You are on page 1of 10

Analisis Dampak Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Di Perdesaan

(PSP3) Terhadap Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif


di Kabupaten Serdang Bedagai

Rizky Saputra *, Sirojuzilam** dan Agus Purwoko**


*Mahasiswa PWD SPs USU
**Dosen PWD SPs USU

Abstract: PSP3 (Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan) the


breakthrough program design by the State Minister For Youth and Sport Affairs Of Indonesia
to empower of youth resources in Indonesia. The program is developed with the aim to
accelerate development through the yuth pioneering role in the various social activities,
especially theyouth in the rural areas. The purpose of research are 1)to find out the
successlevel of PSP3 program in District of Serdang Bedagai. 2) to analyze the impact of the
PSP3 program to the productive economic activity. 3) to analyze the impact of the productive
economic activity of PSP3 program on the increase of peoples income in Serdang Bedagai.
The method and data anlayziz are descriptive analysis and Compare Mean. The research
result showed that (1) The Implementation of the PSP3 program ini Serdang Bedagai
generally was moderate sufficient. It was well-done in accordance with the Goverments rule
in the guidelines of goverments PSP3 Program which could be seen from some capacity
change of the program participants, the results of activities in society, and sustainability of
the activities in society level. (2) the respondents reaction about of the impact of the PSP3
program in the productive economic activity through the improvement of the access of
natural resources, the access of technology skills, the access of marketing were assessed
good enough, while the access of the budget sources, the field of work was insufficient. (3)
The productive economic empowerment through PSP3 program gave the impact to increase
of peoples income, which could be seen from the increase of income before and after the
program was done. Form the result of T-test analysis, it was found out the income rate
increase of PSP3 program was 1,94% . Compared to inflation rate of Serdang Bedagai in
2015 which was 1,94%. It was found out income increase rate of respondents after the
implementation of PSP3 (2015) increased by 15,37%.
Abstrak: Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3) merupakan
program terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia dalam pemberdayaan sumberdaya kepemudaan di Indonesia. Program ini
dikembangkan dengan tujuan untuk mengakselerasi pembangunan melalui peran kepeloporan
pemuda dalam berbagai aktivitas masyarakat terutama kaum muda di perdesaan. Tujuan
Penelitian ini adalah 1.) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program PSP3
di Kabupaten Serdang Bedagai 2.) Menganalis dampak program PSP3 terhadap
pemberdayaan usaha ekonomi produktif 3.) Menganalisis dampak pemberdayaan usaha
ekonomi produktif PSP3 terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten Serdang
Bedagai, dengan metoda/analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
Uji Beda Rata-rata (Compare Mean). Hasil Penelitian menunjukan bahwa : (1) pelaksanaan
program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) di Kabupaten Serdang
Bedagai secara keseluruhan mendapatkan penilaian sedang/cukup berhasil terlaksana dengan
baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah di dalam Pedoman PSP3 hal
ini dapat dilihat dari adanya perubahan kapasitas peserta program, hasil kegiatan di
masyarakat, dan keberlanjutan kegiatan di tingkat masyarakat. (2) Tanggapan responden
mengenai dampak Program PSP3 dalam pemberdayaan usaha ekonomi produktif melalui
peningkatan akses sumberdaya alam, akses teknologi/keterampilan, akses pemasaran dinilai
cukup baik, sedangkan akses sumber pembiayaan, lapangan kerja mendapatkan penilaian
kurang. (3) Pemberdayaan usaha ekonomi produktif melalui PSP3 memberikan dampak
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, hal ini dapat dilihat adanya peningkatan
pendapatan sebelum dan sesudah program. Hasil analisis uji t-test diketahui peningkatan rata-
rata pendapatan PSP3 sebesar 17,41 %, sedangkan bila dibandingkan dengan tingkat inflasi
Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015 sebesar 1,94 % diketahui rata-rata peningkatan
pendapatan responden setelah pelaksanaan PSP3 (2015) meningkat sebesar 15,37 %.

