You are on page 1of 11

KARAKTERISTIK FACADE BANGUNAN DALEM DI SISI UTARA

JALAN MONDORAKAN, KOTAGEDE, YOGYAKARTA


Augustinus Madyana Putra1
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
e-mail: thelightofjava@gmail.com

Abstract: Phenomenon of the changing in faade of historical buildings occurred in some


historic areas could not be prevented. However, if these changes do not consider the
uniqueness of the region, some people feared it will abolish its exceptional identity. It also
happened in Kotagede, a former area of the kingdom of Mataram, which is the embryo of
Kasunanan Surakarta and Kasultanan Yogyakarta. Therefore, Kotagede is declared as a world
heritage of the 100 threatened, and all efforts must be made to secure it. Self identity owned by
a particular historic site is formed by several things, but facades are the most easily
understood by the observers. This study aims to find the patterns of buildings facade in
dalem Mondorakan Street which are expected to formulate a direction for future
development. The result of the research indicates some patterns of facade buildings on
dalem Mondorakan Street. There are two types of dalem buildings along this road; single
dalem building and dalem group building. Besides that, a fundamental difference
between the facade character on the north and south road is found. This difference is caused
by the Javanese building design concept bred in the past.
Keywords: identity, facade, dalem

Abstrak: Fenomena perubahan facade yang terjadi pada bangunan lama di beberapa situs
bersejarah merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakkan. Namun, apabila perubahan yang
terjadi tersebut tidak mempertimbangkan keunikan kawasan setempat dikhawatirkan akan
menghilangkan identitas kawasan tersebut. Hal tersebut terjadi di Kotagede, bekas ibukota
Kerajaan Mataram, yang merupakan cikal bakal Kasunanan Surakarta dan Kasultanan
Yogyakarta. Hal tersebut yang menyebabkan Kotagede dinyatakan sebagai salah satu dari 100
kawasan pusaka yang terancam, dan segala usaha perlu dilakukan untuk menyelamatkannya.
Suatu identitas yang dimiliki oleh sebuah situs bersejarah terbentuk dari berbagai hal. Namun,
wajah bangunan yang terlihat dari ruang jalan merupakan suatu hal yang paling mudah
dikenali oleh pengamat. Kajian yang dilakukan ini berusaha menemukan pola facade
bangunan dalem di Jalan Mondorakan yang diharapkan akan dapat menjadi arahan bagi
pengembangan di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa
pola bangunan dalem di Jalan Mondorakan. Ada dua tipe bangunan dalem di sepanjang jalan
ini; yakni bangunan dalem tunggal dan bangunan dalem berkelompok.
Kata kunci: identitas, facade, dalem

Kotagede merupakan suatu kawasan identitas bersejarah yang dimiliki Kotagede


yang memiliki nilai sejarah yang luar biasa. tetap terbaca di masa-masa yang akan datang.
Selain dikenal sebagai kota perak, tahun
1578 Kotagede adalah ibukota Kerajaan Keunikan atau kekhasan suatu lokasi
Mataram Islam, yang menjadi cikal bakal merupakan suatu hal yang sangat penting
Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogya- untuk dijaga. Keunikan inilah yang akan
karta, Kadipaten Mangkunegaran, dan membedakan antara suatu lokasi dengan
Kadipaten Pakualaman.(Kedaulatan Rakyat, lokasi lain yang merupakan identitas lokasi
15 Juni 2007; hal 1). Namun, kawasan yang tersebut (Lynch, 1981). Bagian kota yang
sarat dengan warisan budaya tersebut paling mudah dikenali adalah wajah jalan.
termasuk dalam salah satu dari 100 situs Baik buruknya citra sebuah kota dapat dilihat
bersejarah yang terancam keberadaannya. dari wajah jalannya (Jacobs dalam Moughtin,
Berbagai upaya perlu segera dilakukan agar 1992). Berkait dengan pernyataan tersebut,

