You are on page 1of 38

Modul Pelatihan E-learning

Berbasis LMS Moodle untuk Guru SMK

2013

Oleh
Muslikhin, M.Pd.

halaman 1 dari 37
MATERI PELATIHAN

LESSON 1: PRINSIP E-LEARNING


-LEARNING 3
LESSON 2: CARA LOGIN/LOGOUT ELEARNING 15
LESSON 3: CARA MERUBAH PROFIL DAN PASSWORD 16
LESSON 4: CARA MENAMBAH COURSE / PELAJARAN BARU 20
LESSON 5: CARA MENAMBAH LABEL DAN PAGE 24
LESSON 6: CARA MEMASUKKAN FILE MATERI 26
LESSON 7: CARA MEMBUAT QUIZ 27
LESSON 8: MENGELOLA
NGELOLA MATA PELAJARAN 35

halaman 2 dari 37
LESSON 1: PRINSIP ELEARNING

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong
berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan
efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian
menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning
cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal,
tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal
fleksibilitasnya. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan
dari mana saja, disamping itu materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber
belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar.

Oleh karena perkembangan e-learning yang relatif masih baru, definisi dan
implementasi sistem e-learning sangatlah bervariasi dan belum ada standard yang
baku. Berdasarkan pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web
yang ada di Internet, implementasi sistem e-learning bervariasi mulai dari yang (1)
sederhana yakni sekedar kumpulan bahan pembelajaran yang ditaruh di web server
dengan tambahan forum komunikasi lewat e-mail atau milist secara terpisah sampai
dengan yang (2) terpadu yakni berupa portal e-learning yang berisi berbagai obyek
pembelajaran yang diperkaya dengan multimedia serta dipadukan dengan sistem
informasi akademik, evaluasi, komunikasi, diskusi dan berbagai educational tools
lainnya.

Implementasi suatu e-learning bisa masuk kedalam salah satu kategori tersebut,
yakni bisa terletak diantara keduanya, atau bahkan bisa merupakan gabungan
beberapa komponen dari dua sisi tersebut. Hal ini disebabkan antara lain karena
belum adanya pola yang baku dalam implementasi e-learning, keterbatasan
sumberdaya manusia baik pengembang maupun staf pengajar dalam e-learning,
keterbatasan perangkat keras maupun perangkat lunak, keterbatasan biaya dan
waktu pengembangan.Adapun dalam proses belajar mengajar yang sesungguhnya,

halaman 3 dari 37
terutama di negara yang koneksi Internetnya sangat lambat, pemanfaatan sistem e-
learning tersebut bisa saja digabung dengan sistem pembelajaran konvesional yang
dikenal dengan sistem blended learning atau hybrid learning.

B. DEFINISI ELEARNING
Elearning merupakan metode belajar dimana melibatkan alat-alat elektronik sebagai
media perantaranya (komputer, laptop, tablet). Yang termasuk e-learning meliputi
aplikasi dan proses pembelajaran berbasis web, berbasis komputer (flash/ exe).
Tujuan dari e-learning sendiri agar, suatu materi pembelajaran dapat digunakan oleh
semua pihak (yang terlibat) dengan mudah (aksesbilitasnya) dan dapat dilakukan
dimanapun, kapanpun dibutuhkan (tidak terpaku pada 1 tempat atau disebut juga
pendidikan jarak jauh). E-learning memiliki beberapa karasteristik yaitu,
memanfaatkan jasa tekonologi elektronik, memanfaatkan keunggulan computer,
menggunakan bahan ajar bersifat mandiri. E-leraning memerlukan bantuan
teknologi, yaitu, technology based learning (radio, tape, voice, video, dan technology
based web-learning (website, email, bulletin board).

The ILRT of Bristol University (2005) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan


teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran,
pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen (2000) menyebutkan bahwa e-
learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran
on-line adalah bagian dari e-learning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi
berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based learning,
virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran on-line adalah bagian dari
pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya Internet,
intranet, dan extranet. Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) mendefinisikan e-
learning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan
materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja. Kelebihan e-
learning diantaranya:

halaman 4 dari 37
1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi
dengan mudah
2. Dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet
kapanpun, dimanapun dibutuhkan
3. Bahan ajar dapat di review kapanpun dan dimanapun
4. Dapat melakukan diskusi melalui internet antara guru dan siswa
5. Peran siswa menjadi aktif dalam proses belajar mengajar

Selain kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan, e-learning juga memiliki beberapa


kekurangan, diantaranya:
1. Kurangnya interaksi guru dan siswa secara langsung, hal ini dapat menyebabkan
terhambat terbentuknya value dalam proses belajar mengajar.
2. Kecendrungan mengabaikan aspek akademik/ social dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek komersial
3. Proses belajar mengajar cenderung mengarah ke pelatihan, bukan pendidikan
4. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung akan gagal.