PENDAHULUAN dengan melihat konteks sosial, ekonomi


dan politik yang ada baik di tingkat
Desa memiliki segenap potensi nasional maupun lokal. Oleh karena itu
sumberdaya yang masih tersimpan seperti yang dibutuhkan dalam hal ini adalah
sumberdaya alam, sumberdaya manusia memperkuat program pemuda
dan budaya. Namun kondisi saat ini berpendidikan yang mampu mensinergikan
wilayah pedesaan menghadapi berbagai sumberdaya yang ada dalam
permasalahan-permasalahan internal dan menggerakkan pembangunan di wilayah
eksternal yang menghambat perwujudan perdesaan.
wilayah pedesaan yang produktif, berdaya
saing dan nyaman. Program ini menjadikan desa
sebagai pusat pertumbuhan yang dapat
Program Pemuda Sarjana memperbaiki taraf kehidupan masyarakat
Penggerak Pembangunan Perdesaan yang lebih baik di masa depan. Komitmen
(PSP3) merupakan program terobosan ini penting sebagai bagian dalam
yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda mengurangi penumpukan SDM
dan Olahraga Republik Indonesia dalam berpendidikan tinggi di perkotaan,
pemberdayaan sumberdaya kepemudaan di sehingga masyarakat (pemuda) desa
Indonesia. Program ini dikembangkan mampu bangkit melakukan kegiatan yang
dengan tujuan untuk mengakselerasi produktif dan pada akhirnya desa dapat
pembangunan melalui peran kepeloporan menjadi penggerak dalam pertumbuhan
pemuda dalam berbagai aktivitas ekonomi secara nasional (Kemenpora,
masyarakat terutama kaum muda di 2014).
perdesaan. Keberadaan suatu program di
tengah-tengah masyarakat seyogyanya Pada tahun 2013 Kementerian
dilandaskan pada permasalahan yang ada Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
di masyarakat. Sejauh mana program melalui Dinas Pemuda dan Olahraga
tersebut relevan dengan apa yang terjadi Provinsi Sumatara Utara merekrut 32
dan berkembang di masyarakat, maka hal sarjana dari berbagai bidang keilmuan.
ini menunjukkan seberapa urgensi Para peserta program ini ditempatkan di
(penting) keberadaan program tersebut. pedesaan yang tersebar di wilayah Provinsi
Sumatera Utara.
Upaya mengembangkan
pendekatan dan alternatif baru dalam Kabupaten Serdang Bedagai
program produktivitas kaum muda merupakan salah satu daerah yang menjadi
terutama di perdesaan perlu ditingkatkan lokasi penempatan para peserta program
PSP3 tahun 2013-2015. Penempatan berdaya agar dapat memperbaiki
peserta program PSP3 di beberapa desa di kehidupan.
wilayah kecamatan di Kabupaten Serdang
Pemberdayaan Usaha Ekonomi
Bedagai. Pemberdayaan usaha ekonomi
Produktif
produktif yang dimaksud dalam kajian ini Konsep pemberdayaan
adalah pengerahan sumber daya untuk masyarakat secara mendasar
mengembangkan potensi ekonomi desa berarti menempatkan masyarakat
dalam meningkatkan produktifitas beserta institusi-institusinya
masyarakat, khususnya kelompok sebagai kekuatan dasar bagi
pemuda/pemudi di desa pengembangan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya. Dalam kaitan
LANDASAN TEORI itu, menghidupkan kembali
pranata ekonomi masyarakat
Teori Pemberdayaan untuk dihimpun dan diperkuat
Menurut Masoed dalam Totok sehingga berperan sebagai
Mardikanto (2003), mengartikan lokomotif bagi kemajuan ekonomi
pemberdayaan sebagai upaya untuk merupakan keharusan untuk
memberdayakan (empowerment) atau dilakukan.
