You are on page 1of 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibentuk oleh satu sel atau uniseluler,
misalnya bakteri atau dapat berupa kumpulan sel atau multiseluler, misalnya manusia, hewan
dan tumbuhan.

Di dalam sel berlangsung semua kegiatan kehidupan seperti respirasi, ekskresi,


transportasi, dan sintesis. Singkatnya, sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan.

Salah satu penyusun sel adalah membran sel. Membrane sel merupakan batas
kehidupan. Membran plasma atau membran sel memisahkan sel yang hidup denagn
lingkungan sekitarnya yang tidak hidup. Struktur dan fungsi dari membran plasma tentunya
memiliki karakteristik tersendiri.
Fisiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peranan atau fungsi
alat alat tubuh dari suatu mahkluk hidup. Untuk mengetahui suatu alat tubuh, harus diketahui
dahulu proses apa saja yang terjadi di dalam alat tubuh itu. Proses yang terjadi di alat tubuh
merupakan proses kimia dan fisika yang sangat kompleks. Dan pada makalah ini, kami akan
membahas mengnai struktur dan fungsi membran sel.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan sel?
2.Bagaimana struktur membran sel?
3.Apa saja komponen kimia dan kerangka membran sel?
4.Apa fungsi dari membran sel?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian sel
2.Untuk mengetahui struktur membran sel
3.Untuk mengetahui komponen kimia dan kerangka membran
4.Untuk mengetahui fungsi dari membran sel

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Pengertian Sel


Sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani metabolisme,
homeostatis,pertumbuhan dan reproduksi. Bagian dalam sel eukariotik terbagi menjadi
berbagai kompartemen fungsional teermasuk nukleus(starr.C,dkk,2012:62).
Sel merupakan satuan kehidupan yang paling mendasar, unit terkecil yang masih
dapat menjelaskan proses yang berhubungan dengan kehidupan.Sel hewan adalah masa
protoplasma yang dikelilingi membran sel.

Fungsi dasar Sel :

1. Memperoleh makanan dan oksigen dari lingkungan yang mengelilingi sel.

2. Menjalankan berbagai reaksi kimia yang menggunakan zat gizi dan oksigen untuk
menghasilkan energi bagi sel.

3. Mengeluarkan CO2 dan zat sisa yang dihasilkan selama reaksi kimia ke lingkungan
sekitar sel.

4. Mensintesis protein dan komponen lain yang diperlukan untuk membentuk struktur
seluler, untuk pertumbuhan, dan menjalankan fungsi tertentu sel.

5. Menjadi sensitif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar
sel.

6. Mengontrol pertukaran berbagai zat antara sel dan lingkungan sekitar.

7. Memindahkan zat dari satu bagian sel ke bagian lain ketika menjalankan aktivitas sel,
bahkan sebagian sel dapat menggerakkan seluruh dirinya melintasi lingkungannya.

8. Reproduksi. (kecuali sel saraf dan sel otot)

Bagian-bagian sel

Menurut Helendra(2013:4-12) sel terdiri dari beberapa bagian,yaitu:


1. Membran plasma, berfungsi mengatur keluar masuknya substansi,
mengikat hormon dengan adanya reseptor, mengenal molekul-molekul
dilingkungan sel dan berinteraksi secara spesifik dengan sel-sel lain.
2. Retikulum Endoplasma, berfungsi sebagai penyokong, menghantar
rangsang intraseluler, memudahkan pertukaran intraseluler bahan dengan
3