C. IMPLEMENTASI ELEARNING
Meskipun implementasi sistem e-learning yang ada sekarang ini sangat bervariasi,
namun semua itu didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa e- learning
dimaksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media
elektronik atau internet sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari
seluruh penjuru dunia. Ciri pembelajaran dengan e-learning adalah terciptanya
lingkungan belajar yang flexible dan distributed.

Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam sistem e-learning. Peserta didik menjadi
sangat fleksibel dalam memilih waktu dan tempat belajar karena mereka tidak harus
datang di suatu tempat pada waktu tertentu. Dilain pihak, guru dapat
memperbaharui materi pembelajarannya kapan saja dan dari mana saja. Dari segi
isi, materi pembelajaranpun dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari materi
pembelajaran yang berbasis teks sampai materi pembelajaran yang sarat dengan

halaman 5 dari 37
komponen multimedia. Namun demikian kualitas pembelajaran dengan e-learning
pun juga sangat fleksibel atau variatif, yakni bisa lebih jelek atau lebih baik dari
sistem pembelajaran tatap muka (konvensional). Untuk mendapatkan sistem e-
learning yang baik diperlukan perancangan yang baik pula. Distributed learning
menunjuk pada pembelajaran dimana pengajar, siswa, dan materi pembelajaran
terletak di lokasi yang berbeda, sehingga siswa dapat belajar kapan saja dan dari
mana saja.

Dalam merancang sistem e-learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni peserta
didik yang menjadi target dan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Pemahaman atas peserta didik sangatlah penting, yakni antara lain adalah harapan
dan tujuan mereka dalam mengikuti e-learning, kecepatan dalam mengakses
internet atau jaringan, keterbatasan bandwidth, biaya untuk akses internet, serta
latar belakang pengetahuan yang menyangkut kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan untuk menentukan
cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta pengetahuan awal.

Sistem e-learning dapat diimplementasikan dalam bentuk asynchronous,


synchronous, atau campuran antara keduanya. Contoh e-learning asynchronous
banyak dijumpai di Internet baik yang sederhana maupun yang terpadu melalui
portal e-learning. Sedangkan dalam e-learning synchronous, pengajar dan siswa
harus berada di depan komputer secara bersama-sama karena proses pembelajaran
dilaksanakan secara live, baik melalui video maupun audio conference. Selanjutnya
dikenal pula istilah blended learning yakni pembelajaran yang menggabungkan
semua bentuk pembelajaran misalnya on-line, live, maupun tatap muka
(konvensional).

Untuk membuat mata pelajaran di e-learning perlu dipersiapkan materi


pembelajaran dalam format digital atau dalam bentuk file. Materi pembelajaran
dapat berupa dokumen (doc, pdf, xls, txt), presentasi (ppt), gambar (jpg, gif, png),
video (mpg, wmv), suara (mp3, au, wav), animasi (swf, gif). File-file ini perlu

halaman 6 dari 37
diorganisir sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan dan digunakan pada saat
pengembangan e-learning.

D. ELEARNING DALAM PELATIHAN INI


Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk
menunjang kegiatan pembelajaran, beberapa SMK telah membangun sistem e-
learning. E-learning tersebut diimplementasikan dengan paradigma pembelajaran
on-line terpadu menggunakan LMS (Learning Management System) yang sangat
terkenal yaitu Moodle. Sistem E-learning ini telah berfungsi sebagaimana mestinya
dan dapat diakses melalui URL: 198.168.100.13/moodle/.

Melalui e-learning ini para guru dapat mengelola materi pembelajaran, yakni:
menyusun silabi, meng-upload materi pembelajaran, memberikan tugas kepada
siswa, menerima pekerjaan siswa, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor
keaktifan siswa, mengolah nilai siswa, berinteraksi dengan siswa dan sesama guru
melalui forum diskusi dan chat, dll. Di sisi lain, siswa dapat mengakses informasi dan
materi pembelajaran, berinteraksi dengan sesama siswa dan guru, melakukan
transaksi tugas-tugas pembelajaran, mengerjakan tes/quiz, melihat pencapaian hasil
belajar, dll.

