Professional Documents
Culture Documents
HALUSINASI
A. Kasus (Masalah Utama)
Halusinasi
1. Pengertian
cara
Menutup
telinga,
Menunjuk-nunjuk
ke
arah
Pasien mengatakan :
Mendengar suara-suara atau kegaduhan, Mendengar suara
yang
mengajak
bercakap-cakap,
Mendengar
suara
gambar kartun
baingan
yang
rumit
atau
Faktor Prediposisi
Biologis
Abnormalitas
perkembangan
sistem
saraf
yang
Pembesaran
ventrikel
dan
penurunan
massa
kortikal
Psikologis
Keluarga,
pengasuh
dan
lingkungan
klien
sangat
Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi
realita seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang,
kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi
disertai stress.
b.
Faktor Presipitasi
terhadap
stressor
dan
masalah
koping
dapat
Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi
terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku.
3) Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam
menanggapi stressor.
2. Patofisiologi
a.
verbal
yang
lambat
jika
sedang
asyik
dengan
d.
halusinasinya.
Halusinasi
yang
sebelumnya
Klien
mengatakan
melihat
atau
Data objektif
cara
menghardik
halusinasi,
cara menggunakan
obat
pentingnya
aktivitas
yang
teratur,
melatih
pasien
melakukan
aktivitas,
pelaksanaan
kegiatan,
memberikan
reinforcement.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP) Pasien
SP I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SP II
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (evaluasi
kemampuan menghardik).
pasien
memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan harian.
SP III
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (evaluasi
kemampuan menghardik dan minum obat).
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
bercakap-cakap.
3. Menganjurkan pasien
memasukkan
dalam
dengan
jadwal
kegiatan harian.
SP IV
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (evaluasi
kemampuan menghardik, minum obat dan bercakapcakap).
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian.
3. Mengajurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
Contoh Latihan :
Bantu pasien mengenal halusinasi, jelaskan cara-cara
kontrol halusinasi, ajarkan pasien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama yaitu menghardik halusinasi.
ORIENTASI
Assalamualaikum Mas, Saya perawat yang akan merawat mas.
Perkenalkan nama saya Totok Supriadi, biasa di panggil Totok,
Betul ini mas Adi? Kalau boleh tahu nama lengkapnya siapa?
Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan mas hari ini?
Ada keluhan yang mas rasakan hari ini? Baiklah, saya dengar
mas sering mendengar suara-suara yang tak tampak wujudnya,
benar begitu? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
suara tersebut. Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit.
Baiklah Mas, bagaimana kalau sekarang kita berbincangbincang mengenai jenis halusinasi, respon terhadap halusinasi,
dan kita akan belajar menghardik halusinasi, dan kita masukkan
ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari pasien. Dimana kita bisa
bercakap-cakap? Disini, di depan?
KERJA
Apakah mas Adi mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara tersebut? Apakah terus terdengar atau
sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering mas Adi dengar?
Berapa kali sehari? Biasanya pada keadaan apa suara itu
muncul? Mas Adi, saya punya beberapa cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara
tersebut. Kedua, dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan aktivitas yang sudah terjadwal, dan yang
keempat dengan minum obat yang teratur. Iya.. Bagaimana
kalau kita belajar cara yang pertama dulu, yaitu dengan
menghardik. Mau tidak mas?? Caranya begini : saat suara itu
muncul, langsung Mas Adi bilang ,Saya tidak mau dengar.
Pergi..!! Kamu suara palsu. Begitu di ulang-ulang terus sampai
suara itu tidak terdengar lagi. Mengerti mas? Coba mas Adi
peragakan. Nah begitu, bagus. Coba lagi. Ya bagus, Mas Adi
sudah bisa.
TERMINASI
jelaskan
jenis
halusinasi,
isi
halusinasi,
waktu