kekuatan (strengthening) kepada Paradigma pemberdayaan
masyarakat. Keberdayaan adalah unsur- ekonomi rakyat sebenarnya bukan
unsur yang memungkainkan masyarakat saja berupa tuntutan atas
mampu bertahan dan mampu pembagian aset ekonomi secara
mengembangkan diri untuk mencapai adil, tetapi juga merupakan
tujuan-tujuannya. Memberdayakan keniscayaan ideologis dengan
masyarakat merupakan upaya untuk semangat meruntuhkan dominasi-
meningkatkan harkat martabat masyarakat dominasi birokrasi dalam
bawah yang tidak mampu melepaskan diri mengatur dan menetukan
dari perangkap kemiskinan dan berbagai bidang kehidupan rakyat
keterbelakangan. (Sasono, 1999). Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah ekonomi rakyat diarahkan pada
suatu usaha atau upaya yang membuat terbentuknya kemandirian
masyarakat untuk bisa merubah kondisi masyarakat, yaitu berperilaku
sosial, ekonomi menjadi lebih baik dengan efisien, modern dan berdaya
mengembangkan potensi yang ada, saing tinggi. Prilaku efisien artinya
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, berpikir dan bertindak serta
menggali potensi sosial ekonomi menggunakan sarana produksi
masyarakat agar lebih berdaya dalam secara tepat guna atau berdaya
pembangunan untuk memenuhi guna. Berprilaku modern artinya
kepentingan, kebutuhan masyarakat agar mengikuti dan terbuka terhadap
dapat memecahkan permasalahan yang perkembangan, inovasi serta
dihadapi dan dapat mengembangkan perubahan yang ada, sedangkan
kemampuan untuk memperbaiki kualitas berdaya saing tinggi yaitu mampu
hidupnya. Dalam kegiatan pemberdayaan berpikir dan bertindak serta
masyarakat dalam upaya yang menggunakan sarana produksi
dilaksanakan selalu melibatkan masyarakat atas dasar memperhatikan mutu
untuk terlibat / berpartisipasi mulai dari hasil kerjanya dan kepuasan
perencanaan (menetapkan usulan konsumen yang dilayaninya
kegiatan), pelaksanaan, pengawasan, (Sumardjo, 1999).
pelestarian dan masyarakat diajari untuk
Gagasan pemberdayaan Langkah-langkah proses perubahan
ekonomi rakyat menurut Mahmudi struktur, meliputi: a) pengalokasian
(1999) adalah upaya mendorong, sumber pemberdayaan sumberdaya; b)
melindungi tumbuh dan penguatan kelembagaan; c)
berkembangnya ekonomi lokal penguasaan teknologi; dan d)
serta penguasaan ilmu pemberdayaan sumberdaya manusia.
pengetahuan dan teknologi 4. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak
(Iptek) oleh masyarakat yang cukup hanya dengan peningkatan
berbasiskan kekuatan rakyat. produktivitas, memberikan kesempatan
Muatan gagasan ini tidak saja berusaha yang sama, dan hanya
dituntut untuk dapat memberikan suntikan modal sebagai
mendayagunakan dan stimulan, tetapi harus dijamin adanya
menghasilgunakan potensi kerjasama dan kemitraan yang erat
sumberdaya lokal untuk antara yang telah maju dengan yang
kepentingan kesejahteraan masih lemah dan belum berkembang.
rakyat, tetapi juga terlindunginya 5. Kebijakannya dalam pembedayaan
hak-hak rakyat dalam ekonomi rakyat adalah: a) pemberian
pengelolaan sumberdaya lokal peluang atau akses yang lebih besar
sesuai dengan kepentingan kepada aset produksi (khususnya
ekonomi dan sosialnya. modal); b) memperkuat posisi transaksi
Terdapat 4 konsep dan kemitraan usaha ekonomi rakyat,
pemberdayaan ekonomi menurut agar pelaku ekonomi rakyat bukan
Sumodiningrat (1999) seperti sekadar price taker; c) pelayanan
yang dikutip oleh Mardi Yatmo pendidikan dan kesehatan; d)
Hutomo (2000), secara ringkas penguatan industri kecil; e) mendorong
dapat dikemukakan sebagai munculnya wirausaha baru; dan f)
berikut: pemerataan spasial.
1. Perekonomian rakyat adalah 6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat
perekonomian yang diselenggarakan mencakup: a) peningkatan akses
oleh rakyat. Perekonomian yang bantuan modal usaha; b) peningkatan
diselenggarakan oleh rakyat adalah akses pengembangan SDM; dan c)
perekonomian nasional yang berakar peningkatan akses ke sarana dan
pada potensi dan kekuatan masyarakat prasarana yang mendukung langsung
secara luas untuk menjalankan roda sosial ekonomi masyarakat lokal.
perekonomian mereka sendiri.
