Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan singkat, jelas dan pasti tentang masalah
klien yang nyata/potensial serta penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui
tindakan keperawatan. Tujuan dirumuskan diagnosa keperawatan adalah untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan dimana adanya respon klien terhadap status
kesehatan atau penyakit, faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu
masalah/etiologi, kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
(Handayaningsih,2007).
Diagnosa keperawatan mempunyai 4 komponen diantaranya label merupakan sebuah
nama untuk sebuah diagnosa yang mencakup, minimal, fokus diagnosa dan penilalian
keperawatan. Definisi adalah deskripsi yang jelas dan tepat; mengambarkan makna dan
membantu membedakannya dari diagnosa yang serupa. Batasan karakteristik adalah
isyarat/kesimpulan yang dapat diobservasi dan berkelompok sebagai manifestasi diagnosa
aktual atau promosi kesehatan. Faktor yang berhubungan adalah faktor yang
menunjukkan beberapa jenis pola berhubungan dengan diagnosa keperawatan.
(Carpenito, 2000).
Cara menegakkan diagnosa keperawatan aktual (actual nursing diagnosis) dengan
menyajikan keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik yang
diidentifikasi minimal 3 batasan karakteristik. Rumus dalam menegakkan diagnosa
keperawatan aktual adalah ada problem/masalah , etiologi/penyebab, symptom/tanda dan
gejala.
Diagnosa keperawatan keluarga adalah pernyataan tentang masalah kesehatan serta
penyebab atau faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah sehingga
keluarga mampu untuk mencegah atau menyelesaikan masalah dalam konteks keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perumusan diagnosa dalam keperawatan keluarga ?
2. Bagaimana tipologi diagnosa dalam keperawatan keluarga ?
C. Tujuan
1. Mengetahui perumusan diagnosa dalam keperawatan keluarga.
2. Mengetahui tipologi diagnosa dalam keperawatan keluarga.
D. Manfaat
Umum
1
1. Pembaca dapat mengetahui mengetahui bagaimana cara menentukan masalah dalam
keperawatan keluarga.
Khusus
1. Penulis dapat mengetahui tentang perumusan diagnosa dalam keperawatan keluarga.
2. Penulis dapat mengetahui tentang tipologi diagnosa dalam keperawatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap Diagnosa
1. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
2
Menurut APD Salvari, (20013) Diagnosa keperawatan adalah pernyataan
yang menggambarkan respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau
aktual individu. Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun
intervensi masalah keperawatan. Kolaburasi dan koordinasi dengan anggota tim
lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan
kurangnya pelayanan kesehatan.
Dalam diagnosa keperawatan meliputi sebagai berikut :
a. Problem atau masalah
Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami
oleh keluarga aatau anggota keluarga.
b. Etiologi
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada
lima tugas keluarga yaitu
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
c. Symtom
Sekumpulan data subyektif dan objektif yang diperoleh perawatan dari
keluarga secara langsung atau tidak langsung.
3
2) Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan keterbatasan gerak ( rematik).
3) Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat. Sebagai contoh:
1) Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.
2) Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Bapak Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi
terhadap balita.
3) Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan keterbatasan gerak
c. Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat di tingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial
(sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi. Sebagai contoh
1) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M)
keluarga Bapak K.
2) Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Bapak X.
3) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah
keluarga Bapak I.
4) Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan
Maglaya, 1978).
4
2. Kemungkinan Masalah
Skala:
Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
4. Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani 1 1
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring:
c. Jumlah skor untuk semua kriteria (skor tertinngi sama dengan jumlah bobot, yaitu 5).
Kriteria 1:
5
Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
Kriteria 2:
Kriteria 3:
Kriteria 4:
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan
dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998). Dimana
keluarga juga bagian atau unit terkecil dari masyarakat yang beranggotakan dua orang
ataupun lebih dan masing masing mempunyai ikatan perkawinan dan hubungan darah,
mempunyai kepala dalam rumah tangga, mempunyai peran masing masing serta menganut
suatu budaya yang keluarga itu yakini. Keluarga mempunyai beberapa tipe dan memiliki
fungsi. Keluarga juga mempunyai struktur yang dapat digambarkan bagaimana keluarga
menjalankan peran dan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat sekitar. Dalam hal ini,
perawat mempunyai peran juga untuk membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu dari proses keperawatan dimana
dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi. Jadi, semakin tinggi tingkat
pengetahuan keluarga terhadap masalah-masalah yang terjadi, maka dapat diminimalisir
masalah itu terjadi.
7
B. Saran
Dalam menentukan permasalahan keluarga dapat diambil dari hasil pengkajian dan
pemeriksaan penunjang dari permasalahan yang ada. Maka, pengkajian yang kita lakukan
harus dioptimalkan untuk menentukan masalah yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, K. (2010). Aplikasi Praktek Perkesmas Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. CV.
Sagung Seto.
APD Salvari, G , (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. TIM.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC