You are on page 1of 58
A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book kultur jaringan tanaman skala rumah tangga + Pedoman teknik ' Prospek bisnis . Lo Nt ae Loy) eo CTs Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga Oleh: Nurheti Yuliarti Hak Cipta © 2010 pada Penulis Editor : FSigit Suyantoro Setting : Rendrasta Duta Angsana Desain Cover —: Bowo Korektor + Smartini / Aktor Sadewe ‘Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis. : Diterbitkan oleh LILY PUBLISHER Sebuah imprint dari Penerbit ANDI JI. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282. Yogyakarta 55281 Percetakan; ANDI OFFSET J}, Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282 Yogyakarta 55281 Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Yuliarti, Nurheti Kultur Joringan Tanaman Skala Rumah Tangga/ Nurheti Yuliarti; = Ed.1. = Yogyakarta: ANDI, 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 x +70 him; 14 x 21 Cm. mo 8 Fhe FS 4 ISBN: 978-979- 29 - 1391-0 1. Judut 1. Agriculture Dpc'21 : 630 Bahan dengan hak o A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book TEKNIK KULTUR JARINGAN Teknik kultur jaringan semula ditujukan untuk penelitian dasar di bidang biologi, terutama pembuktian totipotensi sel. Sekarang kultur jaringan sudah berkembang sedemikian pesat dan dipergunakan untuk berbagai keperluan lain, terutama untuk agrobisnis dan farmasi. Dalam bidang agrobisnis, aplikasi teknik kultur jaringan tumbuhan dapat menekan biaya produksi karena dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat, tidak memerlukan lahan yang terlalu luas, tidak bergantung pada iklim, bebas hama dan penyakit sehingga dapat dikirim melewati batas-batas negara tanpa harus melalui proses karantina. Yang lebih penting lagi, karena merupakan perbanyakan vegetatif, bibit yang dihasilkan akan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Survai yang dilaksanakan di negeri Belanda menunjukkan bahwa laboratorium mikropropagasi komersial pada tahun 1988 telah menghasilkan tanaman yang diperbanyak secara klonal hingga 65 juta bibit. Di Indonesia aplikasi kultur jaringan telah membantu program hutan tanaman industri. Pohon yang berhasil dikembangkan dengan metode ini antara lain jati dengan kemampuan multiplikasi 5 - 6 plantlet. Dalam kurun waktu satu tahun, dari satu eksplan dapat diperoleh sekitar 15 juta bibit. A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book 11. Tutup wadah pada saat diautoklaf, tetapi jangan terlalu rapat agar pertukaran udara masih dapat terjadi. 12. Media disterilisasi dengan mengautoklaf pada 1 kg/cm2 (15 psi), 121°C selama kurang lebih 30 menit. Volume yang lebih besar (200 ml atau lebih) mungkin memerlukan waktu yang lebih lama. Gunakan exhaust yang lambat. Gambar 2.7 Sterilisasi media 13.Biarkan media mendingin hingga 55°C sebelum menambahkan bahan-bahan yang tidak tahan panas (acetosyringone, claforan, kanamycin). 14.Media dituangkan ke cawan petri, biasanya dengan volume 25 ml per petri. Dengan ukuran ini akan dihasilkan sekitar 40 petri per liter media. 15. Dinginkan media di dalam laminar. Jangan pindahkan petri yang telah diisi media sampai petri tersebut dingin. 16. Simpan media yang sudah dingin di refrigerator Untuk tanaman anggrek, ada dua macam media yang sering digunakan, yakni media Knudson C yang telah dimodifikasi dan e ) Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga Bahan dengan hak cipla media vacin and went. Untuk resep Knudson C, pH yang sering digunakan adalah 5,2. Umumnya pH untuk resep yang lain berkisar antara 4,8—-5,6. 