2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah Program Pemuda Sarjana Penggerak
usaha untuk menjadikan ekonomi yang Pembangunan di Pedesaan (PSP3)
kuat, besar, modern, dan berdaya saing Program PSP3 ini dikembangkan
tinggi dalam mekanisme pasar yang dengan tujuan untuk mengakselerasi
benar. Karena kendala pengembangan pembangunan melalui peran kepeloporan
ekonomi rakyat adalah kendala pemuda dalam berbagai aktivitas
struktural, maka pemberdayaan masyarakat terutama kaum muda di
ekonomi rakyat harus dilakukan perdesaan. Aktivitas tersebut secara
melalui perubahan struktural. langsung harus berpengaruh terhadap
3. Perubahan struktural yang dimaksud dinamisasi kehidupan masyarakat desa,
adalah perubahan dari ekonomi pengembangan potensi sumber daya
tradisional ke ekonomi modern, dari kepemudaan, dan sekaligus meningkatkan
ekonomi lemah ke ekonomi kuat, dari kesejahteraan pemuda dan masyarakat
ekonomi subsisten ke ekonomi pasar, desa. Hal tersebut juga sebagai upaya
dari ketergantungan ke kemandirian. menumbuhkembangkan kepeloporan dan
kemandirian para pemuda. Melalui Skor Kriteria
program PSP3 ini, diharapkan akan dapat
memperteguh komitmen para pemuda 1,0 1,8 Sangat Tidak
sarjana untuk membangun desa. > 1,8 2,6 Berhasil
> 2,6 3,4 Kurang Berhasil
> 3,4 4,2 Cukup Berhasil
> 4,2 5,0 Berhasil
METODE PENELITIAN Sangat Berhasil
Metode analisis data yang
digunakan penulis untuk mengetahui Pada tahap akhir dilakukan interpretasi
gambaran pelaksanaan program Pemuda data yaitu menganalisa dan mencari arti
Sarjana Penggerak Pembangunan (PSP3) yang lebih luas untuk selanjutnya
dalam pemberdayaan usaha ekonomi digunakan sebagai bahan evaluasi atau
produktif di Kabupaten Serdang Bedagai, pemberian penilaian terhadap tingkat
penulis menggunakan analisa deskriptif. keberhasilan dan tujuan pelaksanaan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Program PSP3 (pedoman umum).
program Pemuda Sarjana Penggerak
Pembangunan Perdesaan (PSP3) di Metode analisis data yang digunakan
Kabupaten Serdang Bedagai peneliti untuk mengetahui dampak pemberdayaan
menggunakan kuesioner, disusun dan usaha ekonomi produktif yang dilakukan
dimasukan ke dalam tabel frekuensi. PSP3 terhadap kondisi ekonomi
Adapun jawaban dari kuesioner ditentukan masyarakat. Analisis dilakukan melalui uji
dengan skala likert. Nilai skala yang beda rata-rata kondisi ekonomi masyarakat
ditetapkan antara 1-5 dengan kategori 1 sebelum dan sesudah adanya
5 dengan kategori jawaban a diberi skor 5; pemberdayaan ekonomi produktif PSP3.
kategori jawaban b diberi skor 4; kategori Indikator kondisi ekonomi masyarakat
jawaban c diberi skor 3; kategori jawaban dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat.
d diberi skor 2; kategori jawaban e diberi Analisis uji beda rata-rata dilakukan
skor 1. Selanjunya dilakukan penentuan dengan menggunakan rumus uji-t sebagai
kriteria hasil skor dengan skala interval. berikut :
Menurut Nazir (1999 : 445) bahwa
besarnya interval dapat diketahui dengan |Y 1Y 2|
menggunakan range dan jumlah kelas.