sitoplasma, merupakan tempat terjadinya reaksi kimia, merupakan jalur


transportasi senyawa kimia, sebagai tempat penimbunan zat, dan bersama-
sama dengan badan golgi mensintesis dan mengemas molekul-molekul
untuk diekspor.
3. Badan Golgi, berfungsi untuk mematangkan substansi yang disintesis
dallam Retikulum Endoplasma dan untuk sintesis bahan membran plasma.
4. Mitokondria, disebut sebagai penyimpan kekuatan/daya sel karena
sejumlah besar energi yang dilepaskan selama berlangsungnya respirasi
aerob ditangkap dalam mitokondria dalam bentuk molekul ATP yang kaya
energi yang kemudian dimanfaatkan dalam melangsungkan bermacam-
macam proses metabolisme sel.
5. Ribosom, merupakan struktur bulat yang sangat kecil dan merupakan
tempat berlangsungnya sintesis protein.
6. Lisosom, mengandung sejumlah enzim hidrolitik yang merupakan untuk
berlangsungnya percernaan intra sel. Selain itu, enzim-enzim lisososm uga
berfungsi untuk mencerna atau menghancurkan organel-organel sel yang
sudah tua dan tidak berfungsi lagi.
7. Peroksisom.
8. Nukleus, berfungsi untuk mengatur semua aktifitas fisiologi sel melalui
pembentukan protein enzim yang spesifik.
9. Rangka sel(sitoskleton), rangka sel dibangun oleh 3 jenis filamen, yaitu:
mirofilamen, mikrotubule, dan filamen intermedict.
10. Flagel dan Silia, flagel berukuran lebih besar daripada silia dan membantu
untuk berlangsungnya pergerakan sel, sedangkan silia berperan untuk
menggerakkan partikel yang ada dipermukaan sel.
11. Sentiol, berperan dalam pembelahan sel, sebagai tempat berpangkalnya
benang-benang spindel mitosis yang akan menarik kromosom atau
kromatid kekutub pembelahan selama proses pembelahan sel berlangsung.
2.2 Struktur Membran Sel
Membran sel merupakan isi sel dipisahkan dari cairan sekelilingnya dengan lapisan
tipis. Semua membran sel mempunyai struktur umum yang sama, yaitu terdiri atas lapisan
molekul ganda dari lipida dan protein. Lapisan lipidanya sebagai penghalang bagi substansi
substansi yang akan menembus membran,sedangkan lapisan proteinnya menyediakan jalan
bagi transfer substansi (Wulangi,1993 :4).

Menurut Dalle (2007:1) Ada beberapa teori tentang struktur dari membran sel
diantaranya :
4

` 1. Gortel & Grendel (1925)


a. Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung gugus
polar dan gugus yang bersifat hidrofob(yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut
dalam minyak)
b. Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam
lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer
2. Davson & Danielli (1954)
Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang
melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membran.
3. Singer & Nicholson (1972)/ Model Mozaik Fluida
Model mozaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum termodinamika untuk
menjelaskan struktur membran sel. Model mosaik fluida yang dikembangkan pada tahun
1972 oleh Singer dan Nicolson memperkenalkan ide baru tentang penyebaran lipid dan
protein pada membran, karena itu mereka merevolusi ilmu pengetahuan (berpikirilmiah)
tentang struktur membran. Model ini memecahkan dasar baru dengan dalil (sasaran) yang
meyakinkan bahwa protein terpancang secara langsung pada membran bilayer. Matriks
phospholipid terdiri atas dua lapisan, dan didalamnya terdapat dua tipe protein, ialah protein
perifer yang dapat bereaksi dan dapat larut pada air (polar), dan protein integral yang sukar
berikatan dan sukar larut air (nonpolar) (Anonim,C,2011:1).

2.3 Komponen Kimia Membran Sel


5

Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein
(lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya berupa
kolesterol. Menurut Ardiyanto (2011:1) protein penyusun membran sel terutama terdiri dari
glikoprotein, Berikut adalah penyusun membrane sel :
1. Lipid
Membran sel terdiri dari tiga kelas lipid amphipathic: fosfolipida, glikolipid, dan
kolesterol. Jumlah dari masing-masing tergantung pada jenis sel, tetapi dalam sebagian besar
kasus fosfolipid yang paling berlimpah. Terdapat 3 tipe lipid, yaitu:
a. Fosfolipid.
Molekul fosfolipid terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala
memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena
bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik
atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
b. Kolesterol
Banyak terdapat pada membran sel hewan (sekitar 50% dari molekul lipid). Membran
sel tumbuhan dan semua sel bakteri tidak banyak mengandung kolesterol. Kolesterol lebih
sedikit dibandingkan lipida membran lainnya dan tidak terlalu bersifat amfipatik. Gugus
hidroksil dari kolesterol yang bersifat hidrofilik menentukan orientasi molekul ini pada
membran sel. Gugus hidroksil berada pada bagian permukaan membran.Kolestrol pada
membrane sel berfungsi untuk mengatur fluiditas dan stabilitas membran serta mencegah
asam lemak lebih merapat dan mengkristal dengan meningkatkan suhu pretransisi.

c. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah-istilah glikolipid biasanya
dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor.Glikolipid
dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai
spingolipida.
6

2. Protein
Protein dalam membran merupakan kunci untuk fungsi membran secara keseluruhan.
Protein berguna terutama dalam transportasi bahan kimia dan sistem informasi di seluruh
membran. Setiap membran memiliki kandungan protein yang berbeda-beda. Protein bisa
dalam bentuk perifer atau integral. Jumlah protein berbeda pada tiap spesies dan bergantung
pada fungsinya bagi spesies tersebut. Terdapat 4 kelompok protein:
a. Protein peripheral
Dapat ditemukan baik di dalam ataupun di luar permukaan membran yang
membentuk ikatan nonkovalen dengan permukaan membrane.
b. Protein integral
Dapat ditemukan di antara membran dan memiliki daerah hidrofobik yang menempel
di antara membran serta daerah hidrofilik yang menonjol dari dua permukaan bilayer.
berfungsi untuk memasukkan zat-zat yang ukurannya lebih besar.
c. Protein transmembran
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid /
transmembran. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus
lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan
glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan
golgi.
d. Protein yang berikatan dengan lipid
Dapat ditemukan di luar membran lipid pada ekstraseluler atau sitoplasmik. Protein
plasma memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:
a. Protein pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma,
b. Menerima isyarat (signal) hormonal,
c. Meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya,
d. Sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan
senyawa-senyawa ekstraseluler.
7

3. Karbohidrat
Karbohidrat pada membrane sel terdapat dalam bentuk yang berikatan dengan lipid
atau protein (glikolipid dan glikoprotein). Selain itu juga terdapat pada permukaan sel dan
berfungsi dalam interaksi sel dan sekitarnya. Pada sel epitel glikolipid terdapat pada
permukaan apical yang terpapar dan berfunsi untuk melindungi dari pH rendah dan degradasi
enzim.Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida dalam bentuk
glikolipida dan glikoprotein. Pada membran plasma terkandung 2 10% karbohidrat.
Karbohidrat dalam lemak berfungsi untuk meningkatkan hidrofisilitas lemak dan protein.
Peran penting karbohidrat dalam berbagai aktivitas sel :
a. Sistim kekebalan
Karbohidrat pada Molekul karbohidrat bertanggung jawab terhadap kekhasan sifat
antigenis membran sel. Sifat antigenis ini berkaitan dengan sistem kekebalan (imun) tubuh
dan kemampuannya membedakan sel sendiri dari sel asing. Sel asing dapat dikenali sebagai
sel asing, karena glikoprotein pembentuk membrannya memiliki karbohidrat yang berbeda
dengan karbohidrat glikoprotein pembentuk membran sel penerima. Keadaan seperti ini
memacu tanggapan kekebalan.
b. Pengenalan sel
Karbohidrat mampu membedakan sel yang satu dengan sel lainnya. Penting pada
perkembangan jaringan dan organ, Dasar pada penolakan sel asing oleh sistem imun.

2.4 Kerangka Membran


Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet (Dhiyas,2012:1).
a. Mikrofilamen (Filamen aktin)
Bersifat fleksibel, filamen aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin berfungsi
membentuk permukaan membran.
8

b. Mikrotubula
Mikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin.
c. Filamen Intermediet
Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis pada
membran sel.

2.5 Fungsi Membran Sel


Menurut Wulangi (1993 :6-9) membran sel mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Kompertemenisasi
Membran sel merupakan selaput berkelanjutan dan tidak putus yang membatasi dan
menyelubungi suatu ruangan (kopertemen). Membran sel menyelubungi isi seluruh sel, selain
itu ada juga membran yang membatasi nukleus dan ruang-ruang di sitoplasma. Ini kita
ibaratkan sebagai ruang-ruang yang ada di dalam gedung. ruang-ruang tersubut perlu di
batasi oleh partisi atau tembok. Sehingga kegiatan di masingmasing di satu ruangan dengan
ruang yang lain. Di dalam sel kompertemenisasi mutlak perlu ada, karena ruang-ruang di
dalam sel berisi cairan dan adanya percampuran cairan dari ruang-ruang tersebut merupakan
malapetaka bagi sel tersebut.