2. Cara membuat media: a. Membuat Larutan Stok Untukmembuatmedia, perhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan pada resep. Ukurlah volume dan timbanglah semua komponen bahan kimia dengan tepat. Untuk menghemat langkah dan menambah ketepatan, lebih baik Anda membuat stock solution dari sebagian besar komponen yang ada pada resep, bisa 10, 100, bahkan 100 liter. Untuk meningkatkan ketepatan, timbanglah dalam jumlah besar. Dengan cara itu akan lebih mudah dan cepat jika Anda akan menggunakan salah satu komponen media yang jumlahnya sangat kecil. Menimbang 5 gram adalah jauh lebih mudah dan teliti jika dibandingkan dengan menimbang 0,005 gram, misalnya. Untuk mempersiapkan larutan stok, timbang sesuai kebutuhan seperti yang tertera dalam resep dan kemudian tuangkan aquades sampai batas volume yang diinginkan. Botol/Erlenmeyer diberi label, di antaranya nama senyawa (misalnya Calcium Nitrate), formula (misalnya Ca(NO,), 4H,0, konsentrasi, jumlah yang digunakan per liter media, tanggal pembuatan, nama pembuat, dan informasi lainnya. Larutan ini kemudian disimpan dalam refrigerator (kulkas). Untuk vitamin, asam amino, dan hormon dipersiapkan larutan stok secara tunggal. Hormon, vitamin, dan asam amino mudah rusak jika disimpan terlalu lama. Oleh karena itu yang terbaik adalah membuat stock solution sedikit saja (10-15 ml). Teknik Kultur Jaringan . ee Untuk 10 ml larutan stok, timbang dengan cermat sejumlah senyawa yang diperlukan. Masukkan dalam gelas ukur kemudian tambahkan 5 ml alkohol absolut (100%) atau 5,2 ml alkohol 95% kemudian digojok pelan-pelan. Jika senyawa tidak larut, tambahkan setetes atau dua tetes asam (HCL) dan gojok lagi (untuk hormon kinetin, tambahkan KOH). Setelah senyawa larut semua, tambahkan 2 ml alkohol 100%. Untuk 20 ml larutan stok, lipatkan jumlah senyawa dan volume alkohol dalam aquades. Larutan stok untuk bahan-bahan organik harus disimpan dalam freezer atau refrigerator (kulkas). Jangan membuat larutan stok inositol. Polyol ini diketahui sangat bervariasi sehingga dapat mengacaukan. Demikian juga dengan gula dan agar-agar. pH pH menunjukkan kebasaan atau keasaman media. Media padat tidak akan memadat pada pH di bawah 4 atau lebih tinggi dari 8. pH untuk kultur jaringan anggrek sebaiknya berkisar 4,8-5,5. Untuk mengukur pH media secara tepat adalah dengan menggunakan pH meter. Jika tidak mempunyai, indikator pH dari kertas juga dapat dipergunakan. Jika pH media di bawah ukuran yang dikehendaki maka perlu dinaikkan dengan menambahkan beberapa tetes KOH. Jika terlalu basa dapat diturunkan dengan beberapa tetes HCL. Konsentrasi asam dan basa ini dapat mengubah pH dengan sangat cepat. Oleh karena itu penambahannya harus dilakukan sedikit demi sedikit dan hati-hati. 3. Sterilisasi Peralatan Ada beberapa teknik yang dipergunakan untuk sterilisasi peralatan darigelas, alat pemotong, cairan/larutan, bahan- Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book laboratorium menggunakan antibiotik untuk membunuh kontaminan endogenus. Meskipun antibiotik rutin digunakan dalam kultur jaringan hewan, penggunaannya pada kultur jaringan tanaman kurang berhasil. Tidak ada antibiotik yang efektif untuk membunuh semua mikroorganisme | penyebab © kontaminasi. Antibiotik dan produk