You are on page 1of 5

PENGGUNAAN AYAM PETELUR characterization of antibody (IgY) laying

SEBAGAI BIOREAKTOR hens as ingredient kit quick detection of


PENGHASIL ANTIBODI UNTUK malaria. The advantages of the use of
MENDETEKSI MALARIA chickens to produce antibodies, especially
because the antibody in eggs obtainable
Kadri Abdullah from chickens that have been in
immunization, blood collection so that it
Abstract can be avoided. In addition, the antibody
productivity of chicken a lot more
Malaria, often referred to as the "King of compared to other animals in the same
Diseases" caused by Plasmodium weight.
falciparum, is a disease that afflicts 300-
500 million people in the tropics and about
1-3 million people died every year.
Although numerous attempts have been
1. PENDAHULUAN
made at Indonesia relief but growing the
endemic region. It even gives rise to Malaria yang disebabkan oleh
Unusual (plague)in some areas which had Plasmodium falciparum merupakan
previously been successful doing penyakit yang menimpa 300-500 juta
countermeasures. Technique fast and orang di wilayah tropis dan sekitar 1-3 juta
accurate detection of indispensable to orang meninggal dunia setiap tahun.
prevent the high death rate and the Walaupun berbagai upaya penanggulangan
emergence of drug resistance to malaria. telah dilakukan di Indonesia, namun dalam
The method immunochromatography a beberapa tahun terakhir tetap menunjukkan
rapid detection method has high sensitivity bertambahnya luasnya daerah endemis.
and specificity. However, some Bahkan sampai menimbulkan Kejadian
commercial kits in Indonesia obtained Luar Biasa (KLB) pada daerah-daerah
from abroad. To that end, the use of local yang telah berhasil ditanggulangi
materials that are easily obtained and (Syarifruddin et al.,2003).
continuously available it is very important
to do. In this proposed activity to produce Permasalahan gejala penyakit
antibodies that can be used as a material malaria dengan gejela penyakit-penyakit
for making rapid detection kits. For these lainnya telah mempersulit pemberantasan.
purposes, laying hens productive age 6 Pengunaan obat-obatan di pedesaan
(six) months be immunized with 100 g terhadap semua pasien dengan penyakit
pLDH mixed with an equal volume of bergajala demam akibat tidak tersedianya
Adjuvant Freud intramuscular in full under alat deteksi malaria yang akurat telah
the chest muscle. After 14 days, the menyebabkan resistensinya terhadap obat-
booster using the antigen in the amount obat antimalaria (Ali et al.,2013;
and in the same way using Adjuvants fraud syarifruddin et al., 2003). Untuk
incomplete. After 12 days, the booster did menanggulangi menyebarnya resisteni
again. After the fourth booster, chicken serta tingginya angka kematian, maka
eggs are collected for the tested content of diperlukan metode yang cepat untuk
IgY against pLDH. More will be done mendiagnosis.
collection, purification, and
Pengacatan giemsa merupakan Untuk memenuhi kebutuhan
metode mendiagnosis histopatologi pada deteksi malaria di wilayah endemis seperti
malaria yang bersifat standar untuk deteksi Indonesia, penggunaan IgY dari telur ayam
malaria.Namun metode terbsebut sangat penting dilakukan. (Mudili et al.,
membutuhkan tenaga terampil untuk analis 2015) telah menggunakan IgY dari ayam
mikroskop serta tidak tersedianya alat di yang telah di imunisasi dengan enterotoxin
pedesaan, terutama diaerah yang bukan B rekombina dari stapilococcus untuk
endemis.Namun terdapat metode yang mengevaluasi pangan dari kontaminasi
lebih cepat yang dapat merpermudah untuk staphylococcus aureus.
mendiagnosis yaitu metode
imunokromatografi. Metode 2. GAGASAN
imunokromatografi merupakan metode Kondisi Terkini
deteksi cepat yang memilikki sensitifitas
dan spesifisitas tinggi (Ali et al., 2006). Malaria merupakan jenis penyakit
Namun, beberapa kit komersial yang tropis yang disebabkan oleh protozoa dan
terdapat di Indonesia yang memiliki genus Plasmodium.Penyakit ini menjadi
populasi sekitar 230 juta jiwa dengan salah satu tantangan terbesar bagi
dengan wilayah yang bersifat endemik kesehatan manusia yang mempengaruhi
malaria,sensivitas, sepesifisitas dan 40% dari populasi dunia (Greenwood dan
akurasi kit-kit tersebut bervariasi (Taylor Mutabingwa, 2002). Penyakit ini