82
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011

maka salah satu hal yang cukup membantu penataan rumah tradisional Jawa ini lebih
lestarinya identitas sebuah kawasan adalah didasarkan pada penghayatan kepercayaan
karakter facade yang ada di kawasan kejawen daripada pemenuhan kebutuhan
tersebut. Ada beberapa ruas jalan yang ruang secara fungsional.
terdapat di Kotagede, yaitu Jalan Kemasan,
Jalan Karanglo, Jalan Mondorakan, Jalan Orientasi rumah Jawa di Kotagede
Mentaok Raya, dan Jalan Watugilang. Jalan yang selalu menghadap ke selatan ini tetap
Kemasan dan Karanglo mengantarkan dipegang teguh dan tidak terpengaruh oleh
pengunjung ke pusat Kotagede, yakni pasar. letak persil bangunan terhadap jalan. Hal ini-
Pasar Kotagede inilah yang menjadi titik lah yang menjadikan karakter facade di jalan
pusat Kotagede pada saat ini, ditandai dengan Mondorakan menjadi sangat menarik untuk
kesepakatan masyarakat Kotagede untuk dicermati, karena posisi jalan ini membujur
menentukan pasar sebagai titik nol Kotagede. dari Timur ke Barat. Secara umum pada sisi
utara jalan Mondorakan merupakan muka
Dari keempat jalan yang ada di bangunan dalem, sedangkan bangunan di sisi
Kotagede, Jalan Mondorakan merupakan selatan jalan ini adalah sisi belakang
ruang jalan yang mempunyai pelingkup bangunan dalem.
berupa bangunan lama yang mampu men-
ceritakan kekhasan kawasan Kotagede. Pada PERTANYAAN PENELITIAN
masa lalu para pengunjung Kotagede harus
berjalan kaki menuju pusat kota melalui jalan Bagaimana karakteristik facade
ini. Mereka harus meninggalkan kendaraan- bangunan dalem di sisi utara Jalan
nya di ujung barat Jembatan Tegal Gendu. Mondorakan?
Peran penting jalan Mondorakan ini juga
ditandai dengan bermunculannya bangunan- METODE PENELITIAN
bangunan milik para saudagar masa lalu yang
sering disebut dengan Rumah Orang Kalang. Penelitian ini diawali dengan
Pada mulanya, orang Kalang ini hanya boleh mempelajari peta kawasan, citra satelit,
membangun rumah mereka di sisi Barat pengumpulan foto-foto lama, pemotretan
jembatan, namun semenjak tahun 1905 facade masa kini dan penggambaran dua
mereka diperbolehkan membangun di sisi dimensional facade eksisting. Tahapan
Timur jembatan. selanjutnya adalah melakukan in depth
interview pada beberapa narasumber. Hasil
Menurut Wondo dan Sigit, 1986, dua wawancara mendalam ini kemudian diperiksa
karakteristik utama rumah-rumah tradisional ulang dengan data-data foto lama, sehingga
di Kotagede adalah semua bangunan diperoleh gambaran yang mendekati kondisi
menghadap ke arah selatan dan setiap rumah masa lalu facade bangunan terpilih. Hasil
terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan penggambaran yang relatif utuh berdasarkan
pendopo dan bangunan dalem. Bangunan beberapa masukan ini sangat membantu
pendopo berdiri sendiri, sedangkan bangunan menemukan karakter facade bangunan lama
dalem dan bangunan pelengkap dapat di Jalan Mondorakan ini, mengingat kondisi
dipisahkan oleh sebuah halaman tetapi dapat facade pada saat penelitian sudah tidak utuh
juga menyatu dengan dalem. Konsep lagi.

Gambar 1. Lokasi penelitian


Sumber: Putra 2010.

83
Putra, A. M. Karakteristik Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta

FACADE BANGUNAN untuk mencerap pola yang ada. Hal-hal


tersebut adalah vertical rhytms, yaitu ritme
Kekhasan suatu tampilan fisik secara vertical; horizontal rhytms, yaitu ritme
pelingkup ruang jalan ikut mendukung secara horizontal; skylines, yaitu garis langit;
terciptanya suatu identitas kawasan, dan hal wall details (material, colour, and
ini sangat dipengaruhi oleh sebuah kualitas patterning), yaitu detail dinding; windows,
visual yang baik. Kualitas visual yang baik yaitu jendela-jendela; doors, yaitu pintu-
ini dapat dihasilkan melalui desain citra pintu; dan ground level details, yaitu detail
eksternal bangunan (Bentley, 1980:10). bidang dasar.

