You are on page 1of 3

Top-Down Integration

Adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan kebawah melalui hirarki control, dimulai
dengan control utama.Strategi integrasi top down memeriksa control mayor atau keputusan pada
saat awal didalam proses penggujian.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit tetapi di dalam prakteknya banyak
menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah terjadi jika dibutuhkan pemrosesan didalam
hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
Incremental Strategy
1. Dimulai dengan modul/komponen level tertinggI
2. Integrate (i.e. replace stub by real module) test main modules called
by called by modules in test set.
3. Diulangi sampai satu set modul terbawah berhasil dites

Proses integrasi dapat dilakukan:

Termasuk kritikal modul dilakukan pertama

Modul yang belum siap bisa diabaikan dahulu

Incremental Strategy
1. Dimulai dengan modul/komponen level tertinggi
2. Integrate (i.e. replace stub by real module) test main modules called
by called by modules in test set.
Diulangi sampai satu set modul terbawah berhasil dites

Bottom-Up Integration
Memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tinggat paling rendah pada
struktur program). Karena modul di intergrasikan dari bawah keatas, maka pemrosessan yang
diperlukan untuk modul subordinate kesuatu tingkat yang diberikanakan selalu tersedia dan
kebutuhan stub dapat dieliminasi.
Incremental Strategy

Modul terendah dites terlebih dahulu

Diulangi sampai satu set modul teratas berhasil dites

Keuntungan

lokalisasi kesalahan lebih MUDAH

Modul dites lebih teliti

Testing dapat dilakukan dalam proses implementasi

Kekurangan

Modul tertinggi dites paling akhir

Kerangka aplikasi belum bisa dilihat

Regression testing
salah satu jenis software testing untuk mencari software regression. Software
regression sendiri adalah kondisi dimana software yang sebelumnya sudah berjalan
baik, jadi salah sebagai akibat dari adanya perubahan atau tambahan pada satu
atau beberapa bagian software. Regression yang terjadi bisa lokal di modul yang
kita ubah atau tambah, di modul lain (terkena dampak), atau bisa juga unmask,
yaitu bug lama yang baru muncul karena adanya perubahan
Regression testing ini perlu dilakukan sebagai bagian dari integration testing, yaitu
satu tahap pengujian setelah unit testing, dimana kita mulai mengintegrasikan unitunit terkecil software menjadi software utuh. Regression testing dilakukan dengan
cara mengulang kembali eksekusi sejumlah kasus uji setiap sebuah unit
diintegrasikan. Tentu saja akan lebih enak kalau kita memanfaatkan berbagai alat
bantu (tools), sehingga pengujian bisa dilakukan otomatis

Contoh :

Top-Down
Contoh topdown yang paling mudah di pahami adalah ketika kita mendowngrade
suatu sistem untuk memenuhi suatu system requirement. Ketika kita menggunakan
Windows 10 dan akan menggunakan software dengan system requiement yang
terdiri dari Windows 98/2000/XP maka kita harus menurunkan versi windows agar
dapat menjalan aplikasi yang tidak dapat di jalan pada windows 10. Di satu sisi kita
menurunkan sistem operasinya, tetapi di satu sisi juga kita dapat menjalan aplikasi
yang kita inginkan.

Contoh lainnya bisa dilihat di pada Windows 10. Pada Windows 10 kita bisa lihat
perubahan yang significant pada start menu program yang di buat kembali sperti
Windows 7. Padahal pada versi sebelumnya di windows 8 startmenu menggunakan
full tile. Dan pada windows 10 menggunakan startmenu seperti windows 7 dengan
menambahan menu tile di dalamnya. Perubahan dilakukan pada startmenu
windows 10 mungkin karena pengguna windows sudah terbiasa dengan keberadaan
start menu yang terdahulu, dan microsoft windows ingin menambahkan fitur
windows 8 di dalamnya. Di windows 10 juga menyediakan opsi untuk mengganti
tampilan Start menu full tile seperti windows 8 jika anda lebih nyaman
menggunakan startmenu seperti itu.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah top down dilakukan kita kita
membutuhkan suatu requirement dari versi sistem sebelumnya agar sistem yang di
tuju dapat berjalan dengan baik. Ada yang bersifat downgrade, dan ada juga yang
bersifat upgrade dengan membawa fitur lama kembali pada sistem baru.

Bottom up :
Contoh Bottomup yang paling mudah di pahami adalah ketika kita mengupgrade
suatu sistem untuk memenuhi suatu system requirement. Ketika kita ingin
menggunakan android 2.3 dan ingin menggunakan fitur android 4.0 atau 4.1 kita di
haruskan mengupgrade smartpone kita ke versi tersebut.
Dari penjelasan yang singkat dapat disimpulkan bahwa bottomup dilakukan kita kita
membutuhkan suatu requirement agar sistem yang di tuju dapat berjalan dengan
baik tentunya. Dan karena dilakukan pada modul paling rendah maka perubahan
pada tampilan tidak terlihat bergitu significant

You might also like