You are on page 1of 13

BAB IV

METODEOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan regresi. Dengan

demikian dapat diketahui bagaimana pengaruh faktor sikap, perilaku dan

motivasi perawat terhadap pelaksanaan peran dan fungsi perawat di

Puskesmas Indrajaya 2016.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Puskesmas

Indrajaya sebanyak 50 orang.

4.2.2 Sampel

Pengambilan sampel penelitian ini adalah dilakukan secara Total Sampling

dimana sampel yang diambil adalah semua perawat yang bekerja di

Puskesmas Indajaya.

4.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 12 Agustus 2016. Lokasi

penelitian di wilayah kerja Puskesmas Indrajaya.

34
35

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh di lapangan dengan

menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui

pelaksanaan peran dan fungsi perawat yang meliputi: peran, perilaku,

sikap, dan motivasi.

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder mendapatkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Pidie, dan Puskesmas Indra Jaya, tempat penelitian serta buku-

buku perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian serta pendukung

lainnya.

4.5 InstrumenPenelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

yang dibagikan kepada responden oleh peneliti berupa 15 pertanyaan tentang

peran dan fungsi perawat,15 pertanyaan tentang perilaku, 8 pertanyaan tentang

sikap dan 8 pertanyaan tentang motivasi. Kemudian setelah selesai di

kumpulkan kembali kepada penulis dimana jawaban yang benar diberikan

bobot 1.

4.6 Prosedur Tehnik Pengumpulan Data

4.6.1 Uji Validitas

Validitas yaitu tingkat kehandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan atau sejauh mana suatu alat ukur tepat dalam mengukur suatu data,
36

dengan kata lain alat ukur/instrument memang benar-benar mengukur apa

yang ingin diukur (Sugiyono, 2007).

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik perlu

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas diperlukan untuk

mengetahui apakah instrument penelitian (kuesioner) yang dipakai cukup

layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiyono

(2007) menyatakan bahwa instrument dikatakan valid, apabila instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur

mengukur apa yang ingin diukur. Data untuk mengetahui kuesioner mampu

mengukur apa yang hendak diukur, maka dapat diuji dengan uji korelasi

dengan skor (nilai) tiap-tiap soal dengan skor total kuesioner tersebut. Uji

validitas dilakukan mengunakan taraf signifikan 5% dengan 10 orang

responden (df=n-2.df=10-2) angka kritis adalah 0,576 (rtabel). Bila nilai

kolerasinya dari pada pernyataan dalam kuesioner adalah 0,632 atau diatas

0,632 maka kuesioner tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa

pernyataan itu valid, sebaliknya bila nilai kolerasi dibawah, 0,632 maka

pernyataan dalam kuesioner tidak valid (Notoamodjo, 2005).


37

Tabel 4.1 Validitas Kuesioner Peran


Corrected
Pertanyaan Item-Total R Tabel Keterangan
Coleration
Peran 1 0.655 Valid
Peran 2 0.672 Valid
Peran 3 0.688 Valid
Peran 4 0.672 Valid
Peran 5 0.655 Valid
Peran 6 0.672 Valid
Peran 7 0.672 Valid
Peran 8 0.672 0.632 Valid
Peran 9 0.655 Valid
Peran 10 0.662 Valid
Peran 11 0.644 Valid
Peran 12 0.729 Valid
Peran 13 0.644 Valid
Peran 14 0.635 Valid
Peran 15 0.662 Valid

Tabel 4.2 Validitas Kuesioner Perilaku


Corrected
Pertanyaan Item-Total R Tabel Keterangan
Coleration
Prilaku 1 0.700 Valid
Prilaku 2 0.661 Valid
Prilaku 3 0.688 Valid
Prilaku 4 0.661 Valid
Prilaku 5 0.640 Valid
Prilaku 6 0.638 Valid
Prilaku 7 0.654 Valid
Prilaku 8 0.700 0.632 Valid
Prilaku 9 0.638 Valid
Prilaku 10 0.737 Valid
Prilaku 11 0.661 Valid
Prilaku 12 0.837 Valid
Prilaku 13 0.737 Valid
Prilaku 14 0.837 Valid
Prilaku 15 0.640 Valid
38