E-learning SMK diimplementasikan dengan menggunakan LMS Moodle. LMS adalah


perangkat lunak untuk membuat materi pembelajaran on-line (berbasis web),
mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya, memfasilitasi interaksi,
komunikasi, kerjasama antar guru dan siswa. LMS mendukung berbagai aktivitas,
antara lain: administrasi, peyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas, quiz),
pelacakan/tracking & monitoring, kolaborasi, dan komunikasi/interaksi.

Satu keuntungan bagi guru yang membuat mata pelajaran online berbasis LMS
adalah kemudahan. Hal ini karena guru tidak perlu mengetahui sedikitpun tentang
pemrograman web, sehingga waktu dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk
memikirkan konten (isi) pembelajaran yang akan disampaikan. Disamping itu dengan

halaman 7 dari 37
menggunakan LMS Moodle, maka kita cenderung untuk mengikuti paradigma e-
learning terpadu yang memungkinkan menjalin kerjasama dalam knowledge
sharing antar SMK- SMK di Indonesia (melalui Inherent).

Tampilan halaman depan dari e-learning SMK dapat dilihat pada gambar di bawah ini
:

Beberapa fitur e-learning SMK antara lain:


1. Mata pelajaran on-line dapat dibuat dengan 4 langkah, yakni:
Memilih mode BASIC atau ADVANCED
Memilih format mingguan, topik atau sosial
Menekan tombol Turn editing on
Mengisi mata pelajaran dengan resources dan aktifitas
2. Menonjolkan aktivitas sosial, yakni:
Mengetahui siapa saja yang sedang on-line dan dapat langsung bertegur
sapa
Melakukan chatting
Berdiskusi melalui forum diskusi
Membuat refleksi melalui journal
Melakukan kerjasama melalui wiki

halaman 8 dari 37
3. Monitoring aktivitas siswa, yakni
Melihat riwayat logs
Mengetahui laporan aktivitas
Mengetahui statistik aktivitas
4. Pemberian dan pengiriman tugas terintegrasi, yakni
Memberi tugas on-line, tugas off-line, up-load file
Mengerjakan dan mengirimkan tugas lewat satu pintu
Mengontrol pengiriman tugas siswa
Tersedia built-in macam-macam quiz (pilihan ganda, benar-salah, isian,
menjodohkan, dll).

E. USER MANAGEMENT
E-Learning secara default menyediakan 7 lapisan user (previlege) untuk untuk
mengurangi tingkat keterlibatan administrator sehingga administrator tidak terlalu
sibuk mengerjakan seluruh tugas di situs tersebut, tentu saja dengan tetap
mempertahankan tingkat keamanan situs. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan 7
lapisan user tersebut:
1. Administrator
Seorang administrator bertugas mengatur situs secara umum. Misalnya mengatur
tampilan situs, menumenu apa saja yang terdapat pada situs, mengatur user
previlege (disebut role pada Moodle), dan lain sebagainya.
2. Course Creator
Seorang course creator dapat membuat course (pelatihan/mata kuliah/mata
pelajaran), dan mengajar course tersebut atau menunjuk teacher (pengajar)
mana yang akan mengajarkan course tersebut dan melihat course yang tidak
dipublish. Pada dunia nyatanya, seorang course creator dapat dianggap
sebagai kepala departemen atau koordinator program studi.
3. Teacher
Seorang teacher (guru) dapat melakukan apapun terhadap course yang
diajarkannya, seperti mengganti aktivitas yang terdapat pada course tersebut,
memberi nilai kepada siswa yang mengambil course tersebut, mengeluarkan

