Professional Documents
Culture Documents
Kelompok : I ( Satu )
Mengetahui
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
No Satua Persyarata
Jenis Uji
. n n
1 Kadar air % 8
2 Zat terbang % 15
3 Kadar abu % 8
1. Pengeringan
Suhu dan waktu pengeringan yang dipergunakan dalam pembuatan
briket tergantung dari kadar jumlah air campuran dan mesin pengering.
Suhu pengeringan yang umum dilakukan adalah sebesar 60 C selama 24
jam. Tujuan dari pengeringan adalah agar briket menjadi kering dan kadar
airnya dapat disesuaikan dengan ketentuan kadar air briket yang berlaku.
Pengeringan dapat dilakukan dengan bermacam-macam alat seperti kiln,
oven atau penjemuran.
Dimana :
W0 = Berat sampel dan cawan sebelum dikeringkan (gr)
W = Berat sampel dan cawan sesudah dikeringkan (gr)
WS0 = Berat sampel awal (gr)
VM =
{(m 2m 3)
( m mm 1) }
100 M ad
. (Persamaan 2)
Dimana :
m1
: Berat cawan kosong + tutupnya (gr)
m2
: Berat cawan kosong + tutupnya +sampel sebelum dipanaskan (gr)
m3
: Berat cawan kosong + tutupnya +sampel setelah dipanaskan (gr)
M ad
: Persen moisture dalam sampel yang dianalisis (gr)
Dimana :
m1
: Berat cawan dan tutupnya (gr)
m2
: Berat cawan dan tutupnya tambah sampel (gr)
m3
: Berat sampel dan tutupnya tambah ash (gr)
m4
. : Berat sampel dan tutupnya setelah semua ash dibuang dan
dibersihkan
METODOLOGI
23.
2.2 Prosedur Kerja
2.2.1 Preparasi bahan baku
1. Mengecilkan ukuran batubara menggunakan crusher dan alang-alang
menggunakan gunting.
2. Menyeragamkan ukuran batu bara dan alang-alang dengan menggunakan
screaning dengan ukuran 16 dan 18 mesh
3. Menyiapkan perekat kanji dengan perbandingan tepung kanji dan aquadest
dengan perbandingan 1 : 5.
51.
52.
55. Keterangan:
56. m1= massa cawan kosong (sebelum pemanasan)
(gram)
57. m2= massa cawan + sampel (sebelum pemanasan)
(gram)
58. m3= massa cawan + sampel (setelah pemanasan)
(gram)
59. m4= massa cawan kosong (setelah pemanasan) (gram)
62. Keterangan :
63. m1= massa cawan kosong (gram)
64. m2 = massa cawan + sampel (sebelum pemanasan)
(gram)
65. m3= massa cawan + sampel (setelah pemanasan) (gram)
c. Uji Volatil Matter (ASTM D 3175)
1. Menaikkan suhu furnace VM hingga 950oC.
2. Mencatat nomor sampel, nomor pekerjaan dan nomor cawan crucible
pada kerja analisa.
3. Menimbang cawan crucible kosong beserta tutup kemudian
mencatatnya pada lembar kerja analisa.
4. Menimbang secara merata sampel 1 gram kedalam cawan crucible,
lalu menutupnya kembali dan mencatat hasil timbangan.
5. Memasukkan cawan crucible yang telah berisi sampel dalam furnace
beserta tutupnya dan memijarkannya selama 7 menit.
6. Mengeluarkan cawan crucible dari furnace dan mendinginkannya pada
desikator selama 7 menit.
7. Menimbang cawan yang berisi residu yang telah didinginkan tersebut
beserta tutupnya dan mencatatnya pada lembar kerja analisa.
8. Melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan:
m 2m 3
66. Volatile Matter = ( m 2m 1 )
100
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
95. Tabel 3.1 Hasil Analisa Biobriket 90% Batubara dan 10%
Alang-alang
97. Standar 98. Variasi Indikator
Mutu Kanji
96. Karakteristi
Briket
k 101. 1 102. 1 103. 2
(SNI) 01-
0% 5% 0%
6235-200
104. Kadar Air 105. Maks 8 106. 7, 107. 8 108. 8
(%) 07 ,09 ,32
109. Kadar Abu 110. Maks 8 111. 7, 112. 7 113. 7
(% ) 53 ,71 ,21
114. Volatile 115. Maks 15 116. 5 117. 6 118. 6
Matter (% ) 8,10 3,91 2,16
119. Fixed 120. Min 77 121. 2 122. 2 123. 2
Carbon (% ) 9,80 8,08 5,09
124.
125. Tabel 3.2 Hasil Analisa Biobriket 80% Batubara dan 20%
Alang-alang
127. Standa 128. Variasi Indikator
r Mutu Kanji
126. Karakteristi
Briket
k 131. 1 132. 1 133. 2
(SNI) 01-
6235-200 0% 5% 0%
134. Kadar Air 135. Maks 8 136. 8, 137. 8 138. 8
(%) 54 ,67 ,90
139. Kadar Abu 140. Maks 8 141. 6, 142. 6 143.
(% ) 57 ,21 5, 66
144. Volatile 145. Maks 15 146. 5 147. 5 148. 6
Matter (% ) 7,58 9,24 1,17
149. Fixed 150. Min 77 151. 2 152. 2 153. 2
Carbon (% ) 0,99 2,72 3,36
154.
155. Tabel 3.3 Hasil Analisa Biobriket 85% Batubara dan 15%
Alang-alang
157. Standa 158. Variasi Indikator
r Mutu Kanji
156. Karakteristi
Briket
k 161. 1 162. 1 163. 2
(SNI) 01-
6235-2000 0% 5% 0%
164. Kadar Air 165. Maks 8 166. 8, 167. 8 168. 8
(%) 40 ,56 ,67
169. Kadar Abu 170. Maks 8 171. 7, 172. 6 173. 6
(% ) 32 ,36 ,30
174. Volatile 175. Maks 15 176. 5 177. 5 178. 5
Matter (% ) 4,57 7,14 9,38
179. Fixed 180. Min 77 181. 2 182. 2 183. 2
Carbon (% ) 6,71 5,85 3,93
184.
187. Kadar air merupakan kandungan air yang terdapat pada briket.
Kadar air mempengaruhi kalor. semakin tinggi kandungan air di dalam briket
maka bahan bakar tersebut makin sukar dibakar. Pada tabel 1 dapat diketahui
bahwa kadar air yang dihasilkan dari briket campuran batu bara dan alang-alang
tidak memenuhi standar SNI 01-6235-2000 dimana maksimal kadar air adalah
8%. Sedangkan pada praktikum ini diperoleh kadar air berkisar 8,09% - 8,67%
hal ini terjadi karena semakin tinggi nilai persen perekat maka
persen kadar air juga meningkat. Kadar air yang tinggi akan menyebabkan nilai
kalor briket yang dihasilkan tersebut menurun.
188.
Kadar Air
65
60
DATA 90;10
55 DATA 80;20
Kadar Air (%)
50 DATA 85;15
45
8 10 12 14 16 18 20 22
Variasi Perekat (%)
189. Kadar abu adalah persentase dari zat zat yang tersisa dari
proses pembakaran dan sudah tidak memiliki unsur karbon. Semakin
tinggi kadar abu dalam suatu briket maka kualitas briket akan semakin
rendah, karena kandungan abu yang tinggi dapat menurunkan nilai
kalor dari briket. Menurut SNI 01-6235-2000 standar maksimal kadar
abu pada briket adalah 8%. Berdasarkan tabel 2 analisa kadar abu yang
diperoleh telah memenuhi standar SNI yaitu berkisar 5,66 % - 7,53 %.
190.