turunannya dimetabolisme oleh jaringan tanaman dengan hasil yang tidak dapat diperkirakan. Jadi penggunaan antibiotik sebaiknya dihindari. Adalah berbahaya untuk mengembangkan sistem kultur jaringan yang didasarkan atas penambahan antibiotik ke dalam media. Alasannya adalah sebagai berikut: a. Tanaman yang dihasilkan mungkin masih memiliki kontaminan endogenus. . Dengan penggunaan antibiotik spesifik akan dapat dihasilkan mutan tertentu yang tidak dapat dikontrol dengan produk spesifik ini. Kontaminan non-patogenik dapat menjadi patogenik, bisa karena mutasi atau fisik. Sesungguhnya bakteri non-patogenik yang berada pada kondisi tanpa kompetisi dengan bakteri lain dapat berubah menjadi patogenik ganas. . Problem kamuflase invitro bisa menjadi problem utama di kemudian hari pada kultur (misalnya layu bakteri atau spot). Kontaminasi bakteri dapat menjadi problem pada akhir proses perbanyakan mikro, misalnya untuk sulit menghasilkan akar pada tunas yang terkontaminasi. Langkah sterilisasi eksplan secara kimiawi adalah sebagai berikut: a. Siapkan pucuk tunas muda tanaman. Teknik Kultur Jaringan . Rendam dalam larutan fungisida dan bakterisida. Rendam ke dalam larutan desinfektan (Chlorox/ klorin) . Cuci dengan air steril hingga bersih dari desinfektan. . Tanam di dalam media inisiasi tunas invitro. 5. Induksi Multiplikasi Jika kultur aseptik telah berhasil diperoleh, langkah berikutnya adalah induksi multiplikasi. Pada beberapa spesies, eksplan mungkin akan membentuk akar pada tahap awal pertumbuhan di media yang sederhana. Spesies lain menghasilkan banyak tunas tanpa perlakuan khusus. Dalam hal ini kebutuhan akan media yang lebih kompleks bergantung pada tingkat multiplikasi yang diperlukan. Multiplikasi tunas dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu: a. b. Ujung tunas yang sudah ada akan memanjang sehingga menghasilkan ruas dan buku baru yang nantinya dapat dipotong lagi. Tunas lateral yang ada pada eksplan akan menghasil- kan tunas yang selanjutnya akan menghasilkan tunas baru. Seringkali tunas lateral ini sulit dilihat dengan mata telanjang, tetapi sebagian besar titik tumbuh daun (leaf axil) mengandung banyak calon tunas. Perkembangan tunas adventif. Pada banyak spesies, organ tanaman seperti akar, tunas, atau umbi dapat diinduksi untuk membentuk jaringan yang biasanya tidak dihasilkan pada organ ini. Organogenesis adventif seperti ini lebih berpotensi dibanding Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga 6. Pemanjangan Tunas Jika multiplikasi sudah didapat, kultur perlu diberi kondisi khusus untuk pemanjangan tunas. Biasanya pemindahan kultur ke media tanpa hormon setelah tahap multiplikasi cukup untuk merangsang pertumbuhan tunas. Pemberian GA juga dapat menginduksi pertumbuhan memanjang. . Inisiasi Akar Invitro Jika banyak tunas sudah dihasilkan, tahap selanjutnya adalah inisiasi akar invitro. Cara yang mudah dan praktis adalah dengan mengakarkan stek mikro di luar kultur, terutama untuk spesies-spesies yang mudah berakar. Untuk kebutuhan ini tidak diperlukan media baru dan kondisi aseptik. Kelembaban tinggi diperlukan untuk menghindari kekeringan tunas baru yang masih lunak. Stek mikro dapat diberi perlakuan hormon (tepung auksin atau pencelupan pada larutan auksin) seperti pada stek biasa. Keuntungan lain pengakaran diluar kultur adalah tipe akar yang dihasilkan lebih dapat beradaptasi pada lingkungan luar/tanah. Stek