Tampilan eksternal sekelompok Komponen-komponen yang terdapat


bangunan di suatu kawasan bersejarah dalam facade kelompok bangunan tersebut
menjadi sangat berarti untuk menjaga dinilai kualitas kenampakannya berdasarkan
identitas kawasan bersejarah tersebut. Seperti kesatuan (unity), proporsi (proportion), skala
yang diungkapkan oleh Lynch (1972: 32). (scale), kontras (contrast), keseimbangan
OUTSIDES are public, historic, and (balance), dan ritme (rythm) (Moughtin,
regulated, while INSIDES are private, 1995:3).
fluid, and free. Tampilan luar bangunan di
kawasan bersejarah yang pada kenyataannya HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan milik publik ini perlu untuk diatur
sedemikian rupa bukan untuk kepentingan Facade bangunan yang memberikan
nostalgia masa silam, tetapi untuk identitas Kawasan Kotagede adalah facade
merayakan dan memberi penekanan pada bangunan lama, yang terbagi dalam beberapa
sebuah kekinian, sehingga pengaturan yang kepemilikan, yaitu bangunan dalem,
ada tidak kaku dan tetap memberikan bangunan toko milik saudagar abangan,
peluang bagi tuntutan perkembangan di masa bangunan toko milik Saudagar santri, dan
mendatang. bangunan milik orang Kalang. Berdasarkan
kajian yang dilakukan, pada masa lalu
Facade diambil dari dari bahasa italia seluruh bangunan yang ada di sisi utara
facciata atau faccia. Faccia berasal dari maupun selatan Jalan Mondorakan ini
bahasa latin facies, yang selanjutnya memiliki lebar persil yang hampir setara
berkembang menjadi face (bahasa inggris dengan hitungan satuan sebuah bangunan
yang berarti wajah (www.thefreedic- dalem, walaupun pada perkembangannya
tionary.com dan reka selaras cipta griya), bangunan-bangunan tersebut mengalami
sehingga facade dapat diartikan sebagai perubahan bentuk dan fungsi.
wajah luar atau dinding sebuah bangunan
(www.encyclopedia.com). Facade merupa- Bangunan dalem yang masih bertahan
kan elemen penting yang menampilkan di Jalan Mondorakan dapat dibagi dua
kekayaan pengalaman visual bagi pengamat berdasarkan tata massanya (Lihat Gambar 3),
(Moughtin, 1992). Bagian yang dianalisis yaitu bangunan dalem tunggal dan bangunan
pada sebuah facade terbagi dalam tiga bagian dalem kelompok. Bangunan dalem tunggal
utama, yaitu bidang dasar, bidang lantai merupakan sebuah bangunan Jawa lengkap
utama, dan atap (Moughtin, 1992). Bidang yang berdiri sendiri pada satu buah persil.
dasar merupakan bagian bangunan yang Bangunan ini mempunyai bangunan inti dan
bertemu dengan tanah. Bidang lantai utama pendopo yang dikelilingi oleh massa
merupakan permukaan tampak yang di bangunan samping (gandok), sedangkan
dalamnya terdapat bagian padat (solid) dan bangunan di muka biasanya berfungsi
bagian terbuka (void) yang terwujud dalam sebagai toko. sebuah persil. Biasanya
bukaan pintu dan jendela. Komponen ini kelompok bangunan ini milik sebuah
yang akan diangkat untuk mengerti pola keluarga besar.
khusus suatu facade.
Lengkap tidaknya jenis ruang dalam
Bentley, 1985 menuliskan hal-hal yang dalem ini sangat tergantung dari luasan lahan
perlu dikenali dalam suatu kenampakan atau kemampuan pemiliknya. Deretan rumah

84
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011

sebuah keluarga besar ini biasanya Beberapa bangunan yang dipilih untuk
dihubungkan oleh pintu yang terletak pada dianalisis lebih lanjut adalah:
bagian gadri dan peringgitan. Dalem tunggal utara: Toko Mundur
dan Toko Baru
Facade Dalem Tunggal dan Dalem Dalem kelompok utara: Toko Abang
Berkelompok dan Toko Burjo
Secara lebih rinci, tatanan massa
Bangunan yang dipilih adalah bangunan dalem tunggal dan bangunan
bangunan yang mempunyai kondisi yang dalem berkelompok, serta gambaran orientasi
cukup baik dan mempunyai tampilan facade bangunan dalem di Jalan Mondorakan adalah
yang cukup utuh dan mewakili kekhasan sebagai berikut:
facade bangunan dalem.

