih 3 (tiga) minggu.Dangke dibuat dengan merebus campuran susu sapi
atau susu kerbau yang diperah lalu dipanaskan dengan api kecil sampai
mendidih,kemudian didalam susu ditambahkan garam dan sedikit getah pepaya.
Perkembangan usaha Dangke di Kab.Enrekang yang tercatat pada Juli 2014 menunjukkan
bahwa terdapat sekitar 255 unit usaha pengrajin Dangke di Kec.Curiodan berdasarkan
jumlah yang ada sekarang.
1.1.7 Pencatatan dan Pembukuan Sebagai Suatu Informasi Akuntansi Terhadap
Perkembangan Usaha Kecil
Akuntansi di mulai sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran dan
membuat catatan.Akuntansi berbeda dengan pembukuan,pembukuan atau tata buku
adalah suatu seni pencatatan,pengelompokan dan pengikhtisaran. Adapun akuntansi lebih
luas cakupannya daripada pembukuan.Beberapa kegiatan pembukuan yang berkaitan
dengan akuntansi yaitu:

1. Pembukuan.
2. Penganalisian laporan-laporan keuangan yang telah di susun.
3. Penelitian untuk mengetahui luas serta macam-macam transaksi keuangan.
4. Pemeriksaan akuntansi,dan lain sebagainya.
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan pada pertimbangan yang di lakukan dalam upaya untuk memperoleh
data secara objektif.Dalam pengumpulan data penulis akan melakukan penelitian pada
Usaha Dangke yang ada di Kecamatan Curio Kab.Enrekang.Adapun waktu yang di
lakukan dalam mengadakan penelitian kurang lebih tiga bulan lamanya yaitu mulai dari
bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2015.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam suatu penelitian. Hal ini
dikarenakan dengan adanya ketersediaan data yang benar dan akurat akan menentukan
dalam proses pengolahan maupun analisa selanjutnya.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder
yang diperoleh dari berbagai sumber. Teknik pengumpulannya diuraikan sebagai berikut :
1. Data primer diperoleh dengan cara :
a. Observasi
b. Wawancara
c. Metode Survei
2. Datasekunder yang menunjang penelitian ini diperoleh dari :
a. Akses Internet
b. Studi yang relevan
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin Dangke yang ada di
Kec.Curio Kabupaten Enrekangsebanyak 255 pengrajin Dangke.Dari populasi tersebut di
ambil beberapa untuk dipilih menjadi sampel dengan menggunakan teknik purposive
sampling dan snow ball sampling.
Namun berdasarkan pertimbangan aksesibilitas dan jangka waktu penelitian yang
relatif terbatas,maka sampel ditentukan berdasarkan kemungkinan yang paling realistis
yakni sebanyak 42 pengrajin yang tersebar di tiga Desa dalam lingkup Kecamatan Curio
Kab.Enrekang kesemua pengrajin dijadikan sampel dalam penelitian ini sekaligus akan
menjadi responden dan akan menerima lembaran kuesioner sebagai instrumen dalam
penelitian ini:
3.4 Analisis Data
3.4.1 Variabel dan Pengukuran
Pengukuran variabel dalam hal ini perkembangan usaha kecil atas informasi
akuntansi didasarkan pada pencatatan sebagai suatu informasi akuntansi dan pembukuan
sebagai suatu informasi akuntansi oleh usaha kecil Dangke.Adapun dalam penelitian ini
dijabarkan nantinya ke dalam 2 bagian.Bagian I itu adalah kondisi pengusaha kecil
Dangke belum melaksanakan penyelenggaraan pencatatan dan pembukuan atas informasi
akuntansi,sedangkan pada bagian II kondisinya telah melakukan pencatatan dan
pembukuan atas informasi akuntansi.

3.4.2
Teknik Pengolahan Data
Sebelum dilakukan uji hipotesis,terlebih dulu dilakukan uji kualitas data yang
terdiri atas uji validitas dan uji reliabilitas.
1.
Uji Validitas
2.
Uji Reliabilitas
3.5 Metode Analisis
Penelitian di uji dengan analisis regresi linear berganda.Langkah penghitungan
analisisnya dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions).Adapun persamaan umum dari analisis regresi linear berganda ini adalah :
Y = a + b1X1+b1X2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Kecamatan Curio
4.1.1 Letak dan Batas Wilayah
Kecamatan Curio adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Enrekang yang
berada pada 740 1.098 m diatas permukaan laut. Luas Kecamatan Curio adalah 178,51
km2, yang terdiri dari 11 Desa. Jumlah penduduk Kecamatan Curio 14.533 Jiwa yang
terbagi dalam jumlah laki-laki 7.335 jiwa dan jumlah perempuan 7.198 jiwa. Sebagian
besar penduduk kecamatan Curio bermata pencaharian mebuat Usaha Dangke.Kecamatan
Curio juga memiliki potensi di bidang kehutanan seperti kayu pinus, damar, lebah hutan,
dan tanam-tanaman kayu lainnya.
Adapun batas wilayah Kecamatan Curio adalah sebagai berikut:
1. Barat
: Kecamatan Alla
2.

