Professional Documents
Culture Documents
Jawaban !
1. Differential diagnosis
a. thalassemia alfa
b. anemia defisiensi besi
c. anemia sideroblastik
d. anemia penyakit kronik
prognosis
seseorang dengan thalassemia trait dapat hidup normal. Namun, seseorang
dengan thalassemia beta major hidup rata-rata usia 17 tahun dan biasanya
meninggal pada usia 30 tahun. Kematian kebanyakan dikarenakan oleh
komplikasi kardio karena iron overload.
Kelasi besi
Dimulai bila :
a. Feritin 1000 ng/mL
b. Bila pemeriksaan feritin tidak tersedia, dapat digantikan dengan
pemeriksaan saturasi transferin 55%
c. Bila tidak memungkinkan dilakukannya pemeriksaan laboratorium,
maka digunakan kriteria sudah menerima 3-5 liter atau 10-20 kali
transfusi.
3. sistem rujukan
Bila terdiagnosis thalasemia maka dilakukan penilaian komplikasi
thalasemia, misalnya pemeriksaan kadar feritin serum. Bila pemeriksaan
tersebut tidak tersedia di rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan, maka pasien di rujuk ke rumah sakit pelayanan tersier. Bila kadar
feritin serum sangat tinggi, dan perlu dilakukan pemeriksaan MRI T2*
maka pasien dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan pemeriksaan MRI
T2*. Sementara itu bila di rumah sakit pelayanan sekunder tidak
terdiagnosis thalasemia dengan cara HPLC, maka pasien dirujuk ke pusat
pelayanan tersier, di mana tersedia sarana mendiagnosis thalasemia dengan
cara analisis DNA. Sebaliknya, setelah pasien terdiagnosis thalasemia dan
telah ditentukan komplikasinya, maka pasien dirujuk balik ke rumah sakit
pelayanan sekunder, atau ke pelayanan primer, sesuai dengan kondisi
pasien, dan dikaitkan dengan kompetensi dan kewenangan klinik dokter di
tingkat pelayanan sekunder dan primer.
Sumber : KEMENKES. 2016. Petunjuk Teknis Deteksi Talasemia di
Sekolah. KEMENKES RI. Jakarta.
5. Hukum Mendel :
Sumber : KEMENKES. 2016.
Petunjuk Teknis Deteksi Talasemia di Sekolah. KEMENKES RI. Jakarta.
6. Klasifikasi Anemia
a. anemia normositik normokromik
- Hb rendah
- Normal MCV / MCH/ MCHC
- penyakit : Acute hemorrhage, Hemolytic anemia
b. anemia mikrositik hipokromik
- Inadequat pembentukan Hb: pembesaran area sentral pucat (>
1/3)
- RBC count relative tinggi dibandingkan dengan Hb
- MCV & MCH, MCHC rendah
- RBC size <6 um & increased pallor areal :
- Penyakit :
- Anemia Defisiensi Besi
- Hereditary defect of Hb synthesis : Thalassemia & Hb pathi
- ACD & Renal Failure
- Anemia Sideroblastik
c. Anemia makrositik normokromik
- ukuran RBC > 8 m
- Kandungan Hb normal
- Jumlah RBC relatif lebih rendah daripada Hb
- count relatively low compared to Hb
- hMCV & MCH, normal MCHC.
- Penyakit :
Anemia Megaloblastik (def. vitamin B12, asam folat)
Anemia non-megaloblastik (penyakit hati, myelodisplasia)