et al., 2002). Untuk itu, penggunaan menyerang 300-500 juta orang dan
metode berbasis bahan-bahan lokal yang membunuh 1,5-2,7 juta orang tiap tahun
mudah diperoleh dan tersedia secara (Philips, 2001). WHO memperkirakan
kontinyu sangat penting untuk dilakukan. pertumbuhan 16% pada kasus malaria
setiap tahun.Ini memperkirakan peringkat
Penggunaan ayam untuk malaria sebagai salah satu dari tiga
menghasilkan dalam 20 tahun terakhir penyakit menular yang menyebabkan
menunjukkan peningkatan (Muller et kematian.
al.,2015). Hal ini disebabkan karena
produksi antibody pada mamalia memiliki Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria
beberapa kelemahan, diantaranya i) masih terjadi di beberapa daerah di
memerlukan multi injeksi (booster) antigen Indonesia. Bahkan KLB tersebut terjadi
dengan adjuvant, ii) memerlukan biaya pada daerah-daerah yang sebelumnya telah
mahal karena dibutuhkan antigen dan berhasil melalukan penaggulanagn
adjuvant yang lebih banyak, iii) membutuh (Syafrudddin etal., 2003). Pada tahun 2009
prosedur sampling darah yang berulanng- kasus Malaria KLB dalm 10 provinsi
ulang (Hau dan Hendriksen, 2005). Lebih dalam 20 desa yang terjangkit,dengan
lanjut dijelaskan keuntungan penggunaan jumlah penderita positif Malaria sebesar
ayam untuk menghasilkan antibodi, 869 penderita dan 11 diantaranya
terutama karena antibodi diporoleh pada meninggal dunia. Setiawan (2010)
telur dari ayam yang telah di imunisasi, melaporkan bahwa sebanyak 424 dari 576
sehingga koleksi darah dapat dihindari. kabupaten/kota di Indonesia (73,6%)
Selain itu, produktifitas antibody dari ayam merupakan wilayah endemik. ehingga
jauh lebih banyak dibandingkan dengan sebanyak 45% dari penduduk Indonesia
hewan lain dalam berat badan yang sama. memliki resiko terinfeksi malaria.
Spesies-spesies Plasmodium Antigen yang digunakan untuk
menyebabkan penyakit terhadap manusia imunisasi dalam penelitian ini adalah
adalah Plasmodiumvivax, Plasmodium antigen pLDH yang pada penyakit malaria
falciparum, Plasmodium malairae, dan yang diperoleh dari darah pasien yang
Plasmodiumovale.Data Riskesdas 2010 terinfeksi plasmodium fivax. Antigen
mendapatkan 86,4% penyebab malaria berasal dari parasite plasmodium
adalah Plasmodiumfalciparum, dan diproduksi dan diisolasi enzim pfLDH
Plasmodium vivax sebanyak 6,9%. Selain (Parasite falciparum Laktat
itu. P. falciparum merupakan parasit yang Dehydrogenase) yang mana dimodifikasi
paling banyak memberikan komplikasi protein pfLDH yang dapat selanjutnya
dengan masa inkubasi yang cukup ganas, disimpan dalam tabung mikro dengan
mudah resisten dengan pengobatan, volume 1,5 ml pada suhu -20 C sampai
gejalanya muncul tiap 24-48 jam dan digunakan sebagai antigen untuk
merupakan kausalitas malaria tropika. imunisasi ayam.
3. METODE 2) Imunisasi Ayam Coba
Pemanfaatan Imunoglobulin Y Imunisasi dengan antigen pfLDH
sebagai sumber antivodi terhadap antigen dilakukan terhadap 10 ekor ayam betina
tertentu memiliki beberapa keuntungan umur 24 minggu dengan interval
keuntungan yaitu: a) biaya pemeliharaan vaksinasi dua mingu. Penyuntikan antigen
ayam relatif lebih murah, b) kandungan (imunisasi) pada ayam dilakukan melalui
Ig Y tinggi di dalam telur dan dapat rute intravena dan subcutan dengan dosis
diproduksi dalam jumlah besar, c) 150 g/ekor.
immunoglobulin Y menghasilkan respon
imun yang lebih spesifik dan tidak 3) Teknik Pengambilan Darah dan
memiliki efek samping karena tidak Pengumpulan Kuning Telur
bereaksi dengan Ig G mamalia d)
Pengambilan darah ayam
memiliki daya simpan yang lebih lama,
dilakukan satu minggu setelah imunisasi
e) jarak filogenik antara unggas dan
ketiga melalui vena brachialis sebanyak
mamalia sangat jauh sehingga tidak
1.5 ml menggunakan spuit 3 ml. Darah
menunjukkan reaksi silang dengan
yang dikoleksi diletakkan dengan posisi
komponen jaringan mamalia. Beberapa
miring dan diinkubasi selama 30 menit
kelebihan yang dimiliki Ig Y akan
sampai 1 jam pada suhu ruang. Darah
menjadi hal pendukung pot ensi ayam
disimpan pada suhu 4 C selama 24 jam.
sebagai inang untuk memproduksi Ig Y
Setelah serum terbentuk selanjutnya
spesifik terhadap antigen tertentu
dipanen dengan menyimpannya dalam
sehingga dapat digunakan sebagai
tabung mikro pada suhu -20 C sampai
perangkat imunodiagnostik dan imuno