Timur

: kabupaten Luwu

3.

Utara

: Kabupaten Tana Toraja

Selatan
: Kecamatan Malua dan Baraka
Arahan dan kebijakan pengembangan Kecamatan Curio merupakan hal yang
sangat penting mengingat potensi alam yang perlu ditangani dengan segera.Potensi Alam
Kecamatan Curio yang tersedia sangat menunjang ekonomi masyarakat baik dalam
bidang perternakan, perkebunan maupun persawahan.
Berdasarkan hasil analisis dan karakteristik dapat diketahui beberapa wilayah
yang paling prioritas sehingga menunjang pengembangan pembagunan secara
berkesinambungan, misal dapat meningkatkan perekonomian wilayah secara
menyeluruh.Kriteria yang diterapkan dalam menentukan kawasan penunjang ekonomi
yaitu:
1.
Pengaruhnya berdampak regional
4.

2.

Perluasan pengembangan lahan berskala besar

3.

Prospek kedepan cerah

4.

Mampu merangsang peminat investor menanam modalnya diwilayah tersebut


Berdasarkan kriteria tersebut,kawasan yang diperkirakan mampu menunjang
ekonomi wilayah adalah:
1.
Kawasan Kecamatan Curio. Kawasan ini akan dikembangkan sebagai wilayah
tanaman persawahan.
2.

Wilayah perkebunan seperti:, Kopi, Cengkeh, Kakao, Jambu Mente, Kemiri,


Vanili, dan Lada

Wilayah peternakan misalnya: Sapi perah, Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Ayam
buras, Itik/manila dan ikan mas serta ikan lele.
Kecamatan Curio luas lahan tanah kering 15.721 ha, luas tanah sawah 2.116 jadi
total lahan yang terdapat di Kecamatan Curio 17.837 ha, yang sangat potensial untuk
pengembangan areal persawahan, peternakan, jika tidak dibuat peraturannya sedini
mungkin dapat menjadikan daerah kawasan ini sangat kritis dan dapat menurunkan
lingkungan dan produktifitas tanah.
4.2
VISI dan MISI Kecamatan Curio
Pernyataan Misi Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Adapun Misi
Kecamatan Curio adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kesesuaian tugas aparatur kecamatan berdasarkan proporsi tugas dan
kewenangan dengan kapabilitas yang dimiliki.
2. Memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan.
3. Menjalankan fungsi kelembagaan Kantor Camat Curio yang sinergis dan harmonis
untuk menciptakan pola kerjasama antara seksi-seksi yang ada, antara pimpinan dan
seksi, antara Pemerintah Kecamatan dengan instansi lain, serta antara pemerintah
Kecamatan Curio dengan masyarakat.
4. Menciptakan Ketentraman dan Ketertiban yang kondusif di masyarakat.
5. Mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan publik serta peningkatan
produktivitas mutu pelayanan.
6. Memberdayakan seluruh potensi kecamatan Curio dalam rangka peningkatan
pendapatan daerah guna mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah daerah
Kabupaten Enrekang.
4.2.1
Struktur Organisasi
Organisasi Camat terdiri dari unsur :
1. Pimpinan adalah Camat
3.

2. Pembantu pimpinan adalah Sekretaris Camat yang dibantu oleh Kasub


Perencanaan dan Kasub Keuangan
3. Pelaksana adalah Seksi dan kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari :
a.
Seksi Pemerintahan
b.
Seksi Trantib
c.
Seksi Ekonomi dan Pembangunan
d.
Seksi Kesejahteraan Sosial