8 Bangunan Dalem

Keterangan:
: Dalem tunggal
: Dalem berkelompok

13 Bangunan Dalem

Orientasi awal
bangunan-bangunan di
Jalan Mondorakan

JALAN MONDORAKAN

Gambar 2. Bangunan dalem tunggal dan bangunan dalem kelompok di Jalan Mondorakan, Kotagede,
Yogyakarta
Sumber: Putra 2010

85
Putra, A. M. Karakteristik Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta

BANGUNAN DALEM TUNGGAL

Satu buah bangunan Jawa lengkap dalam


sebuah persil

pawon

BANGUNAN DALEM
BERKELOMPOK:
Kelompok
bangunan
Beberapa bangunan dalem
ini saling
terhubung dalam sebuah persil. Biasanya
di dimiliki oleh sebuah keluarga
peringgitan besar

POTONGAN SEBUAH DALEM

Dalem inti pawon

Jalan Mondorakan toko peringgitan


pendopo

Gambar 3. Konsep bangunan dalem tunggal dan bangunan dalem berkelompok


Sumber: Putra 2010

86
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011

Facade Bangunan Dalem Tunggal Sisi yang sangat sederhana. Kesederhanaan


Utara ornamen pada tipe ini ditemukan pada bagian
konsol, detail pintu dan jendela, serta bagian
Facade bangunan dalem tunggal di sisi detail dinding. Sedangkan bangunan tipe
utara merupakan wajah bangunan kios yang kedua menggunakan ornamen yang cukup
terletak di depan bangunan dalem. Bangunan rumit. Kerumitan ornamen ini ditemukan
kios ini terkadang menyatu dengan bagian pada detail lijstplank, lubang ventilasi dan
pendopo. Wajah bangunan dalem tunggal ini bagian pendopo serta bagian-bagian lain
memiliki arah atap yang membujur sejajar dalam dalem ini. Kekayaan detail bangunan
jalan dengan bentangan atap sekitar 3 m dan ini secara langsung mampu menggambarkan
sudut atap antara 45-50o. Apabila kedalaman baiknya kondisi ekonomi pemilik bangunan
kios melebihi 3 m, biasanya bangunan pada waktu itu.
tersebut terdiri dari dua bagian atap yang
disambung oleh sebuah talang datar. Bukaan pintu di kedua tipe bangunan
tersebut berupa pintu-pintu kios yang
Facade bangunan dalem tunggal di sisi memiliki dimensi dan pola sama. Bukaan
utara yang ditemukan pada saat ini memiliki pada bangunan dalem A (tipe 1) dilengkapi
dua tipe. Tipe pertama adalah bangunan dengan pintu garasi. Bangunan kios di sisi
dengan atap limasan tanpa kuncungan, tipe B ini dilengkapi dengan tangga naik ke
sedangkan tipe kedua adalah bangunan dalam toko persis di tepi jalan (bangunan
limasan dengan hiasan dua buah kuncungan tanpa setback). Sedangkan facade bangunan
di sisi kiri dan kanan tampak bangunan. tipe A memiliki ruang setback sekitar 2,5 m
Bangunan tipe pertama memiliki ornamen dan level lantai kios sekitar 30 cm.

A B

Bangunan A
Bentuk atap : Limasan
Arah atap : Sejajar jalan
Teritisan : Seng (sesuai
rancangan awal)

Bangunan B
Bentuk atap : Kombinasi
Kampung dan Kuncungan
Simetris
Arah atap dominan : Sejajar
jalan
Teritisan : Seng (tambahan)

Detil Atap Bangunan A Detil Atap Bangunan B


Gambar 4. Facade bangunan dalem tunggal di sisi utara jalan
Sumber: Putra 2010

87
Putra, A. M. Karakteristik Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta

Facade Bangunan Dalem Berkelompok Bangunan kios ini terkadang menyatu dengan
Sisi Utara bagian pendopo. Wajah bangunan dalem
tunggal ini memiliki arah atap yang
Facade bangunan dalem berkelompok membujur sejajar jalan dengan bentangan
di sisi utara merupakan wajah bangunan kios atap sekitar 3 m.
yang terletak di depan bangunan dalem.

