Professional Documents
Culture Documents
Safety
(KESELAMATAN PASIEN)
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Infeksi nosokomial
Salah dalam
menggunakan
Dekubitus
peralatan medis
Pasien jatuh
Salah identifikasi
Salah bedah
FAKTA
Iowa
1993:
4%
pasien
anak
di-dokter-i
oleh
orangtuanya
sendiri.
Sebanyak
2/3
di
antara
dokter-orangtua
tersebut
menuliskan
resep
untuk
anak
mereka.
1991:
99%
dokter
yang
dilibatkan
dalam
survey
mengatakan
keluarganya
pernah
meminta
saran
kesehatan,
diagnosa,
dan
pengobatan.
83%
mengaku
pernah
meresepkan
obat
untuk
keluarga.
FAKTA
Alasan:
nyaman,
menghemat
pengeluaran,
keyakinan
bahwa
Saya
memberikan
perawatan
terbaik.
Th/:
perawatan
kondisi
minor,
akut,
hingga
serius,
serta
prosedur
invasif.
5%
dokter
di
RS
merawat
sendiri
orang-orang
yang
mereka
sayangi.
9%
melakukan
operasi
kepada
keluarga
sendiri.
Keselamatan Pasien
Proses
atau
struktur
yang
mengurangi
risiko
kejadian
2dak
diinginkan
(adverse
events)
akibat
pajanan
(exposure)
sistem
pelayanan
kesehatan
atau
prosedur
pengobatan.
Bertujuan
untuk
menciptakan
layanan
kesehatan
yang
aman,
baik
bagi
pasien
maupun
petugas.
Keselamatan
pasien
adalah
sistem
dan
ciri
terpenAng
dari
layanan
berkualitas.
Masalah
bersama
organisasi,
manajemen,
ekonomi,
dan
klinik.
Tantangan:
kompleksitas
proses
layanan
kesehatan,
kebiasaan
menyalahkan
dan
mengingkari.
Keselamatan Pasien
Keselamatan
adalah
prinsip
mendasar
dalam
perawatan
dan
komponen
kri2s
dalam
manajemen
mutu.
Prak2k
Keselamatan
Pasien
akan
:
Menyelamatkan
nyawa.
Menurunkan
angka
kesakitan.
Karena
itu
Kebijakan
Keselamatan
Pasien
Nasional
sangat
dibutuhkan.
Situasi di Indonesia
Di
Indonesia
keselamatan
pasien
telah
menjadi
perhaAan
serius.
Peneli2an
pertama
dilakukan
di
rawat
inap
15
rumah
sakit
dengan
4500
rekam
medik
(Utarini
et
al.,
2000).
Hasilnya
menunjukkan
angka
KTD
yang
sangat
bervariasi,
yaitu
8,0%
hingga
98,2%
untuk
diagnos.c
error
dan
4,1%
hingga
91,6%
untuk
medica.on
error.
Sejak
itu,
buk2-buk2
tentang
keselamatan
pasien
di
Indonesia
pun
semakin
banyak.
Upaya
Meningkatkan
Pa4ent
Safety
Mempromosikan
budaya
keselamatan
dan
kepen2ngan
pasien
di
atas
kepen2ngan
staf
UU dan Peraturan
UU
no
8
/1999:
Perlindungan
konsumen
UU
no
29:
Praktek
Kedokteran
2005:
Gerakan
Keselamatan
Pasien
Rumah
Sakit
Komisi
Akreditasi
RS
Kemenkes
2011:
Permenkes
1691,
Keselamatan
Pasien
RS
Wajib:
Tim
Keselamatan
Pasien
RS
UU no 29/2004, pasal 4
Dokter/Dokter Gigi dalam menyelenggarakan praktik
wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran dan
kedokteran gigi
dibedakan menurut jenis dan strata pelayanan
kesehatan
Identifikasi Risiko
Laporan
KTD
Review
Rekam
Medik
Pengaduan
pasien
dan
keluarga.
Survey,
self
assessment.
PNPK
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Standar Layanan
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
PAPDI
:
Tata
laksana
HIV/AIDS
IDAI
:
Tata
Laksana
Berat
Badan
Bayi
Lahir
Rendah
IKABI
:
Tata
Laksana
Luka
Bakar
POGI
:
Eklampsia
Standar Layanan
Standar Layanan
PPK
Panduan
PrakAk
Klinis
(adaptasi
sesuai
fasilitas
setempat)
Demam
berdarah,
pneumonia,
kanker
serviks,
kanker
nasofaring.
Clinical
Pathway
Stroke
Iskemik,
Sec2o
Caesaria,
Tetralogi
Fallot,
HIV
Leukemia
limfoblas2k
akut,
kemoterapi
induksi
LAM
VIII
Limfoma
non-Hodgkin
Standar Layanan
Dibutuhkan
lebih
banyak
PNPK
&
PPK
Tata
Cara
Konsensus
Batasan
kompetensi
pemberi
layanan
Standar Layanan
Pedoman
Nasional
Pelayanan
Kesehatan
(PNPK)
Permenkes
No
1438/IX/2010
Dibuat
oleh
kelompok
pakar,
koordinasi
oleh
Kemenkes
Standar
/
Pedoman
Pelayanan
Medik
Panduan
Prak2k
Klinis
(PPK)
-
Adaptasi
sesuai
fasilitas
setempat.
Clinical
Pathway
Kendala
Penerapan
Pa4ent
Safety
di
Indonesia
Aturan Praktik
Batasan
Andakan
atau
jumlah
pasien
per
hari
belum
ada
kesepakatan.
Maksimal
konsultasi
per
hari
45
pasien?
Batas
Andakan
perhari
diserahkan
pada
masing-masing
PDSp/
PDPP
Kondisi
kesehatan
yang
perlu
dievaluasi
:
-
Kondisi
kesehatan
sik
-
Kondisi
kesehatan
mental
/
perilaku
-
Demensia
-
Pasca
stroke
-
Riwayat
kejang
-
Sirosis
ha2
-
Gagal
ginjal
menahun
-
Penyakit
lain
yang
berat
Aturan Praktik
Aturan
prakAk
generik
diatur
oleh
MPPK
IDI.
Aturan
detail
dibuat
oleh
Perhimpunan
masing-masing.
Aturan
Generik:
Batasan
umur
untuk
prak2k
Bedah
70
th,
Non
bedah
75
th.
Bila
di
atas
usia
tersebut
masih
ingin
berprak2k,
maka
dokter
yang
bersangkutan
harus
mengajukan
permohonan
rekomendasi
dan
disertai
hasil
pemeriksaan
di
bidang
Neurologi
(demen2a,
stroke
dll),
Psikiatri,
THTKL
(tuli)
dan
Mata
(gangguan
penglihatan)
Permohonan
tersebut
akan
dievaluasi
oleh
peer
grupnya
(dan
IDI
Cabang
setempat).
KESIMPULAN