Professional Documents
Culture Documents
4491 8915 1 SM PDF
4491 8915 1 SM PDF
Abstract: This study is aimeed to examine the influence of size of firm and financial leverage, on the earnings
persistence and the effect to earnings quality at companies listed on Jakarta Islamic Index. Unit analysis are
companies listed on JII for period 2010-2014. The population are 85 observations (17 companies x 5 year). Data
processing uses panel data processed by using SPSS. For testing the hypothesis, the study uses path analysis.
The results showed that (1) the size of firm and financial leverage simultaneusly to earnings persistence at
companies listed on the JII, (2) the size of firm effect to positively on earnings persistence at companies listed on
the JII, (3) financial leverage effect to negatively on earnings persistence at companies listed on the JII , (4) the
size of firm, financial leverage, and earnings persistence simultaneusly to earnings quality at companies listed
on the JII, (5) the size of firm affects to positively on earning quality at companies listed on the JII, (6 ) financial
leverage effect to negatively on earnings quality at companies listed on the JII, (7) earnings persistence affects to
positively on earnings quality at companies listed on the JII, and (8) the earnings persistence mediates the effect
of size of firm and financial leverage on earnings quality the companies listed on the JII.
Keywords: Earnings Quality, Earnings Persistence, Size of firm, and Financial Leverage.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan dan financial leverage
terhadap persistensi laba dan dampaknya terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index. Unit analisisnya adalah perusahaan yang terdaftar di JII dalam kurun waktu 2010-2014. Populasi
penelitian berjumlah 85 pengamatan (17 perusahaan x 5 tahun). Pengolahan data menggunakan data panel yang
diolah dengan menggunakan program SPSS. Untuk menguji hipotesis, peneliti ini menggunakan path analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ukuran perusahaan dan financial leverage secara bersama-sama
berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, (2) ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap persistensi laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, (3) financial leverage berpengaruh negatif
terhadap persistensi laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, (4) ukuran perusahaan, financial leverage, dan
persistensi laba secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di JII,
(5) ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, (6)
financial leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, (7)
persistensi laba berpengaruh positif terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di JII, dan (8)
persistensi laba memediasi pengaruh ukuran perusahaan dan financial leverage terhadap kualitas laba pada
perusahaan yang terdaftar di JII.
Kata Kunci: Kualitas Laba, Persistensi Laba, Ukuran Perusahaan, dan Financial Leverage
Sudut pandang perhatian para investor perusahaan (Collins, Kothari, dan Rayburn
dan calon investor dalam laporam keuangan dalam Palupi, 2006); Suaryana (2005); Zahroh
pada umumnya terpusat pada laba perusahaan. dan Sidharta (2006); Mulyani et al. (2007);
Isu kualitas laba telah banyak dibicarakan baik Jang et al., (2007); Pagalung dan Sudibdyo
dalam teori maupun dalam penelitian. (2009); Kurnia (2012), dan financial leverage
Chandrarin dalam Jang, Sugiarto, dan Siagian (Dhaliwal, et al. 1991; Mulyani et al. (2007);
(2007) menjelaskan bahwa laba akuntansi Jang, Sugiarto, dan Siagian (2007); Pagalung
yang berkualitas adalah laba akuntansi yang dan Sudibdyo (2009)).
mempunyai sedikit gangguan persepsian di Berdasarkan paparan sebelumnya dimana
dalamnya, dan dapat mencerminkan kinerja persistensi laba, ukuran perusahaan, dan
keuangan perusahaan yang sesungguhnya. financial leverage diduga berpengaruh terhadap
Laba meningkat dari periode sebelumnya kualitas laba ternyata persistensi laba diduga
mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan
adalah bagus dan akan mempengaruhi (Dechow dan Dichev, 2002; Pagalung dan
peningkatan harga saham perusahaan. Ini Sudibdyo, 2009), dan financial leverage
membuktikan adanya hubungan sangat erat (Pagalung dan Sudibdyo, 2009; Fanani, 2010).
