Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
itu maka pemerintah yang diwakili oleh Direktort Jedral Pajak (DJP) terus
dengan tersedianya arsip elektronik. Kelebihan dari arsip elektronik ini sangat
berkembang pesat ini, Direktorat Jendral Pajak (DJP) berusaha untuk memenuhi
kemudahan Wajib Pajak (WP) dalam tata cara pelaporan surat pemberitahuan
(SPT), baik SPT masa maupun SPT tahunan. Pembaruan dalam sistem perpajakan
yang dilakukan oleh DJP adalah salah satu bentuk bagian dari reformasi
aspek kegiatan.
2004 tentang penyampaian SPT secara Elektronik, setelah sukses dengan program
KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara
DJP melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa
Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan real
time, sehingga WP tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan
dan menunggu tanda terima secara manual. E-filing juga membantu karena ada
media pendukung dari ASP yang akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari
dalam seminggu. Dengan begitu, sistem e-filing ini dirasa lebih efektif dan efisien
(Laihad, 2013).
Tujuan utama dari pelaporan e-filing adalah memangkas biaya dan waktu
Pemberitahuan (SPT) ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu. Sistem e-
filing ini juga memberikan dukungan kepada Kantor Pajak dalam hal percepatan
Dengan adanya pelayanan yang diberikan DJP dalam melaporkan SPT secara
online dan real time melalui program e- filing tentunya akan mempermudah wajib
pajak dalam pelaporannya, namun pada prakteknya belum semua wajib pajak
dilansir dari salah satu media online bahwa masih terjadi banyak keluhan-keluhan
wajib pajak saat melaporkan SPT lewat e-filing keluhan yang paling banyak
2016). Keluhan keluhan yang dikemukan wajib pajak ini berdampak pada
menyulitkan wajib pajak dalam pelaporan SPT. Hal ini juga dikarenakan masih
sosialisasi tentang e-filing kepada Wajib Pajak masih belum maksimal dan
berkelanjutan. Padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat
yang lebih besar bagi wajib pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
sistem dalam tugas secara menyeluruh (Lavenia 2014). Dalam hal ini adalah e-
filing, presepsi kegunaan ini didefinisikan bagaimana sistem e-filing ini akan
memberikan manfaat wajib pajak dalam pelaporan SPT, oleh karena itu manfaat
yang diperoleh dari sistem tersebut akan mencermikan perilaku wajib pajak. Jika
tesebut.
Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih
dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya
merupakan hal yang penting bagi pengguna suatu sistem. Penggunaan suatu
sistem informasi dapat dikatakan aman jika resiko hilangnya data atau informasi
sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Sedangkan kerahasiaan berarti segala
hal yang berkaitan dengan informasi pengguna terjamin kerahasiaannya dan tidak
ada orang yang mengetahuinya. Dalam melaporkan pajak melalui e-filing, Wajib
Pajak akan memperoleh digital certificate yaitu sertifikat yang digunakan untuk
keputusan wajib pajak untuk menggunakan e-filing sebagai sarana pelaporan SPT
tentunya keamanan dan rehasiaannya harus terjaga. Jika seorang wajib pajak
merasa aman pada saat menggunakan e-filing, serta semua informasi dan data
SPT lewat e-filing, dan juga terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian dengan
menggunakan variabel yang sama, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali
perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-filing khususnya di Kota Palu dengan
judul Pengaruh Presepsi Kegunaan,Presepsi Kemudahan,Keamanan dan
Kota Palu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan diatas maka tujuan dari
perpajakan
2. Aspek Praktis, pada aspek praktis atau guna laksana pada penelitian ini
BAB II
beberapa penelitian itu yang relevan dan dijadikan referensi pada penelitian ini
perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-filing Wajib pajak di kota Manado,
variabel yang di gunakan pada penelitian ini adalah presepsi kegunaan, prespsi
kumudahan, perilaku terhadap penggunaan terhadap penggunaan e-filing,
penelitian dilakukan pada wajib pajak orang pribadi di Kota Manado. Hasil
digunakan pada penelitian ini adalah perceived usefulness (pu), perceived ease of
use (peou), security and privacy (sp), penelitian yang dilakukan pada kpp pratama
kosambi ini menunjukan hasil persepsi kegunaan (perceived usefulness)
penggunaan e-filing.
terhadap perilaku penggunaan e-Filling. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi
pengalaman, persepsi keamanan dan kerahasiaan, dan persepsi kecepatan secara bersama
berpengaruh terhadap perilaku penggunaan e-filling pada wajib pajak badan di kota
Yang Mepengaruhi Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Sukoharjo Dan KPP Surakarta), adapun
intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing wajib pajak yang terdaftar di KPP
Sukoharjo dan yang terdaftar di KPP Surakarta. Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan dan pengujian dengan analisis regresi berganda yang telah dilakukan
perilaku wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Surakarta dan KPP
Sukoharjo. Kemudian setelah dilakukan uji beda, maka hasilnya tidak ada
KPP Sukoharjo.
