You are on page 1of 19

WACANA TAUHID

Dengan menyebut nama Allah


Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang




:
Seyogya yang mengandung pahala sunnah, bagi setiap orang yang hendak
mempelajari suatu ilmu, terlebih dahulu harus mengetahui penguraian-penguraian
ilmu yang akan di pelajari, dengan harapan agar senantiasa dapat mewaspadai ilmu
yang akan di pelajari, dan penguraian-penguraian ilmu itu adalah dengan cara
megenali 10 macam kerangka ilmu, sebagaimana penjelasan syair yang di abadikan
sebagian Ulama :

*
*

*
Sesungguhnya kerangka ilmu itu berjumlah sepuluh
Definisinya, penempatannnya serta hasilnya
Keutamaannya, perbandingannya dan penciptanya
Namanya, sumbernya, hukum agamanya
Dan masalah-masalahnya, cukup diuraikan sebagian
Namun siapa yang uraikan semua, dapatkan kemuliaan.

:
Dan sekarang kita akan mempelajari ilmu tauhid, maka saya katakan ;

:
1. Batasan ( definisi ) ;

Batasan ilmu tauhid adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk menetapkan
aqidah agama Islam yang di ambil dari dalil-dalil yang meyakinkan.
:




2. Penempatan ( ruang lingkup ) ;

Penempatan atau letak ilmu tauhid adalah pada menerangkan Dzat dan sifat Allah
sekiranya sesuatu yang wajib, yang mustahil dan Hak preogratif di Allah Swt,
menerangkan Dzat dan sifat para Rosul ( utusan Allah ), menerangkan sesuatu yang
mungkin, sekiranya menjadi dalil atas wujud Allah Swt, serta menerangkan sesuatu
yang terdengar, yang harus di yakini pada Dzat Allah dan Dzat para Rosul-rosul Nya,
juga menerangkan yang muncul dari hal-hal demikian.


:
3. Buah ( hasilnya ) ;

Hasil mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan sifat-sifatnya dengan
berdasarkan dalil-dalil yang pasti serta mendapatkan kebahagiaan yang kekal

:

4. Keutamaan ( kelebihannya ) ;

Keutamaan ilmu tauhid adalah mengenal sesuatu yang harus di yakini hingga
menjadi sebuah aqidah dan keyakinan dalam agama Islam.

:

5. Perbandingan ilmu tauhid dengan Ilmu lainnya ;

Perbandingan ilmu tauhid dengan ilmu-ilmu lainnya adalah bahwa ilmu tauhid
adalah akar atau sumber semua ilmu dan selain ilmu tauhid adalah cabang-
cabangnya.

:




6. Pencipta ( penyusun ) ;

Pencipta ilmu tauhid adalah Syekh Abul Hasan Al Asyariy serta pengikutnya dan
Syekh Abu Mansur Al Maturidiy serta pengikutnya.
Pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku
tauhid dan menyangkal faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Mutazilah
atau kaum-kaum sesat lainnya, pencipta disini diartikan menulis kitab-kitab tentang
pelajaran tauhid karena tidaklah betul ilmu tauhid di ciptakan oleh mereka secara
sesunguhnya, karena ilmu tauhid telah ada di bawa oleh setiap Nabi-nabi dari
semenjak Nabi Adam as. Hingga zaman Nabi Muhammad di hari Qiyamah.

,
:



7. Nama ;

Ilmu ini di namakan dengan ilmu Tauhid artinya meng-esa-kan, karena bahasan
meng-esakan Allah dalam ilmu ini lebih populer dari pada bahasan yang lainnya, di
namakan pula dengan ilmu Kalam karena Ulama terdahulu sering mengatakan
ilmu tauhid dengan ilmu kalam dalam menterjemahkan dari pembahasan-
pembahasan ilmu ini

:

8. Nara Sumber ;

Sumber ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil logika dan dalil-dalil Naqliyyah (Kutifan)
dari Al-Quran dan Al-Hadits

:
9. Hukum ;

Hukum mempelajari ilmu tauhid menurut agama Islam adalah wajib Aeni ([1]) atas
setiap mukallaf([2]) demikan juga sama halnya menuntut ilmu tersebut juga
hukumnya wajib Aeni.



10. Masalah-masalah ( perihal ) ;

Masalah-masalah ilmu tauhid adalah kaidah-kaidah yang membahas hal-hal wajib, membahas hak-
hak preogratif dan juga membahas hal-hal yang mustahil.

URAIAN BISMILLAH VERSI ILMU TAUHID



,
,


Seyogya yang mengandung nilai pahala sunnah juga, bagi orang yang hendak
mempelajari sebuah ilmu adalah agar mengenali sepucuk uraian Bismillah menurut
ilmu yang akan di pelajari, karena mengenal sepucuk uraian Bismillah adalah
memenuhi hak Bismillah dan memenuhi hak ilmu yang di pelajari, hak ilmu adalah
harus membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tersebut,
sedangkan hak Bismillah adalah sama sekali tidak meninggalkan membicarakan
bahasan uraian Bismillah.



Saat ini kita hendak mempelajari ilmu tauhid maka selayaknya kita terlebih dulu membicarakan
sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tauhid.


.


Maka kami katakan bahwa huruf Ba pada permulaan kalimat Bismillah adakalanya
mengandung arti kebersamaan dengan Allah dari sisi memohon keberkahan dengan
menyebut nama Allah, adakalanya juga mengandung arti memohon pertolongan
pada Dzat Allah dengan menyebut nama Nya, dan tidak terlarang memohon pada
nama Allah Swt sebagaimana memohon pertolongan pada Dzat Nya.