Interval=
Jarak Pengukuran ( R )
Jumlah Kelas ( K )
t=
S2
1
+
1
n1 n2

Dimana:
Y1 = Rata-rata pendapatan
NilaiTertinggiNilai Terendah masyarakat sebelum adanya
Interval= pemberdayaan usaha ekonomi
Jumlah Kategori (K)
produktif
Y2 = Rata-rata pendapatan
R 51 masyarakat setelah adanya
Interval= = 0,8 pemberdayaan usaha ekonomi
K 5
produktif
2
S = Varians gabungan
Dengan demikian kriteria hasil skor dapat n = Banyak sampel
dilihat pada tabel 1. berikut :
Tabel 1.. Kriteria Hasil Skor
Jawaban Responden
Selanjutnya nilai t-hitung dibandingkan ekonomi, pengembangan unit usaha jasa
dengan nilai t-tabel pada 5% keuangan mikro, pengembangan nilai-nilai
kebangsaan maupun pengembangan
teknologi informatika.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam setiap tahunnya peserta program
PSP3 mendapatkan bantuan dana rintisan
Pelaksanaan Program PSP3 di usaha sebesar 20 juta, dibagi dalam 2
Kabaputen Serdang Bedagai semester. Tahun pertama mendapatkan
dana rintisan awal Rp. 10.000.000 dan
Strategi pendekatan program PSP3 sisanya di tahun kedua. Dana di atas dapat
dalam meningkatkan efektivitas dan digunakan meliputi aktivitas program
keberhasilan sesuai dengan tujuan, maka sebagai berikut:
pendekatan yang dilaksanakan oleh peserta
PSP3 mencangkup lima starategi, yaitu : 1. Pendampingan kelompok.
2. Pembiayaan usaha produktif.
1. Pemetaan (mapping). Hal ini dimaksud 3. Pembentukan kelompok mandiri.
untuk mengetahui kondisi dan potensi 4. Penumbuhan kader dan kelembagaan
Desa yang akan menjadi lokasi lokal.
penempatan program PSP3 dan 5. Peningkatan kapasitas SDM dan
masyarakat yang menjadi dampingan. usaha.
Selain itu juga memetakan peluang 6. Perluasan jaringan pemasaran.
kerjasama dengan lembaga lain, baik 7. Menjalin kerjasama lintas pelaku.
pemerintah, BUMN maupun swasta.
2. Penguatan Kapasitas (capacity Selain dana bantuan rintisan usaha
building), bertujuan untuk yang telah ditentukan besaranya dalam
mengembangkan potensi sumberdaya program PSP3, peserta dapat
PSP3 dan masyarakat dampingan oleh memanfaatkan program-program bantuan
Tim Asistensi, Dispora dan modal usaha dalam bidang
Kabupaten/Kota. pengembangan kewirausahaan yang ada
3. Pemberdayaan Masyarakat di Kementerian Pemuda dan Olahraga,
(community empowering), merupakan antara lain :
strategi untuk memberdayakan
masyarakat dalam upaya perbaikan 1. Kelompok Usaha Pemuda Produktif
kesejahteraan. (KUPP)
4. Pengembangan Jaringan (networking), 2. Bantuan Lembaga Permodalan
strategi yang berupaya membangun Kewirausahaan Pemuda (LPKP)
jaringan dengan sumberdaya lain guna 3. Program Wirausaha Mandiri
mendukung pencapaian hasil program. 4. Program Inovasi Bisnis Pemuda.
5. Pemasaran Program (social Tingkat Keberhasilan Program PSP3 di
marketing), strategi untuk Kabupaten Serdang Bedagai
mempromosikan dan menyebarluaskan
kegiatan terbaik (best practice) dari Untuk mengetahui tingkat
PSP3 ke masyarakat luas melalui keberhasilan dalam pelaksanaan Program
media cetak, elektronik dan Online. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan
Pedesaan (PSP3) tidak terlepas dari fungsi
Selama ditempatkan di desa, peserta dan tugas peserta dalam Program PSP3
PSP3 melaksanakan tugas mengorganisir, yaitu sebagai pendamping , penggerak, dan
menggerakan dan mendampingi kemandirian. Pelaksanaan program PSP3
masyarakat dalam berbagai kegiatan akan dinilai berhasil, jika 3 (tiga) indikator
produktif di masyarakat bidang sosial- dapat dipenuhi yaitu 1). adanya
perkembangankemampuan peserta PSP3, dari indikator variabel. Rata-rata variabel
penilaian dari responden mendapatkan tersebut kemudian diklasifikasikan agar
skor 3,5 (berhasil) . 2). Hasil kegiatan di lebih mudah diinterpretasikan, dalam
masyarakat, penilaian dari responden rentang rata-rata total dari terkecil sebesar
mendapatkan skor 3,3 (cukup berhasil). 3). 1 sampai dengan terbesar sebesar 5
Keberlanjutan kegiatan di tingkat memiliki interval.