antara laba dengan return saham perusahaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
(Palupi, 2006). menguji pengaruh ukuran perusahaan dan
Menurut Schipper dan Vincent (2003), financial leverage, (baik secara bersama-sama
kualitas laba dapat diukur dengan koefisien maupun parsial) terhadap persistensi laba (studi
respon laba atau earning response coefficient pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
(ERC). Alasan memilih ERC sebagai Islamic Index dan untuk menguji pengaruh
pengukuran kualitas laba adalah pertama, ERC ukuran perusahaan, financial leverage, dan
merupakan pengukuran yang sering digunakan persistensi laba, (baik secara bersama-sama
dimana berkaitan dengan laba dan return maupun parsial) terhadap kualitas laba (studi
saham. Kedua, isu ERC telah banyak pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
dibicarakan baik dalam teori maupun dalam Islamic Index). Pembahasan berikutnya
penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut: kedua
Berdasarkan survei literatur ada beberapa yaitu memberikan kajian pustaka, kerangka
faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemikiran, dan hipotesis. Ketiga,
kualitas laba bervariasi secara cross-section. mendiskusikan metode penelitian yang
Beberapa faktor yang diidentifikasi digunakan. Keempat, hasil penelitian dan
mempengaruhi kualitas laba, antara lain pembahasan. Terakhir, kesimpulan,
Persistensi laba (Kormendi dan Lipe (1987); keterbatasan, dan saran penelitian.
Palupi (2006); Mulyani et al. (2007)), ukuran
yang tidak mempunyai leverage berarti ada laba yang persisten maupun non-persisten.
menggunakan modal sendiri 100%. Rasio Dimana, laba yang persisten adalah laba yang
financial leverage yang menjadi fokus meningkat dari tahun ke tahun sedangkan laba
penelitian ini adalah Financial Leverage (FL) yang non-persisten merupakan laba yang naik-
dihitung dengan rasio utang, rasio utang adalah turun dari tahun ke tahun.
rasio total utang terhadap total aset (Brigham Ball dan Brown (1968) menemukan
dan Houston, 2010, p.140-143). adanya hubungan yang signifikan antara
Menurut Subramanyam (2011) financial pengumuman laba perusahaan dengan
leverage merupakan penggunaan utang untuk perubahan harga saham, yaitu pada saat
meningkatkan laba (p.265). Apabila perusahaan diumumkan laba mengalami kenaikan maka
melakukan pinjaman kepada pihak di luar terjadi kecenderungan perubahan positif pada
perusahaan maka akan timbul utang sebagai harga saham, dan sebaliknya jika diumumkan
konsekuensi dari pinjamannya tersebut dan laba mengalami penurunan terjadi perubahan
berarti perusahaan perusahaan telah melakukan negatif pada harga saham. Hal ini juga
financial leverage. Semakin besar utang dikuatkan oleh pendapat Beaver (1968), setiap
perusahaan maka financial leverage semakin peristiwa yang terjadi di pasar modal akan
besar. Sehingga perusahaan akan berusaha menyebabkan timbulnya reaksi dari perilaku
untuk meningkatkan labanya. pasar, salah satunya adalah dengan adanya
Ha6: Financial leverage berpengaruh pengumuan laba, maka pasar akan bereaksi
terhadap kualitas laba pada perusahaan yang dapat dilihat dari dari pergerakan saham.
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Ha7: Persistensi laba berpengaruh terhadap
kualitas laba pada perusahaan yang
Pengaruh Persistensi Laba terhadap terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Kualitas Laba Ha8: Persistensi laba memediasi pengaruh
Persistensi laba adalah revisi dalam laba ukuran perusahaan dan financial
akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang leverage terhadap kualitas laba pada
yang diimplikasikan oleh perubahan laba tahun perusahaan yang terdaftar di JII.
