You are on page 1of 3

ANTIHISTAMIN DAN FAKTOR PROGNOSIS LAIN TERHADAP

DAMPAK YANG MERUGIKAN PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Abstrak

Objektif Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan frekuensi dampak
perinatal yang merugikan pada wanita dengan hiperemesis gravidarum dan
mengidentifikasi faktor prognosis.

Desain Penelitian Ini adalah penelitian kasus-kontrol pada kehamilan pertama


yang dibandingkan dengan 254 perempuan dengan hiperemesis gravidarum yang
telah diberikan cairan intravena dan 308 kontrol. Faktor prognosis yang
diidentifikasi dengan cara membandingkan profil klinis pasien dengan
hiperemesis gravidarum dengan dampak kehamilan yang normal dan berbahaya.
Repson pasangan dianalisis dengan menggunakan Uji Chi-square atau Fisher
exact dan respon lanjutan dianalisis dengan menggunakan t-test.

Hasil Wanita dengan hiperemesis gravidarum mempunyai risiko 4 kali lipat untuk
mengalami dampak buruk seperti kelahiran prematur dan berat bayi rendah
(p<0.0001). Diantara karakteristik maternal, hanya hipertensi gestasional yang
mempengaruhi hasil akhir (p<0.0001). Pengobatan sebagai hasil akhir pasien dan
atau oleh pengobatan alternatif (akupuntur/akupresure/Bowen massage)
berhubungan dengan hasil positif (p<0.0089). Hasil yang buruk berhubungan
dengan gejala awal (p<0.019) dan pengobatan dengan metilprednisolon
(p<0.0089), prometazine (p<0.0386), dan antihistamin lain [difenhidramin
(Benadryl), dimenhydrinate (Glavol), doxylamine (Unisom),hydroxyzine
(Vistaril/Atarax), doxylamine dan pyridoxine (Diclectin/Bendectin)] (p<0.0151)
tergantung pada efektifitasnya. Diantara obat-obatan tersebut, hanya antihistamin
yang dilaporkan memiliki dampak parah, mereka hanya efektif pada kurang dari
20% kasus dan hampir 50% pasien mengalami efek samping.

Kesimpulan Efek buruk lebih tinggi pada wanita dengan hiperemesis gravidarum
dan berhubungan dengan hipertensi gestasional, gejala awal, dan penggunaan
antihistamin. Terdapat kebutuhan yang mendesak terhadap keamanan dan
efektivitas pengobatan yang mengandung antihistamin pada wanita hamil dengan
mual yang parah.

PENDAHULUAN

Hiperemesis gravidarum (HG), mual parah, dan muntah pada kehamilan, terjadi
pada 285.000 rumah sakit di AS. Perkiraan mual parah dan muntah pada
kehamilan bervariasi dan berkisar dari 0,3% pada Swedia hingga yang tertinggi
10,8% di China pada wanita hamil dengan kebanyakan penulis melaporkan
insidensi kira-kira 0,5%. HG dapat berhubungan dengan morbiditas maternal dan
fetal yang serius seperti Wernickes encephalopathy, fetal growth restriction, dan
bahkan kematian ibu dan bayi.

HG dapat definisikan sebagai mual dan muntah yang persisten dan tidak dapat
dijelaskan dengan penururunan berat badan lebih dari 5%, masukan nutrisi dan
cairan yang abnormal, ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, dan ketonuria.
Gejala sering terjadi pada trimester pertama dan dapat terjadi sepanjang
kehamilan pada 1/3 kasus yang menyebabkan penurunan berat badan yang
ekstrim dan kemungkinan menjadi malnutrisi dan dehidrasi berkepanjangan
selama kehamilan.

Dua tinjauan sistematika yang terbaru menampilkan data yang datang dari
kesimpulan HG yaitu berhubungan dengan berat lahir rendah, kurang masa
kehamila, dan kelahiran prematur, tetapi perhatian harus ditujukan pada faktor
yang mendasari HG karena berhubungan dengan dampak klinis yang buruk. Studi
yang berfokus pada perbandingan faktor-faktor antara wanita dengan dan tanpa
HG yang dibandingkan dengan wanita HG yang mengalami atau tidak mengalami
dampak klinis yang buruk. Kami menentukan faktor-faktor yang berhubungan
dengan hasil klinis buruk diantara wanita dengan HG dengan mengidentifikasi
faktor yang secara signifikan berbeda pada wanita dengan HG yang mempunyai
dampak negatif dibandingkan dengan yang berdampak positif.

MATERAL DAN METODE

Sampel dan Tempat

Studi ini adalah bagian dari investigasi yang lebih luas dalam mengevaluasi faktor
genetik dan epidemiologi dari HG. Total 562 wanita yang direkrut. Pasien yang
memenuhi kriteria direkrut melalui Hyperemesis Education and Research
Foundation di website www.HelpHer.org antara tahun 2007 dan 2011. Kriteria
inklusi untuk kasus adalah diagnosis HG pada kehamilan pertama dan
ditatalaksana dengan cairan intravena dan atau nutrisi parenteral total/sonde
lambung, tergantung pada rumah sakit karena beberapa obat diberikan hanya
dapat diberikan dirumah sakit. Wanita berusia dibawah 18 tahun tidak dimasukkan
kedalam penelitian karena beberapa remaja diharapkan untuk menjadi kontrol
penelitian dan yang telah hamil dua kali dan cukup sulit untuk menentukan risiko
atau manfaat pada kelompok kontrol. Karena kehamilan multipel atau
abnormalitas kromosom mungkin berhubungan dengan HG karena jalur fisiologis
yang unik, wanita dengan tipe kehamilan ini diekslusikan. Partisipan dengan
kehamilan pertama tidak melebihi usia 20 minggu diekslusikan karena
pemantauan fetus yang berusia lebih dari 20 minggu menjadi fokus penelitian ini
Setiap kasus ditanyya untuk merekrut teman yang setidaknya telah 2 kali hamil
dan telah melewati usia kehamilan 20 minggu untuk berpatisipasi sebagai kontrol.
Kontrol dipilih jika mereka tidak mengalami mual atau muntah saat kehamilan
atau yang normal (tidak dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari), tidak terjadi
penurunan berat badan karena mual atau muntah, dan tidak mendapat pengobatan
selama kehamilan karena mual. Keluarga partisipan tidak diinklusikan kedalam
penelitian karena studi kasus kontrol tergantung pada ketidakberhubungan
individu pada studi ini.

Prosedur Studi

Survei Online

Analisis Statistik

HASIL

Karakteristik Demografi

Hasil

Faktor yang Berhubungan dengan dampak merugikan pada fetus dengan


ibu penderita HG

Pengobatan dan Efektifivitas

Keparahan faktor yang berhubungan dengan dampak merugikan

Komentar

You might also like