masyarakat , penilaian responden
mendapatkan skor 3,3 (cukup berhasil) . Adapun rekapitulasi skor jawaban
Hasil rata-rata jawaban responden terhadap responden terhadap pemberdayaan usaha
indikator tingkat keberhasilan program ekonomi produktif melalui pelaksanaan
PSP3 di Kabupaten Serdang Bedagai program PSP3 di Kabupaten Serdang
mendapatkan skor rata-rata 3,14 yaitu Bedagai yang ditinjau dari 5 dimensi
berada pada kriteria sedang (cukup meliputi ; dimensi kemampuan akses
berhasil). sumberdaya, akses sumber pembiayaan
(modal), akses teknologi dan ketrampilan,
Maka atas dasar tersebut, secara umum akses pemasaran dan akses perluasan
tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan lapangan kerja
Program Pemuda Sarjana Penggerak
Pembangunan Pedesaan (PSP3) di Berdasarkan penelitian diketahui
Kabupaten Serdang Badagai khususnya rekapitulasi skor rata-rata jawaban
terhadap indikator perkembangmampuan responden berkenaan dengan
kapasitas PSP3, hasil kegiatan di pemberdayaan usaha ekonomi produktif
masyarakat, dan keberlanjutan kegiatan di melalui program PSP3 skor 3 dan berada
masyarakat belum terwujud dengan baik, pada kriteria sedang. Hasil ini dapat
meskipun demikian berbagai upaya perlu menggambarkan bahwa proses
senantiasa terus dilakukan untuk pemberdayaan usaha ekonomi produktif
peningkatan keberhasilan pelaksanaan masyarakat melalui program PSP3 di
program agar semakin bermanfaat di Kabupaten Serdang Bedagai perlu untuk
masyarakat . terus ditingkatkan lagi sehingga dapat
berdampak terhadap kesejahteraan
Pandangan Responden terhadap masyarakat khususnya pemuda di desa.
Dampak Program PSP3 dalam
Pemberdayaan Usaha Ekonomi
Produktif
Dampak Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Produktif PSP3 terhadap
Untuk mengetahui bagaimana Peningkatan Rata-rata Pendapatan
respon dan penilaian yang diberikan Masyarakat di Kabupaten Serdang
masyarakat melalui responden maka Bedagai
peneliti mengolah kuisioner yang diisi oleh
masyarakat terhadap program PSP3
Berdasarkan olah data pendapatan
melalui uji persepsi terhadap dampak
responden sebelum dan sesudah
pemberdayaan usaha ekonomi produktif
pelaksanaan program PSP3 di Kabupaten
yang terdiri dari 5 pertanyaan yaitu
Serdang Bedagai melalui uji beda rata-rata
peningkatan akses sumberdaya alam, akses
(compare mean) dua sampel berpasangan,
sumber pembiayaan, akses teknologi dan
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3
keterampilan, akses pemasaran, akses
berikut :
lapangan kerja.
Tabel 2. Hasil Analisis Uji Beda
Variabel-variabel tersebut diambil dari Rata-rata Pendapatan
skor rata-rata jumlah skor dari komponen
Item Analisis Hasil 709.516,- sedangkan rata-rata pendapatan
Pendapatan thn 2013 Rp. 709.516 responden perbulan setelah (2015)
Pendapatan thn 2015 Rp. 858.387 pelaksanaan PSP3 adalah sebesar Rp.
Observations 62 858.387,- dengan laju inflasi tahun 2015
Df 61 adalah 1,94 %, maka pendapatan riil
t-test 18,1 rumah tangga tahun 2015 terhadap rata-
Sig 0,000* rata pendapatan rumah tangga tahun 2013
Keterangan * : Nyata pada = 0.05 dapat dicari dengan perhitungan sebagai
berikut :

Dari hasil uji statitik pada tabel 2. Pr 2015 x P r 2015


dapat diketahui bahwa rata-rata P
Pr 2015 =Pr 2015 ) + ( r 2013 )
pendapatan masyarakat dampingan tahun
2013 sebesar Rp. 709.516,- perbulanya dan
setelah dilaksanakan pemberdayaan Dimana :
ekonomi produktif melalaui program
Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pr2015: Rata-rata peningkatan
Perdesaan (PSP3) di Kabupaten Serdang pendapatan
Bedagai pada tahun 2015 rata-rata riil tahun 2015
pendapatan masyarakat dampingan P2015 : Rata-rata pendapatan
meningkat menjadi Rp. 858.387,- tahun 2015
perbulanya atau bertambah Rp. 148,871,-. P2013 : Rata-rata
Berdasarkan hasil tersebut, dapat pula pendapatan tahun 2013
disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan Inf2015: Inflasi tahun 2015
pendapatan masyarakat dampingan
program PSP3 dari tahun 2013-2015 Pr2015 = Rp. 858.387 - (Rp. 858.387 x
adalah sebesar 17,34 %. 1,94 %) + (Rp. 709.516)
= Rp 132,018,-
Berdasarkan data BPS Kabupaten
Serdang Bedagai diketahui perkembangan Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
laju inflasi untuk tahun 2013-2015 masing- diketahui peningkatan rata rata pendapatan
masing sebesar 10,9 %, 8,24 %, dan 1,94 riil responden setelah (2015) pelaksanaan
%. Inflasi pada tahun 2013 disebabkan PSP3 sebesar Rp 132,018,- atau 15,37 %
oleh adanya kenaikan harga BBM dari rata-rata sampel pendapatan
sehingga berakibat pada kenaikan harga responden sebelum (2013) pelaksanaan
barang dan jasa. Hal ini turut PSP3 di Kabupaten Serdang Bedagai.
mempengaruhi daya beli masyarakat
terhadap tingkat pendapatan mereka. Pelaksanaan program PSP3 di
Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun
Bila dikaitkan rata-rata pendapatan 2013 sampai dengan tahun 2015
masyarakat dampingan sebelum (2013) memberikan dampak terhadap peningkatan
dan sesudah (2015) pelaksanaan program rata-rata pendapatan responden sebesar
PSP3 di Kabupaten Serdang Bedagai 17,34 %, sedangkan bila dibandingkan
terhadap tingkat inflasi tahun 2015 maka dengan tingkat inflasi tahun 2015 sebesar
diketahui pendapatan riil rumah tangga 1,94 % maka diketahui rata-rata
sebagai berikut : pendapatan responden setelah pelaksanaan
PSP3 (2015) meningkat sebesar 15,37 %.
Rata-rata pendapatan responden Meskipun demikian peningkatan
perbulan sebelum (2013) pelaksanaan pendapatan responden masyarakat
program PSP3 adalah sebesar Rp. dampingan tersebut tidak terlepas dari
berbagai kebijakan bantuan program yang setelah pelaksanaan PSP3 (2015)
lain yang sedang berlangsung di meningkat sebesar 15,37 %.
Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun
2013-2015 seperti peningkatan kredit Saran
usaha rakyat yang dilakukan oleh Berdasarkan kesimpulan
pemerintah yang belum penulis teliti yang telah dikemukakan
karena keterbatasan waktu. sebelumnya, maka penulis
memberikan saran-saran sebagai
berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pemerintah daerah harus terus
Kesimpulan memantau perkembangan dan
keberlanjutan kegiatan kelompok yang
1. Tingkat keberhasilan pelaksanaan telah dibentuk oleh PSP3, karena
Program Pemuda Sarjana Penggerak dengan adanya program PSP3 ini
Pembangunan Pedesaan (PSP3) dalam masyarakat sangat terbantu untuk
pemberdayaan usaha ekonomi memberdayakan usaha ekonomi
produktif yang ditinjau dari aspek produktif desa di pedesaan dan
perubahan kapasitas PSP3, hasil terutama dalam hal akses sumber-
kegiatan di masyarakat, dan sumber pembiayaan/permodalan untuk
keberlanjutan program di masyarakat meningkatkan pendapatan masyarakat.