2. Interaksi Antar Sel


Pada organisme bersel banyak, membran sel bertanggung jawab terhadap interksi
antara sel satu dengan yang lainnya. Alat tubuh pada umumnya terdiri dari macam sel yang
berbeda yang harus bekerja sama untuk melaksanakan fungsi keseluruhan. Membran sel
menyilahkan sel untuk saling mengenal kemudian saling bertukar substansi dan informasi
dengan tidak memandang apakah sel sudah terpakai di tempat tertentu, seperti dari jaringan.

3. Perubahan Energi
Perubahan satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain merupakan hal yang sangat
penting dalam proses hidup, dan membran sel sangat terlibat dalam proses ini. Hal yang
sangat mandasar bagi semua kehidupan adalah kemampuan sel tumbuh-tumbuhan untuk
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia yang terkandung dalam karbohidrat.
Sel hewan maupun tumbuh-tumbuhan juga mampu untuk mengubah energi kimia dari
karbohidrat tersebut manjadi ATP atau senyawa lain berenergi tinggi. Proses pengikatan
energi ini terjadi di dalam mambran dari mitokondria dan kloroplas. Energi cahaya, termal,
9

makanikal diubah oloeh reseptor dari sistem saraf menjadi implus saraf yang merupakan cara
kumunikasi dalam sistem saraf tersebut. Meskipun mekanisme pengubahan ini belum
diketahui secara pasti, namun demikian membran sangat terlibat dalam proses ini.

4. Transfer Informasi
Membran mempunyai peranan mentransfer informasi dari satu sel ke sel yang lain. Di
dalam membran teradapt reseptor yang mampu mengkombinasi dengan mulekul tertentu
dengan bentuk yang sesuai, seperti yang selalu berkombinasi dengan suatu subtrat yang
sesuai. Sel yang berbeda mempunyai membran yang memiliki reseptor yang juga berbeda,
sehingga bermacam-macan reseptor akan berkombinasi dengan bermacam-macam ligand.
Ligand adalah molekul atau ion yang dapat berkombinasi dengan reseptor yang
terdapat dalam membran. Ligand yang paling banyak dipelajari adalah hormon, faktor
tumbuhdan neurotrasmitter, semuanya terikat pada membran sel tampa menembusnya.
Interaksi antara reseptor yang terdapat di membran sel dengan ligand yang terdapat di luar sel
dapat menimbulkan stimulus baru yang terlibat dalam pengaturan bermacam-macam kejadian
dalam sel.

5. Penyediaan Enzim
Banyak yang terdapat di dalam sel merupakan bagian dari membran. Contoh dapat
dikemukakan di sini bahwah Na-Kactivated ATPase yang berkaitan dengan pompa sodium
dan kalium terdapat di dalam membran sel . enzim sitokrom yang terlibat dalam respirasi
merupakan bagian dari membran dari mitokondria. Sebaliknya enzim monoamin oksidase
yang menyebabkan katekolamin tidak aktif hanya terdapat di bagian luar membran
mitokondria. Sejumlah protein dan glikoprotein banyak terdapat di dalam membran sel,
bertindak sebagai reseptor dari hormon dan benda penolak atau terlibat dalam pengangkutan
substansi ke dalam sel. Ditempatkannya enzim di dalam membran sel mempunyai beberapa
tujuan. Pada proses fosforilasi oksidatif yang terjadi di mitokondria, transpor elektron yang
paling efisien tercapai apabila enzim berada saling berdekatan. Bagian dalam membran
menyediakan bantuan fisik dan orientasi yang diperlukan. Protein dalam membran yang
bertindak sebagai tempat pengikat bagi bermacam-macam ion, asam aminon dan gula dikenal
sebagai carrier dipandang sebagai mekanisme dalam proses dalam trnspor aktif. Sistem
enzim dalam membran pada umumnya disebut adenilsiklase yang terdapat pada hampir
semua jaringan mamalia kecuali sel darah merah. Aktivasi terhadap adenilsiklase
menimbulkan perubahan ATP menjadi adenosin monofosfat siklik (cAMP) didalam sel.
10

Meningkatnya jumlah cAMP didalam sel selanjutnya membawa pengaruh terhadap respons
fisiologik dari sel, misalnya:sistem enzim menjadi aktif, terjadi perubahan permeabilitas
membran terhadap substansi tertentu, terjadi sintesa atau sekresi hormon, sintesa protein.