mikro yang diakarkan pada media kultur biasanya memiliki morfologi yang beradaptasi pada air, bukan pada tanah, sehingga kadang tidak berfungsi normal saat dipindah ke lapangan. Jika mengakarkan pada media kultur, auksin diperlukan untuk menginduksi pembentukan akar. Sitokinin biasanya menghambat pembentukan akar. Mungkin saja ada efek carry over (terbawa) dari perlakuan sitokinin pada media multiplikasi sehingga pemindahan ke media tanpa hormon mungkin diperlukan sebelum dipindah ke media pengakaran. Teknik Kultur Jaringan Pengakaran tanaman berkayu biasanya lebih sulit dibandingkan tanaman herbaceous. Untuk tanaman berkayu, kultur yang dihasilkan dari bibit fase juvenil lebih mudah menghasilkan akar. Stek mikro, atau tanaman yang sudah berakar, selanjutnya ditransfer ke tanah. Karena mengalami perubahan lingkungan maka bibit akan mengalami stres. Tahap ini seringkali merupakan saat kritis dalam keseluruhan kegiatan kultur jaringan. Lingkungan kultur invitro meliputi kelembaban yang tinggi, bebas patogen, suplai hara yang optimal, intensitas cahaya rendah, dan suplai sukrosa dan media cair atau gel. Tanaman yang dihasilkan dengan kultur invitro beradaptasi pada kondisi tersebut. Ketika terekspos pada lingkungan luar, tanaman kecil itu harus dapat beradaptasi pada lingkungan yang baru. Jika transisinya terlalu keras, tanaman akan mati. Daun yang dihasilkan dalam kondisi kelembaban tinggi, transpirasi rendah, cenderung memiliki kutikula lapis li- lin yang tipis dengan jaringan mesofil yang lebih terbuka. Sinar dengan intensitas rendah mengakibatkan jumlah klorofil berkurang. Diperkirakan proses fotosintesis di- hambat oleh adanya sukrosa pada media. Akar pun ber- adaptasi pada lingkungan langsungnya. Ekspos setahap demi setahap pada kondisi normal akan membuat adap- tasi morfologi dan fisiologi membaik, yaitu hardening- off. Pengaruh gradual ini dapat dicapai dengan memodifi- kasi kondisi kultur sebelum transplanting, yang dilakukan dengan mengontrol lingkungan selama periode trans- planting. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book KULTUR JARINGAN PADA BERBAGAI TANAMAN Teknik kultur jaringan semakin popular sebagai salah satu alternatif propagasi tanaman vegetatif. Teknik ini meliputi metode propagasi aseksual dengan tujuan utama untuk membuat tanaman yang mempunyai sifat yang unggul. Kesuksesan dari beberapa seleksi invitro dan manipulasi genetik pada tanaman tingkat tinggi bergantung pada kesuksesan regenerasi tanaman invitro. Keberhasilan pertama dalam kultur invitro dicapai dalam prak- tik kultur organ. Menurut Shabde — Moses & Murhasige (1979), Hannig pada tahun 1904 telah berhasil mendapatkan kecambah tanaman jenis crucifer dari embrio yang diisolasi dari biji yang be- lum matang (immature). Pertumbuhan organ yang tidak terba- tas di dalam kultur invitro, pertama kali diperlihatkan oleh White dalam kultur akar tomat sekitar tahun 1934. Kultur organ meru- pakan topik yang penting dalam penelitian antara tahun 1940- 1960. Setelah itu penelitian dalam bidang ini berkurang, kecuali untuk kultur pucuk/meristem. Kultur pucuk atau meristem lebih praktis sebagai cara perbanyakan klon yang cepat dan bebas pe- nyakit. Dewasa ini kultur meristem sudah menjadi usaha komer- sial yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan pembibitan. Di samping kultur pucuk, pada tahun 60-an, kultur akar mendapat perhatian lagi untuk