e.
Seksi Pelayanan Umum
4.3 Pengaruh Pencatatan Dan Pembukuan Sebagai Suatu Informasi Akuntansi
Terhadap Perkembangan Usaha Kecil
Banyak orang sering mengaggap akuntansi kurang penting pada saat mereka
melakukan pembelian atas suatu barang,sehingga mereka melupakan bukti yang
seharusnya menjadi lampiran dalam melakukan pencatatan akuntansi. Seringkali pemilik
usaha kecil dan menengah mengabaikan perlunya suatu proses akuntansi bagi usaha
mereka,karena persepsi yang salah akuntansi hanyalah untuk perusahaan besar saja.
Sebesar apapun usaha kita akuntansi sangat diperlukan jika kita ingin usaha kita
berkembang.
Analisis Data
Pengumpulan data untuk keperluan analisis dari penelitian ini dilakukan dengan
pendistribusian kuesioner kepada para usaha kecil Dangke di Kecamatan Curio
Kabupaten Enrekang.Adapun pendistribusian serta pengumpulan kuisioner tersebut
dilakukan oleh penulis mulai dari minggu ke-3 bulan Agustus hingga minggu ke-2 bulan
Desember. Jumlah kuesioner yang didistribusikan dan berhasil dikumpulkan yaitu 42
kuisioner.
Responden dalam penelitianini adalah para usaha dangke yang disebar di 3desa
yang ada di Kecamatan Curio kabupaten Enrekang.
Adapun distribusi kuesioner di 3Desa dijelaskan berikut ini :
Tabel 4.1Distribusi Kuesioner per Desa
Kecamatan

Jumlah

Sumbang

Mandalan

30

Salassa

Jumlah

42

Sumber: Hasil distribusi kuesioner peneliti


Tabel 4.2Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
No

Keterangan

1
Distribusi kuesioner
2
Kuesioner tidak kembali
3
Kuesioner kembali
4
Kuesioner bisa diolah
n sample = 42

JumlahKuisione
Persentase
r
42
100 %
0
0%
42
100 %
42
100 %
Responden Rate = (42/42) x 100 % = 100 %

4.4.1 Uji Kualitas Data


4.4.1.1
Uji Validitas
Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, selanjutnya dilakukan uji
validitas terhadap data yang diperoleh. Ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan suatu
instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan corrected

item-total correlation yakni dengan menghitung korelasi masing-masing skor item


dengan skor total, dimana skor total adalah akumulasi dari keseluruhan item. Adapun uji
validitas ini menggunakan alat analisis yakni program Statistical Product and Service
Solution 17 (SPSS 17) dan hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.3. dan table 4.4
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas (Bagian I)
Corrected
No

Item

Item-Total

r tabel

Keterangan

Correlation
1

Pc1

0,424

0,304

Valid

Pc2

0,614

0,304

Valid

Pc3

0,554

0,304

Valid

Pc4

0,749

0,304

Valid

Pc5

0,517

0,304

Valid

Pc6

0,473

0,304

Valid

Pb7

0,593

0,304

Valid

Pb8

0,361

0,304

Valid

Pb9

0,554

0,304

Valid

10

Pb10

0,489

0,304

Valid

11

Pb11

0,431

0,304

Valid

12

Pb12

0,415

0,304

Valid

13

PU13

0,305

0,304

Valid

14

PU14

0,548

0,304

Valid

15

PU15

0,431

0,304

Valid

16

PU16

0,400

0,304

Valid

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas (Bagian II)
Corrected
No

Item

Item-Total

r tabel

Keterangan

Correlation
1

Pc1

0,543

0,304

Valid

Pc2

0,391

0,304

Valid

Pc3

0,438

0,304

Valid

Pc4

0,598

0,304

Valid

Pc5

0,319

0,304

Valid

Pc6

0,080

0,304

Tidak Valid

Pb7

0,774

0,304

Valid

Pb8

0,842

0,304

Valid

Pb9

0,781

0,304

Valid

10

Pb10

0,862

0,304

Valid

11

Pb11

0,792

0,304

Valid

12

Pb12

0,785

0,304

Valid

13

PU13

0,521

0,304

Valid

14

PU14

0,384

0,304

Valid

15

PU15

0,342

0,304

Valid

16

PU16

0,361

0,304

Valid

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Berdasarkan pada kedua tabel uji validitas di atas, dapat dilihat bahwa pada uji
validitas bagian I semua item valid.Hal ini dikarenakan nilai r hitung semuanya lebih
tinggi daripada r tabel.Sementara itu pada uji validitas untuk bagian II, terdapat satu item
tidak valid (item Pc6), ini dikarenakan r hitungnya lebih rendah daripada r tabel. Nilai r
tabel yakni 0,304 diperoleh dari jumlah responden yang sebanyak 42 orang dengan uji 2
sisi pada taraf signifikansi 0,05.
Khusus untuk uji validitas bagian II diperlukan lagi adanya uji validitas
lanjutan.Hal ini dikarenakan adanya satu item yang tidak valid, sehingga nanti pada uji
validitas lanjutan item tersebut dieliminasi dan kemudian kembali melihat kevalidan
item-item lain setelah item yang tidak valid tadi dieliminasi.
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Lanjutan (Bagian II)
Corrected
No