6. Membran Sel Sebagai Perantara


Membran sel merupakan perantara bagi keluar masuknya zat terlarut. Kemampuan
membran plasma meluluskan substansi tertentu masuk ke atau keluar dari sel, tetapi
membatasi pergerakan substansi tertentu disebut permeabilitas selektif. Suatu membran
dikatakan permeabel terhadap suatu substansi tersebut. Permeabilitas membran plasma
tergantung dari :
a) Ukuran Sel
Molekul berukuran besar tidak dapat menembus membran plasma. Molekul air dan
asam amino berukuran kecil dengan mudah dapat menembus membran plasma, tetapi
kebanyakan protein yang merupakan gabungan dari banyak asam amino tergolong molekul
besar dan tidak dapat menembus membran plasma.
b) Kelarutan Dalam Lemak
Substansi yang larut dalam menembus membran plasma dengan lebih mudah
dibandingkan dengan substansi lain. Hal ini sebabkan karena membran plasma terdiri lapisan
lemak. Contoh substansi yanglarut dalam lemak : O2, CO2 dan hormon steroid.
c) Muatan Ion
Muatan ion yang akan menumbus membran plasma sangat menentukan susah
mudahnya ion tersebut masuk ke atau keluar dari sel. Zat yang mempunyai muatan
berlawanan dengan muatan membran plasma akan di tarik ke arah membran plasma sehingga
lebih muda menembus membran plasma,tetapi bila ion mempunyai muatan sama dengan
muatan membran plasma akan di tolak oleh membran plasma dan pergerakan ion menembus
mambran plasma sangat terbatas. Gejala ini seuai dengan hukum fisika yang menyatakan
bahwa dua muatan yang sama akan saling tolak menolak dan dua muatan yang berbeda saling
tarik menarik.
d) Ada atau Tidak Adanya Molekul Pengangkut
Beberapa protein yang disebut carrier maupun untuk mengikat dan mengangkut
substansi melintasi membran plasma.
Anonim (2011:1) berpendapat tentang transport aktif dan transport pasif sebagai
berikut:
11

1) Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan
entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan
berlanjut selama respirasi seluler yang mengonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi
pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda
konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih
dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor
pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar
berdifusi dengan bantuan protein transpor.
2) Transpor aktif
Transpor aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk
mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi
lingkungannya. Oleh karena itu, ia memerlukan tenaga (yang terdiri daripada Adenosine
Trifosfat atau ATP) untuk menggerakkan bahan-bahan melalui membran plasma.
Umumnya, bahan-bahan ini terdiri daripada molekul-molekul berukuran besar seperti
protein-protein tertentu dan mikroorganisme. Bahan-bahan ini bergerak melintasi membran
sel melalui salah satu dari 2 bentuk utama transpor aktif,yaitu endositosis, atau eksositosis.
Transpor aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya.Disamping
membantu protein transpor, difusi yang dipermudah masih dianggap transpor pasif karena zat
terlarutnya berpindah menuruni gradien konsentrasinya.Definisi transport aktif, pertama kali
dicetuskan oleh Rosenberg sebagai sebuah proses yang menyebabkan perpindahan suatu
substansi dari sebuah area yang mempunyai potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju ke
tempat dengan potensial yang lebih tinggi. Proses tersebut dikatakan, memerlukan asupan
energi dan suatu mekanisme kopling agar dapat digunakan demi menjalankan proses
perpindahan substansi. Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat
tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor
aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionofor. Ionofor merupakan
antibiotik yang menginduksi transpor ion melalui membran sel maupun membran buatan.
12