Tabel 4.3 Validitas Kuesioner Sikap


Corrected
Pertanyaan Item-Total R Tabel Keterangan
Coleration
Sikap 1 0.643 Valid
Sikap 2 0.688 Valid
Sikap 3 0.635 Valid
Sikap 4 0.637 Valid
0.632
Sikap 5 0.765 Valid
Sikap 6 0.640 Valid
Sikap 7 0.643 Valid
Sikap 8 0.765 Valid

Tabel 4.4 Validitas Kuesioner Motivasi


Corrected
Pertanyaan Item-Total R Tabel Keterangan
Coleration
Motivasi 1 0.633 Valid
Motivasi 2 0.760 Valid
Motivasi 3 0.762 Valid
Motivasi 4 0.762 Valid
0.632
Motivasi 5 0.762 Valid
Motivasi 6 0.760 Valid
Motivasi 7 0.635 Valid
Motivasi 8 0.688 Valid

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa variabel peran

sebanyak 15 pertanyaan mempunyai nilai rhasil > rtabel (0.632), maka dapat

disimpulkan bahwa sluruh pertanyaan tersebut valid.

Untuk variabel perilaku (tabel 4.2), dengan 15 pertanyaan mempunyai

nilai rhasil > rtabel (0.632). Dengan demikian seluruh pertanyaan tersebut valid.

Untuk variabel sikap dan motivasi (tabel 4.3 dan tabel 4.4) dengan jumlah
39

pertanyaan masing-masing 8 pertanyaan mempunyai hasil rhasil > rtabel (0.632).

Dengan demikian seluruh pertanyaan pada variabel-variabel tersebut valid.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan

menggunakan metode Cronbachs Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat

ukur dari satu kali pengukuran. Jika r Alpha positif, dan rAlpha > rtabel, maka

variabel yang diuji tersebut reliable (Notoamodjo, 2005).

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakan instrument yang

didalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari 1 kali, paling tidak oleh

responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata

lain, reabilitas instrument mencari tingkat konsistensi. Uji reabilitas dilakukan

dengan membandingkan nilai r hasil (nilai Cronbachs Alpha) dengan r tabel.

Uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 11.

Pada variabel peran didapatkan nilai ralpha (0,916), bila r > rtable (0,632)

maka pertanyaan kuesioner tersebut adalah reliabel. Pada variabel perilaku

didapatkan nilai ralpha (0,926), bila r > rtable (0,632) maka pertanyaan kuesioner

tersebut adalah reliabel. Untuk variabel sikap didapatkan nilai ralpha (855), bila

r > rtable (0,632) maka pertanyaan kuesioner tersebut adalah reliabel. Dan

untuk variabel motivasi didapatkan nilai ralpha (834), bila r > rtable (0,632)

maka pertanyaan kuesioner tersebut adalah reliabel.


40

4.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data tehnik yang digunakan adalah dengan

menyebarkan kuesioner. Adapun prosedur dan langkah-langkah pengumpulan

data adalah sebagai berikut :

1) Tahap persiapan pengumpulan data

Tahap persiapan pengumpulan data dilakukan melalui prosedur

administrasi yang telah ditetapkan berupa pengurusan izin dari Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Medika Nurul Islam Sigli dan

izin dari Puskesmas Indrajaya Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie.

2) Tahap Pengumpulan Data

Setelah mendapat izin dari Puskesmas Indrajaya Kecamatan

Indrajaya Kabupaten Pidie untuk melakukan penelitian, selanjutnya

Peneliti mendatangi responden yang telah ditetapkan sesuai dengan sampel

penelitian yaitu sebagian masyarakat didesa tersebut, dan melakukan

pengumpulan data dengan tahapan sebagai berikut :

(1) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian serta

meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian

dengan menandatangani lembar perestujuan menjadi responden yang

telah disediakan.

(2) Selanjutnya peneliti membagi kuesioner penelitian dan menjelaskan

tata cara pengisian kuesioner sampai responden mengerti, kemudian

responden dipersilahkan untuk mengisi kuesioner tersebut.


41

(3) Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden agar bila

ada pernyataan yang tidak jelas dapat langsung dijelaskan kepada

responden tanpa bermaksud mengarahkan jawaban responden.