Item

Item-Total

r tabel

Keterangan

Correlation
1

Pc1

0,507

0,304

Valid

Pc2

0,382

0,304

Valid

Pc3

0,511

0,304

Valid

Pc4

0,561

0,304

Valid

Pc5

0,403

0,304

Valid

Pb7

0,774

0,304

Valid

Pb8

0,842

0,304

Valid

Pb9

0,781

0,304

Valid

Pb10

0,862

0,304

Valid

10

Pb11

0,792

0,304

Valid

11

Pb12

0,785

0,304

Valid

12

PU13

0,521

0,304

Valid

13

PU14

0,384

0,304

Valid

14

PU15

0,342

0,304

Valid

15

PU16

0,361

0,304

Valid

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Berdasarkan pada tabel diatas, maka uji validitas untuk bagian II telah diketahui
bahwa seluruh item yang telah digunakan sudah valid. Ini ditunjukkan dengan nilai r
hitungnya yang lebih besar dibanding nilai r tabelnya.
4.4.1.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengukur mengukur
dengan stabil dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Adapun hasil dari uji
reliabilitas ini dengan menggunakan Alpha Cronbach yang mana jika koefisien keandalan
reliabilitasnya 0,6 atau lebih, maka dapat dikatakan instrumen yang digunakan reliabel.
Hasil uji reliabilitas data dijelaskan pada tabel 4.6 dan tabel 4.7.
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas (Bagian I)
Cronbach's
No

Item

Alpha if Item

Cronbachs
Alpha

Keterangan

Deleted
1

Pc1

0,796

0,60

Reliabel

Pc2

0,747

0,60

Reliabel

Pc3

0,759

0,60

Reliabel

Pc4

0,709

0,60

Reliabel

Pc5

0,770

0,60

Reliabel

Pc6

0,777

0,60

Reliabel

Pb7

0,663

0,60

Reliabel

Pb8

0,728

0,60

Reliabel

b9

Pb9

0,671

0,60

Reliabel

10

Pb10

0,691

0,60

Reliabel

11

Pb11

0,707

0,60

Reliabel

12

Pb12

0,711

0,60

Reliabel

13

PU13

0,648

0,60

Reliabel

14

PU14

0,483

0,60

Kurang Reliabel

15

PU15

0,548

0,60

Kurang Reliabel

16

PU16

0,571

0,60

Kurang Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas (Bagian II)
Cronbach's
No

Item

Alpha if Item

Cronbachs
Alpha

Keterangan

Deleted
1

Pc1

0,641

0,60

Reliabel

Pc2

0,682

0,60

Reliabel

Pc3

0,648

0,60

Reliabel

Pc4

0,612

0,60

Reliabel

Pc5

0,674

0,60

Reliabel

Pb7

0,923

0,60

Reliabel

Pb8

0,915

0,60

Reliabel

Pb9

0,922

0,60

Reliabel

Pb10

0,911

0,60

Reliabel

10

Pb11

0,921

0,60

Reliabel

11

Pb12

0,923

0,60

Reliabel

12

PU13

0,464

0,60

Kurang Reliabel

13

PU14

0,532

0,60

Kurang Reliabel

14

PU15

0,593

0,60

Kurang Reliabel

15

PU16

0,546

0,60

Kurang Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Menurut Sekarang dalam Dwi Priyatno (2011), reliabilitas kurang dari 0,6 itu
kurang baik, sedangkan lebih 0,6 atau 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Untuk itu, berdasarkan di data di atas, dapat dilihat bahwa ada 3 item pada bagian I

kurang reliabel, dan pada bagian II ada 4 item yang kurang reliabel.ini dikarenakan nilai
alphanya lebih rendah dari 0,6. Adapun selebihnya dapat dikatakan reliabel.
4.4.2 Statistik Deskriptif
Untuk mengetahui pendapat para usaha kecil terhadap informasi akuntansi dapat
digunakan analisis statistik deskriptif. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel
untuk mengetahui perkembangan usaha kecil atas informasi akuntansi adalah
melakukanpencatatan dan pembukuan atas informasi akuntansi.
Perlu diketahui bahwa perubahan pendapat kemungkinan terjadi karena adanya
stimulus yang dalam hal ini informasi akuntansi. Untuk itu dalam analisis deskriptif ini
akan dibagi kedalam 2 bagian, yaitu bagian pertama dimana pendapat para usaha kecil
saat belum melakukan pencatatan dan pembukuan, dan kemudian bagian kedua yakni
pendapat usaha kecil pada saat telah melakukan pencatatan dan pembukuan.
1. Bagian Pertama
a. Pencatatan sebagai suatu Informasi Akuntansi (X1)
Meskipun responden belummelakukan pencatatan, namun pengenalan serta
pemahamannya mengenai bagaimana informasi akuntansi itu diselenggarakan
sudah ada. Adapun untuk mengetahui pengaruh penyelenggaraan informasi
akuntansi terhadap pendapat responden atas informasi akuntansi tersebut dengan
menggunakan pernyataan skala likert 5 poin.Jumlah pernyataannya yakni sebanyak
6 item pertanyaan. Adapun distribusi frekuensi atas jawaban responden untuk
variabel ini dijelaskan pada table 4.8.
Tabel 4.8
Frekuensi Variabel X1 (Bag.I)
Skala
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak ada pendapat
4 = setuju

Frekuensi
18
79
103
38

Persentase
7,14%
31,35%
40,87%
15,08%

5 = sangat setuju
Total
Rata - rata = 2,81
Standar Deviasi = 0,92

14
252

5,56%
100,00%

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Semakin tinggi skor yang diperoleh terhadap instrumen ini menunjukkan
bahwa pencatatan atas informasi akuntansi mampu mempengaruhi pendapatpara
usaha kecil atas informasi akuntansi. Adapun dalam tahap ini jawaban dari
responden diambil atas pendapat responden saat belum melakukan pencatatan.
Pendapat responden pada tahap ini didasarkan atas pengetahuan yang mereka
pahami terhadap proses pencatatan.
b. Pembukuan sebagai suatu informasi akuntansi (X2)
Meskipun responden pada tahap ini belum menggunakan informasi
akuntansi, namun pemahamannya mengenai kegunaan dari informasi akuntansi
sudah ada. Oleh karena itu jawaban responden berdasarkan persepsi tersebut dan

diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan pada skala likert 1-5. Adapun
distribusi frekuensi atas jawaban responden dijelaskan pada table 4.9.
Tabel 4.9
Frekuensi Variabel X2 (Bag.1)
Skala
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak ada pendapat
4 = setuju
5 = sangat setuju
Total
Rata - rata = 2,52
Standar Deviasi = 0,90

Frekuensi
33
90
99
25
5
252

Persentase
13,10%
35,71%
39,29%
9,92%
1,98%
100,00%

Semakin tinggi skor yang diperoleh terhadap instrumen ini menunjukkan


bahwa penggunaan informasi akuntansi mampu mempengaruhi pendapatpara
usaha kecil atas informasi akuntansi. Adapun dalam tahap ini jawaban dari
responden diambil atas pendapat responden saat belum menggunakan informasi
akuntansi. Persepsi responden pada tahap ini didasarkan atas pengetahuan yang
mereka pahami terhadap dampak dari penggunaan informasi akuntansi.
Hasil pengujian statistik deskriptif untuk variabel ini menunjukkan bahwa
rata-ratanya (mean) sebesar 2,52 dengan standar deviasi 0,90. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata responden menjawab tidak ada pendapat atau pada skala 3 atas
pertanyaan yang diberikan.
c. Perkembangan Usaha Kecil (Y)
Pendapat responden diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan
dengan skala likerst 1-5. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada instrumen ini,
menunjukkan bahwa pendapat awal responden sangat positif atas informasi
akuntansi.Adapun distribusi frekuensi atas jawaban reponden dijelaskan pada tabel
4.10.
Tabel 4.10
Frekuensi Variabel Y (Bag.I)
Skala
Frekuensi
1 = sangat tidak setuju
15
2 = tidak setuju
48
3 = tidak ada pendapat
68
4 = setuju
26
5 = sangat setuju
11
Total
168
Rata - rata = 2,82
Standar Deviasi = 0,97
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014

Persentase
8,93%
28,57%
40,48%
15,48%
6,54%
100,00%

Hasil pengujian statistik deskriptif untuk variabel ini menunjukkan


bahwa rata-ratanya (mean) sebesar 2,82 dengan standar deviasi 0,97. Bagian 2
a. Pencatatan Sebagai Suatu Informasi Akuntansi (X1)

Selanjutnya pada bagian 2 ini, pendapat responden diukur atas jawaban


pada saat telah menyelenggarakan informasi akuntansi. Untuk mengetahui
pengaruh penyelenggaraan informasi akuntansi terhadap pendapat responden atas
informasi akuntansi, digunakan pertanyaan dengan skala Likter dan jumlah
pertanyaan sama pada sesi/tahap 1 yaitu 6 item pertanyaan. Namun digugurkan 1
item dikarenakan tidak valid setelah di uji validitasnya, sehingga tersisa 5 item.
Berikut ini tabel 4.11 menjelaskan distribusi frekuensi atas jawaban
responden terhadap pengaruh variabel ini terhadap pendapat responden.
Tabel 4.11
Frekuensi Variabel X1 (Bag.II)
Skala
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak ada pendapat
4 = setuju

Frekuensi
0
12
38
112

Persentase
0%
5,71%
18,10%
53,33%

5 = sangat setuju
Total
Rata - rata = 3,93
Standar Deviasi = 0,72

48
210

22,86%
100,00%

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014


Semakin tinggi skor yang diperoleh dari instrumen ini menunjukkan
bahwa penyelenggaraan informasi akuntansi mampu mempengaruhi pendapat
pengusaha kecil atas informasi akuntansi.
b. Pembukuan Sebagai suatu Informasi Akuntansi (X2)
Pada sesi ini, persepsi responden diukur atas jawaban pada saat telah
menggunakan informasi akuntansi. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
informasi akuntansi terhadap persepsi responden atas informasi akuntansi,
digunakan pertanyaan dengan skala Likert dan jumlah pertanyaan sama pada
sesi/tahap 1 yaitu 6 item pertanyaan.
Berikut ini tabel 4.12 menjelaskan distribusi frekuensi atas jawaban
responden terhadap pengaruh variabel ini terhadap pendapat responden atas
informasi akuntansi.
Tabel 4.12
Frekuensi Variabel X2 (Bag.II)
Skala
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak ada pendapat
4 = setuju

Frekuensi
0
36
69
116

Persentase
0%
14,29%
27,38%
46,03%

5 = sangat setuju
Total
Rata - rata = 3,56
Standar Deviasi = 0,87

31
252

12,30%
100,00%

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014

Semakin tinggi skor yang diperoleh dari instrumen ini menunjukkan


bahwa penggunaan informasi akuntansi mampu mempengaruhi pendapat
pengusaha kecil atas informasi akuntansi tersebut.
c. Perkembangan Usaha Kecil (Y)
Pendapat respondenpada bagian ini sama dengan bagian I diukur juga
dengan menggunakan 4 item pertanyaan dengan skala likert 1-5. Semakin tinggi
skor yang diperoleh pada instrumen ini, menunjukkan bahwa pendapat awal
responden sangat positif atas informasi akuntansi.Adapun distribusi frekuensi
atas jawaban reponden pada variabel ini dijelaskan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13.
Frekuensi Variabel Y (Bag.II)
Skala
Frekuensi Persentase
1 = sangat tidak setuju
0
0%
2 = tidak setuju
15
8,93%
3 = tidak ada pendapat
26
15,48%
4 = setuju
90
53,57%
5 = sangat setuju
Total
Rata - rata = 3,89

37
168

22,02%
100,00%

Standar Deviasi = 0,78


Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner,2014

4.4.3

Hasil pengujian statistik deskriptif untuk variabel ini menunjukkan


bahwa rata-ratanya (mean) sebesar 3,89 dengan standar deviasi 0,78. Hal ini
memperlihatkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju atau pada skala 4
atas pertanyaan yang diberikan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pendapat akhir para usaha kecil positif terhadap informasi akuntansi.
Uji Hipotesis

Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini maka digunakan analisis
regresi berganda.Adapun untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial maka digunakan uji t sedangkan untuk mengujinya secara
simultan maka digunakan uji F.
4.4.3.1 Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan perhitungan analisis regresi berganda, dapat dijelaskan bahwa
pencatatan (X1) dan pembukuan sebagai suatu informasi akuntansi (X2) berpengaruh
terhadap PerkembanganUsaha Kecil (Y) atas informasi akuntansi.

Tabel 4.14 Hasil Analisis Determinasi Bag.I


Model

R Square
.817a

Adjusted R Square

.667

Std. Error of the


Estimate

.650

.43824

a. Predictors: (Constant), PbMean, PcMean


b. Dependent Variable: Pumean

Analisis determinasi untuk bagian I menunjukkan bahwa diperoleh angka R (R


Square) sebesar 0,667 atau 66,7%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) sebesar 66,7%.
Dengan kata lain juga bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam
penelitian mampu menjelaskan sebesar 66,7% variabel dependen, sedangkan sisanya
sebesar 33,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
model penelitian ini.
Sementara itu hasil analisis determinasi untuk bagian II sebagai berikut :
Tabel 4.15 Hasil Analisis Determinasi Bag.II
Model
1

R Square
.856a

Adjusted R Square

.733

.719

Std. Error of the


Estimate
.31504

a. Predictors: (Constant), Pbmean, PcMean


b. Dependent Variable: PUmean
Analisis determinasi untuk bagian II menunjukkan bahwa diperoleh angka R (R
Square) sebesar 0,733 atau 73,3%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) sebesar 73,3%.
Dengan kata lain juga bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam
penelitian mampu menjelaskan sebesar 73,3% variabel dependen, sedangkan sisanya
sebesar 26,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
model penelitian ini.
Jika dibandingkan hasil analisis determinasi untuk bagian I dan bagian II, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi kenaikan nilai persentase dari kedua variabel
independen tadi dalam menjelaskan variabel dependennya. Hal ini sama artinya bahwa
penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi mampu merubah pendapat awal
para usaha kecil atas informasi akuntansi karenanya adanya pengaruh tadi. Walaupun
tingkat kenaikannya tidak signifikan.
Selanjutnya adalah hasil dari analisis regresi berganda untuk bagian I dan bagian II.