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light
driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu
simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan.
ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ATPase. Light driven pump
umumnya ditemukan pada sel bakteri.Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan
contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
Hormon tri-iodotironina yang dikenal sebagai aktivator enzim fosfatidil inositol-3
kinase dengan mekanisme dari dalam sitoplasma dengan bantuan integrin alfavbeta3.
Lintasan enzim fosfatidil inositol-3 kinase, lebih lanjut akan memicu transkripsi genetik dari
Na+ ATP sintase, K+ ATP sintase, dll, beserta penyisipan ATP sintase tersebut pada membran
plasma, berikut regulasi dan modulasi aktivitasnya.
Selain transport aktif dan transpor pasif, Wulangi (1993:14-15) manambahkan
bahwa :
3) Fagositisis
Proses aktif lain dimana sel memasukan substansi melintasi membran disebut
fagositosis atau disebut juga makan sel. Pada proses ini uluran sitoplasma yang disebut
psedopodia mendekap (melingkari) partikel padat disebelah luar sel. Sekali partikel
dilingkari, membran melekuk kedalam, membentuk kantung yang berisi partikel
tersebut.Kantung yang terbentuk ini disebut vakuola fagositik yng kemudian memisahkan diri
dari membran sel. Pada waktu bersamaan terjadi pencernaan partikel yang terdapat di dalam
vakuola fagositik. Partikel yang tidak tercerna dan zat ampas hasil metabolisme sel di
singkirkan dari dalam sel dengan fagositik terbalik.
4) Pinositosis
Pada pinositosis atau dikenal juga sebagai minum sel, substansi yang di dekap lebih
merupakan larutan dari pada partikel padat .Disini tidak nampak ada uluran sitoplasma
sehingga caranya adalah dengan menarik larutan ke permukaan membran, dan membran
melekuk kearah dalam dan melingkari larutan dan akhirnya terpisah dari membran. Hanya
beberapa sel saja yang melakukan fagositosis, sedangkan kebanyakan sel lainnya melakukan
pinositosis. Pergerakan substrat ke dalam sel dengan cara fagositosis atau pinisitosis disebut
endositosis, langkah pergerakan substansi kearah luar sel disebut eksositosis.
13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sel merupakan satuan kehidupan yang paling mendasar, unit terkecil yang masih dapat
menjelaskan proses yang berhubungan dengan kehidupan.Sel hewan adalah masa
protoplasma yang dikelilingi membran sel.

2. Membran berupa struktur yang membatasi isi sel,terdiri atas molekul ganda dari lipida
dan protein. Lapisan lipidanya merupakan penghalang bagi substansi-substansi yang akan
menembus membran. Sedangkan lapisan proteinnya menyediakan jalan bagi transfer
substansi

3.a.Komponen kimia membran sel ada 3, yaitu lipid,protein dan karbohidrat


14

b.Kerangka mem,bran ada 3 jenis, yaitu mikrofilamen,mikrotubula dan filamen


intermediet

4. Fungsi membran sel adalah sebagai berikut :

Kompartemenisasi
Interaksi antar sel
Pengubahan energi
Transfer informasi
Penyediaan enzim
Membran sel sebagai perantara bagi keluar masuknya zat terlarut

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna,karena
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa.Untuk itu kami sangat
menerima saran dan kritik dari pembaca sebagai pedoman dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,C.2011.Model Mosaik Cair dan Bukti Yang Mendukungnya.


http://biosejati.wordpress.com/2011/09/30/model-mosaik-cair-dan-bukti-yang-
mendukungnya/. Diunduh 26 Januari 2017
Ardiyanto,T.2011.Makalah Membran Sel.
http://taufikardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-membranplasma.html. Diunduh
26 Januari 2017
Dalle,A.2007.Sel. http://abdalle.files.wordpress.com/2007/09/sel.ppt.
Diunduh 26 Januari 2017
Debyashari,D.2012.Struktur dan Fungsi Membran Sel.
http://id.scribd.com/doc/78492003/Struktur-dan-fungsi-membran-sel.
Diunduh 26 Januari 20017
Helendra.2013.Struktur Hewan.Padang:FMIPA UNIVERSITAS NEGERI PADANG.
15

Starr,C.,dkk.2012.Biologi Edisi 12.Jakarta:Salemba Teknika


Wulangi,S.K.1993.Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan.Bandung:ITB

You might also like