(4) Setelah kuesioner penelitian selesai diisi, maka sebelum dikumpulkan

kelengkapan jawaban responden diteliti kembali. Kuesioner yang

belum lengkap diisi, langsung peneliti meminta responden untuk

melengkapinya saat itu juga.

(5) Peneliti kemudian melakukan terminasi dengan responden dan setelah

data terkumpul, penulis melapor kembali Puskesmas Indrajaya

Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie untuk mendapatkan surat

keterangan telah selesai melakukan penelitian.

4.8 Pengolahan Data dan Analisa Data

4.8.1 Pengolahan Data

Menurut Budiarto (2006), data yang telah didapatkan akan diolah dengan

tahap-tahap berikut:

1) Editing

Yaitu melakukan pengecekan kembali apakah semua item pertanyaan telah

terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat mengganggu

pengolahan data selanjutnya.

2) Coding

Yaitu memberi kode berupa nomor pada lembaran kuisioner untuk

memudahkan pengolahan data.


42

3) Transfering

Yaitu data yang diberikan kode disusun secara berurutan sesuai dengan

klasifikasi.

4) Tabulating

Yaitu pengelompokan responden yang telah dibuat pada tiap-tiap variabel

yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi

frekuensi.

4.8.2 Analisa Data

1) Univariat

Analisis ini dilakukan terhadap variabel dari penelitian,

umumnya analisis ini menghasilkan dan persentasi dari tiap variabel

atau sub-variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Budiarto, 2002) :

P = x 100%

Keterangan :

P = Persentase
F = Frekuensi
n = Jumlah semua responden

2) Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah

data-data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini untuk

menentukan langkah seterusnya, untuk mengetahui distribusi data yang


43

diperoleh maka dilakukan dengan menggunakan pendekatan uji non

parametric test kolmogorov smirnov (K-S).

Uji non parametric test kolmogorov smirnov (K-S) dalam

penelitian ini menggunakan program statistic SPSS IBM Versi 23. Uji

diterapkan pada semua variable dalam penelitian sehingga dapat

diperoleh gambaran normalitas distribusi data yang ditentukan

berdasarkan criteria sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas K-S < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal.

- Jika nilai probabilitas K-S 0,05 maka mengikuti distribusi normal.

3) Analisis Regresi Linier Berganda

(1) Regresi linier berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,.Xn)

dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif

atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian analisa data menggunakan program

analisis data SPSS IBM Versi 23, untuk memperoleh besarnya

pengaruh dari faktor perilaku, sikap dan motivasi terhadap


44

pelaksanaan peran dan fungsi perawat di Puskesmas Indar Jaya

2016.

Bentuk persamaan regresi linier yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

= a + b1X1+b2X2+b3X3

Keterangan :
: Kriterium / variabel terikat
X1 : Prediktor / variabel perilaku
X2 : Prediktor / variabel sikap
X3 : Prediktor / Variabel
a : Konstanta
b1b2b3 : Koofisien regresi perilaku, sikap dan motivasi

(2) Analisis korelasi ganda (R)

An alisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2,Xn) terhadap variabel

dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa

besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1,

X2,Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai

R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti

hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin

mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah


45

0,40 - 0,599 = sedang

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat.

(3) Analisis Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh

variabel independen (X1, X2,Xn) secara serentak terhadap

variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar

prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam

model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Sugiyono,

2007).

Jika R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun

prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel

independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan

sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R2 sama

dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan

variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna,

atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel dependen.

(4) Uji korelasi linier secara simultan (uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen (X1,X2.Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara


46

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui

apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi

dapat berlaku untuk populasi (Sugiyono, 2007).

Hasil uji F dapat memberikan menentukan pembuktian

hipotesis jika memenuhi criteria sebagai berikut:

H0 diterima jika Fhitung < FTabel

H0 ditolak jika Fhitung > FTabel (Sugiyono, 2007)

(5) Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel independen (X1, X2,..Xn) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Sugiyono,

2007).

Dalam penelitian ini uji t dilakukan untuk memperoleh

besarnya pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Pembuktian hipotesis dilakukan jika memenuhi criteria

sebagai berikut :

H0 diterima jika thitung < tTabel

H0 ditolak jika thitung > tTabel (Sugiyono, 2007).

You might also like