Kadar Abu
65
60
DATA 90 :10
55 DATA 80 :20
Kadar Abu (%)
50 DATA 85 :15
45
8 10 12 14 16 18 20 22
Variasi perekat (%)
60
DATA 90 :10
55 DATA 80 :20
Kadar Zat Terbang (%)
50 DATA 85 :15
45
5 10 15 20 25
Variasi Perekat (%)
193.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212. BAB IV
213. KESIMPULAN
214.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
236.
237. Badan Standar Nasional. (2000). Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI-
01-6235-2000. Briket arang kayu. 12 Desember, 2015.
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/5781
238.
239. Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, A.H., Pattiwiri, A.W., &
Hendroko, R. (2007).Teknologi Bioenergi. Jakarta. PT.Argo Media
Pustaka https://books.google.co.id/books?
id=7a4H9357oIsC&pg=PA88&dq=pirolisis&hl=id&sa=X&ei=pb1vVZL
XBJShuQTnuoHQAg&ved=0CDIQ6AEwBA#v=onepage&q=pirolisis&
f=false
240. Suprapti, M.L., (2005). Tepung Tapioka Yogyakarta: Kanisius.
https://books.google.co.id/books?
id=yD0OyTwRLVsC&dq=tepung+kanji&source=gbs_navlinks s
241.
242. Tim Laboratorium. 2016. Penuntun Praktikum Laboratorium Pilot Plant.
Samarinda : POLNES
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266. LAMPIRAN
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276. PERHITUNGAN
277.
1. Analisa Kadar Air
100%
285. Kadar Air = 8,09 %
286. Melakukan perhitungan kadar air untuk variasi
lainnya menggunakan cara yang sama seperti di atas.
287.
2. Analisa Kadar Abu
90% Batubara dan 10% Sekam Padi dengan Perekat 10%
288. Dik : m1= massa cawan kosong (sebelum pemanasan) = 12,3745
gram
289. m2 = massa cawan + sampel (sebelum pemanasan) =
13,3824 gram
290. m3= massa cawan + sampel (setelah pemanasan) = 12,4503
gram
291. m4= massa cawan kosong (setelah pemanasan) = 12,3744
gram
292.Ditanya : Kadar Abu = ..............................?
293. Jawab :
m3m4
294. Kadar Abu = m 2m1 100%
100%
296. Kadar Abu = 7,53 %
297. Melakukan perhitungan kadar abu untuk variasi
lainnya menggunakan cara yang sama seperti di atas.
298.
299.
300.
301.
3. Analisa Volatile Matter
90% Batubara dan 10% Sekam Padi dengan Perekat 10%
302. Dik : m1= massa cawan kosong (sebelum pemanasan) = 51.2228gram
303. m2 = massa cawan + sampel (sebelum pemanasan) =
52.6349gram
304. m3= massa cawan + sampel (setelah pemanasan) =51.7106 gram
305. m4= massa cawan kosong (setelah pemanasan) = 51.2302 gram
306. Ditanya : Volatile Matter = ..............................?
307. Jawab :
m3m4
308. Volatile Matter = m 2m1 100%
100%
310. Volatile Matter =58,10 %
311. Melakukan perhitungan volatile matter untuk
variasi lainnya menggunakan cara yang sama seperti di atas.
312.
4. Analisa Fixed Carbon
90% Batubara dan 10% Sekam Padi dengan Perekat 10%
313. Dik : % M = Kadar Air = 8,09 %
314. % ash = Kadar Abu = 7,53 %
315. % VM = Volatile Matter = 58,10 %
316.Ditanya : Fixed Carbon = ..............................?
317. Jawab :
318. Fixed Carbon = 100% - (% M) - (% ash) - (% VM)
319. Fixed Carbon = 100% - 8,09 % - 7,53 % - 58,10 %
320. Fixed Carbon = 29,80 %
321. Melakukan perhitungan fixed carbon untuk variasi
lainnya menggunakan cara yang sama seperti di atas.
322.
323.
324. DOKUMENTASI
325.
331.