.

Dan yang paling utama adalah menafsirkan arti huruf Ba tersebut dengan arti kebersamaan dari sisi
memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah Swt. Atau dengan arti memohon pertolongan
pada Dzat Allah, karena memohon pertolongan pada nama Allah adalah perbuatan tercela yang
tercela.




.
Karena memohon pertolongan adalah masuk pada penggunaan alat, seandainya
memohon pertolongan itu pada nama Allah, maka nama Allah di jadikan sebagai alat
yang memungkinkan maksud pada selain Allah, bukan tujuan pada Dzat Allah Swt.
Memungkinkan bermaksud atau bertujuan memohon kepada selain Allah adalah
terlarang dan menimbulkan kekufuran.







Kecuali apa bila di ucapkan, bahwa menjadikan arti huruf Ba dengan memohon
pertolongan pada nama Allah swt, adalah karena melirik ke sisi lain, yaitu melirik
pada pengakuan alasannya, bahwa perbuatan yang hendak dilakukan seiring
membaca Bismillah adalah tidak sempurna kecuali dengan menyebut nama Allah.

Akan tetapi pengakuan alasan ini seperti inipun masih rentan menimbulkan dugaan
yang salah hingga berakibat kekufuran yang selalu ada karenanya.

Kesimpulannya bahwa huruf Ba tidak boleh di artikan memohon pertolongan


kepada nama Allah Swt, akan tetapi sesungguhnya memohon pertolongan itu adalah
pada Dzat Allah Swt, bukanlah pada nama.




Makna huruf Ba dari sisi isyarat yang terkandung di dalamnya adalah Allah Swt
berkata, Olehku telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehku pula akan terjadi sesuatu
akan terjadi dari arti ini huruf Ba merupakan pertanda dari semua unsur aqidah,
karena sesungguhnya yang di maksudkan dari aqidah itu adalah :

Olehku ( Allah ) telah terwujud sesuatu yang telah terwujud, olehku pula akan
terwujud sesuatu yang akan terwujud.






Tidaklah huruf Ba mengandung makna Isyarat seperti demikian, kecuali makna
Isyarat tersebut terdapat pada Dzat yang memiliki sifat sempurna serta tersucikan
dari sifat-sifat yang kurang, sebagaimana kandungan makna seperti itu di tetapkan
oleh para Ulama-Ulama tafsir.





Kalimat Ismu pada Bismillah menurut Ulama-ulama kota Bashroh (Iraq) adalah
diambil dari kalimat sumwun artinya tinggi, kalimat ismu tidak di artikan selain
makna tinggi karena makna tinggi memberikan pertanda Maha tinggi nama yang di
sebutnya yaitu nama Allah Swt.


Nama Allah adalah sebuah nama pada Dzat yang wajib wujudnya, Dzat yang paling
berhak mendapat segala pujian.







Kalimat Arrohman Arrohiim adalah dua buah sifat Allah yang di ambil dari kata
Arrohmah artinya pemberi kebaikan, kedua kalimat tersebut tidak di artikan
dengan makna Arrohmah yang sesungguhnya yaitu kasih sayang dari dalam hati
yang menimbulkan memberi penghormatan dan kebaikan pada yang di sayanginya,
karena kasih sayang timbul dari lubuk hati mustahil bagi Allah Swt, Allah tidak
memiliki hati.

Tamat

[1] ) Wajib Aeni artinya wajib kepada perorangan.


[2] ) Mukallaf adalah setiap orang yang telah dewasa ..
Posted by alif braja at 11:44 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Links to this post
Reactions:

BERBAGAI PENYIMPANGAN AQIDAH 72 ALIRAN ISLAM



-






,
,
,










-




Artinya :
Rasulullah SAW bersabda Niscaya akan datang kepada ummatku suatu
perbuatan yang dilakukan juga kaum Israil, nyaris laksana langkah sepasang
sandal, sehingga jika salah seorang kaum Israil berzina dengan ibunya
dengan terang-terangan maka hal itu juga akan terjadi di ummatku.
Sesungguhnya kaum Israil akan bercerai-berai menjadi 72 aliran, dan
ummatku pecah menjadi 73 aliran, semua masuk neraka kecuali satu, Sahabat
bertanya, siapa yang satu itu wahai Rasulullah ? Beliau menajwab, ialah
mereka yang berpegang teguh pada aqidah yang sama dengan aku dan
sahabatku. (HR. Al-Hakim)

Hadits ini salah satu mukjizat Rasulullah SAW, beliau mengetahui peristiwa
yang akan terjadi.
Al-Imam Al-Amadiy berkata ; Kaum Muslimin pada saat Nabi SAW wafat
berada dalam satu aqidah dan satu thoriqot (jalan), sayang diantara mereka
ada yang munafik, menyembunyikan kufur dan menampakkan Islam.












Ketahuilah bahwa sumber ahli bidah (faham sesat) itu ada 8 sekte, tertuang
dalam kitab Al-Mawaqif ;


















1. Kaum Mutazilah ; Beraqidah bahwa manusia itu menciptakan perbuatannya
sendiri, tidak menyerta-kan perbuatan Allah SWT dan beraqidah bahwa Allah
wajib memberi pahala dan wajib menjatuhkan siksa. Mereka terpecah 20
aliran.




















2. Kaum Syiah ; Beraqidah menyimpang dalam menyukai baginda Ali. Mereka
terpecah 22 aliran.





















3. Kaum Khowarij ; Beraqidah menyimpang, meng-kufurkan baginda Ali dan
mengkufurkan orang yang berbuat dosa besar. Mereka terpecah 20 aliran.



