B A

KONDISI AWAL BANGUNAN A:


Bentuk atap: Limasan KOMPOSISI SIMETRIS TIPE A
Arah atap: Sejajar jalan

KONDISI AWAL
BANGUNAN B
KOMPOSISI SIMETRIS TIPE B

Gambar 5. Facade bangunan dalem kelompok di sisi utara jalan


Sumber: Putra 2010

88
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011

Gambar 6. Facade Dalem Kanthil, sebuah facade Dalem berkelompok


Sumber: Putra 2010

Atap bangunan kios ini bersudut 50 yang mengubah facade sisi timur bangunan
dengan dua macam variasi. Tipe pertama ini tidak melanjutkan ritme yang ada,
adalah bangunan dengan atap limasan tanpa sehingga muncul sebagai bangunan mandiri.
hiasan kuncungan, sedangkan tipe kedua Pola komposisi gabungan dua kuncungan
adalah bangunan limasan dengan hiasan satu yang mengapit sebuah masa memanjang ini
buah kuncungan di tengah tampak bangunan. saat ini dapat dijumpai pada Toko Peni,
Facade bangunan memiliki ornamen yang bekas pegadaian di sisi Barat Pasar
sangat sederhana. Kesederhanaan ornamen Kotagede. Pola ini juga ditampilkan dengan
pada tipe ini ditemukan pada bagian konsol, rancangan yang relatif baru pada bangunan
detail pintu dan jendela, serta bagian detail depan Kantor Muhammadiyah.
dinding.
Skyline Bangunan Dalem Berkelompok
Bukaan pintu di kedua tipe bangunan Utara
dalem tersebut berupa pintu-pintu kios yang
dilengkapi dengan pintu garasi. Bukaan ini Seperti halnya dalem tunggal, facade
memiliki dimensi dan pola yang berbeda- dalem berkelompok yang ada di Jalan
beda. Keberagaman pola ini sangat wajar Mondorakan pada mulanya juga terbentuk
karena perbedaan kepemilikan dalem yang dari masa memanjang dengan fungsi utama
berbeda-beda walaupun ada dalam satu buah sebagai toko. Sebagai akibat dari bentuk atap
kelompok. limasan yang memanjang mengakibatkan
skyline membentuk sebuah garis lurus
Skyline (Bangunan A, Gambar 7). Sedangkan bentuk
kedua adalah kombinasi kuncungan di bagian
Skyline Bangunan Dalem Tunggal Utara tengah masa memanjang memberikan
tekanan dari komposisi skyline yang ada
Skyline facade bangunan dalem (Bangunan B, Gambar 7). Namun, kondisi
tunggal ini pada awalnya mempunyai 2 asli kedua bangunan berkelompok tersebut
variasi, yakni mendatar (atap limasan- pada saat ini sudah terpotong-potong karena
Bangunan A, Gambar 7) dan bentuk segitiga perombakan yang dilakukan pada bagian-
pada awal serta akhir komposisi (bentuk bagian tertentu. Perubahan ini muncul karena
gabungan dengan kuncungan pada awal dan tuntutan fungsional pada saat ini. Perubahan
akhir komposisi-Bangunan B, Gambar 7). yang terjadi saat ini tidak meneruskan
Pada saat ini varian yang kedua sudah tidak kesegarisan yang ada. Kondisi ini yang
lagi lengkap karena bagian sisi kanannya menyebabkan keutuhan komposisi yang
sudah digantikan dengan tampilan facade pernah ada menjadi nyaris tidak dapat
yang baru (1950-an). Penggantian bangunan terbaca.

89
Putra, A. M. Karakteristik Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta

C A
B

BANGUNAN DALEM TUNGGAL A (SEKARANG)

Skyline
menerus

BANGUNAN DALEM TUNGGAL B (AWAL)

Komposisi
simetris
segitiga
pada awalan
dan akhiran
BANGUNAN DALEM BERKELOMPOK C

Skyline berbentuk garis lurus pada sebuah dalem

Gambar 7. Skyline facade bangunan dalem tunggal dan dalem berkelompok


Sumber: Putra 2010

Wujud Facade Bangunan Dalem yang memotong komposisi. Apabila diseder-


hanakan, komposisi facade yang terbentuk
Facade sisi bangunan dalem sisi utara dari tatanan tersebut adalah Type 1, yaitu
Jalan Mondorakan terbentuk oleh ketinggian facade dengan kuncungan di tengah; Type 2,
bangunan dan bentuk atap kios. Secara yaitu facade tanpa kuncungan; dan Type 3,
umum bangunan kios merupakan bangunan yaitu facade dengan kuncungan di samping
memanjang dengan atap sejajar dengan jalan. kiri dan kanan.
Bentuk ini dilengkapi dengan kuncungan