digunakan. Seiring dengan pengambilan
terapi. Beberapa tahapan yang harus
darah juga dilakukan pengumpulan telur
dilakukan antara lain :
ayam bila ada yang bertelur. Setiap
1) Isolasi dan Produksi Antigen pLDH butir telur diberi label nomor ayam dan
(malaria) tanggal pengeluaran telur. Kuning telur
dari masing-masing telur yang dipanen
dipisahkan dari put ih telur lalu
disimpan di freezer (refrigator -20 C) dengan menggunakan perforator agar.
dan diberi tanda. Antigen dan antibodi yang diuji
diteteskan ke dalam masing-masing
4) Pembuatan antigen terlarut lubang yang telah ditentukan
sebelumnya. Selanjutnya agar disimpan
Antigen dan antibodi harus harus
pada suhu kamar selama 24 jam. Garis
dapat berdifusi dengan baik dalam uji
presipitasi akan terbentuk bila dalam
presipitasi menggunakan media agar.
kuning telur atau serum terdapat antibodi
Difusi dalam media agar dapat terjadi
bila komponen antigen tersebut dalam yang homolog dengan antigen yang
ukuran kecil sehingga mudah terlarut. diujikan.
Antigen E/S Fasciola gigantica agar 6) Pemurnian Ig Y dari Kuning Telur
dapat terlarut harus dipecah molekulnya
agar menjadi ukuran molekulnya lebih Kuning telur yang menunjukkan
kecil. Pemecahan molekul dilakukan hasil positif pada uji AGPT, selanjutnya
menggunakan alat sonikator Bioruptor dimurnikan Ig Y-nya dari kuning telur
. E/S Fasciola gigantica sebanyak 2.5 ml menggunakan kit eggstract Ig Y
dimasukkan ke dalam tabung sonifikasi (PROMEGA). Kuning telur dilarutkan
lalu dimasukkan dalam sonikator dalam larutan Presipitat A sebanyak tiga
Bioruptor yang berisi air bersuhu 4 kali volume kuning telur. Larutan
C. Hal ini bertujuan untuk tersebut diaduk dengan stire selama lima
mendinginkan tabung dan mencegah menit. Selanjutnya larutan tersebut
kerusakan antigen karena panas yang disentrifuse pada kecepatan 10000 g pada
ditimbulkan selama proses berlangsung. suhu 4 C selama 15 menit. Lalu
Proses sonikasi dilakukan selama 5 menit supernatan disaring dengan kasa steril 4
dengan frekuensi 50000 Hz. lapis. Filtrat hasil penyaringan
ditambahkan larutan presipitat B dan
5) Uji Agar Gel Presipitation Test diaduk. Selanjutnya disentrifuse pada
(AGPT) Sebagai Uji Spesifitas kecepatan 10000 g pada suhu 4 C
Antigen selama lima belas menit. Filtrate hasil
Pengujian spesifitas Ig Y anti- sentrifuga si dibuang dan pellet hasil
pfLDH dilakukan dengan uji presipitasi sentrifuse resuspensi dengan PBS
agar (AGPT) untuk melihat adanya sampai volume awal. Hasil dari
presipitasi yang terjadi antara Ig Y anti- proses ini merupakan Ig Y dengan
pfLDH dengan pfLDH yang diuji. kemurnian 60 %. Ig Y dengan
Medium agar AGPT dibuat dari kemurnian 90 % didapat apabila
campuran 1 gram agarose, 50 ml PBS, dilakukan dengan melakukan langkah
pH 7.2 dan 50 ml aquadest. Campuran yang sama sebanyak 2 kali. Hasil
dipanaskan hingga mendidih, kemudian pemurnian tersebut merupakan Ig Y
didinginkan sampai suhunya turun anti-E/S F. gigantica. Konsentrasi Ig
menjadi 60 C. Larutan agar lalu Y dihitung dengan spektrofotometer
dituang ke gelas objek sebanyak 4 ml pada panjang gelombang 595 nm dengan
pada setiap slide-nya dan dibiarkan pada metode Bradford.
suhu ruang hingga agar memadat. Agar
yang telah memadat dibuat lubang
7) Rapid Test Malaria

Pembuatan rapid tes malaria yaitu


dengan teknik imunokromatografi dimana
antigen yang berikatan dengan antibody
sehingga dapat mengetahui hasil suatu tes
dari darah pasien apakah positif (+) atau
negative (-).

Imunokromatografi adalah suatu


teknik untuk memisahkan dan
mengindentifikasi antigen atau antibody
yang terlarut dalam sampel. Dengan
prinsip yaitu serum yang diteteskan pada
bantalan sampel bereaksi dengan partikel
yang telah dilapisi dengan anti HBs
(antibody). Campuran ini selanjutnya akan
bergerak sepanjang strip membrane untuk
berikatan dengan antibodi spesifik. Pada
daerah tes, sehingga menghasilkan garis
warna.

Dasar teori : HBsAg meruapakan suatu


tahap secara kualitatif yang menggunakan
serum atau plasma dimana bertujuan
untuk mendeteksi adanya plasma
membrane yang dilapisi denga anti-
HBsAg antibody pada daerah garis test
selama proses pemeriksaan, sampel serum
atau plasma bereaksi dengan partikel yang
ditutupi dengan anti HBsAg antibody.
Prinsip kerja seperti penggunaan dengan
tespek.

You might also like