halaman 9 dari 37
siswa yang terggabung dalam course tersebut, menunjuk non editing teacher
untuk mengajar pada course terebut, dan lain-lain.
4. Non-Editing Teacher
Non editing teacher dapat mengajar pada coursenya, seperti memberi nilai
siswa, namun tidak dapat mengubah aktivitas yang telah dibuat oleh teacher
yang mengajar pada course tersebut. Pada dunia nyata, non editing teacher
dapat dianggap sebagai assisten dosen.
5. Student
Student merupakan user yang belajar pada suatu course. Sebelum dapat
mengikuti aktifitas pada suatu course, seorang stuudent harus mendaftar
terlebih dahulu pada course tersebut. selanjutnya pengajar yang mengajar pada
course tersebut akan memberikan grade terhapad pencapaian student tersebut.
6. Guest
Guest merupakan user yang selalu memiliki akses read-only. Setiap user yang
belum terdaftar pada moodle merupakan guest. Guest dapat masuk ke course
manapun yang memperbolehkan guest untuk masuk. User yang telah login dapat
masuk ke course manapun yang memperbolehkan guest untuk masuk. Walupun
diperbolehkan masuk, namun guest tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas
apapun pada course tersebut. Terdapat 2 tipe akses guest pada moodle: yang
memerlukan enrolment key dan yang tidak. Jika untuk masuk pada suatu course
diperlukan enrolment key, maka setiap ingin masuk ke course tersebut guest
harus memasukkkan enrolment key terlebih dahulu jadi dapat dibatasi guest
yang boleh masuk pada course tersebut. Jadi guest disediakan untuk user yang
ingin melihat - lihat course yang tersedia pada suatu situs sehingga dapat
menentukan apakah course tersebut sesuai dengan kenginannya atau tidak
7. Authenticated User
Secara default seluruh user yang telah login merupakan Authenticated User.
Walupun suatu user berperan sebagai teacher pada suatu course, namun di
course lain ia hanya berperan sebagi authenticated user yang memiliki
kedudukan yang sama dengan guest. Perbedaan guest dengan authenticated
user, bila belum terdaftar pada suatu course, maka authenticated user dapat

halaman 10 dari 37
langsung mendaftar pada course tersebut sedangkan guest tidak. Walaupun
secara default Moodle hanya memberikan 7 lapisan user seperti yang dijelaskan
diatas, namun pengguna Moodle (berperan sebagai admin) dapat secara
bebas mengkostumisasi, bahkan menambah, jenis lapisan user sesuai
keinginannya.

F. COURSE MANAGEMENT
Pada e-learning SMK yang berbasis Moodle ini, manajemen course yang ada
hanyalah user dengan role sebagai teacher, course creator dan admin. Walaupun
user dengan role course creator dapat memciptakan suatu course, namun user
tersebut tidak dapat memodifikasi course yang telah ia ciptakan bila ia tidak
mengajar di course tersebut (bukan sebagai teacher). Course pada Moodle memiliki
beberapa format, yaitu: LAMS course format LAMS telah terintegrasi dengan moodle
sehingga teacher dapat membangun aktivitas-aktivitas berdasarkan LAMS didalam
course pada Moodle. LAMS akan digunakan sebagai materi utama untuk melakukan
proses belajar mengajar dan bila dibutuhkan, aktivitas dan resourse yang disediakan
oleh Moodle dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar tersebut.

G. GLOSSARY
1. SCORM format
Dengan menggunakan format ini, teacher dapat menggunakan satu paket SCORM
untuk melakukan seluruh proses belajar mengajar pada course tersebut. Teacher
tidak dapat menggunkan aktivitas dan resourse lain yang disediakan oleh Moodle.
Jadi aktivitas dan resourse yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar
mengajar harus sudah tertanam di paket SCORM tersebut.
2. Social format
Format ini berorientasi pada sebuah forum, Social forum. Format berguna bila
proses belajar mengajar yang dilakukan hanya memerlukan diskusi atau interaksi
antar komponennya (student - teacher, student - student). Bahkan format ini
dapat digunakan selain untuk course, misalnya sebagai papan pengumuman.

halaman 11 dari 37
3. Topics Format
Pada format ini, materi pada course terbagi - bagi berdasarkan topic - topic.
Setiap topic dapat menggunakan aktifitas dan resource yang disediakan oleh
Moodle. Format ini cocok dengan course yang didesain dengan concept-oriented,
dimana proses belajar mengajar akan melalui tahapan - tahapan konsep, mulai
dari beginner sampai advance.
4. Weekly format
Format ini mirip dengan format topic, yang membedakan format ini dengan
format topic adalah pembagian materi pada course berdasarkan penjadwalan
yang tetap (week). Setiap week memiliki tanggal mulainya proses belajar
mengajar dan tanggal berakhirnay proses belajar mengajar. Jadi setiap student
akan mempelajari materi pada waktu yang bersamaan. Selebihnya format ini
sama dengan format topic.
5. Weekly format - CSS/No tables
Format ini sama dengan format weekly, namun tanpa menggunakan table sebagai
layout. Sebagai tambahan agar proses belajar mengajar lebih interaktif,
Moodle menyediakan berbagai aktifitas dan resource. Aktifitas yang disediakan
oleh Moodle yaitu:
6. Assignments
Dengan aktifitas ini, teacher dapat memberikan tugas yang mengharuskan
student mengirim (upload) konten digital, misalnya essay, tugas proyek, laporan,
dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya ord-processed documents,
spreadsheets, images, audio and video clips. Selanjutnya teacher dapat melihat
dan menilai tugas yang telah dikirim oleh student.
7. Chats

Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara real-time via web.