berjalan (Penman, 2001). menurut Lipe (1990)
dengan menggunakan koefisien regresi antara Persistensi Laba
laba akuntansi periode sekarang dengan periode Definisi persistensi laba menurut Scoot
yang akan datang dapat meningkatkan proksi (2006) adalah revisi laba yang diharapkan di
persistensi laba. Persistensi laba mencerminkan masa mendatang yang diimplikasikan oleh
kualitas laba perusahaan dan menunjukkan inovasi laba tahun berjalan dimana inovasi laba
bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba tahun berjalan dihubungkan dengan perubahan
dari waktu ke waktu. Di setiap perusahaan pasti harga saham. Persistensi laba merupakan
dan cross-section, Dalam penelitian ini. Panel menggunakan SPSS (Statistical Package For
Social Science). Teknik analisis data pada
data yang yang digunakan adalah balanced
pengujian hipotesis menggunakan pengujian
panel data, dimana setiap unit cross-sectional analisis jalur (path analysis) atau analisis
regresi yang distandarkan (standardized
memiliki jumlah observasi yang time series
multiple regression), yaitu analisis regresi yang
yang sama. Alasan digunakannya balanced menggunakan hubungan diantara variabel-
variabel yang distandarkan (standardized
panel data adalah terkait dengan perusahaan
variables). Berdasarkan kerangka pemikiran
yang terdaftar dan tidak pernah di-delist dari sebelumnya, maka ada dua substruktur,
substruktur pertama yaitu yaitu ukuran
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
perusahan dan financial leverage berpengaruh
Populasi yang digunakan dalam terhadap persistensi laba. Pengaruh variabel
tersebut ditentukan melalui koefisien jalur
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
dengan persamaan struktural, yaitu:
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
dalam kurun waktu 2010-2014 dengan kriteria
populasi sebagai berikut: (1) minimal sejak
Dimana Y adalah Persistensi Laba, YXi
tahun sebelum tahun pengamatan awal (tahun
(i = 1,2) adalah Koefisien regresi yang
2010) sudah terdaftar di Jakarta Islamic Index
distandarkan (Koefisien Jalur), X1 adalah
(JII) dan sampai dengan tahun 2014 tidak
Ukuran Perusahaan, X2 adalah Financial
pernah di delist, (2) mempublikasikan laporan
Leverage, dan adalah Error Term. Substruktur
keuangan auditan untuk tahun buku 2010
kedua yaitu yaitu ukuran perusahaan (X1),
sampai dengan tahun buku 2014, (3)
financial leverage (X2), dan persistensi laba (Y)
mempunyai laba bersih berturut-turut sejak
berpengaruh terhadap kualitas laba. Pengaruh
tahun buku 2010 sampai dengan tahun buku
variabel tersebut ditentukan melalui koefisien
2014, (4) memiliki nilai uang dalam bentuk
jalur dengan persamaan struktural, yaitu:
rupiah (Rp). Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode sensus. Sensus berarti
meneliti seluruh elemen populasi (Indriantoro
Dimana Z adalah Kualitas Laba, ZXi=
dan Supomo, 2009).
YXi (i = 1,2) adalah Koefisien regresi yang
Sumber data yang digunakan adalah
distandarkan (koefisien Jalur), Y adalah
sekunder, berupa data laporan keuangan auditan
Persistensi Laba, X1 adalah Ukuran Perusahaan,
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
X2 adalah Financial Leverage, dan adalah
Index (JII) tahun buku 2010 sampai dengan
Error Term.
tahun buku 2014 yang meliputi laporan neraca
dan laporan laba rugi dan harga saham yang HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek
Hasil Pengujian Hipotesis
Indonesia dengan alamat web www.idx.co.id.
Analisis data pada penelitian ini Hasil pengujian hipotesis berdasarkan koefisien
path yang diestimasi dengan menggunakan Pengaruh Ukuran Perusahaan (X1) terhadap
Persistensi Laba (Y)
analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa koefisien path variabel Hasil penelitian ini menolak hipotesis
independen dan koefisien determinasi tidak nol (H0) atau menerima hipotesis alternatif (Ha)
sama dengan nol. Dengan demikian dapat karena YX1 0. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa seluruh hipotesis dalam dinyatakan bahwa ukuran perusahaan
penelitian ini dapat diterima. Persamaan jalur berpengaruh terhadap persistensi laba dengan
yaitu: arah positif. Koefisien jalur 0,149 dan berarah
Y = 0,149X1 + 0,076X2 + 1 positif, berarti jika ukuran perusahaan
Z = 0,159X1 0,158X2 0,007Y + 2 meningkat satu satuan maka persistensi laba
Keterangan: akan meningkat juga sebesar 0,149. Ukuran
X1 = Ukuran Perusahaan perusahaan dapat dikatakan memiliki tingkat
X2 = Financial Leverage korelasi sangat rendah dengan persistensi laba,
Y = Persistensi Laba sesuai dengan kriteria yang dikemukakan oleh
Z = Kualitas Laba (diukur dengan ERC) Priyatno (2010, p.65).
Untuk mengetahui besarnya (kuat-
Pengaruh Ukuran Perusahaan (X1) dan lemahnya) pengaruh ukuran perusahaan
Financial Leverage (X2) Secara Bersama-
terhadap persistensi laba ditunjukkan oleh nilai
sama terhadap Persistensi Laba (Y)
koefisien determinasinya (YX12) sebesar 2,22%:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(0,149)2 x 100% = 2,2201%. Ini menunjukkan
seluruh YXi 0, yaitu YX1 = 0,149 dan YX2 =
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
0,076 sehingga variabel ukuran perusahaan dan
persistensi laba sebesar 2,22%.