4. Kaum Najariyyah ; Beraqidah mirip Ahli Sunnah Wal-Jamaah dalam
penciptaan perbuatan, namun mereka menghilangkan sifat Allah dan
menyatakan bahwa firman Allah itu baharu. Mereka 3 aliran













5. Kaum Jabariyyah ; Beraqidah bahwa manusia tidak memiliki ikhtiar. Mereka
1 aliran.



















6. Kaum Musyabbihah ; Beraqidah menyerupakan Allah dengan makhluk
secara materil. Mereka 5 aliran.








7. Kaum Hululiyyah ; Beraqidah mensejajarkan diri atau pimpinan mereka
dengan Tuhannya, mereka 1 aliran.

Wal-hasil, 20+22+20+3+1+5+1= 72 aliran, semua masuk neraka kecuali satu


yaitu ke-8 mereka beraqidah sesuai ajaran Rasulullah SAW, Sahabat, Tabiin
dan Tabi Tabiin, aqidah Ahli Sunnah Wal-Jamaah. kamudian kelompok ini
terpimpin oleh Abu Mansur Al-Maturidiy dan Abu Hasan Al-Asariy,
maksudnya sebagai pelopor penyusunan buku-buku dalam mempelajari
aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Daftar Pustaka :
1. Fatawi Ar-Ramliy Al-Imam Ar-Ramliy
2. Musnad As-Sahabat Fil-Kutub Tisah - Abdurrahman bin Shokhr

Posted by alif braja at 11:01 PM No comments:


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Links to this post
Reactions:

NAMA TUHAN SEBELUM BERNAMA ALLAH


25 NAMA TUHAN SEBELUM BERNAMA ALLAH

ASMA 25 NAMA TUHAN SEBELUM BERNAMA ALLAH.

Bismillahhirrahmannirrahim..

Menurut beberapa pesan dari Rasullallah di dalam banyak hadis


terdapat beberapa sebab doa seseorang itu termakhbul. Di
antaranya adalah di sebab kan tempat, ruang dan waktu. Salah
satu tempat yang mustajab doa doa hamba yang bersungguh
sungguh berdoa dan termakhbul adalah di Tanah Suci Mekah
tepatnya di persekitaran KA'BAH. Manakala di antara tempat
laian adalah di GUA HIRA dan yang terakhir adalah di antara
malam malam bulan suci Ramadhan.

Bagi kita yang tinggal di Asia tentulah untuk pergi ke Mekah


dan berdoa di depan KA'BAH dan GUA HIRA memerlukan kos
pembiayaan yang cukup mahal. Ini kerana biaya kos tempat
tinggal dan perjalanan yang telah di tetapkan dengan kadar
dollar atau dinar yang sekarang jauh lebih tinggi dari nilai
nominal uang kita di Asia.Saya sangat yakin tidak semua orang
yang bersungguh sungguh berdoa mampu untuk datang ke KABAH
sebagai syariat memakhbulkan doa. Lalu hebatnya adalah bulan
suci Ramadhan yang mendatangi kita bukan kita yang mendatangi
nya,maka kenapa tidak kita gunakan kesempatan ruang dan waktu
yang termakhbul ini untuk berdoa..? Sekarang tinggal kita
memaknai kalimat bersungguh sungguh saja lagi sebab waktu
maghbulnya iaitu bulan Ramadhan telah datang mengunjungi kita.

Bersungguh sungguh dalam kalimat ini bermaksud dalam beberapa


arti(makna). Yang pertama bersungguh sungguh itu bermakna kita
istiqomah dalam berdoa. Istiqomah itu adalah berkelanjutan dan
tanpa jemu dalam berdoa. Yang kedua bersungguh sungguh adalah
bererti Haqqul Yakin. Haqqul Yakin di sini adalah bermaksud
kita berdoa di atas aras keyakinan yang tinggi dalam berdoa.
Agar lebih mudah memahami Haqqul Yakin itu bagaimana kita
ambil contohnya kisah saperti dibawah ini.
Kita datang di depan rumah seseorang lalu kita melihat dari
luar rumah itu memang ada tuan rumah sedang
bersembang(berbicara) dengan tetamu, walaupun kita tidak
bertemu mata dengan pemilik rumah tapi kita mendengar dan
melihat nya dari jauh bahawa pemilik rumah memang ada dalam
rumah dan sedang menerima tamu, nah jika ada orang bertanya
kepada kita,adakah tuan pemilik rumah berada di rumah maka
kita boleh berkata "yakin" pemilik rumah itu memang ada di
rumah walau pun kita tidak masuk ke rumahnya. Nah ini adalah
standarisasi yakin, lalu jika kita memang masuk ke dalam rumah
tersebut dan bertatap muka langsung dengan pemiliknya maka
saat orang lain bertanya adakah pemilik rumah berada di rumah
kepada kita maka kita akan dapat mengatakan "haqqul yakin"
pemilik rumah itu ada di rumahnya sebab kita tadi memang
bertemu langsung dengan pemilik rumah tadi. Nah silahkan
aplikasi kan sendiri teknik ini dalam berdoa.

Makna lain dari bersungguh sungguh itu adalah "menggunakan


kalimat doa yang sangat khusus dan bertepatan energy dari
kalimat ayat tadi dengan apa yang kita perlukan secara logic.
Ketepatan dalam memilih ayat doa inilah menjadi punca dari
termaghbulnya doa yang kita lantunkan. Nah dalam bulan suci
Ramadhan ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya sangat mahal
untuk termaghbulnya doa dengan datang ke pada dua tempat tadi.
Tempat dan waktu itu lah yang kini telah mendatangi kita.