Ivana Lie dan Arja Sujiarto (2013), melakukan penelitian dengan judul
social, terhadap minat perilaku. Hasil penelitian ini Persepsi terhadap Kegunaan
Pajak Sebagai Sarana Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime
filling.
badan yang terdaftar di KPP Madya Surabaya sebagai responden ini menunjukkan
Dan Realtime (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Madya Jakarta
Pusat). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah persepsi kegunaan,
terdahulu yang sudah dijelaskan diatas, akan di sajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Terdahulu
1. Risal C.Y Laihad Variabel 1. Menggunakan Hasil penelitian
(2013), dengan judul Independen Variabel menunjukkan persepsi
Pengaruh Perilaku (X) : Minat kegunaan secara
Wajib Pajak Terhadap signifikan berpengaruh
1. Presepsi Terhadap
Penggunaan E-Filing terhadap penggunaan
Wajib Pajak Di Kota kegunaan perilaku pada e-filing dan persepsi
Manado 2. Presepsi salah satu kemudahan secara
kemudahan variabel signifikan berpengaruh
Variabel independen terhadap penggunaan
Dependen (Y) : 2. Lokasi e-filing, tetapi sikap
Penggunaan e- Penelitian terhadap perilaku tidak
filling Wajib pajak di berpengaruh secara
signifikan
Kota Manado
terhadap penggunaa
e-filing.
2. Nurul Citra Noviandini Variabel 1. Menggunakan Hasil penelitian
(2012), dengan judul Independen variabel menunjukkan bahwa
Pengaruh persepsi (X) : Kepuasan terdapat pengaruh
kebermanfaatan, 1. Presepsi wajib pajak positif persepsi
persepsi kemudahan kegunaan sebagai salah kebermanfaatan
penggunaan,dan 2. Presepsi satu variabel terhadap
kepuasan wajib pajak kemudahan independen penggunaan e-filing,
terhadap penggunaan e- penggunaan 2. Lokasi terdapat pengaruh
filing bagi wajib pajak Penelitian positif persepsi
di Yogyakarta Variabel yaitu di kemudahan
Dependen (Y) : Yogyakarta penggunaan terhadap
Penggunaan e- penggunaan e-filing,
filling terdapat pengaruh
positif kepuasan
wajib pajak terhadap
penggunaan e-filing,
terdapat
pengaruh positif
persepsi
kebermanfaatan,
Persepsi Kemudahan,
dan Kepuasan Wajib
Pajak
secara bersama-sama
terhadap Penggunaan
e-
Filing,
3. Levenia Herawan dan Variabel 1. Lokasi Persepsi kegunaan
Waluyo (2014), dengan Independen penelitian (perceived usefulness)
judul (X) : yaitu di berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan
Analisis Faktor-Faktor 1. Presepsi wilayah KPP
e-filing,
yang Mempengaruhi kegunaan Kosambi persepsi kemudahan
Perilaku Wajib Pajak 2. Presepsi (perceived ease of use)
Terhadap penggunaan kemudahan berpengaruh signifikan
E-filing 3. Keamanan terhadap penggunaan
(Studi di Wilayah KPP dan e-filing,
Pratama Kosambi) kerahasiaan keamanan dan
Variabel kerahasiaan (security
Dependen (Y) and privacy)
Penggunaan e- berpengaruh signifikan
filling terhadap penggunaan
e-filing.
Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Lavenia (2014) Pajak adalah iuran
dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat
Mardiasmo (2011) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
pembayaran umum.
merupakan suatu konstribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh setiap
orang maupun badan yang sifatnya memaksa namun tetap berdasarkan pada
merupakan suatu pemungutan iuran kepada warga negara yang sifatnya wajib
negara dan juga untuk mensejahterakan rakyat. Karena tujuan utama dari
pemumgutan pajak adalah digunakan untuk memenuhi kebutuhan negara dan
harus diawasi secara ketat agar fungsi dari tujuan utama pajak dapat diperoleh.
Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, sesuai dengan ketentuan peraturan
2. SPT Masa, yaitu SPT untuk suatu masa pajak yang terdiri atas:
c. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
SPT Tahunan terdiri dari SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pribadi dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. Jenis-jenis SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah Formulir 1770, 1770 S, dan
1770 SS, sedangkan untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
bentuk dari modernisasi yang dilakuakan dirjen pajak. Dirjen pajak menyediakan
aplikasi yang dapat diakses oleh wajib pajak untuk mempermudah dalam
pengisian dan pelaporan serta cepat dan akurat. Menurut Pandiangan (2008:35)
yang dimaksud dengan e-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke
lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan secara elektronik atau dengan
merupakan aplikasi yang diberikan secara cuma-cuma oleh DJP kepada wajib
memelihara dan men-generate data digital SPT serta mencetak SPT beserta
lampirannya. Dengan demikian e-SPT adalah salah satu bentuk dari layanan DJP
sarana internet, sehingga dapat mempermudah wajib pajak dalam pembuatan dan
penyerhan SPT kepada DJP, tanpa perlu mengantri dikantor pajak, pembaruan
yang ditawarkan DJP agar wajib pajak merasa mudah dan nyaman dalam
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), e-filing adalah suatu cara penyampaian SPT
elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP). Jadi, wajib pajak dapat melaporkan SPT dimana saja tanpa harus
datang ke Kantor Pelayanan Pajak dan dapat dilakukan kapan saja. Alamat yang
http://www.pajakku.com
http://www.laporpajak.com
http://www.layananpajak.com
http://www.spt.co.id
lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari
bruto tidak lebih dari Rp60.000.000,00 setahun (pekerjaan dari satu atau
Tujuan diciptakan sistem e-filing ini adalah agar wajib pajak memiliki
alternatif lain dalam penyampaian laporan SPTnya. Selain dengan cara manual
yang dapat membutuhkan proses waktu yang lebih lama, dengan adanya sistem e-
filing ini pelaporan SPT akan lebih cepat, dan akurat karena dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja sehingga lebih efisien dan efektif.
FIN), e-FIN ini adalah nomor identifikasi yang diberikan kantor pajak untuk dapat
Aplikasi (ASP), Surat permohonan memperoleh e-FIN, e-FIN atau Electronic Filing
1. ASP atau Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi adalah
perusahaan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang
dapat menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara
pengamanan data SPT. Sertifikat ini mirip dengan sertifikat yang diberikan
bisa dibaca oleh sistem tertentu (dalam hal ini sistem penerimaan SPT
ASP dan Direktorat Jenderal Pajak) dengan nama dan Nomor Pokok Wajib
(KPP) dimana wajib pajak terdaftar. E-SPT ini juga dapat dibeli melalui
layanan pajak.
6. Bukti Penerimaan SPT Elektronik adalah bukti penerimaan Surat
secara online. Fungsi bukti penerimaan ini adalah sama dengan bukti
(www.klinik-pajak.com) :
Aplikasi (ASP).
4. Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak memberikan
berupa induk SPT yang sudah diberi bukti penerimaan elektronik, ditanda
lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan
dampaknya hanya terbatas pada tiga hal yaitu pertama, prilaku tidak banyak
ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu.
Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga norma-norma
objektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita
Fisbein,1980).
informasi. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Davis (1989). Teori ini
dikembangkan dari Theory of Reasoned Action atau TRA oleh Ajzen dan Fishbein
(1980). Davis (1989) menyatakan TAM merupakan model yang digunakan untuk
suatu item, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan
tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan
teori yang mencakup tiga hal yaitu pertama, keyakinan tentang kemungkinan hasil
dan evaluasi dari perilaku tersebut (behavioral beliefs). Kedua keyakinan tentang
pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (TRA) Ajzen (1991)
menambahkan konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu persepsi kontrol
bahwa kinerja akan meningkat ketika sebuah teknologi menyediakan fitur dan
dukungan yang tepat dikaitkan dengan tugas. Goodhue dan Thomson (1995)
menyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang positif tidak
hanya karena karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih pada sejauh mana
toeri yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga memunculkan asumsi-
asumsi atau proporsi yang dapat ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran,
kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan suatu item, maka akan dapat
pengunaan sistem informasi akan mingkatkan kinerja. Dalam hal ini penggunaan
yang dilakukan Laihad (2013) dan Lavenia (2014) menyatakan bahwa presepsi
seseorang baik waktu maupun tenaga untuk mempelajari sistem atau teknologi
karena individu yakin bahwa sistem atau teknologi tersebut mudah untuk
tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
penggunaan e-filing.
Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan keyakinan atau
digunakan tidak merepotkan saat akan digunakan dan mudah dipahami. Ketika
seseorang menilai dan meyakini bahwa suatu sistem informasi mudah digunakan
meyakini bahwa suatu sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak
akan menggunakannya.
2.3.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan Terhadap Penggunaan e-filing
hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah.
Sedangkan kerahasiaan berarti bahwa segala hal yang berkaitan dengan informasi
pribadi pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada pihak ketiga yang dapat
melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti
informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan
Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat
diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman
disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga
kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak
penggunaan e-filing. Jika Wajib Pajak merasakan aman dalam penggunaan sistem
e-Filing dan semua informasi atau data tentang dirinya terjamin kerahasiaannya,
KEAMANAN DAN
KERAHASIAAN
(X3)
Gambar 2.3
KETERANGAN :
Pengaruh secara Parsial
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalalah
yang akan diteliti, berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis pada
METODE PENELITIAN
kerahasiaan terhadap penggunaan e-filing wajib pajak di Kota Palu, maka jenis
bahwa untuk melihat penerimaan wajib pajak terhadap sistem informasi (e-filing)
secara teknis didasari pada kesempatan, biaya, yang peneliti miliki selaku peneliti
3.2.2 Waktu Penelitian
Sebuah pengamatan atau penelitian terhadap suatu fenomena yang terjadi
di masyarakat membutuhkan suatu proses serta waktu yang lama, begitu pula
dengan penelitian ini yang akan dilakukan dalam kurun waktu Januari- Maret
2017.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Palu
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah wajib pajak badan yang
diperoleh dari anggota populasi yang dapat mudah diakses oleh peneliti Uma
Sekaran (2013 : 230). Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan
diketahui secara jelas sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel secara
variabel lain yang tidak bebas. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaanya
tidak dipengaruhi oleh variabel lain, melainkan merupakan faktor penyebab yang
dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas (dependen). Suatu variabel
penelitian ini diukur dengan menggunakan pengukuran skala Likert 5 poin (5-
menggunakan lima pilihan, yaitu, sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak
berpendapat, setuju, dan sangat setuju Uma Sekaran (2013 : 238). Pada penelitian
ini ada tiga variabel indepdenden yang digunakan dan diukur dengan skala
interval yaitu :
a. Presepsi Kegunaan (X1)
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat
kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan suatu item, maka akan dapat
Namun sebaliknya jika individu merasa kurang percaya atau tidak mengetahui
manfaat dari sistem e-Filing tersebut maka akan ragu untuk menggunakannya.
Mengenai persepsi kegunaan (perceived usefulness) dalam penelitian ini
(2011). Pada penelitian ini indikator yang digunakan meliputi (1) Menjadikan
efektifitas,
b. Presepsi Kemudahan (X2)
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan
(2011). Pada penelitian ini indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
(1) Mudah beradaptasi, (2) Mudah dipahami, (3) Mudah digunakan, dan (4)
melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti
yang di miliki.
Keamanan berarti bahwa penggunaan sistem e-Filing itu aman, resiko
hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah.
Sedangkan kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi
mengetahuinya.
2. Variabel Dependen (Y)
d. Penggunaan e-filing (Y)
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Atau dalam bahas Indonesia disebut dengan
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2005).
Variabel dependen pada penelitian ini adalah penggunaan e-filing. Variabel ini
hanya diukur dengan satu indikator yaitu frekuensi penggunaan sistem e-filing.
skala Likert 5 poin (5-point likert scale) dengan preferensi jawaban sebagai
berikut:
tujuan tersebut (Kuncoro. 2009:136). Data terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik
atau data yang disajikan secara deskriptif atau yang berbentuk uraian.
2. Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk skala numerik
(angka-angka), namun dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka,
sebagai berikut:
1. Data Primer, Data yang di peroleh dengan survei lapangan yang menggunakan
2. Data Sekunder , Data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data yang di
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data
penelitian yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data dalam penelitian
ini adalah sumber eksternal, yaitu diperoleh dari kuisioner yang dijawab oleh
Penelitian ini akan menggunakan data primer yang merupakan data yang
diperoleh langsung dari sumber data tersebut. Teknik pengumpulan data yang
Metode yang digunakan untuk menguji adalah analisis regresi linier berganda
dengan program SPSS. Alasan penggunaan alat analisis regresi linier berganda
Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
median. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel
penelitian
1. Uji Reliabilitas
indikator dari varibael atau konstruk (Ghozali, 2011). Setiap alat pengukur
konsisten dari waktu ke waktu, maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel Suatu
konstruk atau variabel dikatakan variabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
2. Uji Validitas
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner yang
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
yang harus terpenuhi sebagai syarat menggunakan model regresi Penjelasan setiap
1. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
normalitas akan terpenuhi jika jumlah sampel yang digunakan lebih dari satu atau
sama dengan tiga puluh. Mengetahui normalitas distribusi data dapat dilakukan
Smirnov-Test lebih besar dari 0.05 maka data mempunyai distribusi normal
Ghozali (2006).