8. Choices
Aktifitas ini sangat sederhana - teacher memberikan beberapa pertanyaan dan
menyediakan berberapa pilihan jawaban. Aktifitas ini dapat digunakan sebagai
polling untuk merangsang daya pikir terhadap sebuah topic, misalnya membiarkan
sebuah kelas untuk menentukan (vote) arah dari course. Database Activity
halaman 12 dari 37
Dengan aktifitas ini, teacher dan/atau students dapat membuat, melihat dan
mencari bank data mengenai topik apapun. Format dan struktur data yang
dimasukkan hamper tidak terbatas, termasuk gambar, file, URL, nomor, dan text.
9. Forums
Sama dengan chat, pada forum, student dan teacher dapat berinteraksi satu
sama lain secara real-time. Namun tidak seperti chat, pada forum interaksi yang
dilakukan secara asinkron. Setiap member yang tergabung dalam forum akan
menerima salinan dari posting di email mereka.
10. Glossary
Pada aktivitas ini, pererta dapat membuat kumpulan/daftar pengertian -
pengertian kata, seperti kamus. Data yang dimasukkan dapat berasal dari
berbagai format dan secara otomatis dapat dibuat link ke materi lain.
11. Lesson
Lesson ditujukan agar teacher dapat membuat aktifitas yang berisi konten yang
menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa halaman dan diakhir
setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban.
Jawaban yang dipilih student akan menentukan halaman mana yang akan
diaksesnya.
12. Quizzes
Pada modul ini, teacher dapat mendesain kumpulan soal, yang berisi multiple
choice, true-false, dan pertanyaan jawaban singkat. Pertanyaan - pertanyaan
tersebut akan tersimpan di bank soal yang dapat dikategorikan dan digunakan
ulang.
13. SCORM/AICC Packages
Dengan module ini, teacher dapat membuat paket yang berisi halaman web,
grafis, program Javascript, slide presentasi flash, video, suara and konten apapun
yang dapat dibuka di web browser. Paket ini juga diintegrasikan kumpulan soal
yang bila diperlukan dapat dinilai dan kemudian dimasukkan ke rapor student.

halaman 13 dari 37
14.Surveys
Survey merupakan feedback, quisioner ataupun angket yang dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan bagi teacher ataupun course.
Sehingga kinerja teacher dan isi dari course dapat diperbaiki diwaktu mendatang.
15.Wikis
Pada aktivitas ini, student dan teacher dapat secara kolaboratif menulis dokumen
web tanpa mengetahui bahasa html, langsung dari web browser. Hasilnya dapat
berupa hasil kreativitas kelas, kelompok ataupun individu. Berikut merupakan
resource yang disediakan oleh Moodle.
16.Web page
Dengan resource tipe ini, teacher dapat membuat tuliasan yang hanya berisi teks.
Beberapa tipe formatting disediakan untuk membuat teks menjadi halaman web
yang enak:dilihat?:
17.Link to Files or web pages
Dengan resoursce ini, teacher dapat membuat link ke halaman web ataupun file
lain yang ada di internet. Link jug dapat diarahkan ke halaman web atau file lain
yang telah diupload ke komputer local.
18.Directory
Dengan resource ini, siswa dapat melihat seluruh direktori (dan subdirektori) dari
direktori yang berada dibawah direktori course tersebut.
19.IMS Content Packages
IMS content packages dapat dibuat dengan beragam software content-authoring,
hasilnya berupa file zip. Moodle secara otomatis akan mengekstrak paket tersebut
agar konten ersebut dapat dilihat. Konten paket IMS biasanya berisi seperti slide
presentasi yang terdiri beberapa halaman yang dan terdapat navigasi per
halaman.
20.Labels
Berbeda dengan resourse lain, dengan label hanya berupa text dan grafis. Label
berguna sebagai instruksi pendek yang menginformasikan kepada student apa
yang harus dilakukan kemudian.

halaman 14 dari 37
LESSON 2: CARA LOGIN/LOGOUT E-LEARNING
Agar dapat mengelola mata pelajaran/course yang ada pada e-learning, seorang guru
harus masuk/login terlebih dahulu. Untuk masuk/ login pada e-learning ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Untuk login, isikan username/nama pengguna dan password Anda pada textbook
username dan password setelah itu tekan Enter atau klik tombol Login.