beberapa jenis tanaman tertentu sehubungan dengan tujuan produksi bahan sekunder, terutama untuk jenis-jenis persenyawaan yang berasosiasi dengan akar. Namun kultur akar yang pertumbuhannya tidak terbatas tersebut dewasa ini pada umumnya dipusatkan pada hasil transformasi dengan Agrobacterium rhizogenes yang merupakan kultur auksin autotrof. Secara keseluruhan kultur organ dalam ilmu fisiologi dipergunakan dalam studi diferensiasi dan fungsi dari_jaringan- . jaringan khusus. Kebutuhan nutrisi dan lingkungan dapat dieksplorasi secara lebih tepat dalam kultur invitro. Organ yang digunakan sebagai eksplan bergantung pada jenis tanamannya. Organ tersebut antara lain adalah jaringan meristem, helai daun, tuber rhizogenum, pucuk kormus, tuber caulogenum, buku kormus, inflorescentia, buku bulb, mata tunas samping, buku batang tunggal, hipokotil dan epikotil, ruas batang muda, dan akar. Kultur meristem (meristem culture) adalah kultur jaringan tanaman dengan menggunakan eksplan yang berupa jaringan meristematik. Jaringan meristem yang digunakan dapat berupa meristem pucuk terminal atau meristem tunas aksilar. Dalam kultur meristem, perkembangan diarahkan untuk mendapatkan tanaman sempurna dari jaringan meristem tersebut dan dapat sekaligus diperbanyak. Kultur meristem sudah secara luas diterapkan untuk tujuan perbanyakan tanaman, terutama pada tanaman hortikultura. Sel-sel meristem pada umumnya stabil, karena mitosis pada sel- sel meristem terjadi bersama mericlone dengan pembelahan sel yang berkesinambungan, sehingga ekstra duplikasi DNA dapat dihindari. Hal ini menyebabkan tanaman yang dihasilkan identik dengan tanaman donornya. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga Selain dari perbanyakan, aplikasi kultur meristem yang terutama adalah eliminasi virus dari bahan tanaman dan penyimpanan plasma nutfah yang bebas virus dengan teknik cryopreservation: preservasi dengan temperatur rendah (Kartha, 1981, dalam Gunawan, 1988). Merurut Gautheret (1982, dalam Gunawan 1988), kultur meristem dan eliminasi virus, sejarahnya dimulai dari Stanley, seorang biokemis yang menganjurkan White yang pada waktu bekerja dengan kultur akar tomat untuk menumbuhkan virus dalam akar yang diisolasi. Dalam subkultur ada akar yang tidak mengandung virus, terutama bila eksplan yang diambil sangat kecil. Pada tahun 1952, Morel dan Martin berhasil memperoleh tanaman dahlia yang bebas virus. Penelitian ini kemudian berkembang pada banyak tanaman lain. Pada tahun 1960 Morel mencoba membebaskan tanaman Cymbidium dari virus, bahkan mendapatkan hasil yang kemudian menjadi dasar pembibitan komersial sekarang ini. Pada kultur meristem Cymbidium, Morel dapat menghasilkan perbanyakan diri secara cepat. Tanaman yang dihasilkan merupakan hasil perkembangan dan pertumbuhan dari jaringan vegetatif, sehingga plantula yang dihasilkan merupakan suatu. klon. Tanaman yang dihasilkan dari kultur meristem yang berupa klon sering disebut mericlone. Tahapan pertumbuhan dari kultur meristem Cymbidium dimulai dari terbentuknya kalus terlebih dahulu kemudian disusul terbentuknya protocorm (suatu struktur yang serupa dengan perkembangan awal dari perkecambahan biji anggrek yang sebelum tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, menggerombol menjadi suatu massa protocorm. Bila massa protocorm tersebut dipisah-pisahkan dan ditumbuhkan di media serupa yang baru maka struktur itu akan