financial leverage secara bersama-sama
Hasil penelitian ini mendukung
berpengaruh terhadap persistensi laba.
penelitian Pagalung dan Sudibdyo (2009). yang
Koefisien determinasi yang dihitung
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
dengan menggunakan SPSS menunjukkan
berpengaruh positif terhadap persistensi laba.
angka R2 sebesar 0,032 atau 3,2% (Lampiran
Hasil ini juga konsisten dengan penelitian Gu et
9), sehingga dapat dinyatakan bahwa besarnya
al. (2002), Cohen (2003), dan Francis et al.
pengaruh ukuran perusahaan dan financial
(2006) yang juga menemukan bahwa ukuran
leverage terhadap persistensi laba secara
perusahaan berpengaruh positif terhadap
bersama-sama adalah 3,2 %. Selebihnya, yaitu
persistensi laba. Persistensi laba mencerminkan
sebesar 96,8% dipengaruhi oleh variabel lain
keseluruhan pertimbangan atas harapan investor
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian
terhadap ukuran perusahaan. Jika harapan
ini.
ukuran perusahaan lebih besar, total aktiva akan
meningkat setiap tahunnya, begitu juga dengan
dengan menggunakan SPSS menunjukkan variabel untuk mengukur seberapa besar atau
angka R2 sebesar 0,040 atau 4,0% (Lampiran kecilnya perusahaan. Salah satu tolok ukur yang
9), sehingga dapat dinyatakan bahwa besarnya menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah
pengaruh ukuran perusahaan, financial leverage, total aset perusahaan.
dan persistensi laba terhadap kualitas laba Hasil penelitian ini konsisten dengan
secara bersama-sama adalah 4,0 %. Selebihnya, hasil penelitian Suaryana (2005); Zahroh dan
yaitu sebesar 96,0% dipengaruhi oleh variabel Sidharta (2006); Mulyani, Nur, dan Andayani
lain yang tidak dimasukkan dalam model (2007; Jang, Sugiarto, dan Siagian (2007); dan
penelitian ini. Kurnia (2012) yang menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
Pengaruh Ukuran Perusahaan (X1) terhadap kualitas laba. Hasil penelitian Kurnia (2012)
Kualitas Laba
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis, berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Jika
hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) perusahaan memiliki total aset besar maka
atau menerima hipotesis alternatif (Ha) karena prospek perusahaan baik dan dikatakan
ZX1 0. Dengan demikian dapat dinyatakan perusahaan yang besar pula sehingga mampu
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap menghasilkan laba maka akan dapat menarik
kualitas laba dengan arah positif. Koefisien investor untuk menanamkan dananya pada
jalur 0,159 dan berarah positif, berarti jika perusahaan tersebut.
ukuran perusahaan meningkat satu satuan maka Hasil penelitian ini berbeda dengan
kualitas laba akan meningkat juga sebesar 0,159. hasil penelitian Palupi (2006) dan Arfan dan
Ukuran perusahaan dapat dikatakan memiliki Antasari (2008) dimana ukuran perusahaan
tingkat korelasi sangat rendah dengan kualitas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
laba, sesuai dengan kriteria yang dikemukakan
oleh Priyatno (2010, p.65). Pengaruh Financial Leverage (X2) terhadap
Kualitas Laba (Z)
Untuk mengetahui besarnya (kuat-
Berdasarkan rancangan pengujian
lemahnya) pengaruh ukuran perusahaan
hipotesis, hasil penelitian ini menolak hipotesis
terhadap kualitas laba ditunjukkan oleh nilai
nol (H0) atau menerima hipotesis alternatif (Ha)
koefisien determinasinya (YX12) sebesar 2,52%:
karena ZX2 0. Dengan demikian dapat
2
(0,159) x 100% = 2,5281%. Ini menunjukkan
dinyatakan bahwa financial leverage
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
berpengaruh terhadap kualitas laba dengan arah
kualitas laba sebesar 2,52%. Ukuran perusahaan
negatif. Koefisien jalur 0,158 dan berarah
merupakan salah satu faktor yang
negatif, berarti jika financial leverage
mempengaruhi kualitas laba (Zahroh dan
meningkat satu satuan maka kualitas laba akan
Sidharta, 2006). Ukuran perusahaan merupakan
menurun juga sebesar 0,158 satuan. Financial
leverage dapat dikatakan memiliki tingkat (2009). Hasil penelitian Pagalung dan Sudibdyo
korelasi sangat rendah dengan kualitas laba, menunjukkan bahwa financial leverage
sesuai dengan kriteria yang dikemukakan oleh berpengaruh positif terhadap kualitas laba,
Priyatno (2010, p.65). sehingga besarnya financial leverage akan
Untuk mengetahui besarnya (kuat- menyebabkan perusahaan meningkatkan
lemahnya) pengaruh financial leverage kualitas laba dengan tujuan untuk
terhadap kualitas laba ditunjukkan oleh nilai mempertahankan kinerja yang baik di mata
2
koefisien determinasinya (ZX2 ) sebesar investor dan auditor. Namun, Berbeda pula
0,025%: (-0,158)2 x 100% = 0,025%. Ini dengan hasil penelitian Kurnia (2012). Hasil
menunjukkan financial leverage berpengaruh Penelitian Kurnia menunjukan bahwa financial
negatif terhadap kualitas laba sebesar 0,025%. leverage tidak berpengaruh terhadap kualitas
Dengan demikian semakin besar tingkat laba. Perusahaan yang memiliki utang lebih
financial leverage maka semakin rendah besar dibandingkan modal tidak menyebabkan
kualitas laba suatu perusahaan hal ini diperkuat investor merespon karena investor beranggapan
dengan hasil penelitian Dhaliwal, et al. (1991) bahwa perusahaan akan lebih mengutamakan
financial leverage berpengaruh negatif terhadap pembayaran utang daripada pembagian deviden.
kualitas laba dimana perusahaan yang memiliki
kualitas laba tinggi maka utangnya akan lebih Pengaruh Persistensi Laba (Y) terhadap
Kualitas Laba (Z)
rendah dibandingkan dengan perusahaan yang
tinggi utangnya. Berdasarkan rancangan pengujian
Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis, hasil penelitian ini menolak hipotesis
Mulyani, Nur, dan Andayani (2007) dan Jang, nol (H0) atau menerima hipotesis alternatif (Ha)
Sugiarto, dan Siagian (2007), dimana hasil karena ZY 0. Dengan demikian dapat
penelitian mereka menunjukkan bahwa dinyatakan bahwa persistensi laba berpengaruh
financial leverage berpengaruh negatif terhadap terhadap kualitas laba dengan arah negatif.
kualitas laba, sehingga kualitas laba akan Koefisien jalur 0,007 dan berarah negatif,
rendah jika perusahaan mempunyai financial berarti jika persistensi laba meningkat satu
leverage yang sangat tinggi. Perusahaan dengan satuan maka kualitas laba akan menurun juga
tingkat financial leverage yang tinggi berarti sebesar 0,007 satuan. Persistensi laba dapat
memiliki utang yang lebih besar dibandingkan dikatakan memiliki tingkat korelasi sangat
modal. Dengan demikian, jika terjadi rendah dengan kualitas laba, sesuai dengan
peningkatan laba maka yang diuntungkan kriteria yang dikemukakan oleh Priyatno (2010,
adalah debtholders. p.65).
Hasil penelitian ini tidak konsisten Untuk mengetahui besarnya (kuat-
dengan hasil penelitian Pagalung dan Sudibdyo lemahnya) pengaruh persistensi laba terhadap
kualitas laba ditunjukkan oleh nilai koefisien positif terhadap persistensi laba. Ukuran
determinasinya (ZY2) sebesar 0,005%: (-0,007)2 perusahaan, financial leverage, dan persistensi
x 100% = 0,0049%. Ini menunjukkan laba secara bersama-sama berpengaruh terhadap
persistensi laba berpengaruh negatif terhadap kualitas laba pada perusahaan yang terdaftar di
kualitas laba sebesar 0,005%. Jakarta Islamic Index. Secara parsial Ukuran
Hasil penelitian ini konsisten dengan perusahaan berpengaruh positif terhadap
hasil penelitian Ali dan Zarowin (1992) yang kualitas laba, sedangkan persistensi laba dan
menemukan bahwa persistensi laba financial leverage berpengaruh negatif terhadap
berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Hal kualitas laba. Persistensi laba memediasi
ini tidak konsisten dengan hasil penelitian pengaruh ukuran perusahaan dan financial
Palupi (2006), Zahroh dan Sidharta (2006), leverage terhadap kualitas laba pada perusahaan
Mulyani, Nur, dan Andayani (2007) dan Jang, yang terdaftar di JII.