Sebagai dasar kaji nya begini:


ALLAH memiliki ratusan Nabi dan Rasul kepada manusia dan jin
sebagai penyampai risalah dan ayat-ayatnya dan yang wajib kita
yakini dan ketahui adalah 25 Nabi dan Rasul saja dengan nabi
penutup iaitu baginda Rasullallah Nabi Muhammad yang kepada
beliau Tuhan berikan nama NYA khusus kepada beliau dengan nama
Tuhan itu ALLAH. Sesungguhnya pada setiap nabi itu ALLAH
berikan nama rahasia tuhan masing masing yang berbeza
beza,sesuai dengan kerahasian dan kemampuan masing masing Nabi
dan Rasul itu dalam menerima nama khusus tuhan tersebut. Maka
sesungguhnya kita rasanya sangatlah patut mengetahui nama nama
yang Tuhan berikan kepada 25 para Nabi tersebut,dan setahu
saya banyak para ulama ulama besar yang mengetahui 25 nama
tuhan sebelum bernama ALLAH ini dan selalu mereka lantunkan
dalam zikir doa doa khusus mereka. Sebagai contoh tuhan
sebelum bernama ALLAH ialah ZAITUL BAIDA namanya yang ia
berikan kepada makhluk semula awal iaitu Nur Muhammad.

Oleh sebab itulah Nabi Muhammad dengan Nabi Musa menyebut dan
memanggil tuhan dengan nama yang berbeza namun zatnya sama
atau satu jua.

Sesungguhnya kedua puluh lima nama-nama tuhan sebelum bernama


ALLAH ini terdapat dalam awalan JUZ AMA iaitu alif hingga ya,
Huruf Hijaiyah dalam Juz Ama itu terdapat 30 huruf yang
tertulis dengan huruf alif, lam, ha, wau dan sim sudah menjadi
bagian dari nama tuhan ALLAH, Nah sekarang hanya tersisa 25
huruf sahaja lagi dari 25 huruf ini lah 25 nama tuhan itu
bermula.

Wassalam

Enhanced by Zemanta

Posted by alif braja at 2:51 AM No comments:


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Links to this post
Reactions:

Sunday, March 3, 2013


73 golongan islam akhir zaman

1. SYIAH= 22 Golongan
2. KHAWARIJ= 20 golongan
3. MUKTAZILAH= 20 golongan
4. MURJIAH= 5 golongan
5. NAJJARIAH= 3 golongan
6. JABBARIYAH= 1 golongan
7. MUSYABBIHAH= 1 golongan
JUMLAH= 72 Golongan
+ 1 Ahli Sunnah Wal Jamaah
Sumber: Akidah Muslimin. Fakulti Usuluddin Universiti Al-Azhar al-Sharif. Mesir

Antara Ahlul Bait dan Syi'ah

Syiah adalah pengikut, dan sebenarnya kelompok ini sebagian besar adalah
dalam penyelewengan akidah, karena mereka menamakan dirinya SYIAH dan
memproklamirkan mereka mencintai Ahlulbait, seakan akan ahlussunnah
waljamaah ini tak mengerti mencintai Ahlulbait, bahkan sebagian besar ulama
ahlulbait kesemuanya pada ahlussunnah waljamaah, bukan pada golongan
syiah.

tak satupun Imam dan Muhaddits dari ahlulbait yg menganut ajaran syiah.

mereka mempunyai ciri yg jelas, yaitu membenci para sahabat Nabi saw, tidak
mengakui kekhalifahan khulafa urrasyidin kecuali Ali bin Abi Thalib kw.
mereka tak mau ziarah ke makam nabi saw, karena disitu ada jasad Abubakar
dan umar radhiyallahu'anhuma.

mereka mengaku mencintai ahlulbait padahal mereka menghina ahlulbait,


mereka menganggap Putri Rasul saw Fathimah Azzahra ra, wanita suci yg
dididik oleh nabi saw itu marah dan ribut menuntut tanah warisan, bukankah
ini penghinaan pada putri rasul saw?, adakah mereka mengkiaskan putri rasul
saw ini mempunyai jiwa serakah dan tamak yg ribut dengan sepetak tanah
waris sebagaimana artis artis masa kini?

Ali bin Abi Thalib kw dianggap bertaqiyah (berdusta) pura-pura membai'at


Abubakar shiddiq ra sebagai khalifah padahal sayyidina Ali tahu bahawa
Khalifah Abubakar ra itu sesat, bukankah ini penghinaan pada Sayyidina Ali
kw?

kita bisa memahami bahwa syiah adalah akidah orang persia, hadits mereka
tak tentu sanadnya, dan sanad guru guru mereka terputus, dan mereka tidak
berpadu dan berpanut pada Imam Imam Ahlulbait, mereka mempunyai ajaran
sendiri, cara shalat berbeda, syahadat berbeda, bahkan Alqur'annya pun
berbeda.

Dijelaskan bahawa mereka ini adalah pengikut rakyat parsi, kerajaan parsi
dikalahkan oleh islam, lalu putri kaisar persia dibawa sebagai budak, lalu
Sayyidina Ali kw tak tega melihat putri kaisar itu dijadikan budak, maka ia
membebaskannya dan menikahkannya dg putranya, yaitu Husein bin Ali ra.

kita dapat lihat kini mereka kaum Syiah, mereka mengakui imam-imam hanya
dari keturunan Husein bin Ali, tak ada satupun imam imam mereka dari 10
imam mereka yg termasyhur itu yg dari keturunan Hasan bin Ali ra, padahal
hasan bin Ali adalah kakak kandung husein bin Ali ra, keduanya adalah cucu
Rasulullah saw, dan keturunan Hasan bin Ali lebih banyak dari keturunan
Husein bin Ali kw.

mengapa mereka hanya mengambil Imam-Imam mereka dari keturunan Husein


bin Ali ra.....?.

jawabannya adalah karena mereka memang bukan bertujuan memuliakan


keturunan Nabi saw, tapi memuliakan keturunan putri kaisar mereka, kaisar
persia.

karena putri kaisar itu dinikahi oleh Husein bin Ali kw, maka mereka mengelu
elukan keturunan Husein bin Ali kw dan menyingkirkan keturunan Hasan bin Ali
ra.
dan saudara kita muslimin-muslimat terus tertipu daya oleh tipuan ini, dan
termasuk banyak dari habaib yg terpengaruh, tentunya sikap kita bukan
memusuhi dan memerangi mereka, namun terus berusaha merangkul mereka
agar kembali pada ahlussunnah waljamaah,

Melihat hadits-hadits yang sahih di halaman sblum ini dapat diambil


kesimpulan :
1. Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam
lingkungan ummat Islam secara mujizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang akan
terjadi. Kabar ini tentu Beliau terima dari Allah SWT.
2. Sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73
faham (itiqad/firqah).
3. Ada segolongan orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi
mengeluarkan dalil-dalil dari Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati
kerongkongannya.
4. Ada dua golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham
Murjiah dan Qadariyah.
5. Ada 30 orang pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah
Nabi, padahal tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada
orang-orang Khawarij yang paling jahat.
6. Di antara 73 golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan Ahlussunnah
wal Jamaah yang selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan Sunnah
Khalifah Rasyidin.
7. Mereka ini akan selalu mempertahankan kebenaran itiqad-nya sampai hari
kiamat.Melihat kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah
perkembangan Islam sejak abad pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW telah terjadi dengan nyata.

Di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid


Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang terkenal dengan gelar
BaAlawi, cetakan Mathbaah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun
1960M/1381H, halaman 398, bahwa 72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7
firqah yaitu : Faham Syiah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Sayyidina Ali
bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti
Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah
Utsman bin Affan.

Kaum Syiah terpecah menjadi 22 aliran Termasuk pengikut Syiah adalah Kaum
Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan. Faham Khawarij, yaitu kaum kaum
yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya
ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang
yang membuat dosa besar menjadi kafir.

Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran. Faham Mutazilah, yaitu kaum yang
berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat
pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam surga, orang
yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan miraj Nabi
Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll.
Kaum Mutazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah
Kaum Qadariyah. Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa
membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman,
sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum
ini terpecah menjadi 5 aliran.

Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia


adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat
Tuhan tidak ada.

Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran.


Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia majbur,
artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum
ini hanya 1 aliran. Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa
ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di
kursi, naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya1 aliran saja. Kaum Ibnu
Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk
kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah. Jika ditambah dengan 1 aliran lagi
yaitu Ahlussunnah wal Jamaah maka menjadi 73 firqah, seperti yang
dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam Tarmidzi.
~ WALLAHU A'LAM ~

Posted by alif braja at 10:20 AM No comments:


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Links to this post
Reactions:

Mengenai Akhir Zaman..

TAKWA DAN PERPADUAN DASAR KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN

Hadis Nabi saw yang artinya, Dari Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah ra berkata, "Telah
menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati
kami dan meneteskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata , Ya
Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesan
kepada kami. "Beliau pun bersabda, "Aku berwasiat akan kamu agar selalu
bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun
yang meminpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya siapa yang
panjang umurnya dari kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka
hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar
Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan
mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi
geraham dan jauhilah hal-hal yang baru (bid'ah) yang diada -adakan, karena
sesungguhnya segala bid'ah itu adalah sesat. " (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Keterangan: Hadis diatas mengandung pesan-pesan yang sangat berharga dari


Rasulullah saw. untuk umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman
yang penuh dengan kekacauan dan perselisihan yaitu seperti zaman yang sedang
kita hadapi sekarang ini. Jadi siapa yang mau selamat maka ia mengikuti tunjuk
ajar yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadits, yaitu:
Pertama: Hendaklah ia menlazimi takwa kepada Allah dalam kondisi apapun
dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Kedua: Mentaati perintah pihak yang mengelola urusan kaum muslimin meskipun
seandainya mereka terdiri dari golongan hamba, selama mereka berpegang
dengan Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-surmah kulafa Ar Rasyidin,
karena patuh kepada penguasa yang memiliki sifat-sifat ini berarti patuh kepada
Al Quran dan Hadis Nabi saw.
Ketiga: Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para kulafa Ar
Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali ra) yang mana mereka
telah mendapat petunjuk dari Allah Taala, iaitulah berpegang pada gagasan dan
praktek ahli sunnah waljamaah yang mana hanya penganut paham ini saja yang
mendapat jaminan aman dari api neraka dan yang beruntung mendapatkan surga
pada hari kiamat nanti.
Keempat: Menjauhi hal-hal bid'ah dholalah, yaitu apa paham dan praktek yang
ditambahkan ke agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal
dan contoh dari agama. Jika ada asal atau dalil, maka tidaklah hal-hal yang baru
itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syariah (bukan bid'ah dholalah) tetapi
hanya disebut bid'ah menurut pengertian dialek atau bahasa saja (jaitulab bid'ah
hasanah).

KENAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN perusakan


Artinya: Dari Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy (istri Rasulullah saw.), beliau
berkata, "(Pada suatu hari) Rasulullah saw. masuk ke dalam rumahnya dengan
kondisi cernas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka ( binasa) untuk bangsa
Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari
ini telah terbuka dari dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini ", dan Baginda
menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebe! ahnya (jari telunjuk) yang dengan
itu mengisyararkan seperti lingkaran. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: "Ya
Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan dikalangan kami masih ada
orangorang yang shaleh?" Lalu Nabi saw. bersabda "Ya, jikalau kejahatan sudah
terlalu banyak". (HR Bukhari Muslim) Keterangan: Hadis di atas rnenerangkan
bahwa apabila di suatu tempat atau negeri sudah terlarnpau banyak kejahatan,
kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang
berada di tempat itu.Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang yang
shaleh juga akan dibinasakan, meskipun masing-masing pada hari kiamat akan
diperhitungkan menurut praktek yang telah dilakukan. Karena itu, segala macam
kemungkaran dan kefasiqan harus segera dibasmikan dan segala kemaksiatan
harus segera dimusnahkan, agar tidak terjadi bencana yang tidak hanya akan
menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut,
ternyata menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu. dalarn hadis di
atas, meskipun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang
dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan
bangsa Arab secara khusus adalah karena Nabi kita saw. sendiri dari kalangan
mereka, dan yang menerima Islam pada masa awal penyebarannya adalah
kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit sekali dari bangsa yang
lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan maju-mundurnya
Umat Islam adalah banyak tergantung pada maju-mundurnya bangsa Arab itu
sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan
Ma'juj pula adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam as.) yang sebelumnya
banyak membuat kerusakan di permukaan bumi ini, lalu batas daerah dan rumah
mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi
dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, hingga hampir tibanya
hari kiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan
keluarlah kedua bangsa ini dari rumah mereka lalu kembali membuat kerusakan
dipermukaan bumi ini. Bila ini terjadi, ia menandakan bahwa hari kiamat sudah
dekat sekali tibanya.

SELURUH DUNIA DATANG mengerumuni DUNIA ISLAM


Artinya: Dari Tsauban berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Hampir tiba suata
waktu di mana bangsa-bangsa dun seluruh dunia akan datang mengerumuni
kamu bagaikan orangorang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan
mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari karena kami sedikit
pada hari itu?" Nabi saw. menjawab, "Bahkan kanu pada hart itu banyak sekali,
tetapi kanu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerun
terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke
dalam hati kamu penyakit 'wahan"'. Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu
hai Rasulullah?" Nabi kita nenjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati". (HR
Abu Daud) Keterangan: Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah
saw. Kondisi umat Islam pada hari ini, menggarnbarkan kebenaran apa yang
disabdakan oleh Rasulullah saw. Umat Islam meskipun mereka mernpunyai
jumlah yang banyak, yaitu 1.000 juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka selalu
dipersendakan dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas,
diinjak-injak, disakiti, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia
meskipun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan
kekuatannya. Sebenarnya, segala kekalahan kaum Muslimin adalah bersumber
dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri, yaitu dari penyakit 'wahan "yang
merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu ada dalarn bentuk
kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan 'ttakut mati ". Kedua penyakit ini tidak dapat
dipisahkan. "Cinta dunia" berarti tamak, rakus, kikir Danti dak mau mendermakan
harta di jalan Allah. Sedangkan "takut mati" pula berarti leka dengan kehidupan
dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi akhirat dan tidak ada
perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agarna
Allah. Kita berdoa agar Allah swt. menurunkan mushrahNya kepada kaum
muslimin dan memberikan kepada mereka kesuksesan di dunia dan di akhirat.

ILMU AGAMA AKAN bertahap HILANG


Artinya: Dari Abdullah bin Amr bin 'ash ra berkata: Aku mendengar Rasulullah
saw. bersabda, "Bahwasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan
ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah. menghilangkan ilmu
itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama,
masyarakat akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka
apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu
pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain. "(HR
Muslim)Keterangan: Sekarang ini alim-ulama sudah berkurang. Satu demi satu
pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa Melayu mengatakan, "patah tumbuh,
hilang berganti", peribahasa ini tidak tepat herlaku kepada alim ulama . Mereka
patah payah tumbuh dan hilang payah berganti. Sampailah suatu saat nanti
permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Maka pada waktu itu sudah tidak
berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah
kehilangan nilai dan pegangan hidup. Scbenarnya, alim ulamalah yang
memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka ketika menghilang alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Di
ahir-akhir ini kita telah melihat gejala-gejala yang menunjukkan hampirnya zaman
yang dinyatakan oleh Rasulullah saw. tadi . Di mana jumlah alim ulama hanya
tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya pula tidak mendapat perhatian
yang layak. Pondok-pondok dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat
perhatian dari cerdik pandai. Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian
di bidang urusan keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Ini
lah realitas masyarakat kita di hari ini. Jadi, perlulah kita memikirkan hal ini dan
mencari jalan untuk menyelesaikannya.

UMAT ISLAM MENGIKUTI TINDAKAN Yahudi dan Nasrani


Artinya: Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. berkata, bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu,
sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk
ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka." Sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang kau maksudkan? "Nabi saw.
menjawab," Siapa lagi kalau bukan mereka ". (HR Muslim) Keterangan: Umat Islam
akan mengikuti langkah ataupun "carahidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani,
sampai dalam urusan yang kecil dan hal-hal yang tidak menasabah. Misalnya,
jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan
sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Zaman sekarang ini
kita dapat melihat kenyataan sabdaan Rasulullah saw. ini. Banyak orang Islam
yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru
"carahidup" Yahudi dan Nashrani apakah mereka sadar atau tidak. Banyak orang
Islam yang telah terperangkap dengan tipu helah Yahudi dan Nashrani dan banyak
pula orang yang menjadi alat dan tali barut mereka. Ya Allah! Selamatkanlah kami
dari mereka.

GOLONGAN ANTI HADITH


Artinya: Dari Miqdam bin Ma'dikariba ra berkata: Bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda , "Hampir tiba suatu masa di mana seorang pria yang sedang duduk
bersandar di atas tempat tidurnya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah
hadis dari hadisku maka ia berkata:" Pegangan kami dan kamu hanyalah
kitabullah (al-Quran) saja. Apa yang di halalkan oleh al -Quran kami halalkan. Dan
apa yang ia haramkan kami haramkan ". (Kemudian Nabi saw. melanjutkan
sabdanya," Padahal apa yang diharamkan oleh Rasulullah saw. samalah
hukumnya dengan apa yang diharamkan oleh Allah. "(HR Abu
Daud)Keterangan: Pria yang dimaksudkan di dalam hadits ini adalah seorang
yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah
al-Quran. Ia hanya percaya kepada alQuran saja. Baginya, hadis tidak perlu untuk
dijadikan sumber hukum dan tempat referensi. Golongan ini tidak diragukan lagi
telah keluar dari ikatan Agama Islam dan pada kenyataannya seseorang tidak akan
dapat memahani al-Quran jika tidak merujuk kepada hadis Nabi saw .. Al-Quran
banyak menjelaskan hal-hal yang besar dan pedoman umum. Maka Hadislah yang
berfungsi untuk menjelaskan isi dan konten serta kehendak ayat-ayatnya serta
menguraikan dan menjelaskan yang musykil. oieh karena itu, syariat tidak akan
sempurna kalau hanya dengan al-Quran saja, tetapi harus disertai dengan hadis
Nabi saw.

GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG


Artinya: Dari Mughirah bin Syu 'bah ra berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Selalu
di antara kamu ada orang yang berhasil (dalam perjuangan mereka), sehingga
sampailah suatu saat yang dikehendaki oleh Allah. Mereka selalu berhasil". (HR
Bukhari) Keterangan: Allah. telah menjadikan umat Islam ini umat yang terakhir
sekali. Jadi Allah. berjanji akan memelihara kitabnya (Al-Quran) dan memastikan
lahirnya generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap
ada kaum mukminin dipermukaan bumi ini. Kalau kita meneliti sejarah umat Islam
mulai zaman awal penyebarannya sampai ke hari ini, kita akan menemukan bahwa
umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan tes yang berat-berat. Ujian itu
dimulai dari kaum musyrikin di Mekah dan munafiqin, Yahudi dan Nashrani di
Madinah berikutnya gerakan Riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, kaum
Bathiniyah, pengaruh filsafat dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Moghul dan
bangsa Tatar yang menghancurkan tamddun Baghdad pada pertengahan abad
keenam Hijrah. Begitu pula halnya dengan pembantaian beramairarnai terhadap
Muslim ketika terjadi kejatuhan kerajaan Islam di Andalusia (Spanyol) dan
seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap
dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang memiliki alat
dan fasilitas yang banyak dan berikutnya serangan disegi pemikiran dan
kebudayaan dan sebagainya dan sebagainya Meskipun tes yang sangat dahsyat
melanda umat Islam di sepanjang sejarah namun mereka masih ada dan masih
memiliki identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia di hari
ini.Meskipun di hari ini ada di kalangan umat Islam yang tidak peduli tentang
agama mereka tetapi masih ada kelompok yang keras untuk mempelajari agama
dan memperjuangkannya. Bahkan banyak di kalangan umat Islam yang telah
hancur moral dan akhlaknya tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi
dan berpekerti luhur. Meskipun syi'ar-syi'ar Islam diinjak-injak di sebagian tempat
tetapi di tempat lain syi'ar-syi'ar Islam masih gagah dan kuat. Bahkan aktivis-
aktivis Islam ditindas dan disiksa di suatu tempat tetapi di tempat lain mereka
akan disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya umat Islam tidak akan lenyap
dari permukaan bumi ini hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah.
Maka pada masa itu Allah swt. akan mematikan semua orang -orang Islam dengan
tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman dan yang tinggal setelah
itu hanyalah orang-orang yang jahat atau orang kafir, maka pada saat itulah akan
terjadi hari kiamat.

PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

Artinya: Dan pada Abu Hurairah ra katanya: Aku mendengar RasuIullah saw.
bersabda, "Umat ku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-
umat sebelumnya". Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat
terdahulu itu?" Nabi saw. menjawab, "Penyakit-penyakit itu adalah (1) terlalu
banyak seronok, (2) terlalu mewah, (3) menghimpun harta sebanyak mungkin, (4)
tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) hasut
menghasut sehingga jadi lalim menzalim ". ( HR Hakim)Keterangan: Penyakit-
penyakit yang disebutkan oleh Rasulullah saw. tadi telah banyak kita lihat di
kalangan kaum muslimin di hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini
menyebar dan menjalar dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda
krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah
mereka terpaksa mencari dan menimbun harta sebanyak-banyaknya untuk
memuaskan hawa nafsu. Maka ketika nafsu diperturutkan tentunya mereka
terpaksa menggunakan segala macam cara dan tipu helah. Di saat itu, hilanglah
nilai-nilai akhlak dan yang ada hanyalah kecurangan, khianat, hasud-menghasud
dan sebagainya. Marilah kita merenung maksud hadis ini, dan marilah kita
bermuhasabah!
ISLAM KEMBALI DAGANG

Artinya: Dari Abu Hurairah ra berkata: Bersabda Rasulullah saw, "Islam mulai
menyebar dalam kondisi dagang (asing). Dan ia akan kembali asing pula. Maka
beruntunglah orang orang yang asing ". (HR Muslim) Keterangan: Islam mulai
menyebar di Mekkah dengan kondisi yang sangat asing dan dagang. Sangat
sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya.
Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut
oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil
dari pandangan dunia, bahkan pada pandangan orang Islam sendiri. Sebagian
orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam
(komitmen) dengan Islam dan mencoba menerapkan tuntutan Islam yang
sebenarnya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang sepi oleh masyarakat
dan terlalu susah untuk diterima sebagai individu yang sehat. Misalnya, kalau ada
sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada
seorang yang meminta diri untuk menunaikan shalat, maka tindakan ini dianggap
tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil
bersenda-gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai perbuatan yang
salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan
terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam
sendiri yang rnengaku sebagai umat Islam dan marah saat dikatakan yang dia
bukan orang Islam.

BAHAYA KEMEWAHAN

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib ra, "Bahwasanya kami sedang duduk bersama
Rasulullah saw. di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair ra dan tidak
pada tubuhnya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit.
Tatkala Rasulullah saw.melihat kepadanya Baginda menangis dan meneteskan air
mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu
(karena sangat dimanjakan oleh ibunya) dan karena memandang nasib Mus'ab
sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa
meninggalkan segala harta benda dan kekayaan diMekkah). Kemudian Nabi
Muhammad saw. bersabda, "Bagaimana keadaan kalian pada suatu saat nanti,
pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di Sore dengan pakaian yang
lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang
lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu seperti kamu memasang
kelambu Ka'bah? ". Maka jawab sahabat," Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu
kami lebih baik dari di hari ini. Kami akan menberikan konsentrasi pada masalah
ibadah saja dan tidak usah mencari rezeki ". Lalu Nabi saw. bersabda," Tidak!
Kondisi kamu di hari ini adalah lebih baik dari kondisi kamu di hari itu ". (HR
Termizi) Keterangan:Dalam hadits ini Nabi kita Muhammad saw. menjelaskan
bahwa umatnya pada suatu masa kelak akan mendapat kekayaan dan kelapangan
dalam kehidupan. Pagi sore pakaian silih berganti. Hidangan makanan tak putus-
putus. Rumah-rumah mereka tersergam indah dan dihias dengan bermacam
-macam perhiasan. Dalam kondisi demikian kita juga mungkin akan berkata
seperti kata sahabat. Di mana, kalau semuanya sudah ada, maka senanglah
hendak membuat ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad saw. mengatakan, "Kondisi
serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita", artinya lebih memungkinkan
kita untuk beribadah. Kemewahan hidup banyak mencegah seseorang dari
melakukan ibadah kepada Allah SWT., seperti yang terjadi di hari ini. Segala yang
kita miliki kalaupun tidak melebihi kebutuhan, namun itu sudah cukup Namun, bila
dibanding dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka,
sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang
ada, selalu menyibukkan kita dan mencegah dari berbuat ibadah. Kita sibuk
menghimpun harta dan juga sibuk menjaganya serta sibuk untuk rnenambah lebih
banyak lagi. Tidak layaknya apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw.,
"Seandainya seorang anak Adam itu telah memiliki satu jurang emas, dia
berhasrat untuk menemukan kesenjangan yang kedua, sehingga ia dimasukkan
ke dalam tanah (menemui kematian)". Begitulah gambaran yang nyata terhadap
kehaloban manusia dalam menghimpun harta kekayaan. Ia selalu mencari dan
menambahkan, sampai ia menemui kematian Maka ketika itu, barulah ia sadarkan
dirinya dengan seribu satu penyesalan. Tetapi di saat itu sudah tidak berguna lagi
penyesalan. oieh itu janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan.
Tidak peduli halal atau haram, yang penting dapat harta. Tidak kira waktu shalat,
bahkan semua waktu digunakan untuk menimbun kekayaan. Biarlah kita
menemukan mata benda dunia pada batas-batas kebutuhan. Kalau berlebihan
bisa digunakan untuk menolong orang lain yang kurang beruntung, suka
menderma dan suka bersedekah, sebagai penyimpanan untuk akhirat. Orang yang
cerdas adalah orang yang memiliki perhitungan untuk masa akhiratnya dan ia
menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik
buahnya. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain. "(HR Muslim)
Keterangan:Sekarang ini alim-ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi
meninggalkan kita. Kalau peribahasa Melayu mengatakan, "patah tumbuh, hilang
berganti", peribahasa ini tidak tepat herlaku kepada alim ulama . Mereka patah
payah tumbuh dan hilang payah berganti. Sampailah suatu saat nanti permukaan
bumi ini akan kosong dari Ulama. Maka pada waktu itu sudah tidak berarti lagi
kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan
nilai dan pegangan hidup. Scbenarnya, alim ulamalah yang memberikan makna
dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka ketika menghilang
alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Di ahir-akhir ini kita telah
melihat gejala-gejala yang menunjukkan hampirnya zaman yang dinyatakan oleh
Rasulullah saw. tadi . Di mana jumlah alim ulama hanya tinggal sedikit dan usaha
untuk melahirkannya pula tidak mendapat perhatian yang layak. Pondok-pondok
dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat perhatian dari cerdik pandai.
Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian di bidang urusan keduniaan
yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Ini lah realitas masyarakat kita
di hari ini. Jadi, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk
menyelesaikannya.

You might also like