2. Ketika username dan password cocok, maka akan muncul halaman seperti ini, dan
Anda dapat mengolah course yang ada pada e-learning SMK

halaman 15 dari 37
3. Klik link Logout yang berada pada pojok kanan atas website e-learning SMK untuk
keluar.

LESSON 3: CARA MERUBAH PROFIL DAN PASSWORD


Anda dapat merubah data profil dan password yang digunakan pada e-learning SMK
Untuk dapat merubah profil dan password, Anda harus masuk/login terlebih dahulu.
Setelah login Anda dapat melakukan langkah sebagai berikut :
1. Klik Nama Anda yang berada pada pojok kanan atas website e-learning.
2. Setelah itu, akan muncul tampilan seperti gambar berikut

halaman 16 dari 37
belum ada foto user

3. Untuk menganti password Anda, pilih menu My Profile Setting kemudian pilih
Change password.

halaman 17 dari 37
*form wajib diisi

4. Setelah itu akan muncul form untuk mengganti password Anda. Isikan password
saat ini, password baru Anda, dan password baru Anda (untuk konfirm
kebenaran pengisian).
5. Kemudian pilih Save Changes. Ketika Sesuai dengan kriteria syarat password E-
learning, maka akan muncul tampilan sebagai berikut yang menandakan password
Anda telah berganti. Pilih Continue untuk melanjutkan aktivitas Anda.
6. Sedangkan untuk mengganti profil Anda, pilih menu Edit Profile.
Isikan data yang akan Anda ganti pada form profil. Untuk menambahkan gambar
pada profil anda klik User Picture lalu upload foto yang anda pilih.
7. Setelah selesai mengedit profil Anda, langkah berikutnya memilih tombol Update
Profile yang berada pada bagian bawah halaman e-learning.
8. Setelah itu akan muncul halaman profil Anda, yang mana telah berhasil Anda edit.

halaman 18 dari 37
sudah ada foto user

klik

halaman 19 dari 37
LESSON 4: CARA MENAMBAH COURSE

Anda dapat menambahkan pelajaran baru ketika Anda berada pada posisi course creator
atau teacher dengan privilege course creator. Untuk menambahkan mata pelajaran baru
ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Setelah login (berada pada halaman awal/ home), pilih crourse categories sesuai
dengan jurusan yang diampu.

2. Kemudian pilih Course Categories sesuai dengan mata pelajaran yang anda ampu.
3. Kemudian muncul halaman sebagai berikut, kemudian pilih tombol add New Course
untuk membuat course baru.

halaman 20 dari 37
4. Kemudian akan muncul form pengisian sebagai identitas mata pelajaran yang akan
ditambahkan/ dibuat. Isi data sesuai dengan kriteria mata pelajaran tersebut.

diisi dg nama mata pelajaran

diisi dg akronim mata pelajaran

Form tersebut telah terisi secara default dari LMS Moodle untuk identifikasi dari
pembuatan mata pelajaran baru. Hal yang harus diisi adalah nama dari mata
pelajaran dan inisial nama mata pelajaran yang berada pada kolom Course Full
Name dan Course Short Name.

jumlah topik pertemuan

halaman 21 dari 37
Hal lain yang juga dapat diganti meliputi deskripsi dari mata pelajaran, format
tampilan mata pelajaran (berada pada kolom Format), banyaknya topik/ minggu
(yang berada pada kolom Number of weeks/topics), maksimum upload file (yang
berada pada kolom Maximum Upload Size).

Enrolment (perizinan user baru untuk mengikuti mata pelajaran tersebut, yang
berada pada kolom Default Role), ketersediaaan mata pelajaran (yang berada pada
kolom Availability), kunci/ password yang digunakan user untuk mendaftar pada
mata pelajaran tersebut (yang berada pada kolom Enrolment Key), perizinan
Guest/ pengunjung terhadap materi pembelajaran pada mata pelajaran yang akan
dibuat (yang berada pada kolom Guest Access)

halaman 22 dari 37
5. Setelah selesai mengisi data mata pelajaran yang akan dibuat klik tombol Save
Changes
6. Ketika data telah terisi dengan benar, maka akan muncul tampilan berikut yang berisi
informasi mengenai mata pelajaran yang telah Anda buat. Mata pelajaran dengan
form jumlah pertemuan telah siap digunakan sebagai sarana pembelajaran.

halaman 23 dari 37
LESSON 5: CARA MENAMBAH LABEL DAN PAGE

Sebagai guru, Anda dapat menambahkan resources lain seperti label dan page. Untuk
menambahkan label, langkah yang perlu Anda lakukan yaitu:
1. Setelah login dan masuk pada mata pelajaran yang ingin ditambahkan file nya, pilih
tombol Turn editing on agar course dapat dikelola.

klik untuk mengedit


menu pertemuan

2. Setelah diklik maka pada list pertemuan/weekly outline akan tampak seperti berikut;

untuk mengedit

halaman 24 dari 37
3. Untuk membuat deskripsi pada halaman depan dapat diedit dengan memasukkan
deskripsi mata pelajaran lalu klik Save Changes.

Masukkan deskripsi
label summary

Klik untuk save

4. Hasil tampilan label pada weekly outline.

Hasil edit
summary outline

halaman 25 dari 37
LESSON 6: CARA MEMASUKKAN FILE MATERI
Sebagai guru, Anda dapat mengisi mata pelajaran dengan berbagai macam jenis materi.
Materi pembelajaran dapat berupa dokumen (doc, pdf, xls, txt), presentasi (ppt),
gambar (jpg, gif,png), video (moodle 2.1 keatas), suara (mp3, au, wav), animasi (swf,
gif). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memasukkan file materi adalah
sebagai berikut;
1. Setelah login dan masuk pada mata pelajaran yang ingin ditambahkan file nya, pilih
tombol Turn editing on agar course dapat dikelola.
2. Langkah berikutnya, pilih kolom minggu yang ingin di tambahi dengan memilih
dropbox Add an activity kemudian pilih Upload a single file

3. Kemudian muncul form pengisian data assignment yang ingin diberikan. Anda harus
mengisi judul/nama pengumpulan tugas dan deskripsi pengumpulan tugas.

halaman 26 dari 37
Hal lain yang dapat diatur adalah ketersediaan pengumpulan tugas (yang berada
pada kolom Availabel from), batas akhir pengumpulan tugas (yang berada pada
kolom Due Date), perizinan untuk mengupload kembali/ resubmitting file (yang
berada pada kolom Allow Resubmitting), ukuran maksimal file yang dikumpulkan
(yang berada pada kolom Maximum Size)
4. Setelah selesai mensetting keadaan form pengumpulan tugas pilih Save and return
to course.

halaman 27 dari 37
5. Tampilan pada timeline mata pelajaran

LESSON 7: CARA MEMBUAT QUIZ


1. Setelah login dan masuk pada mata pelajaran yang ingin ditambahkan file nya, pilih
tombol Turn editing on agar course dapat dikelola.
2. Langkah berikutnya, pilih kolom minggu yang ingin di tambahi dengan memilih
dropbox Add an activity kemudian pilih Quiz

halaman 28 dari 37
3. Setelah itu akan muncul form pengisian informasi mengenai kuis yang akan dibuat.
Kolom yang harus diisi adalah Nama Kuis yang dibuat (yang berada pada kolom
Name)

Pengaturan lain yang dapat diubah adalah deskripsi kuis, batas waktu pengerjaan
soal-soal (yang berada pada kkolom Time Limit (Minutes)), waktu periode
aktifnya quiz (yang terdapat pada Open The Quiz dan Close the Quiz),
pengaturan tampilan (pada bagian Display), pengaturan berapa kali siswa dapat
mencoba mengerjakan Quiz (pada bagian Attempts), metode penskor an (pada
bagian Grades), pengaturan review (pada bagian review option), pengaturan
security/ password (yang terdapat pada kolom Require Password), pemberian
feedback (pada bagian Overall Feedback). Setelah selesai mengatur Quiz yang
akan dibuat pilih Save and return to course.
4. Setelah mengatur kuis langkah berikutnya adalah membuat soal beserta kunci
jawaban dari kuis tersebut. Untuk membuat soal, pilih aktivitas kuis yang telah
dibuat tadi.

halaman 29 dari 37
5. Kita dapat membuat berbagai macam jenis kuis yang akan kita berikan, diantaranya
model calculated, discussion, essay, matching, embedded answers, multiple choise,
short answer, numerical, random short answers matching, dan true/false.

6. Dalam pelatihan ini akan dibahas bagaimana membuat Kuis dengan tipe multiple
choice / pilihan ganda (jumlah soal = 2). Untuk membuat soal pilihan ganda,
langkah yang perlu dilakukan adalah memilih tipe kuis multiple choice.
7. Setelah itu akan tampil form untuk pengisian soal pilihan ganda nomor 1.
Bagian General merupakan bagian dimana soal di definisikan. Masukkan judul
pertanyaannya pada kolom Question Name, kemudian isikan soal pada kolom
Question text

halaman 30 dari 37
Bagian Choice 1, Choice 2, Choice 3, Choice 4, Choice 5 merupakan bagian dimana
pilihan jawaban pertama didefinisikan. Masukkan jawaban pada kolom answer.
Untuk jawaban benar, ubah grade menjadi 100% sedangkan untuk jawaban salah,
bisa menggunakan grade None atau nilai minus.

Bagian Overall Feedback merupakan bagian dimana feedback didefinisikan. Terdapat


3 jenis feedback yang dapat diberikan, yaitu feedback untuk setiap jawaban yang
benar, untuk sebagian jawaban yang benar, dan untuk setiap jawaban yang salah.

halaman 31 dari 37
8. Setelah selesai mengatur soal dan jawaban langkah berikutnya adalah memilih
tombol Save Changes

9. Setelah soal berhasil dibuat, langkah berikutnya adalah membuat soal nomor 2
dengan memilih pertanyaan baru multiple choice pada Create New Question

halaman 32 dari 37
10. Langkah berikutnya sama dengan pada saat membuat soal nomor 1. Begitu pula
ketika Anda ingin membuat soal lain.
11. Setelah soal-soal tersebut telah terbentuk, maka langkah berikutnya adalah
menambahkan soal pada Quiz dengan memilih kuis dengan mencentangnya,
kemudian pilih Add to Quiz

12. Setelah semua soal selesai dibuat dan dimasukkan pada kuis, pilih Save Changes
untuk menyimpan kuis tersebut.

halaman 33 dari 37
13. Untuk mencoba kuis, pilih Kuis pada timeline mata pelajaran yang telah dibuat,
kemudian pilih Preview Quiz Now maka akan tampil contoh tampilan kuis yang
telah dibuat

halaman 34 dari 37
LESSON 8: MENGOLAH MATA PELAJARAN

Secara Umum, kita dapat melakukan pengelolaan mata pelajaran dalam e-learning SMK
dengan menggunakan menu Administration disebelah kiri timeline mata pelajaran. Menu
administrasi memiliki fungsi untuk mengatur mata pelajaran yang telah kita buat.

1. Turn Editing On
Menu Turn editing on berfungsi untuk mengaktifkan mode advance pada e-learning.
Hal ini diperlukan oleh seorang guru pada saat ingin menambah aktivitas/ resource
pada setiap minggu atau menambahkan topic sebagai salah satu alat pembelajaran.
Dengan menu ini guru juga dapat mengedit topic/ materi yang telah ada bahkan
menghapusnya bila tidak lagi digunakan (out of date).

2. Setting
Menu Setting berfungsi untuk mengatur/ mengedit/ mengupdate mata
pelajaran/course yang telah kita buat. Pengaturan meliputi nama mata pelajaran,

halaman 35 dari 37
nama inisial, deskripsi mata pelajaran, format mata pelajaran, pengaturan
pendaftaran, grup, ketersediaan mata pelajaran, dan sebagainya.

3. Assign Roles
Menu assign roles berfungsi untuk memberi privillage kepada user yang telah
terdaftar dan melihat jumlah user yang ada pada mata pelajaran/ course beserta
jumlah dan jenis usernya (user management).

Pilih locally assigned roles. Setelah itu pilih roles yang ingin diberikan pada user
tertentu.

halaman 36 dari 37
Pilih user yang ingin diberikan hak pada mata pelajaran tersebut kemudian pilih
Add. Setelah selesai pilih Assign roles in Course:?

4. Grades
Menu Grades berfungsi untuk memberi nilai dan melihat nilai dari setiap tugas dan
kuis yang dikerjakan oleh siswa yang telah enrolment pada mata pelajaran tersebut.
Dalam menu ini dapat diketahui pula siswa yang telah mengumpulkan tugas dan
yang belum.

halaman 37 dari 37
REFERENSI

Bersin, J. (2009). Learning management systems 2009, Bersin & Associates, Diakses
pada tanggal 24 September 2012, dari
http://www.bersin.com/Lib/Rs/Details.aspx?

Moodle. (2012). About MOODLE LMS. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2012, dari
http://moodle.org/about/

Surjono, H. D., (2010). Membangun course e-learning berbasis moodle. Yogyakarta:


UNY Press.

*******

halaman 38 dari 37

You might also like