Background: Depression is a complex syndrome that manifestations vary, the most
common is the form of complaints vegetataif (insomnia), and weight loss, constipation, and coupled with a decline in health, even the thought of death. In the elderly it may seem sad, crying, anxiety, irritability, or paranoid / excessive fear. Depression tends to result in a decline in cognitive function, in which this situation occurs in approximately 10-29% of cases of depression. Methods: The study design used is analytical description correlation with approach "Cross Sectional" prevalence studies that aim to determine the relationship between independent variables (family support) with the dependent variable (incidence of depression) at the same time population in this study were all elderly Puskesmas Handil garden city of Jambi. Samples were taken using simple random sampling technique as much as 91 respondents. Results: Based on the results showed that most respondents, 50 (54.9%) experienced depression and as many as 53 (58.2%) expressed a negative family support. Chis- quare test results indicate that the relationship of family support with the incidence of depression in the elderly in Puskesmas Gardens Handil Jambi 2016 with p value 0,000 <0,05. Conclusion: It is expected that health workers in health centers to conduct screening on the incidence of depression in the elderly in Puskesmas so do planning health education particularly on the importance of family support in efforts to prevent the incidence of depression.
Keywords: family support, elderly depression
9 ABSTRAK
Latar belakang : Depresi merupakan sindrom kompleks yang manifestasinya
beragam, yang paling sering adalah berupa keluhan vegetataif (insomnia), berat badan yang menurun, konstipasi, serta dibarengi dengan penurunan kondisi kesehatan, bahkan memikirkan ajal. Pada lansia itu dapat terlihat sedih, menangis, cemas, sensitif, atau paranoid/ketakutan yang berlebihan. Depresi cenderung dapat berakibat pada menurunya fungsi kognitif, di mana keadaan ini terjadi pada sekitar 10-29% kasus depresi. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsi analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional studi prevalensi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (dukungan keluarga) dengan variabel dependen (kejadian depresi) pada waktu bersamaan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 91 responden. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 50 (54,9%) mengalami depresi dan sebanyak 53 (58,2%) menyatakan dukungan keluarga yang negatif. Hasil uji chis-quare menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi tahun 2016 dengan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas agar melakukan screening terhadap kejadian depresi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas sehingga dapat dilakukan perencanaan edukasi kesehatan khususnya tentang pentingnya dukungan keluarga dalam upaya pencegahan kejadian depresi.