mendapatkan penilaian skor rata rata 2. Kepada seluruh unsur pelaksana
3,14 berada pada interval kategori Program Pemuda Sarjana Penggerak
cukup berhasil/sedang di Kabupaten Pembangunan Pedesaan (PSP3) di
Serdang. Kementerian Pemuda dan Olahraga
2. Hasil analisis deskriptif terhadap yang terdiri dari Dinas Pemuda dan
terhadap dampak pemberdayaan usaha Olahraga Provinsi Sumut dan intitusi
ekonomi produktif melalui program lainnya yang terkait untuk dapat lebih
PSP3 yang meliputi dimensi akses meningkatkan kegiatan asistensi,
terhadap sumberdaya, akses sumber evaluasi dan monitoring terhadap
pembiayaan (permodalan), akses peserta program PSP3. Sehingga
teknologi/keterampilan, akses kedepan kegiatan ini bisa terus
pemasaran dan akses lapangan dilaksanakan kedepannya.
mendapatkan penilaian skor 3 berada 3. Kepada Pemerintah Kabupaten
pada interval sedang. Serdang Bedagai, perlu ditetapkan
3. Pelaksanaan Program Pemuda Sarjana suatu indikator yang sifatnya lebih
Penggerak Pembangunan Pedesaan evaluatif dan dipedomani secara
(PSP3) berdampak pada peningkatan konsekuen dan konsisten dalam
rata-rata pendapatan responden mengevaluasi tingkat keberhasilan
sebelum dan sesudah pelaksanaan pelaksanaan PSP3, demi
program di Kabupaten Serdang penyempurnaan pelaksanaan program
Bedagai. Hasil analisis uji t-test pada waktu yang akan datang.
diketahui peningkatan rata pendapatan
responden setelah pelaksanaan PSP3 Daftar Pustaka
(2015) sebesar Rp. 148,871,- atau
sebesar 17,41 %. Sedangkan Bila Azwar, Syarifudin. 2009. Metode
dibandingkan dengan tingkat inflasi Penelitian. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Kabupaten Serdang Bedagai tahun
2015 sebesar 1,94 % diketahui rata-rata
peningkatan pendapatan responden
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Ramdanai, Deni, 2014. Pelaksanaan
Penelitian Suatu Pendekatan Program Pemuda Sarjana
Praktek. Jakarta Rineka Cipta. Penggerak Pembangunan Di
Pedesaan (PSP3) Dalam
Meningkatkan Kemandirian
Deputi Bidang Pengembangan pemuda, Kewirausahaan Pemuda Dan
2011, Pedoman Umum Pemuda Implikasinya Terhadap
Sarjana Penggerak Ketahanan Ekonomi Wilayah
Pembangunan di Pedesaan (Studi Di Kecamatan Dlingo
(PSP3) Tahun 2011, Jakarta : Kabupaten Bantul D.I
Kemenpora RI. Yogyakarta). Tesis. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada,
Deputi Pemberdayaan Pemuda, 2011, Program Pasca Sarjana.
Pedoman Teknis Seleksi
Program Sarjana Penggerak Refi, wahyuni dan Falahi, Ziyad. Desa
Pemuda di Perdesaan, Jakarta: Cosmopolitan Globalisasi Dan
Kementerian Pemuda dan Masa Depan Kekayaan Alam
Olahraga RI. Indonesia. Jakarta : ITC
Indonesia Rural Care.
Kurniawati, Dewi. 2001. Peran Penyuluh
Pertanian Dalam Menunjang Suharto, Edi. 2010. Membangun
Keberhasilan Pembangunan Masyarakat Memberdayakan
Desa Studi Kasus Di Kecamatan Rakyat. Bandung : Reflika
Binjai Kab. Langkat . Tesis. Aditama.
Medan : Universitas Sumatera
Utara, Program Pasca Sarjana. Soetomo. 2011. Pemberdayaan
Masyarakat Mungkinkah
Kartasasmita, Ginandjar, 1996. Muncul Antitesisnya.
Pembangunan Untuk Rakyat: Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Memadukan Pertumbuhan Dan
Pemerataan, Jakarta : Pustaka Theresia, dkk. 2014. Pembangunan
Cidesindo. berbasis masyarakat. Bandung : Alfabeta.

You might also like