90
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011

TYPE 1: Simetris, dominasi pada kuncungan


Jajaran pilaster membentuk ritme vertikal Void yang berupa bukaan pintu toko
(Sisi Utara)

TYPE 2: Simetris, Jajaran pilaster dan kolom


kayu membentuk ritme vertikal (Sisi Utara) Void yang berupa bukaan pintu toko

TYPE 3: Simetris dengan penekanan


pada awal dan akhir komposisi,
pilaster membentuk ritme secara
vertikal (Sisi Utara)

Void yang berupa bukaan pintu toko


Gambar 8. Penyederhanaan wujud facade bangunan dalem utara (type 1-3) dan facade bangunan dalem
selatan (type 4)
Sumber: Putra 2010

KESIMPULAN Bukaan dinding merupakan deretan pintu


kios dengan dimensi yang bervariasi.
Ada tiga kesimpulan sebagai hasil Ketinggian lantai bangunan terhadap jalan
penelitian ini. Yang pertama, Bangunan berkisar 30-50 cm
dalem di tepi Jalan Mondorakan adalah
bangunan dalem tunggal dan bangunan DAFTAR RUJUKAN
dalem berkelompok. Kedua, Karakteristik
facade bangunan dalem tunggal di sisi Utara Angkatan Muda Muhammadiyah Kotagede.
jalan merupakan bangunan kios dengan atap 2008. Brosur No 47 Tahun XLVII/
memanjang. Bentuk atap mempunyai 2 jenis, 1429-2008. Yogyakarta: Kotagede.
yakni limasan tanpa hiasan kuncungan dan Bentley, I., et al. 1985. Responsive
limasan dengan hiasan kuncungan di sisi kiri Environments. London: Butterworth-
dan kanan. Bangunan memiliki ornamen Heinemann Ltd.
sedang dan baik. Bukaan dinding merupakan Indartoro, L. 2006. Kesinambungan dan
deretan pintu kios dengan dimensi yang Perubahan Peran Jalan Rukunan di
sama. Ketinggian lantai bangunan terhadap Kampung Kotagede. Yogyakarta:
jalan berkisar 30-50 cm. Ketiga, Masa Tahun 1930 1993. Tesis tidak
Karakteristik facade bangunan dalem diterbitkan. Yogyakarta: Program
kelompok di sisi Utara jalan merupakan Pasca Sarjana Fakultas Teknik,
bangunan kios dengan atap memanjang. Universitas Gadjah Mada.
Bentuk atap mempunyai 2 jenis, yakni Lynch, K. 1972. What Time is this Place.
limasan tanpa hiasan kuncungan dan limasan Cambridge, Massachusets: MIT Press.
dengan hiasan kuncungan di sisi kiri dan
kanan. Bangunan memiliki sederhana.

91
Putra, A. M. Karakteristik Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta

Lynch, K. 1977. Managing the Sense of a Martokusumo, W., Ir, Ing, Dr. 2005.
Region. Cambridge, Massachusets: Konservasi Lingkungan Perkotaan.
MIT Press. Bandung: Penerbit ITB.
Lynch, K. 1981. Good City Form. Rossi, A. 1982. The Architecture of the City.
Cambridge, Massachusets: MIT Press. Cambridge, Massachusets: MIT Press.
Moughtin, C. 1992. Urban Design: Street Soekiman, D. 1992. KOTAGEDE, Proyek
and Square. Oxford: Butterworth- Pengembangan Media Kebudayaan.
Heinemann Ltd. Jakarta.
Moughtin, C. 1995. Urban Design: Tim Peneliti Lembaga Studi Jawa. 1997.
Ornament and Decoration. Oxford: Kotagede: Pesona dan Dinamika
Butterworth-Heinemann Ltd. Sejarahnya. Yogyakarta: Penerbit
Lembaga Studi Jawa.

92

You might also like