memperbanyak diri menjadi massa protocorm yang baru. Bila protocorm dipindahkan pada media lain yang mengarah pada pendewasaan dan perakaran maka protocorm akan tumbuh menjadi tanaman baru yang sempurna dan siap dipindah ke lapangan. Kultur Jaringan pada Berbagai Tanaman A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book tidak selalu berhasil. Cara yang paling efisien adalah dengan menggunakan kultur meristem. A. Teknik Isolasi Meristem Di bawah ini dibahas beberapa teknik kultur jaringan untuk berbagai tanaman. 1. Meristem Kedelai Peralatan: LAF, mikroskop binokuler dengan lampu, pinset berujung runcing, skalpel, dan jarum suntik. Bahan: Biji kedelai é Pada kultur jaringan ini biji kedelai dikecambahkan secara aseptik. Media MS + 0,1 um BA + 1,0 pm NAA (dapat menginduksi meristem menjadi tanaman lengkap). Cara kerja: Biji kedelai disterilkan dengan merendamnya dalam alkohol 70% selama 1 menit, dipindahkan ke dalam 20% chlorox selama 15-20 menit sambil digoyang, dan kemudian dibilas menggunakan aquades steril 4x untuk menghilangkan sisa-sisa chlorox. Biji tersebut dimasukkan ke dalam aquades steril dan direndam selama 5-6 jam. Biji-biji tersebut kemudian ditanam pada media MS dalam tabung reaksi 18 x 2,5 cm. Kecambah umur 1 minggu diisolasi meristemnya di bawah mikroskop binokuler (yang telah disterilkan dengan alkohol 70%) pada perbesaran 20 x 10. Organ daun dibuang secara hati-hati menggunakan skalpel atau jarum sampaiterlihat meristem yang berbentuk kubah (dome). Dengan jarum atau ujung scalpel kemudian dibuat irisan dengan bentuk V dengan Kultur Jaringan pada Berbagai Tanaman ukuran 0,2-0,3 mm. Meristem langsung dimasukkan ke dalam media kultur yang telah disediakan. Botol kultur diletakkan pada inkubator pada suhu 25-27°C dengan penyinaran selama 16 jam/hari. Meristem Kentang Persiapan bahan tanaman: Umbi kentang yang mempunyai bobot 30 g/buah atau umbi yang besar dipotong dengan berat 20 g/ potong dengan beberapa mata. . Umbi direndam dalam 0,03 ym GA3 selama 1 jam. Umbi diletakkan pada pasir yang lembab. d. Tunas yang 3-5 cm dipergunakan sebagai bahan awal isolasi meristem. . Tunas dicuci bersih menggunakan deterjen dan disterilkan dalam larutan chlorox 20% selama 7 menit, direndam lagi dalam larutan chlorox 10% selama 10 menit, dibilas menggunakan aquades steril. Tunas dipindahkan ke cawan petri steril. Bagian jaringan meristem tunas diambil dengan cara seperti pada pengambilan jaringan meristem kedelai. Media yang digunakan adalah MS + 1 g/L Bacto- tryptone. Botol kultur disimpan dalam inkubator pada suhu 25°C, panjang penyinaran 12 jam / hari, intensitas cahaya 150 lux selama 7 minggu. Plantula yang telah dihasilkan diuji dengan uji Elisa. Bila bebas virus, plantula dapat disubkultur dengan memotong-motong 1 bukuleksplan, dipindahkan ke media MS + 0,001 mg/L. Prosedur diulang tiap 20 hari untuk mendapatkan plantula dalam jumlah banyak. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga 3. Meristem Anggrek Cymbidium Cymbidium dapat dikulturkan pada beberapa media, seperti media Vacint & Went, Muller & Morel, MS % atau Knudson C. Tanaman ini dapat ditanam dalam media cair (botol kultur diletakkan di atas shaker dengan pengocokan) ataupun padat dengan penambahan agar- agar 0,8%. Isolasi bahan tanam: a. Pucuk Cymbidium dipotong sepanjang 3 cm. Daun- daun yang menyelubungi dibuang. Pucuk direndam dalam alkohol 70% selama 2 menit, dilakukan dua kali, dan kemudian dibilas dengan air steril. . Pucuk direndam ke dalam larutan chlorox 20% selama 5 menit, bilas dengan air steril 2-3 kali dan selanjutnya direndam kembali ke dalam larutan chlorox 10% selama 10 menit. Pucuk dibilas menggunakan aquades steril, selanjutnya diletakkan pada cawan petri steril. c. Jaringan meristem yang berbentuk kubah (dome) diambil sekitar 0,5 mm dari titik tumbuh dengan 2 calon daun. Jaringan meristem diletakkan di dalam air steril dalam cawan petri. Jaringan tersebut kemudian dipindahkan pada media dalam botol kultur. d. Tahapan kultur Kultur meristem anggrek dapat dibagi menjadi 3 tahapan yang berkesinambungan, yaitu: 1). Inokulasi eksplan dan pembentukan protocorm awal. 2). Perbanyakan protocorm. 3). pembentukan calon tanaman sempurna (plantula). Pada tahap pertama, eksplan_ diinokulasikan ke Kultur Jaringan pada Berbagai Tanaman dalam media cair. Boto! kultur dikocok terus-menerus menggunakan shaker hingga eksplan membentuk massa protocorm. Shaker kemudian diletakkan pada ruangan yang bersuhu 22°C dengan pencahayaan sekitar 100 fc. Tahap kedua, perbanyakan protocorm, yaitu dengan memotong-motong protocorm dan dipindahkan ke media segar. Tahap kedua memerlukan waktu 2 bulan. Media yang digunakan dan pengocokannya sama seperti pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah memperoleh calon tanaman sempur- na (bibit), yaitu dengan perakaran tunas. Protocorm dari tahap kedua dipanen dan diambil yang berukuran 0,5 cm (satu eksplan satu protocorm). Protocorm yang masih belum mencapai ukuran tersebut ditinggalkan dalam botol kultur untuk diperbanyak lagi. Protocorm dewasa dipindahkan dalam media padat sehingga membentuk tunas dan akar. Bila plantula telah terbentuk sempurna maka dapat diaklimatisasi untuk dipindahkan ke lapangan. B. Kultur Jaringan pada Kentang Alat yang digunakan untuk percobaan penelitian terbagi- bagi sesuai tahapan kerja dalam kultur jaringan, yaitu sebagai berikut: 1. Peralatan Pembuatan Media Peralatan yang digunakan untuk membuat media terdiri atas neraca analitis berbagai ukuran, spatula untuk mengambil bahan baku media, lemari pendingin untuk tempat penyimpanan larutan stok siap pakai, garam- garam organik, vitamin, air kelapa serbitol dan manitol sebagai bahan percobaan, hot plate, magnetic stirel, pH meter, injektor agar-agar, autoklaf, alat-alat gelas yang aap Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga Bahan dengan hak cipta A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book Eksplan dibilas dengan alkohol 96% dan disterilkan dengan larutan chlorox 10% selama 10 menit, dan larutan chlorox 1% selama 1 menit, kemudian dibilas dengan air steril. Tunas diambil dengan menggunakan pinset dan ditusuk dengan stick needJe. Daun pada tunas dibuang dengan scalpel hingga terlihat 2 daun primordial seperti kubah. Meristem dipotong di atas cawan petri dengan ukuran 0,3-0,4 mm dengan scalpel dan ditanam langsung ke dalam test-tube yang berisi media MS + BAP 0,3 mgjil. Setelah selesai dipindahkan di dalam ruang pertumbuhan atau inkubasi dengan suhu 20-22°C. Lama penyinaran 16 jam, cahaya berkisar 1.500—3.000 lux. Meristem akan tumbuh setelah 3 sampai 6 bulan. Multiplikasi Plantlet yang dihasilkan dari meristem dapat dimultiplikasi dengan stek buku tunggal. Stek mikro yang telah berumur 3-4 minggu diperbanyak dengan subkultur, ditanam pada botol kultur media MS + GA3 0.1 mgjl. Dalam waktu 3 sampai dengan 4 minggu plantlet sudah bisa diperbanyak lagi. Stek mikro disimpan pada ruang kultur atau inkubator dengan suhu 20—22°C dan diberikan cahaya 1.500—3.000 lux dengan lama penyinaran 16 jam/ hari. 5. Aklimatisasi Aklimatisasi merupakan kegiatan pemindahan tanaman dari invitro ke media tanam di green house. Plantlet dalam botol yang siap aklimatisasi dikeluarkan dengan menggunakan pinset. Plantlet dibersihkan dari agar- agar dengan air yang mengalir. Akar plantlet yang terlalu panjang harus dipotong. Plantlet kemudian ditanam pada media tanah dalam baki plastik atau seed bed. Kultur Jaringan pada Berbagai Tanaman A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book pupuk majemuk yang mengandung sejumlah unsur hara yang diperlukan tanaman dengan menambahkan agar- agar untuk menumbuhkan tanaman. Sterilisasi dapat dilakukan dengan panci presto, bahkan dandang. Meski hasilnya tidak sebagus cara modern, namun cukup membantu. Sejumlah bahan alami dapat digunakan untuk mengganti bahan-bahan kimia untuk kultur jaringan, di antaranya air kelapa, yang bisa digunakan untuk kultur jaringan pada anggrek. Air kelapa memang tidak bisa langsung digunakan untuk kultur jaringan pada anggrek. Komposisi untukmedia anggrek dan kulturjaringan berbeda. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa takaran air kelapa yang pas adalah 150 ml air kelapa per liter media. KNO, murni yang mahal harganya bisa diganti dengan pupuk NPK yang mudah ditemukan di toko pertanian. Unsur makro, mikro, vitamin sumber energi, bahan organik seperti asam amino dan asam lemak, pemadat, serta hormon. Untuk menghemat biaya, pisang ambon juga dapat digunakan sebagai bahan media kultur jaringan. Pisang ambon mengandung karbohidrat berenergi tinggi. Setiap 100 g berat kering pisang mengandung energi 136 kalori. Taoge mengandung antioksidan, vitamin E, kanavalin - jenis asam amino dan hormone auksin. Sementara buncis mengandung protein, karbohidrat, vitamin, serat kasar, dan mineral. Namun yang paling penting dari buncis adalah kandungan sitokininnya yang mampu memacu pertumbuhan tunas. Kerapatan botol kultur jaringan harus diperhatikan. Selapis penutup plastik tak bisa menahan tekanan dari luar yang cukup besar. Karet gelang pun akan memuai jika terkena panas sehingga 2 karet tak cukup kencang untuk mengikat plastik penutup botol, Bila memuai, ikatan akan Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book A You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book kultur jaringan tanaman Cl Fem av lage] aan) 34242] * Pedoman teknik + Prospek bisnis Kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tanaman dalam media buatan. Dengan metode ini berbagai bagian tubuh tanaman dapat ditumbuhkan menjadi tumbuhan baru, sehingga sangat menguntungkan karena perbanyakan tanaman hingga ratusan, bahkan ribuan kali, dapat dilakukan dalam waktu singkat. Kalau selama ini kultur jaringan dikenal sebagai metode perbanyakan tanaman yang mahal, ternyata kultur jaringan juga dapat dilakukan menggunakan media yang murah, seperti pisang, taoge, atau kentang. Bahkan kultur jaringan juga dapat dijadikan usaha dalam skala rumah tangga. Ingin mencoba? Semuanya dibahas lengkap dalam rel ene Penorbit ANDI | | | ea ee eer ‘E-mail : panerbitan@andipublishar.com Pee ee ea Dapatkan Info Buku Baru, Kirim E-mail: aloe Late oOo ea eel) 1 hak cipta

You might also like