Tabel 4.16 Hasil Regresi Bagian I


Unstandardized Coefficients
Model

Standardized Coefficients

Std. Error

Beta

Sig.

1(Constant)

.255

.277

.922

.362

PcMean

.770

.111

.724

6.912

.000

PbMean

.192

.120

.167

1.598

.118

a.

Dependent Variable: Pumean

Hasil analisis berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan melalui SPSS 17.0
dapat dilihat dalam tabel 4.16. Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa nilai konstanta
sebesar 0,255, nilai X1 (Pc) sebesar 0,770 dan nilai X2 (Pb) sebesar 0,192 sehingga
diperoleh persamaan untuk analisis regresi bagian I yakni:
Y = 0,255 +0,770 X1+ 0,192 X2
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang diteliti bernilai
positif, berarti bila terjadi perubahan pada variabel-variabel tersebut akan
menyebabkan perubahan yang searah dengan variabel Y (PU).
Tabel 4.17 Hasil Regresi Bagian II
Standardized
Coefficients

Unstandardized Coefficients
Model

Std. Error

Beta

1(Constant)

.189

.360

PcMean

.864

.101

Pbmean

.199

.060

Sig.
-.524

.603

.735

8.548

.000

.284

3.304

.002

a. Dependent Variable: Pumean


Hasil analisis berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan melalui SPSS 17.0
dapat dilihat dalam tabel 4.14. Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa nilai konstanta
sebesar 0,189, nilai X1 (Pc) sebesar 0,864 dan nilai X2 (Pb) sebesar 0,199 sehingga
diperoleh persamaan untuk analisis regresi bagian I yakni:
Y = 0,189 +0,864 X1+ 0,199 X2
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang diteliti bernilai
positif, berarti bila terjadi perubahan pada variabel-variabel tersebut akan menyebabkan
perubahan yang searah dengan variabel Y (PU).
4.4.3.2 Uji Parsial (uji T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Nilai t
hitung dalam model regresi dengan nilai alpha 5%, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.18 Hasil Regresi Uji Parsial Bag.I


Standardized
Coefficients

Unstandardized Coefficients
Model

Std. Error

Beta

1(Constant)

.255

.277

PcMean

.770

.111

PbMean

.192

.120

Sig.
.922

.362

.724

6.912

.000

.167

1.598

.118

a. Dependent Variable: Pumean


Dasar pengambilan keputusan dari uji parsial bagian I ini dengan membandingkan
t hitung dan t tabel pada taraf signifikansi 5%. Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel
dan Ho ditolak jika t hitung<-t tabel atau t hitung>t tabel.
Tabel 4.19 Hasil Regresi Uji Parsial Bag.II
Standardized
Coefficients

Unstandardized Coefficients
Model

Std. Error

Beta

1(Constant)

.189

.360

PcMean

.864

.101

Pbmean

.199

.060

Sig.
.524

.603

.735

8.548

.000

.284

3.304

.002

a. Dependent Variable: Pumean


Dasar pengambilan keputusan dari uji parsial bagian II ini sama dengan uji parsial
bagian I yakni dengan membandingkan t hitung dan t tabel pada taraf signifikansi 5%.
Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel dan Ho ditolak jika t hitung<-t tabel atau t
hitung>t tabel.
4.4.3.3 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependennya.Sama halnya dengan uji t, uji F juga dibagi 2
bagian sesuai dengan model penelitian. Adapun hasil uji F dijelaskan pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.20 Hasil Uji F Bag.I
Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

1Regression

15.010

7.505

Residual

7.490

39

.192

22.500

41

Total

F
39.077

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), PbMean, PcMean


b. Dependent Variable: Pumean
Dasar pengambilan keputusan untuk uji F ini adalah dengan membandingkan
nilai F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi 0,05. Ho diterima bila F hitung F
tabel, dan Ho ditolak bila F hitung > F tabel.
Sesuai dengan dasar tersebut untuk hasil pengujian simultan, maka dapat
dijelaskan bahwa hasil uji regresi menunjukkan nilai F hitung sebesar 39,077 lebih besar

dari F tabel sebesar 3,238 atau dengan kata lain F hitung>F tabel. Jadi dapat disimpulkan
bahwa secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.
Berikut adalah tabel hasil uji F untuk bagian II, yaitu:
Tabel 4.21 Hasil Uji F Bag.II
Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