Sugiarto, dan Siagian (2007). Hasil penelitian
Keterbatasan
mereka menunjukkan bahwa persistensi laba
Pemilihan variabel yang diduga
berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
berpengaruh terhadap kualitas laba hanya terdiri
Perusahaan yang mampu mempertahankan
dari tiga variabel saja, yaitu ukuran perusahaan,
labanya dari tahun ke tahun lebih membuat para
financial leverage, dan persistensi laba dimana
investor tertarik, karena menurut investor
persistensi laba merupakan variabel intervening
perusahaan ini mampu menjaga kondisi
yang diduga dipengaruhi oleh dua variabel yang
perusahaan untuk tetap stabil.
sama dengan kualitas laba yaitu ukuran
Namun, Berbeda pula dengan hasil
perusahaan dan financial leverage. Hal ini
penelitian Kurnia (2012), dimana persistensi
memungkinkan terabaikannya faktor-faktor lain
laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
yang mungkin mempunyai pengaruh lebih besar
terhadap kualitas laba. Hal ini dibuktikan oleh
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN
SARAN nilai R2 yang sangat kecil. Penelitian ini hanya
meneliti perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil Islamic Index yang memiliki kriteria-kriteria
penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ukuran perusahaan hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk
dan financial leverage secara bersama-sama perusahaan-perusahaan lainnya yang terdaftar
memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian
persistensi laba pada perusahaan yang terdaftar hanya 5 tahun dari periode 2010, 2011, 2012,
di Jakarta Islamic Index. Secara parsial Ukuran 2013, dan 2014 menyebakan temuan penelitian
perusahaan dan financial leverage berpengaruh ini belum dapat melihat kecenderungan dalam
9-25.
Fanani, Zaenal. 2010. Analisis Faktor-Faktor
Penentu Persistensi Laba. Jurnal Penman, S.H. 2001. On Comparing Cash Flow
Akuntansi dan Keuangan Indonesia, and Accrual Accounting Models For Use
Vol. 7, No. 1: 109-123. In Equity Valuation. Working paper,
Melalui (www.ssrn.com).
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2009.
Metodologi Penelitian Bisnis untuk Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Data dengan SPSS. Edisi Pertama.
Pertama. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta: MediaKom.
Jang, Lesia., Bambang Sugiarto, dan Dergibson Sartono, Agus. 2008. Teori dan Aplikasi
Siagian. 2007. Faktor-faktor yang Manajemen Keuangan. Edisi 4,
Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Yogyakarta: BPFE.
Perusahaan Manufaktur di BEJ. Schipper, K. and L. Vincent. 2003. Earnings
Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2: 142-149. Quality. Accounting Horizons. Vol. 70
(Supplement): 97-110.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali PERS. Scott, William R. 2006. Financial Accounting
Theory. 4th Edition. United States of
Kormendi, R.C., dan R. Lipe, 1987. Earnings America: Pearson Prentice Hall.
Innovation, Earnings Persistence, and
Stock Return. Journal of Siallagan. Hamonangan dan Masud Machfoedz.
Business,Vol. 60, No.3: 323-345. 2006. Mekanisme Corporate Governance,
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.
Kurnia, Yulius Susanto. 2012. Determinan Jurnal Simposium Nasional Akuntansi IX
Koefisien Respon Laba. Jurnal Padang: 1-23.
Akuntansi dan Manajemen, Vol. 23:
153-163. Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010.
Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Lipe, R.C., 1990. The Relation Between Stock Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Return, Accounting Earnings, and
Alternative Information. Accounting Sudarsono, J. 2005. Analisis Kinerja Keuangan
Review, January: 49-71. dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mulyani, Sri., Nur Fadjrih Asyik., dan
Andayani. 2007. Faktor-Faktor yang Suaryana, Agung 2005. Pengaruh
Mempengaruhi Earnings Response Konservatisme Laba terhadap
Coefficient pada Perusahaan yang Koefisien Respon Laba.
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI, Ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok.konser
Vol.11, No.1: 35-45. vatif & ercl.pdf.
Pagalung, Gagaring., and Bambang Sudibdyo., Zahroh, Naimah dan Siddharta Utama. 2007.
2009. The Determinant Factors of Pengaruh Persistensi Laba dan Laba
Earning Quality and Economic negative Terhadap Koefisien Respon
Consequences. Jurnal Ekonomi dan Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku
Keuangan, Vol.16: 105-122. Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta.Jurnal Riset
Palupi. Margaretta Jati. 2006. Analisis Faktor- Akuntansi Indonesia,Vol. 10, No.3: 268-
Faktor yang Mempengaruhi Koefisien 286.
Respon Laba: Bukti Empiris pada Bursa
Efek Jakarta. Jurnal EKU BANK, Vol.3: