Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
DAFTAR ISI
Zaman
dan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar,
sudah
dapat
membuat
dan
meningkatkan
berkembang
Perunggu.
Pada
dari
zaman
zaman
ini
Neolitikum
manusia
sampai
sudah
zaman
mengenal
dimana
purbalingga
adalah
adalah
suatu
barat
kota
yogyakarta.
Daerah
ini
ternyata
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian sejarah kehidupan megalitikum
yang ada di Indonesia?
1.2.2 Bagaimana penyebaran kebudayaan megalitikum di
Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana kepercayaan yang dianut pada zaman
megalitikum ?
1.2.4 Bagaimana kehidupan sosial pada zaman megalitikum ?
1.2.5 Apa saja peninggalan zaman megalitikum ?
sejarah
kehidupan
manusia
pada
zaman megalitikum.
1.3.2 Membantu untuk menjelaskan penyebaran kehidupan di
zaman megalitikum.
BAB II
PEMBAHASAN
sampai
zamanPerunggu.
Pada
zaman
ini
manusia
sudah
mengenal
kepercayaan.
Walaupun
karena
pengetahuanmanusia
sudah
mulai
Von
Heine
Geldern,
kebudayaan
(2500-1500
Kebudayaan
Kapak
SM)
Persegi
dibawa
(Proto
oleh pendukung
Melayu).
Contoh
yang
dinyatakan
dalam
uraian
di
atas,
Keagamaan
Kuno.Penemuan-penemuan
Masyarakat
sejumlah
Sunda
bangunan
era
seperti
terhadap
leluhur,
benda-benda
(ladang)
dan
beternak,
membuat
masyarakat
lalu
melakukan
upacara
ritual
yang
melaksanakan
masyarakat
batu-batu
ritual
prasejarah
besar
(megalit)
atau
itu
upacara
berkumpul
seperti
di
punden-
wilayah
Jawa
bagian
barat.
Dibandingkan
meninggalkan
bangunan-bangunan
tersebut.
megalitik
persembahan/penyembahan
terhadap
roh
juga
mengusir
yang
roh
dipercayai
jahat,
masyarakat
mengobati
orang
dalam
sakit,
hal
dan
manusia
purba
telah
mengenal
suatu
atau
serba
hebat.
Selain
itu
mereka
purba
ini
kemudian
berkesimpulan
bahwa
Begitupun
terhadap
batu
besar
serta
gunung
meletus
dianggap
menakutkan
dan
dan
binatang
yang
menakutkan
dan
mereka
tinggal
di
tempat
tertentu
atau
berada
di
atau
dipahat.
Bangunan
megalitik
hampir
sejumlah
bangunan
era
masyarakat
kepercayaan,
sunda
seperti
telah
terhadap
mengenal
leluhur,
sejumlah
benda-benda
tanam
masyarakat
(ladang)
percaya
dan
terhadap
beternak,
kekuatan
membuat
alam.
Untuk
melaksanakan
masyarakat
batu-batu
ritual
prasejarah
besar
(megalit)
atau
itu
upacara
berkumpul
seperti
di
punden-
sepanjang
wilayah
jawa
bagian
barat.
Dibandingkan
meninggalkan
bangunan-bangunan
megalitik
tersebut.
Kehidupan yang serba tergantung kepada alam
membuat
pola
hidup
yang
bergotong-royong.
Dalam
nilai
atau
hukum
yangdiberlakukan.
10
seperti
berburu
dan
mengumpulkan
makanan,
tanam.Kebudayaan
megalithikum
adalah
mengenal
kepercayaan
animisme.
utamanya
1.Menhir
Menhir adalah tugu atau batu yang tegak, yang
sengaja di tempatkan di suatu tempat untuk memperingati
orang yang sudah meninggal. Batu tegak ini berupa media
penghormatan dan sekaligus lambang bagi orang-orang
yang sudah meninggal tersebut.
Menhir adalah batu yang serupa dengan dolmen,
merupakan batuan dari periode neolitikum yang umum
ditemukan di perancis, inggris, irlandia, spanyol dan italia.
Batu-batu ini dinamakan juga megalitik (batu besar)
dikarenakan ukurannya. Mega dalam bahasa Yunani artinya
besar dan lith berarti batu. Para arkeolog mempercayai
bahwa situs ini digunakan untuk tujuan religius dan
memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan
arwah nenek moyang.
2. Punden berundak
Punden berundak merupakan bangunan yang di
susun secara bertingkat-tingkat yang di maksudkan untuk
melakukan
pemujaan
terhadap
roh
nenek
moyang,
ditemukan
pada
situs-situs
purbakala
dari
austronesia.
bangunan
Bangunan
yang
suci,
tersebut
dan
lokasi
dianggap
tempat
12
3. Kubur batu
Bentuknya mirip seperti bangunan kuburan seperti
yang dapat kita lihat saat ini, umumnya tersusun dari batu
yang terdiri dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar.
Sebagian besar kubur batu yang di temukan terletak
membujur dari arah timur ke barat. Pada masa pra sejarah
ketika kebudayaan megalitikum berkembang bahwa kubur
batu merupakan salah satu dari jenis peninggalan batubatu besar (megalit). Sedangkan sesuai dengan namanya
fungsi dari kubur batu sendiri sebagai tempat penguburan
bagi orang-orang yang dihormati di lingkungan masyarakat
yang hidup pada masa megalit. Kubur batu ini sudah
dilakukan pengamanan dengan cara diberi pagar keliling
yang terbuat dari kayu dengan ukuran panjang 5,50 meter
dan lebar 5 meter. Sedang bagian atas di beri cungkup
seng dengan tiang penyangga dari kayu dan pondasi
semen.
4. Sarkofagus
Sejenis kubur batu tetapi memiliki tutup di atasnya,
biasanya antara wadah dan tutup berukuran sama. Pada
dinding muka sarkofagus biasanya diberi ukiran manusia
atau binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis.
Sarkofagus sering disimpan di atas tanah. Oleh karena itu
sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti.
Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai
bagian
dari
sementara
sebuah
beberapa
makam
yang
atau
lain
beberapa
dimaksudkan
makam
untuk
13
merupakan
bangunan
megalitik
yang
arca
yang
dinamakan
batu
gajah,
yaitu
wajah
manusia
14
yang
mungkin
merupakan
2.6
begitu
dinamis
dan
monumental,
yang
15
Megalitik
di
wilayah
Pasemah
muncul
bentuk-bentuk
yang
sangat
monumental.
megalitik
Pasemah
mulai
diteliti
Hindoe-belden
in
binnenlanden
van
tulisan
Ullmann
tersebut
H.
Loffs
16
Asmar,
Haris
Sukendar,
Bagyo
Prasetyo,
dari
Balai
Arkeologi
Palembang
secara
nekara
yang
merupakan
kebudayaan
yang
dilakukan
peneliti
Balai
Arkeologi
sendiri
(1996).
17
situs
yang
terletak
di
atas
bukit,
pegunungan
morfologi
Dumai
bergelombang
(1700
mdpl).
ketinggian
Satuan
puncaknya
berlembah
morfologi
dataran
dan
berkelok-kelok.
dimanfaatkan
sebagai
Satuan
lahan
vulkanis.
Daerah
Lahat
dengan
pemukiman.
Pemilihan
ini
tampaknya
18
megalitik,
beserta
dolmen
dan
menhir.
batupasir
berwarna
kuning
keputih-putihan,
peninggalan
megalitik
ini
berada
di
19
arca
megalitik
yang
tersebar
sangat
luas,
mungkin
mempunyai
makna
lain
tersendiri.
20
Batu Macan
Arca yang lain di antaranya apa yang disebut sebagai
Batu Macan di Desa Pagaralam, Pagergunung. Arca ini
menunjukkan seekor macan yang memeluk mesra dari
belakang suatu figur yang kurang begitu jelas, apakah
seekor macan yang lain, seekor kera besar, atau seorang
raksasa. Adapun di Desa Muaradanau, di antara
perkebunan karet, dijumpai arca batu seorang raksasa
yang sedang duduk bersila dengan satu kaki tertekuk
dipeluk lengannya yang memegang sesuatu yang mirip
pisang. Raksasa ini menindih mahluk mirip manusia yang
lebih kecil yang seperti ditikam di punggung dengan pisau
yang dipegang tangan kirinya. Arca ini disebut sebagai
Batu Buto.
Di Desa Gunungmegang, Kecamatan Jarai, masih di
Kabupaten Lahat, berbatasan dengan Kota Pagaralam,
beberapa tinggalan magalitiknya lebih bervariasi. Selain
arca, dijumpai juga ruang-ruangan yang dindingnya
tersusun dari batu, sehingga dikenal sebagai kubur batu
atau bilik batu. Ahmad Rivai, warga Desa.
21
bahwa
kubur-kubur
batu
dan
arca-arca
tanggunungjawabnya,
yaitu
Kubur
Batu
volkanik,
sedimentasi
dari
yaitu
batu
yang
hasil
letusan
terbentuk
gunung
api.
secara
Batunya
lubang
kecil
atau
goresan-goresan
dangkal.
puncak
Gunung
Dempo,
sementara
ia
mendirikan
batu
besar
(dolmen)
untuk
abad
ke-20).
Etnik
23
Nias
masih
menerapkan
beberapa
elemen
megalitik
dalam
kehidupannya.
kegiatan
sehari-hari.
Kubur
batu
masih
bidang
teknologi,
di
samping
berusaha
kompleks
pembuatan
gerabah
yang
sangat
BAB III
PENUTUP
24
3.1 Kesimpulan
Pada zaman megalitikum di indonesia, manusia
purba
telah
mengenal
suatu
kepercayaan
terhadap
memuja
benda-benda
dan
binatang
yang
(1000-100
SM)
dibawa
oleh
pendukung
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya banyak
sekali kekurangan yang ada. Untuk itu dibutuhkan sekali
saran
dan
kritik,
agar
dalam
pembuatan
makalah
25
DAFTAR PUSTAKA
Nasional
Indonesia.
26