1Regression

10.629

5.315

Residual

3.871

39

.099

14.500

41

Total

Sig.
53.546

.000a

a. Predictors: (Constant), Pbmean, PcMean


b. Dependent Variable: Pumean
Dasar pengambilan keputusan untuk uji F bagian II ini sama dengan bagian I
yakni membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi 0,05. Ho
diterima bila F hitung F tabel, dan Ho ditolak bila F hitung > F tabel.
Sesuai dengan dasar tersebut untuk hasil pengujian simultan, maka dapat
dijelaskan bahwa hasil uji regresi pada bagian II menunjukkan nilai F hitung sebesar
53,546 lebih besar dari F tabel sebesar 3,238 atau dengan kata lain F hitung>F tabel.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada bagian II secara simultan variabel-variabel
independen juga berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi pengusaha kecil atas
informasi akuntansi.
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab
sebelumnya, maka penulis akan mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil dari analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, terlihat
adanya peningkatan koefisien baik dalam uji regresi, uji t, maupun uji F kedua
variabel independen terhadap variabel dependennya dari pengujian bagian pertama
yakni pada saat responden belum melakukan pencatatan dan pembukuan sebagai
suatu informasi akuntansi ke pengujian bagian kedua dimana responden telah
melakukan pencatatan dan pembukuan.
2. Terjadi perubahan positif pada pendapat para usaha Dangke atas informasi
akuntansi dikarenakan pengaruh pencatatan dan pembukuan sebagai suatu informasi
akuntansi tersebut oleh mereka.
3. Ada pengaruh signifikan antara pencatatan dan pembukuan terhadap perkembangan
usaha kecil Dangke di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang.
4.2
Saran
Berdasarkan uraian-uraian dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan
saran-saran sebagai adalah sebagai berikut :
1
Masyarakat harus bisa lebih melihat peluang yang ada untuk membuat usaha dan
membuat lapangan kerja untuk masyarakat lain atau meningkatkan SDM yang ada.

Peranan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) harus ditingkatkan bagi
perkembangan perekonomian mulai dari daerah sampai ke pusat, dan Pemerintah
pusat dapat memperhatikan usaha kecil yang ada di daerah-daerah.
Disarankan kepada UMKM Dangke di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang
kiranya meningkatkan fungsi pencatatan dan pembukuan guna perkembangan usaha
mereka di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2012. Standar Akuntansi Keuangan Entitas


Tanpa Akuntabilitas Publik.Ikatan Akuntan Indonesia.Jakarta
Fitriyah H. 2010. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan
Pengalaman Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi dengan Variabel Pemoderasi Ketidakpastian
Lingkungan. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
Surabaya..
Kieso, E. D., Jerry J. Weygant, and Terry D. Warfield.
Accounting Intermediateed.10. Erlangga. Jakarta.

2010.

Musryadi.2011. Persepsi Mahasiswa Terhadap Fraud (Studi Empiris


Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin). Skripsi
SarjanaFakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Makassar
Nitisusastro, Mulyadi. 2012. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Kecil. Alfabeta. Bandung
Skripsi.Pinasti, M. 2011. Pengaruh Penyelenggaraan dan
Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi
Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi : Suatu Riset
Eksperimen.Simposium Nasional Akuntansi X.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi (Konsep & Teknik
Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit Erlangga. Jakarta
Romery, Marshall.B., Paul John S. 2012. Accounting Information
Systems 9th Ed. Salemba Empat. Jakarta
Setia Tunggal, H. 2012.Undang-undang Usaha Mikro,Kecil, dan
Menengah.Harvarindo. Jakarta
Tanjung, D. E. 2010. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
http://usaha-umkm.blog.com, diakses pada 30 Oktober 2010

Taufik, M. 2010. UKM ;ciri-ciri, kekuatan dan kelemahan yang


dimilikinya.
http://id.shvoong.com/socialsciences/economics.diakses pada 30 Oktober 2010
Undang-Undang No. 9 Tahun 1995,Tentang Defenisi Usaha Kecil.
Wahyudi, Muhammad. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) di Yogyakarta. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Semarang.
www.bps.go.id, diakses pada 30 Oktober 2010
www.konsultansistatistik.com/2013/03uji-asumsi-klasik.html,
diakses pada 28 Maret 2013
www.slideshare.net/awangga, diakses pada 30 Oktober 2010.

You might also like