2. Uji Multikolinearitas
Inflation Factor) dan tolerance suatu model regresi yang bebas multiko adalah:
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas tetapi jika varians
beda, maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas.
pola tertentu pada grafik, di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan
Keterangan:
Y : Variabel Terikat
: Konstanta
1-k : Koefisien Regresi
X1, X2 : Variabel Bebas
e : Error
Keterangan:
Y : Penggunaan e-filing
X1 : Presepsi Kegunaan
X2 : Presepsi Kemudahan
X3 : Keamanan dan Kerahasiaan
a : Konstanta
b1 - bn : Parameter yang diberi nama koefisien regresi
e : Variabel Gangguan (standard error)
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Uji F dapat dilakukan dengan
dengan level of significant 5%. Jika nilai signifikan lebih besar dari 5% maka
hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), artinya tidak adaa pengaruh
secara simultan antara variabel indpenden (X) terhadap variabel dependen (Y).
Jika nilai signifikan lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Artinya ada pengaruh secara simultan antara variabel independen (X)
dengan t tabel pada derajat kepercayaan 5%. Pengujian ini menggunakan kriteria
hitung lebih kecil t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dan sebaliknya, jika t
hitung lebih besar t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, (Imam Ghozali,
2006).
3. Koefisien Determinasi
dependen. Uji regresi berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinan
parsial (r2) digunakan untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung (r2)
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., dan Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and Predicting Social
Behavior. NJ: Prentice Hall. New Jersey.
Davis, F.S. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance
of Information System Technology. MIS Quarterly Vol. 13, No. 3, h 319-
339.University of Minessota.Minessota.
Finance.detik.com. 2016. Ini Keluhan Wajib Pajak Saat Lapor SPT Lewat e-
filing. http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3169063/ini-keluhan-
wajib-pajak-saat-lapor-spt-lewat-e-filing. Diakses 18 Oktober 2016.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi
3. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Universitas Diponegoro.Semarang.
Goodhue, D.L, dan Thompson R.L.1995. Task Technology Fit and Individual
Performance. MIS Quarterly, Vol. 19, No.2,pp 213-236. University of
Minessota.Minessota.
Laihad Risal C.Y. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-
filing Wajib Pajak Di Kota Manado. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis,
Dan Akuntansi Vol 1 No 3 September 2013 Hal 44-51 ISSN 2303-1174.
Lie Ivana dan Arja Sujiarto. 2013. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-filing. TAX & ACCOUNTING
REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013.
Mentri Keuangan Republik Indonesia.2007. Peraturan Nomor 181/pmk.03/2007
Tentang Surat Pemberitahuan (SPT).
Mujiyati, Karmila, dan Septiyara Wahyuningtyas. 2015. Faktor Faktor Yang
Mepengaruhi Penggunaan E-filing Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Sukoharjo Dan KPP Surakarta). Syariah
Paper Accounting FEB UMS, Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah
Paper ISSN 2460-0784.
Noviandini Nurul Citra. 2012. Pengaruh Presepsi Kebermanfaatan, Presepsi
Kemudahan Penggunaan,dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan
e-filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta. Jurnal Nominal / Volume I Nomor
I / Tahun 2012.
Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan.
PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Salim Emil, Dwi Fitri Puspa, dan Yeasy Darmayanti. 2014. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas e-filling Oleh Wajib Pajak Sebagai
Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Studi Empiris
Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Madya Jakarta Pusat). Jurnal Univeristas
Bung Hatta Vol 4 No 1 2014.
Sekaran Uma. 2013. Research Methods For Business. Edisi 4 Buku 1 Penerbit
Salemba Empat Jakarta.
Wibisono Lisa Tamara dan Agus Arianto Toli. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Wajib Pajak Dalam Penggunaan e-filing Di Surabaya.
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014
Wowor Ricky Alfiando, Jeny Morasa, dan Ingriani Elim. 2014. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-
Filling. Jurnal Ekonomi, Manajemen,Bisnis, Dan Akuntansi, Vol.2 No.3
September 2014, Hal. 1340-1349 ISSN 2303-1174.
www.klinikpajak.co.id/klinik+pajak+-+portal+informasi+tentang+pajak/